BAB 2 DATA DAN ANALISA
|
|
- Agus Muljana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 6 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Sumber Data Data dan Informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini di peroleh dari berbagai sumber antara lain : Literatur : buku, artikel elektronik (internet) maupun non elektronik (media cetak), laporan penelitian. Wawancara dengan narasumber dari pihak terkait : Pemilik butik sekaligus perancang busana kebaya IFC. Survey lapangan : Survey dilakukan ke tempat tempat strategis dimana orang dapat mudah mengakses buku buku di Jakarta di utamakan toko toko buku besar yang terdapat di Jakarta Sejarah Umum Kebaya Berdasarkan buku Hutabarat(2000,p10-11), sejarah kebaya dimulai dari baju yang sering dipakai oleh wanita Melayu. Ada dua teori tentang asal kedatangan baju kebaya. Pertama kebaya itu berasal dari perkataan Arab habaya artinya pakaian labuh yang memiliki belahan didepan. Kedua pakaian ini berasal dari pakaian yang dibawa oleh bangsa portugis ke Melayu, kebaya juga dipakai oleh wanita Cina peranakan (Baba) dan lebih di kenal dengan sebutan kebaya encim. 6
2 7 Sejarah kebaya berdasarkan periode waktu : Kebaya pada tahun 1890-an Di jaman penjajahan Belanda, pemakai kain kebaya yang tampil di panggung publik hanyalah mereka yang ditempatkan dalam peran istri, sedang di kalangan kelas bawah, perempuan yang mengenakan kain kebaya adalah petani atau pembantu. Perempuan yang mempunyai identitas sendiri, yang telah mengecap pendidikan Barat dan mempunyai pekerjaan modern, mengenakan pakaian Barat. Dengan demikian,identifikasi kain kebaya sebagai pakaian nasional mengisyaratkan, beberapa hal : 1. Kebaya mendefinisikan perempuan sebagai istri yang tunduk kepada suami. 2. Pemakaian kebaya, setidaknya seperti yang dikenakan para ibu dan kebanyakan perempuan elit, bersifat sangat restriktif. Yang dimana pakaian perempuan ditentukan oleh konstruksi sosial femininitas. Dalam banyak budaya, baik yang baru maupun yang lama, ini seringkali ada anggapan mengenakan kebaya berarti memakai pakaian yang menghambat gerakan, juga mengekpos dan menonjolkan lekuk-lekuk bentuk tubuh perempuan. 3. Kebaya Jawa sebagai pakaian nasional mempunyai dominasi terhadap 200 suku lainnya yang menjadi bagian Indonesia. Kain kebaya mungkin merupakan pakaian buat semua perempuan, tapi ini tidak berarti bahwa ia mempunyai efek meniadakan perbedaan kelas sosial. Sejak jaman
3 8 kolonial, kain kebaya justru membedakan perempuan dari berbagai kalangan. Perempuan Belandapun mengenakan kain kebaya, dengan motif-motif yang berbeda dari yang dipakai oleh perempuan Jawa. Secara historis, kaum ningrat mengenakan batik tulis, dengan kebaya dari sutra, beludru atau brokat. Kalangan biasa mengenakan batik dan kebaya buatan pabrik. Berbagai variasi subtil inilah yang membedakan perempuan ke dalam kotak-kotak sosial mereka yang sudah baku, yang memberikan indikasi kelompok etnis, pekerjaan dan status sosial dari laki-laki yang menjadi bapak atau suami mereka dan menjelaskan alasan mengapa para wanita diharuskan memakai kain kebaya sebagai pakaian nasional. Tubuh perempuan melambangkan harkat negara. Dengan demikian tubuh perempuan Indonesian yang memakai kain kebaya menjadi personifikasi negara, dan mendefinisikannya sebagai non-barat, sekaligus memberikan bukti bahwa meskipun kita mengadopsi begitu banyak atribut Barat, dalam semangat kita masih Indonesia, yang murni dan tak tercemar cara memakai kain kebayanyapun lebih didikte oleh aturan-aturan yang ketat. Kebaya pada tahun 1960-an Menurut Julia.I(2006,Jakarta) Kebaya kemudian menjadi ciri khas Indonesia sejak dicanangkannya kebaya dan batik sebagai pakaian nasional oleh Gubernur DKI Ali Sadikin pada tahun 1968 yang lebih menitik beratkan pada kesan resmi, dengan motifmotif indah Kebaya tak hanya menjadi ciri khas pakaian wanita diindonesia, tetapi sudah menjadi satu identitas kesamaan budaya serumpun. Ciri khas kebaya adalah motif kebaya, yang biasanya disulam atau dibordir, juga kain sarung yang dipakai untuk melengkapi kebaya dipengaruhi oleh banyak elemen budaya yang ada di wilayah Indonesia.
