Lampiran 8. Petunjuk Pelaksanaan Tes Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk Umur tahun TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA UNTUK UMUR TAHUN
|
|
- Dewi Santoso
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Lampiran 8. Petunjuk Pelaksanaan Tes Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk Umur tahun TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA UNTUK UMUR TAHUN A. Rangkaian Tes Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk anak umur tahun putra dan putri terdiri dari : 1. Lari 40 meter 2. Gantung siku tekuk 3. Baring duduk 30 detik 4. Loncat tegak 5. Lari 600 meter B. Reliabilitas dan Validitas 1. Rangkaian tes untuk anak umur tahun mempunyai nilai reliabilitas: a. Untuk putra 0,911 b. Untuk putri 0, Rangkaian tes untuk anak umur tahun mempunyai nilai validitas: a. Untuk putra 0,884 (Aitken) b. Untuk putri 0,897 (Aitken) C. Kegunaan Tes Tes Kesegaran Jasmani Indonesia ini dipergunakan untuk mengukur dan menentukan tingkat kesegaran jasmani anak umur tahun. D. Alat dan Fasilitas 1. Lintasan Lari atau lapangan yang datar dan tidak licin 2. Stopwatch 3. Bendera start 4. Tiang pancang 5. Nomor dada 6. Papan tunggal 52
2 7. Papan berskala untuk loncat tegak 8. Serbuk kapur 9. Penghapus 10. Formulir tes dan alat tulis 11. Peluit 12. Alat tulis 13. Dan lain-lain E. Ketentuan Pelaksanaan 1. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia ini merupakan satu rangkaian tes. Oleh karena itu semua butir tes harus dilaksanakan dalam satu satuan waktu. 2. Urutan pelaksanaan sebagai berikut : Pertama : Lari 40 meter Kedua : Gantung siku tekuk Ketiga : Baring duduk 30 detik Keempat : Loncat tegak Kelima : Lari 600 meter 53
3 PELAKSANAAN TES A. Petunjuk Umum 1. Peserta a. Tes ini memerlukan banyak tenaga, oleh sebab itu peserta harus benarbenar dalam keadaan sehat dan siap untuk melaksanakan tes. b. Diharapkan sudah makan, sedikitnya 2 jam sebelum melakukan tes. c. Disarankan memakai pakaian olahraga dan bersepatu olahraga. d. Hendaknya mengerti dan memahami cara pelaksanaan tes. e. Diharapkan melakukan pemanasan (warming up) lebih dahulu sebelum melakukan tes. f. Jika tidak dapat melaksanakan satu jenis tes atau lebih dinyatakan gagal. 2. Petugas a. Harap memberikan pemanasan lebih dahulu b. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk mencoba gerakangerakan c. Harap memperhatikan perpindahan pelaksanaan butir tes satu ke butir tes berikutnya secepat mungkin. d. Harap memberikan nomor dada yang jelas dan mudah dilihat oleh petugas. e. Bagi peserta yang tidak dapat melakukan satu butir tes/lebih diberi nilai 0 (nol). f. Untuk mencatat hasil tes dapat mempergunakan formulir tes perorangan atau gabungan. B. Petunjuk Pelaksanaan Tes 1. Lari 40 meter a. Tujuan Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan. 54
4 b. Alat dan fasilitas 1) lintasan lurus, data, rata, tidak licin, berjarak 40 meter, dan masih mempunyai lintasan lanjutan; 2) bendera start; 3) peluit; 4) tiang pancang; 5) stopwatch; 6) serbuk kapur; 7) alat tulis c. Petugas Tes 1) Petugas keberangkatan 2) Pengukur waktu merangkap pencatat hasil d. Pelaksanaan 1) Sikap permulaan Peserta berdiri di belakang garis start. 2) Gerakan a) Pada aba-aba Siap peserta mengambil sikap start berdiri, siap untuk lari. (lihat gambar 1) b) Pada aba-aba Ya peserta lari secepat mungkin menuju garis finis, menempuh jarak 40 meter. 3) Lari masih bisa diulang apabila: a) Pelari mencuri start. b) Pelari tidak melewati garis finis. c) Pelari terganggu oleh pelari yang lain. 4) Pengukuran waktu Pengukuran waktu dilakukan dari saat bendera diangkat sampai pelari tepat melintas garis finish. 55
5 Gambar 1. Posisi star lari 40 m. e. Pencatat hasil 1) Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 40 meter, dalam satuan waktu detik. 2) Pengambilan waktu a) Satu angka dibelakang koma (stopwatch manual) b) Waktu dicatat satu angka di belakang koma 2. Tes gantung siku tekuk a. Tujuan Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan otot bahu. b. Alat dan fasilitas 1) Palang Tunggal yang dapat diturunkan dan dinaikkan (lihat gambar 2) 2) Stopwatch 3) Formulir tes dan alat tulis 4) Normo dada 5) Serbuk kapur atau magnesium karbonat 56
6 Gambar 2. Palang tunggal c. Petugas Tes Pengukur waktu merangkap pencatat hasil. d. Pelaksanaan Palang tunggal dipasang dengan ketinggian sedikit di.atas kepala peserta. 1) Sikap permulaan Peserta berdiri di bawah palang tunggal, kedua tangan berpegangan pada palang tunggal selebar bahu. Pegangan telapak tangan menghadap ke belakang. (lihat gambar 3 ). 57
7 Gambar 3. Sikap permulaan gantung siku tekuk 2) Gerakan Dengan bantuan tolakan kedua kaki, peserta melompat ke atas sampai mencapai sikap bergantung siku tekuk, dagu berada di atas palang tunggal. Sikap tersebut dipertahankan selama mungkin (lihat gambar 4). Gambar 4. Sikap bergantung siku tekuk e. Pencatat Hasil Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh peserta untuk mempertahankan sikap tersebut di atas, dalam satuan waktu detik. Catatan : Peserta yang tidak dapat melakukan sikap di atas dinyatakan gagal, hasilnya dituliskan dengan angka 0 (nol). 3. Baring duduk 30 detik a. Tujuan Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut. b. Alat dan fasilitas 1) Lantai / lapangan rumput yang rata dan bersih 2) Stopwatch 3) Alat tulis 58
