Belanja dari APBN/APBD. Ada PPh dan PPN. setor ke kas negara. Laporkan ke KPP

Transkripsi

1

2 Belanja dari APBN/APBD Ada PPh dan PPN setor ke kas negara Laporkan ke KPP

3 DAFTAR/UPDATE DATA POTONG/PUNGUT PAJAK KEWAJIBAN BENDAHARA SETOR KE KAS NEGARA LAPOR SPT MASA

4 BELUM MEMILIKI Segera daftarkan Bendahara NPWP? Satker/Instansi anda pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama terdekat

5 Jangan lupa melakukan update data, SUDAH MEMILIKI terutama bila terjadi perubahan pegawai yang menjabat sebagai bendahara! NPWP

6 DIPA Belanja Pegawai Belanja Barang/Jasa Belanja Modal 5

7 6

8 SKEMA PEMOTONGAN PPH PASAL 21 Sumber Dana APBN/APBD Penghasilan Tetap dan Teratur Setiap Bulan Gaji, Uang Pensiun Dan Tunjangan Lainnya Penghasilan Lainnya Uang Lembur, Uang Makan, Honorarium, Jasa Profesi Diterima Oleh Pejabat Negara, PNS, TNI/Polri & Pensiunan Diterima Oleh Bukan Pejabat Negara, PNS, TNI/Polri & Pensiunan Terutang PPh Pasal 21 Ditanggung Pemerintah, Kecuali atas PPh Pasal 21 Atas tambahan tarif 20% karena tidak bernpwp Tidak Ditanggung Pemerintah Ketentuan Umum PPh Pasal 21 Tidak Bersifat Final Bersifat Final Tidak Bersifat Final

9 PENGHASILAN BRUTO GAJI & TUNJANGAN YG TERKAIT DIKURANGI: - BIAYA JABATAN, 5% DARI PENGH. BRUTO - IURAN YG TERIKAT DGN PENGH. TETAP BIAYA JABATAN MAKS 6 JUTA/SETAHUN PENGHASILAN NETO DIKURANGI PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP) PENGHASILAN KENA PAJAK TARIF PS.17 UU PPh JIKA WP TDK MEMILIKI NPWP MAKA TARIFNYA 20% LEBIH TINGGI PAJAK TERUTANG DITANGGUNG OLEH PEMERINTAH 8

10 PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP) (PASAL 7 AYAT (1) UU PPh) PERATURAN MENTERI KEUANGAN RI NOMOR 101/PMK.O10/2016 Rp Rp Rp UNTUK DIRI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TAMBAHAN UNTUK WAJIB PAJAK KAWIN TAMBAHAN UNTUK SETIAP ANGGOTA KELUARGA SEDARAH SEMENDA DALAM GARIS KETURUNAN LURUS SERTA ANAK ANGKAT YG MENJADI TANGGUNGAN SEPENUHNYA MAKSIMAL 3 ORANG Penghitungan PPh Pasal 21 Terutang untuk Masa Pajak Juli s.d Desember 2016 dihitung dengan menggunakan PTKP Baru PENERAPAN PTKP DITENTUKAN OLEH KEADAAN PADA AWAL TAHUN PAJAK ATAU AWAL BULAN DARI BAGIAN TAHUN PAJAK

11 No Lapisan Penghasilan Tarif 1. s.d. Rp % 2. Di atas Rp s.d. Rp % 3. Di atas Rp s.d.rp ,- 25% 4. Di atas Rp %

12 Dokumen FORMULIR 1721-A2 Nomor bukti pemotongan: mm.yy - xxxxxxx dua digit pertama: kode; mm: masa pajak; yy: tahun; xxxxxxx: no urut sepanjang tahun. NIK Kode objek pajak Penghasilan tetap dan teratur yang pembayarannya terpisah dari gaji Penghasilan dari masa sebelumnya (pegawai pindahan). 11