4 9 Kebaya pada tahun 1970-an sampai dengan 1980-an Menurut data dari Pada awal tahun 1970 muncul upaya-upaya untuk melakukan eksperimentasi, khususnya oleh Ratna Busana yang terdiri dari sekelompok perempuan ternama dan berpengaruh. Mereka mengubah gagasan pakaian Nasional ini dengan memunculkan konsep kebaya modern di mana sanggul tidak merupakan keharusan, dan bahkan bisa dipakai dengan rambut pendek. Pada saat ini pulalah perempuan mulai banyak mengenakan kebaya, terutama kebaya encim, tidak dengan kain batik melainkan dengan rok, celana jeans, dan bahkan hotpants. Kemudian pada tahun 1980-an keberadaan perkembangn kebaya tak jauh berbeda. Kebaya pada tahun 1990-an sampai dengan sekarang Pada tahun 1990an, berbagai desainer fashion muncul mempromosikan kain kebaya: Iwan Tirta (yang memulai karirnya pada tahun 1970an), Edward Hutabarat, Nelwan, Ghea, Asmoro, dan lain lain. Menurut data dari Hutabarat(2000,p36) Kebaya tidak hanya dibuat modifikasi tapi juga mengangkat status kain kebaya menjadi high fashion. Kebaya sekarang dibuat dari bahan impor yang mahal, dan dihidupkan kembali. Walaupun sempat dianggap old fashion atau kuno kebaya kemudian dapat populer kembali di kalangan wanita para sosialita ibu kota karena harganya yang selangit membuatnya menjadi kelas tersendiri. Kebaya juga kini menjadi populer di kalangan aktivis perempuan yang mempunyai pendidikan serta kesadaran sosial yang lebih tinggi. Mereka mengenakan versi yang lebih santai dari kain kebaya, tanpa korset, dan kain sekedar diikat dipinggang, dan dikenakan dengan blus atau bahkan dengan T-shirt, disamping juga kebaya. Alasan mereka memakai kain adalah estetika, hingga kebaya
5 10 tetap bertahan untuk tetap eksis. sehingga saat ini Sehelai kain kebaya bisa di rancang menjadi lebih beragam. Tak lagi sekedar pakaian tradisional, tetapi mengalami transformasi menjadi pakaian yang berpotongan artistik dan modern, atau bergaya kosmopolitan. Itu dimungkinkan dengan cutting dan finishing yang lebih personal untuk setiap kebaya yang di buat. Perlahan lahan penggunaan kebaya dalam kehidupan sehari hari ditinggalkan dan berubah menjadi pakaian umum di saat resepsi pernikahan, model kebaya pun turut berubah seiring dengan modernisasi yang terjadi. Rancangan berbagai Desainer Indonesia pun merupakan salah satu faktor pendukung perubahan model kebaya tersebut. Dari model yang polos, penuh dengan payet hingga bahan yang terbuat dari sutra menuntut pemiliknya untuk cermat dalam merawat kebaya agar tahan lama. Modelnya yang tak cepat lekang dimakan jaman membuatnya mampu dipakai hingga beberapa tahun kemudian.
6 Time line Kebaya di Indonesia Kebaya tradisional Kebaya tradisional merupakan busana yang terdiri dari : Kebaya dengan bukaan di bagian depan dari atas ke bawah, berlengan panjang tanpa detail seperti kerutan, manset dan lainnya. Disarankan untuk tidak memakai ganjalan bahu. Kain batik wiru mutlak dipakai sebagai bawahan Selendang kecil di bagian pundak kanan sebagai pelengkap wajib pada acara yang bersifat resmi. Rambut disanggul gelung atau gelung tekuk. Sekuntum mawar, atau melati dipakai atau disematkan untuk mempercantik penampilan.
7 12 Perhiasan yang dikenakan klasik, terdiri dari tusuk konde, sirkam, subang, anting anting kecil, kalung, bros, peniti, gelang atau cincin. Tas jinjing atau tas tangan Alas kaki harus berupa selop, boleh tertutup atau terbuka dan menggunakan hak tinggi atau rendah sesuai selera. Kebaya Modern Kebaya modern merupakan busana yang terdiri dari : Kebaya dengan bukaan di bagian depan dari atas ke bawah, berlengan panjang dengan detail seperti kerutan, manset dan lainnya.menggunakan teknik piston, dan banyak mengenakan payet sebagai elemen tambahan kebaya. Kain batik wiru tidak mutlak dipakai sebagai bawahan karena sudah digantikan oleh celana panjang bahan, jeans dan rok batik dengan resleting (agar lebih mempersingkat waktu dan pemakaiannya). Selendang kecil jarang digunakan dalam situasi atau kondisi apapun. Rambut tidak lagi disanggul gelung atau gelung tekuk. Melainkan sanggul modern ataupun di tata rapi dan simpel. Perhiasan yang dikenakan beraneka ragam, tetapi tidak harus banyak mengenakan perhiasan. Tas jinjing atau tas tangan yang di buat setipe dengan kebaya.
