SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS IKHTISAR DATA KEUANGAN 1 GRAFIK KINERJA KEUANGAN BANK KALTENG TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS IKHTISAR DATA KEUANGAN 1 GRAFIK KINERJA KEUANGAN BANK KALTENG TAHUN"

Transkripsi

1 BANK KALTENG

2 DAFTAR ISI SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS SAMBUTAN DIREKSI Halaman i ii iii v vi viii IKHTISAR DATA KEUANGAN 1 GRAFIK KINERJA KEUANGAN BANK KALTENG TAHUN I. INFORMASI UMUM 4 27 A. Sejarah Perusahaan 4 5 B. Arti Logo 6 C. Visi, Misi dan Motto 6 7 D. Jaringan Kantor Bank 7 12 E. Manajemen Bank Kalteng F. Sumber Daya Manusia G. Perkembangan Ekonomi & Perbankan Daerah Tahun H. Kebijakan Manajemen I. Strategi Utama J. Kerjasama dengan Pihak Lain 26 K. Budaya Perusahaan 27 II. TATA KELOLA PERUSAHAAN A. Pendahuluan B. Struktur Tata Kelola Bank Kalteng C. Fungsi Kepatuhan D. Fungsi Audit Ekstern 51 E. Fungsi Audit Intern F. Penerapan Manajemen Risiko G. Penilaian Profil Risiko H. Rencana Strategis Bank 54 I. Intervensi Pemilik, Perselisihan Internal Dan Permasalah Yang Timbul Sebagai Dampak Kebijakan Remunerasi 55 J. Transparansi Kondisi Keuangan Dan Non Keuangan Bank Yang Belum Diungkapkan Dalam Laporan Lainnya 55 K. Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris Dan Direksi, Serta Hubungan Keuangan Dan Hubungan Keluarga 55 L. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) Dan Penyediaan Dana Besar (Large Eksposure) 56 M. Rasio Gaji Tertinggi Dan Terendah 56 N. Shares Option, Buy Back Shares Dan Buy Back Obligasi 56 O. Penyimpangan Internal (Internal Fraud) 56 P. Permasalahan Hukum Q. Benturan Kepentingan 58 i

3 R. Corporate Social Responsibility (CSR) S. Self Assessment Pelaksanaan GCG 61 III. INFORMASI OPERASIONAL A. Strategi B. Keadaan Keuangan / Usaha C. Permodalan D. Hasil Usaha 74 E. Perubahan-perubahan Penting Yang Terjadi 75 F. Foto Peristiwa Penting Tahun G. Hal-Hal Penting Yang Diperkirakan Terjadi Di Masa Mendatang 78 IV. HAL HAL YANG MEMERLUKAN PERHATIAN A. Permodalan 79 B. Penyaluran Kredit 79 C. Pengembangan Lokasi Usaha 79 D. Sumber Daya Manusia 79 E. Teknologi Informasi 79 F. Transformasi BPD 80 G. Lain-lain 80 V. TUGAS PENGAWASAN DEWAN KOMISARIS YANG TELAH DILAKSANAKAN OLEH DEWAN KOMISARIS SELAMA TAHUN VI. TUJUAN DAN SASARAN BANK KALTENG KEDEPAN A. Tujuan 90 B. Arah Kebijakan Bank Kalteng Tahun C. Sasaran Bank Kalteng Menjadi Regional Champion (BRC) 93 VII. PENUTUP 94 DAFTAR LAMPIRAN I. STRUKTUR ORGANISASI PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH 95 II. III. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1. Laporan Auditor Independen 2. Neraca 3. Laporan Laba Rugi 2. Laporan Perubahan Ekuitas 3. Laporan Arus Kas 4. Laporan Perubahan Ekuitas 5. Catatan Atas Laporan Keuangan Pengungkapan Permodalan dan Pengungkapan Eksposur Risiko serta Penerapan Manajemen Risiko Bank 1-40 ii

4 Assalamu alaikum Wr. Wb, Salam sejahtera bagi kita semua, Pemegang Saham yang terhormat, Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas kasih dan karunia-nya, sehingga Bank Kalteng dapat melewati Tahun 2014 dengan baik, walaupun kita sedang berada ditengah suasana persaingan usaha perbankan yang semakin ketat. Perekonomian Kalimantan Tengah pada tahun 2014 tumbuh melambat dibandingkan Tahun Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Tengah pada tahun 2014 tercatat sebesar 6,21% (yoy) sementara pertumbuhan tahun 2013 mencapai 7.38% (yoy). Perlambatan pertumbuhan PDRB tersebut terutama oleh melemahnya konsumsi rumah tangga, ekspor dan impor di sisi permintaan. Dari sisi penawaran, melambatnya pertumbuhan ekonomi disebabkan oleh melemahnya kinerja sektor pertambangan sebagai dampak/akibat keterbatasan fasilitas pengolahan pasca diberlakukannya UU Minerba pada awal tahun Dalam kondisi yang demikian kinerja keuangan Bank Kalteng dalam Tahun Buku 2014 ini bila dibandingkan dengan capaian kinerja keuangan tahun 2013, terdapat kenaikan yang memadai, antara-lain: Kredit yang diberikan meningkat dengan 16,73%, Modal + Cadangan meningkat 29,20%, LDR meningkat 3,06% dan Laba setelah pajak meningkat dengan 31,68%. Demikian halnya untuk beberapa kinerja keuangan telah memenuhi target dalam Rencana Bisnis Bank 2014, seperti : penyaluran kredit 101,34% dan Laba bersih 105,84% namun juga harus diakui beberapa kinerja keuanganyang belum dicapai diantaranya nominal Dana Pihak ketiga hanya mencapai 98,07%. Kita bersyukur bahwa sesuai dengan hasil audit Kantor Akuntan Publik Ellya Noorlisyati & Rekan Jakarta terhadap Laporan Keuangan Bank Kalteng Tahun Buku 2014 diterima hasilnya berupa opini Wajar dalam semua hal yang material sedangkan Tingkat Kesehatan Bank dinilai cukup sehat/baik. Pemegang Saham yang terhormat. Tugas, fungsi dan tanggung jawab kami selaku Dewan Komisaris berpusat pada pengawasan kebijakan dan penatalayanan, pengawasan strategi dan manajemen risiko serta penguatan pembinaan manajemen melalui pengendalian dan evaluasi yang efektif untuk menciptakan dan mendorong budaya berorientasi kinerja. Pengawasan terhadap strategi Bank dimulai sejak penyusunan rencana bisnis dan strategi pencapaiannya, sampai dengan pelaksanaan program-program yang telah dirancang dengan berorientasi pada efisiensi dan efektivitas kegiatan operasional. Pengawasan dimaksud berlanjut dengan pemantauan dan mengevaluasi kinerja Direksi dalam melaksanakan rencana-rencana bisnis tersebut. Kami juga berupaya untuk memastikan bahwa manajemen risiko pada seluruh jajaran Bank Kalteng telah diterapkan dengan efektif dan efisien disemua jenjang organisasi, khususnya risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas dan risiko operasional serta memantau efektivitas pengawasan internal untuk menekan terjadinya fraud. Secara periodik melakukan penilaian dan evaluasi terhadap tingkat kepatuhan jajaran Bank, berikut memberikan saran-saran perbaikan kepada Direksi. Ringkas kata, Dewan Komisaris harus dapat memastikan bahwa pelaksanaan tugas operasional Bank sepenuhnya sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance. - iii -

5 Kedepan, Bank Kalteng harus lebih berbenah diri lagi, mengingat peluang, tantangan dan hambatan dimasa yang akan datang semakin besar. Untuk itu sangat diperlukan disamping semangat dan kerja keras serta kerjasama tim yang solid pada seluruh jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan sehingga mampu menghasilkan kinerja yang semakin baik lagi. Juga permodalan yang kuat yang memungkinkan Bank Kalteng mampu memberikan berbagai bentuk Pelayanan sebagaimana diberikan oleh Bank-bank lain seperti SMS Banking, Internet Banking, dll. Untuk itu sangat diperlukan dukungan penuh dari semua Pemegang Saham yang sekaligus pula adalah Pimpinan Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota sangat dibutuhkan agar secara konsisten menyetor tambahan penyertaan modal, sesuai komitmen dalam RUPS LB tgl. 17 Mei 2013, dan kami juga menghimbau agar Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota menempatkan seluruh dana Kas Daerah pada Bank Kalteng. Demikian pula dengan konsistensi untuk terus memberdayakan Bank Kalteng dalam perannya untuk ikut berpartisipasi melaksanakan berbagai program dan kegiatan yang sedang dan akan dijalankan oleh masing-masing Pemerintah Daerah setempat. Memperhatikan program BPD Regional Champion, maka ada beberapa hal penting yang terkait dengan program tersebut, seperti : persyaratan minimal CAR 15% dan modal inti minimal Rp 1 triliun, LDR minimal antara 78% 100%, DPK Non Pemda minimal 70%, portofolio kredit produktif harus minimal 40% dan pertumbuhan kredit pertahun minimal 20% dan hal hal lainnya akan terus menjadi perhatian Dewan Komisaris, Direksi dan jajarannya untuk dapat dicapai dalam beberapa tahun yang akan datang sebagaimana yang telah dituangkan pada program kerja, baik jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Keberhasilan program ini sangat ditentukan oleh komitmen, perhatian dan dukungan stakeholders terutama Pemerintah Daerah dan DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota se Kalimantan Tengah selaku shareholders dari Bank Kalteng, sehingga oleh karenanya dalam kesempatan ini kami memohon dukungan dan doa restunya. Pemegang Saham yang terhormat. Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa Perseroan Terbatas PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah Nomor 22 tanggal 25 Juni 2014 yang dibuat oleh Julius Inggrit Parlindungan Situngkir, SH, Notaris Palangka Raya tentang Pemilihan dan Penetapan Direksi dan Dewan Komisaris Periode Tahun Dalam kesempatan ini kami atas nama Pengurus Baru mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan kepada kami.. - iv -

6 Sekali lagi, kepada semua pihak, khususnya kepada para Pemegang Saham (Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota), DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota Se Kalteng, Nasabah, Relasi, Mitra Usaha dan Masyarakat Kalimantan Tengah yang telah memberikan kepercayaan, dukungan dan kerjasamanya kepada Bank Kalteng diucapkan banyak terima kasih dengan harapan agar dimasa-masa mendatang kerjasama tersebut dapat terus ditingkatkan lagi. Demikian juga kepada para Anggota Direksi dan Komite-Komite Dewan Komisaris serta Karyawan/Karyawati Bank Kalteng, tidak lupa kami pun menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas segala usaha serta kerja kerasnya untuk mempertahankan dan meningkatkan citra dan peran Bank Kalteng sebagai Bank tumpuan harapan dan kepercayaan masyarakat Kalimantan Tengah atau Banknya OLOH KALTENG sehingga betul-betul menjadi Bank Tuan Rumah di daerah Kalimantan Tengah sendiri. Terima kasih pula kepada Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah dan kepada Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Kalimantan Tengah beserta jajarannya, yang selama ini telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam upaya mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi Bank Kalteng. Demikianlah kata sambutan kami, semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu menyertai dan meridhoi segala usaha dan upaya kita, baik pada masa sekarang maupun masa yang akan datang. Salam sejahtera, Wassallamualaikum Wr. Wb. PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH Prof. DR. Ahim S. Rusan KOMISARIS UTAMA - v -

7 Assalamu alaikum Wr. Wb, Salam sejahtera bagi kita semua, Pemegang Saham Yang Terhormat, Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rakhmatnya, sehingga Bank Kalteng dapat melewati tahun 2014 dengan baik dan selamat. Selanjutnya, atas nama Direksi Bank Bank Kalteng, kami menyampaikan laporan pengelolaan Bank Kalteng selama Tahun Buku 2014 berserta pencapaian kinerja utamanya kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Perkembangan Ekonomi Makro Regional Secara Umum Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah pada tahun 2014 mengalami perlambatan dibanding tahun Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah secara kumulatif pada tahun 2014 tercatat sebesar 6,21% (yoy) sementara ditahun 2013 sebesar 7,38%. Perlambatan tersebut sejalan dengan kinerja perekonomian nasional yang juga melambat secara kumulatif dari 5,58% (yoy) di tahun 2013 menjadi 5,02% (yoy) pada tahun Meski melambat pada tahun 2014, pertumbuhan Kalimantan Tengah masih menjadi yang tertinggi dibandingkan Provinsi lainnya di Kalimantan (Kalimantan Barat 5,02%, Kalimantan Selatan 4,82%, dan Kalimantan Timur 2,02%). Sementara itu bila dilihat secara triwulanan, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah di triwulan IV 2014 mengalami pertumbuhan sebesar 5,25% (yoy). Laju inflasi Kalimantan Tengah tahun 2014 sebesar 7,07% (yoy) lebih tinggi dari tahun 2013 sebesar 6,79%. Inflasi tahun 2014 berada di atas inflasi rata-rata Kalimantan Tengah selama lima tahun terakhir (6,75%). Tekanan inflasi tahun 2014 berasal dari kelompok transport, komunikasi, & jasa keuangan sebesar 14,51%, yang merupakan imbas dari kenaikan BBM di tahun Namun demikian tekanan inflasi dari sub sektor tersebut diprediksi akan cenderung berfluktuasi mengikuti harga komoditas minyak dunia dan kurs rupiah terhadap dollar yang menjadi pertimbangan pemerintah dalam menetapkan harga BBM. Inflasi tahunan Kalimantan Tengah berada di bawah inflasi nasional. Sejak triwulanan III 2013, kinerja Inflasi Kalimantan Tengah sangat baik, yakni berada di bawah inflasi nasional. Sementara itu jika dibandingkan dengan pola pergerakan inflasi tahun kalender selama 4 tahun terakhir, laju inflasi tahun 2014 tergolong cukup stabil. Tidak terdapat tekanan inflasi tinggi seperti yang terjadi pada pertengahan tahun (sumber : Kajian ekomomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalimantan Tengah Periode Triwulan IV-2014) - vi -

8 Kinerja Bank Kalteng Tahun 2014 Pada Tahun Buku 2014, Bank Kalteng mampu meningkatkan kinerjanya, hal ini tercermin pula dalam Neraca Bank per 31 Desember 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Ellya Noorlisyati & Rekan Jakarta, sebagai berikut : Total Asset sebesar Rp juta atau naik 15,31% dibanding tahun 2013 sebesar Rp juta. Dana Pihak Ketiga sebesar Rp juta atau naik 11.98% dibanding tahun 2013 sebesar Rp juta. Kredit Yang Diberikan sebesar Rp juta, atau meningkat 15.41% dari tahun 2013 sebesar Rp juta. Laba Usaha Setelah Pajak sebesar Rp juta, atau naik 31.68% dari tahun 2013 sebesar Rp juta. Ekuitas meningkat sebesar 29,71% dari Rp juta tahun 2013 menjadi Rp juta tahun Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) tahun 2014 tercatat 61.07%, turun 5,52% dibanding tahun 2013 yang tercatat 64,63%. Rasio Return On Asset (ROA) tahun 2014 tercatat 4,09%, naik 0,57% dibanding tahun 2013 yang tercatat 3,52%. Rasio Return On Equity (ROE) tahun 2014 tercatat 27,59%, naik 9,01% dibanding tahun 2013 yang tercatat 25,31%. Loan to Deposit Ratio (LDR) tahun 2014 tercatat 79,82%, naik 3,06% dibanding tahun 2013 yang tercatat 77,45%. Rasio Non Perfoming Loan (NPL) gross tahun 2014 tercatat 0,82%, naik 0,78% dibanding tahun 2013 yang tercatat 0,81%. Rasio Net Interest Margin (NIM) tahun 2014 tercatat 8,74%, naik 6,20% dibandingkan tahun 2013 yang tercatat 8,23%. Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) tahun 2014 tercatat 29,15%, naik 18,88% dibanding tahun 2013 yang tercatat 24,52%. Berdasarkan hasil Audit Kantor Akuntan Publik Ellya Noorlisyati & Rekan Jakarta atas Laporan Keuangan Tahun Buku 2014 dengan opini Wajar Dalam semua Hal Yang Material Dari rencana penambahan dan pemindahan jaringan Kantor sesuai rencana bisnis telah dilaksanakan sebagai berikut : a. Penambahan 9 (sembilan) unit ATM yaitu di Sampit, Sukamara, Kotawaringin Lama, Kuala Kapuas, Tamiang Layang, Bahaur, dan Kota Palangka Raya; b. Penambahan 1 (satu) unit Kantor Kas di Sei Hanyo Untuk penambahan ATM dan pemindahan alamat Kantor Kas sebagaimanan diatas telah dilaporkan pula melalui sistem Laporan Kantor Pusat Bank Umum (LKPBU) secara online sesuai ketentuan yang berlaku. - vii -

9 Apresiasi Akhirnya atas nama Direksi Bank Kalteng, kami mengucapkan terima kasih kepada Karyawan/Karyawati dan kepercayaan serta dukungan nasabah, mitra bisnis, Dewan Komisaris, Kantor Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah, serta secara khusus menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga pula kepada seluruh Pemegang Saham baik Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Pemerintah Kota/Kabupaten se-kalimantan Tengah serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang telah memberikan bantuan, kepercayaan dan dukungan yang begitu besar terhadap kinerja Bank Kalteng sehingga mampu mempertahankan eksistensinya dalam menunjang pembangunan di daerah. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu menyertai dan meridhoi segala usaha kita bersama, dalam usaha membangun Kalimantan Tengah yang kita cintai bersama, sekian dan terima kasih. PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH YOSAPATASI DIREKTUR UTAMA - viii -

10 (dalam Jutaan Rupiah) % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)=((7-6):6)) A. KEADAAN POSISI KEUANGAN 1. TOTAL ASSET 2,387,962 3,437,284 3,941,086 3,972,968 4,581, DANA PIHAK KETIGA 1,939,925 2,897,037 3,168,931 3,193,472 3,576, Giro 1,079,331 1,842,189 2,008,702 1,943,299 2,252, Tabungan 746, , ,343 1,024,502 1,053, Deposito 113, , , , , PENEMPATAN & SURAT BERHARGA 119, , , , , KREDIT YANG DIBERIKAN 1,721,064 1,991,436 2,277,744 2,473,277 2,854, AKTIVA TETAP & INVENTARIS 103, , , , , DANA LAINNYA 65,996 86, , , , PINJAMAN YANG DITERIMA 20,093 20,091 20,089 20,560 21, AKTIVA PRODUKTIF 1,999,129 2,870,464 2,548,690 3,123,367 3,674, AKTIVA NON PRODUKTIF 2,215 1, EKUITAS 341, , , , , B. PERKEMBANGAN LABA USAHA PENDAPATAN 342, , , , , Pendapatan Bunga Bersih 251, , , , , Pendapatan Operasional 342, , , , , Pendapatan non operasional ,181 3, (78.13) 2. BIAYA 221, , , , , Biaya Bunga Dana 64,690 82, , , , Biaya operasional 219, , , , , Biaya non operasional 1,420 2, ,113 1, LABA KETERANGAN - Laba Operasional 122, , , , , Laba sebelum pajak 121, , , , , Pajak penghasilan 34,468 39,133 41,104 48,251 60, Laba setelah pajak 86, , , , , C. PERKEMBANGAN MODAL & SAHAM 1. Modal Setor 165, , , , , Jumlah Lembar Saham Yang Ditempatkan 50,000 50,000 50,000 50, , Jumlah Lembar Saham Yang Disetor 16,522 20,171 27,349 32,352 43, D. RATIO KEUANGAN (%) 1. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) / CAR Laba sebelum pajak thd Total Asset (ROA) Laba setelah pajak terhadap Modal (ROE) Rasio Kredit thd Dana Pihak Ketiga (LDR) NPL (Non Perfoming Loans) Gross NPL (Non Perfoming Loans) Nett Net Interest Margin (NIM) Giro Wajib Minimum (GWM) (4.69) 9. BOPO (5.52) 10 Persentase pelanggaran dan pelampauan BMPK kepada Pihak Terkait dan Pihak Tidak Terkait #DIV/0! 11. Posisi Devisa Netto (PDN) #DIV/0! 12. Rasio Aset Produktif Bermasalah dan Aset Non Produktif Bermasalah terhadap Total Aset Produktif dan Aset Non Produktif IKHTISAR DATA KEUANGAN Rasio Aset Produktif Bermasalah terhadap Total Aset Produktif Rasio Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) aset keuangan terhadap Total Aset Produktif

11 GRAFIK KINERJA KEUANGAN BANK KALTENG TAHUN TOTAL ASSET (jutaan rupiah) DANA PIHAK KETIGA (jutaan rupiah) KREDIT YANG DIBERIKAN (jutaan rupiah) TOTAL EKUITAS (jutaan rupiah) TOTAL PENDAPATAN (jutaan rupiah) TOTAL BIAYA (jutaan rupiah) LABA SETELAHPAJAK (jutaan rupiah) MODAL SETOR (jutaan ru[iah)

12 GRAFIK KINERJA KEUANGAN BANK KALTENG TAHUN (Lanjutan) CAR (prosentase) ROA (prosentase) 35,00 30,00 25,00 20,00 15,00 10,00 5,00 22,25 18,92 23,75 24,52 29,15 4,20 4,00 3,80 3,60 3,40 3,20 3,89 3,88 3,41 3,52 4, , ROE (prosentase) LDR (prosentase) 35,00 30,00 25,00 20,00 30,78 30,89 29,88 25,31 27,59 100,00 80,00 60,00 88,72 68,74 71,88 77,45 79,82 15,00 10,00 5,00 40,00 20, NIM (prosentase) NPL Gross (prosentase) 14,00 12,00 11,65 1,40 1,20 1,18 10,00 8,00 8,79 7,67 8,23 8,74 1,00 0,80 0,81 0,84 0,81 0,82 6,00 0,60 4,00 0,40 2,00 0, ,00 70,00 68,00 66,00 64,00 62,00 60,00 58,00 56,00 BOPO (prosentase) 69,83 64,24 64,63 63,31 61,

13 I. INFORMASI UMUM A. SEJARAH PERUSAHAAN Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah semula berbentuk Perseroan Terbatas (PT), didirikan pada tanggal 28 Oktober 1961 dengan Akta Notaris Njoo Sio Liep Nomor 24 dengan nama PT. BPD Kalimantan Tengah. Dalam akta pendirian tersebut PT BPD Kalimantan Tengah menjalankan usaha bank di Provinsi Kalimantan Tengah, berkedudukan di ibukota Provinsi Kalimantan Tengah di Palangka Raya. Selanjutnya berdasarkan izin usaha Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor BUM 9-1-3/II tanggal 22 Januari 1962 dengan modal dasar ditetapkan Rp 10 juta, jumlah modal setor sebesar Rp ribu terdiri dari Rp ribu saham Pemda Tingkat I Kalimantan Tengah dan Rp 160 ribu saham swasta. Berdasarkan Undang-undang Nomor 13 tahun 1962 tentang ketentuan-ketentuan pokok Bank Pembangunan Daerah yang menetapkan antara lain bahwa Bank Pembangunan Daerah harus didirikan dengan Peraturan Daerah (Perda), maka Pemerintah Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah menetapkan Peraturan Daerah Nomor 2/DPRD-GR/64, kemudian Peraturan Daerah Nomor 5/DPRD-GR/64 tanggal 3 September 1964 yang disahkan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dengan Surat Keputusan nomor Des 9/4/9-18 tanggal 2 Maret 1965 menjadi Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah yang sebagian sahamnya dimiliki swasta. Dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 14 tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan menyebabkan Peraturan Daerah tersebut perlu disesuaikan kembali, dengan menetapkan Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 1976 jo Nomor 19 tahun 1978 jo Nomor 18 tahun 1981, yang disahkan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor tanggal 30 September Pada tahun 1981 semua saham milik swasta dibeli oleh pemerintah sehingga Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah sepenuhnya menjadi milik Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah. Sesuai perkembangannya berdasarkan Perda Nomor 8 tahun 1992 yang disahkan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor tanggal 23 Maret 1993, menetapkan Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah sebagai Bank Umum dengan modal dasar Rp 15 miliar. Perda tersebut diubah dengan Perda Nomor 1 tahun 1997 yang disahkan Menteri Dalam Negeri dengan Surat Keputusan Nomor tanggal 21 November 1997 menetapkan bahwa modal dasar Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah ditingkatkan menjadi Rp 50 miliar. Selanjutnya dengan Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 1999 tanggal 17 Juli 1999 menetapkan perubahan bentuk badan hukum Bank dari Perusahaan Daerah (PD) Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah menjadi Perseroan Terbatas (PT) Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah dengan sebutan PT. Bank Pembangunan Kalteng dengan modal dasar ditingkatkan menjadi Rp. 60 miliar yang merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan, yakni dimiliki oleh Pemda Provinsi Kalimantan Tengah dan Pemda Kota dan Kabupaten se Kalimantan Tengah. Tindak lanjut dari perubahan bentuk Badan Hukum PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah tersebut telah dituangkan dalam Akta Notaris Ellys Nathalina, SH Nomor 110 tanggal 22 Mei 2000 tentang Pendirian PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan RI Nomor: C HT TH 2000 tanggal 15 Agustus 2000 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 11/2001 tanggal 6 Februari 2001 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 846/2001. Sedangkan pengalihan izin usaha dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas (PT) ditetapkan dengan SK Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Nomor: 2/30/KEP.DSG/2000 tanggal 22 Nopember Perubahan bentuk badan hukum ini telah diumumkan pada tanggal 30 Nopember 2000 dan diberitakan di media massa tanggal 01 Desember

14 Dalam rangka mengantisipasi Program Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang diberlakukan bagi seluruh Perbankan Indonesia, maka PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah melakukan perubahan Modal Dasar dari Rp 60 milyar menjadi Rp 150 milyar. Perubahan modal dasar ini telah disetujui oleh para Pemegang Saham pada RUPS Luar Biasa tanggal 14 Juni 2004 yang dituangkan dalam Akta Notaris Ellys Nathalina, SH Nomor : 4 tanggal 14 Juni 2004 tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dan sudah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia RI Nomor : C HT TH.2005 tanggal 14 Februari 2005 tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas (PT) Bank Pembangunan Kalteng. Sesuai UU No : 40 Tahun 2007 yang mencabut UU No 1 Tahun 1995 Tentang Perseroan Terbatas, maka PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah disingkat PT. Bank Kalteng atau disebut Bank Kalteng telah menyesuaikan Anggaran Dasar (AD) dengan UU PT yang baru ini sekaligus melakukan perubahan Modal Dasar dari Rp 150 milyar menjadi Rp 500 milyar, sebagaimana terakhir diubah dengan Akta Notaris Ellys Nathalina, SH Nomor : 30 tanggal 27 April 2010 tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, yang sudah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU AH Tahun 2010 tanggal 11 Juni 2010 tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan. Memperhatikan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/26/PBI/2012 Tanggal 27 Desember 2012 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor berdasarkan Modal Inti Bank, maka sebagaimana tertuang dalam Akta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) PT. Bank Kalteng Nomor : 06 tanggal 17 Mei 2013 tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah, yang dibuat oleh Ellys Nathalina, SH. MH., Notaris Palangka Raya telah disepakati bersama untuk meningkatkan besarnya Modal Dasar PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah dari Rp ,- (Lima ratus milyar rupiah) menjadi Rp ,- (Satu triliun rupiah) dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : AHU AH Tahun 2013 tanggal 28 Juni

15 B. ARTI LOGO Logo Bank Kalteng ditetapkan dengan SK Direksi Bank Kalteng Nomor : II.12/SK-0012/PEB-2001 tanggal 07 Pebruari 2001 dan tetap bertahan sampai sekarang. DESKRIPSI LOGO BANK KALTENG Citra budaya Kalimantan Tengah disampaikan melalui citra simbolik Perahu. Perahu merupakan alat transportasi sungai yang dipergunakan oleh sebagian besar masyarakat di sekitar daerah aliran sungai. Elemen-elemen budaya ini ditampilkan sebagai identitas Bank Kalteng yaitu lembaga perbankan yang bersifat bisnis serta memiliki inisial kedaerahan. Lingkaran Menggambarkan Bank Kalteng sebagai Bank Sentral di Kalimantan Tengah yang memiliki peran dominan dalam pembangunan perekonomian. Bentuk lingkaran atau bulat mencerminkan sifat usaha perbankan yang dinamis dan global. Perahu Di antara elemen-elemen warna merah, hijau dan kuning terdapat garis putih berbentuk kepala perahu. Perahu menggambarkan gerak usaha yang dinamis dan sebagai gambaran citra visual daerah Kalimantan Tengah. Warna Merah (Neon Red) Warna Merah (Neon Red) mencerminkan keceriaan, semangat sportivitas dan pandangan modern. Warna Hijau Warna hijau memiliki arti : hidup dan kemakmuran dan harapan masa depan baik. Warna Kuning Warna kuning keemasan mempunyai arti : sukses dan kejayaan. C. VISI, MISI DAN MOTTO Visi, Misi dan Motto Bank Kalteng adalah sebagai berikut : Visi : Kokoh, Terpercaya dan Dinamis. Kokoh menjadikan Bank Kalteng sehat, kuat dan tahan uji. Terpercaya adalah jaminan, saling mempercayai dan dipercayai. Dinamis adalah tumbuh, maju dan berkembang secara wajar. Misi : Membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat. Motto : Mitra Terpercaya Meraih Sukses. D. JARINGAN KANTOR BANK Saat ini Bank Kalteng melayani nasabah melalui 91 jaringan kantor dan ATM yang tersebar di seluruh wilayah Kalimantan Tengah. Bank mengoperasikan jaringan operasional yang terdiri dari Kantor Pusat, 1 Kantor Cabang Utama, 13 Kantor Cabang, 14 Kantor Cabang Pembantu, 7 Kantor Kas, 8 Kantor Unit Pelayanan Kas, dan 47 ATM. 6

