PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN NILAI TUKAR TERHADAP EKSPOR TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL INDONESIA (Studi Pada Tahun )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN NILAI TUKAR TERHADAP EKSPOR TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL INDONESIA (Studi Pada Tahun )"

Transkripsi

1 PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN NILAI TUKAR TERHADAP EKSPOR TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL INDONESIA (Studi Pada Tahun ) Afni Amanatagama Nagari Suharyono Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT This research aims to know development of Indonesian textile and textile product industry and the factors which influence the Indonesian textile and textile product exports. Independent variables in this research is the Inflation Rate (X1), and the Exchange Rate (X2) with Textile and Textile Product Indonesia Exports (Y) as dependet variable. The type of research is explanatory research, with a quantitative approach. The research uses data of textile and product textile exports from period of Data source were obtained from the official website of Badan Pusat Statistik Indonesia, Kementerian Perindustrian Indonesia, and Bank of Indonesia. Data analysis using multiple linear regression statistical. According to the result of simultaneous test (F test), indicating that Inflation Rate and exchange Rate has Insignificant effect on Value of Textile and Textile Product Indonesian Exports simultaneously. While the partial test results (t test), indicates that that Inflation Rate significantly influence on Exports Textile and Textile Product Indonesian Exports. The other result, the Exchange Rate indicates an insignificant influence on Textile and Textile Product Indonesian Exports. Keywords: Inflation Rate, Exchange Rate, Textile and Product Textile Value Export ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan ekspor tekstil dan produk tekstil serta faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Tingkat Inflasi (X1), dan Nilai Tukar Dollar terhadap Rupiah (X2), dengan variabel terikat yaitu Ekspor Tekstil dan Produk Tekstil (Y). Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian penjelasan atau explanatory, dengan pendekatan kuantitatif. Data penelitian ini adalah ekspor tekstil dan produk tekstil di Indonesia periode tahun Data yang digunakan diperoleh dari website resmi Badan Pusat Statistik Indonesia, Kementerian Perindustrian Indonesia, dan Bank Indonesia. Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik regresi linear berganda. Hasil uji simultan (uji F), menunjukkan bahwa Tingkat Inflasi dan Nilai Tukar Dollar terhadap Rupiah secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap Ekspor Tekstil dan Produk Tekstil Indonesia. Sedangkan hasil uji parsial (uji t), menunjukkan bahwa variabel Tingkat Inflasi berpengaruh signifikan terhadap Ekspor Tekstil dan Produk Tekstil Indonesia. Sebaliknya, variabel Nilai Tukar menunjukkan tidak berpengaruh signifikan terhadap Ekspor Tekstil dan Produk Tekstil Indonesia. Kata kunci: Tingkat Inflasi, Nilai Tukar, Nilai Ekspor Tekstil dan Produk Tekstil. 202

2 1. PENDAHULUAN Kegiatan ekspor maupun impor timbul karena kesadaran bahwa tidak ada suatu negara yang benar-benar mandiri karena satu sama lain saling membutuhkan. Indonesia adalah salah satu negara yang cukup aktif dalam kegiatan ekspor hasil komoditi sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi. Hamdani (2012:58), menyatakan bahwa dalam rangka meningkatkan pertumbuhan perekonomian nasional, maka perlu sekali mendorong ekspor non migas, karena potensi ekspor non migas Indonesia perlu digali untuk dijadikan produk-produk unggulan ekspor Indonesia. Sebagai negara yang berkembang membuat Indonesia mengandalkan sektor industrinya. Sektor industri memberikan peluang kerja yang sangat besar bagi masyarakat Indonesia, selain itu sektor industri dalam prosesnya mempergunakan berbagai input baik dari sektor tekstil maupun sektor-sektor lainnya. Keterkaitan antar sektor ini akan menjadi hal yang sangat baik, karena akan mendorong pertumbuhan sektor-sektor lainnya dan pada akhirnya akan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Purnomo (2008:139) menyebutkan sektor industri tekstil dan produk tekstil Indonesia merupakan salah satu yang berperan penting bagi perekonomian nasional karena mengandalkan beberapa hasil komoditas unggulan yang dipasarkan di perdagangan internasional. Beberapa komoditas andalan Indonesia dari sektor industri tekstil dan produk tekstil memberikan kontribusi yang cukup besar bagi perekonomian nasional. Inflasi adalah kenaikan harga yang terjadi pada suatu perekonomian negara. Hal ini sesuai dengan pendapat Dornbusch et al, (2008:39) yang menyatakan bahwa Inflation is the rate of change in prices, and the price level is the cumulation of past inflations. Sedangkan Totonchi (2011:459) menyebutkan bahwa Inflasi adalah alat untuk menentukan kondisi perekonomian suatu negara. Mankiw (2006:216) menyatakan bahwa kebanyakan di negara maju semakin bertambahnya jumlah uang beredar maka terjadilah inflasi dan berbeda halnya dengan negara berkembang, inflasi disebabkan ketidak seimbangan fiskal yakni adanya depresiasi nilai tukar serta pertumbuhan jumlah uang yang sangat tinggi. Pemerintah diberbagai negara pasti akan berusaha membuat inflasi di negaranya berada pada batas normal. Inflasi membuat perekonomian menjadi lesu karena harga barang dan kebutuhan pokok kian terus melambung. Raharja dan Manurung (2004:319) menyatakan bahwa meningkatnya harga barang baku menyebabkan para produsen akan mengalami penurunan kuantitas produksi dan pada akhirnya akan mempengaruhi nilai. Pada saat terjadi inflasi maka harga barang barang secara terusmenerus akan mengalami kenaikan, begitu juga berdampak terhadap bahan baku untuk membuat tekstil dan produk tekstil itu sendiri. Dengan meningkatnya inflasi maka biaya produksi barang ekspor akan semakin tinggi sehingga membuat eksportir kurang maksimal dalam berproduksi hal ini mengakibatkan daya saing untuk barang ekspor menjadi berkurang karena ekspor semakin mahal dan berdampak pada menurunnya ekspor. Faktor lain yang mempengaruhi ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia adalah nilai tukar mata uang yang dapat mendorong peningkatan harga dan volume ekspor TPT. Dalam perkembangan perdagangan internasional, valuta asing terhadap rupiah memiliki peran yang sangat penting untuk melakukan pembayaran transaksi. Karena dalam melakukan perdagangan internasional suatu negara dengan negara lainnya pasti akan memerlukan satuan mata uang yang sama dan dapat diterima secara universal. Kurs merupakan harga sebuah mata uang dari suatu negara yang diukur atau dinyatakan dalam mata uang lainnya. Disamping itu, perlu dilihat perkembangan kurs mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing, khususnya dollar Amerika Serikat, karena dollar Amerika Serikat merupakan mata uang Internasional. Penelitian yang dilakukan oleh Saunders dkk (2002:317) menyatakan apabila kurs valuta asing mengalami kenaikan terhadap mata uang dalam negeri, maka hal ini dapat meningkatkan ekspor. Sebaliknya apabila kurs valuta asing mengalami penurunan terhadap mata uang dalam negeri maka hal ini dapat menurunkan ekspor. Menurut Witjaksono (2010:21), ketika nilai tukar rupiah terdepresiasi terhadap dollar, maka menyebabkan harga barang-barang impor meningkat. 2. KAJIAN PUSTAKA 2.1. Bisnis Internasional Hady (2004:99) menjelaskan bahwa bisnis internasional adalah kegiatan bisnis yang dilakukan melewati batas-batas negara, bisnis internasional dapat diartikan sebagai suatu studi tentang transaksi 203

