BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan pendekatan explanatory

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan pendekatan explanatory"

Transkripsi

1 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan pendekatan explanatory yang bertujuan menjelaskan pengaruh persepsi pasien tentang kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien dan minat pemanfaatan RSGMP FKG USU Medan. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di RSGMP FKG USU Medan karena fungsi rumah sakit belum seperti yang diharapkan jika dilihat dari jumlah kunjungan pasien yang memanfaatkan ulang Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 4 (empat) bulan, mulai dari survei pendahuluan, pengumpulan data sampai seminar hasil, yaitu mulai dari bulan Maret sampai Agustus Populasi dan Sampel Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang pernah memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di RSGMP FKG USU Medan. Data kunjungan pasien untuk tahun 2011 adalah sebanyak orang.

2 3.3.2 Sampel Sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan rumus penentuan sampel untuk penelitian survey (Notoatmodjo, 2003), Besar sampel dihitung menggunakan rumus Slovin (Notoatmodjo, 2003), sebagai berikut : N n = N(d) Keterangan : n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi d = Presisi 10 % Dengan demikian besarnya sampel sebagai berikut : n = (0.1) n = 99,18, digenapkan menjadi 100 orang Teknik pengambilan sampel secara accidental sampling, dimana pengambilan sampling responden yang secara kebetulan ada atau sampel yang tersedia saat penelitian (Notoatmodjo, 2003). Kriteria inklusi pemilihan sampel adalah sebagai berikut : a. Telah pernah mendapat perawatan di RSGMP FKG USU Medan oleh petugas kesehatan minimal 1 kali. b. Bersedia diwawancarai dan mampu menjawab pertanyaan dengan baik.

3 3.4 Metode Pengumpulan Data Data Primer Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara langsung kepada responden dengan berpedoman pada kuesioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu, dengan penjelasan kuesioner secara lengkap sebagai acuan pewawancara dalam melakukan wawancara. Untuk menjamin kerahasiaan dan keakuratan jawaban, maka sebelum pelaksanaan wawancara, terlebih dahulu dilakukan perjanjian tempat dan lokasi wawancara. Data primer sebagai variabel bebas terdiri dari persepsi pasien tentang kualitas pelayanan dan variabel terikat adalah kepuasan pasien dan minat pemanfaatan ulang RSGMP FKG USU Medan Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari laporan-laporan maupun dokumen-dokumen resmi lainnya terutama data di RSGMP FKG USU Medan, yang digunakan untuk membantu analisis terhadap data primer yang diperoleh Validitas dan Reliabilitas Sebelum dilakukan pengumpulan data primer, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap kuesioner yang akan dipergunakan, agar layak digunakan dalam penelitian, yaitu untuk mengetahui atau mengukur sejauh mana kuesioner dapat dijadikan sebagai alat ukur yang mewakili variabel terikat dan variabel bebas dalam suatu penelitian. Uji coba kuesioner dilakukan kepada 30 orang pasien di Poli Gigi Poliklinik USU Medan.

4 a. Validitas Kelayakan menggunakan instrumen yang akan dipakai untuk penelitian diperlukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dengan mengukur korelasi antar item variabel menggunakan pearson product moment corelation coeficient (r), dengan ketentuan nilai koefisien korelasi > 0,3 (valid) (Gozhali, 2005). b. Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat ukur dapat di percaya dan dapat diandalkan. Uji reliabilitas ini menggunakan koefisien alpha cronbach, apabila nilai alpha cronbach > 0,6, maka reliabel (Gozhali, 2005). Hasil uji coba kuesioner dilakukan kepada 30 orang pasien di Poli Gigi Poliklinik USU Medan, ditemukan koefisien pearson correlation product moment (r) > 0,3 dan nilai alpha cronbach > 0,6, maka seluruh item pertanyaan tentang kualitas pelayanan dan kepuasan pasien valid dan reliabel sehingga layak digunakan pada penelitian ini (Lampiran 2). 3.5 Variabel dan Definisi Operasional Adapun definisi operasional penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Persepsi pasien tentang kualitas pelayanan kesehatan adalah interprestasi pasien terhadap kualitas pelayanan yang diterima dari petugas kesehatan di RSGMP FKG USU Medan yang dinyatakan berdasar pengalaman pasien selama dirawat. Kualitas pelayanan rumah sakit diukur dari 5 (lima) dimensi kualitas : 1) Tangibles (faktor fisik) adalah tampilan fisik bangunan rumah sakit, penampilan petugas kesehatan di RSGMP FKG USU Medan dan

5 perlengkapan. Pengukuran dimensi tangibles (penampilan fisik) dari RSGMP FKG USU meliputi : kebersihan rumah sakit dan peralatan, kerapian karyawan, penataan ruangan, kelengkapan alat. 2) Reliability (keandalan) adalah kemampuan petugas memberikan pelayanan yang sesuai dengan yang diharapkan pasien. Pengukuran dimensi reliability (keandalan) dari petugas kesehatan di RSGMP FKG USU meliputi : prosedur penerimaan pasien, jadwal pelayanan dan prosedur pelayanan. 3) Responsiveness (daya tanggap), yaitu keinginan petugas kesehatan di dari RSGMP FKG USU untuk membantu para pasien dengan cepat dan tanggap. Pengukuran dimensi responsiveness (daya tanggap) meliputi : daya tanggap dalam memberikan pelayanan dan membantu merespon kebutuhan atau keinginan pasien, kejelasan informasi, kecepatan mengambil tindakan. 4) Assurance (jaminan) adalah kepastian bagi pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Pengukuran dimensi assurance (jaminan) dari RSGMP FKG USU meliputi : pengetahuan, kemampuan, keramahan, dan sifat dapat dipercaya dari petugas rumah sakit (bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan). 5) Emphaty (empati) adalah perilaku petugas kesehatan saat berinteraksi dengan pasien. Pengukuran dimensi emphaty (empati) dari RSGMP FKG USU meliputi : perhatian secara individual yang diberikan pegawai rumah sakit kepada pasien, seperti kemudahan melakukan hubungan, berkomunikasi yang baik dengan pasien, perhatian pribadi dan memahami keinginan dan kebutuhan pasien.

6 b. Kepuasan pasien adalah perbandingan harapan pasien tentang pelayanan kesehatan dengan yang diterima (kenyataan) pasien pada RSGMP FKG USU Medan. c. Minat pemanfaatan ulang adalah kemauan pasien untuk melakukan pemanfaatan ulang RSGMP FKG USU Medan. 3.6 Metode Pengukuran Pengukuran variabel persepsi tentang kualitas pelayanan kesehatan dapat dilihat pada Tabel 3.1 : Tabel 3.1 Aspek Pengukuran Variabel Persepsi tentang Kualitas Pelayanan Kesehatan Variabel Pertanyaan Alternatif Jawaban Bobot Nilai Skala Ukur Mutu Pelayanan a. Tangibles (faktor fisik) b. Reliability (keandalan) c. Responsiveness (daya tanggap) d. Assurance (jaminan) 5 a. Sangat baik b. Baik c. Cukup baik d. Kurang baik e. Tidak baik 5 a. Sangat baik b. Baik c. Cukup baik d. Kurang baik e. Tidak baik 5 a. Sangat baik b. Baik c. Cukup baik d. Kurang baik e. Tidak baik 5 a. Sangat baik b. Baik c. Cukup baik d. Kurang baik e. Tidak baik e Emphaty (empati) 5 a. Sangat baik b. Baik c. Cukup baik d. Kurang baik e. Tidak baik Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal

7 Pengukuran variabel kepuasan pasien menggunakan skala ordinal, di mana pengukurannya dilakukan dengan membagi masing-masing variabel ke dalam 5 (lima) kategori, pada Tabel 3.2 : Tabel 3.2 Pengukuran Variabel Kepuasan Pasien Kepuasan Variabel Sumber : Supranto (2001) Pertanyaan 25 Alternatif Jawaban a. Sangat puas b. Puas c. Cukup puas d. Kurang puas e. Tidak puas Bobot Nilai Skala Ukur Ordinal Pengukuran variabel minat pemanfaatan ulang menggunakan skala nominal, di mana pengukurannya dilakukan dengan membagi masing-masing variabel ke dalam 2 (dua) kategori, pada Tabel 3.3 : Tabel 3.3 Pengukuran Variabel Pemanfaatan Ulang Variabel Minat Pemanfaatan Ulang Alternatif Pertanyaan Jawaban a. Berminat memanfaatkan ulang 1 b. Tidak berminat memanfaatkan ulang Bobot Nilai 2 1 Skala Ukur Nominal 3.7 Metode Analisis Data Metode analisis data dalam penelitian ini mencakup : a. Analisis univariat, yaitu analisis variabel independen dalam bentuk distribusi frekuensi dan dihitung persentasenya. b. Analisis bivariat, yaitu analisis hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen menggunakan uji pearson correlation.

