MENTORING ISLAM SEBAGAI KONSELING SEBAYA UNTUK TAHAP AWAL BERADAPTASI DALAM LINGKUNGAN KAMPUS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MENTORING ISLAM SEBAGAI KONSELING SEBAYA UNTUK TAHAP AWAL BERADAPTASI DALAM LINGKUNGAN KAMPUS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO"

Transkripsi

1 MENTORING ISLAM SEBAGAI KONSELING SEBAYA UNTUK TAHAP AWAL BERADAPTASI DALAM LINGKUNGAN KAMPUS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO Dea Asri Oktiarini ¹ Nur Aini Zulfa 2 ¹ Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto. 2 Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Jl Raya Dukuh Waluh, PO BOX 202 Purwokerto oktiarini.dea@gmail.com 2 nuafa.aini@gmail.com ABSTRAK Konseling sebaya merupakan suatu bagian dari komunikasi interpersonal dimana seorang konseli dapat lebih leluasa untuk menceritakan masalah kepada konselor yang secara usia dan status tidak jauh berbeda. Universitas Muhammadiyah Purwokerto memiliki program berupa mentoring yang didesain sebagai bentuk konseling sebaya. Tidak hanya memberikan bimbingan agama, tetapi juga menjadi tempat berdiskusi untuk mendapatkan solusi dalam permasalahan di dunia perkuliahan. Seperti permasalahan adaptasi lingkungan perkuliahan yang dialami oleh mahasiswa baru. Adaptasi pada mahasiswa baru dimulai dengan tahap awal interaksi yang terus menerus dengan diri sendiri, tubuh, perilaku, pemikiran dan perasaan, dengan orang lain dan dengan lingkungan sekitar kampus. Mentoring dilaksanakan setiap satu minggu sekali, dan memiliki materi yang berbeda setiap minggunya. Didalam mentoring terdiri dari mentor sebagai pembimbing dan mentee sebagai subyek yang dibimbing. Mentor menjadi seorang fasilitator yang membantu mentee untuk mengembangkan diri. Mentor juga berperan andil dalam memberikan informasi tentang dunia perkuliahan baik secara kurikulum dan iklim kampus kepada mentee yaitu mahasiswa baru. Kata Kunci: Konseling Sebaya, Mentoring, Adaptasi Diri. ABSTRACT Peer counseling is a part of interpersonal communication in which a counselee can be more free to tell the matter to the counselor that age and status are not much different. Muhammadiyah University of Purwokerto has the form of mentoring program is designed as a form of peer counseling. Not only provides religious guidance, but also a place to discuss and find solutions to problems in the world of college. As environmental adaptation problems experienced by college freshmen. Adaptation to the new students starting with the early stages of continuous interaction with ourselves, body, behavior, thoughts and feelings, with others and with the environment around the campus. Mentoring takes place every single week, and have different material each week. In mentoring consists of a mentor as a mentor and mentee as subjects who guided. Mentor become a facilitator who helps the mentee to develop themselves. Mentor also play a part in providing information about the world lecturing both curriculum and campus climate to the mentee that new students. Keywords: Peer Counseling, Mentoring, Adaptation Self.

2 PENDAHULUAN Pendidikan di indonesia memiliki beberapa tingkatan mulai dari pendidikan usia dini, sekolah dasar, sekolah mengengah pertama, dan sekolah menengah atas. Sistem pendidikan dari pendidikan usia dini sampai sekolah menengah atas tidak jauh berbeda, sesuai dengan peraturan yang sudah di tetapkan. Namun berbeda dengan sistem yang ada di universitas atau taraf pendidikan tinggi. Sistem yang ada di universitas berbeda jauh dengan yang ada di pendidikan dasar dan menengah. Mahasiswa memiliki kebebasan yang lebih, mereka tidak terikat dengan pakaian dan jam perkuliahan. Perbedaan ini membuat mahasiswa baru yang masuk ke universitas memiliki kesulitan untuk beradaptasi. Mulai dari adaptasi lingkungan sekitar kampus, adaptasi dengan dosen, adaptasi dengan teman dan adaptasi dengan peraturan yang ada di kampus. Mahasiswa yang memiliki kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungan maupun sistem perkulihan, akan menimbulkan masalah pada proses perkuliahan. Karena mahasiswa baru tidak memiliki gambaran yang tepat mengenai apa, siapa, dan bagaimana tugas seorang mahasiswa. Salah satu hal yang dapat membantu mahasiswa baru untuk mengenal dan beradaptasi dengan lingkungan maupun sistem perkuliahan adalah dengan konseling sebaya. Carr (Wardani & Trisnani, 2015) mengemukakan Basically peer counseling is a way for students to learn how to care about others and put their caring into practice. Konsep dasar konseling sebaya adalah salah satu cara bagi remaja untuk belajar bagaimana memperhatikan dan membantu remaja lain, sehingga dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Universitas Muhammadiyah Purwokerto adalah universitas yang memiliki visi Unggul Modern dan Islami. Perwujutan dari Islami yaitu adanya kelompok mentoring atau bimbingan belajar Islam secara berkelompok dikhususkan untuk mahasiswa baru. Mentoring bukan hanya membahas tentang agama, tetapi juga menjadi sarana pengenalan kehidupan kampus. Pengenalan kehidupan kampus dalam mentoring merupakan salah satu bentuk kegiatan konseling sebaya. Dalam mentoring terdapat 1 pembimbing atau yang disebut sebagai mentor, yang mendampingi mahasiswa baru yang di sebut sebagai mentee. Mentoring mampu menjadi kegiatan konseling sebaya karena, mentee dapat bertanya dan bercerita dengan nyaman, kepada mentor yang secara umur mereka tidak terpaut jauh. Konseling sebaya merupakan sarana untuk membagi informasi dan membantu mencari solusi setiap masalah yang di alami anggota mentoring. Perintah untuk saling membantu atau

