SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS IKHTISAR DATA KEUANGAN 1 GRAFIK KINERJA KEUANGAN BANK KALTENG TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS IKHTISAR DATA KEUANGAN 1 GRAFIK KINERJA KEUANGAN BANK KALTENG TAHUN"

Transkripsi

1

2 DAFTAR ISI SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS SAMBUTAN DIREKSI Halaman i ii iii v vi viii IKHTISAR DATA KEUANGAN 1 GRAFIK KINERJA KEUANGAN BANK KALTENG TAHUN I. INFORMASI UMUM 4 28 A. Sejarah Perusahaan 4 5 B. Arti Logo 5 C. Visi, Misi dan Motto 6 7 D. Jaringan Kantor Bank 7 12 E. Manajemen Bank Kalteng F. Sumber Daya Manusia G. Perkembangan Ekonomi & Perbankan Daerah Tahun H. Strategi Utama I. Kebijakan Manajemen J. Kerjasama dengan Pihak Lain 26 K. Budaya Perusahaan II. TATA KELOLA PERUSAHAAN A. Pendahuluan B. Struktur Tata Kelola Bank Kalteng C. Fungsi Kepatuhan D. Fungsi Audit Ekstern E. Fungsi Audit Intern 55 F. Penerapan Manajemen Risiko G. Penilaian Profil Risiko H. Rencana Strategis Bank 58 I. Intervensi Pemilik, Perselisihan Internal Dan Permasalah Yang Timbul Sebagai Dampak Kebijakan Remunerasi 59 J. Transparansi Kondisi Keuangan Dan Non Keuangan Bank Yang Belum Diungkapkan Dalam Laporan Lainnya 59 K. Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris Dan Direksi, Serta Hubungan Keuangan Dan Hubungan Keluarga 59 L. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) Dan Penyediaan Dana Besar (Large Eksposure) 59 M. Rasio Gaji Tertinggi Dan Terendah 59 N. Shares Option, Buy Back Shares Dan Buy Back Obligasi 59 O. Penyimpangan Internal (Internal Fraud) P. Permasalahan Hukum Q. Benturan Kepentingan 61 i

3 R. Corporate Social Responsibility (CSR) S. Self Assessment Pelaksanaan GCG 64 III. INFORMASI OPERASIONAL A. Strategi B. Keadaan Keuangan / Usaha C. Permodalan D. Hasil Usaha E. Perubahanperubahan Penting Yang Terjadi 78 F. Foto Peristiwa Penting Tahun G. HalHal Penting Yang Diperkirakan Terjadi Di Masa Mendatang 84 IV. HAL HAL YANG MEMERLUKAN PERHATIAN A. Permodalan 85 B. Penyaluran Kredit 85 C. Pengembangan Lokasi Usaha 85 D. Sumber Daya Manusia E. Teknologi Informasi 86 F. Lainlain 86 V. TUGAS PENGAWASAN DEWAN KOMISARIS YANG TELAH DILAKSANAKAN OLEH DEWAN KOMISARIS SELAMA TAHUN VI. TUJUAN DAN SASARAN BANK KALTENG KEDEPAN A. Tujuan 104 B. Arah Kebijakan Bank Kalteng Tahun C. Sasaran Bank Kalteng Menjadi Regional Champion (BRC) 105 VII. PENUTUP 106 DAFTAR LAMPIRAN I. STRUKTUR ORGANISASI PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH 107 II. III. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1. Laporan Auditor Independen 2. Neraca 3. Laporan Laba Rugi 2. Laporan Perubahan Ekuitas 3. Laporan Arus Kas 4. Laporan Perubahan Ekuitas 5. Catatan Atas Laporan Keuangan Pengungkapan Permodalan dan Pengungkapan Eksposur Risiko serta Penerapan Manajemen Risiko Bank 1 28 ii

4 Assalamu alaikum Wr. Wb, Salam sejahtera bagi kita semua, Pemegang Saham yang terhormat, Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas kasih dan karunianya, sehingga Bank Kalteng dapat melewati Tahun 2013 dengan baik, walaupun kita sedang berada ditengah suasana persaingan usaha perbankan yang semakin ketat. Pada tahun 2013, perekonomian Indonesia tumbuh dengan 5,78% dan perekonomian regional Kalimantan Tengah dalam triwulan III dan IV tumbuh sekitar 7,11% 8,61% (yoy), sedangkan tingkat inflasi mencapai 6,79%. Dalam kondisi yang demikian kinerja keuangan Bank Kalteng dalam Tahun Buku 2013 ini bila dibandingkan dengan capaian kinerja keuangan tahun 2012, terdapat kenaikan yang memadai, antaralain: Kredit yang diberikan meningkat dengan 8,58%, Modal + Cadangan meningkat 19,47%, LDR meningkat 7,75% dan Laba setelah pajak meningkat dengan 6,87%. Namun diakui masih terdapat beberapa kinerja keuangan yang tidak memenuhi target dalam Rencana Bisnis Bank 2013, seperti : nominal Dana Pihak ketiga hanya mencapai 91,75% dan penyaluran kredit hanya 93,49% dan Laba bersih 95,02% dari target dalam Rencana Bisnis Bank tahun Kita bersyukur bahwa sesuai dengan hasil audit Kantor Akuntan Publik Ellya Noorlisyati & Rekan Jakarta terhadap Laporan Keuangan Bank Kalteng Tahun Buku 2013 diterima hasilnya berupa opini Wajar dalam semua hal yang material atau Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sedangkan Tingkat Kesehatan Bank dinilai cukup sehat/baik. Pemegang Saham yang terhormat. Tugas, fungsi dan tanggung jawab kami selaku Dewan Komisaris berpusat pada pengawasan kebijakan dan penatalayanan, pengawasan strategi dan manajemen risiko serta penguatan pembinaan manajemen melalui pengendalian dan evaluasi yang efektif untuk menciptakan dan mendorong budaya berorientasi kinerja. Pengawasan terhadap strategi Bank dimulai sejak penyusunan rencana bisnis dan strategi pencapaiannya, sampai dengan pelaksanaan programprogram yang telah dirancang dengan berorientasi pada efisiensi dan efektivitas kegiatan operasional. Pengawasan dimaksud berlanjut dengan pemantauan dan mengevaluasi kinerja Direksi dalam melaksanakan rencanarencana bisnis tersebut. Kami juga berupaya untuk memastikan bahwa manajemen risiko pada seluruh jajaran Bank Kalteng telah diterapkan dengan efektif dan efisien disemua jenjang organisasi, khususnya risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas dan risiko operasional serta memantau efektivitas pengawasan internal untuk menekan terjadinya fraud. Secara periodik melakukan penilaian dan evaluasi terhadap tingkat kepatuhan jajaran Bank, berikut memberikan saransaran perbaikan kepada Direksi. Kedepan, Bank Kalteng harus lebih berbenah diri lagi, mengingat peluang, tantangan dan hambatan dimasa yang akan datang semakin besar. Untuk itu sangat diperlukan semangat dan kerja keras serta kerjasama tim yang solid pada seluruh jajaran Dewan iii

5 Komisaris, Direksi dan Karyawan sehingga mampu menghasilkan kinerja yang semakin baik lagi. Di samping itu dukungan penuh dari semua Pemegang Saham yang sekaligus pula adalah Pimpinan Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota sangat dibutuhkan agar secara konsisten menyetor tambahan penyertaan modal, sesuai komitmen dalam RUPS LB tgl. 17 Mei 2013, dan kami juga menghimbau agar Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota menempatkan seluruh dana Kas Daerah pada Bank Kalteng. Demikian pula dengan konsistensi untuk terus memberdayakan Bank Kalteng dalam perannya untuk ikut berpartisipasi melaksanakan berbagai program dan kegiatan yang sedang dan akan dijalankan oleh masingmasing Pemerintah Daerah setempat. Memperhatikan program BPD Regional Champion, maka ada beberapa hal penting yang terkait dengan program tersebut, seperti : persyaratan minimal CAR 15% dan modal inti minimal Rp 1 triliun, LDR minimal antara 78% 100%, DPK Non Pemda minimal 70%, portofolio kredit produktif harus minimal 40% dan pertumbuhan kredit pertahun minimal 20% dan hal hal lainnya akan terus menjadi perhatian Dewan Komisaris, Direksi dan jajarannya untuk dapat dicapai dalam beberapa tahun yang akan datang sebagaimana yang telah dituangkan pada program kerja, baik jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Keberhasilan program ini sangat ditentukan oleh komitmen, perhatian dan dukungan stakeholders terutama Pemerintah Daerah dan DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota se Kalimantan Tengah selaku shareholders dari Bank Kalteng, sehingga oleh karenanya dalam kesempatan ini kami memohon dukungan dan doa restunya. Seperti kita ketahui bersama, sesuai dengan UU No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan surat Gubernur Bank Indonesia No. 15/1/GBI/DPB2/TFOJK, tgl. 27 November 2013, bahwa sejak 31 Desember 2013, bahwa fungsi, tugas dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor pebankan (microprudential) beralih dari Bank Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan. Pengalihan ini tentu saja membawa beberapa konsekuensi yang harus diantisipasi dan ditindaklanjuti oleh jajaran Pengurus, Pejabat Eksekutif dan Karyawan Bank Kalteng. Pemegang Saham yang terhormat. Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Kalteng No. 02 tanggal 5 September 2009, bahwa periode Kepengurusan Direksi dan Dewan Komisaris periode berakhir tgl. 5 September Namun karena satu dan lain hal pengurus baru belum terpilih, maka sesuai dengan Akta RUPS LB No. 12 tanggal 28 Agustus 2013, kepengurusan kami diperpanjang sampai dengan terpilihnya Susunan Pengurus Baru. Dalam kesempatan ini kami atas nama Pengurus Lama, mengucapkan terimakasih atas perpanjangan ini, dan berharap agar pada bulan Juni 2014 ini juga Pengurus baru periode dapat dipilih dan dilantik. Dalam kesempatan yang berbahagia ini pula, perkenankan kami atas nama Pengurus Lama mengucapkan terimakasih atas kerjasama dan kepercayaan kepada kami selama ini. Tentu saja banyak kekurangan dan kelemahan kami dalam menjalankan amanah yang telah diberikan oleh Pemerintah Daerah, dan untuk itu kami mohon dima afkan. iv

6 Sekali lagi, kepada semua pihak, khususnya kepada para Pemegang Saham (Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota), DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota Se Kalteng, Nasabah, Relasi, Mitra Usaha dan Masyarakat Kalimantan Tengah yang telah memberikan kepercayaan, dukungan dan kerjasamanya kepada Bank Kalteng diucapkan banyak terima kasih dengan harapan agar dimasamasa mendatang kerjasama tersebut dapat terus ditingkatkan lagi. Demikian juga kepada para Anggota Direksi dan KomiteKomite Dewan Komisaris serta Karyawan/Karyawati Bank Kalteng, tidak lupa kami pun menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas segala usaha serta kerja kerasnya untuk mempertahankan dan meningkatkan citra dan peran Bank Kalteng sebagai Bank tumpuan harapan dan kepercayaan masyarakat Kalimantan Tengah atau Banknya OLOH KALTENG sehingga betulbetul menjadi Bank Tuan Rumah di daerah Kalimantan Tengah sendiri. Terima kasih pula kepada Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah dan kepada Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Kalimantan Tengah beserta jajarannya, yang selama ini telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam upaya mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi Bank Kalteng. Demikianlah kata sambutan kami, semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu menyertai dan meridhoi segala usaha dan upaya kita, baik pada masa sekarang maupun masa yang akan datang. Salam sejahtera, Wassallamualaikum Wr. Wb. PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH ANDRIS P. NANDJAN KOMISARIS UTAMA v

7 Assalamu alaikum Wr. Wb, Salam sejahtera bagi kita semua, Pemegang Saham Yang Terhormat, Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rakhmatnya, sehingga Bank Kalteng dapat melewati tahun 2013 dengan baik dan selamat. Selanjutnya, atas nama Direksi Bank Bank Kalteng, kami menyampaikan laporan pengelolaan Bank Kalteng selama Tahun Buku 2013 berserta pencapaian kinerja utamanya kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Kondisi Makro Ekonomi dan Perbankan Tahun 2013 Perkembangan ekonomi di berbagai negara menunjukkan pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2013 masih melambat. Pertumbuhan ekonomi dunia tercatat sebesar 3,0%, melambat dibandingkan dengan tahun 2012 yang sebesar mencapai 3,1%. Kondisi ekonomi yang sebelumnya kondusif tersebut berubah pada tahun 2013, dipicu oleh bergesernya faktorfaktor global yang sebelumnya menguntungkan ekonomi Indonesia. Bank Indonesia dan Pemerintah bersinergi menempuh berbagai bauran kebijakan guna merespons sejumlah tantangan tersebut agar stabilitas ekonomi dapat kembali terkendali dan keseimbangan ekonomi dapat terjaga, yaitu (1) mengoptimalkan sinergi antara kebijakan moneter, khususnya suku bunga dan kebijakan nilai tukar, dengan kebijakan makroprudensial, sehingga sasaran kebijakan dapat dicapai dengan optimal; (2) kebijakan fiskal untuk menekan defisit transaksi berjalan melalui pengurangan subsidi BBM dan instrumen pajak untuk menekan impor; dan (3) kebijakankebijakan yang bersifat struktural seperti perbaikan iklim investasi dan upayaupaya mendorong kemandirian ekonomi. Respons bauran kebijakan juga menopang stabilitas sistem keuangan selama 2013 sehingga kondusif bagi proses pengalihan fungsi pengawasan bank ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Di tengah tren perlambatan ekonomi domestik dan pelemahan nilai tukar rupiah, kinerja sektor keuangan Indonesia tetap solid, khususnya industri perbankan. Pertumbuhan kredit perbankan menurun dari 23,1% di akhir tahun 2012 menjadi 21,4% pada Desember 2013 sejalan dengan upaya Bank Indonesia untuk mendorong perekonomian bergerak ke arah yang lebih sehat. Risiko perbankan yang tercermin dari risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar juga cukup terjaga, disertai dengan dukungan ketahanan modal yang masih kuat. Kondisi industri perbankan yang sehat tersebut sangat diperlukan agar kebijakan stabilisasi dapat dilakukan efektif tanpa menimbulkan dilema yang berlebihan. Di samping itu, kondisi ini diperlukan agar proses transisi fungsi pengawasan bank dari Bank Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan dapat berjalan dengan baik. vi

8 Kinerja Bank Kalteng Tahun 2013 Pada Tahun Buku 2013, Bank Kalteng mampu meningkatkan kinerjanya, hal ini tercermin pula dalam Neraca Bank per 31 Desember 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Ellya Noorlisyati & Rekan Jakarta, sebagai berikut : Total Asset sebesar Rp juta atau naik 0,81% dibanding tahun 2012 sebesar Rp juta. Dana Pihak Ketiga sebesar Rp juta atau naik 0,77% dibanding tahun 2012 sebesar Rp juta. Kredit Yang Diberikan sebesar Rp juta, atau meningkat 8,58% dari tahun 2012 sebesar Rp juta. Laba Usaha Setelah Pajak sebesar Rp juta, atau naik 6,87% dari tahun 2012 sebesar Rp juta. Ekuitas meningkat sebesar 16,62% dari Rp juta tahun 2012 menjadi Rp juta tahun Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) tahun 2013 tercatat 64,63%, turun 7,44% dibanding tahun 2012 yang tercatat 69,83%. Rasio Return On Asset (ROA) tahun 2013 tercatat 3,52%, naik 3,32% dibanding tahun 2012 yang tercatat 3,41%. Rasio Return On Equity (ROE) tahun 2013 tercatat 25,31%, turun 15,29% dibanding tahun 2012 yang tercatat 29,88%. Loan to Deposit Ratio (LDR) tahun 2013 tercatat 77,45%, naik 7,75% dibanding tahun 2012 yang tercatat 71,88%. Rasio Non Perfoming Loan (NPL) gross tahun 2013 tercatat 0,81%, turun 3,27% dibanding tahun 2012 yang tercatat 0,84%. Rasio Net Interest Margin (NIM) tahun 2013 tercatat 8,23%, naik 7,30% dibandingkan tahun 2012 yang tercatat 7,67%. Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) tahun 2013 tercatat 24,52%, naik 3,26% dibanding tahun 2012 yang tercatat 23,75%. Berdasarkan hasil Audit Kantor Akuntan Publik Ellya Noorlisyati & Rekan Jakarta atas Laporan Keuangan Tahun Buku 2012 dengan opini Wajar Dalam semua Hal Yang Material atau Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Dari rencana penambahan dan pemindahan jaringan Kantor sesuai rencana bisnis telah dilaksanakan sebagai berikut : a. Penambahan 6 (enam) unit ATM yaitu di Kasongan, Nanga Bulik, Pulang Pisau, Kuala Pembuang, Ampah, dan Patas tanggal 22 April 2013 b. Pemindahan Alamat Kantor Kas Kumai tanggal 27 April c. Penambahan 1 (satu) unit ATM yaitu di Kuala Kurun tanggal 18 Juli 2013 d. Pemindahan Alamat Kantor Kas dr. Doris Sylvanus Palangka Raya tanggal 22 Agustus 2013 e. Pemindahan alamat Unit Pelayanan Kas dr. Sultan Immanudin Pangkalan Bun dilaksanakan tanggal 18 Nopember Untuk penambahan ATM dan pemindahan alamat Kantor Kas sebagaimanan diatas telah dilaporkan pula melalui sistem Laporan Kantor Pusat Bank Umum (LKPBU) secara online sesuai ketentuan yang berlaku vii

9 Perubahan Kepengurusan Dewan Komisaris. Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah Nomor 02 tanggal 5 September 2009 yang dibuat oleh Ellys Nathalina, S.H., Notaris Palangka Raya tentang Pemilihan dan Penetapan Direksi dan Dewan Komisaris Periode , bahwa Periode Kepengurusan Direksi dan Dewan Komisaris tersebut berakhir tanggal 5 September 2013, namun dalam masa transisi ini kepengurusan kami diperpanjang sampai dengan terpilihnya susunan Pengurus Bank Kalteng Periode yang baru dengan Akta RUPS LB Nomor : 122 tanggal 28 Agustus 2013, atas hal ini kami mengucapkan terima kasih dan berharap dalam periode Kepengurusan selanjutnya halhal yang telah dirintis oleh pengurus yang terdahulu dapat terus dilanjutkan bahkan tumbuh berkembang sesuai harapan kita bersama termasuk didalamnya adalah upayaupaya pencapaian program BPD Regional Champion, seperti : persyaratan minimal CAR 15% dan modal inti minimal Rp 1 triliun, LDR minimal antara 78% 100%, DPK Non Pemda minimal 70%, portofolio kredit produktif harus minimal 40% dan pertumbuhan kredit pertahun minimal 20% dan hal hal lainnya. Apresiasi Akhirnya atas nama Direksi Bank Kalteng, kami mengucapkan terima kasih kepada Karyawan/Karyawati dan kepercayaan serta dukungan nasabah, mitra bisnis, Dewan Komisaris, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah, Kantor Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Kalimantan Tengah serta secara khusus menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga pula kepada seluruh Pemegang Saham baik Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Pemerintah Kota/Kabupaten sekalimantan Tengah serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang telah memberikan bantuan, kepercayaan dan dukungan yang begitu besar terhadap kinerja Bank Kalteng sehingga mampu mempertahankan eksistensinya dalam menunjang pembangunan di daerah. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu menyertai dan meridhoi segala usaha kita bersama, dalam usaha membangun Kalimantan Tengah yang kita cintai bersama, sekian dan terima kasih. PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH ARTHEMAS E. ASSAN DIREKTUR UTAMA viii

10 Tabel : 1 IKHTISAR DATA KEUANGAN (jutaan rupiah) % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)=((76):6)) A. KEADAAN POSISI KEUANGAN 1. TOTAL ASSET ,81 2. DANA PIHAK KETIGA ,77 Giro (3,26) Tabungan ,46 Deposito ,04 3. PENEMPATAN & SURAT BERHARGA ,43 4. KREDIT YANG DIBERIKAN ,58 5. AKTIVA TETAP & INVENTARIS ,05 6. DANA LAINNYA (49,32) 7. PINJAMAN YANG DITERIMA ,35 8. AKTIVA PRODUKTIF ,55 9. AKTIVA NON PRODUKTIF #DIV/0! 10. EKUITAS ,62 B. PERKEMBANGAN LABA USAHA 1. PENDAPATAN Pendapatan Bunga Bersih ,84 Pendapatan Operasional (7,01) Pendapatan non operasional ,40 2. BIAYA Biaya Bunga Dana (4,68) Biaya operasional (13,92) Biaya non operasional ,64 3. LABA KETERANGAN Laba Operasional ,01 Laba sebelum pajak ,55 Pajak penghasilan ,39 Laba setelah pajak ,87 C. PERKEMBANGAN MODAL & SAHAM 1. Modal Setor ,29 2. Jumlah Lembar Saham Yang Ditempatkan Jumlah Lembar Saham Yang Disetor ,29 D. RATIO KEUANGAN (%) Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) / 1. 19,37 22,25 18,92 23,75 24,52 3,26 CAR 2. Laba sebelum pajak thd Total Asset (ROA) 2,34 3,89 3,88 3,41 3,52 3,23 3. Laba setelah pajak terhadap Modal (ROE) 18,29 30,78 30,89 29,88 25,31 (15,29) 4. Rasio Kredit thd Dana Pihak Ketiga (LDR) 85,13 88,72 68,74 71,88 77,45 7,75 5. NPL (Non Perfoming Loans) Gross 1,82 1,18 0,81 0,84 0,81 (3,27) 6. NPL (Non Perfoming Loans) Nett 1,41 0,15 0,06 0,22 0,23 2,26 7. Net Interest Margin (NIM) 9,98 11,65 8,79 7,67 8,23 7,30 8. Giro Wajib Minimum (GWM) 10,16 11,17 13,24 28,26 13,86 (50,96) 9. BOPO Persentase pelanggaran dan pelampauan 68,47 64,24 63,31 69,83 64,63 (7,44) 10 BMPK kepada Pihak Terkait dan Pihak Tidak #DIV/0! Terkait 11. Posisi Devisa Netto (PDN) #DIV/0! 12. Rasio Aset Produktif Bermasalah dan Aset Non Produktif Bermasalah terhadap Total Aset 1,07 1,08 0,75 0,75 0,64 (14,48) Produktif dan Aset Non Produktif 13. Rasio Aset Produktif Bermasalah terhadap Total Aset Produktif 1,05 0,97 0,72 0,77 0,67 (13,35) 14. Rasio Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) aset keuangan terhadap Total Aset Produktif 1,92 1,83 1,70 0,66 0,48 (26,75) 1

11 GRAFIK KINERJA KEUANGAN BANK KALTENG TAHUN ,000,000 4,000,000 3,000,000 2,000,000 1,000,000 TOTAL ASSET (jutaan rupiah) 3,972,968 3,941,086 3,437,284 2,059,570 2,387, ,500,000 3,000,000 2,500,000 2,000,000 1,500,000 1,000, ,000 DANA PIHAK KETIGA (jutaan rupiah) 1,666,520 1,939,925 3,193,472 2,897,037 3,168, ,000,000 2,500,000 2,000,000 1,500,000 1,000, ,000 KREDIT YANG DIBERIKAN (jutaan rupiah) 2,473,277 2,277,744 1,991,436 1,721,064 1,418, , , , , , , ,000 TOTAL EKUITAS (jutaan rupiah) 619, , , , , MODAL SETOR (jutaan rupiah) LABA SETELAHPAJAK (jutaan rupiah) 350, , , , , ,000 50, , , , , , , , ,000 80,000 60,000 40,000 20, , , ,325 86,937 70, CAR (prosentase) ROA (prosentase)

12 GRAFIK KINERJA KEUANGAN BANK KALTENG TAHUN (lanjutan) ROE (prosentase) LDR (prosentase) NIM (prosentase) BOPO (prosentase) NPL Gross (prosentase)

13 I. INFORMASI UMUM A. Sejarah Perusahaan Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah semula berbentuk Perseroan Terbatas (PT), didirikan pada tanggal 28 Oktober 1961 dengan Akta Notaris Njoo Sio Liep Nomor 24 dengan nama PT. BPD Kalimantan Tengah. Dalam akta pendirian tersebut PT BPD Kalimantan Tengah menjalankan usaha bank di Provinsi Kalimantan Tengah, berkedudukan di ibukota Provinsi Kalimantan Tengah di Palangka Raya. Selanjutnya berdasarkan izin usaha Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor BUM 913/II tanggal 22 Januari 1962 dengan modal dasar ditetapkan Rp 10 juta, jumlah modal setor sebesar Rp ribu terdiri dari Rp ribu saham Pemda Tingkat I Kalimantan Tengah dan Rp 160 ribu saham swasta. Berdasarkan Undangundang Nomor 13 tahun 1962 tentang ketentuanketentuan pokok Bank Pembangunan Daerah yang menetapkan antara lain bahwa Bank Pembangunan Daerah harus didirikan dengan Peraturan Daerah (Perda), maka Pemerintah Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah menetapkan Peraturan Daerah Nomor 2/DPRDGR/64, kemudian Peraturan Daerah Nomor 5/DPRDGR/64 tanggal 3 September 1964 yang disahkan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dengan Surat Keputusan nomor Des 9/4/918 tanggal 2 Maret 1965 menjadi Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah yang sebagian sahamnya dimiliki swasta. Dengan dikeluarkannya Undangundang Nomor 14 tahun 1967 tentang Pokokpokok Perbankan menyebabkan Peraturan Daerah tersebut perlu disesuaikan kembali, dengan menetapkan Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 1976 jo Nomor 19 tahun 1978 jo Nomor 18 tahun 1981, yang disahkan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor tanggal 30 September Pada tahun 1981 semua saham milik swasta dibeli oleh pemerintah sehingga Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah sepenuhnya menjadi milik Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah. Sesuai perkembangannya berdasarkan Perda Nomor 8 tahun 1992 yang disahkan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor tanggal 23 Maret 1993, menetapkan Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah sebagai Bank Umum dengan modal dasar Rp 15 miliar. Perda tersebut diubah dengan Perda Nomor 1 tahun 1997 yang disahkan Menteri Dalam Negeri dengan Surat Keputusan Nomor tanggal 21 November 1997 menetapkan bahwa modal dasar Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah ditingkatkan menjadi Rp 50 miliar. Selanjutnya dengan Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 1999 tanggal 17 Juli 1999 menetapkan perubahan bentuk badan hukum Bank dari Perusahaan Daerah (PD) Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah menjadi Perseroan Terbatas (PT) Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah dengan sebutan PT. Bank Pembangunan Kalteng dengan modal dasar ditingkatkan menjadi Rp. 60 miliar yang merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan, yakni dimiliki oleh Pemda Provinsi Kalimantan Tengah dan Pemda Kota dan Kabupaten se Kalimantan Tengah. Tindak lanjut dari perubahan bentuk Badan Hukum 4

14 PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah tersebut telah dituangkan dalam Akta Notaris Ellys Nathalina, SH Nomor 110 tanggal 22 Mei 2000 tentang Pendirian PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Perundangundangan RI Nomor: C17902 HT.01.01TH 2000 tanggal 15 Agustus 2000 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 11/2001 tanggal 6 Februari 2001 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 846/2001. Sedangkan pengalihan izin usaha dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas (PT) ditetapkan dengan SK Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Nomor: 2/30/KEP.DSG/2000 tanggal 22 Nopember Perubahan bentuk badan hukum ini telah diumumkan pada tanggal 30 Nopember 2000 dan diberitakan di media massa tanggal 01 Desember Dalam rangka mengantisipasi Program Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang diberlakukan bagi seluruh Perbankan Indonesia, maka PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah melakukan perubahan Modal Dasar dari Rp 60 milyar menjadi Rp 150 milyar. Perubahan modal dasar ini telah disetujui oleh para Pemegang Saham pada RUPS Luar Biasa tanggal 14 Juni 2004 yang dituangkan dalam Akta Notaris Ellys Nathalina, SH Nomor : 4 tanggal 14 Juni 2004 tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dan sudah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia RI Nomor : C03581.HT TH.2005 tanggal 14 Februari 2005 tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas (PT) Bank Pembangunan Kalteng. Sesuai UU No : 40 Tahun 2007 yang mencabut UU No 1 Tahun 1995 Tentang Perseroan Terbatas, maka PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah disingkat PT. Bank Kalteng atau disebut Bank Kalteng telah menyesuaikan Anggaran Dasar (AD) dengan UU PT yang baru ini sekaligus melakukan perubahan Modal Dasar dari Rp 150 milyar menjadi Rp 500 milyar, sebagaimana terakhir diubah dengan Akta Notaris Ellys Nathalina, SH Nomor : 30 tanggal 27 April 2010 tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, yang sudah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU29875.AH Tahun 2010 tanggal 11 Juni 2010 tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan. Memperhatikan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/26/PBI/2012 Tanggal 27 Desember 2012 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor berdasarkan Modal Inti Bank, maka sebagaimana tertuang dalam Akta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) PT. Bank Kalteng Nomor : 06 tanggal 17 Mei 2013 tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah, yang dibuat oleh Ellys Nathalina, SH. MH., telah disepakati bersama untuk meningkatkan besarnya Modal Dasar PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah dari Rp , (Lima ratus milyar rupiah) menjadi Rp , (Satu triliun rupiah) dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : AHU35100.AH Tahun 2013 tanggal 28 Juni

15 B. Arti Logo Logo Bank Kalteng ditetapkan dengan SK Direksi Bank Kalteng Nomor : II.12/SK0012/PEB2001 tanggal 07 Pebruari 2001 dan tetap bertahan sampai sekarang. DESKRIPSI LOGO BANK KALTENG Citra budaya Kalimantan Tengah disampaikan melalui citra simbolik Perahu. Perahu merupakan alat transportasi sungai yang dipergunakan oleh sebagian besar masyarakat di sekitar daerah aliran sungai. Elemenelemen budaya ini ditampilkan sebagai identitas Bank Kalteng yaitu lembaga perbankan yang bersifat bisnis serta memiliki inisial kedaerahan. Lingkaran Menggambarkan Bank Kalteng sebagai Bank Sentral di Kalimantan Tengah yang memiliki peran dominan dalam pembangunan perekonomian. Bentuk lingkaran atau bulat mencerminkan sifat usaha perbankan yang dinamis dan global. Perahu Di antara elemenelemen warna merah, hijau dan kuning terdapat garis putih berbentuk kepala perahu. Perahu menggambarkan gerak usaha yang dinamis dan sebagai gambaran citra visual daerah Kalimantan Tengah. Warna Merah (Neon Red) Warna Merah (Neon Red) mencerminkan keceriaan, semangat sportivitas dan pandangan modern. Warna Hijau Warna hijau memiliki arti : hidup dan kemakmuran dan harapan masa depan baik. Warna Kuning Warna kuning keemasan mempunyai arti : sukses dan kejayaan. C. Visi, Misi dan Motto Visi, Misi dan Motto Bank Kalteng adalah sebagai berikut : Visi : Kokoh, Terpercaya dan Dinamis. Kokoh menjadikan Bank Kalteng sehat, kuat dan tahan uji. 6

16 Terpercaya adalah jaminan, saling mempercayai dan dipercayai. Dinamis adalah tumbuh, maju dan berkembang secara wajar. Misi : Membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat. Motto : Mitra Terpercaya Meraih Sukses. D. Jaringan Kantor Bank Kantor Pusat : Kantor Pusat Bank Kalteng berkedudukan di Palangka Raya berdasarkan izin Menteri Keuangan RI Nomor BUMN 9.1.3/II tanggal 22 Januari 1962 dan ditegaskan kembali dengan Keputusan Bank Indonesia Nomor : 2/30/Kep/DGS/2000 tanggal, 22 Nopember 2000 tentang pengalihan Ijin usaha BPD Kalteng ke Ijin Usaha PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah. Kantor Cabang : 1. Cabang Buntok, berdasarkan izin Menteri Keuangan RI Nomor KEP/0301/KM.6/1977 tanggal 26 Pebruari Cabang Sampit, berdasarkan izin Menteri Keuangan RI Nomor KEP/0301/KM.6/1977 tanggal 26 Pebruari Cabang Pangkalan Bun, berdasarkan izin Menteri Keuangan RI Nomor KEP/030/KM.11/1981 tangga 21 September Cabang Muara Teweh, berdasarkan izin Menteri Keuangan RI Nomor KEP/027/KM.11/1984 tanggal, 20 Maret Cabang Kuala Kapuas, berdasarkan izin Menteri Keuangan RI Nomor KEP/003/KM.11/1986 tanggal, 3 Januari Cabang Utama Palangka Raya, dilaporkan ke Bank Indonesia surat Nomor DPP.03/SB0364/III05 tanggal 3 Maret 2005 dengan izin operasional menggunakan izin Kantor Pusat yaitu dari Menteri Keuangan RI Nomor BUMN 9.1.3/II tanggal 22 Januari 1962 dan ditegaskan kembali dengan Keputusan Bank Indonesia Nomor : 2/30/Kep/DGS/2000 tanggal, 22 Nopember Cabang Kasongan, semula berstatus Kantor Kas sesuai surat Nomor: BRP/11/6690/Agst90 tanggal 16 Agustus 1990 dan ditingkatkan statusnya menjadi Capem berdasarkan persetujuan Bank Indonesia Nomor : 28/27/UPB1/AdB1/Plk tanggal 18 September 1995 serta ditingkatkan lagi statusnya menjadi Cabang sesuai surat persetujuan Bank Indonesia Nomor : 8/39/DPIP/Prz/Plk tanggal 5 Desember Cabang Tamiang Layang, semula berstatus Capem sesuai persetujuan Bank Indonesia Nomor : 3/17/DPIP/Prz/Plk tanggal 17 Oktober 2001 serta ditingkatkan statusnya menjadi Cabang sesuai surat persetujuan Bank Indonesia Nomor : 8/39/DPIP/Prz/Plk tanggal 5 Desember Cabang Puruk Cahu, semula berbentuk Cabang Pembantu sesuai ijin dari Bank Indonesia Nomor : II.5/SB2256/Agst92 tanggal 26 Agustus 1992 serta ditingkatkan statusnya menjadi Cabang sesuai surat persetujuan Bank Indonesia Nomor : 9/42/DPIP/Prz/Plk tanggal 9 Nopember