8 13 Alas kaki tidak harus berupa selop, boleh tertutup atau terbuka dan menggunakan hak tinggi atau rendah sesuai selera. Kebaya digagaskan sebagai busana khas Indonesia dan menjadi Busana Nasional Indonesia berdasarkan : Dari hasil kajian penyebaran di seluruh Nusantara, terdapat busana bukaan depan yang dimiliki dan dipakai oleh berbagai etnis di tanah air sejak lama. Busana bukaan depan itu kemudian dikenal dengan sebutan kebaya. Dalam perkembangannya di kemudian hari busana ini tidak lagi berfungsi sebagai busana daerah semata dan juga tidak hanya mewakili etnis tertentu saja. Hingga saat ini kebaya telah dipakai, dimiliki, oleh masyarakat luas di Indonesia secara nasional sebagai busana resmi maupun busana sehari hari. 2.2 Kebaya sebagai Busana Nasional Mengangkat kembali pola lama yang sudah lama dilupakan. Pola lama yang dimaksud adalah berbagai unsur budaya dan busana Indonesia yang sudah dilupakan orang atau yang masih dikenakan banyak orang, namun masih kurang mendapat perhatian. Kemudian diangkat kembali berdasarkan tata krama, serta pakem yang sudah berlaku selama ini. Seperti yang tertera dalam pasal 32 Undang-Undang Dasar 1945 (BP-7 Pusat penataran P-4 UUD 1945,1994,Jakarta) mengatakan bahwa :
9 14 Kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya rakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak puncak kebudayaan di daerah daerah di seluruh Indonesia terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Usaha kebudayaan harus menuju kearah kemajuan abad, budaya dan persatuan dengan tidak menolak bahan bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangan atau memperkaya bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia. Oleh karena itu busana mencerminkan kebudayaan suatu bangsa dan busana Nasional wanita Indonesia adalah kebaya yang dimana sekarang ini budaya global telah mempengaruhi cara berpakaian, sehingga dalam berkebaya terlihat lebih santai dan lebih mudah disesuaikan dalam kondisi apapun. Kebaya pun telah menjadi Identitas diri wanita Indonesia, Menurut pendapat Hutabarat(2000,p8) Harmoni berkebaya merupakan keserasian, proporsi, komposisi, penyajian dan efek efek penambahan cantik, yang diracik agar enak dan nyaman dipakai. Secara keseluruhan berkaitan erat dengan komposisi warna, yang tidak harus senada, tapi yang penting berimbang satu sama lain dan sesuai dengan karakter dan kepribadian pemakai. Akhirnya harmoni harus mencerminkan misi berbusana si pemakai, yang tetap berpenampilan etnik, namun elegan dan kosmopolitan. Karena banyak orang yang membeli gaun mahal hanya untuk mengejar gengsi dan mengikuti mode, tanpa memahami nilai motif yang dikandung dan tingkat kesulitan dalam proses pembuatannya.
10 Mandatoris IFC Ilmeda Fashion Creature didirikan pada tanggal 7 Januari 2003 betempat di area kompleks d best di bilangan Jakarta selatan, dan di prakarsai oleh Imelda Perkasa, butik IFC ini lebih di fokuskan melalui temanya yaitu kebaya model Avant Garde, kebaya klasik dan kebaya bergaya Victorian Penerbit Buku Penyusun memilih PT. Gramedia Pustaka Utama sebagai penerbit buku. PT. Gramedia Pustaka Utama adalah anak perusahaan dari Kelompok Kompas Gramedia yang bergerak di bidang penerbitan buku yang mulai menerbitkan buku sejak tahun Kompetitor Kompetitor Langsung Semua buku yang berisikan tentang kebaya secara umum dengan tampilan visual yang baik. Meliputi buku kebaya buatan lokal ataupun buatan luar. The Nyonya Kebaya, Danton E. Seri 2005 Buku yang berisi tentang sejarah kebaya dengan persamaaan serumpun dari negara negara melayu lainnya. Yang mempererat jalinan antar negara Asia Tenggara lewat kebaya. Pesona Kebaya Modern, Dyahtri N.W.Astuti Buku yang berisi kumpulan model-model atau bentuk bentuk kebaya di tanah air disertai sejarah singkatnya. Terbitan Puspa Swara 2005 Aneka Kebaya Tradisional & Modern, Tim Busana GPU
11 16 Kumpulan pola pola dengan fashion ilustrasi tentang kebaya di Indonesia Target Sasaran Para pencinta kebaya dan tertarik untuk mengenal kebaya dari waktu ke waktu lewat bentuk kebaya yang semakin terus berkembang. Demografi Sex Usia : Perempuan yang tertarik dan pencinta kebaya. : tahun Pendidikan : Lulus kuliah atau sedang kuliah di bidang seni dan fashion design dan segala jurusan perkuliahan. Kelas Sosial : A, B+,B (menengah ke atas) Geografi Tempat tinggal : Masyarakat kota metropolitan di Indonesia (ibu kota propinsi). Psikografi Bergaya hidup modern, terbuka, menyukai sejarah dan pengetahuan tentang seni, memiliki rasa seni yang baik, senang dengan kebudayaan, adat istiadat, hal hal yang berbau etnik, menyukai keindahan, memiliki kesopanan dan santun dalam bersikap. Sering datang ke pameran pameran kebudayaan, para ibu ibu sosialita yang gemar hang-out dan arisan.
