DAFTAR DANA PENELITIAN DRPM KEMENRISTEKDIKTI 2017 YANG TELAH DI REVISI SESUAI ADDENDUM KONTRAK PENELITIAN PTNBH TAHUN ANGGARAN 2017
|
|
- Hadian Adi Wibowo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DAFTAR DANA PENELITIAN DRPM KEMENRISTEKDIKTI 2017 YANG TELAH DI REVISI SESUAI ADDENDUM KONTRAK PENELITIAN PTNBH TAHUN ANGGARAN 2017 SBELUM REVISI SETELAH REVISI NO. NIDN KETUA JUDUL SKIM DANA PENELITIAN TAHAP I TAHAP II DANA TAMBAHAN DANA PENELITIAN TAHAP I TAHAP II ARIF NURYAWAN KARAKTERISTIK ISOSIANAT SEBAGAI PEREKAT Penelitian Pasca Doktor PRODUK KOMPOSIT KAYU RINA AMELIA Disain Model Perilaku self care dan Pengaruhnya terhadap Kadar Gula Darah (KGD), Kadar HbA1c dan Profil lemak Pasien Diabetes Tipe 2 di Kota Binjai Penelitian Disertasi Doktor EVALINA HERAWATI Analisis Sambungan Geser Pada Kayu Dengan Baut Tunggal Akibat Beban Uni-Aksial Tarik Penelitian Disertasi Doktor IDA BASARIA ALIANSI GRAMATIKAL BAHASA PAKPAK-DAIRI : Kajian Tipologi Linguistik Penelitian Fundamental POPI PATILAYA Isolasi Senyawa Antelmintik dari Ekstrak Penelitian Fundamental Etanol Daun Pugun Tanoh [Curanga fel-terrae (Lour.) Merr.] AMETA PRIMASARI RISIKO ANAK YANG MENDERITA SEVERE Penelitian Fundamental EARLY CHILDHOOD CARIES BERDASARKAN ANTIBAKTERI SALIVA DAN POLA SALIVARY GLICAN (ANALISIS LONGITUDINAL) ROSWITA SILALAHI TRANSFORMASI PERAN DAN POSISI Penelitian Fundamental PEREMPUAN BATAK TOBA DALAM KARYA SASTRA MOHAMMAD BASYUNI Molecular cloning, characterization and expression of polyisoprenoid genes from Indonesian and Okinawan mangroves Penelitian Kerjasama Luar Negeri dan Publikasi Internasional SYAFRUDDIN ILYAS ANALISIS TINGKAH LAKU DAN APOPTOSIS SEL PURKINJE CEREBELLUM MENCIT (Mus musculus L.) SETELAH PEMBERIAN KOMBINASI BIJI PARE (Momordica charantia) DAN DMPA Penelitian Berbasis Kompetensi PANAL SITORUS Obat Herbal Terstandar Poguntano (Picria felterrae Lour.) sebagai Antidiabetes: Kajian Terapan Penelitian Produk Farmakologi dan Standarisasi URIP HARAHAP Pengembangan Obat Hepatoprotektor dari Ekstrak Etanol Daun Curanga fel-terrae (Lour.) Merr: Kajian Toksisitas Nonklinik In Vivo dan Rancangan Formula Kapsul Penelitian Produk Terapan BAMBANG TRISAKTI Produksi Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit untuk Budidaya Tanaman Hias Penelitian Produk Terapan ROSDANELLI HASIBUAN Pengeringan Bahan Herbal Menggunakan Penelitian Strategis Pengering Hibrida Kombinasi Surya Dan tapis Nasional M0lekuler
2 LISNAWITA Pemanfaatan limbah pertanian dan mikroorganisme antagonis lokal untuk mengendalikan nematoda puru akar (Meloidogyne spp.) pada tanaman kentang Penelitian Strategis Nasional IRWANSYAH Penciptaan Karya Musik Baru dengan Pendekatan World Music Bersumber Dari Potensi Tradisi Musik Sumatera Utara (Toba, Mandailing dan Melayu) MOHAMMAD BASYUNI Pengembangan dan Perakitan Tanaman Kelapa Sawit Unggul dan Tahan Penyakit Ganoderma Berbasiskan Teknologi Lipid dan Molekular serta Pendekatan Ekonomi MARLON SIHOMBING HILIRISASI KELAPA SAWIT BERBASIS USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM KERANGKA MENDUKUNG SISTEM INOVASI DAERAH (SIDA) DI SUMATERA UTARA ARMAN SANI Perancangan Piranti Keras dan Piranti Lunak Penguji Sistem Switching MUHAMMAD ANGGIA MUCHTAR PENGAWASAN ORANG TUA TERHADAP AKTIVITAS AKADEMIK ANAK DIDIK DENGAN SISTEM FINGERPRINT CLOUD MEMANFAATKAN ARDUINO DAN NANO PI AMI DILHAM Perancang Sistem Strategi Pemasaran Melalui Teknologi Marketing Pada Pelaku Usaha Wanita Yang Mendulang Kesuksesan Enterpreneur Di Kota Medan AHMAD RIDWAN SISTEM INFORMASI E-PORTFOLIO DOSEN UNTUK PROMOSI PENELITI DAN HASIL PENELITIAN ESTHER SORTA MAULI NABABAN Pengembangan Model Sistem Pengukuran Kinerja Lingkungan Berdasarkan Konsep Ekoefisiensi pada Kawasan Industri Kelapa Sawit ISKANDAR MUDA MODEL CLUSTER PRODUK TURUNAN HASIL KELAUTAN DAN PERIKANAN UNTUK MENDUKUNG SISTEM INOVASI DAERAH (SIDA) PANTAI TIMUR SUMATERA UTARA MOHAMMAD BASYUNI Fungsi, Peran, dan Aktivitas Biologis dan Farmakologis Senyawa Polyisoprenoid di Hutan Mangrove CHAIRANI HANUM L Peningkatan Produktivitas Kebun Kelapa Sawit Melalui Teknologi Socio-Ekologi Produksi Lanskap (SEPLs) Berbasis Pangan, Rempah dan Serat TAUFIK RIZALDI Disain Roda Besi Bersirip Optimum Traktor Roda-2 Pada Lahan Sawah di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Penelitian Penciptan dan Penyajian Seni MP3EI MP3EI MARUF TAFSIN INDUSTRI SAPI POTONG BERBASIS KELAPA SAWIT DENGAN PENDEKATAN PENGGUNAAN MIKROBA LOKAL