8 c. Analisis multivariat, yaitu analisis yang digunakan untuk menganalisis variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen dengan menggunakan uji regresi pada taraf kepercayaan 95%. (1) Pengaruh persepsi tentang kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien Y = β 0 +β 1 X 1 +β 2 X 2 +β 3 X 3 +β 4 X 4 + β 5 X 5 +μ Dimana : Y = Kepuasan pasien RSGMP FKG USU Medan X 1 = Tangibles (faktor fisik) X 2 = Reliability (keandalan) X 3 = Responsiveness (daya tanggap) X 4 = Assurance (jaminan) X 5 = Emphaty (empati) ßo = intercept ß 1- ß 5 = Koefisien regresi µ = error term (2) Pengaruh kepuasan pasien terhadap minat pemanfaatan ulang Y = β 0 +β 1 X 1 +μ Dimana : Y = Minat pemanfaatan ulang RSGMP FKG USU Medan X 1 = Kepuasan pasien RSGMP FKG USU Medan ßo = intercept ß 1 = Koefisien regresi µ = error term

9 3.7.1 Pengujian Asumsi Klasik Sebelum melakukan pengujian hipotesis penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik untuk memastikan tidak ada penyimpangan asumsi klasik. a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk mengetahui apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Menurut Santoso (2002), jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, dan sebaliknya jika data menyebar menjauhi garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Heteroskedastisitas Uji ini dilakukan untuk melihat apakah dalam suatu model regressi itu terjadi perbedaan varians dari residual satu pengamatan dengan pengamatan lain. Sebuah model analisis regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas, yang artinya varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tidak tetap atau berbeda. Menurut Santoso (2002), untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat gejala yang dapat dilihat pada Scatterplot yang dihasilkan oleh program SPSS dengan ciri-ciri: 1. Titik-titik data menyebar di atas dan dibawah atau di sekitar angka 0 2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja

10 3. Penyebaran titik-titik tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali 4. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola. c. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regressi ditemukan adanya korelasi yang kuat antar variabel bebas (independen). Jika terjadi korelasi, maka terdapat masalah multikolinieritas. Dalam model regressi yang baik, seharusnya tidak terjadi multikolinieritas. Ada tidaknya masalah multikolinieritas di dalam model regressi, dapat dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan nilai Tolerance. Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinieritas adalah mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1, angka tolerance mendekati 1 (Santoso, 2002).

11 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Sejarah Singkat RSGMP FKG USU Medan Balai Pengobatan Gigi Fakultas Kedokteran Gigi USU Medan telah menerima pasien sebagai latihan pendidikan sejak 25 Agustus Balai Pengobatan Gigi FKG USU berganti nama menjadi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan (RSGMP) FKG USU berdasarkan izin dari Menteri Kesehatan RI. Nomor : 1625/Menkes/SK/XI/2005 tanggal 2 Desember Visi dan Misi RSGMP FKG USU Visi RSGMP FKG USU yaitu sebagai pusat pendidikan, pelayanan, rujukan dan penelitian kesehatan gigi dan mulut yang professional sebagai penunjang program studi kedokteran gigi unggulan nasional dan regional dan mendukung program kesehatan nasional. Misi RSGMP FKG USU untuk mewujudkan visi adalah : 1. Mendukung pendidikan dan pengembangan profesi kedokteran gigi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kebutuhan masyarakat dalam bidang kesehatan gigi dan mulut dengan memanfaatkan kemajuan pengetahuan dan teknologi secara tepat untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat.

12 2. Menerima dan melayani rujukan bidang kesehatan gigi dan mulut. 3. Mempersiapkan dan melaksanakan penelitian serta pengabdian masyarakat di bidang kesehatan gigi dan mulut. 4. Membuka peluang kerjasama lintas sektoral, lintas program dengan universitas lain, instansi negeri dan swasta dalam dan luar negeri. 5. Menyediakan layanan informasi untuk kepentingan masyarakat dalam bidang kesehatan gigi dan mulut nasional Sarana dan Prasarana RSGMP FKG USU RSGMP FKG USU adalah sarana pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang juga digunakan sebagai sarana proses pembelajaran, pendidikan dan penelitian bagi profesi tenaga kesehatan kedokteran gigi, serta terikat melalui kerja sama dengan Fakultas Kedokteran Gigi dan Kolegium Kedokteran Gigi. Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1173/MENKES/PER/IX/2004 pasal 8 dan 9, dalam penyelenggaraannya, RSGMP FKG USU menyediakan sarana dan prasarana yang sesuai dengan fungsinya, yaitu menyelenggarakan pelayanan medik gigi dasar, spesialistik, pelayanan penunjang, pelayanan rujukan, pelayanan gawat darurat, pendidikan, penelitian dan pengembangan. Secara keseluruhan FKG USU memiliki luas gedung M 2, yang sebahagian besarnya digunakan untuk pendidikan. Bangunan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang merupakan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan meliputi Klinik Rawat Jalan dari 8 bidang spesialistik (Klinik Bedah Mulut, Klinik Kedokteran Gigi Pencegahan, Klinik Konservasi Gigi, Klinik Orthodonsia, Klinik

13 Paedodonsia, Klinik Periodonsia, Klinik Prostodonsia, Klinik Penyakit Mulut); Ruang Gawat Darurat, Ruang Pemulihan, Ruang Operasi, Depo Bahan Kedokteran Gigi. Selain itu juga dilengkapi dengan Laboratorium Klinik Gigi (Unit Jasa dan Industri Laboratorium Dental FKG USU) dan unit Radiologi Dental. Bangunan juga dilengkapi Ruang tunggu, Ruang administrasi serta toilet. Struktur organisasi RSGMP FKG USU Medan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran Tenaga Kesehatan dan Pelayanan di RSGMP FKG USU Medan Tenaga medis kedokteran gigi pada RSGMP FKG USU terdiri dari : 38 orang dokter gigi umum, 4 dokter gigi spesialis bedah mulut, 4 orang dokter gigi spesialis ortodonsia (2 orang spesialis konsultan), 3 orang dokter gigi spesialis prostodonsia (ketiganya spesialis konsultan), 2 orang dokter gigi spesialis konservasi gigi (1 orang spesialis konsultan), 3 orang dokter gigi spesialis pedodonsia, 3 orang dokter gigi spesialis periodonsia (2 orang spesialis konsultan), 3 orang dokter gigi spesialis penyakit mulut dan 2 orang dokter gigi spesialis radiologi dental. Untuk tenaga medis dokter umum, dokter spesialis anastesi, spesialis penyakit dalam dan spesialis dokter anak, RSGMP FKG USU akan bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum Adam Malik. Selain itu juga telah ada tenaga keperawatan berjumlah 14 orang yang tersebar di seluruh klinik pada RSGMP dan tenaga non medis. 4.2 Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 orang. Hasil penelitian tentang karakteristik responden menunjukkan bahwa usia terbanyak antara tahun,

14 yaitu sebanyak 45 orang (45,0%), jenis kelamin paling banyak adalah laki-laki, yaitu sebanyak 55 orang (55,0%), pendapatan responden umumnya > Rp , yaitu 53 orang (53,0%), tingkat pendidikan paling banyak adalah SMA, yaitu sebanyak 40 orang (40,0%), pekerjaan responden umumnya sebagai pegawai swasta sebanyak 34 orang (34,0%), seperti pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Karakteristik Responden di RSGMP FKG USU Medan No Karakteristik Jumlah Persentase (%) 1. Umur tahun tahun tahun Jumlah Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah Pendapatan < Rp Rp > Rp Jumlah Pendidikan SD SMP SMA Akademi/S Jumlah Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil Pegawai Swasta Pedagang/Wiraswasta Petani Buruh Tidak bekerja Jumlah