16 Kantor Pusat : Kantor Pusat Bank Kalteng berkedudukan di Palangka Raya berdasarkan izin Menteri Keuangan RI Nomor BUMN 9.1.3/II tanggal 22 Januari 1962 dan ditegaskan kembali dengan Keputusan Bank Indonesia Nomor : 2/30/Kep/DGS/2000 tanggal, 22 Nopember 2000 tentang pengalihan Ijin usaha BPD Kalteng ke Ijin Usaha PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah. pada Kantor Cabang : 1. Cabang Buntok, berdasarkan izin Menteri Keuangan RI Nomor KEP/0301/KM.6/1977 tanggal 26 Pebruari Cabang Sampit, berdasarkan izin Menteri Keuangan RI Nomor KEP/0301/KM.6/1977 tanggal 26 Pebruari Cabang Pangkalan Bun, berdasarkan izin Menteri Keuangan RI Nomor KEP/030/KM.11/1981 tangga 21 September Cabang Muara Teweh, berdasarkan izin Menteri Keuangan RI Nomor KEP/027/KM.11/1984 tanggal, 20 Maret Cabang Kuala Kapuas, berdasarkan izin Menteri Keuangan RI Nomor KEP/003/KM.11/1986 tanggal, 3 Januari Cabang Utama Palangka Raya, dilaporkan ke Bank Indonesia surat Nomor DPP.03/SB- 0364/III-05 tanggal 3 Maret 2005 dengan izin operasional menggunakan izin Kantor Pusat yaitu dari Menteri Keuangan RI Nomor BUMN 9.1.3/II tanggal 22 Januari 1962 dan ditegaskan kembali dengan Keputusan Bank Indonesia Nomor : 2/30/Kep/DGS/2000 tanggal, 22 Nopember Cabang Kasongan, semula berstatus Kantor Kas sesuai surat Nomor: BRP/11/6690/Agst-90 tanggal 16 Agustus 1990 dan ditingkatkan statusnya menjadi Capem berdasarkan persetujuan Bank Indonesia Nomor : 28/27/UPB1/AdB1/Plk tanggal 18 September 1995 serta ditingkatkan lagi statusnya menjadi Cabang sesuai surat persetujuan Bank Indonesia Nomor : 8/39/DPIP/Prz/Plk tanggal 5 Desember Cabang Tamiang Layang, semula berstatus Capem sesuai persetujuan Bank Indonesia Nomor : 3/17/DPIP/Prz/Plk tanggal 17 Oktober 2001 serta ditingkatkan statusnya menjadi Cabang sesuai surat persetujuan Bank Indonesia Nomor : 8/39/DPIP/Prz/Plk tanggal 5 Desember Cabang Puruk Cahu, semula berbentuk Cabang Pembantu sesuai ijin dari Bank Indonesia Nomor : II.5/SB-2256/Agst-92 tanggal 26 Agustus 1992 serta ditingkatkan statusnya menjadi Cabang sesuai surat persetujuan Bank Indonesia Nomor : 9/42/DPIP/Prz/Plk tanggal 9 Nopember Cabang Sukamara, semula berbentuk Cabang Pembantu berdasarkan persetujuan Bank Indonesia Nomor : 28/27/UPB1/AdB1/Plk tanggal 18 September 1995 serta ditingkatkan statusnya menjadi Cabang sesuai surat persetujuan Bank Indonesia Nomor : 10/11/DPIP/Prz/Plk tanggal 12 Maret Cabang Kuala Kurun, semula berbentuk Cabang Pembantu dilaporkan ke Bank Indonesia surat Nomor : II.5/SB-2256/Agst-92 tanggal 26 Agustus 1992 serta ditingkatkan statusnya menjadi Cabang sesuai surat persetujuan Bank Indonesia Nomor : 10/72/DPIP/Prz/Plk tanggal 17 November Cabang Pulang Pisau, dilaporkan ke Bank Indonesia surat Nomor: BRP/11/1267/Aprl-91 tanggal 15 April 1991 dengan status Kantor Kas, peningkatan status berdasarkan persetujuan Bank Indonesia Nomor : 28/27/UPB1/AdB1/Plk tanggal 19 September 1995 serta ditingkatkan lagi statusnya menjadi Cabang sesuai surat persetujuan Bank Indonesia Nomor : 10/71/DPIP/Prz/Plk tanggal 17 November Cabang Nanga Bulik, semula berbentuk Cabang Pembantu berdasarkan persetujuan Bank Indonesia Nomor: 4/35/DPIP/Prz/Plk tanggal 22 Oktober 2002 serta ditingkatkan statusnya menjadi Cabang sesuai surat persetujuan Bank Indonesia Nomor : 12/49/DPIP/Prz/Plk tanggal 4 November

17 14. Cabang Kuala Pembuang, semula berbentuk Cabang Pembantu dilaporkan ke Bank Indonesia surat Nomor: BRP/11/1268/Aprl-91 tanggal 15 April 1991 serta ditingkatkan statusnya menjadi Cabang sesuai persetujuan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah Nomor : 14/55/DPIP/Prz/Plk tanggal 4 Desember Kantor Cabang Pembantu 1. Cabang Pembantu Ampah, dilaporkan ke Bank Indonesia surat Nomor : BRP/11/0483/Peb- 91 tanggal 11 Februari Cabang Pembantu Tumbang Samba, dilaporkan ke Bank Indonesia surat Nomor: BRP/11/1118/Mar-91 tanggal 25 Maret Cabang Pembantu Pasar Baru Palangka Raya, berdasarkan persetujuan Bank Indonesia Nomor : 28/27/UPB1/AdB1/Plk tanggal 18 September Cabang Pembantu Pasar Kahayan Palangka Raya, berdasarkan persetujuan Bank Indonesia Nomor : 28/27/UPB1/AdB1/Plk tanggal 18 September Cabang Pembantu Pembuang Hulu, berdasarkan persetujuan Bank Indonesia Nomor : 5/4/DPIP/Prz/Plk tanggal 28 Februari Cabang Pembantu Pegatan, berdasarkan persetujuan Bank Indonesia Nomor : 7/46/DPwB2/IDWB2/Plk tanggal 23 September Cabang Pembantu Pujon, berdasarkan persetujuan Bank Indonesia Nomor : 8/11/DPIP/Prz/Plk tanggal 22 Juni Cabang Pembantu Karang Mulya, berdasarkan persetujuan Bank Indonesia Nomor : 10/47/DPIP/Prz/Plk tanggal 5 Agustus Cabang Pembantu Parenggean, berdasarkan persetujuan Bank Indonesia Nomor : 11/17/DPIP/Prz/Plk tanggal 22 Mei Cabang Pembantu Tumbang Jutuh, berdasarkan persetujuan Bank Indonesia Nomor : 11/28/DPIP/Prz/Plk tanggal 13 Juli Cabang Pembantu Kotawaringin Lama, berdasarkan persetujuan Bank Indonesia Nomor: 12/36/DPIP/Prz/Plk tanggal 20 Agustus Cabang Pembantu Simpang Sebabi, berdasarkan persetujuan Bank Indonesia Nomor: 12/37/DPIP/Prz/Plk tanggal 2 September Cabang Pembantu Bahaur, berdasarkan persetujuan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah Nomor : 14/35/DPIP/Prz/Plk tanggal 2 Oktober Cabang Pembantu Patas, berdasarkan persetujuan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah Nomor : 14/41/DPIP/Prz/Plk tanggal 12 Oktober Kantor Kas 1. Kantor Kas Kumai, dilaporkan ke Bank Indonesia surat Nomor : II.5/SB-1767/Mei-92 tanggal 30 Mei Kantor Kas Tewah, dilaporkan ke Bank Indonesia surat Nomor : II.5/SB-2856/Sept-92 tanggal 29 September Kantor Kas Tangkiling, berdasarkan persetujuan Bank Indonesia Nomor : 5/10/DPIP/Prz/Plk tanggal 1 Mei Kantor Kas Samsat, berdasarkan persetujuan Bank Indonesia Nomor : 9/8/DPIP/Prz/Plk tanggal 12 Februari Kantor Kas Kota Palangka Raya, berdasarkan persetujuan Bank Indonesia Nomor : 9/60/DPIP/Prz/Plk tanggal 19 Desember Kantor Kas RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya, berdasarkan persetujuan Bank Indonesia Nomor : 9/62/DPIP/Prz/Plk tanggal 28 Desember Kantor Kas Sei Hanyo, berdasarkan Surat Bank Indonesia Nomor : 15/36/DPIP/PRBU/Plk Tanggal 23 Desember

18 Unit Pelayanan Kas 1. Unit Pelayanan Kas Pasar Indra Kencana Pangkalan Bun, dilaporkan ke Bank Indonesia surat Nomor : BRP/11/3326/Mei-90 tanggal 25 Mei Unit Pelayanan Kas Pasar Pendopo Muara Teweh, dilaporkan ke Bank Indonesia surat Nomor : BRP/11/1190/Mar-91 tanggal 1 Maret Unit Pelayanan Kas Selat Kuala Kapuas, dilaporkan ke Bank Indonesia surat Nomor : II.12/SB-1767/Mei-92 tanggal 30 Mei Unit Pelayanan Kas Pasar Beringin Buntok, dilaporkan ke Bank Indonesia surat Nomor : II.5/SB-0460/Peb-92 tanggal 5 Februari Unit Pelayanan Kas Lingkungan Kantor Gubernur KDH TK.I Kalteng, berdasarkan persetujuan Bank Indonesia Nomor : 30/25/UPB1/AdB1/Plk tanggal 1 Oktober Unit Pelayanan Kas Jalan Haji Ikap (Eks Kantor BPD Kalteng), semula berada di Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah dan pindah alamat berdasarkan persetujuan Bank Indonesia Nomor : 5/9/DPIP/Prz/Plk tanggal 1 Mei Unit Pelayanan Kas Kantor Camat Arut Selatan, Pangkalan Bun, persetujuan Bank Indonesia Nomor : 9/32/DPIP/Prz/Plk tanggal 14 September Unit Pelayanan Kas Sangkurun, Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas, dibuka tanggal 22 Oktober 2012 ATM (Anjungan Tunai Mandiri) 1. Kantor Pusat/Cabang Utama Palangka Raya, 1 unit dibuka tanggal 25 Agustus 2003 sedangkan 3 unit lagi dibuka tanggal 25 Maret 2010 sehingga total sebanyak 4 unit 2. Kantor Cabang Sampit, 1 unit dibuka tanggal 27 Oktober 2003, 2 unit dibuka tanggal 10 April 2012 sedangkan 1 unit lagi dibuka tanggal 28 Nopember sehingga total sebanyak 4 unit 3. Kantor Cabang Muara Teweh 1 unit dibuka tanggal 27 Oktober 2003 sedangkan 1 unit lagi dibuka tanggal 22 Juni 2012 sehingga total sebanyak 2 unit 4. Kantor Cabang Kuala Kapuas 1 unit dibuka tanggal 20 Agustus 2007, 1 unit dibuka tanggal 10 April 2012, sedangkan 1 unit lagi dibuka tanggal 30 Desember 2014 sehingga total sebanyak 3 unit 5. Kantor Cabang Pangkalan Bun 1 unit dibuka tanggal 20 Agustus 2007, sedangkan 1 unit lagi dibuka tanggal 10 April 2012 sehingga total sebanyak 2 unit 6. Kantor Cabang Buntok 1 unit dibuka tanggal 20 Agustus 2007 sedangkan 1 unit lagi dibuka tanggal 22 Juni 2012 sehingga total sebanyak 2 unit 7. Bandar Udara Tjilik Riwut, Palangka Raya sebanyak 1 unit dibuka tanggal 20 Agustus Kantor Cabang Kasongan, 1 unit dibuka tanggal 28 Februari 2009 sedangkan 1 unit lagi dibuka tanggal 22 April 2013 sehingga total sebanyak 2 unit. 9. Kantor Cabang Tamiang Layang 1 unit dibuka tanggal 28 Februari 2009, 1 unit dibuka tanggal 22 Juni 2012, sedangkan 1 unit lagi dibuka tanggal 22 Desember 2014 sehingga total sebanyak 3 unit. 10. Kantor Cabang Puruk Cahu sebanyak 1 unit dibuka tanggal 1 April Kantor Cabang Kuala Kurun, 1 unit dibuka tanggal 7 April 2009 sedangkan 1 unit lagi dibuka tanggal 18 Juli 2013 sehingga total sebanyak 2 unit. 12. Kantor Cabang Sukamara sebanyak 1 unit dibuka tanggal 22 Juni 2009 sedangkan 1 unit lagi dibuka tanggal 30 Desember 2014 sehingga total sebanyak 2 unit 13. Kantor Cabang Pulang Pisau, 1 unit dibuka tanggal 22 Maret 2010 sedangkan 1 unit lagi dibuka tanggal 22 April 2013 sehingga total sebanyak 2 unit. 14. Kantor Cabang Nanga Bulik, 1 unit dibuka tanggal 18 Maret 2011 sedangkan 1 unit lagi dibuka tanggal 22 April 2013 sehingga total sebanyak 2 unit. 9

19 15. Kantor Capem Pasar Kahayan sebanyak 1 unit dibuka tanggal 10 April Kantor Gubernur Kalteng sebanyak 2 unit dibuka tanggal 10 April RSUD dr. Doris Sylvanus, Palangka Raya sebanyak 1 unit dibuka tanggal dibuka tanggal 10 April RSUD Sultan Imanudin, Pangkalan Bun sebanyak 1 unit dibuka tanggal 10 April Kantor Walikota Palangka Raya sebanyak 1 unit dibuka tanggal 22 Juni Kantor Cabang Kuala Pembuang, 1 unit dibuka tanggal 22 Juni 2012 sedangkan 1 unit lagi dibuka tanggal 22 April 2013 sehingga total sebanyak 2 unit. 21. Kantor Capem Ampah, sebanyak 1 unit dibuka tanggal 22 April Kantor Capem Patas, sebanyak 1 unit dibuka tanggal 22 April Kantor Capem Tumbang Samba, sebanyak 1 unit dibuka tanggal 22 Desember Kantor Capem Bahaur, sebanyak 1 unit dibuka tanggal 22 Desember Kantor Capem Kotawaringin Lama, sebanyak 1 unit dibuka tanggal 30 Desember Mega Town Square, sebanyak 1 unit dibuka tanggal 28 Nopember Food Mart (Jl. Seth Adji Palangka Raya), sebanyak 1 unit dibuka tanggal 28 Nopember 2014 Adapun Lokasi Jaringan Kantor & ATM Bank Kalteng sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut : Tabel 2 JARINGAN KANTOR & ATM BANK KALTENG TAHUN 2014 No. Nama Kantor Lokasi 1 Kantor Pusat Jl. RTA Milono No.12 Palangka Raya 2 Cabang Utama Palangka Raya Jl. RTA Milono No.12 Palangka Raya 3 Cabang Buntok Jl. Pelita Raya No. 43 Buntok 4 Cabang Sampit Jl. Ahmad Yani No. 7 Sampit 5 Cabang Pangkalan Bun Jl. Diponegoro No. 42 Pangkalan Bun 6 Cabang Muara Teweh Jl. Yetro Sinseng No. 75 Muara Teweh 7 Cabang Kuala Kapuas Jl. Tambun Bungai No. 08 Kuala Kapuas 8 Cabang Kasongan Jl. Revolusi Kasongan 9 Cabang Tamiang Layang Jl. A.Yani No.16 Tamiang Layang 10 Cabang Puruk Cahu Jl. Jend. Sudirman, Puruk Cahu 11 Cabang Sukamara Jl. Cilik Riwut, Sukamara 12 Cabang Kuala Kurun Jl. Brigjen. Katamso, Kuala Kurun 13 Cabang Pulang Pisau Jl. Panunjung Tarung, Pulang Pisau 14 Cabang Nanga Bulik Jl. Selampin Komp. Perkantoran Bukit Hibul 15 Cabang Kuala Pembuang Jl. Ahmad Yani, Kuala Pembuang 2 16 Cabang Pembantu Pasar Baru Jl. Halmahera No. 1 Palangka Raya 17 Cabang Pembantu Pasar Kahayan Jl. Tjilik Riwut Km. 2 Palangka Raya 18 Cabang Pembantu Tumbang Samba Jl. Tjilik Riwut No. 34 Tumbang Samba 19 Cabang Pembantu Ampah Jl. Kapten R. Susilo No. 16 Ampah 20 Cabang Pembantu Pembuang Hulu Jl. Bakri Entong Pembuang Hulu 21 Cabang Pembantu Pegatan Jl. A. Yani No. 25 Pegatan 22 Cabang Pembantu Pujon Jl. Damang Rahu No. 23 Pujon 23 Cabang Pembantu Karang Mulya Jl. A. Yani Km. 66, Komp. Pasar Karang Mulya. 24 Cabang Pembantu Parenggean Jl. Kalikasa, Parenggean 25 Cabang Pembantu Tumbang Jutuh Jl. Tjilik Riwut, Tumbang Jutuh. 26 Cabang Pembantu Simpang Sebabi Jl. Jend. Sudirman Km. 86, Kec. Telawang 27 Cabang Pembantu Kotawaringin Jl. Pangkalan Muntai, Kec. Kolam 10

20 Lama 28 Cabang Pembantu Bahaur Jl. Hidayatullah, Bahaur 29 Cabang Pembantu Patas Jl. Kantor Desa, Desa Patas 1 30 Kantor Kas Tewah Jl. Gereja No. 13, Tewah 31 Kantor Kas Kumai Jl. Bendahara, Kumai 32 Kantor Kas Tangkiling Jl. Tjilik Riwut Km. 32, Tangkiling 33 Kantor Kas Samsat Palangka Raya Jl. RTA Milono Km 5,5, Palangka Raya 34 Kantor Kas Kantor Walikota Kota P. Jl. Tjilik Riwut Km. 5,5, Palangka Raya Raya 35 Kantor Kas RSUD dr. Doris Sylvanus Jl. Tambun Bungai No. 04 Palangka Raya P. Raya 36 Kantor Kas Sungai Hanyo Jl. Beringin Desa Sungai Hanyo, Kec. Kapuas Hulu, Kab. Kapuas 37 UPK Pasar Beringin Buntok Jl. Merdeka No. 47/A8 Buntok 38 UPK Pasar Pendopo Muara Teweh Jl. Panglima Batur Muara Teweh 39 UPK Pasar Indra Kencana Pangkalan Jl. Pangeran Antasari No. 1 Pangkalan Bun Bun 40 UPK Selat Kuala Kapuas Jl. A. Yani, Pasar Danau Mare Blok C Lt UPK Lingkungan Kantor Gubernur Jl. RTA Milono No. 1 Palangka Raya Kalteng 42 UPK eks. Kantor PT. BP Kalteng lama Jl. Haji Ikap No. 17 Palangka Raya 43 UPK RSUD Sultan Imanuddin Jl. Sultan Syahrir No. 89 Pangkalan Bun 44 UPK Sangkurun Jl. Sangkurun No. 49, Kuala Kurun 45 ATM-Cabang Utama Jl.RTA.Milono No.12, Palangka Raya 46 ATM-Cabang Utama Jl.RTA.Milono No.12, Palangka Raya 47 ATM-Cabang Utama Jl.RTA.Milono No.12, Palangka Raya 48 ATM-Cabang Utama Jl.RTA.Milono No.12, Palangka Raya 49 ATM-Bandara Cilik Riwut Bandara Cilik Riwut, Palangka Raya 50 ATM-Komplek Kantor Gubernur Prov. Jl. G. Obos No. 01 Palangka Raya Kalteng 51 ATM-Komplek Kantor Gubernur Prov. Jl. G. Obos No. 01 Palangka Raya Kalteng 52 ATM-Komplek RSUD dr. Doris Jl. Tambun Bungai No. 04 Palangka Raya Sylvanus P. Raya 53 ATM-Mega Town Square Jl. Yos Sudarso Palangka Raya 54 ATM-Food Mart Jl. Seth Adji Palangka Raya 55 ATM-Capem Pasar Kahayan Jl. Tjilik Riwut Km. 1,5 Komplek Pasar Kahayan 56 ATM-Komplek Kantor Walikota P. Raya Jl. Tjilik Riwut Km. 5,5 Palangka Raya 57 ATM-Cabang Buntok Jl.Pelita Raya No.43, Buntok 58 ATM-Cabang Buntok Jl.Pelita Raya No.43, Buntok 59 ATM-Cabang Pembantu Patas Jl. Kantor Desa, Desa Patas 1, Buntok 60 ATM-Cabang Sampit Jl. A.Yani No.7, Sampit 61 ATM-Cabang Sampit Jl. A.Yani No.7, Sampit 62 ATM-Cabang Sampit Jl. A.Yani No.7, Sampit 63 ATM- Kantor Pemda Kotawaringin Jl. Sudirman No. 1 Sampit Timur 64 ATM-Cabang Pangkalan Bun Jl.P.Diponegoro No.42, Pangkalan Bun 65 ATM-Cabang Pangkalan Bun Jl.P.Diponegoro No.42, Pangkalan Bun 66 ATM-Komplek RSUD Sultan Imanudin Jl. Sultan Syahril No. 17 Pangkalan Bun 67 ATM-Kotawaringin Lama Jl. Pangkalan Muntai, Kotawaringin Lama 11

21 68 ATM-Cabang Muara Teweh Jl.Yetro Sinseng No.75, Muara Teweh 69 ATM-Cabang Muara Teweh Jl.Yetro Sinseng No.75, Muara Teweh 70 ATM-Cabang Kuala Kapuas Jl.Tambun Bungai No.8, Kuala Kapuas 71 ATM-Cabang Kuala Kapuas Jl.Tambun Bungai No.8, Kuala Kapuas 72 ATM-Dishubkominfo Kuala Kapuas Jl. Pemuda Km. 3,5 Kuala Kapuas 73 ATM-Cabang Tamiang Layang Jl.A.Yani No. 16, Tamiang Layang 74 ATM-Cabang Tamiang Layang Jl.A.Yani No. 16, Tamiang Layang 75 ATM-RSUD Tamiang Layang Komplek RSUD Tamiang Layang 76 ATM-Cabang Pembantu Ampah Jl.Kapten R.Susilo No.16, Ampah 77 ATM-Cabang Kasongan Jl. Revolusi, Kasongan 78 ATM-Cabang Pembantu Tumbang Samba Jl. Tjilik Riwut No.34, Tumbang Samba 79 ATM-Komplek Kantor Bupati Katingan Jl. Garuda - Tjilik Riwut Km. 2,5 Kasongan 80 ATM-Cabang Puruk Cahu Jl.Jend. Sudirman, Puruk cahu 81 ATM-Cabang Sukamara Jl. Tjilik Riwut, Sukamara 82 ATM-Cabang Sukamara Jl. Tjilik Riwut, Sukamara 83 ATM-Cabang Pulang Pisau Jl. Panunjung Tarung, Pulang Pisau 84 ATM-Komplek RSUD Pulang Pisau Jl. Trans Kalimantan Komp. Perkantoran Rey IV 85 ATM-Cabang Pembantu Bahaur JL. Hidayatullah, Bahaur, Kec. Kahayan Kuala 86 ATM-Cabang Kuala Kurun Jl. Sangkurun No.49, Kuala Kurun 87 ATM-Cabang Kuala Kurun Jl Brigjen Katamso, Kuala Kurun 88 ATM-Cabang Nanga Bulik Jl. Selampin, Komp. Bukit Hibul Nanga Bulik 89 ATM-Komplek Mini Market Al-Muna Jl. Batu Batanggui, Nanga Bulik 90 ATM-Cabang Kuala Pembuang Jl. Ahmad Yani, Kuala Pembuang 2 91 ATM-Cabang Kuala Pembuang Jl. Ahmad Yani, Kuala Pembuang 2 12

22 E. MANAJEMEN BANK KALTENG Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa Perseroan Terbatas PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah Nomor 22 tanggal 25 Juni 2014 yang dibuat oleh Julius Inggrit Parlindungan Situngkir, SH, Notaris Palangka Raya tentang Pemilihan dan Penetapan Direksi dan Dewan Komisaris Periode Tahun , susunan pengurus adalah sebagai berikut : 1. DEWAN KOMISARIS Prof. DR. AHIM S. RUSAN Komisaris Utama 2. H. MAS SAILY MOCHTAR, SE.MT Komisaris Independen 3. Drs. SALIAN DJALIN Komisaris Independen 13

23 2. DIREKSI : YOSAPATASI, SE Direktur Utama 2. Dra. SAMSIAH NELLY, MM Direktur Umum 3. Ir. RUKMO SUSEDYANTO, MBA Direktur Pemasaran 4. H. SARIFUDIN W. DARON, SE, MM Direktur Kepatuhan 14

24 RIWAYAT PEKERJAAN (KARIR) DEWAN KOMISARIS PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH Prof. DR. AHIM S. RUSAN Lahir di Tumbang Tariak, 11 Mei Mendapat gelar Sarjana Ekonomi tahun 1974 dan gelar Doktor Ilmu Ekonomi tahun Meniti karir di Universitas Palangka Raya dengan jabatan struktural maupun fungsional yang pernah diduduki diantaranya Kepala Tata Usaha Fakultas Ekonomi Unpar, Kepala UPBJJ-UT Palangka Raya, Pembantu Rektor IV, Pembantu Rektor I, Dekan Fakultas Pertanian UNPAR, Ketua Lembaga Penelitian UNPAR, Ketua Pengelola MSM Pasca Sarjana UNPAR, Guru Besar Fakultas Ekonomi Univ. Palangka Raya, Dosen S-2 Pasca Sarjana UNPAR, Konsultan Ahkli Bappeda Propinsi Kal.Teng Penguji S-3 pada Pasca Sarjana UGM, UNPAD dan UNBRAW. Pendidikan tentang Perbankan yang pernah diikuti diantaranya Manajemen Risiko Tingkat I dan Tingkat II, serta Risiko Pasar (Standard Model Basel II). Menjabat sebagai Komisaris Independen Periode H. MAS SAILY MOCHTAR, SE.MT Lahir di Pangkalan Bun tanggal 02 Maret 1958, Mendapat gelar Sarjana dari Fakultas Ekonomi Universitas Palangka Raya pada tahun 1985 dan gelar Magister dari Universitas Brawijaya Malang tahun 2004, membina karir di sebagai Wakil Ketua Pusat KUD Kalteng sejak tahun 1985 s/d awal tahun Dalam perjalanan Karir selanjutnya antara lain pernah menjabat sebagai Wakil Ketua APINDO Kalteng ( ), Pengurus DPD Pemuda Pancasila Kalteng ( ), Wakil Ketua Gabungan Perusahaan Perkebunan Indonesia Kalteng ( ), Ketua KADIN Kalteng ( ), Executive Director Kalimantan Busines Developmen Organization (kerjasama Kalteng dan Australia) ( ), Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur an Kota Palangka Raya ( ), Ketua KONI Kota Palangka Raya ( ), Ketua Palang Merah Indonesia Kota Palangka Raya ( ), Wakil Walikota Palangka Raya ( ), Direktur Utama PT. Palangka Nusantara ( ), Komisaris Utama PT. Bara Tingang Perkasa, dan Komisaris PT. Coalirons Murni Mining. Drs. SALIAN DJALIN Lahir di Tumbang Labaning, 18 Agustus Mendapat gelar Sarjana tahun Meniti karir di PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah sejak Tahun Jabatan struktural maupun fungsional yang pernah diduduki antara lain Wakil Kepala Seksi Personalia, Wakil Kepala Bagian Kesejahteraan, Kepala Bagian Kesejahteraan, Kepala Bagian Adm. Pelaporan, Kepala Bagian Kredit II, Kepala Bagian Pengawasan Pusat, Pjs. Pejabat Pengganti Pimpinan Cabang Kuala Kapuas, Pjs. Pejabat Pengganti Pimpinan Cabang Buntok, Kepala Biro Pengawasan Kepaal Divisi Operasional, Pemimpin Cabang Utama, Kepala Div. SDM Log dan Kesekretariatan, Pemimpin Divisi Treasury, dan Pemimpin Divisi Pengawasan Intern. Pendidikan tentang Perbankan yang pernah diikuti diantaranya Kursus Manajemen SDM Tahun 1982 LPPI Jakarta, Kursus Pemimpin Cabang Tahun 1985 LPPI Jakarta, Kursus Pejabat Pemberian Kredit Tahun 1987 LPPI Jakarta, Kursus Pengawas (Manajer Lini Pertama) Tahun 1988 LPPI Jakarta Pelatihan dan Sosialisasi Prinsi Mengenal Nasabah bekerjasama dengan PPATK Jakarta, Kursus Pemimpin Cabang di LPPI Jakarta Tahun 1985, SESPY (Sekolah Staf Pimpinan Bank) Tahun 2004 di LPPI Jakarta, Sertifikasi Manajemen Risiko Level I, Sertifikasi Manajemen Risiko Level II, Sertifikasi Manajemen Risiko Level III, dan Sertifikasi Manajemen Risiko Level IV. 15