17 10. Cabang Sukamara, semula berbentuk Cabang Pembantu berdasarkan persetujuan Bank Indonesia Nomor : 28/27/UPB1/AdB1/Plk tanggal 18 September 1995 serta ditingkatkan statusnya menjadi Cabang sesuai surat persetujuan Bank Indonesia Nomor : 10/11/DPIP/Prz/Plk tanggal 12 Maret Cabang Kuala Kurun, semula berbentuk Cabang Pembantu dilaporkan ke Bank Indonesia surat Nomor : II.5/SB2256/Agst92 tanggal 26 Agustus 1992 serta ditingkatkan statusnya menjadi Cabang sesuai surat persetujuan Bank Indonesia Nomor : 10/72/DPIP/Prz/Plk tanggal 17 November Cabang Pulang Pisau, dilaporkan ke Bank Indonesia surat Nomor: BRP/11/1267/Aprl91 tanggal 15 April 1991 dengan status Kantor Kas, peningkatan status berdasarkan persetujuan Bank Indonesia Nomor : 28/27/UPB1/AdB1/Plk tanggal 19 September 1995 serta ditingkatkan lagi statusnya menjadi Cabang sesuai surat persetujuan Bank Indonesia Nomor : 10/71/DPIP/Prz/Plk tanggal 17 November Cabang Nanga Bulik, semula berbentuk Cabang Pembantu berdasarkan persetujuan Bank Indonesia Nomor: 4/35/DPIP/Prz/Plk tanggal 22 Oktober 2002 serta ditingkatkan statusnya menjadi Cabang sesuai surat persetujuan Bank Indonesia Nomor : 12/49/DPIP/Prz/Plk tanggal 4 November Cabang Kuala Pembuang, semula berbentuk Cabang Pembantu dilaporkan ke Bank Indonesia surat Nomor: BRP/11/1268/Aprl91 tanggal 15 April 1991 serta ditingkatkan statusnya menjadi Cabang sesuai persetujuan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah Nomor : 14/55/DPIP/Prz/Plk tanggal 4 Desember Kantor Cabang Pembantu 1. Cabang Pembantu Ampah, dilaporkan ke Bank Indonesia surat Nomor : BRP/11/0483/Peb91 tanggal 11 Februari Cabang Pembantu Tumbang Samba, dilaporkan ke Bank Indonesia surat Nomor: BRP/11/1118/Mar91 tanggal 25 Maret Cabang Pembantu Pasar Baru Palangka Raya, berdasarkan persetujuan Bank Indonesia Nomor : 28/27/UPB1/AdB1/Plk tanggal 18 September Cabang Pembantu Pasar Kahayan Palangka Raya, berdasarkan persetujuan Bank Indonesia Nomor : 28/27/UPB1/AdB1/Plk tanggal 18 September Cabang Pembantu Pembuang Hulu, berdasarkan persetujuan Bank Indonesia Nomor : 5/4/DPIP/Prz/Plk tanggal 28 Februari Cabang Pembantu Pegatan, berdasarkan persetujuan Bank Indonesia Nomor : 7/46/DPwB2/IDWB2/Plk tanggal 23 September Cabang Pembantu Pujon, berdasarkan persetujuan Bank Indonesia Nomor : 8/11/DPIP/Prz/Plk tanggal 22 Juni Cabang Pembantu Karang Mulya, berdasarkan persetujuan Bank Indonesia Nomor : 10/47/DPIP/Prz/Plk tanggal 5 Agustus Cabang Pembantu Parenggean, berdasarkan persetujuan Bank Indonesia Nomor : 11/17/DPIP/Prz/Plk tanggal 22 Mei Cabang Pembantu Tumbang Jutuh, berdasarkan persetujuan Bank Indonesia Nomor : 11/28/DPIP/Prz/Plk tanggal 13 Juli Cabang Pembantu Kotawaringin Lama, berdasarkan persetujuan Bank Indonesia Nomor: 12/36/DPIP/Prz/Plk tanggal 20 Agustus

18 12. Cabang Pembantu Simpang Sebabi, berdasarkan persetujuan Bank Indonesia Nomor: 12/37/DPIP/Prz/Plk tanggal 2 September Cabang Pembantu Bahaur, berdasarkan persetujuan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah Nomor : 14/35/DPIP/Prz/Plk tanggal 2 Oktober Cabang Pembantu Patas, berdasarkan persetujuan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah Nomor : 14/41/DPIP/Prz/Plk tanggal 12 Oktober Kantor Kas 1. Kantor Kas Kumai, dilaporkan ke Bank Indonesia surat Nomor : II.5/SB 1767/Mei92 tanggal 30 Mei Kantor Kas Tewah, dilaporkan ke Bank Indonesia surat Nomor : II.5/SB 2856/Sept92 tanggal 29 September Kantor Kas Tangkiling, berdasarkan persetujuan Bank Indonesia Nomor : 5/10/DPIP/Prz/Plk tanggal 1 Mei Kantor Kas Samsat, berdasarkan persetujuan Bank Indonesia Nomor : 9/8/DPIP/Prz/Plk tanggal 12 Februari Kantor Kas Kota Palangka Raya, berdasarkan persetujuan Bank Indonesia Nomor : 9/60/DPIP/Prz/Plk tanggal 19 Desember Kantor Kas RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya, berdasarkan persetujuan Bank Indonesia Nomor : 9/62/DPIP/Prz/Plk tanggal 28 Desember Unit Pelayanan Kas 1. Unit Pelayanan Kas Pasar Indra Kencana Pangkalan Bun, dilaporkan ke Bank Indonesia surat Nomor : BRP/11/3326/Mei90 tanggal 25 Mei Unit Pelayanan Kas Pasar Pendopo Muara Teweh, dilaporkan ke Bank Indonesia surat Nomor : BRP/11/1190/Mar91 tanggal 1 Maret Unit Pelayanan Kas Selat Kuala Kapuas, dilaporkan ke Bank Indonesia surat Nomor : II.12/SB1767/Mei92 tanggal 30 Mei Unit Pelayanan Kas Pasar Beringin Buntok, dilaporkan ke Bank Indonesia surat Nomor : II.5/SB0460/Peb92 tanggal 5 Februari Unit Pelayanan Kas Lingkungan Kantor Gubernur KDH TK.I Kalteng, berdasarkan persetujuan Bank Indonesia Nomor : 30/25/UPB1/AdB1/Plk tanggal 1 Oktober Unit Pelayanan Kas Jalan Haji Ikap (Eks Kantor BPD Kalteng), semula berada di Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah dan pindah alamat berdasarkan persetujuan Bank Indonesia Nomor : 5/9/DPIP/Prz/Plk tanggal 1 Mei Unit Pelayanan Kas Kantor Camat Arut Selatan, Pangkalan Bun, persetujuan Bank Indonesia Nomor : 9/32/DPIP/Prz/Plk tanggal 14 September Unit Pelayanan Kas Sangkurun, Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas, dibuka tanggal 22 Oktober 2012 ATM (Anjungan Tunai Mandiri) 1. Kantor Pusat/Cabang Utama Palangka Raya, 1 unit dibuka tanggal 25 Agustus 2003 sedangkan 3 unit lagi dibuka tanggal 25 Maret 2010 sehingga total sebanyak 4 unit 9

19 2. Kantor Cabang Sampit, 1 unit dibuka tanggal 27 Oktober 2003 sedangkan 2 unit lagi dibuka tanggal 10 April 2012 sehingga total sebanyak 3 unit 3. Kantor Cabang Muara Teweh 1 unit dibuka tanggal 27 Oktober 2003 sedangkan 1 unit lagi dibuka tanggal 22 Juni 2012 sehingga total sebanyak 2 unit 4. Kantor Cabang Kuala Kapuas 1 unit dibuka tanggal 20 Agustus 2007 sedangkan 1 unit lagi dibuka tanggal 10 April 2012 sehingga total sebanyak 2 unit 5. Kantor Cabang Pangkalan Bun 1 unit dibuka tanggal 20 Agustus 2007 sedangkan 1 unit lagi dibuka tanggal 10 April 2012 sehingga total sebanyak 2 unit 6. Kantor Cabang Buntok 1 unit dibuka tanggal 20 Agustus 2007 sedangkan 1 unit lagi dibuka tanggal 22 Juni 2012 sehingga total sebanyak 2 unit 7. Bandar Udara Tjilik Riwut, Palangka Raya sebanyak 1 unit dibuka tanggal 20 Agustus Kantor Cabang Kasongan, 1 unit dibuka tanggal 28 Februari 2009 sedangkan 1 unit lagi dibuka tanggal 22 April 2013 sehingga total sebanyak 2 unit. 9. Kantor Cabang Tamiang Layang 1 unit dibuka tanggal 28 Februari 2009 sedangkan 1 unit lagi dibuka tanggal 22 Juni 2012 sehingga total sebanyak 2 unit. 10. Kantor Cabang Puruk Cahu sebanyak 1 unit dibuka tanggal 1 April Kantor Cabang Kuala Kurun, 1 unit dibuka tanggal 7 April 2009 sedangkan 1 unit lagi dibuka tanggal 18 Juli 2013 sehingga total sebanyak 2 unit. 12. Kantor Cabang Sukamara sebanyak 1 unit dibuka tanggal 22 Juni Kantor Cabang Pulang Pisau, 1 unit dibuka tanggal 22 Maret 2010 sedangkan 1 unit lagi dibuka tanggal 22 April 2013 sehingga total sebanyak 2 unit. 14. Kantor Cabang Nanga Bulik, 1 unit dibuka tanggal 18 Maret 2011 sedangkan 1 unit lagi dibuka tanggal 22 April 2013 sehingga total sebanyak 2 unit. 15. Kantor Capem Pasar Kahayan sebanyak 1 unit dibuka tanggal 10 April Kantor Gubernur Kalteng sebanyak 2 unit dibuka tanggal 10 April RSUD dr. Doris Sylvanus, Palangka Raya sebanyak 1 unit dibuka tanggal dibuka tanggal 10 April RSUD Sultan Imanudin, Pangkalan Bun sebanyak 1 unit dibuka tanggal 10 April Kantor Walikota Palangka Raya sebanyak 1 unit dibuka tanggal 22 Juni Kantor Cabang Kuala Pembuang, 1 unit dibuka tanggal 22 Juni 2012 sedangkan 1 unit lagi dibuka tanggal 22 April 2013 sehingga total sebanyak 2 unit. 21. Kantor Capem Ampah, sebanyak 1 unit dibuka tanggal 22 April Kantor Capem Patas, sebanyak 1 unit dibuka tanggal 22 April Adapun Lokasi Jaringan Kantor Bank Kalteng sampai dengan tahun 2013 adalah sebagai berikut : 10

20 Tabel 2 JARINGAN KANTOR BANK KALTENG TAHUN 2013 No. Nama Kantor Lokasi 1 Kantor Pusat Jl. RTA Milono No.12 Palangka Raya 2 Cabang Utama Palangka Raya Jl. RTA Milono No.12 Palangka Raya 3 Cabang Buntok Jl. Pelita Raya No. 43 Buntok 4 Cabang Sampit Jl. Ahmad Yani No. 7 Sampit 5 Cabang Pangkalan Bun Jl. Diponegoro No. 42 Pangkalan Bun 6 Cabang Muara Teweh Jl. Yetro Sinseng No. 75 Muara Teweh 7 Cabang Kuala Kapuas Jl. Tambun Bungai No. 08 Kuala Kapuas 8 Cabang Kasongan Jl. Revolusi Kasongan 9 Cabang Tamiang Layang Jl. A.Yani No.16 Tamiang Layang 10 Cabang Puruk Cahu Jl. Jend. Sudirman, Puruk Cahu 11 Cabang Sukamara Jl. Cilik Riwut, Sukamara 12 Cabang Kuala Kurun Jl. Brigjen. Katamso, Kuala Kurun 13 Cabang Pulang Pisau Jl. Panunjung Tarung, Pulang Pisau 14 Cabang Nanga Bulik Jl. Selampin Komp. Perkantoran Bukit Hibul 15 Cabang Kuala Pembuang Jl. Ahmad Yani, Kuala Pembuang 2 16 Cabang Pembantu Pasar Baru Jl. Halmahera No. 1 Palangka Raya 17 Cabang Pembantu Pasar Kahayan Jl. Tjilik Riwut Km. 2 Palangka Raya 18 Cabang Pembantu Tumbang Samba Jl. Tjilik Riwut No. 34 Tumbang Samba 19 Cabang Pembantu Ampah Jl. Kapten R. Susilo No. 16 Ampah 20 Cabang Pembantu Pembuang Hulu Jl. Bakri Entong Pembuang Hulu 21 Cabang Pembantu Pegatan Jl. A. Yani No. 25 Pegatan 22 Cabang Pembantu Pujon Jl. Damang Rahu No. 23 Pujon 23 Cabang Pembantu Karang Mulya Jl. A. Yani Km. 66, Komp. Pasar Karang Mulya. 24 Cabang Pembantu Parenggean Jl. Kalikasa, Parenggean 25 Cabang Pembantu Tumbang Jutuh Jl. Tjilik Riwut, Tumbang Jutuh. 26 Cabang Pembantu Simpang Sebabi Jl. Jend. Sudirman Km. 86, Kec. Telawang 27 Cabang Pembantu Kotawaringin Lama Jl. Pangkalan Muntai, Kec. Kolam 28 Cabang Pembantu Bahaur Jl. Hidayatullah, Bahaur 29 Cabang Pembantu Patas Jl. Kantor Desa, Desa Patas 1 30 Kantor Kas Tewah Jl. Gereja No. 13, Tewah 31 Kantor Kas Kumai Jl. Bendahara, Kumai 32 Kantor Kas Tangkiling Jl. Tjilik Riwut Km. 32, Tangkiling 33 Kantor Kas Samsat Palangka Raya Jl. RTA Milono Km 5,5, Palangka Raya 34 Kantor Kas Kantor Walikota Kota P. Raya Jl. Tjilik Riwut Km. 5,5, Palangka Raya 35 Kantor Kas RSUD dr. Doris Sylvanus P. Raya Jl. Tambun Bungai No. 04 Palangka Raya 36 UPK Pasar Beringin Buntok Jl. Merdeka No. 47/A8 Buntok 37 UPK Pasar Pendopo M Teweh Jl. Panglima Batur Muara Teweh 38 UPK Pasar Indra Kencana Pangkalan Bun Jl. Pangeran Antasari No. 1 Pangkalan Bun 39 UPK Selat Kuala Kapuas Jl. A. Yani, Pasar Danau Mare Blok C Lt UPK Lingkungan Kantor Gubernur Kalteng Jl. RTA Milono No. 1 Palangka Raya 41 UPK Eks. Kantor PT. BP Kalteng lama Jl. Haji Ikap No. 17 Palangka Raya 11

21 No. Nama Kantor Lokasi 42 UPK RSUD Sultan Imanuddin Jl. Sultan Syahrir No. 89 Pangkalan Bun 43 UPK Sangkurun Jl. Sangkurun No. 49, Kuala Kurun 44 ATMCabang Utama Jl.RTA.Milono No.12, Palangka Raya 45 ATMCabang Utama Jl.RTA.Milono No.12, Palangka Raya 46 ATMCabang Utama Jl.RTA.Milono No.12, Palangka Raya 47 ATMCabang Utama Jl.RTA.Milono No.12, Palangka Raya 48 ATMBandara Cilik Riwut Bandara Cilik Riwut, Palangka Raya 49 ATMKomplek Kantor Gubernur Prov. Kalteng Jl. G. Obos No. 01 Palangka Raya 50 ATMKomplek Kantor Gubernur Prov. Kalteng Jl. G. Obos No. 01 Palangka Raya 51 ATMKomplek RSUD dr. Doris Sylvanus P. Raya Jl. Tambun Bungai No. 04 Palangka Raya 52 ATMCapem Pasar Kahayan Jl. Tjilik Riwut Km. 1,5 Komplek Pasar Kahayan 53 ATMKomplek Kantor Walikota P. Raya Jl. Tjilik Riwut Km. 5,5 Palangka Raya 54 ATMCabang Buntok Jl.Pelita Raya No.43, Buntok 55 ATMCabang Buntok Jl.Pelita Raya No.43, Buntok 56 ATMCabang Pembantu Patas Jl. Kantor Desa, Desa Patas 1, Buntok 57 ATMCabang Sampit Jl. A.Yani No.7, Sampit 58 ATMCabang Sampit Jl. A.Yani No.7, Sampit 59 ATMCabang Sampit Jl. A.Yani No.7, Sampit 60 ATMCabang Pangkalan Bun Jl.P.Diponegoro No.42, Pangkalan Bun 61 ATMCabang Pangkalan Bun Jl.P.Diponegoro No.42, Pangkalan Bun 62 ATMKomplek RSUD Sultan Imanudin Jl. Sultan Syahril No. 17 Pangkalan Bun 63 ATMCabang Muara Teweh Jl.Yetro Sinseng No.75, Muara Teweh 64 ATMCabang Muara Teweh Jl.Yetro Sinseng No.75, Muara Teweh 65 ATMCabang Kuala Kapuas Jl.Tambun Bungai No.8, Kuala Kapuas 66 ATMCabang Kuala Kapuas Jl.Tambun Bungai No.8, Kuala Kapuas 67 ATMCabang Tamiang Layang Jl.A.Yani No. 16, Tamiang Layang 68 ATMCabang Tamiang Layang Jl.A.Yani No. 16, Tamiang Layang 69 ATMCabang Pembantu Ampah Jl.Kapten R.Susilo No.16, Ampah 70 ATMCabang Kasongan Jl. Revolusi, Kasongan 71 ATMKomplek Kantor Bupati Katingan Jl. Garuda Tjilik Riwut Km. 2,5 Kasongan 72 ATMCabang Puruk Cahu Jl.Jend. Sudirman, Puruk cahu 73 ATMCabang Sukamara Jl. Tjilik Riwut, Sukamara 74 ATMCabang Pulang Pisau Jl. Panunjung Tarung, Pulang Pisau 75 ATMKomplek RSUD Pulang Pisau Jl. Trans Kalimantan Komp. Perkantoran Rey IV 76 ATMCabang Kuala Kurun Jl. Sangkurun No.49, Kuala Kurun 77 ATMCabang Kuala Kurun Jl Brigjen Katamso, Kuala Kurun 78 ATMCabang Nanga Bulik Jl. Selampin, Komp. Bukit Hibul Nanga Bulik 79 ATMKomplek Mini Market AlMuna Jl. Batu Batanggui, Nanga Bulik 80 ATMCabang Kuala Pembuang Jl. Ahmad Yani, Kuala Pembuang 2 81 ATMCabang Kuala Pembuang Jl. Ahmad Yani, Kuala Pembuang 2 12

22 E. Manajemen Bank Kalteng Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah Nomor 02 tanggal 5 September 2009 yang dibuat oleh Ellys Nathalina, S.H., Notaris Palangka Raya tentang Pemilihan dan Penetapan Direksi dan Dewan Komisaris Periode , bahwa bahwa Periode Kepengurusan Direksi dan Dewan Komisaris tersebut berakhir tanggal 5 September 2013 dan diperpanjang sampai dengan terpilihnya susunan Pengurus Bank Kalteng Periode yang baru dengan Akta RUPS LB Nomor : 122 tanggal 28 Agustus 2013, dengan susunan pengurus adalah sebagai berikut : 1. Dewan Komisaris : Drs. Andris P. Nandjan Komisaris Utama 2. Drs. H. Noordimansyah Komisaris Independen 3. Prof. DR. Ahim S. Rusan Komisaris Independen 13

23 2. Direksi : Drs. Arthemas E. Assan, MM Direktur Utama 2. Soepangat Ngaseri, SE Direktur Umum 3. Drs. Charli Taman Direktur Pemasaran 4. Drs. Yesaya I. Minun Direktur Kepatuhan 14

24 Riwayat Pekerjaan (Karir) Dewan Komisaris PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah Drs. Andris P. Nandjan Lahir di Bamba, 20 April Mendapat gelar Sarjana Keuangan (S1) Jurusan Kebendaharaan Umum Institut Ilmu Keuangan, Departemen Keuangan RI di Jakarta, lulus tahun Mulai membina karir sebagai PNS di Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah sejak tanggal 12 Oktober 1964 dan pernah menduduki berbagai posisi di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, diantaranya Kepala Biro Keuangan, Kepala Dinas Pendapatan Daerah, Kepala Badan Penanaman Modal Daerah, Wakil Bupati Kotawaringin Timur; Penjabat Bupati Pulang Pisau dan pensiun mulai tanggal 1 Agustus 2002 dengan masa kerja 37 tahun 10 bulan. Pernah juga menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah (Masa Bhakti ). Pada waktu menjabat sebagai Kepala Biro Keuangan secara Ex Officio (karena jabatan) ditunjuk sebagai Anggota Dewan Pengawas merangkap Komisaris Amanat pada BPD Kalimantan Tengah tahun , serta terakhir dipilih oleh RUPS sebagai Komisaris Utama Bank Kalteng Periode Telah mengikuti seminar Direktur Utama dan Dewan Komisaris BPDSI yang diselenggarakan oleh LPPI tahun 1988 dan Workshop Peran Komisaris Dalam Pengurusan Bank yang diselenggarakan oleh LPPI tahun 2009, 2010 dan 2011 (3 angkatan). Telah lulus ujian Sertifikasi Manajemen Risiko Tingkat I dan Tingkat II berikut program penyegarannya yang diselenggarakan oleh Badan Sertifikasi Manajemen Risiko. Drs. H. Noordimansyah Prof. DR. Ahim S. Rusan Lahir di Tumbang Tariak, 11 Mei Mendapat gelar Sarjana Ekonomi tahun 1974 dan gelar Doktor Ilmu Ekonomi tahun Meniti karir di Universitas Palangka Raya dengan jabatan struktural maupun fungsional yang pernah diduduki diantaranya Kepala Tata Usaha Fakultas Ekonomi Unpar, Kepala UPBJJUT Palangka Raya, Pembantu Rektor IV, Pembantu Rektor I, Dekan Fakultas Pertanian UNPAR, Ketua Lembaga Penelitian UNPAR, Ketua Pengelola MSM Pasca Sarjana UNPAR, Guru Besar Fakultas Ekonomi Univ. Palangka Raya, Dosen S2 Pasca Sarjana UNPAR, Konsultan Ahkli Bappeda Propinsi Kal.Teng Penguji S3 pada Pasca Sarjana UGM, UNPAD dan UNBRAW. Pendidikan tentang Perbankan yang pernah diikuti diantaranya Manajemen Risiko Tingkat I dan Tingkat II, serta Risiko Pasar (Standard Model Basel II). Menjabat sebagai Komisaris Independen Periode Lahir di Puruk Cahu tanggal 22 Desember Mendapat gelar Sarjana dari STIENAS pada tahun 1990, membina karir di BNI 1946 sejak tahun 1966 s/d awal tahun Dalam perjalanan karir di BNI 1946 pernah menjabat sebagai Pemimpin BNI Cabang Barabai, Cabang Palangka Raya dan Cabang Banjar Masin, serta Pemimpin Kelompok Penunjang Bisnis Kantor Wilayah 09.. Pendidikan dan sklill yang pernah diikuti diantaranya Budgeting BNI 1980, Presentasi & Evaluasi Stelsel BNI 1987, Leadership Sklill BNI 1990, Latihan Pengawas Keuangan Negara, LPN & UPKP 1994, Pelatihan GKM BNI Wilayah , Pelatihan Untuk Pelatih LAN/STIA Jakarta 1996 dan berbagai macam pendidikan dan pelatihan lainnya baik pada waktu aktif di BNI (37 kali) maupun selama aktif di PT. Bank Pembangunan Kalteng (sampai dengan November 2012 sebanyak 54 kali. Telah berhasil mengikuti Program eksekutif Sertifikasi Manajemen Risiko Tahun 2004 di Amsterdam Belanda, dan telah 7 (tujuh) kali mengikuti Program Penyegaran Sertifikasi Manajemen Risiko yaitu pada tahun 2006, 2008, 2009, 2011 dan Penghargaan yang diterima dari Direksi Bank BNI adalah Penghargaan Masa Bhakti 20 tahun, 25 tahun dan 30 tahun serta Penghargaan Kesetiaan dan Pengabdian atas Dharma Bakti dengan masa kerja 33 tahun 5 bulan cf. SK Direksi Bank BNI No : KP/199/DIR/R tanggal 10 Mei Menjabat sebagai Direktur Kepatuhan di Bank Kalteng sejak tahun dan sebagai Anggota Dewan Komisaris periode dan berlanjut sebagai Komisaris Independen Periode

25 Riwayat Pekerjaan (Karir) Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah Arthemas E. Assan Lahir di Kasongan tanggal 1 Februari Mendapat gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Satya Wacana Salatiga tahun 1980, Pascasarjana dari Sekolah Tinggi Manajemen Labora Jakarta pada tahun 1999 Jurusan Manajemen Pemasaran. Mulai membina karir di BNI 1946 sejak tahun 1981 Staff Kantor Besar BNI 46 Jakarta, Staff/Analis Pengelola Kredit Nasabah (PKN) W05 Semarang, Cabang Kudus, W10 Jakarta, Cabang Jatinegara Jakarta, Pemimpin Seksi Kredit Cabang Tanah Abang Jakarta, Pemimpin Pemasaran Cabang Rawamangun Jakarta, Pemimpin Bagian Kredit Cabang Kebayoran Baru Jakarta, Penyelia Pemasaran Bisnis BNI Cabang Senen, Pemimpin BNI KCP Cempaka Mas Jakarta tahun 1996, Pemimpin BNI Cabang Utama Margonda Depok tahun 1997, Pgs. Pemimpin BNI Cabang Utama Mayestik Jakarta tahun 2002 dan Pemimpin BNI Cabang Sampit Kalimantan Tengah tahun Pendidikan dan pengembangan skill yang pernah diikuti diantaranya Pengelola Kredit Nasabah PKNLMFEUI Jakarta Tahun 1981, Manajemen Perkreditan Cabang tahun 1990, Program Pengembangan Profesional Perbankan IBI tahun 1998, Service Exellence Tingkat Pimpinan tahun 1999, Transaksi LN Untuk Pimpinan tahun 2002 dan Sertifikasi Eksekutif untuk Direksi Manajemen Risiko Tahun 2006, Program Penyegaran Sertifikasi Manajemen Risiko untuk Direksi Tahun 2008 serta tahun 2010 di Paris, Perancis dan tahun 2012 di Jakarta. Menjabat sebagai Direktur Utama Bank Kalteng Periode dan Periode Soepangat Ngaseri Lahir di Malang tanggal 9 September Mendapat gelar Sarjana dari STIE Palangka Raya pada tahun 1994 Jurusan Manajemen. Pendidikan dan pengembangan skill yang pernah diikuti antara lain Kursus Pengawas, LPPI Jakarta 1983, Kursus Pemimpin Cabang, LPPI Jakarta 1985, General Management, Accounting System & Management Information System Supoyo Consultant Surabaya 1985, Bank Planing, IBI Jakarta 1993, Manajemen Kredit Bermasalah IBI Jakarta 1997, dan Pelatihan Pengembangan Efektifitas Pribadi dan Peningkatan Team Building, BPA Bandung 1998, Restrukturisasi Kresit IBI Jakarta 1999 dan Sertifikasi Eksekutif Manajemen Risiko Tahun 2006 dan program penyegarannya tahun Meniti karir di Bank Kalteng sejak tahun 1976 dan pernah menduduki berbagai posisi tugas diantaranya Wakil Kasi Akuntansi, Kepala Kantor Kas Daerah Kapuas, Kabag Dana dan Kas, Kabag Perencanaan, Kabag Kredit, Pemimpin Cabang Buntok tahun 1999 dan Pemimpin Cabang Kuala Kapuas tahun dan menjabat sebagai Direktur Pemasaran periode dan sekarang menjabat Direktur Umum periode Charli Taman Lahir di Tewang Darayu (Katingan), 6 Juni Mendapat gelar Sarjana dari Universitas Palangka Raya pada tahun 1986 Jurusan Ilmu Ekonomi & Studi Pembangunan. Pendidikan dan pengembangan skill yang pernah diikuti antara lain Account Officer tahun 1988, Leadership & Staff Development tahun 1992, Akuntansi Bank tahun 1994, Pemimpin Cabang tahun 1999, A New Perspective On Branch Management tahun 2000, Sertifikasi Manajemen Risiko Tingkat I, Tingkat II, Tingkat III dan Tingkat IV. Meniti karir di Bank Kalteng sejak tahun 1983 dan pernah menduduki berbagai posisi tugas diantaranya Kepala Bagian Kredit II, Kepala Bagian Adm & Laporan Kredit, Kepala Bagian Bangdiklat, Kepala Bagian Akuntansi, Kepala Bagian Dana & Pasar Modal, Pemimpin Bank Kalteng Cabang Sampit tahun 1998, Pemimpin Bank Kalteng Cabang Pangkalan Bun tahun 2003, Pemimpin Divisi Perkreditan tahun 2009, Ketua Dewan Pengawas PD. BPR Marunting Sejahtera Pangkalan Bun, 2009 dan sekarang menjabat Direktur Pemasaran Periode Yesaya I. Minun Lahir di Tewah, 25 Maret Mendapat gelar Sarjana dari Universitas Palangka Raya tahun 1986 Jurusan Studi Manajemen. Pendidikan dan pengembangan skill yang pernah diikuti antara lain Pendidikan dan Latihan Intern Bank Kalteng, Manajer Line Pertama, Akuntansi dan Sistem Laporan, Pelatihan Restrukturisasi Kredit, Pelatihan Penyusunan Bisnis Plan, Program Sertifikasi Risiko & Regulasi Perbankan Indonesia Level 1, Kursus Pemimpin Cabang Angkatan ke 87, Kepemimpinan Pegawai BPD, Sertifikasi Manajemen Risiko Tingkat I, Tingkat II, Tingkat III dan Tingkat IV, Workshop Implementasi PSAK 50 & PSAK 55 (Revisi 2006) dan Pelatihan Based Human Resource Management In Building. Meniti karir di Bank Kalteng sejak tahun 1981 dan pernah menduduki berbagai posisi tugas diantaranya Kasi Keuangan, Pemimpin Cabang Pembantu Kuala Kurun, Pemimpin Cabang Muara Teweh, Kepala Bagian Riset Biro Perencanaan, Pjs Pemimpin Cabang Pangkalan Bun, Kepala Sub Perencanaan Divisi Perencanaan, Pemimpin Cabang Buntok, Pemimpin Cabang Kuala Kapuas, Pemimpin Divisi Perkreditan, Pemimpin Divisi SDM & Umum dan sekarang menjabat Direktur Kepatuhan periode

26 3. Satuan / Unit Kerja : Pemimpin Divisi : 1. Divisi Perencanaan & Pengembangan : Masjuaini, SE 2. Divisi Treasury : Dra. Samsiah Nelly, MM 3. Divisi Perkreditan : Sarifudin W. Daron, SE 4. Divisi SDM dan Umum : Tuah F. Assau, SE 5. Divisi Teknologi Informasi & Akuntansi : Diksen, S. Sos 6. Divisi Kepatuhan : Oberlin STPH Naung, BcKN 7. Divisi Pengawasan Intern : Martias Manjin, B.BM Pemimpin Kelompok : 1. Kelompok Manajemen Risiko : Oberlin STP HN,Bc.KN Pemimpin Cabang : 1. Cabang Utama Palangka Raya : Michael P. Langkah, SE 2. Cabang Buntok : I Made Danu, SE 3. Cabang Sampit : Yosapatasi, SE 4. Cabang Pangkalan Bun : Hamsaruddin, SE 5. Cabang Muara Teweh : Drs. Yedija Soeling 6. Cabang Kuala Kapuas : Ebianus T. Embang, SE 7. Cabang Kasongan : John Rolly, SE 8. Cabang Tamiang Layang : Drs Mikhael Landang 9. Cabang Puruk Cahu : Koprens Benung, SE 10. Cabang Sukamara : Ahmad Guniardi, SP 11. Cabang Kuala Kurun : Subandi S Musan, S.Pd 12. Cabang Pulang Pisau : Surya M Tusi, SE 13. Cabang Nanga Bulik : Yulianson, SE 14. Cabang Kuala Pembuang : Yussua Adelbert Busel,SE Pemimpin Cabang Pembantu : 1. Capem Ampah : Yobhans A. Guan,SE 2. Capem Tumbang Samba : Tawang S. Runuk, SE. MM 3. Capem Pasar Baru : Siyin D. Rangka, SE 4. Capem Pasar Kahayan : Agustina Lianie,SH 5. Capem Pembuang Hulu : Nahan V. Suhud 6. Capem Pegatan : Empas S. Umar,SE 7. Capem Pujon : Ester Siwuh, SE 8. Capem Karang Mulya : Fransiscus X. Martho, SE 9. Capem Parenggean : Slamet,SH 10. Capem Tumbang Jutuh : Soleman Hukubun,SE 11. Capem Simpang Sebabi : Sriyanto, S.Hut 12. Capem Kotawaringin Lama : Meishias N. Koetin, SE 13. Capem Bahaur : Tajudinnor Asra,S.Hut 14. Capem Patas : Redatuh Samad,SE Pemimpin Kantor Kas : 1. Kas Tewah : Hero Samulajaya, S.Psi 2. Kas Kumai : Rusmiyati 3. Kas Tangkiling : Tuty Yanti, SE 4. Kas SAMSAT Palangka Raya : Yanna Tunaim, SE 5. Kas Pemerintah Kota P. Raya : Shellvia T. Christina, SE 6. Kas RSUD dr. Doris Sylvanus : Merry Y. Kamuk, SE 17

27 Ringkasan Riwayat Hidup Pejabat Eksekutif PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah Masjuaini, SE Pemimpin Divisi Perencanaan & Pengembangan Menjabat sejak tanggal 16 Agustus 2013, lahir di Banjarmasin, 24 Oktober 1963, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun Dra Samsiah Nelly, MM Pemimpin Divisi Treasury Menjabat sejak tanggal 1 Maret 2013, lahir di Banut Kalanaman tanggal 6 Februari 1963, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun Diksen, S.Sos Pemimpin Divisi TI & Akuntansi Menjabat sejak tanggal 26 Agustus 2013, lahir di Tumbang Lahang tanggal 10 Desember 1963, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun Sarifudin W Daron, SE Pemimpin Divisi Perkreditan Menjabat sejak tanggal 28 Maret 2013, lahir di Timpah tanggal 7 Agustus 1959, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun Oberlin STPH Naung, BcKN Pemimpin Divisi Kepatuhan Menjabat sejak tanggal 28 Maret 2013, lahir di Barunang 11 April 1960, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun Martias Manjin, SE Pemimpin Divisi Pengawasan Intern Menjabat sejak tanggal 31 Agustus 2010, lahir di Banjarmasin tanggal 23 Mei 1959, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun Gito Siswoyo, SE Pemimpin Kelompok Manajemen Risiko Menjabat sejak tanggal 28 Maret 2013, lahir di Surakarta tanggal 16 Mei 1962, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun Tuah F Assau, SE Pemimpin Divisi SDM & Umum Menjabat sejak tanggal 10 April 2013, lahir di Tangkahen 17 Juli 1960, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun Michael P Langkah, SE Pemimpin Cabang Utama Menjabat sejak tanggal 11 Oktober 2011, lahir di Kasongan 23 Januari 1961, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun I Made Danu, S.Sos Pemimpin Cabang Buntok Menjabat sejak tanggal 19 April 2013, lahir di Penataran 4 September 1960, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun Yosapatasi, SE Pemimpin Cabang Sampit Menjabat sejak tanggal 9 Pebruari 2009, lahir di Kasongan, 17 November 1967, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun Hamsaruddin, SE Pemimpin Cabang Pangkalan Bun Menjabat sejak tanggal 31 Mei 2013, lahir di Gambut, 2 Maret 1968, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun Drs Yedija Soeling Pemimpin Cabang Muara Teweh Menjabat sejak tanggal 31 Juli 2013, lahir di Banjarmasin, 17 Maret 1962, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun

28 Ebianus Tambo Embang, SE Pemimpin Cabang Kuala Kapuas Menjabat sejak tanggal 21 Agustus 2013, lahir di Palangka Raya 28 April 1970, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun John Rolly, SE Pemimpin Cabang Kasongan Menjabat sejak tanggal 7 Januari 2013, lahir di Kuala Kapuas, 22 Juli 1962, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun Drs Mikhael Landang Pemimpin Cabang Tamiang Layang Menjabat sejak tanggal 2 Mei 2013, lahir di Palangka Raya, 22 Juli 1962, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun Yulianson, S.Mn Pemimpin Cabang Nanga Bulik Menjabat sejak tanggal 30 April 2013, lahir di Pangkalan Bun, 23 Juli 1969, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun Subandi S Musan, S.Pd Pemimpin Cabang Kuala Kurun Menjabat sejak tanggal 6 September 2013, lahir di Sampit, 25 Juli 1964, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun Surya M Tusi, SE Pemimpin Cabang Pulang Pisau Menjabat sejak tanggal 12 Juni 2013, lahir di Kuala Kapuas, 24 Oktober 1969, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun Koprens Benung, SE Pemimpin Cabang Puruk Cahu Menjabat sejak tanggal 01 Oktober 2012, lahir di Palangka Raya, 22 November 1960, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun Ahmad Guniardi, SP Pemimpin Cabang Sukamara Menjabat sejak tanggal 15 Agustus 2013, lahir di Palangka Raya, 2 Maret 1973, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun Yussua Adelbert Busel,SE Pemimpin Cabang Kuala Pembuang Menjabat sejak tanggal 19 Desember 2012, lahir di Banjarmasin 13 Juni 1960, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun F. Sumber Daya Manusia Tabel : 3 Jumlah Karyawan Menurut Pendidikan Tahun (orang) No. TINGKAT PERTUMBUHAN PENDIDIKAN Orang % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)=(76) (9)=(8:6) 1 s.d Diploma (6) (3,47) 2 D (5) (14,71) 3 S (7) (2,41) 4 S ,08 TOTAL (15) (2,94) Dari jumlah pegawai per 31 Desember 2013 sebanyak 594 orang tersebut terdiri dari : 19

29 350 orang berstatus Pegawai Tetap 1 orang berstatus Pegawai Trainee 82 orang berstatus Tenaga Kontrak Administrasi 161 orang berstatus Tenaga Kontrak Non Administrasi Jika dilihat dari jenis kelamin terdiri dari: 405 orang pria 189 orang wanita Memperhatikan data diatas terlihat bahwa pertumbuhan tingkat pendididikan pada strata yang lebih tinggi yaitu S.1 dan S.2 mengalami peningkatan yang signifikan, sedangkan untuk tingkat pendidikan rendah (SD dan SMP) mengalami trend pertumbuhan menurun, sehingga dengan demikian maka secara kualitas SDM berdasarkan jenjang (tingkat pendidikan) mengalami perbaikan. Lebih lanjut, memperhatikan jumlah pegawai, maka posisi 31 Desember 2013 terjadi penurunan jumlah pegawai sebanyak 15 orang bila dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2012 yang disebabkan antara lain : pegawai pensiun, pegawai memasuki masa persiapan pensiun (MPP), berhenti dengan permintaan sendiri (dengan hormat) dan diberhentikan dengan tidak hormat. Kebijakan umum bidang personalia dititikberatkan pada upaya pengembangan kualitas sumber daya manusia melalui program pendidikan intern dan ekstern, perbaikan penghasilan / peningkatan kesejahteraan, penilaian formasi / kebutuhan pegawai, rekruitmen pegawai serta peningkatan disiplin pegawai. Data pegawai yang diikutsertakan pada pendidikan / latihan adalah sebagai berikut : Tabel : 4 JENIS KURSUS/PELATIHAN PERIODE TAHUN (orang) JENIS PELATIHAN PERTUMBUHAN Ora ng % Teknis Perbankan ,86 Manajerial (68) (29,31) Profesional ,38 J u m l a h ,20 G. Perkembangan Ekonomi & Perbankan Daerah Tahun 2013 Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) di triwulan IV2013 tumbuh sebesar 8,61% (yoy) lebih tinggi dibandingkan triwulan lalu (7,11% ). Sejalan dengan peningkatan pertumbuhan tersebut, tingkat inflasi di Kalteng pada triwulan IV2013 mencapai 6,79% (yoy). Dengan demikian, pencapaian inflasi Kalteng di 2013 tersebut masih lebih rendah dibanding nasional (8,38% ) juga lebih rendah dibandingkan beberapa kota yang diukur inflasinya di Provinsi Kalimantan Tengah Inflasi Kalteng di triwulan IV2013 mencapai 6,79% (yoy) lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya (7,36% ), dan masih dalam rentang perkiraan inflasi sebesar 6,52+1% pada laporan periode sebelumnya. Ditinjau dari kota yang dihitung inflasinya di Kalteng, Inflasi Kota Palangka Raya mencapai 6,45% (yoy) sementara inflasi Kota Sampit mencapai 7,25%, masih lebih rendah dibandingkan nasional (8,38% ). Inflasi di triwulan IV2013, 20

30 terutama dipicu tekanan inflasi antara lain dipengaruhi oleh tingginya permintaan pada saat Hari Raya Natal dan peningkatan ekspektasi masyarakat khususnya ketika Desember Realisasi anggaran pendapatan APBD Provinsi Kalteng sampai dengan triwulan IV2013 secara keseluruhan mencapai sebesar Rp2,81 triliun atau 102,88% dari target sebesar Rp2,73 triliun. Selanjutnya, realisasi belanja daerah sampai dengan triwulan IV telah mencapai Rp2,93 triliun atau terealisasi sebesar 90,50% dari rencana belanja Provinsi Kalteng tahun 2013 sebesar Rp3,24 triliun. Total aset perbankan sebesar Rp23,08 triliun atau tumbuh 11,36% dibanding periode yang sama tahun lalu (yoy) laju pertumbuhan tersebut lebih rendah dibanding triwulan III2013 yang tumbuh 17,05% Adapun kumulatif penyaluran kredit pada posisi triwulan IV2013 ini mencapai Rp16,75 triliun dengan laju pertumbuhan yang juga melambat dibanding periode sebelumnya, dari 23,77% menjadi tumbuh 17,27% (yoy). Namun jika dilihat perkembangan dalam 5 tahun terakhir, tingkat pertumbuhan kredit perbankan Kalteng masih berada di bawah ratarata pertumbuhan historisnya yang mencapai 35,2%. Jumlah kantor Bank di Kalimantan Tengah (termasuk bank Perkreditan Rakyat) yang sebelumnya berjumlah 209 unit kantor, dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 215 unit kantor. Hal ini menandakan bahwa kegiatan perekonomian dan investasi di Kalteng diminati oleh perbankan nasional dan hal ini akan menambah tingkat persaingan antar bank. U r a i a n Perbankan Kalteng Tabel : 5 PANGSA PASAR PT. BANK KALTENG PT. Bank Kalteng Share Tahun Perbankan Kalteng PT. Bank Kalteng Share Tahun Perbankan Kalteng (jutaan rupiah) PT. Bank Share Kalteng Tahun Total Asset , , ,04 2. Dana Pihak Ketiga : , , ,93 Giro , , ,27 Tabungan , , ,49 Deposito , , ,28 3. Kredit Yang Diberikan , , ,11 4. Jumlah Kantor (Unit) , , ,00 Sumber data : Statistik Ekonomi Keuangan Daerah Kalimantan Tengah, Januari 2014 H. Strategi Utama 1. Meningkatkan Modal Inti secara bertahap sesuai dengan tingkat Risiko Untuk meningkatkan Modal Inti secara bertahap sesuai dengan tingkat risiko yang dihadapi Bank Kalteng dan tetap menjaga Rasio CAR diatas 15% sesuai blueprint BPD Regional Champion, melalui program kegiatan sebagai berikut : a. Modal inti meningkat secara bertahap sejalan dan sesuai dengan tingkat risiko guna tidak terganggunya pertumbuhan kegiatan usaha, mampu dan tahan terhadap persaingan dengan kelompok bank umum lainnya; 21

31 b. Meningkatkan intensitas koordinasi dan sosialisasi kepada stakeholders (a.l. Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kota, Pemerintah Kabupaten dan DPRD) perihal pentingnya penambahan modal dan akses sumber permodalan lainnya. 2. Melakukan Konsolidasi dan Revitalisasi Teknologi Informasi Strategi melakukan konsolidasi dan revitalisasi Teknologi Informasi (TI) melalui program kegiatan sebagai berikut : a. Menyusun arsitektur dan capasity IT, seta membuat tahapan tahapan implementasi blueprint IT b. Melakukan optimalisasi support kepada layanan serta produk dan jaringan. 3. Memperkuat Manajemen Risiko & GCG Strategi memperkuat Manajemen Risiko & GCG melalui program kegiatan sebagai berikut : a. Memitigasi 8 Risiko, sehingga risiko inheren dapat dipertahankan pada Peringkat 2 dan Kualitas Manajemen Risiko pada Peringkat 2. b. Penilaian Faktor GCG mampu berada pada Peringkat 2 4. Meningkatkan Kuantitas, Kualitas serta Kompetensi SDM Strategi meningkatkan Kuantitas, Kualitas serta Kompetensi SDM melalui program kegiatan sebagai berikut : a. Melakukan sistem perekrutan mengutamakan pelayanan yang mengedepankan penampilan, postur dengan performance baik melalui test standar seperti IQ, Perilaku dan TPA, mempunyai kemampuan untuk menjual (selling ability), dan diawali dengan sistem kontrak yang pengangkatannya diukur dengan kemampuan menjual produk dan jasa; b. Melakukan Pendidikan dan pelatihan guna peningkatan efisiensi dan produktivitas melalui keuntungan (laba) perusahaan yang semakin meningkat sejalan dengan peningkatan pengetahuan, keterampilan serta perubahan sikap kerja pegawai; c. Memberlakukan standarisasi wajib disetiap jenjang jabatan untuk memiliki sertifikat manajemen risiko sesuai dengan tingkatan jabatan; 5. Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum Sejalan dengan PBI Nomor : 13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011, Direksi wajib menumbuhkan dan mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank. Direksi wajib memastikan dan mengingatkan serta mengevaluasi bahwa fungsi kepatuhan telah berjalan dan terlaksana disemua jenjang organisasi. Dewan Komisaris wajib melaksanakan pengawasan aktif terhadap Fungsi Kepatuhan Bank dengan melakukan evaluasi dan memberi saransaran. Strategi Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum melalui program kegiatan Review dan Revisi BPP termasuk sosialisasi kepada seluruh Pejabat dan Pegawai Bank Kalteng. 22

32 6. Meningkatkan Brand Awareness Meningkatkan Brand Awareness guna meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Bank Kalteng dan minat terhadap Produk dan Jasa yang ditawarkan Bank Kalteng, untuk itu dilakukan strategi : a. Melakukan Edukasi kepada masyarakat melalui Update Website, memanfaatkan media radio/tv dan Media Cetak, penempatan Baliho ditempat yang strategis, membagikan kalender ditempat umum, rumah tangga, hotel, sekolah, instansi, memanfaatkan eveneven strategis seperti pada Ulang Tahun Bank Kalteng; b. Melakukan Direct Marketing melalui peningkatan pengetahuan Frontliner Teller & CS untuk menjelaskan fitur produk dan melakukan cross selling produk Bank Kalteng, melakukan penawaran produk melalui kelompok usaha, kelompok UMKMK, Pemutaran atau penyiaran produk pada TV di Banking Hall mengenai profile, produk, jasa Bank Kalteng, dan melakukan Presentasi kepada Instansi Pemerintah dan Swasta; c. Melakukan Sosialisasi Profile Company, Produk, Layanan dalam bentuk CD/Booklet dan berthematik kepada instansi Pemerintah dan swasta, Nasabah Inti, Organisasi massa dan lainlain. d. Melakukan tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan (Corporate Social ResponsibilityCSR) secara benar sejalan dengan prinsip responsibilitas yang diusung Good Corporate Governance (GCG) dan merupakan bagian dari upaya memaksimalkan nilai perusahaan, dengan ruang lingkup kegiatan sosial, kegiatan ekonomi maupun kegiatan lingkungan. e. Memperkenalkan produk Bank Kalteng melalui berbagai media sesuai intensitasnya; f. Mensosialisasikan keamanan dan kerahasiaan atas Simpanan Dana Masyarakat pada Bank Kalteng; g. Melakukan Undian berhadiah untuk produk Tabungan guna mempertahankan dan meningkatkan Dana Pihak Ketiga khususnya Tabungan; 7. Meningkatkan Pelayanan Unggul Strategi meningkatkan Kualitas pelayanan menjadi unggul melalui program kegiatan sebagai berikut : a. Melakukan kerjasama dengan lembaga riset independen seperti MRI untuk melakukan rating terhadap layanan yang diberikan dan tingkat kepuasan nasabah; b. Melakukan penyempurnaan BPP standar pelayanan bekerjasama dengan pihak ketiga untuk mengelola the Core Values of a service oriented culture yang meliputi Professional, dan knowing Customer, serta Attitude. 8. Melakukan Inovasi dan Pengembangan Produk Inovasi dan Pengembangan Produk dilakukan guna meningkatkan daya tarik, daya saing, menjadi lead product, mempertahankan Nasabah untuk tidak pindah pada bank Lain, untuk itu dilakukan strategi : 23

33 a. Mengembangkan fitur produk sesuai segmen; b. Melakukan diversifikasi produk; c. Menambah outlet layanan ATM 9. Meningkatkan jaringan layanan Kantor dan ATM Meningkatkan jaringan layanan Kantor, ATM, Mobil Kas Keliling guna optimalisasi peningkatan kemampuan penguasaan pasar, penjualan produk dan jasa dan meningkatkan Image menjadi Tuan Rumah di daerah sendiri Provinsi Kalteng, untuk itu dilakukan strategi : a. Melakukan upgrade penampilan Kantor Pusat/Cabang/Capem/Kas/UPK; b. Memperluas jaringan layanan kantor dan ATM di tempat tempat strategis yang memiliki potensi pengembangan bisnis; 10. Melakukan Strategic Partnership Melakukan strategic Partnership dengan tujuan untuk meningkatkan layanan OnLine lintas BPD, Lintas Provinsi, meningkatkan layanan kepada customer dan sebagai financial consultant Pemerintah Daerah, untuk itu dilakukan stategi : a. Pemanfaatan IT Lintas BPD, melalui interface terhadap VBS Bank Kalteng dengan BPD Net OnLine dan VBS Bank Kalteng dengan RTGS; b. Financial Consultant bagi Pemerintah Daerah melalui pemasangan On Line Komputer di Kantor Keuangan Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota se Kalteng sebagai sarana informasi Keuangan terpadu dengan fasilitas Cek Saldo, Informasi Penempatan. Dll 11. Meningkatkan penghimpunan dana masyarakat Meningkatkan penghimpunan dana masyarakat melalui produk dana untuk Giro, Tabungan, Deposito, untuk itu dilakukan stategi : a. Pemberian bunga bersaing; b. Penambahan produk baru dan penambahan fiturfitur produk; c. Melakukan promosi, edukasi dan sosialisasi produkproduk Dana; d. Peningkatan dan penambahan fasilitas layanan, Jaringan Kantor, Jaringan Electronic (ATM & Mobile); e. Melakukan/menyelenggarakan Tabungan Berhadiah. I. Kebijakan Manajemen Dalam rangka mengantisipasi kondisi ekonomi pada tahun 2013, ditempuh beberapa kebijakan antara lain sebagai berikut : 1. Kebijakan 1 (Pertama) tahun 2013 dalam meningkatkan Kuantitas, Kualitas serta Kompetensi SDM melalui program kegiatan dan sasaran sebagai berikut : a. Melakukan rekrut pegawai baru dengan sistem kontrak diutamakan untuk tenaga analis kredit produktif disamping tenaga lainnya sesuai kebutuhan bank. b. Melakukan Pendidikan dan pelatihan intern dan ekstern; c. Memberlakukan standarisasi wajib memiliki sertifikasi manajemen risiko sesuai tingkat Jabatan; 24

34 2. Kebijakan 2 (Kedua) tahun 2013 dalam meningkatkan Pelayanan Unggul melalui program kegiatan dan sasaran sebagai berikut : a. Melakukan rating layanan bekerjasama dengan Manajemen Riset Indonesia (MRI); b. Menumbuhkan Budaya melayani di Kantor Cabang dan Capem Bank Kalteng; c. Menambah layanan bagi pemerintah Daerah Kalteng; d. Melakukan supervisi kinerja layanan di Kantor Cabang dan Capem Bank Kalteng; 3. Kebijakan 3 (Ketiga) tahun 2013 dalam meningkatkan modal Inti secara bertahap sesuai dengan tingkat Risiko melalui program kegiatan dan sasaran sebagai berikut : a. Meningkatkan Modal Inti secara bertahap sesuai dengan tingkat risiko; b. Meningkatkan intensitas koordinasi dan sosialisasi kepada stakeholders (a.l. Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kota, Pemerintah Kabupaten dan DPRD). 4. Kebijakan 4 (Keempat) tahun 2013 dalam melakukan Konsolidasi dan Revitalisasi Teknologi Informasi melalui program kegiatan dan sasaran sebagai berikut : a. Mengoptimalisasi Support IT kepada Layanan dan produk a.l.laporan keuangan, sistem akuntansi, jaringan Kantor, produk dan sistem informasi manajemen; b. Mengimplementasi tahapan tahapan arsitektur dan capasity perencanaan dan pengembangan IT; 5. Kebijakan 5 (Kelima) tahun 2013 dalam melakukan Inovasi Pengembangan Produk melalui program kegiatan dan sasaran sebagai berikut : a. Mengembangkan fitur produk sesuai segmen; b. Melakukan diversifikasi produk; 6. Kebijakan 6 (Keenam) tahun 2013 dalam meningkatkan Jaringan Kantor dan ATM melalui program kegiatan dan sasaran sebagai berikut : a. Melakukan upgrade penampilan Kantor Pusat/Cabang/Capem /Kas/UPK dan neon box ATM b. Memperluas jaringan layanan Kantor dan ATM di tempattempat strategis yang memiliki potensi pengembangan bisnis; 7. Kebijakan 7 (Ketujuh) tahun 2013 dalam meningkatkan share Kredit Produktif, UMKMK dan Mikro Kecil melalui program kegiatan dan sasaran sebagai berikut : a. Menyusun pertumbuhan dan share kredit produktif secara bertahap hingga mencapai 55% pada tahun 2018 dari total kredit Bank Kalteng yang berperingkat dalam BUKU 1 25

35 b. Melaksanakan 9 (sembilan) program kerja sebagai langkah mendukung pencapaian sasaran kredit produktif sebesar 55%, dan kepada UMKM minimal 20%, dan Usaha Mikro Kredit 10%, di tahun 2018 c. Melakukan Review dan perubahan terhadap kebijakankebijakan dan skim kredit; 8. Kebijakan 8 (Kedelapan) tahun 2013 dalam meningkatkan struktur Dana Pihak Ketiga (DPK), melalui program kegiatan dan sasaran sebagai berikut : a. Melakukan peningkatan daya saing suku bunga, biaya administrasi dari Dana Pihak Ketiga (DPK) melalui rapat ALCO; b. Melakukan promosi melalui sarana a.l. Undian berhadian, Website, radio/tv dan media cetak, baliho, Kalender, buku agenda, Iven ulang tahun Bank Kalteng, dan iveniven lainnya; c. Melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR); 9. Kebijakan 9 (Kesembilan) tahun 2013 dalam memperkuat Manajemen Risiko, dan Good Corporate Governance (GCG), melalui program kegiatan dan sasaran sebagai berikut : a. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Kecukupan kebijakan & prosedur manajemen risiko, Sistem pengendalian internal yang komprehensif sehingga semua kebijakan, keputusan, strategi, tindakan dan aktivitas operasional yang dilakukan telah memenuhi prinsip kehatihatian. b. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan semua kebijakan, keputusan, dan aktivitas operasional sehingga memenuhi Good Corporate Governance (GCG) meliputi keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, kewajaran. 10. Kebijakan 10 (Kesepuluh) tahun 2013 dalam meningkatkan memperkuat Fungsi Kepatuhan melalui program kegiatan dan sasaran sebagai berikut : a. Memastikan semua kebijakan, keputusan, strategi, tindakan dan aktivitas operasional yang dilakukan telah memenuhi ketentuan pedoman internal, Peraturan Bank Indonesia, Undangundang Republik Indonesia dan Peraturan lainnya; b. Memonitoring Program kerja audit terhadap Operasional Bank guna terlaksananya fungsi Kepatuhan; 11. Strategi untuk mendukung arah kebijakan I (Pertama) sampai dengan kebijakan IV (Keempat) tahun sesuai dengan Keputusan bersama Direksi dan Dewan Komisaris Bank Kalteng No.DIR.01/SK0036/VII 11 dan No.004/SK/Dekom/PT.BPKT/VIII/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Corporate Plan Bank Kalteng periode pada Bab VII. 26

36 J. Kerjasama dengan Pihak Lain 1. Kerjasama dengan PT. Askrindo dalam bidang Bank Garansi dan Penjaminan Kredit. 2. Kerjasama dengan BPD lainnya diseluruh Indonesia dibidang pelayanan kiriman uang dan jasa lainnya. 3. Kerjasama dengan PT. Telkomsel dibidang pembayaran/tagihan prabayar. 4. Kerjasama dengan PT. Taspen dibidang layanan pembayaran pensiun PNS. 5. Kerjasama dengan PT. Asuransi Bumi Putra 1912 di bidang asuransi jiwa. 6. Kerjasama dengan Perum JAMKRINDO di bidang layanan Penjaminan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). 7. Kerjasama dengan PT. Telkom dalam rangka penggunaan jaringan internet dan jaringan satelit. 8. Kerjasama dengan Institut Bankir Indonesia dan LPPI Jakarta dalam rangka pengembangan dan peningkatan kualitas SDM. 9. Kerjasama dengan PT. Artajasa, PT. Lintasarta, dan PT. Andalan Terampil Multisiss Jakarta dalam rangka pengembangan ATM Bersama. 10. Kerjasama dengan Departemen Keuangan RI c.q. Dirjen. Perbendaharaan dalam rangka pendanaan Kredit Ketahanan Pangan (KKP) dan pemberian dana SUP Kerjasama dengan PT. Jasindo dibidang layanan asuransi kerugian. 12. Kerjasama dengan PT. ManTra Global Konsultan Jakarta dalam rangka pengembangan Teknologi Informasi & Virtual Banking System (VBS). 13. Kerjasama dengan Kementrian Negara Perumahan Rakyat untuk KPR Sejahtera. 14. Kerjasama dengan ASKRIDA untuk asuransi jiwa dan kredit. 15. Kerjasama dengan Kementerian Koperasi & UMKM 16. Kerjasama dengan BPDSI yang tergabung dalam ASBANDA untuk kredit sindikasi. 17. Kerjasama dengan Direktorat Jenderal Pajak sebagai Bank Persepsi atau bank yang diberi wewenang menerima setoran pajak. 18. Kerjasama dengan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan untuk meningkatkan kompetensi SDM 19. Kerjasama dengan Kejaksaan Tinggi/Kejaksaan Negeri se Kalimantan Tengah di Bidang Hukum Perdata dan Tata Usaha Negara yang meliputi bantuan hukum, pertimbangan hukum, dan tindakan hukum. 20. Menindaklanjuti Komitmen Bersama BPD Regional Champion (BRC) yang ditandatangani oleh Gubernur, Komisaris Utama dan Direktur Utama yang bertekad menjadikan BPD sebagai Bank Tuan Rumah di Daerah Sendiri. K. Budaya Perusahaan Budaya perusahaan bank adalah sikap dan perilaku para pegawai dalam mencapai visi dan misinya. Sikap dan perilaku tersebut merupakan pencerminan dari nilainilai, dan normanorma yang ada di lingkungan bank. Penjabaran lebih lanjut atas pilar utama atau Pernyataan Budaya Perusahaan Bank Kalteng yaitu Mitra Terpercaya Meraih Sukses sebagai acuan pokok bagaimana perilaku semua pejabat dan pegawai dalam Bank Kalteng dalam mengelola bisnisnya. Sehingga dapat memiliki halhal sebagai berikut : 27

37 1. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan/Nasabah. 2. Meningkatkan ketrampilan dan keahlian Sumber Daya Manusia (SDM) Bermutu Tinggi. 3. Meningkatkan keuntungan kepada Pemegang Saham Manajemen Bank bertekad untuk menerapkan Intisari dari Butir Perilaku Budaya Perusahaan yaitu : 1. Bekerja keras dengan penuh tanggung jawab, jujur dan berdisiplin sebagai wujud dari keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Bersikap sebagai pemasar bagi Bank dan produkproduknya. 3. Bekerja sebagai wirausahawan, inovatif, kreatif, dinamis dan proaktif. 4. Memelihara semangat kerja yang didasari kebersamaan. 5. Memberikan layanan secara cepat, teliti (akurat) dan ramah 6. Memperluas wawasan, pengetahuan dan keterampilan demi kemajuan Bank. 7. Peduli terhadap masalah yang muncul dan menyelesaikannya secara tepat dan cepat. 8. Bersikap tertib, selalu tampil rapi, tepat waktu, tepat janji dan menjunjung tinggi etika pergaulan. 9. Berfikir, bersikap, dan bekerja secara profesional yang didasari penguasaan dan sesuai sistem dan prosedur yang berlaku. 10. Bersikap terbuka, rasa kebersamaan, toleran, dan menjaga keharmonisan antar sesama pegawai. 28

38 II. TATA KELOLA PERUSAHAAN A. PENDAHULUAN Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan PBI NO. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas PBI No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 serta Surat Edaran BI No. 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, maka dalam rangka meningkatkan kinerja Bank guna melindungi kepentingan stakeholders dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku, serta nilainilai etika yang berlaku umum pada industri perbankan, diperlukan pelaksanaan Good Corporate Governance secara tepat dan terukur. Dengan semakin kompleknya Risiko yang dihadapi bank, maka semakin meningkat pula kebutuhan praktek Good Corporate Governance oleh perbankan. Tata Kelola adalah faktor yang sangat penting dalam industri perbankan dalam memelihara kepercayaan dan keyakinan pemegang saham. Bank Kalteng sebagai Bank milik daerah yang menjadi tumpuan harapan masyarakat Kalimantan Tengah menyadari pentingnya Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) untuk mendukung pertumbuhan usaha serta memberi nilai tambah bagi seluruh stakeholders yang memiliki kepentingan secara langsung atau tidak langsung terhadap kegiatan usaha Bank. Untuk mengimplementasikan GCG secara menyeluruh dan berkesinambungan di dalam organisasi perusahaan, Bank Kalteng berusaha menjalankan seluruh praktikpraktik GCG berdasarkan ketentuan dan peraturan perundangundangannya yang ada. Maka oleh sebab itu Dewan Komisaris wajib memastikan terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usah Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi (Pasal 9 ayat (1) PBI NO. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006). Komitmen yang tinggi dari Pengurus (Dewan Komisaris & Direksi) serta seluruh karyawan Bank Kalteng merupakan modal utama Bank Kalteng untuk mewujudkan sebuah organisasi yang transparan (transparency), akuntabel (accountability), bertanggung jawab (responsibility), independen (independency) dan wajar (fairness). Dalam menghadapi situasi perekonomian yang berkembang cepat, dengan berbagai tantangan yang dihadapi, kedepannya Bank Kalteng harus secara terus menerus melakukan tata kelola perbankan yang sehat dan tangguh agar mampu bertahan terhadap persaingan yang semakin ketat dan mampu berkembang. Sehubungan dengan itu, berbagai aturan seperti penerapan kualitas manajemen risiko dan tata kelola perusahaan yang sehat (good corporate governance), mutlak harus dilaksanakan oleh Bank. Dewan Komisaris dan Direksi Bank Kalteng berkomitmen dan berkeyakinan bahwa penerapan prinsipprinsip Good Corporate Governance (GCG) yang tepat merupakan salah satu prasyarat mutlak dalam proses transformasi. Penerapan prinsip GCG secara baik diharapkan akan meningkatkan kepercayaan investor dan stakeholder serta memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. 29

39 Dapat diyakini bahwa penerapan prinsipprinsip dan praktekpraktek terbaik GCG yang konsisten diharapkan akan memberikan manfaat, baik bagi Bank maupun para pemangku kepentingan lainnya yaitu dengan : 1. Meningkatnya kesungguhan manajemen dalam menerapkan prinsipprinsip keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, kewajaran dan kehatihatian dalam pengelolaan Bank. 2. Meningkatnya kinerja Bank, efisiensi yang terukur, mengefektifkan manajemen dan meningkatkan pelayanan kepada stakeholders. 3. Meningkatnya minat dan kepercayaan investor, nasabah dan debitur. 4. Terlindunginya Bank dari intervensi eksternal dan tuntutan hukum. 5. Dapat meminimalisir terjadinya fraud yang bisa merugikan Bank. 6. Diharapkan dapat memberikan kontribusi laba yang optimal. B. STRUKTUR TATA KELOLA BANK KALTENG 1. Dewan Komisaris a. Kedudukan dan Pelaksanaan Tugas serta Tanggung Jawab Dewan Komisaris 1) Jumlah dan Komposisi, Kriteria dan Independensi anggota Dewan Komisaris a) Jumlah dan Komposisi Berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 5 September 2009 yang dituangkan dalam Akta No. 02 tanggal 5 September 2009 yang dibuat oleh Ellys Nathalina SH, MH Notaris di Palangka Raya, tentang susunan Dewan Komisaris Bank Kalteng periode terhitung tanggal 5 September 2009 dan sesuai Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 28 Agustus 2013 yang dituangkan dalam Akta No. 122 yang dibuat oleh Ellys Nathalina SH, MH Notaris di Palangka Raya yang memutuskan menyetujui perpanjangan Masa Jabatan Direksi dan Dewan Komisaris PT. Bank Kalteng periode tahun sampai dengan terpilihnya Pengurus PT. Bank Kalteng yang baru, dengan susunan sebagai berikut : Dewan Komisaris Direksi Drs. Andris P. Nandjan Drs. Noordimansyah Prof. Dr. Ahim S. Rusan Drs. Arthemas Edmond Assan, MM Soepangat Ngaseri, SE Drs. Charli Taman Drs. Yesaya Itam Minun : Komisaris Utama : Komisaris Independen : Komisaris Independen : Direktur Utama : Direktur Umum : Direktur Pemasaran : Direktur Kepatuhan Jumlah anggota Dewan Komisaris sebanyak 3 (tiga) orang (dibawah jumlah anggota Direksi) yang ada sebanyak 4 (empat) orang, dan semuanya berdomisili di Indonesia yaitu di daerah kerja Bank, Provinsi Kalimantan Tengah Kota Palangka Raya. 30

40 b) Kriteria dan Independensi Semua anggota Dewan Komisaris Bank Kalteng periode yang masa jabatannya diperpanjang adalah sebagai Komisaris Independen, sejalan dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 30 Oktober 2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum disebutkan bahwa Komisaris Independen adalah Anggota Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak Independen (Sesuai Pasal 1 angka 4 PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006). Dalam PBI tersebut juga mengatur bahwa paling kurang 50% dari jumlah anggota Komisaris adalah Komisaris Independen. Keberadaan Komisaris Independen dimaksudkan untuk dapat mendorong terciptanya iklim dan lingkungan kerja yang objektif dan wajar serta kesetaraan diantara berbagai kepentingan termasuk kepentingan pemegang saham minoritas dan stakeholder lainnya. Dalam rangka mendukung pelaksanaan GCG Bank, dalam RUPS para Pemegang Saham menetapkan Komisaris Independen dengan jumlah dan persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam perundangundangan guna menjalankan tugas pengawasan terhadap Bank dan kelompok usaha Bank, serta tidak melakukan kegiatan operasional usaha Bank. Sesuai Pasal 6 PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 bahwa setiap usulan penggantian dan/atau pengangkatan anggota Dewan Komisaris kepada Rapat Umum Pemegang Saham harus memperhatikan Rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi (ayat 1) dan seluruh Anggota Dewan Komisaris harus memenuhi persyaratan dan telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) (ayat 3). 2) Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Berdasarkan PBI NO. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 Pasal 8 & Pasal 9 Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara Independen dan Dewan Komisaris wajib memastikan terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi Bank. Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum atau khusus dan bertugas mengawasi kebijakankebijakan Direksi dalam menjalankan perseroan serta memberi nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris berwenang 31

41 melakukan pengawasan terhadap pengurusan Bank Kalteng, pengawasan kepada Direksi dan satuan kerja lainnya yang terdapat dalam susunan organisasi serta bertanggung jawab kepada RUPS. Dalam melakukan pengawasan dimaksud Komisaris wajib mengarahkan, memantau dan mengevaluasi serta menasehati atau memberi masukan pelaksanaan serta meminta penjelasan rencana strategis Bank kepada Direksi. Sejalan dengan hal itu maka sesuai dengan Anggaran Dasar pasal 15 ayat (4) menyebutkan bahwa Direksi dan setiap Anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris. Dewan Komisaris selama ini tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank, kecuali : a. Penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum, dan b. Halhal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank atau peraturan perundangan yang berlaku. Pengambilan keputusan oleh Dewan Komisaris adalah merupakan bagian dari tugas pengawasan oleh Komisaris, sehingga dengan demikian tidak meniadakan tanggung jawab Direksi atas pelaksanaan kepengurusan Bank cf. Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 Pasal 9 ayat 5 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum. Disamping itu disebutkan pula bahwa dengan pemberian izin / persetujuan secara tertulis terhadap, hal hal yang diusulkan Direksi bukan merupakan tindakan pengurusan oleh Dewan Komisaris (cf. UndangUndang RI No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 17 ayat (1) berikut penjelasannya). Terhadap temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya selalu diingatkan dan diminta oleh Dewan Komisaris kepada Direksi untuk ditindak lanjuti dan diselesaikan, dan oleh Dewan Komisaris diberikan target/batas waktu penyelesaiannya. Secara Triwulanan Dewan Komisaris membuatkan daftar pemantauan Laporan Hasil Pemeriksaan KIC yang copynya disampaikan kepada Dewan Komisaris, sehingga dapat dilihat KIC yang terlambat atau belum menyampaikan laporannya. Dalam rangka melakukan pengawasan, pembinaan dan pengendalian serta supervisi oleh Dewan Komisaris, secara bulanan dibuatkan Daftar Pemantauan suratsurat Dewan Komisaris yang belum ditanggapi/ditindak lanjuti oleh Direksi beserta jajarannya. Jika suratsurat Dewan Komisaris dimaksud belum juga ditanggapi oleh Direksi/Satkersatker terkait maka Daftar Pemantauan bulan berikutnya, surat dimaksud akan ditampilkan/dicantumkan lagi sebagai surat yang masih pending. 32