3 tolong menolong juga terdapat pada ajaran Agama Islam yaitu yang terdapat dalam surat Al- Maidah ayat 2 yang berbunyi: Artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-nya (QS Al-Maidah:2) TINJAUAN TEORI 1. Pengertian Konseling Menurut Shertzer dan Stone (Afsari, Saepulloh, & Marlina, 2016) konseling adalah salah satu cara untuk menolong individu melalui kegiatan interaksi pribadi antara konselor dan konseli sehingga konseli mampu memahami diri dan lingkungan konseli, serta mampu membuat keputusan dan membuat tujuan berdasarkan nilai yang diyakini konseli sehingga konseli lebih merasa bahagia dan perilakunya lebih efektif. Sedangkan Gladding (Wardani & Trisnani, 2015), mengemukakan konseling sebagai suatu aktivitas yang bersifat profesional dan berjangka waktu yang pendek, memilki ciri khas komunikasi interpersonal, dengan usaha dan bantuan psikologis kepada individu yang sehat mental agar mampu mengatasi berbagai masalah yang berkaitan dengan proses perkembangan dan situasi kehidupan konseli. Jadi, dapat disimpulkan bahwa konseling adalah kegiatan yang bersifat komunikasi efektif oleh konselor dan konseli, untuk membantu konseli dalam mencari solusi yang tepat atas masalah yang sedang dialami oleh konseli, sehingga konseli dapat melanjutkan kehidupan dengan merasa lebih bahagia dan bermakna. 2. Pengertian Konseling Sebaya Menurut Tindall dan Gray (Noviza, 2011), konseling teman sebaya adalah aktifitas membantu secara interpersonal yang dilakukan oleh individu non-profesional. Tindall & Gray (Noviza, 2011), juga berpendapat bahwa konseling teman sebaya adalah hubungan yang membantu seseorang dengan metode individual (one-to-one helping relationship),

4 kepemimpinan kelompok, kepemimpinan diskusi, pemberian pertimbangan, tutorial, dan semua aktivitas interpersonal manusia untuk membantu atau menolong. Sedangkan Kan (Noviza, 2011), berpendapat Peer counseling is the use problem solving skills and active listening, to support people who are our peers. Kan membedakan antara konseling teman sebaya dengan dukungan teman sebaya (peer support). Menurut Kan peer support lebih bersifat umum (bantuan informal; saran umum dan nasehat diberikan oleh dan untuk teman sebaya); sementara peer counseling merupakan suatu metode yang terstruktur. Dapat disimpulkan, konseling sebaya adalah kegiatan komunikasi interpersonal oleh teman sebaya untuk memberikan bantuan pemecahan masalah dan menyemangati individu untuk mencapai keadaan dan perasaan yang lebih baik. 3. Adaptasi Menurut Calhoun (Kumalasari & Ahyani, 2012), mendefinisikan penyesuaian diri adalah interaksi yang terus menerus dengan diri sendiri, tubuh, perilaku, pemikiran dan perasaan, dengan orang lain dan dengan lingkungan. Sedangkan menurut Kartono (Kumalasari & Ahyani, 2012), penyesuaian diri merupakan usaha untuk mencapai harmoni pada diri sendiri dan pada lingkungan, sehingga rasa permusuhan, dengki, iri hati, prasangka, depresi, kemarahan, perbedaan dan respon pribadi yang tidak sesuai dan kurang tepat bisa diatasi dengan baik. Aspek-aspek Penyesuaian Diri Schneiders (Handono & Bashori, 2013), menyatakan bahwa penyesuaian diri memiliki empat aspek, yaitu: a. Adaptation, artinya penyesuaian diri dipandang sebagai kemampuan seseorang dalam beradaptasi. Individu yang memiliki penyesuaian diri yang baik, berarti memiliki hubungan yang memuaskan dengan lingkungannya. Penyesuaian diri dalam hal ini diartikan dalam konotasi fisik. b. Comformity, artinya seseorang dikatakan mempunyai penyesuaian diri baik bila memenuhi kriteria osial dan hati nuraninya. c. Mastery, artinya orang yang mempunyai penyesuaian diri baik mempunyai kemampuan membuat rencana dan mengorganisasikan suatu respons diri sehingga dapat menyusun dan menanggapi segala masalah dengan efisien.

5 d. Individual variation, artinya ada perbedaan individual pada perilaku dan responsnya dalam menanggapi masalah. PEMBAHASAN Mahasiswa baru pada umumnya belum memahami tentang dunia perkuliahan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto memiliki program mentoring sebagai bimbingan agama, namun bukan hanya sebagai ajang dakwah tetapi juga sebagai tempat konseling baik mengenai urusan agama ataupun duniawi. Mentoring terdiri dari 1 pembimbing atau yang sering di sebut mentor, yang mendampingi mahasiswa baru yang di sebut sebagai mentee. Mentoring ini dilaksanakan setiap satu minggu sekali, dan memiliki materi yang berbeda setiap minggunya. Mentor bukan merupakan seseorang yang menggurui, namun seorang fasilitator yang membantu mentee untuk mengembangkan diri. Selain mentor juga berperan andil dalam memberikan informasi tentang dunia perkuliahan baik secara kurikulum dan iklim kampus. Mentor yang juga seorang mahasiswa akan memberikan kesan kepada mentee untuk bisa lebih dekat karena memiliki status yang sama yaitu sebagai mahasiswa. Dimana sama-sama memiliki permasalahan yang tidak jauh berbeda dan bisa diselesaikan dengan solusi yang samasama satu pemikiran. Dalam mentoring banyak peluang untuk saling tolong-menolong antara mentee-mentee dan mentor, ketika satu mentee memiliki masalah maka mentee yang lain juga memberikan kontribusi solusi yang baik. Sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 2, yaitu: Artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-nya (QS. Al-Maidah: 2) Dalam ayat tersebut menjelaskan bahwa setiap manusia harus saling tolong-menolong dalam kebaikan, seperti konseling sebaya yang merupakan perwujudan dari tolong-menolong yang baik.

6 Karena, ketika seorang konseli menceritakan permasalahan yang dialami kepada konselor, seorang konselor dapat memberikan perhatian kepada konseli, perhatian itu merupakan hal yang baik yaitu membantu konseli untuk merasa lebih tenang, ringan, karena sudah mampu menceritakan permasalahan yang dihadapi. Ketika konselor membantu menemukan solusi yang baik, hal itu juga merupakan sebuah bantuan yang dapat menyelesaikan masalah konseli. Selain itu di dalam mentoring merupakan kegiatan keagamaan yang baik dan menjadikan lingkungan bergaul lebih kondusif, positif dan islami. Sebagaimana pergaulan yang baik juga mempengaruhi individu didalam kehidupan sehari-hari. Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda mengenai pentingnya lingkungan yang baik, yaitu: Artinya: Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap. (HR. Bukhari No.5534 dan Muslim No.2628) Artinya: Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Oleh karena itu, salah satu di antara kalian hendaknya memperhatikan siapa yang dia jadikan teman. (HR Abu Dawud no dan at-tirmidzi no. 2378) Sesuai dengan hadits diatas, berteman dengan orang yang baik maka akan tertular menjadi baik. Dalam mentoring, untuk menjadi seorang mentor harus melewati prosedur, dimana seseorang yang terpilih menjadi mentor merupakan orang-orang yang memiliki kapabilitas dalam segi keagamaan, perkuliahan, dan pergaulan yang baik. Ketika seorang mentee memasuki dunia perkuliahan dan didampingi oleh mentor yang sudah memiliki kapabilitas dalam segi keagamaan, perkuliahan, dan pergaulan, maka seorang mentee juga memiliki gambaran nyata dari mentor sendiri.