15 4.3 Persepsi tentang Kualitas Pelayanan di RSGMP FKG USU Medan Persepsi tentang kualitas pelayanan RSGMP FKG USU Medan diukur aspek atau dimensi : penampilan fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati. Masing-masing dimensi kualitas pelayanan yang dipersepsikan pasien diukur dari 5 pernyataan dengan 5 pilihan jawaban, seperti diuraikan berikut ini Persepsi tentang Penampilan Fisik (Tangible) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada RSGMP FKG USU Medan dilakukan oleh petugas kesehatan pada Fakultas Kedokteran Gigi, dengan demikian kualitas pelayanan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pelayanan yang dilakukan petugas kesehatan tersebut. Dimensi penampilan fisik (tangible) dalam kualitas pelayanan pada RSGMP FKG USU Medan berdasarkan hasil penelitian menunjukkan kelengkapan seragam dan atribut petugas kesehatan dinyatakan baik oleh 45 orang (45,0%) responden, kerapian penampilan petugas kesehatan saat melayani pasien dinyatakan baik oleh 32 orang (32,0%) responden, kebersihan penampilan petugas kesehatan dalam melayani pasien dinyatakan kurang baik oleh 34 orang (34,0%) responden, kerapian penataan alat kesehatan untuk tindakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dinyatakan tidak baik oleh 31 orang (31,0%) responden dan kebersihan ruang perawatan dan pengobatan pasien gigi dan mulut dinyatakan tidak baik oleh 38 orang (38,0%) responden, seperti pada Tabel 4.2.

16 Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Persepsi tentang Kualitas Pelayanan Dimensi Penampilan Fisik (Tangible) di RSGMP FKG USU Medan No Persepsi tentang Penampilan Fisik (Tangible) 1 Kelengkapan seragam dan atribut petugas kesehatan 2 Kerapian penampilan petugas kesehatan saat melayani pasien 3 Kebersihan penampilan petugas kesehatan dalam melayani pasien 4 Kerapian penataan alat kesehatan untuk tindakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut 5 Kebersihan ruang perawatan dan pengobatan pasien gigi dan mulut Jawaban Sangat Sangat Cukup Tidak Jumlah Baik tidak Baik Baik Baik Baik n % n % n % n % n % n % Persepsi tentang Keandalan (Reliability) Dimensi keandalan (reliability) dalam kualitas pelayanan pada RSGMP FKG USU Medan berdasarkan hasil penelitian menunjukkan petugas kesehatan mampu memberikan kesan yang baik dinyatakan 54 orang (54,0%) responden, petugas kesehatan tidak melakukan kesalahan saat melayani pasien dinyatakan baik oleh 42 orang (42,0%) responden, petugas kesehatan menginformasikan hal-hal penting yang akan dilakukan dengan baik dinyatakan oleh 36 orang (36,0%) responden, petugas kesehatan bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan kepada pasien dengan baik dinyatakan 30 orang (30,0%) responden dan petugas kesehatan tidak

17 baik dalam melakukan tindakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut sesuai kebutuhan pasien dinyatakan 29 orang (29,0%) responden, seperti pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Persepsi tentang Kualitas Pelayanan Dimensi Keandalan (Reliability) di RSGMP FKG USU Medan No Persepsi tentang Keandalan (Reliability) 1 Kemampuan petugas kesehatan memberikan kesan yang baik 2 Petugas kesehatan tidak melakukan kesalahan saat melayani pasien 3 Petugas kesehatan menginformasikan hal-hal penting yang akan dilakukan 4 Petugas kesehatan bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan kepada pasien 5 Petugas kesehatan melakukan tindakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut sesuai dengan kebutuhan pasien Jawaban Sangat Sangat Cukup Tidak Jumlah Baik tidak Baik Baik Baik Baik n % n % n % n % n % n % Persepsi tentang Daya Tanggap (Responsiveness) Dimensi daya tanggap (responsiveness) dalam kualitas pelayanan pada RSGMP FKG USU Medan berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa petugas kesehatan siap memberikan tindakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dengan baik dinyatakan 49 orang (49,0%) responden, petugas kesehatan cepat dalam memenuhi kebutuhan pasien dengan baik dinyatakan 42 orang (42,0%) responden, petugas kesehatan tepat dalam memenuhi kebutuhan pasien dengan baik dinyatakan 39 orang

18 (39,0%) responden, petugas kesehatan tanggap terhadap keluhan pasien dengan baik dinyatakan 35 orang (35,0%) responden dan kecekatan (daya tanggap) petugas kesehatan peduli terhadap tindakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan dengan baik dinyatakan 33 orang (33,0%) responden, seperti pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Persepsi tentang Kualitas Pelayanan Dimensi Daya Tanggap (Responsiveness) di RSGMP FKG USU Medan No Daya Tanggap (Responsiveness) 1 Petugas kesehatan siap memberikan tindakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut 2 Petugas kesehatan cepat dalam memenuhi kebutuhan pasien 3 Petugas kesehatan tepat dalam memenuhi kebutuhan pasien 4 Petugas kesehatan tanggap terhadap keluhan pasien 5 Petugas kesehatan peduli terhadap tindakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan Jawaban Sangat Sangat Cukup Tidak Jumlah Baik tidak Baik Baik Baik Baik n % n % n % n % n % n % Persepsi tentang Jaminan (Assurance) Dimensi jaminan (assurance) dalam kualitas pelayanan pada RSGMP FKG USU Medan berdasarkan hasil penelitian menunjukkan kepercayaan pasien atas tindakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan dengan baik dinyatakan 51 orang (51,0%) responden, petugas kesehatan tidak bingung dalam melakukan

19 pelayanan dinyatakan baik oleh 41 orang (41,0%) responden, petugas kesehatan membuat pasien merasa aman dan tenang dengan baik dinyatakan 39 orang (39,0%) responden, petugas kesehatan sabar menghadapi pasien dinyatakan kurang baik oleh 36 orang (36,0%) responden dan petugas kesehatan bisa mengkomunikasikan tindakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan kepada pasien dengan baik dinyatakan 42 orang (40,0%) responden, seperti pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Persepsi tentang Kualitas Pelayanan Dimensi Jaminan (Assurance) di RSGMP FKG USU Medan No Persepsi tentang Jaminan (Assurance) 1 Pasien percaya atas tindakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan 2 Petugas kesehatan tidak bingung dalam melakukan pelayanan 3 Petugas kesehatan membuat pasien merasa aman dan tenang 4 Petugas kesehatan sabar menghadapi pasien 5 Petugas kesehatan mengkomunikasikan tindakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan kepada pasien Jawaban Sangat Sangat Cukup Tidak Jumlah Baik tidak Baik Baik Baik Baik n % n % n % n % n % n % Persepsi tentang Empati (Emphaty) Dimensi empati (emphaty) dalam kualitas pelayanan pada RSGMP FKG USU Medan berdasarkan hasil penelitian menunjukkan kesopanan petugas kesehatan

20 terhadap pasien dinyatakan baik oleh 40 orang (40,0%) responden, petugas kesehatan perhatian kepada pasien dinyatakan oleh 34 orang (34,0%) responden, petugas kesehatan memahami kebutuhan pasien dinyatakan baik oleh 38 orang (38,0%) responden, petugas kesehatan mengerti kesulitan pasien dinyatakan 39 orang (39,0%) responden dan petugas kesehatan tidak membedakan antara pasien yang satu dengan pasien yang lain dinyatakan baik oleh 37 orang (37,0%) responden, seperti pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Persepsi tentang Kualitas Pelayanan Dimensi Empati (Emphaty) di RSGMP FKG USU Medan No Persepsi tentang Empati (Emphaty) 1 Petugas kesehatan sopan terhadap pasien 2 Petugas kesehatan perhatian kepada pasien 3 Petugas kesehatan memahami kebutuhan pasien 4 Petugas kesehatan mengerti kesulitan pasien 5 Petugas kesehatan tidak membedakan antara pasien yang satu dengan pasien yang lain Jawaban Sangat Sangat Cukup Tidak Jumlah Baik tidak Baik Baik Baik Baik n % n % n % n % n % n % Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan RSGMP FKG USU Medan Metode yang digunakan dalam mengukur tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut di RSGMP FKG USU Medan berdasarkan penilaian pasien tentang pelayanan yang dilakukan petugas kesehatan.

