IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV. HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Perusahaan Bank Central Asia (BCA) secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV. Banyak hal telah dilalui sejak saat berdirinya dan yang paling signifikan adalah krisis moneter yang terjadi di tahun Krisis ini membawa dampak yang luar biasa pada keseluruhan sistem perbankan di Indonesia. Kondisi ini mempengaruhi aliran dana tunai di BCA dan bahkan sempat mengancam kelanjutannya. Banyak nasabah menjadi panik lalu beramai-ramai menarik dana mereka. Akibatnya, bank terpaksa meminta bantuan dari pemerintah Indonesia. Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) lalu mengambil alih BCA di tahun Di bulan Desember 1998 dana pihak ketiga telah kembali ke tingkat sebelum krisis. Aset BCA mencapai Rp 67,93 triliun, padahal di bulan Desember 1997 hanya Rp 53,36 triliun. Kepercayaan masyarakat pada BCA telah sepenuhnya pulih, dan BCA diserahkan oleh BPPN ke Bank Indonsia pada tahun Selanjutnya, BCA mengambil langkah besar dengan menjadi perusahaan publik. Penawaran Saham Perdana berlangsung di tahun 2000 dengan menjual saham sebesar 22,55% yang berasal dari divestasi BPPN. Setelah Penawaran Saham Perdana itu, BPPN masih menguasai 70,30% dari seluruh saham BCA. Penawaran saham ke dua dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001, dengan BPPN mendivestasikan 10% lagi dari saham miliknya di BCA. Tahun 2002 BPPN melepas 51% dari sahamnya di BCA melalui tender penempatan privat yang strategis. Farindo Investment, Ltd., yang berbasis di Mauritius, memenangkan tender tersebut. Saat ini, BCA terus memperkokoh tradisi tata kelola perusahaan yang baik, kepatuhan penuh pada regulasi, pengelolaan risiko secara baik dan komitmen pada

2 nasabahnya baik sebagai bank transaksional maupun sebagai lembaga intermediasi finansial Visi dan Misi PT Bank BCA Tbk, mempunyai upaya berkelanjutan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan menyediakan kenyamanan layanan bagi nasabah. Sesuai dengan visi dan misinya, PT Bank BCA Tbk terus fokus dalam membangun keunggulan utama di bidang sistem pembayaran dan transaksi perbankan yang ikut berperan memajukan perekonomian nasional. Visi BCA Bank pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia. Misi BCA 1) Membangun institusi yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran dan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan perseorangan. 2) Memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan finansial yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah. 3) Meningkatkan nilai francais dan nilai stakeholder BCA Kinerja Keuangan Kinerja keuangan suatu perusahaan secara umum dapat diketahui dengan rasio keuangan. Tingkat rasio keuangan dapat memberikan gambaran mengenai baik buruknya kondisi keuangan perusahaan. Selain pengukuran secara akuntansi, kita juga perlu mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam menciptakan nilai tambah kekayaan bagi investor atau pemegang sahamnya Rasio Keuangan Pada umumnya, salah satu pertimbangan penting dalam menilai kinerja perusahaan adalah dengan melihat tingkat keuntungan atau laba yang berhasil dicapai oleh perusahaan. Rasio keuangan yang digunakan adalah ROE, EPS dan CAR. 1. Return On Equity (ROE)

3 Return On Equity (ROE) merupakan salah satu pengukuran rasio keuangan yang berbasiskan laba. ROE dicerminkan melalui perbandingan antara laba bersih terhadap ekuitas. Semakin tinggi nilai ROE, maka semakin baik pula kinerja perusahaan dalam menciptakan keuntungan atas modal yang diserahkan investor. Data Return On Equity (ROE) Bank Central Asia dari tahun 2006 sampai tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Return On Equity Bank Central Asia Return On Equity (ROE) dalam Periode persen Maret 26,63 25,25 24,11 30,60 Juni 27,86 25,85 25,68 30,81 September 28,55 26,79 28,29 31,82 Desember 29,07 26,74 30,16 31,80 Rata-rata 28 26,1 28,1 31,4 Rata-rata industri Perbankan 18,5 19,1 14,3 17,3 Sumber : Laporan Keuangan Bank Central Asia tahun Di tiap tahunnya, terjadi perubahan tingkat ROE yang berhasil dicapai perusahaan. Pada tahun 2006, ROE terendah terjadi pada triwulan pertama yaitu sebesar 26,63 persen sedangkan tertinggi dicapai pada triwulan akhir 2006 sebesar 29,07 persen. Peningkatan ROE menandakan laba bersih yang dicapai perusahaan terus meningkat. Selain itu nilai ROE yang terus meningkat membuktikan perusahaan terus melakukan perbaikan kinerja guna mencapai tujuan yaitu meningkatkan keuntungan dan memaksimalkan kesejahteraan investor. Pada triwulan I 2007, ROE yang dicapai oleh perusahaan yaitu 25,25 persen. Pada triwulan II 2007 terjadi peningkatan ROE sebesar 0,6 persen dibandingkan semester I menjadi 25,85 persen. Lalu pada triwulan III terjadi peningkatan nilai ROE sebesar 0,94 persen dibandingkan triwulan II menjadi 26,79 persen. Hal ini disebabkan karena meningkatnya laba bersih yang dicapai sebesar Rp (dalam jutaan) pada triwulan II menjadi Rp. 3.

4 (dalam jutaan) pada triwulan III. Sedangkan pada akhir triwulan 2007 nilai ROE yang berhasil dicapai oleh perusahaan adalah 26,74 persen. Memasuki tahun 2008, ROE pada triwulan I sebesar 24,11 persen. Pada triwulan II terjadi peningkatan ROE sebesar 1,57 persen dibandingkan triwulan I menjadi 25,68 persen. Lalu pada triwulan III terjadi peningkatan ROE sebesar 2,61 persen dibandingkan triwulan II menjadi 28,29 persen. Pada akhir 2008, terjadi peningkatan nilai ROE sebesar 1,87 persen dari triwulan sebelumnya menjadi 30,16 persen. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya laba bersih yang dicapai sebesar Rp (dalam jutaan) pada triwulan III menjadi Rp (dalam jutaan) pada triwulan IV tahun Pada tahun 2009, terjadi peningkatan ROE sebesar 0,44 persen dari akhir triwulan tahun lalu menjadi 30,60 persen pada triwulan I. Pada triwulan II terjadi peningkatan sebesar 0,21 persen dari triwulan sebelumnya menjadi 30,81 persen. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya laba bersih yang dicapai sebesar Rp (dalam jutaan) pada triwulan I menjadi Rp pada triwulan II. Sedangkan pada triwulan III terjadi peningkatan ROE sebesar 0,1 persen menjadi menjadi 30,82 persen. Sedangkan ROE pada triwulan IV sebesar 30,80 persen. ROE tertinggi terjadi pada triwulan III 2009 sebesar 31,82 persen, hal ini dikarenakan laba bersihnya sebesar Rp (dalam jutaan), dan peningkatan laba bersihnya lebih besar dari peningkatan modal rata-ratanya. Sedangkan tingkat ROE terkecil terjadi pada triwulan I tahun 2008 sebesar 24,11 persen. Hal ini dikarenakan oleh peningkatan laba bersihnya lebih kecil dibandingkan peningkatan modalnya dari tahun Pada tahun 2006 sampai 2009 rata-rata Nilai ROE BCA yaitu 28 persen, 26,1 persen, 28,1 persen dan 31,4 persen. Sedangkan rata-rata nilai ROE Industri Perbankan Indonesia tahun 2006 sampai 2009 adalah 18,5