12 Jenis Buku Buku yang mengangkat tema tentang kebaya yang berisikan berbagai informasi kebaya lewat pembagian waktu berdasarkan sejarah kebaya pada umumnya serta perkembangan kebaya dari tahun ke tahun di Indonesia melalui format dalam bentuk seperti buku catatan, serta kejadian penting seputar dunia fashion kebaya di tanah air. 2.7Susunan Buku Cover Buku Halaman Muka tanda sampul (book jacket) halaman muka bernuansa Anggun, berkelas, dengan di dukung dengan kebaya modern yang cantik. Kata Pengantar Pendahulu yang menjadi salam pembuka dan kata-kata sambutan dari penyusun / penulis buku kepada pembaca. Menjelaskan masalah yang ingin dipecahkan dan tujuan yang ingin disampaikan dari pembuatan buku. Bab I : Perkembangan kebaya tahun 1890-an Mulai dari perkembangan kebaya pada saat itu, kemudian jenis bahan /motif kebaya sampai aksesoris pendukung. Bab II : Perkembangan kebaya tahun 1960-an Mulai dari perkembangan kebaya pada saat itu, kemudian jenis bahan /motif kebaya sampai aksesoris pendukung. Bab III : Perkembangan kebaya tahun 1970-an s/d 1980-an Mulai dari perkembangan kebaya pada saat itu, kemudian jenis bahan /motif kebaya sampai aksesoris pendukung. Bab IV : Perkembangan kebaya tahun 1990-an s/d saat ini
13 18 Mulai dari perkembangan kebaya pada saat itu, kemudian jenis bahan /motif kebaya sampai aksesoris pendukung Analisa SWOT Strenght - Membahas tentang kebaya dan sejarahnya di sertai dengan tampilan visual yang menarik baik berupa hasil foto yang menarik dengan teknik photografi yang tepat bercampur dengan ilustrasi senada dan di berikan berbagai informasi tentang kebaya yang jarang sekali di tampilkan oleh buku kebaya yang pernah dibuat. - Satu satunya buku tentang kebaya yang di desain dan di rancang menarik dan memiliki nilai tersendiri lengkap dan berbahasa Indonesia - Buku tentang perjalanan kebaya di Indonesia dari tahun ke tahun Weakness - Informasi atau data yang mendukung isi buku sangat sulit di dapat, terutama yang berhubungan dengan sejarah kebaya. - Minimnya dokumentasi atau gambar gambar tentang busana kebaya pada mas lalu.
14 19 - Sulitnya menemukan peninggalan barang barang lama yang sesuai dengan tahun yang ingin dipakai (aksesoris) pendukung untuk dokumentasi buku. Opportunity - Menurut survey yang telah dilakukan belum ada buku yang membahas kebaya dengan detail, dan menceritakan tentang sejarah kebaya dari awal sampai dengan perkembangan terakhir kebaya. Yang di dukung dengan teknik photografi yang baik dan layout yang baik. Threat Banyaknya buku buku fashion yang menjadi kompetitor walaupun bukan secarang langsung. Minimnya keingintahuan masyarakat tentang buku kebaya dikarenakan sejauh ini belum ada buku kebaya yang menarik baik dari segi visual ataupun informasi.
BAB 1 PENDAHULUAN. menciptakan berbagai peralatan dan perlengkapan hidup yang berfungsi untuk
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Pengertian Busana Manusia adalah makhluk yang berbudaya, dengan kebudayaan itu manusia mampu menciptakan berbagai peralatan dan perlengkapan hidup yang berfungsi
Lebih terperinciBab 2. Data dan Analisa. Data dan informasi yang digunakan untuk analisa dan konsep proyek ini didapat dari
Bab 2 Data dan Analisa 2.1 Sumber Data dan informasi yang digunakan untuk analisa dan konsep proyek ini didapat dari berbagai sumber, dantara lain: a. Literatur: artikel elektronik maupun non elektronik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latarbelakang Kasus Proyek
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latarbelakang Kasus Proyek Manusia adalah makhluk berbudaya, dengan kebudayaan itu manusia mampu menciptakan berbagai peralatan hidup yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya zaman dari waktu ke waktu, yang diiringi dengan perkembangan ilmu dan tekhnologi, telah membawa manusia kearah modernisasi dan globalisasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nasionalisme adalah rasa cinta dan bangga terhadap tanah air. Lebih khusus lagi, nasionalisme adalah paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kekayaan alam dan keanekaragaman budaya yang dimiliki Indonesia menjadikan bumi pertiwi terkenal di mata internasional. Tidak terlepas oleh pakaian adat dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan manusia dan memiliki peran yang besar didalam kegiatan bisnis,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi saat ini telah memasuki setiap dimensi aspek kehidupan manusia dan memiliki peran yang besar didalam kegiatan bisnis, organisasi,
Lebih terperinciKreativitas Busana Pengantin Agung Ningrat Buleleng Modifikasi
Kreativitas Busana Pengantin Agung Ningrat Buleleng Modifikasi Oleh: Nyoman Tri Ratih Aryaputri Mahasiswa Program Studi Seni Pasca Sarjana Institut Seni Indonesia Denpasar Email: triratiharyaputri3105@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Busana merupakan kebutuhan dasar manusia sepanjang hidupnya. Semakin tinggi taraf ekonomi seseorang, kebutuhan berbusana juga akan meningkat. Peningkatan tersebut dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang La Belle Epoque merupakan jaman keemasan dan jaman kemakmuran di Perancis. Periode La Belle Epoque dalam sejarah Perancis yang konvensional di mulai pada tahun 1871
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu dari sekian banyak negara di dunia yang kaya akan kebudayaan. Kebudayaan di Indonesia tersebar di hampir semua aspek kehidupan,
Lebih terperinciBAB I GAMBARAN USAHA. India, Cina, Thailand, dan terakhir Malaysia, mengakui bahwa Seni Batik berasal
