Oleh Erni Maryani Pembimbing : Haryetti dan Errin Yani Wijaya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh Erni Maryani Pembimbing : Haryetti dan Errin Yani Wijaya"

Transkripsi

1 ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN MODEL MARKOWITZ (Studi Kasus Pada Saham Bumn Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia) Oleh Erni Maryani Pembimbing : Haryetti dan Errin Yani Wijaya Faculty Of Economics RiauUniversity, Pekanbaru, Indonesia. ernimaryani659@yahoo.com An Analysis Of Forming Of Optimal Stock Portfolio Using Single Index Models and Markowitz Models (Case Study At BUMN Shares are Listed in Indonesia Stock Exchange) ABSTRACT Investment is a growing number of funds in hopes of getting higher returns in the future. To minimize risk, The investment can do in a portfolio. The purpose of this study to analyze the formation of a portfolio of 12 stocks of BUMN buly using single index models and Markowitz models. In addition, by using these two methods can also be known what proportion of funds that should be invested in each stock, in order to provide returns expected by investors by reducing the risk to be borne. Then, test the hypothesis by using t-test. The result of this research in a combination of shares and the proportion of funds is different between the portfolio by using a single index models and portfolio by using Markowitz models, but there is no different in the t-test that the returns generated. Keywords: investment, optimal portfolio, single index models, and Markowitz models. PENDAHULUAN Investasi adalah penanaman modal pada suatu asset dengan harapan mendapatkan pengembalian yang lebih dari asset yang ditanamkannya. Pasar modal merupakan salah satu tempat yang diminati investor untuk melakukan investasi dalam bentuk saham. Pasar modal juga menjadi upaya para investor untuk melakukan diversifikasi. Penelitian ini akan menggunakan saham BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian karena saham BUMN memiliki kinerja yang baik sehingga dapat memberikan imbal hasil bagi investor. Laporan L/R saham BUMN selama periode 5 tahun ( ) disajikan pada tabel berikut ini : Tabel 1 L/R bersih BUMN periode tahun TAHUN 2009 L/R BUMN Sumber : BUMN.go.id,2015 Jom FEKON Vol.2 No.2 OKTOBER

2 Dalam memutuskan investasi, investor memperhatikan dua hal yaitu return dan risiko yang merupakan konsep penting dalam investasi. sumber-sumber return investasi terdiri dari dua komponen utama yaitu yield dan capital gain (loss). Risiko di definisikan dalam kamus Webster sebagai suatu halangan, gangguan, eksposur terhadap kerugian atau kecelakaan. Jadi, risiko di artikan sebagai peluang akan terjadinya suatu peristiwa yang tidak di inginkan. Untuk meminimalkan risiko investor dapat melakukannya dengan cara portofolio. Dalam teori portofolio dikenal adanya konsep portofolio efisien dan portofolio optimal. Penelitian ini akan menggunakan dua metode portofolio, yaitu metode single indeks tunggal dan metode Markowitz untuk membentuk portofolio yang optimal. Metode indeks tunggal merupakan metode portofolio yang dikembangkan oleh William Sharpe dimana metode ini mengkaitkan perhitungan return setiap asset pada return indeks pasar. Dan dalam pendekatan Markowitz, pemilihan portofolo investor didasarkan pada preferensi mereka terhadap return harapan dan resiko masing-masing pilihan portofolio. Menurut Bodie, et al (2008) masalah pokok yang dihadapi investor adalah bagaimana memilih diantara berbagai jenis saham sedemikian rupa, sehingga diperoleh suatu portofolio saham yang optimal. Beberapa penelitian terdahulu yang menggunakan model indeks tunggal dan model markowitz. Penelitian yang dilakukan oleh Risnawati (2009) tentang Analisis investasi dan penentuan portofolio saham optimal di bursa efek Indonesia (studi komparatif penggunaan model indeks tunggal dan model random pada saham LQ-45). Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa ada perbedaan return portofolio antara penentuan portofolio menggunakan model indeks tunggal dengan penentuan portofolio secara random. Penentuan portofolio dengan model indeks tunggal akan memberikan return yang optimal dibandingkan dengan penentuan portofolio dengan secara random atau acak. Penelitian yang dilakukan oleh Paudel dan Koirala (2006) dalam Application of Markowitz and Sharpe Models in Nepalese Stock Market menemukan bahwa untuk membentuk portofolio pada saham-saham yang ada di Pasar Modal Nepal, penggunaan Model Markowitz dapat memberikan pilihan dalam membuat keputusan pembentukan portofolio optimal yang lebih baik. Dengan demikian seorang investor yang ingin berkecimpung di pasar modal dalam jual beli saham harus rasional dalam menghadapi pasar jual beli saham. Peneliti akan menggunakan model yang berbeda dalam penelitian ini, dimana model yang akan digunakan dalam penelitian adalah model indeks tunggal dan model markowits. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul analisis pembentukan portofolio saham optimal menggunakan metode indeks tunggal dan metode markowitz (studi kasus pada saham BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Dengan demikian, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada perbedaan saham-saham mana saja yang dapat membentuk portofolio saham yang optimal dengan Jom FEKON Vol.2 No.2 OKTOBER