25 RIWAYAT PEKERJAAN (KARIR) DIREKSI PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH YOSAPATASI, SE Lahir di Kasongan tanggal 17 Nopember Mendapat gelar Sarjana Ekonomi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Palangka Raya tahun Mulai membina karir di PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah sejak tahun 1991 sebagai Pelaksana Simpeda, Pelaksana Transfer, Pelaksana Giro dan Kliring, Kasir Umum, Pelaksana Giro, Pelaksana Giro dan Teller Taheta Cabang Buntok, Pelaksana Giro & Kasir Kas Titipan BI, Kepala Seksi Cabang Kuala Kapuas, Pemimpin Cabang Pembantu Tamiang Layang, Pemimpin Bidang Pemasaran Cabang Utama, Pemimpin Cabang Tamiang Layang, Pemimpin Cabang Sampit, dan menjabat sebagai Direktur Utama sejak 25 Juni 2014 sampai sekarang. Pendidikan dan pengembangan skill yang pernah diikuti diantaranya Kursus Sistem Teller, Pelatihan Intern Bank Perkreditan, PPBJ Pejabat Pemberian Kredit, UNAS Program Pengembangan Profesional Perbankan I, Pelatihan dan Sosialisasi Pedoman Kebijakan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah, Pelatihan Risk Management, Program Sertifikasi Manajemen Risiko dan Regulasi Perbankan Indonesia Tk.1, Ujian Sertifikasi Manajemen Risiko Tingkat I, Kursus Pemimpin Cabang Angkatan 154 Tahun 2007, Preparation Certification Of Risk Mangement (Level 2), Ujian Sertifikat Manajemen Risiko Level 2, Ujian Seritifkasi Manajemen Risiko Level 3, Information Certificate In Banking Risk and Regulation, Workshop Implementasi PSAK 50 dan 55 (Revisi 2006), Implementasi PSAK 50 & 55 (Revisi 2006), Workshop Risk Mangement 2010, Credit Market & Operation Risk Management Indonesia Banking The Challenge % Practical Application, Ujian Sertifikasi Manajemen Risiko Level 4, Workshop Membangun & Menerapkan Strategi Anti Fraud Bagi Bank Umum, Workshop Sosialisasi Kebijakan Strategi Anti Fraud, Maximizing The Leadership Potentials Training, dan Program Pemeliharaan Sertifikasi Manajamen Risiko: Seminar Penerapan Manajemen Risiko Operasional yang efektif & Pencegahan Fraud Perbankan. Dra. SAMSIAH NELLY, MM Lahir di Banut Kalamanan tanggal 06 Pebruari Mendapat gelar Sarjana dari Universitas Palangka Raya pada tahun 1989 Jurusan Manajemen dan gelar Pasca Sarjana pada Universitas Brawijaya Malang pada tahun 2005 Jurusan Pemasaran. Pendidikan dan pengembangan skill yang pernah diikuti antara lain Training Kepegawaian tahun 1984, Sistem Teller Angkatan VII tahun 1992, Sistem Teller & Akuntansi tahun 1992, Akuntansi Bank-25 Tahun 1994, Account Officer-57 tahun 1995, Penyusunan Laporan Arus Kas tahun 1996, Pelatihan Pengembangan Efektifitas Pribadi, Peningkatan Team Building tahun 1998, Lokakarya TSI untuk Milenium 2000 tahun 1998, Programmer / Database Tahun 2000, Pelatihan Pengawasan / Pemeriksaan Tahun 2000, Program Pengembangan Profesional Perbankan I tahun 2000, Hardware & Networking System tahun 2001, Pengoperasian Mesin Matica Z3 Embosser untuk Bisnis Kartu tahun 2003, Test Of English Foreign Language (TOEFL) tahun 2004, Kursus Pemimpin Cabang Angkatan 151 tahun 2006, Manajemen Risiko Program Preparation tahun 2006, Pelatihan dan Sosialisasi KYCP LTKT, LTKM dan ketentuan Tindak Pidana Pencucian Uang tahun 2006, For Succesful Completion of the Assets dan Liabilities Management Training (ALMA) tahun 2006, Ujian Manajemen Risiko Level 1 tahun 2006 (Lulus), Prinsip Mengenal Nasabah (KYC) tahun 2006, Ujian Manajemen Risiko Level 2 tahun 2008 (Lulus), Ujian Manajemen Risiko Level 3 tahun 2008 (Lulus), Workshop Implementasi PSAK 50 & 55 (Revisi 2006), tahun 2008, Forum Direktur Umum/ Operasional BPDSI & Workshop Implemetasi Sistim Cash Management Terpadu BPD-Pemda dalam rangka Meningkatkan Program Layanan Pengelolaan Keuangan Daerah tahun 2008, Credit, Market & Operational Risk Management Indonesiaan Banking, The Challenge & Practical Application tahun 2010, Seminar Citra Diri Positif & Komunikasi Efektif menunjang Kesuksesan Karir tahun 2011, Pelatihan Akt Penerapan Standar Akuntansi (SAK) baru sesuai IFRS (International Financial Reporting Standards) tahun 2012, Meningkatkan Pemahaman Tata Cara Penyusunan LBU & Laporan Keuangan Publikasi tahun 2012, Ujian Manajemen Risiko Level 4 tahun 2012(Lulus), Workshop Risk Management & Anti Fraud tahun 2012, Aset dan Liability Management (ALMA) tahun 2013, dan Maximing The Leadership Potentials tahun Selama berkarir pada PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah pernah menduduki berbagai posisi tugas diantaranya Head Teller/Pemimpin Seksi Kas, Kepala Seksi Akuntansi/PDE, Pjs. Pemimpin Capem Pasar Baru, Pjs. Kepala Bagian Keuangan, Kepala Bagian PDE, Kepala Sub Divisi Teknologi & Informasi, Pemimpin Kelompok Pengembangan TI, Plt. Pemimpin Divisi TI & Akuntansi, Pemimpin Divisi TI & Akuntansi, Pemimpin Divisi Treasury, dan sekarang menjabat Direktur Umum periode

26 Ir. RUKMO SUSEDYANTO, MBA Lahir di Klaten Tanggal 13 Oktober Mendapat gelar Sarjana dari Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 1981 Jurusan Kehutanan dan mendapat gelar MBA dari Distance Learning Institute Jakarta Tahun Pendidikan dan pengembangan skill yang pernah diikuti antara lain Total Quality Management Tahun 1993, Branch Manager Course Tahun 1998, New Perspective On Branch Manager Tahun 2001, Managing Productivity 2002, Marketing Analysis, Strategy & Managing Prod Tahun 2004, Insead Leadership Tahun 2004, Leadership Forum Tahun 2006, SMR Level 1 Tahun 2007, Fundamental Project Management 2007, Workshop Coaching For Leadership Tahun 2009, Becoming Knowledge Worker 2009, Legal Awareness Forum Tahun 2012, UKMR Level 3 Tahun 2013, dan UKMR Level 4 Tahun Meniti karir di Bank Bumi Daya sejak tahun 1983 dan pernah menduduki berbagai posisi tugas diantaranya Analis Kredit, Pembantu Kepala Bagian Umum, Kepala Bagian Exim (Ekspor Impor), OM/Manager Jkt Suryo Pranoto, Sub- Branch Manager Bank Mandiri Blitar-Jatim, Branch ManagerJakarta Simprug, Branch Manager Bank Mandiri Jakarta Mangga Besar, Branch Manager Bank Mandiri Jakarta Pondok Indah, Branch Manager Bank Mandiri Makassar Cokroaminoto, Bank Mandiri Jkt Mid Plaza, AVP (Assistent Vice President) Kanwil IV, di Perusahaan Swasta sebagai Manager Keuangan dan sekarang menjabat Direktur Pemasaran Periode H. SARIFUDIN WINFRIED DARON, SE, MM Lahir di Timpah Tanggal 07 Agustus Mendapat gelar Sarjana dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Palangka Raya Tahun 1988 Jurusan Ekonomi Perusahaan dan Pasca Sarjana tahun 2013 Program Studi Manajemen Sumber Daya Manusia STIE Indonesia Malang. Pendidikan dan pengembangan skill yang pernah diikuti antara lain Bank Corporate Planning Angkatan 4 Tahun 1985, Lokakarya Praktek Pembahasan Kredit Eksport Tahun 1989, Pelatihan Usaha Kecil (Mikro) Tahun 1992, Program Pengembangan Profesional Perbankan I Tahun 2002, Kursus Pemimpin Cabang Angkatan 136 Tahun 2004, Pelatihan Implementasi Action Plan Risk Manajement Tahun 2004, Pelatihan dan Sosialisasi KYC, LTKT & LTKM Tahun 2005, Sertifikasi Manajemen Risiko dan Regulasi Perbankan Indonesia Tingkat I Tahun 2006, ESQ Leadership Training Tahun 2006, Sosialisasi GCG, Indikator Kinerja Kunci, System Informasi Akuntansi dan Manajemen Risiko Tahun 2007, Sertifikasi Manajemen Risiko Level 2, Implementasi PSAK 50 & 55 (Revisi 2006) Tahun 2008, International Certificate In Banking Risk and Regulation Tahun 2009, Sertifikasi Manajemen Risiko Level 3, Sertifikasi Manajemen Risiko Level IV Tahun 2012, Maximizing The Leadership Potentials Tahun 2013 dan Workshop Implementasi Prinsip-prinsip GCG Tahun Meniti karir di Bank Kalteng sejak tahun 1979 dan pernah menduduki berbagai posisi tugas antara lain Staff Seksi Pembukuan, Kasie Dana & Jasa, Ka Urusan Pembukuan, Analis Kredit Jk. Panjang Panjang, Kepala Seksi Kredit, Kepala Seksi Kas, Pemimpin Cabang Pembantu, Kepala Sub Divisi Adm. dan Pengembangan Divisi Pengawasan Intern, Pemimpin Kelompok Manajemen Risiko, Pemimpin Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko, Pemimpin Divisi Kepatuhan, Pemimpin Divisi Perkreditan, dan sekarang menjabat Direktur Kepatuhan Periode

27 3. Satuan / Unit Kerja : Pemimpin Divisi : 1. Divisi Perencanaan & Pengembangan : Hamsaruddin, SE 2. Divisi Treasury : Tuah F. Assau, SE 3. Divisi Perkreditan : I Made Danu, S,Sos 4. Divisi SDM dan Umum : Drs. Yedija Soeling 5. Divisi Teknologi Informasi & Akuntansi : Diksen, S. Sos 6. Divisi Kepatuhan : Oberlin STPH Naung, BcKN 7. Divisi Pengawasan Intern : Michael P. Langkah, SE Pemimpin Kelompok : 1. Kelompok Manajemen Risiko : Gito Siswoyo,SE Pemimpin Cabang : 1. Cabang Utama Palangka Raya : Masjuaini, SE 2. Cabang Buntok : Drs. Mikhael Landang 3. Cabang Sampit : John Rolly, SE 4. Cabang Pangkalan Bun : Ahmad Selanorwanda,SE,M.Si 5. Cabang Muara Teweh : Agustinus T. Mambay, SP 6. Cabang Kuala Kapuas : Ebianus T. Embang, SE 7. Cabang Kasongan : Fransiscus X. Martho, SE 8. Cabang Tamiang Layang : Yobhans A. Guan, SE 9. Cabang Puruk Cahu : Koprens Benung, SE 10. Cabang Sukamara : Ahmad Guniardi, SP 11. Cabang Kuala Kurun : Subandi S Musan, S.Pd 12. Cabang Pulang Pisau : Siyin d. Rangka,SE 13. Cabang Nanga Bulik : Yulianson, SE 14. Cabang Kuala Pembuang : Aspiansyah, SE Pemimpin Cabang Pembantu : 1. Capem Ampah : Damianus Dony B.,ST 2. Capem Tumbang Samba : Frima Kuayanto,ST 3. Capem Pasar Baru : Hendra Loren, ST 4. Capem Pasar Kahayan : Agustina Lianie,SH 5. Capem Pembuang Hulu : Nahan V. Suhud 6. Capem Pegatan : Bambang Purwadi, SE 7. Capem Pujon : Ester Siwuh, SE 8. Capem Karang Mulya : Rukianto Sinukaban,SE,MM 9. Capem Parenggean : Dody Cahyo Prasetyo,ST 10. Capem Tumbang Jutuh : Soleman Hukubun,SE 11. Capem Simpang Sebabi : Rydonny Br S.,SP 12. Capem Kotawaringin Lama : Meishias N. Koetin, SE 13. Capem Bahaur : Tajudinnor Asra,S.Hut 14. Capem Patas : Redatuh Samad,SE Pemimpin Kantor Kas : 1. Kas Tewah : Hero Samulajaya, S.Psi 2. Kas Kumai : Rusmiyati 3. Kas Tangkiling : Tuty Yanti, SE 4. Kas SAMSAT Palangka Raya : Emelia Santi,ST 5. Kas Pemerintah Kota P. Raya : Shellvia T. Christina, SE 6. Kas RSUD dr. Doris Sylvanus : Indira Nina Mihing,SH 18

28 Ringkasan Riwayat Hidup Pejabat Eksekutif PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah Hamsaruddin, SE Pemimpin Divisi Perencanaan & Pengembangan Menjabat sejak tanggal 27 Nopember 2014, lahir di Gambut, 02 Maret 1968, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun Tuah F. Assau, SE Pemimpin Divisi Treasury Menjabat sejak tanggal 06 Nopember 2014, lahir di Tangkahen tanggal 17 Juli 1960, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun Diksen, S.Sos Pemimpin Divisi TI & Akuntansi Menjabat sejak tanggal 26 Agustus 2013, lahir di Tumbang Lahang tanggal 10 Desember 1963, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun I Made Danu, S.Sos Pemimpin Divisi Perkreditan Menjabat sejak tanggal 06 Nopember 2014, lahir di Penataran tanggal 04 September 1960, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun Oberlin STPH Naung, BcKN Pemimpin Divisi Kepatuhan Menjabat sejak tanggal 28 Maret 2013, lahir di Barunang 11 April 1960, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun Michael P. Langkah,SE Pemimpin Divisi Pengawasan Intern Menjabat sejak tanggal 21 Maret 2014, lahir di Kasongan tanggal 23 Januari 1961, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun Gito Siswoyo, SE Pemimpin Kelompok Manajemen Risiko Menjabat sejak tanggal 28 Maret 2013, lahir di Surakarta tanggal 16 Mei 1962, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun Drs.Yedija Soeling Pemimpin Divisi SDM & Umum Menjabat sejak tanggal 06 Nopember 2014, lahir di Banjarmasin 17 Maret 1962, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun Masjuaini, SE Pemimpin Cabang Utama Menjabat sejak tanggal 27 Nopember 2014, lahir di Banjarmasin 24 Oktober 1963, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun Drs. Mikhael Landang Pemimpin Cabang Buntok Menjabat sejak tanggal 06 Nopember 2014, lahir di Palangka Raya 01 April 1965, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun John Rolly,SE Pemimpin Cabang Sampit Menjabat sejak tanggal 03 September 2014, lahir di Kuala Kapuas, 22 Juli 1962, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun Ahmad Selanorwanda,SE,M.Si Pemimpin Cabang Pangkalan Bun Menjabat sejak tanggal 27 Nopember 2014, lahir di Pembuang Hulu, 12 April 1968, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun Agustinus Tahan Mambay,SP Pemimpin Cabang Muara Teweh Menjabat sejak tanggal 06 Nopember 2014, lahir di Tumbang Kuayan, 09 Agustus 1961, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun Ebianus Tambo Embang, SE Pemimpin Cabang Kuala Kapuas Menjabat sejak tanggal 06 Agustus 2013, lahir di Palangka Raya 28 April 1970, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun

29 Fransiskus Xaverius Martho,SE Pemimpin Cabang Kasongan Menjabat sejak tanggal 03 September 2014, lahir di Banjarmasin, 05 September 1973, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun Yobhans A. Guan,SE Pemimpin Cabang Tamiang Layang Menjabat sejak tanggal 06 Nopember 2014, lahir di Tumbang Kajuei, 22 Juni 1963, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun Yulianson, S.Mn Pemimpin Cabang Nanga Bulik Menjabat sejak tanggal 30 April 2013, lahir di Pangkalan Bun, 23 Juli 1969, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun Subandi S Musan, S.Pd Pemimpin Cabang Kuala Kurun Menjabat sejak tanggal 6 September 2013, lahir di Sampit, 25 Juli 1964, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun Siyin D. Rangka,SE Pemimpin Cabang Pulang Pisau Menjabat sejak tanggal 06 Nopember 2014, lahir di Tumbang Tarusan, 11 April 1963, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun Koprens Benung, SE Pemimpin Cabang Puruk Cahu Menjabat sejak tanggal 01 Oktober 2012, lahir di Palangka Raya, 22 November 1960, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun Ahmad Guniardi, SP Pemimpin Cabang Sukamara Menjabat sejak tanggal 15 Agustus 2013, lahir di Palangka Raya, 2 Maret 1973, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun Aspiansyah,SE Pemimpin Cabang Kuala Pembuang Menjabat sejak tanggal 11 April 2014, lahir di Mandomai 22 Januari 1961, bekerja pada Bank Kalteng sejak tahun F. SUMBER DAYA MANUSIA Tabel : 3 Jumlah Karyawan Menurut Pendidikan Tahun (orang) No. TINGKAT P ER TUMB UHAN P ENDIDIKAN Orang % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)=(7-6) (9)=(8:6) 1 s.d Diploma ,18 2 D ,13 3 S (12) (3,17) 4 S ,22 TOTAL ,18 Dari jumlah pegawai per 31 Desember 2014 sebanyak 600 orang tersebut terdiri dari : orang berstatus Pegawai Tetap - 76 orang berstatus Pegawai Trainee - 3 orang berstatus Tenaga Kontrak Administrasi orang berstatus Tenaga Kontrak Non Administrasi Jika dilihat dari jenis kelamin terdiri dari: orang pria orang wanita 20

30 Memperhatikan data diatas terlihat bahwa pertumbuhan tingkat pendididikan pada strata yang lebih tinggi khususnya S-2 mengalami peningkatan yang signifikan, sedangkan untuk tingkat pendidikan rendah S-1 mengalami penurunan dikarenakan pegawai pensiun, pegawai memasuki masa persiapan pensiun (MPP), berhenti atas permintaan sendiri (dengan hormat) dan diberhentikan dengan tidak hormat. Namun hal ini telah diantisipasi dengan Proses Rekrutmen yang direncanakan dilaksanakan pada tahun 2015 dengan strata Pendidikan D-3 & S.1. Lebih lanjut, memperhatikan jumlah pegawai, maka posisi 31 Desember 2014 terjadi peningkatan jumlah pegawai sebanyak 6 orang bila dibandingkan dengan posisi 31 Desember Kebijakan umum bidang personalia dititikberatkan pada upaya pengembangan kualitas sumber daya manusia melalui program pendidikan / Pelatihan intern dan ekstern, perbaikan penghasilan / peningkatan kesejahteraan, penilaian formasi / kebutuhan pegawai, rekruitmen pegawai serta peningkatan disiplin pegawai. Data pegawai yang diikutsertakan pada pendidikan / latihan adalah sebagai berikut : Tabel : 4 JENIS KURSUS/PELATIHAN PERIODE TAHUN (orang) JENIS PELATIHAN PERTUMBUHAN Orang % Teknis Perbankan (140) (18,16) Manajerial (77) (46,95) Profesional ,32 J u m l a h ,87 G. PERKEMBANGAN EKONOMI & PERBANKAN DAERAH TAHUN 2014 Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah pada tahun 2014 mengalami keterlambatan dibanding tahun Pertumbuhan Ekonomi di Kalimantan Tengah pada tahun 2014 tercatat sebesar 6,21% (yoy) sementara tahun 2013 sebesar 7,38%. Perlambatan tersebut sejalan dengan kinerja perekonomian nasional yang juga melambat 5,58% (yoy) di tahun 2013 menjadi 5,02% (yoy) pada tahun Meski melambat di tahun 2014, pertumbuhan Kalimantan Tengah masih menjadi yang tertinggi dibandingkan provinsi lainnya di Kalimantan (Kalimantan Barat 5,02% (yoy), Kalimantan Selatan 4,82% (yoy). Sementara itu bila dilihat secara Triwulanan, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah di Triwulan IV 2014 mengalami pertumbuhan sebesar 5,25% (yoy). Inflasi Triwulanan IV mencapai 7,07 (yoy) lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,82% (yoy). Secara Triwulanan inflasi Kalimantan Tengah sebesar 3,26% (qtq), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 0,52% (qtq). Secara umum inflasi tahun 2014 disebabkan oleh shock kenaikan harga BBM yang memberikan tekanan inflasi pada komoditas lainnya. Perkembangan pertumbuhan aset perbankan di Kalimantan Tengah pada tahun 2014 menunjukan Keterlambatan jika dibandingkan tahun 2013 yang mencapai 12,48% (yoy). Saat ini jumlah aset perbankan baik Bank Konvensional, Bank Syariah dan BPR mencapai Rp. 24,63 triliun atau tumbuh 4,37% (yoy). Di sisi aset perbankan konvensional, tercatat sebesar Rp. 23,58 triliun atau tumbuh melambat menjadi 4,51% (yoy) jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 11,57% (yoy). Sementara itu, aset perbankan syariah mengalami penurunan dari 48,50% (yoy) pada tahun 2013 menjadi -1,69% (yoy) pada periode laporan dengan jumlah aset mencapai Rp. 745,70 miliar. Selanjutnya, aset milik BPR Konvensional dan syariah tercatat sebesar Rp. 291,87 miliar atau tumbuh 25,91% (yoy) jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Berdasarkan Laporan Bank Umum (LBU) Bank Indonesia, kredit perbankan di Kalimantan Tengah pada periode laporan adalah Rp. 17,54 triliun atau tumbuh sebesar 3,83% (yoy), melambat dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni sebesar 18,29% (yoy). Dan berdasarkan Penyebaran kredit ke Kabupaten / Kota, Kotawaringin Timur masih menjadi Kota dengan 21

31 penyerapan kredit terbesar di Kalimantan Tengah yakni sebesar 38,56%. Diikuti Palangka Raya yang menyerap 31,15% dan Kotawaringin Barat sebesar 9,00%. Provinsi Kalimantan Tengah memiliki 22 (dua puluh dua) Bank yang terdiri dari 13 (tiga belas) Bank Umum Konvensional, 4 (empat) Bank Umum Syariah dan 5 (lima) Bank Perkreditan Rakyat. U r a i a n Perbankan Kalteng Tabel : 5 PANGSA PASAR PT. BANK KALTENG PT. Bank Kalteng Share Tahun Perbankan Kalteng PT. Bank Kalteng Share Tahun Perbankan Kalteng (jutaan rupiah) PT. Bank Share Kalteng Tahun (1) (5) (6) (7=6:5 (5) (6) (7=6:5) (5) (6) (7=6:5) 1. Total Asset , , ,83 2. Dana Pihak Ketiga : , , ,03 - Giro , , ,33 - Tabungan , , ,54 - Deposito , , ,84 3. Kredit Yang Diberikan , , ,27 4. Jumlah Kantor (Unit) , , ,37 Sumber data : Statistik Ekonomi Keuangan Daerah Kalimantan Tengah Triwulan IV 2014 H. KEBIJAKAN MANAJEMEN Dalam rangka mengantisipasi kondisi ekonomi pada tahun 2014, ditempuh beberapa kebijakan antara lain sebagai berikut : 1. Kebijakan 1 (Pertama) tahun 2014 dalam meningkatkan Kuantitas, Kualitas serta Kompetensi SDM melalui program kegiatan dan sasaran sebagai berikut : a. Melakukan rekrut pegawai baru dengan sistem kontrak diutamakan untuk tenaga analis kredit produktif disamping tenaga lainnya sesuai kebutuhan bank. b. Melakukan Pendidikan dan pelatihan intern dan ekstern; c. Memberlakukan standarisasi wajib memiliki sertifikasi manajemen risiko sesuai tingkat Jabatan; 2. Kebijakan 2 (Kedua) tahun 2014 dalam meningkatkan Pelayanan Unggul melalui program kegiatan dan sasaran sebagai berikut : a. Melakukan rating layanan bekerjasama dengan Manajemen Riset Indonesia (MRI); b. Menumbuhkan Budaya melayani di Kantor Cabang dan Capem Bank Kalteng; c. Menambah layanan bagi Pemerintah Daerah se Kalteng; d. Melakukan supervisi kinerja layanan di Kantor Cabang dan Capem Bank Kalteng; 3. Kebijakan 3 (Ketiga) tahun 2014 dalam meningkatkan modal Inti secara bertahap sesuai dengan tingkat Risiko melalui program kegiatan dan sasaran sebagai berikut : a. Meningkatkan Modal Inti secara bertahap sesuai dengan tingkat risiko; b. Meningkatkan intensitas koordinasi dan sosialisasi kepada stakeholders (a.l. Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota, Pemerintah Kabupaten dan DPRD). 4. Kebijakan 4 (Keempat) tahun 2014 dalam melakukan Konsolidasi dan Revitalisasi Teknologi Informasi melalui program kegiatan dan sasaran sebagai berikut : a. Mengoptimalisasi Support IT kepada Layanan dan produk a.l.laporan keuangan, sistem akuntansi, jaringan Kantor, produk dan sistem informasi manajemen; b. Mengimplementasi tahapan tahapan arsitektur dan capasity perencanaan dan pengembangan IT. 5. Kebijakan 5 (Kelima) tahun 2014 dalam melakukan Inovasi Pengembangan Produk melalui program kegiatan dan sasaran sebagai berikut : a. Mengembangkan fitur produk sesuai segmen; b. Melakukan diversifikasi produk; 22

32 6. Kebijakan 6 (Keenam) tahun 2014 dalam meningkatkan Jaringan Kantor dan ATM melalui program kegiatan dan sasaran sebagai berikut : a. Melakukan upgrade penampilan Kantor Pusat/Cabang/Capem /Kas/UPK dan neon box ATM b. Memperluas jaringan layanan Kantor dan ATM di tempat-tempat strategis yang memiliki potensi pengembangan bisnis; 7. Kebijakan 7 (Ketujuh) tahun 2014 dalam meningkatkan share Kredit Produktif, UMKMK dan Mikro Kecil melalui program kegiatan dan sasaran sebagai berikut : a. Menyusun pertumbuhan dan share kredit produktif secara bertahap hingga mencapai 55% pada tahun 2018 dari total kredit Bank Kalteng yang berperingkat dalam BUKU 1 b. Melaksanakan 9 (sembilan) program kerja sebagai langkah mendukung pencapaian sasaran kredit produktif sebesar 55%, dan kepada UMKM minimal 20%, dan Usaha Mikro Kredit 10%, di tahun 2018 c. Melakukan Review dan perubahan terhadap kebijakan-kebijakan dan skim kredit; 8. Kebijakan 8 (Kedelapan) tahun 2014 dalam meningkatkan struktur Dana Pihak Ketiga (DPK), melalui program kegiatan dan sasaran sebagai berikut : a. Melakukan peningkatan daya saing suku bunga, biaya administrasi dari Dana Pihak Ketiga (DPK) melalui rapat ALCO; b. Melakukan promosi melalui sarana a.l. Undian berhadian, Website, radio/tv dan media cetak, baliho, Kalender, buku agenda, event ulang tahun Bank Kalteng, dan eventevent lainnya; c. Melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR); 9. Kebijakan 9 (Kesembilan) tahun 2014 dalam memperkuat Manajemen Risiko, dan Good Corporate Governance (GCG), melalui program kegiatan dan sasaran sebagai berikut : a. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Kecukupan kebijakan & prosedur manajemen risiko, Sistem pengendalian internal yang komprehensif sehingga semua kebijakan, keputusan, strategi, tindakan dan aktivitas operasional yang dilakukan telah memenuhi prinsip kehati-hatian. b. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan semua kebijakan, keputusan, dan aktivitas operasional sehingga memenuhi Good Corporate Governance (GCG) meliputi keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, kewajaran. 10. Kebijakan 10 (Kesepuluh) tahun 2014 dalam meningkatkan memperkuat Fungsi Kepatuhan melalui program kegiatan dan sasaran sebagai berikut : a. Memastikan semua kebijakan, keputusan, strategi, tindakan dan aktivitas operasional yang dilakukan telah memenuhi ketentuan pedoman internal, Peraturan Bank Indonesia, Undang-undang Republik Indonesia dan Peraturan lainnya; b. Memonitoring Program kerja audit terhadap Operasional Bank guna terlaksananya fungsi Kepatuhan; 11. Kebijakan 11 (kesebelas) tahun 2014 memperkuat pelaksanaan Fungsi Satuan Pengawasan Intern melalui program kegiatan dan sasaran sebagai berikut : a. Audit rutin tahun 2014 direncanakan mulai dilaksanakan mulai bulan Februari 2014 dengan memperhatikan Cabang mana saja yang akan dilakukan Audit setelah selesai dilakukan perhitungan beberapa elemen-elemen factor risiko yang dinilai pada akhir tahun 2013 (setelah semua Audit ke Cabang selesai dilaksanakan); b. Mensosialisasikan setiap pedoman audit yang baru kepada KIC atau seluruh jajaran Divisi Pengawasan Intern PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah; c. Membenahi personil yang ada di Divisi Pengawasan Intern termasuk KIC; d. Mengusulkan personil di Divisi Pengawasan Intern agar segera diisi, dengan jumlah personil yang cukup memadai dan sesuai kualifikasi; e. Meningkatkan Kualitas Personal dengan cara mengikuti pelatihan, seminar atau workshop maupun program sertifikasi. 23

