bahasa indonesia Kelas X MENGINTERPRETASI DAN MENGONVERSI TEKS ANEKDOT K-13 SEMESTER 2, KELAS X SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "bahasa indonesia Kelas X MENGINTERPRETASI DAN MENGONVERSI TEKS ANEKDOT K-13 SEMESTER 2, KELAS X SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM 2013"

Transkripsi

1 K-13 Kelas X bahasa indonesia MENGINTERPRETASI DAN MENGONVERSI TEKS ANEKDOT SEMESTER 2, KELAS X SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM 2013 Standar Kompetensi 11. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. Kompetensi Dasar 11.1 Menginterpretasi dan mengonversi teks anekdot. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami konsep dasar menginterpretasi dan mengonversi teks anekdot. 2. Menginterpretasi teks anekdot. 3. Mengonversi teks anekdot.

2 A. Menginterpretasi Teks Anekdot 1. Pengertian Menginterpretasi Teks Anekdot Interpretasi adalah pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoretis terhadap sesuatu; tafsiran (KBBI). Menginterpretasi makna teks anekdot artinya memberikan tafsiran terhadap makna teks anekdot. 2. Tujuan Menginterpretasi Teks Anekdot Tujuan menginterpretasi teks anekdot sebagai berikut. a. Memahami tema cerita dalam teks anekdot apakah tentang politik, hukum, dan sosial. Memahami partisipan, alur, dan latar peristiwa dalam anekdot. b. Memahami makna teks anekdot apakah sebuah ekspresi dari ketidakpuasan, kejengkelan, dan kemarahan terhadap kondisi atau kenyataan yang ada sekarang ini. c. Memahami unsur kelucuan yang dibuat dengan kekuatan verbal penulisnya dan kekonyolan atau kejengkelan yang terkandung di dalamnya. d. Memahami kritik dengan sindiran tidak langsung (mencubit tanpa rasa sakit) dan pelajaran atau hikmah yang terdapat di dalam teks anekdot. 3. Langkah-Langkah Menginterpretasi Teks Anekdot a. Membaca keseluruhan teks anekdot dengan cermat. Pada bagian krisis dan reaksi dibaca lebih cermat lagi atau berulang-ulang sampai paham karena bagian tersebut merupakan inti dari teks anekdot. b. Menentukan tema. Tentukan bidang apa yang diangkat dalam teks anekdot sebagai wujud ekspresi ketidakpuasan, kejengkelan, atau kemarahan penulis. c. Mengidentifikasi partisipan, latar, dan alur yang terdapat dalam teks. d. Mencari kata atau kalimat yang mengandung unsur kelucuan, kekonyolan, atau kejengkelan. e. Mencari kata atau istilah khusus untuk dicari maknanya. f. Memaknai hikmah yang terkandung di dalam teks anekdot dengan memahami kalimat kritik berupa sindiran tidak langsung yang mengandung pesan. 2

3 4. Menginterpretasi teks anekdot Ayahku Pejabat a. Teks Anekdot Ayahku Pejabat Ayahku Pejabat Akhir-akhir ini sedang marak nepotisme. Ambil contoh saja Jupri yang mendapat jatah ruko (rumah toko) tiga karena pamannya menjadi pejabat. Belum lagi Marfuah yang mendapat jalur suplai susu kedelai ke lima rumah sakit besar. Midi yang sudah menganggur dua tahun mengharapkan hal yang sama dari ayahnya. Diputuskannya, ia mengobrol dengan ayahnya di teras rumah saat santai menjelang malam. Midi : Yah, Midi kan sudah dua tahun nganggur, masa gak dikasih kerjaan? Ayah : Lah, kan saban Sabtu ayah kasih kerjaan di bengkel. Midi : Lagi zamannya loh Yah, kita bagi jatah lahan usaha dengan memanfaatkan jabatan. Ayah : Kamu mau usaha apa, toh? Midi : Usaha apa aja, Yah. Ayah : Ayah ini hanya RW, RW di perkampungan kumuh. Bukan jatah usaha yang bisa ayah kasih. Nih,kamu urus tetangga kita yang miskin sedang sakit dan gak bisa berobat ke rumah sakit, jatah kamu berbakti sama masyarakat kumuh kita! Kamu itu kan anak sekolahan! Ayah pun meninggalkan Midi yang terdiam setelah mendengar kata-katanya. b. Interpretasi Teks Anekdot Ayahku Pejabat Teks anekdot Ayahku Pejabat menceritakan kisah anak yang sedang mengikuti zaman -ikut-ikutan nepotisme-- mencoba memanfaatkan jabatan ayahnya untuk dapatkan proyek bisnis. Tema yang diangkat adalah nepotisme, yakni kecenderungan untuk mengutamakan (menguntungkan) sanak saudara sendiri, terutama dalam jabatan, pangkat di lingkungan pemerintah. Penulis mengekspresikan kekesalan dan kemarahan kepada para pejabat yang memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan nepotisme. Situasi dan kondisi ini dilukiskan dengan nyiyir dalam teks anekdot. Jupri dan Marfuah menggambarkan sosok orang-orang yang dapat jatah usaha karena saudaranya pejabat. Pejabat 3

4 memanfaatkan jabatannya sehingga dengan mudah mendapatkan jatah ruko dan suplai susu, misalnya. Tokoh utama, Midi, beranggapan ayahnya seorang pejabat teras yang dengan mudah mendapatkan proyek. Ayahnya seorang RW, pejabat sukarela yang berbakti buat warganya. Kritikan dalan teks tersebut sebagai berikut. 1) Sebuah kritikan halus yang menyindir pemerintah paling tidak ketua RW mendapat gaji seperti pejabat petinggi lainnya. 2) Sebuah pesan kepada seluruh pejabat agar tugas yang diamanahkan adalah untuk pengabdian mereka kepada rakyat. 3) Hal yang paling utama dalam teks anekdot ini adalah kritik kepada para pejabat teras, yakni jangan nepotisme, memanfaatkan jabatan untuk kepentingan keluarganya. Hal yang lucu dalam teks anekdot tersebut adalah kekonyolan seorang anak meminta jatah proyek bisnis atau usaha, padahal ayahnya hanya seorang ketua RW bukan pejabat teras. Kalimat yang ditulis menggelitik dan membuat orang tersenyum Ayah ini hanya RW, RW di perkampungan kumuh. Bukan jatah usaha yang bisa ayah kasih, Nih, kamu urus tetangga kita yang miskin sedang sakit dan gak bisa berobat ke rumah sakit, jatah kamu berbakti pada masyarakat kumuh kita. Sindiran halus pun ditujukan kepada seorang anak terpelajar untuk menggunakan ilmunya, Kamu itu kan anak sekolahan!. B. Mengonversi Teks Anekdot 1. Pengertian Mengonversi Teks Anekdot Konversi adalah perubahan dari satu bentuk ke bentuk yang lain (KBBI). Mengonversi teks anekdot artinya mengubah bentuk teks anekdot ke bentuk teks anekdot yang lain atau mengubah teks anekdot ke jenis teks lainnya yang berbeda bentukmaupun strukturnya. Ada tiga bentuk teks anekdot, yakni naratif, dialog (drama), dan puisi. a. Teks anekdot naratif adalah teks anekdot bersifat narasi yang tidak terdapat dialog antartokoh di dalamnya (kalimat tidak langsung) yang disampaikan oleh satu orang saja. Teks ini berbentuk cerita yang harus memiliki kejelasan partisipan (tokoh), alur, dan latarnya. b. Teks anekdot dialog (drama) adalah teks anekdot yang berbentuk drama. Terdapat ketentuan seperti teks drama ada prolog, dialog, dan epilog, tetapi yang wajib ada 4