5 persen, 19,2 persen, 14,3 persen dan 17,3 persen. Secara keseluruhan rata-rata nilai ROE BCA yaitu 28,4 persen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nilai ROE Industri Perbankan Indonesia yaitu 17,6 persen. 2. Earning Per Share (EPS) Earning Per Share (EPS) merupakan metode pengukur tingkat keuntungan yang dapat dihasilkan perusahaan bagi pemegang sahamnya. Kondisi ini menggambarkan keuntungan per lembar saham yang dimiliki pemegang saham. Semakin tinggi rasio ini, maka menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik karena dapat menciptakan laba per saham bagi investor yang tinggi. Data Earning Per Share (EPS) Bank Central Asia tahun 2006 sampai tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Earning Per Share Bank Central Asia Periode Earning Per Share(EPS) dalam rupiah Maret Juni September Desember Sumber : Laporan Keuangan Bank Central Asia tahun Pada tahun 2006, EPS bank BCA pada Triwulan I sebesar Rp. 80. Pada triwulan II terjadi peningkatan EPS sebesar Rp. 86 dari triwulan sebelumnya menjadi Rp Pada triwulan III dan IV EPS yang dicapai perusahaan adalah Rp. 253 dan Rp Hal ini berarti perusahaan mengalami peningkatan kinerja dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang sahamnya. Peningkatan yang terjadi selama tahun 2006 disebabkan oleh peningkatan laba bersihnya. Memasuki tahun 2007, pada triwulan I nilai EPS mencapai Rp. 86, meningkat Rp. 6 pada triwulan yang sama pada tahun sebelumnya. Pada triwulan II terjadi peningkatan EPS sebesar Rp. 91 pada triwulan I menjadi Rp. 177 pada triwulan II. Peningkatan ini dikarenakan peningkatan laba bersih yang dicapainya sebesar Rp (dalam jutaan) menjadi Rp (dalam jutaan).

6 Pada triwulan III dan IV EPS yang dicapai terus meningkat yaitu Rp. 274 dan Rp Pada triwulan I tahun 2008, terjadi penurunan EPS sebesar Rp. 39 menjadi Rp. 47 pada triwulan yang sama ditahun sebelumnya. Penurunan EPS ini disebabkan oleh terjadinya penambahan jumlah lembar saham yang beredar dari lembar menjadi lembar pada triwulan I tahun Pada triwulan II terjadi peningkatan Rp. 52 dari triwulan sebelumnya menjadi Rp. 99. Sedangkan pada triwulan III dan IV EPS yang dicapai terus meningkat yaitu Rp. 164 dan Rp Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya laba bersih yang dicapai oleh perusahaan tiap kuartalnya. Memasuki tahun 2009, secara keseluruhan nilai EPS bank BCA mengalami peningkatan. Pada kuartal I EPS nya sebesar Rp. 67, pada kuartal II EPS nya Rp. 136, pada kuartal III EPS nya Rp. 209 sedangkan padakuartal IV EPS nya sebesar Rp Peningkatan EPS pada tiap kuartal tahun 2009 disebabkan oleh meningkatnya laba bersih yang dicapai oleh perusahaan. Tingkat EPS yang tertinggi bank BCA dicapai pada kuartal IV tahun 2007 sebesar Rp. 366, hal ini karena laba bersih yang dicapai perusahaan tinggi, sehingga akan menghasilkan laba yang besar pula bagi investornya. Sementara tingkat EPS terendah terjadi pada kuartal I tahun 2008 sebesar Rp. 47. Hal ini terjadi karena penambahan jumlah saham yang beredar tanpa diimbangi dengan kenaikan laba bersih yang tinggi. 3. Capital Adequacy Ratio (CAR) Capital Adequacy Ratio (CAR) mengukur kemampuan permodalan bank untuk menutup kemungkinan-kemungkinan risiko yang terjadi di dalam kegiatan perkreditan dan perdagangan suratsurat berharga. Bank Indonesia menetapkan nilai CAR minimum bagi setiap bank sebesar 8 %.

7 Nilai rasio CAR di setiap triwulan, baik pada tahun 2006 maupun tahun 2007, terus mengalami penurunan. Nilai CAR tertinggi pada tahun 2006 diperoleh pada triwulan I sebesar 25,11 persen dan terendah pada triwulan IV sebesar 22,09 persen. Sedangkan pada tahun 2007 nilai CAR tertinggi diperoleh pada Triwulan I sebesar 24,87 persen dan terendah pada triwulan IV sebesar 19,22 persen. Data Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Central Asia tahun 2006 sampai tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7.Capital Adequacy Ratio Bank Central Asia Capital Adequacy Ratio (CAR) Periode dalam persen Maret 25,11 24,87 19,83 17,38 Juni 23,78 22, ,49 September 23,86 20,68 16,03 16,26 Desember 22,09 19,22 15,78 15,33 Rata-rata 23,7 21,7 17,1 16,4 Rata-rataIndustri Perbankan 21,27 19,3 16,8 17,5 Sumber : Laporan Keuangan Bank Central Asia tahun Nilai CAR pada akhir triwulan tahun 2007 mengalami penurunan sebesar 2,87 persen dari 22,09 persen pada triwulan akhir tahun 2006 menjadi 19,22 persen pada tahun Hal ini disebabkan karena kenaikan modal lebih kecil daripada persentase kenaikan ATMR. Nilai ATMR meningkat sebesar 31,5 persen dari Rp juta pada triwulan akhir 2006 menjadi Rp juta pada triwulan akhir Sedangkan modal meningkat sebesar 14,3 persen dari Rp juta pada triwulan akhir 2006 menjadi Rp juta pada triwulan akhir Nilai rasio CAR di setiap triwulan, baik pada tahun 2008 maupun tahun 2009, terus mengalami penurunan. Nilai CAR tertinggi pada tahun 2008 diperoleh pada triwulan I sebesar 19,83 persen dan terendah pada triwulan IV sebesar 15,78 persen. Sedangkan pada tahun 2009 nilai CAR tertinggi diperoleh pada Triwulan I sebesar

