STRATEGI BLUE OCEAN DALAM PENERAPAN EKONOMI KREATIF

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STRATEGI BLUE OCEAN DALAM PENERAPAN EKONOMI KREATIF"

Transkripsi

1 STRATEGI BLUE OCEAN DALAM PENERAPAN EKONOMI KREATIF Ida Hendarsih Manajemen Administrasi Akademi Sekretari dan Manajemen Administrasi Bina Sarana Informatika (ASM BSI) Jl. Kramat Raya No 168 Jakarta Pusat Abstrak Intense market competition requires businesses to be creative and innovative in developing production and marketing strategy. One idea management activities the company's strategy is to apply a blue ocean strategy in a creative and innovative efforts to develop the productivity of services and goods. Viewing conditions were increasingly crowded market by producing the same type of production, the business competition is getting tougher. At present this is not just a marketing strategy standards are needed businesses to win the market competition, but businesses are required to be more creative in producing and venture out of the comfort zone to create a new breakthrough product models that have never been thought of before by competitors. Implementation improve the creative economy needed a grand design of products for the development of creative industries in all fields. Creative economy that include the creative industries, in many countries today is believed to contribute significantly to the economy of the nation. Businesspersons are encouraged to look into an arena of new creative products, new markets that are potentially far ignored by competitors. Creative economy which focuses on the creation of goods and services by relying on the expertise, talent, and creativity as intellectual property, is the hope for the Indonesian economy to rise, compete and achieve excellence in the global economy Keywords: Blue Ocean, Ekonomi Kreatif I. PENDAHULUAN Pasar bebas yang sekarang sedang dilaksanakan oleh Indonesia merupakan suatu konsep telah cukup lama dikenal dalam perdagangan internasional. Konsep pasar bebas yang menawarkan kebebasan bagi pihak-pihak pelaku bisnis di dalamnya untuk mengambil keputusan ekonomi, termasuk harga, barang, dan jasa disusun sedemikian rupa dengan tidak saling memaksa dan disetujui oleh penjual dan pembeli. Dalam hal ini campur tangan pemerintah dalam regulasi harga dapat diminimalisir, bahkan ditiadakan. Konsep pasar bebas ini sudah diterapkan di banyak negara, beberapa di antaranya adalah Uni Eropa yang melibatkan negara- negara di Eropa dan NAFTA yang melibatkan negara-negara di Amerika Utara.Menyusul kesuksesan Uni Eropa dan NAFTA, negaranegara di Asia Tenggara menyepakati dibentuknya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan mulai diterapkan pada akhir tahun Salah satu negara yang terlibat dalam kegiatan MEA 2015 adalah Indonesia. Indonesia merupakan sebuah Negara yang berpotensi besar untuk berkembang dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai salah satu pilar ekonominya. Harapan dibukanya pasar bebas akan memiliki pengaruh besar tidak hanya bagi perusahaan-perusahaan besar, namun juga bagi UMKM-UMKM didaerah Indonesia. Tetapi usaha-usaha produksi dibayangi persaingan langsung dengan produk impor yang semakin gencar masuk dalam perdagangan di Indonesia menuntut para pelaku UMKM untuk segera mencari jalan keluar. Salah satu solusinya adalah dengan mengimplementasikan blue ocean strategy agar UMKM mampu untuk keluar dari persaingan langsung dengan produkproduk impor. Dengan menerapkan blue ocean strategy, diharapkan UMKM dapat menciptakan dan menangkap permintaan baru para konsumen, mendobrak pertukaran nilai dan biaya, serta mengejar diferensiasi produk dan biaya rendah secara bersamaan untuk menciptakan inovasi nilai dan utility. Pemerintah Indonesia harus segera memulai menggalakkan perkembangan ekonomi kreatif untuk menjawab permasalahan jangka pendek dan menengah. Apa yang harus dilakukan oleh para pelaku di industri kreatif dewasa ini adalah dengan menciptakan fitur produk inovatif yang berbeda secara radikal, sehingga pemahaman akan konsep blue ocean strategy 10

2 perlu dibekali kepada mereka sebagai pelaku ekonomi kreatif untuk memiliki prinsip menggunakan ide dan pemikiran kreatif manusia sebagai sumber daya utama, menggantikan sumber daya alam yang bersifat terbatas. Hal terpenting dalam pelaksanaan ekonomi kreatif sesuai dengan prinsip strategi blue ocean menciptakan produk inovasi akan terus berkembang menuju pola industri ramah lingkungan dan penciptaan nilai tambah yang berasal dari intelektualitas sumber daya manusia khususnya kalangan usia muda. Dalam rangka mewujudkan kemajuan produksi maka Indonesia harus menjadi negara mandiri dalam segala bidang kebutuhan sandang dan pangan, pemerintah optimis untuk menggerakkan pengembangan ekonomi kreatif Indonesia Data dari Departemen Perdagangan Republik Indonesia. Depdag RI, Ekonomi kreatif diyakini pemerintah akan menjawab tantangan permasalahan dasar jangka pendek dan menengah, karena: 1. Relatif rendahnya perrtumbuhan ekonomi pasca krisis (rata-rata hanya 4,5% per tahun), 2. Masih tingginya angka pengangguran ( 9 10%) dan tingkat kemiskinan (16 17 %), dan 3. Rendahnya daya saing industri Indonesia 4. Merosotnya nilai rupiah yang terus menerus di tahun 2015 ini Selain permasalahan tersebut, dengan ekonomi kreatif diharapkan dapat menjawab berbagai tantangan, seperti isu global warming, pemanfaatan energi yang terbarukan, deforestasi, dan pengurangan emisi karbon. Terkait dengan hal ini, maka pemerintah membuat Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025, yang dapat digunakan sebagai pedoman operasional dan pembuatan kebijakan baru bagi aparatur pemerintah yang bertanggung jawab terhadap pengembangan ekonomi kreatif. Disamping itu, sebagai rujukan bagi instansi terkait perihal pengembangan ekonomi kreatif, sehingga tercipta kolaborasi serta sinergi yang positif dalam pembangunan negara Indonesia secara umum. Begitu juga sebagai arahan dan rujukan bagi para pelaku Industri, baik pengusaha, cendikiawan dan pelaku lainnya yang bergerak di bidang industri kreatif ataupun bidang lain yang berkaitan. Dilakukannya dasar tolok ukur pencapaian atau pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Disamping sebagai fungsi sumber informasi tentang ekonomi kreatif yang diharapkan dapat mendorong partisipasi masyarakat luas untuk berkontribusi secara langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan pengembangan ekonomi kreatif. Tiada lain, hal ini merupakan wujud optimisme baru dalam menyongsong masa depan negeri dalam rangka meningkatkan kebanggaan sebagai warga atau bangsa Indonesia. Pemerintah menyadari bahwa ekonomi kreatif merupakan wujud konkrit dalam upaya mencari pembangunan yang berkelanjutan melalui kreativitas, sebagai suatu iklim ekonomi yang berdaya saing dan memiliki sumber daya yang terbarukan. Terdapat fokus guna pengembangan ekonomi kreatif ini, yaitu pengembangan yang lebih menitikberatkan pada industri berbasis: 1. Lapangan usaha kreatif dan budaya (creative cultural industry), 2. lapangan usaha kreatif (creative industry), dan 3. Hak kekayaan intelektual, seperti hak cipta (copyright industry). Berdasarkan uraian latar belakang yang disampaikan diatas, maka perumusan masalah: 1. Apa itu Blue Ocean Strategi? 2. bagaimana prinsip pola pikir kreatif 2. Bagaimana penerepan strategi blue ocean ekonomi kreatif diperusahaan? Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari makalah tersebut adalah : 1. Mengetahui penerapan strategi blue ocean dan polam piker kreatif 2. Mengetahui penerapan strategi blue ocean yang telah dilakukan diperusahaan dalam ekonomi kreatif II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Blue Ocean A. Blue Ocean Strategy Blue ocean strategy W. Chan Kim dan Renee Mauborgne(2005:10) adalah istilah dalam ilmu manajemen strategi yang merujuk pada siasat untuk menciptakan pasar baru yang belum dipenuhi persaingan yang ketat. Hal ini dilakukan dengan menciptakan dan menjangkau demand baru yang belum dipikirkan oleh para pesaing. Blue ocean strategy pada dasarnya merupakan sebuah siasat untuk mengalahkan pesaing melalui tawaran fitur produk yang inovatif, dan selama ini diabaikan oleh para pesaing. Fitur produk ini biasanya juga berbeda secara radikal 11