33 12. Strategi untuk mendukung arah kebijakan I (Pertama) sampai dengan kebijakan IV (Keempat) tahun sesuai dengan Keputusan bersama Direksi dan Dewan Komisaris Bank Kalteng No.DIR.01/SK-0023/VI-13 dan No.006/SK/Dekom/PT.BPKT/VI/2013 tanggal 11 Juni 2013 tentang Corporate Plan Bank Kalteng periode pada Bab VII. I. STRATEGI UTAMA 1. Meningkatkan Kuantitas, Kualitas serta Kompetensi SDM Strategi meningkatkan Kuantitas, Kualitas serta Kompetensi SDM melalui program kegiatan sebagai berikut : 1. Melakukan sistem perekrutan mengutamakan pelayanan yang mengedepankan penampilan, postur dengan performance baik melalui test standar seperti IQ, Perilaku dan TPA, mempunyai kemampuan untuk menjual (selling ability), dan diawali dengan sistem kontrak yang pengangkatannya diukur dengan kemampuan menjual produk dan jasa; 2. Melakukan Pendidikan dan pelatihan guna peningkatan efisiensi dan produktivitas melalui keuntungan (laba) perusahaan yang semakin meningkat sejalan dengan peningkatan pengetahuan, keterampilan serta perubahan sikap kerja pegawai; 3. Memberlakukan standarisasi wajib disetiap jenjang jabatan untuk memiliki sertifikat manajemen risiko sesuai dengan tingkatan jabatan; 2. Meningkatkan Pelayanan Unggul Strategi meningkatkan Kualitas pelayanan menjadi unggul melalui program kegiatan sebagai berikut : a. Melakukan kerjasama dengan lembaga riset independen seperti MRI untuk melakukan rating terhadap layanan yang diberikan dan tingkat kepuasan nasabah; b. Melakukan penyempurnaan BPP standar pelayanan bekerjasama dengan pihak ketiga untuk mengelola the Core Values of a service oriented culture yang meliputi Professional, dan knowing Customer, serta Attitude. 3. Meningkatkan Modal Inti secara bertahap sesuai dengan tingkat Risiko Untuk meningkatkan Modal Inti secara bertahap sesuai dengan tingkat risiko yang dihadapi Bank Kalteng dan tetap menjaga Rasio CAR diatas 15% sesuai blueprint BPD Regional Champion, melalui program kegiatan sebagai berikut : a. Modal inti meningkat secara bertahap sejalan dan sesuai dengan tingkat risiko agar tidak terganggunya pertumbuhan kegiatan usaha, mampu dan tahan terhadap persaingan dengan kelompok bank umum lainnya; b. Meningkatkan intensitas koordinasi dan sosialisasi kepada stakeholders (a.l. Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota, Pemerintah Kabupaten dan DPRD) perihal pentingnya penambahan modal dan akses sumber permodalan lainnya. 4. Melakukan Konsolidasi dan Revitalisasi Teknologi Informasi Strategi melakukan konsolidasi dan revitalisasi Teknologi Informasi (TI) melalui program kegiatan sebagai berikut : a. Menyusun arsitektur dan capasity IT, seta membuat tahapan tahapan implementasi blueprint IT b. Melakukan optimalisasi support kepada layanan serta produk dan jaringan. 5. Melakukan Inovasi dan Pengembangan Produk Inovasi dan Pengembangan Produk dilakukan guna meningkatkan daya tarik, daya saing, menjadi lead product, mempertahankan Nasabah untuk tidak pindah pada bank lain, untuk itu dilakukan strategi : a. Mengembangkan fitur produk sesuai segmen; b. Melakukan diversifikasi produk; c. Menambah outlet layanan ATM 24

34 6. Meningkatkan jaringan layanan Kantor dan ATM Meningkatkan jaringan layanan Kantor, ATM, Mobil Kas Keliling guna optimalisasi peningkatan kemampuan penguasaan pasar, penjualan produk dan jasa dan meningkatkan Image menjadi Tuan Rumah di daerah sendiri Provinsi Kalteng, untuk itu dilakukan strategi : a. Melakukan upgrade penampilan Kantor Pusat / Cabang / Capem / Kas / UPK; b. Memperluas jaringan layanan kantor dan ATM di tempat tempat strategis yang memiliki potensi pengembangan bisnis; 7. Meningkatkan share Kredt Produktif dan UMKM, dengan prioritas pemberian kredit UMKM, Kredit Investasi, Kredit Modal Kerja dan standby loan Sektor Usaha Konstruksi a. Menyusun pertumbuhan dan share Kredit Produktif secara bertahap hingga mencapai 55% pada tahun 2018 dari total kredit Bank Kalteng yang berperingkat dalam BUKU 2; b. Melaksanakan langkah-langkah strategis peningkatan dan pemasaran kredit melalui action step peningkatan Kredit Produktif sebagai langkah mendukung pencapaian menjadi sebesar 55% di tahun 2018 dan tahun-tahun berikutnya; c. Pemberian Kredit UMKM, Kredit Investasi, Kredit Modal Kerja dan standby loan Sektor Usaha Konstruksi akan mendapat prioritas. 8. Meningkatkan penghimpunan dana masyarakat Meningkatkan penghimpunan dana masyarakat melalui produk dana untuk Giro, Tabungan, Deposito, untuk itu dilakukan strategi : a. Pemberian bunga bersaing; b. Penambahan produk baru dan penambahan fitur-fitur produk; c. Melakukan promosi, edukasi dan sosialisasi produk-produk Dana; d. Peningkatan dan penambahan fasilitas layanan, Jaringan Kantor, Jaringan Electronic (ATM & Mobile); e. Melakukan/menyelenggarakan Tabungan Berhadiah. 9. Memperkuat Manajemen Risiko & GCG Strategi memperkuat Manajemen Risiko & GCG melalui program kegiatan sebagai berikut : a. Memitigasi 8 ( delapan ) jenis Risiko, sehingga risiko inheren dapat dipertahankan pada Peringkat 2 dan Kualitas Manajemen Risiko pada Peringkat 2. b. Penilaian Faktor GCG mampu berada pada Peringkat Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum Sejalan dengan PBI Nomor : 13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011, Direksi wajib menumbuhkan dan mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank. Direksi wajib memastikan dan mengingatkan serta mengevaluasi bahwa fungsi kepatuhan telah berjalan dan terlaksana disemua jenjang organisasi. Dewan Komisaris wajib melaksanakan pengawasan aktif terhadap Fungsi Kepatuhan Bank dengan melakukan evaluasi dan memberi saran-saran. Strategi Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum melalui program kegiatan Review dan Revisi BPP termasuk sosialisasi kepada seluruh Pejabat dan Pegawai Bank Kalteng. 25

35 J. Kerjasama dengan Pihak Lain 1. Kerjasama dengan PT. JAMKRIDA dalam bidang Bank Garansi dan Penjaminan Kredit. 2. Kerjasama dengan BPD lainnya diseluruh Indonesia dibidang pelayanan kiriman uang dan jasa lainnya. 3. Kerjasama dengan PT. Telkomsel dibidang pembayaran/tagihan prabayar. 4. Kerjasama dengan PT. Taspen dibidang layanan pembayaran pensiun PNS. 5. Kerjasama dengan PT. Asuransi Bumi Putra 1912 di bidang asuransi jiwa. 6. Kerjasama dengan Perum JAMKRINDO di bidang layanan Penjaminan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Garansi Bank & Penjaminan Kredit 7. Kerjasama dengan PT. Telkom dalam rangka penggunaan jaringan internet dan jaringan satelit. 8. Kerjasama dengan Institut Bankir Indonesia dan LPPI Jakarta dalam rangka pengembangan dan peningkatan kualitas SDM. 9. Kerjasama dengan PT. Artajasa, PT. Lintasarta, dan PT. Andalan Terampil Multisiss Jakarta dalam rangka pengembangan ATM Bersama. 10. Kerjasama dengan Departemen Keuangan RI c.q. Dirjen. Perbendaharaan dalam rangka pendanaan Kredit Ketahanan Pangan (KKP) dan pemberian dana SUP Kerjasama dengan PT. Jasindo dibidang layanan asuransi kerugian. 12. Kerjasama dengan PT. ManTra Global Konsultan Jakarta dalam rangka pengembangan Teknologi Informasi & Virtual Banking System (VBS). 13. Kerjasama dengan Kementerian Negara Perumahan Rakyat untuk KPR Sejahtera / FLPP 14. Kerjasasama dengan ASKRINDO untuk asuransi jiwa dan kredit. 15. Kerjasama dengan ASKRIDA untuk asuransi jiwa dan kredit. 16. Kerjasama dengan HIMALAYA PERLINDUNGAN untuk Garansi Bank. 17. Kerjasama dengan JIWASRAYA untuk asuransi Garansi Bank. 18. Kerjasama dengan Kementerian Koperasi & UMKM 19. Kerjasama dengan BPDSI yang tergabung dalam ASBANDA untuk kredit sindikasi. 20. Kerjasama dengan Direktorat Jenderal Pajak sebagai Bank Persepsi atau bank yang diberi wewenang menerima setoran pajak. 21. Kerjasama dengan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan untuk meningkatkan kompetensi SDM 22. Kerjasama dengan Kejaksaan Tinggi/Kejaksaan Negeri se Kalimantan Tengah di Bidang Hukum Perdata dan Tata Usaha Negara yang meliputi bantuan hukum, pertimbangan hukum, dan tindakan hukum. 23. Menindaklanjuti Komitmen Bersama BPD Regional Champion (BRC) yang ditandatangani oleh Gubernur, Komisaris Utama dan Direktur Utama yang bertekad menjadikan BPD sebagai Bank Tuan Rumah di Daerah Sendiri. 26

36 K. Budaya Perusahaan Budaya perusahaan bank adalah sikap dan perilaku para pegawai dalam mencapai visi dan misinya. Sikap dan perilaku tersebut merupakan pencerminan dari nilai-nilai, dan norma-norma yang ada di lingkungan bank. Penjabaran lebih lanjut atas pilar utama atau Pernyataan Budaya Perusahaan Bank Kalteng yaitu Mitra Terpercaya Meraih Sukses sebagai acuan pokok bagaimana perilaku semua pejabat dan pegawai di Bank Kalteng dalam mengelola bisnisnya. Sehingga dapat memiliki hal-hal sebagai berikut : 1. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan/Nasabah. 2. Meningkatkan ketrampilan dan keahlian Sumber Daya Manusia (SDM) Bermutu Tinggi. 3. Meningkatkan keuntungan kepada Pemegang Saham Manajemen Bank bertekad untuk menerapkan Intisari dari Butir Perilaku Budaya Perusahaan yaitu : 1. Bekerja keras dengan penuh tanggung jawab, jujur dan berdisiplin sebagai wujud dari keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Bersikap sebagai pemasar bagi Bank dan produk-produknya. 3. Bekerja sebagai wirausahawan, inovatif, kreatif, dinamis dan proaktif. 4. Memelihara semangat kerja yang didasari kebersamaan. 5. Memberikan layanan secara cepat, teliti (akurat) dan ramah 6. Memperluas wawasan, pengetahuan dan keterampilan demi kemajuan Bank. 7. Peduli terhadap masalah yang muncul dan menyelesaikannya secara tepat dan cepat. 8. Bersikap tertib, selalu tampil rapi, tepat waktu, tepat janji dan menjunjung tinggi etika pergaulan. 9. Berfikir, bersikap, dan bekerja secara profesional yang didasari penguasaan dan sesuai sistem dan prosedur yang berlaku. 10. Bersikap terbuka, rasa kebersamaan, toleran, dan menjaga keharmonisan antar sesama pegawai. 27

37 II. TATA KELOLA PERUSAHAAN A. PENDAHULUAN Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan PBI NO. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas PBI No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 serta Surat Edaran BI No. 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, maka dalam rangka meningkatkan kinerja Bank guna melindungi kepentingan stakeholders dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta nilai-nilai etika yang berlaku umum pada industri perbankan, diperlukan pelaksanaan Good Corporate Governance secara tepat dan terukur. Dengan semakin kompleknya Risiko yang dihadapi bank, maka semakin meningkat pula kebutuhan praktek Good Corporate Governance oleh perbankan. Tata Kelola adalah faktor yang sangat penting dalam industri perbankan dalam memelihara kepercayaan dan keyakinan pemegang saham. Bank Kalteng sebagai Bank milik daerah yang menjadi tumpuan harapan masyarakat Kalimantan Tengah menyadari pentingnya Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) untuk mendukung pertumbuhan usaha serta memberi nilai tambah bagi seluruh stakeholders yang memiliki kepentingan secara langsung atau tidak langsung terhadap kegiatan usaha Bank. Untuk mengimplementasikan GCG secara menyeluruh dan berkesinambungan di dalam organisasi perusahaan, Bank Kalteng berusaha menjalankan seluruh praktik-praktik GCG berdasarkan ketentuan dan peraturan perundang-undangannya yang ada. Maka oleh sebab itu Dewan Komisaris wajib memastikan terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi (Pasal 9 ayat (1) PBI NO. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006). Komitmen yang tinggi dari Pengurus (Dewan Komisaris & Direksi) serta seluruh karyawan Bank Kalteng merupakan modal utama Bank Kalteng untuk mewujudkan sebuah organisasi yang transparan (transparency), akuntabel (accountability), bertanggung jawab (responsibility), independen (independency) dan wajar (fairness). Dalam menghadapi situasi perekonomian yang berkembang cepat dan dinamis dengan berbagai tantangan yang dihadapi, kedepannya Bank Kalteng harus secara terus menerus melakukan tata kelola perbankan yang sehat dan tangguh agar mampu bertahan terhadap persaingan yang semakin ketat dan mampu berkembang. Sehubungan dengan itu, berbagai aturan seperti penerapan kualitas manajemen risiko dan tata kelola perusahaan yang sehat (good corporate governance), mutlak harus dilaksanakan oleh Bank. Dewan Komisaris dan Direksi Bank Kalteng berkomitmen dan berkeyakinan bahwa penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang tepat merupakan salah satu prasyarat mutlak dalam proses penyelenggaraan aktivitas dan operasional Bank. Penerapan prinsip GCG secara baik diharapkan akan meningkatkan kepercayaan investor dan stakeholder serta memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Dapat diyakini bahwa penerapan prinsip-prinsip dan praktek-praktek terbaik GCG yang konsisten diharapkan akan memberikan manfaat, baik bagi Bank maupun para pemangku kepentingan lainnya yaitu dengan : Meningkatnya kesungguhan manajemen dalam menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, kewajaran dan kehati-hatian dalam pengelolaan/pengurusan Bank. 28

38 Meningkatnya kinerja Bank, efisiensi yang terukur, mengefektifkan manajemen dan meningkatkan pelayanan kepada stakeholders. 1. Meningkatnya minat dan kepercayaan investor, nasabah dan debitur serta para pemegang saham. 2. Terlindunginya Bank dari intervensi eksternal dan tuntutan hukum. 3. Dapat meminimalisir terjadinya fraud yang bisa merugikan Bank. 4. Diharapkan dapat memberikan kontribusi laba yang optimal. Struktur Tata Kelola Bank Kalteng adalah sebagai berikut: I. DEWAN KOMISARIS A. Kedudukan dan Pelaksanaan Tugas serta Tanggung Jawab Dewan Komisaris 1. Jumlah Dan Komposisi, Kriteria Dan Independensi Anggota Dewan Komisaris a. Jumlah dan Komposisi Berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 5 September 2009 yang dituangkan dalam Akta No. 02 tanggal 5 September 2009 yang dibuat oleh Ellys Nathalina SH, MH Notaris di Palangka Raya, tentang susunan Dewan Komisaris Bank Kalteng periode terhitung tanggal 5 September 2009 dan sesuai Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 28 Agustus 2013 yang dituangkan dalam Akta No. 122 yang dibuat oleh Ellys Nathalina SH, MH Notaris di Palangka Raya yang memutuskan menyetujui perpanjangan Masa Jabatan Direksi dan Dewan Komisaris Bank Kalteng periode tahun sampai dengan terpilihnya Pengurus Bank Kalteng yang baru, dengan susunan sebagai berikut : Dewan Komisaris Drs. Andris P. Nandjan : Komisaris Utama Drs. Noordimansyah : Komisaris Independen Prof. Dr. Ahim S. Rusan : Komisaris Independen Direksi Drs. Arthemas Edmond Assan, MM : Direktur Utama Soepangat Ngaseri, SE : Direktur Umum Drs. Charli Taman : Direktur Pemasaran Drs. Yesaya Itam Minun : Direktur Kepatuhan Selanjutnya sesuai dengan Keputusan RUPS LB tanggal 25 Juni 2014 yang dituangkan dalam Akta No.22 tanggal 25 Juni 2014 yang dibuat oleh Notaris Julius Inggrit Parlindungan Situngkir, S.H., di Palangka Raya, susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah periode terhitung tanggal 25 Juni 2014, dengan susunan sebagai berikut : Dewan Komisaris Ahim Sian Rusan : Komisaris Utama Mas Saily Mochtar : Komisaris Independen Salian Djalin : Komisaris Independen Direksi Yosapatasi : Direktur Utama Samsiah Nelly : Direktur Umum Rukmo Susedyanto : Direktur Pemasaran Sarifudin W. Daron : Direktur Kepatuhan Jumlah anggota Dewan Komisaris sebanyak 3 (tiga) orang (dibawah jumlah anggota Direksi) yang ada sebanyak 4 (empat) orang, dan semuanya berdomisili di Indonesia yaitu di daerah kerja Bank, Provinsi Kalimantan Tengah Kota Palangka Raya. 29

39 Nama Dewan Komisaris b. Kriteria dan Independensi Sesuai dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 30 Oktober 2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum disebutkan bahwa Komisaris Independen adalah Anggota Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak Independen (Sesuai Pasal 1 angka 4 PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006). Hubungan Keluarga Dengan Hubungan Keuangan Dengan Kepengurusan dan Kepemilikan Saham pada Perusahaan Lain Direksi Pemegang Dewan Direksi Pemegang Saham Komisaris Saham Sebagai Anggota Dewan Komisaris Sebagai Anggota Direksi Sebagai Pemegang Saham ya tdk ya tdk ya tdk ya tdk ya tdk ya tdk ya tdk ya tdk ya tdk Andris P. Nandjan * * * * * * * * * Dewan Noordima nsyah * * * * * * * * * Komisaris Periode Ahim S. Rusan * * * * * * * * * Ahim S. Rusan * * * * * * * * * Dewan Salian Djalin * * * * * * * * * Mas Saily Mochtar * * * * * * * * * Dari tabel di atas, seluruh anggota Dewan Komisaris Bank Kalteng tidak memiliki hubungan keluarga, hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, hubungan kepemilikan saham dengan anggota Dewan Komisaris lain dan ataupun dengan anggota Direksi. Dalam PBI tersebut juga mengatur bahwa paling kurang 50% dari jumlah anggota Komisaris adalah Komisaris Independen. Keberadaan Komisaris Independen dimaksudkan untuk dapat mendorong terciptanya iklim dan lingkungan kerja yang tertib, objektif dan wajar serta kesetaraan diantara berbagai kepentingan termasuk kepentingan pemegang saham minoritas dan stakeholder lainnya. Dalam rangka mendukung pelaksanaan GCG Bank, dalam RUPS para Pemegang Saham menetapkan Komisaris Independen dengan jumlah dan persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam perundang-undangan guna menjalankan tugas pengawasan terhadap Bank dan kelompok usaha Bank, serta tidak melakukan kegiatan operasional usaha Bank. Sesuai Pasal 6 PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 bahwa setiap usulan penggantian dan/atau pengangkatan anggota Dewan Komisaris kepada Rapat Umum Pemegang Saham harus memperhatikan Rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi (ayat 1) dan seluruh Anggota Dewan Komisaris harus memenuhi persyaratan dan telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) (ayat 3). 2. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Berdasarkan PBI No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 Pasal 8 & Pasal 9 Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara Independen dan Dewan Komisaris wajib memastikan terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi Bank. Ket Komisaris Periode

40 Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum atau khusus dan bertugas mengawasi kebijakan-kebijakan Direksi dalam menjalankan perseroan serta memberi nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris berwenang melakukan pengawasan terhadap pengurusan Bank Kalteng, pengawasan kepada Direksi dan satuan kerja lainnya yang terdapat dalam susunan organisasi serta bertanggung jawab kepada RUPS. Dalam melakukan pengawasan dimaksud Komisaris wajib mengarahkan, memantau dan mengevaluasi serta menasehati atau memberi masukan pelaksanaan serta meminta penjelasan rencana strategis Bank dan ataupun hal hal lain yang dirasa perlu kepada Direksi. Sejalan dengan hal itu maka sesuai dengan Anggaran Dasar pasal 15 ayat (4) menyebutkan bahwa Direksi dan setiap Anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris. Dewan Komisaris selama ini tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank, kecuali : a. Penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum, dan b. Hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank atau peraturan perundangan yang berlaku. Pengambilan keputusan oleh Dewan Komisaris adalah merupakan bagian dari tugas pengawasan oleh Komisaris, sehingga dengan demikian tidak meniadakan tanggung jawab Direksi atas pelaksanaan kepengurusan Bank cf. Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 Pasal 9 ayat 5 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum. Disamping itu disebutkan pula bahwa dengan pemberian izin / persetujuan secara tertulis terhadap, hal hal yang diusulkan Direksi bukan merupakan tindakan pengurusan oleh Dewan Komisaris (cf. Undang-Undang RI No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 17 ayat (1) berikut penjelasannya). Untuk mencapai pelaksanaan tugas kepengawasan yang efektif maka dibuatkan pembagian tugas yang jelas diantara anggota Dewan Komisaris sesuai Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 007/SK/Dekom/PT.BPKT/IX.09 tanggal 9 September 2009 tentang Pembagian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Anggota Dewan Komisaris Bank Kalteng, dengan pengaturan sebagai berikut : Komisaris Utama, ditugaskan mengkoordinir pelaksanaan tugas-tugas Dewan Komisaris. Komisaris Independen, ditugaskan menangani Bidang Perencanaan & Pengembangan, Treasury, Teknologi Informasi, Kepatuhan dan Manajemen Risiko. Komisaris Independen ditugaskan menangani Bidang Umum, Perkreditan, Akuntansi dan Pengawasan Intern. 3. Rekomendasi Dewan Komisaris Sepanjang tahun 2014, dalam menjalankan fungsi pengawasan, pengendalian dan pembinaan serta supervisi, Dewan Komisaris secara aktif dan berkesinambungan berinteraksi aktif dengan pihak Direksi dan/atau dengan jajaran Bank terkait, baik melalui surat maupun rapat-rapat dan ataupun melakukan kunjungan langsung kelapangan untuk membahas hal-hal penting yang dirasa perlu dan memberikan Rekomendasi untuk ditindaklanjuti, dilaksanakan serta dipedomani sebagaimana mestinya. Dalam menjalankan fungsi pengawasan tersebut Dewan Komisaris juga telah memanfaatkan dan memberdayakan 3 (tiga) Komite yang ada di Dewan Komisaris, yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite Remunerasi dan Nominasi. 31

41 Rekomendasi dari Dewan Komisaris dalam rangka pengawasan, pengendalian dan pembinaan serta supervisi dituangkan dalam surat-surat Dewan Komisaris kepada Direksi dan Risalah Rapat yang selama tahun 2014 tercatat sebanyak 293 buah surat. Secara rinci klarifikasi surat-surat/risalah Rapat Dekom kepada Direksi dalam upaya-upaya pengawasan, pembinaan dan pengendalian serta perbaikan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris selama tahun 2014, sebagaimana Daftar Rekapitulasi berikut ini ; No. DAFTAR SURAT-SURAT DEWAN KOMISARIS KEPADA DIREKSI SELAMA TAHUN 2014 Surat-surat Dekom Tentang Semester I/2014 Semester II/ Rencana Bisnis Bank Umum (RBBU) Good Corporate Governance (GCG) BPD Regional Champion (BRC) Corporate Social Responsibility (CSR) Pengembangan Jaringan Aktivitas Capem Kantor Akuntan Publik (KAP) Jumlah 8. Persetujuan Kredit dan Garansi Bank Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pelayanan Bank Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Remunerasi Denda Kredit Bermasalah dan Kredit Hapus Buku Perubahan Modal Saham Kerjasama dengan Pihak Kejaksaan Laporan Keuangan Laporan Tahunan Kepegawaian Aktiva Tetap dan Inventaris FKDK/PBPD-SI Ucapan Terima Kasih Pembinaan dan Pengawasan Dana Pemda Kontrak Kinerja

42 26. Kas Titipan Kredit SUP Kredit Sindikasi Telaahan Hukum Tata Cara/Kepatuhan Pembuatan & Pengiriman Laporan Staffing Model Teknologi Informasi Investasi Struktur Organisasi Perpajakan Peralihan Mata Anggaran PSAK dan ISAK Komite Dewan Komisaris Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Audit Intern dan Ekstern 40.1 Divisi Pengawasan Intern (DPI) 40.2 Kontrol Intern Cabang (KIC) 40.3 Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) 40.4 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 41. Rapat Rutin Satker Risalah Rapat Intern 42.1 Dekom dengan Direksi 42.2 Intern Dewan Komisaris 42.3 Komite Audit 42.4 Komite Pemantau Risiko 42.5 Komite Remunerasi & Nominasi Jumlah Dari hasil pengawasan, pengendalian dan pembinaan serta supervisi sebagaimana yang tertuang dalam surat-surat Dewan Komisaris diatas, secara umum rekomendasi dari Dewan Komisaris dapat diungkapkan sebagai berikut : 1. Sesuai bidang tugas maka kegiatan dari fungsi, tugas dan tanggung jawab serta kewenangan Dewan Komisaris yaitu mengingatkan, mengarahkan, memantau dan mengevaluasi Kebijakan Direksi serta memberi nasihat, telah dilaksanakan sebagaimana mestinya dengan berpedoman pada Tata Tertib Kerja yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Dewan Komisaris, menunjuk Keputusan Dewan Komisaris No. 005/Kep/Dekom/ PT.BPKT/IX.2009 tanggal 9 September 2009 dan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 003/Kep/Dekom/PT.BPKT/VII.2014 tanggal 1 Juli Menunjuk PBI No 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 serta Surat Edaran BI No. 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013, secara bertahap prinsip keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, kewajaran dan kehati-hatian dalam pengelolaan bank, oleh Direksi dan jajarannya terus diupayakan penerapannya dalam kegiatan operasional Bank. 33

43 3. Penerapan Manajemen Risiko dalam kegiatan operasional bank yang berbasis risiko terus dilaksanakan disemua jenjang organisasi dan masih perlu ditingkatkan dibawah koordinasi Direksi, dan oleh Dewan Komisaris dilakukan pemantauan yang dilanjutkan dengan evaluasi dan pembinaan. Hal ini tercermin dari Risalah-risalah Rapat Komite Pemantau Risiko yang disampaikan kepada Dewan Komisaris dan oleh Dewan Komisaris ditegaskan dalam bentuk surat kepada Direksi. 4. Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan cf. PBI No. 13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 oleh Bank/satker, terus diupayakan penerapannya dan diimplementasikan agar kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur serta kegiatan usaha Bank sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Secara periodik Direktur Kepatuhan dan jajarannya telah membuat dan menyampaikan Laporan Pelaksanaan tugas dan kewajiban yang telah dilaksanakan. Namun sungguhpun demikian dari beberapa satker masih dijumpai hal-hal yang pelaksanaannya belum berjalan sesuai dengan ketentuan sebagaimana yang diharapkan antara lain: a. Keterlambatan dalam menyusun beberapa SOP/BPP. b. Hilangnya beberapa berkas/dokumen Kredit Hapus Buku. c. Kurangnya pemantauan terhadap hasil pemeriksaan intern, ekstern dan evaluasi terhadap sumber permasalahan. d. Dari temuan audit masih sering terjadi kekeliruan yang berulang. e. Masih ada pengenaan denda dari Bank Indonesia dan OJK akibat kekeliruan dalam hal pembuatan/penyajian laporan dan ataupun kelambatan dalam penyampaian laporan termasuk kelambatan koreksinya, sebagai akibat dari kurangnya kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan. f. Masih terjadi pelanggaran kedisiplinan. g. Masih ada pos-pos terbuka yang sudah lama menggantung, padahal sudah sering diingatkan. h. Tidak diketemukannya beberapa SHM asli, barang jaminan debitur. i. Diantara beberapa Divisi, Cabang dan Cabang Pembantu masih ada yang belum menyelenggarakan Rapat Rutin secara konsisten sebagaimana yang dimaksud dalam Surat Keputusan Direksi, yaitu minimal sekali dalam sebulan. j. Terdapat kelemahan dalam penggunaan Teknologi Informasi, masih terjadi kendala-kendala sistem. k. Beberapa surat-surat Dewan Komisaris sangat lambat ditanggapi oleh Satker-satker terkait padahal sudah jelas disebutkan Satker mana yang berkewajiban menanggapinya, sehingga dalam daftar pemantauan bulan berikutnya, terlihat lagi masih pending. Dilain pihak Direksi tidak maksimal merespon permintaan Dewan Komisaris dalam bentuk mengingatkan Satker-satker terkait untuk segera menindak lanjutinya. l. Tidak terlaksananya komitmen dan tindak lanjutnya sehingga melampaui dari target. m. Terjadinya Fraud pada Cabang & Cabang Pembantu dan telah dikenakan sanksi kepada pelaku Fraud. n. Terjadinya Double Transfer. 5. Dewan Komisaris selalu mengingatkan perlunya pengawasan aktif dan pasif serta pengawasan melekat pada semua unsur Pimpinan, dibudayakan serta dilaksanakan secara berjenjang dalam upaya meminimalisir risiko. 34