7 Sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Tindall & Gray (Noviza, 2011) yang menunjukkan bahwa sebagian besar layanan yang diberikan melalui konseling teman sebaya tingkat suksesnya lebih tinggi. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Miller (Noviza, 2011) mendapatkan hasil bahwa konseli yang mengikuti konseling sebaya mampu melakukan identifikasi diri dengan teman sebaya, dan konseli menganggap bahwa konselor sebaya memiliki kemauan membangun jembatan komunikasi. Langkah-langkah konseling sebaya dalam mentoring: a. Persiapan : Mentor dan mentee mempersiapkan waktu dan tempat pertemuan yang sesuai setiap satu minggu sekali. b. Sesi Diskusi I : mengenai aktivitas yang dijalani selama satu minggu. c. Sesi Diskusi II : mengungkapkan permasalahan yang dialami setiap anggota mentoring. d. Sesi Diskusi III : membahas sekaligus mencari solusi yang tepat. e. Materi : pemberian materi keislaman yang mendasar pada Al-Qur an surat Al- Maidah ayat 2 mengenai tolong menolong yang baik. f. Penutup : evaluasi kegiatan mentoring dan perencanaan pertemuan berikutnya. Mentoring Islam sebagai bentuk konseling sebaya yang dilakukan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto dapat memberikan dampak yang baik untuk mahasiswa baru dalam beradaptasi dengan lingkungan kampus. KESIMPULAN Mentoring merupakan kegiatan positif bukan hanya untuk berdakwah, mentoring juga bermanfaat untuk konseling sebaya sebagai sarana untuk tolong menolong, membagi informasi, dan memberikan gambaran bagaimana seorang mahasiswa seharusnya. Sehingga seorang mahasiswa baru dapat beradaptasi dengan baik dilingkungan kampus maupun lingkungan sekitar kampus.

8 DAFTAR PUSTAKA Afsari, N. H., Saepulloh, C., & Marlina, E. (2016). Hubungan Antara Konseling Teman Sebaya Dengan Keterampilan Pengambilan Keputusan Remaja Dalam Mengindari Perilaku Seks Bebas. Lentera, 28, (1), Handono, O. T., & Bashori, K. (2013). Hubungan Antara Penyesuaian Diri dan Dukungan Sosial Terhadap Stres Lingkungan pada Ssantri Baru. Empathy, 1, (2), Kumalasari, F., & Ahyani, L. N. (2012). Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Penyesuaian Diri Remaja Di Panti Asuhan. Jurnal Psikologi Pitutur, 1, (1), Noviza, N. (2011). Konseling Teman Sebaya (Peer Counseling) Suatu Inovasi Layanan Bimbingan Konseling Di Perguruan Tinggi. Wardah, 22, (22), Wardani, S. Y., & Trisnani, R. P. (2015). Konseling Sebaya untuk Meningkatkan Perilaku Prososial Siswa. Psikopendagogia, 4, (2),

PENDAMPINGAN KELOMPOK KONSELOR SEBAYA DI KOTA BATU

PENDAMPINGAN KELOMPOK KONSELOR SEBAYA DI KOTA BATU PENDAMPINGAN KELOMPOK KONSELOR SEBAYA DI KOTA BATU Muhammad Shohib 1, Ari Firmanto 2, Wahyu Andhyka Kusuma 3, Gita Indah Martasari 4 1,2 Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang 3,4 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

2014 EFEKTIVITAS KONSELING TEMAN SEBAYA UNTUK MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN SISWA

2014 EFEKTIVITAS KONSELING TEMAN SEBAYA UNTUK MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN SISWA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di Indonesia terdapat berbagai macam jenis pendidikan, salahsatunya pendidikan di pondok pesantren. Secara legalitas dalam pendidikan Nasional, pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ekstrakurikuler seperti yang ada di sekolah-sekolah umum, tapi merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ekstrakurikuler seperti yang ada di sekolah-sekolah umum, tapi merupakan salah satu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menghafal al-qur an adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pendidikan pondok pesantren. Pelajaran menghafal bukanlah pelajaran ekstrakurikuler seperti

Lebih terperinci

Bernardus Widodo, S.Pd.,M.Pd

Bernardus Widodo, S.Pd.,M.Pd Bernardus Widodo, S.Pd.,M.Pd A. Pendahuluan Dalam perkembangannya, individu tidak dapat terlepas dari hubungannya dengan kelompok sosial lainnya, misalnya kelompok teman sebaya. Lingkungan/kelompok ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN 90 BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN A. Analisis implementasi bimbingan sosial pada lansia di Panti Wredha Harapan Ibu Ngaliyan Semarang Bimbingan sosial dapat diartikan sebagai proses pemberian bantuan

Lebih terperinci

MANFAAT EMOTIONAL INTELLIGENCE BAGI PENGAJAR DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

MANFAAT EMOTIONAL INTELLIGENCE BAGI PENGAJAR DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR MANFAAT EMOTIONAL INTELLIGENCE BAGI PENGAJAR DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Astrini Jurusan Psikologi, Fakultas Psikologi, Bina Nusantara University, Jln. Kemanggisan Ilir III No 45, Kemanggisan, Palmerah,

Lebih terperinci

Konseling Sebaya untuk Meningkatkan Perilaku Prososial Siswa

Konseling Sebaya untuk Meningkatkan Perilaku Prososial Siswa PSIKOPEDAGOGIA 2015 Universitas Ahmad Dahlan 2015. Vol. 4, No.2 ISSN: 2301-6167 Konseling Sebaya untuk Meningkatkan Perilaku Prososial Siswa Silvia Yula Wardani IKIP PGRI Madiun Jl. Setia Budi No.85, Kartoharjo,

Lebih terperinci

Bimbingan dan Konseling Kelompok adalah salah satu bentuk teknik bimbingan Merupakan layanan bimbing terhadap individu melalui setting kelompok

Bimbingan dan Konseling Kelompok adalah salah satu bentuk teknik bimbingan Merupakan layanan bimbing terhadap individu melalui setting kelompok EVA IMANIA ELIASA, M.Pd Bimbingan dan Konseling Kelompok adalah salah satu bentuk teknik bimbingan Merupakan layanan bimbing terhadap individu melalui setting kelompok Sasaran BK Kelompok adalah konseli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia diharapkan memiliki kemampuan untuk beradaptasi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia diharapkan memiliki kemampuan untuk beradaptasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap manusia diharapkan memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Begitu pula dengan mahasiswa yang baru menjalani proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan sehari hari, tanpa disadari individu sering kali bertemu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan sehari hari, tanpa disadari individu sering kali bertemu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari hari, tanpa disadari individu sering kali bertemu dengan masalah, dan tanpa disadari pula berulang kali individu menemukan jalan keluar