BAB I GAMBARAN USAHA 1.1 Deskripsi Konsep Bisnis Seni batik di Indonesia usianya telah sangat tua, namun belum diketahui secara pasti kapan mulai berkembang di Indonesia, khususnya di Jawa. Banyak negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Busana merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang tidak dapat digantikan oleh apapun. Pada awalnya busana hanya digunakan sebagai penutup tubuh. Kini fungsi
Lebih terperinciGambar 3.1 Busana Thailand Berbentuk Celemek Panggul, Kaftan atau Tunika
BAHAN AJAR BAGIAN III SEJARAH MODE PERKEMBANGAN BENTUK DASAR BUSANA DI NEGARA TIMUR A. Thailand Thailand adalah salah satu negara tetangga Indonesia sehingga busan antara kedua negara tersebut terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman budaya yang melimpah. Kebudayaan ini diwariskan turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kebudayaan
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Dalam melakukan usaha pengumpulan data tentang KOPAKA, saya melakukan survey ke salah satu toko cabang dan melakukan wawancara. Kelengkapan data dilengkapi dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya merupakan suatu pola hidup yang berkembang dalam masyarakat yang diwariskan dari generasi ke generasi. Oleh karena itu, budaya memiliki kaitan yang sangat erat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keanekaragaman budaya yang dimiliki Indonesia menjadikan bumi pertiwi terkenal di mata internasional. Salah satu keanekaragaman yang dimiliki adalah pakaian adat. Pakaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penutup atau pelindung anggota tubuh. Pakaian digunakan sebagai pelindung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pengertiannya yang paling umum, pakaian dapat diartikan sebagai penutup atau pelindung anggota tubuh. Pakaian digunakan sebagai pelindung tubuh terhadap hal-hal
Lebih terperincimenjadi tren di pasaran. Mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Tak hanya pakaian dan alat-alat kecantikan. Beberapa aksesoris pendukung pun mulai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan Studi 1. Judul Perancangan Perancangan Tugas Akhir yang berjudul Poster Counter Tas KoepuKupoe. Agar tidak terjadi salah penafsiran dalam mengartikan kata-kata
Lebih terperinciMisi. Tujuan. Visi. Memberikan pendidikan terjangkau di bidang fesyen untuk semua lapisan masyarakat
Program D1 Fesyen Program pendidikan vokasi berkelanjutan yang mengedepankan keberlanjutan kompetensi keahlian di tingkatan diploma selama satu tahun dengan tujuan menghasilkan lulusan yang berkesempatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi negara yang kaya dengan keunikan dari masing-masing suku tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ragam hias merupakan ciri khas dari setiap suku yang memilikinya. Indonesia yang merupakan negara dengan suku bangsa yang beraneka ragam tentulah juga menjadi negara
Lebih terperinciKAJIAN KOMPARATIF DESAIN BUSANA NASIONAL WANITA INDONESIA KARYA BARON DAN BIYAN DENGAN KARYA ADJIE NOTONEGORO
KAJIAN KOMPARATIF DESAIN BUSANA NASIONAL WANITA INDONESIA KARYA BARON DAN BIYAN DENGAN KARYA ADJIE NOTONEGORO Oleh Suciati, S.Pd, M.Ds Prodi Pendidikan Tata Busana JPKK FPTK UPI I. PRINSIP DASAR BUSANA
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan Gbr 3.A.1 Hijab Pengguna Motor Busana memiliki nilai fungsi dan kegunaan maka ada beberapa hal yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun lisan. Namun fungsi ini sudah mencakup lima fungsi dasar yakni expression,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sistem lambang bunyi berartikulasi yang bersifat sewenagwenang dan konvensional yang dipakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia dianugerahi Tuhan dengan segala macam kekayaan alam yang melimpah. Tidak hanya sumber daya alam yang melimpah, tetapi bangsa Indonesia memiliki berbagai
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. Ulasan Karya Sejenis a. Bohemian Style Produk 1 : Baju Blouse Lengan Kalong Gambar 2. 1 Baju Blouse (Sumber: www.pinterest.com, 2017) Gambar diatas adalah beberapa
Lebih terperinciVHANY AGUSTINI WITARSA, 2015 EKSPLORASI APLIKASI ALAS KAKI YANG TERINSPIRASI DARI KELOM GEULIS
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alas kaki atau lebih dikenal dengan sebutan sepatu/sandal adalah bagian yang penting dalam kehidupan sehari-hari untuk menunjang segala kegiatan, bukan hanya menjadi
Lebih terperinciKeindahan Desain Kalung Padu Padan Busana. Yulia Ardiani (Staff Teknologi Komunikasi dan Informasi Institut Seni Indonesia Denpasar) Abstrak
Keindahan Desain Kalung Padu Padan Busana Yulia Ardiani (Staff Teknologi Komunikasi dan Informasi Institut Seni Indonesia Denpasar) Abstrak Pemakaian busana kini telah menjadi trend di dunia remaja, dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meninggalkan kebiasaan, pandangan, teknologi dan hal - hal lainnya yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kita hidup di zaman modern yang menuntut setiap individu untuk meninggalkan kebiasaan, pandangan, teknologi dan hal - hal lainnya yang dianggap kuno dan memperbaharui
Lebih terperinciBerdasarkan latar belakang diatas, maka penulis menyimpulkan inti permasalahan yang dihadapi, sebagai berikut :.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fashion, sepintas adalah mengenai pakaian atau busana. Jika kita berbicara tentang pakaian, hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat dekat dengan diri kita.