44 Tak dapat dipungkiri bahwa dalam pelaksanaannya masih terdapat kendala, antara lain : a. Dari temuan hasil pemeriksaan, baik audit intern maupun audit ekstern, masih ada yang merupakan temuan berulang. b. Kadang-kadang masih ada Kontrol Intern Cabang (KIC) yang tidak membuatkan dan lalai melaporkan hasil pemeriksaan bulanannya. c. Masih lambatnya Satker dalam menindak lanjuti/menyelesaikan temuan hasil audit, baik audit intern maupun audit ekstern. d. Sering terlampauinya batas waktu komitmen/janji penyelesaian hasil audit. e. Ada KIC yang seharusnya melakukan pemeriksaan/penelitian pada Cabang Pembantu dibawahnya, ternyata tidak dilaksanakan secara konsisten/teratur. f. Kualitas hasil pemeriksaan KIC yang masih minim, tidak banyak menyangkut seluruh kegiatan operasional Bank. 6. Pelaksanaan daripada pengendalian, pembinaan dan pengawasan serta pemantauan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris selama tahun 2014, tercermin dalam sejumlah surat yang dilaporkan/dicantumkan dalam Laporan Pengawasan Dewan Komisaris yang telah disampaikan secara Semesteran kepada Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah di Palangka Raya antara lain : a. Surat No. 053/SB/Dekom/PT.BPDKT/II.2014 tanggal 25 Februari 2014 Perihal : Laporan Pengawasan Rencana Bisnis Bank (RBB) Semester II/2013 PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah. b. Surat No. 220/SB/Dekom/PT.BPDKT/VIII.2014 tanggal 29 Agustus 2014 Perihal : Laporan Pengawasan Rencana Bisnis (RBB) Semester I/2014 PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah. c. Surat No. 022/SB/Dekom/PT.BPDKT/II.2015 tanggal 25 Februari 2014 Perihal : Laporan Pengawasan Rencana Bisnis (RBB) Semester II/2014 PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah B. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite-komite Keahlian dan Independen anggota Komite Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, Dewan Komisaris Wajib membentuk 3 (tiga) komite untuk mendukung efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, dengan klasifikasi sebagai berikut : Anggota Komite Audit terdiri dari : Seorang Komisaris Independen ; Seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian dibidang Keuangan atau Akuntansi ; dan Seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian dibidang Hukum atau Perbankan. Anggota Komite Pemantau Risiko, terdiri dari : Seorang Komisaris Independen ; Seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian dibidang Keuangan ; dan Seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian di bidang Manajemen Risiko. Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Seorang Komisaris Utama ; Seorang Komisaris Independen ; Seorang Komisaris Independen ; dan Seorang Pejabat Eksekutif (Pemimpin Divisi SDM & Umum). 35

45 Mengenai keahlian dari masing-masing anggota Komite dari Pihak Independen khususnya untuk Komite Pemantau Risiko dan Komite Audit didasarkan keahlian yang bersangkutan seperti termuat dalam Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae) yang bersangkutan yang secara ringkas dapat disebutkan antara lain sebagai berikut : Nama Kedudukan dalam Komite Ringkasan Keahlian/Pengalaman kerja 1. Ir. E. Gerson Anggota Komite Pemantau Risiko 1. Sarjana Perikanan IPB lulus tahun 1966 (Cumlaude). 2. Menjabat Kepala Dinas/Badan pada beberapa Instansi Pemerintah Daerah, thn Sekwilda Prov. Kalteng, thn Anggota Dewan Pengawas Bank Kalteng, thn Wakil Gubernur Kalteng, Ketua Dewan Pengawas/ Komisaris Utama Bank Kalteng, periode Sertifikasi Manajemen Risiko Tingkat I (satu) tahun Program Sertifikasi Manajemen Risiko Program Eksekutif anggkatan IV, Tahun Program Penyegaran Sertifikasi Manajemen Risiko Program Eksekutif, thn Anggota Komite Pemantau Risiko Dewan Komisaris Bank Kalteng, thn Anggota Komite Pemantau Risiko Dewan Komisaris Bank Kalteng tahun yang masa jabatannya diperpanjangsampai terpilihnya Pengurus Bank Kalteng yang baru. 2. Drs. Andris P. Nandjan Anggota Komite Pemantau Risiko (Keputusan Direksi No. DSDM.17/SK-0123/VIII-14 tanggal 12 Agustus 2014) 1. Sarjana Keuangan (S-1), Alumni Jurusan Kebendaharaan Umum Institut Ilmu Keuangan, Kementerian Keuangan RI di Jakarta, lulus tahun Peserta Seminar Direktur Utama dan Anggota Badan Pengawas Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia, di LPPI, Jakarta, Lulus Ujian Sertifikasi Manajemen Risiko Tingkat I (satu) yang diselenggarakan oleh Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) bekerja sama dengan Global Association of Risk Professionals (GARP), Jakarta, Lulus Ujian Sertifikasi Manajemen Risiko Tingkat II (Dua) yang diselenggarakan oleh Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) bekerja sama dengan Global Association of Risk Professionals (GARP), Jakarta, Komisaris Utama pada Dewan Komisaris PT Bank Kalteng ( ) yang masa jabatannya diperpanjang sampai terpilihnya Pengurus Bank Kalteng yang baru. 6. Anggota Komite Pemantau Risiko Dewan Komisaris PT. Bank Kalteng untuk masa tugas 1 Desember Februari Drs. Abadi Unjung Anggota Komite Pemantau Risiko 1. Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Univ. Palangka Raya tahun Sebagai PNS/Pelaksana pada Pemerintah Prov. Kalteng, thn Kepala Sub Bagian Anggaran dan Kepala Bagian Anggaran Biro Keuangan Setda Prov. Kalteng, thn Kepala Biro Keuangan Setda Prov. Kalteng, Assisten Sekda Prov. Kalteng Sertifikasi Manajemen Risiko Tingkat I (satu), thn Anggota Komite Pemantau Risiko Dewan Komisaris Bank Kalteng, Anggota Komite Pemantau Risiko Dewan Komisaris Bank Kalteng tahun yang masa jabatannya diperpanjangsampai terpilihnya Pengurus Bank Kalteng yang baru. 9. Anggota Komite Pemantau Risiko Dewan Komisaris PT. Bank Kalteng untuk masa tugas 1 Desember Februari

46 4. Drs. Usil Uda, AK Anggota Komite Audit 1. Sarjana Jurusan Akuntansi FE- UI tahun Akuntan, Register Negara Nomor D-3355, tahun Bekerja di BPD Kalteng tahun , terakhir sebagai Kepala Biro Pengawasan. 4. Anggota Dewan Audit BPD Kalteng, Staf Ahli Dewan Komisaris Kalteng, Anggota Komite Audit Dewan Komisaris Bank kalteng, Anggota Komite Pemantau Risiko Dewan Komisaris Bank Kalteng tahun yang masa jabatannya diperpanjangsampai terpilihnya Pengurus Bank Kalteng yang baru. 8. Anggota Komite Audit Dewan Komisaris PT. Bank Kalteng untuk masa tugas 1 Desember Februari Khristiano, SE Anggota Komite Audit (Periode tanggal 1 Oktober 2012 s/d Sekarang) 1. Pegawai Tata Usaha (Golongan II) - Seksi Akunting, tahun Seksi Kredit, tahun Seksi Ekonomi, Statistik dan Perbankan, tahun Pegawai Staf (Golongan III) - Seksi Kliring, tahun Pengawas Bank Yunior (Golongan III) - Bidang Perbankan, tahun Kepala Seksi (Golongan IV) - Seksi Layanan Nasabah dan Penyelenggara Kliring, tahun Back Up Pengawas Bank Senior pada Kelompok Pengawasan Bank, tahun Anggota Komite Audit Dewan Komisaris PT Bank Kalteng dari tanggal 1 Oktober 2012 s.d. sekarang (mengganti Sdr. Sugianoor, SH). 6. Anggota Komite Audit Dewan KomisarisBank Kalteng tahun yang masa jabatannya diperpanjang sampai terpilihnya Pengurus PT. Bank Kalteng yang baru. 7. Anggota Komite Audit Dewan Komisaris PT. Bank Kalteng untuk masa tugas 1 Desember Februari Struktur dan Keanggotaan Pembentukan Komite Dewan Komisaris Bank Kalteng berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah Nomor: DSDM 17/SK.0203/X.12, tanggal 5 Oktober 2012, terdiri dari : a. Komite Audit Ketua : Drs. Noordimansyah Anggota : Drs. Usil Uda, Ak Anggota : Khristiano, SE b. Komite Pemantau Risiko Ketua : Prof.Dr. Ahim S. Rusan Anggota : Ir. E. Gerson Anggota : Drs. Abadi Undjung c. Komite Remunerasi & Nominasi Ketua : Drs. Andris P. Nandjan Anggota : Drs. Noordimansyah Anggota : Prof. DR. Ahim S. Rusan Anggota : Drs. Tuah F. Assau (Pemimpin Divisi SDM & Umum) Berdasarkan Keputusan RUPS-LB tanggal 28 Agustus 2013 yang dituangkan dalam Akta No. 122 perihal Perpanjangan Masa Jabatan Direksi dan Dewan Komisaris, maka sesuai Surat Keputusan Direksi Masa Jabatan Komite komite Dewan Komisaris diperpanjang pula sampai dengan terpilihnya Pengurus baru. 37

47 Sehubungan dengan adanya perubahan pengurus baru PT. Bank Kalteng cf. Akta Notaris No. 22 tanggal 25 Juni 2014 tentang Pemilihan dan Penetapan Direksi dan Dewan Komisaris Periode Tahun yang dibuat oleh Notaris Julius Inggrit Parlindungan Situngkir, SH di Palangka Raya, maka conform Surat Keputusan Direksi No. DSDM.17/SK-0123/VIII.14 tanggal 12 Agustus 2014 susunan personalia Komitekomite Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: a. Komite Audit Ketua : Drs. Salian Djalin Anggota : Drs. Usil Uda, Ak Anggota : Khristiano, SE b. Komite Pemantau Risiko Ketua : Mas Saily Mochtar, SE, MT. Anggota : Drs. Andris P. Nandjan Anggota : Drs. Abadi Undjung c. Komite Remunerasi & Nominasi Ketua : Prof. Dr. Ahim S. Rusan Anggota : Mas Saily Mochtar, SE, MT Anggota : Drs. Salian Djalin Anggota : Drs. Tuah F. Assau (Pemimpin Divisi SDM & Umum) Selanjutnya cf. Surat Keputusan Direksi No. DSDM.17/SK-0122/XII.14 tanggal 02 Desember 2014 susunan personalia Komite-komite Dewan Komisaris berikutnya adalah: a. Komite Audit Ketua : Drs. Salian Djalin Anggota : Drs. Usil Uda, Ak Anggota : Khristiano, SE b. Komite Pemantau Risiko Ketua : Mas Saily Mochtar, SE, MT. Anggota : Drs. Andris P. Nandjan Anggota : Drs. Abadi Undjung c. Komite Remunerasi & Nominasi Ketua : Prof. Dr. Ahim S. Rusan Anggota : Mas Saily Mochtar, SE, MT Anggota : Drs. Salian Djalin Anggota : Drs. Yedija Soeling (Pemimpin Divisi SDM & Umum) 2. Tugas dan Tanggung Jawab Komite. Sepanjang tahun 2014 Komite-Komite Dewan Komisaris telah berupaya melakukan tugas dan tanggung jawabnya antara lain: 2.1. Komite Audit a. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit intern maupun ekstern dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. b. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap : - Pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern (DPI dan KIC) - Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan standar audit yang berlaku. - Kesesuaian Laporan keuangan dengan standar akuntan yang berlaku. 38

48 - Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan DPI dan KIC, KAP, hasil pengawasan Bank Indonesia, OJK dan otoritas pengawasan lainnya, guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris. - Pemantauan dan evaluasi terhadap berbagai macam laporan Cabang/ Capem, yang dirasa perlu. c. Komite Audit telah memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham/Pemegang Saham Pengendali sebagai pemeriksa Laporan Keuangan Tahun Buku 2014 PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah, dan telah disetujui oleh RUPS bahwa KAP yang ditunjuk adalah KAP Dra. Ellya Norlisyati dan Rekan Jakarta Komite Pemantau Risiko a. Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut. b. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko. c. Secara Periodik memberikan Rekomendasi kepada Dewan Komisaris Komite Remunerasi dan Nominasi a. Terkait dengan kebijakan Remunerasi - Membahas dan melakukan evaluasi terhadap setiap kebijakan Remunerasi yang diusulkan oleh Direksi. - Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai : Kebijakan Remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS. Kebijakan Remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi. b. Terkait dengan kebijakan Nominasi - Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS. - Memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen yang akan menjadi anggota Komite-komite PT. Bank Kalteng. - Memberikan saran masukan kepada Direksi dalam rangka Pelaksanaan Upacara Pengambilan Sumpah/Janji dan Pelantikan Pejabat Struktural di jajaran operasional Bank. c. Secara periodik melaksanakan Rapat Intern Komite Remunerasi & Nominasi Frekuensi Rapat Komite Rapat Komite diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan Bank dengan pengaturan sebagai berikut: a. Rapat Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh paling kurang 51% dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris Independen dan Pihak Independen. b. Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh paling kurang 51% dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris Independen dan Pejabat Eksekutif. c. Keputusan Rapat Komite dilakukan berdasarkan prinsip musyawarah untuk mencapai mufakat. d. Dalam hal tidak tercapai prinsip musyawarah mufakat sebagaimana dimaksud diatas, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak. e. Hasil Rapat Komite wajib dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan secara baik. 39

49 f. Perbedaan pendapat (dissenting opinions) yang terjadi dalam rapat komite, wajib dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat tersebut. Adapun jumlah kehadiran dalam rapat Komite-Komite Dewan Komisaris selama tahun 2014 tercatat sebagai berikut: 1. Komite Audit a. Periode (s.d. pemilihan Pengurus Bank Kalteng yang baru) Rapat Komite Audit No Nama Jabatan Noordimansyah Usil Uda Kristiano b. Periode (per 25 Juni 2014) Ketua Anggota Anggota No Nama Jabatan Salian Djalin Usil Uda Khristiano 2. Komite Pemantau Risiko Ketua Anggota Anggota Hadir Jumlah Rapat Komite Audit Hadir Jumlah a. Periode (s.d. pemilihan Pengurus Bank Kalteng yang baru) Rapat Komite No. Nama Jabatan Hadir Jumlah Ahim S. Rusan E. Gerson Drs. Abadi Undjung b. Periode (per 25 Juni 2014) Ketua Anggota Anggota No. Nama Jabatan M. Saily Mochtar Andris P. Nandjan Abadi Undjung 3. Komite Remunerasi dan Nominasi Ketua Anggota Anggota Rapat Komite Audit Hadir Jumlah a. Periode (s.d. pemilihan Pengurus Bank Kalteng yang baru) No. Nama Jabatan Rapat Komite Hadir Jumlah Andris P. Nandjan Noordimansyah Ahim S. Rusan Tuah F. Assau Ketua Anggota Anggota Anggota b. Periode (per 25 Juni 2014) No. Nama Jabatan Ahim S. Rusan M. Saily Mochtar Salian Djalin Tuah F. Assau Ketua Anggota Anggota Anggota Rapat Komite Hadir Jumlah

50 Adanya mutasi di Divisi SDM & Umum PT. Bank Kalteng, maka sejak tanggal 2 Desember 2014 susunan Komite Remunerasi dan Nominasi menjadi : No. Nama Jabatan Rapat Komite Hadir Jumlah Ahim S. Rusan M. Saily Mochtar Salian Djalin Yedija Soeling Ketua Anggota Anggota Anggota Program Kerja Komite dan Realisasinya Program kerja komite-komite selama tahun 2014 tertuang didalam tugas dan tanggung jawab Komite sebagaimana yang dijelaskan pada romawi I huruf B angka 3 tersebut diatas, dan realisasi program kerja Komite-komite tercermin dari surat-surat/nota-nota yang disampaikan Komite-komite kepada Dewan Komisaris. Terhadap hal-hal yang dirasa perlu oleh Dewan Komisaris, disampaikan kepada Direksi, antara lain tentang: a. Komite Audit Meneliti dan menyetujui rencana kerja dan rencana audit Divisi Pengawasan Intern. Memastikan bahwa hasil audit intern maupun ekstern telah ditindak lanjuti/diselesaikan oleh Direksi/Auditee. Memantau dan mengingatkan Direksi terhadap kekeliruan-kekeliruan yang terjadi dalam penyajian laporan keuangan, dan ataupun laporanlaporan lainnya. Memantau dan mengingatkan Direksi agar pembuatan dan pengiriman laporan berkala diupayakan tepat data dan tepat waktu menghindari risiko denda. Memantau, mengevaluasi dan mengingatkan Direksi mengenai Kredit Bermasalah dan Kredit Hapus Buku. Memantau, mengevaluasi dan mengingatkan Direksi tentang hasil audit dan komitmen auditor ekstern (BI, OJK, BPK-RI, KAP, BPKP dan PPATK) dan auditor intern (DPI & KIC). Memantau, mengevaluasi dan mengingatkan Direksi tentang penerapan Fungsi Kepatuhan. Surat menyurat dan rekomendasi mengenai pengusulan dan penunjukan Kantor Akuntan Publik yang akan memeriksa Laporan Keuangan tahun 2014 PT. Bank Kalteng. b. Komite Pemantau Risiko Mendorong dan mengingatkan Direksi agar menerapkan prinsip kehatihatian (prudential banking) bagi segenap jajaran bank serta meningkatkan waskat secara berkesinambungan. Mendorong Direksi agar dalam bekerja dan menjalankan operasional Bank selalu menerapkan prinsip Good Corporate Governance. Senantiasa memantau, mengevaluasi dan meminta pertanggung jawaban Direksi atas efektifitas penerapan manajemen risiko sesuai dengan kebijakan manajemen risiko yang telah ditetapkan. c. Komite Remunerasi dan Nominasi Mendorong Direksi agar selalu meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan dan latihan. Mendorong Direksi agar selau konsisten menerapkan prinsip reward and punishmen terhadap karyawan sesuai peraturan yang berlaku. Mendorong dan mengingatkan Direksi agar meningkatkan disiplin jam kerja dan disiplin pelaksanaan tugas pegawai. 41

51 Memastikan bahwa tidak terdapat benturan kepentingan dalam proses pengambilan keputusan, termasuk pemberiaan sanksi terhadap pegawai yang melakukan pelanggaran. Membahas usul Remunerasi pegawai dan Pengurus Bank yang diajukan oleh Direksi. C. Frekuensi Rapat Dewan Komisaris Sesuai PBI No.8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum khususnya Pasal 15 dan 16 menyatakan bahwa : 1. Rapat Intern Dewan Komisaris wajib diselenggarakan secara berkala paling kurang 4 (empat) kali dalam setahun. Dalam pelaksanaannya selama tahun 2014 Rapat Intern Dewan Komisaris telah dilaksanakan 15 (lima belas) kali. 2. Rapat Dewan Komisaris wajib dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris secara fisik paling kurang 2 (dua) kali dalam setahun. 3. Pengambilan keputusan Rapat Dewan Komisaris dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat, dan dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak. 4. Segala keputusan Dewan Komisaris bersifat mengikat bagi seluruh anggota Dewan Komisaris. Terhadap keputusan Rapat yang dirasa perlu disampaikan kepada Direksi. 5. Hasil Rapat Dewan Komisaris telah dituangkan dalam Risalah Rapat dan didokumentasikan secara baik, dan pada Rapat berikutnya pelaksanaannya dievaluasi. 6. Perbedaan pendapat (dissenting opinions) yang terjadi dalam Dewan Komisaris wajib dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat tersebut. Adapun jumlah Rapat Intern Dewan Komisaris, ataupun Dewan Komisaris dengan Direksi selama tahun 2014 yang dihadiri secara fisik adalah sebagaimana data tersebut dibawah ini : a. Rapat Intern Dewan Komisaris Periode (s.d. pemilihan Pengurus Bank PT. Bank Kalteng yang baru) No. Nama Jabatan Hadir Jumlah 1. Andris P. Nandjan Komisaris Utama Noordimansyah Komisaris Independen Ahim S. Rusan Komisaris Independen 5 5 b. Rapat Intern Dewan Komisaris Periode (per 25 Juni 2014) No. Nama Jabatan Hadir Jumlah 1. Ahim S. Rusan Komisaris Utama M. Saily Mochtar Komisaris Independen Salian Djalin Komisaris Independen

52 c. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi Periode (s.d. pemilihan Pengurus Bank Kalteng yang baru) No. Nama Jabatan Hadir Jumlah 1. Andris P. Nandjan Komisaris Utama Noordimansyah Komisaris Independen Ahim S. Rusan Komisaris Independen Arthemas E. Assan Direktur Utama Soepangat Ngaseri Direktur Umum Charli Taman Direktur Pemasaran Yesaya I. Minun Direktur Kepatuhan 5 5 d. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi Periode (per 25 Juni 2014) No. Nama Jabatan Hadir Jumlah 1. Ahim S. Rusan Komisaris Utama M. Saily Mochtar Komisaris Independen Salian Djalin Komisaris Independen Yosapatasi Direktur Utama Samsiah Nelly Direktur Umum Rukmo Susedyanto Direktur Pemasaran Sarifudin W. Daron Direktur Kepatuhan

53 II. DIREKSI Jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi Direksi Bank Kalteng telah sesuai dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank serta telah memenuhi ketentuan yang berlaku. A. Pengurus Lama Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Pembangunan Kalteng Nomor 2 tanggal 5 September 2009 tentang Pemilihan dan Penetapan Anggota Direksi dan Dewan Komisaris Bank Kalteng periode yang dibuat oleh Ellys Nathalina, SH, MH, Notaris di Palangka Raya, Sesuai Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 28 Agustus 2013 yang dituangkan dalam Akta No. 122 yang dibuat oleh Ellys Nathalina, SH, MH Notaris di Palangka Raya yang menyetujui perpanjangan Masa Jabatan Direksi dan Dewan Komisaris PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah sampai dengan terpilihnya Pengurus yang baru, maka Susunan Direksi PT. Bank Kalteng adalah sebagai berikut : Arthemas E. Assan Soepangat Ngaseri Charli Taman Yesaya I. Minun Periode tahun Juni 2014 Direktur Utama Direktur Umum Direktur Pemasaran Direktur Kepatuhan B. Pengurus Baru Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar biasa (RUPS LB) tanggal 25 Juni 2014 yang dituangkan dalam Akta Notaris Julius Inggrit Parlindungan Situngkir,S.H., Nomor 22 tentang Pemilihan Penetapan Direksi dan Dewan Komisaris PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah periode , maka susunan Direksi PT. Bank Kalteng adalah sebagai berikut : Yosapatasi Samsiah Nelly Rukmo Susedyanto Sarifudin W. Daron C. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi: Periode tahun Juli Direktur Utama Direktur Umum Direktur Pemasaran Direktur Kepatuhan 1. Bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank. 2. Mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan Peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. 4. Menindaklanjuti pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. 5. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya. 6. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham. 7. Mengungkapkan kepada pegawai kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian. 8. Menyediakan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada Komisaris. 9. Sebagai komitmen atas dilakukannya good governance, Bank telah menyusun dan menerbitkan Pedoman Tata Tertib Kerja yang berlaku untuk Direksi. Pedoman Tata Tertib Kerja berlaku bagi semua anggota Direksi tanpa perkecualian. 44

54 Pedoman tersebut menjadi panduan dalam menjalankan tugas secara etis dan bebas dari benturan kepentingan. Rapat Direksi Bank Kalteng selama bulan Januari Juni 2014 No. Nama Jabatan Rapat Hadir Jumlah 1. Arthemas E. Assan Direktur Utama Soepangat Ngaseri Direktur Umum Charli Taman Direktur Pemasaran Yesaya I. Minun Direktur Kepatuhan Rapat Direksi Bank Kalteng selama bulan Juli Desember 2014 No. Nama Jabatan Rapat Hadir Jumlah 1. Yosapatasi Direktur Utama Samsiah Nelly Direktur Umum Rukmo Susedyanto Direktur Pemasaran Sarifudin W. Daron Direktur Kepatuhan D. Hubungan Komisaris dan Direksi Hubungan kerja antara Komisaris dan Direksi adalah check and balances serta konsultatif. Komisaris dan Direksi sesuai dengan fungsinya masing-masing bertanggung jawab atas kelangsungan usaha Bank dalam jangka panjang. Hal ini tercermin pada: 1. Terpeliharanya kesehatan Bank sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan kriteria yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan. 2. Terlaksananya dengan baik manajemen risiko maupun sistem pengendalian internal. 3. Tercapainya imbal hasil yang wajar bagi pemegang saham. 4. Terlindunginya kepentingan stakeholders secara wajar. 5. Terpenuhinya implementasi GCG. 6. Terlaksananya suksesi kepemimpinan dan kontinuitas manajemen disemua lini organisasi. E. Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris dan Direksi melakukan Rapat Dewan Komisaris, Rapat Direksi, dan Rapat Bersama Dewan Komisaris-Direksi. Risalah Rapat ditandatangani anggota Dewan Komisaris-Direksi yang hadir serta didistribusikan ke seluruh anggota Dewan Komisaris-Direksi termasuk anggota Dewan Komisaris-Direksi yang tidak hadir selama rapat. Pendapat yang tidak setuju juga dicatat. Pengambilan keputusan dalam rapat Dewan Komisaris dan Direksi Bank dilakukan berdasarkan musyawarah untuk mufakat atau melalui pemungutan suara terbanyak dalam hal tidak terjadi kemufakatan. Hasil rapat Direksi Bank sepanjang tahun 2014 telah dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik. Rekomendasi dan atau saran Dewan Komisaris telah diimplementasikan dan dilaporkan dalam RUPS oleh Direksi. Untuk dapat memenuhi tanggung jawab dan melaksanakan pola hubungan check and balances tersebut, Komisaris dan Direksi telah menyepakati/kesamaan pendapat dalam hal-hal sebagai berikut: 1. Visi, misi dan nilai-nilai perusahaan 2. Rencana Jangka Panjang, Strategi, Sasaran Usaha, maupun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan. 45

55 3. Kebijakan dalam memenuhi ketentuan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan prudential banking practices termasuk komitmen untuk menghindari segala bentuk benturan kepentingan. 4. Kebijakan dan metode penilaian Bank, unit-unit kerja dalam Bank dan personalianya. 5. Struktur organisasi ditingkat eksekutif yang mampu mendukung tercapainya sasaran usaha Bank. 6. Melaksanakan rapat gabungan Komisaris dan Direksi sekurang-kurangnya tiga bulan sekali. F. Kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan Komisaris dan Direksi Paket kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan Komisaris dan Direksi antara lain : 1. Gaji Bulanan 2. Tantiem 3. Tunjangan Perumahan 4. Tunjangan Pakaian. 5. Cuti Tahunan 6. Tunjangan Hari Raya (THR) 7. Tunjangan Kesehatan 8. Uang Makan. 9. Fasilitas Kendaraan Dinas. Tabel Pengungkapan paket/kebijakan remunerasi Pengurus Bank Kalteng a. Pengurus Lama Tahun Buku Januari s.d. Juni 2014 No Jumlah yang diterima dalam 1 tahun Jenis Remunerasi dan Dewan Komisaris Direksi Fasilitas lain Orang Jutaan Rp Orang Jutaan Rp 1. Remunerasi (gaji,bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk natura) Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan, dan sebagainya) yang a. dapat dimiliki b. tidak dapat dimiliki TOTAL Tabel jumlah remunerasi Pengurus PT. Bank Kalteng Januari Juni 2014 Jumlah Remunerasi per orang dalam 1 tahun Jumlah Komisaris Jumlah Direksi Diatas Rp. 2 Miliar - 4 Diatas Rp. 1 Miliar sd. Rp. 2 Miliar 3 - Diatas Rp. 500 juta sd. Rp. 1 Miliar - - Rp. 500 juta ke bawah