21 4.4.1 Kepuasan Pasien terhadap Dimensi Penampilan Fisik di RSGMP FKG USU Medan Hasil penelitian penilaian pasien tentang dimensi penampilan fisik di RSGMP FKG USU Medan ditemukan : a. 33 orang (33,0%) responden menyatakan tidak puas terhadap seragam dan atribut Petugas kesehatan. b. 34 orang (34,0%) responden menyatakan puas dengan kerapian petugas kesehatan saat melayani pasien. c. 36 orang (36,0%) responden menyatakan kurang puas dengan kebersihan petugas kesehatan dalam melayani pasien d. 43 orang (43,0%) responden menyatakan sangat puas dengan kerapian penataan alat kesehatan untuk tindakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut. e. 43 orang (43,0%) responden sangat puas dengan kebersihan ruang perawatan dan pengobatan pasien gigi dan mulut Penilaian responden tentang dimensi penampilan fisik seperti pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Penilaian Responden tentang Dimensi Penampilan Fisik di RSGMP FKG USU Medan Dimensi Penampilan Fisik Kelengkapan seragam dan atribut petugas kesehatan Kerapian penampilan petugas kesehatan saat melayani pasien Kebersihan petugas kesehatan dalam melayani pasien Jawaban Sangat Puas Puas Cukup Puas Kurang Puas Tidak Puas n % n % n % n % n %

22 Tabel 4.7 (lanjutan) Kerapian penataan alat kesehatan untuk tindakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut Kebersihan ruang perawatan dan pengobatan pasien gigi dan mulut Penilaian Responden tentang Dimensi Keandalan di RSGMP FKG USU Medan Hasil penelitian penilaian responden tentang dimensi keandalan di RSGMP FKG USU Medan ditemukan : a. 31 orang (31,0%) responden cukup puas dengan kemampuan petugas kesehatan dalam melayani pasien. b. 32 orang (32,0%) responden cukup puas dengan kebenaran (kesesuaian dengan SOP) saat petugas kesehatan melayani pasien. c. 33 orang (33,0%) responden cukup puas dengan cara petugas kesehatan menginformasikan hal-hal penting kepada pasien saat melayani pasien. d. 31 orang (31,0%) responden cukup puas dengan tanggung jawab petugas kesehatan di RSGMP FKG USU atas tindakan yang dilakukan kepada pasien. e. 31 orang (31,0%) responden cukup puas dengan kesesuaian kebutuhan pasien 4.8. dengan tindakan yang dilakukan petugas kesehatan. Penilaian responden tentang dimensi keandalan pelayanan seperti pada Tabel

23 Tabel 4.8 Penilaian Responden tentang Dimensi Kendalan di RSGMP FKG USU Medan Dimensi Keandalan Kemampuan petugas kesehatan memberikan kesan yang baik Petugas kesehatan tidak melakukan kesalahan saat melayani pasien Petugas kesehatan menginformasikan hal-hal penting yang akan dilakukan Petugas kesehatan bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan kepada pasien Petugas kesehatan melakukan tindakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut sesuai dengan kebutuhan pasien Jawaban Sangat Puas Puas Cukup Puas Kurang Puas Tidak Puas n % n % n n % n % n Kepuasan Pasien terhadap Dimensi Daya Tanggap di RSGMP FKG USU Medan Hasil penelitian penilaian responden tentang dimensi daya tanggap di RSGMP FKG USU Medan ditemukan : a. 36 orang (36,0%) responden cukup puas dengan kesiapan petugas kesehatan memberikan tindakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut. b. 34 orang (34,0%) responden cukup puas dengan kecepatan petugas kesehatan dalam memenuhi kebutuhan pasien.

24 c. 33 orang (33,0%) responden cukup puas dengan ketepatan petugas kesehatan dalam memenuhi kebutuhan pasien. d. 32 orang (32,0%) responden cukup puas dengan respons petugas kesehatan terhadap pasien. e. 34 orang (34,0%) responden cukup puas dengan kepedulian Petugas kesehatan terhadap pasien. Penilaian responden tentang dimensi keandalan pelayanan seperti pada Tabel 4.9. Tabel 4.9 Penilaian Responden tentang Dimensi Daya Tanggap di RSGMP FKG USU Medan Dimensi Daya Tanggap Petugas kesehatan siap memberikan tindakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut Petugas kesehatan cepat dalam memenuhi kebutuhan pasien Petugas kesehatan tepat dalam memenuhi kebutuhan pasien Petugas kesehatan tanggap terhadap keluhan pasien Petugas kesehatan peduli terhadap tindakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan Jawaban Sangat Puas Puas Cukup Puas Kurang Puas Tidak Puas n % n % n n % n % n

25 4.4.4 Kepuasan Pasien terhadap Dimensi Jaminan di RSGMP FKG USU Medan Hasil penelitian penilaian responden tentang dimensi jaminan di RSGMP FKG USU Medan ditemukan : a. 41 orang (41,0%) responden puas dengan petugas kesehatan karena petugas kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di RSGMP FKG USU Medan dapat dipercaya. b. 33 orang (33,0%) responden cukup puas dengan kemampuan petugas kesehatan di RSGMP FKG USU Medan membuat pasien merasa aman. c. 31 orang (31,0%) responden puas dengan kesabaran petugas kesehatan menghadapi pasien. d. 32 orang (32,0%) responden puas dengan komunikasi petugas kesehatan dengan pasien tentang tindakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan. e. 33 orang (33,0%) responden puas mengenai kemampuan Petugas kesehatan membuat pasien merasa tenang. Penilaian responden tentang dimensi jaminan pelayanan bahwa faktor kepercayaan terhadap petugas kesehatan merupakan hal yang paling memberikan kepuasan kepada pasien, seperti pada Tabel 4.10.

26 Tabel 4.10 Penilaian Responden tentang Dimensi Jaminan di RSGMP FKG USU Medan Dimensi Jaminan Pasien percaya atas tindakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan Petugas kesehatan tidak bingung dalam melakukan pelayanan Petugas kesehatan membuat pasien merasa aman dan tenang Petugas kesehatan sabar menghadapi pasien Petugas kesehatan mengkomunikasikan tindakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan kepada pasien Jawaban Sangat Puas Puas Cukup Puas Kurang Puas Tidak Puas n % n % n n % n % n Kepuasan Pasien terhadap Dimensi Empati di RSGMP FKG USU Medan Hasil penelitian penilaian responden tentang dimensi empati di RSGMP FKG USU Medan ditemukan : a. 31 orang (31,0%) responden puas dengan kesopanan petugas kesehatan di RSGMP FKG USU Medan. b. 33 orang (33,0%) responden puas dengan perhatian petugas kesehatan terhadap pasien. c. 28 orang (28,0%) responden puas dengan pemahaman petugas kesehatan tentang kebutuhan pasien.

27 d. 30 orang (30,0%) responden puas dengan pengertian petugas kesehatan terhadap kesulitan pasien. e. 39 orang (39,0%) responden sangat puas dengan cara pelayanan yang tidak membeda-bedakan antara pasien. Penilaian responden tentang dimensi jaminan pelayanan seperti pada Tabel Tabel 4.11 Penilaian Responden tentang Dimensi Empati di RSGMP FKG USU Medan Dimensi Empati Petugas kesehatan sopan terhadap pasien Petugas kesehatan perhatian kepada pasien Petugas kesehatan memahami kebutuhan pasien Petugas kesehatan mengerti kesulitan pasien Petugas kesehatan tidak membedakan antara pasien yang satu dengan pasien yang lain Jawaban Sangat Puas Puas Cukup Puas Kurang Puas Tidak Puas n % n % n n % n % n Minat Pemanfaatan Ulang RSGMP FKG USU Medan Hasil penelitian tentang minat pemanfaatan ulang pelayanan kesehatan gigi dan mulut di RSGMP FKG USU Medan menunjukkan sebanyak 39 orang yang menyatakan berminat memanfaatkan ulang, seperti pada Tabel 4.12.