3 AMEILIA ZULIYANTI SIREGAR Kajian Mina Padi Dan Endofit Padi Di Lahan Pasang Surut, Percut Sei Tuan, Sumut ASMARLAILI SAHAR Peningkatan Produktivitas Lahan Sulfat Masam yang Ditanami Tanaman Kelapa Sawit Melalui Aplikasi Bakteri Pereduksi Sulfat, Amelioran dan Pupuk Kimia MAYA SARAH STERILISASI BUAH KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN IRADIASI MICROWAVE SECARA SINAMBUNG UNTUK PEMBUATAN CRUDE PALM OIL TEKAD SITEPU Rancang Bangun Pemanas Air Tenaga Surya System Pipa Panas Dengan Menggunakan Fluida Sekunder FAREL HASIHOLAN NAPITUPU RANCANG BANGUN ALAT PENUKAR KALOR SHELL AND TUBE DENGAN SATU CANGKANG DAN DUA LALUAN SEBAGAI PEMANAS AIR AULIA ISHAK PENGEMBANGAN MODEL UNTUK MEMILIH DAN MENGEVALUASI TEKNOLOGI PEMEROSESAN LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWIT YANG BERKELANJUTAN ABDUL HALIM NASUTION MESIN PENGERING KOMPAK YANG MEMANFAATKAN PANAS BUANG KONDENSOR SISTEM PENGKONDISIAN UDARA RENITA MANURUNG Deep Eutectic Solvent Dalam Teknologi Penjumputan Karoten Terintegrasi Produksi Biodiesel Sawit Menuju Green Technology ROSNANI GINTING Kajian dan Pengembangan Sumber Energi Alternatif di Kabupaten Langkat ERIKA REVIDA MODEL PENGEMBANGAN KUALITAS PELAYANAN PARIWISATA MASYARAKAT BERBASIS MODAL SOSIAL DI DANAU TOBA SUMATERA UTARA (STUDI PADA EMPAT KABUPATEN) BENNY O Y MARPAUNG Model Partisipasi Pemukim Dalam Perbaikan Lingkungan Kampung Nelayan Belawan Medan SIROJUZILAM IDENTIFIKASI FAKTOR GAGALNYA PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN BUKIT BARISAN SUMATERA UTARA NURDIN SULISTIYONO MODEL KONSERVASI HUTAN SEBAGAI CADANGAN KARBON DAN HABITAT SATWA LIAR DI LANSKAP HUTAN BESITANG
4 BEJO SLAMET PENGEMBANGAN TEKNOLOGI KONSERVASI LAHAN BERBASISKAN AGROFORESTRI PADA KAWASAN HUTAN TERDEGRADASI DI KABUPATEN PAKPAK BHARAT DARWIN YUNUS NASUTION Pemanfaatan Batang Kelapa Sawit Sebagai Papan Komposit Dengan Propilena Tergrafting Maleat Anhidrida Sebagai Perekat Menggunakan Metode Blending Dan Kompregnasi Aktif HALIMATUDDAHLIANA Potensi Pemanfaatan Limbah Styrofoam Dan Serbuk Kayu Pada Penyediaan Komposit Polimer Termodifikasi TUGIMAN Analisis Efektivitas Metode Squeeze Casting Sebagai Alternatif Pembuatan Metal Matrix Composites (MMCs) Diperkuat Fly Ash NURSYAMSI Pemanfaatan Limbah Plastik sebagai Agregat Beton Ringan IWAN RISNASARI Peningkatan Kualitas Nanokomposit Berpenguat Nanokristal Selulosa dengan Perlakuan Hornifikasi RAHMI KAROLINA Pengembangan Pembuatan Bata Beton (Paving Block) Tipe C dan D dengan Menggunakan Abu Vulkanik Erupsi Gunung Sinabung Sebagai Agregat Halus RONDANG TAMBUN OPTIMASI PENENTUAN DISTRIBUSI UKURAN PARTIKEL TEPUNG TERIGU DAN SEMEN MENGGUNAKAN METODE PENGAPUNGAN BATANG (BUOYANCY WEIGHING-BAR METHOD) KERISTA SEBAYANG Produksi Bionanokomposit Berbasis Nanoserat Selulosa dengan Grafena Berbahan Baku Grafit dari Sawahlunto Sumatera Barat sebagai Penguat HAMIDAH HARAHAP Pemanfaatan Limbah Tongkol Jagung Menjadi Nanokristal Selulosa Sebagai Pengisi Pada Produk Lateks Karet Alam SETIATY PANDIA Prospek Pemanfaatan Limbah Cangkang Buah Karet menjadi Biosorbent pada Proses Pemurnian CPO (Crude Palm Oil) dan Penyerapan Logam Berat sebagai upaya mewujudkan Pembangunan Berwawasan Lingkungan ROSIDAH PENELUSURAN MEKANISME KERJA ANTIKANKER SENYAWA ALKALOID DARI BUAH ANDALIMAN (Zanthoxylum acanthopodium DC.) DAN BATANG BROTOWALI (Tinospora crispa (L.) Miers.) PADA TARGET PROTEIN JALUR PI3K/Akt
5 SYARIFAH Model Kepatuhan Berobat Pasien TB Resistan Obat dan Pencegahan Penularan pada Keluarga melalui Public Private Partnership (PPP) Berbasis di Kota Medan Tahun JENNY MARLINDAWANI PURBA Model manajemen perawatan di rumah berbasis coaching untuk meningkatkan kemampuan caregiver merawat pasien skizofrenia ABDUL JALIL AMRI ARMA ANALISIS FAKTOR SOSIAL BUDAYA YANG MEMENGARUHI KEPUTUSAN MEMILIH ALAT KONTRASEPSI KB WANITA DI KABUPATEN DELI SERDANG DAN IMPLIKASINYA TERHADAPKEBIJAKAN PELAYANAN KB DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA ERVINA SOFYANTI PEMERIKSAAN LEVEL SERUM INSULIN-LIKE GROWTH FACTORS TYPE-1 (IGF-1) PADA PASIEN TUMBUH KEMBANG DENGAN GEJALA SKOLIOSIS OKE RINA RAMAYANI Survival Renal Analisis Anomali Kongenital Ginjal dan Saluran Kemih (CAKUT) Dan Hubungannya dengan Progresifitas Penyakit Ginjal