56 b. Pengurus Baru Tahun Buku Juli s.d. Desember 2014 No Jumlah yang diterima dalam 1 tahun Jenis Remunerasi dan Dewan Komisaris Direksi Fasilitas lain Orang Jutaan Rp Orang Jutaan Rp 1. Remunerasi (gaji,bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk natura) Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan, dan sebagainya) yang c. dapat dimiliki d. tidak dapat dimiliki TOTAL Tabel jumlah remunerasi Pengurus PT. Bank Kalteng Juli Desember 2014 Jumlah Remunerasi per orang dalam 1 tahun Jumlah Komisaris Jumlah Direksi Diatas Rp. 2 Miliar - - Diatas Rp. 1 Miliar sd. Rp. 2 Miliar - - Diatas Rp. 500 juta sd. Rp. 1 Miliar - - Rp. 500 juta ke bawah 3 4 G. Direktur Kepatuhan Sesuai PBI No. 13/2/PBI/2011 yang berlaku bahwa Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan wajib memenuhi persyaratan independensi, dilarang merangkap jabatan Direktur Utama dan/atau Wakil Direktur Utama dan dilarang membawahkan fungsi fungsi : bisnis dan operasional, manajemen risiko yang melakukan pengambilan keputusan pada kegiatan usaha Bank, treasury, keuangan dan akuntansi, logistik dan pengadaan barang/jasa, teknologi informasi dan audit intern. Tugas dan tanggung jawab Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan mencakup : 1. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan 2. Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan oleh Direksi. 3. Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan pedoman internal Bank. 4. Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5. Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank 6. Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/atau keputusan yang diambil Direksi Bank atau pimpinan Kantor Cabang tidak menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 7. Melakukan tugas tugas yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan. Tugas dan tanggung jawab seperti di atas tidak menghilangkan hak dan kewajiban Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan sebagai anggota Direksi Bank. 47

57 III. FUNGSI KEPATUHAN Industri perbankan merupakan industri yang berkaitan erat dengan jasa pelayanan, penanganan dana dan kepercayaan nasabah yang menempatkan dananya di Bank, sehingga sarat dengan ketentuan (highly regulated industry) yang membatasi kegiatannya. Dalam Tata Kelola Perusahaan, Bank mempunyai kewajiban untuk memastikan kepatuhan terhadap Peraturan Bank Indonesia (PBI), Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku. Kewajiban tersebut dilaksanakan oleh Direktur Kepatuhan Bank dengan berpedoman pada PBI Nomor 13/2/PBI/2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum. Sesuai dengan Pasal 10 PBI Nomor 13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, Direktur Kepatuhan bertugas dan bertanggung jawab sekurang-kurangnya untuk: a. merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan Bank; b. mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip-prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan oleh Direksi; c. menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan pedoman internal Bank; d. memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah; e. meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank; f. melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/atau keputusan yang diambil Direksi Bank atau pimpinan Kantor Cabang Bank Asing tidak menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundangundangan yang berlaku; g. Memantau tindak lanjut komitmen Bank atas hasil temuan Audit Ekstern maupun Audit Intern dari masing-masing satuan kerja yang membidangi. h. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan. Dalam melaksanakan fungsi kepatuhan, Direktur Kepatuhan beserta Divisi Kepatuhan wajib memegang teguh independensi dalam mengungkapkan pendapat tanpa memihak kepada kepentingan pihak lain, menjunjung tinggi integritas serta tidak menggunakan informasi yang diperoleh untuk kepentingan pribadi/golongan di luar kepentingan PT. Bank Kalteng. Sehubungan dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Direktur Kepatuhan telah menyampaikan laporan pelaksanaan tugas Direktur Kepatuhan kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris secara bulanan dan telah dilaksanakan tepat waktu. Selain itu laporan Direktur Kepatuhan juga disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan setiap semester dengan tepat waktu. Tugas dan Tanggung Jawab Direktur Kepatuhan sesuai Pasal 15 PBI Nomor 13/2/PBI/2011 yaitu: a. membuat langkah-langkah dalam rangka mendukung terciptanya Budaya Kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha Bank Kalteng pada setiap jenjang organisasi; b. melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring, dan pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan dengan mengacu pada PBI mengenai Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum; c. menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank Kalteng dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 48

58 d. melakukan review dan/atau merekomendasikan pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank Kalteng agar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah; e. melakukan upaya-upaya untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, serta kegiatan usaha Bank Kalteng telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan f. melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan. Tugas dan Tanggung Jawab Divisi Kepatuhan sesuai Surat Keputusan Direksi No. DPP.03/SK-0156/VII.12 tanggal 31 Juli 2012 tentang perubahan ketiga atas Surat Keputusan Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah No. DPAI.400/SK /VII-04 tanggal 22 Juli 2004 tentang Susunan Organisasi Kantor Pusat, Kantor Cabang Utama, Kantor Cabang Kelas 1, Kantor Cabang Kelas 2, Kantor Cabang Kelas 3, Kantor Cabang Syariah, Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas, yaitu : a. Merencanakan, mengembangkan serta mengelola sistem dan prosedur bidang Kepatuhan dan Hukum. b. Melaksanakan serta mengelola langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan Bank telah memenuhi seluruh peraturan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku dalam pelaksanaan Kepatuhan. c. Melaksanakan serta mengelola kebijakan hukum di bidang usaha Perbankan, baik menyangkut hukum bidang Perkreditan maupun Non Perkreditan. d. Memantau dan menjaga kepatuhan Bank terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan, Pemerintah dan/atau Lembaga lainnya. e. Mencegah Direksi untuk tidak menempuh kebijakan dan/atau menetapkan keputusan yang menyimpang dari peraturan Bank Indonesia, peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku. f. Melaksanakan pembinaan kepada Cabang dalam bidang Kepatuhan dan Hukum. h. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi pokok dan kegiatannya. A. Penyesuaian dengan peraturan yang ada Bank Kalteng berupaya menyediakan pedoman, sistem dan prosedur untuk seluruh unit kerja, baik operasional maupun non operasional, yang secara bertahap dilakukan up date/penyesuaian dengan ketentuan dan perundang undangan yang berlaku. Untuk mendukung pelaksanaan berbagai aturan tersebut, Bank Kalteng memprogramkan pelaksanaan fungsi konsultatif dan sosialisasi, agar sasaran yang telah ditetapkan dapat diwujudkan dan diupayakan pelaksanaan secara bertahap dengan skala prioritas sesuai dengan kebutuhan Bank Kalteng. Sepanjang tahun 2014, Bank Kalteng telah berupaya menjaga kepatuhan terhadap PBI, POJK dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, standar-standar kepatuhan lainnya yang telah ditetapkan secara internal, ketentuan mengenai Tata Kelola Perusahaan yang Baik, serta pemenuhan komitmen yang disepakati, baik kepada pihak internal maupun eksternal, terutama terhadap setiap unit kerja operasional dengan melakukan review secara berkala mengenai kepatuhan pada unit kerja operasional. Walaupun demikian masih terdapat kelemahan dan perlu ditingkatkan, menyangkut pemahaman dan disiplin pegawai maupun sistem kontrol atas implementasi peraturan yang berlaku, dengan demikian perbaikan yang berkesinambungan tetap terus dilakukan agar penerapan praktek-praktek prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik dan praktek kepatuhan benar-benar melekat dalam kegiatan kerja sehari-hari. 49

59 Secara umum pelaksanaan kepatuhan telah berjalan baik dengan meningkatnya pelaksanaan ketentuan prinsip kehati-hatian, adanya upaya percepatan waktu penyelesaian uji kepatuhan terhadap rancangan prosedur dan kebijakan, analisa dampak peraturan eksternal terhadap kebijakan internal Bank Kalteng dengan sistem dan frekuensi yang lebih baik serta berkurangnya non-compliance issue dalam uji kepatuhan atas rancangan keputusan bisnis. B. Kewajiban Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) Dalam rangka optimalisasi dan efektivitas kewajiban penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) di Bank Kalteng sesuai PBI Nomor :14/27/PBI/2012 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank Umum yang merupakan penyempurnaan dari PBI Nomor 11/28/PBI/2009 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank Umum, serta dengan terbitnya Undang-Undang nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, dalam pelaporannya masih belum maksimal menggunakan software Anti Money Laundring (AML) sehingga perlu segera dilakukan upaya : 1. Penyediaan software Anti Money Laundering (AML Program), diharapkan tahun 2015 Sistem Modul Anti Money Laundering dan Pencegahan Pendanaan Terorisme ini selesai. Sistem ini merupakan sistem modul yang terhubung dengan Core Banking System Bank Kalteng, sehingga menghasilkan: a. Daftar Transaksi Diluar Kebiasaan (Unusual transaction), daftar ini memuat transaksi-transaksi yang potensial menjadi Transaksi Keuangan Mencurigakan (Suspicious Transaction Report) dan memerlukan analisis lebih lanjut untuk memastikan apakah transaksi dimaksud memenuhi kriteria sebagai Transaksi Keuangan Mencurigakan; b. Daftar Transaksi Tunai Berpotensi Dilaporkan (Potensial Cash Transaction Report), daftar ini memuat transaksi-transaksi tunai yang wajib dilaporkan ke PPATK. 2. Melakukan pelatihan dan evaluasi tentang kewajiban penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) dan Undang- Undang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang bagi petugas Unit Kerja Khusus (UKK) Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas, dengan rincian sebagai berikut: a. Pelatihan Customer Due Dilligence dan Enhanced Due Dilligence; b. Pendeteksian Beneficial Owner (BO) dan Proses Merge Customer; c. Pelatihan Pelaporan Transaksi Keuangan Mencurigakan; d. Pelatihan Pengkinian Data Nasabah; dan e. Sosialisasi dan Implementasi Undang- Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. 3. Melakukan kewajiban pelaporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (Suspicious Transaction Report) dan Transaksi Keuangan Tunai (Cash Transaction Report) kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Jakarta yang dikirim secara online melalui Gathering Reports & Information Processing System (GRIPS) ke server PPATK, jumlah laporan untuk tahun 2014 adalah sebagai berikut: a. Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM) sejumlah 0 laporan; b. laporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT) sejumlah 133 laporan. 4. Pemenuhan data profil nasabah kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), khusus ke PPATK melalui sistem Secured Communication (SEC). 50

60 IV. C. Indikator Kepatuhan Berkaitan dengan pelaksanaan Prinsip Kehati-hatian, kegiatan operasional PT. Bank Kalteng selama tahun 2014 tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku, hal tersebut dapat tercermin dari: 1. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) CAR Bank Kalteng sebesar 29,41%, lebih besar dari ketentuan BI 10% sampai dengan kurang dari 11% dari ATMR untuk Bank dengan profil risiko peringkat Aktiva Produktif Bermasalah dibandingkan dengan Total Aktiva Produktif (APB) sebesar 0,64%, ketentuan BI maksimal 5% 3. Non Performing Loan (NPL) Gross sebesar 0,82%, ketentuan BI maksimal 5%. 4. Non Performing Loan (NPL) Net sebesar 0,28%, ketentuan BI maksimal 5%. 5. Return On Asset (ROA) sebesar 4,33%, ketentuan BI minimal 1,62%. 6. Return On Equity (ROE) sebesar 29,61%, ketentuan BI minimal 15%. 7. Net Interest Margin (NIM) sebesar 8,73%, ketentuan BI maksimal 5%. 8. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 58,55%, ketentuan BI maksimal 80%. 9. Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 79,82%, ketentuan BI maksimal 78-92%. Dari 9 parameter (benchmark) yang ditetapkan Bank Indonesia, rata-rata rasio Tingkat Kesehatan PT. Bank Kalteng Tahun 2014 menunjukkan tingkat rasio Bank yang sehat dan tidak ada pelanggaran yang signifikan terhadap ketentuan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan maupun peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku. FUNGSI AUDIT EKSTERN Pelaksanaan Audit Ekstern Tahun Buku 2014 dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik Ellya Noorlisyati & Rekan dengan cakupan pemeriksaan dilakukan terhadap : a. Laporan Keuangan - Neraca Bank Kalteng tanggal 31 Desember 2013 dan Laporan Laba Rugi Komprehensif. - Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Arus Kas untuk tahun tanggal berakhir 2013 dan b. Melakukan pengujian atas kepatuhan Bank terhadap hukum, peraturan Perundang undangan, kontrak yang berlaku serta efektivitas Pengendalian Intern yang merupakan tanggung jawab manajemen Bank. c. Pemeriksaan berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh Institusi Akuntan Publik Indonesia dan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara yang diterbitkan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. d. Berdasarkan hasil audit laporan keuangan PT. Bank Kalteng menyajikan secara Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam semua hal yang material, posisi keuangan Bank Kalteng per 31 Desember 2013 dan 2014 dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum. V. FUNGSI AUDIT INTERN Fungsi Audit Intern selama tahun 2014 : a. Tugas yang dilaksanakan bersifat independen dengan mengidentifikasikan dan mengevaluasi prinsip umum kegiatan operasional dan prinsip manajemen risiko yang baik. Dalam hal terdapat kesenjangan dalam kebijakan dan prosedur Bank maka Pengawasan Intern melakukan klarifikasi dengan auditee terhadap implementasi kebijakan dan prosedur yang dilakukan dan meminta auditee untuk melakukan perbaikan. 51

61 VI. b. Divisi Pengawasan Intern PT. Bank Kalteng telah melakukan pemeriksaan rutin pada tahun 2014 sesuai rencana yang ditetapkan yaitu 12 (dua belas) Kantor Cabang dan melakukan pemeriksaan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) di Kantor Cabang Kuala Kapuas dan Pemeriksaan BI RTGS di Kantor Pusat. Selain itu melakukan pemeriksaan khusus terhadap kasus pada Kantor Cabang Pembantu Pujon. Adapun cakupan pemeriksaan meliputi seluruh aspek risiko dan unsur-unsur kegiatan yang secara langsung diperkirakan mempengaruhi kepentingan Bank dan masyarakat. c. Pemeriksaan dilakukan berdasarkan perencanaan yang disusun dengan mempertimbangkan penetapan pelaksanaan waktu yang tepat sesuai dengan signifikansi masalah dan prioritas kegiatan pengawasan intern. Perencanaan waktu yang tepat sangat diperlukan agar sumber daya yang terbatas dialokasikan secara optimal untuk melaksanakan strategi pemeriksaan dalam satu periode perencanaan. d. Cakupan pemeriksaan meliputi delapan risiko dengan prioritas utama Risiko Kredit, Risiko Operasional dan Risiko Hukum serta Risiko lainnya. Namun untuk Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas tidak dilakukan audit khusus hanya dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan rutin/umum setiap tahun dengan mempertimbangkan bahwa Bank Kalteng aktivitasnya bukan sebagai Bank Devisa sehingga kompleksitas permasalahan tidak serumit Bank Devisa yang terutama terjadinya perubahan nilai tukar. Selain itu likuiditas Bank cukup aman karena dana Pemda dominan dan komposisi kualitas aset yang ditempatkan hanya dalam bentuk pemberian kredit dan dana diempatkan pada Bank yang aman walaupun laba yang diperoleh tidak maksimal. e. Setiap melakukan pemeriksaan didokumentasikan dalam bentuk Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dan membuat Laporan Kesimpulan Hasil Pemeriksaan (LKHP). f. Terhadap temuan-temuan pemeriksaan pada umumnya dapat ditindaklanjuti, namun ada beberapa temuan yang menyangkut kebijakan strategis belum ditindaklanjuti secara langsung karena terkait dengan Divisi lainnya. g. Pedoman kerja serta sistem dan prosedur pemeriksaan telah beberapa kali dilakukan revisi sesuai kondisinya dan terakhir tahun 2014 revisi terhadap Audit Charter Bank Kalteng. h. Dalam rangka meningkatkan kualitas auditor saat ini semua tenaga auditor baik yang ada di Divisi Pengawasan Intern maupun petugas KIC mengikuti sertifikat auditor pada Lembaga YPAI Jakarta secara bertahap dan berkesinambungan. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO Proses Manajemen Risiko Adanya kewajiban setiap Bank Umum untuk menyampaikan Laporan Profil Risiko kepada Bank Indonesia secara triwulanan yang diatur dalam PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal 01 Juli 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dan SE BI No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Perubahan atas SE BI Nomor 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 perihal Pedoman Standar Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Ruang lingkup penerapan Manajemen Risiko Bank Kalteng secara umum sesuai dengan BPP Pedoman Standar Manajemen Risiko (Keputusan Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah No. DKR.22/SK-063/III.12) mencakup empat pilar yaitu : 1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi. 2. Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit risiko. 3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko. 4. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh. 52

62 VII. Organisasi Manajemen Risiko Guna efektifitas penerapan Manajemen Risiko, Direksi Bank Kalteng menetapkan struktur organisasi dalam pengelolaan manajemen risiko di Bank Kalteng dipimpin oleh seorang Direktur yang bertanggung jawab dalam pengelolaan risiko, yaitu Direktur Kepatuhan. Untuk membantu Direktur Kepatuhan tersebut, Bank Kalteng telah membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR), yaitu Kelompok Manajemen Risiko yang ditetapkan sesuai dengan Keputusan Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah Nomor : DPP.03/SK-0140/VIII-11 tanggal 26 Agustus 2011 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Direksi PT. Bank Pembangunan Kalteng Nomor : DPAI.400/SK /VII-04 tanggal 22 Juli 2004 tentang Susunan Organisasi Kantor Pusat, Kantor Cabang Utama, Kantor Cabang Kelas 1, Kantor Cabang Kelas 2, Kantor Cabang Kelas 3, Kantor Cabang Syariah, Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas. Kelompok Manajemen Risiko bertanggung jawab kepada Direktur Kepatuhan, untuk melakukan fungsi evaluasi penerapan manajemen risiko secara independen. Bank Kalteng juga membentuk Komite Manajemen Risiko (KMR) yang dipimpin oleh Direktur Kepatuhan, beranggotakan Direksi (kecuali Direktur Utama), seluruh Pemimpin Divisi dan Pemimpin Kantor Cabang Utama. Komite Manajemen Risiko (KMR) dalam tugasnya membahas hal terkait kebijakan, strategi dan upaya untuk mengendalikan risiko yang terjadi pada Bank Kalteng. Bank Kalteng memiliki struktur organisasi yang menggambarkan secara jelas batas wewenang dan tanggung jawab Satuan Kerja yang menangani manajemen risiko. Di dalam organisasi yang dimiliki, terdapat pemisahan fungsi yang jelas antara Satuan Kerja Operasional (bussines unit) dengan Satuan Kerja yang melaksanakan pengendalian dan Satuan Kerja Manajemen Risiko, sehingga Satuan Kerja Manajemen Risiko harus independen terhadap satuan kerja bisnis Bank seperti treasuri, kredit, pendanaan, akuntansi serta terhadap Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), yang mempunyai tanggung jawab langsung kepada Direktur Kepatuhan. PENILAIAN PROFIL RISIKO Sesuai PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal 01 Juli 2009, maka penilaian profil risiko pada Bank Kalteng meliputi 8 (delapan) risiko antara lain: Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Reputasi, Risiko Strategik dan Risiko Kepatuhan. Berdasarkan SE BI Nomor 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, Peringkat Risiko Bank Umum Konvensional dikategorikan menjadi lima peringkat yaitu 1 (low), 2 (low to moderate), 3 (moderate), 4 (moderate to high) dan 5 (high) untuk tingkat risiko inheren dan predikat risiko komposit. Sedangkan untuk peringkat kualitas penerapan manajemen risiko dikategorikan menjadi lima peringkat yaitu 1 (strong), 2 (satisfactory), 3 (fair), 4 (marginal) dan 5 (unsastisfactory). Dari hasil penilaian profil risiko per Desember 2014, risiko inheren PT. Bank Kalteng berpredikat MODERATE dengan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko FAIR, sehingga risiko komposit berada pada posisi MODERATE, sebagaimana Hasil Laporan Profil Risiko Bank Kalteng bulan laporan Desember 2014 sebagai berikut : 53

63 PERINGKAT Peringkat Jenis Risiko Kualitas Komposit Risiko Inhern Manajemen Risiko Risiko Risiko Kredit Low to Moderate Fair 2 Risiko Pasar Low to Moderate Satisfactory 2 Risiko Likuiditas Low to Moderate Fair 2 Risiko Operasional Moderate Fair 3 Risiko Hukum Low to Moderate Fair 2 Risiko Stratejik Moderate Fair 3 Risiko Kepatuhan Moderate Fair 3 Risiko Reputasi Low to Moderate Fair 2 Peringkat Agregat Moderate Fair 3 VIII. RENCANA STRATEGIS BANK 1. Program Jangka Panjang (Corporate Plan) Sesuai Risalah Rapat Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Direksi dan Dekom PT. Bank Kalteng beserta Jajaran Divisi terkait pada tanggal 6 November 2014 adalah merupakan kewajiban Pengurus PT. Bank Kalteng untuk melakukan penyesuaian/ review terhadap Corporate Plan PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah Periode dalam upaya untuk memperluas dan mengembangkan perusahaan serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Atas hal tersebut, ditahun 2014 telah dilakukan proses penyesuaian/review terhadap Corporate Plan PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah Periode Namun, memperhatikan keterbatasan sisa waktu di tahun 2014, maka proses penyesuaian/review tersebut berlanjut sampai ke awal tahun Hasil penyesuaian/review Corporate Plan PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah Periode tersebut sudah mendapat arahan Gubernur Kalimantan Tengah selaku Pemegang Saham Pengendali (PSP) pada Rapat Audiensi dan Presentasi Review Corporate Plan Tahun di Kantor Perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah di Jakarta tanggal 20 Februari Penyesuaian/review Corporate Plan PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah Periode telah disetujui oleh Dewan Komisaris PT. Bank Kalteng dengan surat Nomor : 033/SB/Dekom/PT.BPDKT/III-2015 tanggal 9 Maret 2015 perihal Corporate Plan PT. Bank Kalteng dan Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris Nomor: DPP-03/SK-0041a/III-15 dan Nomor: 009/SK/Dekom/PT.BPDKT/III-2015 tanggal 5 Maret 2015 perihal Review Corporate Plan PT. Bank Kalteng Program Jangka Menengah dan Pendek (Bussiness Plan) Rencana Jangka Menengah dan Pendek (Business Plan) PT. Bank Kalteng selalu disusun setiap tahun berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 12/21/PBI/2010 tanggal 19 Oktober 2010 dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor : 12/27/DPNP tanggal 25 Oktober 2010 tentang Rencana Bisnis Bank Umum (RBBU). Memperhatikan hasil pertemuan pembahasan Rencana Bisnis PT. Bank Kalteng antara Kantor Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah dengan Direksi, Dewan Komisaris dan Jajaran Pejabat PT. Bank Kalteng tanggal 27 Desember 2013 telah disepakati untuk melakukan penyesuaian terhadap RBBU periode tersebut dengan memperhatikan perkembangan ekonomi dan realisasi bisnis pada akhir tahun

64 serta perkembangan terakhir yang terjadi, sehingga Rencana Bisnis Bank dan program kerja yang disusun lebih realistis dan dapat dilaksanakan dalam 1 tahun kedepan. Untuk RBBU Bank Kalteng Periode sudah mendapat persetujuan Dewan Komisaris sesuai dengan Surat Dekom No. 016/SB/Dekom/PT.BPKT/I-2014 tanggal 20 Januari 2014 perihal Rencana Bisnis Bank Umum (RBBU) Periode (Penyesuaian), yang berisi antara lain : - Pada prinsipnya dapat menyetujui isi dari draft RBBU Periode (Penyesuaian) untuk segera disampaikan kepada Kepala Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Kalimantan Tengah. - Bahwa Keputusan Dewan Komisaris Nomor : 009/SK/Dekom/PT.BPKT/XI-2013 tanggal 26 November 2013 perihal Persetujuan Atas Rencana Bisnis Bank Umum (RBBU) PT. Bank Kalteng Periode , substansinya tetap berlaku. Untuk RBBU PT. Bank Kalteng Periode telah disusun sesuai jadwal yang telah ditetapkan dan sudah mendapat persetujuan Dekom PT. Bank Kalteng dengan surat Nomor : 251/SB/Dekom/PT.BPDKT/XI-2014 tanggal 28 November 2014 dan Keputusan Dewan Komisaris PT. Bank Kalteng Nomor:007/SK/Dekom/PT.BPDKT/XI tanggal 28 November 2014 perihal Persetujuan Atas Rencana Bisnis Bank Umum PT. Bank Kalteng Periode SERTA Surat Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Kalimantan Tengah Nomor : S-230/KO.151/2014 tanggal 29 Desember 2014 perihal Rencana Bisnis PT. Bank Kalteng Tahun untuk diketahui sebagaimana mestinya oleh Pemegang Saham Pengendali dan seluruh Pemegang Saham Bank Kalteng. IX. INTERVENSI PEMILIK, PERSELISIHAN INTERNAL DAN PERMASALAH YANG TIMBUL SEBAGAI DAMPAK KEBIJAKAN REMUNERASI Ada intervensi dari pemilik, misalnya pada saat pelaksanaan RUPS untuk menentukan Pengurus Bank. Tidak terdapat perselisihan di internal Bank serta tidak ada permasalahan yang timbul akibat dampak dari Kebijakan Remunerasi. X. TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN BANK YANG BELUM DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN LAINNYA Semua transparansi kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank telah dituangkan dalam Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan, Laporan Keuangan Publikasi Bulanan, Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Non Keuangan Bank (leaflet, brosur dan media elektronik/media cetak). Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas maka tidak ada kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank yang belum diungkap dalam laporan lainnya. XI. KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI, SERTA HUBUNGAN KEUANGAN DAN HUBUNGAN KELUARGA Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki saham pada Bank Kalteng, Bank lain, Lembaga Keuangan Bukan Bank maupun perusahaan lainnya. Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak mempunyai hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota Komisaris lainnya, anggota Direksi lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali. 55

65 XII. PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT (RELATED PARTY) DAN PENYEDIAAN DANA BESAR (LARGE EKSPOSURE) Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar Bank Kalteng selama tahun No Penyediaan Dana Jumlah Debitur Jumlah (jutaan rupiah) 1. Pihak terkait Debitur Inti 0 0 XIII.RASIO GAJI TERTINGGI DAN TERENDAH Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah pada PT. Bank Kalteng pada tahun 2014 dalam skala perbandingan sebagai berikut : Rasio gaji pegawai tertinggi dan terendah adalah 3,34 : 1 Rasio gaji Direksi tertinggi dan terendah adalah 1,11 : 1 Rasio gaji Komisaris tertinggi dan terendah adalah 1,11 : 1 Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi adalah 3 : 1 XIV. SHARES OPTION, BUY BACK SHARES DAN BUY BACK OBLIGASI Kegiatan/aktivitas Shares Option, Buy Back Shares dan Buy Back Obligasi belum dilakukan pada PT. Bank Kalteng. XV. PENYIMPANGAN INTERNAL (INTERNAL FRAUD) Internal Fraud adalah penyimpangan/kecurangan yang dilakukan oleh pengurus, pegawai tetap dan tidak tetap (honorer dan outsourcing) Bank Kalteng terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional Bank yang mempengaruhi kondisi keuangan Bank secara signifikan. Jumlah Internal Fraud yang terjadi pada Bank Kalteng selama tahun Jumlah kasus yang dilakukan oleh Internal Fraud Pengurus Pegawai Tetap Pegawai Tidak Tetap dalam 1 tahun Thn.2013 Thn.2014 Thn.2013 Thn.2014 Thn.2013 Thn.2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Total Fraud - - 2* 1* 2 - Telah diselesaikan - - 2* Dalam proses penyelesaian di * - - internal Bank Belum diupayakan penyelesaiannya Telah ditindak lanjuti melalui proses hukum *) Pada tahun 2013 merupakan kasus yang telah selesai dan mempunyai kekuatan hukum tetap yaitu kasus pada Kantor Cabang Kuala Kurun (Perkara Pidana selisih Dana Kas Daerah Kabupaten Gunung Mas) dan Kasus pada Kantor Cabang Sukamara (Perkara Pidana penipuan transfer dana pada Kantor Cabang Sukamara). *) Pada tahun 2014 merupakan kasus Fraud Capem Pujon yang pada tahun 2014 masih dalam proses penyelesaian di internal Bank, pada awal Februari 2015 kasus ini telah selesai. 56

66 XVI. BENTURAN KEPENTINGAN Selama tahun 2014 tidak terdapat transaksi pada PT. Bank Kalteng yang mengandung benturan kepentingan. Tabel Pengungkapan Benturan Kepentingan pada Bank Kalteng tahun buku 2014 No Nama & Jabatan Pihak yang memiliki benturan kepentingan Nama & Jabatan Pengambil Keputusan Jenis Transaksi Nilai Transaksi (jutaan rupiah) Keterangan *) XVII. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) Program Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan salah satu perwujudan misi PT. Bank Kalteng, yaitu peduli pada kepentingan masyarakat dan lingkungan. Tujuan utama kegiatan CSR PT. Bank Kalteng antara lain adalah meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat Indonesia umumnya dilihat dari aspek sosial, pendidikan dan kesehatan, khususnya di Provinsi Kalimantan Tengah. Melalui kegiatan ini diharapkan Bank Kalteng dapat memperkuat reputasinya sebagai perusahaan yang secara konsisten menunjukkan kepedulian pada masyarakat, memberikan inspirasi kepada stakeholders untuk melakukan kegiatan dalam kepedulian masyarakat. 57