5 adalah dialog. Penulisan dialog dengan nama tokoh yang dibatasi tanda baca titik dua (:) dan tuturan langsung tokoh tersebut diapit oleh dua tanda baca petik dua ( ). Lakuan tokoh diapit oleh tanda kurung [(..)] jika ada. Dengan kata lain, dialog berbentuk kalimat langsung. c. Teks anekdot puisi adalah teks anekdot yang berbentuk puisi modern dengan diksi, perlambangan, irama, imaji, dan unsur atau struktur puisi lainnya. Kita bisa mengonversi teks anekdot ke dalam tiga bentuk teks anekdot tersebut. Di samping itu, kita bisa mengonversi teks anekdot ke jenis teks lainnya misalnya teks humor. 2. Langkah-Langkah Mengonversi Teks Anekdot a. Langkah-langkah mengonversi teks anekdot naratif (monolog) ke teks anekdot dialog adalah sebagai berikut. 1) Bacalah keseluruhan teks dengan cermat. 2) Cermatilah tokoh dan apa yang dikatakan pencerita tentang ucapan atau ujaran tokoh (dalam bentuk kalimat tidak langsung). Ciri kalimat tidak langsung: tidak menggunakan tanda petik dua, berbentuk kalimat berita, menggunakan kata ganti orang ketiga dia, mereka, dan klitika -nya. 3) Konversilah dari bentuk kalimat tidak langsung menjadi kalimat langsung dan sesuai dengan konsep penulisan teks drama. b. Langkah-langkah mengonversi teks anekdot dialog ke teks anekdot monolog adalah sebagai berikut. 1) Bacalah keseluruhan teks anekdot dialog dengan cermat. 2) Cermatilah tokoh, latar, dan alur teks. Kemudian, cermatilah dialog antartokoh yang berbentuk kalimat langsung. 3) Ciri kalimat langsung: menggunakan tanda petik dua, berbentuk kalimat perintah, ajakan, larangan, dan kalimat tanya. Menggunakan kata ganti orang pertama dan kedua saya, kamu, dan kami. Konversilah ke dalam bentuk monolog dengan mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung. 5

6 Super "Solusi Quipper" 1. Baca. 2. Menentukan tokoh, latar, dan alur. 3. Ubah kalimat langsung. 4) Langkah-langkah mengonversi teks anekdot monolog atau dialog ke bentuk teks anekdot puisi adalah sebagai berikut. Bacalah teks anekdot monolog atau dialog secara menyeluruh. Cermatilah unsur cerita seperti tokoh, latar, dan alur dalam teks anekdot tersebut yang akan masuk ke dalam teks anekdot puisi. Cermatilah kalimat tidak langsung atau kalimat langsung yang akan dikonversi dengan kalimat atau kata yang pas ke dalam teks anekdot puisi. Konversilah teks anekdot tersebut ke bentuk teks anekdot puisi dengan memerhatikan diksi, irama, imaji, dan perlambangan. Masukkan tokoh dan latar serta amanat yang tersirat ke dalam teks anekdot puisi. 5) Langkah-langkah mengonversi teks anekdot ke bentuk teks humor sebagai berikut ini. Bacalah keseluruhan teks anekdot monolog, dialog, atau puisi dengan cermat. Perhatikan unsur keritikan, sindiran dalam teks tersebut karena harus dihilangkan dalam teks humor, kecuali hal yang lucu. Hilangkan nama atau orang penting dalam teks anekdot. Buatlah teks humor dari teks anekdot yang dibumbui dengan humor tanpa mengandung unsur pornografi, SARA, atau hal yang dapat menyinggung perasaan orang lain. Contoh mengonversi teks anekdot dialog (drama) Ayahku Pejabat ke dalam bentuk teks anekdot naratif (monolog). Lihat teks aslinya di atas. Ayahku Pejabat Ada seorang anak bernama Midi yang iri dengan Jupri dan Marfuah. Jupri mendapat jatah ruko tiga karena pamannya pejabat dan Marfuah bisnis susu kedelai yang mendapat jalur suplai ke lima rumah sakit besar karena ayahnya pejabat. Akhirnya, Midi yang sudah menganggur dua tahun mengharapkan hal yang sama dari ayahnya. 6

7 Midi mengatakan sudah dua tahun nganggur tidak diberi pekerjaan oleh ayahnya, padahal setiap hari Sabtu ayahnya sudah memberi pekerjaan di bengkel. Sekarang ini lagi zamannya nepotisme, berbagi jatah lahan usaha dengan memanfaatkan jabatan. Itu yang dikatakan Midi kepada ayahnya. Ayahnya pun menjawab dengan bertanya Midi mau usaha apa. Jawaban Midi usaha apa saja boleh. Dengan kesal ayahnya menjelaskan bahwa dia hanyalah ketua RW di perkampungan kumuh. Bukan jatah usaha yang bisa diberikannya melainkan jatah berbakti kepada masyarakat. Ayah Midi pun menyuruh Midi mengurus tetangganya yang sakit, orang miskin, dan tidak bisa berobat di rumah sakit. Setelah berkata demikian ayah Midi meninggalkan Midi yang terdiam malu dan mukanya memerah. Masih terngiang nasihat ayahnya, gunakan otak untuk berpikir, ayahnya bukan pejabat teras yang bisa melakukan nepotisme, memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi dan keluarga. Ayahnya hanya ketua RW yang mengabdi kepada masyarakat kumuh. Contoh mengonversi teks anekdot monolog Ayahku Pejabat menjadi teks anekdot puisi Aku juga Ingin Aku Juga Ingin Nepotisme sudah zamannya Tengok Jupri jatah tiga ruko dia genggam Lihat Marfuah suplai susu kedelai lima rumah sakit besar dia telan karena mereka keluarga pejabat ternama Sementara aku ini tidak punya apa-apa Aku lelaki penganggur dua tahun lamanya hanya saban Sabtu bajuku berlumur oli di bengkel ayah Tidak seperti mereka yang punya bisnis istimewa Aku juga ingin dapat jatah usaha Orang memanggilku Midi anak pejabat negara Midi yang juga ingin dapat jatah usaha Tapi Ayahku hanya ketua RW 7

8 Bukan jatah usaha yang diberikan jatah urus tetangga sakit yang kudapatkan Ayahku dengan peluh mengabdi masyarakat kumuh sekumuh otakku untuk berpikir Aku hanya diam seribu kata Aku juga ingin, ayah! Contoh Mengonversi teks anekdot Ayahku Pejabat menjadi teks humor Rahasia Terbongkar Rahasia Terbongkar Di sebuah kampung kumuh tinggalah seorang anak yang mengaku anak pejabat sebut saja Midi. Jupri dan Marfuah yang satu kampung dengan Midi sukses punya usaha. Midi selalu bilang ke temannya yang sukses sebagai pengacara walau hanya satu hari kerja dalam seminggu. Suatu hari Jupri dan Marfuah berkunjung ke rumah Midi. Mereka kumpul di teras rumah dan terjadilah dialog. Midi Jupri Midi : Wah, hebat ya Jupri punya ruko, usahanya apa sich? : Usaha pejabat, saya kan anak pejabat : Hah, pejabat, apa tuh maksudnya? Jupri : Pejabat, Perusahaan jam dan batere, maklum anak pejabat, peranakan Jakarta-Batak. Marfuah : Saya juga anak pejabat Susule, Mid! Midi : Hah, apalagi tuh? Marfuah : Anak Perusahaan jamban batu suka susu kedele Ayah Midi mendengar obrolan mereka dan langsung nyambar Ayah Midi : Midi juga pengacara dan saya juga pejabat Jupri dan Marfuah : Wah, hebat dong, ya. Ayah Midi : iya hebat, pengacara: pengangguran banyak acara, dan saya pejabat: Perjaka Jawa Barat. 8