13 NO. Jenis Penghasilan 1. Uang Makan 2. Uang Lembur 3. Honor Kegiatan 12

14 Hitung PPh Pasal 21 NO. PENERIMA PENGHASILAN TARIF Ket 1. PNS Golongan I dan II Anggota TNI dan Anggota POLRI Golongan Pangkat Tamtama dan Bintara, dan Pensiunannya 0% Dibuat Bukti Pemotongan 2. PNS Golongan III Anggota TNI dan Anggota POLRI Golongan Pangkat Perwira Pertama, dan pensiunannya 5% Dibuat Bukti Pemotongan 3. PNS Golongan IV Anggota TNI dan Anggota POLRI Golongan Pangkat Perwira Menengah dan Perwira Tinggi, dan Pensiunannya 15% Dibuat Bukti Pemotongan 13

15 Hitung PPh Pasal 21 Hamid Abdul Goffar merupakan Pegawai Negeri Sipil golongan III.b di Lingkungan Kementerian ABC menerima honor atas kegiatan sebesar Rp ,00. Pajak yang dibayarkan atas honor tersebut adalah: 5% X Rp ,00 = Rp ,00 14

16 Nomor bukti pemotongan: mm.yy - xxxxxxx dua digit pertama: kode; mm: masa pajak; yy: tahun; xxxxxxx: no urut sepanjang tahun. NIK/No Paspor Kode objek pajak 15

17 1. Pegawai Tidak Tetap/ Tenaga Kerja Lepas/ Honorer 2. Bukan pegawai, antara lain meliputi: Tenaga ahli ( Pengacara, Akuntan, Arsitek, Dokter, Konsultan, Notaris, Penilai, Aktuaris) Seniman/pekerja seni, pembawa acara Olahragawan Penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh dan moderator Pengarang, peneliti, penerjemah Pemberi jasa dalam segala bidang Agen iklan Pengawas dan pengelola proyek Pembawa pesanan/yang menemukan langganan/perantara Petugas penjaja barang dagangan Petugas dinas luar asuransi Distributor MLM, Direct Selling 3. Peserta kegiatan, antara lain meliputi: Peserta perlombaan Peserta rapat, konferensi, sidang, pertemuan, kunjungan kerja Peserta/anggota kepanitiaan Peserta pendidikan, pelatihan dan magang Peserta kegiatan lainnya

18 Upah/Uang Saku Harian, Mingguan, Satuan, Borongan Upah/Uang Saku Harian > Tidak Dipotong Dikurangi Dipotong 5% Upah kumulatif > Rp s.d. Rp sebulan Upah sehari dikurangi PTKP sehari Tarif PPh 21 : 5% Dibayarkan Bulanan Atau Jumlah Upah Kumulatif satu bulan melebihi Dikali Rp Dikurangi PTKP Setahun Penghasilan Kena Pajak Dikenakan Tarif Ps 17 PPh Ps 21 Setahun Dibagi 12 PPh Pasal 21 Sebulan

19 Tarif Pasal 17 X 50% Jumlah Penghasilan Bruto

20 Hitung PPh Pasal 21 Muhammad merupakan Motivatior yang diundang oleh Kementerian dalam rangka pelaksanaan peningkatan motivasi dan diberikan imbalan sebesar Rp ,00. Pajak yang dibayarkan atas honor tersebut adalah: 5% X 50% x Rp ,00 = Rp ,- 19

21 Persyaratan : Memiliki NPWP, Hanya Menerima Penghasilan Dari Pemotong Pajak Yang Bersangkutan, dan Tidak Memperoleh Penghasilan Lainnya Memenuhi Tarif Pasal 17 atas Jumlah Kumulatif Penghasilan Kena Pajak PKP adalah 50% X Jumlah Ph Bruto Dikurangi PTKP per bulan Menyerahkan fotokopi kartu NPWP dan bagi wanita kawin menyerahkan fotokopi NPWP suami serta fotokopi surat nikah & KK Tidak Memenuhi Tarif Pasal 17 atas 50% X Jumlah Kumulatif Penghasilan Bruto Dalam hal Dokter Yang Praktik di RS/Klinik Jumlah Penghasilan Bruto adalah Sebesar Jasa Dokter Yang Dibayarkan Pasien melalui RS/Klinik sebelum Dipotong Biaya-Biaya atau Bagi Hasil RS/Klinik