3 dengan yang selama ini sudah ada di pasar. Apa yang dimaksudkan dan bagaimana caranya menerapkan blue ocean strategy untuk mengatasi persaingan.. Blue ocean strategy adalah sebuah strategi bisnis yang diuraikan oleh W. Chan Kim dan Renee Mauborgne(2005:10) Bagaimana membuat ruang pasar yang belum terjelajahi, yang bisa menciptakan permintaan dan memberikan peluang pertumbuhan yang sangat menguntungkan. Intinya, bagaimana bersaing dengan tangkas dalam kompetisi; bagaimana secara cerdik membaca persaingan, menyusun strategi dan kerangka kerja yang sistematis guna menciptakan samudra biru, dimana mereka mengajarkan para pelaku usaha untuk bisa menaklukan ketatnya persaingan dengan menciptakan pangsa pasar baru yang belum pernah dilirik maupun tersentuh oleh para kompetitornya. Melalui strategi ini, Chan Kim dan Renee Mauborgne menghimbau para pengusaha untuk menghindari ceruk pasar yang sudah jenuh dengan persaingan. Daripada bersaing di ceruk pasar yang sudah sangat padat, lebih baik menciptakan sebuah ruang baru yang lebih potensial dan berusaha memberikan nilai tambah pada ceruk pasar yang selama ini belum dilirik para pesaing. Definisi yang dikemukakan di atas menjelaskan bahwa strategi samudra biru bukan strategi untuk memenangkan persaingan akan tetapi strategi untuk keluar dari dunia persaingan dengan menciptakan ruang pasar yang baru dan membuat pesaing dan kompetisi menjadi tidak relevan. menurut W. Chan Kim dan Renee Mauborgne (2005:10) bagaimana caranya menerapkan blue ocean strategy untuk mengatasi persaingan : 1. Fokus pada ceruk pasar yang diminati Langkah pertama yang bisa dilakukan yaitu menciptakan ceruk pasar baru yang tidak pernah dilirik kompetitor lain, misalnya saja dengan mengangkat hobi atau passion yang dimiliki menjadi sebuah peluang yang cukup potensial. 2. Menciptakan sebuah pembeda Bagaimana caranya menerapkan blue ocean strategy untuk mengatasi persaingan. Pada dasarnya strategi ini merupakan sebuah cara yang bisa dilakukan para pengusaha untuk menaklukan pesaingnya dengan menciptakan sebuah produk yang inovatif. Biasanya, produk yang ditawarkan memiliki keunikan tersendiri dan menawarkan nilai tambah yang belum pernah dimiliki kompetitor lain. 3. Memiliki slogan yang unik dan berkesan di hati para pelanggan. Keberadaan slogan bukan hanya untuk membuat tag line pada sebuah iklan, namun juga memiliki tujuan jangka panjang agar slogan tersebut bisa menciptakan kesan khusus di hati para pelanggan dan dapat tertanam cukup kuat dalam benak para konsumen. Strategi pemasaran ini sangatlah penting untuk memperkuat brand produk yang akan usung, bahkan tidak hanya para pemula saja yang wajib menjalankan strategi ini untuk memperkenalkan brand produknya tetapi perusahaan-perusahaan besar juga haus memiliki slogan yang menarik. B. Inovasi Nilai Blue Ocean Inovasi nilai merupakan cara baru untuk melaksanakan strategi yang mengarah pada penciptaan samudra biru dan ditinggalkannya kompetisi. Pendapat Kim, W. Chan, Renee Mauborgne (2005:15) Penciptaan samudra biru adalah soal menekan biaya sambil meningkatkan nilai produk bagi pembeli. Karena nilai pembeli berasal dari utilitas (manfaat) dan harga yang ditawarkan perusahaan kepada pembeli, dan karena nilai bagi perusahaan itu dihasilkan dari harga dan struktur biaya, maka inovasi nilai tercapai ketika keseluruhan system kegiatan utilitas, harga, dan biaya perusahaan terpadu dengan tepat. Inovasi nilai adalah lebih dari sekadar inovasi Kim & Mauborgne, (2005:16).Inovasi nilai adalah soal strategi yang merangkul seluruh sistem kegiatan perusahaan. Inovasi nilai menuntut perusahaan untuk mengarahkan seluruh sistem pada tujuan mencapai lompatan dalam nilai bagi pembeli dan perusahaan itu sendiri. Melalui inovasi nilai strategi Blue Ocean, yang merupakan suatu hasil kerja dalam memproduksi barang atau jasa setinggi mungkin melekat perbedaan dalam suatu nilai gagasan dalam industri, dibanding pesaing dan secara bersamaan dapat mengurangi pertukaran nilai-biaya tanpa mengurangi keuntungan perusahaan, tetapi meningkatkan laba perusahaan secara berkesinambungan, dengan memadukan keseluruhan sistem kegiatan dalam mengejar diverensiasi dan biaya rendah. Pada dasarnya strategi Blue Ocean mengusahakan perusahaan keluar dari dalam persaingan yang sangat ketat gontok- 12

4 gontokan yang berdarah-darah dengan cara menciptakan ruang pasar yang baru dan membuat pesaing menjadi tidak relevan bagi industri dan lebih memperhatikan nilai manfaat bagi konsumen. Fokus utama, menumbuhkan permintaan, memaksimalkan peluang, dan mengurangi risiko. Sedang persaingan berdarah-darah ditandai dengan prioritas utama mengalahkan pesaing, bertempur pada pasar yang sama dan mengekploitasi pasar yang ada dengan hanya memadukan keseluruhan sistem kegiatan perusahaan dengan pilihan strategi antara diferensiasi atau biaya rendah. Sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar: 1 penciptaan Blue Ocean adalah soal menekan biaya secara bersamaan meningkatkan nilai bagi pembeli. Nilai pembeli berasal dari manfaat dan harga yang ditawarkan perusahaan kepada pembeli, karena nilai bagi perusahaan dihasilkan dari harga dan struktur biaya, maka inovasi nilai tercapai hanya ketika keseluruhan sistem kegiatan manfaat, harga dan biaya perusahaan terpadu dengan tepat. Pendekatan keseluruhan sistem inilah yang menjadikan penciptaan samudra biru. Intinya adalah perusahaan harus dapat memenangkan persaingan yang ada menciptakan inovasi produk dengan mengeksploitasi permintaan yang sudah ada. Gambar 1: Inovasi Nilai Batu Pijak Samudra Biru (Kim & Mauborgne, 2005 hal, 16) C. Prinsip Pola pikir Kreatif Pink (2005:49), mengungkapkan bahwa jika ingin maju di era kreativitas, maka kita harus melengkapi kemampuan teknologi kita (high-tech) dengan hasrat untuk mencapai tingkat high concept dan high touch. High Concept adalah kemampuan menciptakan keindahan artistik dan emosional, mengenali pola-pola dan peluang, menciptakan narasi yang indah dan menghasilkan temuan-temuan yang belum disadari oleh orang lain. Adapun high touch adalah kemampuan berempati, memahami esensi interaksi manusia, dan menemukan makna keutuhan kehidupan. Pink (2005:57) yang perlu dimiliki dalam pola pikir kreatif adalah: Not just function but also.design Not just argument, but also..story Not just focus, but also. symphony Not just logic, but also...empathy Not just seriousness, but also..play, and Not just accumulation, but also..meaning Kreativitas menurut Munandar, (2009:12) mengemukakan bahwa kreativitas adalah: Hasil interaksi antara individu dan lingkungannya, kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsurunur yang sudah ada atau dikenal sebelumnya, yaitu semua pengalaman dan pengetahuan yang telah diperoleh seseorang selama hidupnya baik itu di lingkungan sekolah, keluarga, maupun dari lingkungan masyarakat, mengemukakan ciri-ciri dari kreativitas antara lain: a. Kelancaran berpikir (fluency of thinking), yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang secara cepat. Dalam kelancaran berpikir, yang ditekankan adalah kuantitas, dan bukan kualitas. b. Keluwesan berpikir (flexibility), yaitu kemampuan untuk memproduksi sejumlah ide, jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda, mencari alternatif atau arah yang berbeda-beda, serta mampu menggunakan bermacammacam pendekatan atau cara pemikiran. Orang yang kreatif adalah orang yang luwes dalam berpikir. Mereka dengan mudah dapat meninggalkan cara berpikir lama dan menggantikannya dengan cara berpikir yang baru. c. Elaborasi (elaboration), yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan menambahkan atau memperinci detaildetail dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik. d. Originalitas (originality), yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik atau kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli. Riyanto (2012:232) kreativitas merupakan istilah yang banyak digunakan baik dilingkungan sekolah maupun diluar 13

5 sekolah. Definisi lain menurut Moreno (dalam Yatim Riyanto, 2012:233) kreativitas merupakan sesuatu yang baru bagi diri sendiri dan tidak harus merupakan sesuatu yang baru bagi oranglain atau dunia pada umumnya, misalnya seorang menciptakan untuk dirinya sendiri suatu hubungan baru dengan siswa/orang lain Ekonomi Kreatif Kegiatan ekonomi kreatif tergantung pada modal pola pikir manusia itu sendiri berdasarkan (human capital atau intellectual capital), ada juga yang menyebutnya sebagai creative capital. Ekonomi kreatif pada dasarnya membutuhkan sumberdaya manusia yang kreatif, mampu melahirkan berbagai ide dan menterjemahkannya ke dalam bentuk barang dan jasa yang bernilai ekonomi. Menurut ahli ekonomi Paul Romer (1993:73), ide adalah barang ekonomi yang sangat penting, lebih penting dari objek yang ditekankan di kebanyakan model-model ekonomi. Di dunia dengan keterbatasan fisik ini, adanya penemuan ide-ide besar bersamaan dengan penemuan jutaan ide-ide kecil-lah yang membuat ekonomi tetap tumbuh. Sebenarnya esensi dari kreatifitas adalah gagasan. Hanya dengan modal ide gagasan, seseorang yang kreatif dapat memperoleh penghasilan yang besar yang sekarang terjadi pada anak-anak muda berkreatif. Tetapi ide kreatif juga harus memiliki standar yang telah ditetapkan SNI (standar nasional Indonesia) dan ide-ide produk baru diproteksi oleh HKI (hak kekayaan intelektul. Kemampuan untuk mewujudkan kreativitas yang dipadukan dengan keilmuan diiringi inovasi nilai seni, teknologi, pengetahuan dan budaya menjadi modal dasar untuk menghadapi persaingan ekonomi, sehingga muncullah ekonomi kreatif sebagai alternatif pembangunan ekonomi guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menurut UNCTAD (United Nations Conference on Trade and Development)dan UNDP (United Nations Development Programs) dalam Creative Economy Report (2008:4) Industri kreatif dapat didefinisikan sebagai siklus kreasi, produksi, serta distribusi barang dan jasa yang menggunakan kreativitas dan modal intelektual sebagai input utama. Industri kreatif terdiri dari seperangkat pengetahuan berbasis aktivitas yang menghasilkan barang-barang riil dan intelektual nonriil atau jasa-jasa artistik yang memiliki kandungan kreatif tersusun dari suatu bidang yang heterogen yang saling mempengaruhi dari kegiatan-kegiatan kreatif yang bervariasi, yang tersusun dari seni dan kerajinan tradisional, penerbitan, musik, visual dan pembentukan seni sampai dengan penggunaan teknologi yang intensif dan jasa-jasa yang berbasis kelompok, seperti film, televisi, dan siaran radio, serta media baru dan desain. Berdasarkan hasil studi pemetaan Industri kreatif yang dilakukan Departemen Perdagangan RI (2007:38), industri kreatif memiliki karakteristik umum sebagai berikut: 1. Fluktuasi pertumbuhan nilai tambah terjadi hampir pada seluruh subsektor industri kreatif. 2. Fluktuasi pertumbuhan nilai tambah tersebut diikuti oleh fluktuasi pertumbuhan jumlah perusahaan. 3. Fluktuasi pertumbuhan penyerapan tenaga kerja tinggi, tetapi tidak setinggi fluktuasi pertumbuhan perusahaan. 4.Memiliki tingkat teknologi dan produktivitas modal yang relatif konstan. Artinya teknologi yang digunakan bukan teknologi tinggi dan bukan industri padat modal (capital intensive) Florida (2003:225) The Rise of Creative Class dan Cities and the Creative Class, menyuarakan tentang industri kreatif dan kelas kreatif di masyarakat (Creative Class). Menurut Florida, Seluruh umat manusia adalah kreatif, apakah ia seorang pekerja di pabrik kaca mata atau seorang remaja di gang kecil yang sedang membuat musik rakyat. Namun perbedaanya adalah pada statusnya (kelasnya), karena ada individu-individu yang secara khusus bergelut di bidang kreatif (dan mendapat manfaat ekonomi secara langsung dari aktivitas tersebut). Tempat-tempat dan kotakota yang mampu menciptakan produkproduk baru yang inovatif dan tercepat akan menjadi pemenang kompetisi di era ekonomi. Robert Lucas, pemenang Nobel dibidang Ekonomi dalam Mulyono (2010:220) mengatakan bahwa kekuatan yang menggerakan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi kota atau daerah dapat dilihat dari tingkat produktivitas klaster orang orang bertalenta dan orangorang kreatif atau manusia-manusia yang mengandalkan kemampuan ilmu pengetahuan yang ada pada dirinya. 14