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MEMBERI RESPON KONSELOR SEBAYA BERKARAKTER MELALUI STRATEGI BMB3 DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

KETERAMPILAN MEMBERI RESPON KONSELOR SEBAYA BERKARAKTER MELALUI STRATEGI BMB3 DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN KETERAMPILAN MEMBERI RESPON KONSELOR SEBAYA BERKARAKTER MELALUI STRATEGI BMB3 DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN Rosmala Dewi, Universitas Negeri Medan ros_dw@yahoo.com Rahmulyani, Universitas Negeri Medan Rahmulyani@yahoo.co.id

Lebih terperinci

KONSELING TEMAN SEBAYA (PEER COUNSELING) UNTUK MEREDUKSI KECANDUAN GAME ONLINE. Hardi Prasetiawan *)

KONSELING TEMAN SEBAYA (PEER COUNSELING) UNTUK MEREDUKSI KECANDUAN GAME ONLINE. Hardi Prasetiawan *) KONSELING TEMAN SEBAYA (PEER COUNSELING) UNTUK MEREDUKSI KECANDUAN GAME ONLINE Hardi Prasetiawan *) hardi.prasetiawan@bk.uad.ac.id Abstrak Salah satu fungsi terpenting dari kelompok teman sebaya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Layanan bimbingan pada dasarnya upaya peserta didik termasuk remaja untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi termasuk masalah penerimaan diri. Bimbingan

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Menulis Esei melalui Peer Review (Penelitian Tindakan Kelas Mahasiswa Kelas A Semester 4 Mata Kuliah Essay Writing Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. prestasi akademik yang dicapai seseorang, akan tetapi harus di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. prestasi akademik yang dicapai seseorang, akan tetapi harus di imbangi dengan BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Kualitas sumber daya manusia yang berkarakter bukan hanya dilihat dari prestasi akademik yang dicapai seseorang, akan tetapi harus di imbangi dengan meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berikutnya adalah sekolah, gereja, teman sebaya, dan televisi. Suatu survei di tahun

BAB I PENDAHULUAN. Berikutnya adalah sekolah, gereja, teman sebaya, dan televisi. Suatu survei di tahun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekitar tahun 1950-an, pengaruh terbesar dalam hidup remaja adalah rumah. Berikutnya adalah sekolah, gereja, teman sebaya, dan televisi. Suatu survei di tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari siklus kehidupan manusia adalah terbentuknya pasangan baru (new couple), di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari siklus kehidupan manusia adalah terbentuknya pasangan baru (new couple), di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia melewati beberapa fase dalam siklus kehidupannya. Fase kedua dari siklus kehidupan manusia adalah terbentuknya pasangan baru (new couple), di mana

Lebih terperinci

Keyword: Social Support, Counselor School, Deaf Students

Keyword: Social Support, Counselor School, Deaf Students 1 DUKUNGAN SOSIAL GURU BK PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU DI SMK NEGERI 6 PADANG Okta Wilda 1, Rahma Wira Nita 2, Triyono 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan konseling STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen

Lebih terperinci

KISAH ANAK MENDAMAIKAN DUA ORANG BERSELISIH LEWAT SMS

KISAH ANAK MENDAMAIKAN DUA ORANG BERSELISIH LEWAT SMS KISAH ANAK MENDAMAIKAN DUA ORANG BERSELISIH LEWAT SMS Oleh: Ust. Fariq Gasim Anuz Termasuk hal yang penting dalam pembinaan anak muslim adalah dengan menghindari bersahabat dengan teman-teman yang buruk

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSELING KELOMPOK BAGI SISWA YANG BERPERILAKU NEGATIF DALAM PENYESUAIAN DIRI DENGAN LINGKUNGAN KELAS 5 SDN 09 NGRINGO, JATEN, KARANGANYAR

PENERAPAN KONSELING KELOMPOK BAGI SISWA YANG BERPERILAKU NEGATIF DALAM PENYESUAIAN DIRI DENGAN LINGKUNGAN KELAS 5 SDN 09 NGRINGO, JATEN, KARANGANYAR PENERAPAN KONSELING KELOMPOK BAGI SISWA YANG BERPERILAKU NEGATIF DALAM PENYESUAIAN DIRI DENGAN LINGKUNGAN KELAS 5 SDN 09 NGRINGO, JATEN, KARANGANYAR Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 11 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Penyesuaian Diri 1. Penyesuaian Diri Seorang tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampu menyesuaikandiri atau tidak mampu menyesuaikan diri. Kondisi fisik, mental

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengajar yang berdaya guna dimaksudkan untuk mencapai tujuan pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. mengajar yang berdaya guna dimaksudkan untuk mencapai tujuan pengajaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan dengan demikian akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menolong dalam menghadapi kesukaran. c). menentramkan batin. 1 Realitanya,

BAB I PENDAHULUAN. menolong dalam menghadapi kesukaran. c). menentramkan batin. 1 Realitanya, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama dalam kehidupan manusia mempunyai pengaruh yang sangat besar. Zakiah Daradjat menyebutkan ada tiga fungsi agama terhadap mereka yang meyakini kebenarannya, yaitu:

Lebih terperinci

FILOSOFI, TEORI PENDIDIKAN, KURIKULUM, DAN MODEL PEMBELAJARAN. Teori Kurikulum

FILOSOFI, TEORI PENDIDIKAN, KURIKULUM, DAN MODEL PEMBELAJARAN. Teori Kurikulum FILOSOFI, TEORI PENDIDIKAN, KURIKULUM, DAN MODEL PEMBELAJARAN Filosofi Teori pendidikan Kurikulum Model pembelajaran Perenialisme Esensialisme Pendidikan klasik Subject matter Proses informasi Progressivisme

Lebih terperinci

Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling Oleh Sugiyatno, M.Pd Prodi Bimbingan dan Konseling FIP UNY

Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling Oleh Sugiyatno, M.Pd Prodi Bimbingan dan Konseling FIP UNY Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling Oleh Sugiyatno, M.Pd sugiyatno@uny.ac.id Prodi Bimbingan dan Konseling FIP UNY Nasehat..? Pasif Reseptif.? Konseling? Teacher Centered Learning Perkembangan Optimum