8 4) Alas/ tikar/ matras c. Petugas tes 1) Pengamat waktu 2) Penghitung gerakan merangkap pencatat hasil d. Pelaksanaan 1) Sikap permulaan a) Berbaring terlentang di lantai atau rumput, kedua lutut ditekuk dengan sudut , kedua tangan jari-jarinya berselang selip diletakkan di belakang kepala. (lihat gambar 5) Gambar 5. Sikap permulaan baring duduk b) Petugas/peserta lain memegang atau menekan kedua pergelangan kaki, agar kaki tidak terangkat. 2) Gerakan a) Gerakan aba-aba Ya peserta bergerak mengambil sikap duduk, (lihat gambar 6), sampai kedua sikunya menyentuh kedua paha, kemudian kembali ke sikap permulaan. (lihat gambar 7) 59
9 Gambar 6. Gerakan baring menuju sikap duduk Gambar 7. Sikap duduk dengan kedua siku menyentuh paha. b) Gerakan ini dilakukan berulang-ulang dengan cepat tanpa istirahat (selama 30 detik). Catatan : 60
10 (1) Gerakan tidak dihitung jika tangan terlepas, sehingga jarijarinya tidak terjalin lagi. (2) Kedua siku tidak sampai menyentuh paha. (3) Mempergunakan sikunya untuk membantu menolak tubuh. e. Pencatat hasil 1) Hasil yang dihitung dan dicatat adalah jumlah gerakan baring duduk yang dapat dilakukan dengan sempurna selama 30 detik. 2) Peserta yang tidak mampu melakukan tes baring duduk ini, hasilnya ditulis dengan angka 0 (nol). 4. Loncat tegak a. Tujuan Tes ini bertujuan untuk mengukur daya ledak otot dan tenaga eksplosif. b. Alat dan fasilitas 1) Papan berskala sentimeter, warna gelap, ukuran 30 x 150 cm, dipasang pada dinding atau tiang (lihat gambar 8) Jarak antara lantai dengan angka 0 (nol) pada skala yaitu, 150 cm. 2) Serbuk kapur 3) Alat penghapus 4) Nomor dada 50 cm Gambar 8. Papan loncat tegak 61
11 c. Petugas tes Pengamat dan pencatat hasil. d. Pelaksanaan 1) Sikap permulaan a) Terlebih dahulu ujung jari tangan peserta diolesi dengan serbuk kapur atau magnesium karbonat. b) Peserta berdiri tegak dekat dinding, kaki rapat, papan berskala berada disamping kiri atau kanannya. Kemudian tangan yang dekat dinding diangkat lurus ke atas telapak tangan ditempelkan pada papan berskala, sehingga meninggalkan bekas raihan jarinya. (lihat gambar 9) Gambar 9. Sikap menentukan raihan tegak 2) Gerakan a) Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan lutut dan kedua lengan diayunkan ke belakang (lihat gambar 10). 62
12 Gambar 10. Sikap awalan loncat tegak Kemudian peserta meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan dengan tangan yang terdekat sehingga menimbulkan bekas. (lihat gambar 11). b) Ulangi loncatan ini sampai 3 kali berturut-turut. Gambar 11. Gerakan meloncat tegak e. Pencatat hasil 1) Selisih raihan loncatan dikurangi raihan tegak 2) Ketiga selisih raihan dicatat. 63
13 5. Lari 600 meter a. Tujuan Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan jantung, peredaran darah dan pernafasan. b. Alat dan fasilitas 1) lintasan lari 600 meter 2) stopwatch 3) bendera start 4) peluit 5) tiang pancang 6) alat tulis c. Petugas Tes 1) petugas keberangkatan 2) pengukur waktu 3) pencatat hasil 4) pembantu umum d. Pelaksanaan 1) Sikap permulaan Peserta berdiri dibelakang garis start. 2) Gerakan a) Pada aba-aba SIAP peserta mengambil sikap start berdiri, siap untuk lari. (lihat gambar 12). b) Pada aba-aba YA peserta lari menuju garis finish, menempuh jarak 600 meter. Catatan : (1) Lari diulang bilamana ada pelari yang mencuri start (2) Lari diulang bilamana ada pelari yang tidak melewati garis finish. 64
14 Gambar 12. Posisi start lari 600 meter. e. Pencatatan hasil 1) Pengambilan waktu dilakukan dari saat bendera diangkat sampai pelari tepat melintas garis finish. (lihat gambar 13). 2) Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 600 meter. Waktu dicatat dalam satuan menit dan detik. Contoh penulisan : Seorang pelari dengan hasil waktu 3 menit 12 detik ditulis menjadi
15 Gambar 13. Posisi melewati finish. C. Petunjuk Menyelenggarakan Tes 1. Prinsip Dasar Penyelenggaraan TKJI harus berpedoman pada prinsip dasar berikut ini: a. Seluruh butir tes harus dilaksanakan dalam satu satuan waktu tanpa terputus. b. Senggang waktu yang terjadi pada perpindahan pelaksanaan butir tes ke butir tes berikutnya tidak lebih dari 3 menit. c. Urutan pelaksanaan butir tes harus sesuai ketentuan, tidak boleh diacak. 2. Mengatur Penyelenggaraan Tes Untuk mengatur penyelenggaraan TKJI ada beberapa hal yang harus menjadi bahan pertimbangan, yaitu : a. Prasarana Prasarana yang diperlukan adalah lapangan untuk tes. Khususnya lapangan untuk menyelenggarakan tes lari 40 meter maupun lari 600 meter. Jalan atau lorong dapat juga dipergunakan untuk tes lari, asal aman dari gangguan lalu lintas. Butir tes gantung angkat tubuh/siku tekuk, baring duduk dan loncat tegak tidak membutuhkan lapangan luas dan khusus asal semua butir tes dapat dilaksanakan tidak terlalu jauh. b. Peserta 66