3 menggunakan metode portofolio optimal indeks tunggal dan metode Markowitz? Apakah ada perbedaan proporsi dana yang akan di investasikan pada saham-saham portofolio optimal dengan menggunakan metod indeks tunggal dan metode mrkowitz? Apakah ada perbedaan signifikan return yang dihasilkan pada pembentukan portofolio menggunakan metode indeks tunggal dan return yang dihasilkan dengan metode markowitz? TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Pasar Modal Menurut Brigham & Houston (2009) pasar modal adalah pasar untuk saham-saham dan utang jangka panjang atau jangka menengah perusahaan. pasar modal adalah pasar untuk memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi. Pengertian Investasi Investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu yang tertentu Jogiyanto (2010). Menurut Wiliam F.S,et al (2005), investasi adalah mengorbankan dolar sekarang untuk mendapatkan dolar di masa depan. investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa datang. Pengertian Portofolio Menurut Nurmayanti & Indrawati (2010) Portofolio merupakan suatu cara yang dilakukan oleh investor untuk meminimalkan risiko dengan menganekaragamkan risiko tersebut. Portofolio Efisien Menurut Bodie et al (2006), dalam pembentukan portofolio, investor selalu ingin memaksimalkan return yang diharapkan dengan tingkat risiko tertentu yang bersedia ditanggungnya atau mencari portofolio yang menawarkan risiko terendah dengan tingkat return tertentu. Karakteristik portofolio seperti ini disebut sebagai portofolio yang efisien. portofolio yang efisien merupakan portofolio dengan return tertinggi pada risiko tertentu atau portofolio dengan risiko terendah pada return tertentu. Dalam membentuk portfolio yang efisien harus berpedoman pada asumsi tentang bagaimana perilaku investor dalam pembuatan keputusan investasi yang akan diambil. Salah satu asumsi yang paling penting adalah pada umumnya semua investor tidak menyukai risiko (risk averse). Portofolio Optimal Portofolio optimal merupakan portofolio yang dipilih seorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portfolio yang efisien. Pemilihan portofolio tersebut disesuaikan dengan preferensi investor yang bersangkutan terhadap return maupun risiko yang melekat pada portfolio yang dipilihnya. Return Portofolio Tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return, tanpa melupakan faktor risiko Jom FEKON Vol.2 No.2 OKTOBER

4 investasi yang harus dihadapinya. return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukan. Risiko Portofolio risiko merupakan kemungkinan perbedaan antara return aktual yang diterima dengan return harapan. Semakin besar kemungkinan perbedaannya, berarti semakin besar risiko investasi tersebut. Model Indeks Tunggal Menurut Jagiyanto (2010), model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari suatu sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar. Secara khusus dapat diamati bahwa kebanyakan saham cenderung mengalami kenaikan harga jika indeks harga saham naik. Jika indeks harga saham turun, kebanyakan saham mengalami penurunan harga. Hal ini menyarankan bahwa return-return dari sekuritas mungkin berkorelasi karena adanya reaksi umum (common response) terhadap perubahan-perubahan nilai pasar. Metode indeks tunggal menjelaskan keterkaitan return setiap asset pada return indeks pasar. metode indeks tunggal dapat digunakan dalam penetuan portofolio optimal dengan cara membandingkan excess return to beta (ERB) dengan cut-of-rate (Ci). Excess return to beta (ERB) merupakan kelebihan return saham atas return aset bebas risiko (risk free rate) yang disebut dengan return premium per unit risiko yang diukur dengan beta. Cut-of-rate (Ci) merupakan hasil bagi varian pasar dan return premium terhadap variance error saham dengan varian pasar pada sensitivitas saham individual terhadap variance error saham. Model Markowitz Teori Portofolio Markowitz ini disebut juga sebagai Mean-Varian Model, yang menekankan pada usaha memaksimalkan ekspektasi return (mean) dan meminimumkan ketidakpastian/risiko (varian) untuk memilih dan menyusun portofolio optimal. Ini berarti dapat dikatakan juga bahwa pendekatan pemilihan portofolio optimal investor didasarkan pada preferensinya terhadap ekspektasi return dan risiko masing masing pilihan investasi. diversifikasi Markowitz merupakan pembentukan portofolio dengan mempertimbangkan kovarian dan koefisien korelasi negatif antar asset agar dapat menurunkan risiko portofolio. Kontribusi penting dari ajaran Markowitz adalah temuannya bahwa return asset itu berkorelasi antara satu dengan yang lainnya, dan tidak independen. Hipotesis H1 : Adanya perbedaan saham yang terbentuk dengan menggunakan metode indeks tunggal dan metode Markowitz. H2 : Adanya perbedaan proporsi dana yang di investasikan pada masing-masing saham portofolio yang di bentuk dengan menggunakan metode indeks tunggal dan metode Markowitz. H3 : Adanya perbedaan return portofolio antara penentuan portofolio menggunakan model indeks tunggal dengan penentuan menggunakan model Markowitz. Jom FEKON Vol.2 No.2 OKTOBER

5 METODE PENELITIAN Menurut Sekaran (2007), Populasi adalah keseluruhan kelompok orang, kejadian atau hal-hal yang menarik bagi peneliti untuk ditelaah. Menurut Zulganef (2008), populasi adalah skelompok orang, kejadian, atau hal-hal yang menarik untuk diteliti yang telah dibatasi oleh peneliti itu sendiri. Sesuai dengan yang akan diteliti, di dalam penelitian ini yang menjadi populasinya adalah saham -saham perusahaan BUMN yang telah go public di Bursa Efek Jakarta. Menurut Zulganef (2008), sampel adalah bagian atau subset dari populasi yang terdiri dari anggotaanggota populasi yang terpilih. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dari suatu populasi berdasarkan kriteria tertentu yang sesuai dengan penelitian Jogiyanto (2010). Sampel dalam penelitian diambil dengan criteria.perusahaanperusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Perusahaanperusahaan BUMN yang selama periode penelitian mempublikasikan laporan keuangannya, Perusahaanperusahaan BUMN yang selama periode penelitian membagikan devidennya. Dengan demikian di dapat 12 sampel yang menjadi objek penelitian. Dan berikut adalah tabel 12 sampel perusahaan yang menjadi objek penelitian : Tabel 2 perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel penelitian. No Nama Perusahaan 1 Adhi Karya (persero) Tbk 2 Aneka Tambang (persero) Tbk 3 Bank Negara Indonesia (persero) Tbk 4 Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk 5 Bank Mandiri (persero)tbk 6 Jasa Marga (persero)tbk 7 Perusahaan Gas Negara (persero)tbk 8 Bukit Asam (persero) Tbk 9 Semen Indonesia (persero)tbk 10 Timah (persero)tbk 11 Telekomunikasi Indonesia (persero)tbk 12 Wijaya Karya (persero)tbk Sumber : Data Olahan, 2015 Jenis data yang digunakan dalam penelitian yang akan digunakan adalah melalui penelitian kuantitatif. Dengan melalui penelitian kuantitatif ini peneliti dapat mendiskripsikan terhadap permasalahan yang akan diteliti melalui angka-angka perhitungan berdasarkan rumus-rumus yang digunakan. Sumber data penetian ini di dapat dari harga closing price sahamsaham bulanan perusahaan BUMN dari Bursa Efek Indonesia (BEI) periode Tingkat suku bunga dari laporan (SBI) Bank Indonesia. Indeks harga saham gabungan Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2011), variable penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini variable yang digunakan adalah return, risiko dan portofolio optimal. Jom FEKON Vol.2 No.2 OKTOBER