8 17,38 persen dan terendah pada triwulan IV sebesar 15,33 persen. Nilai CAR pada akhir triwulan tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 0,45 persen dari 15,78 persen pada triwulan akhir tahun 2008 menjadi 15,33 persen pada tahun Hal ini disebabkan karena kenaikan modal lebih kecil daripada persentase kenaikan ATMR. Nilai ATMR meningkat sebesar 12,6 persen dari Rp juta pada triwulan akhir 2008 menjadi Rp juta pada triwulan akhir Sedangkan modal meningkat sebesar 9,3 persen dari Rp juta pada triwulan akhir 2008 menjadi Rp juta pada triwulan akhir Pada tahun 2006 sampai 2009 rata-rata Nilai CAR BCA yaitu 23,7 persen, 21,7 persen, 27,1 persen dan 16,4 persen. Sedangkan rata-rata nilai CAR Industri Perbankan Indonesia 2006 sampai 2009 adalah 21,7 persen, 19,3 persen, 16,8 persen dan 17,5 persen. Secara keseluruhan rata-rata nilai CAR BCA yaitu 19,7 persen lebih besar dibandingkan rata-rata nilai CAR Industri Perbankan Indonesia yaitu 18,7 persen Economic Value Added (EVA) Economic Value Added (EVA) merupakan suatu metode pengukuran kinerja perusahaan yang menghitung laba ekonomis sebenarnya yang telah berhasil diciptakan oleh suatu perusahaan. Dengan mengetahui nilai EVA, perusahaan dapat melihat suatu gambaran mengenai peningkatan atau penurunan nilai laba ekonomis perusahaan pada periode tertentu. Nilai EVA yang berhasil dicapai perusahaan dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Nilai Economic Value Added Bank Central Asia Periode Economic Value Added (EVA) dalam rupiah Maret Juni September Desember Rata-rata Sumber : Laporan Keuangan dan data saham Bank Central Asia (diolah)

9 Secara Umum pada tahun 2006, nilai EVA yang dicapai perusahaan terus mengalami peningkatan. Pada triwulan I tahun 2006, nilai EVA yang tercipta berada pada posisi yang positif yaitu sebesar Rp (dalam jutaan). Pada triwulan selanjutnya pada tahun 2006 nilai EVA terus mengalami penigkatan, Nilai EVA tertinggi pada tahun 2006 dicapai pada kuartal IV sebesar Rp (dalam jutaan). Hal ini dikarenakan nilai laba bersih dan biaya bunga perusahaan terus mengalami peningkatan. Memasuki tahun 2007, nilai EVA yang diciptakan perusahaan terus mengalami perkembangan. Pada triwulan I, nilai EVA yang tercipta adalah Rp (dalam jutaan). Pada triwulan II tahun 2007 selanjutnya nilai EVA terus mengalami peningkatan sebesar 129,6 persen dibandingkan kuartal I. Kemudian pada triwulan III mengalami peningkatan sebesar 57,5 persen dibandingkan kuartal II. Pada kuartal IV nilai EVA mengalami peningkatan sebesar 36,3 persen dari Rp (dalam jutaan) pada kuartal III menjadi Rp (dalam jutaan) pada kuartal IV. Peningkatan ini dikarenakan laba bersih dan biaya bunganya meningkat, sehingga akan mempengaruhi terhadap peningkatan nilai NOPAT-nya pada kuartal III sebesar Rp (dalam jutaan) meningkat menjadi Rp (dalam jutaan). Hal ini menandakan bahwa perusahaan telah berhasil menciptakan tambahan kekayaan bagi investornya. Pada tahun 2008, nilai EVA yang diciptakan perusahaan terus mengalami peningkatan. Pada triwulan I, nilai EVA yang tercipta adalah Rp (dalam jutaan). Pada triwulan II tahun 2008 selanjutnya nilai EVA terus mengalami peningkatan sebesar Rp (dalam jutaan). Kemudian pada triwulan III mengalami peningkatan sebesar 109 persen dibandingkan kuartal II. Pada kuartal IV nilai EVA mengalami peningkatan sebesar 55,2 persen dari Rp (dalam jutaan) pada kuartal III menjadi Rp (dalam jutaan) pada kuartal IV. Peningkatan ini dikarenakan laba bersih dan biaya bunganya meningkat, sehingga akan mempengaruhi terhadap peningkatan nilai NOPAT-nya

10 pada kuartal III sebesar Rp (dalam jutaan) meningkat menjadi Rp (dalam jutaan). Memasuki triwulan I tahun 2009, nilai EVA yang tercipta adalah Rp (dalam jutaan). Pada triwulan II tahun 2009 selanjutnya nilai EVA terus mengalami peningkatan sebesar 144,3 persen dibandingkan kuartal I. Kemudian pada triwulan III mengalami peningkatan sebesar 61,7 persen dibandingkan kuartal II. Pada kuartal IV nilai EVA mengalami peningkatan sebesar 36,9 persen dari Rp (dalam jutaan) pada kuartal III menjadi Rp (dalam jutaan) pada kuartal IV. Peningkatan ini dikarenakan laba bersih dan biaya bunganya meningkat, sehingga akan mempengaruhi terhadap peningkatan nilai NOPAT-nya pada kuartal III sebesar Rp (dalam jutaan) meningkat menjadi Rp (dalam jutaan). Hal ini menandakan bahwa perusahaan telah berhasil menciptakan tambahan kekayaan bagi investornya. Rata-rata Nilai EVA (dalam Jutaan) 10,000,000 8,000,000 6,000,000 4,000,000 2,000, rata-rata 6,415,828 6,138,292 4,708,208 8,084,120 Gambar 2. Rata-rata Nilai EVA tahun Dari periode penelitian (2006 sampai 2009), secara umum Nilai EVA terbesar terjadi pada tahun 2009, dengan rata-rata nilai EVA sebesar Rp (dalam jutaan). Sementara untuk nilai EVA terkecil terjadi pada tahun 2008, dengan rata-rata nilai EVA sebesar Rp (dalam jutaan) Market Value Added (MVA) Market Value Added (MVA) menunjukkan kinerja pasar dari suatu perusahaan. Metode pengukuran ini dapat menggambarkan seberapa besar kemampuan perusahaan atas modal yang dimiliki investor