16 Jumlah peserta tes harus diketahui. Bila peserta campuran, maka harus diketahui juga beberapa jumlah peserta putra dan putri. Hal ini ada kaitannya dengan pengaturan pelaksanaan. c. Waktu Pertimbangan waktu yang tersedia dengan jumlah peserta untuk pengaturan pelaksanaan tes. d. Peralatan/perlengkapan tes Lampiran Kalau 8 (Lanjutan) jumlah peserta dan waktu yang tersedia diketahui, maka pelaksanaan tes dapat dilakukan melalui beberapa gelombang. Tentukan jumlah peserta tiap gelombang berdasarkan tersedianya peralatan tes. Peralatan yang dibutuhkan minimal jumlahnya sama dengan jumlah peserta. Misalnya peserta berjumlah 5 orang setiap gelombang, maka peralatan yang harus disediakan untuk masingmasing butir tes juga 5 buah. Untuk lari 40 meter 5 stopwatch, baring duduk 5 tempat + 1 stopwatch, gantung angkat tubuh/siku tekuk 5 palang gantung (5 stopwatch), loncat tegak 5 papan loncat dan untuk lari 600 meter sama dengan lari 40 meter. Perlengkapan lain yang diperlukan antara lain: bendera start, nomor dada, kapur magnesium, tiang pancang, tali, formulir tes dengan alat tulisnya. e. Petugas Sesuai dengan jumlah peralatan tes yang ada, maka jumlah petugas yang diperlukan minimal sama dengan jumlah tersebut. Setiap petugas tetap bertugas pada satu butir tes. Beberapa orang petugas tambahan masih perlu disiapkan. 3. Contoh Suatu sekolah ingin menyelenggarakan tes. Diketahui bahwa tidak jauh dari sekolah itu ada jalan memutar. Setelah diukur diketahui bahwa jauhnya m. Dengan demikian jalur jalan itu dapat dipergunakan untuk melaksanakan tes lari jauh pada Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. Jarak jalan dari sekolah kira-kira 5 menit perjalanan. Untuk dapat 67
17 melaksanakan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia, guru pendidikan jasmani mencari tempat yang memungkinkan untuk melaksanakan tes baring duduk, gantung angkat tubuh/siku tekuk, dan loncat tegak secara berdekatan. a. Pengaturan peserta 1) Jam pelajaran yang akan digunakan untuk menyelenggarakan tes adalah 90 menit (2 jam pelajaran). Lampiran 2) 8 (Lanjutan) Jumlah siswa pada jam pelajaran tersebut berjumlah 40 orang. 3) Setiap siswa untuk melaksanakan seluruh rangkaian tes sampai selesai memerlukan waktu rata-rata 11 menit. 4) Waktu yang diperlukan untuk perjalanan dari sekolah ke tempat tes adalah 5 menit, melakukan pemanasan 5 menit, memberi penjelasan dan contoh 10 menit. Waktu tersisa adalah 90 menit dikurangi 25 menit, tinggal 65 menit. 5) Sisa waktu 65 menit dibagi 11. berarti gelombang pelaksanaan tes maksimal 5 kali. Kalau tes dilaksanakan satu-satu maka hanya 5 orang yang dapat dites hari itu. 6) Untuk itu diusahakan agar setiap gelombang pelaksanaan dapat diikuti oleh beberapa siswa, misalnya 4 siswa, sehingga dalam 5 gelombang dapat dites sebanyak 20 orang. b. Penyiapan lapangan tes Sesuai dengan pengaturan peserta maka lapangan tes yang diperlukan disiapkan untuk setiap pos (tempat pelaksanaan) harus dapat untuk mengetes 4 siswa. Dengan demikian penyiapan lapangan tes serta pengadaan peralatannya adalah sebagai berikut : 1) Lari 40 meter : 4 lintasan, 1 stopwatch, 1 bendera start 2) Gantung siku tekuk : 4 palang gantung, 4 stopwatch. 3) Baring duduk : bila ada alas/tikar/matras, agar pakaian peserta tidak kotor, bila 68
18 ada dilapangan rumput pun jadi, 1 stopwatch. 4) Loncat tegak : 4 papan berskala dan tempat memasang papan misalnya tembok tiang, pohon. 5) Lari 600 m : Tidak perlu dibuat lintasan, 4 stopwatch, 1 bendera start. Lampiran 8 (Lanjutan) c. Petugas Jumlah petugas yang diperlukan minimal sebanyak peralatan dan banyaknya tempat tes disetiap pos. 1) Pos lari 40 meter : 4 lintasan, 1 starter/ juru keberangkatan 2) Pos gantung angkat tubuh : 4 perhitungan gerak/ pengamat waktu/siku tekuk 3) Pos baring duduk : 4 penghitung gerak baring duduk, 1 pengamat waktu 4) Pos loncat tegak : 4 pengukur tinggi raihan 5) Pos lari 600 m : 4 pengukur waktu, dan beberapa pengawas lintasan. Melihat rincian diatas, kendala utama untuk menyelenggarakan TKJI di sekolah adalah masalah sarana, prasarana dan petugas. Namun, apabila guru pendidikan jasmaninya kreatif, trampil dan menguasai persoalan, maka kendala tersebut dapat diperkecil. Misal : 1) Masalah tenaga sebagai petugas tes Guru dapat melatih siswanya untuk menangani kegiatan tes. Tentunya untuk hal-hal yang tidak sukar bagi siswa, seperti menghitung gerak angkat tubuh, baring duduk, mengukur tinggi raihan loncatan, atau 69