6 Return merupakan pengembalian yang di harapkan oleh investor dari asset yang telah ditanamkan. Menurut Tandelilin (2010), return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukan. risiko merupakan kemungkinan perbedaan antara return aktual yang diterima dengan return harapan. Semakin besar kemungkinan perbedaannya, berarti semakin besar risiko investasi tersebut. Portofolio optimal merupakan portofolio yang dipilih seorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portfolio yang efisien Tandelilin (2010). Pada penelitian ini akan menganalisis dan menentukan saham mana yang akan membentuk portofolio optimal baik menggunakan model indeks tunggal dan model Markowitz. Model indeks tunggal Untuk membentuk portofolio optimal dengan menggunakan model indeks tungkal, ada beberapa langkah yang harus di lakukan, yaitu : 1. Menghitung return dan risiko saham a. Return saham dapat dihitung dengan rumus Jogiyanto (2010) : b. Return ekspektasi saham dapat dihitung dengan rumus Tandelilin (2010) : c. Risiko saham dapat dihitung dengan rumus Tandelilin (2010) : [ ] 2. Menghitung return dan risiko pasar : a. Return saham IHSG dapat dihitung dengan rumus : b. Return ekspektasi pasar dapat dihitung dengan rumus : c. Risiko pasar dapat dihitung dengan rumus : ( 3. Menghitung beta dan alpha sekuritas Beta sekuritas dapat dihitung dengan rumus Husnan (2009) : Dimana : beta sekuritas i X = tungkat keuntungan pasar Y = tingkat keuntungan saham Alpha sekuritas dapat dihitung dengan rumus Husnan (20) : 4. Menghitung Kesalahan Residu dan Varian dari Kesalahan Residu a. Kesalahan residu dapat dihitung dengan rumus : Dimana : i = kesalahan residu Jom FEKON Vol.2 No.2 OKTOBER

7 b. Varian dari kesalahan residu dapat dihitung dengan rumus : Dimana : = Varian dari kesalahan residu ( 5. Menentukan portofolio optimal Jogiyanto (2010) : a. Menghitung excess return to beta b. Hitung nilai dan untuk masing-masing sekuritas ke-i sebagai berikut Jogiyanto (2010) : c. Hitung nilai C (Jogiyanto,2010) : C 6. Dengan mensubstitusikan nilai Ai dan Bi maka rumus C menjadi Jogiyanto (2010) : C 7. Menentukan proporsi dana menggunakan rumus Jogiyanto (2010) : Dengan nilai adalah sebesar : ( C ) Model Markowitz Dalam metode ini, terdapat langkah-langkah untuk menentukan portofolio yang optimal, yaitu: 1. Menghitung return saham dari masing-masing sampel saham perusahaan yang dinyatakan dalam satuan persen menggunakan rumus Jogiyanto (2010): 2. Menghitung expected return masing-masing sampel dengan rumus Husnan (2009): 3. Menghitung varian masingmasing saham dengan rumus Tandelilin (2010): ( ) 4. Mencari nilai kovarian antara dua buah saham dalam portofolio menggunakan rumus Jogiyanto (2010): C ( ( 5. Menghitung expected return portofolio yang telah terbentuk dengan formula Tandelilin (2010) : i Dimana Wi merupakan bobot/proposi dana yang akan dialokasikan untuk masing-masing saham. 6. varian portofolio dihitung menggunakan formula Jogiyanto (2010): 7. Menghitung proporsi investasi (Wi) dengan meminimumkan fungsi tujuan Jogiyanto (2010) : Jom FEKON Vol.2 No.2 OKTOBER

8 Parameter kunci yang dipakai adalah Wi dengan batasan 8. Membentuk kurva global minimum varians (GMV) dan kurva efficient frontier untuk menentukan portofolio optimal. 9. Menghitung expected return portofolio optimal dengan rumus yang sama seperti pada langkah kelima. 10. Menentukan varian portofolio optimal menggunakan rumus yang sama dengan perhitungan varian portofolio namun dengan tambahan penggunaan proporsi akhir/ bobot yang telah dihitung sebelumnya dengan rumus sebagai berikut Jogiyanto (2010) : HASIL DAN PEMBAHASAN Penentuan Portofolio dengan Model Indeks Tunggal Dari dua belas saham BUMN yang terpilih selama periode penelitian januari 2009 desember 2013, akan ditentukan saham apa saja yang menjadi kandidat portofolio. Untuk melakukan analisa digunakan rumusrumus untuk menghitung variabel pasar dan saham, serta menentukan portofolio optimal, yang dalam hal ini menggunakan model Indeks Tunggal. Berikut langkah-langkah dalam membentuk portofolio dengan model indeks tunggal : 1. Menghitung tingkat keuntungan saham Tingkat keuntungan saham dirumuskan dengan Jogiyanto (2010) : Uji Hipotesis Uji hipotesis penelitian ini uji beda dengan menggunakan paired samples t Test. Secara umum untuk melakukan pengujian dengan menggunakan paired samples t Test dapat dicari dengan menggunakan rumus : Dimana : Mean A dan B = Rata-rata total observasi n1 + n2 = jumlah sampel kelompok pertama dan jumlah sampel kelompok kedua A= perusahaan portofolio indeks tunggal B = perusahaan portofolio Markowitz Perhitungan selengkapnya dapat di lihat pada lampiran 2. Menghitung tingkat keuntungan yang diharapkan Tingkat keuntungan yang diharapkan, dirumuskan sebagai berikut Tandelilin (2010) : 3. Menghitung risiko masing-masing saham. Langkah selanjutnya yaitu menghitung risiko masing masing saham dengan menggunakan rumus Tandelilin (2010) : ( Jom FEKON Vol.2 No.2 OKTOBER