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Dalam perancangan produk clothing ini penulis melakukan analisa pada masing-masing produk yang akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Busana merupakan pemenuh kebutuhan primer manusia akan sandang, terkhusus untuk tujuan utama busana sebagai pelindung tubuh terhadap cuaca. Selain kebutuhan untuk melindungi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya mengundang kekaguman pria. M.Quraish Shihab hlm 46
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jilbab berasal dari bahasa Arab yang jamaknya jalaabiib yang artinya pakaian yang lapang atau luas. Pengertiannya adalah pakaian yang lapang dan dapat menutup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keadaan modern (modernitas) adalah berkaitan dengan suatu keadaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keadaan modern (modernitas) adalah berkaitan dengan suatu keadaan di mana segala sistem kemasyarakatan yang bersifat tradisional dilepaskan menjadi tatanan yang mengimplikasikan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Di zaman yang sudah modern saat ini dan masuknya budaya asing kedalam kehidupan masyarakat Indonesia. Tetapi Di Indonesia gaya bohemian ini sangat
Lebih terperinciKajian Perhiasan Tradisional
Kajian Perhiasan Tradisional Oleh : Kiki Indrianti Program Studi Kriya Tekstil dan Mode, Universitas Telkom ABSTRAK Kekayaan budaya Indonesia sangat berlimpah dan beragam macam. Dengan keanekaragaman budaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan identitas kultural terhadap seseorang (Jayanti, 2008: 48).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia fashion terus mengalami kemajuan sehingga menghasilkan berbagai trend mode dan gaya. Hal ini tidak luput dari kemajuan teknologi dan media sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam siklus hidupnya tidak dapat melepaskan diri dari busana. Busana merupakan salah satu penunjang yang digunakan manusia agar bisa berinteraksi dan berkomunikasi
Lebih terperinciUSULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: PECINTA BUDAYA BAJU BATIK MODERN REMAJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BUDAYA BANGSA BIDANG KEGIATAN
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: PECINTA BUDAYA BAJU BATIK MODERN REMAJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BUDAYA BANGSA BIDANG KEGIATAN PKM-KEWIRAUSAHAAN Di Usulkan Oleh: 1.RINA ANJARSARI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. gaya hidup baru. Terlebih lagi dengan pencintraan terhadap kebaya semikin
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Seiring dengan perkembangaan teknologi dan media masa membuat kebaya memiliki sebuah arti baru dalam masyarakat yang mengakibatkan sebuah gaya hidup baru. Terlebih
Lebih terperinciBAB II DATA DAN ANALISA
BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Data dan Literatur 2.1.1 Pengertian Cerita Rakyat Berdasarkan definisi Folklore dari Wikipedia.org, (2012) cerita rakyat merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara maritim yang besar dan memiliki berbagai macam kebudayaan, mulai dari tarian, pakaian adat, makanan, lagu daerah, kain, alat musik, lagu,
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber data Data data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek tugas akhir ini akan diambil dari berbagai sumber, diantaranya: 1. Literatur: artikel dari media elektronik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain papan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain papan dan pangan, hal tersebut sangat penting bagi manusia untuk menutup bagian bagian tubuh manusia. Perkembangan
Lebih terperinciBAB 2. Data dan Analisa. Proyek desain yang akan dibuat adalah merancang kembali identitas. Sumber data yang diperoleh adalah berdasarkan :
3 BAB 2 Data dan Analisa 2.1 Data Proyek Proyek desain yang akan dibuat adalah merancang kembali identitas visual Toko Kue Ny. Ali. Sumber data yang diperoleh adalah berdasarkan : 1. Data Literatur Pencarian
Lebih terperinciBab 2 DATA DAN ANALISIS. Data dan sumber informasi yang digunakan untuk mendukung proyek tugas akhir ini
Bab 2 DATA DAN ANALISIS 2.1 Sumber Data Data dan sumber informasi yang digunakan untuk mendukung proyek tugas akhir ini diperoleh dari beberapa sumber, antara lain: 1. Wawancara dengan pihak terkait :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batik merupakan tradisi yang memiliki latar belakang kuat dengan bangsa dan rakyat Indonesia dalam segala bidang dan bentuk kebudayaan maupun kehidupan sehari-hari.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki kebudayaan yang sangat beragam. Kebudayaan tersebut tidak terlepas dari pengaruh budaya luar yang masuk ke Indonesia, salah satunya yaitu seni dekoratif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakatnya, terutama pada kaum perempuan. Sebagian besar kaum perempuan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menururt Waspodo (2014) Negara Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia, meskipun hanya 88% penduduknya beragama Islam. Besarnya jumlah pemeluk agama Islam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia yang terdiri dari pulau- pulau yang membentang luas memiliki ragam suku bangsa beserta adat istiadat yang terbentuk akibat percampuran ras dan kebudayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pernikahan adalah momen yang sangat penting dalam hidup seseorang karena akan dikenang sepanjang hidup. Pernikahan menyatukan dua manusia menjadi satu keluarga. Pernikahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tampil cantik dan modis dengan gaya elegan, feminine, atau simple kini dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tampil cantik dan modis dengan gaya elegan, feminine, atau simple kini dapat dinikmati dalam balutan busana muslimah, Anak muda sekarang kian menggemari tren busana
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA. 2.1 SUMBER DATA Adapun sumber data yang akan digunakan untuk proyek tugas akhir ini berasal dari :
3 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA Adapun sumber data yang akan digunakan untuk proyek tugas akhir ini berasal dari : Internet Wawancara dengan owner Survey terhadap target audience 2.2 DATA UMUM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari. gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi juga untuk menyalurkan
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan berkembangnya zaman, fungsi busana mengalami sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi
Lebih terperincikalender Mengenal 12 Baju Adat Wanita Indonesia
2017 kalender Mengenal 12 Baju Adat Wanita Indonesia Sa j a ilust rasi oleh Cin dy K a l e n d e r g r a t i s. T i d a k u n t u k d i p e r j u a l b e l i k a n F r e e C a l e n d a r. N o t fo r s
Lebih terperinciTahun 1970-an batik Indonesia diunggulkan sebagai busana resmi di Indonesia oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin.