3 ekonomi yang meliputi perdagangan ekspor dan impor serta foreign investment (baik langsung maupun portofolio) yang dilakukan oleh individu dan perusahaan atau organisasi dengan tujuan untuk memuaskan kebutuhan para individu dan organisasi tersebut. Suatu negara atau perusahaan dalam melakukan kegiatan bisnis internasional memiliki suatu alasan tertentu. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam kegiatan bisnis internasional antara lain meliputi pertimbangan ekonomis, politis maupun sosial budaya. Kegiatan bisnis domestik dilakukan suatu perusahaan hanya perlu memperhatikan lingkungan domestik di dalam batasbatas suatu negara saja. Sedangkan perusahaan yang kegiatan bisnisnya bergerak di lingkungan bisnis internasional harus memperhatikan lingkungan domestik, asing, dan internasional karena kegiatan bisnis internasional dilakukan melewati batas-batas antar negara 2.2. Teori Ekspor Ekspor merupakan salah satu bagian terpenting dari perdagangan internasional. Ekspor adalah penjualan barang ke luar negeri dengan menggunakan sistem pembayaran, kualitas, kuantitas dan syarat penjualan lainnya yang telah disetujui oleh pihak eksportir dan importir. Ekspor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai dari negara pengirim maupun penerima. Menurut Hamdani (2012:37), ekspor adalah menjual barang dari dalam negeri ke luar peredaran Republik Indonesia dan barang yang dijual tersebut harus dilaporkan kepada Direktorat Jendral Bea dan Cukai Departemen Keuangan. Salah satu manfaat ekspor adalah untuk mencari pangsa pasar baru ketika pasar di dalam negeri sudah terlalu jenuh oleh kompetitor. Banyak manfaat selain manfaat yang bersifat ekonomi, seperti yang dijelaskan oleh Hamdani mengenai manfaat ekspor, yaitu: 1) Manfaat secara mikro a) Memperluas dan mengembangkan pemasaran. b) Meningkatkan penjualan dan pendapatan. c) Memperluas kegiatan perusahaan. d) Meningkatkan produksi dengan memanfaatkan idle capacity. 2) Manfaat secara makro a) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. b) Memberdayakan sumber-sumber ekonomi yang potensial di dalam negeri. c) Memperluas lapangan kerja dan meghasilkan devisa. d) Mendorong pertumbuhan IPTEK dan SDM. e) Mengembangkan SOSBUD bangsa. Transaksi ekspor biasanya akan berhubungan dengan pihak dari negara lain, sehingga keadaan di negara tujuan ekspor akan berdampak secara langsung kepada kegiatan jaul beli lintas negara ini. Keadaan-keadaan yang bisa berdampak pada kegiatan ekspor ini pada umumnya disebut country risk 2.3. Teori Inflasi Inflasi adalah proses dimana tingkat harga cenderung naik dan uang kehilangan nilainya. Sedangkan menurut Keynes inflasi adalah kenaikan dalam tingkat harga rata-rata, harga adalah dimana mempertukarkan uang dengan barang atau jasa (Mankiw, 2006). Hal tersebut serupa menurut Tandelin (2010:342) bahwa inflasi adalah kecendrungan terjadinya peningkatan harga-harga produk secara keseluruhan. Inflasi mempunyai pengaruh luas terhadap ekspor pada suatu negara. Tingkat inflasi yang tinggi berhubungan dengan kondisi ekonomi yang terlalu panas (overheated), yaitu kondisi ekonomi mengalami permintaan akan suatu produk yang melebihi kapasitas penawaran produknya, sehingga hargaharga cenderung mengalami kenaikan. Menurut Rahardja dan Manurung (2011:359), terdapat tiga komponen penting inflasi yang harus dipenuhi. Pertama, ada sebuah kecenderungan kenaikan hargaharga. Harga suatu komoditas dikatakan naik jika lebih tinggi dari harga periode sebelumnya, meskipun terjadi penurunan pada waktu tertentu atau kenaikan dari waktu sebelumnya, tetapi cenderung menunjukan peningkatan. Kedua, kenaikan bersifat umum. Kenaikan harga suatu komoditas tidak dapat disebut inflasi jika kenaikanya tidak mempengaruhi kenaikan harga-harga secara umum, yang berarti peningkatan harga hanya dialami oleh saatu atau dua komoditas saja. Ketiga, peningkatan berlangsung secara terus menerus, walaupun secara umum peningkatan harga-harga barang mengalami peningkatan, tidak dapat dikatakan inflasi apabila hanya terjadi dalam jangka waktu singkat. Perhitungan inflasi dilakukan dalam rentang waktu bulanan. 204

4 Tandelilin (2010:343) mengatakan bahwa peningkatan inflasi merupakan sinyal negatif bagi investor dipasar modal, karena inflasi menyebabkan meningkatnya biaya produksi menjadi lebih tinggi dari jumlah yang dapat dinikmati perusahaan, sehingga berdampak pada turunnya profitabilitas perusahaan. Sebaliknya, pada tingkat tertentu inflasi dibutuhkan untuk meningkatkan pertumbuhan penawaran agregat. Peningkatan harga dapat menjadi motivasi produsen untuk meningkatkan output-nya sehingga mampu mendorong produsen memaksimalkan produksi dan menciptakan peluang lapangan kerja yang baru. Ketika inflasi lebih dari tingkat 10 % pada umumnya, maka akan menganggu stabilitas ekonomi 2.4. Teori Nilai Tukar Nilai tukar atau kurs merupakan harga mata uang suatu negara yang dinyatakan dalam mata uang lain yang dapat dibeli dan dijual. Menurut Triyono (2008:156), kurs (exchange rate) adalah pertukaran antara dua mata uang yang berbeda, yaitu merupakan perbandingan nilai atau harga antara kedua mata uang tersebut. Kurs menunjukan berapa nilai rupiah yang harus dibayarkan untuk satuan mata uang asing, dan berapa nilai rupiah yang harus dibayar ketika seseorang menjual mata uang asing. Kurs mata uang menunjukkan harga mata uang apabila ditukarkan dengan mata uang lain. Penentuan nilai kurs mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain ditentukan sebagai mana halnya barang yaitu oleh permintaan dan penawaran mata uang yang bersangkutan. Dari pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian kurs (exchange rate) merupakan harga suatu mata uang terhadap mata uang lain. Sehingga kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat dapat diartikan harga mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Putong (2013:7) menjelaskan bahwa berdasarkan perkembangannya, sistem penetapan kurs mata uang dikelompokan sebagai berikut : a. Sistem Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate) Sistem kurs tetap baik yang disetarakan oleh suatu lembaga keuangan internasional (IMF), maupun oleh masing-masing negara sesuai dengan kemampuan ekonomisnya (biasanya berdasarkan nilai dari Hard Currency)yaitu sistem kurs yang mematok nilai kurs mata uang asing terhadap mata uang negara yang bersangkutan dengan nilai tertentu yang selalu sama dalam periode b. Sistem Kurs Mengambang (Floating Exchange Rate - FER) Sistem kurs menentukan bahwa nilai mata uang suatu negara ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran pada pasar uang (resmi). c. Sistem Kurs Terkait (Pagged Exchange Rate - PER) Sistem kurs yang dikaitkan dengan nilai mata uang negara lain, atau sejumlah mata uang tertentu. Bila kedua sistem nilai kurs yang telah dijelaskan di atas adalah nilai kurs tertinggi terakhir, maka sistem PER menggunakan nilai kurs tengah mata uang tertentu yang mensyaratkan lebih atau kurang dari kurs tengah sebesar 2,5%. 3. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di Indonesia melalui website resmi untuk memperoleh sumber data akurat yang dapat digunakan peneliti dalam menunjang penelitian ini, website tersebut antara lain: Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Indonesia dan Bank Indonesia. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh data Tingkat Inflasi Indonesia, seluruh Nilai Tukar Rupiah Indonesia, dan seluruh Nilai Ekspor Tekstil Dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia. Sampel berupa data Tingkat Inflasi bulanan tahun , Nilai Tukar Rupiah terhadap US Dollar bulanan tahun , dan Nilai Ekpsor Tekstil Dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia bulanan periode 2010 hingga Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dengan metode documenter. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analsisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Sebelum melakukan analisis linier berganda terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik. 205