Lebih terperinci

Psikologi Konseling MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 10

Psikologi Konseling MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 10 MODUL PERKULIAHAN Psikologi Konseling Problem Solving Counseling Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 10 MK 61033 Muhammad Ramadhan, M.Psi, Psikolog Abstract Modul

Lebih terperinci

MASALAH-MASALAH PESERTA DIDIK PINDAH SEKOLAH KE SMA ADABIAH PADANG. Oleh: Sefriani. Fitria Kasih Yusnetti ABSTRACT

MASALAH-MASALAH PESERTA DIDIK PINDAH SEKOLAH KE SMA ADABIAH PADANG. Oleh: Sefriani. Fitria Kasih Yusnetti ABSTRACT MASALAH-MASALAH PESERTA DIDIK PINDAH SEKOLAH KE SMA ADABIAH PADANG Oleh: Sefriani Fitria Kasih Yusnetti Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT The problem in this study is

Lebih terperinci

Berkawan dengan Orang Shalih

Berkawan dengan Orang Shalih Berkawan dengan Orang Shalih Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN...

BAB I. PENDAHULUAN... ABSTRACT Research is conducted to find out the image of behavior of self-disclosure on transsexual transvestite in Bandung. Devito (2011) reveals that self-disclosure is a form of communication where someone

Lebih terperinci

Interpersonal Communication Skill

Interpersonal Communication Skill Modul ke: 02 Dra. Fakultas FIKOM Interpersonal Communication Skill Pemahaman Diri Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising The Self Dimension IN ORDER TO HAVE CONVERSATION WITH SOMEONE

Lebih terperinci

Lukluk Ibana 1, Pujiastuti 2, Iis Nur Asyiah 3 PENDAHULUAN

Lukluk Ibana 1, Pujiastuti 2, Iis Nur Asyiah 3 PENDAHULUAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII G SMP NEGERI 4 JEMBER TAHUN AJARAN 2012/2013 Lukluk Ibana 1, Pujiastuti

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

Lebih terperinci

Intervensi Kelompok (pengantar II) Danang Setyo Budi Baskoro, M.Psi

Intervensi Kelompok (pengantar II) Danang Setyo Budi Baskoro, M.Psi Intervensi Kelompok (pengantar II) Danang Setyo Budi Baskoro, M.Psi Konseling Kelompok Salah satu bentuk konseling dengan memanfaatkan kelompok untuk membantu, memberi umpan balik dan pengalaman belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan tenaga kerja yang ulet dan terampil sehingga dicapailah performa

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan tenaga kerja yang ulet dan terampil sehingga dicapailah performa 14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya organisasi yang memiliki sumber daya manusia yang baik akan menjadikan organisasi mempunyai kekuatan untuk menghadapi persaingan (Cushway, 2002).

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA Sri Mahidar Kanjun SD Negeri 054931 Batu Melenggang, kab. Langkat Abstract: This study aims to determine the improvement

Lebih terperinci

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PENDIDIKAN INKLUSI DI SMK NEGERI 4 PADANG

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PENDIDIKAN INKLUSI DI SMK NEGERI 4 PADANG PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PENDIDIKAN INKLUSI DI SMK NEGERI 4 PADANG Oleh: Endrawati * Fitria Kasih** Rahma Wira Nita**

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan informasi dapat diakses dengan sangat cepat tak terkecuali dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan informasi dapat diakses dengan sangat cepat tak terkecuali dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dewasa ini begitu pesat, hal ini mengakibatkan informasi dapat diakses dengan sangat cepat tak terkecuali dalam dakwah Islam.

Lebih terperinci

Bimbingan dan Konseling di Sekolah; Konsepsi Dasar dan Landasan Pelayanan, oleh Dr. Syarifuddin Dahlan, M.Pd. Hak Cipta 2014 pada penulis

Bimbingan dan Konseling di Sekolah; Konsepsi Dasar dan Landasan Pelayanan, oleh Dr. Syarifuddin Dahlan, M.Pd. Hak Cipta 2014 pada penulis Bimbingan dan Konseling di Sekolah; Konsepsi Dasar dan Landasan Pelayanan, oleh Dr. Syarifuddin Dahlan, M.Pd. Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-4462135;

Lebih terperinci

ABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran peningkatan derajat Resiliency pada remaja penderita kanker di Rumah Sakit X, Jakarta. Merupakan penelitian case study, dengan Resiliency sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini pendidikan senantiasa menjadi sorotan bagi masyarakat khususnya di Indonesia yang ditandai dengan adanya pembaharuan maupun eksperimen guna terus

Lebih terperinci

Jurnal Mahasiswa Bimbingan Konseling. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013, pp

Jurnal Mahasiswa Bimbingan Konseling. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013, pp PENERAPAN LAYANAN INFORMASI BIMBINGAN BIDANG PRIBADI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAMPAK PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SAMPANG Suudiyah Fadjrin Prof. Dr. H. Muhari Bimbingan Konseling,

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL MELALUI PEER COUNSELING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 PONTIANAK

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL MELALUI PEER COUNSELING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 PONTIANAK SOSIAL HORIZON: Jurnal Pendidikan Sosial Vol. 2, No. 2, Desember 2015 ISSN 2407-5299 UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL MELALUI PEER COUNSELING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 PONTIANAK Amelia Atika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat diperlukan oleh semua orang terutama pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat diperlukan oleh semua orang terutama pendidikan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat diperlukan oleh semua orang terutama pendidikan yang bersifat formal. Pelaksanaan pendidikan formal pada dasarnya untuk mencapai tujuan pendidikan

Lebih terperinci

2. Faktor pendidikan dan sekolah

2. Faktor pendidikan dan sekolah BAB IV ANALISIS APLIKASI TERAPI LIFE MAPPING DENGAN PENDEKATAN COGNITIVE BEHAVIOR DALAM MENANGANI SISWI YANG MEMBOLOS DI SMA AL-ISLAM KRIAN SIDOARJO A. Faktor yang menyebabkan siswi sering membolos di

Lebih terperinci

mengungkapkan gagasan-gagasan matematis secara tulisan atau lisan, menggunakan pendekatan bahasa matematis untuk menyatakan informasi matematis, mengg

mengungkapkan gagasan-gagasan matematis secara tulisan atau lisan, menggunakan pendekatan bahasa matematis untuk menyatakan informasi matematis, mengg ABSTRAK Skripsi dengan judul Kemampuan Komunikasi Matematis Pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) Materi Komposisi Fungsi di MA Al-Hikmah Langkapan

Lebih terperinci

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ABSTRAK Miryam A. Sigarlaki,S.Psi. Penelitian ini mengambil judul suatu penelitian mengenai evaluasi rancangan modul pelatihan mendengarkan aktif helper sebaya pada siswa di SMAN 19 Bandung. Tujuan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digolongkan pada individu yang sedang tumbuh dan berkembang (Yusuf,

BAB I PENDAHULUAN. digolongkan pada individu yang sedang tumbuh dan berkembang (Yusuf, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja adalah individu yang benar-benar berada dalam kondisi perubahan yang menyeluruh menuju ke arah kesempurnaan, sehingga remaja digolongkan pada individu

Lebih terperinci

ABSTRACT. Title: The Planning of The Future Orientation Training Module in The Sector of Education for The Grade One Students of SMA X Bandung.