19 menjadi juru pemberangkatan lari. Bila si siswa trampil menggunakan stopwatch, mereka dapat juga ditugasi sebagai pengukur/pengamat waktu. 2) Masalah sarana Khususnya yang berupa stopwatch. Kalau petugas trampil menggunakan stopwatch, maka jumlah stopwatch yang diperlukan diatas dapat dikurangi. Misalnya: pada lari 40 m dapat menggunakan 2 stopwatch splints-timer yang manual. Pada lari 600 m dapat dengan 1 Lampiran stopwatch 8 (Lanjutan) saja. Pemegang stopwatch bertugas memberi tahukan waktu yang terbaca, petugas lainnya mencatatnya. 4. Pengaturan pelaksanaan Meskipun penyiapan lapangan dan peralatan tes sudah mengikuti contoh diatas, namun dalam pelaksanaannya masih terdapat hambatan kelancaran pelaksanaan tes. Hambatan itu terjadi pada perpindahan butir tes ke-1 ke butir tes ke-2, dan pada butir tes ke-4. pesertanya menumpuk sehingga memungkinkan peserta tes mempunyai waktu istirahat. Untuk menghindari terjadinya penumpukan peserta pada butir tersebut dapat diatur sebagai berikut : a. Petugas pada lari cepat menahan diri untuk tidak memberangkatkan larinya sebelum pelaksanaan tes pada butir 2 selesai. Setalah pelaksanaan butir 2 selesai barulah petugas pada lari cepat memberangkatkan pelari lagi. b. Penumpukan pada butir ke-4 dapat diatasi dengan menambah jumlah papan berskala untuk loncat tegak. Kalau semula hanya 4 buah menjadi 6 buah. c. Pada butir tes terakhir sebaiknya setiap rombongan peserta tes siap ditempat, segera diberangkatkan untuk lari. Dengan 1 stopwatch masih memungkinkan untuk mengukur waktu pelari dan rombongan, yaitu dengan menetapkan interval waktu start. 70
20 PETUNJUK PENILAIAN Penilaian kesegaran jasmani bagi anak yang telah mengikuti tes kesegaran jasmani Indonesia dinilai dengan menggunakan tabel nilai (untuk menilai prestasi dari masing-masing butir tes) dan menggunakan Norma (untuk menentukan klasifikasi/kategori tingkat kesegaranjasmani). Tabel nilai seperti tertera pada tabel 1 dan 2. A. Tabel Nilai Tabel 1. Tabel Nilai Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Untuk Anak Umur Tahun Putra. Nilai Lari 40 meter Gantung siku tekuk Baring duduk 30 detik Loncat tegak Lari 600 meter Nilai 5 s.d keatas 23 keatas 46 keatas s.d dst 4 -dst dst dst 1 Tabel 2. Tabel Nilai Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Untuk Anak Umur Tahun Putri. Nilai Lari 40 meter Gantung siku tekuk Baring duduk 30 detik Loncat tegak Lari 600 meter Nilai 5 s.d keatas 20 keatas 42 keatas s.d dst 0-1 dst dst dst 1 71
21 B. Tabel Norma Untuk mengklasifikasikan tingkat kesegaran jasmani anak yang telah mengikuti tes kesegaran jasmani Indonesi dipergunakan norma seperti tertera pada tabel 3, yang berlaku untuk putra dan putri. Tabel 3. Norma Tes Kesegaran Jasmani Indonesia No Jumlah Nilai Klasifikasi Baik sekali (BS) Baik (B) Sedang (S) Kurang (K) Kurang sekali (KS) C. Cara Menilai 1. Hasil Kasar Prestasi setiap butir tes yang dicapai oleh anak yang telah mengikuti tes disebut Hasil Kasar. Tingkat kesegaran jasmani anak, tidak dapat dinilai secara langsung berdasarkan prestasi yang telah dicapai, karena satuan ukuran yang dipergunakan masing-masing butir tes tidak sama, yaitu : a. Untuk butir tes lari dan gantung siku tekuk mempergunakan satuan ukuran waktu b. Untuk butir tes baring duduk dan gantung angkat tubuh, mempergunakan satuan ukuran jumlah ulangan gerak (kali). 2. Nilai tes Hasil kasar yang masih merupakan satuan ukuran yang berbeda-beda tersebut di atas, perlu diganti dengan satuan ukuran yang sama, satuan ukuran pengganti ini adalah Nilai. Nilai tes kesegaran jasmani peserta diperoleh dengan mengubah hasil kasar setiap butir tes menjadi nilai terlebih dahulu. 72
22 Setelah hasil kasar setiap butir tes diubah menjadi nilai, langkah berikutnya adalah menjumlahkan nilai-nilai dari kelima butir tes tersebut. Hasil penjumlahan tersebut menjadi dasar untuk menentukan klasifikasi kesegaran jasmani remaja tersebut. 73
23 FORMULIR TKJI Nama :. Putera / puteri Umur :. Nama Sekolah : Tanggal Tes : Tempat Test : No Jenis Tes Hasil Nilai 1 Lari 40 meter detik 2 Gantung siku tekuk detik. 3 Baring duduk 30 detik. kali. 4 Loncat Tegak Tinggi raihan : cm Loncat I : cm cm Loncat II : cm Loncat III : cm 5 Lari 600 meter... mnt dtk 6 Jumlah nilai - 7 Klasifisikasi/ Kategori Ket. 1. Penggunaan tabel nilai Hasil tersebut di atas, pada kolom 3 masih merupakan hasil kasar. Oleh karena itu semua butir tes harus diberi nilai, sehingga hasil dari kelima butir tes itu mempunyai nilai yang seragam. Nilai masingmasing butir tes pada kolom 4, diperoleh dari tabel nilai (Tabel 1). 2. Penggunaan tabel norma Untuk melihat klasifikasi kesegaran jasmani bagi yang telah mengikuti tes, adalah dengan cara mencocokkan jumlah nilai dari kelima butir tes dengan tabel norma (Tabel 3). 74
24 No Umur Lari 40 M Nilai Gantung Siku Tekuk Nilai Baring Duduk 30 Detik Nilai Loncat Tegak Nilai Lari 600 M Nilai JUMLAH NILAI Lampiran 9. Data Penelitian Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk Umur tahun di SDN 2 Kaligowong Lembah JENIS TES
25 Tanggal lahir Lari 40 M Nilai Gantung Siku Tekuk Nilai Baring Duduk 30 Detik Nilai Loncat Tegak Nilai Lari 600 M Nilai JUMLAH NILAI KLASIFIKASI Lampiran 9. Data Penelitian Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk Umur tahun di SDN 3 Kaligowong Bukit JENIS TES NO /10/ B 2 19/06/ S 3 18/06/ B 4 10/06/ B 5 25/05/ S 6 01/05/ K 7 19/08/ B 8 22/02/ BS 9 20/02/ K 10 30/08/ B 11 12/07/ K 12 30/05/ K 13 20/11/ B 14 06/08/ B 15 23/02/ B 16 06/03/ S 17 19/10/ B 18 13/06/ S 19 02/07/ BS 20 23/08/ B 21 25/03/ S 22 10/06/ B 23 25/10/ BS 24 22/11/ B 25 10/12/ B 26 20/03/ B 27 02/04/ B 28 17/08/ B 76