5 Rupiah/1 Dollar Ribu Dollar 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Deskriptif Tingkat Inflasi Indonesia ,13 5,38 4,28 6,97 6,42 6, Tahun Gambar 1. Grafik Tingkat Inflasi di Indonesia Sumber: Bank Indonesia (data diolah peneliti, 2017) Gambar 1 menggambarkan tingkat inflasi Indonesia periode 2010 hingga Pergerakan tingkat inflasi Indonesia sangat fluktuatif, bisa dilihat dari pergerakan grafik yang selalu naik turun tiap tahun. Hal tersebut menggambarkan bahwa harga barang yang beredar di Indonesia tidak stabil. Kondisi dalam negeri Indonesia maupun impor yang tidak menentu membuat harga-harga barang di Indonesia terbalik dengan jumlah uang yang beredar, akibatnya jumlah maupun harga bahan baku untuk produksi industri tidak menentu Nilai Tukar Rupiah Terhadap US Dollar , Tahun Gambar 2. Grafik Nilai Tukar Rupiah Terhadap US Dollar Sumber: Bank Indonesia (data diolah peneliti, 2017) Gambar 2 dibawah adalah grafik nilai tukar rupiah terhadap US dollar dari tahun 2010 hingga Pergerakan nilai rupiah menunjukan tren negatif. Nilai rupiah melemah hingga hampir menyentuh Rupiah/US Dollar pada tahun Hal tersebut akibat tekanan krisis ekonomi global serta faktor dimana bank sentral China menurunkan nilai mata uang yuan juga turut menyumbang tekanan bagi nilai tukar rupiah Nilai Ekspor Tekstil Dan Produk Tekstil Indonesia Gambar 3. Grafik Nilai Ekspor Tekstil Dan Produk Tekstil Indonesia Sumber: Bank Indonesia (data diolah peneliti, 2017) Gambar 3 di atas adalah grafik nilai ekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia dari tahun 2010 bulan Januari hingga tahun 2016 bulan Desember yang bersumber dari laporan Bank Indonesia. Periode tahun 2010 hingga tahun 2011 nilai Ekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia mengalami peningkatan yang cukup pesat. Periode tahun 2014, nilai ekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia anjlok, hal tersebut disebabkan oleh krisis ekonomi global yang disebabkan oleh menurunya permintaan barang di pasar global terutama pelambatan ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat akibat efek isu perubahan suku bunga The Fed Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas , , ,27 Nilai Tahun Gambar 4. Hasil Uji Normalitas Sumber: data diolah peneliti (2017) Gambar 4 adalah grafik Normal P-Plot yang menunjukan persebaran data yang menyebar di sekitar garis diagonal. Data juga tersebar mengikuti arah garis diagonal. Berdasarkan hasil di atas, maka sesuai dengan dasar pengambilan keputusan dapat disimpulkan bahwa data telah memenuhi asumsi normalitas. 206

6 Uji Autokorelasi Tabel 1. Hasil Uji Autokorelasi Modеl R R Squarе Adjust R Std. Еrror of Durbin- Squarе thееstimatе Watson a Sumber: data diolah peneliti (2017) Tabel 1 menampilkan hasil nilai dari uji autokorelasi menggunakan Uji Durbin Watson sebesar 1,969. Jika disesuaikan dengan dasar pengambilan keputusan dimana (du< d < 4-dU) maka perhitungan untuk penelitian ini menjadi (1,6942< 1,969 < 2,3058) dimana H0 diterima yang artinya ialah asumsi tidak terdapat autokorelasi. Uji Multikolinearitas Tabel 2. Hasil Uji Multikolinieritas Modеl 1 (Constant) Tingkat Inflasi Indonesia Ln_X2 Collinarity Statistics Tolеrancе VIF Sumber: Data diolah peneliti (2017) Berdasarkan tabel 2, Nilai Tolerance antara masing-masing variabel bebas menunjukan nilai tolerance> 0,1 sehingga dapat disimpulkan jika tidak terjadi multikolinieritas. Dilihat dari nilai VIF, masing-masing variabel menunjukan nilai VIF < 10 sehingga dapat disimpulkan juga tidak terdapat multikolinieritas. Dapat disimpulkan bahwa asumsi tidak terjadi multikolinieritas telah terpenuhi. Uji Heteroskedastisitas Tabel 3. Hasil Uji Heterokedastisitas Model 1 Constant Tingkat Inflasi Indonesia Ln_X2 Sig Sumber: Data diolah peneliti (2017) Diketahui nilai dari kedua variabel independen yaitu Tingkat Inflasi Indonesia, Kurs IDR/USD, lebih besar dari pada 0,05 sehingga Ho diterima. Hal ini berarti dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini tidak mengalami gejala heterokedastisitas Analisis Regresi Linier Berganda Tabel 4. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Modеl 1 (Constant) Tingkat Inflasi Indonesia Ln_X2 Unstandardizеd Coеfficiеnts B Std. Еrror Standardizеd Coеfficiеnts Bеta Sumber: Data diolah peneliti (2017) Berikut persamaan regresi tabel di atas: t Sig Y = 0,041 Tingkat Inflasi Indonesia + 0,409 NilaiTukar IDR/USD Koefisien yang digunakan dalam penelitian ini ialah Standardized Coefficients Beta, sehingga dihasilkan interpretasi sebagai berikut : a. Koefesien Variabel Inflasi Indonesia X1 Nilai Ekspor TPT (Y) dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,041. Koefisien regresi tersebut menunjukkan bahwa setiap variabel Tingkat Inflasi Indonesia (X1) meningkat satu satuan maka Nilai Ekspor TPT (Y) akan meningkat sebesar 0,041 dengan asumsi variabel lainnya konstan. b. Koefesien Variabel Nilai Tukar IDR/USD X2 Koefisien regresi tersebut menunjukkan bahwa setiap variabel Nilai Tukar IDR/USD (X2) meningkat satu satuan maka Nilai Ekspor TPT (Y) akan meningkat sebesar 0,409 dengan asumsi variabel lainnya konstan 4.4. Uji Hipotesis Koefisien Determinasi Tabel 5. Hasil Perhitungan R 2 Modеl R R Squarе Adjust R Squarе Std. Еrror of thееstimatе a Sumber: Data diolah peneliti (2017) Berdasarkan tabel 5, diperoleh hasil R 2 sebesar 0,037 yang berarti variabel bebas yang dibahas pada penelitian ini X1 dan X2 berkontribusi sebesar 37 % terhadap variabel terikat Nilai Ekspor PTP (Y) sedangkan sisanya sebesar 63 % dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dibahas pada penelitian ini. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Tabel 6. Hasil Uji F Modеl Sum of Squarе df Mеan 1 Rеgrеssion Rеsidual Total Squarе F Sig a Sumber : Data diolah peneliti (2017) Berdasarkan pada tabel 6 hasil uji F menunjukkan bahwa nilai F hitung adalah 2,573. Sementara itu nilai dari Ftabel dengan (α = 0,05 ; df1 = 2df2 = 81) diketahui sebesar 3,11. Apabila nilai dari F hitung dibandingkan dengan nilai dari Ftabel maka diperoleh Fhitung<Ftabel = 2,573 < 3,11. Sedangkan jika diuji melalui cara membandingkan nilai signifikan (Sig.) dengan α = 5%, maka diperoleh Sig. F > α = 0,083> 0,05. Demikian dapat 207