ABSTRACT. Title: The Planning of The Future Orientation Training Module in The Sector of Education for The Grade One Students of SMA X Bandung. ABSTRACT Cindy Maria 0532010 The Program of Magister Psychology August 2008 Title: The Planning of The Future Orientation Training Module in The Sector of Education for The Grade One Students of SMA X

Lebih terperinci

PEROLEHAN SISWA SETELAH MENGIKUTI LAYANAN KONSELING PERORANGAN

PEROLEHAN SISWA SETELAH MENGIKUTI LAYANAN KONSELING PERORANGAN Volume 1 Nomor 1 Januari 2013 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor Halaman 62-70 Info Artikel: Diterima21/02/2013 Direvisi25/02/2013 Dipublikasikan 01/03/2013 PEROLEHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah sedang giat menggalakkan pembangunan disegala bidang ilmu

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah sedang giat menggalakkan pembangunan disegala bidang ilmu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan program pembangunan nasional yang mana pemerintah sedang giat menggalakkan pembangunan disegala bidang ilmu pengetahuan. Untuk mensukseskan semua program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan matematika dalam pembelajaran mampu meningkatkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan matematika dalam pembelajaran mampu meningkatkan sumber BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan kita, pendidikan matematika dalam pembelajaran mampu meningkatkan sumber daya manusia, termasuk

Lebih terperinci

PELATIHAN PEER COUNSELING PADA REMAJA DI PANTI SOSIAL ASUHAN ANAK (PSAA) TUNAS BANGSA PATI

PELATIHAN PEER COUNSELING PADA REMAJA DI PANTI SOSIAL ASUHAN ANAK (PSAA) TUNAS BANGSA PATI Jurnal Bagimu Negeri, Volume 1 No.1, April 2017 Hlm. 47-56 ISSN Cetak : 2548-8651 ISSN Online : 2548-866X PELATIHAN PEER COUNSELING PADA REMAJA DI PANTI SOSIAL ASUHAN ANAK (PSAA) TUNAS BANGSA PATI Edris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini sejalan dengan fungsi dan tujuan pendidikan yang tertuang dalam Undangundang. Sisdiknas No 20 tahun 2003 pasal 3:

BAB I PENDAHULUAN. ini sejalan dengan fungsi dan tujuan pendidikan yang tertuang dalam Undangundang. Sisdiknas No 20 tahun 2003 pasal 3: 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada hakekatnya merupakan usaha sadar untuk pengembangan kepribadian yang berlangsung seumur hidup baik di sekolah maupun madrasah. Pendidikan juga bermakna

Lebih terperinci

Apakah Boleh Bekerja di Bank Kovensional?

Apakah Boleh Bekerja di Bank Kovensional? Apakah Boleh Bekerja di Bank Kovensional? ] ندونييس Indonesian [ Indonesia Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah 0Terjemah: 0TMuhammad Iqbal A. Gazali 0TEditor:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perilaku agresif seringkali menjadi tajuk utama dalam pemberitaan media baik media cetak maupun media elektronik. Dari berbagai pemberitaan tersebut, perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Manusia merupakan makhluk individu dan sosial. Manusia sebagai makhluk individu memiliki keunikan tersendiri berbeda satu dengan yang lain, baik dari segi fisik,

Lebih terperinci

ABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK Program Magister Psikologi  Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menurunkan frekuensi dan intensitas perilaku Oppositional Defiant Disorder (ODD) pada remaja SMP dengan Cognitive Behavior Therapy (CBT). Melalui CBT, negative automatic

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PUSAT KONSELING MAHASISWA UNSOED MELALUI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN MAHASISWA SEBAGAI PEER COUNSELOR

PENGEMBANGAN PUSAT KONSELING MAHASISWA UNSOED MELALUI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN MAHASISWA SEBAGAI PEER COUNSELOR PENGEMBANGAN PUSAT KONSELING MAHASISWA UNSOED MELALUI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN MAHASISWA SEBAGAI PEER COUNSELOR Endang Triyanto 1, Eva Rahayu 2, Dyah Retna Puspita 3 1,2,3 Dosen Universitas Jenderal Soedirman

Lebih terperinci

Edukasi Kesehatan Mental Intensif 15. Lampiran A. Informed consent (Persetujuan dalam keadaan sadar) yang digunakan dalam studi ini

Edukasi Kesehatan Mental Intensif 15. Lampiran A. Informed consent (Persetujuan dalam keadaan sadar) yang digunakan dalam studi ini Edukasi Kesehatan Mental Intensif 15 Lampiran A. Informed consent (Persetujuan dalam keadaan sadar) yang digunakan dalam studi ini PERSETUJUAN DALAM KEADAAN SADAR UNTUK BERPARTISIPASI SEBAGAI SUBJEK RISET

Lebih terperinci

Diantara perintah Allah Azza wa Jalla kepada kita adalah perintah agar kita mengikuti Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.

Diantara perintah Allah Azza wa Jalla kepada kita adalah perintah agar kita mengikuti Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Akhlak Rasulullah Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????:???????????????????????

Lebih terperinci

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116]

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116] Untuk selamat dari siksa neraka, mungkin adalah suatu yang sangat mustahil bagi kita karena memang Mayoritas manusia memang tersesat.dalam Al-Qur an sendiri sudah menegaskan hal itu. Jika kamu mengikuti

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran berdasarkan masalah merupakan suatu model

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran berdasarkan masalah merupakan suatu model 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis 1. Problem Based Learning (PBL) Model pembelajaran berdasarkan masalah merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan

Lebih terperinci

Modul ke: KESALEHAN SOSIAL. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi AKUNTANSI.