9 Suasana rumah jadi riuh dengan tertawanya Jupri dan Marfuah, sedangkan Midi mukanya memerah malu karena rahasianya dibongkar ayahnya sendiri. LATIHAN SOAL Bacalah teks anekdot di bawah ini untuk menjawab soal nomor 1 dan 2. Sabar Mas (1) Alim pernah bercerita tentang kesabaran kepada Jamal, Dikisahkan seorang pemuda yang gagah dan kuat sedang berusaha memecahkan batu besar. (2) Pemuda itu melakukan lima puluh pukulan, tetapi batu tidak pecah. (3) Dipukulnya lagi sampai seratus kali, ternyata tidak pecah juga. (4) Kemudian seorang kakek yang sudah tua renta, akhirnya memukul batu tersebut sebanyak lima kali, eh ternyata langsung pecah. (5) Si pemuda akhirnya bingung dan berpikir bahwa kakek itu sakti. (6) Kakek itu bilang bahwa batu itu bisa pecah kalau sudah dipukul sebanyak seratus lima pukulan. 1. Interpretasi yang tepat dari teks anekdot tersebut adalah. A. Anak muda jangan kalah semangat dengan orang yang sudah tua. B. Pesan alim kepada Jamal agar selalu sabar dalam menghadapi masalah. C. Batu yang besar akan pecah jika terus-menerus dipukul. D. Terus lakukan pekerjaan dengan kesabaran sampai tujuan berhasil. E. Kakek-kakek dapat melakukan pekerjaan berat karena kesaktiannya. 2. Pengubahan kalimat (6) menjadi kalimat langsung yang tepat adalah. A. Batu ini bisa pecah kalau sudah dipukul sebanyak seratus lima pukulan, kata kakek. B. Kakek mengatakan bahwa, Batu ini bisa pecah kalau sudah dipukul sebanyak seratus lima pukulan! C. Kakek berkata, batu ini bisa pecah kalau sudah dipukul sebanyak seratus lima pukulan. D. Kata kakek, batu ini bisa pecah kalau sudah dipukul sebanyak seratus lima pukulan. E. Batu ini bisa pecah, kata kakek, Kalau sudah dipukul sebanyak seratus lima pukulan. Bacalah teks anekdot di bawah ini untuk menjawab soal nomor 3 dan 4. Di ruang perpustakaan pribadi terjadi diskusi antara Alim dan anaknya yang ingin sekali jadi anggota LKIR (Lomba Karya Ilmiah Remaja). Alim : "Memangnya apa yang dapat kamu sumbangkan untuk LKIR sekolahmu, Nak?" Anak : "Sebuah penemuan dari hasil penelitian yang saya lakukan sendiri, Pak" 9

10 Alim : "Apa itu?" Anak : "Penggabungan (setek) antara tiga jenis tumbuhan yang tentunya sangat berlainan dengan spesiesnya lainnya dan ternyata itu berhasil." Alim : "Apa tiga jenis tumbuhan tersebut?" Anak : "Kelapa, singkong, dan tebu." Alim : (Terdiam, sepertinya tidak bisa percaya) "Lalu apa yang terjadi dengan gabungan ketiga tumbuhan itu?" Anak : "Jadi gethuk, Pak!" 3. Interpretasi yang tepat dari teks anekdot di atas adalah. A. Secara ilmiah pohon kelapa, singkong, dan tebu di setek dan menghasilkan jenis tumbuhan baru, yaitu gethuk yang akan dilombakan dalam KIR. B. Kekonyolan seorang anak calon anggota LKIR terhadap ayahnya yang secara ilmiah menyatakan gethuk (makanan) hasil dari gabungan (setek) kelapa, singkong, dan tebu. C. Kelapa, singkong, dan tebu yang telah diproses menjadi gula merupakan bahan dasar membuat gethuk dan akan diperlombakan dalam LKIR. D. Anak Pak Alim menemukan jenis tumbuhan baru, yakni gethuk yang diambil dari salah satu nama makanan. E. Gethuk merupakan jenis makanan baru hasil penelitian anak Pak Alim untuk ikut LKIR. 4. Konversi teks tersebut menjadi teks anekdot monolog yang tepat adalah. A. Alim menanyakan bahwa apa yang bisa diberikan oleh anaknya untuk LKIR. Anaknya menjawab hasil gabungan kelapa, singkong, dan tebu. B. Alim berdialog tentang hasil penelitian dan anaknya, calon anggota LKIR. Penemuan baru anaknya itu adalah gethuk. C. Alim berdialog di perpustakaan pribadi tentang hasil penelitian anaknya, calon anggota LKIR. Alim menanyakan bahwa apa yang bisa diberikan oleh anaknya untuk LKIR. Anaknya menjawab hasil gabungan kelapa, singkong, dan tebu, yakni gethuk. D. Alim berdialog tentang hasil penelitian anaknya, calon anggota LKIR. Alim menanyakan apa yang bisa diberikan oleh anaknya untuk LKIR. Anaknya menjawab gethuk. E. Hasil gabungan kelapa, singkong, dan tebu, yakni gethuk merupakan penemuan anak Pak Alim. Bacalah dengan saksama teks anekdot di bawah ini untuk menjawab soal nomor 5 dan 6. Konon Doel, pejabat nomor satu itu, sempat memimpin perusahaan penerbangan Doel Air. Waktu itu Doel melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kantornya, melihat para pegawainya bekerja. 10

11 Doel sempat kaget melihat seorang yang duduk-duduk santai, tidak bekerja padahal ini masih jam kerja. Kamu tidak bekerja? tanya Doel. Maaf. Saya lagi istirahat, Pak, katanya. Doel tidak menjawab lagi. Pikirnya, karyawan ini sudah tidak bisa diberi ampun. Gajimu berapa sebulan? tanya Doel. Satu juta, Pak, katanya. Ya sudah, kamu saya kasih dua juta dan kamu tidak usah lagi bekerja di sini. Orang tadi bengong, tapi uang pemberian Doel tadi diterima begitu saja, dan dia langsung pergi. Setelah itu, Doel langsung memanggil salah seorang pimpinan direksi. Hei, orang tadi sudah saya kasih pesangon, tidak usah lagi bekerja di sini. Kita harus tertibkan manajemen perusahaan, kata Doel agak jengkel. Wah, dia bukan karyawan sini, Pak. Dia pengantar barang, kata pimpinan. Hah, Doel tak bisa berkata apa-apa. Kali ini doel kalah. 5. Interpretasi yang tepat dari teks tersebut adalah. A. Sebagai seorang pemimpin harus tegas, tapi hati-hati dalam menegakkan disiplin. B. Seorang pemimpin perusahaan yang tidak mengenal karyawannya akan terkena batunya ketika mengambil tindakan pemecatan kepada orang yang salah. C. Jangan ragu-ragu mengambil tindakan saat inspeksi mendadak karena di situlah akan tampak kerja atau tidaknya karyawan yang kita pimpin. D. Sebagai pimpinan perusahaan jangan asal memecat karyawan tanpa mengetahui sebab musababnya. E. Penertiban manajemen sangat perlu dilakukan bagi perusahaan penerbangan karena kunci kesuksesan perusahaan. 6. Setelah itu, Doel langsung memanggil salah seorang pimpinan direksi. Hei, orang tadi sudah saya kasih pesangon, tidak usah lagi bekerja di sini. Kita harus tertibkan manajemen perusahaan, kata Doel agak jengkel. Konversi potongan teks di atas menjadi teks anekdot naratif adalah. A. Setelah itu, Doel langsung memanggil salah seorang pimpinan direksi. Dengan agak jengkel, Doel mengatakan bahwa orang tadi sudah dikasihnya pesangon, tidak usah bekerja lagi di perusahaan ini. Doel mengatakan juga bahwa dia dan pimpinan direksi harus menertibkan manajemen perusahaan. 11