7 disimpulkan bahwa model regresi linier berganda yang diestimasi tidak ada pengaruh secara simultan yang signifikan antara (X1), (X2), terhadap (Y). Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji t) Berdasarkan Tabel 4 dapat dijelaskan seberapa jauh pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen sebagai berikut : 1) Inflasi Indonesia (X1) Uji t terhadap variabel (X1) menunjukan hasil t hitung sebesar 2,078 sedangkan nilai pada t tabel (α = 0,05 ; df 81) adalah sebesar 1, Nilai t hitung < t tabel yaitu 2,078 > 1,66388 dengan signifikansi t (Sig.) sebesar 0,041, karena Sig. t lebih kecil dari 5% (0,041< 0,05). Hasil penelitian ini menyimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya variabel inflasi Indonesia (X1) berpengaruh positif signifikan terhadap variabel nilai ekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia (Y). 2) Kurs IDR/USD (X2) Uji t terhadap variabel Kurs IDR/USD (X2) menunjukan hasil t hitung sebesar - 0,830 sedangkan nilai pada t tabel (α = 0,05 ; df 81) adalah sebesar 1, Nilai t hitung < t tabel yaitu - 0,830 < 1,66388 dengan signifikansi t (Sig.) sebesar 0,409 karena Sig. t lebih besar dari 5% (0,409> 0,05). Hasil penelitian ini menyimpulkan H0 diterimadan Ha ditolak yang artinya variabel Kurs IDR/USD (X2) tidak berpengaruh negatif terhadap variabel ekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia (Y) Pembahasan a. Hipotesis 1 Hasil pengujian hipotesis 1 merupakan hasil perhitungan dari statistik uji simultan dan hasil nilai koefisien determinasi (R 2 ). Diketahui bahwa tingkat inflasi (X1) dan nilai tukar rupiah terhadap US Dollar (X2) tidak berpengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap ekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia (Y). Berdasarkan pada Uji Simultan atau Uji F, diperoleh nilai sig. sebesar 0,083 atau lebih dari taraf signifikan yang diisyaratkan (0,083>0,05). Hal ini membuktikan bahwa hipotesis pertama yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat inflasi (X1) dan nilai tukar rupiah terhadap US dollar (X2) terhadap ekspor tekstil dan produk tekstil (Y) secara simultan atau bersama-sama ditolak. Pengaruh tidak signifikan ini disebabkan sebagian besar bahan baku untuk produksi adalah barang impor sehingga semakin naiknya Tingkat Inflasi semakin murah biaya produksi bersamaan dengan nilai tukar Rupiah yang menguat juga menjadikan permintaan ekspor Tekstil dan Produksi Tekstil turun sehingga produksi dalam negeri komoditi Tekstil dan Produk Tekstil yang bertambah terhambat dengan menguatnya nilai tukar Rupiah mengakibatkan permintaan turun. Hasil koefisien determinasi (R 2 ) juga menunjukan bahwa Nilai Ekspor Tekstil dan Produk Tekstil (Y) dipengaruhi oleh variabel Tingkat Inflasi (X1) dan Nilai Tukar Rupiah terhadap US Dollar (X2) sebesar 0,037 atau 3.7 % yang artinya Tingkat Inflasi (X1) dan Nilai Tukar Rupiah terhadap US Dollar (X2) berkontribusi hanya sebesar 3.7 % terhadap Nilai Ekspor Tekstil dan Produk Tekstil (Y) sedangkan sisanya sebesar 96.3 % yang mempengaruhi ekspor komoditi tekstil dan produksi tekstil tersebut adalah GDP, FDI, FTA, ketenagakerjaan, produksi dalam negeri, biaya dan mutu bahan baku, teknologi, serta tarif dan hambatan tarif. b. Hipotesis 2 Uji t dilakukan untuk mengetahui hasil pengujian hipotesis 2. Berdasarkan hasil perhitungan statistik uji t dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari tingkat inflasi di Indonesia (X1) terhadap nilai ekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia (Y). Berdasarkan Uji t yang telah dilakukan, maka hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh parsial yang signifikan antara tingkat inflasi di Indoneisa (X1) terhadap nilai ekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia (Y) diterima. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Tandelin (2010:342) Inflasi mempunyai pengaruh luas terhadap ekspor pada suatu negara. Karena pengaruh inflasi yang semakin tinggi mengakibatkan harga bahan baku impor semakin murah sehingga biaya produksi semakin rendah berpengaruh pada harga komoditi tekstil dan produk tekstil yang lebih kompetitif. c. Hipotesis 3 Uji t dilakukan untuk mengetahui hasil pengujian hipotesis 3. Berdasarkan hasil perhitungan statistik uji t dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh negatif yang tidak signifikan dari nilai tukar Rupiah (X2) terhadap nilai Ekspor Tekstil dan 208

8 Produk Tekstil Indonesia (Y). Nilai tukar (X2) secara parsial memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia (Y). Penguatan rupiah tidak menyebabkan harga komoditas Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) semakin rendah. Berdasarkan uji t yang telah dilakukan, maka hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara nilai tukar rupiah terhadap US dollar (X2) terhadap nilai ekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia (Y) secara parsial ditolak. Hal tersebut terjadi karena beperapa faktor antara lain bahan baku untuk komoditi Tekstil dan Produk Tekstil sebagian besar adalah Impor. Naiknya nilai tukar akan membuat harga produk di pasar internasional menjadi lebih mahal tetapi karena bahan baku komoditi Tekstil dan Produk Tekstil sebagian besar adalah impor menjadikan harga komoditas Tekstil dan Produk Tekstil Indonesia tidak mahal. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Mankiw (2012) yang menjelaskan bahwa ketika harga suatu barang naik maka jumlah barang yang diminta akan turun dan ketika harga turun, maka jumlah barang yang diminta akan naik. 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 1. Analisis regresi menunjukan tidak adanya pengaruh secara simultan antara tingkat inflasi di Indonesia, nilai tukar rupiah terhadap US dollar terhadap nilai ekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia. Hasil koefisien determinasi menunjukan berkontribusi sebesar 37 % terhadap variabel terikat nilai ekspor tekstil dan produk tekstil (Y) sedangkan sisanya sebesar 63 % dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dibahas pada penelitian ini. 2. Terdapat pengaruh yang signifikan dari tingkat inflasi di Indonesia (X1) terhadap nilai ekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia (Y). 3. Terdapat pengaruh negatif yang tidak signifikan dari nilai tukar rupiah terhadap US Dollar (X2) terhadap nilai ekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia (Y) Saran 1. Diharapkan pemerintah dapat membuat peraturan perundang-undangan yang tepat mengenai tingkat inflasi. Sehendaknya, tingkat inflasi yang ditentukan di Indonesia tidak hanya bermotivasi untuk menekan jumlah uang beredar yang ada di Indonesia. Pemerintah harus bisa meningkatkan produksi dalam negeri yang berorientasikan ekspor. 2. Hasil penelitian ini dapat dipertimbangkan bagi pemerintah untuk menjadi pertimbangan bagi Bank Indonesia dalam menyusun kebijakan moneter terkait inflasi dan nilai tukar 3. Diharapkan pemerintah mengembangkan bahan baku yang juga berpotensi untuk meningkatkan ekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia. Semakin tersedianya bahan baku dengan tidak mengandalkan impor untuk produksi tekstil dan produk tekstil yang di ekspor Indonesia, tentu akan semakin baik. Karena dengan tersedianya bahan baku yang dapat diperoleh dari dalam negeri dengan tidak impor, maka produsen tekstil dan produk tekstil lebih efektif dalam memproduksi. 4. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dipertimbangkan bagi peneliti selanjutnya dalam meneliti pengaruh indikator makroekonomi terhadap ekspor suatu negara. Koefisien determinasi yang sangat kecil pada penelitian ini yaitu variabel bebas pada penelitian ini tidak memberikan pengaruh yang besar pada variabel terikat, maka indikator makroekonomi lain seperti GDP dan FDI dapat digunakan. Selain itu, penelitian selanjutnya dapat menggunakan metode penelitianlain seperti metode kausalitas Granger dan analisis jalur (path analysis). DAFTAR PUSTAKA Dornbusch, Rudiger, Stanley Fischer, dan Richard Startz Tenth Edition; Macroeconomics. New York : McGraw-Hill Companies Hady, Hamdy Ekonomi Internasional Buku Dua Edisi Revisi. Jakarta: Ghalia Indonesia. Hamdani Ekspor Impor Tingkat Dasar Level Satu. Jakarta: Bushindo Mankiw, N. Gregory Pengantar Ekonomi Makro, Edisi Tiga, Terjemahan. Jakarta: Salemba Empat Putong, Iskandar Pengantar Mikro dan Makro. Jakarta: Mitra Wacana Media Raharja dan Manurung Uang, Perbankan dan Ekonomi Moneter. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 209