22 PPh Pasal 21 atas Bukan Pegawai Persyaratan Terpenuhi Penghasilan 50% dari PTKP Penghasilan Penghasilan Tarif PPh Kena Pajak Pasal 17 Pasal 21 Bulan Bruto Penghasilan Kena Pajak Kumulatif ayat (1) terutang huruf a (Rupiah) Bruto (Rupiah) (Rupiah) (Rupiah) UU PPh (Rupiah) (1) (2) (3)=50%x(2) (4) (5) (6) (7) (8)=(4)x(6) Januari % Februari % Maret % April % Mei % Juni % Juli % Agustus % September % Oktober % November % % Desember % Jumlah

23 TARIF PS. 17 DITERAPKAN ATAS : JUMLAH PENGHASILAN BRUTO PEMBAYARAN YANG BERSIFAT UTUH DAN TIDAK DAPAT DIPECAH

24 Nomor bukti pemotongan: mm.yy - xxxxxxx dua digit pertama: kode; mm: masa pajak; yy: tahun; xxxxxxx: no urut sepanjang tahun. NIK/No Paspor Kode objek pajak a. Pastikan Orang Pribadi Yang menerima penghasilan mempunyai NPWP Jika Tidak Mempunyai atau Tidak Memberikan NPWP dikenakan tarif 20% lebih Tinggi 23

25 Bayar PPh Pasal 21 Billing System 1. NPWP, Nama dan alamat diisi atas nama Bendahara 2. Kode Akun Kode Jenis Setor PPh 21 atas penghasilan tetap dan teratur serta PPh 21 atas penghasilan lain yag diterima non PNS : 100 PPh Pasal 21 atas penghasilan lain yang di terima PNS dan bersifat final : Pembayaran dilakukan paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya 24

26 P e l a p o r a n Pelaporan Paling Lambat di Lakukan Setiap Tanggal 20 Bulan Berikutnya 25

27 SPT Kertas e-spt Langsung Pos/Perusahaan Jasa Ekspedisi/Jasa Kurir e-filing DJP Wajib e-spt apabila dalam satu masa pajak terdapat: a. pemotongan PPh Pasal 21 terhadap pegawai tetap/penerima pensiun/pns, TNI/POLRI, Pejabat Negara lebih dari 20 orang; dan/atau b. pemotongan PPh Pasal 21 (tidak final) dan/atau Pasal 26 dengan bukti pemotongan lebih dari 20 dokumen; dan/atau c. pemotongan PPh Pasal 21(final) dengan bukti pemotongan lebih dari 20 dokumen; dan/atau d. penyetoran pajak dengan SSP dan/atau bukti Pbk lebih dari 20 dokumen. Apabila telah e-spt, tidak diperbolehkan lagi menyampaikan SPT manual untuk masamasa pajak berikutnya. KPP Madya termasuk KPP di lingkungan Kanwil DJP Jakarta Khusus dan Kanwil DJP Wajib Pajak Besar wajib menyampaikan e-spt (PER-6/PJ/2009). Apabila tidak memenuhi ketentuan, SPT dianggap tidak disampaikan.

28 27

29 Belanja Barang Belanja Jasa PPh Pasal 22 PPN PPh Pasal 23 PPN 28

30 BENDAHARA SEBAGAI PEMUNGUT PPh PASAL 22 Peraturan Menteri Keuangan No.154/PMK.03/2010 stdd Peraturan Menteri Keuangan No.16/PMK.010/2016 DITJEN ANGGARAN BENDAHARA PEMERINTAH PUSAT/DAERAH BENDAHARA BEA & CUKAI YANG MELAKUKAN PEMBAYARAN ATAS PEMBELIAN BARANG DI ATAS 2 JUTA MEMUNGUT PPh PASAL 22 Disetorkan paling lambat pada hari yang sama dengan saat pemungutan PPh Pasal 22

31 PPh Pasal 22 Pajak sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan barang

32 DIKECUALIKAN DARI PEMUNGUTAN PPh PASAL 22 PEMBAYARAN ATAS PENYERAHAN BARANG YANG JUMLAHNYA PALING BANYAK Rp DAN TIDAK MERUPAKAN PEMBAYARAN YANG TERPECAH-PECAH DILAKUKAN OTOMATIS TANPA SKB PEMBAYARAN UNTUK PEMBELIAN BAHAN BAKAR MINYAK, LISTRIK, GAS, AIR MINUM / PDAM, DAN BENDA BENDA POS DILAKUKAN OTOMATIS TANPA SKB