26 Lampiran 10. Frekuensi Data Penelitian Frequencies Statistics SDN 2 Kaligowong Lembah SDN 3 Kaligowong Bukit N Valid Missing 0 5 Mean Median Mode Std. Deviation Variance Range Minimum Maximum Sum Frequency Table SDN 2 Kaligowong Lembah Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Total
27 SDN 3 Kaligowong Bukit Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Total Missing System Total
28 Lampiran 9. Foto Kegiatan Pengambilan Data Pengarahan dari guru olahraga Tes lari 40 meter 79
29 Tes Gantung Siku Tekuk Tes Baring duduk 80
30 Tes Loncat Tegak 81
TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)
Lampiran 4. TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) Pengantar : Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan
Lebih terperinciTES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)
TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) Pengantar : Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan menjadi instrumen
Lebih terperinciPEMERIKSAAN KESEGARAN JASMANI ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or NIP
PEMERIKSAAN KESEGARAN JASMANI ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or NIP 19830127 200604 2 001 Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 Tes Kesegaran Jasmani
Lebih terperinciPetunjuk Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. 1) lintasan lurus, datar, tidak licin, berjarak 30 meter, dan mempunyai
Lampiran Petunjuk Pelaksanaan TKJI Petunjuk Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Petunjuk Pelaksanaan Tes 1. Lari 40 meter a. Tujuan Tes lari ini adalah untuk mengetahui atau mengukur kecepatan.
Lebih terperinciTES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)
TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) Pengantar : Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan menjadi instrumen
Lebih terperinciLampiran 3. Petunjuk Pelaksanaan TKJI untuk Anak Usia Tahun. Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan.
Lampiran 3. Petunjuk Pelaksanaan TKJI untuk Anak Usia 13-15 Tahun 1. Lari 50 meter a. Tujuan Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan. b. Alat dan fasilitas 1) Lintasan lurus, datar, rata, tidak licin,
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas 36 Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian dari DIY 37 Lampiran 3. Surat Ijin Penelitian dari Pemerintah Kabupaten Magelang 38 Lampiran 4. Surat Keterangan Melakukan
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Ijin Penelitian
LAMPIRAN 51 Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian 52 Lampiran 2. Surat Ijin Riset/Survei/PKL 53 Lampiran 3. Surat Ijin Penelitian dari Sekolah PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lebih terperinciLampiran 1: Lembar Permohonan Pembimbing Tugas Akhir Skripsi
73 Lampiran 1: Lembar Permohonan Pembimbing Tugas Akhir Skripsi 74 Lampiran 2: Kartu Bimbingan Tugas Akhir Skripsi 75 Lampiran 3: Lembar Pengesahan Izin Penelitian 76 Lampiran 4: Surat Permohonan Izin
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Lokasi yang dipilih untuk melakukan penelitian ini adalah di Lapangan Gasmin yang beralamat di Jln. Kuningan Antapani, Bandung.
Lebih terperinci59
LAMPIRAN 58 59 60 61 62 63 64 65 66 PETUNJUK PELAKSANAAN TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) UNTUK ANAK UMUR 10-12 1. Lari 40 meter a. Tujuan Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan b. Alat dan fasilitas
Lebih terperinciLampiran 1. Data Siswi Peserta Ekstrakurikuler Sepakbola Putri SMP Negeri 2 Pengasih Tahun 2012
LAMPIRAN 63 Lampiran 1. Data Siswi Peserta Ekstrakurikuler Sepakbola Putri SMP Negeri 2 Pengasih Tahun 2012 DAFTAR SISWI PESERTA TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA USIA13-15 TAHUN No Nama Tempat Tanggal Lahir
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang ditempuh untuk memperoleh data, menganalisis dan menyimpulkan hasil penelitian dengan tujuan untuk menguji serangkaian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Pasundan 1 kota Bandung dan SMP Pasundan 2 kota Bandung Jalan Pasundan 32 Balong
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN
29 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Proses suatu penelitian hendaknya dapat ditentukan suatu metode penelitian yang akan digunakan, hal ini berdasarkan pada suatu pemahaman bahwa metode
Lebih terperinciLAMPIRAN Lampiran10. Tata Cara Pelaksanaan TKJI Prosedur Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia 1. Umum A. Testi/ peserta tes 1) Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk anak umur 10-12 tahun
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lapangan Asrama PPLP Sumatera Utara di Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal 2.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat yang menjadi acuan sebuah penelitian dan penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. perlakuan (treatment), seperti pendapat Thomas dan Nelson (1997:352).