9 Tandelilin, Eduardus Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: Kanisius Totonchi, Jalil Macroeconomic Theories Of Inflation International Conference on Economics and Finance Research (IPEDR). Vol. 4 Halaman Triyono Analisis Perubahan Kurs Rupiah Terhadap Dollar Amerika. Jurnal Ekonomi Pembangunan, vol.9, no.2, halaman Surakarta Witjaksono, Agung Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Harga Minyak Dunia, Harga Emas Dunia, Kurs Rupiah, Indeks Nikkei 225, dan Indeks Dow Jones terhadap IHSG periode Semarang: Universitas Diponegoro 210

PENGARUH IMPOR DAN NILAI TUKAR TERHADAP INVESTASI LANGSUNG ASING DI INDONESIA (Studi pada Bank Indonesia Periode Kuartal I 2006 Kuartal IV 2013)

PENGARUH IMPOR DAN NILAI TUKAR TERHADAP INVESTASI LANGSUNG ASING DI INDONESIA (Studi pada Bank Indonesia Periode Kuartal I 2006 Kuartal IV 2013) PENGARUH IMPOR DAN NILAI TUKAR TERHADAP INVESTASI LANGSUNG ASING DI INDONESIA (Studi pada Bank Indonesia Periode Kuartal I 2006 Kuartal IV 2013) Putri Sri Kasinta Purba Suhadak Raden Rustam Hidayat Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN HARGA TERHADAP EKSPOR TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) DI PROVINSI JAWA TENGAH

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN HARGA TERHADAP EKSPOR TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) DI PROVINSI JAWA TENGAH PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN HARGA TERHADAP EKSPOR TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) DI PROVINSI JAWA TENGAH Vera Pradani Ayuningtyas, Karnowahadi, M.Nahar Jurusan Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan 56 BAB IV 4.1 Analisis Data HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Uji Asumsi Klasik Analisis data yang dilakukan yaitu analisis regresi berganda dengan menggunakan bantuan SPSS for Windows versi 18.0. Untuk mendapatkan

Lebih terperinci

PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Nama : Yopi Atul Improh Atik NPM : 11208317 Pembimbing : Dr. Izzati

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 63 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Data dari variabel-variabel yang akan digunakan dalam analisis pada penelitian ini akan penulis sajikan dalam bentuk tabelaris sebagai berikut

Lebih terperinci

Gaza Nickyta Rizal Alfisyahr Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT

Gaza Nickyta Rizal Alfisyahr Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang   ABSTRACT PENGARUH NILAI TUKAR HARGA KAKAO INTERNASIONAL DAN PRODUKSI KAKAO DOMESTIK TERHADAP TOTAL VOLUME EKSPOR KAKAO DI INDONESIA (Studi Pada Total Volume Ekspor Kakao Periode 2005-2015) Gaza Nickyta Rizal Alfisyahr

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUKSI, HARGA, DAN NILAI TUKAR TERHADAP VOLUME EKSPOR (Studi pada Volume Ekspor Biji Kakao Indonesia Periode Januari 2010-Desember 2015)

PENGARUH PRODUKSI, HARGA, DAN NILAI TUKAR TERHADAP VOLUME EKSPOR (Studi pada Volume Ekspor Biji Kakao Indonesia Periode Januari 2010-Desember 2015) PENGARUH PRODUKSI, HARGA, DAN NILAI TUKAR TERHADAP VOLUME EKSPOR (Studi pada Volume Ekspor Biji Kakao Indonesia Periode Januari 2010-Desember 2015) Muhammad Luqman Zakariya Mochammad Al Musadieq Sri Sulasmiyati

Lebih terperinci

PENGARUH EKSPOR DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI INDONESIA (Studi Pada Bank Indonesia Tahun )

PENGARUH EKSPOR DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI INDONESIA (Studi Pada Bank Indonesia Tahun ) PENGARUH EKSPOR DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI INDONESIA (Studi Pada Bank Indonesia Tahun 2005-2014) Widya Puteri Ayuningtyas Topowijono Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME EKSPOR KOPI DARI INDONESIA KE AMERIKA SERIKAT (Studi pada Volume Ekspor Kopi Periode Tahun )

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME EKSPOR KOPI DARI INDONESIA KE AMERIKA SERIKAT (Studi pada Volume Ekspor Kopi Periode Tahun ) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME EKSPOR KOPI DARI INDONESIA KE AMERIKA SERIKAT (Studi pada Volume Ekspor Kopi Periode Tahun 2010-2012) Edo Soviandre M. Al Musadieq Dahlan Fanani Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inflasi di Indonesia, suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia), dan kurs rupiah terhadap dolar Amerika terhadap Indeks Harga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Sampel dan Data Penelitian ini menggunakan 30 data, sampel yang diamati selama 15 tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun 2015. Data yang diambil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Uji Asumsi Klasik Untuk menghasilkan hasil penelitian yang baik, pada metode regresi diperlukan adanya uji asumsi klasik untuk mengetahui apakah

Lebih terperinci

SEMINAR PENULISAN ILMIAH

SEMINAR PENULISAN ILMIAH PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA (BI RATE) DAN INFLASI TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH (IDR) KE DOLLAR (USD) Nama Npm Kelas Jurusan Pembimbing : Hanif Narli Gyandika : 23210119 : 3eb07 : Akuntansi : Suryandari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA & PEMBAHASAN. Dari analisis deskriptif menggunakan program SPSS 12.0 For Windows didapatkan

BAB IV ANALISIS DATA & PEMBAHASAN. Dari analisis deskriptif menggunakan program SPSS 12.0 For Windows didapatkan 4.1 Pengujian Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS DATA & PEMBAHASAN Dari analisis deskriptif menggunakan program SPSS 12.0 For Windows didapatkan hasil gambaran data sebagai berikut : Tabel 4.1 Pengujian

Lebih terperinci

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia.