33 SAAT PEMUNGUTAN PPh PASAL 22 PADA SETIAP PELAKSANAAN PEMBAYARAN ATAS PENYERAHAN BARANG OLEH REKANAN TARIF 1,5% DARI HARGA/NILAI PEMBELIAN BARANG JIKA REKANAN TDK MEMILIKI NPWP MAKA TARIFNYA 100% LEBIH TINGGI Jika Tarif Normal 1,5% maka 100% lebih Tinggi = 1,5% x 200% = 3%

34 TATA CARA PEMUNGUTAN DAN PENYETORAN PPh PASAL 22 Pasal 2 ayat 11 & 12 PMK 242/PMK.03/2014 LS PPh Pasal 22 yang pemungutannya dilakukan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atau Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM) sebagai Pemungut PPh Pasal 22, harus disetor pada hari yang sama dengan pelaksanaan pembayaran kepada Pengusaha Kena Pajak rekanan pemerintah melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara. UP PPh Pasal 22 yang dipungut oleh Bendahara Pengeluaran, harus disetor paling lama 7 (tujuh) hari setelah tanggal pelaksanaan pembayaran atas penyerahan barang yang dibiayai dari belanja Negara atau belanja Daerah, dengan menggunakan Surat Setoran Pajak atas nama rekanan dan ditandatangani oleh bendahara. 33

35 Dokumen Pembayaran 1. NPWP, Nama dan alamat diisi atas nama Rekanan 2. Kode Akun Kode Jenis Setor Penyetor Cap dan Tandatangan Bendahara 34

36 PELAPORAN SPT MASA PPh PASAL 22 SPT Induk Daftar SSP Dilaporkan paling lambat tanggal 14 bulan berikutnya

37 PPh Pasal 23 Pajak sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan jasa

38 HADIAH DAN PENGHARGAAN SEHUBUNGAN DENGAN KEGIATAN SELAIN YANG TELAH DIPOTONG PPh. 21 SEWA DAN PENGHASILAN LAIN SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN HARTA IMBALAN SEHUBUNGAN DENGAN: JASA TEKNIK JASA MANAJEMEN JASA KONSULTAN HUKUM JASA KONSULTAN PAJAK JASA LAIN SELAIN JASA YG TELAH DIPOTONG PPh PSL 21 PENGHASILAN YANG BERASAL DARI MODAL : DEVIDEN BUNGA ROYALTI

39 1. JASA PENILAI (APPRAISAL); 2. JASA AKTUARIS; DAFTAR JASA LAIN (PMK-141/PMK.03/2015) 3. JASA AKUNTANSI, PEMBUKUAN DAN ATESTASI LAPORAN KEUANGAN; 4. JASA HUKUM; 5. JASA ARSITEKTUR; 6. JASA PERENCANAAN KOTA DAN ARSITEKTUR LANDSCAPE; 7. JASA PERANCANG (DESIGN); 8. JASA PENGEBORAN (DRILLING) DI BIDANG PENAMBANGAN MIGAS, KEC. YANG DILAKUKAN OLEH BUT; 9. JASA PENUNJANG DI BIDANG USAHA PANAS BUMI DAN PENAMBANGAN MIGAS; 10. JASA PENAMBANGAN DAN JASA PENUNJANG DI BIDANG PENAMBANGAN SELAIN MIGAS; 11. JASA PENUNJANG DI BIDANG PENERBANGAN DAN BANDAR UDARA; 12. JASA PENEBANGAN HUTAN; 38

40 13. JASA PENGOLAHAN LIMBAH; DAFTAR JASA LAIN (PMK-141/PMK.03/2015) 14. JASA PENYEDIA TENAGA KERJA DAN/ATAU TENAGA AHLI (OUTSOURCING SERVICES); 15. JASA PERANTARA DAN/ATAU KEAGENAN; 16. JASA DI BIDANG PERDAGANGAN SURAT-SURAT BERHARGA, KEC. YANG DILAKUKAN OLEH BURSA EFEK, KSEI DAN KPEI; 17. JASA KUSTODIAN/PENYIMPANAN/PENITIPAN, KECUALI YANG DILAKUKAN OLEH KSEI; 18. JASA PENGISIAN SUARA (DUBBING) DAN/ATAU SULIH SUARA; 19. JASA MIXING FILM; 20. JASA PEMBUATAN SARANA PROMOSI FILM, IKLAN, POSTER, PHOTO, SLIDE, KLISE, BANNER, PAMPHLET, BALIHO DAN FOLDER; 39