28 Tabel 4.12 Minat Pemanfaatan Ulang Pelayanan RSGMP FKG USU Medan No Minat Pemanfaatan Ulang Jumlah Persentase (%) 1 Tidak Berminat Memanfaatkan Ulang Berminat Memanfaatkan Ulang Jumlah Persepsi tentang Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan Pasien Untuk mengetahui hubungan variabel bebas yaitu dimensi kualitas pelayanan meliputi : penampilan fisik, keandalan, cepat tanggap, kepastian dan empati dengan kepuasan pasien dilakukan uji korelasi pearson, dengan hasil sebagai berikut : 1. Persepsi tentang dimensi penampilan fisik berkorelasi positif dan signifikan dengan kepuasan pasien di RSGMP FKG USU Medan ( p=0,000<0,05 dan koefisien korelasi pearson =0,707) 2. Persepsi tentang dimensi keandalan berkorelasi positif dan signifikan dengan kepuasan pasien di RSGMP FKG USU Medan ( p=0,000<0,05 dan koefisien korelasi pearson =0,731). 3. Persepsi tentang dimensi daya tanggap berkorelasi positif dan signifikan dengan kepuasan pasien di RSGMP FKG USU Medan ( p=0,000<0,05 dan koefisien korelasi pearson =0,825). 4. Persepsi tentang dimensi jaminan berkorelasi positif dan signifikan dengan kepuasan pasien di RSGMP FKG USU Medan ( p=0,000<0,05 dan koefisien korelasi pearson =0,770).

29 5. Persepsi tentang dimensi empati berkorelasi positif dan signifikan dengan kepuasan pasien di RSGMP FKG USU Medan ( p=0,000<0,05 dan koefisien korelasi pearson =0,776), seperti pada Tabel Tabel 4.13 Kepuasan Pasien Menurut Persepsi tentang Kualitas Pelayanan Kepuasan Pasien Pearson Correlation Sig (2-tailed) Persepsi tentang Penampilan Fisik 0,707 0,000 Persepsi tentang Keandalan 0,731 0,000 Persepsi tentang Daya Tanggap 0,825 0,000 Persepsi tentang Jaminan 0,770 0,000 Persepsi tentang Empati 0,776 0, Kepuasan Pasien dengan Minat Pemanfaatan Ulang RSGMP FKG USU Medan Kepuasan pasien berkorelasi positif dan signifikan dengan minat pemanfaatan ulang RSGMP FKG USU Medan ( p=0,000<0,05 dan koefisien korelasi pearson =0,632), seperti pada Tabel Tabel 4.14 Minat Pemanfaatan Ulang Menurut Kepuasan Pasien Minat Pemanfaatan Ulang Pearson Correlation Sig (2-tailed) Kepuasan Pasien 0,632 0,000

30 4.8 Analisis Multivariat Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik untuk memastikan apakah alat uji regresi layak digunakan atau tidak, meliputi uji normalitas data, multikolinieritas dan heteroskedastisitas. a. Uji Normalitas Data Uji normalitas untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau mendekati normal dilakukan dengan regression standarrized residual. Berdasarkan hasil uji normalitas dapat dilihat bahwa penyebaran data berada pada sekitar garis diagonal dan mengikuti garis arah diagonal. Dengan demikian model regresi memenuhi asumsi normalitas. Hasil pengujian dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Normal P-P Plot of Regression Stand 1.00 Dependent Variable: Kepuasan.75 Expected Cum Prob Observed Cum Prob Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Data

31 b. Uji Multikolinieritas Berdasarkan uji multikolinieritas ditemukan nilai VIF variabel bebas lebih kecil dari 10. Dengan demikian maka model regresi memenuhi asumsi multikolinieritas, seperti pada Tabel 4.15 di bawah ini. Tabel 4.15 Hasil Uji Multikolinieritas Data Model 1 c. Uji Heteroskedastisitas Tangible Reliability Responsiveness Assurance Empathy Coefficients a a. Dependent Variable: Kepuasan Collinearity Statistics Tolerance VIF Berdasarkan uji heteroskedastisitas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu, dengan demikian model atau persamaan regresi hipotesis penelitian tersebut terbebas dari asumsi heteroskedastisitas. Scatterplot 3 Dependent Variable: Kepuasan Regression Studentized Residual Regression Standardized Predicted Value Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Data

32 Analisis multivariat menggunakan uji regresi pada penelitian ini dilakukan 2 kali pengujian, yaitu : (1) pengaruh persepsi tentang kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien dan (2) pengaruh kepuasan pasien terhadap pemanfaatan ulang Pengaruh Persepsi tentang Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien Untuk menganalisis pengaruh persepsi tentang kualitas pelayanan (penampilan fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati) terhadap kepuasan pasien di RSGMP FKG USU Medan menggunakan uji regresi berganda (multiple regression test). a. Uji F (Uji Serempak) Nilai signifikansi pada uji F diperolah nilai p=0,000 <0,05, berarti ada pengaruh variabel bebas (penampilan fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati) secara serentak terhadap variabel terikat (kepuasan pasien). b. Uji Parsial (Uji t) Pengaruh antara variabel-variabel: penampilan fisik (tangible) (X 1 ), keandalan (reliability) (X 2 ), daya tanggap (responsiveness) (X 3 ), jaminan (assurance) (X 4 ) serta empati (emphaty) (X 5 ), secara parsial seperti diuraikan pada Tabel Tabel 4.16 Hasil Analisis Pengaruh Persepsi tentang Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien Variabel Persepsi Koefisien Regresi (B) Sig. Konstanta -67,279 0,000 Penampilan Fisik (tangible) (X 1 ) 0,707 0,010 Keandalan (reliability) (X 2 ) 0,660 0,023 Daya tanggap (responsiveness) (X 3 ) 1,009 0,013 Jaminan (assurance) (X 4 ) 0,793 0,017 Empati (emphaty) (X 5 ) 0,772 0,025

33 Berdasarkan hasil uji regresi berganda, dapat dibuat persamaan garis regresi sebagai berikut: Y = -67, ,707X 1 + 0,660X 2 + 1,009X 3 + 0,793X 4 + 0,772X 5 Dengan persamaan garis regresi yang diperoleh, maka model regresi tersebut dapat diintepretasikan, sebagai berikut: 1. Dimensi penampilan fisik pada uji regresi berganda diperoleh nilai p=0,010 <0,05, artinya penampilan fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien di RSGMP FKG USU Medan. Nilai koefisien b 1 = 0,707 untuk dimensi penampilan fisik, artinya peningkatan sebesar satu poin nilai dimensi penampilan fisik (X 1 ), sementara dimensi lainnya bersifat tetap (cateris paribus), maka kepuasan pasien (Y) akan meningkat sebesar 0,707 poin. 2. Dimensi keandalan pada uji regresi berganda diperoleh nilai p=0,023 <0,05, artinya keandalan pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien di RSGMP FKG USU Medan. Nilai koefisien b 2 = 0,660 untuk dimensi keandalan, artinya peningkatan sebesar satu poin nilai dimensi keandalan (X 2 ), sementara dimensi lainnya bersifat tetap (cateris paribus), maka kepuasan pasien (Y) akan meningkat sebesar 0,660 poin. 3. Dimensi daya tanggap pada uji regresi berganda diperoleh nilai p=0,013 <0,05, artinya daya tanggap pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien di RSGMP FKG USU Medan. Nilai koefisien b 3 = 1,009 untuk dimensi daya tanggap, artinya peningkatan sebesar satu poin nilai dimensi daya

34 tanggap (X 3 ), sementara dimensi lainnya bersifat tetap (cateris paribus), maka kepuasan pasien (Y) akan meningkat sebesar 1,009 poin. 4. Dimensi jaminan pada uji regresi berganda diperoleh nilai p=0,017 <0,05, artinya jaminan pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien di RSGMP FKG USU Medan. Nilai koefisien b 4 = 0,793 untuk dimensi jaminan, artinya peningkatan sebesar satu poin nilai dimensi jaminan (X 4 ), sementara dimensi lainnya bersifat tetap (cateris paribus), maka kepuasan pasien (Y) akan meningkat sebesar 0,793 poin. 5. Dimensi empati pada uji regresi berganda diperoleh nilai p=0,025 <0,05, artinya empati pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien di RSGMP FKG USU Medan. Nilai koefisien b 5 = 0,772 untuk dimensi empati, artinya peningkatan sebesar satu poin nilai dimensi empati (X 5 ), sementara dimensi lainnya bersifat tetap (cateris paribus), maka kepuasan pasien (Y) akan meningkat sebesar 0,772 poin. Bahwa semua variabel (penampilan fisik (tangible) (X 1 ), keandalan (reliability) (X 2 ), daya tanggap (responsiveness) (X 3 ), jaminan (assurance) (X 4 ) serta empati (emphaty)) mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pasien, tetapi yang paling besar pengaruhnya adalah dimensi daya tanggap, hal ini terlihat dari nilai koefisien regresi yaitu =1,009. c. Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi regresi (R 2 ) = 0,779 menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas (penampilan fisik (tangible), keandalan (reliability), daya tanggap

35 (responsiveness), jaminan (assurance) serta empati (emphaty)) mampu menjelaskan variasi pada variabel terikat (kepuasan pasien) sebesar 77,9%, selebihnya (22,1%) dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model regresi yang digunakan Pengaruh Kepuasan Pasien terhadap Minat Pemanfaatan Ulang Untuk menganalisis pengaruh kepuasan pasien terhadap minat pemanfaatan ulang RSGMP FKG USU Medan menggunakan uji regresi sederhana (linier regression test), seperti diuraikan pada Tabel Tabel 4.17 Hasil Analisis Pengaruh Kepuasan Pasien terhadap Pemanfaatan Ulang Variabel Koefisien Regresi (B) Sig. Konstanta 1,715 0,000 Kepuasan Pasien 0,025 0,010 Kepuasan pasien pada uji regresi linier diperoleh nilai p=0,000 <0,05, artinya kepuasan pasien berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat pemanfaatan ulang RSGMP FKG USU Medan. Nilai koefisien regresi = 0,025 artinya peningkatan sebesar satu poin nilai kepuasan pasien maka minat pemanfaatan ulang akan meningkat sebesar 0,025 poin.