PEMBERDAYAAN BATIK Oleh Suciati, S.Pd., M.Ds Prodi Pendidikan Tata Busana JPKK FPTK UPI Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari pulau-pulau besar dan kecil tersebar di sepanjang garis khatulistiwa.
Lebih terperinciBAB II. KEBAYA DAN ADITY BOUTIQUE HOUSE OF KEBAYA
BAB II. KEBAYA DAN ADITY BOUTIQUE HOUSE OF KEBAYA II.1 Landasan Teori II.1.1 Boutique Menurut kamus bahasa Indonesia, butik (nomina) adalah toko pakaian eksklusif yang menjual pakaian modern berikut segala
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kebutuhan pokok manusia adalah tekstil. Manusia melalui tekstil dapat membuat pakaian untuk melindungi tubuh atau sebagai pemuas hasrat manusia untuk menunjukan
Lebih terperinciBAB 5. HASIL dan PEMBAHASAN DESAIN
BAB 5 HASIL dan PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Logo Event Gambar 5.1 Konsep : Pada logo event ESMOD Fashion Festival 2008 menampilkan logogram yang merupakan visual gabungan wanita yang bersanggul modern, sulur
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
4 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 DATA Data dan informasi yang digunakan untuk menunjang proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari beberapa sumber antara lain : 1. Buku Teori Terjemahan Fashion sebagai Komunikasi
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERANCANGAN. tindak lanjut dari proses analisis, dimana proses perancangan merupakan
BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1. Sintesis Perancangan sistem merupakan suatu kegiatan yang merupakan tindak lanjut dari proses analisis, dimana proses perancangan merupakan inti dari semua proses yang berhubungan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dilestarikan dan dikembangkan terus menerus guna meningkatkan ketahanan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara kesatuan yang memiliki beranekaragam kebudayaan. Budaya Indonesia yang beraneka ragam merupakan kekayaan yang perlu dilestarikan dan dikembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari busana itu sendiri. Lebih dari itu, pemenuhan kebutuhan akan busana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Busana merupakan kebutuhan primer bagi manusia. Ini artinya busana merupakan kebutuhan pokok manusia. Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, kegiatan
Lebih terperinciEdisi April Kebaya. Kutubaru. Hal. 4
Kebaya Kutubaru Hal. 4 Edisi April 2016 EDISI APRIL 2016 2 Semangat Pagi Rekan-rekan BCL&Ders, Akhirnya edisi perdana digital majalah BCL&D dengan nama Styliste dapat diterbitkan. Styliste sendiri berasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fashion dan wanita merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Sejak zaman dahulu pakaian termasuk kebutuhan utama bagi manusia yang digunakan untuk melindungi tubuh
Lebih terperinciSTRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Strategi Perancangan 3.1.1 Pendekatan Komunikasi a. Visual Pendekatan komunikasi dengan visual yang dilakukan dalam perancangan media informasi Gaya Kebaya
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. Gambar 1.1
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Negara Cina yang merupakan salah satu dengan penduduk terbanyak di dunia memiliki berbagai seni budaya maupun mitos yang masih sangat kental. Acara-acara besar yang
Lebih terperinciSeiring dengan perkembangan zaman, desain kebaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebaya merupakan busana tradisional wanita masyarakat Indonesia dan sudah dikenal di mata Internasional, sehingga kebaya menjadi bagian utama bagi kepribadian
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas Butik Dorayaky Shop. menuangkan hobi nya di bidang fashion tersebut dia berkeinginan
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas Butik Dorayaky Shop Salah satu Butik yang di gemari di kawasan Jl. Bukit Siguntang No: 16 Medan adalah Butik Dorayaky Shop. Awal mulanya butik ini didirikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kuliner adalah suatu kata yang sering kita dengar di masyarakat yang berarti masakan yang berupa makanan atau minuman. Informasi mengenai kuliner sendiri saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keanekaragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam masyarakatnya yang majemuk, tentunya masyarakat Indonesia juga memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gaya hidup merupakan gambaran bagi setiap orang yang mengenakannya dan menggambarkan seberapa besar nilai moral dalam masyarakat disekitarnya, menurut Suratno dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, kalangan masyarakat kelas menengah berkembang dengan pesat di Indonesia. Pertumbuhan ini merupakan dampak dari meningkatnya jumlah masyarakat usia produktif,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pakaian merupakan kebutuhan dasar yang memiliki beragam. makna bagi manusia. Pakaian tidak hanya berfungsi sebagai pelindung
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pakaian merupakan kebutuhan dasar yang memiliki beragam makna bagi manusia. Pakaian tidak hanya berfungsi sebagai pelindung tubuh, tetapi juga berfungsi sebagai identitas
Lebih terperinci1.6 Manfaat a. Melestarikan batik sebagai warisan kekayaan budaya indonesia. b. Menambah pengetahuan masyarakat tentang batik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Batik merupakan kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perkembangan batik nusantara pun ditandai
Lebih terperinciBAB IV. Mahasiswi Berjilbab di FKIP- PGSD UKSW Salatiga