12 B. Setelah itu, Doel langsung memanggil salah seorang pimpinan direksi. Doel mengatakan bahwa orang tadi sudah dikasihnya pesangon dan sudah dia pecat. Doel menegaskan bahwa kita harus menertibkan manajemen perusahaan. C. Doel langsung memanggil seorang pimpinan direksi. Setelah itu, Doel mengatakan dengan rasa jengkel bahwa orang tadi tidak usah bekerja lagi di perusahaan ini. Doel mengatakan juga bahwa direksi harus menertibkan manajemen perusahaan. D. Doel setelah itu langsung memanggil direksi. Doel mengatakan bahwa orang tadi sudah dikasihnya pesangon dan bahagia. Doel juga mengatakan bahwa dia dan pimpinan direksi harus menertibkan perusahaan. E. Setelah itu, Doel langsung memanggil pimpinan direksi. Dengan agak jengkel, Doel mengatakan bahwa orang tadi, sudah dia tertibkan, dan tidak usah bekerja lagi di perusahaan ini. Doel mengatakan juga bahwa kita harus tegas terhadap karyawan yang malas. 7. Hal yang tidak boleh dihilangkan ketika mengonversi teks anekdot menjadi teks humor adalah. A. hikmah atau pelajaran B. nama-nama orang penting C. kritik yang ditujukan kepada orang tertentu D. sindiran secara tidak langsung E. unsur lucu, konyol, atau jengkel 8. Hal ini berhubungan dengan bentuk teks anekdot puisi modern hasil dari mengonversi teks anekdot dialog, kecuali. A. mengubah judul puisi teks anekdot dialog B. menghilangkan kata atau kalimat yang tidak diperlukan C. menghilangkan kalimat langsung dari teks anekdot dialog sesuai dengan ketentuan teks anekdot puisi yang tidak ada batasan ketentuan D. mengubah tema atau isi dari teks anekdot dialog berbeda dari tema aslinya E. teks anekdot puisi diksinya harus tepat, ada irama, imaji, atau lambang Bacalah teks anekdot di bawah ini dengan cermat untuk menjawab soal nomor 9 dan 10. Di Sajastan, wilayah Asia tengah, antara Iran dan Afganistan, hidup seorang ulama ahli bahasa yang amat terkenal. Suatu hari ia menasihati putranya: "Kalau kamu hendak membicarakan sesuatu, pakai dahulu otakmu. Pikirkan dengan matang; setelah itu, baru katakan dengan kalimat yang baik dan benar." 12

13 Pada suatu hari di musim hujan, keduanya sedang duduk-duduk santai di dekat api unggun di rumahnya. Tiba-tiba sepercik api mengenai jubah tenunan dari sutera yang dikenakan sang ayah. Peristiwa itu dilihat putranya, namun ia diam saja. Setelah berpikir beberapa saat barulah ia membuka mulut, "Ayah, aku ingin mengatakan sesuatu, bolehkah?" tanyanya. Kalau menyangkut kebenaran katakan saja," jawab sang ayah. "Ini memang menyangkut kebenaran," jawabnya. "Silakan," kata sang ayah. Ia berkata, "Aku melihat benda panas berwarna merah." "Benda apa itu?," tanya sang ayah. "Sepercik api mengenai baju ayah," jawabnya. Seketika itu sang ayah melihat baju yang sebagian sudah hangus terbakar. "Kenapa tidak segera kamu beritahukan kepadaku?," kata sang ayah. "Aku harus berpikir dahulu sebelum mengatakannya, seperti apa yang ayah nasihatkan kepadaku tempo hari," jawab putranya dengan lugu. Sejak itu ia berjanji akan lebih berhati-hati dalam memberikan nasihat pada putranya. Ia tidak ingin peristiwa pahit seperti itu terulang lagi. 9. Interpretasi teks anekdot di atas yang tepat adalah. A. Seorang ayah harus berhati-hati dalam memberikan nasihat kepada anaknya agar anaknya bisa memberikan pertolongan dengan cepat jika ayahnya dalam bahaya. B. Seorang ayah harus lebih berhati-hati dalam memberikan nasihat kepada anaknya C. Seorang ayah harus lebih berhati-hati dalam memberikan nasihat kepada anaknya karena jika tidak akan terjadi salah pemahaman yang diterima oleh anaknya. D. Seorang ayah harus tegas beri nasihat kepada anaknya dengan penjelasan yang sejelas-jelasnya agar anaknya bisa memahami arti berpikir sebelum bertindak E. Seorang ayah harus memberikan nasihat kepada anaknya agar anaknya dapat bekal jika sudah dewasa nanti. 10. Kenapa tidak segera kamu beritahukan kepadaku?," kata sang ayah. "Aku harus berpikir dahulu sebelum mengatakannya, seperti apa yang ayah nasihatkan kepadaku tempo hari," jawab putranya dengan lugu. 13

14 Konversi kalimat di atas menjadi kalimat tidak langsung untuk teks anekdot monolog yang tepat adalah. A. Sang ayah menanyakan kepada anaknya bahwa mengapa anaknya tidak segera memberitahukan kepadanya. Sang anak menjawab dengan lugu bahwa dia harus berpikir dahulu sebelum mengatakannya seperti apa yang dinasihatkan ayahnya tempo hari. B. Sang ayah menanyakan kepada anaknya, Mengapa kamu tidak segera memberitahukan ayah?. Sang anak menjawab dengan lugu bahwa dia harus berpikir dahulu sebelum mengatakannya seperti apa yang dinasihatkan ayahnya tempo hari. C. Sang ayah menanyakan kepada anaknya bahwa mengapa anaknya tidak segera memberitahukan kepadanya. Sang anak menjawab dengan lugu, Saya harus berpikir dahulu sebelum mengatakannya seperti apa yang dinasihatkan ayah tempo hari. D. Sang ayah menanyakan kepada anaknya bahwa mengapa anaknya tidak segera memberitahukan ayah. Sang anak menjawab bahwa dia harus berpikir dahulu sebelum mengatakannya seperti apa yang dinasihatkan ayah tempo hari. E. Sang ayah menanyakan bahwa mengapa anaknya tidak segera memberitahukan kepada ayah. Sang anak menjawabbahwa dia harus berpikir dahulu sebelum mengatakannya. 14

BAB I PENDAHULUAN. situasi misalnya acara OB (Office Boy) yang tayang di RCTI dan Tetangga Masa

BAB I PENDAHULUAN. situasi misalnya acara OB (Office Boy) yang tayang di RCTI dan Tetangga Masa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan media untuk menyampaikan informasi berupa berita, pesan, atau hiburan dalam bentuk lisan maupun tulis. Di dalam menggunakan bahasa, setiap

Lebih terperinci

bahasa indonesia Kelas X TEKS ANEKDOT K-13 SEMESTER 2, KELAS X SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM 2013

bahasa indonesia Kelas X TEKS ANEKDOT K-13 SEMESTER 2, KELAS X SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM 2013 K-13 Kelas X bahasa indonesia TEKS ANEKDOT SEMESTER 2, KELAS X SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM 2013 Standar Kompetensi 1. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan

Lebih terperinci

2015 PENERAPAN METODE HYPNO-NLP (NEURO LINGUISTIC PROGRAMMING) DALAM MENGONVERSI TEKS ANEKDOT MENJADI TEKS PUISI

2015 PENERAPAN METODE HYPNO-NLP (NEURO LINGUISTIC PROGRAMMING) DALAM MENGONVERSI TEKS ANEKDOT MENJADI TEKS PUISI BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, pemerintah mulai melakukan berbagai usaha untuk menyelamatkan Indonesia dari ketertinggalan. Sistem dari berbagai bidang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran adalah faktor yang kompleks

Lebih terperinci

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 MALANG

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 MALANG UKBM BIN-3.6/4.6/1/6 BAHASA INDONESIA PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 MALANG UNIT KEGIATAN BELAJAR BIN 3.6/4.6/1/6 MENDAUR TEKS ANEKDOT Kompetensi Dasar 3.6

Lebih terperinci

Belajar Memahami Drama

Belajar Memahami Drama 8 Belajar Memahami Drama Menonton drama adalah kegiatan yang menyenangkan. Selain mendapat hiburan, kamu akan mendapat banyak pelajaran yang berharga. Untuk memahami sebuah drama, kamu dapat memulainya