Kronik Pada Anak SALOMO HUTAHAEAN Regenerasi Sel β dan Pola Ekspresi Protein c- Myc, NF-κB, dan Insulin pada Pankreas Mencit Diabetes Setelah Pemberian Ekstrak Daun Pirdot (Saurauia vulcani Korth.) UKURTA TARIGAN Penyusunan Kebutuhan Perancangan Inkubator Bayi Dengan Mengintegrasikan Metode Kano, Qfd Dan Value Engineering DESTANUL AULIA INTERVENSI DOSIS OPTIMAL PESTISIDA UNTUK PENANGGULANGGAN KERACUNAN PESTISIDA BAGI USAHA TANI HORTIKULTURA DI KABUPATEN KARO R YUSA HERWANTO PENGEMBANGAN SERUM HSP 70 DAN XANTHONE UNTUK PENCEGAHAN HEAT SHOCK RESPON DI DALAM KOKLEA AMIRA PERMATASARI METODA OLAHRAGA DAN FISIOTERAPI DADA BAGI PENDERITA PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK DI PUSKESMAS KOTA MEDAN ERNA MUTIARA Faktor Risiko dan Perancangan Sistem Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular (PTM) di Kota Medan NEVI YANTI Pemanfaatan ikan teri medan dan jamur sebagai suplemen peningkatan densitas tulang, gigi, kadar 25 (OH)D dan kalsium serum perempuan usia tahun
6 ISFENTI SADALIA Model Penguatan Nilai Negeri Berbasis Intellectual Capital di Kota Medan ASFRIYATI MODEL TRANSFER INTERGENERASI BERDASARKAN KARAKTERISTIK KELUARGA LANSIA DI WILAYAH KUMUH KECAMATAN MEDAN BELAWAN HIMMA DEWIYANA Layanan Perpustakaan Berbasis Teknologi Mobile (M-Library) untuk Perluasan Jangkauan Pengguna Perpustakaan Umum SYAFRIZAL HELMI SITUMORANG Model Pengembangan Promosi pariwisata Melalui Servicescape,Customer Satisfaction,Sosial Media Marketing, dan Word Of Mouth Terhadap Customer Loyalty YASMIN CHAIRUNISA MUCHTAR MODEL PEMILIHAN KARIR BERWIRAUSAHA MAHASISWA DI PERGURUAN TINGGI KOTA MEDAN NURMALAWATY PELAKSANAAN DIVERSI DENGAN PENDEKATAN RESTORATIVE JUSTICE BAGI ANAK YANG BERKONFLIK DENGAN HUKUM DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK DI SUMATERA UTARA ERLINA ANALISA REFORMASI ANGGARAN, KOMITMEN PENGGUNA ANGGARAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP KUALITAS ANGGARAN DI SUMATERA UTARA AFLAH ANALISA YURIDIS TENTANG PERDAGANGAN BARANG-BARANG TIRUAN YANG MENGGUNAKAN MEREK TERKENAL DAN IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK-MEREK TERKENAL (STUDI PADA PASAR-PASAR TRADISIONAL DI KOTA MEDAN) ING JOHANNES TARIGAN Dinding Bata Menahan Beban Struktur AGUSMIDAH REGULASI BAGI PEKERJA SEKTOR NON FORMAL : KAJIAN AKADEMIK UNTUK RANCANGAN PERATURAN PEKERJA RUMAH TANGGA DAN PEKERJA RUMAHAN YULINDA Kompetensi Etika Bisnis Pengelola dan Pengguna Makanan Favorit Daerah di Sumatera, Indonesia MUHAMMAD PUJIONO Revitalisasi Nilai-Nilai Sahala Harajaon dalam Strategi Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Wisata Berkelanjutan di Kabupaten Samosir Sumatera Utara
7 MOHAMMAD RIDWAN Model Desain Otonomi Desa Berdasarkan UU No 6 Tahun 2014 Tentang Desa di Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara N VINKY RAHMAN PENATAAN KAWASAN WISATA DI AIR TERJUN SIPISO - PISO BERDASARKAN GEOPARK ZAIDAR Disharmonissi Penerapan Konsep Hak Menguasai Negara Dalam Peraturan Perundang-Undangan Sumber Daya Agraria MUHAMMAD HUSNI THAMRIN REKRUTMEN KANDIDAT LEGISLATIF BERBASIS KOMPETENSI KEDEWANAN, STUDI PADA DUA PARTAI POLITIK DI DUA PROVINSI BADARUDDIN MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA BERBASIS MODAL SOSIAL (SOCIAL CAPITAL) UNTUK MENDUKUNG KEBERHASILAN IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DI SUMATERA UTARA MURYANTO AMIN MODEL MANAJEMEN PARTAI POLITIK MODERN DI SUMATERA UTARA (STUDI TENTANG REKRUTMEN, SISTEM PERKADERAN, DAN PENEMPATAN KADER DALAM JABATAN POLITIK POLITIK) RIZABUANA MODEL INTERVENSI SOSIAL DALAM MEREPOSISI DAN MELESTARIKAN KEBERADAAN NAMALO PENGOBATAN TRADISIONAL PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI PROPINSI SUMATERA UTARA SABARIAH BANGUN STRATEGI PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN SIMEULUE PROVINSI ACEH BEBY KARINA FAWZEEA UPGRADING UMKM MELALUI SINERGISITAS DALAM RANGKA PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL UNTUK MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) DI SUMATERA UTARA LILA PELITA HATI GAMBARAN LATAR BELAKANG SEJARAH ABAD KE-18 HINGGA KE-20 PELABUHAN PANTAI BOGAK, KECAMATAN TANJUNG TIRAM, KABUPATEN ASAHAN, PROVINSI SUMATERA UTARA FRISKA SIPAYUNG MODEL PRESTASI AKADEMIK BERDASARKAN MOTIVASI, GAYA BELAJAR DAN POTENSI AKADEMIK SERTA DESAIN DAN PENGUKURAN KEPUASAN MAHASISWA DI PERGURUAN TINGGI