BAB IV Mahasiswi Berjilbab di FKIP- PGSD UKSW Salatiga UKSW merupakan satu-satunya Universitas Swasta yang ada di kota Salatiga. Kebanyakan masyarakat mengeanal UKSW sebagai Indonesia mini. Karena didalamnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Menurut Keraf (1998:14) etika berasal dari kata Yunani ethos, yang dalam bentuk jamaknya berarti adat istiadat atau kebiasaan. Dalam pengertian ini etika berkaitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Penjelasan Judul Perancangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Penjelasan Judul Perancangan Promo Eksplorasi Dan Aplikasi Ragam Hias Ulos Batak merupakan kegiatan rancangan kerja yang berlandaskan pada teknik eksplorasi dan aplikasi kain tenun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar terhadap kehidupan manusia, Bagi manusia, busana merupakan salah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berpengaruh besar terhadap kehidupan manusia, Bagi manusia, busana merupakan salah satu kebutuhan pokok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wanita masa kini adalah cerminan wanita modern yang tangguh. Semakin terlihat jelas arti emansipasi yang dicetus oleh Ibu Kartini. Emansipasi wanita bukan hanya berbicara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan adalah kekayaan warisan yang harus tetap dijaga, dan dilestarikan dengan tujuan agar kebudayaan tersebut bisa bertahan terus menerus mengikuti perkembangan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 25 TAHUN : 2017 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG PAKAIAN DINAS KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 M u s e u m T e k s t i l B e n g k u l u
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia merupakan negeri yang kaya akan sejarah, budaya, dan kekayaan alamnya. Sejak masih jaman Kerajaan, masyarakat dari seluruh pelosok dunia datang ke
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Etika Profesi 2.1.1 Definisi Etika Etika menurut Rini dan Intan (2015:3), berasal dari kata Yunani Ethos (Ta Etha) berarti adat istiadat atau kebiasaan. Dalam pengertian ini
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
3 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Sumber Data Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain: 1. Data dari literatur buku seperti buku buku resep jajanan
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan. 1.1 Multimedia Interaktif Flash Flip Book Pakaian Adat Betawi
1 BAB I Pendahuluan 1.1 Multimedia Interaktif Flash Flip Book Pakaian Adat Betawi Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah negara di Asia Tenggara, yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada
Lebih terperinciBAB IV. KONSEP PERANCANGAN
BAB IV. KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Menurut ASEAN DNA, sebuah situs untuk mempromosikan pemahaman yang berkaitan dengan karakteristik ASEAN menyebutkan bahwa rata-rata tinggi badan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Busana tidak hanya terbatas pada pakaian yang dipakai sehari-hari seperti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Busana tidak hanya terbatas pada pakaian yang dipakai sehari-hari seperti rok, dress, atau pun celana saja, tetapi sebagai suatu kesatuan dari keseluruhan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rempah-rempah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan dan kebutuhan manusia di dunia. Kehidupan masyarakat Indonesia pun sangat dekat dengan beragam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad XVIII atau awal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kerajinan batik di Indonesia telah dikenal sejak zaman Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Meluasnya kesenian batik menjadi milik rakyat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepulauan Nusantara terdiri atas aneka warna kebudayaan dan bahasa. Keaneka ragaman kebudayaan dari berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan
Lebih terperinciFaktor-Faktor dalam. Perancangan Desain
Faktor-Faktor dalam Perancangan Desain Perancangan dalam komunikasi visual dapat diartikan sebagai penuangan ide, gagasan, konsep perancangan ke dalam wujud yang komunikatif terhadap kebutuhan tertentu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sekarang paling populer adalah batik. Tak heran jika Solo identik dengan batik,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Solo merupakan kota seni dan budaya, sehingga banyak karya seni dan budaya yang tetap lestari hingga kini di kota ini. Karya seni dan budaya yang sekarang paling populer
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang beraneka ragam, salah satu hasil budaya tersebut adalah batik. Batik merupakan warisan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulis mengambil rancangan desain tema Demotic dari buku fashion trendforecasting 2014 Tradition Revolution dengan subtema totem. Mengangkat bahwa kehidupan suku Batak
Lebih terperinciAtribut PKKMABA Raja Brawijaya 2016
Atribut PKKMABA Raja Brawijaya 2016 Mahasiswa Laki-Laki: - Rambut tidak boleh di cat, harus dipotong pendek dan rapi dan tidak bermodel skin hairstyle. - Memakai kemeja lengan panjang berwarna putih berkerah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara dengan kekayaan kebudayaan yang beragam.
BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara dengan kekayaan kebudayaan yang beragam. Berbagai macam kebudayaan daerah mempunyai cerita rakyat serta penokohan yang mempunyai ciri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa daerah. Masyarakatnya terdiri dari atas beberapa suku seperti, Batak Toba,
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sumatera Utara merupakan salah satu Provinsi yang memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional maupun bahasa daerah. Masyarakatnya
Lebih terperinci