9 Table 3 Nilai Expected Return 12 saham BUMN No KODE 1 ADHI ANTM BBNI BBRI BMRI JSMR PGAS PTBA SMGR TINS TLKM WIKA Sumber : Data olahan, Menghitung tingkat keuntunga pasar Tingkat keuntungan pasar dirumuskan sebagai berikut : 5. Menghitung varian pasar dan deviasi standar pasar dengan rumus. Varian pasar : ( risk free rate per tahun selama periode penelitian sebesar % dan % per bulan. 6. Menghitung koefisien dan dengan rumus Berikut nilai dan pada masingmasing saham BUMN periode penelitian : Tabel 4 Nilai dan pada 12 saham BUMN KODE ADHI ANTM BBNI BBRI BMRI JSMR PGAS PTBA SMGR TINS TLKM WIKA Sumber : Data Olahan, 2015 Saham terhadap kondisi pasar secara umum ditunjukkan oleh koefisien beta. Koefisien beta dapat bernilai positif ataupun negatif. jika beta positif, maka kenaikan return pasar akan menyebabkan return saham naik dan sebaliknya. 7. Menghitung Excess Return to Beta (ERB) masing-masing saham. Excess Return to Beta (ERB) Tabel 5 Hasil perhitungan Excess Return to Beta (ERB) KODE ERB ADHI ANTM BBNI BBRI BMRI JSMR PGAS PTBA SMGR TINS TLKM WIKA Sumber : Data Olahan,2015 Dilihat dari perhitungan pada tabel diatas, hanya terdapat 3 saham Jom FEKON Vol.2 No.2 OKTOBER

10 yang nilai ERBnya positif dan 9 saham yang nilai ERBnya negatif. Sehingga 3 saham yang memiliki nilai ERB positif tersebut memiliki peluang untuk menjadi bagian dari portofolio yang optimal. 8. Menentukan Cut Off Candidate (C ) dan Cut-Off Point (C ) Portofolio yang optimal akan terbentuk dengan saham-saham yang mempunyai nilai rasio ERB tinggi. saham-saham dengan nilai ERB rendah tidak akan dimasukkan ke dalam portofolio optmal. Dengan demikian digunakan titik pembatas Cut-Off Point (C ) yang mnentukan batas nilai ERB berapa yang dikatakan tinggi. Table berikut menyajikan hasil perhitungan cut off rate (C ) pada 12 saham yang menjadi sampel penelitian pada periode januari 2009 desember Tabel 6 Perhitungan cut off rate (C ) KODE WIKA ADHI BBNI SMGR BMRI JSMR BBRI TINS PTBA PGAS ANTAM TLKM Sumber : Data Olahan,2015 Saham-saham yang membentuk portofolio optimal adalah saham-saham yang mempunyai ERB lebih besar atau sama dengan nilai ERB dititik C. a. Jika ERB > C, maka saham-saham tersebut masuk ke dalam portofolio optimal. b. Jika ERB < C, maka saham-saham tersebut tidak masuk dalam portofolio optimal. c. Berikut adalah tabel perbandingan antara nilai ERB dengan nilai cut off rate (C ). Tabel 7 Perbandingan nilai ERB dengan nilai cut off rate (C ) KODE ERB WIKA > ADHI > BBNI < SMGR < BMRI < JSMR < BBRI < TINS < PTBA < PGAS < ANTM < TLKM < Sumber : data olahan, Menentukan proporsi dana investasi menggunakan rumus Jogiyanto (2010): Dengan nilai adalah sebesar : ( C ) Tabel 8 Proporsi dana investasi saham KODE ( ) ADHI WIKA Sumber : Data Olahan, Menentukan Expected return portofolio ( ) atau 4.524% 11. Menghitung varian portofolio. Jom FEKON Vol.2 No.2 OKTOBER

11 Untuk mengetahui besarnya varian portofolio, dapat dilakukan dengan menggunakan rumus : atau 1.92% Dari perhitungan yang telah di lakukan, maka pembentukkan portofolio optimal menggunakan model indeks tunggal terdiri dari dua saham yaitu ADHI dan WIKA, dimana masing masing saham dengan proporsi dana pada ADHI sebesar 36.76% dan WIKA sebesar 63.24%. dengan kombinasi dua perusahaan tersebut, maka return portofolio yang di hasilkan sebesar 4.524% dengan risiko portofolio sebesar 1.92%. Penentuan Portofolio dengan Model Markowitz Langkah yang pertama dengan modelmarkowitz yaitu menghitung expected return dan varian masingmasing saham.hasil perhitungan ini dapat di lihat pada langkah awal penggunaan model indeks tunggal. Langkah berikutnya yaitu mencari nilai kovarian antara dua buah saham, dalam portofolio menggunakan rumus Jogiyanto (2010) : C ( ( Langkah selanjutnya yaitu menghitung expected return portofolio dan varian portofolio dengan menggunakan rumus : Expected return portofolio Tandelilin (2010) : i Dan rumus varian Jogiyanto (2010) : Dimana merupakan bobot/proporsi dana yang akan di alokasikan untuk masing-masing saham. Dalam penelitian ini bobot/proporsi dana masing-masing saham sama yaitu 1/12 atau 8.33% Table 9 Expected return, standar deviasi dan proporsi dana awal KODE ADHI ANTM BBNI BBRI BMRI JSMR PGAS PTBA SMGR TINS TLKM WIKA Sumber : Data Olahan,2015 Dengan data yang tersedia dalam tabel, maka di dapat hasil sementara dan Langkah selanjutnya yaitu menghitung proporsi investasi dengan meminimumkan varian sebagai fungsi tujuan Jogiyanto (2010) : Jom FEKON Vol.2 No.2 OKTOBER