0 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen, karena adanna perlakuan (treatment), seperti pendapat Thomas dan Nelson (1997:35). Bertujuan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. (Casady, Mabes, dan Alley :1971) yang dikutip oleh Sudarno,SP (1992:9)
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kebugaran Jasmani Pengertian Kebugaran Jasmani Menurut Karpovich dalam (Casady, Mabes, dan Alley :1971) yang dikutip oleh Sudarno,SP (1992:9) Kebugaran Jasmani didefinisikan sebagai
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Ijin Dari Fakultas
LAMPIRAN 50 Lampiran 1. Surat Ijin Dari Fakultas 51 Lampiran 2. Lembar Pengesahan 52 Lampiran 3. Surat Ijin dari SDN Purwodadi 53 Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian dari SEKDA 54 Lampiran 5. Surat Ijin
Lebih terperinciLampiran 1. Data Penelitian
Lampiran 1. Data Penelitian data pengukuran TKJI kelompok bebas tes awal No Nama jenis klamin Umur kelas Lari 40 m (dtk) Gantung siku tekuk (dtk) Baring duduk (kali) Loncat Tegak (cm) Lari 600 m (menit)
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta
Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta 49 Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Penelitian Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga 50 Lampiran 3. Surat Permohonan Ijin Penelitian
Lebih terperinciTINGKAT KESEGARAN JASMANI MURID SD INPRES MALENGKERI SETINGKAT KOTA MAKASSAR PADA KELOMPOK USIA 10-12 TAHUN. Muhammad Adnan Hudain
Hudain, Tingkat Kesegaran Jasmani Murid SD Inpres Malengkeri Setingkat Kota Makassar 31 TINGKAT KESEGARAN JASMANI MURID SD INPRES MALENGKERI SETINGKAT KOTA MAKASSAR PADA KELOMPOK USIA 10-12 TAHUN Muhammad
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, karena metode merupakan faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan suatu penelitian.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
51 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian adalah salah satu cara dalam mencari suatu kebenaran melalui cara-cara ilmiah atau metode ilmiah. Metode ilmiah itu, berarti kegiatan penelitian
Lebih terperinciDOKUMEN INSTRUMEN PENILAIAN UJIAN KETERAMPILAN
DOKUMEN INSTRUMEN PENILAIAN UJIAN KETERAMPILAN SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI 2015 PROSEDUR PELAKSANAAN DAN RUBRIK PENILAIAN UJIAN KETERAMPILAN BIDANG KEOLAHRAGAAN 1. MATERI UJIAN Uji Keterampilan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. yang akan digunakan dalam proses penelitiannya, sebab metode penelitian
39 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian seseorang peneliti harus menentukan metode yang akan digunakan dalam proses penelitiannya, sebab metode penelitian merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggunakan tes dan pengukuran sebagai teknik pengumpulan data. Berdasarkan pada keterangan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik dan alat-alat tertentu
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metodologi penelitian adalah cara utama yang digunakan untuk mengadakan penelitian dalam mencapai tujuan, misalnya untuk mengkaji atau menguji serangkaian
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. pemecahan masalah dengan teknik dan cara tertentu sehingga diperoleh data yang
18 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan untuk pemecahan masalah dengan teknik dan cara tertentu sehingga diperoleh data yang valid untuk
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan suatu
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sadoso Sumodisardjono (1989;9), Pada hakekatnya kebugaran jasmani lebih menggambarkan kualitas
6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kebugaran Jasmani Menurut Sadoso Sumodisardjono (1989;9), Kebugaran Jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan mudah tanpa merasakan lelah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian Tempat penelitiandilaksanakan di SMPT Bakti Bangsa, jalan Sarijadi blok
Lebih terperinciLAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan
LAMPIRAN 7 Prosedur Pelaksanaan Tes 1. Tes Daya Tahan (Endurance) menggunakan Balke Test Prosedur tes : a. Tujuan untuk mengukur daya tahan kerja jantung dan pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2
Lebih terperinciPERBEDAAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DENGAN SISWA MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI
PERBEDAAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DENGAN SISWA MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI Rovi Pahliwandari Dosen Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. jasmani metode interval training dengan tugas latihan lompat segi-6, lompat segi-4
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji program pembinaan kebugaran jasmani metode interval training dengan tugas latihan lompat segi-6, lompat segi-4 dan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. ayunan. Terdapat berbagai macam lari, misalnya: sprint (lari cepat), lari
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Kecepatan Lari a. Pengertian Kecepatan Lari Lari merupakan salah satu nomor dalam atletik, yang terdiri dari empat tahap yaitu menumpu ke depan, mendorong, pemulihan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jasmani Melalui Bermain sirkuit 8 Pos Siswa kelas IV dan V SD Negeri
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peningkatan Kesegaran Jasmani Melalui Bermain sirkuit 8 Pos Siswa kelas IV dan V SD Negeri Purwodadi Tegalrejo Kabupaten
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini bertempat di SMA Negeri 1 Sukagumiwang yang bertalamat di Jl. By Pass Kertasemaya
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN SENAM IRAMA PADA SISWA KELAS I SD PELANGI BANGSA GROGOL S K R I P S I
UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN SENAM IRAMA PADA SISWA KELAS I SD PELANGI BANGSA GROGOL S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Lebih terperinciTINJAUAN TENTANG KONDISI FISIK PESILAT PADA PERGURUAN HIMPUNAN SENI SILAT SELURUH INDONESIA (HIMSSI) DI KECAMATAN BENAI
1 TINJAUAN TENTANG KONDISI FISIK PESILAT PADA PERGURUAN HIMPUNAN SENI SILAT SELURUH INDONESIA (HIMSSI) DI KECAMATAN BENAI Miki Marwilis SM, Drs. Slamet, M.Kes, AIFO,Drs. Yuherdi, S.Pd mikimarwilis@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu keadaan secara objektif (Notoatmojo, 2002:138). Sedangkan
17 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Hal ini sesuai
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan power tungkai, panjang tungkai, lingka paha, dan kecepatan lari dengan hasil lompat
Lebih terperinciTes Awal Perlakuan Test Akhir X1 T X2
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan di MAN Model Gorontalo pada siswa kelas XI putera. 3.1.2 Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah merupakan suatu bentuk
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kebugaran jasmani Pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah merupakan suatu bentuk pembinaan dan peningkatan kebugaran jasmani bagi siswa. Batasan mengenai kebugaran jasmani dikemukakan
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian secara umum dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dapat memperoleh data yang akhirnya akan mengungkap permasalahan yang
39 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian. Penggunaan sebuah metode dalam penelitian bertujuan agar dapat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengukur seberapa besar hubungan dan tingkat singinifikan antara power otot
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik korelasional. Secara operasional tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur
Lebih terperinciA. Daya Tahan dan Kekuatan Otot
Kebugaran jasmani harus dipenuhi oleh setiap orang. Kebugaran jasmani merupakan pendukung keberhasilan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Latihan kebugaran jasmani meliputi daya tahan, kekuatan, kelenturan,
Lebih terperinciPROSEDUR PELAKSANAAN TES KONDISI FISIK DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA. Tujuan : Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan aerobic seseorang
Lampiran 3 PROSEDUR PELAKSANAAN TES KONDISI FISIK DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA 1. Tes multistage Fitness Tujuan : Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan aerobic seseorang Adapun prosedur pelaksanaan
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian
8 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian ini. Adapun
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Ijin Penelitian
LAMPIRAN 55 Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian 56 Lampiran 2. Prosedur Pelaksanaan Tes PROSEDUR PELAKSANAAN TES 1. Lari 30 Meter a. Tujuan : untuk mengukur kecepatan lari menempuh jarak 30 meter b. Alat
Lebih terperincibab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang
bab 1 gerak dasar sumber www.sdialazhar14.wordpress.com tanggal 11 Juni 2009 kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang meloncat menggiring setiap hari kamu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskritif.