36 BAB 5 PEMBAHASAN 5.1 Pengaruh Persepsi tentang Kualitas Pelayanan Dimensi Penampilan Fisik (Tangible) terhadap Kepuasan Pasien di RSGMP FKG USU Medan Persepsi tentang kualitas pelayanan dimensi penampilan fisik di RSGMP FKG USU Medan menunjukkan bahwa dari 5 pernyataan ditemukan jawaban terbanyak adalah baik dengan persentase tertinggi (45,0%) jawaban baik tentang kelengkapan seragam dan atribut petugas kesehatan, serta ditemukan penilaian responden tentang dimensi penampilan fisik kurang puas. Hasil uji multivariat dengan uji statistik regresi berganda menunjukkan dimensi penampilan fisik dalam kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan pasien (p<0,05). Mengacu kepada hasil uji tersebut dapat dijelaskan bahwa penampilan fisik yang ditampilkan dalam pelayanan kesehatan akan meningkatkan kepuasan pasien. Peningkatan dimensi penampilan fisik (tangible) dalam bentuk kebersihan dan kerapian petugas, ruangan dan peralatan akan mendukung kualitas pelayanan serta kesembuhan pasien sebagai tujuan akhir dari pelayanan dapat tercapai. Permasalahan kualitas pelayanan yang dihadapi sarana pelayanan kesehatan secara umum yaitu kurang efektif dan efisiennya pelayanan juga dihadapi oleh RSGMP FKG USU Medan. Penggunaan peralatan, bahan serta obat-obatan dalam tindakan penanganan kasus gigi dan mulut belum sebanding dengan tingkat

37 kesembuhan yang dirasakan pasien serta waktu tunggu pasian untuk mendapatkan pelayanan belum menunjukkan kondisi yang efisien. Akibat dari kurang efisiennya sistem dan alur pelayanan di RSGMP FKG USU Medan sehingga menunjukkan kesan bahwa pelayanan secara keseluruhan belum efektif. Sesuai penelitian Anggraeni, dkk (2011) bahwa rata-rata harapan responden terhadap aspek tangible pasien yang berada di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Airlangga Surabaya sebesar 3,2967. Penilaian harapan tentang penampilan fisik berupa kerapian, kebersihan, kelengkapan dan kenyamanan dari fasilitas, peralatan, karyawan dan alat-alat komunikasi. Sesuai penelitian Sinaga (2006) menemukan kepuasan yang kurang terhadap pelayanan kesehatan gigi dan secara statistik kepuasan terhadap pelayanan dengan berhubungan dengan kunjungan ulang. dengan demikian perlu penyuluhan tentang kesehatan gigi dan meningkatkan mutu pelayanan di poliklinik gigi Rumah Sakit Umum Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar. Menurut Oktaviyani (2007) bahwa tanggapan pasien terhadap jasa pelayanan radiografi di RSGM Kandea FKG Universitas Hasanuddin yang meliputi biaya pemeriksaan radiografi di bagian Radiologi RSGM Kandea menyatakan masih terjangkau. Pasien yang datang ke RSGM Kandea rata-rata dari golongan kelas menengah ke bawah yang sangat memperhitungkan masalah biaya pelayanan kesehatan, untuk itu dalam memberikan suatu pelayanan sebaiknya dapat memberikan suatu kepuasan bagi pasien. Ketika pasien merasa puas dengan

38 pelayanan yang didapatkan, besar kemungkinan mereka akan kembali lagi, bahkan bisa merekomendasikan kepada kerabatnya. Kepuasan pasien akan mendukung peningkatan pemanfaatan pelayanan sarana pelayanan kesehatan gigi dan mulut, hal ini juga berdampak terhadap peningkatan pendapatan dari pengelola sarana pelayanan. Hal ini ditemukan pada penelitian Sutardjo dkk (2002) bahwa dengan meningkatnya kunjungan masyarakat Kota Bandung untuk memanfaatkan Balai Pengobatan Gigi yang disediakan oleh pemerintah, maka pendapatan asli daerah di era otonomi daerah ini juga meningkat. Peran sektor kesehatan, khususnya pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam meningkatkan pendapatan daerah merupakan salah satu bentuk implementasi dari dimensi penampilan fisik dalam kajian kesehatan secara umum. 5.2 Pengaruh Persepsi tentang Kualitas Pelayanan Dimensi Keandalan (Reliability) terhadap Kepuasan Pasien di RSGMP FKG USU Medan Persepsi tentang kualitas pelayanan dimensi keandalan di RSGMP FKG USU Medan menunjukkan bahwa dari 5 pernyataan ditemukan jawaban terbanyak adalah baik dengan persentase tertinggi (54,0%) jawaban baik tentang kemampuan petugas kesehatan memberikan kesan yang baik, serta ditemukan penilaian responden tentang dimensi keandalan cukup puas. Hasil uji multivariat dengan uji statistik regresi berganda menunjukkan dimensi keandalan dalam kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan pasien

39 (p<0,05). Mengacu kepada hasil uji tersebut dapat dijelaskan bahwa penampilan fisik yang ditampilkan dalam pelayanan kesehatan akan meningkatkan kepuasan pasien. Sesuai penelitian Anggraeni, dkk (2011) bahwa rata-rata harapan responden terhadap aspek keandalan pasien yang berada di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Airlangga Surabaya sebesar 2,892. Keandalan adalah kemampuan dalam memberikan layanan yang dijanjikan dengan akurat, segera, keandalan dan memuaskan, hal ini mencakup dua hal pokok yaitu konsistensi kerja (performance) dan kemampuan untuk dipercaya (dependability). Penilaian harapan tentang keandalan belum puas mengenai ketepatan jam pelayanan kesehatan, kemampuan petugas kesehatan dalam menangani pasien dan tentang prosedur penerimaan pasien yang berada di Rumah Sakit Gigi dan Mulut. Sesuai penelitian Rasyid (2010) menemukan bahwa faktor keandalan (reliability) fasilitas pelayanan dan perawatan gigi dan mulut yang digunakan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Airlangga Surabaya merupakan tingkat kesenjangan antara harapan dengan kenyataan yang dirasakan pasien. 5.3 Pengaruh Persepsi tentang Kualitas Pelayanan Dimensi Daya Tanggap (Responsiveness) terhadap Kepuasan Pasien di RSGMP FKG USU Medan Persepsi tentang kualitas pelayanan dimensi daya tanggap di RSGMP FKG USU Medan menunjukkan bahwa dari 5 pernyataan ditemukan jawaban terbanyak adalah baik dengan persentase tertinggi (49,0%) jawaban baik tentang petugas