41 DAFTAR JASA LAIN (PMK-141/PMK.03/2015) 21. JASA SEHUBUNGAN DENGAN SOFTWARE ATAU HARDWARE ATAU SISTEM KOMPUTER, TERMASUK PERAWATAN, PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN; 22. JASA PEMBUATAN DAN/ATAU PENGELOLAAN WEBSITE; 23. JASA INTERNET TERMASUK SAMBUNGANNYA; 24. JASA PENYIMPANAN, PENGOLAHAN, DAN/ATAU PENYALURAN DATA, INFORMASI DAN/ATAU PROGRAM; 25. JASA INSTALASI/PEMASANGAN MESIN, PERALATAN, LISTRIK, TELEPON, AIR, GAS, AC DAN/ATAU TV KABEL, SELAIN YANG DILAKUKAN OLEH WAJIB PAJAK YANG RUANG LINGKUPNYA DI BIDANG KONSTRUKSI DAN MEMPUNYAI IZIN DAN/ATAU SERTIFIKASI SEBAGAI PENGUSAHA KONSTRUKSI 40

42 DAFTAR JASA LAIN (PMK-141/PMK.03/2015) 26. JASA PERAWATAN/PERBAIKAN/PEMELIHARAAN MESIN, PERALATAN, LISTRIK, TELEPON, AIR, GAS, AC, TV KABEL, ALAT TRANSPORTASI/KENDARAAN DAN/ATAU BANGUNAN, SELAIN YANG DILAKUKAN OLEH WAJIB PAJAK YANG RUANGAN LINGKUPNYA DI BIDANG KONSTRUKSI DAN MEMPUNYAI IZIN DAN/ATAU SERTIFIKASI SEBAGAI PENGUSAHA KONSTRUKSI; 27. JASA PERAWATAN KENDARAAN DAN/ATAU ALAT TRANSPORTASI DARAT; 28. JASA MAKLON; 29. JASA PENYELIDIKAN DAN KEAMANAN; 30. JASA PENYELENGARAAN KEGIATAN ATAU EVENT ORGANIZER; 31. JASA PENYEDIAAN TEMPAT DAN/ATAU WAKTU DALAM MEDIA MASSA, MEDIA LUAR RUANG ATAU MEDIA LAIN UNTUK PENYAMPAIAN INFORMASI, DAN/ATAU JASA PERIKLANAN; 41

43 32. JASA PEMBASMIAN HAMA; DAFTAR JASA LAIN (PMK-141/PMK.03/2015) 33. JASA KEBERSIHAN ATAU CLEANING SERVICE; 34. JASA SEDOT SEPTIC TANK; 35. JASA PEMELIHARAAN KOLAM; 36. JASA KATERING ATAU TATA BOGA; 37. JASA FREIGHT FORWARDING; 38. JASA LOGISTIK; 39. JASA PENGURUSAN DOKUMEN; 40. JASA PENGEPAKAN; 41. JASA LOADING DAN UNLOADING; 42. JASA LABORATORIUM DAN/ATAU PENGUJIAN KECUALI YANG DILAKUKAN OLEH LEMBAGA ATAU INSTITUSI PENDIDIKAN DALAM RANGKA PENELITIAN AKADEMIS; 43. JASA PENGELOLAAN PARKIR; 42