Lebih terperinci

bahasa indonesia Kelas X MEMPRODUKSI DAN MENGANALISIS TEKS NEGOSIASI K-13 SEMESTER 2, KELAS X SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM 2013

bahasa indonesia Kelas X MEMPRODUKSI DAN MENGANALISIS TEKS NEGOSIASI K-13 SEMESTER 2, KELAS X SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM 2013 K-13 Kelas X bahasa indonesia MEMPRODUKSI DAN MENGANALISIS TEKS NEGOSIASI SEMESTER 2, KELAS X SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM 2013 Standar Kompetensi 13. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Risna Desiana Sahman, Variasi Bahasa Humor dalam Kumpulan Cerpen Fanfiction Comedy

BAB I PENDAHULUAN. Risna Desiana Sahman, Variasi Bahasa Humor dalam Kumpulan Cerpen Fanfiction Comedy BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Cerpen merupakan sebuah cerita pendek yang dituliskan oleh seseorang dengan berbagai imajinasi yang ada. Banyak sekali orang yang membaca sebuah cerpen. Mereka

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. problematika yang dialaminya dalam kehidupan. Problematika dapat timbul

I. PENDAHULUAN. problematika yang dialaminya dalam kehidupan. Problematika dapat timbul I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang dapat menimbulkan kesan pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan problematika yang dialaminya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam aktivitas tersebut terdapat banyak penerapan komponen pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. dalam aktivitas tersebut terdapat banyak penerapan komponen pembelajaran 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan aktivitas siswa dan guru, di dalam aktivitas tersebut terdapat banyak penerapan komponen pembelajaran seperti

Lebih terperinci

Bab 1. Awal Perjuangan

Bab 1. Awal Perjuangan Bab 1 Awal Perjuangan Ivan adalah nama dari seorang anak yang memiliki cita-cita sekolah karena keterbatasan biaya Ivan harus membantu kedua orang tuanya ayah yang bekerja sebagai pemulung sampah dan ibu

Lebih terperinci

3. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMA/SMK/MA/MAK

3. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMA/SMK/MA/MAK 3. KOMPETENSI INTI DAN BAHASA INDONESIA SMA/SMK/MA/MAK KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.

Lebih terperinci

bahasa indonesia Kelas X MEMPRODUKSI DAN MENGABSTRAKSI TEKS ANEKDOT K-13 SEMESTER 2, KELAS X SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM 2013

bahasa indonesia Kelas X MEMPRODUKSI DAN MENGABSTRAKSI TEKS ANEKDOT K-13 SEMESTER 2, KELAS X SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM 2013 K-13 Kelas X bahasa indonesia MEMPRODUKSI DAN MENGABSTRAKSI TEKS ANEKDOT SEMESTER 2, KELAS X SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM 2013 Standar Kompetensi 10. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelajaran 7

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelajaran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelajaran 7 Sekolah : SD dan MI Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : V/2 Standar Kompetensi : Mendengarkan 5. Memahami cerita tentang suatu peristiwa

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SMA DAN MA (WAJIB)

SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SMA DAN MA (WAJIB) SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SMA DAN MA (WAJIB) Satuan Pendidikan : SMA Kelas : X Kompetensi Inti : KI 1 : KI 2 : KI 3 : KI 4 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya Menghayati

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang dapat menimbulkan kesan pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan problematika yang

Lebih terperinci

SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INDONESIA IPA BAB 7. TEKS ANEKDOTLatihan Soal 7.4. lucu. ada partisipan. konyol

SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INDONESIA IPA BAB 7. TEKS ANEKDOTLatihan Soal 7.4. lucu. ada partisipan. konyol SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INDONESIA IPA BAB 7. TEKS ANEKDOTLatihan Soal 7.4 1. Sewaktu kecil aku memang sedikit nakal. Kira-kira waktu aku duduk di bangku SD, sewaktu pulang sekolah, aku dan sepupuku

Lebih terperinci

INSTRUMEN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ANEKDOT DI KELAS X SMA NEGERI 1 METRO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

INSTRUMEN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ANEKDOT DI KELAS X SMA NEGERI 1 METRO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 LAMPIRAN INSTRUMEN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ANEKDOT DI KELAS X SMA NEGERI 1 METRO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Bidang Studi Kelas/Semester Waktu : Bahasa Indonesia : X/Ganjil : 4 x 45 menit No Instrumen

Lebih terperinci

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/SEKOLAH MENENGAN KEJURUAN/ MADRASAH ALIYAH/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/SMK/MA/MAK)

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/SEKOLAH MENENGAN KEJURUAN/ MADRASAH ALIYAH/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/SMK/MA/MAK) KOMPETENSI INTI DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/SEKOLAH MENENGAN KEJURUAN/ MADRASAH ALIYAH/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/SMK/MA/MAK) MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN JAKARTA,

Lebih terperinci

"Maafin gue Na, hari ini gue banyak melakukan kesalahan sendiri" Tutur Towi yang mengimbangi langkah Leana.

Maafin gue Na, hari ini gue banyak melakukan kesalahan sendiri Tutur Towi yang mengimbangi langkah Leana. Bahkan sang juara sejati sekali pun pasti pernah mengalami kegagalan. Itu wajar dalam setiap perjalanan hidup manusia, karena terbentuknya mental sang juara yang sesungguhnya adalah ketika orang itu pernah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang atau simbol bunyi yang arbitrer berupa

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang atau simbol bunyi yang arbitrer berupa 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sistem lambang atau simbol bunyi yang arbitrer berupa percakapan (perkataan) yang digunakan untuk berkomunikasi, bekerja sama, mengidentifikasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia. Sebagai makhluk. konvensi (kesepakatan) dari masyarakat pemakai bahasa tersebut.

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia. Sebagai makhluk. konvensi (kesepakatan) dari masyarakat pemakai bahasa tersebut. 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia. Sebagai makhluk sosial, dorongan untuk berkomunikasi muncul dari keinginan manusia untuk dapat berinteraksi

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.2. Pengenalan. Klimaks. Komplikasi. Penyelesaian

SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.2. Pengenalan. Klimaks. Komplikasi. Penyelesaian SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.2 1. Bacalah kutipan cepen berikut! Pagi hari ini adalah hari pertama di Kota Yogyakarta buat seorang Revanda. Dia dan keluarganya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peran yang cukup sentral dalam kehidupan sehari-hari, bahkan hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. peran yang cukup sentral dalam kehidupan sehari-hari, bahkan hampir semua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat untuk berinteraksi, maksudnya alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau juga perasaan. Seseorang dapat menyampaikan ide, gagasan, pikiran

Lebih terperinci

Bab 6. Persahabatan. M e n u U t a m a. Peta Konsep. M e n u T a m b a h a n. Persahabatan. Memahami cerita dan teks drama. Bertelepon dan bercerita

Bab 6. Persahabatan. M e n u U t a m a. Peta Konsep. M e n u T a m b a h a n. Persahabatan. Memahami cerita dan teks drama. Bertelepon dan bercerita Bab 6 Persahabatan M e n u U t a m a Peta Konsep Persahabatan dibahas Memahami cerita dan teks drama Bertelepon dan bercerita Memahami teks Menulis paragraf dan puisi fokus fokus fokus fokus Membaca teks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial diharuskan saling berkomunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial diharuskan saling berkomunikasi dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial diharuskan saling berkomunikasi dan memberikan informasi kepada sesama. Dalam hal ini, keberadaan bahasa diperlukan sebagai

Lebih terperinci

KD Menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca

KD Menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca KD 16.1. Menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca 1. Cerpen adalah kisah yang memberi kesan tunggal yang dominan tentang dalam satu latar dan satu situasi dramatis. 2. Drama adalah ragam

Lebih terperinci

56. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA DAN SASTRA KOREA SMA/MA

56. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA DAN SASTRA KOREA SMA/MA 56. KOMPETENSI INTI DAN BAHASA DAN SASTRA KOREA SMA/MA KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.

Lebih terperinci

Menggunakan Kalimat Tanya Secara Tertulis

Menggunakan Kalimat Tanya Secara Tertulis Menggunakan Kalimat Tanya Secara Tertulis Bahasa Indonesia Semester 3 Pertemuan 8 TKJ Provider Unijoyo Pengertian Umum Kalimat tanya ialah kalimat yang dipergunakan dengan tujuan memperoleh reaksi berupa

Lebih terperinci

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata.