40 kesehatan siap memberikan tindakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut, serta ditemukan penilaian responden tentang dimensi daya tanggap cukup puas. Hasil uji multivariat dengan uji statistik regresi berganda menunjukkan dimensi daya tanggap dalam kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan pasien (p<0,05). Mengacu kepada hasil uji tersebut dapat dijelaskan bahwa aspek kecepatan dan kecekatan petugas kesehatan memberikan respons saat dibutuhkan pasien akan meningkatkan kepuasan pasien. Sesuai penelitian Anggraeni, dkk (2011) bahwa rata-rata harapan responden terhadap aspek daya tanggap pasien di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Airlangga Surabaya sebesar 3,025. Hal ini menunjukkan bahwa aspek responsiveness adalah penting. Berdasarkan data dapat dilihat penilaian harapan tentang responsiveness menunjukkan responden belum puas mengenai kecepatan petugas pelayanan kesehatan dalam menangani keluhan pasien.yang berada di rumah sakit gigi dan mulut. Sesuai penelitian Asyurati (2004) tentang kualitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti. Hasil penelitian menunjukkan penyelenggara pelayanan rata-rata masih belum merasa puas dengan kualitas pelayanan yang ada serta perlu perhatian pada dimensi kualitas pelayanan yaitu responsiveness. Dimensi daya tanggap merupakan dimensi kualitas pelayanan paling dominan mempengaruhi kepuasan pasien di RSGMP FKG USU Medan, hal ini sejalan dengan

41 penelitian Christina (2007) bahwa dimensi daya tanggap merupakan aspek yang lebih berpengaruh dibandingkan dengan dimensi lainnya. Demikian penelitian Sondang (2006) yang menyebutkan bahwa aspek daya tanggap memiliki pengaruh dominan terhadap kepuasan pasien. Kajian secara umum pada pelayanan kesehatan tentang dimensi daya tanggap ditemukan pada Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010, bahwa daya tanggap (resposivenes) merupakan persepsi klien terhadap pelayanan kesehatan di luar aspek medis, yang dijadikan sebagai salah satu indikator untuk menunjukkan seberapa besar tingkat kepuasan klien terhadap layanan kesehatan yang diterimannya. Terdapat delapan domain ketanggapan yakni, lama waktu menunggu untuk mendapat pelayanan kesehatan, keramahan petugas dalam menyapa dan berbicara, kejelasan petugas dalam menerangkan segala sesuatu yang terkait dengan keluhan kesehatan yang diderita, kesempatan yang diberikan petugas untuk mengikutsertakan klien dalam pengambilan keputusan untuk memilih jenis perawatan yang diinginkan, dapat berbicara secara pribadi dengan petugas kesehatan dan terjamin kerahasiaan informasi tentang kondisi kesehatan klien, kebebasan klien untuk memilih tempat dan petugas kesehatan yang melayaninya, kebersihan ruang rawat/pelayanan termasuk kamar mandi, dan kemudahan kunjungan keluarga atau teman. Semua domain tersebut berlaku untuk rawat inap, sedangkan untuk rawat jalan hanya tujuh domain tanpa domain kemudahan kunjungan keluarga atau teman.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rumah Sakit Bunda merupakan Rumah Sakit yang didirikan oleh Dokter

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rumah Sakit Bunda merupakan Rumah Sakit yang didirikan oleh Dokter BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Rumah Sakit Bunda merupakan Rumah Sakit yang didirikan oleh Dokter Librioda Suminar, tanggal awal didirikannya pada Tahun 2005 dan Rumah Sakit Bunda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas (independent), yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel yaitu mengubah konsep-konsep yang masih berupa abstrak dengan kata-kata yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis pada bab ini dilakukan dari hasil kuisioner yang telah dikumpulkan. Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan yang memiliki hubungan kerja dalam pemanfaatan

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai

METODELOGI PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai 42 III. METODELOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data primer Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Disain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal. Menurut Sugiyono (2011:62), desain asosiatif kausal berguna

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berikut akan diuraikan hasil penelitian mengenai tingkat pemilihan variabel

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berikut akan diuraikan hasil penelitian mengenai tingkat pemilihan variabel 56 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berikut akan diuraikan hasil penelitian mengenai tingkat pemilihan variabel Harapan Pelaksanaan SOP yaitu tangibles, reliability, responsiveness, assurance,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan 125 responden untuk menjelaskan pengaruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan 125 responden untuk menjelaskan pengaruh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Karakteristik Responden Penelitian ini menggunakan 125 responden untuk menjelaskan pengaruh kualitas website terhadap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian akan dilakukan mulai bulan Oktober 2015 sampai November 2015. Penelitian dilakukan pada SPBU 34-17145 Bekasi Timur. Objek penelitian

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian. Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang. Kuesioner dibagikan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian. Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang. Kuesioner dibagikan BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian Penelitian ini menggunakan data hasil penyebaran koesioner kepada 100 orang responden calon konsumen

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengguna software akuntansi yang bekerja pada suatu perusahaan yang menerapkan software akuntansi berbasis ERP.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 75 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kuantitatif Berikut ini akan dijelaskan mengenai analisis kuantitatif terkait dengan tema dalam penelitian ini yaitu pengaruh kualitas layanan ATM Banking terhadap kepuasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Aditma Graha Lestari yang beralamat di Komplek Ruko Puri Kembangan Indah No. 168 D, Kembangan Selatan,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN 3.1 Pengujian Instrumen Data Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu terhadap instrumen yang akan digunakan. Ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. termasuk dalam kriteria inklusi pada penelitian ini, 15 responden untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. termasuk dalam kriteria inklusi pada penelitian ini, 15 responden untuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Validitas dan Realibilitas Pada penelitian kali ini dilakukan uji validasi dengan dilanjutkan uji realibilitas pada instrumen penelitian. Instrumen penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA karena dinas inilah yang bertugas merumuskan kebijakan teknis,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis data dan Sumber Data 3.1.1. Jenis Data Secara umum, data juga dapat diartikan sebagai suatu fakta yang digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Klinik Munjul 24Jam dilakukan selama 3 bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Klinik Munjul 24Jam dilakukan selama 3 bulan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian mengenai Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Harga Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Klinik Munjul 24Jam dilakukan selama 3 bulan terhitung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pemilihan subyek penelitian Penyusunan Instrumen Penelitian (kuesioner)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah-masalah Cooper dan Emory

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 85 nasabah, yang akan disajikan gambaran karakteristik dari nasabah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Provinsi dan tercatat kedalam Rumah Sakit Tipe D. RS ini telah terdaftar

BAB IV PEMBAHASAN. Provinsi dan tercatat kedalam Rumah Sakit Tipe D. RS ini telah terdaftar BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Obyek Penelitian Rumah Sakit Umum Kecamatan Kalideres yakni satu dari sekian RS milik Pemprop Jakarta Barat yang berwujud RSU, dinaungi oleh Pemerintah Provinsi dan tercatat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di GraPARI Telkomesel Kudus Jawa Tengah.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di GraPARI Telkomesel Kudus Jawa Tengah. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di GraPARI Telkomesel Kudus Jawa Tengah. 3.2 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini yang akan diamati adalah Pengaruh SOP sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan teknik sampling yang digunakan adalah teknik accidental sampling. menggunakan kartu Indosat Ooredoo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan teknik sampling yang digunakan adalah teknik accidental sampling. menggunakan kartu Indosat Ooredoo. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Responden 1. Response Rate Data pada penelitian ini diperoleh dengan cara membagikan kuesioner dan teknik sampling yang digunakan adalah teknik accidental

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. JayaSungai Kuning Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan singingi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. JayaSungai Kuning Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan singingi. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Loka Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Unit Desa (KUD) Pratama JayaSungai Kuning Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek / Subyek Penelitian Obyek yang dipilih untuk melakukan penelitian adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi di Kampus Terpadu, Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Responden Penelitian Penelitian ini mengangkat permasalahan tentang pengaruh pelayanan, produk, promosi dan lokasi terhadap kepuasan nasabah.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Dari 12 KPP Pratama yang ada di wilayah Jakarta Selatan, hanya 4 KPP yang bersedia untuk mengisi kuesioner. Data kuesioner yang berhasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli di toko Elizabeth. Objek pada penelitian ini yaitu produk yang dijual pada toko Elizabeth

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional non eksperimental. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GUNUNGSITOLI KABUPATEN NIAS TAHUN 2014

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GUNUNGSITOLI KABUPATEN NIAS TAHUN 2014 Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN PENGARUH MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GUNUNGSITOLI KABUPATEN NIAS TAHUN 2014 Bersama ini saya menyampaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini akan dilakukan di Restoran Metduck Paragon Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini akan dilakukan di Restoran Metduck Paragon Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pelanggan yang pernah melakukan transaksi minimal dua kali di Restoran Metduck Paragon Mall Semarang. Lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). 1. Variabel Bebas (Independent)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis penelitian dalam bentuk survey. Penelitian yang dapat menghasilkan sebuah deskripsi tentang apa yang terjadi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan sebuah rancangan bagaimana suatu penelitian akan dilakukan. Rancangan tersebut digunakan untuk mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent BAB III Metode Penelitian 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Opersional Variabel 1.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah apa saja yang dapat membedakan variabel yang dipengaruhi dan yang tidak dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan deskripsi

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 40 BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1 Deskripsi Karakteristik Responden Karakteristik responden yaitu menguraikan deskripsi identitas responden menurut sampel penelitian yang telah ditetapkan. Salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1. Objek dan Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Menurut Umar (2003) objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian juga dimana dan kapan penelitian dilakukan.