44 44. JASA PENYONDIRAN TANAH; DAFTAR JASA LAIN (PMK-141/PMK.03/2015) 45. JASA PENYIAPAN DAN/ATAU PENGOLAHAN LAHAN; 46. JASA PEMBIBITAN DAN/ATAU PENANAMAN BIBIT; 47. JASA PEMELIHARAAN TANAMAN; 48. JASA PEMANENAN; 49. JASA PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN, PERKEBUNAN,PERIKANAN, PETERNAKAN, DAN/ ATAU PERHUTANAN; 50. JASA DEKORASI; 51. JASA PENCETAKAN/PENERBITAN; 52. JASA PENERJEMAHAN; 53. JASA PENGANGKUTAN/ EKSPEDISI KECUALI YANG TELAH DIATUR DALAM PASAL 15 UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN; 54. JASA PELAYANAN KEPELABUHAN; 55. JASA PENGANGKUTAN MELALUI JALUR PIPA; 43

45 DAFTAR JASA LAIN (PMK-141/PMK.03/2015) 56. JASA PENGELOLAAN PENITIPAN ANAK; 57. JASA PELATIHAN DAN/ ATAU KURSUS; 58. JASA PENGIRIMAN DAN PENGISIAN UANG KE ATM; 59. JASA SERTIFIKASI; 60. JASA SURVEY; 61. JASA TESTER, DAN 62. JASA SELAIN JASA-JASA TERSEBUT DI ATAS YANG PEMBAYARANNYA DIBEBANKAN PADA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA ATAU ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH Peraturan ini berlaku 30 hari sejak tanggal diundangkan. Diundangkan tanggal 27 Juli

46 WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI / BADAN YG DAPAT MENUNJUKKAN SKB PEMOTONGAN PPh PASAL 23/26 YG MELAKSANAKAN PROYEK PEMERINTAH YANG DIDANAI HIBAH/PINJAMAN LN

47 JIKA REKANAN TDK MEMILIKI NPWP MAKA TARIFNYA 100% LEBIH TINGGI OBJEK PPh PASAL 23 HADIAH DAN PENGHARGAAN, DEVIDEN, BUNGA DAN ROYALTI SEWA DAN JASA LAINNYA TARIF 15% TARIF 2% JUMLAH BRUTO DASAR PEMOTONGAN

48 DILAKUKAN PADA SAAT MEMBAYARKAN PENGHASILAN OLEH BENDAHARA

49 JUMLAHKAN PPh PSL 23/26 DALAM BUKTI PEMOTONGAN SELAMA SATU BULAN TAKWIM 1. Disetor ke bank persepsi atau kantor pos dan giro dgn menggunakan ssp 2. NPWP, Nama dan Alamat diisi dengan identitas Bendahara 3. Kode Akun Pajak : Kode Jenis Setoran 100 untuk PPh pasal 23 selain dividen, bunga, royalti dan jasa 104 untuk PPh Pasal 23 atas jasa PALING LAMBAT TGL 10 BULAN TAKWIM BERIKUTNYA SETELAH BULAN SAAT TERUTANGNYA PAJAK APABILA TGL 10 JATUH PD HARI LIBUR, MAKA PENYETORAN DILAKUKAN PADA HARI KERJA BERIKUTNYA

50 MENGISI DGN LENGKAP DAN BENAR SPT MASA PPh PSL 23/26 + * LEMBAR KE-3 SSP BUKTI SETORAN PPh PSL 23/26 * DAFTAR BUKTI PEMOTONGAN PPh PSL 23/26 * LEMBAR KE-2 BUKTI PEMOTONGAN DILAPORKAN SELAMBAT-LAMBATNYA 20 HARI SETELAH BULAN TAKWIM BERAKHIR

51 Penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh wajib pajak dengan peredaran bruto (omzet) yang tidak melebihi Rp4,8 miliar dalam 1 tahun pajak. peredaran bruto (omzet) merupakan jumlah peredaran bruto (omzet) semua gerai/counter/outlet atau sejenisnya baik pusat maupun cabangnya. Pajak yang terutang dan harus dibayar adalah 1% dari jumlah peredaran bruto (omzet) Tidak dilakukan pemungutan dan/atau pemotongan 50

52 51

53 Belanja Modal PPh Pasal 22 PPh Pasal 4 Ayat 2 PPN 52

54 PPh Pasal 4 Ayat 2

55 OBYEK PAJAK PPH PASAL 4 AYAT (2) 1 JASA KONSTRUKSI 2 SEWA TANAH DAN/ ATAU BANGUNAN 3 PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN

56 IMBALAN JASA KONSTRUKSI FINAL JASA PELAKSANAAN JASA PERENCANAAN & PENGAWASAN YG MEMILIKI KUALIFIKASI USAHA KECIL YG TIDAK MEMILIKI KUALIFIKASI USAHA YG MEMILIKI KUALIFIKASI USAHA MENENGAH ATAU KUALIFIKASI BESAR YG MEMILIKI KUALIFIKASI USAHA YG TIDAK MEMILIKI KUALIFIKASI USAHA 2% 4% 3% 4% 6% DARI JUMLAH PEMBAYARAN ATAU JUMLAH PENERIMAAN YG MERUPAKAN BAGIAN NILAI KONTRAK TIDAK TERMASUK PPN

57 Dokumen Penghitungan dan Pembayaran 1. NPWP, Nama dan alamat diisi atas Bendahara 2. Kode Akun Kode Jenis Setor Penyetor Cap dan Tandatangan Bendahara Menyetorkan PPh yang Telah Dipungut Dgn Menggunakan SSP Pada Bank Persepsi/ Kantor Pos, Selambat-lambatnya tanggal 10 Bulan Berikutnya Penghitungan 56

58 PPh PASAL 4 (2) ATAS SEWA TANAH DAN/ATAU BANGUNAN BENDAHARA PP NO 5 TAHUN 2002 SUBYEK PAJAK OBYEK PAJAK WAJIB PAJAK SUMBER DANA TARIF Orang Pribadi atau Badan Penghasilan dari Persewaan Tanah dan/atau Bangunan Penyewa / Bendahara Pemerintah APBN/APBD 10% (Sepuluh Persen) PPh Pasal 4 (2) SSP 10% x Nilai Persewaan atas Tanah dan Bangunan diisi dengan NPWP dan identitas Bendahara, ditandatangani oleh Bendahara Pemerintah sebagai penyetor kode jenis setor : 403

59 Dokumen Penghitungan dan Pembayaran 1. diisi dengan NPWP dan identitas Bendahara, ditandatangani oleh Bendahara Pemerintah 2. Kode Akun Kode Jenis Setor Penyetor Cap dan Tandatangan Bendahara Menyetorkan PPh yang Telah Dipungut Dgn Menggunakan SSP Pada Bank Persepsi/ Kantor Pos, Selambat-lambatnya tanggal 10 Bulan Berikutnya

60 PPh PASAL 4 (2) PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN BENDAHARA PP NO 34 TAHUN 2016 SUBYEK PAJAK OBYEK PAJAK WAJIB PAJAK SUMBER DANA TARIF PPh Pasal 4 (2) SSP Orang Pribadi atau Badan Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan Bendahara Pemerintah APBN/APBD 2,5% (Nol Persen) % X Nilai Pengalihan Hak atas Bumi dan/atau Bangunan diisi dengan NPWP dan identitas Orang Pribadi atau Badan, ditandatangani oleh Bendahara Pemerintah sebagai penyetor. Kode Jenis Setoran 402

61 Melaporkan Pemotongan kepada Kepala KPP Setempat, Selambat-lambatnya Tgl 20 Bulan Berikutnya 60

62 Pajak Pertambahan Nilai

63 PENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI Pada dasarnya seluruh Penyerahan Barang dan Jasa dikenakan PPN, namun ada pengecualian : TIDAK DIKENAKAN DIBEBASKAN DITANGGUNG PEMERINTAH TARIF 0%

64 PAJAK PERTAMBAHAN NILAI TIDAK DIKENAKAN Barang Barang Hasil Pertambangan Barang Kebutuhan Pokok Rakyat Banyak Makanan & Minuman di Hotel, Rumah Makan Uang, Emas Batangan & Surat Berharga Jasa Pelayanan Kesehatan Pelayanan Sosial Pengiriman Surat dgn Prangko Jasa Keuangan Jasa Keagamaan Pendidikan Kesenian & Hiburan Penyiaran Angkutan Umum Darat & Air Tenaga Kerja Perhotelan Jasa Katering atau Tata Boga Jasa yang Disediakan Pemerintah