11 karena melibatkan harga saham sebagai komponen utamanya. Harga saham mencerminkan kekuatan interaksi antara banyak pembeli dan penjual, selain itu munculnya informasi baru mengenai perusahaan akan membuat permintaan dan penawaran berubah dan akan memberikan nilai pasar juga berubah. Informasi tersebut salah satunya adalah mengenai kinerja yang berkaitan dengan perusahaan. Pengaruh kinerja ini terkait dengan kegiatan atau aktivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau laba. Semakin tinggi laba yang dicapai, harga saham akan semakin tinggi. Semakin tinggi nilai MVA, menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kinerja yang baik, karena telah berhasil melakukan penambahan nilai atas modal yang dipercayakan investor kepada perusahaan. Nilai MVA yang berhasil dicapai perusahaan dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Nilai Market Value Added Bank Central Asia Periode Market Value Added (MVA) dalam jutaan rupiah Maret Juni September Desember Rata-rata Sumber : Laporan Keuangan dan Data Saham BCA (diolah) Secara umum, selama periode penelitian 2006 sampai 2009), MVA bank BCA terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2006, nilai MVA yang terbentuk positif, hal ini menandakan perusahaan telah berhasil dalam memelihara kepercayaan investor atas modal yang diberikan dengan menciptakan nilai tambah bagi investornya. Harga saham yang terus mengalami peningkatan membuat nilai MVA terus meningkat, walaupun nilai ekuitas terus meningkat, namun peningkatan nilai pasarnya masih lebih besar dari ekuitasnya, sehingga nilai MVA positif. Memasuki tahun 2007, nilai MVA yang dicapai perusahaan pun meningkat. Pada triwulan I terjadi peningkatan sebesar 149,57 persen dibandingkan triwulan I tahun Pada triwulan berikutnya nilai

12 MVA yang dicapai oleh perusahaan terus mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan nilai pasar yang terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2008, terjadi penambahan jumlah saham yang beredar sebanyak dari tahun 2007, hal ini membuat perusahaan menghimpun permodalan melalui saham baru yang beredar. Namun nilai MVA pada kuartal II mengalami penurunan, hal ini disebabkan penurunan harga saham perusahaan dari Rp per lembar (kuartal I 2008) menjadi Rp (kuartal II 2008). Penurunan ini mengakibatkan nilai pasar perusahaan turun sehingga terjadi penurunan nilai MVA juga. Memasuki tahun 2009, nilai MVA yang dicapai perusahaan tiap kuartalnya terus meningkat. Pada kuartal IV merupakan nilai MVA yang paling besar yaitu Rp. 95,711,520 (dalam jutaan) atau meningkat sebesar 120,35 dibandingkan kuartal III pada tahun yang sama. Hal ini disebabkan peningkatan harga saham perusahaan dari Rp per lembar (kuartal III tahun 2009) menjadi Rp (kuartal IV tahun 2009). Jumlah saham yang beredar pada tahun 2006 dan 2007 mengalami peningkatan pada tahun 2008 dan Hal ini menandakan terjadinya penambahan modal untuk membantu pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan. Nilai MVA yang terkecil yaitu pada kuartal I tahun Hal ini dikarenakan oleh penurunan harga saham. Nilai MVA yang tertinggi yaitu pada kuartal IV tahun Hal ini disebabkan peningkatan harga saham perusahaan Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value Added (MVA) Pengukuran kinerja perusahaan diperlukan untuk menentukan keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya, terutama bagi investor yang memiliki kepentingan atas kemajuan perusahaan. Salah satu pertimbangan penting bagi seorang investor terhadap investasinya pada suatu perusahaan adalah bagaimana kemampuan suatu perusahaan dapat menciptakan tambahan kekayaan bagi para investornya, dalam hal ini pemegang sahamnya. Pertimbangan penting lainnya adalah market value atau nilai pasar dari suatu

13 perusahaan. Banyak metode yang digunakan untuk melakukan pengukuran tersebut, salah satunya yang paling umum digunakan adalah dengan melihat dari sisi akuntansi perusahaan yang berupa rasio laporan keuangan, yaitu Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS) dan Capital Adequacy Ratio (CAR). Namun muncul konsep penilaian kinerja baru berbasiskan nilai untuk mengukur seberapa besar tingkat kekayaan yang berhasil diciptakan perusahaan kepada investornya yaitu Economic Value Added (EVA) dan pengukur kinerja pasar perusahaan sebagai pencerminan tingkat kesejahteraan pemegang sahamnya, yaitu Market Value Added (MVA). Nilai pasar perusahaan tercermin dari harga saham, harga saham yang berfluktuatif banyak dipengaruhi oleh faktor baik dari dalam maupun dari luar perusahaan. Faktor dalam perusahaan dipengaruhi oleh kondisi perusahaan yang salah satunya yaitu kinerja keuangan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian yang dapat membuktikan metode penilaian yang memiliki hubungan dan pengaruh terhadap nilai pasarnya. MVA memiliki komponen utama nilai pasar perusahaan yang tergantung pada harga saham. Saham merupakan elemen utama yang dipegang oleh investor, sehingga mereka memilki kepentingan atas elemen tersebut. Harga saham dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar perusahaan. Faktor dalam dipengaruhi dari kondisi perusahaan yang dapat dicerminkan dari kinerjanya, dan salah satunya adalah kinerja keuangan perusahaan berupa rasio keuangan dan EVA. Lalu apakah dengan mengetahui rasio keuangan dan EVA dapat mempengaruhi dan mencerminkan perubahan nilai tambah pasar yang berhasil dicapai perusahaan, maka dalam hal ini perlu diuji pengaruh dan hubungan antara rasio keungan dan EVA terhadap MVA. Sebelum melakukan uji regresi, perlu dilakukan uji normalitas data penelitian melalui Uji Kolmogorov-Smirnov, karena data yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah sangat sedikit atau kurang dari 30 sampel yaitu 16 sampel. Hasil uji normalitas data dapat diketahui pada Tabel 10. Tabel 10. Uji normalitas data melalui Kolmogorov-Smirnov ROE CAR EPS EVA MVA N Kolmogorov-Smirnov Z 0,148 0,184 0,124 0,122 0,180 Asymp Sig (2-tailed) 0,150 0,150 0,150 0,150 0,150