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata. Hikayat Cabe Rawit Alkisah, pada zaman dahulu hiduplah sepasang suami-isteri di sebuah kampung yang jauh dari kota. Keadaan suami-isteri tersebut sangatlah miskin. Rumah mereka beratap anyaman daun rumbia,

Lebih terperinci

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Lampiran Ringkasan Novel KoKoro Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Kamakura menjadi sejarah dalam kehidupan keduanya. Pertemuannya dengan sensei merupakan hal yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah, meminta

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah, meminta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sarana terpenting dalam segala jenis komunikasi yang terjadi di dalam kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah,

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 11 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 1. MEMAHAMI CERPEN DAN NOVELLatihan Soal 1.7

SMA/MA IPS kelas 11 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 1. MEMAHAMI CERPEN DAN NOVELLatihan Soal 1.7 SMA/MA IPS kelas 11 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 1. MEMAHAMI CERPEN DAN NOVELLatihan Soal 1.7 1. Kegiatan mengonversi cerpen adalah mengubah tampilan sebuah cerpen menjadi drama dengan cara... Merubah menjadi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah ciptaan, sebuah kreasi, bukan semata-mata sebuah

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah ciptaan, sebuah kreasi, bukan semata-mata sebuah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan sebuah ciptaan, sebuah kreasi, bukan semata-mata sebuah imitasi (Luxemburg, 1984: 1). Sastra, tidak seperti halnya ilmu kimia atau sejarah, tidaklah

Lebih terperinci

Mempunyai Pendirian Dalam Masyarakat

Mempunyai Pendirian Dalam Masyarakat Mempunyai Pendirian Dalam Masyarakat "Terima kasih, ini uang kembalinya." "Tetapi Pak, uang kembalinya terlalu banyak. Ini kelebihannya." "Betul. Anda seorang yang jujur. Tidak banyak yang akan berbuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan di Indonesia sedang gencar-gencarnya dibenahi. Salah satunya yaitu pembaharuan sistem kurikulum guna meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Lebih terperinci

I. Arga ( tentang Dia dan Dia )

I. Arga ( tentang Dia dan Dia ) I. Arga ( tentang Dia dan Dia ) Dia indah, dia cantik. Bagiku dia penghuni taman hatiku. Namanya Andin. Buatku melihatnya tertawa, melihat dia tak terbebani itu bahagiaku. Andini Soebagio, perempuan cantik

Lebih terperinci

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36 Sahabat, kata yang sering kita dengar. Apakah kalian tahu arti dari sahabat? Semua pendapat orang tentang sahabat berbeda-beda. Menurutku sahabat adalah teman yang selalu ada saat kita sedang senang maupun

Lebih terperinci

KISI-KISI ULANGAN TENGAH SEMESTER SDN BALEWANGI 01 TP Indikator/ Materi Soal

KISI-KISI ULANGAN TENGAH SEMESTER SDN BALEWANGI 01 TP Indikator/ Materi Soal KISI-KISI ULANGAN TENGAH SEMESTER SDN BALEWANGI 01 TP. 2013-2014 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Bentuk Bobot STI Kelas / Semester : V / I Pilhan Ganda 15 1 15 Isian 10 2 20 soal/ waktu : 30/90 menit

Lebih terperinci

proses penyambungan. Setelah proses penyambungan berhasil maka internet siap digunakan.

proses penyambungan. Setelah proses penyambungan berhasil maka internet siap digunakan. I. Jawablah pertanyaan berdasarkan teks prosedur kompleks di bawah ini. proses penyambungan. Setelah proses penyambungan berhasil maka internet siap digunakan. Cara Menyambungkan Komputer dengan Internet

Lebih terperinci

Silabus. 30 Silabus. Kompetensi Dasar. makna imbuhan. Unsur cerita (tokoh dan latar) Pembelajaran. Materi Pokok/ ter- Menuliskan kalimat

Silabus. 30 Silabus. Kompetensi Dasar. makna imbuhan. Unsur cerita (tokoh dan latar) Pembelajaran. Materi Pokok/ ter- Menuliskan kalimat 30 Silabus Silabus Sekolah : SD dan MI Kelas/Semester : V/2 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Tema : Kegiatan Standar : Mendengarkan 5. Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menganalisis diajarkan dengan tujuan agar siswa mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menganalisis diajarkan dengan tujuan agar siswa mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan menganalisis diajarkan dengan tujuan agar siswa mampu menganalisis dengan baik dan benar, oleh karena itu menganalisis disebut kegiatan produktif

Lebih terperinci

CATATAN KECIL MASA SEKOLAH. dan cerita-cerita lainnya

CATATAN KECIL MASA SEKOLAH. dan cerita-cerita lainnya CATATAN KECIL MASA SEKOLAH dan cerita-cerita lainnya Isi Buku PENGANTAR THE LOVE BETWEEN ME AND MY BEST FRIEND SAHABAT MASA KECIL PERTEMUAN DI KEDAI PERJALANAN PERKENALAN SINGKAT BELUM ADA JUDUL 5CM HUBUNGAN

Lebih terperinci

Merupakan salah satu bentuk konstruksi sintaksis yang tertinggi. Secara tradisional: suatu rangkaian kata yang mengandung pengertian dan pikiran yang

Merupakan salah satu bentuk konstruksi sintaksis yang tertinggi. Secara tradisional: suatu rangkaian kata yang mengandung pengertian dan pikiran yang KALIMAT Merupakan salah satu bentuk konstruksi sintaksis yang tertinggi. Secara tradisional: suatu rangkaian kata yang mengandung pengertian dan pikiran yang lengkap. Secara struktural: bentuk satuan gramatis

Lebih terperinci

BAB I MANUSIA BISA TUMBUH SAYAP

BAB I MANUSIA BISA TUMBUH SAYAP BAB I MANUSIA BISA TUMBUH SAYAP Seorang pemuda bernama abid berjalan memasuki hutan untuk mencari hal baru, setelah sampai ke ujung jalan, dia tidak menyadari bahwa ada jurang di depannya, dan dia pun

Lebih terperinci

SEMUA BERAWAL DARI PIKIRAN

SEMUA BERAWAL DARI PIKIRAN SEMUA BERAWAL DARI PIKIRAN info lengkap : WA : 081224001202 BBM : D5BA3B79 Mengapa semua berawal dari pikiran?, mudah sekali menjawabnya. Karena segala sesuatu kita lakukan karena telah kita pikiran. Disadari

Lebih terperinci

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

S a t u DI PAKUAN EXPRESS S a t u DI PAKUAN EXPRESS Ya, awal tahun 2008. Pindah ke rumah sendiri. Berpisah dari orangtua, pindah kerja pula ke Jakarta. Meninggalkan kenyamanan kerja di Bogor rupanya membuatku terkaget-kaget dengan

Lebih terperinci

Pekerjaan. Menghargai kelebihan orang lain merupakan wujud sikap memiliki harga diri

Pekerjaan. Menghargai kelebihan orang lain merupakan wujud sikap memiliki harga diri Tema 4 Pekerjaan Menghargai kelebihan orang lain merupakan wujud sikap memiliki harga diri Kamu Harus Mampu Setelah mempelajari tema ini, kamu akan mampu: 1. mengenal pentingnya memiliki harga diri; 2.