8 DELIANA KEARIFAN LOKAL TRADISI LISAN BADONCEK PADA PERKAWINAN ADAT MINANGKABAU SUKU PARIAMAN DI KOTA MEDAN BUDIMAN GINTING Harmonisasi Pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei: Optimalisasi Industri Hilir Kelapa Sawit Sumatera Utara Untuk Mendukung Pembangunan Daerah, Suatu Kajian Hukum MUBA SIMANIHURUK Analisis Kapasitas Pemerintahan Desa dan Organisasi Masyarakat Sipil Di Desa Adat Kab Tapanuli Utara Tarutung Pasca Implementasi UU No 6 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Desa NURLELA Penerjemahan Hikayat Deli ke dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris: Pendekatan Linguistik Fungsional Sistemik MARTHA PARDEDE Revitalisasi Umpama dan Umpasa Batak Toba Sebagai Bahagian Kearifan Lokal WARISMAN SINAGA MAKNA, SIMBOL, DAN FUNGSI HIOU (ULOS) SIMALUNGUN: KAJIAN SEMIOTIKA Jumlah
DAFTAR HADIR PENYERAHAN KONTRAK DAN SOSIALISASI PELAPORAN PENELITIAN DRPM KEMENRISTEKDIKTI 2017
Hari/Tanggal : Kamis/27 Juli 2017 Pukul : 10.00-11.30 Wib DAFTAR HADIR PENYERAHAN KONTRAK DAN SOSIALISASI PELAPORAN PENELITIAN DRPM KEMENRISTEKDIKTI 2017 NO. NAMA KETUA PENELITI FAKULTAS SKEMA 1 Popi Patilaya,
Lebih terperinciDAFTAR PESERTA MONEV EKSTERNAL PENELITIAN DRPM KEMENRISTEKDIKTI 2017 TAHAP I. No Nama Ketua Pelaksana NIDN Fakultas Skema Judul
DAFTAR PESERTA MONEV EKSTERNAL PENELITIAN DRPM KEMENRISTEKDIKTI 2017 TAHAP I No Nama Ketua Pelaksana NIDN Fakultas Skema Judul 1 Syafrizal Helmi Situmorang 0014027601 Ekonomi Dan Bisnis Model Pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Produksi pangan di negara-negara sedang berkembang meningkat. Sekalipun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produksi pangan di negara-negara sedang berkembang meningkat. Sekalipun demikian, tiap tahun penduduk yang tidak cukup makan makin banyak jumlahnya. Indonesia merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha pertanian (0,74 juta rumah tangga) di Sumatera Utara.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dimana pertanian merupakan basis utama perekonomian nasional. Sebagian besar masyarakat Indonesia masih menggantungkan hidupnya pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diandalkan karena sektor pertanian mampu memberikan pemasukan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian adalah salah satu sektor yang selama ini masih diandalkan karena sektor pertanian mampu memberikan pemasukan dalam mengatasi krisis yang sedang terjadi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh karena pupuk kimia lebih mudah diperoleh dan aplikasinya bagi tanaman
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penggunaan pupuk pada tanah pertanian terutama pupuk kandang telah di mulai berabad abad yang silam sesuai dengan sejarah pertanian. Penggunaan senyawa kimia sebagai pupuk
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam meningkatkan perkembangan ekonomi Indonesia. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan perkembangan ekonomi Indonesia. Hal ini dikarenakan sektor pertanian
Lebih terperinciPENDAHULUAN. perairan darat yang sangat luas dibandingkan negara Asean lainnya. Sumber daya
PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia adalah Negara yang mempunyai wilayah perairan laut dan perairan darat yang sangat luas dibandingkan negara Asean lainnya. Sumber daya alam ini salah satunya menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk negara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk negara kepulauan yang memiliki sekitar 17.508 pulau dan panjang garis pantai lebih dari 81.000
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertanian memiliki beberapa sektor seperti peternakan, perikanan, perkebunan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pertanian memiliki beberapa sektor seperti peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan dan tanaman pangan. Dari sektor peternakan ada beberapa bagian lagi dan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penerimaan negara, penyedia lapangan kerja, dan juga sebagai sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian dalam tatanan pembangunan nasional memegang peranan penting karena selain bertujuan sebagai ketahanan pangan bagi seluruh penduduk, juga merupakan
Lebih terperinciSejak tahun 2008, tingkat kemiskinan terus menurun. Pada 2 tahun terakhir, laju penurunan tingkat kemiskinan cukup signifikan.