14 Sumber : output Kolmogorov-Smirnov (diolah) Pada Tabel 10 melalui uji Kolmogorov-Smirnov, variabel ROE, CAR, EPS, EVA dan MVA memiliki P-value masing-masing sebesar 0,150, 0,150, 0,150, 0,150 dan 0,150. P-value tersebut lebih besar dari tingkat signifikansi (α) yang ditetapkan sebesar 0,1 yang berarti menerimah Ho dan menolak Ha. Penerimaan Ho berarti variabel-variabel yang digunakan terdistribusi secara normal sehingga dapat dilakukan pengujian selanjutnya. Uji asumsi klasik yang didapat dari persamaan model regresi ini dapat dilihat pada lampiran 7. Model persamaan ini mengindikasikan adanya multikolinearitas, hal ini dapat dilihat dari tingkat Variance Inflator Factor (VIF)-nya besar yang bernilai lebih dari 10 yaitu EPS dan EVA. Salah satu cara untuk mengatasi multikolinearitas adalah dengan regresi komponen utama. Persamaan regresi pengaruh ROE, CAR, EPS dan EVA terhadap MVA dari program Minitab TM Rerelase 14 dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Persamaan regresi rasio keuangan dan EVA terhadap MVA Persamaan Regresi R 2 p-value MVA = ROE CAR 34,1 % 0, ,95 EPS + 0,95994 EVA Sumber : output regresi berganda rasio keuangan dan EVA terhadap MVA (diolah) Dari persamaan regresi diatas, dapat dilihat jika variabel ROE, CAR, EPS dan EVA bernilai nol, maka nilai MVA yang dicapai perusahaan adalah sebesar Rp (dalam jutaan). Lalu jika terjadi peningkatan ROE sebesar satu-satuan (dalam persen), maka akan terjadi peningkatan MVA sebesar Rp (dalam jutaan), dan jika terjadi peningkatan CAR sebesar satusatuan (dalam persen), maka terjadi penurunan MVA sebesar Rp (dalam jutaan), dan jika terjadi peningkatan EPS sebesar satu-satuan (dalam jutaan rupiah), maka akan terjadi peningkatan MVA sebesar Rp ,95 (dalam jutaan), lalu jika EVA naik sebanyak satu-satuan (dalam jutaan rupiah), maka akan terjadi peningkatan MVA sebesar Rp. 0,95994 (dalam jutaan). Hipotesis dalam model persamaan ini dapat diterima, karena p-value secara simultan (ANOVA) bernilai 0,018 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi α yang sebesar 0,1. Jika p-value lebih kecil dari α, maka H 0 ditolak dan Ha

15 diterima yang berarti signifikan. Signifikan disini adalah bahwa variabel independen (ROE, CAR, EPS dan EVA) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (MVA). Komponen koefisien determinasi (R 2 -nya) sebesar 34,1 persen yang artinya ROE, CAR, EPS dan EVA dapat menjelaskan atau berpengaruh sebesar 34,1 persen terhadap perubahan MVA, sedangkan sisanya 65,9 persen dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan dalam model regresi. Hasil ini menunjukkan bahwa MVA dipengaruhi oleh variabel independennya yang berupa ROE, CAR, EPS dan EVA. Dalam model persamaan regresinya, ROE berpengaruh positif terhadap perubahan MVA perusahaan. Lalu untuk CAR, memiliki pengaruh yang negatif terhadap perubahan MVA perusahaan. Lalu untuk EPS, memiliki pengaruh yang positif terhadap perubahan MVA perusahaan. Sedangkan untuk EVA berpengaruh positif terhadap MVA, kenaikan EVA akan berdampak pada kenaikan MVA perusahaan. Dari output persamaan regresi, dapat disimpulkan bahwa ROE berpengaruh positif terhadap MVA. ROE merupakan salah satu pengukuran rasio keuangan yang berbasiskan laba. Semakin tinggi nilai ROE, maka semakin baik pula kinerja perusahaan dalam menciptakan keuntungan atas modal yang diserahkan investor. ROE diperoleh melalui perbandingan antara laba bersih terhadap ekuitas. Walaupun ekuitas mempengaruhi besarnya MVA yang dihasilkan oleh perusahaan, karena ekuitas merupakan komponen pengurang untuk mendapatkan nilai MVA, yaitu pengurang nilai pasar dengan nilai buku ekuitasnya. Akan tetapi nilai ROE juga memiliki pengaruh signifikan yang positif terhadap MVA. Variabel CAR memiliki pengaruh negatif terhadap perubahan MVA. CAR mengukur permodalan bank untuk menutup kemungkinan-kemungkinan risiko yang terjadi didalam kegiatan perkreditan dan perdagangan surat-surat berharga. Penurunan rasio CAR akan berakibat pada penurunan aset perusahaan, dengan menurunnya aset perusahaan maka akan berpengaruh pada perhitungan biaya modal sehingga kalau aset menurun maka akan menyebabkan biaya modal menurun. Untuk CAR, komponen modal yang digunakan tidak mempengaruhi

16 langsung terhadap perubahan MVA-nya. Akan tetapi karena MVA lebih didominasi oleh komponen harga saham yang berfluktuasi dan dipengaruhi oleh faktor diluar kendali manajemen perusahaan sehingga CAR memiliki pengaruh yang signifikan negatif terhadap MVA. Variabel EPS memiliki pengaruh positif terhadap perubahan MVA. EPS merupakan metode pengukuran tingkat keuntungan yang dapat dihasilkan perusahaan bagi pemegang sahamnya. EPS adalah perbandigan antara laba bersih perusahaan terhadap jumlah saham. Peningkatan EPS yang dicapai perusahaan, maka memiliki peluang yang besar terhadap respon positif terhadap harga saham perusahaan atau semakin tinggi laba bersih yang dihasilkan, harga saham pun akan bereaksi positif, yang merupakan komponen utama MVA. Selain itu, semakin tinggi jumlah saham yang beredar maka akan mempengaruhi besar nya nilai MVA, yang merupakan salah satu komponen dari MVA. Sehingga EPS memiliki pengaruh signifikan positif terhadap MVA. Variabel EVA memiliki pengaruh positif terhadap MVA, hal ini disebabkan karena MVA merupakan net present value dari EVA di masa mendatang. EVA yang positif berarti perusahaan telah berhasil menciptakan kekayaan atau nilai tambah bagi investornya, MVA menunjukkan kinerja perusahaan di masa sekarang pada periode tertentu, yang berarti jika nilai EVA perusahaan positif maka perusahaan berhasil menciptakan kekayaan atau nilai tambah bagi investornya dan dapat di prediksikan bahwa MVA akan bernilai positif karena keberhasilan perusahaan dalam menciptakan nilai tambah. Selain itu, komponen ekuitas digunakan sebagai komponen pengurang dari EVA maupun MVA. Walaupun tidak bersifat langsung, ekuitas dalam EVA digunakan untuk perhitungan biaya modal, dan biaya modal adalah komponen pengurang dari NOPAT-nya. Sementara dalam MVA, ekuitas merupakan komponen pengurang langsung dari nilai pasar perusahaan, sehingga dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa EVA dan MVA bergerak searah dan hal ini menyebabkan EVA memiliki pengaruh signifikan positif terhadap MVA.