42 Untuk mendukung upaya pemantauan kepatuhan Satker dalam menindaklanjuti Suratsurat Dewan Komisaris, secara aktif Satkersatker terkait selalu diingatkan oleh Direktur Kepatuhan / Divisi Kepatuhan agar segera menanggapi Suratsurat Dewan Komisaris. Untuk mencapai pelaksanaan tugas kepengawasan yang efektif maka dibuatkan pembagian tugas yang jelas diantara anggota Dewan Komisaris conform Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 007/SK/Dekom/PT.BPKT/IX.09 tanggal 9 September 2009 tentang Pembagian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Anggota Dewan Komisaris Bank Kalteng, dengan pengaturan sebagai berikut : Drs. Andris P. Nandjan (Komisaris Utama) Ditugaskan mengkoordinir pelaksanaan tugastugas Dewan Komisaris. Drs. Noordimansyah (Komisaris Independen) Ditugaskan menangani Bidang Pengawasan Keuangan, Perkreditan, Kepatuhan dan Audit. Prof. DR. Ahim S. Rusan (Komisaris Independen) Ditugaskan menangani Bidang Pengawasan Umum, Administrasi dan Manajemen Risiko. 3) Rekomendasi Dewan Komisaris Sepanjang tahun 2013, dalam menjalankan fungsi pengawasan, pengendalian dan pembinaan serta supervisi, Dewan Komisaris secara aktif dan berkesinambungan berinteraksi aktif dengan pihak Direksi dan/atau dengan jajaran Bank terkait, baik melalui surat maupun rapatrapat dan ataupun melakukan kunjungan langsung kelapangan untuk membahas halhal penting yang dirasa perlu dan memberikan Rekomendasi untuk ditindaklanjuti, dilaksanakan serta dipedomani sebagaimana mestinya. Dalam menjalankan fungsi pengawasan tersebut Dewan Komisaris juga telah memanfaatkan dan memberdayakan 3 (tiga) Komite, yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite Remunerasi dan Nominasi. Rekomendasi dari Dewan Komisaris dalam rangka pengawasan, pengendalian dan pembinaan serta supervisi dituangkan dalam suratsurat Dewan Komisaris kepada Direksi dan Risalah Rapat yang selama tahun 2013 tercatat sebanyak 440 (empat ratus empat puluh) buah surat antara lain, tercermin dari: a) Pemantauan dan Evaluasi terhadap perkembangan pelaksanaan RBBU tahun Terangkum dalam 13 (tiga belas) buah surat. b) Menyampaikan Laporan Pengawasan Dewan Komisaris setiap Semester kepada Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah sesuai ketentuan yang berlaku. Terangkum dalam 2 (dua) buah surat. 33

43 c) Mengingatkan tentang Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) serta penerapan Fungsi Kepatuhan sesuai Peraturan Bank Indonesia. Terangkum dalam 5 ( lima ) buah surat. d) Memantau dan mengingatkan Direksi terkait dengan Aktiva Tetap dan Inventaris serta Pengembangan Teknologi Informasi. Terangkum dalam 8 (delapan) buah surat. e) Meneliti dan mempertimbangkan permohonan pinjaman dan Garansi Bank pihak terkait sesuai kewenangan Dewan Komisaris untuk disetujui atau ditolak dan ataupun halhal lain yang berkaitan dengan perkreditan. Terangkum dalam 32 (tiga puluh dua) buah surat. f) Meneliti, mempertimbangkan dan memberikan masukan/koreksi serta menyetujui penyusunan pedoman dan sistem kerja yang dibuat dan diusulkan oleh Direksi seperti KYC, Pengembangan Jaringan, Produk Baru, Tarif, CSR dan APUPPT. Terangkum dalam 13 (tiga belas) buah surat. g) Memantau dan mengingatkan Direksi agar mengupayakan dipenuhinya komitmen Para Pemegang Saham untuk melakukan penyetoran tambahan penyertaan modal pada Bank ataupun halhal lainnya yang terkait Pemegang Saham. Terangkum dalam 6 (enam) buah surat. h) Memantau dan mengingatkan Direksi agar meningkatkan upaya penagihan kredit bermasalah (Kolek 3 s/d 5) dan hapus buku baik ditagih sendiri maupun melalui pihak Kejaksaan Negeri setempat. Terangkum dalam 74 (tujuh puluh empat) buah surat. i) Hal hal lain yang menyangkut pengendalian, pembinaan dan pengawasan termasuk KAP. Terangkum dalam 16 (enam belas) buah surat. j) Secara aktif menyurati dan mengingatkan Direksi dengan tembusan Cabang dan Capem terkait untuk memberikan petunjuk dan arahan terhadap Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan serta pembuatan dan pengiriman laporan lainnya. Terangkum dalam 24 (dua puluh empat) buah surat. k) Menanggapi dan mengapresiasi Notulen Rapat Rutin Cabang dan Cabang Pembantu. Terangkum dalam 45 (empat puluh lima) buah surat. l) Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap aktivitas Cabang dan Cabang Pembantu, pelayanan Bank, BRCm, ATM, PT. Sarana Kalteng Ventura, Peredaran Uang serta kegiatan operasional lainnya. Terangkum dalam 17 (tujuh belas) buah surat. 34

44 m) Pembinaan, pemantauan dan evaluasi terhadap hal hal yang terkait dengan kepegawaian, Pengurus Bank, Remunerasi, Anggaran Dasar, Komitekomite, Pendidikan dan Latihan. Terangkum dalam 48 (empat puluh delapan) buah surat. n) Pemantauan, klarifikasi dan evaluasi terhadap hasil audit intern (DPI & KIC) dan ekstern ( BI & BPKRI) Terangkum dalam 86 (delapan puluh enam) buah surat. o) Melaksanakan Rapat Rutin Intern Dewan Komisari dengan Komitekomite, Rapat Rutin Intern Dewan Komisaris atau Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi beserta jajarannya atau rapat intern masingmasing Komite secara rutin tiap bulan dan ataupun secara insidential jika dianggap perlu. Terangkum dalam 53 (lima puluh tiga) buah Notulen/Risalah Rapat. Secara rinci klarifikasi suratsurat/risalah Rapat Dekom kepada Direksi dalam upayaupaya pengawasan, pembinaan dan pengendalian serta perbaikan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris selama tahun 2013, sebagaimana Daftar Rekapitulasi berikut ini ; DAFTAR SURATSURAT DEWAN KOMISARIS KEPADA DIREKSI SELAMA TAHUN 2013 No. Suratsurat Dekom Tentang Semester Semester I/2013 II/2013 Jumlah 1. Rencana Bisnis Bank Umum (RBBU) Good Corporate Governance (GCG) BPD Regional Champion (BRC) Pemegang Saham Pengurus Bank Pengkinian Data Nasabah Pengembangan Jaringan Produk Baru Tarif Pelayanan Bank PT. Sarana Kalteng Ventura Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Anggaran Dasar PT. Bank Kalteng Remunerasi Denda Laporan Corporate Social Responsibility (CSR) APU PPT Perkreditan Persetujuan Kredit Perkembangan KUR Peredaran Uang

45 No. Suratsurat Dekom Tentang Semester I/2013 Semester II/2013 Jumlah 22. Kredit Bermasalah dan Kredit Hapus Buku Kerjasama dengan Pihak Kejaksaan Aktivitas Cabang dan Cabang Pembantu Kantor Akuntan Publik Laporan Keuangan Laporan Tahunan Pembinaan dan Pengawasan Aktiva Tetap dan Inventaris FKDK/P BPDSI Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) / Kepegawaian Ucapan Selamat Komite Dewan Komisaris Pendidikan dan Latihan Audit Intern dan Ekstern 35.1 Divisi Pengawasan Intern (DPI) 35.2 Kontrol Intern Cabang (KIC) 35.3 Bank Indonesia (BI) 35.4 Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPKRI) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Rapat Rutin Satker Risalah Rapat Intern 38.1 Dekom dengan Direksi 38.2 Intern Dewan Komisaris 38.3 Komite Audit Komite Pemantau Risiko 38.5 Komite Remunerasi & Nominasi 38.6 Rapat Lain lain Jumlah Dari hasil pengawasan, pengendalian dan pembinaan serta supervisi sebagaimana yang tertuang dalam suratsurat Dewan Komisaris diatas, secara umum rekomendasi dari Dewan Komisaris dapat diungkapkan sebagai berikut : a) Sesuai bidang tugas maka kegiatan dari fungsi, tugas dan tanggung jawab serta kewenangan Dewan Komisaris yaitu mengingatkan, mengarahkan, memantau dan mengevaluasi Kebijakan Direksi serta memberi nasihat, telah dilaksanakan sebagaimana mestinya dengan berpedoman pada Tata Tertib Kerja yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Dewan Komisaris, menunjuk Keputusan Dewan Komisaris No. 005/Kep/Dekom/ PT.BPKT/IX.2009 tanggal 9 September b) Menunjuk PBI No 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 serta Surat 36

46 Edaran BI No. 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013, secara bertahap prinsip keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, kewajaran dan kehatihatian dalam pengelolaan bank, oleh Direksi dan jajarannya terus diupayakan penerapannya dalam kegiatan operasional Bank. c) Penerapan Manajemen Risiko dalam kegiatan operasional bank yang berbasis risiko terus dilaksanakan disemua jenjang organisasi dan masih perlu ditingkatkan dibawah koordinasi Direksi, dan oleh Dewan Komisaris dilakukan pemantauan yang dilanjutkan dengan evaluasi dan pembinaan. Hal ini tercermin dari Risalahrisalah Rapat Komite Pemantau Risiko yang disampaikan kepada Dewan Komisaris dan oleh Dewan Komisaris ditegaskan dalam bentuk surat kepada Direksi. d) Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan cf. PBI No. 13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 oleh Bank/satker, terus diupayakan penerapannya dan diimplementasikan agar kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur serta kegiatan usaha Bank sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Secara periodik Direktur Kepatuhan dan jajarannya telah membuat dan menyampaikan Laporan Pelaksanaan tugas dan kewajiban yang telah dilaksanakan. Namun sungguhpun demikian dari beberapa satker masih dijumpai halhal yang pelaksanaannya belum berjalan sesuai dengan ketentuan sebagaimana yang diharapkan antara lain: a) Keterlambatan dalam menyusun beberapa SOP/BPP. b) Hilangnya beberapa berkas/dokumen Kredit Hapus Buku. c) Kurangnya pemantauan terhadap hasil pemeriksaan intern, ekstern dan evaluasi terhadap sumber permasalahan. d) Dari temuan audit masih sering terjadi kekeliruan yang berulang. e) Masih ada pengenaan denda dari Bank Indonesia/OJK akibat kekeliruan dalam hal pembuatan/penyajian laporan dan ataupun kelambatan dalam penyampaian laporan termasuk kelambatan koreksinya. f) Masih terjadi pelanggaran kedisiplinan. g) Masih ada pospos terbuka yang sudah lama menggantung, padahal sudah sering diingatkan. h) Tidak diketemukannya beberapa SHM asli, barang jaminan debitur. i) Diantara beberapa Divisi, Cabang dan Cabang Pembantu masih ada yang belum menyelenggarakan Rapat Rutin secara konsisten sebagaimana yang dimaksud dalam Surat Keputusan Direksi. j) Terdapat kelemahan dalam penggunaan Teknologi Informasi. 37

47 k) Beberapa suratsurat Dewan Komisaris sangat lambat ditanggapi oleh Satkersatker terkait padahal sudah jelas disebutkan Satker mana yang berkewajiban menanggapinya, sehingga dalam daftar pemantauan bulan berikutnya, terlihat lagi masih pending. i. Dilain pihak Direksi terkesan masih lambat merespon permintaan Dewan Komisaris dalam bentuk mengingatkan Satkersatker terkait untuk segera menindak lanjutinya. l) Tidak terlaksananya komitmen dan tindak lanjutnya sehingga melampaui dari target. m) Terjadinya Fraud pada Cabang & Cabang Pembantu. n) Masih lemahnya tata kelola SDM sehingga menimbulkan hambatan hambatan. Dewan Komisaris selalu mengingatkan perlunya pengawasan aktif dan pasif serta pengawasan melekat pada semua unsur Pimpinan, dibudayakan serta dilaksanakan secara berjenjang dalam upaya meminimalisir risiko. Tak dapat dipungkiri bahwa dalam pelaksanaannya masih terdapat kendala, antara lain : a) Dari temuan hasil pemeriksaan, baik audit intern maupun audit ekstern, masih ada yang merupakan temuan berulang. b) Kadangkadang masih ada Kontrol Intern Cabang (KIC) yang tidak membuatkan dan lalai melaporkan hasil pemeriksaan bulanannya. c) Masih lambatnya Satker dalam menindak lanjuti/menyelesaikan temuan hasil audit, baik audit intern maupun audit ekstern. d) Sering terlampauinya batas waktu komitmen/janji penyelesaian hasil audit. e) Ada KIC yang seharusnya melakukan pemeriksaan/penelitian pada Cabang Pembantu dibawahnya, ternyata tidak dilaksanakan secara konsisten/teratur. f) Kualitas hasil pemeriksaan KIC yang masih minim. g) Masih kurangnya frequensi pemeriksaan kas secara mendadak oleh KIC & Divisi Pengawasan Intern (DPI). Secara periodik dilakukan klarifikasi dan evaluasi terhadap pelaksanaan pengawasan, pembinaan dan pengendalian terhadap tindak lanjutnya oleh Dewan Komisaris, yaitu dengan membuatkan pemantauan, antara lain ; a) Secara bulanan membuat dan menyampaikan daftar suratsurat Dewan Komisaris yang masih pending/belum ditanggapi. b) Secara Triwulanan membuat daftar penerimaan copy laporan hasil pemeriksaan KIC. c) Secara Triwulanan membuat daftar penerimaan copy Risalah Rapat Rutin Satker (Divisi, Cabang dan Cabang Pembantu). d) Secara bulanan melakukan evaluasi terhadap Neraca Gabungan (Neraca Aktiva, Pasiva dan Rentabilitas). 38

48 e) Secara insidentil melakukan evaluasi terhadap perkembangan perkreditan termasuk kredit bermasalah dan kredit hapus buku. f) Secara insidentil melakukan evaluasi terhadap realisasi RBBU, evaluasi Aktivitas Cabang Pembantu dan ataupun evaluasi terhadap produk jasa dan dana Bank Kalteng. g) Secara Insidential menyajikan data dan mengingatkan Direksi mengenai pospos yang masih menggantung. Pelaksanaan daripada pengendalian, pembinaan dan pengawasan serta pemantauan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris selama tahun 2013, tercermin dalam sejumlah surat yang dilaporkan/dicantumkan dalam Laporan Pengawasan Dewan Komisaris yang telah disampaikan secara Semesteran kepada Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah di Palangka Raya dan Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Palangka Raya, sesuai ; a) Surat No. 100/SB/Dekom/PT.BPKT/II.2013 tanggal 22 Februari 2012 Perihal : Laporan Pengawasan Rencana Bisnis (RBBU) Semester II/2012 PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah. b) Surat No. 317/SB/Dekom/PT.BPKT/VIII.2013 tanggal 20 Agustus 2013 Perihal : Laporan Pengawasan Rencana Bisnis (RBBU) Semester I/2013 PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah. c) Surat No. 053/SB/Dekom/PT.BPKT/II.2014 tanggal 25 Februari 2014 Perihal : Laporan Pengawasan Rencana Bisnis (RBBU) Semester II/2013 PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah b. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komitekomite 1) Keahlian dan Independen anggota Komite cf. Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, Dewan Komisaris Wajib membentuk 3 (tiga) komite untuk mendukung efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, dengan klasifikasi sebagai berikut : Anggota Komite Audit terdiri dari : Seorang Komisaris Independen ; Seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian dibidang Keuangan atau Akuntansi ; dan Seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian dibidang Hukum atau Perbankan. Anggota Komite Pemantau Risiko, terdiri dari : Seorang Komisaris Independen ; Seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian dibidang Keuangan ; dan Seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian di bidang Manajemen Risiko. 39

49 Nama Kedudukan dalam Komite 1. Ir. E. Gerson Anggota Komite Pemantau Risiko 2. Drs. Abadi Unjung Anggota Komite Pemantau Risiko Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Seorang Komisaris Utama ; Seorang Komisaris Independen ; Seorang Komisaris Independen ; dan Seorang Pejabat Eksekutif (Pemimpin Divisi SDM & Umum). Mengenai keahlian dari masingmasing anggota Komite dari Pihak Independen khususnya untuk Komite Pemantau Risiko dan Komite Audit didasarkan keahlian yang bersangkutan seperti termuat dalam Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae) yang bersangkutan yang secara ringkas dapat disebutkan antara lain sebagai berikut : Ringkasan Keahlian/Pengalaman kerja 1. Sarjana Perikanan IPB lulus tahun 1966 (Cumlaude). 2. Menjabat Kepala Dinas/Badan pada beberapa Instansi Pemerintah Daerah, thn Sekwilda Prov. Kalteng, thn Anggota Dewan Pengawas Bank Kalteng, thn Wakil Gubernur Kalteng, Ketua Dewan Pengawas/ Komisaris Utama Bank Kalteng, periode Sertifikasi Manajemen Risiko Tingkat I (satu) tahun Program Sertifikasi Manajemen Risiko Program Eksekutif anggkatan IV, Tahun Program Penyegaran Sertifikasi Manajemen Risiko Program Eksekutif, thn Anggota Komite Pemantau Risiko Dewan Komisaris Bank Kalteng, thn Anggota Komite Pemantau Risiko Dewan Komisaris Bank Kalteng tahun yang masa jabatannya diperpanjangsampai terpilihnya Pengurus Bank Kalteng yang baru. 1. Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Univ. Palangka Raya tahun Sebagai PNS/Pelaksana pada Pemerintah Prov. Kalteng, thn Kepala Sub Bagian Anggaran dan Kepala Bagian Anggaran Biro Keuangan Setda Prov. Kalteng, thn Kepala Biro Keuangan Setda Prov. Kalteng, Assisten Sekda Prov. Kalteng Sertifikasi Manajemen Risiko Tingkat I (satu), thn Anggota Komite Pemantau Risiko Dewan Komisaris Bank Kalteng, Anggota Komite Pemantau Risiko Dewan Komisaris Bank Kalteng tahun yang masa jabatannya diperpanjangsampai terpilihnya Pengurus Bank Kalteng yang baru. 40

50 Nama Kedudukan dalam Komite 3. Drs. Usil Uda, AK Anggota Komite Audit 4. Khristiano, SE Anggota Komite Audit (Periode tanggal 1 Oktober 2012 s/d Sekarang) Ringkasan Keahlian/Pengalaman kerja 1. Sarjana Jurusan Akuntansi FE UI tahun Akuntan, Register Negara Nomor D3355, tahun Bekerja di BPD Kalteng tahun , terakhir sebagai Kepala Biro Pengawasan. 4. Anggota Dewan Audit BPD Kalteng, Staf Ahli Dewan Komisaris Kalteng, Anggota Komite Audit Dewan Komisaris Bank kalteng, Anggota Komite Pemantau Risiko Dewan Komisaris Bank Kalteng tahun yang masa jabatannya diperpanjangsampai terpilihnya Pengurus Bank Kalteng yang baru. 1. Pegawai Tata Usaha (Golongan II) Bank Indonesia Seksi Akunting, tahun Seksi Kredit, tahun Seksi Ekonomi, Statistik dan Perbankan, tahun Pegawai Staf (Golongan III) Bank Indonesia Seksi Kliring, tahun Pengawas Bank Yunior (Golongan III) Bank Indonesia Bidang Perbankan, tahun Kepala Seksi (Golongan IV) Bank Indonesia Seksi Layanan Nasabah dan Penyelenggara Kliring, tahun Back Up Pengawas Bank Senior pada Kelompok Pengawasan Bank, tahun Anggota Komite Audit Dewan Komisaris PT Bank Kalteng dari tanggal 1 Oktober 2012 s/d. sekarang. 6. Anggota Komite Audit Dewan KomisarisBank Kalteng tahun yang masa jabatannya diperpanjang sampai terpilihnya Pengurus Bank Kalteng yang baru. 2) Struktur dan Keanggotaan Pembentukan Komite Dewan Komisaris Bank Kalteng berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah Nomor: DSDM 17/SK.0203/X.12, tanggal 5 Oktober 2012, terdiri dari: a) Komite Audit Ketua : Drs. Noordimansyah Anggota : Drs. Usil Uda, Ak Anggota : Khristiano, SE (sesuai Keputusan Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah Nomor: DSDM.17/SK0203/X.12 tanggal 5 Oktober 2012). b) Komite Pemantau Risiko Ketua : Prof.DR. Ahim S. Rusan Anggota : Ir. E. Gerson Anggota : Drs. Abadi Undjung 41

51 c) Komite Remunerasi & Nominasi Ketua : Drs. Andris P. Nandjan Anggota : Drs. Noordimansyah Anggota : Prof. DR. Ahim S. Rusan Anggota : Drs. Tuah F. Assau (Pemimpin Divisi SDM & Umum). Berdasarkan Keputusan RUPSLB tanggal 28 Agustus 2013 yang dituangkan dalam Akta No. 122 perihal Perpanjangan Masa Jabatan Direksi dan Dewan Komisaris, maka sesuai Surat Keputusan Direksi Masa Jabatan Komite komite Dewan Komisaris diperpanjang pula sampai dengan terpilihnya Pengurus baru. 3) Tugas dan Tanggung Jawab Komite. Sepanjang tahun 2013 KomiteKomite Dewan Komisaris telah berupaya melakukan tugas dan tanggung jawabnya antara lain: a) Komite Audit (1) Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. (2) Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap : Pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern (DPI dan KIC) Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan standar audit yang berlaku. Kesesuaian Laporan keuangan dengan standar akuntan yang berlaku. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan DPI dan KIC, KAP, hasil pengawasan Bank Indonesia dan otoritas pengawasan lainnya, guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris. Pemantauan dan evaluasi terhadap berbagai macam laporan Cabang/ Capem, yang dirasa perlu. (3) Komite Audit telah memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham/Pemegang Saham Pengendali sebagai pemeriksa Laporan Keuangan Tahun Buku 2013 PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah, dan telah disetujui oleh RUPS bahwa KAP yang ditunjuk adalah KAP Dra. Ellya Norlisyati dan Rekan Jakarta. b) Komite Pemantau Risiko (1) Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut. (2) Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko. 42

52 (3) Secara Periodik memberikan Rekomendasi kepada Dewan Komisaris. c) Komite Remunerasi dan Nominasi (1) Terkait dengan kebijakan Remunerasi Membahas dan melakukan evaluasi terhadap setiap kebijakan Remunerasi yang diusulkan oleh Direksi. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai : Kebijakan Remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS. Kebijakan Remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi. (2) Terkait dengan kebijakan Nominasi Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS. Memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen yang akan menjadi anggota Komitekomite Bank Kalteng. Memberikan saran masukan kepada Direksi dalam rangka Pelaksanaan Upacara Pengambilan Sumpah/Janji dan Pelantikan Pejabat Struktural di jajaran operasional Bank. (3) Secara periodik melaksanakan Rapat Intern Komite Remunerasi & Nominasi. d) Frekuensi Rapat Komite Rapat Komite diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan Bank dengan pengaturan sebagai berikut : (1) Rapat Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh paling kurang 51% dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris Independen dan Pihak Independen. (2) Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh paling kurang 51% dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris Independen dan Pejabat Eksekutif. (3) Keputusan Rapat Komite dilakukan berdasarkan prinsip musyawarah untuk mencapai mufakat. (4) Dalam hal tidak tercapai prinsip musyawarah mufakat sebagaimana dimaksud diatas, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak. 43

53 (5) Hasil Rapat Komite wajib dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan secara baik. (6) Perbedaan pendapat (dissenting opinions) yang terjadi dalam rapat komite, wajib dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat tersebut. Adapun jumlah kehadiran dalam rapat KomiteKomite Dewan Komisaris selama tahun 2013 tercatat sebagai berikut : (1) Komite Audit No Nama Jabatan Noordimansyah Usil Uda Kristiano Ketua Anggota Anggota Rapat Komite Audit Hadir Jumlah (2) Komite Pemantau Risiko No. Nama Jabatan Prof. DR. Ahim S. Rusan Ir. E. Gerson Drs. Abadi Undjung Ketua Anggota Anggota (3) Komite Remunerasi dan Nominasi No. Nama Jabatan Drs. Andris P. Nandjan Drs. Noordimansyah Prof.DR. Ahim S. Rusan Tuah F. Assau Ketua Anggota Anggota Anggota Rapat Komite Hadir Jumlah Rapat Komite Hadir Jumlah e) Program Kerja Komite dan Realisasinya Program kerja komitekomite selama tahun 2013 tertuang didalam tugas dan tanggung jawab Komite sebagaimana yang dijelaskan pada romawi I huruf B angka 3 tersebut diatas, dan realisasi program kerja Komitekomite tercermin dari suratsurat/notanota yang disampaikan Komitekomite kepada Dewan Komisaris. Terhadap halhal yang dirasa perlu oleh Dewan Komisaris, disampaikan kepada Direksi, antara lain tentang: (1) Komite Audit Meneliti dan menyetujui rencana kerja dan rencana audit Divisi Pengawasan Intern. Memastikan bahwa hasil audit intern maupun ekstern telah ditindak lanjuti/diselesaikan oleh Direksi/Auditee. Memantau dan mengingatkan Direksi terhadap kekeliruankekeliruan yang terjadi dalam penyajian laporan keuangan, dan ataupun laporanlaporan lainnya. 44

54 Memantau dan mengingatkan Direksi agar pembuatan dan pengiriman laporan berkala diupayakan tepat data dan tepat guna menghindari risiko denda. Memantau, mengevaluasi dan mengingatkan Direksi mengenai Kredit Bermasalah dan Kredit Hapus Buku. Memantau, mengevaluasi dan mengingatkan Direksi tentang hasil audit dan komitmen auditor ekstern (BI, OJK, BPKRI, KAP, BPKP dan PPATK) dan auditor intern (DPI & KIC). Memantau, mengevaluasi dan mengingatkan Direksi tentang penerapan Fungsi Kepatuhan. Surat menyurat dan rekomendasi mengenai pengusulan dan penunjukan Kantor Akuntan Publik yang akan memeriksa Laporan Keuangan tahun 2013 Bank Kalteng. (2) Komite Pemantau Risiko Mendorong dan mengingatkan Direksi agar menerapkan prinsip kehatihatian (prudential banking) bagi segenap jajaran bank serta meningkatkan waskat secara berkesinambungan. Mendorong Direksi agar dalam bekerja dan menjalankan operasional Bank selalu menerapkan prinsip Good Corporate Governance. Senantiasa memantau, mengevaluasi dan meminta pertanggung jawaban Direksi atas efektifitas penerapan manajemen risiko sesuai dengan kebijakan manajemen risiko yang telah ditetapkan. (3) Komite Remunerasi dan Nominasi d. Frekuensi Rapat Dewan Komisaris Mendorong Direksi agar selalu meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan dan latihan. Mendorong Direksi agar selau konsisten menerapkan prinsip reward and punishmen terhadap karyawan sesuai peraturan yang berlaku. Mendorong dan mengingatkan Direksi agar meningkatkan disiplin jam kerja dan disiplin pelaksanaan tugas pegawai. Memastikan bahwa tidak terdapat benturan kepentingan dalam proses pengambilan keputusan, termasuk pemberiaan sanksi terhadap pegawai yang melakukan pelanggaran. Membahas usul Remunerasi pegawai dan Pengurus Bank yang diajukan oleh Direksi. Sesuai PBI No.8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum khususnya Pasal 15 dan 16 menyatakan bahwa : 45

55 2. DIREKSI 1) Rapat Intern Dewan Komisaris wajib diselenggarakan secara berkala paling kurang 4 (empat) kali dalam setahun. 2) Dalam pelaksanaannya selama tahun 2013 Rapat Intern Dewan Komisaris telah dilaksanakan 4 (empat) kali. 3) Rapat Dewan Komisaris wajib dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris secara fisik paling kurang 2 (dua) kali dalam setahun. 4) Pengambilan keputusan Rapat Dewan Komisaris dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat, dan dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak. 5) Segala keputusan Dewan Komisaris bersifat mengikat bagi seluruh anggota Dewan Komisaris. Terhadap keputusan Rapat yang dirasa perlu disampaikan kepada Direksi. 6) Hasil Rapat Dewan Komisaris telah dituangkan dalam Risalah Rapat dan didokumentasikan secara baik, dan pada Rapat berikutnya pelaksanaannya dievaluasi. 7) Perbedaan pendapat (dissenting opinions) yang terjadi dalam Dewan Komisaris wajib dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat tersebut. Adapun jumlah Rapat Intern Dewan Komisaris, ataupun Dewan Komisaris dengan Direksi selama tahun 2013 yang dihadiri secara fisik adalah sebagaimana data tersebut dibawah ini : 1) Rapat Intern Dewan Komisaris No. Nama Jabatan Hadir Jumlah 1. Andris P. Nandjan Komisaris Utama Noordimansyah Komisaris Independen Ahim S. Rusan Komisaris Independen 4 4 2) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi No. Nama Jabatan Hadir Jumlah 1. Andris P. Nandjan Komisaris Utama Noordimansyah Komisaris Independen Ahim S. Rusan Komisaris Independen Arthemas E. Assan Direktur Utama Supangat Ngaseri Direktur Umum Charli Taman Direktur Pemasaran Yesaya I. Minun Direktur Kepatuhan 8 8 Jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi Direksi Bank Kalteng telah sesuai dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank serta telah memenuhi ketentuan yang berlaku. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Pembangunan Kalteng Nomor 2 tanggal 5 September 2009 tentang Pemilihan dan Penetapan Anggota Direksi dan Dewan Komisaris Bank Kalteng periode yang dibuat oleh Ellys Nathalina, SH, MH, Notaris di Palangka Raya, Sesuai Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 28 46

56 Agustus 2013 yang dituangkan dalam Akta No. 122 yang dibuat oleh Ellys Nathalina, SH, MH Notaris di Palangka Raya yang menyetujui perpanjangan Masa Jabatan Direksi dan Dewan Komisaris PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah periode tahun sampai dengan terpilihnya Pengurus yang baru, maka Susunan Direksi Bank Kalteng adalah sebagai berikut : Arthemas E. Assan Soepangat Ngaseri Charli Taman Yesaya I. Minun Periode tahun Direktur Utama Direktur Umum Direktur Pemasaran Direktur Kepatuhan a. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi: 1) Bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank. 2) Mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan Peraturan perundangundangan yang berlaku. 3) Melaksanakan prinsipprinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. 4) Menindaklanjuti pelaksanaan prinsipprinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. 5) Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya. 6) Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham. 7) Mengungkapkan kepada pegawai kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian. 8) Menyediakan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada Komisaris. 9) Sebagai komitmen atas dilakukannya good governance, Bank telah menyusun dan menerbitkan Pedoman Tata Tertib Kerja yang berlaku untuk Direksi. Pedoman Tata Tertib Kerja berlaku bagi semua anggota Direksi tanpa perkecualian. Pedoman tersebut menjadi panduan dalam menjalankan tugas secara etis dan bebas dari benturan kepentingan. Rapat Direksi Bank Kalteng selama tahun 2013 No. Nama Jabatan Rapat Hadir Jumlah 1. Arthemas E. Assan Direktur Utama Soepangat Ngaseri Direktur Umum Charli Taman Direktur Pemasaran Yesaya I. Minun Direktur Kepatuhan

57 b. Hubungan Komisaris dan Direksi Hubungan kerja antara Komisaris dan Direksi adalah check and balances serta konsultatif. Komisaris dan Direksi sesuai dengan fungsinya masingmasing bertanggung jawab atas kelangsungan usaha Bank dalam jangka panjang. Hal ini tercermin pada: 1) Terpeliharanya kesehatan Bank sesuai dengan prinsip kehatihatian dan kriteria yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. 2) Terlaksananya dengan baik manajemen risiko maupun sistem pengendalian internal. 3) Tercapainya imbal hasil yang wajar bagi pemegang saham. 4) Terlindunginya kepentingan stakeholders secara wajar. 5) Terpenuhinya implementasi GCG. 6) Terlaksananya suksesi kepemimpinan dan kontinuitas manajemen disemua lini organisasi. c. Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris dan Direksi melakukan Rapat Dewan Komisaris, Rapat Direksi, dan Rapat Bersama Dewan KomisarisDireksi. Risalah Rapat ditandatangani anggota Dewan KomisarisDireksi yang hadir serta didistribusikan ke seluruh anggota Dewan KomisarisDireksi termasuk anggota Dewan KomisarisDireksi yang tidak hadir selama rapat. Pendapat yang tidak setuju juga dicatat. Pengambilan keputusan dalam rapat Dewan Komisaris dan Direksi Bank dilakukan berdasarkan musyawarah untuk mufakat atau melalui pemungutan suara terbanyak dalam hal tidak terjadi kemufakatan. Hasil rapat Direksi Bank sepanjang tahun 2013 telah dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik. Rekomendasi dan atau saran Dewan Komisaris telah diimplementasikan dan dilaporkan dalam RUPS oleh Direksi. Untuk dapat memenuhi tanggung jawab dan melaksanakan pola hubungan check and balances tersebut, Komisaris dan Direksi telah menyepakati/kesamaan pendapat dalam halhal sebagai berikut : 1) Visi, misi dan nilainilai perusahaan 2) Rencana Jangka Panjang, Strategi, Sasaran Usaha, maupun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan. 3) Kebijakan dalam memenuhi ketentuan perundangundangan, Anggaran Dasar dan prudential banking practices termasuk komitmen untuk menghindari segala bentuk benturan kepentingan. 4) Kebijakan dan metode penilaian Bank, unitunit kerja dalam Bank dan personalianya. 5) Struktur organisasi ditingkat eksekutif yang mampu mendukung tercapainya sasaran usaha Bank. 6) Melaksanakan rapat gabungan Komisaris dan Direksi sekurangkurangnya tiga bulan sekali. 48