Jiwa (Ribu) Persentase (%) 13 12.5 12 11.5 11 10.5 10 9.5 9 8.5 8 12.55 11.51 11.31 11.33 10.41 10.39 9.85 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Tingkat Kemiskinan Sejak tahun 2008, tingkat kemiskinan terus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pariwisata dan kebudayaan merupakan salah satu sektor yang sangat potensial dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata dan kebudayaan merupakan salah satu sektor yang sangat potensial dan perlu mendapat perhatian yang baik bagi pemerintah daerah untuk keberlangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beton merupakan bahan bangunan yang paling banyak digunakan pada struktur bangunan saat ini. Penggunaan beton sangat mudah dijumpai dalam setiap kegiatan pembangunan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lepas dari pemanfaatan wilayah pesisir dan lautan. Oleh sebab itu, banyak
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara kepulauan, dimana sebagian besar wilayahnya terdiri dari perairan. Berbicara tentang kelautan dan perikanan tidak lepas dari pemanfaatan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. nasional terutama dalam penyediaan lapangan kerja, sumber pendapatan bagi
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor perikanan memegang peranan penting dalam perekonomian nasional terutama dalam penyediaan lapangan kerja, sumber pendapatan bagi nelayan / petani ikan, sumber protein
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tantangan, menyesuaikan diri dalam pola dan struktur produksi terhadap
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Suhardiyono (1992), dalam rangka membangun pertanian tangguh para pelaku pembangunan pertanian perlu memiliki kemampuan dalam memanfaatkan segala sumberdaya secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembuluh darah (Ruan, et al., 2013). Hiperglikemia tidak hanya meningkatkan resiko
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik kronik yang dikarakteristikan dengan hiperglikemia akibat gangguan pada sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemudahan ini melahirkan sisi negatif pada perkembangan komoditas pangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pasar bebas dipandang sebagai peluang sekaligus ancaman bagi sektor pertanian Indonesia, ditambah dengan lahirnya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 yang diwanti-wanti
Lebih terperinciProvinsi Sumatera Utara: Demografi
Fact Sheet 02/2015 (28 Februari 2015) Agrarian Resource Center ARC Provinsi Sumatera Utara: Demografi Provinsi Sumatera Utara adalah provinsi peringkat ke-4 di Indonesia dari sisi jumlah penduduk. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jamur merupakan bahan pangan alternatif yang disukai oleh semua lapisan masyarakat. Saat ini jamur yang sangat populer untuk dikonsumsi oleh masyarakat luas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tanaman dagang yang sangat menguntungkan, dengan masukan (input) yang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kacang tanah merupakan tanaman palawija yang secara ekonomis berperan penting bagi kehidupan manusia. Selain itu, juga dapat dijadikan bahan baku industri. Sebagai sumber
Lebih terperinci2012, No BAB I PENDAHULUAN
5 2012, No.155 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/M- IND/PER/1/2012 TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGURANGAN EMISI CO 2INDUSTRI SEMEN DI INDONESIA BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Permintaan pangan hewani terutama daging sapi meningkat cukup besar
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Permintaan pangan hewani terutama daging sapi meningkat cukup besar sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk baik pada tingkat nasional maupun wilayah provinsi. Untuk
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK: SERTA TANTANGAN TAHUN 2019
DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PROVINSI SUMATERA UTARA KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK: SERTA TANTANGAN TAHUN 2019 Drs. Jumsadi Damanik, SH, M. Hum
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. akibat PTM mengalami peningkatan dari 42% menjadi 60%. 1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Tidak Menular (PTM) sudah menjadi penyebab kematian yang lebih umum bila dibandingkan dengan penyakit akibat infeksi di negara sedang berkembang. Oleh karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hutan mangrove merupakan ekosistem yang penting bagi kehidupan di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hutan mangrove merupakan ekosistem yang penting bagi kehidupan di wilayah pesisir. Hutan mangrove menyebar luas dibagian yang cukup panas di dunia, terutama
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN Latar Belakang Hasil hutan non kayu sudah sejak lama masuk dalam bagian penting strategi penghidupan penduduk sekitar hutan. Adapun upaya mempromosikan pemanfaatan hutan yang ramah lingkungan
Lebih terperinciPELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV
xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sebagai pihak yang menyewakan lahan atau sebagai buruh kasar. Saat itu,
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebelum tahun 1975, keikutsertaan petani dalam pengadaan tebu hanya terbatas sebagai pihak yang menyewakan lahan atau sebagai buruh kasar. Saat itu, sebagian besar bahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Simalungun, Batak Pakpak, Batak Toba, Batak Angkola, dan Mandailing. Di. dengan cara mempelajarinya. (Koentjaraningrat, 1990:180)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suku Batak adalah suatu suku terbesar yang mendiami pulau Sumatera Utara. Suku Batak memiliki 6 sub suku-suku bangsa yaitu, Batak karo, Batak Simalungun, Batak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Jangka Panjang tahun merupakan kelanjutan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Jangka Panjang tahun 2005 2025 merupakan kelanjutan perencanaan dari tahap pembangunan sebelumnya untuk mempercepat capaian tujuan pembangunan sebagaimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki 34 provinsi yang kini telah tumbuh menjadi beberapa wacana