28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskritif. Metodologi dalam suatu penelitian harus tepat dan sesuai dengan tujuan serta
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan pendidikan jasmani disekolah merupakan satu bentuk pembinaan dan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka a. Kebugaran Jasmani Pelaksanaan pendidikan jasmani disekolah merupakan satu bentuk pembinaan dan peningkatan kebugaran jasmani bagi siswa. Batasan mengenai kebugaran
Lebih terperinciLatihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas
Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Kekuatan otot adalah tenaga, gaya, atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Otot-otot tubuh
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi, Subyek, dan Waktu Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian ini dilakukan di SSB Real Madrid UNY. Adapun pengambilan data dilaksanakan di stadion atletik FIK
Lebih terperinciHUBUNGAN KESEGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR PENJAS PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER I SMP NEGERI 3 BANDAR SEIKIJANG
HUBUNGAN KESEGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR PENJAS PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER I SMP NEGERI 3 BANDAR SEIKIJANG Indah Juli 1, Drs. Saripin,M.Kes AIFO 2, Ardiah Juwita S.Pd, M.Pd 3 PENDIDIKAN JASMANI
Lebih terperinci( ) = ( ) = ( ) = ( ) = 19 5 5 ( ) = 2,8 Lampiran 4. Statistik Penelitian Lari 50 meter Reliability [DataSet1] Scale: ALL VARIABLES
Lebih terperinciTes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI)
Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) Pengertian Tes Kebugaran Jasmani Tes kebugaran jasmani adalah suatu instrument yang digunakan untuk mendapatkan suatu informasi tentang individu atau objek-objek.
Lebih terperinciBAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG
BAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG bab 1 gerak dasar sumber www.sdialazhar14.wordpress.com tanggal 11 Juni 2009 kata kunci berjalan
Lebih terperinciLampiran 1 Petunjuk Pelaksanaan Tes Daya Ledak Otot lengan, Kekuatan Otot Lengan, dan Tolak Peluru
Lampiran 1 Petunjuk Pelaksanaan Tes Daya Ledak Otot lengan, Kekuatan Otot Lengan, dan Tolak Peluru 1. Tes Daya Ledak Otot Lengan Menggunakan Tes Two-Hand Medicine Ball Put a. Tujuan Mengukur daya ledak
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
30 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturanaturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan permasalahan yang
Lebih terperinciTINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV, V DAN VI SD NEGERI DELEGAN 2 KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA
1 TKJI Siswa SD (Bima Andiansyah) 1 TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV, V DAN VI SD NEGERI DELEGAN 2 KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA Oleh : Bima Andiansyah / NIM. 13604227003 Fakultas
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Ijin Penelitian
LAMPIRAN 45 Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian 46 Lampiran 2. Surat Pemberitahuan Penelitian 47 Lampiran 3. Surat Rekomendasi Penelitian 48 Lampiran 4. Surat Keterangan Penelitian 49 Lampiran 5. Sertifikat
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN TES KEBUGARAN JAMAAH CALON HAJI
KERANGKA ACUAN TES KEBUGARAN JAMAAH CALON HAJI PUSKESMAS MAESAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2015 KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN TES KEBUGARAN CALON JAMA`AH HAJI PUSKESMAS MAESAN 2016 I. LATAR
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. yang diteliti yang dijadikan sebagai alat untuk menganalisis hasil peneitian.
10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teori Kerangka teori ini berisi tentang uraian teori- teori yang relevan dengan masalah yang diteliti yang dijadikan sebagai alat untuk menganalisis hasil peneitian.
Lebih terperinciuntuk mengetahui hubungan antara kelincahan dan kekuatan power tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian korelasi, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kelincahan dan kekuatan power tungkai dengan kemampuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu, Lokasi, Populasi dan Sempel Penelitian 1. Waktu dan Lokasi Penelitian inidilaksanakan mulai tanggal 5 september 12 september 2014, dengan pengambilan tempat di Lapangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara tingkat kebugaran jasmani dengan prestasi belajar penjasorkes
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi yang bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dari pretest dan postest. Data dalam penelitian ini berupa tes kesegaran
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Dalam penelitian ini data yang dimaksud adalah data yang diperoleh dari pretest dan postest. Data dalam penelitian ini berupa tes kesegaran
Lebih terperinciLatihan Kuatkan Otot Seluruh Badan
Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan latihan dengan gerakan-gerakan berikut ini. "Saya seorang wanita berusia 30 tahun. Secara teratur, saya melakukan olahraga jalan pagi. Setiap latihan waktunya antara
Lebih terperinciLampiran 1. Surat ijin penelitian
LAMPIRAN 59 Lampiran 1. Surat ijin penelitian 60 61 62 63 64 65 66 67 Lampiran 2. Sertifikat Uji Tera 68 69 70 71 Lampiran 3 INSTRUMEN PENELITIAN A. Pengukuran panjang tungkai Tujuan Alat : Untuk mengukur
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data dalam penelitian ini, yaitu kemampuan renang gaya crawl untuk
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Hasil Penelitian Data dalam penelitian ini, yaitu kemampuan renang gaya crawl untuk menempuh jarak 25 meter dengan satuan detik.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional, dengan desain penelitian yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional, dengan desain penelitian yang digunakan adalah desain studi cross sectional. Desain studi cross sectional
Lebih terperinciSURVEY TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA YANG BERANGKAT PULANG SEKOLAH JALAN KAKI DAN NAIK SEPEDA
ISSN: 7-767 Bravo s Jurnal SURVEY TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA YANG BERANGKAT PULANG SEKOLAH JALAN KAKI DAN NAIK SEPEDA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri Jombang Tahun Pelajaran 0/0) Moh. Zaim
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Dan Desain Penelitian Dalam penelitian diperlukan sebuah metode. Metode penelitian adalah suatu cara penelitian yang dilakukan dengan menggunakan alat dan prosedur penelitian.