12 Parameter kunci yang dipakai adalah Wi dengan batasan Karena jumlah sekuritas yang di gunakan dalam penelitian ini adalah 12 sekuritas maka persamaan tersebut menjadi cukup panjang dan kompleks. Untuk mempermudah perhitungan, peneliti menggunakan bantuan solver pada software Microsoft excel dengan memasukkan obyek-obyek yang dibutuhkan pada cell untuk menghitung proporsi dana investasi dengan meminimalkan fungsi tujuan yaitu varian portofolio dengan batasanbatasan yang telah ditentukan. Hasil penggunaan solver di sajikan pada tabel di bawah ini. Tabel 10 proporsi dana saham saham portofolio optimal Kode Proporsi Dana Awal ADHI 8.33% 0 ANTM 8.33% 0 BBNI 8.33% 0 BBRI 8.33% 0 BMRI 8.33% 0 JSMR 8.33% % PGAS 8.33% 0 PTBA 8.33% 0 SMGR 8.33% 0 TINS 8.33% 0 TLKM 8.33% 0 WIKA 8.33% % TOTAL 100% 100% Sumber : Data Olahan,2015 Proporsi Dana Akhir Berdasarkan nilai tersebut, maka diperoleh dua buah saham yang menjadi anggota portofolio optimal saham yang terdiri dari saham JSMR dan WIKA. Expected return portofolio dan varian portofolio optimal Dari perhitungan portofolio menggunakan bantuan solver pada software Microsoft excel, selain proporsi dana juga di dapat hasil expected return dan varia masing masing saham yang menjadi anggota portofolio optimal. Nilai expected return dan varian dua saham anggota portofolio optimal tersebut dapat di lihat pada tabel 5.18 Di bawah ini. Tabel 11 Nilai expected return portofolio optimal dan nilai varian portofolio optimal Kode Expected Return Portofolio Varian Portofolio ADHI 0 0 ANTM 0 0 BBNI 0 0 BBRI 0 0 BMRI 0 0 JSMR PGAS 0 0 PTBA 0 0 SMGR 0 0 TINS 0 0 TLKM 0 0 WIKA TOTAL Sumber : Data Olahan,2015 Pengujian Hipotesis. Berdasarkan hasil uji normalitas yang memperlihatkan data berdistribusi normal maka menggunakan pengujian hipotesis parametrik yaitu paired sample T-test. Hasil pengolahan data di peroleh seperti pada table Jom FEKON Vol.2 No.2 OKTOBER

13 Table 12 hasil uji paired T-test Variab el T test Signifikan si Keteranga n Return Tidak ada beda Sumber : Data Olahan,2015 Hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya perbedaan signifikan antara return portofolio saham-saham BUMN yang membentuk portofolio dengan menggunakan model indeks tunggal dan menggunakan model Markowitz karena tingkat signifikansi lebih besar dari, dimana ditetapkan sebesar SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang di lakukan pada bab sebelumnya, dapat di ambil simpulan bahwa pada pembentukan portofolio optimal saham BUMN menggunakan model indeks tunggal saham yang terbentuk hanya dua perusahaan yaitu ADHI dan WIKA dengan proporsi dana sebesar 36.76% padasaham ADHI dan 63.24% pada saham WIKA, kombinasi ini memberikan return portofolio sebesar 4.52% dengan tingkat risiko sebesar 1.92%. sedangkan pada pembentukan portofolio menggunakan model Markowitz kombinasi yang terbentuk yaitu dari saham JSMR dan WIKA denganproporsi masing-masing saham sebesar 47.31% pada saham JSMR dan 52.69% pada saham WIKA, kombinasi ini memberikan return portofolio sebesar 3.97% dengan risiko yang diterima oleh investor sebesar 0.63%. dan hasil uji T-test di dapat bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara return portofolio model indeks tunggal dengan return portofolio model Markowitz. Saran Berdasarkan hasil penelitian, saya sebagai penulis akan memberi saran kepada investor untuk melakukan analisa terlebih dahulu pada perusahaan perusahaan terkait sebelum berinvestasi agar investor dapat menghasilkan return sesuai dengan yang di harapkan. Penelitian ini hanya menggunakan dua model portofolio yaitu model indeks tunggal dengan model Markowitz. Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan model portofolio lainnya seperti CAPM dan sebagainya Daftar Pustaka Bodie, Kene & Marcus Investment. Edisi ke-6. Salemba Empat, Jakarta. Brigham & Houston Dasar- Dasar Manajemen Keuangan. Edisi Ke-10. Salemba Empat, Jakarta. Husnan,Suad Analisis Pembentukan Portofolio Optimal. BPFE, Yogyakarta. Jobson & Korkie The Trouble With Performance Measurement Comment. Journal Of Portofolio Management, Winter Jogiyanto Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi ke-7. BPFE, Yogyakarta. Nurmayanti M. poppy & indrawati Novita Dasar-Dasar Jom FEKON Vol.2 No.2 OKTOBER

14 Analisis Investasi Dan Portofolio. Citrabooks Indonesia, Palembang. Paudel & Koirala Application Of Markowitz And Sharpe Models In Nepalese Stock Market. The Journal Of Nepalese Business Studies. Sartono,Agus Manajemen Keuangan Teori Dan Aplikasi. BPFE. Yogyakarta. Sekaran, Uma Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Edisi Ke-4. Salemba Empat, Jakarta. Sugiyono Statistic Untuk Penelitian. Alfabeta, Bandung. Tandelilin, Eduardus Portofolio dan Investasi. Kanisiu, Jogyakarta William F.Sharpe,et al. Investasi. Indeks, Jakarta Zulganef Metode Penelitian Sosial Dan Bisnis. Graham Ilmu, Yogyakarta Jom FEKON Vol.2 No.2 OKTOBER

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD Portofolio Efisien PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL Portofolio efisien diartikan sebagai

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi obyek penelitian, desain penelitian, variabel dan skala pengukuran, metode pengumpulan data, jenis data, dan metode

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Investasi Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang (Halim, 2005:4). Untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya pada BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Investasi Teori investasi menjelaskan bahwa keputusan investasi selalu menyangkut dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal Dalam portofolio yang dibentuk, kita membentuk kombinasi yang optimal dari beberapa asset (sekuritas) sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama dalam proses alokasi dana masyarakat. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau BAB III METODELOGI PEELITIA 3.1 Tipe Penelitian Penelitian yang dilakukan berupa penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitan yang dilakukan untuk mengetahui variabel mandiri, baik satu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei terhadap objek penelitian. Cooper dan Schindler dalam Salamah (2011) menyatakan

Lebih terperinci

ANALISA PEMBENTUKAN PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ DAN SINGLE INDEX MODEL PADA SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

ANALISA PEMBENTUKAN PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ DAN SINGLE INDEX MODEL PADA SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN ANALISA PEMBENTUKAN PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ DAN SINGLE INDEX MODEL PADA SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009 2013 Oleh: Dihin Septyanto 1), Bob Kertopati 1) E-mail: dihin.septyanto@esaunggul.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal Indonesia sebagai lembaga keuangan selain perbankan keberadaannya dapat dijadikan tempat untuk mencari sumber dana baru dengan tugasnya sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif komparatif dan verifikatif. Penelitian deskriptif menurut Sugiyono (2012: 29) adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data. Dalam pengolahan data menggunakan program Microsoft Excel

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data. Dalam pengolahan data menggunakan program Microsoft Excel 57 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengolahan Data Dengan data historis yang telah tersedia pada instrumen investasi saham LQ 45 dan deposito dalam periode tahun 2013 sampai dengan 2015 kemudian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskripsif adalah kegiatan pengumpulan data sekunder dan analisis data dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang berpengaruh besar terhadap

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang berpengaruh besar terhadap I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang berpengaruh besar terhadap kondisi keuangan dan perekonomian suatu negara. Di dalam pasar modal, kita dapat melakukan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masukan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu. Dengan adanya aktiva

BAB I PENDAHULUAN. masukan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu. Dengan adanya aktiva BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari dunia bisnis. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan konsumsi sekarang untuk di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah saham kepada public di pasar modal atau go public. Selain untuk

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah saham kepada public di pasar modal atau go public. Selain untuk BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu akibat dari persaingan bisnis yang semakin ketat adalah perusahaan harus mencari sumber modal lebih untuk mendanai kegiatan ekspansinya.

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE TAHUN

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE TAHUN ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE TAHUN 2011 2013 Sofyarosa Mahasiswa Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma ABSTRAK

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM-SAHAM INDEKS IDX30 DI PT BURSA EFEK INDONESIA

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM-SAHAM INDEKS IDX30 DI PT BURSA EFEK INDONESIA PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM-SAHAM INDEKS IDX30 DI PT BURSA EFEK INDONESIA I Made Budi Sudarsana (1) Ida Bagus Panji Sedana (2) Luh Gede Sri Artini (3) (1) Program Pascasarjana Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh keuntungan tertentu. Investasi memiliki 2 bentuk yaitu investasi pada real asset produktif seperti

Lebih terperinci

Keywords : optimal portfolio, single index method, Kompas 100, IHSG. viii

Keywords : optimal portfolio, single index method, Kompas 100, IHSG. viii ABSTRACT In investing, forming an optimal portfolio is one step that need to be done in order to make the investment can produce an optimal return with risk that investors can bear. One way on forming

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAKSI Dalam berinvestasi, investor memiliki berbagai pilihan, baik investasi di sektor riil, pasar uang ataupun pasar modal. Salah satu bentuk investasi di pasar modal adalah dengan membeli saham,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian JII (Jakarta Islamic Indeks) pertama kali diluncurkan oleh BEI (pada saat itu masih bernama Bursa Efek Jakarta) bekerjasama dengan PT Danareksa Investment

Lebih terperinci

Investasi adalah suatu bentuk penanaman

Investasi adalah suatu bentuk penanaman ANALISA PEMBENTUKAN PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ DAN SINGLE INDEX MODEL PADA SAHAM YANG MASUK DALAM INDEKS LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009 2013 Dihin Septyanto 1), Bob Kertopati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan dengan ditandai semakin maraknya kegiatan investasi di Pasar

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan dengan ditandai semakin maraknya kegiatan investasi di Pasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan keberadaan isu globalisasi tidak dapat di elakkan lagi. Hal itu dapat kita lihat dampaknya pada perkembangan perekonomian dunia yang semakin

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis 2.1.1. Pengertian Portofolio Dalam fenomena yang terjadi pada dunia keuangan, "portofolio" digunakan untuk menyebutkan kumpulan investasi yang dimiliki oleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis penilaian kinerja saham-saham BUMN dan portofolio BUMN dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan rasio Sharpe dan rasio Treynor untuk mengukur tingkat return-nya

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM-SAHAM KELOMPOK INDEKS LQ-45

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM-SAHAM KELOMPOK INDEKS LQ-45 ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM-SAHAM KELOMPOK INDEKS LQ-45 Esi Fitriani Komara, SE Manajemen, UNJANI Jl. Terusan Jenderal Sudirman, Cimahi esifitriani91@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi Gambaran Umum LQ Kriteria Pemilihan Saham LQ45

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi Gambaran Umum LQ Kriteria Pemilihan Saham LQ45 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi 1.1.1 Gambaran Umum LQ45 Indeks LQ45 terdiri dari 45 saham dengan likuiditas (liquidity) tinggi yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan.

Lebih terperinci

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham Pada Jakarta Islamic Index (JII) Presented By : Slamet Hidayatulloh BAB I ( LATAR BELAKANG, RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH )

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar modal yaitu Bursa Efek Jakarta ( Jakarta Stock Exchange ) dan Bursa Efek Surabaya (Surabaya

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN ASURANSI DI INDONESIA

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN ASURANSI DI INDONESIA ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN ASURANSI DI INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Andika Setiawan B100120254 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Di era globalisasi ini, perkembangan perusahaan go public semakin pesat. Saham-saham diperdagangkan untuk menarik para investor menanamkan modal pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sudah tidak asing lagi dengan kegiatan investasi, yaitu penundaan

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sudah tidak asing lagi dengan kegiatan investasi, yaitu penundaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Individu-individu yang berpengalaman di dalam dunia ekonomi dan bisnis sekarang ini sudah tidak asing lagi dengan kegiatan investasi, yaitu penundaan konsumsi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN RETURN SAHAM KOMPAS 100 MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN MODEL RANDOM. Linda Ratna Sari

PERBANDINGAN RETURN SAHAM KOMPAS 100 MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN MODEL RANDOM. Linda Ratna Sari PERBANDINGAN RETURN SAHAM KOMPAS 100 MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN MODEL RANDOM Linda Ratna Sari ratnaslinda@gmail.com Prijati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT Some

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Secara umum pendapatan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Secara umum pendapatan penduduk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan laporan Organisasi Dana Moneter Internasional (IMF), Indonesia merupakan salah satu negara Asia Pasifik yang memiliki posisi penting dengan pertumbuhan

Lebih terperinci

Retno Dwi Sulistiani Topowijono Maria Gorreti Wi Endang NP Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Retno Dwi Sulistiani Topowijono Maria Gorreti Wi Endang NP Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM BERDASARKAN METODE MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi pada Saham Perusahaan yang Tercatat dalam Indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016) Retno Dwi Sulistiani

Lebih terperinci

ANALISIS PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM SYARIAH DENGAN SINGLE-INDEX MODEL

ANALISIS PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM SYARIAH DENGAN SINGLE-INDEX MODEL ANALISIS PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM SYARIAH DENGAN SINGLE-INDEX MODEL Yuni Pristiwati Noer W Jurusan Akuntansi, STIE Swastamandiri Surakarta, Email: yuni_pristi@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

: Amelia Pujaastuti Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, SSi., MM

: Amelia Pujaastuti Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, SSi., MM ANALISIS PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi Pada Saham Indeks LQ-45 di BEI Tahun 2011-2015) Nama : Amelia Pujaastuti Npm : 10212705 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Investasi Investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan didalam produksi efisien selama periode waktu tertentu (Hartono,2010:5). Investasi

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM INDEKS KOMPAS 100 DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM INDEKS KOMPAS 100 DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM INDEKS KOMPAS 100 DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL Nama : Nuri Eka Wahyumiati NPM : 15212498 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing : Dr. Dra. Peni Sawitri,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji 40 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu bertujuan untuk menggambarkan atau mendefinisikan apa yang terlibat di dalam suatu kegiatan, apa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Mustain (2007) dengan judul analisis pembentukan portofolio saham optimal penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui saham apa saja yang dapat

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. atau keuntungan atas uang tersebut (Ahmad, 1996:3). Investasi pada hakikatnya

LANDASAN TEORI. atau keuntungan atas uang tersebut (Ahmad, 1996:3). Investasi pada hakikatnya II. LANDASAN TEORI 2.1. Investasi Investasi adalah menempatkan dana dengan harapan memperoleh tambahan uang atau keuntungan atas uang tersebut (Ahmad, 1996:3). Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk melangsungkan usahanya. Peran pasar modal sebagai alternatif investor

BAB I PENDAHULUAN. untuk melangsungkan usahanya. Peran pasar modal sebagai alternatif investor 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli dalam rangka memperoleh modal untuk melangsungkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan ekonomi saat ini dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan ekonomi saat ini dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi saat ini dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan konsumsi sekarang atau konsumsi mendatang. Penundaan konsumsi sekarang untuk konsumsi mendatang

Lebih terperinci

Analisis Portofolio dalam Investasi Saham Pada Pasar Modal

Analisis Portofolio dalam Investasi Saham Pada Pasar Modal Analisis Portofolio dalam Investasi Saham Pada Pasar Modal 1 Amir Tjolleng, 2 Tohap Manurung 2 Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Sam Ratulangi, kris_ton79@yahoo.com Abstract Investors who

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun oleh: TRIAS DIAN MAYASARI B

SKRIPSI. Disusun oleh: TRIAS DIAN MAYASARI B ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Empiris Menggunakan Model Indeks Tunggal Pada Saham- Saham Indeks LQ-45) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa datang. Harapan keuntungan (return) di masa datang tersebut

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa datang. Harapan keuntungan (return) di masa datang tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan komitmen sejumlah dana dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang. Harapan keuntungan (return) di masa datang tersebut merupakan kompensasi

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK MENETAPKAN KOMPOSISI PORTOFOLIO OPTIMAL

PENERAPAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK MENETAPKAN KOMPOSISI PORTOFOLIO OPTIMAL PENERAPAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK MENETAPKAN KOMPOSISI PORTOFOLIO OPTIMAL (Studi Pada Saham-Saham LQ 45 yang Listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2012) Windy Martya Wibowo Sri Mangesti Rahayu

Lebih terperinci

Judul : Kinerja Portofolio Optimal Berdasarkan Model Indeks Tunggal (Studi pada Perusahaan Sektor Basic Industry and Chemicals