17 Tabel 12. Kekuatan korelasi ROE, CAR, EPS dan EVA terhadap MVA ROE CAR EPS EVA Pearson Correlation MVA Sig.(1-tailed) MVA 0,131 0,005 0,243 0,033 Sumber : output regresi berganda rasio keuangan dan EVA terhadap MVA (diolah) Untuk kekuatan hubungan antara ROE dan MVA, dihasilkan output uji korelasi ROE terhadap MVA yang hanya memiliki hubungan sebesar 39,4 persen yang berarti kekuatan keeratan yang lemah dan bernilai positif artinya memiliki reaksi positif terhadap perubahan MVA dengan p-value sebesar 0,131 yang berarti lebih besar dari tingkat signifikansinya yang sebesar 0,1 dan hal ini menggambarkan bahwa ROE tidak berkorelasi terhadap MVA. Untuk kekuatan hubungan antara CAR dan MVA, dihasilkan output uji korelasi CAR terhadap MVA yang memiliki hubungan sebesar 67 persen yang berarti kekuatan keeratan yang kuat dan bernilai negatif artinya memiliki reaksi negatif terhadap perubahan MVA dengan p-value sebesar 0,005 yang berarti lebih kecil dari tingkat signifikansinya yang sebesar 0,1 dan hal ini menggambarkan bahwa CAR berkorelasi terhadap MVA. Untuk kekuatan hubungan antara EPS dan MVA, dihasilkan output uji korelasi EPS terhadap MVA yang hanya memiliki hubungan sebesar 31 persen yang berarti kekuatan keeratan yang lemah dan bernilai positif artinya memiliki reaksi positif terhadap perubahan MVA dengan p-value sebesar 0,243 yang berarti lebih besar dari tingkat signifikansinya yang sebesar 0,1 dan hal ini menggambarkan bahwa EPS tidak berkorelasi terhadap MVA. Untuk kekuatan hubungan EVA terhadap MVA, dari output didapat p- value sebesar atau lebih kecil dari tingkat signifikansinya yang sebesar 0,1 dan hal ini menggambarkan bahwa EVA berkorelasi terhadap MVA. Uji korelasi EVA terhadap MVA yang memiliki hubungan sebesar 53,4 persen yang berarti kekuatan keeratan yang kuat dan bernilai positif artinya memiliki reaksi positif terhadap perubahan MVA. Peningkatan nilai MVA dapat dilakukan melalui peningkatan komponenkomponen keuangan yang mempengaruhi ROE, EPS dan EVA. Nilai EVA perusahaan harus ditingkatkan melalui peningkatan NOPAT-nya, peningkatan

18 dapat dilakukan dengan meningkatkan laba bersihnya atau dalam hal ini perusahaan perlu meningkatkan biaya bunganya. Laba bersihnya dapat ditingkatkan dengan meningkatkan pendapatan bunga perusahaan yang merupakan komponen utama bagi laba perusahaan. Sedangkan untuk ROE perusahaan harus meningkatkan nilainya, karena ROE merupakan salah satu pengukuran rasio keuangan yang berbasiskan laba. Semakin tingi nilai ROE, maka semakin baik pula kinerja perusahaan dalam menciptakan keuntungan atas modal yang diserahkan investor. ROE diperoleh melalui perbandingan antara laba bersih terhadap ekuitas. Peningkatan Variabel EPS memiliki pengaruh positif terhadap perubahan MVA. Peningkatan EPS yang dicapai perusahaan, maka memiliki peluang yang besar terhadap respon positif terhadap harga saham perusahaan atau semakin tinggi laba bersih yang dihasilkan, harga saham pun akan bereaksi positif, yang merupakan komponen utama MVA. Selain itu, semakin tinggi jumlah saham yang beredar maka akan mempengaruhi besar nya nilai MVA, yang merupakan salah satu komponen dari MVA.

BAB III METODE PENELITIAN dengan nama Bank Central Asia NV. Banyak hal telah dilalui sejak saat

BAB III METODE PENELITIAN dengan nama Bank Central Asia NV. Banyak hal telah dilalui sejak saat 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek Penelitian Bank BCA, atau BCA secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV. Banyak hal telah dilalui sejak saat berdirinya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran PT. Bank Central Asia, Tbk merupakan salah satu bank go public di Indonesia, yang secara periodik wajib menyampaikan laporan keuangannya. Pengukuran kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian dilakukan di Bank Central Asia Cabang Mall Taman Anggrek, penulis tertarik untuk meneliti perusahaan ini karena makin banyaknya jumlah antrian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memanjakan pelanggan dengan memberikan pelayanan terbaik. Para pelanggan akan

BAB I PENDAHULUAN. memanjakan pelanggan dengan memberikan pelayanan terbaik. Para pelanggan akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya perekonomian Indonesia, sektor jasa memiliki potensi dan prospek yang cerah di masa depan. Banyak jenis jasa yang masih bisa digali dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perkembangan Kesehatan Bank terhadap Return Saham pada Industri Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011. 4.1.1. Kondisi Risk/Non Performing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2012. Peneliti mengambil sampel sesuai

Lebih terperinci

: Gianita Safitri NPM : Dosen Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM

: Gianita Safitri NPM : Dosen Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM ANALISIS PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA), MARKET VALUE ADDED (MVA) DAN ARUS KAS OPERASI (AKO) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE Nama : Gianita Safitri NPM : 23213716 Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini yang menjadi penelitian adalah seluruh perusahaan LQ 45 yang listing di BEI pada tahun 2010-2014, dimana perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN IV.1 Analisis Deskriptif IV.1.1 Gambaran Mengenai Return Saham Tabel IV.1 Descriptive Statistics N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Return Saham 45 2.09-0.40

Lebih terperinci

Disusun oleh : ARUM DESMAWATI MURNI MUSSALAMAH B

Disusun oleh : ARUM DESMAWATI MURNI MUSSALAMAH B PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2011)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskripsi Data 1. Analisis Return On Equity (ROE) Return On Equity (ROE) merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba bersih. Semakin tinggi rasio ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, artinya bahwa populasi yang akan dijadikan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, artinya bahwa populasi yang akan dijadikan 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indinesia. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. pengaruh model fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham, dengan

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. pengaruh model fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham, dengan BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian mengenai pengaruh model fundamental dan risiko sistematik terhadap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskripsi menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun independen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Peneliti mengambil sampel sesuai

Lebih terperinci

ANALISIS FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI, TBK UNTUK PERIODE

ANALISIS FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI, TBK UNTUK PERIODE ANALISIS FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI, TBK UNTUK PERIODE 2010-2012 Nurlita 25210182 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma 2010 Dosen Pembimbing : Heru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh tingkat kesehatan bank berdasarkan metode CAMEL yang diukur dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Jakarta Islamic Index (JII) diluncurkan oleh PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja sama dengan PT. Danareksa Investment Management (DIM) pada pertengahan tahun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. barang, pesaing, perkembangan pasar, perkembangan perekonomian dunia.