65 PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DIBEBASKAN Barang Senjata & Amunisi Vaksin Folio Buku Pelajaran Kapal Laut Pesawat Udara & Suku Cadang KA dan Suku Cadang Peralatan Foto Udara (meliputi penyerahan DN dan Impornya) Rumah Sederhana Jasa Yang Diterima Perusahaan Pelayaran Niaga Nasional Yang Diterima Perusahaan Angkutan Udara Niaga Nasional Yang Diterima PT KAI atas reparasi kereta Yang Diterima Pemborong Pembangunan Rumah Sederhana

66 PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DITANGGUNG PEMERINTAH TARIF 0% Dalam rangka mendukung kebijakan di sektor riil. Contoh : PPN DTP MinyaKita Dikenakan atas Ekspor Barang dan Jasa Kena Pajak

67 PEMBAYARAN YANG TIDAK DIPUNGUT PPN OLEH BENDAHARA 1 TIDAK MELEBIHI DARI JUMLAH Rp ,00 TERMASUK PPN DAN/ATAU PPnBM DAN MERUPAKAN PEMBAYARAN YG TDK DIPECAH-PECAH 2 BBM DAN NON-BBM YG PENYERAHANNYA DILAKUKAN OLEH PERTAMINA 3 ATAS JASA ANGKUTAN UDARA YG DISERAHKAN OLEH PERUSAHAAN PENERBANGAN 4 ATAS PENYERAHAN BKP/JKP YG MENURUT PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU, MENDAPAT FASILITAS PPN TIDAK DIPUNGUT DAN/ATAU DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PPN 5 UNTUK PEMBEBASAN TANAH, KECUALI PEMBAYARAN ATAS PENYERAHAN TANAH OLEH REAL ESTATE ATAU INDUSTRIAL ESTATE 6 UNTUK PENYERAHAN BKP/JKP YG MEMPEROLEH FASILITAS PPN TDK DIPUNGUT

68 Kapan? Dasarnya SAAT PEMBAYARAN OLEH BENDAHARA KEPADA PKP REKANAN PEMBAYARAN OLEH BENDAHARA TERMASUK PPN DAN/ATAU PPn BM CONTOH TIDAK TERUTANG PPn BM PPN YG DIPUNGUT 10/110 YG DIPUNGUT PPN 10/130 PPn BM 20/130 TERUTANG PPnBM 20% X DASAR PEMUNGUTAN

69 CONTOH A B HARGA JUAL Rp ,00 PPN= 10 % X Rp Rp ,00 PPnBM=20 % X Rp Rp ,00 HARGA JUAL inc. PPN/PPnBM Rp ,00 Rp ,- > Rp ,- HARGA JUAL Rp ,00 PPN= 10 % X Rp Rp ,00 PPnBM= 10 % X Rp Rp ,00 HARGA JUAL inc. PPN/PPnBM Rp ,00 Rp ,- Rp ,- DIPUNGUT PPN/PPn BM TIDAK DIPUNGUT PPN/PPn BM DIPUNGUT PPN/PPnBM : - PENYERAHAN OLEH BKN PKP - DENGAN PO/SPK PPN/PPnBM TERUTANG DISETOR SENDIRI OLEH PKP

70 Dokumen Yang Harus Diperhatikan Tagihan/Invoice PT Rekanan Rp. xxxx.xxxx SSP diisi Identitas Rekanan serta Ditandatangani & Distempel Bendahara Disetor ke bank paling lambat 7 hari setelah pembayaran

71 No Seri Faktur Pajak Nama Rekanan Nama Bendahara Barcode (dapat di scan dengan menggunakan aplikasi QR CODE READER pada Google Play Store pada smartphone android)

72 Fotokopi Faktur Pajak Fotokopi SSP Dilaporkan paling lambat akhir bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir

73 SANKSI ADMINISTRASI Dalam hal Bendahara tidak menyampaikan atau terlambat menyampaikan SPT dan/atau pembayaran sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan maka dikenakan sanksi administrasi berupa: 1. Denda Jenis SPT Sanksi Administrasi (Denda) SPT Masa PPh Rp ,- SPT Masa PPN Rp ,- 2. Bunga Besarnya 2% per bulan dihitung dari jatuh tempo pembayaran sampai dengan tanggal pembayaran 72

74 TERIMA KASIH 73