Lebih terperinciLAMPIRAN 44 58 59 60 61 Lampiran 1. Petunjuk Pelaksanaan Tes Passing Atas Instrumen untuk passing atas dalam penelitian ini adalah AAHPER face pass wallvolley test, yaitu cara melaksanakan tes dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada dasarnya setiap penelitian membutuhkan metode untuk meneliti, sedangkan penggunaan metode disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitian tersebut.
Lebih terperinci56 Lampiran 6. Petunjuk Pelaksanaan Tes TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA UNTUK ANAK UMUR 10-12 TAHUN I. Petunjuk Pelaksaanana Tes A. Rangkaian Tes Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk anak umur 10-12 tahun
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara operasional, penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Operasional Penelitian Secara operasional, penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan pengaruh pendekatan bermain dengan pendekatan konvesional terhadap kebugaran
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. dan teknik penelitian membicarakan alat-alat yang digunakan dalam mengukur
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada dasarnya setiap penelitian membutuhkan metode untuk meneliti, sedangkan penggunaan metode disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitian tersebut.
Lebih terperinciSURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS II DAN III SD NEGERI GODEAN 2 KECAMATAN GODEAN KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SKRIPSI
SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS II DAN III SD NEGERI GODEAN 2 KECAMATAN GODEAN KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk
30 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan untuk pemecahan masalah dengan teknik dan cara tertentu sehingga diperoleh hasil yang sesuai dengan
Lebih terperinciSurvei Tingkat Kebugaran Jasmani Pemain Bolavoli Putra U-16 Nanggala Surabaya
SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PEMAIN BOLAVOLI PUTRA U-16 NANGGALA SURABAYA Tegar Sabil Kelana Widy S-1 Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya, Tegarsabil28@gmail.com
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN
9 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam suatu penelitian merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan tujuan dalam sebuah penelitian adalah untuk
Lebih terperinciterdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani
Gerak Berirama Gerak berirama disebut juga gerak ritmik. Gerak ini dilakukan dalam gerakan dasar di tempat. Contoh dari gerakan yang berirama adalah gerak jalan, menekuk, mengayun, dan sebagainya. Ayo
Lebih terperinciTingkat Kesegaran Jasmani...(Said Erwan Susanto)1
Tingkat Kesegaran Jasmani...(Said Erwan Susanto)1 TINKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV DAN V TAHUN AJARAN 2015/2016 DI SD NEGERI KEPEK KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN PENGUKURAN TB DAN BB YANG BERSUMBER DARI DEPKES RI : Untuk memperoleh data tinggi badan siswa.
AMIRAN 62 ampiran : 1 ETUNJUK EAKSANAAN ENGUKURAN TB DAN BB YANG BERSUMBER DARI DEKES RI 2005 1. etunjuk engukuran TB Tujuan Alat etugas : Untuk memperoleh data tinggi badan siswa. : Alat ukur tinggi badan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel 1. Lokasi Penelitian Lokasi yang di gunakan selama berlangsungnya penelitian ini adalah bertempat di kampus FPO UPI, Padasuka, Bandung. 2. Populasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di komplek Mahad Darul Arqam Muhammadiyah Daerah Garut, tepatnya di Jalan Ciledug No. 284 Desa Ngamplang Sari Kecamatan
Lebih terperinciPermainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli
B Permainan Bola Voli Apakah kamu menyukai permainan bola voli? Sebenarnya permainan bola voli telah memasyarakat. Apakah kamu telah dapat melakukan gerak dasar permainan bola voli dengan benar? Ayo kita
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian membutuhkan suatu metode yang sesuai untuk
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian membutuhkan suatu metode yang sesuai untuk membantu mengungkapkan permasalahan yang akan diteliti, karena metode penelitian mempunyai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan dengan 22 kali pertemuan, setiap minggu
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian a. Waktu Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan dengan 22 kali pertemuan, setiap minggu sebanyak 3 kali pertemuan. b. Tempat Tempat penelitian
Lebih terperinciJurnal Kesehatan Olahraga Vol.03 Nomor 03 Edisi Oktober Tahun 2015 halaman 36-45
ARTIKEL E-JOURNAL UNESA PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA LAKI LAKI KELAS VII DI KOTA DAN DI DESA (studi kasus pada tingkat aktivitas fisik siswa dan partisipasi kegiatan olahraga di Kabupaten
Lebih terperincisambil kedua tangan didepan mulut.
Lampiran 1. Bentuk- bentuk senam irama Berikut bentuk- bentuk gerakan senam irama: 1) Gerakan Peralihan a) Jalan ditempat, gerakan tangan keatas, turun kembali kedepan dengan posisi kedua telapak tangan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini menggunakan komparatif. Menurut Ulber (2005)
39 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan komparatif. Menurut Ulber (2005) penelitian komparatif adalah penelitian yang membandingkan dua gejala atau lebih.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Penggunaan metode dalam penelitian adalah syarat mutlak untuk dapat melihat kedalaman dari sebuah permasalahan. Ketepatan penggunaan metode dalam penelitian
Lebih terperinciUsia : Test Lokomotor Skill Kriteria Penilaian Percobaan 1 Percobaan 2 Skor
Lampiran 1 BLANKO TES KETRAMPILAN GERAK DASAR Nama : L/P: Usia : Test Lokomotor Skill Kriteria Penilaian Percobaan 1 Percobaan 2 Skor Lari 1. Lengan bergerak berlawanan dengan kaki, siku ditekuk. 2. Periode
Lebih terperinci