6 Konsep Ekonomi Kreatif ini semakin mendapat perhatian utama di banyak negara karena ternyata dapat memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian. Di Indonesia, gaung Ekonomi Kreatif mulai terdengar saat pemerintah mencari cara untuk meningkatkan daya saing produk nasional dalam menghadapi pasar global. Era kreatif ditandai dengan berkembangnya industri kreatif yang menggunakan ide dan keterampilan individu sebagai modal utama. Jadi, industri kreatif tak lagi sepenuhnya mengandalkan modal besar dan mesin produksi. Perubahan dan gejolak ekonomi secara makro juga telah memberikan dampak yang signifikan pada kondisi daya saing Indonesia. Dari laporan-laporan World Economic Forum (WEF) tahun , Global Competitiveness Report hal:14. Indeks daya saing global Indonesia selalu berfluktuasi yang dapat dilihat pada grafik 1. Gambar 1. Fluktuasi Daya Saing Indonesia Di Dunia Tahun Sumber: World Economic Forum (WEF), Global Competitiveness Report (modifikasi). Berdasarkan grafik perkembangan indeks daya saing Indonesia tahun 2015 tercatat berada diperingkat ke-37 dari 140 negara yang dinilai. Pada tahun 2009 Indonesia berada diperingkat 54, naik keperingkat 44 pada tahun 2010, kembali turun ke peringkat 46 pada tahun 2011, Tahun 2014, indeks daya saing Indonesia kembali naik ke peringkat 34. Indeks daya saing dihitung dengan menggabungkan data kuantitatif dan survey yang didasari 113 indikator yang dikelompokkan dalam 12 pilar daya saing. Kedua belas pilar tersebut infrastruktur, kondisi dan situasi ekonomi makro, kesehatan dan pendidikan dasar, pendidikan tingkat atas dan pelatihan, efisiensi pasar, efisiensi tenaga kerja, pengembangan pasar finansial, kesiapan teknologi, ukuran pasar, lingkungan bisnis, dan inovasi. Peringkat daya saing Indonesia di dunia saat ini tercermin dari laporan Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum (WEF) yang merilis indeks Daya Saing atau Competitiveness Report (Arina Romarina, Jurnal Ilmu Sosial Vol15 no ) 2.3. Konsep Blue Ocean dalam Ekonomi Kreatif Pengembangan ekonomi kreatif merupakan pilihan tepat untuk menjaga ketahanan ekonomi dalam kondisi krisis global. Ekonomi Kreatif perlu dikembangkan karena ekonomi kreatif berpotensi besar dalam memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan, menciptakan iklim bisnis yang positif membangun citra dan identitas bangsa, berbasis pada sumberdaya yang terbarukan menciptakan inovasi dan kreativitas yang merupakan keunggulan kompetitif suatu bangsa; dan memberikan dampak sosial yang positif. Di Indonesia, industri kreatif sebagai industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan, serta bakat individu. Pemanfaatan untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi serta daya cipta individu tersebut. Fokus pemerintah terhadap industri kreatif baru dimulai tahun

7 Sebenarnya konsep Blue Ocean Strategy Strategi menantang perusahaan agar keluar dari persaingan dengan cara menciptakan ruang pasar baru yang jarang pesaingnya atau belum ada pesaingnya. kompetisi persaingan akan sesuai dengan kebutuhan pangsa pasar konsumen. Strategi samudra biru mengikuti logika strategis melakukan inovasi-inovasi nilai. Inovasi produk baru memberikan penekanan setara pada nilai kualitas dan produk baru. Inovasi nilai terjadi ketika perusahaan memadukan inovasi dengan utilitas, harga dan posisi biaya. Inovasi nilai diciptakan dalam wilayah dimana perusahaan melakukan tindakan secara positif mempengaruhi struktur biaya dan tawaran berkualitas untuk pembeli. Penghematan biaya dapat dilakukan dengan cara menghilangkan dan mengurangi faktor-faktor yang menjadi titik persaingan dalam industri. Melakukan strategi samudera biru berarti melakukan bagaimana menekan biaya dan meningkatkan pelayanan bagi pembeli. Nilai perusahaan dihasilkan dari harga dan struktur biaya. Inovasi nilai tercapai hanya ketika keseluruhan sistem kegiatan utilitas, harga, dan biaya perusahaan terpadu dengan tepat. Pendekatan keseluruhan sistem ini yang menjadikan penciptaan samudera biru sebagai sebuah strategi berkesinambungan. Oleh karena itu, samudra biru memerlukan kerangka kerja analitis untuk menciptakan samudra biru dan prinsip-prinsip untuk mengelola resiko secara efektif. Prinsip kanvas strategi W. Chan Kim&Renee Mauborgne, (2005:54), kerangka kerja analitis tersebut adalah: 1. Kanvas strategi adalah kerangka aksi sekaligus diagnosis untuk membangun strategi samudra biru yang baik. Kanvas strategi berfungsi untuk merangkum situasi terkini dalam ruang pasar yang sudah dikenal. Kanvas strategi ini akan memberikan sebuah peta untuk memahami faktor-faktor apa yang menjadi ajang persaingan. 2. Kerangka Kerja Empat Langkah Kerangka kerja empat langkah merupakan alat untuk memperoleh big value berbasis lower cost dan merekontruksi elemenelemen pembeli dalam membuat kurva nilai baru. Untuk itu, ada empat pertanyaan kunci untuk membuat suatu kurva nilai baru: Faktor apa saja yang harus dihapuskan dari faktor-faktor yang telah diterima begitu saja oleh industri? Faktor apa saja yang harus dikurangi hingga di bawah standar industri? Faktor apa saja yang harus ditingkatkan hingga di atas standar industri? Faktor apa saja belum pernah ditawarkan industri sehingga harus diciptakan? Pertanyaan-pertanyaan di atas akan memberikan sebuah wawasan baru untuk menciptakan sebuah kurva nilai baru. 3. Skema Hapuskan-Kurangi- Tingkatkan-Ciptakan. Skema ini adalah alat analisis pelengkap bagi kerangka kerja empat langkah. Skema ini mendorong perusahaan untuk tidak hanya menanyakan empat pertanyaan dalam kerangka kerja empat langkah, tetapi mengimplementasikan keempat pernyataan tersebut untuk menciptakan suatu kurva nilai baru. Gambar 2: Skema Empat Langkah Sumber : Blue Ocean Strategy, W. Chan Kim&Renee Mauborgne, 2005:61 16

8 III. METODE PENELITIAN Penulisan ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan mendeskripsikan terhadap data-data hasil olahan yang akan memberikan gambaran tentang hasil dari penelitian. artinya penelitian yang berusaha memberikan gambaran mengenai data atau kejadian berdasarkan fakta-fakta yang tampak pada situasi dengan melakukan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data kepustakaan. Sebagai objek penelitian dipilih kegiatan usaha kreatif dari beberapa perusahaan yang melakukan inovasi produk untuk menigkatkan peluang pasar. Teknik pengumpulan data didasarkan pada data sekunder yang merupakan data usaha kreatif dan inovasi produksi dari beberapa produk perusahaan IV. HASIL dan PEMBAHASAN A. Penerapan Blue Ocean pada Kegiatan Ekonomi Kretaif Ekonomi kreatif yang diharapkan dapat mendorong partisipasi masyarakat luas untuk berkontribusi secara langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan pengembangan ekonomi kreatif. Tiada lain, hal ini merupakan wujud optimisme baru dalam menyongsong masa depan negeri dalam rangka meningkatkan kebanggaan sebagai warga atau bangsa Indonesia. Pemerintah menyadari bahwa ekonomi kreatif merupakan wujud konkrit dalam upaya mencari pembangunan yang berkelanjutan melalui kreativitas, Terdapat beberapa fokus guna pengembangan ekonomi kreatif, yaitu pengembangan yang lebih menitikberatkan pada industri berbasis (marketing.co.id) : 1. Lapangan usaha kreatif dan budaya (creative cultural industry), 2. Lapangan usaha kreatif (creative industry), dan 3. Hak kekayaan intelektual, seperti hak cipta (copyright industry). Banyak perusahaan yang mengalami sukses karena telah melakukan Blue Ocean tetapi tidak menyadari bahwa strategi yang mereka lakukan adalah dikatakan Blue Ocean. Contohnya adalah perusahaan-perusahaan Nescafe Produk Kopi Instant, Lifebuoy Produk Sabun, Teh Botol Sosro, Yamaha Mio, Equil, Antangin dan Tolak Angin, Pocari Sweat, Polygon, Olympic adalah sederetan merek yang dapat disebut masuk dalam kategori ini. Mereka mampu menciptakan suatu kategori yang baru, merebut pasar yang baru, dan berhasil keluar dari batasan industri yang sudah ada. Mungkin mereka bukan pionir tetapi salah satu pemain Blue Ocean yang berhasil (marketing.co.id). Blue ocean ditandai oleh ruang pasar yang belum terjelajahi, penciptaan permintaan, dan peluang pertumbuhan yang sangat menguntungkan, begitupunjuga dalam pelaksanaan produksi kreatif menggunakan peluang pasar yang belum teriisi dalam kegiatan bisnis. Berkompetisi meraih pangsa pasar yang berkontraksi sebagai fakta dunia bisnis - mungkin masih perlu dilakukan, namun tidak memadai untuk mendukung kinerja prima, maka kita harus melampaui kompetisi untuk meraup laba dan kesempatan pertumbuhan baru, yaitu dengan menciptakan samudra biru (blue ocean). Saat ketika ruang pasar semakin sesak, prospek akan laba dan pertumbuhan dapat berkurang, dan produk pun telah bergeser menjadi komoditas. Keadaan kegiatan bisnis saat ini pada skala ekonomi Indonesia masih banyak peluang bagi perusahaan untuk benar-benar melakukan Blue Ocean. Yang bisa dilakukan oleh perusahaan di Indonesia adalah Blue Ocean bagi pasar Indonesia tetapi belum tentu bagi pasar global atau regional. BreadTalk, misalnya, adalah Blue Ocean bagi pasar Indonesia. Mereka menawarkan roti yang fresh dan fashion, tetapi belum mampu bersaing dengan dengan Negara ASEAN ataupun secara internasional. Perberbedaan BreadTalk dengan roti konvensional, karena isi roti berada di luar, maka penampakan roti menjadi lebih baik. Karena roti dibuat di setiap outlet, maka biaya distribusi menjadi lebih rendah. Tapi, ini adalah konsep yang tidak baru di Taiwan, Singapura atau beberapa negara lainnya. Dengan kata lain, perusahan di Indonesia menjadi kepanjangan Blue Ocean dari perusahaan di luar negeri. Dalam skala kecil, ada banyak perusahaan di Indonesia yang telah melakukan Blue Ocean misalkan makanan. Mereka melakukan Blue Ocean dengan cara membuat aturan baru dalam hal distribusi, layanan-layanan yang bersifat home delivery atau layanan yang menggunakan teknologi internet dan seluler telah menciptakan Blue Ocean pada tingkatan service delivery. B. PENERAPKAN BLUE OCEAN STRATEGY PADA PERUSAHAAN- PERUSAHAAN 17

9 1. Fokus pada ceruk pasar yang diminati, sumber: (strategimanajemen.net) - Nissan Motor, harga mobil nissan indonesia, mobil honda indonesia, harga mobil indonesia, nissan Indonesia service, mobil nissan terbaru, mobil nissan evalia, harga mobil nissan juke, mobil nissan grand livina. Brand ini menjadi salah-satu yang terdepan untuk jajaran pabrik motor. Posisi kuat itu makin dikokohkan oleh kerja-sama mereka dengan Renualt, perusahaan mobil asal Prancis. Nissan Motor menjual produk mereka atas nama Nissan, Infinity dan Datsun. Namanama itu saja cukup terkemuka di dunia. Dan di tahun 2014, perusahaan ini memproduksi sebanyak 5 juta unit. Selain mobil, mereka juga menawarkan mesin dan suku cadang kendaraan. Dari sisi marketing, Nissan terus gencar mendekat ke pasar. Tak hanya produk, iklan yang inovatif mampu membuat mereka lebih eksis dan dikenal lagi. Adapun soal pendapatan, Nissan Motor berhasil meraup angka 106,7 milyar dollar atau setara dengan 1387,7 trilyun rupiah. - BMW Group, Mobil BMW membuat variant terbaru, mobil bmw sport, merupakan mobil bmw termahal. Di mata publik, brand ini seperti jadi simbol kemewahan sebuah mobil. Begitu melihat logo mereka di mobil seseorang saja, kita sudah bisa menyimpulkan kalau harganya pasti super mahal. Tak berlebihan jika BMW jadi perusahaan terdepan yang mengusung tema mobil mewah, stylish, sporty, cepat dan elegan. Sedansedan mereka berkisar antara 3 sampai 7 seri yang ultra-premium. Mereka juga memiliki mobil-mobil SUV sporty seri X sampai Z yang menakjubkan. Bukan hal mengejutkan kalau nama mereka begitu besar dan kuat di kancah automobile. BMW juga jadi salah-satu mereka yang paling menyita pasar sekaligus iklan, di mana mereka kerap eksis menjadi sponsor acara-acara akbar dan berkelas. Dengan karyawan sebanyak 100 juta orang di seluruh dunia, pada tahun 2014 saja perusahaan asal Jerman ini memproduksi lebih dari 2,1 juta unit. Soal pendapatan, mereka merengkuh angka 106,6 milyar dollar atau setara dengan 1385,8 trilyun rupiah. - PT unilever Indonesia dengan produk pasta gigi merek pepsodent mempertahankan minat konsumennya dengan cara mengembangkan produk pepsodent dengan beberapa varian; untuk memutihkan gigi, mencegah gigi berlubang, untuk gigi yang sensitive, pasta gigi untuk anak-anak sehingga sampai sekarang pasta gigi bermerek pepsodent tetap mengungguli pemasaran sebagai market leader pasta gigi. - Perusahaan PT.Kimia farma membangun jaringan apotiknya sendiri yaitu Apotik Kimia farma, dengan membangun apotik-apotik diseluruh kota di Indonesia - PT.Astra internasional menguasau saluran distribusi sampai hilirnya dengan mempunyai outlet shop and drive yg memberikan pelayanan service dan menjual suku cadang. - PT.Garuda Indonesia berusaha mempertahankan citra pelayanan kepada konsumen untuk semakin baik dengan memperbaiki kualitas pelayanan dan membuka berbagai rute penerbangan baru baik domestic maupun mancanegara, antara lain rute Jakarta-tanjung karang, Jakarta malang, Jakarta-Eropa dll 2. Menciptakan sebuah pembeda Bagaimana caranya menerapkan blue ocean strategy untuk mengatasi persaingan. Contoh yang paling fenomenal dari dari penerapan strategi blue ocean dapat dilihat pada kisah keberhasilan beberapa perusahaan dan usaha mandiri sumber (strategimanajemen.net) : - Yamaha dengan skutik Mio-nya. Dulu sebelum motor jenis ini muncul, pasar sepeda motor didominasi oleh jenis konvensional dengan Honda sebagai penguasa pasar. Melalui skutik Mio, Yamaha mengintroduksi motor dengan fitur yang berbeda secara radikal dengan produk yang selama ini ada di pasaran. Yamaha juga segera membidik segmen pasar baru (new market segment) yakni para pelanggan perempuan (female bikers). Dengan pendekatan blue ocean ini, saat itu praktis Yamaha berenang dalam arena pasar baru, yang tidak ada players lain didalamnya. Dengan mudah Yamaha memimpin pasar baru itu, dan itu terus bertahan hingga kini. Keberhasilan ini 18

10 memang fenomenal, sebab melalui Mio-lah, Yamaha kemudian pelanpelan dapat menguasai pasar motor yang sebelumnya dikuasai Honda. - Resto yang bertemakan rumah sakit, semua peralatan dan perlengkapan makanan minuman berdasarkan alatalat produk khusus rumahsakit. Restoran yang berlokasi di Jalan K.H. Ahmad Dahlan No.31, Jakarta Selatan ini menawarkan sebuah konsep tempat yang bertemakan rumah sakit. Nama tempatnya adalah Hospitalis Resto & Bar. Tidak hanya Suasana tempatnya saja yang bertemakan rumah sakit, dari menu-menunya pun menggunakan istilah-istilah medis dan peralatanperalatan medis yang biasa dijumpai di rumah sakit. Suasana kental rumah sakit mulai bisa dirasakan saat mulai memasuki resto ini, karena kita akan disambut oleh seorang yang menggunakan seragam suster lengkap. Pegawai perempuan di tempat ini menggunakan seragam suster dan pria menggunakan setelan jas khusus laboratorium atau jas dokter. - Usaha catering mereka yang diberi nama Henny s Dengan melakukan berbagai promosi ke banyak rekan, via media online dan komunitaskomunitas lokal akhirnya secara bertahap usaha catering mereka yang diberi nama Henny s Kitchen mulai mendapatkan konsumen. Salah satu hal yang menarik bagi konsumen lokal adalah sambal khas buatan Henny. Banyak para konsumen yang tertarik untuk memilikinya di rumah hanya sekedar untuk simpanan dalam kulkas suatu waktu mereka membutuhkan. Inilah yang menjadi ide bisnis bagi Henny dan Eunice untuk membuka bisnis produksi sambal secara massal.mereka memutuskan untuk memproduksi 7 macam sambal kemasan khas Indonesia yaitu sambal terasi, sambal bajak, sambal ijo, sambal rica-rica, sambal bali, sambal gado-gado dan sambal rendang. Namun yang menjadi kendala dari bisnis kuliner ini adalah Henny berharap bisa memperoleh stok bahan baku dari Indonesia yang terbaik demi menjaga originalitas rasa. Permasalahannya disini adalah untuk mendatangkan bahan baku dari Indonesia bukanlah perkara mudah mengingat jarak yang harus ditempuh sangat jauh. Padahal dana yang dapat mereka sediakan untuk memulai bisnis ini sangat terbatas. Namun, karena kegigihan mereka ternyata masih ada jalan keluar. Suami Henny memutuskan untuk membantu mereka dengan cara menghubungi beberapa rekannya yang berkecimpung di dunia agro yang berada di Indonesia via online. Dengan bantuan suaminya yaitu Andi Utomo, akhirnya Henny bisa mendapatkan kiriman stok bahan baku dengan kualitas yang baik dari Indonesia. Tentu saja dengan harga yang lebih murah. Sang suami juga yang telah mendaftarkan hasil produksinya ke atase perdagangan Indonesia yang ada di Amerika Serikat, tujuannya agar bisnisnya tersebut mendapat support yang baik dari pemerintah secara material maupun non material. - Contoh lainnya adalah seperti Rachman S Said, Alumni IPB Fakultas Teknologi Hasil Pertanian ini berhasil menciptakan mie inovatif dengan memanfaatkan bahan baku labu sebagai pengganti tepung terigu. Mengusung Bumie (labu mie) sebagai brand produknya, Rachman menciptakan sebuah gebrakan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh produsen mie di Indonesia. Keunggulan inilah yang membuat perkembangan bisnis Bumie bisa melaju dengan pesat, tidak heran bila permintaan konsumen terus meningkat dan kapasitas produksinya mulai bertambah menjadi bungkus labu mie per bulan. -Roti & kue Bread Live yang membuat beraneka ragam roti dengan layanan mandiri setiap konsumen dapat memilih sendiri roti & kue yang disukai sehingga konsumen merasa puas atas makanan yang disukai, dengan membuka gerai di mall-mall mudah terjangkau oleh setiap konsumen. -Penciptaan ide inovatif sepeda lipat Bergmonch didesain khusus untuk para pecinta sepeda yang gemar menaiki menuruni gunung. Sepeda lipat yang terbuat dari baja ringan disesuaikan dengan segala kondisi, ada juga sepeda yang terbuat dari bambu sehingga terlihat unik artistik tetapi kuat digunakan sebagai fungsi sepeda. 19

11 -Kemenangan produk ipod dari Apple yang merebut habis pasar musik digital. Produk ipod ini sangat inovatif, dan sama sekali berbeda dengan produk sebelumnya, seperti walkman atau CD music player yang dikuasai oleh Sony. Digitalisasi musik adalah fitur kunci dari ipod, selain kemudahan penggunaannya. Dengan segera ipod menguasai pasar baru musik digital, dan jauh meninggalkan Sony yang terpuruk dalam kekalahan. 3. Memiliki slogan yang unik dan berkesan di hati para pelanggan. Strategi pemasaran ini sangatlah penting untuk memperkuat brand produk yang akan diusung, bahkan tidak hanya para pemula saja yang wajib menjalankan strategi blue ocean untuk memperkenalkan brand produknya. Namun, perusahaan-perusahaan besar seperti McDonald sampai hari ini masih terus menanamkan slogan-slogannya kepada konsumen meskipun mereka telah berhasil menguasai pasar mancanegara. Dengan slogan andalannya I m lovin it, McDonald berusaha menanamkan kecintaan para konsumen terhadap produk maupun perusahaan yang mereka jalankan. Sehingga wajar adanya, bila sekarang ini para konsumen di berbagai dunia memilih McDonald sebagai salah satu tempat makan atau restoran cepat saji yang sangat mereka gemari. Never say maybe atau Just do it adalah salah satu dari banyak slogan dan tagline yang paling sukses dalam sejarah marketing. Cukup simple dan mudah diingat membuat kedua slogan tadi untuk masuk ke benak banyak orang yang secara otomatis teringat produk terkenal seperti never say maybe Marlboro atau tagline just do it dari Nike. Ternyata tagline ini mengesankan banyak orang dan berhasil menjadi salah satu cara efektif untuk membuat kita mengingat merek. Selain itu, badan survey di AS berkata bahwa 37 persen pasar cenderung membeli produk yang menggunakan tagline menarik perhatian. Tagline bertindak sebagai jembatan antara nama merek dan identitas yang mempererat hubungan dalam benak konsumen. KRATINGDAENG, Untuk Pria Lelaki Terpercaya atau minuman energi nomor 1 di dunia, KRATINGDAENG. Dapat dilihat slogan dari KRATINGDAENG ingin mengubah pola pikir konsumen dari yang semula minuman yang hanya dikonsumsi oleh lelaki menjadi minuman berenergi yang dapat dinikmati oleh semua kalangan baik itu pria dan wanita. Intinya adalah mengubah sudut pandang yang diubah. Salah satu contoh lagi adalah slogan dari GE (General electric) yang semula Kami bawa hal baik untuk kehidupan menjadi Imagination at work bertujuan untuk menjauh dari anggapan yang hanya semula untuk pencahayaan dan peralatan rumah menjadi perusahaan yang terbuka untuk segala bidang kerja seperti medis, robot, jasa keuangan, dan transportasi. Salah satu contoh tagline iklan lainnya yang populer ditengah-tengah masyarakat adalah "apapun makanannya, minumnya teh botol sosro", hampir semua pernah mendengar tagline ini. Tagline tersebut merupakan tagline populer dari Teh Botol Sosro yang merupakan produk unggulan Sinar Sosro.Apapun, Makanannya... Minumnya TEH BOTOL SOSRO (Teh Botol Sosro). Ok! (RCTI)Untuk anda yang suka banget nonton TV tentu menjadikan RCTI sebagai salah satu channel tv favoritnya. RCTI merupakan salah satu stasiun televisi swasta yang ada di Indonesia, mengudara pada akhir tahun Perusahaan yang berbasis di Jakarta ini memiliki tagline yang kesohor yaitu "RCTI, ok!" Mengatasi Masalah Tanpa Masalah (Pegadaian). Mendengar tagline iklan yang berbunyi "mengatasi masalah tanpa masalah" baik itu dari televisi, radio ataupun media-media lainnya. Itu merupakan sebuah tagline yang terkenal dari Pegadaian yang merupakan perusahaan yang menyalurkan kredit kepada masyarakat atas dasar hukum gadai. Indomie Seleraku (Indofood) Perlu diketahui bahwa Indofood merupakan salah satu perusahaan makanan dan minuman terbesar di Indonesia. Perusahaan yang bermarkas di Jakarta ini didirikan oleh pada tanggal 14 Agustus 1990 oleh Sudono Salim. Indofood memiliki satu produk yang taglinenya sangat terkenal yaitu "Indomie seleraku" (Indomie). Contoh blue ocean strategy yang juga legendaris adalah drama kemenangan produk ipod dari Apple yang merebut habis pasar musik digital. Produk ipod ini sungguh inovatif, dan sama sekali berbeda dengan produk sebelumnya, seperti walkman atau CD music player yang dikuasai oleh Sony. Digitalisasi musik adalah fitur kunci dari 20

12 ipod, selain kemudahan penggunaannya. Dengan segera ipod menguasai pasar baru musik digital, dan jauh meninggalkan Sony yang terpuruk dalam debu keterpurukan dan luka kekalahan. Contoh lain blue ocean strategy yang tak kalah dramatis tentu saja adalah kisah mendiang mbah Surip dengan lagu Tak Gendong-nya. Ketika arena musik tanah air didominasi oleh musik pop yang mendayu-dayu, ia hadir menawarkan produk dengan fitur yang secara radikal berbeda dengan yang selama ini ada di pasaran : sepotong lagu reggae yang jenaka dalam balutan gaya bohemian. Plus selarik tagline yang amat brilian : I love you full. Dengan segera ia menjelma menjadi ikon baru, menciptakan new market space, dan dalam arena ini ia dengan mudah menaklukkan pasar. sumber Kisah Yamaha Mio, MacDonal, Kratingdaeng, ipod, teh botol sossro, dan mbah Surip adalah sebagian kisah tentang bagaimana konsep blue ocean strategi dibentangkan dalam kenyataan dan ini berkaitan erat dengan ekonomi kreatif yang mencanangkan kegiatan berbisnis dengan menciptakan sesuatu yang baru dalam produk barang dan jasa. Semua kisah ini selalu diawali dengan kejelian melihat potensi pasar yang selama ini diabaikan oleh para kompetitor. Dan kemudian semuanya segera disertai dengan tawaran produk dengan fitur yang unik, inovatif dan berbeda (different) dengan yang selama ini ada di pasar. Melalui cara itulah, para pelaku blue ocean strategy kemudian bisa menciptakan ruang pasar baru, menjangkau new market demand dan sekaligus membuat kompetisi menjadi tidak relevan. Atau mungkin lebih tepatnya : mereka kemudian bisa meninggalkan para pesaingnya dalam kekalahan bersaing. Mio melesat jauh meninggalkan Honda Beat. Jasa pegadaian menjadi favorit masyarakat yang membutuhkan dana cepat, Pt sosro dengan minuman tehnya yang selalu diingat ketika seorang merasakan haus makan direstoran. Dan nama mbah Surip tiba-tiba melambung, sebelum akhirnya benar-benar melesat menembus para musisi lainnya. Strategi blue ocean tak pelak merupakan salah satu siasat yang harus dilakukan manakala sebuah perusahaan hendak terus memenangkan kompetisi bisnis yang kian keras. Sebab dengan inilah, mereka kemudian bisa terus menciptakan produk inovatif yang akan digemari para pelanggannya. Dengan cara ini pula, para pelanggan akan senantiasa bisa jatuh hati dengan beragam produk yang ditawarkan Beberapa faktor yang menyulitkan untuk meniru strategi blue ocean (kelebihan blue ocean), Blue Ocean Strategy, Kim&Renee Mauborgne ( ) adalah: 1. Inovasi nilai seringkali dianggap tidak masuk akal bagi logika konvensional perusahaan pada umumnya. Sebagai contoh ketika pertama kali TV CNN memperkenalkan siaran berita 24 jam dalam 7 hari penuh, sempat dicemooh oleh para pesaingnya sebagai berita mie ayam, apalagi tanpa dibumbui oleh penyiar kondang. Situasi ini justru menguntungkan karena menunda terjadinya peniruan secara cepat. 2. Strategi blue ocean dapat menimbulkan konflik dengan citra merek perusahaan lain. 3. Terdapat kaidah hukum monopoli alamiah, yaitu pasar biasanya tidak bisa mendukung atau menerima pemain kedua atau tiruan. 4. Adanya hak paten atau legal aspek yang menghalangi peniruan. 5.Volume penjualan tinggi akan menghasilkan keunggulan biaya yang cepat bagi inovator nilai, dan dapat menciutkan nyali pengekor untuk memasuki pasar. 6. Eksternalitas jaringan blue ocean menghambat perusahaan lain untuk melakukan peniruan. 7. Suatu peniruan kerap akan menuntut perubahan kebijakan, operasional, dan kultural yang signifikan. 8. Perusahaan yang melakukan inovasi nilai akan meraih popularitas tersebar dari mulut ke mulut dan membentuk pelanggan loyal yang cenderung menciutkan nyali para pengekor Namun bagaimanapun strategi blue ocean relatif lambat atau cepat, pasti akan diikuti para peniru. Apabila kita terobsesi untuk mempertahankan pangsa pasar secara defensif, boleh jadi ada kemungkinan kita terperosok kedalam persaingan dan berlomba untuk memenangi kompetisi baru. Prinsip utama dari Blue Ocean Strategy adalah bahwa satu-satunya cara untuk memenangkan pesaing adalah berhenti berusaha melawan pesaing. Para pelaku Blue Ocean Strategy selalu menciptakan ruang pasar baru, menjangkau new market demand dan sekaligus membuat kompetisi menjadi tidak relevan. Strategi 21

13 bisnis Blue Ocean Strategy berakar dari inovasi dan kreatifitas. Jika para usahawan tidak kreatif dan inovatif dalam mengelola bisnis maka lamalama kegiatan usaha akan tenggelam dalam persaingan yang jenuh. Yang perlu diperhatikan disini kunci inovasi dan kreatifitas tidak hanya terletak inovasi teknologi saja, tetapi juga perlu menonjolkan karakteristik ciri khas produk yang unik, eksentrik yang tidak dimiliki para kompetitor. V. PENUTUP 5.1. Kesimpulan 1. Strategi Blue Ocean, samudra biru adalah area baru yang diciptakan dengan kreativitas dan imajinasi. Di blue ocean inilah perusahaan menciptakan kreativitas sendiri, menciptakan pasar sendiri dan membuat kompetisi dengan para pesaing bisnis, sesuai dengan prinsip tujuan ekonomi kreatif yang menuntut para pelaku bisnis selalu melakukan inovasi produksi. 2. Strategi blue ocean merupakan salah satu siasat yang harus dilakukan manakala sebuah perusahaan hendak terus memenangkan kompetisi bisnis yang kian keras. Sebab dengan inilah, para pebisnis bisa terus menciptakan produk inovatif yang akan digemari para pelanggannya. Dengan cara ini pula, para pelanggan akan senantiasa bisa jatuh hati dengan beragam produk yang ditawarkan. 3. Blue Ocean merupakan suatu sikap. Sikap untuk melihat kenyataan bahwa jika ingin menang dalam persaingan secara idealis, maka harus selalu bersikap inovatif memiliki pola pikir selangkah lebih maju dari orang mampu memberikan sebuah alternatif dari yang bisa ditawarkan pada konsumen sesuai dengan kebutuhan mereka, sehingga mampu menciptakan pasar baru, memiliki nilai special bagi konsumen dan memberi nilai tambah bagi pelanggan. 4. Pelaku bisnis harus mencoba mencari tahu bagaimana kondisi produk dari orang-orang yang selama ini bukan menjadi konsumen. Non pelanggan adalah sumber market insight yang potensial bagi lahirnya blue ocean, mengingat mereka bisa melihat sesuatu lebih objektif. DAFTAR PUSTAKA Arina Romarina,2016, Eeconomic Resilience pada Industri Kreatif Guna Menghadapi Globalisasi dalam Rangka Ketahanan Nasional, Jurnal Ilmu Sosial Vol15 no Departemen Perdagangan Republik Indonesia. Depdag RI, Studi Industri Kreatif Indonesia Departemen Perdagangan Republik Indonesia Pengembangan Industri Kreatif Menuju Visi Ekonomi, Kreatif Indonesia Departemen Perdagangan Republik Indonesia. Jakarta. enggal-kisah-tentang-blue-oceanstrategy/. Antariksa, Yodhia Cerita tentang Blue Ocean Strategy lcompetitivenessreport_ pdf Kim, W. Chan, Renee Mauborgne Blue Ocean Strategy (Strategi Samudra Biru) : Ciptakan Ruang Pasar Tanpa Pesaing dan Biarkan Kompetisi Tak Lagi Relevan). Jakarta : PT Serambi Ilmu Semesta. Moelyono, Mauled Menggerakkan Ekonomi Kreatif: Antara Tuntutan dan Kebutuhan, Penerbit Rajawali Pers, Jakarta. Paul Romer.199. ide adalah akerlof, George A, Paul m romer, Robert E, Hall and Georgery, Mankiw 1993, Looting: the Economic Underworld of bankruptcy for frofit, brookings paper on economic activity, vol.1993, no 2,pp.1-73 Pink Daniel The Whole New Mind: Why right-braines will rule the future New York: river headbooks 2005 Richard Florida Dos Santos The Rise of Creative Class dan Cities and the Creative Class, UNDP/UNCTAD Creative Economy, Report Geneva-New York: UNDP, UNCTAD. Yatim Riyanto Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Riyanto Yatim (2012:232) paradigma baru pembelajaran:sebagai referensi bagi pendidik dalam implementasi pembelajaran yang efektif dan berkualitas: Jakarta, Kencana. 22

STRATEGI BLUE OCEAN DALAM BISNIS TEGNOLOGI & TELEKOMUNIKASI

STRATEGI BLUE OCEAN DALAM BISNIS TEGNOLOGI & TELEKOMUNIKASI STRATEGI BLUE OCEAN DALAM BISNIS TEGNOLOGI & TELEKOMUNIKASI Disusun Oleh : Nama : Wahyu Cahyaningrum Nim : 09.12.4099 Abstrak Blue Ocean Strategy, kita tahu, merupakan salah satu tema penting dalam wacana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Strategi Samudra Biru (Blue Ocean Strategy) yang tidak berhasil adalah pada pendekatan strateginya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Strategi Samudra Biru (Blue Ocean Strategy) yang tidak berhasil adalah pada pendekatan strateginya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi Samudra Biru (Blue Ocean Strategy) Perbedaan antara perusahaan yang berhasil dengan perusahaan yang tidak berhasil adalah pada pendekatan strateginya. Perusahaan pada

Lebih terperinci

BLUE OCEAN STRATEGY DAN EKONOMI KREATIF

BLUE OCEAN STRATEGY DAN EKONOMI KREATIF BLUE OCEAN STRATEGY DAN EKONOMI KREATIF Salah satu tema penting tentang wacana manajemen stratejik lima tahun belakangan ini dan agaknya masih menjadi topik perbincangan hangat sampai saat ini, adalah

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi (e-commerce), dan akhirnya ke ekonomi kreatif (creative economy).

BAB I PENDAHULUAN. informasi (e-commerce), dan akhirnya ke ekonomi kreatif (creative economy). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia telah mengalami krisis ekonomi yang menyebabkan jatuhnya perekonomian nasional. Banyak usaha-usaha skala besar pada berbagai sektor termasuk industri, perdagangan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pangan bagi masyarakatnya dari sektor pertanian. Hasil olahan dari sektor

I. PENDAHULUAN. pangan bagi masyarakatnya dari sektor pertanian. Hasil olahan dari sektor 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara agraris yang dapat mencukupi kebutuhan pangan bagi masyarakatnya dari sektor pertanian. Hasil olahan dari sektor pertanian dapat berupa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kusumadmo (2013), kata strategi secara etimologis berasal dari kata Strategos

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kusumadmo (2013), kata strategi secara etimologis berasal dari kata Strategos BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi strategi Dalam buku Manajemen Strategik-Pengetahuan yang dikutip oleh Kusumadmo (2013), kata strategi secara etimologis berasal dari kata Strategos dalam bahasa yunani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan pasar dalam era teknologi terjadi sangat cepat dimana fenomena

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan pasar dalam era teknologi terjadi sangat cepat dimana fenomena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan pasar dalam era teknologi terjadi sangat cepat dimana fenomena persaingan saat ini menuntut para pemasar untuk selalu menginovasi strategi bisnisnya. Hal

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Pekan Raya Jakarta ke-43, 10 Juni 2010 Kamis, 10 Juni 2010

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Pekan Raya Jakarta ke-43, 10 Juni 2010 Kamis, 10 Juni 2010 Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Pekan Raya Jakarta ke-43, 10 Juni 2010 Kamis, 10 Juni 2010 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN PEKAN RAYA JAKARTA KE-43 DI ARENA PRJ-KEMAYORAN, JAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen karena dipengaruhi oleh daya beli, begitu juga dengan dunia

BAB I PENDAHULUAN. konsumen karena dipengaruhi oleh daya beli, begitu juga dengan dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar akan selalu berubah akibat perubahaan karakteristik dari perilaku konsumen karena dipengaruhi oleh daya beli, begitu juga dengan dunia usaha, baik produksi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.

I. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Merek perusahaan dapat membedakan produk barang atau jasa nya dengan produk lain

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Merek merupakan salah satu indikator kualitas sekaligus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap perusahaan. Untuk dapat mengahadapi tingkat persaingan yang ketat, untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap perusahaan. Untuk dapat mengahadapi tingkat persaingan yang ketat, untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era globalisasi dan lingkungan persaingan yang kompetitif, maka persaingan dalam dunia usaha merupakan titik perhatian bagi setiap perusahaan.

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat persaingannya saat ini cukup ketat. Setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Lingkungan bisnis bergerak sangat dinamis, serta mempunyai. spesifik disebut konsumen). Semakin ketatnya persaingan toko ataupun

I. PENDAHULUAN. Lingkungan bisnis bergerak sangat dinamis, serta mempunyai. spesifik disebut konsumen). Semakin ketatnya persaingan toko ataupun I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Lingkungan bisnis bergerak sangat dinamis, serta mempunyai ketidakpastian paling besar. Oleh karena itu, dalam abad millenium seperti sekarang perusahaan dituntut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri yang semakin pesat dan bersifat global

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri yang semakin pesat dan bersifat global BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan dunia industri yang semakin pesat dan bersifat global menyebabkan terjadinya persaingan yang semakin kompleks. Oleh karena itu setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia telah memasuki era globalisasi, dimana persaingan di dunia bisnis akan semakin ketat. Perkembangan teknologi dan reformasi ekonomi dilakukan negara-negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. toko yang menjual bakpia di jalan KS.Tubun, Ngampilan dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. toko yang menjual bakpia di jalan KS.Tubun, Ngampilan dapat menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan merupakan kebutuhan primer, sehingga bagi sebagian orang bisnis tersebut sangat berpotensi untuk dijadikan peluang usaha. Saat ini bisnis makanan sangat

Lebih terperinci

terdefinisikan dan diterima, serta aturan - aturan dalam persaingan sudah diketahui terlebih dahulu. Perusahaan atau pelaku usaha harus mampu untuk me

terdefinisikan dan diterima, serta aturan - aturan dalam persaingan sudah diketahui terlebih dahulu. Perusahaan atau pelaku usaha harus mampu untuk me BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis di era globalisasi saat ini sangat berkembang dengan pesat, banyak berbagai usaha baru bermunculan dan menjadi pesaing atau kompetitor bagi usaha

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PALEMBANG

UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PALEMBANG MAKALAH SEMINAR PEMASARAN TENTANG PENGARUH INOVASI PRODUK DAN STRATEGI PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI PADA RESTORAN KENTUCKY FRIED CHICKEN DI KOTA PALEMBANG Dosen Pembimbing, Yth, Bapak Muhammad Wadud S.E

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat pada beberapa tahun terakhir. Hal tersebut salah satunya terlihat dari total penjualan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) pada 2011 atau sekitar Rp169,62

BAB I PENDAHULUAN. terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) pada 2011 atau sekitar Rp169,62 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Pemenuhan terhadap kebutuhan dasar tersebut menjadi hal yang mutlak jika manusia ingin tetap menjaga keberlangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya berbagai kebebasan dan kemudahan yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya berbagai kebebasan dan kemudahan yang diberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan adanya berbagai kebebasan dan kemudahan yang diberikan kepada para pelaku bisnis untuk memulai usahanya, menimbulkan banyak sekali bermunculan industri-industri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berbeda dari pemasaran berbasis barang. Ada beberapa perbedaan utama dalam

BAB II LANDASAN TEORI. berbeda dari pemasaran berbasis barang. Ada beberapa perbedaan utama dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran Pendidikan Pemasaran pendidikan adalah usaha berbasis pemasaran jasa yang itu berbeda dari pemasaran berbasis barang. Ada beberapa perbedaan utama dalam pemasaran barang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era ini, industri sepeda motor menjadi salah satu jenis usaha yang sedang mengalami pertumbuhan. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan penjualan pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan persaingan di era globalisasi ini mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan persaingan di era globalisasi ini mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan persaingan di era globalisasi ini mendorong perusahaan atau produsen yang saling berlomba untuk mencari dan mengembangkan cara yang

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki

BAB I PENDAHULUAN. cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini industri di setiap negara tumbuh dan berkembang dengan cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki pasar membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi mutakhir baik di bidang komputerisasi, mesin-mesin pabrik,

BAB I PENDAHULUAN. teknologi mutakhir baik di bidang komputerisasi, mesin-mesin pabrik, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan di bidang teknologi dan informasi telah berkembang secara pesat. Dunia semakin matang memasuki era teknologi mutakhir baik di bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan ketatnya persaingan bisnis di Era globalisasi seperti sekang ini,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan ketatnya persaingan bisnis di Era globalisasi seperti sekang ini, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian dewasa ini terutama dibidang produk tumbuh dengan cepat, industri produk sangat beraneka ragam. Dari sektor bisnis banyak sekali yang dapat ditawarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk menghalalkan segala cara untuk menekan biaya serendah-rendahnya dan meraih keuntungan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuntut korporasi baik di dalam maupun di luar korporasi. Walaupun proses

BAB I PENDAHULUAN. menuntut korporasi baik di dalam maupun di luar korporasi. Walaupun proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Citra yang kuat penting bagi banyak proses pengembangan bisnis dewasa ini. Citra dapat membangun kesetiaan bagi produk lokal maupun global, dan menuntut korporasi baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi kreatif atau industri kreatif. Perkembangan industri kreatif menjadi

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi kreatif atau industri kreatif. Perkembangan industri kreatif menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1990-an, dimulailah era baru ekonomi dunia yang mengintensifkan informasi dan kreativitas, era tersebut populer dengan sebutan ekonomi kreatif atau industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi pada saat ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi pada saat ini sangatlah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi pada saat ini sangatlah penting. Pilihan penggunaan sarana transportasi sangat beragam jenisnya, misalnya sarana angkutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Produk tekstil pada umumnya ditujukan untuk mendukung industri mode. Artinya

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Produk tekstil pada umumnya ditujukan untuk mendukung industri mode. Artinya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pasar bebas tekstil dan produk tekstil (TPT) telah dimulai seiring dihapuskannya aturan kuota tekstil. Hal ini menuntut industri TPT untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Pertumbuhan yang menakjubkan.

Pertumbuhan yang menakjubkan. 1 2 Inspirasi Kim.. Cirque Du Soleil Didirikan 1984 oleh sekolompok pementas jalanan, dipimpin oleh Guy Laliberte. Karyanya disaksikan hampir 40 juta orang di 40 negara Tingkat pemasukan dalam kurun kurang

Lebih terperinci

2015 PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN DAN DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP PENDAPATAN

2015 PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN DAN DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP PENDAPATAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia senantiasa melakukan pembangunan di segala bidang, termasuk pembangunan di bidang ekonomi adalah sektor perindustrian. Dalam era globalisasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan baru bermunculan sehingga mengakibatkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan baru bermunculan sehingga mengakibatkan persaingan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Fenomena persaingan bisnis yang sangat pesat sejalan dengan atribut perusahaan baru bermunculan sehingga mengakibatkan persaingan kompetitif yang ketat dan beragam.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama di bidang Kuliner. Terdapat beberapa pesaing yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. terutama di bidang Kuliner. Terdapat beberapa pesaing yang mempengaruhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era modem saat ini, persaingan di dunia usaha sangat ketat terutama di bidang Kuliner. Terdapat beberapa pesaing yang mempengaruhi perilaku pembelian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kosumen. Mulai dari produk makanan, minuman, barang elektronik, barang

BAB I PENDAHULUAN. kosumen. Mulai dari produk makanan, minuman, barang elektronik, barang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, semakin banyak produsen yang menawarkan berbagai jenis barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan kosumen. Mulai dari produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di Era globalisasi saat ini, kondisi pemasaran produk yang dinamis, membuat para

BAB I PENDAHULUAN. Di Era globalisasi saat ini, kondisi pemasaran produk yang dinamis, membuat para BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di Era globalisasi saat ini, kondisi pemasaran produk yang dinamis, membuat para pelaku pasar dan produsen berlomba untuk memenangkan kompetisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah mengalami peningkatan yang pesat yang terjadi di berbagai Negara, dengan adanya perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik di mata konsumennya.

BAB I PENDAHULUAN. berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik di mata konsumennya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang terjadi di dalam aspek ilmu pengetahuan dan juga teknologi memberikan dampak juga kepada aspek bisnis. Globalisasi juga dapat dikatakan sebagai salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perubahan dunia saat ini khususnya dalam perekonomian semakin maju dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perubahan dunia saat ini khususnya dalam perekonomian semakin maju dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan dunia saat ini khususnya dalam perekonomian semakin maju dan semakin cepat. Hal ini membuat setiap perusahaan baik lokal maupun global selalu ingin tampil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat meningkatkan kinerja dan kualitas dari suatu bisnis sehingga mampu bertahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan bebas dalam era globalisasi saat ini menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai industri gelombang ke-4 setelah pertanian, industri dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. sebagai industri gelombang ke-4 setelah pertanian, industri dan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kreatif sering dikemukakan oleh berbagai pakar ekonomi sebagai industri gelombang ke-4 setelah pertanian, industri dan teknologi informasi. Walaupun masih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dalam menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dalam menghadapi persaingan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat dan kompleks. Banyak perusahaan yang berlomba untuk mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan lahan subur bagi pertumbuhan perusahaan otomotif

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan lahan subur bagi pertumbuhan perusahaan otomotif 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia merupakan lahan subur bagi pertumbuhan perusahaan otomotif terutama di bidang sepeda motor, seiring dengan perkembangan jaman dan semakin meningkatnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. motor dan kecenderungan penjualan yang meningkat terjadi hampir pada setiap

I. PENDAHULUAN. motor dan kecenderungan penjualan yang meningkat terjadi hampir pada setiap I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri otomotif, khususnya kendaraan roda dua yang pesat tujuh tahun terakhir ini, diindikasikan dengan kenaikan permintaan sepeda motor dan kecenderungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang tersebar di semua wilayah Kota Bandung. Sejak dahulu Kota

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang tersebar di semua wilayah Kota Bandung. Sejak dahulu Kota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kota Bandung merupakan kota kreatif dengan potensi sumber daya manusia yang tersebar di semua wilayah Kota Bandung. Sejak dahulu Kota Bandung telah dikenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pula pada kemampuan pengusaha untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi. tersebut agar usaha perusahaan dapat berjalan lancar.

BAB I PENDAHULUAN. pula pada kemampuan pengusaha untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi. tersebut agar usaha perusahaan dapat berjalan lancar. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di pasar domestik (nasional) maupun dipasar internasional atau global.