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki 34 provinsi yang kini telah tumbuh menjadi beberapa wacana untuk mendirikan provinsi-provinsi baru di Indonesia. Pembentukan provinsi baru ini didasari
Lebih terperinciS A L I N A N LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 21 TAHUN 2016
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (TIPE A) LAMPIRAN I NOMOR 21 TAHUN 2016 LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH TENTANG NOMOR : PERENCANAAN, DAN BMD PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN PEMBINAAN SMA PEMBINAAN SMK PEMBINAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang sangat kaya dengan sumber daya alam yang potensial, didukung dengan keadaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang sangat kaya dengan sumber daya alam yang potensial, didukung dengan keadaan geografisnya. Adapun salah satu sumber daya alam yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bagi Indonesia, jagung merupakan tanaman pangan kedua setelah padi. Bahkan di
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Bagi Indonesia, jagung merupakan tanaman pangan kedua setelah padi. Bahkan di beberapa tempat, jagung merupakan bahan pokok makanan utama pengganti beras atau sebagai
Lebih terperinciTradisional Bagian Daun dan Buah
Tanaman Obat Diabetes Tradisional Bagian Daun dan Buah Tanaman obat diabetes tradisional bisa anda temukan di sekitar lingkungan anda. Sadarkah kalau tanaman tersebut berkhasiat? Mungkin ada diantara kalian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jumlah penduduk yang terus meningkat menyebabkan permintaan energi semakin meningkat pula. Sektor energi memiliki peran penting dalam rangka mendukung kelangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beli masyarakat. Sapi potong merupakan komoditas unggulan di sektor
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebutuhan daging sapi sebagai salah satu sumber protein hewani semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gizi
Lebih terperinciBAB I. kemampuannya. Indonesia sebagai Negara agraris memiliki potensi pertanian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lahan merupakan sumberdaya yang sangat penting untuk memenuhi segala kebutuhan hidup sehingga dalam pengelolaan harus sesuai dengan kemampuan agar tidak menurunkan produktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam. Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
Lebih terperinciSUATU TINJAUAN KEBIJAKAN ALOKASI BELANJA 3 (TIGA) BIDANG UTAMA (SOSIAL BUDAYA, INFRASTRUKTUR, EKONOMI) UNTUK 25 KABUPATEN DAN KOTA PADA RAPBD TA
Karya Tulis SUATU TINJAUAN KEBIJAKAN ALOKASI BELANJA 3 (TIGA) BIDANG UTAMA (SOSIAL BUDAYA, INFRASTRUKTUR, EKONOMI) UNTUK 25 KABUPATEN DAN KOTA PADA RAPBD TA. 2006 PROVINSI SUMATERA UTARA Murbanto Sinaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kelapa sawit, berasal dari daerah tropis di Amerika Barat yang penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelapa sawit, berasal dari daerah tropis di Amerika Barat yang penting sebagai suatu sumber minyak nabati. Kelapa sawit tumbuh sepanjang pantai barat Afrika dari Gambia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam membangun suatu jalan, tanah dasar merupakan bagian yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Dalam membangun suatu jalan, tanah dasar merupakan bagian yang sangat penting, karena tanah dasar akan mendukung seluruh beban lalulintas atau beban konstruksi diatasnya. Jika
Lebih terperinciPENDAHULUAN. banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang hidup atau bekerja pada pada sektor
PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia adalah merupakan negara pertanian, artinya pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dari banyaknya penduduk
Lebih terperinciJumlah rumah tangga usaha pertanian Kota Sibolga Tahun 2013 sebanyak rumah tangga
.1271 Jumlah rumah tangga usaha pertanian Kota Sibolga Tahun 2013 sebanyak 1.810 rumah tangga BADAN PUSAT STATISTIK KOTA SIBOLGA Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian
Lebih terperinciTABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel
Lebih terperinciANALISIS PERTUMBUHAN DAN PERSEBARAN PENDUDUK PROVINSI SUMATERA UTARA BERDASARKAN HASIL SENSUS PENDUDUK TAHUN 2010 Oleh Mbina Pinem *
ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PERSEBARAN PENDUDUK PROVINSI SUMATERA UTARA BERDASARKAN HASIL SENSUS PENDUDUK TAHUN 2010 Oleh Mbina Pinem * Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan persebaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Siklus pengelolaan keuangan daerah merupakan tahapan-tahapan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Siklus pengelolaan keuangan daerah merupakan tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam mengelola keuangan yang menjadi wewenang dan tanggung jawab pemerintah
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. pulau-nya dan memiliki garis pantai sepanjang km, yang merupakan
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis berbentuk kepulauan dengan 17.500 pulau-nya dan memiliki garis pantai sepanjang 81.000 km, yang merupakan kawasan tempat tumbuh hutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pet station
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk Allah yang diciptakan lebih sempurna dibandingkan makhluk Allah lainnya. Hal yang membedakan antara manusia dengan makhluk ciptaan Allah
Lebih terperinciBAB I CERITA TENTANG GUNUNG DAN AIR. (profesi). Pada perancangan kali ini, diberikan tema umum Symbiosis and
BAB I CERITA TENTANG GUNUNG DAN AIR 1. 1. Latar Belakang Perancangan Arsitektur 6 (PA6) merupakan Studio perancangan terakhir dalam masa pendidikan sarjana strata satu (S1) bagi mahasiswa arsitektur USU
Lebih terperinciAKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian
AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN 2012-2014 Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Jakarta, 1 Februari 2012 Daftar Isi I. LATAR BELAKANG II. ISU STRATEGIS DI SEKTOR INDUSTRI III.
Lebih terperinci6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan
BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Ekosistem mangrove adalah tipe ekosistem yang terdapat di daerah pantai dan secara teratur di genangi air laut atau dipengaruhi oleh pasang surut air laut,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Termasuk yang menguntungkan kan adalah jamur konsumsi. konsumsi atau sering dikenal dengan istilah mushroom merupakan bahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diseluruh dunia ada ribuan spesies jamur yang tersebar dari wilayah subtropis yang cenderung dingin sampai kawasan tropis yang cukup hangat. Dari ribuan jenis tersebut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Beton menyerupai batu yang diperoleh dengan membuat suatu campuran yang mempunyai proporsi tertentu dari semen, pasir dan koral atau agregat lainnya, dan air untuk
Lebih terperinciTUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri. Oleh: LIBER SIBARANI NIM:
EVALUASI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN GREEN PRODUCTIVITY (Sudi Kasus Pada Stasiun Produksi PT.Perkebunan Nusantara III Unit PKS Rambutan) TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Lebih terperinciRANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 PRIORITAS PEMBANGUNAN 2017 Meningkatkan kualitas infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah
Lebih terperinciKONDISI KAWASAN HUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA
KONDISI KAWASAN HUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA (Bahan Kata Sambutan Gubernur Sumatera Utara pada Rapat Monitoring dan Evaluasi Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam Indonesia Sektor Kehutanan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Produksi dari suatu usaha penangkapan ikan laut dan perairan umum sebahagian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki kekayaan alam laut yang banyak dan beranekaragam. Sektor perikanan memegang peranan penting dalam perekonomian nasional terutama dalam penyediaan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. diantara dua benua besar Asia dan Australia, dan di antara Lautan Pasifik dan
12 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak diantara dua benua besar Asia dan Australia, dan di antara Lautan Pasifik dan Lautan Hindia, mempunyai
Lebih terperinciAGRIBISNIS UBI KAYU DI PROPINSI SUMATERA UTARA DIANA CHALIL. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas SUMATERA UTARA
AGRIBISNIS UBI KAYU DI PROPINSI SUMATERA UTARA DIANA CHALIL Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas SUMATERA UTARA I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Ubi kayu (manihot esculenta crant)
Lebih terperinciAGRIBISNIS UBI KAYU DI PROPINSI SUMATERA UTARA DIANA CHALIL. Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Sumatera Utara
AGRIBISNIS UBI KAYU DI PROPINSI SUMATERA UTARA DIANA CHALIL Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Sumatera Utara I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Ubi kayu (manihot esculenta crant)
Lebih terperinciKLASIFIKASI INDUSTRI A. Industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya 1. Aneka industri 2. Industri mesin dan logam dasar
KLASIFIKASI INDUSTRI Industri adalah suatu usaha atau kegiatan yang melakukan proses atau aktivitas yang mengubah dari sesuatu atau bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi berupa barang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. keberhasilan usaha pengembangan peternakan disamping faktor bibit dan
TINJAUAN PUSTAKA Sumberdaya Pakan Pakan adalah bahan makanan tunggal atau campuran, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diberikan kepada hewan untuk kelangsungan hidup, berproduksi, dan berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1994). Proses pembangunan memerlukan Gross National Product (GNP) yang tinggi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemiskinan yang meluas merupakan tantangan terbesar dalam upaya Pembangunan (UN, International Conference on Population and Development, 1994). Proses pembangunan
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.
Lebih terperinciSumatera Utara. Rumah Balai Batak Toba
, Laporan Provinsi 105 Sumatera Rumah Balai Batak Toba Rumah Balai Batak Toba adalah rumah adat dari daerah Sumatera. Rumah ini terbagi atas dua bagian, yaitu jabu parsakitan dan jabu bolon. Jabu parsakitan
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pekalongan tahun 2011-2016.
Lebih terperinciBAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN
NOMOR 83 TAHUN 2016 SERTA TATA KERJA PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KOTA BEKASI DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN METROLOGI PASAR PERDAGANGAN DALAM NEGERI INDUSTRI
Lebih terperinciKAWASAN HUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA
PAPARAN USULAN REVISI KA WASAN H UTAN P ROVINSI SUMATERA UTARA PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA JA NUARI 2010 KAWASAN HUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA No Fungsi Hutan TGHK (1982) RTRWP (2003) 1 2 3 4 5
Lebih terperinciBAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH LAMPIRAN 1 BUPATI BANYUWANGI WAKIL BUPATI BANYUWANGI DAERAH STAF AHLI KELOMPOK JABATAN ASISTEN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN ASISTEN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN DAN
Lebih terperinciJumlah rumah tangga usaha pertanian di Sumatera Utara Tahun 2013 sebanyak rumah tangga
Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Sumatera Utara Tahun 2013 sebanyak 1.327.365 rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Sumatera Utara Tahun 2013 sebanyak 410 Perusahaan Jumlah perusahaan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengumpulan Tanaman Pada penelitian ini digunakan Persea americana Mill yang diperoleh dari perkebunan Manoko, Lembang, sebanyak 800 gram daun alpukat dan 800 gram biji alpukat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perencanaan pembangunan ekonomi yang berorientasi pada pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perencanaan pembangunan ekonomi yang berorientasi pada pertumbuhan (growth) merupakan awal proses pembangunan suatu negara. Pembangunan suatu negara diharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya berusaha di bidang pertanian. Dengan tersedianya lahan dan jumlah tenaga kerja yang besar, diharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kedaulatan pangan adalah konsep pemenuhan pangan melalui produksi lokal.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedaulatan pangan adalah konsep pemenuhan pangan melalui produksi lokal. Kedaulatan pangan merupakan konsep pemenuhan hak atas pangan yang berkualitas gizi baik dan
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Rencana program dan kegiatan Prioritas Dearah Tahun 2013 yang dituangkan dalam Bab V, adalah merupakan formulasi dari rangkaian pembahasan substansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak dikembangkannya tanaman kelapa sawit di Indonesia pada tahun 60-an,
60 BAB I PENDAHULUAN 3.1. Latar Belakang Sejak dikembangkannya tanaman kelapa sawit di Indonesia pada tahun 60-an, luas areal perkebunan kelapa sawit mengalami perkembangan yang sangat pesat. Bila pada
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. yang signifikan, dimana pada tahun 2010 yaitu mencapai 8,58% meningkat. hingga pada tahun 2014 yaitu mencapai sebesar 9,91%.
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Subsektor perikanan memberikan kontribusi terhadap PDRB sektor pertanian di Provinsi Sumatera Utara tahun 2010 s/d 2014 mengalami peningkatan yang signifikan, dimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan penganggaran pada dasarnya mempunyai manfaat yang sama
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan penganggaran pada dasarnya mempunyai manfaat yang sama dengan kegiatan perencanaan, koordinasi, dan pengawasan. Penganggaran juga merupakan komitmen resmi
Lebih terperinciLampiran 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita Menurut Kabupaten/Kota Atas Dasar Harga Konstan (Rupiah)
LAMPIRAN Lampiran 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita Menurut / Atas Dasar Harga Konstan (Rupiah) / 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 Nias 3.887.995 4.111.318 13.292.683.44 14. 046.053.44
Lebih terperinciLANGKAH DAN STRATEGI. Paparan Bupati Batu Bara. Pada Tanggal 08 Januari 2015 di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian R.
LANGKAH DAN STRATEGI Percepatan Ketersediaan Lahan dan Infrastruktur Pendukung dalam Kerangka SISLOGNAS Pembangunan Pelabuhan Internasional di Kuala Tanjung Kabupaten Batu Bara Paparan Bupati Batu Bara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pakchoy (Brassica sinensis L.) merupakan tanaman sayuran berumur pendek (±
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pakchoy (Brassica sinensis L.) merupakan tanaman sayuran berumur pendek (± 45 hari), termasuk dalam famili Brassicaceae. Umumnya, pakchoy jarang dimakan mentah,
Lebih terperinciDUKUNGAN SUB SEKTOR PERKEBUNAN TERHADAP PELAKSANAAN KEBIJAKAN
DUKUNGAN SUB SEKTOR PERKEBUNAN TERHADAP PELAKSANAAN KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL Direktur Jenderal Perkebunan disampaikan pada Rapat Kerja Revitalisasi Industri yang Didukung oleh Reformasi Birokrasi 18
Lebih terperinciMata Pencaharian Penduduk Indonesia
Mata Pencaharian Penduduk Indonesia Pertanian Perikanan Kehutanan dan Pertambangan Perindustrian, Pariwisata dan Perindustrian Jasa Pertanian merupakan proses untuk menghasilkan bahan pangan, ternak serta
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
PERJANJAN PERUBAHAN TAHUN 2016 PEMERNTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANT Dalam rangka mewujudkan manajeman pemerintah yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertandatangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan salah satu sumber hayati, yang diketahui hidup liar di alam. Selama ini, jamur banyak di manfaatkan sebagai bahan pangan, dan dapat di manfaatkan sebagai
Lebih terperincikurang menyenangkan, meskipun begitu masyarakat percaya bahwa tanaman tersebut sangat berkhasiat dalam menyembuhkan penyakit; selain itu tanaman ini
BAB I PENDAHULUAN Dalam dua dasawarsa terakhir penggunaan obat bahan alam mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik di negara berkembang maupun di negara-negara maju. Hal ini dapat dilihat dari semakin
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kesadaran manusia akan kesehatan menjadi salah satu faktor kebutuhan sayur dan buah semakin meningkat. Di Indonesia tanaman sawi merupakan jenis sayuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu proses peningkatan kualitas
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu proses peningkatan kualitas kehidupan masyarakat sehingga dinilai lebih baik dari sebelumnya. Sedangkan pembangunan wilayah
Lebih terperinciRENCANA UMUM PENGADAAN (RUP) DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA TAHUN ANGGARAN 2013
RENCANA UMUM PENGADAAN (RUP) DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA TAHUN ANGGARAN 2013 NO DPA KEGIATAN ANGGARAN 1 2.01 1 1 13 5 2 3 12 2 Belanja modal Pengadaan komputer/pc 5 unit Rp 50,000,000 2 2.01 1 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan masyarakat yang serius di berbagai negara di seluruh dunia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asma merupakan penyakit saluran napas kronik yang penting dan menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius di berbagai negara di seluruh dunia. Prevalensi asma
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meliputi kebutuhan makan maupun non makan. Bagi Indonesia, kemiskinan sudah sejak lama menjadi persoalan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hampir disetiap negara berkembang kemiskinan selalu menjadi trending topic yang ramai dibicarakan. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang menempati urutan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar sebagai. sumber devisa negara melalui produk-produk primer perkebunan maupun
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar sebagai sumber devisa negara melalui produk-produk primer perkebunan maupun produk hasil olahannya. Berdasarkan data triwulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebar dari Sabang sampai Merauke. Termasuk daerah Sumatera Utara yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah sebuah bangsa yang terdiri dari berbagai suku bangsa, yang pada dasarnya adalah pribumi. Suku bangsa yang berbeda ini menyebar dari Sabang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut FAO (2007) Indonesia memiliki kawasan mangrove yang terluas
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut FAO (2007) Indonesia memiliki kawasan mangrove yang terluas di dunia sekitar 19% dari total hutan mangrove dunia, dan terluas se-asia Tenggara sekitar 49%
Lebih terperinci