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan 61 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas Uji validitas bertujuan untuk menguji tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji

Lebih terperinci

Wijono, D., Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Airlangga. University Press, Surabaya. Lampiran 1: Kuesioner Penelitian

Wijono, D., Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Airlangga. University Press, Surabaya. Lampiran 1: Kuesioner Penelitian Wijono, D., 2000. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Airlangga. University Press, Surabaya. Lampiran 1: Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PERSEPSI TENTANG KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil uji itas dan Reliabilitas Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik, sehingga mengahasilkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. pola asuh orang tua, motivasi belajar dan prestasi belajar IPS. 1. Pola asuh orang tua

BAB IV HASIL PENELITIAN. pola asuh orang tua, motivasi belajar dan prestasi belajar IPS. 1. Pola asuh orang tua BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai pola asuh orang tua,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. populasi atau bagian populasi untuk mencari hubungan-hubungan yang. data yang pokok (Singarimbun dan Effendi, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. populasi atau bagian populasi untuk mencari hubungan-hubungan yang. data yang pokok (Singarimbun dan Effendi, 1998). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian Jenis penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian survei yaitu dengan cara mengambil sampel dari fenomena yang ada dari suatu

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JKN DI RSUD DR. DJASAMEN SARAGIH PEMATANGSIANTAR TAHUN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JKN DI RSUD DR. DJASAMEN SARAGIH PEMATANGSIANTAR TAHUN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JKN DI RSUD DR. DJASAMEN SARAGIH PEMATANGSIANTAR TAHUN 2015 Dengan hormat,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain : BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Rambah Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu pada tahun 2013. 3.2 Jenis dan Sumber Data 3.2.1 Data Primer

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek atau Subyek Penelitian Obyek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambar Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Proses peneliti ini di perkirakan membutuhkan waktu november sampai dengan juni 2016. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Paparan Data Hasil Penelitian Pada bab ini mengemukakan hasil dan pembahasan dari penelitian mengenai pengaruh komunikasi organisasi terhadap prestasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada konsumen Warteg yang berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel bebas atau Independen

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel bebas atau Independen 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. BMT MATRA Pekalongan yakni sebesar 100 orang, sehingga dalam penentuan

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. BMT MATRA Pekalongan yakni sebesar 100 orang, sehingga dalam penentuan BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Dalam karakteristik responden ini, yang menjadi sampel penelitian adalah jumlah nasabah pemegang produk tabungan SIFITRI (Simpanan Idul Fitri) di BMT

Lebih terperinci

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar 37 III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar Lampung.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini dilaksanakan di Kantor Akuntan Publik yang berada di wilayah Jakarta Selatan. Penelitian ini menganalisis tentang pengaruh

Lebih terperinci

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September-Desember 2014. Penelitian ian ini dilaksanakan pada CV.Sumber Buah Serang, Jl. Cinanggung

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan data yang telah disebar kepada pelanggan Alfamart dengan total 100 kuesioner yang diberikan langsung kepada para pelanggan Alfamart.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek atau Subyek Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit Sarila Husada Sragen

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit Sarila Husada Sragen BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit Sarila Husada Sragen Rumah Sakit Umum Sarila Husada adalah salah satu Rumah Sakit Swasta di Kabupaten Sragen yang merupakan badan usaha

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka serta teknik

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka serta teknik BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian Kuantitatif, dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pada penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian yang bersifat eksplanasi. Menurut Sugiyono (2013), penelitian eksplanasi adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasannya. Hasil penelitian ini dinyatakan dalam bentuk deskripsi responden penelitian, deskripsi variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN. Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

hasil yang konsisten. Reliabilitas instrumen dalam hal ini diuji dengan menggunakan

hasil yang konsisten. Reliabilitas instrumen dalam hal ini diuji dengan menggunakan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Pengujian kualitas data menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Uji ini dilakukan untuk mengetahui akurasi dan konsistensi data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel X (Tangible, Reliability, Responsiveness,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. jasa BMT SM NU Cabang Kesesi. a. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. jasa BMT SM NU Cabang Kesesi. a. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Analisis Data 1. Deskripsi data responden Responden dalam penelitian ini adalah nasabah yang menggunakan jasa BMT SM NU Cabang Kesesi. a. Profil Responden Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Instrumen dan Data 1. Uji Statistik Deskriptif Penelitian mengenai pengaruh modal usaha,lokasi usaha, jam kerja, dan jumlah karyawan ini dilakukan di Pasar

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian penjelasan (explanatory

BAB II METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian penjelasan (explanatory BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian penjelasan (explanatory research) yaitu menjelaskan suatu hubungan antara variabel-variabel melalui pengujian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT.Asuransi Staco Mandiri adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang asuransi kerugian didukung dengan permodalan yang jumlahnya meningkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan Mogot Jakarta Barat. Waktu penelitian dilakukan selama bulan Oktober 2016 Juni

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dituju untuk melakukan penelitian dalam mengumpulkan data adalah Bank Bukopin cabang Esa Unggul yang bertempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi

BAB III METODE PENELITIAN. Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah TOKO KU Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi Mahasiswa UMY B.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang berada di Jl.Perdagangan No.09 Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Propinsi Riau pada 10 Maret 2013 sampai selesai.

BAB III METODE PENELITIAN. yang berada di Jl.Perdagangan No.09 Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Propinsi Riau pada 10 Maret 2013 sampai selesai. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PD. Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hilir, yang berada di Jl.Perdagangan No.09 Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Propinsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum responden Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana Kampus Meruya Jakarta,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Jenis penelitiannya adalah survei, sedangkan metodenya adalah deskriptif analitis, adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai metodologi yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai metodologi yang digunakan dalam BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai metodologi yang digunakan dalam penelitian, yaitu : Objek penelitian, desain penelitian, hipotesis, variabel dan skala pengukuran, populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel (hubungan sebab-akibat). Permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel (hubungan sebab-akibat). Permasalahan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian ini adalah experimental studies, yaitu suatu penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis tentang adanya hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian di PT. RRAA, Jl. Raya Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat dari bulan April 2016 hingga Oktober

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum dan Deskriptif Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Mengenai Pegadaian Syari ah Kendal Pegadaian Syari ah Kendal merupakan salah satu Unit Pegadaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perpajakan, kepatuhan wajib pajak dan kinerja penerimaan pajak. Sumber data

BAB III METODE PENELITIAN. perpajakan, kepatuhan wajib pajak dan kinerja penerimaan pajak. Sumber data BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi kasus yaitu penelitian yang menggunakan kuesioner berupa daftar pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Dinamika Berkah Solusindo yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey 38 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini, peneliti menguraikan ulasan mengenai jenis penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey, dengan mengumpulkan data melalui pemberian daftar pertanyaan (kuesioner) kepada mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya Berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 65 Tahun 2013 IAIN Sunan Ampel Surabaya berubah menjadi Universitas

Lebih terperinci

Intan Alfi Andini, Sunandar, Hetika DIII Akuntansi Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No.09 Tegal Telp/Fax (0283)

Intan Alfi Andini, Sunandar, Hetika DIII Akuntansi Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No.09 Tegal Telp/Fax (0283) ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA (STUDI KASUS BIRO ADMINISTRASI UMUM KEUANGAN DAN KEPEGAWAIAN (BAUK) POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA Intan Alfi Andini, Sunandar, Hetika DIII

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. menemukan ukuran variabel-variabel OCB dan bertujuan untuk menguji

BAB III METODE PENELITIAN. Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. menemukan ukuran variabel-variabel OCB dan bertujuan untuk menguji BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Lokasi Penelitian Lokasi yang digunakan untuk melakukan penelitian adalah Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. 1.2. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2002: 11). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2002: 11). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 00:

Lebih terperinci