67 Selama tahun 2014 realisasi kegiatan CSR PT. Bank Kalteng meliputi: NO KETERANGAN 1. Bantuan atas musibah kebakaran sekolah MTS Darul Muallaf Palangka Raya kepada Yayasan Darul Muallaf. 2. Bantuan CSR dalam bentuk sembako untuk Yayasan Estafet Ora Et Labora di Palangka Raya yang diserahkan tanggal 23 Juni Pelaksanaan Kegiatan Pasar Murah dan Subsidi Sembako bekerja sama dengan Koperasi Karyawan PT. Bank Kalteng bagi Masyarakat Kota Palangka Raya menjelang Hari Raya Idul Fitri 1435 H. 4. Pelaksanaan Kegiatan Pasar Murah dan Subsidi Sembako bekerja sama dengan Koperasi Karyawan PT. Bank Kalteng bagi Masyarakat Kota Palangka Raya menjelang Hari Raya Idul Fitri 1435 H Tahap II. 5. Kegiatan Literasi Keuangan Nasional tanggal Agustus Bantuan dalam rangka keikutsertaan Kontingen Dayung Provinsi Kalteng pada Kejuaraan Nasional Senior Cabang Olahraga Dayung tahun 2014 di Tanjung Bunga Makasar, Sulawesi Selatan. NILAI BANTUAN (RP) , , , , ,- 7. Bantuan Pembangunan Gereja Tiberias Palangka Raya ,- 8. Pembelian 2 (dua) unit Air Conditioner sebagai bantuan bagi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) YBPK. 9. Pembangunan Dermaga Mini seluas 96M2 di Sei Hanyo, Kecamatan Kapuas Hulu, Kabupaten Kapuas. 10. Sumbangan 1 (satu ) unit sepeda motor roda 3 merek Viar digunakan sebagai alat angkut sampah dari rumah penduduk ke tempat pembuangan sampah sementara , , ,- 11. Sumbangan 50 (lima puluh) tong sampah yang bahannya ,- berasal dari drum bekas methanol (anti karat) di bagi 2 (dua) dengan tambahan kaki dan gagang. 12. Pembelian Voucher Pasar Ramadhan di Pangkalan Bun ,- 13. Pembelian Seng untuk disumbangkan pada korban kebakaran di Kampung Baru, Kelurahan Baru, Pangkalan Bun ,- 14. Bantuan Sapi utk Hewan Qurban 2014 di Pangkalan Bun ,- 15. Bantuan Kambing utk Hewan Qurban 2014 di Pangkalan Bun ,- 58

68 16. Bantuan Bagi Mushola Al Keutsar Desa Hanjak UPT Anjir Pulang Pisau. 17. Bantuan bagi Gereja Pantekosta El-Shaddai Pilang Kec. Jabiren Raya di Pulang Pisau. 18. Bantuan bagi BPK Swakarsa Bahaur Hilir untuk selat air dan baju kaos pengurus di Bahaur. 19. Bantuan dana untuk Pembangunan Gedung Sekretariat BPH Majelis dan Aula Serbaguna Jemaat GKE Muara Teweh tanggal 27 Oktober Bantuan dana untuk Pembangunan Gedung Sekretariat BPH Majelis dan Aula Serbaguna Jemaat GKE Muara Teweh tanggal 27 Oktober , , , , ,- 21. Pemberian beasiswa kepada siswa miskin di Buntok ,- 22. Bantuan 3 (tiga) unit Genset bagi 3 (tiga) rumah ibadah di Buntok. 23. Bantuan kerjasama dengan Pihak Pemda Kabupaten Barito Selatan untuk penyaluran dana CSR bagi masyarakat , ,- 24. Kegiatan Pasar Murah dalam menghadapi Hari raya Idul Fitri (1435 H) tahun 2014 di Kuala Kapuas. 25. Kegiatan Penimbunan Halaman dan Pembuatan Pagar Pengamanan PAUD TK Hosana Kuala Kapuas. 26. Kegiatan rehab lantai, pasang wastafel dan perbaikan jendela TKK Beringin Kuala Kapuas. 27. Kegiatan Rehab Gedung TK Pos Paud Tunas Harapan Selat Hulu Kuala Kapuas. 28. Kegiatan Rehab Gedung dan Sarana/Prasarana TK Tunas Muda PKK Selat Hulu Kuala Kapuas , , , , ,- 29. Pasar Murah Ramadhan 1435 H di Kuala Pembuang ,- 30. Bantuan Biaya Pengobatan di Kuala Pembuang ,- 31. Penataan /Penghijauan Median Jalan Kota Kuala Pembuang. 32. Renovasi/Pengecatan Bangunan Tempat Ibadah (Gereja Imanuel) Kuala Pembuang. 33. Bantuan dari Bank Kalteng dalam rangka perayaan hari jadi ke-12 Kabupaten Murung Raya tanggal 11 Agustus , , ,- 59

69 34. Bantuan uang tunai kepada 73 (Tujuh Puluh Tiga) orang anak Panti Rp ,- pada saat Penarikan Undian Taheta Periode Periode XVIII Tahun di Tamiang Layang. 35. Pemberian tambahan beasiswa bagi mahasiswa Universitas Kristen Palangka Raya Tahun Ajaran 2014/2015 yaitu 14 Rp , Bantuan untuk Pengelola Kebersihan tahun 2014 untuk Kampung Hijau Kecamatan MB. Ketapang di Sampit. 37. Pengadaan 1 (satu) unit Kendaraan Tossa dan Pengecatan tulisan Bank Kalteng digunakan untuk pengangkutan sampah untuk kebersihan dan penataan Kota Sampit. 38. Bantuan Pengadaan Sound System dan alat bermain kepada Yayasan Mesjid Jami Kota Sampit untuk Taman Kanak-Kanak Aulia. 39. Pengadaan Mesin Genset dan laptop untuk Sekolah Dasar Negeri 2 Tanjung Jariangau di Parenggean. 40. Pembangunan Tempat Parkir Sekolah Dasar Negeri 4 Simpang Sebabi. 41. Sumbangan rumah murah/subsidi bekerjasama dengan PDAM Kabupaten Katingan. 42. Bantuan untuk GKE Bintang Sawah di Tumbang Lahang, Tumbang Samba. 43. Bantuan 50 Sak semen untuk perbaikan Jalan Gerilya RT.02 RW.01 Kelurahan Pegatan Hulu Kecamatan Katingan Kuala Kabupaten Katingan. 44. Bantuan untuk rehab tempat ibadah dan bantuan untuk tokoh dan pemuka agama di Pegatan Kecamatan Katingan Kuala Kabupaten Katingan , , , , , , , , , , ,- TOTAL ,- 60

70 XIX. SELF ASSESSMENT PELAKSANAAN GCG Hasil Penilaian Bank Kalteng terhadap Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) PT. Bank Kalteng Tahun Buku 2014 adalah Peringkat 3 dengan predikat CUKUP BAIK. Rincian Self Assessment GCG PT. Bank Kalteng tahun 2014 sebagai berikut : Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG Peringkat Definisi Peringkat Individual 3 (CUKUP BAIK) Berdasarkan hasil self assessment terhadap 3 (tiga) faktor yaitu: Governance Structure, Governance Process dan Gavernance Outcome yang mencakupi 11 (sebelas) Kriteria/Indikator, bahwa PT. Bank Kalteng telah melakukan penerapan Good Corporate Governance secara umum cukup baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang cukup memadai atas prinsipprinsip Good Corporate Governance. Apabila terdapat kelemahan-kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance, maka secara umum kelemahan-kelemahan tersebut telah diupayakan perbaikannya dan terhadap hal-hal yang cukup signifikan maka diberikan perhatian yang seksama dari Manajemen. 61

71 A. STRATEGI III. INFORMASI OPERASIONAL Untuk mencapai target yang telah ditetapkan yaitu menjadi Bank yang sehat, kuat dan mampu menjadi tuan rumah di daerah sendiri, maka perlu dicermati kondisi yang ada dan melakukan hal-hal sebagai berikut : 1. Kondisi Ekstern a. Mengkaji Lingkungan dunia usaha saat ini yang cenderung dinamis bahkan cepat sekali berubah karena pengaruh lingkungan Regional, Nasional dan Global. b. Kejelian meraih peluang agar tantangan pasca penerapan Otonomi Daerah dapat diakomodir. 2. Kondisi Intern a. Mengoptimalkan pemenuhan komitmen Modal Setor dari para Pemegang Saham. b. Memberikan pelayanan yang dapat memuaskan nasabahnya tanpa mengabaikan faktor efisiensi dan prinsip kehati-hatian. c. Optimalisasi penggunaan teknologi informasi antara lain penggunaan Disaster Recovery Center / Disaster Recovery Plan (DRC/DRP) sehingga tercipta akurasi dan keamanan administrasi dan memudahkan Manajemen dalam pengambilan keputusan. d. Perhatian kepada SDM baik kualitas maupun kesejahteraannya sebagai unsur penentu keberhasilan Operasional Bank. e. Membangun citra Bank sebagai suatu lembaga kepercayaan yang tidak diragukan di bidang jasa keuangan. 3. Struktur Organisasi Sesuai dengan Keputusan Direksi Bank Kalteng Nomor:DPAI.400/SK /VII-04 tanggal 22 Juli 2004 tentang Susunan Organisasi Kantor Pusat, Kantor Cabang Utama, Kantor Cabang Kelas 1, Kantor Cabang Kelas 2, Kantor Cabang Kelas 3, Kantor Cabang Syariah, Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas, dan sebagaimana perubahannya dengan Surat Keputusan Direksi Bank Kalteng Nomor: DPP.03/SK-0139/X-07 tanggal 23 Oktober 2007 dan perubahan terakhir terkait struktur organisasi sebagaimana Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/2/PBI/2012 tanggal 12 Januari 2012 Tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum dengan dengan Surat Keputusan Direksi Bank Kalteng Nomor: DPP.03/SK-0140/VIII- 11 tanggal 26 Agustus 2012 dengan struktur sebagaimana pada halaman akhir laporan ini. Dalam struktur organisasi Desk Usaha Syariah yaitu kegiatan layanan perbankan berbasis syari ah setelah memperhatikan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.11/10/PBI/2009 tentang Unit Usaha Syariah (UUS), disebutkan UUS wajib dipisahkan (spin-off) dari Bank Umum Konvensional (BUK) apabila nilai aset UUS telah mencapai 50% dari total nilai aset BUK induknya, atau paling lambat 15 tahun sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, dan untuk itu perlu kajian yang menyeluruh atas peluang membuka UUS kedepannya dan secara struktur organisasi telah disiapkan terlebih dahulu. 62

72 4. Sarana Pendukung Terus berupaya menambah kantor pelayanan termasuk pengadaan ATM di daerah yang potensi ekonominya tinggi dan membuka kantor-kantor baru di beberapa daerah/tempat yang dinilai potensial dalam upaya Bank meningkatkan fungsi kantor dan pelayanannya kepada masyarakat. Dari rencana penambahan dan pemindahan jaringan Kantor, ATM dan mobil kas keliling dalam tahun 2014 sesuai RBBU (Penyesuaian) sampai dengan Triwulan IV/2014 telah dilaksanakan sebagai berikut : a. Penambahan 9 (sembilan) unit ATM yaitu di Sampit, Sukamara, Kotawaringin Lama, Kuala Kapuas, Tamiang Layang, Bahaur, dan Kota Palangka Raya; b. Penambahan 1 (satu) unit Kantor Kas di Sei Hanyo. Untuk penambahan ATM dan penambahan unit Kantor Kas sebagaimanan diatas telah dilaporkan pula melalui sistem Laporan Kantor Pusat Bank Umum (LKPBU) secara online sesuai ketentuan yang berlaku. 5. Teknologi Informasi Menjadikan teknologi informasi sebagai salah satu faktor enabler utama yang dapat diandalkan Bank Kalteng dalam memenangi persaingan merupakan salah satu tujuan kedepan Bank Kalteng yang dalam pelaksanaannya dikelola oleh Divisi Teknologi Informasi dan Akuntansi. Oleh sebab itu pengembangan teknologi informasi menjadi prioritas dan keunggulan strategis bagi industri perbankan mengingat tingkat persaingan perbankan yang semakin ketat. Upaya pengembangan teknologi informasi Bank Kalteng telah disusun dalam Rencana Strategis Teknologi Informasi Periode sesuai Surat Keputusan Direksi Nomor : DTI.14/SK-0016/II.10 tanggal 12 Pebruari 2011 dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku yaitu Peraturan Bank Indonesia Nomor : 9/15/PBI/2007 tanggal 30 November 2007 dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor : 9/30/DPNP tanggal Penerapan Manajemen Risiko Dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum. 6. Jenis Produk dan Jasa Yang Ditawarkan: Bank Kalteng menyediakan berbagai produk dan jasa maupun fasilitas kemudahan lain untuk memenuhi kebutuhan nasabahnya, antara lain beberapa produk Tabungan yaitu TAHETA dan SIMPEDA serta TabunganKu, Giro, Simpanan Berjangka/Deposito serta berbagai jenis produk pembiayaan seperti : Kredit Program (Mitra kerjasama Pemkab/Pemkot dan Pemprov. Kalteng, KUR, SUP-005, UMKM dan KPR) Kredit bagi Usaha Kecil dan Koperasi Kredit ketahanan Pangan (KKP) Non Padi dan Palawija. Kredit sindikasi dalam rangka pembiayaan proyek-proyek besar. Kredit Investasi dan Kredit Modal Kerja Kredit Konsumtif Multiguna untuk Pegawai Negeri Sipil dan Pensiunan, Anggota DPRD, serta Swasta yang sumber pengembaliannya sudah pasti (gaji/pensiun, tunjangan/honor) Layanan jasa Bank : Bank Garansi (Penawaran, Uang Muka, Pelaksanaan dan Pemeliharaan). Transfer, RTGS, Inkaso, Kliring, dan Pelayanan Jasa lainnya. Paymen Point pembayaran Rekening Telkomsel dan Gaji PNS/Pensiun BPD Net Online ATM Bersama Dukungan Bank 63

73 B. KEADAAN KEUANGAN / USAHA 1. Penghimpunan Dana a. Dana Pihak Ketiga Jumlah penghimpunan dana (Giro, Deposito, Tabungan) tahun 2014 sebesar Rp ,- juta naik Rp juta atau % dari tahun 2013 sebesar Rp juta. 1) Giro GIRO 2010 Giro tahun 2014 sebesar Rp juta, naik Rp juta atau 15.91% dibanding tahun 2013 yang sebesar Rp juta. Giro ini dapat dibedakan berdasarkan pihak berelasi dan pihak ketiga yaitu : Tabel : 6 PERKEMBANGAN POSISI GIRO (Jutaan Rupiah) Naik ( Turun) Rp % - Pihak Berelasi (16.985) -18,42% - Pihak Ketiga ,62% Total , 91% 2) Tabungan TABUNGAN 2010 Tabungan tahun 2014 sebesar Rp juta, naik Rp juta atau 6,92% dibanding tahun 2013 sebesar Rp juta. Semenjak tahun 2010 lalu, penambahan produk tabungan baru yaitu TabunganKu yaitu tabungan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga bila dibedakan berdasarkan jenis tabungan terdiri dari : Tabel : 7 PERKEMBANGAN POSISI TABUNGAN BERDASARKAN JENIS (Jutaan Rupiah) Naik (Turun) Rp % - SIMPEDA ,59% - TAHETA (1.010) -0,22% - TabunganKu (10) -0,09% Total ,92% Prosentase Tabungan PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH Tahun ,04% 47,96% 7,55% GIRO TABUNGAN DEPOSITO 64

74 TABUNGAN 2010 Tabel : 8 PERKEMBANGAN POSISI TABUNGAN BERDASARKAN PIHAK BERELASI DAN PIHAK KETIGA (Jutaan Rupiah) Rp % - Pihak Berelasi ,48% - Pihak Ketiga ,32% Total ,92% 2014 Naik (Turun) Guna menumbuhkan minat masyarakat Kalteng untuk menabung dilakukan promosi dan khusus untuk TAHETA dilakukan penarikan Undian Gratis Berhadiah sekali dalam setiap tahunnya, sedangkan untuk SIMPEDA undian dilaksanakan secara nasional bersama dengan seluruh BPD SI yang diselenggarakan oleh ASBANDA. 3) Deposito DEPOSITO 2010 Deposito tahun 2014 sebesar Rp juta, naik sebesar Rp juta atau 19.60% dari tahun 2013 sebesar Rp juta. Tabel : 9 PERKEMBANGAN POSISI DEPOSITO (Jutaan Rupiah) Naik (Turun) Rp % - Pihak Berelasi ,05% - Pihak Ketiga ,14% Total ,60% Tabel : 10 TINGKAT SUKU BUNGA DANA YANG BERLAKU TAHUN 2014 Jenis Dana Suku Bunga - Giro Bunga Berjenjang 0% - 2,50% p.a. - Deposito : - 1 bulan 5,75% - 7,50% p.a. - 3 bulan 5,75% - 7,50% p.a. - 6 bulan 5,75% - 7,50% p.a bulan 5,75% - 7,50% p.a bulan 5,75% - 7,50% p.a. - Deposito On Call (DOC) 3,75% - 4,50% per tahun - Tabungan : - SIMPEDA/TAHETA Bunga Berjenjang 0% - 3,75% p.a. - TabunganKu Bunga Berjenjang 0% - 1,00% p.a. b. Pinjaman Yang diterima Pinjaman yang diterima berupa Kredit Likuiditas dari Bank Indonesia (KLBI) dan Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 2014 sebesar Rp juta, naik Rp juta atau 5.32% dari tahun 2013 sebesar Rp juta. 65

75 2. Penggunaan Dana a. Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Indonesia tahun 2014 sebesar Rp juta, naik 1.20 % atau sebesar Rp juta dibanding tahun 2013 sebesar Rp juta. b. Giro pada Bank Lain Giro pada Bank Lain tahun 2014 sebesar Rp juta, yang terdiri dari Giro pada Bank Pemerintah sebesar Rp juta dan Giro pada Bank Swasta Rp 204 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau 97.45% dibanding tahun 2012 sebesar Rp juta. c. Penempatan pada Bank Lain & Surat Berharga Untuk memproduktifkan Dana Pihak Ketiga yang untuk sementara belum tersalurkan di sektor kredit, maka dana diarahkan ke Penempatan pada antar Bank lain dan pembelian Surat-Surat Berharga yang dinilai aman dan menguntungkan serta ditempatkan dalam jangka waktu pendek dalam bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia, inter call money, deposito on call dan lainlain. Pada tahun 2014, penempatan dana pada Bank lain dan pembelian Surat-surat Berharga mencapai Rp juta atau naik sebesar Rp juta atau 66,59% dibanding tahun 2013 sebesar Rp juta. d. Kredit yang diberikan Kredit yang diberikan pada tahun 2014 mencapai Rp juta, naik sebesar Rp juta atau 15,41% dari tahun 2013 sebesar Rp juta. Kredit direstrukturisasi posisi per Desember 2013 dan per Desember 2014 adalah nihil, sedangkan untuk kredit properti posisi per Desember 2013 adalah juta, posisi per Desember 2014 sebesar Rp juta atau mengalami kenaikan cukup signifikan sebesar Rp juta atau %. Total Cadangan Kerugian CKPN aset keuangan atas aset produktif untuk tahun 2014 tercatat sebesar Rp juta jika dibandingkan dengan Total PPA yang wajib dibentuk atas aset produktif sebesar Rp juta dengan rasio sebesar 35,13%. Dalam tahun 2013 dan 2014, aktiva bank yang dijaminkan, transaksi spot dan transaksi derivatif adalah nihil. Tabel : 11 PERKEMBANGAN POSISI KREDIT & PPAP/CKPN DARI TAHUN (jutaan rupiah) Uraian % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=(6-5):5) 1. Distribusi Kredit Berdasarkan Jenis - Kredit Investasi ,16 - Kredit Modal Kerja ,62 - Kredit Lainnya ,20 2. Distribusi Kredit Berdasarkan Pihak Berelasi dan Pihak Ketiga - Pihak Berelasi (48,68) - Pihak Ketiga ,76 3. Distribusi Kredit Berdasarkan kepada Debitur UMKM dan Debitur Bukan UMKM - Pihak UMKM ,12 - Pihak Bukan UMKM ,18 4. Kredit Properti ,93 5. Penyisihan Kerugian (PPAP/CKPN) ,67 6. Total PPAP yang wajib dibentuk ,50 7. Rasio CKPN terhadap PPAP yang wajib dibentuk 100,26% 100,00% 38,66% 29,98% 35,13% 17,19 66

76 Tabel : 12 Tingkat Suku Bunga Kredit Yang Berlaku Tahun 2014 No. Jenis Kredit Suku Bunga Keterangan 1. Kredit Komersial a. Kredit Mikro - KI - KMK b. Kredit Kecil - KI - KMK c. Kredit Menengah - KI - KMK d. Kredit Besar / Korporasi Non Sindikasi - KI - KMK 2. Kredit Program Dana SUP 005 : - Mikro - Kecil 3. Kredit Usaha Rakyat (KUR) : a. KURMikro - KI - KMK b. KUR Ritel - KI - KMK c. KUR Linkage - BPR - End User BPR 4. Kredit Multi Guna Produktif a. Kredit Mikro b. Kredit Kecil 21% 21% 13% 13.5% 13% 13.5% 13% 13.5% 15% 15% 22% 22% 13% 13% 13% 22% Floating/Variable Floating/Variable Floating/Variable Floating/Variable Floating/Variable Floating/Variable Floating/Variable Floating/Variable Floating/Variable Floating/Variable Floating/Variable Floating/Variable Floating/Variable Floating/Variable Floating/Variable Floating/Variable 13.5% 13.5% Floating/Variable Floating/Variable 5. Kredit Multi Guna Konsumtif 15.5% Floating/Variable 6. KPR Umum / Swadaya Bank Kalteng 11% Fised s.d Tahun II dan Selanjutnya Variable 7. KPR Sejahtera FLPP 7.25% Fixed 8. Kredit Sindikasi Ditentukan oleh Leader Floating/Variable 9. Kredit Pemda 12% Floating/Variable 10. Kredit Program (KPKM, KKP dll ) Sesuai ketentuan sindikasi Floating/Variable 11. Kredit Untuk Pengurus, Pegawai dan 10% Floating/Variable Pensiunan Bank Kalteng 12. Kredit Pola Kerjasama Pemko/Pemkab 12% Floating/Variable 13. Kredit Kerjasama dengan PKT 12% Floating/Variable e. Penyertaan PT. Sarana Kalteng Ventura merupakan Lembaga Pembiayaan yang bergerak dibidang Modal Ventura, melakukan operasional sejak tahun 1997 dengan surat izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 207/KMK.017/1997 tanggal 6 Mei Jumlah penyertaan termasuk penerimaan Deviden Saham (pembagian stock Deviden) per 31 Desember 2014 dan 2013 sebesar Rp ,- atau lembar saham yang masing-masing Rp.1.000,- per lembar saham dengan persentase kepemilikan saham 8,13% Sesuai ketentuan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI), deviden saham tidak diakui sebagai pendapatan (tidak dibukukan). Atas pernyataan tersebut PT Bank Kalteng tahun 2014 dan tahun 2013 membukukan pendapatan deviden tunai masing-masing sebesar Rp ,- dan Rp ,-. 67

77 f. Aktiva Tetap dan Inventaris Dalam rangka menunjang kegiatan usaha Bank maka ketersediaan sarana dan prasarana mutlak diperlukan. Pada tahun 2014 penambahan sarana dan prasarana berupa gedung kantor dan rumah dinas serta inventaris Bank (perangkat komputer, meja kerja, lemari arsip, genset dan lain-lain) telah dilakukan dan posisi tahun 2014 adalah sebesar Rp juta naik Rp juta atau 10,46% dibanding tahun 2013 sebesar Rp juta. Tabel : 13 PERKEMBANGAN DATA KEUANGAN DARI TAHUN (Jutaan rupiah) URAIAN % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=(6-5):5) Total Asset ,31 Modal + Cadangan ,20 Penghimpunan Dana Giro ,91 Tabungan ,85 Deposito ,60 Pinjaman Yang Diterima ,32 Dana lainnya ,59 Jumlah ,99 Penggunaan Dana Giro pada Bank Indonesia ,92 Giro pada Bank lain (97,45) Penempatan dan Surat Berharga ,59 Kredit yang diberikan ,41 Penyertaan ,00 Akt Tetap & Inventaris ,46 Jumlah ,01 g. Rasio Aset Produktif Bermasalah, Rasio Pemenuhan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Produktif, Rasio Kredit Usaha Mikro Dan Kecil Dan Batas Maksimum Pemberian Kredit Posisi Aktiva Produktif dan Aktiva Non Produktif tahun 2014 sebesar Rp juta atau naik Rp juta atau 17,66% dibanding tahun 2013 sebesar Rp juta. Rasio aset produktif bermasalah terhadap jumlah aset produktif pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesar 0,70% dan 0,67%. Rasio jumlah cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif dibentuk oleh Bank Kalteng pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 terhadap jumlah minimum cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing sebesar 0,56% dan 0,48%. Rasio kredit usaha mikro dan kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan Bank Kalteng pada tanggal 31Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar 3,85%dan 3,85%. 68

78 . Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 tidak melampaui ketentuan BMPK untuk pihak terkait dan pihak tidak terkait. BMPK dihitung sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia - PBI No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Batas Maksimun Pemberian Kredit Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 Tabel : 14 PERKEMBANGAN KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN NON PRODUKTIF DARI TAHUN 2010 S/D 2014 (Jutaan rupiah) Uraian % No (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=(6-5)/5 A AKTIVA PRODUKTIF 1 Giro pada Bank lain (97,45) 2 Penempatan Antar Bank ,59 3 Surat Berharga Penyertaan Kredit yang diberikan : - Lancar ,60 - Dalam Perhatian Khusus (9,10) - Kurang Lancar ,03 - Diragukan ,28 - Macet ,61 6 Garansi Bank ,90 7 Fasilitas Kredit yang Belum Ditarik (58,41) TOTAL AKTIVA PRODUKTIF ,66 B AKTIVA NON PRODUKTIF 1 AYDA #DIV/0! 2 Properti terbengkalai #DIV/0! 3 RAK #DIV/0! 4 Suspensi Account #DIV/0! TOTAL AKTIVA NON PRODUKTIF (100,00) TOTAL AKTIVA PRODUKTIF & NON PRODUKTIF ,66 Non Perfoming Loan (NPL) Gross (%) 1,18 0,81 0,84 0,81 0,82 3,38 Non Perfoming Loan (NPL) Nett (%) 0,15 0,06 0,22 0,23 0,28 274,86 69

79 C. PERMODALAN 1. Modal Setor Memperhatikan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/26/PBI/2012 Tanggal 27 Desember 2012 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor berdasarkan Modal Inti Bank, maka sebagaimana tertuang dalam Akta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) PT. Bank Kalteng Nomor : 06 tanggal 17 Mei 2013 tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah, yang dibuat oleh Ellys Nathalina, SH. MH., telah disepakati bersama untuk meningkatkan besarnya Modal Dasar PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah dari Rp. 500 milyar menjadi Rp. 1 triliun dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : AHU AH Tahun 2013 tanggal 28 Juni Sampai sekarang, Pemegang Saham Bank Kalteng adalah Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan semua Pemerintah Kabupaten/Kota se Kalimantan Tengah. Adapun Lambang Daerah masing-masing Pemerintah Daerah tersebut adalah sebagai berikut : PROVINSI KALIMANTAN TENGAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT KABUPATEN BARITO UTARA KABUPATEN SUKAMARA KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR KABUPATEN KATINGAN KABUPATEN BARITO SELATAN KABUPATEN BARITO TIMUR KABUPATEN GUNUNG MAS KABUPATEN LAMANDAU KABUPATEN KAPUAS KABUPATEN SERUYAN KABUPATEN MURUNG RAYA KABUPATEN PULANG PISAU KOTA PALANGKA RAYA Modal Setor Bank Kalteng per 31 Desember 2014 mencapai Rp juta, yang berarti naik Rp juta atau 34.42% dari jumlah Modal Setor tahun 2013 sebesar Rp juta. Adapun perincian modal setor tahun 2013 dan tahun 2014 adalah sebagai berikut : 70

80 No. PEMEGANG SAHAM (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Pemprov. Kalteng ,39 2 Pemkab. Sukamara ,40 3 Pemkab. Kobar ,22 4 Pemkab. Barito Utara ,06 5 Pemkab. Seruyan ,06 6 Pemkab. Kotim ,95 7 Pemkab. Gunung Mas ,78 8 Pemkab. Barito Selatan ,76 9 Pemkab. Lamandau ,48 10 Pemkab. Murung Raya ,14 11 Pemkab. Barito Timur ,82 12 Pemkab. Katingan ,74 13 Pemkab. Kapuas ,52 14 Pemkab. Pulang Pisau ,28 15 Pemkot. Palangka Raya ,40 JUMLAH Tabel : 15 KOMPOSISI MODAL SETOR (dalam Jutaan rupiah) POSISI MODAL SETOR Porsi S e tora n 2014*) (%) , 00 Komposisi Modal Setor Tahun ,48% 5,06% 3,52% 4,78% 4,14% 2,28% 1,40% 41,39% Pemprov. Kalteng Pemkab. Kobar Pemkab. Barito Utara Pemkab. Sukamara Pemkab. Kotim Pemkab. Katingan Pemkab. Barito Selatan Pemkab. Barito Timur 3,82% 4,76% 3,74% 4,95% 5,40% 5,06% 5,22% Pemkab. Seruyan Pemkab. Lamandau Pemkab. Kapuas Pemkab. Gunung Mas Pemkab. Murung Raya Pemkab. Pulang Pisau Pemkot. Palangka Raya 71