58 No d. Kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan Komisaris dan Direksi Paket kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan Komisaris dan Direksi antara lain : 1) Gaji Bulanan 2) Tantiem 3) Tunjangan Perumahan 4) Tunjangan Pakaian. 5) Cuti Tahunan 6) Tunjangan Hari Raya (THR) 7) Tunjangan Kesehatan 8) Uang Makan. Tabel Pengungkapan paket/kebijakan remunerasi Pengurus Bank Kalteng Jenis Remunerasi dan Fasilitas lain 1. Remunerasi (gaji,bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk natura) 2. Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan, dan sebagainya) yang a. dapat dimiliki b. tidak dapat dimiliki Tahun Buku 2013 Jumlah yang diterima dalam 1 tahun Dewan Komisaris Direksi Orang Jutaan Rp Orang Jutaan Rp TOTAL Tabel jumlah remunerasi Pengurus Bank Kalteng Tahun Buku 2013 Jumlah Remunerasi per orang dalam 1 tahun Jumlah Komisaris Jumlah Direksi Diatas Rp. 2 Miliar 4 Diatas Rp. 1 Miliar sd. Rp. 2 Miliar 3 Diatas Rp. 500 juta sd. Rp. 1 Miliar Rp. 500 juta ke bawah e. Direktur Kepatuhan Sesuai PBI No. 13/2/PBI/2011 yang berlaku bahwa Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan wajib memenuhi persyaratan independensi, dilarang merangkap jabatan Direktur Utama dan/atau Wakil Direktur Utama dan dilarang membawahkan fungsi fungsi : bisnis dan operasional, manajemen risiko yang melakukan pengambilan keputusan pada kegiatan usaha Bank, treasury, keuangan dan akuntansi, logistik dan pengadaan barang/jasa, teknologi informasi dan audit intern. 49

59 C. FUNGSI KEPATUHAN Tugas dan tanggung jawab Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan mencakup : 1) Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan 2) Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan oleh Direksi. 3) Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan pedoman internal Bank. 4) Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundangundangan yang berlaku. 5) Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank 6) Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/atau keputusan yang diambil Direksi Bank atau pimpinan Kantor Cabang tidak menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundangundangan yang berlaku. 7) Melakukan tugas tugas yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan. Tugas dan tanggung jawab seperti di atas tidak menghilangkan hak dan kewajiban Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan sebagai anggota Direksi Bank. Industri perbankan merupakan industri yang berkaitan erat dengan jasa pelayanan, penanganan dana dan kepercayaan nasabah yang menempatkan dananya di Bank, sehingga sarat dengan ketentuan (highly regulated industry) yang membatasi kegiatannya. Dalam Tata Kelola Perusahaan, Bank mempunyai kewajiban untuk memastikan kepatuhan terhadap Peraturan Bank Indonesia (PBI) dan peraturan perundangundangan lainnya yang berlaku. Kewajiban tersebut dilaksanakan oleh Direktur Kepatuhan Bank dengan berpedoman pada PBI Nomor 13/2/PBI/2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum. Sesuai dengan Pasal 10 PBI Nomor 13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, Direktur Kepatuhan bertugas dan bertanggung jawab sekurangkurangnya untuk: merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan Bank; mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsipprinsip kepatuhan yang akan ditetapkan oleh Direksi; menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan pedoman internal Bank; memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundangundangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah; meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank; melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/atau keputusan yang diambil Direksi Bank atau pimpinan Kantor Cabang Bank Asing tidak menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundangundangan yang berlaku; 50

60 Memantau tindak lanjut komitmen Bank atas hasil temuan Audit Ekstern maupun Audit Intern dari masingmasing satuan kerja yang membidangi. Melakukan tugastugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan. Dalam melaksanakan fungsi kepatuhan, Direktur Kepatuhan beserta Divisi Kepatuhan wajib memegang teguh independensi dalam mengungkapkan pendapat tanpa memihak kepada kepentingan pihak lain, menjunjung tinggi integritas serta tidak menggunakan informasi yang diperoleh untuk kepentingan pribadi/golongan di luar kepentingan Bank Kalteng. Sehubungan dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Direktur Kepatuhan telah menyampaikan laporan pelaksanaan tugas Direktur Kepatuhan kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris secara bulanan dan telah dilaksanakan tepat waktu. Selain itu laporan Direktur Kepatuhan juga disampaikan kepada Bank Indonesia setiap semester dengan tepat waktu. 1. Tugas dan Tanggung Jawab Direktur Kepatuhan sesuai Pasal 15 PBI Nomor 13/2/PBI/2011 yaitu: a. membuat langkahlangkah dalam rangka mendukung terciptanya Budaya Kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha Bank Kalteng pada setiap jenjang organisasi; b. melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring, dan pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan dengan mengacu pada PBI mengenai Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum; c. menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank Kalteng dengan peraturan perundangundangan yang berlaku; d. melakukan review dan/atau merekomendasikan pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank Kalteng agar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundangundangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah; e. melakukan upayaupaya untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, serta kegiatan usaha Bank Kalteng telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundangundangan yang berlaku; dan f. melakukan tugastugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan. 2. Tugas dan Tanggung Jawab Divisi Kepatuhan sesuai Surat Keputusan Direksi No. DPP.03/SK0156/VII.12 tanggal 31 Juli 2012 tentang perubahan ketiga atas Surat Keputusan Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah No. DPAI.400/SK30073/VII04 tanggal 22 Juli 2004 tentang Susunan Organisasi Kantor Pusat, Kantor Cabang Utama, Kantor Cabang Kelas 1, Kantor Cabang Kelas 2, Kantor Cabang Kelas 3, Kantor Cabang Syariah, Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas, yaitu : a. Merencanakan, mengembangkan serta mengelola sistem dan prosedur bidang Kepatuhan dan Hukum. b. Melaksanakan serta mengelola langkahlangkah yang diperlukan untuk memastikan Bank telah memenuhi seluruh peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundangundangan lainnya yang berlaku dalam pelaksanaan Kepatuhan. 51

61 c. Melaksanakan serta mengelola kebijakan hukum di bidang usaha Perbankan, baik menyangkut hukum bidang Perkreditan maupun Non Perkreditan. d. Memantau dan menjaga kepatuhan Bank terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia, Pemerintah dan/atau Lembaga lainnya. e. Mencegah Direksi untuk tidak menempuh kebijakan dan/atau menetapkan keputusan yang menyimpang dari peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundangundangan lainnya yang berlaku. f. Melaksanakan pembinaan kepada Cabang dalam bidang Kepatuhan dan Hukum. h. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi pokok dan kegiatannya. 3. Penyesuaian dengan peraturan yang ada Bank Kalteng berupaya menyediakan pedoman, sistem dan prosedur untuk seluruh unit kerja, baik operasional maupun non operasional, yang secara bertahap dilakukan up date/penyesuaian dengan ketentuan dan perundang undangan yang berlaku. Untuk mendukung pelaksanaan berbagai aturan tersebut, Bank Kalteng memprogramkan pelaksanaan fungsi konsultatif dan sosialisasi, agar sasaran yang telah ditetapkan dapat diwujudkan dan diupayakan pelaksanaan secara bertahap dengan skala prioritas sesuai dengan kebutuhan Bank Kalteng. Sepanjang tahun 2013, Bank Kalteng telah berupaya menjaga kepatuhan terhadap PBI dan peraturan perundangundangan yang berlaku, standarstandar kepatuhan lainnya yang telah ditetapkan secara internal, ketentuan mengenai Tata Kelola Perusahaan yang Baik, serta pemenuhan komitmen yang disepakati, baik kepada pihak internal maupun eksternal, terutama terhadap setiap unit kerja operasional dengan melakukan review secara berkala mengenai kepatuhan pada unit kerja operasional. Walaupun demikian masih terdapat kelemahan dan perlu ditingkatkan, menyangkut pemahaman dan disiplin pegawai maupun sistem kontrol atas implementasi peraturan yang berlaku, dengan demikian perbaikan yang berkesinambungan tetap terus dilakukan agar penerapan praktekpraktek prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik dan praktek kepatuhan benarbenar melekat dalam kegiatan kerja seharihari. Secara umum pelaksanaan kepatuhan telah berjalan baik dengan meningkatnya pelaksanaan ketentuan prinsip kehatihatian, adanya upaya percepatan waktu penyelesaian uji kepatuhan terhadap rancangan prosedur dan kebijakan, analisa dampak peraturan eksternal terhadap kebijakan internal Bank Kalteng dengan sistem dan frekuensi yang lebih baik serta berkurangnya noncompliance issue dalam uji kepatuhan atas rancangan keputusan bisnis. 4. Kewajiban Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) Dalam rangka optimalisasi dan efektivitas kewajiban penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) di Bank Kalteng sesuai PBI Nomor :14/27/PBI/2012 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank 52

62 Umum yang merupakan penyempurnaan dari PBI Nomor 11/28/PBI/2009 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank Umum, serta dengan terbitnya Undang Undang nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, dalam pelaporannya masih belum maksimal menggunakan software Anti Money Laundring (AML) sehingga perlu segera dilakukan upaya : a. Penyediaan software Anti Money Laundering (AML Program), program ini merupakan program yang terhubung dengan Core Banking System Bank Kalteng, sehingga menghasilkan: Daftar Transaksi Diluar Kebiasaan (Unusual transaction), daftar ini memuat transaksitransaksi yang potensial menjadi Transaksi Keuangan Mencurigakan (Suspicious Transaction Report) dan memerlukan analisis lebih lanjut untuk memastikan apakah transaksi dimaksud memenuhi kriteria sebagai Transaksi Keuangan Mencurigakan; Daftar Transaksi Tunai Berpotensi Dilaporkan (Potensial Cash Transaction Report), daftar ini memuat transaksitransaksi tunai yang wajib dilaporkan ke PPATK. b. Melakukan pelatihan dan evaluasi tentang kewajiban penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) dan Undang Undang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang bagi petugas Unit Kerja Khusus (UKK) Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas, dengan rincian sebagai berikut: Pelatihan Customer Due Dilligence dan Enhanced Due Dilligence; Pendeteksian Beneficial Owner (BO) dan Proses Merge Customer; Pelatihan Pelaporan Transaksi Keuangan Mencurigakan; Pelatihan Pengkinian Data Nasabah; dan Sosialisasi dan Implementasi Undang Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. c. Melakukan kewajiban pelaporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (Suspicious Transaction Report) dan Transaksi Keuangan Tunai (Cash Transaction Report) kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Jakarta yang dikirim secara online melalui Gathering Reports & Information Processing System (GRIPS) ke server PPATK, jumlah laporan untuk tahun 2013 adalah sebagai berikut: Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM) sejumlah 9 laporan; Laporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT) sejumlah 186 laporan. d. Pemenuhan data profil nasabah kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), khusus ke PPATK melalui sistem Secured Communication (SEC). 5. Indikator Kepatuhan Berkaitan dengan pelaksanaan Prinsip Kehatihatian, kegiatan operasional Bank Kalteng selama tahun 2013 tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku, hal tersebut dapat tercermin dari: 53

63 a. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) CAR Bank Kalteng sebesar 24,52%, lebih besar dari ketentuan BI 10% sampai dengan kurang dari 11% dari ATMR untuk Bank dengan profil risiko peringkat 3. b. Aktiva Produktif Bermasalah dibandingkan dengan Total Aktiva Produktif (APB) sebesar 0,64%, ketentuan BI maksimal 5% c. Non Performing Loan (NPL) Gross sebesar 0,81%, ketentuan BI maksimal 5%. d. Non Performing Loan (NPL) Net sebesar 0,23%, ketentuan BI maksimal 5%. e. Return On Asset (ROA) sebesar 3,52%, ketentuan BI minimal 2,5%. f. Return On Equity (ROE) sebesar 25,31%, ketentuan BI minimal 15%. g. Net Interest Margin (NIM) sebesar 8,23%, ketentuan BI maksimal 5%. h. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 64,63%, ketentuan BI maksimal 80%. i. Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 77,45%, ketentuan BI maksimal %. Dari 9 parameter (benchmark) yang ditetapkan Bank Indonesia, ratarata rasio Tingkat Kesehatan Bank Kalteng Tahun 2013 menunjukkan tingkat rasio Bank yang sehat dan tidak ada pelanggaran yang signifikan terhadap ketentuan Bank Indonesia maupun peraturan perundangundangan lainnya yang berlaku. D. FUNGSI AUDIT EKSTERN Pelaksanaan Audit Ekstern Tahun Buku 2013 dilakukan oleh 2 (dua) Audit Ekstern yaitu : 1. Kantor Akuntan Publik Ellya Noorlisyati & Rekan. a. Cakupan Pemeriksaan dilakukan terhadap : Neraca Bank Kalteng tanggal 31 Desember 2012 dan Laporan Laba Rugi Komprehensif. Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Arus Kas untuk tahun tanggal berakhir 2012 dan b. Melakukan pengujian atas kepatuhan Bank terhadap hukum, peraturan Perundang undangan, kontrak yang berlaku serta efektivitas Pengendalian Intern yang merupakan tanggung jawab manajemen Bank. c. Pemeriksaan berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh Institusi Akuntan Publik Indonesia dan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara yang diterbitkan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. d. Berdasarkan hasil audit laporan keuangan Bank Kalteng menyajikan secara Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam semua hal yang material, posisi keuangan Bank Kalteng per 31 Desember 2012 dan 2013 dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum. 2. Audit Teknologi Informasi yang dilakukan oleh Intersystem Consulting Audit TI, merupakan bentuk Kepatuhan Bank Kalteng berdasarkan PBI 9/15/2007 Tentang Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi Bank Umum, dengan ruang lingkup audit : Kebijakan dan prosedur penggunaan teknologi informasi, proses manajemen TI, sistem pengendalian dan audit intern atas penyelenggaraan TI, keamanan TI, kelangsungan bisnis TI, Komite Pengarah TI, rencana strategis TI (RSTI), 54

64 arsitektur teknis TI, struktur organisasi TI, aset TI, layanan TI dan infrastruktur TI. 3. Audit SKAI, berdasarkan review yang KAP lakukan, praktekpraktek dan prosedurprosedur audit dari Divisi Pengawasan Intern (DPI) PT. Bank Kalteng telah sesuai dengan ketentuan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) pada beberapa aspek, sedangkan untuk beberapa hal tertentu KAP membuat saransaran agar pelaksanaannya lebih optimal. E. FUNGSI AUDIT INTERN Fungsi Audit Intern selama tahun 2013 : 1. Divisi Pengawasan Intern Bank Kalteng telah melakukan pemeriksaan rutin pada tahun 2013 sesuai rencana yang ditetapkan yaitu 8 (delapan) Kantor Cabang ditambah 1 (satu) Kantor Pusat. Selain itu juga melakukan pemeriksaan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) di Kantor Cabang Kuala Kapuas dan pemeriksaan BI RTGS di Kantor Pusat. Selain itu melakukan pemeriksaan khusus terhadap kasus pada Kantor Cabang Utama dan Kantor Cabang Kuala Kurun yang dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan umum. Adapun cakupan pemeriksaan meliputi seluruh aspek risiko dan unsur unsur kegiatan yang secara langsung diperkirakan mempengaruhi kepentingan Bank dan masyarakat. 2. Tugas yang dilaksanakan bersifat independen dengan mengidentifikasi dan mengevaluasi prinsip umum kegiatan operasional dan prinsip manajemen risiko yang baik. Dalam hal terdapat kesenjangan dalam kebijakan dan prosedur Bank maka Pengawasan Intern melakukan klarifikasi dengan auditee terhadap implementasi kebijakan dan prosedur yang dilakukan dan meminta auditee untuk melakukan perbaikan. 3. Perencanaan disusun dengan mempertimbangkan penetapan pelaksanaan waktu yang tepat sesuai dengan signifikansi masalah dan prioritas kegiatan pengawasan intern. Perencanaan waktu yang tepat sangat diperlukan agar sumber daya dialokasikan secara optimal untuk melaksanakan strategi pemeriksaan dalam satu periode perencanaan. 4. Cakupan pemeriksaan meliputi delapan risiko dengan prioritas utama Risiko Kredit, Risiko Operasional dan Risiko Hukum serta Risiko lainnya. 5. Setiap melakukan pemeriksaan didokumentasikan dalam bentuk Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP). 6. Terhadap temuantemuan pemeriksaan pada umumnya dapat ditindaklanjuti, namun ada beberapa temuan yang menyangkut kebijakan strategis belum ditindaklanjuti. 7. Pedoman kerja serta sistem dan prosedur pemeriksaan telah beberapa kali dilakukan revisi sesuai kondisinya. F. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO 1. Proses Manajemen Risiko Adanya kewajiban setiap Bank Umum untuk menyampaikan Laporan Profil Risiko kepada Bank Indonesia secara triwulanan yang diatur dalam PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal 01 Juli 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dan SE BI No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Perubahan atas SE BI Nomor 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 perihal Pedoman Standar Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. 55

65 Ruang lingkup penerapan Manajemen Risiko Bank Kalteng secara umum sesuai dengan BPP Pedoman Standar Manajemen Risiko (Keputusan Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah No. DKR.22/SK 063/III.12) mencakup empat pilar yaitu : a. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi. b. Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit risiko. c. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko. d. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh. 2. Organisasi Manajemen Risiko Guna efektifitas penerapan Manajemen Risiko, Direksi Bank Kalteng menetapkan struktur organisasi dalam pengelolaan manajemen risiko di Bank Kalteng dipimpin oleh seorang Direktur yang bertanggung jawab dalam pengelolaan risiko, yaitu Direktur Kepatuhan. Untuk membantu Direktur Kepatuhan tersebut, Bank Kalteng telah membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR), yaitu Kelompok Manajemen Risiko yang ditetapkan sesuai dengan Keputusan Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah Nomor : DPP.03/SK0140/VIII11 tanggal 26 Agustus 2011 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Direksi PT. Bank Pembangunan Kalteng Nomor : DPAI.400/SK30073/VII04 tanggal 22 Juli 2004 tentang Susunan Organisasi Kantor Pusat, Kantor Cabang Utama, Kantor Cabang Kelas 1, Kantor Cabang Kelas 2, Kantor Cabang Kelas 3, Kantor Cabang Syariah, Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas. Kelompok Manajemen Risiko bertanggung jawab kepada Direktur Kepatuhan, untuk melakukan fungsi evaluasi penerapan manajemen risiko secara independen. Bank Kalteng juga membentuk Komite Manajemen Risiko (KMR) yang dipimpin oleh Direktur Kepatuhan, beranggotakan Direksi (kecuali Direktur Utama), seluruh Pemimpin Divisi dan Pemimpin Kantor Cabang Utama. Komite Manajemen Risiko (KMR) dalam tugasnya membahas hal terkait kebijakan, strategi dan upaya untuk mengendalikan risiko yang terjadi pada Bank Kalteng. Bank Kalteng memiliki struktur organisasi yang menggambarkan secara jelas batas wewenang dan tanggung jawab Satuan Kerja yang menangani manajemen risiko. Di dalam organisasi yang dimiliki, terdapat pemisahan fungsi yang jelas antara Satuan Kerja Operasional (bussines unit) dengan Satuan Kerja yang melaksanakan pengendalian dan Satuan Kerja Manajemen Risiko, sehingga Satuan Kerja Manajemen Risiko harus independen terhadap satuan kerja bisnis Bank seperti treasuri, kredit, pendanaan, akuntansi serta terhadap Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), yang mempunyai tanggung jawab langsung kepada Direktur Kepatuhan. G. PENILAIAN PROFIL RISIKO Sesuai PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal 01 Juli 2009, maka penilaian profil risiko pada Bank Kalteng meliputi 8 (delapan) risiko antara lain: Risiko Kredit, Risiko Pasar, 56

66 Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Reputasi, Risiko Strategik dan Risiko Kepatuhan. Hasil Penilaian Profil Risiko Bank Kalteng selama tahun Jenis Risiko Predikat selama Tahun 2013 Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Kredit Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate Pasar Low Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate Likuiditas Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate Operasional Moderate Moderate Moderate Moderate Hukum Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate Strategik Low to Moderate Moderate Moderate Moderate Kepatuhan Moderate Moderate Moderate Moderate Reputasi Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate KOMPOSIT Moderate Moderate Moderate Moderate Berdasarkan SE BI Nomor 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, Peringkat Risiko Bank Umum Konvensional dikategorikan menjadi lima peringkat yaitu 1 (low), 2 (low to moderate), 3 (moderate), 4 (moderate to high) dan 5 (high) untuk tingkat risiko inheren dan predikat risiko komposit. Sedangkan untuk peringkat kualitas penerapan manajemen risiko dikategorikan menjadi lima peringkat yaitu 1 (strong), 2 (satisfactory), 3 (fair), 4 (marginal) dan 5 (unsastisfactory). Dari hasil penilaian profil risiko per Desember 2013, risiko inheren Bank Kalteng berpredikat MODERATE dengan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko FAIR, sehingga risiko komposit berada pada posisi MODERATE, sebagaimana Hasil Laporan Profil Risiko Bank Kalteng bulan laporan Desember 2013 sebagai berikut: Jenis Risiko PERINGKAT Kualitas Risiko Inhern Manajemen Risiko Peringkat Komposit Risiko Risiko Kredit Low to Moderate Fair 2 Risiko Pasar Low to Moderate Satisfactory 2 Risiko Likuiditas Low to Moderate Fair 2 Risiko Operasional Moderate Fair 3 Risiko Hukum Low to Moderate Fair 2 Risiko Stratejik Moderate Fair 3 Risiko Kepatuhan Moderate Fair 3 Risiko Reputasi Low to Moderate Fair 2 Peringkat Agregat Moderate Fair 3 57

67 H. RENCANA STRATEGIS BANK 1. Program Jangka Panjang (Corporate Plan) Rencana Jangka Panjang (Corporate Plan) Bank Kalteng periode dilakukan revisi/updating sesuai Laporan Hasil Pemeriksaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah posisi 29 Februari 2012 tentang Revisi Corporate Plan dalam rangka untuk memperluas dan mengembangkan Perusahaan serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Atas hal tersebut telah dilakukan revisi/updating terhadap Rencana Jangka Panjang dan telah mendapat persetujuan bersama dari Direksi Nomor DIR.01/SK0023/VI13 dan Dewan Komisaris PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah Nomor : 006/SK/DEKOM/PT. BPKT/VI/2013 tanggal 11 Juni 2013 tentang Corporate Plan Bank Kalteng Program Jangka Menengah dan Pendek (Bussiness Plan) Rencana Jangka Menengah dan Pendek (Business Plan) Bank Kalteng selalu disusun setiap tahun berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 12/21/PBI/2010 tanggal 19 Oktober 2010 dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor : 12/27/DPNP tanggal 25 Oktober 2010 tentang Rencana Bisnis Bank Umum (RBBU). Untuk RBBU Bank Kalteng Periode sudah mendapat persetujuan Dewan Komisaris sesuai dengan Surat Dekom No. 419/SB/Dekom/PT.BPKT/XI 2013 tanggal 26 November 2013 perihal Persetujuan atas Rencana Bisnis Bank Umum (RBBU) PT. Bank Kalteng Periode Memperhatikan hasil pertemuan pembahasan Rencana Bisnis Bank Kalteng antara Kantor Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah dengan Direksi, Dewan Komisaris dan Jajaran Pejabat Bank Kalteng tanggal 27 Desember 2013 telah disepakati untuk melakukan penyesuaian terhadap RBBU periode tersebut dengan memperhatikan perkembangan ekonomi dan realisasi bisnis pada akhir tahun 2013 serta perkembangan terakhir yang terjadi, sehingga Rencana Bisnis Bank dan Program kerja yang disusun lebih realistis dan dapat dilaksanakan dalam 1 tahun kedepan. Bank Kalteng telah melakukan penyesuaian terhadap RBBU Periode dan telah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris dengan surat Nomor : 016/SB/Dekom/PT. BPKT/I2014 tanggal 20 Januari 2014 perihal Rencana Bisnis Bank Umum (RBBU) Periode (Penyesuaian), yang berisi antara lain : Pada prinsipnya dapat menyetujui isi dari draft RBBU Periode (Penyesuaian) untuk segera disampaikan kepada Kepala Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Kalimantan Tengah. Bahwa Keputusan Dewan Komisaris Nomor : 009/SK/Dekom/PT.BPKT/XI 2013 tanggal 26 November 2013 perihal Persetujuan Atas Rencana Bisnis Bank Umum (RBBU) PT. Bank Kalteng Periode , substansinya tetap berlaku. Direksi agar menyiapkan Laporan Kronologis terjadinya Uang Muka Pajak Penghasilan Badan (PPh Pasal 23) Tahun Pajak 2007 serta pengenaan Penagihan Pajak Bunga beserta dokumen pendukungnya, guna disampaikan dan dilaporkan dalam pelaksanaan RUPS Tahunan Tahun Buku 2013 untuk mendapat penyelesaian lebih lanjut. 58

68 I. INTERVENSI PEMILIK, PERSELISIHAN INTERNAL DAN PERMASALAH YANG TIMBUL SEBAGAI DAMPAK KEBIJAKAN REMUNERASI Ada intervensi dari pemilik, misalnya pada saat pelaksanaan RUPS untuk menentukan Pengurus Bank. Tidak terdapat perselisihan di internal Bank serta tidak ada permasalahan yang timbul akibat dampak dari Kebijakan Remunerasi. J. TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN BANK YANG BELUM DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN LAINNYA Semua transparansi kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank telah dituangkan dalam Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan, Laporan Keuangan Publikasi Bulanan, Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Non Keuangan Bank (leaflet, brosur dan lainlain). Sehubungan dengan halhal tersebut diatas maka tidak ada kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank yang belum diungkap dalam laporan lainnya. K. KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI, SERTA HUBUNGAN KEUANGAN DAN HUBUNGAN KELUARGA Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki saham pada Bank Kalteng, Bank lain, Lembaga Keuangan Bukan Bank maupun perusahaan lainnya. Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak mempunyai hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota Komisaris lainnya, anggota Direksi lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali. L. PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT (RELATED PARTY) DAN PENYEDIAAN DANA BESAR (LARGE EKSPOSURE) Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar Bank Kalteng selama tahun No Penyediaan Dana Jumlah Debitur Jumlah (jutaan rupiah) 1. Pihak terkait Debitur Inti M. RASIO GAJI TERTINGGI DAN TERENDAH Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah pada Bank Kalteng pada tahun 2013 dalam skala perbandingan sebagai berikut : Rasio gaji pegawai tertinggi dan terendah adalah 3,61 : 1 Rasio gaji Direksi tertinggi dan terendah adalah 1,11 : 1 Rasio gaji Komisaris tertinggi dan terendah adalah 1,11 : 1 Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi adalah 3,00 : 1 N. SHARES OPTION, BUY BACK SHARES DAN BUY BACK OBLIGASI Kegiatan/aktivitas Shares Option, Buy Back Shares dan Buy Back Obligasi belum dilakukan pada Bank Kalteng. O. PENYIMPANGAN INTERNAL (INTERNAL FRAUD) Internal Fraud adalah penyimpangan/kecurangan yang dilakukan oleh pengurus, pegawai tetap dan tidak tetap (honorer dan outsourcing) Bank Kalteng terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional Bank yang mempengaruhi kondisi keuangan Bank secara signifikan. 59

69 Jumlah Internal Fraud yang terjadi pada Bank Kalteng selama tahun Jumlah kasus yang dilakukan oleh Internal Fraud dalam Pengurus Pegawai Tetap Pegawai Tidak Tetap 1 tahun Thn.2012 Thn.2013 Thn.2012 Thn.2013 Thn.2012 Thn.2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Total Fraud 2 Telah diselesaikan 2* 2 Dalam proses penyelesaian di internal Bank Belum diupayakan penyelesaiannya Telah ditindak lanjuti melalui proses hukum 2* *) Merupakan kasus yang telah selesai dan mempunyai kekuatan hukum tetap yaitu kasus pada Kantor Cabang Kuala Kurun (Perkara Pidana selisih Dana Kas Daerah Kabupaten Gunung Mas) dan Kasus pada Kantor Cabang Sukamara (Perkara Pidana penipuan transfer dana pada Kantor Cabang Sukamara). P. PERMASALAHAN HUKUM Permasalahan Hukum adalah permasalahan Hukum Pidana, Perdata dan Pajak yang dihadapi Bank Kalteng dalam beberapa tahun terakhir dan dapat diselesaikan dalam tahun 2013 : 1. Perkara Pidana a. Perkara Pidana fraud Kas Daerah Kabupaten Gunung Mas, telah selesai dan telah mempunyai Kekuatan Hukum Tetap. b. Perkara tindak pidana korupsi secara bersamasama dengan Direktur PT. Artha Ariestha Anthaloka Nomor : 310/Pid.Sus/2011/PN.PL.R tanggal 14 Desember 2011 telah selesai dan telah mempunyai Kekuatan Hukum Tetap. c. Perkara Pidana penipuan transfer dana pada Kantor Cabang Sukamara telah selesai dan telah mempunyai Kekuatan Hukum Tetap. 2. Perkara Perdata a. Perkara Perdata antara Bank Kalteng dengan PT. Surya Barokah, KUD Sumber Indah dan KUD Rukun Mas telah memiliki Kekuatan Hukum Tetap. Saat ini dalam proses persiapan eksekusi (anmaaning) oleh Pengadilan Negeri Palangka Raya kepada pihak tereksekusi (PT. Surya Barokah, KUD Sumber Indah dan KUD Rukun Mas). Namun, salah satu pihak tereksekusi mengajukan Peninjauan Kembali (PK), maka pelaksanaan eksekusi ditunda sampai Putusan Peninjauan Kembali terbit. Walaupun, menurut Ketentuan Hukum Acara Perdata bahwa Peninjauan Kembali tidak menghalangi eksekusi. b. Perkara Perdata kasus Gugatan Perlawanan Pelaksanaan Lelang Eksekusi karena Perbuatan Melawan Hukum dan Wanprestasi oleh H. Wardoyo melalui kuasa hukumnya M.H. Priyo Oetomo, SH, MH dan Wahyudi Pratiknyo, SH selaku penggugat dan PT. Bank Kalteng selaku turut tergugat IV/Turut terlawan IV Perkara Perdata Nomor 60

70 33/Pdt.Plw/2010/PN.Pl.R tanggal 30 Agustus 2010 Jo Putusan Pengadilan Tinggi Kalimantan Tengah Nomor : 72/Pdt/2010.PT.PR tanggal 28 Juli 2011 telah selesai dan telah mempunyai Kekuatan Hukum Tetap. Bank Kalteng berada pada pihak yang menang. 3. Perkara Pajak Bank Kalteng mengajukan proses keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 4 ayat 2 final Nomor Kohir : 00030/240/07/711/11 tanggal 14 Maret 2011 Masa/Tahun Pajak Maret 2007 dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 4 ayat 2 final Nomor Kohir : 00008/240/07/711/11 tanggal 14 Maret 2011, Masa/Tahun Pajak Oktober Perkara Pajak diatas telah selesai dan mempunyai Kekuatan Hukum Tetap. Jumlah Permasalahan Hukum Bank Kalteng selama tahun Permasalahan Hukum Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum tetap) Jumlah Pidana Perdata Pajak Dalam proses penyelesaian TOTAL Q. BENTURAN KEPENTINGAN Selama tahun 2013 tidak terdapat transaksi pada Bank Kalteng yang mengandung benturan kepentingan. Tabel Pengungkapan Benturan Kepentingan pada Bank Kalteng tahun buku 2013 No Nama & Jabatan Pihak yang memiliki benturan kepentingan Nama & Jabatan Pengambil Keputusan Jenis Transaksi Nilai Transaksi (jutaan rupiah) Keterangan *) R. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) Program Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan salah satu perwujudan misi Bank Kalteng, yaitu peduli pada kepentingan masyarakat dan lingkungan. Tujuan utama kegiatan CSR Bank Kalteng antara lain adalah meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat Indonesia umumnya dilihat dari aspek sosial, pendidikan dan kesehatan, khususnya di Provinsi Kalimantan Tengah. Melalui kegiatan ini diharapkan Bank Kalteng dapat memperkuat reputasinya sebagai perusahaan yang secara konsisten menunjukkan kepedulian pada masyarakat, memberikan inspirasi kepada stakeholders untuk melakukan kegiatan dalam kepedulian masyarakat serta menggalang kesatuan diantara insan Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia (BPDSI). 61

71 Selama tahun 2013 realisasi kegiatan CSR Bank Kalteng meliputi: NO KETERANGAN NILAI BANTUAN (RP) 1. Bantuan untuk Pembangunan Rumah Sakit Katolik Palangka Raya Bantuan untuk korban kebakaran di Jalan Darmosugondo Palangka , Raya berupa perlengkapan sekolah untuk anakanak. 3. Sharing biaya bantuan program optimalisasi lahan di Kabupaten , Kapuas 4. Bantuan dana bagi Persepar Palangka Raya , 5. Sharing biaya untuk penyaluran Dana CSR dalam Rangka Kegiatan , Penarikan Undian TAHETA Periode XVII Tahun 2013 di Nanga Bulik 6. Bantuan Dana Hadiah untuk Juara I Sebanyak 15 orang dalam , kegiatan seleksi Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas berprestasi Tingkat Provinsi Kalteng. 7. Bantuan sponsorship pelaksanaan Grand Final Duta Lingkungan , Hidup Tahun Bantuan dana kepada Panitia Natal FKDKPKeu bersama BMPD , Tahun Bantuan Bencana Alam di Jakarta (via ASBANDA peduli) , 10. Pelaksanaan Pasar Murah bagi masyarakat kurang mampu di , Kelurahan Bangkuang, Kecamatan Karau Kuala Kabupaten Barito Selatan 11. Pemberian Beasiswa kepada 15 Siswa SD, SLTP dan SLTA , 12. Pemberian Sembako gratis untuk fakir miskin di Desa Sanggu, Desa , Lembeng dan Desa Danau Sadar Kabupaten Barito Selatan. 13. Bantuan kepada SDN1 Satiung Kecamatan Parenggean berupa , unit laptop, 1 printer dan 1 mesin genset. 14. Bantuan untuk rehabilitasi sarana olahraga bulutangkis untuk , menunjang kegiatan para pemuda dan masyarakat Simpang Sebabi. 15. Bantuan peralatan operasional Bank Sampah Baamang , 16. Bantuan untuk Yayasan Pendidikan Nurul Ummah Ma arif NU , Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Ummah Sampit. 17. Bantuan untuk Pembangunan GKE Kandan , 18. Bantuan sarana dan prasarana penunjang fasilitas pendidikan bagi , Yayasan Pendidikan Kristen Maranatha. 19. Pertandingan Futsal di Kota Sampit dalam rangka HUT RI ke68 dan , HUT Bank Kalteng ke Bantuan 2 ekor sapi untuk dibagikan kepada masyarakat kurang , mampu melalui Pemerintah Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat dalam rangka Hari Raya Kurban Bakti Sosial ke Desa Terantang (Kumpai Batu Bawah) dalam rangka , memperingati HUT Bank Kalteng, berupa pembelian 300 paket sembako untuk warga kurang mampu dan pembelian genset dan pompa air. 22. Bantuan pendanaan PSSI Kotawaringin Barat sesuai dengan surat , Bupati Kotawaringin Barat. 23. Bantuan dana pengadaan baju batik pengurus Seksi Pelayanan , Bapak (SPB) Jemaat GKE Muara Teweh periode