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia. i ABSTRAK Fella (0552228) Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia. Krisis moneter yang terjadi sejak tahun 1997, berakibat

Lebih terperinci

: Hendriyansyah NPM : Pembimbing : Dr, Waseso Segoro, IR. MM

: Hendriyansyah NPM : Pembimbing : Dr, Waseso Segoro, IR. MM PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR PERBANKAN DI LQ45 PERIODE JANUARI 2010 JULI 2015 Nama : Hendriyansyah NPM : 18212059 Pembimbing : Dr,

Lebih terperinci

KAJIAN TEORI 1. NilaiTukar Rupiah

KAJIAN TEORI 1. NilaiTukar Rupiah PENDAHULUAN Di zaman era globalisasi ini persaingan perekonomian antar negara semakin ketat, ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Jenis Penelitian ini termasuk penelitian kausal, yang bertujuan menguji hipotesis tentang pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain. Penelitian kausal

Lebih terperinci

PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA SBI, DAN NILAI TUKAR RP/USD TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG)

PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA SBI, DAN NILAI TUKAR RP/USD TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA SBI, DAN NILAI TUKAR RP/USD TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) Nama : Alfiyandi Yusda NPM : 18212374 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Muhamad Yunanto, MM FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGARUH HARGA BAWANG MERAH IMPOR TERHADAP PERMINTAAN IMPOR BAWANG MERAH DI INDONESIA TAHUN

PENGARUH HARGA BAWANG MERAH IMPOR TERHADAP PERMINTAAN IMPOR BAWANG MERAH DI INDONESIA TAHUN PENGARUH HARGA BAWANG MERAH IMPOR TERHADAP PERMINTAAN IMPOR BAWANG MERAH DI INDONESIA TAHUN 2002-2012 Julika Rahma Siagian Program Studi Ilmu Ekonomi, Pasca Sarjana, Medan Sumatera Utara Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang BAB IV HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil analisis data yang akan disajikan di bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang tercermat dan akurat yang

Lebih terperinci

PERNYATAAN ORISINALITAS...

PERNYATAAN ORISINALITAS... Judul : PENGARUH KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT, LUAS AREA BUDIDAYA, INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR, JUMLAH PRODUKSI TERHADAP EKSPOR UDANG INDONESIA TAHUN 2000-2015 Nama : I Kadek Widnyana Mayogantara NIM

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Indeks harga saham gabungan (IHSG) merupakan suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Terdapat beberapa faktor yang bisa mempengaruhi IHSG, salah satunya faktor makroekonomi. Tujuan

Lebih terperinci

RAy Fani Arning Putri Suhadak Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

RAy Fani Arning Putri Suhadak Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR TERHADAP EKSPOR INDONESIA KOMODITI TEKSTIL DAN ELEKTRONIKA KE KOREA SELATAN (Studi Sebelum dan Setelah ASEAN Korea Free Trade Agreement Tahun 2011) RAy Fani Arning Putri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun 2010 sampai tahun

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. heteroskedastisitas, uji autokorelasi, uji normalitas dan uji multikolinearitas.

BAB V PEMBAHASAN. heteroskedastisitas, uji autokorelasi, uji normalitas dan uji multikolinearitas. BAB V PEMBAHASAN A. Uji Asumsi klasik Analisis data yang dilakukan yaitu anilisis regresi berganda dengan menggunakan bantuan program SPSS. Untuk mendapatkan estimasi yang terbaik terlebih dahulu harus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu  Unit. tercatat di BEI pada tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan di Jakarta dengan mengunduh data dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id. Unit dalam penelitian

Lebih terperinci

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied I. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied Descriptive Reasearch), yaitu penelitian yang dilakukan dengan maksud

Lebih terperinci

Miranti Sedyaningrum Suhadak Nila Firdausi Nuzula Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Miranti Sedyaningrum Suhadak Nila Firdausi Nuzula Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENGARUH JUMLAH NILAI EKSPOR, IMPOR DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP NILAI TUKAR DAN DAYA BELI MASYARAKAT DI INDONESIA Studi Pada Bank Indonesia Periode Tahun 2006:IV-2015:III Miranti Sedyaningrum Suhadak

Lebih terperinci

e Jurnal Riset Manajemen PRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website : (

e Jurnal Riset Manajemen PRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website :  ( PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAANYANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (studi Empiris Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2015) Oleh: Firda Olivianah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Data dan Deskripsi Variabel. Tabel 4.1 Deskripsi Variabel

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Data dan Deskripsi Variabel. Tabel 4.1 Deskripsi Variabel BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Data dan Deskripsi Variabel Pada bagian ini akan dibahas mengenai deskripsi variabel yang digunakan dalam penelitian, yaitu inflasi, nilai tukar, dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data yang telah berhasil dikumpulkan, serta permasalahan dan hipotesis yang telah ditetapkan pada bab bab sebelumnya, maka penulis akan membahas variabel variabel

Lebih terperinci

Amida Tri Septifany R. Rustam Hidayat Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Amida Tri Septifany R. Rustam Hidayat Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS PENGARUH INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA, NILAI TUKAR RUPIAH DAN CADANGAN DEVISA TERHADAP PENANAMAN MODAL ASING DI INDONESIA (Studi Pada Bank Indonesia Periode Tahun 2006-204) Amida Tri Septifany

Lebih terperinci

Rahmadya Savira 1 dan Dheo Rimbano Alumni STIE MURA Lubuklinggau. 2. Dosen Tetap STIE MURA Lubuklinggau.

Rahmadya Savira 1 dan Dheo Rimbano Alumni STIE MURA Lubuklinggau. 2. Dosen Tetap STIE MURA Lubuklinggau. PENGARUH SUKU BUNGA DAN KURS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY (KAJIAN EMPIRIS PADA BURSA EFEK INDONESIA ) PERIODE BULANAN 2013-2014 Rahmadya Savira 1 dan Dheo Rimbano 2 1. Alumni

Lebih terperinci

PENGRUH TINGKAT BUNGA DEPOSITO, TINGKAT INFLASI, PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB), DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX

PENGRUH TINGKAT BUNGA DEPOSITO, TINGKAT INFLASI, PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB), DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PENGRUH TINGKAT BUNGA DEPOSITO, TINGKAT INFLASI, PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB), DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) (Studi pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN oleh PT. Danareksa Investment Management yang pada saat itu mengeluarkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN oleh PT. Danareksa Investment Management yang pada saat itu mengeluarkan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Reksa Dana Syariah Di Indonesia Reksa Dana Syariah diperkenalkan pertama kali pada tahun 1997 oleh PT. Danareksa Investment Management yang pada

Lebih terperinci

Sella Widya Prafajarika Edy Yulianto Wilopo Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

Sella Widya Prafajarika Edy Yulianto Wilopo Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang   ABSTRACT ABSTRAK PENGARUH NILAI TUKAR, HARGA DALAM NEGERI DAN HARGA INTERNASIONALTERHADAP VOLUME IMPOR DAGING SAPI INDONESIA (Survey Volume Impor Komoditi Daging Sapi Indonesia Tahun 2012 2014) Sella Widya Prafajarika

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel independent

Lebih terperinci

ABSTRACT ANALYSIS THE IMPACT OF COMPANY SIZE, INFLATION RATE, EXCHANGE RATE ON STOCK PRICES. (Empirical Study on Manufacturing Companies Listed on the