BAB I PENDAHULUAN. di pasar domestik (nasional) maupun dipasar internasional atau global. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pelanggan harus dipuaskan kalau mereka tidak dipuaskan maka akan meninggalkan perusahaan dan menjadi pelanggan pihak pesaing. Makin banyak pelanggan yang meninggalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu

BAB I PENDAHULUAN. baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini semakin pesat. Berbagai produk baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu berkembang maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai peran penting dan strategis bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara maju. Pada saat krisis ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini industri tumbuh dan berkembang dengan pesat. Salah satunya adalah industri fashion yang kini telah berkembang pesat dibanyak daerah di Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perdagangan saat ini yang semakin ketat. Apalagi di era

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perdagangan saat ini yang semakin ketat. Apalagi di era BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia perdagangan saat ini yang semakin ketat. Apalagi di era globalisasi saat ini dapat memicu timbulnya perdagangan bebas yang membuat dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang. Tempat yang nyaman untuk ngobrol lama bersama teman hingga

BAB I PENDAHULUAN. sekarang. Tempat yang nyaman untuk ngobrol lama bersama teman hingga BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Dewasa ini, makan dan kumpul-kumpul di cafe menjadi gaya hidup di zaman sekarang. Tempat yang nyaman untuk ngobrol lama bersama teman hingga berkreasi dengan memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2007) ekonomi gelombang ke-4 adalah

BAB I PENDAHULUAN. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2007) ekonomi gelombang ke-4 adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ekonomi kreatif merupakan pengembangan konsep berdasarkan modal kreatifitas yang dapat berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Menurut Presiden Susilo Bambang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang turut

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang turut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis di Abad ke-21 telah berkembang sangat pesat dan mengalami metamorfosis yang berkesinambungan. Tidak terkecuali di Indonesia yang ditandai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah kemajuan komunikasi dan teknologi informasi, serta perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah kemajuan komunikasi dan teknologi informasi, serta perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di tengah kemajuan komunikasi dan teknologi informasi, serta perkembangan bisnis atau usaha yang kian menjamur, maka tidak heran apabila saat ini pemasaran

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor industri sepatu di era globalisasi seperti sekarang ini berada dalam persaingan yang semakin ketat. Terlebih lagi sejak tahun 2010 implementasi zona perdagangan

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka keterpaduan pelaksanaan Pengembangan Ekonomi Kreatif, dengan ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alat transportasi yang relatif terjangkau, praktis dan efisien.pasar sepeda motor di

BAB I PENDAHULUAN. alat transportasi yang relatif terjangkau, praktis dan efisien.pasar sepeda motor di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Saat ini kebutuhan masyarakat akan sepeda motor terus meningkat. Banyak masyarakat yang menjadikan sepeda motor sebagai kendaraan utama. Besarnya permintaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan ekonomi saat ini semakin banyak persaingan yang ketat khususnya antar perusahaan sejenis. Persaingan yang juga begitu ketat menuntut agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke tiga terbesar

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke tiga terbesar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke tiga terbesar di dunia memiliki kebutuhan pangan yang besar untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakatnya.

Lebih terperinci

INDUSTRI KREATIF: MOTOR PENGGERAK UMKM MENGHADAPI MASAYARAKAT EKONOMI ASEAN. Vita Kartika Sari 1 ABSTRAK

INDUSTRI KREATIF: MOTOR PENGGERAK UMKM MENGHADAPI MASAYARAKAT EKONOMI ASEAN. Vita Kartika Sari 1 ABSTRAK INDUSTRI KREATIF: MOTOR PENGGERAK UMKM MENGHADAPI MASAYARAKAT EKONOMI ASEAN Vita Kartika Sari Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS Surakarta E-mail: kartikavirgo@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam suatu bisnis terdapat 2 fungsi mendasar yang menjadi inti dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam suatu bisnis terdapat 2 fungsi mendasar yang menjadi inti dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu bisnis terdapat 2 fungsi mendasar yang menjadi inti dari bisnis itu sendiri. Menurut Peter Drucker (1954) 2 fungsi dalam bisnis itu adalah marketing dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran saat ini di anggap menjadi bagian terpenting dalam kegiatan yang di lakukan oleh sebuah perusahaan, hal ini di karenakan pemasaran merupakan cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami transformasi dari perekonomian yang berbasis industri. Sektor industri

BAB I PENDAHULUAN. mengalami transformasi dari perekonomian yang berbasis industri. Sektor industri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsep pembangunan seringkali dianggap sama dengan proses industrialisasi. Proses industrialisasi dan pembangunan industri sebenarnya merupakan salah satu jalur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. inovasi yang berbeda dari pada produk-produk sebelumnya, seperti Blackberry,

BAB I PENDAHULUAN. inovasi yang berbeda dari pada produk-produk sebelumnya, seperti Blackberry, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan dunia modern dan globalisasi saat ini suatu kebutuhan akan komunikasi adalah hal yang sangat penting bagi setiap kalangan masyarakat. Kebutuhan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Salah satu tujuan kegiatan Pemasaran adalah membangun merek dikonsumen. Kekuatan merek terletak pada kemampuannya untuk memengaruhi perilaku pembelian.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mempunyai jumlah penduduk yang cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia menjadi daerah pemasaran produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minat untuk mengunjungi suatu tempat didasari dari rencana konsumen untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen untuk berkunjung ke

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komputer mulai dari komunikasi, push , belanja online, browsing, bahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. komputer mulai dari komunikasi, push  , belanja online, browsing, bahkan 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dewasa ini semakin meningkat. Berbagai teknologi baru diciptakan, termasuk teknologi telekomunikasi. Teknologi komunikasi dikembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi pada era globalisasi dan kemajuan di bidang perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi pada era globalisasi dan kemajuan di bidang perekonomian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi pada era globalisasi dan kemajuan di bidang perekonomian saat ini sangat penting bagi kelancaran berbisnis, karena setiap individu maupun kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. produk yang ditunjang dengan teknologi yang canggih.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. produk yang ditunjang dengan teknologi yang canggih. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi dewasa ini dimana semua serba modern, menyebabkan segala sesuatunya menuntut efisiensi dan efektivitas yang tinggi. Hal ini dapat diwujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat saat ini, khususnya untuk produk sepeda motor. Semakin banyaknnya

BAB I PENDAHULUAN. ketat saat ini, khususnya untuk produk sepeda motor. Semakin banyaknnya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tingkat persaingan dalam dunia otomotif di Indonesia sangatlah ketat saat ini, khususnya untuk produk sepeda motor. Semakin banyaknnya minat masyarakat

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka keterpaduan pelaksanaan pengembangan Ekonomi Kreatif, dengan ini

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Penggambaran Situasi Industri Penggambaran situasi industri dilakukan dengan menggunakan alat analisis yaitu kanvas strategi dan kurva nilai.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang semakin maju memberikan pengaruh yang besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini mengalami pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi perkembangan telekomunikasi semakin pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi perkembangan telekomunikasi semakin pesat, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era globalisasi perkembangan telekomunikasi semakin pesat, persaingan semakin terbuka dan peranan telekomunikasi juga mempunyai pengaruh yang sangat

Lebih terperinci

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB 1 LATAR BELAKANG BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Pemilihan Usaha Semakin bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia mengakibatkan peningkatan kebutuhan akan konsumsi makanan yang harus di sediakan, makanan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau melihat pemandangan semata, akan tetapi wisatawan juga ingin mencari dan

BAB I PENDAHULUAN. atau melihat pemandangan semata, akan tetapi wisatawan juga ingin mencari dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini pariwisata menjadi suatu industri yang berpotensial dalam meningkatkan perekonomian suatu negara. Kegiatan pariwisata tidak hanya berekreasi atau melihat

Lebih terperinci

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF BAB 1 RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 1.1 Deskripsi Konsep Bisnis Teknologi telah menjadi unsur yang terdapat dalam kehidupan manusia, bahkan hampir di semua aspek kehidupan. Hampir semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investor dan pengusaha besar yang mengalihkan modalnya ke negara-negara lain,

BAB I PENDAHULUAN. investor dan pengusaha besar yang mengalihkan modalnya ke negara-negara lain, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pembangunan ekonomi di Indonesia, bisnis mikro dan menengah turut berperan penting dalam mendukung keberhasilan pembangunan nasional, pemerintah berupaya untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui promosi. Promosi merupakan

I. PENDAHULUAN. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui promosi. Promosi merupakan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan kegiatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat begitu sengitnya persaingan pasar riil, tentunya setiap perusahaan di dalam satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat begitu sengitnya persaingan pasar riil, tentunya setiap perusahaan di dalam satu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melihat begitu sengitnya persaingan pasar riil, tentunya setiap perusahaan di dalam satu pasar akan terus berlomba untuk mencapai target yang diinginkan, target-target

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini tantangan bisnis ke depan akan semakin berat ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini tantangan bisnis ke depan akan semakin berat ditandai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini tantangan bisnis ke depan akan semakin berat ditandai dengan perubahan lingkungan bisnis yang begitu cepat dan dinamis, perubahan teknologi, regulasi

Lebih terperinci

Tabel 1.1. Konsumsi Beras di Tingkat Rumah Tangga Tahun Tahun Konsumsi Beras*) (Kg/kap/thn)

Tabel 1.1. Konsumsi Beras di Tingkat Rumah Tangga Tahun Tahun Konsumsi Beras*) (Kg/kap/thn) I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pertanian merupakan sektor penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Peran strategis sektor pertanian digambarkan dalam kontribusi sektor pertanian dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan mereknya menjadi merek yang selalu dipilih konsumen. Merek

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan mereknya menjadi merek yang selalu dipilih konsumen. Merek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis makanan dan minuman terus berkembang dinamis dengan persaingan yang begitu ketat. Untuk menghadapi persaingan di pasar, sangat penting bagi perusahaan

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka keterpaduan pelaksanaan Pengembangan Ekonomi Kreatif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meraih konsumen baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. meraih konsumen baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan meraih konsumen baru.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. strategi pemasaran yang efektif untuk menggaet konsumen baru dan

BAB I PENDAHULUAN. strategi pemasaran yang efektif untuk menggaet konsumen baru dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan usaha bisnis dalam era globalisasi saat ini semakin pesat ditandai dengan tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin tinggi dan ketat. Kondisi semacam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain. Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain. Manajemen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. cukup memberikan efek yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan

I. PENDAHULUAN. cukup memberikan efek yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi sekarang ini cukup memberikan efek yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan manusia diantaranya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN...ii PERNYATAAN ORISINALITAS...iii KATA PENGANTAR...iv ABSTRAK...vii DAFTAR ISI...viii DAFTAR TABEL...x DAFTAR GAMBAR...xi DAFTAR LAMPIRAN...xii

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu alat transportasi yang banyak di jumpai di sekitar kita adalah jenis sepeda motor. Selain geografis, faktor harga juga mempengaruhi perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cara terbaik guna merebut dan mempertahankan pangsa pasar. Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. cara terbaik guna merebut dan mempertahankan pangsa pasar. Pemasaran 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan

Lebih terperinci