Lebih terperinci

2016 PENGEMBANGAN MULTIMEDIA TUTORIAL BERBASIS GENIUS LEARNING PADA PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ANEKDOT

2016 PENGEMBANGAN MULTIMEDIA TUTORIAL BERBASIS GENIUS LEARNING PADA PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ANEKDOT Instrumen observasi Sekolah Guru yang diamati Kelas yang diamati Tanggal Observasi :.. :.. :.. :.. No Aspek yang diamati 1. Perangkat Pembelajaran 2. Proses Pembelajaran (Guru) Indikator a. Identitas RPP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang 1 BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang penelitian. Ruang lingkup penelitian dibatasi pada unsur intrinsik novel, khususnya latar dan objek penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan tersebut akan mendapatkan informasi ataupun pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan tersebut akan mendapatkan informasi ataupun pengalaman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan cara, perbuatan atau proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Interaksi yang dilakukan

Lebih terperinci

Kegiatan yang Menyenangkan

Kegiatan yang Menyenangkan 1 Kegiatan yang Menyenangkan Pernahkah kamu mendengar peribahasa malu bertanya sesat di jalan? Peribahasa ini penting kamu pahami agar tidak salah jalan, tersesat, atau tertinggal informasi. Belajar Apa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kegiatan pembelajaran di sekolah dapat dikatakan berhasil apabila

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kegiatan pembelajaran di sekolah dapat dikatakan berhasil apabila 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan pembelajaran di sekolah dapat dikatakan berhasil apabila pembelajarannya dapat dicapai dengan tuntas.tujuan pembelajaran di sekolah yang harus dicapai dirumuskan

Lebih terperinci

bahasa indonesia Kelas X MEMBANDINGKAN DAN MENGONVERSI TEKS NEGOSIASI K-13 SEMESTER 2, KELAS X SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM 2013

bahasa indonesia Kelas X MEMBANDINGKAN DAN MENGONVERSI TEKS NEGOSIASI K-13 SEMESTER 2, KELAS X SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM 2013 K-13 Kelas X bahasa indonesia MEMBANDINGKAN DAN MENGONVERSI TEKS NEGOSIASI SEMESTER 2, KELAS X SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM 2013 Standar Kompetensi 1. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

Lebih terperinci

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan. 1st Spring Hujan lagi. Padahal ini hari Minggu dan tak ada yang berharap kalau hari ini akan hujan. Memang tidak besar, tapi cukup untuk membuat seluruh pakaianku basah. Aku baru saja keluar dari supermarket

Lebih terperinci

Hemat Energi. Belajar Apa di Pelajaran 8? Menjelaskan isi drama dan memerankan drama melalui kegiatan mendengarkan

Hemat Energi. Belajar Apa di Pelajaran 8? Menjelaskan isi drama dan memerankan drama melalui kegiatan mendengarkan 8 Hemat Energi Bertelepon dan bermain drama hampir sama. Dalam dua kegiatan tersebut terdapat percakapan. Tahukah kamu bagaimana berbicara di telepon? Apa pula yang dinamakan drama itu? Belajar Apa di

Lebih terperinci

yang berbentuk datar bagian atasnya dengan sebuah ukiran kepala singa. Mereka yang berada di ruangan sudah berdiri di atas shinéga sejak dari tadi.

yang berbentuk datar bagian atasnya dengan sebuah ukiran kepala singa. Mereka yang berada di ruangan sudah berdiri di atas shinéga sejak dari tadi. Prolog Orion mempercepat langkah kakinya, baju perang yang dikenakannya membuat langkah kakinya menjadi berat, suaranya menggema di lorong gua, bergema dengan cepat seiring dengan langkah kaki yang dia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti baik dan sastra (dari bahasa Sansekerta) berarti tulisan atau karangan. Dari pengertian

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.3

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.3 SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.3 1. Sesampainya di ladang, Kancil segera mencari tempat yang tersembunyi. Saat itu Pak Tani sedang menanam timun. Kata kerja

Lebih terperinci

Kegemaran 15. Bab 2. Kegemaran

Kegemaran 15. Bab 2. Kegemaran Kegemaran 15 Bab 2 Kegemaran Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) membuat kipas dari kain sisa berdasarkan penjelasan guru; 2) menanggapi cerita pengalaman dengan kalimat

Lebih terperinci

It s a long story Part I

It s a long story Part I It s a long story Part I #throwback MFR. Mantan terakhirku di zaman smp dulu. Semasa aku dan kamu mempunyai status, orang orang di sekolah bilang pasangan paling sweet satu sekolah. Bagaimana aku dan kamu

Lebih terperinci

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu?

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu? Lampiran 1 Kerangka Wawancara Anamnesa Dimensi Cohesion Separateness/Togetherness 1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9 SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9 1. Di suatu siang yang terik, seekor burung pipit tengah asik menikmati buah Delima kesukaannya. Tiba-tiba ia dikejutkan oleh teriakan

Lebih terperinci

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua Rahasia Gudang Tua Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah suara petir yang silih berganti membuatnya susah memejamkan mata. Hiasan gantung di luar jendela kamarnya selalu bergerak ditiup angin

Lebih terperinci

Ayo, minum, katanya seolah mengajaknya ikut minum bersamanya.

Ayo, minum, katanya seolah mengajaknya ikut minum bersamanya. Keledai Cerpen Dedy Tri Riyadi (Koran Tempo, 6 April 2014) LELAKI tua itu memandang ke arah jalan yang ramai di luar jendela. Di jalanan, entah karena apa, banyak sekali orang seperti sedang menunggu sesuatu

Lebih terperinci

Setelah para penyamun pergi, Alibaba memberanikan diri keluar dari tempat

Setelah para penyamun pergi, Alibaba memberanikan diri keluar dari tempat Dahulu kala, dikota Persia, hidup 2 orang bersaudara yang bernama Kasim dan Alibaba. Alibaba adalah adik Kasim yang hidupnya miskin dan tinggal didaerah pegunungan. Ia mengandalkan hidupnya dari penjualan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sesuai dengan norma norma dan nilai nilai sosial dan saling

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sesuai dengan norma norma dan nilai nilai sosial dan saling BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesantunan dalam berbahasa di lingkungan masyarakat dan sekolah sangatlah penting, karena dengan bertutur dan berkomunikasi dengan santun dapat menjaga nilai diri sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK TINDAK TUTUR PADA NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE-LIYE. Naskah Publikasi

ANALISIS BENTUK TINDAK TUTUR PADA NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE-LIYE. Naskah Publikasi ANALISIS BENTUK TINDAK TUTUR PADA NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE-LIYE Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2 PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2 1 PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia KELAS / SEMESTER : V (Lima) / 2 (dua) Standar Kompetensi

Lebih terperinci

bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna.

bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna. PUISI bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna. Keindahan sebuah puisi disebabkan oleh: diksi, majas, rima dan irama yang terkandung dalam karya sastra tersebut. Adapun

Lebih terperinci

48. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK

48. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK 48. KOMPETENSI INTI DAN SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK KELAS: X A. SENI RUPA 3. memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

Lebih terperinci

Musim Semi Buku harian untuknya Satu Hari bolong

Musim Semi Buku harian untuknya Satu Hari bolong Musim Semi Hari ini untuk pertama kalinya aku bertemu dengan Aiko. Setelah sekitar mungkin 7tahun lebih aku tak pernah melihatnya. Aku percaya mungkin dengan cara aku berpura pura sebagai dirimu, dia masih

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Banyaknya masyarakat miskin di Indonesia menjadikan Indonesia negara

STIKOM SURABAYA BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Banyaknya masyarakat miskin di Indonesia menjadikan Indonesia negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyaknya masyarakat miskin di Indonesia menjadikan Indonesia negara dengan jumlah kemiskinan yang tinggi. Pola pikir masyarakat miskin yang menganggap sebuah

Lebih terperinci

Soal UTS Bahasa Indonesia Kelas VI Semester 2

Soal UTS Bahasa Indonesia Kelas VI Semester 2 Soal UTS Bahasa Indonesia Kelas VI Semester 2 www.juraganles.com I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling benar! 1. Bacalah penggalan pidato berikut! Hadirin yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia mengandung keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia mengandung keterampilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia mengandung keterampilan berbahasa yang terdiri dari keterampilan menyimak, membaca, berbicara, menulis dan satu sama

Lebih terperinci

SOAL ULANGAN HARIAN. Standart Kompetensi : - Memahami teks dan cerita anak yang dibacakan