ABSTRACT ANALYSIS THE IMPACT OF COMPANY SIZE, INFLATION RATE, EXCHANGE RATE ON STOCK PRICES. (Empirical Study on Manufacturing Companies Listed on the ABSTRACT ANALYSIS THE IMPACT OF COMPANY SIZE, INFLATION RATE, EXCHANGE RATE ON STOCK PRICES. (Empirical Study on Manufacturing Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange in 2008 to 2011) The purpose

Lebih terperinci

PENGARUH FLUKTUASI KURS VALUTA ASING DAN INDEKS HARGA SAHAM LUAR NEGERI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PENGARUH FLUKTUASI KURS VALUTA ASING DAN INDEKS HARGA SAHAM LUAR NEGERI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PENGARUH FLUKTUASI KURS VALUTA ASING DAN INDEKS HARGA SAHAM LUAR NEGERI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) JURNAL SKRIPSI Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing dan

Lebih terperinci

Analisis impor Indonesia dari Cina

Analisis impor Indonesia dari Cina Analisis impor Indonesia dari Cina Febrian Deni Saputra Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun perekonomian. Pembangunan ekonomi diarahkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun perekonomian. Pembangunan ekonomi diarahkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang selalu ingin menciptakan kesempatan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui usahausahanya dalam membangun perekonomian.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KURS MATA UANG ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH KURS MATA UANG ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PENGARUH KURS MATA UANG ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA Winnie Adisty (28212243) FE. Akuntansi Pembimbing : 1. Prof. Suryadi H.S., SSi., MMSI 2. Diana Sari,

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh inflasi di Indonesia, rasio Bank Indonesia (BI rate) dan nilai tuka rupiah (kurs) terhadap Jakarta Islamic Index (JII).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. buku-buku, internet serta laporan yang tercatat melalui website

BAB III METODE PENELITIAN. buku-buku, internet serta laporan yang tercatat melalui website 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mencari dan mengumpukan data yang berhubungan dengan masalah penelitian ini baik dari sumber dokumen atau buku-buku,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami peningkatan yang semakin pesat sejak krisis ekonomi global pada tahun 1998 yang tidak hanya melanda di negara

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Jumlah Uang Beredar Jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) atau broad money merupakan merupakan kewajiban sistem moneter (bank sentral)

Lebih terperinci

Nama : Ismi Dwi Djuanasari NPM : Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing : Ekaning Setyarini SE., MM

Nama : Ismi Dwi Djuanasari NPM : Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing : Ekaning Setyarini SE., MM Analisis Pengaruh Kurs Rupiah, Harga Emas Dunia, Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate), Dan Inflasi Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Pada Bursa Efek Indonesia Periode Juli 2011-Juni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan tersebut sangat terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut setiap manusia tidak dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diakibatkan oleh adanya currency turmoil, yang melanda Thailand dan menyebar

BAB I PENDAHULUAN. diakibatkan oleh adanya currency turmoil, yang melanda Thailand dan menyebar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tinggi rendahnya nilai mata uang ditentukan oleh besar kecilnya jumlah penawaran dan permintaan terhadap mata uang tersebut (Hadiwinata, 2004:163). Kurs

Lebih terperinci

PENENTUAN TINGKAT KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT DI PASAR VALUTA ASING INDONESIA (PERIODE )

PENENTUAN TINGKAT KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT DI PASAR VALUTA ASING INDONESIA (PERIODE ) PENENTUAN TINGKAT KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT DI PASAR VALUTA ASING INDONESIA (PERIODE 1998.1 2014) THE DETERMINATION OF FOREIGN EXCHANGE RUPIAH TO US DOLLAR IN INDONESIAN FOREX MARKET

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kurs (Nilai Tukar) a. Pengertian Kurs Beberapa pengertian kurs di kemukakan beberapa tokoh antara lain, menurut Krugman (1999) kurs atau exchange rate adalah

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUKSI TEBU DOMESTIK DAN NILAI TUKAR TERHADAP EKSPOR TETES TEBU INDONESIA TAHUN

PENGARUH PRODUKSI TEBU DOMESTIK DAN NILAI TUKAR TERHADAP EKSPOR TETES TEBU INDONESIA TAHUN PENGARUH PRODUKSI TEBU DOMESTIK DAN NILAI TUKAR TERHADAP EKSPOR TETES TEBU INDONESIA TAHUN 2012-2014 Yuni Arta Brilliani Mochammad Al Musadieq Edy Yulianto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH (STUDI PADA BANK INDONESIA PERIODE TAHUN )

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH (STUDI PADA BANK INDONESIA PERIODE TAHUN ) PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH (STUDI PADA BANK INDONESIA PERIODE TAHUN 2005 2014) THE INFLUENCE OF INFLATION AND ECONOMIC GROWTH TO INDONESIAN RUPIAH EXCHANGE

Lebih terperinci

Gabriella Claudia Edy Yulianto M. Kholid Mawardi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Gabriella Claudia Edy Yulianto M. Kholid Mawardi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENGARUH PRODUKSI KARET ALAM DOMESTIK, HARGA KARET ALAM INTERNASIONAL, DAN NILAI TUKAR TERHADAP VOLUME EKSPOR KARET ALAM (Studi Pada Komoditi Karet Alam Indonesia Tahun 2010-2013) Gabriella Claudia Edy

Lebih terperinci

Keywords : Inflation Rate, Interest Rate Certificate of Bank Indonesia, Exchange Rate, and Income Tax

Keywords : Inflation Rate, Interest Rate Certificate of Bank Indonesia, Exchange Rate, and Income Tax PENGARUH TINGKAT INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA, DAN NILAI TUKAR KURS TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Pada Penerimaan Pajak Penghasilan Dalam Kurun Waktu 2005-2014)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id 43 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi perkembangan variabel 1. Nilai Ekspor Nonmigas Indonesia Negara yang menjadi tujuan ekspor nonmigas terbesar adalah negara Jepang, nilai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskripsi Data 1. Analisis Dana Pihak Ketiga Bank BCA Syariah Dana Pihak Ketiga adalah komponen dana yang paling penting, besarnya keuntungan (profit) yang akan dihasilkan

Lebih terperinci

Pengaruh Suku Bunga, Inflasi dan Kurs terhadap Perkembangan Harga Saham PT. Telkom Tbk Menggunakan Analisis Regresi

Pengaruh Suku Bunga, Inflasi dan Kurs terhadap Perkembangan Harga Saham PT. Telkom Tbk Menggunakan Analisis Regresi Pengaruh Suku Bunga, Inflasi dan Kurs terhadap Perkembangan Harga Saham PT. Telkom Tbk Menggunakan Analisis Regresi Novita Homer 1, Jantje D. Prang 2, Nelson Nainggolan 3 1 Program Studi Matematika, FMIPA,

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA Leo Tumpak Pardosi 1 leopard_xl@yahoo.co.id Quinci Fransiska

Lebih terperinci

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CADANGAN DEVISA INDONESIA ( )

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CADANGAN DEVISA INDONESIA ( ) FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CADANGAN DEVISA INDONESIA (1984-2013) Viki Lianda Ramadhan 1 Evi Susanti Tasri 1 dan Kasman Karimi 1 Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses dan hasil serta pembahasan dari pengolahan data yang telah dilakukan. Sebagai alat bantu analisis digunakan software SPSS versi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Mata uang asing (valuta asing) merupakan suatu komoditas yang memiliki nilai