72 NO KETERANGAN 24. Bantuan sumbangan dalam rangka HUT Bank Kalteng ke52 tahun 2013 ke rumah ibadah sbb : Pembangunan Sekretariat GKE Muara Teweh, GKE Desa Pandrah, GKE Trans Bangdep, GKE Km. 30 Jalan Muara TewehKandul, Gereja Aria Bulau, Gereja Advent Hari Ketujuh Trinsing, Langgar Al Mufihun Lanjas Muara Teweh dan Langgar ArRaundah. 25. Bantuan untuk kegiatan Duta Sanitasi pada Dinas PU Kabupaten Kapuas. NILAI BANTUAN (RP) , , 26. Bantuan untuk Yayasan Panti Asyhan Budi Sejahtera Kuala Kapuas , 27. Sembako untuk Petugas Kebersihan Dinas PU (157 orang) dalam , Rangka Hari Raya Idul Fitri 1434 H. 28. Bantuan Penyelesaian MCJ Umat Majelis Ta lim , 29. Bantuan 10 unit alat penyemprot hama untuk Kelompok Tani , Sejahtera II Tajepan Kapuas Murung. 30. Bantuan berupa 3 buah gerobak besi untuk kantor Kecamatan , Kapuas Hilir. 31. Bantuan untuk Panitia Pembangunan Gereja Parapah Sei Hanyo , Kapuas Barat. 32. Bantuan untuk Panitia Pembangunan Gereja Sakakehu Sei Hanyo , Kapuas Barat. 33. Bantuan untuk Panitia Pembangunan Gereja Pantekosta Moria Sei , Hanyo Kapuas Barat. 34. Bantuan untuk Gereja GKE Parapah dan GKE Efrata, Kuala Kapuas , 35. Bantuan untuk 5 (lima) gereja pada Kecamatan Kapuas, Hulu, , Muara Talawang, Kapuas Murung, Dadahup, Kuala Kapuas. 36. Bantuan untuk 5 (lima) pada Kecamatan Talawang, Timpah, , Mantangai, Bataguh dan Basarang. 37. Bantuan menjadi sponsor kegiatan pemeriksaan Kanker , Serviks/Mulut Rahim dengan metode Inspeksi Visual Asetat. 38. Pembelian 1 unit genset 4000 watt kepada Mesjid Agung , Tamiyang Layang. 39. Pembelian 1 unit genset 4000 watt kepada Gereja Palamungkai , Tamiyang Layang. 40. Pembelian 15 zak Semen Gresik dan sewa mobil dalam rangka , mendukung program Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat di Desa Olung Nango. 41. Bantuan sembakountuk 2 desa binaan (Desa Konut & Desa Lunuk) serta Pembuatan Drainase sepanjang 136 m di Desa Sungai Lunuk. 42. Pembelian material untuk perbaikan jalan serta partisipasi pembelian sembako dalam kegiatan Pasar Murah di Desa Konut dan Desa Sungai Lunuk. 43. Pembelian bantuan 2 ekor Rp , untuk kurban dalam rangka memperingati Idul Adha di mesjid Agung Puruk Cahu , , , 44. Pemberian bantuan untuk 3 (tiga) rumah ibadah dalam rangka , memperingati HUT Bank Kalteng ke Pemberian bantuan 64 paket sembako untuk Pasukan Kuning Kota , Puruk Cahu dalam rangka memperingati HUT Bank Kalteng ke Pemberian Sumbangan berupa 50 buah tong sampah untuk Pemda , Sukamara. 47. Sembako untuk 150 orang Pasukan Kuning , 63

73 NO KETERANGAN NILAI BANTUAN (RP) 48. Bantuan untuk TK Kisten Kuala Kurun , 49. Pembelian 1 unit motor Kaisar untuk pengangkut Sampah pada , RSUD Pulang Pisau. 50. Bantuan Alat Pemadam Kebakaran BPK Swakarsa Bahaur , 51 Bantuan sarana pendidikan Yayasan Hidayatullah Kecamatan Bahaur , 52. Bantuan Rumah Ibadah Gereja Pantekosta Filadelfia Pulang Pisau , 53. Bantuan Pembangunan Rumah Ibadah Langgar AlGrufran Pulang , Pisau 54. Pembangunan Pintu Gerbang masuk Komplek Perkantoran Bukit , Hibul Nanga Bulik 55. Subsidi paket pelaksanaan Pasar Murah Hari Raya Idul Fitri Tahun , 2013 bekerja sama dengan Disperindagkop dan UMKM Kabupaten Lamandau. 56. Peralatan Olah Raga dalam rangka pelaksanaan HAORNAS XXX , Tahun 2013 di Kabupaten Lamandau bekerjasama dengan DISPORA Kabupaten Lamandau. 57. Bantuan Rumah Ibadah, PAUD dan Pondok Pesantren dalam , Rangka Kegiatan Penarikan Undian TAHETA Periode XVII Tahun 2013 di Nanga Bulik. 58. Bantuan Sembako bagi masyarakat kurang mampu di , Perkampungan Nelayan dan Transmigrasi (200 paket) dan Bantuan sembako kepada Jemaat Gereja dalam rangka menyambut Natal Tahun 2013 (79 paket). TOTAL , S. SELF ASSESSMENT PELAKSANAAN GCG Hasil Penilaian Bank Kalteng terhadap Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Bank Kalteng Tahun Buku 2013 adalah Peringkat 3 dengan predikat CUKUP BAIK. Rincian Self Assessment GCG Bank Kalteng tahun 2013 sebagai berikut : Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG Peringkat Definisi Peringkat Individual 3 (CUKUP BAIK) Berdasarkan hasil self assessment terhadap 3 (tiga) faktor yaitu: Governance Structure, Governance Process dan Gavernance Outcome yang mencakupi 11 (sebelas) Kriteria/Indikator, bahwa Bank Kalteng telah melakukan penerapan Good Corporate Governance secara umum cukup baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang cukup memadai atas prinsipprinsip Good Corporate Governance. Apabila terdapat kelemahankelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance, maka secara umum kelemahankelemahan tersebut telah diupayakan perbaikannya dan terhadap halhal yang cukup signifikan maka diberikan perhatian yang seksama dari Manajemen. 64

74 III. INFORMASI OPERASIONAL A. STRATEGI Untuk mencapai target yang telah ditetapkan yaitu menjadi Bank yang sehat, kuat dan mampu menjadi tuan rumah di daerah sendiri, maka perlu dicermati kondisi yang ada dan melakukan halhal sebagai berikut : 1. Kondisi Ekstern a. Mengkaji Lingkungan dunia usaha saat ini yang cenderung dinamis bahkan cepat sekali berubah karena pengaruh lingkungan Regional, Nasional dan Global. b. Kejelian meraih peluang agar tantangan pasca penerapan Otonomi Daerah dapat diakomodir. 2. Kondisi Intern a. Mengoptimalkan pemenuhan komitmen Modal Setor dari para Pemegang Saham. b. Memberikan pelayanan yang dapat memuaskan nasabahnya tanpa mengabaikan faktor efisiensi dan prinsip kehatihatian. c. Optimalisasi penggunaan teknologi informasi antara lain penggunaan Disaster Recovery Center / Disaster Recovery Plan (DRC/DRP) sehingga tercipta akurasi dan keamanan administrasi dan memudahkan Manajemen dalam pengambilan keputusan. d. Perhatian kepada SDM baik kualitas maupun kesejahteraannya sebagai unsur penentu keberhasilan Opersaional Bank. e. Membangun citra Bank sebagai suatu lembaga kepercayaan yang tidak diragukan di bidang jasa keuangan. 3. Struktur Organisasi Sesuai dengan Keputusan Direksi Bank Kalteng Nomor:DPAI.400/SK3 0073/VII04 tanggal 22 Juli 2004 tentang Susunan Organisasi Kantor Pusat, Kantor Cabang Utama, Kantor Cabang Kelas 1, Kantor Cabang Kelas 2, Kantor Cabang Kelas 3, Kantor Cabang Syariah, Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas, dan sebagaimana perubahannya dengan Surat Keputusan Direksi Bank Kalteng Nomor: DPP.03/SK0139/X07 tanggal 23 Oktober 2007 dan perubahan terakhir terkait struktur organisasi sebagaimana Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/2/PBI/2012 tanggal 12 Januari 2012 Tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum dengan dengan Surat Keputusan Direksi Bank Kalteng Nomor: DPP.03/SK0140/VIII11 tanggal 26 Agustus 2012 dengan struktur sebagaimana pada halaman akhir laporan ini. Dalam struktur organisasi Desk Usaha Syariah yaitu kegiatan layanan perbankan berbasis syari ah setelah memperhatikan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.11/10/PBI/2009 tentang Unit Usaha Syariah (UUS), disebutkan UUS wajib dipisahkan (spinoff) dari Bank Umum Konvensional (BUK) apabila nilai aset UUS telah mencapai 50% dari total nilai aset BUK induknya, atau paling lambat 15 tahun sejak berlakunya UndangUndang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, dan untuk itu perlu kajian yang menyeluruh atas peluang membuka UUS kedepannya dan secara struktur organisasi telah disiapkan terlebih dahulu. 65

75 4. Sarana Pendukung Terus berupaya menambah kantor pelayanan termasuk pengadaan ATM di daerah yang potensi ekonominya tinggi dan membuka kantorkantor baru di beberapa daerah/tempat yang dinilai potensial dalam upaya Bank meningkatkan fungsi kantor dan pelayanannya kepada masyarakat. Dari rencana penambahan dan pemindahan jaringan Kantor, ATM dan mobil kas keliling dalam tahun 2013 sesuai RBBU (Penyesuaian) sampai dengan Triwulan IV/2013 telah dilaksanakan sebagai berikut : a. Penambahan 6 (enam) unit ATM yaitu di Kasongan, Nanga Bulik, Pulang Pisau, Kuala Pembuang, Ampah, dan Patas tanggal 22 April 2013 b. Pemindahan Alamat Kantor Kas Kumai tanggal 27 April c. Penambahan 1 (satu) unit ATM yaitu di Kuala Kurun tanggal 18 Juli 2013 d. Pemindahan Alamat Kantor Kas dr. Doris Sylvanus Palangka Raya tanggal 22 Agustus 2013 e. Pemindahan alamat Unit Pelayanan Kas dr. Sultan Immanudin Pangkalan Bun dilaksanakan tanggal 18 Nopember Untuk penambahan ATM dan pemindahan alamat Kantor Kas sebagaimanan diatas telah dilaporkan pula melalui sistem Laporan Kantor Pusat Bank Umum (LKPBU) secara online sesuai ketentuan yang berlaku. 5. Teknologi Informasi Menjadikan teknologi informasi sebagai salah satu faktor enabler utama yang dapat diandalkan Bank Kalteng dalam memenangi persaingan merupakan salah satu tujuan kedepan Bank Kalteng yang dalam pelaksanaannya dikelola oleh Divisi Teknologi Informasi dan Akuntansi. Oleh sebab itu pengembangan teknologi informasi menjadi prioritas dan keunggulan strategis bagi industri perbankan mengingat tingkat persaingan perbankan yang semakin ketat. Upaya pengembangan teknologi informasi Bank Kalteng telah disusun dalam Rencana Strategis Teknologi Informasi Periode sesuai Surat Keputusan Direksi Nomor : DTI.14/SK0016/II.10 tanggal 12 Pebruari 2011 dengan memperhatikan ketentuanketentuan yang berlaku yaitu Peraturan Bank Indonesia Nomor : 9/15/PBI/2007 tanggal 30 November 2007 dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor : 9/30/DPNP tanggal Penerapan Manajemen Risiko Dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum. 6. Jenis Produk dan Jasa Yang Ditawarkan: Bank Kalteng menyediakan berbagai produk dan jasa maupun fasilitas kemudahan lain untuk memenuhi kebutuhan nasabahnya, antara lain beberapa produk Tabungan yaitu TAHETA dan SIMPEDA serta TabunganKu, Giro, Simpanan Berjangka/Deposito serta berbagai jenis produk pembiayaan seperti : Kredit Program (Mitra kerjasama Pemkab/Pemkot dan Pemprov. Kalteng, KUR, SUP005, UMKM dan KPR) Kredit bagi Usaha Kecil dan Koperasi Kredit ketahanan Pangan (KKP) Non Padi dan Palawija. Kredit sindikasi dalam rangka pembiayaan proyekproyek besar. Kredit Investasi dan Kredit Modal Kerja 66

76 Kredit Konsumtif Multiguna untuk Pegawai Negeri Sipil dan Pensiunan, Anggota DPRD, serta Swasta yang sumber pengembaliannya sudah pasti (gaji/pensiun, tunjangan/honor) Layanan jasa Bank : Bank Garansi (Penawaran, Uang Muka, Pelaksanaan dan Pemeliharaan). Transfer, RTGS, Inkaso, Kliring, dan Pelayanan Jasa lainnya. Paymen Point pembayaran Rekening Telkomsel dan Gaji PNS/Pensiun BPD Net Online ATM Bersama Dukungan Bank B. KEADAAN KEUANGAN / USAHA 1. Penghimpunan Dana a. Dana Pihak Ketiga Jumlah penghimpunan dana (Giro, Deposito, Tabungan) tahun 2013 sebesar Rp juta naik Rp juta atau 0,81% dari tahun 2012 sebesar Rp juta. 1) Giro Giro tahun 2013 sebesar Rp juta, turun Rp juta atau 3,26% dibanding tahun 2012 yang sebesar Rp juta. Giro ini dapat dibedakan berdasarkan pihak berelasi dan pihak ketiga yaitu : Tabel : 6 PERKEMBANGAN POSISI GIRO GIRO (Jutaan Rupiah) Naik (Turun) Rp % Pihak Berelasi (16.985) (18,42) Pihak Ketiga (48.418) (2,53) Total (65.404) (3,26) 2) Tabungan Tabungan tahun 2013 sebesar Rp juta, naik Rp juta atau 6,46% dibanding tahun 2012 sebesar Rp juta. Semenjak tahun 2010 lalu, penambahan produk tabungan baru yaitu TabunganKu yaitu tabungan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bankbank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga bila dibedakan berdasarkan jenis tabungan terdiri dari : Tabel : 7 PERKEMBANGAN POSISI TABUNGAN BERDASARKAN JENIS (Jutaan Rupiah) TABUNGAN Naik (Turun) Rp % SIMPEDA ,34 TAHETA ,44 TabunganKu ,29 Total ,46 67

77 Komposisi Tabungan Tahun % 53.05% 44.71% SIMPEDA TAHETA TabunganKu Tabel : 8 PERKEMBANGAN POSISI TABUNGAN BERDASARKAN PIHAK BERELASI DAN PIHAK KETIGA TABUNGAN (Jutaan Rupiah) Naik (Turun) Rp % Pihak Berelasi ,47 Pihak Ketiga ,92 Total ,46 Guna menumbuhkan minat masyarakat Kalteng untuk menabung dilakukan promosi dan khusus untuk TAHETA dilakukan penarikan Undian Gratis Berhadiah sekali dalam setiap tahunnya, sedangkan untuk SIMPEDA undian dilaksanakan secara nasional bersama dengan seluruh BPD SI yang diselenggarakan oleh ASBANDA. 3) Deposito Deposito tahun 2013 sebesar Rp , naik sebesar Rp juta atau 14.04% dari tahun 2012 sebesar Rp juta. Tabel : 9 PERKEMBANGAN POSISI DEPOSITO (Jutaan Rupiah) DEPOSITO Naik (Turun) Rp % Pihak Berelasi ,05 Pihak Ketiga ,12 Total ,04 Tabel : 10 TINGKAT SUKU BUNGA DANA YANG BERLAKU TAHUN 2013 Jenis Dana Suku Bunga Giro Bunga Berjenjang 0% 2,50% p.a. Deposito : 1 bulan 5,75% 7,25% p.a. 3 bulan 5,75% 7,25% p.a. 6 bulan 5,75% 7,25% p.a. 12 bulan 5,75% 7,25% p.a. 24 bulan 5,75% 7,25% p.a. Deposito On Call (DOC) 3,75% 4,50% per tahun Tabungan : SIMPEDA/TAHETA Bunga Berjenjang 0% 3,75% p.a. TabunganKu Bunga Berjenjang 0% 1,00% p.a. 68

78 b. Pinjaman Yang diterima Pinjaman yang diterima berupa Kredit Likuiditas dari Bank Indonesia (KLBI) dan Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 2013 sebesar Rp juta, naik Rp 472 juta atau 2,35% dari tahun 2012 sebesar Rp juta. 2. Penggunaan Dana a. Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Indonesia tahun 2013 sebesar Rp juta, turun 47,79% atau sebesar Rp juta dibanding tahun 2012 sebesar Rp juta. b. Giro pada Bank Lain Giro pada Bank Lain tahun 2013 sebesar Rp juta, yang terdiri dari Giro pada Bank Pemerintah sebesar Rp juta dan Giro pada Bank Swasta Rp 202 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau 656,69% dibanding tahun 2012 sebesar Rp juta. c. Penempatan pada Bank Lain & Surat Berharga Untuk memproduktifkan Dana Pihak Ketiga yang untuk sementara belum tersalurkan di sektor kredit, maka dana diarahkan ke Penempatan pada antar Bank lain dan pembelian SuratSurat Berharga yang dinilai aman dan menguntungkan serta ditempatkan dalam jangka waktu pendek dalam bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia, inter call money, deposito on call dan lainlain. Pada tahun 2013, penempatan dana pada Bank lain dan pembelian Suratsurat Berharga mencapai Rp juta atau naik sebesar Rp juta atau 151,43% dibanding tahun 2012 sebesar Rp juta. d. Kredit yang diberikan Kredit yang diberikan pada tahun 2013 mencapai Rp juta, naik sebesar Rp juta atau 8,58% dari tahun 2012 sebesar Rp juta. Kredit direstrukturisasi posisi per Desember 2012 dan per Desember 2013 adalah nihil, sedangkan untuk kredit properti posisi per Desember 2012 adalah juta, posisi per Desember 2013 sebesar Rp ribu atau mengalami kenaikan yang significan sebesar 3.553,76%. Total Cadangan Kerugian CKPN aset keuangan atas aset produktif untuk tahun 2013 tercatat sebesar Rp juta jika dibandingkan dengan Total PPA yang wajib dibentuk atas aset produktif sebesar Rp juta dengan rasio sebesar 29,98%. Dalam tahun 2013 dan 2013, aktiva bank yang dijaminkan, transaksi spot dan transaksi derivatif adalah nihil. 69

79 Tabel : 11 PERKEMBANGAN POSISI KREDIT & PPAP/CKPN DARI TAHUN (jutaan rupiah) Uraian % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=(65):5) 1. Distribusi Kredit Berdasarkan Jenis Kredit Investasi ,32 Kredit Modal Kerja ,31 Kredit Lainnya ,58 2. Distribusi Kredit Berdasarkan Pihak Berelasi dan Pihak Ketiga Pihak Berelasi ,00 Pihak Ketiga ,64 3. Distribusi Kredit Berdasarkan kepada Debitur UMKM dan Debitur Bukan UMKM Pihak UMKM ,34 Pihak Bukan UMKM ,99 4. Kredit Properti ,76 5. Penyisihan Kerugian (PPAP/CKPN) (10,79) 6. Total PPAP yang wajib dibentuk ,03 7. Rasio CKPN terhadap PPAP yang wajib dibentuk 91,22% 100,26% 100,00% 38,66% 29,98% (22,45) Tabel : 12 Tingkat Suku Bunga Kredit Yang Berlaku Tahun 2013 No. Jenis Kredit Suku Bunga Keterangan 1. KI dan KMK Umum diatas UMKM 13,5% Floating 2. KI dan KMK (UMKM) Mikro Kecil 3. KI dan KMK (Dana SUP005) Mikro Kecil 4. UMKMK (Pola penjaminan Pemerintah Kota/Kab) 13,5% 13,5% Flat Sliding 13.5% Sliding 13.5% Sliding 12% Sliding 5. Kredit Konsumtif 15,5% Anuited 6. Kredit kerjasama dengan PKT 12% Sliding 7. KPR Bank Kalteng 13% Anuited Tahunan 8. Kredit Pemda 12% Floating 9. Kredit Program (KPKM, KKP dll) Menyesuaikan dengan Sliding ketentuan Pemerintah/PKS 10. Kredit Sindikasi Sesuai ketentuan sindikasi Floating sesuai sindikasi 11. Kredit untuk Pegawai dan Pengurus 8% Anuited Bank Kalteng 12. KUR Mikro 21% Floating e. Penyertaan PT. Sarana Kalteng Ventura merupakan Lembaga Pembiayaan yang bergerak dibidang Modal Ventura, melakukan operasional sejak tahun 1997 dengan surat izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 207/KMK.017/1997 tanggal 6 Mei Penyertaan Bank Kalteng pada PT. Sarana Kalteng Ventura per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 500 juta, tidak mengalami perubahan dari tahun 2012 dan diklasifikasikan sebagai lancar dengan prosentase kepemilikan sebesar 8,13%. 70

80 Sesuai ketentuan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI), deviden saham tidak diakui sebagai pendapatan (tidak dibukukan). Atas pernyataan tersebut PT Bank Kalteng tahun 2013 dan tahun 2012 membukukan pendapatan deviden tunai masingmasing sebesar Rp , dan Rp ,.. Menunjuk PBI Nomor : 14/26/PBI/2012 tanggal 27 Desember 2012 perihal Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank, bahwa Bank Kalteng termasuk kedalam BUKU 1 mengingat Modal Inti Bank Kalteng masih dibawah Rp 1 triliun, maka kegiatan usaha penyertaan modal pada PT. SKV termasuk yang dilarang. Namun demikian, mengingat masih ada waktu/peluang untuk meningkatkan Modal Inti menjadi diatas Rp 1 triliun sampai dengan Juni 2018 serta penyertaan saham pada PT. SKV ini dikategorikan menguntungkan, maka Bank Kalteng didukung oleh para Pemegang Saham berpendapat bahwa penjualan saham pada PT. SKV ditunda dulu.. f. Aktiva Tetap dan Inventaris Dalam rangka menunjang kegiatan usaha Bank maka ketersediaan sarana dan prasarana mutlak diperlukan. Pada tahun 2012 penambahan sarana dan prasarana berupa gedung kantor dan rumah dinas serta inventaris Bank (perangkat komputer, meja kerja, lemari arsip, genset dan lainlain) telah dilakukan dan posisi tahun 2013 adalah sebesar Rp juta naik Rp juta atau 10,05% dibanding tahun 2012 sebesar Rp juta. Tabel : 13 PERKEMBANGAN DATA KEUANGAN DARI TAHUN (Jutaan rupiah) URAIAN % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=(65):5) Total Asset ,81 Modal + Cadangan ,47 Penghimpunan Dana Giro (3,26) Tabungan ,46 Deposito ,04 Pinjaman Yang Diterima ,35 Dana lainnya (49,32) Jumlah (2,25) Penggunaan Dana Giro pada Bank Indonesia (47,79) Giro pada Bank lain ,69 Penempatan dan Surat Berharga ,43 Kredit yang diberikan ,58 Penyertaan ,00 Akt Tetap & Inventaris ,05 Jumlah ,50 71

81 g. Rasio Aset Produktif Bermasalah, Rasio Pemenuhan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Produktif, Rasio Kredit Usaha Mikro Dan Kecil Dan Batas Maksimum Pemberian Kredit Posisi Aktiva Produktif dan Aktiva Non Produktif tahun 2013 sebesar Rp juta atau naik Rp atau 22,55% dibanding tahun 2012 sebesar Rp juta. Rasio aset produktif bermasalah terhadap jumlah aset produktif pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah masingmasing sebesar 0,67% dan 0,77%. Rasio jumlah cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif dibentuk oleh Bank Kalteng pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 terhadap jumlah minimum cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masingmasing sebesar 0,48% dan 0,66%. Rasio kredit usaha mikro dan kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan Bank Kalteng pada tanggal 31Desember 2013 dan 2012 masingmasing sebesar 3,85%dan 4,06% Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 tidak melampaui ketentuan BMPK untuk pihak terkait dan pihak tidak terkait. BMPK dihitung sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia PBI No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Batas Maksimun Pemberian Kredit Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober Tabel : 14 PERKEMBANGAN KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN NON PRODUKTIF DARI TAHUN 2009 S/D 2013 (Jutaan rupiah) Uraian % No (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=(65)/5 A AKTIVA PRODUKTIF 1 Giro pada Bank lain ,69 2 Penempatan Antar Bank (27,08) 3 Surat Berharga #DIV/0! 4 Penyertaan Kredit yang diberikan : Lancar ,33 Dalam Perhatian Khusus ,07 Kurang Lancar ,84 Diragukan ,31 Macet ,58 6 Garansi Bank (15,06) 7 Fasilitas Kredit yang Belum Ditarik ,52 TOTAL AKTIVA PRODUKTIF ,55 B AKTIVA NON PRODUKTIF 1 AYDA #DIV/0! 2 Properti terbengkalai #DIV/0! 3 RAK #DIV/0! 4 Suspensi Account #DIV/0! TOTAL AKTIVA NON PRODUKTIF #DIV/0! TOTAL AKTIVA PRODUKTIF & NON PRODUKTIF ,55 Non Perfoming Loan (NPL) Gross (%) 1,82 1,18 0,81 0,84 0,81 (2,84) Non Perfoming Loan (NPL) Nett (%) 1,41 0,15 0,06 0,22 0,23 2,26 72

82 C. PERMODALAN 1. Modal Setor Memperhatikan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/26/PBI/2012 Tanggal 27 Desember 2012 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor berdasarkan Modal Inti Bank, maka sebagaimana tertuang dalam Akta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) PT. Bank Kalteng Nomor : 06 tanggal 17 Mei 2013 tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah, yang dibuat oleh Ellys Nathalina, SH. MH., telah disepakati bersama untuk meningkatkan besarnya Modal Dasar PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah dari Rp. 500 milyar menjadi Rp. 1 triliun dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : AHU AH Tahun 2013 tanggal 28 Juni Sampai sekarang, Pemegang Saham Bank Kalteng adalah Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan semua Pemerintah Kabupaten/Kota se Kalimantan Tengah. Adapun Lambang Daerah masingmasing Pemerintah Daerah tersebut adalah sebagai berikut : PROVINSI KALIMANTAN TENGAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT KABUPATEN BARITO UTARA KABUPATEN SUKAMARA KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR KABUPATEN KATINGAN KABUPATEN BARITO SELATAN KABUPATEN BARITO TIMUR KABUPATEN GUNUNG MAS KABUPATEN LAMANDAU KABUPATEN KAPUAS KABUPATEN SERUYAN KABUPATEN MURUNG RAYA KABUPATEN PULANG PISAU KOTA PALANGKA RAYA 73

83 No. Modal Setor Bank Kalteng per 31 Desember 2013 mencapai Rp juta, yang berarti naik Rp juta atau 18,29% dari jumlah Modal Setor tahun 2012 sebesar Rp juta. Adapun perincian modal setor tahun 2011 dan tahun 2012 adalah sebagai berikut : PEMEGANG SAHAM Tabel : 15 KOMPOSISI MODAL SETOR (dalam Jutaan rupiah) S e tora n 2013*) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Pemprov. Kalteng ,33 2 Pemkab. Kobar ,93 3 Pemkab. Barito Utara ,18 4 Pemkab. Sukamara ,03 5 Pemkab. Kotim ,99 6 Pemkab. Katingan ,94 7 Pemkab. Barito Selatan ,67 8 Pemkab. Barito Timur ,40 9 Pemkab. Seruyan ,03 10 Pemkab. Lamandau ,18 11 Pemkab. Kapuas ,81 12 Pemkab. Gunung Mas ,02 13 Pemkab. Murung Raya ,94 14 Pemkab. Pulang Pisau ,13 15 Pemkot. Palangka Raya ,41 JUMLAH POSISI MODAL SETOR Porsi (%) , 00 Komposisi Modal Setor Tahun % 5.18% 6.03% 38.33% 6.03% 3.94% 3.94% 2.13% 3.40% 1.41% 3.81% 4.67% 5.18% 5.93% 4.99% Pem. Prov.Kalteng Pem. Kota P.Raya Pem. Kab Barito Selatan Pem. Kab Kotim Pem. Kab Kobar Pem. Kab Barito Utara Pem. Kab Kapuas Pem. Kab Barito Timur Pem. Kab Pulang Pisau Pem. Kab Katingan Pem. Kab Murung Raya Pem. Kab Seruyan Pem. Kab Gunung Mas Pem. Kab Lamandau Pem. Kab Sukamara 74

84 I 2. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank mengacu kepada regulasi Bank Indonesia dalam melakukan perhitungan kecukupan modal untuk risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional. Untuk risiko kredit, Bank menggunakan pendekatan Standar Basel II (Standardized Approach). Untuk risiko pasar, Bank menggunakan Model Standar, sedangkan secara internal Bank telah menggunakan Value at Risk sebagai Model Internal. Untuk risiko operasional, Bank mengacu kepada Pendekatan Indikator Dasar Basel II (Basic Indicator Approach) dan sudah mensimulasikan Pendekatan Standar (Standardized Approach) Dalam penerapan SE BI No.13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011 perihal perhitungan ATMR risiko kredit menggunakan pendekatan standar, hasil perhitungan ATMR Bank menunjukkan ATMR risiko kredit untuk posisi 31 Desember 2012 sebesar Rp Miliar dengan komponen ATMR counterparty credit risk sebesar Rp Miliar. Posisi ATMR risiko pasar dengan pendekatan standar dan ATMR risiko operasional dengan pendekatan standar menunjukan angka Rp 506 Miliar. Saat ini Bank sedang melakukan pengembangan perhitungan kebutuhan permodalan untuk risiko kredit dengan pendekatan advance baik regulatory (IRBA) maupun pendekatan ekonomis. Pendekatan ekonomis (economic capital) dikembangkan untuk risiko kredit dan risiko operasional. Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio [CAR] ) adalah rasio modal terhadap aset tertimbang menurut risiko (RiskWeighted Assets [RWA]). Berdasarkan peraturan Bank Indonesia, jumlah modal untuk risiko kredit terdiri dari Modal Inti ( Tier I ) dan Modal Pelengkap ( Tier II ) dikurangi penyertaan pada Anak Perusahaan. Dalam rangka perhitungan Risiko Pasar, Bank dapat memasukkan komponen Modal Pelengkap Tambahan ( Tier III ) yaitu Pinjaman Subordinasi berjangka pendek yang memenuhi kriteria tertentu sebagai komponen Modal. Rasio Kecukupan Modal (Bank Kalteng saja) pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: (jutaan rupiah) PERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (KPMM) TRIWULANAN BANK UMUM (Dalam Jutaan Rupiah) 31Des13 31 Des 31 Des 31 Des 31 Des KOMPONEN MODAL A Modal Inti Modal disetor Cadangan Tambahan Modal Faktor penambah a Agio b Modal sumbangan c Cadangan umum d Cadangan tujuan e Laba tahuntahun lalu yang dapat diperhitungkan (100%) (6.062) (7.947) (4.259) (2.161) f Laba tahun berjalan yang dapat diperhitungkan (50%) g Selisih lebih karena penjabaran laporan keuangan h Dana setoran modal i Waran yang diterbitkan (50%) j Opsi saham yang diterbitkan dalam rangka program kompensasi berbasis saham (50%) 75

85 Lanjutan : PERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (KPMM) TRIWULANAN BANK UMUM (Dalam Jutaan Rupiah) 31Des13 31 Des 31 Des 31 Des 31 Des Faktor pengurang (4.094) (3.490) a Disagio b Rugi tahuntahun lalu yang dapat diperhitungkan (100%) (2.161) (3.490) c Rugi tahun berjalan yang dapat diperhitungkan (100%) (2.102) d Selisih kurang karena penjabaran laporan keuangan e Pendapatan komprehensif lain : Kerugian dari penurunan nilai wajar f Selisih kurang antara PPA dan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif (1.992) g Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) atas aset non produktif yang wajib dihitung Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen h. keuangan dalam trading book 3 Modal Inovatif 3.1 Surat berharga subordinasi (perpetual non kumulatif) 3.2 Pinjaman Subordinasi (perpetual non kumulatif) 3.3 Instrumen Modal Inovatif lainnya 4 Faktor Pengurang Modal Inti Goodwill 4.2 Aset tidak berwujud lainnya Penyertaan (50%) 4.4 Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi (50%) 5 Kepentingan Minoritas B Modal Pelengkap Level Atas (Upper Tier 2) Saham preferen (perpetual kumulatif) 1.2 Surat berharga subordinasi (perpetual kumulatif) 1.3 Pinjaman Subordinasi (perpetual kumulatif) 1.4 Mandatory convertible bond 1.5 Modal Inovatif yang tidak diperhitungkan sebagai Modal inti 1.6 Instrumen modal pelengkap level atas (upper tier 2 ) lainnya 1.7 Revaluasi aset tetap 1.8 Cadangan umum aset produktif (maks 1,25% ATMR) Pendapatan komprehensif lain : Keuntungan dari peningkatan 1.9 nilai wajar atas penyertaan dlm kategori Tersedia untuk Dijual 2 Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50% Modal Inti 2.1 Redeemable preference shares 2.2 Pinjaman atau obligasi subordinasi yang dapat diperhitungkan 2.3 Instrumen modal pelengkap level bawah (lower tier 2 ) lainnya 3 Faktor Pengurang Modal Pelengkap Penyertaan (50%) Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi (50%) C Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap Eksposur Sekuritisasi D Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan E MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN II TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A + B C) III TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP,DAN MODAL IV ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO V ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO VI ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK VII RISIKO KREDIT DAN RISIKO OPERASIONAL [II:(IV+V)] 24,52% 23,75% 18,92% 22,25% 19,37% RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO VIII KREDIT, RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR [III : (IV + V + VI)] 24,52% 23,75% 18,92% 22,25% 19,37% 76

86 D. HASIL USAHA 1. Pendapatan Jumlah pendapatan yang diperoleh tahun 2013 sebesar Rp juta atau turun sebesar Rp juta atau 6,76% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp juta. Turunnya pendapatan disebabkan oleh di tahun 2012 Bank Kalteng masih memakai perhitungan PPAP berdasarkan PBI Nomor : 7/2/PBI/2009 sedangkan di tahun 2013 Bank Kalteng sudah memakai perhitungan CKPN berdasarkan PBI Nomor 14/15/PBI/2012. Pendapatan ini sebagian besar ditunjang oleh pendapatan bunga penempatan dan surat berharga sebesar Rp juta, pendapatan bunga kredit sebesar Rp juta, pendapatan provisi & komisi sebesar Rp juta, Pemulihan (Pembentukan) Penyisihan Kerugian Rp juta, pendapatan operasional lainnya sebesar Rp juta dan pendapatan non operasional sebesar Rp juta. 2. Beban Jumlah beban selama tahun 2013 adalah sebesar Rp juta, turun sebesar Rp juta atau 13,85% dari tahun 2012 sebesar Rp juta. Adapun beban terdiri dari beban bunga sebesar Rp juta, pembentukan CKPN sebesar Rp juta, beban operasional lainnya sebesar Rp juta dan beban non operasional sebesar Rp juta. 3. Laba Usaha & Laba Bersih Laba usaha atau laba sebelum pajak tahun 2013 sebesar Rp juta, naik sebesar Rp juta atau 9,55% dari tahun 2012 sebesar Rp juta. Sedangkan laba bersih tahun 2013 sebesar Rp juta naik Rp juta atau 6,87% dari tahun 2012 sebesar Rp juta. Tabel : 16 PERKEMBANGAN PENDAPATAN DAN BIAYA DARI TAHUN (Jutaan rupiah) Uraian % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=(65):5) Pendapatan operasional (7,01) Pendapatan non operasional ,40 Jumlah pendapatan (6,76) Beban operasional (13,92) Beban non operasional ,64 Jumlah biaya (13,85) Laba sebelum pajak ,55 Pajak penghasilan ,39 Laba setelah pajak ,87 77

87 4. Pembagian Laba Tabel : 17 PEMBAGIAN LABA TAHUN BUKU (jutaan rupiah) Uraian % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=(65):5) Dividen Peserta Modal ,87 Cadangan Umum ,87 Cadangan Tujuan ,87 Dana Kesejahteraan ,87 Tantiem Direksi & Dewan Komisaris ,87 Jumlah ,87 E. PERUBAHANPERUBAHAN PENTING YANG TERJADI Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia yang dikeluarkan selama tahun 2013, terdapat peraturan yang berdampak pada laporan keuangan maupun organisasi Perbankan antara lain: 1. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/1/DPNP tanggal 15 Januari 2013 tentang Transparansi Informasi Suku Bunga Dasar Kredit 2. Surat Edaran Bank Indonesia No.15/2/DPNP tanggal 4 Februari 2013 perihal Kepemilikan Tunggal pada Perbankan Indonesia 3. Peraturan Bank Indonesia 15/1/PBI/2013 Tanggal 18 Februari 2013 Tentang Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan 4. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum 5. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/7/DPNP tanggal 8 Maret 2013 perihal Pembukaan Jaringan Kantor Bank Umum Berdasarkan Modal Inti 6. Surat Edaran Bank Indonesia No.15/6/DPNP tanggal 8 Maret 2013 perihal Kegiatan Usaha Bank Umum berdasarkan Modal Inti 7. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/4/DPNP tanggal 6 Maret 2013 perihal Kepemilikan Saham Bank Umum 8. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/28/DPNP tanggal 31 Juli 2013 perihal Penilaian Kualitas Aset Bank Umum 9. Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/7/PBI/2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 12/19/PBI/2010 Tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing 10. Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/ 41 /DKMP Tanggal 1 Oktober 2013 Perihal Perhitungan Giro Wajib Minimum Sekunder dan Giro Wajib Minimum Berdasarkan Loan to Deposit Ratio dalam Rupiah 11. Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/11/PBI/2013 tanggal 22 November 2013 tentang Prinsip Kehatihatian Dalam Kegiatan Penyertaan Modal 12. Peraturan Bank Indonesia No.15/12/PBI/2013 tanggal 12 Desember 2013 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum 78

88 F. FOTO PERISTIWA PENTING TAHUN 2013 Kegiatan Sosial Anjang Sana dalam rangka HUT Kalteng Ke 56 di Panti Asuhan Ayah Bunda dii Palangka Raya tanggal 16 Mei 2013 Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2012 di Palangka Raya tanggal 17 Mei

89 Rapat Kerja Tahun 2013 Bank Kalteng 2013 di Palangka Raya tanggal 10 Oktober 2013 Rangkaian Kegiatan Peringatan HUT ke 52 Bank Kalteng (Donor Darah) di Palangka Raya tanggal 28 Oktober

90 Rangkaian Kegiatan Peringatan HUT ke 52 Bank Kalteng (Donor Darah) di Palangka Raya tanggal 28 Oktober 2013 Rangkaian Kegiatan Peringatan HUT ke 52 Bank Kalteng (Kunjungan Kasih ke SD Negri 01 Petuk Katimpun) di Palangka Raya tanggal 31 Oktober

91 Rangkaian Kegiatan Peringatan HUT ke 52 Bank Kalteng (Pemotongan Tumpeng) di Palangka Raya tanggal 28 Oktober 2013 Acara Penarikan Undian TAHETA di Nanga Bulik tanggal 26 Agustus

92 Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 2013 Bank Kalteng di Palangka Raya tanggal 28 Agustus 2013 Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 2013 Bank Kalteng di Palangka Raya tanggal 13 Desember

93 Acara Tutup tahun 2013 Keluarga Besar Bank Kalteng di Palangka Raya tanggal 28 Desember 2013 G. HALHAL PENTING YANG DIPERKIRAKAN TERJADI DI MASA MENDATANG Memperhatikan perkembangan kedepan, beberapa hal yang diperkirakan terjadi dimasa mendatang menyangkut tentang Bank Kalteng antara lain : 1. Masa bakti Pengurus Bank Kalteng Periode berakhir pada tanggal 5 September Namun dalam proses suksesi tersebut ternyata memakan proses dan waktu yang cukup lama sehingga Pengurus Bank Kalteng Periode diperpanjang masa jabatannya sampai dengan terpilihnya pengurus baru yang diperkirakan berlanjut sampai Triwulan II/ Rencana peluncuran/pelaksanaan produk atau aktivitas baru berupa pengembangan segmen Tabungan (TAHETA & SIMPEDA), multibilier, skim kredit sektor perkebunan, home banking, mobil Kas Keliling (ATM mobile), dan rencana Bank Kalteng buka dengan pelayanan terbatas di hari Sabtu (bukan hari libur nasional). 84

94 IV. HAL HAL YANG MEMERLUKAN PERHATIAN A. Permodalan Bahwa salah satu hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT. Bank Kalteng yang dilaksanakan pada tanggal 17 Mei 2013, sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris Ellys Nathalina, SH, MH., Nomor 06 tanggal 17 Mei 2013, telah disepakati bersama untuk meningkatkan besarnya Modal Dasar PT. Bank Kalteng dari Rp , (Lima ratus milyar rupiah) menjadi Rp , (Satu triliun rupiah) dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : AHU AH Tahun 2013 tanggal 28 Juni Peningkatan Modal Dasar tersebut, diikuti dengan peningkatan jumlah Modal Yang Ditempatkan yang menjadi komitmen masingmasing Pemerintah Provinsi / Kabupaten / Kota se Kalimantan Tengah selaku Pemegang Saham PT Bank Kalteng. Disepakati pula bahwa pemenuhan penyetoran Modal Yang Ditempatkan oleh masingmasing Pemegang Saham dilakukan secara bertahap, hingga secara keseluruhannya terpenuhi paling lambat bulan Juni B. Penyaluran Kredit Penyaluran kredit untuk usahausaha produktif dirasakan masih lambat, karena usahausaha yang feasible untuk dibiayai dengan kredit di Provinsi Kalimantan Tengah ini nampaknya masih terbatas ditambah lagi dengan persaingan perbankan yang semakin ketat. Hal ini disebabkan para pengusaha kecil & mikro masih banyak yang belum memenuhi kriteria Bank teknis dan sifat usaha yang belum menetap sehingga kurang mampu memberikan keyakinan pengembalian kredit bagi Bank, oleh sebab itu Bank perlu memberi bimbingan teknis sebelum menyalurkan kredit agar diperoleh keyakinan / kelayakan atas pengelolaan usaha yang bersangkutan. Walaupun demikian pertumbuhan kredit PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah tiap tahun terus meningkat sebagaimana diuraikan dalam awal laporan ini. C. Pengembangan Lokasi Usaha Dalam upaya pengembangan kedepan masih diperlukan dukungan dalam penyediaan lokasi lahan yang strategis untuk tempat membangun gedung kantor (khususnya untuk daerah yang belum tersedia lahan) sekaligus memerlukan bantuan fasilitasi dari Pemerintah Daerah setempat`. Dengan tersedianya lokasi yang strategis maka akan memotivasi peningkatan usaha Bank dan pelayanan kepada nasabah / masyarakat. D. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia menempati posisi yang sangat strategis dalam pengembangan bisnis untuk mensukseskan sebuah industri Perbankan dan sebagai modal atau asset bagi organisasi dengan istilah human capital yang dapat dilipatgandakan sebagai investasi bukan sebaliknya sebagai liability (beban) bagi institusi atau organisasi sehingga untuk itu Bank Kalteng terus 85

95 mengupayakan untuk meningkatkan dengan SDM yang berkualitas, kompeten, responsive, berorientasi pada target, fokus pada customer satisfaction dan dapat mengantisipasi perkembangan pasar. E. Teknologi Informasi Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan perlu penambahan dan pengembangan Teknologi Informasi termasuk perubahan penyesuaian Aplikasi Core Banking System, pembaharuan, pemeliharaan, hardware dan/atau software untuk mendukung operasional pengembangan produk, layanan, informasi keuangan dan laporan harus mendapat prioritas walaupun memerlukan biaya investasi yang cukup besar. F. LainLain Pelaksanaan fungsi pengawasan melekat dari para pejabat Bank masih perlu ditingkatkan terutama penerapan Manajemen Risiko dan Good Corporate Governance (GCG). Fasilitas dan kualitas sarana kerja masih relatif rendah, terutama untuk bangunan gedung kantor di daerah, karena kemampuan investasi yang masih terbatas. Outstanding Kredit Bermasalah dan Kredit Hapus Buku masih cukup besar, oleh karenanya perlu upaya penagihan / penyelesaian yang optimal dan disatu sisi perlu adanya bantuan & dukungan dari para Pemegang Saham dalam penyelesaiannya. Mengoptimalkan penempatan dana Pemda di PT. Bank Kalteng serta optimalisasi penghimpunan danadana masyarakat khususnya Giro Swasta, Tabungan dan Deposito. Membenahi penataan dan pengelolaan arsip termasuk pengamanan penyimpanan dokumendokumen berharga / dokumen penting. Meneliti dan menyempurnakan beberapa BPP (Buku Pedoman Perusahaan) secara berkala. Menertibkan dan menatalaksanakan fisik dan administrasi Aktiva Tetap dan Inventaris Bank, baik yang ada di Kantor Pusat maupun yang ada di Cabang dan Capem. Menyelesaikan pospos / rekening perantara yang masih menggantung cukup lama. 86

96 V. TUGAS PENGAWASAN YANG TELAH DILAKSANAKAN OLEH DEWAN KOMISARIS SELAMA TAHUN 2013 A. Pendahuluan Dalam menghadapi situasi perekonomian yang berkembang cepat, berbagai tantangan yang dinamis serta terintegrasinya perekonomian internasional dewasa ini, kedepannya diperlukan perbankan yang sehat dan tangguh agar mampu bertahan terhadap persaingan yang semakin ketat dan mampu berkembang. Sehubungan dengan itu, berbagai aturan seperti penerapan manajemen risiko dan tata kelola perusahaan yang sehat (good corporate governance) telah pula menjadi keharusan untuk dilaksanakan oleh bank. Dengan demikian pengelolaan yang hatihati dan pengawasan yang baik merupakan tuntutan yang harus dilaksanakan oleh pihakpihak yang terkait dengan pengelolaan bank. Dalam kaitannya dengan fungsi Dewan Komisaris sebagai pengawas dan unsur penyeimbang (check and balance), diharapkan mampu mendorong tercapainya efisiensi dan efektivitas pengelolaan bank yang dilakukan oleh Direksi. Dewan Komisaris secara kolegial mempunyai tugas, fungsi, wewenang dan tanggung jawab sebagaimana yang diatur dalam Anggaran Dasar dan Peraturan Bank Indonesia, antara lain ; 1. Peraturan Bank Indonesia No. 1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999, tentang penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum, menetapkan antara lain bahwa Dewan Komisaris, harus ; a. Meneliti dan menyetujui Audit Charter dan Rencana Audit intern serta menanggapi masalahmasalah yang dijumpai serta meminta kepada Direksi untuk melakukan pemeriksaan khusus apabila terdapat dugaan terjadinya fraud/kecurangan terhadap ketentuan yang berlaku. b. Melakukan review terhadap rencana dan pelaksanaan audit serta memantau tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. c. Memantau dan mengingatkan auditee bilamana tidak menindak lanjuti hasil pemeriksaan SKAI. d. Mengevaluasi hasil pemeriksaan SKAI serta meminta Direksi untuk menindak lanjuti hasil pemeriksaan SKAI. 2. Peraturan Bank Indonesia No.3/10/PBI/2001 tanggal 18 Juni 2001 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (KYC), menetapkan antara lain bahwa Dewan Komisaris harus; 87

97 a. Memahami ketentuan yang mengatur mengenai Prinsip Mengenal Nasabah (KYC). b. Memonitor pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah yang dilaksanakan oleh Direksi termasuk ketaatan dalam penyampaian laporan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). 3. Peraturan Bank Indonesia No.5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, menetapkan antara lain bahwa Dewan Komisaris harus ; a. Menyetujui dan mengevaluasi kebijakan Manajemen Risiko. b. Mengevaluasi pertanggung jawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko. c. Mengevaluasi dan memutuskan permohonan Direksi yang berkaitan dengan transaksi yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris. 4. Surat Edaran Bank Indonesia No.5/22/DPNP tanggal 29 September 2003 perihal Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern bagi Bank Umum, terkait tanggung jawab Dewan Komisaris menyebutkan antara lain ; a. Harus dapat bersikap obyektif serta memiliki pengetahuan dan kemampuan serta keingin tahuan mengenai kegiatan usaha dan risiko Bank. b. Harus berperan secara aktif untuk memastikan adanya perbaikan terhadap permasalahan Bank yang dapat mengurangi efektivitas Sistem Pengendalian Intern, seperti adanya hambatan dalam arus informasi dari bawahan kepada pimpinan dan kelemahan dalam pelaksanaan fungsi keuangan, hukum dan audit intern. c. Secara berkala mengadakan rapat pertemuan dengan Direksi dan pejabat eksekutif Bank termasuk Komitekomite untuk membahas efektivitas Sistem Pengendalian Intern. d. Melakukan kaji ulang terhadap hasil evaluasi pelaksanaan pengendalian intern yang dibuat oleh Direksi, SKAI dan auditor ekstern. e. Secara berkala melakukan upayaupaya untuk memastikan bahwa Direksi telah menindak lanjuti dengan tepat atas temuan dan rekomendasi yang disampaikan oleh otoritas pengawasan Bank, baik auditor intern maupun auditor ekstern. f. Secara berkala melakukan kaji ulang terhadap validitas strategi Bank yang telah ditetapkan. 5. Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, menetapkan antara lain bahwa : 88

98 a. Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen. b. Dewan Komisaris wajib memastikan terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. c. Dewan Komisaris wajib melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, serta memberikan nasihat kepada Direksi. d. Dalam melakukan pengawasan, Komisaris wajib mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank. e. Dalam melakukan pengawasan, Dewan Komisaris dilarang terlibat dalam pengambilan Keputusan kegiatan operasional Bank, kecuali ; 1). Penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang BMPK Bank Umum, dan 2). Halhal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank atau peraturan perundangan yang berlaku. Pengambilan keputusan oleh Dewan Komisaris, merupakan bagian dari tugas pengawasan oleh Komisaris sehingga tidak meniadakan tanggung jawab Direksi atas pelaksanaan kepengurusan Bank. Dengan demikian pemberian izin / persetujuan secara tertulis bukan merupakan tindakan pengurusan oleh Dewan Komisaris conform Undangundang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 17 ayat (1) berikut penjelasannya. f. Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa Direksi telah menindak lanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern Bank, Auditor Eksternal, hasil pengawasan / pemeriksaan Bank Indonesia dan atau pengawasan otoritas lainnya. g. Dewan Komisaris wajib memberitahukan kepada Bank Indonesia paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukannya pelanggaran peraturan perundangundangan dibidang Keuangan dan Perbankan, dan ataupun keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank. h. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris wajib membentuk Komitekomite dan memastikan bahwa Komite yang telah dibentuk menjalankan tugasnya secara efektif. i. Baik Dewan Komisaris maupun KomiteKomite wajib memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang paling kurang terdiri dari pengaturan etika kerja, waktu kerja dan pengaturan rapat, yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Dewan Komisaris. 89

99 j. Bahwa Dewan Komisaris maupun KomiteKomite wajib menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal. k. Setiap usulan penggantian dan / atau pengangkatan anggota Direksi oleh Dewan Komisaris kepada Rapat Umum Pemegang Saham, Komite Remunerasi dan Nominasi berkewajiban menjaring, menyaring dan merekomendasikan calon anggota Dewan Komisaris dan / atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. 6. Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007, perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) bagi Bank Umum, menetapkan antara lain bahwa Dewan Komisaris harus memastikan bahwa : a. Bank harus berpedoman pada berbagai ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku yang terkait dengan pelaksanaan Good Corporate Governance. Bank wajib melaksanakan prinsipprinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usahanya pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. b. Bank wajib menyampaikan Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance kepada Pemegang saham dan juga kepada beberapa lembaga lainnya, antara lain Bank Indonesia/OJK. Keberadaan laporan dimaksud diperlukan untuk mengedukasi serta meningkatkan check and balance stakeholders Bank dan persaingan melalui mekanisme pasar. c. Dalam upaya perbaikan dan peningkatan kualitas pelaksanaan Good Corporate Governance, Bank diwajibkan secara berkala melakukan self assessment secara komprehensif terhadap kecukupan pelaksanaan Good Corporate Governance, sehingga apabila masih terdapat kekurangan dalam pengimplementasiannya, maka Bank dapat segera menetapkan rencana tindak (action plan) yang meliputi tindakan korektif yang diperlukan. d. Kesimpulan umum hasil self assessment pelaksanaan Good Corporate Governance harus ditanda tangani oleh Komisaris Utama dan Direktur Utama Bank. 7. Anggaran Dasar PT. Bank Pembangunan Kalteng yang telah disesuaikan dengan UndangUndang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, sebagaimana yang tercantum dalam Akta yang dibuat oleh Notaris Ellys Nathalina, SH, MH No. 40 tanggal 28 Juni 2008, menetapkan antara lain bahwa : a. Dewan Komisaris dalam rangka pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi setiap waktu dalam jam kerja kantor perseroan, 90

100 berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lainlain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi. b. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada butir 6.1. diatas, Dewan Komisaris wajib membentuk paling kurang, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi yang pengangkatannya dilakukan oleh Direksi termasuk menetapkan penghasilannya sesuai ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. c. Dewan Komisaris menetapkan Kebijakan Umum Perseroan berdasarkan ketentuan, peraturan perundangundangan yang berlaku dengan melakukan kegiatankegiatan : 1) Menyusun tata cara pengawasan atas pengelolaan Perseroan. 2) Melakukan pengawasan atas pengurusan Perseroan. 3) Mengevaluasi dan menyetujui rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan. 4) Membantu dan mendorong usaha pembinaan dan pengembangan Perseroan. d. Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris. e. Dewan Komisaris setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara seorang atau lebih anggota Direksi apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Peraturan Per Undang Undangan yang berlaku, pemberhentian sementara harus diberitahukan kepada yang bersangkutan, disertai alasannya. 8. Peraturan Bank Indonesia No.13/2/PBI/2011 tanggal 1 September 2011, khususnya pada BAB II Pasal 6, menyebutkan bahwa Dewan Komisaris wajib melakukan pengawasan aktif terhadap Fungsi Kepatuhan dan memberikan saransaran dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank. Berkenaan hal tersebut menurut pengamatan Dewan Komisaris bahwa selama periode tahun 2013, Bank/Satker telah berupaya melaksanakan kepatuhan dengan menerapkan dan mengimplementasikan berbagai kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur serta kegiatan usaha Bank sesuai ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundangundangan yang berlaku. 91

101 B. Pelaksanaan Tugas, Fungsi, Wewenang Dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Dalam Tahun Dari uraian tentang payung hukum yang menjadi dasar dan pedoman Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan sebagaimana huruf A tersebut diatas, disimpulkan bahwa tugas, fungsi, wewenang dan tanggung jawab Dewan Komisaris dapat dirangkum kedalam 3 (tiga) kegiatan pokok yaitu pengendalian, pembinaan dan pengawasan, dengan penjelasan bahwa : Pengendalian, dilakukan dalam bentuk membatasi, menunjukkan, memahamkan dan mengarahkan pelaksanaan tugastugas Direksi. Pembinaan, dilakukan dalam bentuk usaha peningkatan dan menjaga kelangsungan tugastugas Direksi. Pengawasan, dilakukan dalam bentuk mengadakan pemeriksaan secara aktif dan pasif, baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mencegah terjadinya penyimpanganpenyimpangan/fraud. 2. Untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris telah membentuk 3 (tiga) komite sesuai Keputusan Direksi No. DSDM.17/SK0203/X.12 tanggal 5 Oktober 2012, yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite Remunerasi dan Nominasi. 3. Penjelasan dari tugas dan pokokpokok kegiatan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris adalah : a. Pengendalian 1). Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap perkembangan pelaksanaan Rencana Bisnis Tahun 2013 dan masalahmasalah lain yang dihadapi perusahaan melalui suratsurat dan Rapat Rutin setiap bulan ataupun Rapat Khusus dengan Direksi serta meminta komitmen Direksi untuk mengambil langkah perbaikan dalam hal terdapat deviasi yang cukup signifikan antara realisasi dan target rencana bisnis. 2). Menyampaikan laporan pengawasan secara berkala setiap semester kepada Bank Indonesia sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3). Bersama Direksi mempersiapkan pelaksanaan RUPS Tahunan Tahun Buku 2013 mapun pelaksanaan RUPS Luar Biasa (sesuai kebutuhan). 4). Bersama Direksi menanda tangani lembarlembar saham, serta laporan tertentu lainnya (antara lain Laporan Tahunan, Laporan Pengawasan Intern). 5). Melakukan perjalanan dinas ke Cabang/Capem tertentu untuk melaksanakan supervisi serta penutupan audit dan ataupun 92

102 keluar daerah untuk mengikuti rapat kerja, seminar, workshop, pelatihan, study banding, dan lainlain. 6). Meneliti dan mempertimbangkan permohonan pinjaman pihak terkait sesuai kewenangan Dewan Komisaris untuk disetujui atau ditolak. 7). Meneliti, mempertimbangkan dan memberikan masukan/koreksi serta menyetujui penyusunan pedoman serta sistem dan prosedur kerja yang dibuat dan di usulkan oleh Direksi. 8). Direksi dam setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang dipertanyakan oleh Dewan Komisaris. 9). Seluruh satuan kerja Bank Kalteng agar selalu mempedomani Keputusan Direksi No. DPI.05/SK0117/V.112 tanggal 6 Juni 2012 tentang Kebijakan Strategis Anti Fraud termasuk pula BPP lainlainnya. 10). Memantau dan mengevaluasi serta mengingatkan Direksi terhadap perkembangan dan realisasi RBBU tahunan. 11). Mengingatkan dan mendorong Direksi untuk melakukan efisiensi biaya sepanjang tidak menghambat kepentingan usaha Bank. 12). Secara aktif meneliti, membahas dan menetapkan serta menyetujui Naskah Rencana Bisnis Bank Umum (RBBU) PT. Bank Kalteng yang disusun oleh Direksi, untuk selanjutnya disampaikan kepada Bank Indonesia untuk mendapat penelitian dan persetujuan. b. Pembinaan 1) Melaksanakan Rapat Rutin Intern Dewan Komisaris dengan KomiteKomite, atau Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi beserta jajarannya secara rutin tiap bulan dan ataupun secara insidentil jika dianggap perlu. 2) Secara aktif menyurati Direksi dengan tembusan Divisi, Cabang dan Capem terkait untuk memberikan petunjuk dan arahan terhadap suatu masalah. 3) Secara aktif menanggapi dan merespon suratsurat masuk dari Direksi, Divisi, Cabang dan Capem, jika dianggap perlu. 4) Mengingatkan Direksi dan jajarannya agar secara teratur melaksanakan Rapat Rutin sesuai SK Direksi dan tindak lanjutnya agar selalu dimonitor serta dievaluasi. 5) Mendorong Direksi agar selalu meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan dan latihan. 93

103 6) Mendorong Direksi agar selalu konsisten menerapkan prinsip reward and punishment terhadap karyawan sesuai peraturan yang berlaku. 7) Mendorong dan mengingatkan Direksi agar meningkatkan disiplin kerja dan disiplin pegawai. 8) Memastikan bahwa tidak terdapat benturan kepentingan dalam proses pengambilan keputusan, termasuk pengenaan sanksi terhadap pegawai yang melakukan pelanggaran. 9) Mendorong dan mengingatkan Direksi agar selalu menerapkan prinsip kehatihatian (prudential banking) bagi segenap jajaran bank serta meningkatkan waskat secara berkesinambungan. 10) Mendorong Direksi agar dalam bekerja dan menjalankan operasional Bank selalu menerapkan prinsip Good Corporate Governance. 11) Membudayakan sikap cepat tanggap pada semua satker terhadap suratsurat Direksi dan Dewan Komisaris. c. Pengawasan 1) Meneliti dan menyetujui rencana kerja dan rencana audit Divisi Pengawasan Intern. 2) Memantau temuantemuan audit dan memastikan bahwa hasil audit intern maupun ekstern telah ditindak lanjuti/ diselesaikan oleh Direksi. 3) Memantau dan mengingatkan Direksi agar mengupayakan dipenuhinya komitmen Para Pemegang Saham untuk melakukan penyetoran modal sebagaimana tertuang dalam Rencana Bisnis dan Action Plan Pemenuhan Modal Inti Minimum. 4) Memantau dan mengingatkan Direksi terhadap kekeliruankekeliruan yang terjadi dalam penyajian laporan keuangan, termasuk jadwal pengirimannnya. 5) Memantau dan mengingatkan Direksi agar meningkatkan upaya penagihan/penurunan kredit bermasalah (kolek 3 s/d 5) termasuk kredit hapus buku melalui penagihan langsung, penagihan melalui jajaran Kejaksaan, restrukturisasi kredit dan penjualan agunan dibawah tangan. 6) Memantau dan mengingatkan Direksi agar lebih mengoptimalkan upaya penagihan kredit hapus buku dengan membuatkan action plan dan menetapkan target penyelesaian kredit hapus buku. 7) Bersama dengan Direksi melakukan pengawasan aktif terhadap penerapan manajemen risiko dan prinsip mengenal nasabah. 94

104 8) Senantiasa memantau, mengevaluasi dan meminta pertanggung jawaban Direksi atas efektivitas penerapan Manajemen Risiko sesuai dengan kebijakan Manajemen Risiko yang telah ditetapkan. 9) Memastikan dan mengevaluasi terlaksananya seluruh prinsip Good Corporate Governance (GCG) pada setiap jenjang organisasi. 10) Mendorong Direksi agar melakukan peningkatan pengawasan melekat (waskat) di segenap jenjang organisasi/unit kerja, baik di Kantor Pusat maupun di semua Cabang dan Capem serta Kantor Kas, dengan memanfaatkan/ mengoptimalkan Divisi Pengawasan Intern, KIC serta Komite Audit & Komite Pemantau Risiko. 11) Memantau dan mengingatkan Direksi agar pembuatan dan pengiriman laporan berkala diupayakan tepat data dan tepat waktu guna menghindari risiko denda. 12) Bersama Direksi menanda tangani Laporan Bank dan Laporan Hasil Pemeriksaan Intern secara berkala kepada Bank Indonesia. 13) Memantau respon Direksi, Cabang dan Capem dalam menanggapi dan menindak lanjuti suratsurat Dewan Komisaris, Bank Indonesia dan ataupun institusi lainnya. 14) Memantau dan meningkatkan kinerja DPI dan KIC agar sungguhsungguh berperan sebagai ujung tombak pengawasan dengan menerapkan audit berbasis risiko (Risk Based Audit). 15) Memastikan bahwa Kasuskasus dan fraud point per point telah tuntas diselesaikan. 16) Halhal lain yang menyangkut pengendalian, pembinaan dan pengawasan. 17) Memantau dan mengingatkan Direksi terkait kinerja DPI & KIC dalam meneliti dan mengaudit KUR. 4. Rekomendasi Dewan Komisaris Sepanjang tahun 2013, dalam menjalankan fungsi pengawasan, pengendalian dan pembinaan serta supervisi, Dewan Komisaris secara aktif dan berkesinambungan berinteraksi aktif dengan pihak Direksi dan/atau dengan jajaran Bank terkait, baik melalui surat maupun rapatrapat dan ataupun melakukan kunjungan langsung kelapangan untuk membahas halhal penting yang dirasa perlu dan memberikan pembinaan serta Rekomendasi untuk ditindak lanjuti, dilaksanakan serta dipedomani sebagaimana mestinya. 95

105 Dalam menjalankan fungsi pengawasan tersebut Dewan Komisaris juga telah memanfaatkan dan memberdayakan 3 (tiga) Komite, yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite Remunerasi dan Nominasi. Rekomendasi dari Dewan Komisaris dalam rangka pengawasan, pengendalian dan pembinaan serta supervisi dituangkan dalam suratsurat Dewan Komisaris kepada Direksi dan Risalah Rapat yang selama tahun 2013 tercatat sebanyak 440 buah surat antara lain, tercermin dari : a. Pemantauan dan Evaluasi terhadap perkembangan pelaksanaan RBBU tahun Terangkum dalam 13 (tiga belas) buah surat. b. Menyampaikan Laporan Pengawasan Dewan Komisaris setiap Semester kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah / Kepala Kantor OJK sesuai ketentuan yang berlaku. Terangkum dalam 2 (dua) buah surat. c. Mengingatkan tentang Tata Kelola perusahaan yang baik (GCG) serta penerapan fungsi kepatuhan sesuai Peraturan Bank Indonesia. Terangkum dalam 5 (lima) surat. d. Memantau dan mengingatkan Direksi terkait dengan Aktiva Tetap dan Inventaris serta Pengembangan Teknologi Informasi. Terangkum dalam 8 (delapan) buah surat. e. Meneliti dan mempertimbangkan permohonan kredit dan Garansi Bank pihak terkait sesuai kewenangan Dewan Komisaris untuk disetujui atau ditolak dan ataupun halhal lain yang berkaitan dengan perkreditan. Terangkum dalam 32 (tiga puluh dua) buah surat. f. Meneliti, mempertimbangkan dan memberikan masukan/koreksi serta menyetujui penyusunan pedoman dan sistem kerja yang dibuat dan diusulkan oleh Direksi seperti KYC, Pengembangan Jaringan, Produk Baru, Tarif, CSR dan APUPPT. Terangkum dalam 13 (tiga belas) buah surat. g. Memantau dan mengingatkan Direksi agar mengupayakan dipenuhinya komitmen Para Pemegang Saham untuk melakukan penyetoran tambahan penyertaan modal pada Bank dan ataupun halhal lainnya yang terkait Pemegang Saham. Terangkum dalam 6 (enam) buah surat. h. Memantau dan mengingatkan Direksi agar meningkatkan upaya penagihan kredit bermasalah (Kolek 3 s/d 5) dan hapus buku baik ditagih sendiri maupun melalui pihak Kejaksaan Negeri setempat. Terangkum dalam 74 (tujuh puluh empat) buah surat. 96

106 i. Halhal lain yang menyangkut pengendalian, pembinaan dan pengawasan termasuk KAP. Terangkum dalam 16 (enam belas) buah surat. j. Secara aktif menyurati dan mengingatkan Direksi dengan tembusan Divisi, Cabang dan Capem terkait untuk memberikan petunjuk dan arahan terhadap Laporan Tahunan, Laporan Keuangan, Denda Laporan serta pembuatan dan pengiriman laporan lainnya. Terangkum dalam 24 (dua puluh empat) buah surat. k. Menanggapi dan mengapresiasi Notulen Rapat Rutin Cabang dan Cabang Pembantu. Terangkum dalam 45 (empat puluh lima) buah surat. l. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap aktivitas Cabang dan Cabang Pembantu, Pelayanan Bank, BRCm ATM, PT Sarana Kalteng Ventura, Peredaran Uang serta kegiatan Operasional lainnya. Terangkum dalam 17 (tujuh belas) buah surat. m. Pembinaan, pemantauan dan evaluasi terhadap halhal yang terkait dengan kepegawaian, Pengurus Bank, Remunerasi, Anggaran Dasar, Komitekomite, Pendidikan dan Latihan. Terangkum dalam 48 (empat puluh delapan) buah surat. n. Pemantauan, klarifikasi dan evaluasi terhadap hasil audit intern (DPI & KIC) dan ekstern (BI & BPKRI) Terangkum dalam 86 (delapan puluh enam) buah surat. o. Melaksanakan Rapat Rutin Intern Dewan Komisaris dengan Komitekomite, Rapat Rutin Intern Dewan Komisaris atau Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi beserta jajarannya atau rapat intern masingmasing Komite secara rutin tiap bulan dan ataupun secara insidentil jika dianggap perlu. Terangkum dalam 53 (lima puluh tiga) buah Notulen/Risalah Rapat. Secara rinci klasifikasi suratsurat/risalah Rapat Dekom kepada Direksi dalam upayaupaya pengawasan, pembinaan dan pengendalian serta perbaikan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris selama tahun 2013, sebagaimana Daftar Rekapitulasi berikut ini ; 97

107 No DAFTAR SURATSURAT DEWAN KOMISARIS KEPADA DIREKSI SELAMA TAHUN 2013 Suratsurat Dekom Tentang Semester Semester I/2013 II/2013 Jumlah Rencana Bisnis Bank Umum (RBBU) Good Corporate Governance (GCG) BPD Regional Champion (BRC) Pemegang Saham Pengurus Bank Pengkinian Data Nasabah Pengembangan Jaringan Produk Baru Tarif Pelayanan Bank PT Sarana Kalteng Ventura Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Anggaran Dasar PT Bank Kalteng Remunerasi Denda Laporan Corporate Social Responsibility (CSR) APUPPT Perkreditan Persetujuan Kredit Perkembangan KUR Peredaran Uang Kredit Bermasalah dan Kredit Hapus Buku Kerjasama dengan Pihak Kejaksaan Aktivitas Cabang dan Cabang Pembantu Kantor Akuntan Publik Laporan Keuangan Laporan Tahunan Pembinaan dan Pengawasan Aktiva Tetap dan Inventaris

108 No. Suratsurat Dekom Tentang Semester I/2013 Semester II/2013 Jumlah 30. FKDK/P BPDSI Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) / Kepegawaian Ucapan Selamat Komite Dewan Komisaris Pendidikan dan Latihan Audit Intern dan Ekstern Divisi Pengawasan Intern (DPI) Kontrol Intern Cabang(KIC) Bank Indonesia (BI) 35.4 Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPKRI) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Rapat Rutin Satker Risalah Rapat Intern Dekom dengan Direksi Intern Dewan Komisaris Komite Audit Komite Pemantau Risiko Komite Remunerasi & Nominasi Rapat Lainlain 2 2 Jumlah Dari hasil pengawasan, pengendalian dan pembinaan serta supervisi sebagaimana yang tertuang dalam suratsurat Dewan Komisaris diatas, secara umum pembinaan dan rekomendasi dari Dewan Komisaris dapat diungkapkan sebagai berikut ; 1. Sesuai bidang tugas maka kegiatan dari fungsi, tugas dan tanggung jawab serta kewenangan Dewan Komisaris yaitu mengingatkan, mengarahkan, memantau dan mengevaluasi Kebijakan Direksi serta memberi nasihat, telah dilaksanakan sebagaimana mestinya dengan berpedoman pada Tata Tertib Kerja yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Dewan Komisaris, conform Keputusan Dewan Komisaris No. 005/Kep/Dekom/ PT.BPKT/IX.2009 tanggal 9 September Menunjuk PBI No 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 serta Surat Edaran BI No. 9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007, secara bertahap prinsip keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, kewajaran dan kehati 99

109 hatian dalam pengelolaan bank, oleh Direksi dan jajarannya terus diupayakan penerapannya dalam kegiatan operasional bank. 3. Penerapan Manajemen Risiko dalam kegiatan operasional bank yang berbasis risiko terus dilaksanakan di semua jenjang organisasi dan masih perlu ditingkatkan dibawah koordinasi Direksi, dan oleh Dewan Komisaris dilakukan pemantauan yang dilanjutkan dengan evaluasi dan pembinaan. Hal ini tercermin dari Risalahrisalah Rapat Komite Pemantau Risiko yang disampaikan kepada Dewan Komisaris dan oleh Dewan Komisaris ditegaskan dalam bentuk surat kepada Direksi, selanjutnya tindak lanjut pelaksanaannya dipantau dan diingatkan oleh Dewan Komisaris. 4. Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan cf. PBI No. 13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 oleh Bank/satker, terus diupayakan penerapannya dan diimplementasikan agar kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur serta kegiatan usaha Bank sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Secara periodik Direktur Kepatuhan dan jajarannya telah membuat dan menyampaikan Laporan pelaksanaan tugas dan kewajiban yang telah dilaksanakan. Namun sungguhpun demikian dari beberapa satker masih dijumpai halhal yang pelaksanaannya belum berjalan sesuai dengan ketentuan sebagaimana yang diharapkan antara lain ; a. Keterlambatan dalam menyusun beberapa SOP/BPP. b. Hilangnya beberapa berkas/dokumen Kredit Hapus Buku. c. Kurangnya pemantauan terhadap hasil pemeriksaan intern, ekstern dan evaluasi terhadap sumber permasalahan. d. Dari temuan audit masih sering terjadi kekeliruan yang berulang. e. Masih ada pengenaan denda dari Bank Indonesia/OJK akibat kekeliruan dalam hal pembuatan/penyajian laporan dan ataupun kelambatan dalam penyampaian laporan termasuk kelambatan koreksinya. f. Masih terjadi pelanggaran kedisiplinan. g. Masih ada pospos terbuka yang sudah lama menggantung, padahal sudah sering diingatkan. h. Tidak diketemukannya beberapa SHM asli, barang jaminan debitur. i. Diantara beberapa Divisi, Cabang dan Cabang Pembantu masih ada yang belum menyelenggarakan Rapat Rutin secara konsisten sebagaimana yang dimaksud dalam surat Keputusan Direksi. j. Terdapat kelemahan dalam penggunaan Teknologi Informasi. k. Beberapa suratsurat Dewan Komisaris sangat lambat ditanggapi oleh Satkersatker terkait padahal sudah jelas disebutkan Satker 100

110 mana yang berkewajiban menanggapinya, sehingga dalam daftar pemantauan bulan berikutnya, terlihat lagi masih pending. Dilain pihak Direksi terkesan masih lambat merespon permintaan Dewan Komisaris dalam bentuk mengingatkan Satkersatker terkait untuk segera menindak lanjutinya. l. Tidak terlaksananya komitmen dan tindak lanjutnya sehingga melampaui dari target. m. Terjadinya fraud pada Cabang & Capem. 5. Dewan Komisaris selalu mengingatkan perlunya pengawasan aktif dan pasif serta pengawasan melekat pada semua unsur Pimpinan, dibudayakan serta dilaksanakan secara berjenjang dalam upaya meminimalisir risiko. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pelaksanaannya masih terdapat kendala, antara lain ; a. Dari temuan hasil pemeriksaan, baik audit intern maupun audit ekstern, masih ada yang merupakan temuan berulang. b. Kadangkadang masih ada Kontrol Intern Cabang (KIC) yang tidak membuatkan dan lalai melaporkan hasil pemeriksaan bulanannya. c. Masih lambatnya Satker dalam menindak lanjuti/menyelesaikan temuan hasil audit, baik audit intern maupun audit ekstern. d. Sering terlampauinya batas waktu komitmen/janji penyelesaian hasil audit. e. Ada KIC yang seharusnya melakukan pemeriksaan/penelitian pada Cabang Pembantu dibawahnya, ternyata tidak dilaksanakan secara konsisten/teratur. f. Kualitas hasil pemeriksaan KIC yang masih minimum, sehingga kurang berbobot. g. Frequensi pemeriksaan kas secara mendadak oleh KIC masih kurang. 6. Secara periodik dilakukan klarifikasi dan evaluasi terhadap pelaksanaan pengawasan, pembinaan dan pengendalian terhadap tindak lanjutnya oleh Dewan Komisaris, yaitu dengan membuatkan pemantauan, antara lain ; a. Secara bulanan membuat dan menyampaikan daftar suratsurat Dewan Komisaris yang masih pending/belum ditanggapi. b. Secara Triwulanan membuat daftar penerimaan copy laporan hasil pemeriksaan KIC. c. Secara Triwulanan membuat daftar penerimaan copy Risalah Rapat Rutin Satker (Divisi, Cabang dan Cabang Pembantu). d. Secara bulanan melakukan evaluasi terhadap Neraca Gabungan (Neraca Aktiva, Pasiva dan Rentabilitas). 101

111 e. Secara insidentil melakukan evaluasi terhadap perkembangan perkreditan termasuk kredit bermasalah dan kredit hapus buku. f. Secara insidentil melakukan evaluasi terhadap realisasi RBBU, evaluasi Aktivitas Cabang Pembantu dan ataupun evaluasi terhadap produk jasa dan dana Bank Kalteng. g. Secara Insidentil menyajikan data dan mengingatkan Direksi mengenai pospos terbuka yang masih menggantung. 7. Pelaksanaan daripada pengendalian, pembinaan dan pengawasan serta pemantauan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris selama tahun 2013, tercermin dalam sejumlah surat yang dilaporkan/dicantumkan dalam Laporan Pengawasan Dewan Komisaris yang telah disampaikan secara Semesteran kepada Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah di Palangka Raya dan Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Palangka Raya conform ; a. Surat No. 100/SB/Dekom/PT.BPKT/II.2013 tanggal 22 Februari 2013 Perihal : Laporan Pengawasan RBB Semester II/2012 PT Bank Kalteng b. Surat No. 317/SB/Dekom/PT.BPKT/VIII.2013 tanggal 20 Agustus 2013 Perihal : Laporan Pengawasan RBB Semester I/2013 PT Bank Kalteng c. Surat No. 053/SB/Dekom/PT.BPKT/II.2014 tanggal 25 Februari 2014 Perihal : Laporan Pengawasan RBB Semester II/2013 PT Bank Kalteng C. Hasil Pelaksanaan Tugas, Fungsi, Wewenang Dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Dalam Tahun Buku 2013 Hasil pelaksanaan daripada pengendalian, pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris selama periode tahun 2013, antara lain sebagai berikut : 1. Kegiatan pengendalian, pembinaan dan pengawasan aktif yang dilakukan oleh Dewan Komisaris telah dilaksanakan sebagaimana mestinya, dengan mengacu pada pedoman dan tata tertib kerja yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Dewan Komisaris. Peringkat self assesment GCG dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris selama tahun 2013 sesuai penilaian mendapat predikat Baik. 2. Dewan Komisaris telah membentuk KomiteKomite yang diwajibkan oleh Bank Indonesia yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi, yang telah berfungsi sebagaimana mestinya yaitu mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris. 102

112 3. Prinsipprinsip GCG yaitu keterbukaan, akuntabilitas, pertanggung jawaban, independensi dan kewajaran juga telah dilaksanakan dan terus ditingkatkan dalam waktu yang akan datang. 4. Penerapan Manajemen Risiko juga telah mulai dilaksanakan disemua jenjang organisasi/unit kerja Bank dan perlu terus ditingkatkan. 5. Kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan yang berlaku bagi Bank terus semakin ditingkatkan, dan secara periodik dievaluasi oleh Dewan Komisaris guna disarankan kepada Direksi. 103

113 VI. TUJUAN & SASARAN BANK KALTENG KEDEPAN A. TUJUAN 1. Menjadi Bank tumpuan harapan dan kebanggaan masyarakat Kalimantan Tengah dan Tuan Rumah di daerah sendiri sebagaimana dicanangkan dalam BPD Regional Champion. 2. Unggul pada Layanan Perbankan. 3. Berperan aktip mengembangkan Konsumer Banking serta Usaha Retail dan Kecil yang berbasis pada ekonomi kerakyatan. 4. Memiliki jaringan Kantor Pelayanan disemua kecamatan yang potensial dan prasarana yang mendukung di Provinsi Kalimantan Tengah. 5. Menjadi Bank yang memberikan kontribusi kepada Pemerintah Daerah sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah. 6. Dapat mensejahterakan Stakeholders (Pemegang Saham, Pegawai dan Nasabah). B. ARAH KEBIJAKAN BANK KALTENG TAHUN Meningkatkan Kuantitas, kualitas serta Kompetensi SDM. Strategi : Melakukan Perekrutan Pegawai Baru Melakukan Pendidikan dan pelatihan Memberlakukan Sertifikasi manajemen resiko Melakukan promosi, rotasi dan mutasi pegawai. 2. Meningkatkan Pelayanan Unggul. Strategi : Melakukan rating layanan Menumbuhkan budaya melayani Menambah layanan bagi Pemerintah Daerah Kalteng Melakukan supervisi kinerja layanan 3. Meningkatkan Modal Inti secara bertahap. Strategi : Menambah modal inti bertahap sesuai dengan tingkat risiko Meningkatkan intesitas koordinasi dan sosialisasi kepada stakeholders. 4. Melakukan Konsolidasi dan Revitalisasi Teknologi Informasi dan Organisasi. Strategi : Mengoptimalkan Support IT kepada layanan dan produk Mengimplemetasikan tahapan arsitektur dan capasity perencanaan dan pengembangan IT 5. Melakukan Inovasi Pengembangn produk. Strategi : Mengembangkan fitur produk sesuai segmen Melakukan Diversisifikasi produk 6. Meningkatkan Jaringan Kantor dan ATM Strategi : Sistem perekrutan yang profesional Melakukan upgrade Penampilan Kantor Memperluas Jaringan Kantor, ATM dan Mobil Kas ditempat strategis 104

114 7. Meningkatkan share kredit produktif, UMKMK dan Mikro Kecil Strategi : Menyusun pertumbuhan dan share kredit produktif Melaksanakan program kerja untuk mendukung pencapaian sasaran kredit produktif Melakukan review dan perubahan kebijakan dan skim kredit Meningkatkan upaya penagihan / penyelesaian kredit bermasalah dan kredit hapus buku. 8. Meningkatkan struktur Dana Pihak Ketiga (DPK) Strategi : Meningkatkan daya saing suku bunga Melakukan promosi Melaksanakan program Corporate Sosial Responsibility (CSR) 9. Memperkuat Manajemen Risiko dan Good Corporate Governance (GCG) Strategi : Monitoring dan Evaluasi Kecukupan Kebijakan dan Meningkatkan status BPDNet On Line menjadi Acquirer prosedur Manajemen Risiko Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan putusan sehingga memenuhi GCG 10. Memperkuat Fungsi Kepatuhan. Strategi : Memastikan terselenggaranya kepatuhan seluruh Satuan kerja dan terupdatingnya ketentuan Memonitoring program kerja Audit guna terlaksananya fungsi kepatuhan C. SASARAN BANK KALTENG MENJADI REGIONAL CHAMPION (BRC) 1. Konsolidasi dan Revitalisasi teknologi Informasi sepenuhnya dapat mendukung pengembangan Produk, Layanan dan informasi Keuangan & Laporan 2. Meningkatkan Inovasi dan pengembangan Produk sesuai Kebutuhan, keinginan dan harapan masyarakat. 3. Meningkatkan Pelayanan Unggul 4. Mengembangkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Produktif dan Proaktip 5. Meningkatkan Brand Awareness melalui Komunikasi Intensif dan Pencitraan Pelayanan Unggul, Kecepatan Pelayanan Kredit dan Penampilan Corporate Image 6. Meningkatkan dan memperbaiki Struktur pedanaan masyarakat (Dana Pihak Ketiga) secara bertahap 7. Meningkatkan Komposisi portfolio kredit produktif terhadap total pinjaman secara bertahap 8. Mengembangkan Partnership dengan Pemerintah Daerah, Dinas / instansi / lembaga yang memberikan fee base income, Dana, Kredit dan Perluasan layanan yang menguntungkan. 9. Meningkatkan Modal Inti 10. Pengembangan jaringan berupa kantor Layanan dan Jaringan Elektronik secara bertahap dengan catatan tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung operasi jaringan Bank. 105

115 VII. PENUTUP Demikianlah informasi dan kegiatan usaha Bank Kalteng dan apa yang telah dicapai dalam tahun 2013 adalah merupakan hasil kerja sama yang baik dan sungguhsungguh dari semua pihak baik jajaran Bank Kalteng maupun pihak lain. Kami berpendapat, bahwa tantangan dalam bisnis perbankan dimasa mendatang masih sangat berat, sehingga Perbankan dituntut untuk mengelola usahanya secara profesional. Laporan Tahunan Tahun Buku 2013 ini, beserta laporan keuangan dan informasi lainnya yang terkait merupakan tanggung jawab Manajemen Bank Kalteng dan telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya masingmasing dibawah ini sebagai berikut : DEWAN KOMISARIS ANDRIS P. NANDJAN Komisaris Utama NOORDIMANSYAH Komisaris Independen AHIM S. RUSAN Komisaris Independen DIREKSI ARTHEMAS E. ASSAN Direktur Utama SOEPANGAT NGASERI Direktur Umum CHARLI TAMAN Direktur Pemasaran YESAYA I. MINUN Direktur Kepatuhan 106

SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS IKHTISAR DATA KEUANGAN 1 GRAFIK KINERJA KEUANGAN BANK KALTENG TAHUN

SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS IKHTISAR DATA KEUANGAN 1 GRAFIK KINERJA KEUANGAN BANK KALTENG TAHUN BANK KALTENG DAFTAR ISI SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS SAMBUTAN DIREKSI Halaman i ii iii v vi viii IKHTISAR DATA KEUANGAN 1 GRAFIK KINERJA KEUANGAN BANK KALTENG TAHUN 2010 2014 2 3 I. INFORMASI UMUM 4 27 A.

Lebih terperinci

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2015 TENTANG TRANSPARANSI DAN PUBLIKASI

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN BENTUK BADAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG 1 PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN BENTUK HUKUM BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN SELATAN DARI PERUSAHAAN DAERAH

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/3/PBI/2013 TENTANG TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/3/PBI/2013 TENTANG TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/3/PBI/2013 TENTANG TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka menciptakan

Lebih terperinci

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah; dan 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat.

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah; dan 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat. Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah; dan 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/SEOJK.03/2015 TENTANG TRANSPARANSI

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN BANK

LAPORAN KEUANGAN BANK LAPORAN KEUANGAN BANK Laporan keuangan bank disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen terhadap pihak-pihak yang berkepentingan selama periode tertentu. Jenis laporan keuangan bank baik untuk

Lebih terperinci

3,481,529 78,937 2,623,953 1,770, , ,861 1,833,705 62,337 1,436, , , ,120

3,481,529 78,937 2,623,953 1,770, , ,861 1,833,705 62,337 1,436, , , ,120 Data Utama 2002 2003 2004 2005 2006 (Jutaan/ ) DATA KEUANGAN VOLUME USAHA LABA SEBELUM PAJAK DANA PIHAK KETIGA Giro Tabungan Deposito PENGGUNAAN DANA Kredit Penempatan Pembelian Surat Berharga MODAL SENDIRI

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /SEOJK.03/2017 TENTANG LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /SEOJK.03/2017 TENTANG LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /SEOJK.03/2017 TENTANG LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT Sehubungan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37 /POJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37 /POJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37 /POJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN

Lebih terperinci

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PD BPR ASTANAJAPURA TAHUN 2017 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan lembaga intermediasi keuangan yang berfungsi sebagai penghimpun dan penyalur dana dari dan untuk masyarakat,

Lebih terperinci

2017, No sektor perbankan dari Bank Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan diperlukan pengaturan kembali transparansi kondisi keuangan Bank Perkre

2017, No sektor perbankan dari Bank Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan diperlukan pengaturan kembali transparansi kondisi keuangan Bank Perkre LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.154, 2017 KEUANGAN OJK. BPR. Kondisi Keuangan. Transparansi. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6097) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 48 /POJK.03/2017 TENTANG TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 48 /POJK.03/2017 TENTANG TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 48 /POJK.03/2017 TENTANG TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Lebih terperinci

ANNUAL REPORT. Of ce. Jl. Pulo Ribung Blok BB 46A No.10, Pekayon Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi

ANNUAL REPORT. Of ce. Jl. Pulo Ribung Blok BB 46A No.10, Pekayon Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi ANNUAL REPORT 2016 Of ce. Jl. Pulo Ribung Blok BB 46A No.10, Pekayon Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi Kata Pengantar Puji syukur dan terima kasih kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kasih karena atas

Lebih terperinci

No. 9/20/DPNP Jakarta, 24 September 2007 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 9/20/DPNP Jakarta, 24 September 2007 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA No. 9/20/DPNP Jakarta, 24 September 2007 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal: Insentif Dalam Rangka Konsolidasi Perbankan --------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi yang menguntungkan. Dengan total populasi mencapai 248,8 juta jiwa pada tahun 2013 (Sumber: Statistik Indonesia

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar isi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2

DAFTAR ISI. Daftar isi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2 DAFTAR ISI Daftar isi... 1 Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2 A. Transparansi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2 1 Pelaksanaan Good Corporate Governance berdasarkan

Lebih terperinci

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA No.7/56/DPbS Jakarta, 9 Desember 2005 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA Perihal : Laporan Tahunan,

Lebih terperinci

No.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA. Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum

No.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA. Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum No.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum Sehubungan dengan diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia

Lebih terperinci

Lampiran 1. Profil Risiko Bank Mutiara tahun Penilaian Profil Risiko Bank Mutiara tahun 2011 Peringkat Risiko Peringkat Kualitas Profil Risiko

Lampiran 1. Profil Risiko Bank Mutiara tahun Penilaian Profil Risiko Bank Mutiara tahun 2011 Peringkat Risiko Peringkat Kualitas Profil Risiko LAMPIRAN Lampiran 1. Profil Risiko Bank Mutiara tahun 2011 Penilaian Profil Risiko Bank Mutiara tahun 2011 Peringkat Risiko Peringkat Kualitas Profil Risiko Inheren Manajemen Risiko Peringkat Tingkat Risiko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan tersebut semakin membaik pada akhir 2015 seiring dengan. semakin baik (Laporan Tahunan Perbankan, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan tersebut semakin membaik pada akhir 2015 seiring dengan. semakin baik (Laporan Tahunan Perbankan, 2015). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi domestik pada tahun 2015 mengalami perlambatan, yaitu sebesar 4,79% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 5,02% (Berita Resmi Statistik No.16/02/Th.XIX,

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/20172017 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN - 1 - TRANSPARANSI PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Lebih terperinci

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PD BPR BAHTERAMAS WAKATOBI TAHUN 2017

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PD BPR BAHTERAMAS WAKATOBI TAHUN 2017 LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PD BPR BAHTERAMAS WAKATOBI TAHUN 2017 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan lembaga intermediasi keuangan yang berfungsi sebagai penghimpun dan penyalur dana dari dan untuk

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.24, 2016 KEUANGAN OJK. BPR. Badan Kredit Desa. Transformasi. Status. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5847) PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

No. 3/31/DPNP Jakarta, 14 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 3/31/DPNP Jakarta, 14 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA No. 3/31/DPNP Jakarta, 14 Desember 2001 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang disampaikan kepada Bank Indonesia

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PERSEROAN TERBATAS BANK PERKREDITAN RAKYAT DELTA ARTHA

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PERSEROAN TERBATAS BANK PERKREDITAN RAKYAT DELTA ARTHA BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PERSEROAN TERBATAS BANK PERKREDITAN RAKYAT DELTA ARTHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

TENTANG RENCANA BISNIS BANK UMUM

TENTANG RENCANA BISNIS BANK UMUM Yth. Direksi Bank Umum Konvensional di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 25 /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK UMUM Sehubungan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

Lebih terperinci

Teman Anda Dalam Usaha. P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. PUBLIC EXPOSE. Jakarta, 11 Juni 2014 BANK BUMI ARTA

Teman Anda Dalam Usaha. P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. PUBLIC EXPOSE. Jakarta, 11 Juni 2014 BANK BUMI ARTA P.T. Tbk. PUBLIC EXPOSE Jakarta, 11 Juni 2014 1 PUBLIC EXPOSE Sekilas Tentang Perusahaan Struktur Kepemilikan Susunan Pengurus Jaringan Kantor Ikhtisar Keuangan Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4 D A F T A R I S I Halaman BAB I PENDAHULUAN 1 1. Latar Belakang 1 2. Tujuan 2 3. Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4 1. Informasi Umum 4 2.Informasi Penerapan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang:

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 27 /PBI/2000 TENTANG BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 27 /PBI/2000 TENTANG BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, - 1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 27 /PBI/2000 TENTANG BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam menghadapi perkembangan perekonomian nasional yang mengalami perubahan yang cepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dilatar- belakangi oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 33 tahun 1960 tentang penentuan perusahaan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, FINAL DRAFT 15092011 LEMBARAN DAERAH PROVINSI JA R.AN WA BARAT TAHUN 2013 NOMO PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH BIDANG MINYAK DAN GAS

Lebih terperinci

NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO SERI. E

NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 13 2008 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 14 TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN

Lebih terperinci

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS 30 Sep 2014 31 Des 2013 ASET 1. Kas 10.521 8.204 2. Penempatan pada Bank Indonesia 317.299 281.605

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2012

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2012 PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM BANK PEMBANGUNAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Tahun 2007

Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Tahun 2007 Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Tahun 2007 a. Pengungkapan Pelaksanaan Good Corporate Governance 1. Pelaksanaan tugas

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar isi 1

DAFTAR ISI. Daftar isi 1 DAFTAR ISI Daftar isi 1 Pelaksanaan Good Corporate Governance PT. BPR DASSA 2 TAHUN 2017 Transparansi Penerapan Tata Kelola (Good Corporate Governance).... 3 A Pengungkapan Penerapan Tata Kelola... 3 1

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM PERUSAHAAN DAERAH BANGUN BANUA KALIMANTAN SELATAN MENJADI PERSEROAN TERBATAS BANGUN BANUA KALIMANTAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR: 13 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR: 13 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 2 2008 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR: 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT JASA SARANA JAWA BARAT

Lebih terperinci

No. 14/ 35 /DPNP Jakarta, 10 Desember 2012 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA

No. 14/ 35 /DPNP Jakarta, 10 Desember 2012 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA No. 14/ 35 /DPNP Jakarta, 10 Desember 2012 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal : Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang Disampaikan kepada

Lebih terperinci

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS 31 Mar 2014 31 Des 2013 ASET 1. Kas 9.988 8.204 2. Penempatan pada Bank Indonesia 385.826 281.605 3. Penempatan

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (PD BPR) BANK WONOSOBO

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... İ PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BPR BPR DANA KARUNIA SEJAHTERA TAHUN

DAFTAR ISI... İ PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BPR BPR DANA KARUNIA SEJAHTERA TAHUN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... İ PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BPR BPR DANA KARUNIA SEJAHTERA TAHUN 2016... 1 A. TRANSPARANSI PELAKSANAAN GCG (GOOD CORPORATE GOVERNANCE)... 2 1. Pelaksaan Tugas dan

Lebih terperinci

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 (dalam jutaan Rupiah) No. POS POS 30 Sep 2015 31 Dec 2014 ASET 1. Kas 9,942 10,443 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3,520,489 1,473,201

Lebih terperinci

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Rencana Bisnis Bank Umum.

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Rencana Bisnis Bank Umum. No.6/44/DPNP Jakarta, 22 Oktober 2004 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal: Rencana Bisnis Bank Umum. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/25/PBI/2004 tanggal 22

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan. Sedangkan lembaga keuangan non-bank lebih

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan. Sedangkan lembaga keuangan non-bank lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga keuangan digolongkan ke dalam dua golongan besar menurut Kasmir (2012), yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan nonbank. Lembaga keuangan bank atau

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MURUNG RAYA, Menimbang : a. bahwa Kabupaten

Lebih terperinci

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Penerapan Tata Kelola BPR

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Penerapan Tata Kelola BPR Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Tata Kelola BPR Profil BPR Nama BPR Alamat BPR Posisi Laporan Modal Inti BPR Total Aset BPR Bobot Faktor BPR PT BPR KEPRI BINTAN JL. D.I. Panjaitan KM. IX No.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 58 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PELAYANAN PENDAPATAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 45 /POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA DALAM PEMBERIAN REMUNERASI BAGI BANK UMUM

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 45 /POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA DALAM PEMBERIAN REMUNERASI BAGI BANK UMUM OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 45 /POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA DALAM PEMBERIAN REMUNERASI BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS 30 Sep 2013 31 Dec 2012 ASET 1. Kas 6,776 5,177 2. Penempatan pada Bank Indonesia 230,159 331,111

Lebih terperinci

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS 31 Mar 2016 31 Des 2015 ASET 1. Kas 12.254 12.320 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2.621.559 1.228.564

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. waktu Pada pertengahan tahun 1997, industri perbankan akhirnya

BAB I PENDAHULUAN. waktu Pada pertengahan tahun 1997, industri perbankan akhirnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri perbankan Indonesia telah mengalami pasang surut. Dimulai pada tahun 1983 ketika berbagai macam deregulasi mulai dilakukan pemerintah, kemudian bisnis

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM PERUSAHAAN DAERAH JALAN TOL KABUPATEN PASURUAN MENJADI PERSEROAN TERBATAS JALAN TOL KABUPATEN PASURUAN DENGAN

Lebih terperinci

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 (dalam jutaan Rupiah) No. POS POS 30 Jun 2015 31 Des 2014 ASET 1. Kas 9.144 10.443 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2.770.562 1.473.201 3.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 02 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 02 TAHUN 2006 TENTANG SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 02 TAHUN 2006 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA PADA PERSEROAN TERBATAS (PT) BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 19 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT NOMOR 4 TAHUN 1999 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH JASA DAN KEPARIWISATAAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan manajemen melihat kemungkinan dan kesempatan di masa yang akan datang, baik jangka pendek

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM PERUSAHAAN DAERAH PERKEBUNAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR MENJADI PERSEROAN TERBATAS AGRO KALTIM UTAMA DENGAN

Lebih terperinci

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS ASET 1. Kas 10,443 8,204 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1,473,201 281,605 3. Penempatan pada bank

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS. 31 Mar Dec 2012

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS. 31 Mar Dec 2012 LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS 31 Mar 2013 31 Dec 2012 ASET 1. Kas 5,416 5,177 2. Penempatan pada Bank Indonesia 229,426 331,111 3. Penempatan

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Otoritas Jasa

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS. 31 Dec Dec 2011

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS. 31 Dec Dec 2011 LAPORAN POSISI KEUANGAN (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS ASET 1. Kas 5,177 4,547 2. Penempatan pada Bank Indonesia 331,111 576,314 3. Penempatan pada bank lain 501,231 192,880 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL BERUPA UANG PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN SELATAN DENGAN

Lebih terperinci

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 62 /POJK.03/2016 TENTANG TRANSFORMASI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO KONVENSIONAL MENJADI BANK PERKREDITAN RAKYAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 73 TAHUN 1992 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 3 /PBI/2011 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 3 /PBI/2011 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 3 /PBI/2011 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 (dalam jutaan Rupiah) No. POS POS ASET 1. Kas 12,320 10,443 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1,228,564 1,473,201 3. Penempatan pada bank

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. penyimpan, pemerintah dan masyarakat (Audhya, 2014). Profitabilitas merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. penyimpan, pemerintah dan masyarakat (Audhya, 2014). Profitabilitas merupakan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Profitabilitas Profitabilitas di dalam dunia perbankan sangat penting baik untuk pemilik, penyimpan, pemerintah dan masyarakat (Audhya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Bank Negara Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Bank Negara Indonesia (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) PT. Bank Negara Indonesia (persero), Tbk atau BNI didirikan pada tanggal 5 Juli 1946 dan menjadi bank pertama

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF : : :

RINGKASAN EKSEKUTIF : : : DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 (a). Ringkasan Eksekutif - Rencana dan Langkah-Langkah Strategis (b). Ringkasan Eksekutif - Indikator Keuangan BPR dengan modal inti

Lebih terperinci

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN - 1 - PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) ATAS

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/22/PBI/2004 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/22/PBI/2004 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/22/PBI/2004 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan mendukung perkembangan usaha

Lebih terperinci

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA No. 11/ 34 /DPbS Jakarta, 23 Desember 2009 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA Perihal: Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Dengan telah diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bank diharapkan menjadi salah satu sektor yang berperan aktif dalam

BAB I PENDAHULUAN. bank diharapkan menjadi salah satu sektor yang berperan aktif dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa modern seperti sekarang ini, lembaga keuangan atau bank diharapkan menjadi salah satu sektor yang berperan aktif dalam menunjang kegiatan pembangunan nasional

Lebih terperinci

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (PT.

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (PT. QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (PT. BPRS) KOTA JUANG BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN,

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 15/15/PBI/2013 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 15/15/PBI/2013 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 15/15/PBI/2013 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu lembaga keuangan tersebut yakni industri perbankan. untuk menjalankan industri perbankan agar tidak merusak tatanan

BAB I PENDAHULUAN. satu lembaga keuangan tersebut yakni industri perbankan. untuk menjalankan industri perbankan agar tidak merusak tatanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator pembangunan suatu negara adalah peningkatan kinerja perekonomian yang terjadi setiap waktu. Peningkatan perekonomian tersebut tidak terlepas dari

Lebih terperinci

BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA

BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TAHUN 2008 BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA Jl. Mayjend Sutoyo Nomor 95 Kendari Telp. 0401 321526 Fax. 0401 321568 1 a. Pengungkapan Pelaksanaan Good

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE 2013-2015 Nama : Yacob Berkat NPM : 27212774 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Akuntansi Latar Belakang

Lebih terperinci

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS 30 Sep 2016 31 Dec 2015 ASET 1. Kas 9,570 12,320 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,212,969 1,228,564

Lebih terperinci

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Pada PT. Bank Central Asia, Tbk dan PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Pada PT. Bank Central Asia, Tbk dan PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk Analisis Tingkat Kesehatan Bank Pada PT. Bank Central Asia, Tbk dan PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk Nama : Mutiara Hikmah Hardiyanti NPM : 25212186 Kelas : 3EB24 Pembimbing : Feny Fidyah, SE., MMSI Latar

Lebih terperinci

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 31 DESEMBER 2003 & 2002

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 31 DESEMBER 2003 & 2002 PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 31 DESEMBER 2003 & 2002 NO POS - POS AKTIVA 1 Kas 78.536 88.602 2 3 4 5 6 7 Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro Bank Indonesia 1.145.346 1.029.529 b. Sertifikat

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 73 TAHUN 1992 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan institusi yang berpengaruh signifikan dalam menentukan kelancaran aktivitas perekonomian dan keberhasilan pembangunan sehingga wajar menjadi

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 10/9/PBI/2008 TENTANG

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 10/9/PBI/2008 TENTANG PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 10/9/PBI/2008 TENTANG PERUBAHAN IZIN USAHA BANK UMUM MENJADI IZIN USAHA BANK PERKREDITAN RAKYAT DALAM RANGKA KONSOLIDASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.53, 2016 KEUANGAN OJK. Bank. Manajemen Risiko. Penerapan. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5861). PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

2016, No tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3790); 2

2016, No tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3790); 2 No.170, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Bank. Laporan. Transparansi. Publikasi. Perubahan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5917) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA DR. DARMIN NASUTION PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI NASIONAL TIM PENGENDALIAN INFLASI DAERAH 2011 JAKARTA, 16 MARET 2011 Yang terhormat Wakil Presiden Republik Indonesia, Prof.

Lebih terperinci

NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO SERI. E

NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 11 2009 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK

PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK Sehubungan dengan rencana penerbitan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) tentang: a. Komite Yang Dibentuk Dewan Komisaris Perusahaan Asuransi

Lebih terperinci

JAKARTA, 10 NOVEMBER 2017

JAKARTA, 10 NOVEMBER 2017 JAKARTA, 10 NOVEMBER 2017 Badan Hukum Bank Kalbar Nama Perusahaan PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN BARAT Nama Panggilan BANK KALBAR Bidang Usaha Perbankan Pendirian Perusahaan 15 April 1964 Dasar

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/11/PBI/2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/15/PBI/2013 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. periode tertentu. Namun bila hanya melihat laporan keuangan, belum bisa

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. periode tertentu. Namun bila hanya melihat laporan keuangan, belum bisa BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan Laporan keuangan merupakan cerminan dari kinerja perusahaan pada satu periode tertentu. Namun bila hanya melihat laporan keuangan, belum

Lebih terperinci