SOAL ULANGAN HARIAN. Standart Kompetensi : - Memahami teks dan cerita anak yang dibacakan SOAL ULANGAN HARIAN Hari / Tanggal :Senin, 03-09 - 2012 Kelas / semester :VI (Enam ) Waktu :35 menit Standart Kompetensi : - Memahami teks dan cerita anak yang dibacakan No Soal soal Isilah titik-titik

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 2

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 2 PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 2 1 PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia KELAS / SEMESTER : VI (Enam) / 2 (dua) Standar Kompetensi

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelajaran 9

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelajaran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelajaran 9 Sekolah : SD dan MI Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : V/2 Standar Kompetensi : Mendengarkan 5. Memahami cerita tentang suatu peristiwa

Lebih terperinci

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA )/MADRASAH ALIYAH (MA)/ SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA )/MADRASAH ALIYAH (MA)/ SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) KELAS: X KOMPETENSI INTI DAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA )/MADRASAH ALIYAH (MA)/ SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

Lebih terperinci

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 MALANG

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 MALANG UKBM BIN-3.5/4.5/1/5 BAHASA INDONESIA PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 MALANG UNIT KEGIATAN BELAJAR BIN 3.5/4.5/1/5 MENGEVALUASI DAN MENGONSTRUKSI TEKS ANEKDOT

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN HASIL WAWANCARA Informan I Nama : Manimbul Hutauruk Tanggal Wawancara : 31 Januari 2015 Tempat : Rumah Bapak Manimbul Hutauruk Waktu : Pukul 13.00 WIB 1. Berapa lama anda tinggal di Desa Hutauruk?

Lebih terperinci

Kami sering melakukan kegiatan bersama, yaitu

Kami sering melakukan kegiatan bersama, yaitu Sebutkan anggota keluargamu di rumah? Sebutkan sifat-sifat anggota keluargamu tersebut! Ceritakan dalam bahasa tulis sederhana mengenai kebersamaan keluargamu! Anggota keluargaku adalah Sifat-sifat mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah hasil imajinasi manusia yang dapat menimbulkan kesan pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan ungkapan pikiran dan perasaan, baik tentang

Lebih terperinci

Teguran Allah kepada Musa. Ditulis oleh Wiki

Teguran Allah kepada Musa. Ditulis oleh Wiki Kisah Musa dan Khiḍr dituturkan oleh Al-Qur'an dalam Surah Al-Kahf ayat 65-82. Menurut Ibnu Abbas, Ubay bin Ka'ab menceritakan bahawa beliau mendengar nabi Muhammad bersabda: Sesungguhnya pada suatu hari,

Lebih terperinci

ANALISIS ISI PESAN DALAM KARIKATUR DI INTERNET SEBAGAI KRITIK SOSIAL

ANALISIS ISI PESAN DALAM KARIKATUR DI INTERNET SEBAGAI KRITIK SOSIAL 1 ANALISIS ISI PESAN DALAM KARIKATUR DI INTERNET SEBAGAI KRITIK SOSIAL SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Oleh:

Lebih terperinci

Dengarkan Allah Bila Saudara Berdoa

Dengarkan Allah Bila Saudara Berdoa Dengarkan Allah Bila Saudara Berdoa!II Allah Ingin Berbicara dengan Saudara *I Bagaimana Allah Berbicara dengan Saudara li Bagaimana Mendengar Allah Berbicara III Bertindak Menurut Apa yang Dikatakan Allah

Lebih terperinci

4. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMA/MA/SMK/MAK (PEMINATAN)

4. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMA/MA/SMK/MAK (PEMINATAN) 4. KOMPETENSI INTI DAN BAHASA INDONESIA SMA/MA/SMK/MAK (PEMINATAN) KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)

Lebih terperinci

IDHAM HAMDANI. Nah! Cerita-Cerita Pak Idham di Kelas. Penerbit Dawam Karya Biasa

IDHAM HAMDANI. Nah! Cerita-Cerita Pak Idham di Kelas. Penerbit Dawam Karya Biasa IDHAM HAMDANI Nah! Cerita-Cerita Pak Idham di Kelas Penerbit Dawam Karya Biasa Nah! Cerita-Cerita Pak Idham di Kelas Oleh: Idham Hamdani Copyright 2016 by Idham Hamdani Penerbit Dawam Karya Biasa dawamkaryabiasa@ymail.com

Lebih terperinci

ASEP DI JAKARTA. Sebuah novel karya Nday

ASEP DI JAKARTA. Sebuah novel karya Nday ASEP DI JAKARTA Sebuah novel karya Nday ASEP DI JAKARA Oleh: Nday Copyright 2013 by Nday Dulu saya pikir Indonesia itu Jakarta. Pemahaman saya tentang Indonesia itu absurd... Setelah saya keliling Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan ungkapan pikiran dan perasaan, baik tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan mengekspresikan gagasan

Lebih terperinci

BERCERITA PADA ANAK SERI BACAAN ORANG TUA

BERCERITA PADA ANAK SERI BACAAN ORANG TUA 24 SERI BACAAN ORANG TUA BERCERITA PADA ANAK Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional Milik Negara

Lebih terperinci

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri. INT. CLASSROOM - DAY Suasana kelas yang bising akan obrolan murid terhenti oleh sahutan guru yang mendatangi mereka dan membawa seorang murid yang berdiri di depan pintu kelas. GURU Anak-anak, hari ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya, dengan medium bahasa. Sebagai

Lebih terperinci

: Ainul Khilmiah, Ella yuliatik, Anis Citra Murti, Majid Muhammad Ardi SMART?: SEBUAH TAFSIR SOLUSI IDIOT ATAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI

: Ainul Khilmiah, Ella yuliatik, Anis Citra Murti, Majid Muhammad Ardi SMART?: SEBUAH TAFSIR SOLUSI IDIOT ATAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI Ditulis oleh : Ainul Khilmiah, Ella yuliatik, Anis Citra Murti, Majid Muhammad Ardi Pada 08 November 2015 publikasi film SMART? dalam screening mononton pada rangkaian acara Kampung Seni 2015 pukul 20.30

Lebih terperinci

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM SCRIP ADA APA DENGAN CINTA? KARYA RUDI SOEDJARWO

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM SCRIP ADA APA DENGAN CINTA? KARYA RUDI SOEDJARWO TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM SCRIP ADA APA DENGAN CINTA? KARYA RUDI SOEDJARWO SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Lebih terperinci

Memelihara kebersihan lingkungan merupakan salah satu contoh aturan yang ada di masyarakat.

Memelihara kebersihan lingkungan merupakan salah satu contoh aturan yang ada di masyarakat. Memelihara kebersihan lingkungan merupakan salah satu contoh aturan yang ada di masyarakat. Bagaimana jika kelasmu kotor? Sampah berserakan di manamana? Tentu kalian tidak senang! Dalam menerima pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan termasuk salah satu dasar pengembangan karakter seseorang. Karakter merupakan sifat alami jiwa manusia yang telah melekat sejak lahir (Wibowo, 2013:

Lebih terperinci

Nyai Ontosoroh. Heny Marwati. Anak-Anak Bumi Manusia 3

Nyai Ontosoroh. Heny Marwati. Anak-Anak Bumi Manusia 3 Nyai Ontosoroh Heny Marwati Pagi yang terasa panas. Matahari sepertinya terlalu cepat memunculkan sinarnya. Kulihat ayam jantan mulai malas untuk mengumandangkan suaranya membangunkan warga Boerderij Buitenzorg.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media adalah salah satu cara yang dilakukan masyarakat untuk mengutarakan pendapat. Adanya media ini masyarakat bisa memberikan informasi kepada khalayak umum.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini banyak acara talk show di berbagai stasiun televisi. Contoh talk show

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini banyak acara talk show di berbagai stasiun televisi. Contoh talk show 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini banyak acara talk show di berbagai stasiun televisi. Contoh talk show tersebut antara lain Buaya Show di Indosiar, Satu Jam Lebih Dekat di Tvone,

Lebih terperinci