I. PENDAHULUAN. Mata uang asing (valuta asing) merupakan suatu komoditas yang memiliki nilai I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Mata uang asing (valuta asing) merupakan suatu komoditas yang memiliki nilai ekonomis. Hal ini dikarenakan adanya permintaan yang timbul karena adanya kepentingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Atas Dollar Amerika Serikat Periode 2004Q.!-2013Q.3

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Atas Dollar Amerika Serikat Periode 2004Q.!-2013Q.3 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi internasional pada saat ini semakin berkembang pesat sehingga setiap negara di dunia mempunyai hubungan yang kuat dan transparan. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh inflasi, suku

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya bagi para pelaku ekonomi. Dewasa ini pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito, Gross Domestic Product (GDP), Nilai Kurs, Tingkat Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Import Duty Income, Inflation, Exchange Rate. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Import Duty Income, Inflation, Exchange Rate. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Tax is an important sector of the country's financial revenue source. In Indonesia, the import duty is an import tax which aims to protect domestic products. But on the other hand, Indonesia also

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs www.bi.go.id dan www.idx.co.id. Sedangkan waktu yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga SBI terhadap ISHG Di Bursa Efek Jakarta

Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga SBI terhadap ISHG Di Bursa Efek Jakarta Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga SBI terhadap ISHG Di Bursa Efek Jakarta WURI PURNAMASARI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA I.PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, hampir semua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni penelitian yang menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil analisis

Lebih terperinci

PENGARUH BI RATE, FED RATE, DAN KURS RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) (Studi pada Bursa Efek Indonesia Periode )

PENGARUH BI RATE, FED RATE, DAN KURS RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) (Studi pada Bursa Efek Indonesia Periode ) PENGARUH BI RATE, FED RATE, DAN KURS RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) (Studi pada Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2015) Ria Wijayaningsih Sri Mangesti Rahayu Muhammad Saifi Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Agustus 2014 dan mengambil data yang berasal dari situs resmi Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia,

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words : Rate of deposit interest, US foreign exchange, gold price, composite index. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key words : Rate of deposit interest, US foreign exchange, gold price, composite index. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The unstable economic condition of Indonesia which is caused by the economic global crisis affect price stocks in capital market. There are others investment alternative which investor can choose

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pasar modal merupakan alternatif penghimpunan dana selain sistem

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pasar modal merupakan alternatif penghimpunan dana selain sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan alternatif penghimpunan dana selain sistem perbankan. Menurut Suad Husnan (1994), pasar modal adalah pasar dari berbagai instrumen

Lebih terperinci

Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing dan Indeks Harga Saham Luar Negeri Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing dan Indeks Harga Saham Luar Negeri Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) JURNAL SKRIPSI Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing dan Indeks Harga Saham Luar Negeri Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Latar Belakang Ekonomi dunia telah mengalami

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Saham Syariah Saham syariah di Indonesia sebagian besar merupakan saham yang diterbitkan oleh emiten yang bukan merupakan entitas syariah. Saham syariah tersebut

Lebih terperinci

: Pengaruh Luas Lahan, Jumlah Produksi, Kurs Dollar Amerika Serikat dan Inflasi Terhadap Ekspor Kakao Indonesia Kurun Waktu ABSTRAK

: Pengaruh Luas Lahan, Jumlah Produksi, Kurs Dollar Amerika Serikat dan Inflasi Terhadap Ekspor Kakao Indonesia Kurun Waktu ABSTRAK Judul Nama : Pengaruh Luas Lahan, Jumlah Produksi, Kurs Dollar Amerika Serikat dan Inflasi Terhadap Ekspor Kakao Indonesia Kurun Waktu 1994-2013 : I Kadek Edi Wirya Berata Nim : 1206105079 ABSTRAK Indonesia

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 46 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Dari data yang diperoleh melalui berbagai sumber kemudian diolah dengan menggunakan bantuan software SPSS Versi 21 untuk mendapatkan hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. (ISSI). Dimana ISSI adalah indeks yang diterbitkan oleh Bapepam-LK dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. (ISSI). Dimana ISSI adalah indeks yang diterbitkan oleh Bapepam-LK dan BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini menggunakan objek Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Dimana ISSI adalah indeks yang diterbitkan oleh Bapepam-LK dan Dewan Syariah Nasional Majelis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan berlomba lomba untuk memperoleh sumber pendanaan. Hal ini terlihat dari data yang dirilis

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2006-2015 INFLUENCES OF MACROECONOMIC FACTORS TO INDONESIA STOCK EXCHANE (IDX) COMPOSITE

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI... iii

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI... iii ABSTRACT This study aims to identify and analyze the effect of the global stock indices and foreign exchange rates against the Composite Stock Price Index. The population used in this study are the factors

Lebih terperinci

PENGARUH INFLASI, BI RATE DAN KURS TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN M. Taufiq & Batista Sufa Kefi *)

PENGARUH INFLASI, BI RATE DAN KURS TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN M. Taufiq & Batista Sufa Kefi *) PENGARUH INFLASI, BI RATE DAN KURS TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN M. Taufiq & Batista Sufa Kefi *) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh inflasi, BI rate dan kurs terhadap Indeks

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder atau kuatitatif. Data kuantitatif ialah data yang diukur dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dan membuat generalisasi atas rerata. 73. pengaruh Kurs, Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate), dan Jumlah Uang

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dan membuat generalisasi atas rerata. 73. pengaruh Kurs, Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate), dan Jumlah Uang 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang didasari oleh falsafah positivisme yaitu ilmu yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis 1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berfungsi untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI KURS EURO DAN INFLASI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE )

ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI KURS EURO DAN INFLASI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE ) ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI KURS EURO DAN INFLASI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE 2006-2011) NAMA : NURY INDRIYANI NPM : 22209083 JURUSAN : AKUNTANSI JENJANG : S1 PEMBIMBING

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan mencari cara untuk tetap mampu bertahan, cara yang dapat dilakukan adalah dengan menambah modal kerja dan memperluas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, Vol.7, No.1, (Juli 2013), 2. (Bogor, Ghalia Indonesia, 2005), 1.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, Vol.7, No.1, (Juli 2013), 2. (Bogor, Ghalia Indonesia, 2005), 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian terbuka dalam arus perdagangan internasional adalah suatu fakta yang tidak mungkin dihindari. Perdagangan internasional sangat diperlukan oleh sebuah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada umumnya negara berkembang di dunia mengalami keadaan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada umumnya negara berkembang di dunia mengalami keadaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada umumnya negara berkembang di dunia mengalami keadaan perekonomian yang tidak menguntungkan, hal ini telah memacu tingkat inflasi yang tinggi, dan pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses dan Hasil Analisis Data Pada bab ini akan dibahas mengenai proses dan hasil serta pembahasan dari pengolahan data yang telah dilakukan. Metode analisis yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. periode amatan antara tahun Alasan pemilihan pemilihan tahun yang

BAB III METODE PENELITIAN. periode amatan antara tahun Alasan pemilihan pemilihan tahun yang BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Inflasi, Nilai Tukar, Suku Bunga SBI, serta IHSG yang dibatasi pada penutupan tiap akhir bulan

Lebih terperinci

Prosiding Akuntansi ISSN:

Prosiding Akuntansi ISSN: Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR TEH PTPN

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR TEH PTPN BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR TEH PTPN 6.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekspor Teh PTPN Analisis regresi berganda dengan metode OLS didasarkan pada beberapa asumsi yang harus

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP PENERIMAAN PPN

PENGARUH TINGKAT INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP PENERIMAAN PPN PENGARUH TINGKAT INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP PENERIMAAN PPN Titi Warnita 1, Popi Fauziati 1, Resti Yulistia Muslim 2 Jurusan Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci