KAJIAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK INTERNASIONAL INDONESIA, Tbk PERIODE Oleh FRIDA PRIMADIA H

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KAJIAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK INTERNASIONAL INDONESIA, Tbk PERIODE Oleh FRIDA PRIMADIA H"

Transkripsi

1 KAJIAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK INTERNASIONAL INDONESIA, Tbk PERIODE Oleh FRIDA PRIMADIA H PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

2 RINGKASAN FRIDA PRIMADIA. H Kajian Kinerja Keuangan Pada PT Bank Internasional Indonesia, Tbk Periode Dibawah bimbingan ABDUL KOHAR IRWANTO. Pada era globalisasi saat ini perbankan di Indonesia memiliki peranan penting dalam pembangunan perekonomian yakni diharapkan dapat menyediakan dana bagi dunia usaha dan menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dan penyalur dana bagi masyarakat dan industri usaha. Perkembangan perbankan dibanding sektor ekonomi lain sebenarnya relatif cukup baik, Dana Pihak Ketiga maupun kredit yang disalurkan perbankan mengalami peningkatan. Kondisi perbankan Indonesia yang membaik juga ditunjukkan dengan meningkatnya nilai aset perbankan umum. Salah satu hal utama yang menjadi perhatian bank adalah bagaimana kinerja keuangan (kondisi keuangan) bank tersebut. Laporan keuangan memberikan informasi yang nantinya diolah untuk mengetahui posisi keuangan. Selain itu terdapat satu indikator yang juga menjadi tolok ukur kinerja bank yaitu kemampuan bank tersebut dalam menghasilkan laba dan menciptakan nilai tambah bagi bank itu sendiri dan bagi para investornya. Metode Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) merupakan suatu pendekatan perhitungan kinerja keuangan yang berfokus pada nilai tambah dan nilai pasar. Bank Internasional Indonesia (BII), Tbk adalah suatu lembaga perbankan yang mendukung pertumbuhan perekonomian. Untuk dapat melaksanakan peranan tersebut perlu didukung dengan kinerja bank yang baik terutama terkait dengan kinerja keuangan yang sehat. Untuk itu perlu dilakukan analisa kinerja keuangan untuk melihat perkembangan bank tersebut. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu : menganalisis kinerja keuangan Bank Internasional Indonesia (BII), Tbk dengan menggunakan CAR, ROE, EPS dan melakukan perhitungan nilai Economic Value Added serta Nilai Market Value Added (MVA). Selain itu penelitian ini juga menganalisis pengaruh CAR, ROE, EPS dan EVA terhadap nilai MVA BII. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan laba rugi dan laporan neraca dari BII periode tahun Berdasarkan hasil perhitungan rasio keuangan, EVA dan MVA, BII memiliki kinerja keuangan yang baik. Walaupun dari segi rasio keuangan cenderung menurun namun BII dapat menghasilkan nilai EVA dan MVA yang positif. Hasil pengujian regresi berganda diperoleh bahwa nilai R sebesar 0,998 yang artinya CAR, ROE, EPS dan EVA memiliki pengaruh dengan tingkat hubungan yang sangat kuat sekali terhadap perubahan MVA. Uji Regresi juga menunjukkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,980 atau sekitar 98,0 persen menunjukkan bahwa variabel dependen MVA dijelaskan oleh variabel independen EVA, CAR, EPS dan ROE. Sedangkan sisanya sebesar 2,0 persen dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan dalam model persamaan regresi tersebut.

3 Uji regresi linier berganda yang dilakukan juga menghasilkan p-value sebesar 0,011 lebih kecil dari tingkat signifikansi yang digunakan yakni α sebesar 0,10. Dan nilai F hitung yang dihasilkan sebesar 63,502 (lebih besar dari F tabel = 3,187). Sehingga secara simultan variabel independen diantaranya adalah CAR, ROE, EPS dan EVA berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen MVA. Selain itu hasil t hitung dari CAR, ROE dan EVA lebih besar dari nilai t tabel yakni 1,708. Dimana masing-masil nilai t hitung untuk CAR, ROE serta EVA adalah negatif 3,425, negatif 6,392 dan 7,330. Sehingga diketahui bahwa secara parsial CAR, ROE dan EVA memiliki pengaruh signifikansi terhadap MVA. Sedangkan EPS memiliki nilai t hitung 0,012 yang lebih kecil dibandingkan nilai t tabel, hal ini menunjukkan bahwa EPS tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap MVA.

4 KAJIAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK INTERNASIONAL INDONESIA Tbk PERIODE SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI Pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Oleh: FRIDA PRIMADIA H PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

5 Judul Skripsi : Kajian Kinerja Keuangan Pada PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk Periode Nama : Frida Primadia NIM : H Menyetujui Pembimbing, (Dr. Ir. Abdul Kohar I, MSc.) NIP : Mengetahui: Ketua Departemen, (Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc) NIP : Tanggal Lulus :

6 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Palembang pada tanggal 25 Oktober Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Azis Syamsuddin dan Ibunda Suryati. Penulis menyelesaikan pendidikan formalnya di Sekolah Dasar Negeri 576 Palembang pada tahun Pada tahun penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 46 Palembang. Kemudian pada tahun penulis melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 3 Palembang. Setelah menyelesaikan pendidikan SMA-nya, penulis melanjutkan pendidikan Diploma III pada Program Keahlian Manajemen Agribisnis, Direktorat Program Diploma Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB). Pada tahun 2009 penulis melanjutkan pendidikan Sarjana di Program Sarjana Manajemen Alih Jenis, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Selama menjalankan kegiatan perkuliahan, penulis pernah mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh Program Diploma, Program Keahlian Manajemen Agribisnis, yaitu menjadi panitia Olimpiade Basket Antar Program Keahlian, menjadi peserta sebagai wakil dari Program Keahlian Manajemen Agribisnis dalam pertandingan basket antar Program Keahlian. Penulis juga aktif mengikuti kegiatan English For Managers yang diselenggarakan oleh Himpunan profesi Exstension of Management (EXOM).

7 KATA PENGANTAR Segala puji senantiasa dipanjatkan ke khadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Kajian Kinerja Keuangan Pada PT Bank Internasional Indonesia, Tbk Periode ini dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Sarjana Manajemen Alih Jenis, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Penulis selalu berusaha agar skripsi ini disusun dengan sebaik mungkin. Namun demikian, Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan di dalam skripsi kajian kinerja keuangan ini. Oleh karena itu, penulis membutuhkan saran-saran yang bersifat membangun dari pembaca, sehingga menjadi lebih baik Akhir kata semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, serta membalas kebaikan semua pihak yang telah memberikan doa, bantuan, dan dukungannya kepada penulis. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkannya. Bogor, Januari 2011 Penulis

8 UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan puji syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, kekuatan dan anugerah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi Kajian Kinerja Keuangan Pada PT Bank Internasional Indonesia, Tbk Periode Penyelesaian penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Dr. Ir. Abdul Kohar Irwanto, M.Sc selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan, serta dorongan kepada penulis. 2. Para penguji yakni Ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM dan Ibu Yusrina Permana, ME yang telah bersedia untuk menguji penulis dan telah memberikan saran, masukan serta kritik yang membangun dalam proses penyelesaian skripsi ini. 3. Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian, doa restu yang tulus dan kasih sayang yang telah dicurahkan serta dorongan setiap waktu, moril maupun materil kepada penulis selama pelaksanaan masa penulisan skripsi ini. 4. Seluruh Staf Manajemen PT Bank Internasional Indonesia, Tbk yang telah membantu dalam penyediaan data dan informasi untuk penyelesaian skripsi. 5. Seluruh Staf Program Sarjana Alih Jenis Manajemen yang telah membantu penulis selama menjalankan kegiatan perkuliahan hingga penyusunan skripsi. 6. Agus Satria Budiman, SE yang selalu memberi semangat dan motivasi kepada penulis. 7. Seluruh teman-teman dari Program Sarjana Alih Jenis Manajemen yang selalu bersama-sama membuat kenangan indah selama kuliah. 8. Para penghuni Chizoners, mbak Rika, Mbak Finny, Mbak Tika, Mbak Kiki dan Mbak Okti serta Bu Ersi yang telah membantu, menyemangati dan memberikan dukungan dalam penulisan skripsi ini. 9. Pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Akhirnya, semoga amal baik Bapak/Ibu dan rekan-rekan mendapat berkat dari Tuhan Yang Maha Esa.

9 DAFTAR ISI RINGKASAN Halaman RIWAYAT HIDUP... iii KATA PENGANTAR... iv UCAPAN TERIMAKASIH... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian... 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank Kinerja Keuangan Laporan Keuangan Laporan Neraca Laporan Rugi Laba Analisa Rasio Keuangan Metode Economic Value Added (EVA) Keunggulan Economic Value Added Kelemahan Economic Value Added Metode Market Value Added (MVA) Keunggulan Market Value Added Kelemahan Market Value Added Penelitian Terdahulu III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data Analisis Rasio Metode Economic Value Added (EVA) Metode Market Value Added (MVA)... 31

10 3.5.4 Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan EVA terhadap MVA Perumusan dan Pengujian Hipotesis IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Perusahaan Visi, Misi, Prinsip dan Nilai Perusahaan Manajemen dan Struktur Perusahaan Kegiatan Usaha Kinerja Keuangan BII Rasio Keuangan Economic Value Added (EVA) Market Value Added (MVA) Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA) Implikasi Manajerial Rekapitulasi Tabel KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 76

11 DAFTAR TABEL No. Halaman 1. Perkembangan Kinerja Keuangan Bank Umum Daftar 10 Bank Terbesar di Indonesia Nilai Rasio Keuangan BII Periode Tahapan Perhitungan Economic Value Added (EVA) Empat Komponen Tahapan Perhitungan MVA Uji Normalitas data melalui Kolmogorov-Smirnov Persamaan Regresi Rasio Keuangan dan EVA terhadap MVA Hasil t Hitung Pada Uji Regresi Hasil Uji Korelasi Rasio Keuangan, EVA dan MVA Rekapitulasi Hasil CAR, EPS, ROE dan EVA PT. BII, Tbk Rekapitulasi Hasil Market Value Added (MVA) PT. BII Tbk Rekapitulasi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Model Summary(b) dan ANOVA Coefficients Regression Rekapitulasi Hasil Correlations... 70

12 DAFTAR GAMBAR No. Halaman 1. Kerangka Pemikiran Penelitian Grafik Hasil CAR PT BII, Tbk Periode Grafik Hasil ROE PT BII, Tbk Periode Grafik Hasil EPS PT BII, Tbk Periode Grafik Hasil Economic Value Added (EVA) PT. BII, Tbk Periode Grafik Hasil Market Value Added (MVA) PT. BII, Tbk Periode

13 DAFTAR LAMPIRAN No. Halaman 1. Daftar Istilah Struktur Organisasi Bank Internasional Indonesia (BII), Tbk Laporan Neraca Konsolidasian Bank Internasional Indonesia (BII) Tbk, Tahun Laporan Neraca Konsolidasian Bank Internasional Indonesia (BII) Tbk, Tahun Laporan Neraca Konsolidasian Bank Internasional Indonesia (BII) Tbk, Tahun Laporan Neraca Konsolidasian Bank Internasional Indonesia (BII) Tbk, Tahun Laporan Neraca Konsolidasian Bank Internasional Indonesia (BII) Tbk, Tahun Laporan Neraca Konsolidasian Bank Internasional Indonesia (BII) Tbk, Tahun Laporan Laba Rugi Konsolidasian Bank Internasional Indonesia (BII) Tbk, Tahun 2004, 2005 dan Laporan Laba Rugi Konsolidasian Bank Internasional Indonesia (BII) Tbk, Tahun 2007, 2008 dan Perhitungan CAR Bank Internasional Indonesia Tahun Perhitungan CAR Bank Internasional Indonesia Tahun Perhitungan CAR Bank Internasional Indonesia Tahun Perhitungan CAR Bank Internasional Indonesia Tahun Perhitungan CAR Bank Internasional Indonesia Tahun Perhitungan CAR Bank Internasional Indonesia Tahun Perhitungan ROE dan EPS PT Bank Internasional Indonesia (BII), Tbk Perhitungan Market Value Added (MVA) Daftar Tingkat Suku Bunga Indonesia Tahun Daftar Indeks Harga Saham Gambungan (IHSG) Daftar Perhitungan Tingkat Pengembalian Saham Perusahaan bulan ke-t (Rit) Daftar tingkat pengembalian pasar pada bulan ke-t Daftar perhitungan Beta sekuritas, MRP dan Biaya Ekuitas Perhitungan Invested Capital Periode (Jutaan Rupiah) Perhitungan NOPAT, Biaya Hutang Kd* dan Biaya Modal Saham Ke Perhitungan Proporsi Hutang (Wd), proporsi ekuitas (We), Weighted Average Capital Cost (WACC) Perhitungan Invested Capital (IC), Cost Of Capital (COC), dan Economic Value Added (EVA) Hasil Uji Kolomogorov Smirnov (Uji Normalitas Data) Hasil Uji Korelasi Perason MVA, CAR, ROE, EPS dan EVA Output regresi berganda Rasio Keuangan dan EVA terhadap MVA Alur Pikir Kajian Kinerja Perusahaan Pada PT Bank Internasional Indonesia (BII) Tbk

14 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada era globalisasi saat ini perbankan di Indonesia memiliki peranan penting dalam pembangunan perekonomian, yakni diharapkan dapat menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dan penyalur dana bagi masyarakat dan industri usaha. Perkembangan perbankan dibanding sektor ekonomi lain sebenarnya relatif cukup baik, sekalipun kinerjanya sejak paro kedua tahun 2005 cenderung menurun. Namun Dana Pihak Ketiga maupun kredit yang disalurkan perbankan mengalami peningkatan. Jika Bank Indonesia (BI) dan pemerintah dapat mengendalikan inflasi, dan kecenderungan suku bunga menurun, kinerja perbankan akan membaik. Berikut merupakan perkembangan kinerja keuangan perbankan di Indonesia. Tabel 1. Perkembangan Kinerja Keuangan Bank Umum * Indikator * Total Aset (Rp. Triliun) Dana Pihak Ketiga (Rp. triliun) Penyaluran Dana Kredit (Rp Trilun) Capital 19,30 21,27 19,30 16,76 17,42 18,29 Adequacy Ratio (%) Return On Assets (%) 2,90 4,35 3,83 3,89 3,54 2,97 *Sampai Juli 2010 Sumber : Statistik Perbankan Indonesia Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat dilihat bahwa perkembangan perbankan umum di Indonesia relatif baik. Pemberian kredit yang terus meningkat merupakan bukti bahwa perbankan Indonesia telah menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi dalam hal penyaluran dana bagi pihak yang kekurangan dana. Naiknya indikator Dana Pihak Ketiga yang pada tahun 2005 bernilai Rp triliun hingga di tahun 2009 menjadi Rp triliun juga membantu menyehatkan struktur dana perbankan. Sedangkan dilihat dari nilai CAR (Capital Adequecy Ratio) yakni

15 kemampuan bank dalam memenuhi total kewajiban oleh total modal yang dimilikinya mengalami perkembangan yang tidak signifikan. Pada tahun 2008 CAR mengalami penurunan menjadi 16,76 persen, namun di akhir Juli 2010 CAR meningkat menjadi 18,29 persen. Untuk nilai ROA (Return On Assets) yakni kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih atas pengelolaan aset yang dimiliki juga mengalami perkembangan yang relatif baik dibandingkan tahun Semakin besar ROA semakin besar tingkat keuntungan yang diperoleh bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. Kondisi perbankan Indonesia yang membaik juga ditunjukkan dengan meningkatnya nilai aset perbankan umum. Pada tahun 2009 nilai aset perbankan umum meningkat hingga menjadi Rp Triliun. Perkembangan perbankan yang semakin meningkat berimplikasi terhadap persaingan di industri perbankan yang semakin kompetitif dalam menarik nasabah dan membangun kepercayaan nasabah. Sebagai lembaga keuangan, bank perlu untuk menjaga kinerja agar dapat beroperasi secara optimal. Perkembangan dan persaingan yang semakin meningkat tersebut harus diimbangi dengan manajemen yang baik pula agar bank-bank tersebut tetap mampu bertahan. Sukses tidaknya suatu perbankan dipengaruhi oleh banyak aspek, diantaranya aspek manajemen, sumber daya manusia, pemasaran, dan kondisi keuangan yang dimilikinya (Iman, 2003). Salah satu hal utama yang menjadi perhatian bank mengenai kondisi keuangan adalah bagaimana kinerja keuangan bank tersebut. Sumber informasi yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan adalah laporan keuangan yang mencakup laporan neraca, laporan arus kas dan laporan laba rugi. Laporan keuangan memberikan informasi yang nantinya diolah untuk mengetahui posisi keuangan. Posisi keuangan suatu perusahaan akan terkait proses pengambilan keputusan yang tepat dan rasional di masa yang akan datang. Selain itu laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban dari pihak manajemen bank. Semakin baik kinerja keuangan suatu bank maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk tetap bertahan dalam menjalankan perannya menghimpun dan menyalurkan

16 dana. Menurut Munawir (1995) bagi pihak yang memiliki kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangatlah perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut melalui laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan, yang terdiri dari laporan Neraca dan Laporan Rugi Laba serta laporan keuangan lainnya. Dengan mengadakan analisis terhadap pospos neraca akan dapat diketahui gambaran tentang posisi keuanganya, sedangkan analisis terhadap laporan rugi labanya akan memberikan gambaran tentang hasil atau perkembangan usaha perusahaan. Selain kinerja keuangan bank yang dapat dinilai sehat atau tidaknya, terdapat satu indikator lain yang juga menjadi tolok ukur kinerja bank yaitu kemampuan bank tersebut dalam menghasilkan laba dan menciptakan nilai tambah, tidak hanya bagi bank itu sendiri tetapi bagi para investornya. Analisis rasio keuangan merupakan tolok ukur yang umumnya digunakan oleh bank dan para investor untuk menilai suatu kinerja keuangan bank. Untuk bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), nilainilai rasio telah tercantum pada laporan keuangan publikasi. Namun perhitungan rasio keuangan sebagai alat ukur akuntansi konvensional memiliki kelemahan, yakni cenderung tidak memperhitungkan biaya modal, sehingga sulit untuk mengetahui apakah suatu bank telah berhasil menciptakan suatu nilai atau tidak. Untuk itu diperlukan suatu konsep yang dapat memberikan gambaran mengenai nilai tambah dan nilai pasar suatu bank. Terdapat suatu pendekatan perhitungan kinerja keuangan yang berfokus pada nilai tambah dan nilai pasar, pendekatan tersebut adalah metode perhitungan Economic Value Added dan Market Value Added (Prhadono, 2004). Salah satu bank di Indonesia yang masih mampu bertahan hingga saat ini adalah PT Bank Internasional Indonesia (BII), Tbk yang didirikan pada tahun Pada tahun 1988 BII mendapat izin sebagai bank devisa dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang dikenal dengan nama Bursa Efek Indonesia atau BEI). Sejak menjadi perusahaan publik, BII menjadi salah satu bank swasta terbesar di Indonesia. Berdasarkan data statistik Bank Indonesia mengenai

17 perkembangan perbankan Indonesia menurut total aset dan pangsa pasar yang dimiliki, BII menempati urutan ke-8 dalam perbankan umum Indonesia. Data mengenai sepuluh bank terbesar di Indonesia menurut total aset dan pangsa pasar dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Daftar 10 Bank Terbesar di Indonesia No Total Aset Pangsa Pasar Nama Bank (Rp. Triliun) (%) 1 Bank Mandiri 371,67 13,76 2 BRI 306,76 11,36 3 BCA 305,16 11,30 4 BNI 217,07 8,04 5 Bank CIMB Niaga 126,96 4,70 6 Bank Danamon 101,78 3,77 7 Bank Panin 91,50 3,39 8 Bank Internasional Indonesia 66,87 2,48 9 Bank Permata 65,32 2,42 10 Bank Tabungan Negara (BTN) 61,66 2,28 TOTAL ,5 Sumber : Antasari.net Berita Indonesia, 2010 Dari Tabel 2 diatas dapat diketahui bahwa sepuluh bank tersebut menguasai 63,5 persen pangsa pasar aset perbankan nasional dan total aset sepuluh bank terbesar tersebut adalah Rp1.714 triliun. Bank Mandiri menempati posisi pertama dengan jumlah aset sebesar Rp 371,67 triliun dengan pangsa pasar sebesar 13,76 persen. BII sendiri menempati posisi ke-8 dengan total aset sebesar Rp 66,87 triliun dan pangsa pasar sebesar 2,48 persen. Sedangkan apabila ditinjau dari jenis perbankan swasta, BII menempati posisi ke-6 menurut total aset dan pangsa pasar yang dimilikinya. BII juga menjadi Pelopor bank pertama yang menerbitkan kartu kredit dengan Smart Chip pada tahun 1997 dan bank pertama yang memberikan layanan internet banking di tahun Pada tahun 2004, BII juga menjadi bank pertama yang menerbitkan kartu Syariah dengan tiga fungsi yakni sebagai Charge Card, Kartu Debit dan ATM 1. Sebagai suatu lembaga perbankan, BII diharapkan dapat mendukung pertumbuhan perekonomian dan membantu kesejahteraan masyarakat Indonesia. Untuk dapat melaksanakan peranan tersebut perlu 1 BII Annual Report Bank Internasional Indonesia (BII) Tahun (11 Oktober 2010)

18 didukung dengan kinerja bank yang baik terutama terkait dengan kinerja keuangan dan kondisi keuangan yang sehat. Untuk itu perlu dilakukan analisis kinerja keuangan untuk melihat perkembangan bank tersebut, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan strategi serta pengambilan keputusan kegiatan operasional terkait keuangan nantinya. Analisis kinerja keuangan membutuhkan data dan informasi dari laporan keuangan. Laporan keuangan dapat menunjukkan kinerja yang telah dicapai pada suatu waktu. Kinerja keuangan tersebut dapat diketahui dengan menghitung rasio keuangan sehingga dapat dijadikan dasar dalam menggambarkan prestasi suatu bank (Abdullah, 2003). ditinjau dari rasio keuangan yakni CAR, ROA, ROE dan EPS (Earning Per shares) BII mengalami penurunan untuk tiga tahun terakhir yakni dari tahun 2006 hingga tahun Berikut adalah data rasio keuangan BII yang mengalami penurunan dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Nilai Rasio Keuangan BII Periode Tahun CAR ROA ROE EPS ,12 % 1,17 % 12,21% Rp ,33 % 0,65 % 6,73% Rp ,79 % 0,84 % 9,21 % Rp ,83 % -0,07 % -0,08 % Rp (1) Sumber : Financial Higlight BII tahun 2009 Berdasarkan Tabel 3 diatas dapat diketahui kinerja kondisi keuangan BII ditinjau dari rasio CAR, ROA, ROE dan EPS. Untuk tahun 2009 ROA, ROE dan EPS yang dimiliki BII bernilai negatif. Menurunnya nilai ROA dan ROE dapat diartikan bahwa turunnya kemampuan BII dalam menghasilkan laba bersih atas pengeloaan modal dan aset yang dimiliki. Selain itu nilai CAR juga mengalami penurunan, sehingga apabila dinilai dari kemampuan kecukupan modal BII juga mengalami penurunan, namun nilai-nilai CAR yang dimiliki BII tersebut masih diatas ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia yakni 8 persen. Kemudian nilai EPS yang cenderung menurun menunjukkan bahwa laba bersih yang diciptakan dari saham biasa yang beredar juga mengalami penurunan. Sehingga apabila ditinjau dari rasio-rasio keuangan tersebut diatas kinerja keuangan BII

19 mengalami penurunan. Namun pengukuran kinerja keuangan dengan rasio keuangan belum cukup untuk memberikan informasi mengenai penciptaan kekayaan serta nilai perusahaan terkait modal yang dipakai (Bringham dan Houston, 2006). Sehingga apabila ditinjau dari sisi rasio keuangan yang dihasilkan oleh BII, maka belum dapat diketahui apakah BII telah berhasil menciptakan nilai tambah atau nilai pasar atas biaya modal yang digunakanya dalam menjalankan kegiatan usahanya. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu konsep pengukuran untuk mengetahui apakah BII telah berhasil menghasilkan nilai tambah ekonomi dan nilai pasar bagi para investor. Dengan metode pendekatan EVA dan MVA dapat diketahui apakah bank BII telah berhasil menciptakan nilai tambah dan kekayaan bagi pemegang sahamnya atau tidak. Selain itu akan dilakukan analisis hubungan dan pengaruh antara rasio keuangan dan EVA terhadap MVA. Dimana ROE, EPS dan CAR memiliki keterkaitan terhadap peningkatan aset dan memiliki kerelatifan dengan Economic Value Added dan Market Value Added. Hal tersebut dilakukan terkait untuk mengetahui tolok ukur mana yang paling mempengaruhi MVA secara signifikan. 1.2 Perumusan Masalah Perbankan perlu melakukan analisis kinerja keuangan agar dapat mengetahui kondisi keuangannya. Hal ini bermanfaat sebagai bahan masukan untuk proses keputusan strategis di tengah persaingan dan perkembangan perbankan saat ini. Sumber informasi yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan adalah laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan rugi laba. Sehingga dapat diketahui kondisi keuangan bank tersebut. Pada periode tiga tahun terakhir ini BII mengalami penurunan kinerja keuangan yang ditinjau dari sisi rasio keuangan yakni CAR, ROE dan EPS. Namun rasio keuangan yang dihitung secara tradisional belum cukup menampilkan informasi apakah BII telah berhasil menciptakan kekayaan berupa nilai tambah ekonomi dan nilai pasar bagi para pemegang saham. Sehingga perlu dilakukan perhitungan dengan metode Economic Value Added untuk mengetahui apakah BII telah dapat menciptakan nilai tambah ekonomi dan juga akan dilakukan pengukuran dengan metode

20 Market Value Added untuk mengetahui nilai pasar dari BII sendiri. Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana kinerja keuangan BII menurut metode Economic Value Added (EVA) periode ? 2. Bagaimana Market Value Added (MVA) BII yang terbentuk pada periode ? 3. Bagaimana hubungan dan pengaruh antara EVA dan Rasio-rasio keuangan (CAR, ROE, dan EPS) terhadap MVA? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan, maka tujuan dari penelitian ini diantaranya adalah : 1. Menganalisis kinerja keuangan BII menurut metode Economic Value Added (EVA). 2. Menganalisis kinerja keuangan BII menurut Market Value Added (MVA). 3. Menganalisis pengaruh antara hasil rasio keuangan, CAR, ROE, EPS dan hasil EVA terhadap MVA, sehingga dapat diperoleh kesimpulan mengenai tingkat signifikan hubungan yang terjadi untuk mengetahui tolok ukur mana yang paling mempengaruhi MVA secara signifikan. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat diantaranya : 1. Sebagai gambaran bagi investor mengenai kinerja keuangan berbasiskan nilai BII sehingga dapat dijadikan masukan bagi pengambilan keputusan investasi. 2. Sebagai sumber referensi dan pengembangan yang lebih lanjut bagi penelitian mengenai pengukuran kinerja keuangan menurut metode EVA dan MVA. Serta referensi mengenai analisis hubungan antara rasio keuangan dan EVA terhadap MVA.

21 1.5 Ruang Lingkup Ruang lingkup dari penelitian ini adalah data laporan keuangan tahun pada PT Bank Internasional Indonesia (BII) Tbk. Laporan keuangan yang di analisis difokuskan pada laporan neraca dan laporan rugi laba. Sedangkan variabel yang digunakan dalam penilaian kinerja keuangan ini adalah analisis rasio keuangan (EPS, ROE, CAR), pengukuran kinerja keuangan berdasarkan metode Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA). Serta menganalisis bagaimana hubungan pengaruh antara rasio keuangan dan hasil EVA terhadap hasil MVA. Sehingga dapat diperoleh kesimpulan mengenai tingkat signifikan hubungan yang terjadi untuk mengetahui tolok ukur mana yang paling mempengaruhi MVA secara signifikan. Rasio keuangan yang dipakai dalam penelitian ini hanya CAR, EPS dan ROE, karena rasio ini merupakan rasio pengukuran kinerja keuangan berbasis Earning Measures yang mendasarkan perhitungan pada accounting profit (Pradhono, 2004). Rasio ini paling umum digunakan oleh investor dalam menilai kemampuan suatu perusahaan dalam menciptakan kekayaan bagi mereka dan rasio ini dipublikasikan oleh BII. Hasil analisis tersebut dapat menjadi penilaian kinerja keuangan BII dalam kurun waktu enam tahun terakhir yakni periode tahun

22 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank Kata bank berasal dari bahasa Italia, yakni banca yang berarti tempat penukaran uang. Bank adalah lembaga keuangan yang menerima berbagai jenis simpanan dan mempergunakan dana yang terhimpun di bank terutama untuk pemberian kredit (Puspopranoto, 2002). Bank merupakan sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang. Berdasarkan Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Usaha perbankan meliputi tiga kegiatan yaitu, menghimpun dana, menyalurkan dana dan memberika jasa-jasa bank lainnya. Pada dasarnya kegiatan utama bank adalah menghimpun dan menyalurkan dana. Sedangkan kegiatan memberikan jasa-jasa bank lainya merupakan kegiatan pendukung yang dapat meningkatkan keunggulan suatu bank dalam menghadapi perkembangan perbankan. Simpanan giro, tabungan, dan deposito merupakan bentuk kegiatan bank dalam menghimpun dan mengumpulkan dana. Selanjutnya bank dapat menyalurkan dana tersebut dalam bentuk kredit atau pinjaman. sedangkan jasa-jasa perbankan lainnya diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan utama tersebut. 2.2 Kinerja Keuangan Pada Sutriyani (2007) dijelaskan bahwa kinerja keuangan adalah gambaran tentang setiap hasil ekonomi yang mampu diraih oleh perusahaan perbankan pada saat periode tertentu melalui aktivitas-aktivitas perusahaan untuk menghasilkan keuntungan secara efesien dan efektif, yang dapat diukur perkembangannya dengan mengadakan analisis terhadap data-data keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan. Sehingga dapat dikatakan bahwa kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh perusahaan. Hasil kerja tersebut dapat berupa keuntungan

23 (laba), kemampuan perusahaan dan suatu prestasi yang diperoleh perusahaan. sehingga kinerja keuangan merupakan suatu prestasi keuangan dari suatu perusahaan yang diperoleh dari analisa laporan keuangan perusahaan tersebut. Analisa kinerja keuangan tersebut dilakukan untuk mengetahui perkembangan suatu perusahaan. Pengukuran kinerja keuangan merupakan suatu pengukuran terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh perusahaan untuk melihat bagaimana kondisi keuangan setelah aktivitas-aktivitas perusahaan dilaksanakan pada suatu periode tertentu. Analisa kinerja keuangan sebagai suatu sarana evaluasi yang dilakukan perusahaan untuk melihat hasil kerja perusahaan dari sisi keuangan, dengan kata lain untuk melihat pencapaian hasil oleh perusahaan dari sisi keuangan bagaimana tingkat kekuatan keuangan jadi tidak hanya mengetahui besarnya laba ataupun rugi yang dialami perusahaan. 2.3 Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut (Wikipedia, 2010). Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi : a. Neraca b. Laporan Laba Rugi c. Laporan perubahan ekuitas d. Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana e. Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Setiap badan usaha mempunyai laporan keuangan yang bertujuan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan secara ekonomi. Menurut Myer dalam Munawir (1995), laporan keuangan adalah

24 dua daftar yang disusun oleh akuntansi pada akhir periode untuk suatu perusahaan. dua daftar tersebut diantaranya adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi laba, dan terdapat beberapa perusahaan yang juga menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tidak dibagikan (laba yang ditahan). Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan (Martono, 2002). Laporan keuangan dianggap sebagai suatu media dalam penyampaian informasi keuangan bagi pihak yang berkepentingan. Adapun beberapa pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan diantaranya adalah investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah dan masyarakat tertentu (Ikatan Akutansi Indonesia, 2002). Laporan keuangan pada umumnya dipersiapkan secara periodik. Laporan keuangan perusahaan didasarkan pada aturan-aturan akuntansi dan harus memberikan informasi historis, kuantitatif dasar yang merupakan sekumpulan input yang penting yang digunakan dalam menghitung nilai-nilai ekonomis. Laporan keuangan dibuat dengan maksud memberikan gambaran kemajuan (progress report) perusahaan secara periodik. Jadi laporan keuangan bersifat historis serta menyeluruh dan sebagai suatu progress report. Laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari kombinasi antara fakta yang telah dicatat, prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan dalam akutansi serta pendapat pribadi Laporan Neraca Neraca atau laporan laporan posisi keuangan ( balance sheet atau statement of financial position) adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Menurut Munawir (1995), neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada saat tertentu. Neraca disusun untuk menunjukkan posisi keuangan

25 perusahaan pada suatu tannggal tertentu biasanya pada saat tutup buku. Neraca memberikan informasi seberapa sehat atau seberapa kuat kondisi keuangan suatu perusahaan dengan melihat seberapa besar bagian yang dimiliki perusahaan dan seberapa besar bagian yang berada di tangan pihak ketiga (kreditor). Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset (aktiva), kewajiban dan ekuitas. a. Aset (aktiva) merupakan sumber ekonomi yang diharapkan memberikan manfaat usaha di kemudian hari. Aset adalah dana perusahaan yang akan di alokasikan. Aset (aktiva) dimasukkan dalam neraca dengan saldo normal debit (Munawir, 1995). Aset biasanya dikelompokkan menjadi beberapa kategori, seperti: 1. Aset lancar (aktiva lancar), merupakan jenis aset yang dapat digunakan dalam jangka waktu dekat, biasanya satu tahun. Contoh aset lancar antara lain adalah kas, piutang, investasi jangka pendek, persediaan dan beban di bayar di muka. Kas, atau dikenal dengan uang tunai (cash) merupakan sumber ekonomi yang telah dialokasikan untuk digunakan perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional misalnya sebagian kas digunakan untuk pembelian aktiva tetap, sebagian lagi kas dialokasikan untuk pembayaran hutang serta kegiatan operasional lainnya. Piutang adalah salah satu jenis transaksi akuntansi yang mengurusi penagihan konsumen yang berhutang pada seseorang, suatu perusahaan, atau suatu organisasi untuk barang dan layanan yang telah diberikan pada konsumen tersebut. Investasi jangka pendek atau disebut juga dengan penanaman modal dalam jangka waktu kurang lebih atau satu tahun. Dan beban adalah pengurangan dari pendapatan yang akan menghasilkan laba bersih pada laporan laba/rugi. 2. Aset tidak lancar atau disebut juga aset jangka panjang, adalah jenis aset (aktiva) yang diharapkan dapat digunakan selama lebih dari satu tahun. Contohnya adalah gedung, alat produksi,

26 investasi jangka panjang, serta aset tidak berwujud yang tidak lancar. Aset (aktiva) berwujud yang tidak lancar sering pula disebut sebagai aset tetap (fixed asset). Aset tetap berwujud merupakan sumber kekayaan perusahaan yang fisiknya dapat dilihat. Sedangkan aktiva atau aset tetap tidak berwujud yang tidak lancar merupakan kekayaan atau sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan yang secara fisik tidak tampak, hal tersbut merupakan suatu hak yang mengandung nilai yang dimiliki oleh perusahaan dan dapat digunakan dalam kegiatan operasionalnya, misalnya hak cipta, lisensi dan lainnya. b. Kewajiban adalah utang yang harus dilunasi atau pelayanan yang harus dilakukan pada masa datang pada pihak lain. Kewajiban adalah kebalikan dari aktiva. Hutang atau kewajiban perusahaan dapat dibedakan menjadi hutang lancar (hutang jangka pendek) dan hutang jangka panjang). Menurut Munawir (1995), hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayarannya dilakukan dalam jangka waktu satu tahun sejak tanggal neraca, yang di bayar dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh suatu perusahaan. hutang lancar terdiri dari hutang dagang, hutang wesel, hutang pajak, biaya yang masih harus dibayar, hutang jangka panjang yang hampir jatuh tempo, penghasilan yang diterima dimuka. Sedangkan hutang jangka panjang merupakan kewajiban keuangan (hutang) yang memiliki jangka waktu pembayaran masih lama yakni lebih dari satu tahun dari tanggal neraca. Hutang jangka panjang terdiri dari hutang obligasi, hutang hipotik (hutang yang dijamin), pensiun dan pinjaman jangka panjang lainnya. c. Ekuitas (modal), modal sendiri memiliki banyak arti yang berhubungan dalam ekonomi, finansial, dan akunting. Menurut Munawir (1995), modal adalah bagian hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal (modal saham), surplus dan laba ditahan. Ekuitas (modal)

27 juga dapat diartikan sebagai kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya. Modal adalah dana yang diserah oleh para pemilik (owner). Dana modal dapat digunakan untuk pembelian gedung, tanah, perlengkapan dan sebagainya yang secara tidak langsung menghasilkan dan menjadi aset tetap. Selain itu modal juga dapat digunakan untuk hal-hal produktif misalnya modal disalurkan sebagai pembiayaan, yang hasilnya nanti dibagikan kepada pemilik modal, bukan pemilik dana lainnya Laporan Rugi Laba Laporan laba rugi adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih (Wikipedia, 2010). Laporan rugi laba suatu perusahaan disusun untuk mengetahui hasil pencapaian perusahaan dari sisi keuangan dan untuk mengetahui seberapa besar keuntungan yang diperoleh perusahaan dan sebaliknya seberapa besar rugi yang ditanggung jika perusahaan mengalami kerugian. Menurut Munawir (1995), laporan rugi laba merupakan suatu laporan keuangan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Terdapat beberapa prinsip yang umumnya diterapkan perusahaan dalam penyusunan laporan rugi laba, yakni sebagai berikut (Munawir, 1995) : 1. Untuk bagian pertama, pada laporan rugi laba menunjukan penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok perusahaan (penjualan barang dagangan/produk dan atau dengan pemberian jasa) diikuti dengan harga pokok dari barang atau jasa yang dijual sehingga diperoleh laba kotor. 2. Bagian kedua menunjukkan biaya-biaya operasional yang terdiri dari biaya penjualan dan biaya umum atau administrasi.

28 3. Bagian ketiga yakni menunjukkan hasil-hasil dari perhitungan di luar operasi pokok perusahaan yang diikuti dengan biaya-biaya yang terjadi di luar usaha pokok perusahaan. 4. Bagian keempat menunjukkan laba atau rugi yang isidentil sehingga akhirnya diperoleh laba bersih sebelum pajak pendapatan. 2.4 Analisa Rasio Keuangan Rasio keuangan (Wikipedia, 2010) atau rasio finansial adalah suatu alat analisis yang dapat digunakan untuk menilai kondisi keuangan perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan aliran kas). Menurut Munawir (1995) rasio menggambarkan suatu hubungan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Hasil perhitungan analisis rasio ini dapat memberikan informasi terkait kondisi keuangan yang dapat menjadi bahan masukan untuk membimbing investor dan kreditor dalam membuat keputusan atau pertimbangan tentang pencapaian perusahaan dan prospek di masa datang. Analisis rasio keuangan menggunakan data laporan keuangan yang telah ada sebagai dasar penilaiannya. Rasio keuangan adalah perbandingan antara dua elemen laporan keuangan yang menunjukkan suatu indikator kesehatan keuangan pada waktu tertentu (Erich A Helfert, 1996 : 87). Analisis rasio keuangan tersebut dapat digunakan untuk menilai resiko dan peluang di masa yang akan datang. Pengukuran dan hubungan satu pos dengan pos lain dalam laporan keuangan yang tampak dalam rasio-rasio keuangan dapat memberikan kesimpulan yang berarti dalam penentuan tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan. Berikut adalah beberapa rasio keuangan yang utama dan perlu diperhatikan dalam menganailis kinerja keungan diantaranya adalah : 1. Capital Adequacy Ratio (CAR) Capital Adequacy Ratio (CAR) atau disebut dengan rasio permodalan atau rasio solvabiltas digunakan untuk melihat bagaimana kecukupan modal yang dimiliki suatu bank, memungkinkan manajemen

29 bank untuk bekerja dengan efisiensi yang tinggi, seperti yang dikehendaki oleh para pemilik modal pada bank tersebut (Dendawijaya, 2000). Capital Adequecy Ratio (CAR) ini digunakan untuk mengukur kemampuan permodalan yang ada untuk menutup kemungkinan kerugian di dalam kegiatan perkreditan dan perdagangan surat-surat berharga. Suatu bank dikatakan solvabel, apabila bank tersebut memiliki aset kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya dan apabila keadaan bank tersebut sebaliknya, dimana semua aset yang dimiliki bank tersebut tidak dapat membayar semua hutangnya maka bank tersebut dikatakan insolvabel. 2. Return On Equity (ROE) Return On Equity (ROE) adalah rasio untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola kapital yang ada untuk mendapatkan net income (Kasmir, 2003). Atau dengan kata lain ROE merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih berdasarkan modal sendiri. 3. Earning per Share (EPS) Earning per Share (EPS) merupakan rasio yang membandingkan antara laba bersih terhadap saham biasa yang beredar (Brigham dan Houston, 2006). Laba bersih per saham adalah Jumlah pendapatan yang diperoleh dalam satu periode untuk tiap lembar saham yang beredar, dan akan dipakai oleh pimpinan perusahaan untuk menentukan besarnya dividen yang akan dibagikan. Salah satu alasan investor untuk menanamkan modalnya adalah pertimbangannya dalam memperoleh dividen Maka dapat dikatakan investor akan cenderung memilih saham yang memiliki nilai EPS tinggi dibandingkan saham yang memiliki EPS rendah. EPS yang rendah cenderung membuat harga saham turun. 2.5 Metode Economic Value Added (EVA) Metode EVA pertama kali dikembangkan oleh Stewart & Stern seorang analis keuangan dari perusahaan Stern Stewart & Co pada tahun Di Indonesia metode tersebut dikenal dengan metode NITAMI (Nilai Tambah Ekonomi). EVA merupakan pendekatan pengukuran kinerja keuangan terhadap laba ekonomi perusahaan yang menggambarkan

30 kesejahteraan yang dapat dicapai suatu perusahaan dalam kemampuanya memenuhi semua biaya operasi dan biaya modal. Perhitungan EVA dilakukan oleh perusahaan untuk melihat perkembangan nilai atau value added dari modal yang telah ditanamkan pemegang saham dalam operasi perusahaan. Oleh karenanya EVA merupakan selisih laba operasi setelah pajak (Net Operating Profit After Tax atau NOPAT) dengan biaya modal (Cost of Capital). Pendekatan dengan metode EVA menciptakan relevansi untuk mengukur kinerja berdasarkan nilai (value) ekonomis yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. dengan adanya EVA, maka suatu perusahaan dapat memberikan imbalan (reward) aktivitas yang menambah nilai. Dalam hal investasi EVA memberikan acuan bagi keputusan penerimaan suatu proyek, dan bagi investor EVA memberikan tinjauan untuk pertimbangan penanaman modal pada suatu perusahaan. Terdapat beberapa manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dalam menggunakan EVA sebagai alat ukur kinerja dan nilai tambah perusahaan. Menurut Tunggal (2001) beberapa manfaat EVA dalam mengukur kinerja perusahaan antara lain: 1. EVA merupakan suatu ukuran kinerja perusahaan yang dapat berdiri sendiri tanpa memerlukan ukuran lain baik berupa perbandingan dengan menggunakan perusahaan sejenis atau menganalisis kecenderungan 2. Hasil perhitungan EVA mendorong pengalokasian dana perusahaan untuk investasi dengan biaya modal yang rendah. Menurut Utama (1997:10), adapun manfaat EVA adalah: 1. EVA dapat digunakan sebagai penilaian kinerja keuangan perusahaan karena penilaian kinerja tersebut difokuskan pada penciptaan nilai (value creation) 2. EVA akan menyebabkan perusahaan lebih memperhatikan kebijakan struktur modal 3. EVA membuat manajemen berpikir dan bertindak seperti halnya pemegang saham yaitu memilih investasi yang memaksimalkan tingkat pengembalian dan meminimumkan tingkat biaya modal sehingga nilai perusahaan dapat dimaksimalkan

31 4. EVA dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kegiatan atau proyek yang memberikan pengembalian lebih tinggi daripada biaya-biaya modalnya. Hasil perhitungan EVA merupakan indikator untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan nilai tambah ekonomi. Hasil EVA yang baik adalah hasil EVA yang bernilai lebih besar dari nol. Hasil perhitungan EVA akan bernilai lebih besar dari nol (positif), lebih kecil dari nol (negatif), dan sama dengan nol (Poeradisastra, 2001) yang memiliki arti : 1. Hasil EVA yang positif (EVA > 0) mencerminkan tingkat kompensasi yang lebih tinggi daripada tingkat biaya modal. Hal tersebut berarti manajemen telah mampu menciptakan peningkatan nilai kekayaan perusahaan. Semakin positif EVA berarti semakin bagus kinerja perusahaan tersebut, artinya manajemen telah dapat menjalankan tugasnya dengan baik 2. Hasil EVA yang negatif (EVA < 0) menggambarkan adanya penurunan nilai kekayaan karena laba yang tersedia tidak mampu memberikan kompensasi yang setimpal dengan investasi yang ditanam. 3. Hasil EVA sama dengan nol (EVA = 0) memiliki arti bahwa laba yang dihasilkan perusahaan impas untuk memenuhi harapan pemodal dan kinerja keuangan tergolong sehat Keunggulan Economic Value Added (EVA) Economic Value Added (EVA) memiliki prinsip memberikan sistem pengukuran yang baik untuk menilai suatu kinerja dan prestasi keuangan manajemen perusahaan. Pada dasarnya EVA memiliki hubungan dengan nilai pasar suatu perusahaan. Suatu bank ingin memiliki nilai tambah sebagai keunggulan kompetitifnya. Menurut Govindarajan (2002), adapun keunggulan EVA sebagai alat pengukuran kinerja keuangan diantaranya: 1. Sebagai salah satu alat pengukuran kinerja keuangan yang berfokus pada penciptaan nilai tambah ekonomi bagi perusahaan. 2. Dengan EVA seluruh unit usaha memiliki sasaran yang sama untuk perbandingan investasi

32 3. Dengan melalukan perhitunngan EVA, dapat diketahui perkembangan nilai tambah ekonomi yang dihasilkan suatu bank, maka akan terlihat investasi-investasi yang menghasilkan laba diatas biaya modal sehingga akan lebih menarik bagi investor untuk berinvestasi 4. EVA memiliki korelasi positif yang lebih kuat terhadap perubahan-perubahan nilai pasar perusahaan. Menurut Teuku Mirza (1999), keunggulan EVA lainnya adalah perhitungan EVA memfokuskan penilaiannya pada nilai tambah dengan memperhatikan beban biaya modal sebagai konsekuensi investasi, sehingga dapat diketahui apakah suatu bank tersebut menghasilkan nilai tambah ekonomi atau tidak. Serta perhitungan EVA dapat digunakan tanpa memerlukan data pembanding Kelemahan Economics Value Added (EVA) Pengukuran kinerja keuangan dengan metode EVA juga memiliki kelemahan, yaitu dimana EVA cenderung hanya memberikan gambaran penciptaan nilai tambah pada suatu periode tahun tertentu. Padahal nilai suatu perusahaan atau bank merupakan akumulasi EVA selama umur perusahaan. Dimana hal tersebut bisa terjadi karena misalnya suatu perusahaan bank memiliki nilai EVA yang positif pada periode tertentu, namun nilai perusahaan tersebut rendah karena nilai EVA di masa lalunya negatif (Utama, 2002). Selain itu menurut Teuku Mirza (1999), kelemahan EVA lainnya terdapat pada perhitungan biaya modalnya EVA dirasakan relatif sulit karena memerlukan data yang lebih banyak dan dianalisa secara lebih mendalam. 2.6 Metode Market Value Added (MVA) Market Value Added (MVA) merupakan selisih antara nilai pasar dengan modal yang diinvestasikan oleh para investor. Market Value added (MVA) dipandang sebagai ukuran untuk melihat kemampuan suatu perusahaan dan bank dalam memberikan kekayaan bagi investornya.

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran PT. Bank Central Asia, Tbk merupakan salah satu bank go public di Indonesia, yang secara periodik wajib menyampaikan laporan keuangannya. Pengukuran kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. barang, pesaing, perkembangan pasar, perkembangan perekonomian dunia.

BAB I PENDAHULUAN. barang, pesaing, perkembangan pasar, perkembangan perekonomian dunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini laju pertumbuhan ekonomi dunia dipengaruhi oleh dua elemen penting yaitu globalisasi dan kemajuan teknologi yang menyebabkan persaingan diantara perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Menurut Wibowo (2014:7 ), kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula yang memberikan pengertian performance sebagai

Lebih terperinci

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab II. Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Likuiditas Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampauan perusahaan-perusahaan membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang kian pesat saat ini menyebabkan persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan harus berjuang untuk tetap bertahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya laporan keuangan tersebut untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya laporan keuangan tersebut untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Laporan keuangan bagi suatu perusahaan merupakan hasil akhir dari pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya laporan keuangan tersebut untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Menurut Ari (2005) pengukuran kinerja keuangan menggunakan metode economic value added (EVA) menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin ketat dan kompetitif. Kondisi ini menuntut sebuah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin ketat dan kompetitif. Kondisi ini menuntut sebuah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini dunia usaha dihadapkan pada kondisi persaingan yang menjadi semakin ketat dan kompetitif. Kondisi ini menuntut sebuah perusahaan harus mampu beradaptasi dan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bank Central Asia (BCA) secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV. Banyak hal telah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja 14 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kinerja Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan dimanapun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut M.Hanafi (2008:42) pengertian ROA adalah mengukur

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut M.Hanafi (2008:42) pengertian ROA adalah mengukur BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Return On Assets (ROA) Menurut M.Hanafi (2008:42) pengertian ROA adalah mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Economic Value Added (EVA) 1. Definisi Economic Value Added (EVA) EVA menurut John D.Martin et al (2010:44), menyatakan bahwa: Nilai Tambah Ekonomi (Economic Value Added EVA),

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT ASTRA AGRO LESTARI Tbk Oleh BOYKE SURANTA BARUS H

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT ASTRA AGRO LESTARI Tbk Oleh BOYKE SURANTA BARUS H ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT ASTRA AGRO LESTARI Tbk 2006-2009 Oleh BOYKE SURANTA BARUS H24076022 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu lama dengan dengan harapan mendapat keuntungan dimasa yang akan

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu lama dengan dengan harapan mendapat keuntungan dimasa yang akan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pembangunan perekonomian suatu negara dibutuhkan biaya atau dana yang tidak sedikit. Dana tersebut dapat diperoleh dari pinjaman maupun modal sendiri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersumber dari dalam negeri misalnya tabungan luar negeri, tabungan pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. bersumber dari dalam negeri misalnya tabungan luar negeri, tabungan pemerintah, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah yang tidak sedikit sehingga perlu adanya usaha yang mengarah pada dana investasi yang bersumber

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Bank

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Bank 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank Menurut Kasmir (2008), bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

Lebih terperinci

Bab 2 Arus Kas, Laporan Keuangan dan Nilai Tambah Perusahaan

Bab 2 Arus Kas, Laporan Keuangan dan Nilai Tambah Perusahaan M a n a j e m e n K e u a n g a n & P r a k 20 Bab 2 Arus Kas, Laporan Keuangan dan Nilai Tambah Perusahaan Mahasiswa dapat memahami dan menyebutkan laporan keuangan dasar dalam laporan keuangan tahunan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nilai Menurut Margaretha (2011:5), Nilai ( value) perusahaan yang sudah go public merupakan nilai yang tercermin dalam harga pasar saham perusahaan, sedangkan nilai perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Telah melakukan penelitian yang berjudul Analisis Perbandingan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Telah melakukan penelitian yang berjudul Analisis Perbandingan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini berdasarkan atas penelitian-penelitian yang terdahulu, natara lain : 1.1.1 Penelitian Raja Lambas (2005) Telah melakukan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 KONSEP AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN II.1.1 Pengertian Akuntansi dan Laporan keuangan Akuntansi memegang peranan penting dalam sistem ekonomi, karena akuntansi menyediakan informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan yang berdiri dan berkembang sesuai dengan meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan yang berdiri dan berkembang sesuai dengan meningkatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan berkembang sesuai dengan meningkatnya kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi pada masa yang akan datang. Tujuan utama kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi pada masa yang akan datang. Tujuan utama kegiatan investasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan sejumlah dana selama periode tertentu dengan harapan memperoleh penghasilan dan atau peningkatan nilai investasi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Laporan Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA Laporan Keuangan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bank Menurut Kasmir (2010), bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bursa Efek Indonesia telah menjadi penting dari berkembangnya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bursa Efek Indonesia telah menjadi penting dari berkembangnya BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bursa Efek Indonesia telah menjadi penting dari berkembangnya perekonomian indonesia. Pasar modal dapat menjadi alternatif pendanaan bagi perusahaan di indonesia selain

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA tbk. PADA PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA tbk. PADA PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA tbk. PADA PERIODE 2005-2013 Disusun Oleh : Nama : Fera Aristiyani NPM : 20207459 Kelas : 4EB05

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksimalkan laba atau sering disebut perusahaan nirlaba. Tujuan dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksimalkan laba atau sering disebut perusahaan nirlaba. Tujuan dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Tinjauan Teoretis 1. Rasio Profitabilitas Tujuan dari kebanyakan perusahaan adalah untuk memaksimumkan laba atau keuntungan. Akan tetapi, ada juga perusahaan yang tujuannya bukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Pada setiap bisnis, profit merupakan hal yang krusial. Profit dalam suatu bisnis merupakan suatu keharusan, jika bisnis tersebut ingin berlangsung. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh peneliti merujuk pada penelitianpenelitian sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu beserta persamaan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pada dasarnya pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Situmorang (2008) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Econonic Value Added dan Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Perusahaan Properti Yang terdaftar

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 41

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 41 DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 41 DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR SINGKATAN 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK. ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK. PERIODE 2010-2012 Nama : Anita Lestari NPM : 20210888 Jurusan : Akuntansi Pembimbing

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Indayani (2004), melakukan penelitian pada perusahaan telekomunikasi yang go public di BursaEfek Jakarta.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Laporan Keuangan 41

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Laporan Keuangan 41 DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR SINGKATAN 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 7 Tujuan Penelitian 10 Manfaat Penelitian 10 Ruang Lingkup Penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED ejournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (4): 867-876 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Munawir (2010:2) mengungkapkan bahwa: Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan perusahaan dan merupakan salah satu sumber informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan perusahaan dan merupakan salah satu sumber informasi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Analisis keuangan sangat bergantung pada informasi yang diberikan oleh laporan keuangan perusahaan dan merupakan salah satu sumber informasi yang penting disamping

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasinya tersebut akan mampu memberikan tingkat pengembalian (rate of return)

BAB I PENDAHULUAN. investasinya tersebut akan mampu memberikan tingkat pengembalian (rate of return) BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada umumnya investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan sejumlah dana selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan atau peningkatan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

Laporan Keuangan, Arus Kas dan Pajak

Laporan Keuangan, Arus Kas dan Pajak Laporan Keuangan, Arus Kas dan Pajak 1. Konsep laporan keuangan 2. Laba akuntansi dan arus kas bersih 3. Modifikasi data akuntansi untuk pengambilan keputusan manajerial Muniya Alteza Laporan Keuangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 27 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Initial Public Offering (IPO) adalah proses pertama suatu perusahaan berubah statusnya yaitu dari perusahaan milik perorangan menjadi perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 Kerangka penelitian. memperhitungkan tingkat return yang dikehendaki dan biaya-biaya modal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 Kerangka penelitian. memperhitungkan tingkat return yang dikehendaki dan biaya-biaya modal 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran untuk mengadakan penelitian ini secara sistematis dapat digambarkan sebagai berikut : EVA (X1) ROA (X2) ROE (X3) Harga Saham (Y)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saham yang ada di BEI, Jakarta Islamic Index (JII) adalah satu-satunya yang. beroperasi berdasarkan prinsip syariah.

BAB I PENDAHULUAN. saham yang ada di BEI, Jakarta Islamic Index (JII) adalah satu-satunya yang. beroperasi berdasarkan prinsip syariah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Index harga saham merupakan indikator perdagangan saham yang dibuat berdasarkan rumusan tertentu mencerminkan tingkat aktivitas dan fluktuasi sebuah bursa efek.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diawali oleh perubahan sistem ekonomi komunis ke sistem ekonomi pasar.

BAB 1 PENDAHULUAN. diawali oleh perubahan sistem ekonomi komunis ke sistem ekonomi pasar. 17 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam dunia usaha faktor yang paling utama dalam menjamin kelangsungan usaha adalah modal. Untuk itu perusahaan sangat membutuhkan sumber dana sebagai

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bank Bank-bank Umum Bank-bank Pembangunan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bank Bank-bank Umum Bank-bank Pembangunan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bank Kasmir (2003) mendefinisikan bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan oleh: Dewi Arum Citrawati /FE/EA. Kepada FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2012

SKRIPSI. Diajukan oleh: Dewi Arum Citrawati /FE/EA. Kepada FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2012 PENGARUH ROE (RETURN ON EQUITY), ROA (RETURN ON ASSETS) DAN EPS (EARNING PER SHARE) TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN ROKOK YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan oleh: Dewi Arum Citrawati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pada umumnya pengukuran kinerja perusahaan menjadi suatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pada umumnya pengukuran kinerja perusahaan menjadi suatu hal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada umumnya pengukuran kinerja perusahaan menjadi suatu hal yang sangat penting bagi investor dalam melakukan evaluasi terhadap kinerja dan potensi perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran dan yang tidak kalah pentingnya adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi ini pasar merupakan suatu fenomena yang tidak dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi ini pasar merupakan suatu fenomena yang tidak dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi ini pasar merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dihindari baik oleh pribadi maupun perusahaan, sehingga perusahaan berlomba-lomba dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Simanjuntak (2005) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan terhadap Harga Saham pada Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Keuangan a. Pengertian Rasio Keuangan Menurut Kasmir (2008:104), rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan

Lebih terperinci

PT.INDOSAT TBK MENGGUNAKAN METODE FINANCIAL RATIO DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) ABSTRAKSI

PT.INDOSAT TBK MENGGUNAKAN METODE FINANCIAL RATIO DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) ABSTRAKSI PT.INDOSAT TBK MENGGUNAKAN METODE FINANCIAL RATIO DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) Primal Aditya Rizki Email : primal_limos74@yahoo.com Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. 2.1 Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan. dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Mulyadi, 2001:415).