Modul ke: KESALEHAN SOSIAL. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi AKUNTANSI. Modul ke: KESALEHAN SOSIAL Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Drs. SUMARDI, M. Pd Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Secara bahasa kita bisa memaknai kesalehan sosial adalah kebaikan atau keharmonisan

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR LEGO DISCOVERY CENTRE

PERANCANGAN INTERIOR LEGO DISCOVERY CENTRE PERANCANGAN INTERIOR LEGO DISCOVERY CENTRE Ida Ayu Pratidhwani Padangratha Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Kemanggisan / Palmerah Jakarta Barat 11530, +6221 534 5830/ +6221 530 0244, dayuprati@yahoo.co.id

Lebih terperinci

ABSTRACT. iii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. iii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT In this research has been done a design of training module that been given to X Junior School students grade I in Bandung who have a low level of Emotional Intelligence as research sample. This

Lebih terperinci

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL Oleh: DONI HERIANTO NPM: 12060106 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH

Lebih terperinci

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi MODUL PERKULIAHAN Psikologi Konseling Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 05 61033 Abstract Dalam perkuliahan ini akan didiskusikan mengenai Ketrampilan Dasar Konseling:

Lebih terperinci

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Keutamaan Puasa

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Keutamaan Puasa www.bersamadakwah.com 1 : Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah SWT, Setiap ibadah dalam Islam memiliki keutamaan masingmasing. Demikian pula dengan puasa yang telah diwajibkan oleh Allah SWT dalam firman-nya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Grand Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Social Learning

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Grand Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Social Learning BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Alasan Pemilihan Teori Grand Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Social Learning Theory (Bandura). Perilaku Prososial yang merupakan salah satu bidang kajian dalam

Lebih terperinci

PENGARUH MENTORING AGAMA ISLAM TERHADAP PERUBAHAN KONSEP DIRI MAHASISWA MUSLIM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SKRIPSI

PENGARUH MENTORING AGAMA ISLAM TERHADAP PERUBAHAN KONSEP DIRI MAHASISWA MUSLIM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SKRIPSI i PENGARUH MENTORING AGAMA ISLAM TERHADAP PERUBAHAN KONSEP DIRI MAHASISWA MUSLIM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Sarjana Psikologi Oleh: IMAM SETIAWAN 091301044

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR

UPAYA PENINGKATAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR UPAYA PENINGKATAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR Ridina Saputri SMP Negeri 1 Secanggang, kab. Langkat Abstract: The purpose of this study are: (1) to know how to improve

Lebih terperinci

PERAN SISWA SEBAGAI KONSELOR SEBAYA DAN PRESTASI AKADEMIK DI MAN 1 DAN SMA NEGERI 2 KOTA TERNATE TAHUN 2017

PERAN SISWA SEBAGAI KONSELOR SEBAYA DAN PRESTASI AKADEMIK DI MAN 1 DAN SMA NEGERI 2 KOTA TERNATE TAHUN 2017 PERAN SISWA SEBAGAI KONSELOR SEBAYA DAN PRESTASI AKADEMIK DI MAN 1 DAN SMA NEGERI 2 KOTA TERNATE TAHUN 2017 Rosida Hi. Saraha Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Ternate Email : sidasaraha@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TANDUR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENERAPAN METODE TANDUR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PENERAPAN METODE TANDUR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Eka Fermantika 1), Mukhni 2), Suherman 3) 1) FMIPA UNP, email: Eka_Fermantika@ymail.com 2,3)

Lebih terperinci

ABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK  Program Magister Psikologi  Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Low vision merupakan salah satu bentuk gangguan pengihatan yang tidak dapat diperbaiki meskipun telah dilakukan penanganan secara medis. Penyandang low vision hanya memiliki sisa penglihatan yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai efektivitas individual

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai efektivitas individual BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai efektivitas individual counseling dalam usaha meningkatkan derajat Resiliency pada remaja penderita kanker di Rumah Sakit

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEER COUNSELING (KONSELOR SEBAYA) DI SMAN 11 BANJARMASIN

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEER COUNSELING (KONSELOR SEBAYA) DI SMAN 11 BANJARMASIN UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEER COUNSELING (KONSELOR SEBAYA) DI SMAN 11 BANJARMASIN Ririanti Rachmayanie & Arie Prahesty Program Pendidikan Guru Bimbingan Konseling

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DITINJAU DARI PERBEDAAN KEPRIBADIAN SISWA

IDENTIFIKASI PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DITINJAU DARI PERBEDAAN KEPRIBADIAN SISWA IDENTIFIKASI PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DITINJAU DARI PERBEDAAN KEPRIBADIAN SISWA (IDENTIFICATION PROCESS IN RESOLVING PROBLEMS STUDENTS THINK THE STORY BASED ON STUDENT PERSONALITY

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kebahagiaan. Kebahagian di dalam hidup seseorang akan berpengaruh pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kebahagiaan. Kebahagian di dalam hidup seseorang akan berpengaruh pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam menjalani kehidupannya senantiasa selalu mendambakan kebahagiaan. Kebahagian di dalam hidup seseorang akan berpengaruh pada kesejahteraan psikologis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Kemampuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Kemampuan tersebut diperlukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran matematika memiliki peranan penting dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Kemampuan tersebut diperlukan siswa untuk membantu menyelesaikan permasalahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Efikasi diri 1.1 Pengertian efikasi diri Efikasi diri merupakan keyakinan seseorang akan kemampuannya dalam mengatur dan melaksanakan suatu tindakan yang ingin dicapai (Bandura

Lebih terperinci

CENTERED PERSON APPLICATION TO IMPROVE STUDENT S INTERPERSONAL COMMUNICATION SKILLS (Research in Class VIII SMP Negeri 13 Magelang)

CENTERED PERSON APPLICATION TO IMPROVE STUDENT S INTERPERSONAL COMMUNICATION SKILLS (Research in Class VIII SMP Negeri 13 Magelang) CENTERED PERSON APPLICATION TO IMPROVE STUDENT S INTERPERSONAL COMMUNICATION SKILLS (Research in Class VIII SMP Negeri 13 Magelang) Trisniasari Rahmawan, Subiyanto, Indiati FKIP, BK Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam model pembelajaran Bandura, faktor person (kognitif) memainkan peran

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam model pembelajaran Bandura, faktor person (kognitif) memainkan peran BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Efikasi Diri (self-efficacy) Dalam model pembelajaran Bandura, faktor person (kognitif) memainkan peran penting. Faktor person (kognitif) yang ditekankan Bandura (dalam Santrock,

Lebih terperinci

PELAKSANAAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN OLEH GURU BK DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMKN 2 PAYAKUMBUH By:

PELAKSANAAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN OLEH GURU BK DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMKN 2 PAYAKUMBUH By: 1 PELAKSANAAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN OLEH GURU BK DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMKN 2 PAYAKUMBUH By: M. Alfi Syafri ABSTRACT Student Guidance and Counseling, STKIP