BAB I PENDAHULUAN. barang, pesaing, perkembangan pasar, perkembangan perekonomian dunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini laju pertumbuhan ekonomi dunia dipengaruhi oleh dua elemen penting yaitu globalisasi dan kemajuan teknologi yang menyebabkan persaingan diantara perusahaan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan dan telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing

Lebih terperinci

BAB I BAB I PENDAHULUAN. Dalam era modernisasi saat ini, semua perusahaan yang ingin berhasil tentunya harus

BAB I BAB I PENDAHULUAN. Dalam era modernisasi saat ini, semua perusahaan yang ingin berhasil tentunya harus BAB I PENDAHULUAN BAB I 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era modernisasi saat ini, semua perusahaan yang ingin berhasil tentunya harus bersaing ketat dengan perusahaan lain. Dalam persaingan yang ketat

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1. Analisis Perhitungan pada Variabel Independen 4.1.1. Analisis Price to Book Value (PBV) Price to Book Value berfokus pada nilai ekuitas perusahaan. Price to Book

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minumum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan perbankan yang terdaftar ( listing) di Bursa Efek Indonesia tahun

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan perbankan yang terdaftar ( listing) di Bursa Efek Indonesia tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karekteristik tertentu. Populasi pada penelitian ini meliputi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari: 1. Data laporan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan yaitu tahun dan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan yaitu tahun dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber data Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu dengan menganalisis data laporan tahunan perusahaan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia melalui website

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Persentase BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia Profitabilitas merupakan kemampuan bank dalam mencari keuntungan

Lebih terperinci

AGUS MAULANA

AGUS MAULANA ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR), DAN BIAYA OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN PERIODE 2013 Oleh AGUS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia UIN Maulana. Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana No.50 Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia UIN Maulana. Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana No.50 Malang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana No.50 Malang. 3.2 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penulisan skripsi ini penulis mengadakan penelitian dan pengambilan data dari laporan triwulan yang telah dipublikasikan Bank Umum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar dalam index saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX).

Lebih terperinci

JUDUL SKRIPSI : PENGARUH EVA,MVA DAN BETA SAHAM TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI

JUDUL SKRIPSI : PENGARUH EVA,MVA DAN BETA SAHAM TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI JUDUL SKRIPSI : PENGARUH EVA,MVA DAN BETA SAHAM TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI Disusun oleh: Nama : Lugas Setyo Aji NPM : 24212257 Jurusan : Akuntansi / S1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan metode purposive sampling diperoleh sampel sebanyak 12 BUS. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. dengan metode purposive sampling diperoleh sampel sebanyak 12 BUS. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Objek dalam penelitian ini adalah BUS (Bank Umum Syariah) di Indonesia. Pengambilan sampel dengan metode

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH ROA, ROE, NPM DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH ROA, ROE, NPM DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PENGARUH ROA, ROE, NPM DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA Nama Jurusan Pembimbing : Nurul Hasanah : Akuntansi : Dr. Dwi Asih Haryanti, SE.,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 132 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik beberapa simpulan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

ini, terutama harapan dari pihak-pihak yang menginvestasikan dananya.

ini, terutama harapan dari pihak-pihak yang menginvestasikan dananya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama didirikannya perusahaan selaku entitas bisnis yang mengelola sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat adalah mendapatkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat berperan dalam. roda perekonomian masyarakat. Bank bertindak sebagai sebuah lembaga

I. PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat berperan dalam. roda perekonomian masyarakat. Bank bertindak sebagai sebuah lembaga I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat berperan dalam roda perekonomian masyarakat. Bank bertindak sebagai sebuah lembaga intermediary bagi pelaku dunia usaha dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di JII pada periode

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di JII pada periode BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII).Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Objek Penelitian Perusahaan yang digunakan didalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis dan pembahasan yang tersaji pada bab ini akan menunjukkan hasil dari analisis data berdasarkan pengamatan variabel independen maupun variabel dependen yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Indonesia periode Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER

III. METODE PENELITIAN. Indonesia periode Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER 25 III. METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian ini adalah sektor consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2001-2010. Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER dari

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris. Penelitian empiris

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris. Penelitian empiris III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris. Penelitian empiris adalah penelitian yang menggunakan fakta yang objektif, secara hati-hati diperoleh,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selain untuk mencari keuntungan, tujuan dari kegiatan bisnis juga untuk

BAB I PENDAHULUAN. Selain untuk mencari keuntungan, tujuan dari kegiatan bisnis juga untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam bisnis tujuannya adalah menghasilkan profit bagi perusahaan. Selain untuk mencari keuntungan, tujuan dari kegiatan bisnis juga untuk memaksimalkan kekayaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA. Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan. PT. Indofood Tbk. Periode

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA. Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan. PT. Indofood Tbk. Periode BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA 1.1 Analisis Rasio Keuangan Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan PT. Indofood Tbk Periode 2006-2010 Tahun Triwulan ROE % EPS DER% Return Saham 2006 TW I 0,011748025

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 27 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Initial Public Offering (IPO) adalah proses pertama suatu perusahaan berubah statusnya yaitu dari perusahaan milik perorangan menjadi perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran nilai variabel - variabel yang menjadi sampel. Adapun hasil perhitungan statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu dan tempat penelitian di lakukan pada PT. Bursa Efek Indonesia, yang datanya tidak langsung diperoleh di kantor PT. Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan penulis dari bulan April sampai dengan Juni 2013. Dan yang menjadi objek penelitian adalah seluruh perusahaan perbankan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan perekonomian di Indonesia tidak dapat terlepas dari sektor perbankan, khususnya peran perbankan sebagai sumber pembiayaan industri dalam negeri. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penulisan penelitian ini dilakukan pada 13 April 2013 sampai dengan selesai dengan memperoleh data dari internet dan buku-buku di perpustakaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Objek Penelitian 1. Profil Bank Mega Syariah Sejarah berdirinya Bank Mega Syariah berawal dari PT Bank Umum Tugu (Bank Tugu) yang didirikan pada tanggal 14 juli 1990.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Deskriptif Variabel Analisa diskriptif dari masing-masing variabel pada perusahaan di Bursa Efek Jakarta selama 2000-2002 dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dari pengaruh profitabilitas terhadap harga saham pada perusahaan tekstil yang terdaftar di BEI periode 2006 sampai dengan 2010, maka

Lebih terperinci

FITRI ANDRE INA EB19

FITRI ANDRE INA EB19 PENGARUH RETURN ON ASSETS ( ROA ), NET PROFIT MARGIN ( NPM ), DAN EARNING PER SHARE ( EPS ) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. INDOFOOD CBP, TBK PERIODE 2012-2015 FITRI ANDRE INA 23212524 3EB19 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan, dan telah dijelaskan pula di bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Capital Adequacy Ratio (CAR),

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Muamalat Indonesia selama periode Dalam penelitian ini. yang menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Muamalat Indonesia selama periode Dalam penelitian ini. yang menggunakan rasio return on asset (ROA). BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang merupakan pengamatan terhadap obyek penelitian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder mengenai laporan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian 5.1.1 Analisis Hasil Statistik Deskriftif Penelitian Penelitian ini menggunakan Perusahaan LQ 45 berjumlah 17 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

PENGARUH NON PERFORMING LOAN CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk

PENGARUH NON PERFORMING LOAN CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk PENGARUH NON PERFORMING LOAN CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk Desi Pujiati 1 Maria Ancela 2 Beny Susanti 3 Mujiyani 4 Jurusan Akuntansi,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik dekriptif menggambarkan tentang ringkasan datadata penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata rata dan standar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 48 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Dividen Per Share, ROE dan Harga Saham Perusahaan Data dividen per share, ROE dan harga saham perusahaan untuk tahun,, dan dapat dilihat pada peragaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perusahaan yang dikeluarkan dari penelitian dikarenakan data Outlier.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perusahaan yang dikeluarkan dari penelitian dikarenakan data Outlier. 47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statisik Deskriptif Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder dari laporan keuangan dari 40 perusahaan selama 3 periode, yaitu dari tahun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil analisis deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Penelitian ini ditujukan untuk membuktikan adanya pengaruh perubahan PDB, tingkat inflasi, suku bunga SBI dan perubahan nilai tukar rupiah terhadap kinerja

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis CAR CAR merupakan rasio untuk mengukur tingkat kecukupan modal bank. CAR ini dapat diukur dengan cara membandingkan rata-rata modal

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat diantaranya dividen dan capital gain. Dividend merupakan bagian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat diantaranya dividen dan capital gain. Dividend merupakan bagian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham Menurut Anoraga, Pakarti (2006:54) pengertian saham dapat diartikan sebagai tanda penyertaan modal pada suatu perseroan terbatas dan memiliki manfaat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Bank merupakan lembaga keuangan yang mempunyai peranan besar dalam perekonomian masyarakat sehingga mempunyai peranan penting dalam pengelolaan dana yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Statistik deskriptif dalam penelitian ini meliputi nilai statistik deskriptif variabel return, CR, ROA, DER, EPS dan Beta. Dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode penelitian ini mencakup data tahun 2013 2015 dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi. Pengukuran ini perlu diketahui pihak yang berkepentingan untuk

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi. Pengukuran ini perlu diketahui pihak yang berkepentingan untuk 18 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Masalah nilai dan pengukuran sudah lama menjadi isu ekonomi khususnya akuntansi. Pengukuran ini perlu diketahui pihak yang berkepentingan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang tercatat di pasar modal. Bila seorang investor ingin mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang tercatat di pasar modal. Bila seorang investor ingin mendapatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investor di pasar modal umumnya membutuhkan banyak informasi untuk menentukan keputusan yang paling tepat dalam rangka membeli atau menjual saham perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Penilaian kinerja dengan ROA (Return on Asset) ROA yang didapatkan untuk setiap perusahaan sampel tentu saja berbeda-beda dikarenakan dari net incomenya dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak dalam sektor perbankan dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Tabel 5.1 Deskripsi Variabel Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ROE 50,0174,3480,166018,0794598 DER 50,1536 2,6783,631622,5626124

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Bank Negara Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Bank Negara Indonesia (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) PT. Bank Negara Indonesia (persero), Tbk atau BNI didirikan pada tanggal 5 Juli 1946 dan menjadi bank pertama

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian

METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian 10 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Data laporan keuangan perusahaan konsolidasi digunakan sebagai dasar dari analisis manajemen piutang PT PLN (Persero). PT PLN (Persero) membutuhkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF Dari data yang diperoleh sebanyak 45 sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2009-2011 diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskripsi menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 2013. Subyek dalam penelitian ini yaitu laporan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Rasio Kecukupan Modal. Tabel 4.1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Rasio Kecukupan Modal. Tabel 4.1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Faktor Capital (Permodalan) 1. Kecukupan Modal Bank a. Rasio Kecukupan Modal Tabel 4.1 Hasil Penilaian Peringkat Rasio KPMM Tahun 2013 Nama Bank KPMM(Modal/ATMR)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari Indonesian Stock Exchange (IDX) atau dari BEI (Bursa Efek Indonesia) dari tahun 2006 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai analisis Kesehatan Bank terhadap Harga Saham pada Perbankan BUMN Go Public periode tahun 2007-2011,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Objek penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode waktu yang dipilih

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM : PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN 2008-2013 Nama : Faishal Febrian NPM : 23214823 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dini Tri Wardani, SE., MMSI LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SEBELUM DAN SETELAH MERGER (Studi Kasus: Bank UOB Indonesia)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SEBELUM DAN SETELAH MERGER (Studi Kasus: Bank UOB Indonesia) ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SEBELUM DAN SETELAH MERGER (Studi Kasus: Bank UOB Indonesia) Dita Awalia Afriani/ 20208388 Pembimbing : Herry Sussanto, DR. SE., MM. LATAR BELAKANG MASALAH Bank Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pemilihan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan perusahaan perbankan yang listing pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini merupakan perusahaan manufaktur yang terdatar di BEI periode 2010-2015. Sumber data diperoleh dari laporan keuangan tahunan yang

Lebih terperinci

Disusun oleh : N a m a : Sartika Sari Dewi N P M : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Ir. Tety Elida Siregar, MM

Disusun oleh : N a m a : Sartika Sari Dewi N P M : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Ir. Tety Elida Siregar, MM ANALISIS HUBUNGAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DAN MARKET VALUE ADDED (MVA) PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN, FARMASI, TRANSPORTASI DAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Disusun oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi objek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan eceran yang terdaftar di Bursa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik dekriptif menggambarkan tentang ringkasan datadata penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata rata dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate)

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara. Kinerja perbankan yang kuat akan menopang berbagai sektor ekonomi termasuk didalamnya sektor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR) BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Rasio Likuiditas BCA Syariah Rasio likuiditas ini mengukur kemampuan perusahaan atau bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.

Lebih terperinci

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED ejournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (4): 867-876 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi

Lebih terperinci