81 2. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank mengacu kepada regulasi Bank Indonesia dalam melakukan perhitungan kecukupan modal untuk risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional. Untuk risiko kredit, Bank menggunakan pendekatan Standar Basel II (Standardized Approach). Untuk risiko pasar, Bank menggunakan Model Standar, sedangkan secara internal Bank telah menggunakan Value at Risk sebagai Model Internal. Untuk risiko operasional, Bank mengacu kepada Pendekatan Indikator Dasar Basel II (Basic Indicator Approach) dan sudah mensimulasikan Pendekatan Standar (Standardized Approach). Saat ini Bank sedang melakukan pengembangan perhitungan kebutuhan permodalan untuk risiko kredit dengan pendekatan advance baik regulatory (IRBA) maupun pendekatan ekonomis. Pendekatan ekonomis (economic capital ) dikembangkan untuk risiko kredit dan risiko operasional. Dalam penerapan SE BI No.13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011 perihal perhitungan ATMR risiko kredit menggunakan pendekatan standar, hasil perhitungan ATMR Bank menunjukkan ATMR risiko kredit untuk posisi 31 Desember 2014 sebesar Rp1,825 Miliar dengan posisi ATMR risiko pasar dengan pendekatan standar dan ATMR risiko operasional dengan pendekatan standar menunjukan angka Rp 574 Miliar. Saat ini Bank sedang melakukan pengembangan perhitungan kebutuhan permodalan untuk risiko kredit dengan pendekatan advance baik regulatory (IRBA) maupun pendekatan ekonomi. Pendekatan ekonomis (economic capital ) dikembangkan untuk risiko kredit dan risiko operasional. Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio [CAR] ) adalah rasio modal terhadap aset tertimbang menurut risiko (Risk-Weighted Assets [RWA]). Berdasarkan peraturan Bank Indonesia, jumlah modal untuk risiko kredit terdiri dari Modal Inti ( Tier I ) dan Modal Pelengkap ( Tier II ) dikurangi penyertaan pada Anak Perusahaan. Dalam rangka perhitungan Risiko Pasar, Bank dapat memasukkan komponen Modal Pelengkap Tambahan ( Tier III ) yaitu Pinjaman Subordinasi berjangka pendek yang memenuhi kriteria tertentu sebagai komponen Modal.Rasio Kecukupan Modal (Bank Kalteng saja) pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut : PERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (KPMM) TRIWULANAN BANK UMUM 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 ( Dalam Jutaan Rupiah ) KOMPONEN MODAL Posisi 31 DESEMBER 2014 Posisi 31 Desember 2013 Bank Konsolidasi Bank Konsolidasi I KOMPONEN MODAL A Modal Inti Modal disetor Cadangan Tambahan Modal Faktor penambah *) a Agio - - b Modal sumbangan - - c Cadangan umum d Cadangan tujuan e Laba tahun-tahun lalu yang dapat diperhitungkan (100%) (6.855) (6.062) f Laba tahun berjalan yang dapat diperhitungkan (50%) g Selisih lebih karena penjabaran laporan keuangan - - h Dana setoran modal i Waran yang diterbitkan (50%) - - j Opsi saham yang diterbitkan dalam rangka program kompensasi berbasis saham (50%)

82 2.2 Faktor pengurang *) a Disagio - - b Rugi tahun-tahun lalu yang dapat diperhitungkan (100%) - - c Rugi tahun berjalan yang dapat diperhitungkan (100%) - - d Selisih kurang karena penjabaran laporan keuangan - - e Pendapatan komprehensif lain : Kerugian dari penurunan nilai wajar atas penyertaan dalam kategori - - tersedia untuk dijual f Selisih kurang antara PPA dan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif g Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) atas aset non produktif yang wajib dihitung h Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen keuangan dalam trading book Modal Inovatif *) Surat berharga subordinasi (perpetual non kumulatif) Pinjaman subordinasi (perpetual non kumulatif) Instrumen modal inovatif lainnya Faktor Pengurang Modal Inti *) Goodwill 4.2 Aset tidak berwujud lainnya Penyertaan (50%) Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi (50%) 5 Kepentingan Non Pengendali - - B Level Atas (Upper Tier 2) *) Saham preferen (perpetual kumulatif) Surat berharga subordinasi (perpetual kumulatif) Pinjaman Subordinasi (perpetual kumulatif) Mandatory convertible bond Modal inovatif yang tidak diperhitungkan sebagai modal inti Instrumen modal pelengkap level atas (upper tier 2 ) lainnya Revaluasi aset tetap Cadangan umum aset produktif (maks 1,25% ATMR) Pendapatan komprehensif lain : Keuntungan dari peningkatan nilai wajar atas penyertaan dalam kategori tersedia untuk dijual (45%) Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50% Modal Inti *) Redeemable preference shares Pinjaman atau obligasi subordinasi yang dapat diperhitungkan Instrumen modal pelengkap level bawah (lower tier 2 ) lainnya Faktor Pengurang Modal Pelengkap *) Penyertaan (50%) Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi (50%) - C Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap - Eksposur Sekuritisasi D Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3) E MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A + B - C) TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP,DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A + B - C + E) ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT **) ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT DAN RISIKO OPERASIONAL [II:(IV+V)] RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR [III : (IV + V + VI)] ,15% 24,52% 29,15% 24,52%

83 D. HASIL USAHA 1. Pendapatan Jumlah pendapatan yang diperoleh tahun 2014 sebesar Rp juta atau naik sebesar Rp juta atau 16,59% dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp juta. Pendapatan ini sebagian besar ditunjang oleh pendapatan bunga penempatan dan surat berharga sebesar Rp juta, pendapatan bunga kredit sebesar Rp juta, pendapatan provisi & komisi sebesar Rp juta, Pemulihan (Pembentukan) Penyisihan Kerugian Rp juta, pendapatan operasional lainnya sebesar Rp juta dan pendapatan non operasional sebesar Rp 727 juta. 2. Beban Jumlah beban selama tahun 2014 adalah sebesar Rp juta, turun sebesar Rp juta atau 9.15% dari tahun 2013 sebesar Rp juta. Adapun beban terdiri dari beban bunga sebesar Rp juta, pembentukan CKPN sebesar Rp juta, beban operasional lainnya sebesar Rp juta dan beban non operasional sebesar Rp juta. 3. Laba Usaha & Laba Bersih Laba usaha atau laba sebelum pajak tahun 2014 sebesar Rp juta, naik sebesar Rp juta atau 30,05% dari tahun 2013 sebesar Rp juta. Sedangkan laba bersih tahun 2014 sebesar Rp juta naik Rp juta atau 31.68% dari tahun 2013 sebesar Rp juta. Tabel : 16 PERKEMBANGAN PENDAPATAN DAN BIAYA DARI TAHUN (Jutaan rupiah) Uraian % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=(6-5):5) Pendapatan operasional ,22 Pendapatan non operasional (78,13) Jumlah pendapatan ,58 Beban operasional ,15 Beban non operasional ,18 Jumlah biaya ,15 Laba sebelum pajak ,05 Pajak penghasilan ,72 Laba setelah pajak ,68 4. Pembagian Laba Tabel : 17 PEMBAGIAN LABA TAHUN BUKU (jutaan rupiah) Uraian % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=(6-5):5) Dividen Peserta Modal ,68 Cadangan Umum ,68 Cadangan Tujuan ,68 Dana Kesejahteraan ,68 Jasa Produksi Tantiem Direksi & Dewan Komisaris ,68 Jumlah ,68 E. PERUBAHAN-PERUBAHAN PENTING YANG TERJADI 74

84 Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia yang dikeluarkan selama tahun 2014, terdapat peraturan yang berdampak pada laporan keuangan maupun organisasi Perbankan antara lain: 1. Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/1/PBI/2014 tanggal 21 Januari 2014 tentang Perlindungan Konsumen Jasa Sistem Pembayaran; 2. Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/2/PBI/2014 tanggal 14 Pebruari 2014 tentang Jumlah dan Nilai Nominal Uang Rupiah yang Dimusnahkan Tahun 2013; 3. Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/4/PBI/2014 tanggal 18 Maret 2014 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/42/PBI/2005 tentang Pengeluaran dan Pengedaran Uang Kertas Rupiah Pecahan (Lima Puluh Ribu) Tahun Emisi Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/5/PBI/2014 tanggal 18 Maret 2014 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/29/PBI/2004 tentang Pengeluaran dan Pengedaran Uang Kertas Rupiah Pecahan (Dua Puluh Ribu) Tahun Emisi Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/8/PBI/2014 tanggal 08 April 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12/PBI/2009 tentang Uang Elektronik (Electronic Money) 6. Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/13/PBI/2014 tanggal 27 Juli 2014 tentang Pengeluaran dan Pengedaran Uang Rupiah Kertas Pecahan ,- (seratus ribu rupiah) Tahun Emisi Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/18/PBI/2014 Tanggal 17 September 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/8/PBI/2013 TENTANG Transaksi Lindung Nilai Kepada Bank 75

85 F. FOTO PERISTIWA PENTING TAHUN 2014 Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2013 & Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2013 & Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 76

86 Pelantikan Dewan Komisaris & Direksi Periode Serah Terima Jabatan Pengurus Bank Kalteng Periode

SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS IKHTISAR DATA KEUANGAN 1 GRAFIK KINERJA KEUANGAN BANK KALTENG TAHUN

SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS IKHTISAR DATA KEUANGAN 1 GRAFIK KINERJA KEUANGAN BANK KALTENG TAHUN DAFTAR ISI SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS SAMBUTAN DIREKSI Halaman i ii iii v vi viii IKHTISAR DATA KEUANGAN 1 GRAFIK KINERJA KEUANGAN BANK KALTENG TAHUN 2009 2013 2 3 I. INFORMASI UMUM 4 28 A. Sejarah Perusahaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2015 TENTANG TRANSPARANSI DAN PUBLIKASI

Lebih terperinci

TATA KELOLA PERUSAHAAN PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah

TATA KELOLA PERUSAHAAN PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah TATA KELOLA PERUSAHAAN PENDAHULUAN Dengan tidak berlakunya lagi PBI NO. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 mengenai Pelaksanaan Good Corporate

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/3/PBI/2013 TENTANG TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/3/PBI/2013 TENTANG TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/3/PBI/2013 TENTANG TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka menciptakan

Lebih terperinci

No.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA. Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum

No.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA. Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum No.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum Sehubungan dengan diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia

Lebih terperinci

No. 3/31/DPNP Jakarta, 14 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 3/31/DPNP Jakarta, 14 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA No. 3/31/DPNP Jakarta, 14 Desember 2001 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang disampaikan kepada Bank Indonesia

Lebih terperinci

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Rencana Bisnis Bank Umum.

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Rencana Bisnis Bank Umum. No.6/44/DPNP Jakarta, 22 Oktober 2004 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal: Rencana Bisnis Bank Umum. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/25/PBI/2004 tanggal 22

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Bank pembangunan Daerah Sumatera Utara didirikan pada tanggal 4 Nopember 1961 dengan Akte Notaris Rusli Nomor 22 dalam bentuk Perseroan Terbatas

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 48 /POJK.03/2017 TENTANG TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 48 /POJK.03/2017 TENTANG TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 48 /POJK.03/2017 TENTANG TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Lebih terperinci

Teman Anda Dalam Usaha. P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. PUBLIC EXPOSE. Jakarta, 11 Juni 2014 BANK BUMI ARTA

Teman Anda Dalam Usaha. P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. PUBLIC EXPOSE. Jakarta, 11 Juni 2014 BANK BUMI ARTA P.T. Tbk. PUBLIC EXPOSE Jakarta, 11 Juni 2014 1 PUBLIC EXPOSE Sekilas Tentang Perusahaan Struktur Kepemilikan Susunan Pengurus Jaringan Kantor Ikhtisar Keuangan Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN BANK

LAPORAN KEUANGAN BANK LAPORAN KEUANGAN BANK Laporan keuangan bank disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen terhadap pihak-pihak yang berkepentingan selama periode tertentu. Jenis laporan keuangan bank baik untuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar isi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2

DAFTAR ISI. Daftar isi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2 DAFTAR ISI Daftar isi... 1 Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2 A. Transparansi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2 1 Pelaksanaan Good Corporate Governance berdasarkan

Lebih terperinci

2017, No sektor perbankan dari Bank Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan diperlukan pengaturan kembali transparansi kondisi keuangan Bank Perkre

2017, No sektor perbankan dari Bank Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan diperlukan pengaturan kembali transparansi kondisi keuangan Bank Perkre LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.154, 2017 KEUANGAN OJK. BPR. Kondisi Keuangan. Transparansi. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6097) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37 /POJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37 /POJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37 /POJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara negara di Eropa, Amerika dan Jepang mendengar kata bank sudah tidak asing lagi. Bank sudah

Lebih terperinci

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA No.7/56/DPbS Jakarta, 9 Desember 2005 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA Perihal : Laporan Tahunan,

Lebih terperinci

ANNUAL REPORT. Of ce. Jl. Pulo Ribung Blok BB 46A No.10, Pekayon Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi

ANNUAL REPORT. Of ce. Jl. Pulo Ribung Blok BB 46A No.10, Pekayon Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi ANNUAL REPORT 2016 Of ce. Jl. Pulo Ribung Blok BB 46A No.10, Pekayon Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi Kata Pengantar Puji syukur dan terima kasih kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kasih karena atas

Lebih terperinci

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah; dan 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat.

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah; dan 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat. Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah; dan 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/SEOJK.03/2015 TENTANG TRANSPARANSI

Lebih terperinci

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PD BPR ASTANAJAPURA TAHUN 2017 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan lembaga intermediasi keuangan yang berfungsi sebagai penghimpun dan penyalur dana dari dan untuk masyarakat,

Lebih terperinci

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Pada PT. Bank Central Asia, Tbk dan PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Pada PT. Bank Central Asia, Tbk dan PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk Analisis Tingkat Kesehatan Bank Pada PT. Bank Central Asia, Tbk dan PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk Nama : Mutiara Hikmah Hardiyanti NPM : 25212186 Kelas : 3EB24 Pembimbing : Feny Fidyah, SE., MMSI Latar

Lebih terperinci

3,481,529 78,937 2,623,953 1,770, , ,861 1,833,705 62,337 1,436, , , ,120

3,481,529 78,937 2,623,953 1,770, , ,861 1,833,705 62,337 1,436, , , ,120 Data Utama 2002 2003 2004 2005 2006 (Jutaan/ ) DATA KEUANGAN VOLUME USAHA LABA SEBELUM PAJAK DANA PIHAK KETIGA Giro Tabungan Deposito PENGGUNAAN DANA Kredit Penempatan Pembelian Surat Berharga MODAL SENDIRI

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE 2013-2015 Nama : Yacob Berkat NPM : 27212774 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Akuntansi Latar Belakang

Lebih terperinci

NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO SERI. E

NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 13 2008 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 14 TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN

Lebih terperinci

Lampiran 1. Profil Risiko Bank Mutiara tahun Penilaian Profil Risiko Bank Mutiara tahun 2011 Peringkat Risiko Peringkat Kualitas Profil Risiko

Lampiran 1. Profil Risiko Bank Mutiara tahun Penilaian Profil Risiko Bank Mutiara tahun 2011 Peringkat Risiko Peringkat Kualitas Profil Risiko LAMPIRAN Lampiran 1. Profil Risiko Bank Mutiara tahun 2011 Penilaian Profil Risiko Bank Mutiara tahun 2011 Peringkat Risiko Peringkat Kualitas Profil Risiko Inheren Manajemen Risiko Peringkat Tingkat Risiko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan institusi yang berpengaruh signifikan dalam menentukan kelancaran aktivitas perekonomian dan keberhasilan pembangunan sehingga wajar menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan tersebut semakin membaik pada akhir 2015 seiring dengan. semakin baik (Laporan Tahunan Perbankan, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan tersebut semakin membaik pada akhir 2015 seiring dengan. semakin baik (Laporan Tahunan Perbankan, 2015). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi domestik pada tahun 2015 mengalami perlambatan, yaitu sebesar 4,79% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 5,02% (Berita Resmi Statistik No.16/02/Th.XIX,

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG 1 PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN BENTUK HUKUM BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN SELATAN DARI PERUSAHAAN DAERAH

Lebih terperinci

No. 14/ 35 /DPNP Jakarta, 10 Desember 2012 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA

No. 14/ 35 /DPNP Jakarta, 10 Desember 2012 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA No. 14/ 35 /DPNP Jakarta, 10 Desember 2012 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal : Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang Disampaikan kepada

Lebih terperinci

TENTANG RENCANA BISNIS BANK UMUM

TENTANG RENCANA BISNIS BANK UMUM Yth. Direksi Bank Umum Konvensional di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 25 /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK UMUM Sehubungan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF : : :

RINGKASAN EKSEKUTIF : : : DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 (a). Ringkasan Eksekutif - Rencana dan Langkah-Langkah Strategis (b). Ringkasan Eksekutif - Indikator Keuangan BPR dengan modal inti

Lebih terperinci

Laporan Tahunan 2015 PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH

Laporan Tahunan 2015 PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH Nama Nama Panggilan PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah PT. Bank Kalteng Kode Bank 125 Bidang Usaha Perbankan Status Perusahaan Kepemilikan Saham Dasar Hukum Tanggal Pendirian 28 Oktober 1961

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi yang menguntungkan. Dengan total populasi mencapai 248,8 juta jiwa pada tahun 2013 (Sumber: Statistik Indonesia

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /SEOJK.03/2017 TENTANG LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /SEOJK.03/2017 TENTANG LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /SEOJK.03/2017 TENTANG LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT Sehubungan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar isi 1

DAFTAR ISI. Daftar isi 1 DAFTAR ISI Daftar isi 1 Pelaksanaan Good Corporate Governance PT. BPR DASSA 2 TAHUN 2017 Transparansi Penerapan Tata Kelola (Good Corporate Governance).... 3 A Pengungkapan Penerapan Tata Kelola... 3 1

Lebih terperinci

No. 9/20/DPNP Jakarta, 24 September 2007 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 9/20/DPNP Jakarta, 24 September 2007 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA No. 9/20/DPNP Jakarta, 24 September 2007 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal: Insentif Dalam Rangka Konsolidasi Perbankan --------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Peran Bank Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat,

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT.

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT. ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK NAMA : Alien Aprilian NPM

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 11/ 19 /PBI/2009 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 11/ 19 /PBI/2009 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 11/ 19 /PBI/2009 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR: 13 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR: 13 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 2 2008 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR: 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT JASA SARANA JAWA BARAT

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/20172017 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

14,87% 17,43% 17,97% 13,69%

14,87% 17,43% 17,97% 13,69% Laporan Tahunan 2013 BANK KALBAR Pembukaan Opening Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Report from the Board of Commissioners and Directors Profil Perusahaan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN BENTUK BADAN

Lebih terperinci

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PT. BPR CILEDUG DHANA SEMESTA RUKO " CILEDUG MAS " BLOK E/1 CILEDUG KOTA TANGERANG 2018 DAFTAR ISI A. RUANG LINGKUP... 1 1. Gambaran umum pelaksanaan Tata Kelola termasuk

Lebih terperinci

Self Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG

Self Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG Self Assessment GCG Sebagai bentuk komitmen dalam memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan SE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan manajemen melihat kemungkinan dan kesempatan di masa yang akan datang, baik jangka pendek

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2012

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2012 PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM BANK PEMBANGUNAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA Nomor: 7/25/PBI/2005 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA Nomor: 7/25/PBI/2005 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA Nomor: 7/25/PBI/2005 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kondisi eksternal dan internal perbankan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sektor Perbankan 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang Negara Republik Indoneisa Nomor 10 tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan yaitu badan usaha yang

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT Sehubungan dengan berlakunya Peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja keuangan bank merupakan suatu gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu, baik mencakup aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dananya. Penilaian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskriptif penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran masingmasing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskriptif penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran masingmasing BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Penelitian Deskriptif Analisis deskriptif penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran masingmasing variabel yang diteliti. Hal ini

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.53, 2016 KEUANGAN OJK. Bank. Manajemen Risiko. Penerapan. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5861). PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. penyimpan, pemerintah dan masyarakat (Audhya, 2014). Profitabilitas merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. penyimpan, pemerintah dan masyarakat (Audhya, 2014). Profitabilitas merupakan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Profitabilitas Profitabilitas di dalam dunia perbankan sangat penting baik untuk pemilik, penyimpan, pemerintah dan masyarakat (Audhya,

Lebih terperinci

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN - 1 - TRANSPARANSI PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia perbankan Indonesia semakin menghadapi banyak tantangan, terutama menghadapi pasar global. Di dalam melaksanakan bisnis, perbankan Indonesia akan dihadapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4 D A F T A R I S I Halaman BAB I PENDAHULUAN 1 1. Latar Belakang 1 2. Tujuan 2 3. Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4 1. Informasi Umum 4 2.Informasi Penerapan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... İ PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BPR BPR DANA KARUNIA SEJAHTERA TAHUN

DAFTAR ISI... İ PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BPR BPR DANA KARUNIA SEJAHTERA TAHUN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... İ PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BPR BPR DANA KARUNIA SEJAHTERA TAHUN 2016... 1 A. TRANSPARANSI PELAKSANAAN GCG (GOOD CORPORATE GOVERNANCE)... 2 1. Pelaksaan Tugas dan

Lebih terperinci

NERACA TRIWULANAN Tanggal : 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012

NERACA TRIWULANAN Tanggal : 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 No. NERACA TRIWULANAN Tanggal : 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 POS POS (dalam jutaan rupiah) Posisi 31 Desember Th. ASET 1. Kas 11.925 11.327 2. Penempatan pada Bank Indonesia 215.761 264.622 3. Penempatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu lembaga keuangan tersebut yakni industri perbankan. untuk menjalankan industri perbankan agar tidak merusak tatanan

BAB I PENDAHULUAN. satu lembaga keuangan tersebut yakni industri perbankan. untuk menjalankan industri perbankan agar tidak merusak tatanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator pembangunan suatu negara adalah peningkatan kinerja perekonomian yang terjadi setiap waktu. Peningkatan perekonomian tersebut tidak terlepas dari

Lebih terperinci

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PT. BPR CILEDUG DHANA SEMESTA RUKO " CILEDUG MAS " BLOK E/1 CILEDUG KOTA TANGERANG 2016 DAFTAR ISI A. RUANG LINGKUP... 1 1. Gambaran umum penerapan Tata Kelola termasuk peringkat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM PERUSAHAAN DAERAH PERKEBUNAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR MENJADI PERSEROAN TERBATAS AGRO KALTIM UTAMA DENGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM PERUSAHAAN DAERAH BANGUN BANUA KALIMANTAN SELATAN MENJADI PERSEROAN TERBATAS BANGUN BANUA KALIMANTAN

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Otoritas Jasa

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

Lebih terperinci

BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA

BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TAHUN 2008 BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA Jl. Mayjend Sutoyo Nomor 95 Kendari Telp. 0401 321526 Fax. 0401 321568 1 a. Pengungkapan Pelaksanaan Good

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. : Jl. Serayu No.127 A Salatiga. : : Kajian Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. : Jl. Serayu No.127 A Salatiga. : : Kajian Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Lampiran 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Desy Astrini NIM : 232008173 Alamat Asal Email Judul Skripsi : Jl. Serayu.127 A Salatiga : astrini_desy@yahoo.co.id : Kajian Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penentuan perusahaan di Indonesia milik Belanda yang dinasionalisasi. Salah satu

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penentuan perusahaan di Indonesia milik Belanda yang dinasionalisasi. Salah satu BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT. Bank bjb Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dilatar belakangi oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 33 tahun 1960 tentang

Lebih terperinci

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /POJK.03/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 6/POJK.03/2015 TENTANG TRANSPARANSI

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 27 /PBI/2000 TENTANG BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 27 /PBI/2000 TENTANG BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, - 1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 27 /PBI/2000 TENTANG BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam menghadapi perkembangan perekonomian nasional yang mengalami perubahan yang cepat

Lebih terperinci

Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Tahun 2007

Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Tahun 2007 Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Tahun 2007 a. Pengungkapan Pelaksanaan Good Corporate Governance 1. Pelaksanaan tugas

Lebih terperinci

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 31 DESEMBER 2003 & 2002

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 31 DESEMBER 2003 & 2002 PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 31 DESEMBER 2003 & 2002 NO POS - POS AKTIVA 1 Kas 78.536 88.602 2 3 4 5 6 7 Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro Bank Indonesia 1.145.346 1.029.529 b. Sertifikat

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 58 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PELAYANAN PENDAPATAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA 1 PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LINGGA, Menimbang : a. bahwa Badan Usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan. Sedangkan lembaga keuangan non-bank lebih

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan. Sedangkan lembaga keuangan non-bank lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga keuangan digolongkan ke dalam dua golongan besar menurut Kasmir (2012), yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan nonbank. Lembaga keuangan bank atau

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 52 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate)

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara. Kinerja perbankan yang kuat akan menopang berbagai sektor ekonomi termasuk didalamnya sektor

Lebih terperinci

Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA. Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Publikasi Bank Perkreditan Rakyat Syariah

Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA. Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Publikasi Bank Perkreditan Rakyat Syariah No.7/52/DPbS Jakarta, 22 November 2005 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA Perihal : Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Publikasi Bank Perkreditan Rakyat Syariah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan memiliki peranan yang sangat strategis dalam menunjang berjalannya roda perekonomian dan pembangunan nasional mengingat fungsinya sebagai lembaga

Lebih terperinci

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Tahun 2010 Head Office : Jl Abdul Muis No. 40. Jakarta 10160 Telp 3859050 Fax 3859041 Laporan Pelaksanaan Tentang Good Corporate Governance

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 3 /PBI/2011 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 3 /PBI/2011 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 3 /PBI/2011 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

NERACA TRIWULANAN Tanggal : 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012

NERACA TRIWULANAN Tanggal : 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 No. NERACA TRIWULANAN Tanggal : 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 POS POS (dalam jutaan rupiah) Posisi 31 Desember Th. ASET 1. Kas 10,117 11,327 2. Penempatan pada Bank Indonesia 226,726 264,622 3. Penempatan

Lebih terperinci

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 (dalam jutaan Rupiah) No. POS POS 30 Sep 2015 31 Dec 2014 ASET 1. Kas 9,942 10,443 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3,520,489 1,473,201

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN RGEC PADA PT. BANK BNI (PERSERO), TBK PERIODE Nama : Darel Akhir Syawal NPM : Jurusan : Akuntansi

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN RGEC PADA PT. BANK BNI (PERSERO), TBK PERIODE Nama : Darel Akhir Syawal NPM : Jurusan : Akuntansi ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA PT. BANK BNI (PERSERO), TBK PERIODE 2011 2013 Nama : Darel Akhir Syawal NPM : 21212717 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Sudarsono, SE., MM PENDAHULUAN

Lebih terperinci

No.6/ 23 /DPNP Jakarta, 31 Mei S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

No.6/ 23 /DPNP Jakarta, 31 Mei S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA No.6/ 23 /DPNP Jakarta, 31 Mei 2004 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal: Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, FINAL DRAFT 15092011 LEMBARAN DAERAH PROVINSI JA R.AN WA BARAT TAHUN 2013 NOMO PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH BIDANG MINYAK DAN GAS

Lebih terperinci

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 62 /POJK.03/2016 TENTANG TRANSFORMASI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO KONVENSIONAL MENJADI BANK PERKREDITAN RAKYAT

Lebih terperinci

Laporan Manajemen. Ikhtisar Utama. Aktiva Kredit Bermasalah

Laporan Manajemen. Ikhtisar Utama. Aktiva Kredit Bermasalah Ikhtisar Utama Profil Perusahaan Analisa & Pembahasan Ikhtisar Keuangan (Dalam miliar Rupiah kecuali data saham) 2015 2014 2013 2012 2011 NERACA KONSOLIDASIAN Aktiva 188.057 195.821 184.338 155.791 142.292

Lebih terperinci

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS 31 Mar 2016 31 Des 2015 ASET 1. Kas 12.254 12.320 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2.621.559 1.228.564

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. waktu Pada pertengahan tahun 1997, industri perbankan akhirnya

BAB I PENDAHULUAN. waktu Pada pertengahan tahun 1997, industri perbankan akhirnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri perbankan Indonesia telah mengalami pasang surut. Dimulai pada tahun 1983 ketika berbagai macam deregulasi mulai dilakukan pemerintah, kemudian bisnis

Lebih terperinci

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS 30 Sep 2014 31 Des 2013 ASET 1. Kas 10.521 8.204 2. Penempatan pada Bank Indonesia 317.299 281.605

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 17 TAHUN 2007 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU PADA PT BANK JABAR CABANG INDRAMAYU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 17 TAHUN 2007 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU PADA PT BANK JABAR CABANG INDRAMAYU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 17 TAHUN 2007 Menimbang : a. TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU PADA PT BANK JABAR CABANG INDRAMAYU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 (dalam jutaan Rupiah) No. POS POS 30 Jun 2015 31 Des 2014 ASET 1. Kas 9.144 10.443 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2.770.562 1.473.201 3.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, yang dikenal dengan sebutan Bank JATIM, didirikan pada tanggal 17 Agustus 1961 di Surabaya. Landasan hukum pendirian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dilatar- belakangi oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 33 tahun 1960 tentang penentuan perusahaan

Lebih terperinci

: Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode RGEC Pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. : I Made Paramartha NIM :

: Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode RGEC Pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. : I Made Paramartha NIM : Judul Nama : Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode RGEC Pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. : I Made Paramartha NIM : 1306205090 Abstrak Tingkat kepercayaan masyarakat merupakan hal yang mutlak

Lebih terperinci

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA No. 11/ 34 /DPbS Jakarta, 23 Desember 2009 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA Perihal: Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Dengan telah diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia

Lebih terperinci

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (PT.

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (PT. QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (PT. BPRS) KOTA JUANG BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN,

Lebih terperinci