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Subjek Penelitian Subyek diteliti oleh penulis berjumlah 3 (tiga) siswa yaitu MD, FL dan BS. Ketiga siswa ini mempunyai nilai rata-rata cukup baik. Ketiga

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PROFIL KETERAMPILAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 PAINAN JURNAL

STUDI TENTANG PROFIL KETERAMPILAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 PAINAN JURNAL STUDI TENTANG PROFIL KETERAMPILAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 PAINAN JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1) NOLA KARMILA SARI NPM: 07060120

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gina Aprilian Pratamadewi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gina Aprilian Pratamadewi, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kebutuhan primer dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan individu memperoleh informasi yang berguna untuk memahami bakat dan potensi pada dirinya

Lebih terperinci

INTERPERSONAL SOFTSKILLS

INTERPERSONAL SOFTSKILLS INTERPERSONAL SOFTSKILLS Menjawab Masalah Apa Ada pepatah people get hired for aptitude and get fired for attitude. Karyawan direkrut karena kepintaran, pengetahuan dan keahlian namun dipecat karena sikap

Lebih terperinci

DAFTAR TERJEMAH No. Bab Halaman Terjemah

DAFTAR TERJEMAH No. Bab Halaman Terjemah DAFTAR TERJEMAH No. Bab Halaman Terjemah 1. I 2 2. I 4 3. I 5 4. II 21 5. II 24 6. II 26 7. II 27 8. II 27 Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN PEER GROUP COUNSELING DALAM MENINGKATKAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENGARUH PELATIHAN PEER GROUP COUNSELING DALAM MENINGKATKAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Philantrophy Journal of Psychology 2017, Vol 1 Nomor 1 26-35 PENGARUH PELATIHAN PEER GROUP COUNSELING DALAM MENINGKATKAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Fitria Linayaningsih

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI MASTERY LEARNING

PENERAPAN STRATEGI MASTERY LEARNING PENERAPAN STRATEGI MASTERY LEARNING DENGAN TUTOR SEBAYA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Nofrida Solvia 1 Fazri Zuzano 1 Puspa Amelia 1 1 Jurusan

Lebih terperinci

LAYANAN INFORMASI DAN KONSULTASI Oleh: Indiati, dosen BK FKIP UM Magelang. Abstraction

LAYANAN INFORMASI DAN KONSULTASI Oleh: Indiati, dosen BK FKIP UM Magelang. Abstraction LAYANAN INFORMASI DAN KONSULTASI Oleh: Indiati, dosen BK FKIP UM Magelang Abstraction Guidance information service is a service that allows students to receive and understand a variety of information that

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY TERHADAP PENURUNAN DURASI BERMAIN PEMAIN GAME ONLINE YANG MENGALAMI ADIKSI

EFEKTIVITAS RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY TERHADAP PENURUNAN DURASI BERMAIN PEMAIN GAME ONLINE YANG MENGALAMI ADIKSI EFEKTIVITAS RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY TERHADAP PENURUNAN DURASI BERMAIN PEMAIN GAME ONLINE YANG MENGALAMI ADIKSI Oleh Ratih Wijayanti Sudjiono 190420130056 TESIS Untuk memenuhi salah satu syarat

Lebih terperinci

PENGGUNAAN CLAY THERAPY DALAM PROGRAM BIMBINGAN UNTUK PESERTA DIDIK TINGKAT SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN CLAY THERAPY DALAM PROGRAM BIMBINGAN UNTUK PESERTA DIDIK TINGKAT SEKOLAH DASAR PENGGUNAAN CLAY THERAPY DALAM PROGRAM BIMBINGAN UNTUK PESERTA DIDIK TINGKAT SEKOLAH DASAR Aniek Wirastania Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas PGRI Adi Buana Surabaya email: aniek.bk04@gmail.com

Lebih terperinci

Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Urgensi Menjaga Lisan

Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Urgensi Menjaga Lisan Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA Urgensi Menjaga Lisan Satu waktu Rasulullah saw pernah ditanya: keislamanan bagaimana yang utama? Beliau menjawab: siapa yang perkataan dan perbuatannya menjadikan orang Islam

Lebih terperinci

PERANAN GURU BK DALAM MEMBENTUK KONSEP DIRI (SELF CONCEPT) PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 11 PADANG. Oleh: Fitri Yumilda * Fitria Kasih ** Nofrita **

PERANAN GURU BK DALAM MEMBENTUK KONSEP DIRI (SELF CONCEPT) PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 11 PADANG. Oleh: Fitri Yumilda * Fitria Kasih ** Nofrita ** PERANAN GURU BK DALAM MEMBENTUK KONSEP DIRI (SELF CONCEPT) PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 11 PADANG Oleh: Fitri Yumilda * Fitria Kasih ** Nofrita ** *) Mahasiswa BK STKIP PGRI Sumatera Barat **) Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

ط ل ب ا لع ل م ف ر ی ض ة ع ل ى ك ل م س ل م و ا لم س ل م ة

ط ل ب ا لع ل م ف ر ی ض ة ع ل ى ك ل م س ل م و ا لم س ل م ة 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam mewajibkan pemeluknya untuk menjadi orang yang berilmu, berpengetahuan, mengetahui segala kemaslahatan dan jalan kemanfaatan; menyelami hakikat alam, dapat meninjau

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Proses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan cognitive

BAB V PENUTUP. 1. Proses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan cognitive 121 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka di sini peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut: 1. Proses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan cognitive

Lebih terperinci

INTUISI JURNAL ILMIAH PSIKOLOGI

INTUISI JURNAL ILMIAH PSIKOLOGI INTUISI 8 (1) (2016) INTUISI JURNAL ILMIAH PSIKOLOGI http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/intuisi RESPON MAHASISWA TERHADAP PRAKTIK PEER COUNSELING PADA MATA KULIAH KETRAMPILAN DASAR KONSELING Muslikah

Lebih terperinci

LAPORAN PELATIHAN KESEHATAN REPRODUKSI BAGI REMAJA DISABILITAS

LAPORAN PELATIHAN KESEHATAN REPRODUKSI BAGI REMAJA DISABILITAS LAPORAN PELATIHAN KESEHATAN REPRODUKSI BAGI REMAJA DISABILITAS SENTRA ADVOKASI PEREMPUAN, DIFABEL DAN ANAK BRTPD PUNDONG, 30 31 AGUSTUS 2016..kesehatan reproduksi adalah keseluruhan rangkaian sistem dan

Lebih terperinci

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application IJGC 5 (3) (2016) Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk PENGEMBANGAN MODEL PEER COUNSELING SEBAGAI MEDIA PENGALA- MAN PRAKTIK

Lebih terperinci