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. 2.1 Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan. dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Mulyadi, 2001:415). BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan Langkah pertama dalam memulai pengukuran kinerja keuangan lebih dalam, alangkah baiknya kita mengetahui tentang kinerja terlebih dahulu.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan adalah alat ukur yang paling sering igunakan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan adalah alat ukur yang paling sering igunakan dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan adalah alat ukur yang paling sering igunakan dalam menganalisis laporan keuangan. Rasio keuangan menghubungkan berbagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran strategis tersebut terutama disebabkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran strategis tersebut terutama disebabkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tinjauan Mengenai Bank Bank merupakan salah satu sarana yang memiliki peran strategis dalam usaha meningkatkan

Lebih terperinci

Evaria Novita, Achmad Husaini, MG Wi Endang Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Abstrak

Evaria Novita, Achmad Husaini, MG Wi Endang Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Abstrak Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Analisis Rasio Keuangan dan Metode Economic Value Added (EVA) (Studi pada PT. HM Sampoerna, Tbk dan Anak Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2010)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penulis melakukan penelitian dengan menggunakan data-data keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Objek penelitian dalam penulisan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian pertama yang dilakukan oleh Hanifa (2006) dengan objek PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Hasil penelitian tersebut yaitu analisis terhadap

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Teori Sinyal (Signalling Theory) Menurut Wolk dalam Firman Taryana (2013) teori sinyal menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan harus selalu meningkatkan kinerja perusahaan mereka. Ada berbagai

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan harus selalu meningkatkan kinerja perusahaan mereka. Ada berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan bisnis dalam sebuah perusahaan tujuannya adalah untuk memaksimalkan kekayaan dan membuat bisnisnya semakin berkembang. Pada era sekarang ini, dunia bisnis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Ayu (2011), pada perusahaan makanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan data

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EVA (ECONOMIC VALUE ADDED) PADA PT. TIMAH (PERSERO) TBK PERIODE

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EVA (ECONOMIC VALUE ADDED) PADA PT. TIMAH (PERSERO) TBK PERIODE PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EVA (ECONOMIC VALUE ADDED) PADA PT. TIMAH (PERSERO) TBK PERIODE 2008-2012 NAMA KELAS : Anindya Dita Khoirina : 3EB13 NPM : 20210864 FAKULTAS : EKONOMI

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH Oleh : Junaedi,SE,M.Si Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan: Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini yang menjadi penelitian adalah seluruh perusahaan LQ 45 yang listing di BEI pada tahun 2010-2014, dimana perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN MASALAH

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN MASALAH BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN MASALAH 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan Laporan Keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Menurut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan( NPL), Likuiditas dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan

Lebih terperinci

ANALISA LAPORAN KEUANGAN.

ANALISA LAPORAN KEUANGAN. ANALISA LAPORAN KEUANGAN www.mercubuana.ac.id 1. LAPORAN KEUANGAN Ada tiga jenis laporan keuangan yang sering digunakan yaitu: A. Neraca B. Laporan laba-rugi C. Laporan aliran kas a. neraca Neraca menggambarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara lain Taufik (2006) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Pendekatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara lain Taufik (2006) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Pendekatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan kinerja keuangan telah banyak dilakukan, antara lain Taufik (2006) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Pendekatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. modal dan menawarkan sahamnya di masyarakat/publik (go public). Perusahan

BAB 1 PENDAHULUAN. modal dan menawarkan sahamnya di masyarakat/publik (go public). Perusahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini pasar modal memegang peranan penting bagi keberlangsungan perusahaan, baik perusahaan perbankan maupun perusahaan non bank. Munculnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Pasar modal dapat digunakan sebagai tempat menjual saham bagi perusahaan yang memerlukan dana, begitu juga investor dapat membeli surat berharga di pasar modal.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan dalam penelitian ini didasarkan pada penelitian-penelitian sebelumnya. Berikut ini merupakan beberapa penelitian terdahulu beserta persamaan

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham.

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham. A. Penelitian Terdahulu BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai penelitian-penelitian terdahulu tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham. Adha dan Ratna

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari Indonesian Stock Exchange (IDX) atau dari BEI (Bursa Efek Indonesia) dari tahun 2006 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. antara PT. Indocement Tunggal Prakarsa dan PT. Semen Gresik. Hasil penelitian

BAB II URAIAN TEORITIS. antara PT. Indocement Tunggal Prakarsa dan PT. Semen Gresik. Hasil penelitian BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Hamonangan (2009) melakukan penelitian dengan judul Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Analisis EVA dan MVA antara PT. Indocement Tunggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana dari investor. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai objek keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dana dari investor. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai objek keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara, dimana pasar modal berfungsi sebagai pendanaan usaha atau untuk mendapatkan dana dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat berjalannya sistem perekonomian. Dalam beberapa tahun terakhir ini,

BAB I PENDAHULUAN. membuat berjalannya sistem perekonomian. Dalam beberapa tahun terakhir ini, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia usaha merupakan salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya perusahaan baik perusahaan besar maupun perusahaan dengan usaha kecil menengah

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali

II. LANDASAN TEORI. utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis Tinjauan teoritis ini sangat diperlukan untuk mendukung permasalahan yang diungkapkan dalam ulasan penelitian. Studi kepustakaan yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. aktiva, baik langsung maupun tidak langsung dengan harapan mendapatkan

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. aktiva, baik langsung maupun tidak langsung dengan harapan mendapatkan 8 BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Investasi di Pasar Modal Investasi merupakan kegiatan menanamkan modal pada satu atau lebih aktiva, baik langsung maupun tidak langsung

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat berperan dalam. roda perekonomian masyarakat. Bank bertindak sebagai sebuah lembaga

I. PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat berperan dalam. roda perekonomian masyarakat. Bank bertindak sebagai sebuah lembaga I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat berperan dalam roda perekonomian masyarakat. Bank bertindak sebagai sebuah lembaga intermediary bagi pelaku dunia usaha dan

Lebih terperinci

B a b I P e n d a h u l u a n 1 BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal sebagai tempat terjadinya transaksi instrumen keuangan juga

B a b I P e n d a h u l u a n 1 BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal sebagai tempat terjadinya transaksi instrumen keuangan juga B a b I P e n d a h u l u a n 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal sebagai tempat terjadinya transaksi instrumen keuangan juga terkena imbas terjadinya krisis ekonomi yang terjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang

Lebih terperinci

ANALISIS PORTOFOLIO KREDIT (KONSUMTIF DAN PRODUKTIF) DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA (STUDI KASUS PT BANK X Tbk) Oleh DIAH RISMAYANTI H

ANALISIS PORTOFOLIO KREDIT (KONSUMTIF DAN PRODUKTIF) DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA (STUDI KASUS PT BANK X Tbk) Oleh DIAH RISMAYANTI H 1 ANALISIS PORTOFOLIO KREDIT (KONSUMTIF DAN PRODUKTIF) DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA (STUDI KASUS PT BANK X Tbk) Oleh DIAH RISMAYANTI H24051975 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Prinsip manajemen perusahaan mengharuskan agar dalam proses memperoleh maupun menggunakan dana harus didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pihak manajemen perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan. pengertian laporan keuangan dari beberapa para ahli :

BAB II LANDASAN TEORI. pihak manajemen perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan. pengertian laporan keuangan dari beberapa para ahli : 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan suatu perusahaan yang secara periodik dilakukan pihak manajemen

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PADA PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PADA PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PADA PERIODE 2010-2012 DOSEN PEMBIMBING : Rini Tesniwati, SE., MMSi Galih Pangestu 22210924 3EB06 Latar Belakang Menurut UU RI No 10 1998 tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu memungkinkan para pemodal (investor) untuk melakukan diversifikasi investasi, membentuk portofolio sesuai

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Menurut Sawir (2000), kinerja keuangan adalah kemampuan perusahaan untuk mendapatkan penghasilan atau untuk meraih keuntungan (laba) dan kemampuan dalam mengelola

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penulisan karya akhir ini menggunakan metode studi kepustakaan, dimana data diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang dianalisis, buku-buku, internet, surat kabar, dan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. bahwa EVA dan MVA secara simultan (bersama-sama) memiliki pengaruh

BAB V PEMBAHASAN. bahwa EVA dan MVA secara simultan (bersama-sama) memiliki pengaruh 97 BAB V PEMBAHASAN A. Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap Return Saham pada Perusahaan Property dan Real estate yang Terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja keuangan bank merupakan suatu gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu, baik mencakup aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dananya. Penilaian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KASUS

BAB IV ANALISIS KASUS BAB IV ANALISIS KASUS 4.1. Latar Belakang Kasus Pada tahun 2009 PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Bank Danamon) menuntaskan akuisisi terhadap PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (Adira Finance) menjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Fundamental Teori fundamental adalah teori yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan. Teori ini menitikberatkan pada rasio finansial

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka a. Teori Kebijakan Deviden Deviden adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Pembagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era ekonomi yang modern saat ini, eksistensi pasar modal yang terdapat di Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Salah satu cara untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (1) Earnings Measures, yang mendasarkan kinerja pada accounting profit. Termasuk

BAB I PENDAHULUAN. (1) Earnings Measures, yang mendasarkan kinerja pada accounting profit. Termasuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kondisi perekonomian nasional saat ini mengarah pada pemulihan krisis ekonomi global pada tahun 2009 yang tercermin dalam kondisi ekonomi makro. Sejalan

Lebih terperinci