Judul : Kinerja Portofolio Optimal Berdasarkan Model Indeks Tunggal (Studi pada Perusahaan Sektor Basic Industry and Chemicals Judul : Kinerja Portofolio Optimal Berdasarkan Model Indeks Tunggal (Studi pada Perusahaan Sektor Basic Industry and Chemicals dan Sektor Trade, Service, and Investment) Nama : Golden Jr. Aliakur NIM :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. macam bentuk, seperti reksadana, obligasi, saham, dan sebagainya. Sebelum

BAB I PENDAHULUAN. macam bentuk, seperti reksadana, obligasi, saham, dan sebagainya. Sebelum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal berperan besar di dalam perekonomian suatu negara dimana mempertemukan pihak yang mempunyai kelebihan dana dan pihak yang memerlukan dana. Peluang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di Indonesia memiliki peran penting bagi. berkembangnya perekonomian, karena para investor dan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di Indonesia memiliki peran penting bagi. berkembangnya perekonomian, karena para investor dan perusahaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal di Indonesia memiliki peran penting bagi berkembangnya perekonomian, karena para investor dan perusahaan, keduanya sama-sama memerlukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan LQ 45 dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Januari 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan LQ 45 dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Januari 2016. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian berlangsung ketika meneliti data historis penutupan saham perusahaan LQ 45 dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Januari

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI Retno Anggraini rhetnow_anggrainiii@yahoo.co.id Andayani Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar modal merupakan salah satu pilihan alternatif. Menurut UU No.8 Th 1995 Pasar Modal adalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Mengacu pada pendapat Supranto (2009) penelitian yang dalam pengumpulan data dan pengungkapan hasilnya menggunakan angka, maka penelitian tersebut dinamakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal dalam hal ini Bursa Efek Indonesi (BEI) memberikan

I. PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal dalam hal ini Bursa Efek Indonesi (BEI) memberikan I. PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Masalah Keberadaan pasar modal dalam hal ini Bursa Efek Indonesi (BEI) memberikan alternatif kepada masyarakat untuk berinvestasi. Investasi sendiri sebenarnya terdiri

Lebih terperinci

(Sanusi, 2004). Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat

(Sanusi, 2004). Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara sistematis

Lebih terperinci

Judul : Pembentukan Portofolio Optimal Pada

Judul : Pembentukan Portofolio Optimal Pada Judul : Pembentukan Portofolio Optimal Pada Saham-Saham Perusahaan Sub- Sektor Konstruksi Bangunan di Bursa Efek Indonesia (Pendekatan Markowitz) Nama : Ade Sukma Giharta NIM : 1315251173 Abstrak Perkembangan

Lebih terperinci

ANALISIS PORTOFOLIO MENGGUNAKAN INDEKS TUNGGAL UNTUK OPTIMALISASI SAHAM PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BEI

ANALISIS PORTOFOLIO MENGGUNAKAN INDEKS TUNGGAL UNTUK OPTIMALISASI SAHAM PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BEI ANALISIS PORTOFOLIO MENGGUNAKAN INDEKS TUNGGAL UNTUK OPTIMALISASI SAHAM PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BEI Moch. Erric Valdino erric_valdino@yahoo.com Prijati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)

Lebih terperinci

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas)

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas) IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas) Investor dalam membentuk portofolio diperlukan perhitungan return ekspektasi dari masing-masing aktiva untuk dimasukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. long-trem financial assets (Sartono, 2008). Salah satu kegiatan pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. long-trem financial assets (Sartono, 2008). Salah satu kegiatan pasar modal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal adalah tempat terjadinya transaksi aset keuangan jangka panjang atau long-trem financial assets (Sartono, 2008). Salah satu kegiatan pasar modal seperti

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA PEMBENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA Nama : Arif Setiawan Npm : 102081791 Jurusan : Manajemen 1. Latar Belakang Investasi merupakan penanaman

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN STOCHASTIC DOMINANCE DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN STOCHASTIC DOMINANCE DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN STOCHASTIC DOMINANCE DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI (Studi Pada Saham-Saham Indeks Sri-Kehati Yang Listing Di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Pada penelitian ini yang dijadikan sebagai obyek adalah Jakarta Islamic Indeks yang listing di BEI. Jakarta Islamic Index (JII) adalah index

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memberi return maksimal dengan risiko tertentu atau return tertentu

BAB I PENDAHULUAN. yang memberi return maksimal dengan risiko tertentu atau return tertentu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam melaksanakan suatu investasi sering kali kita menghadapi masalah yaitu tentang penaksiran risiko yang dihadapi investor. Investor yang rasional akan menginvestasikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian...

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian... ABSTRAK Krisis Asia yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 telah menyebabkan keterpurukan secara fundamental dibeberapa negara Asia termasuk Indonesia. Namun seiring dengan berjalannya waktu, perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal yang semakin berkembang dan meningkatnya keinginan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal yang semakin berkembang dan meningkatnya keinginan masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis. Hal ini disebabkan oleh kegiatan pasar modal

Lebih terperinci

Analisis Strategi Optimalisasi Portofolio Saham LQ 45 (pada Bursa Efek Indonesia Tahun )

Analisis Strategi Optimalisasi Portofolio Saham LQ 45 (pada Bursa Efek Indonesia Tahun ) Larasati, Irwanto, Permanasari Analisis Strategi Optimalisasi 163 Analisis Strategi Optimalisasi Portofolio Saham LQ 45 (pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011) Dwi Larasati Departemen Manajemen, Fakultas

Lebih terperinci

PORTOFOLIO MODEL MARKOWITZ SEBAGAI PERTIMBANGAN INVESTASI PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BURSA EFEK INDONESIA

PORTOFOLIO MODEL MARKOWITZ SEBAGAI PERTIMBANGAN INVESTASI PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BURSA EFEK INDONESIA PORTOFOLIO MODEL MARKOWITZ SEBAGAI PERTIMBANGAN INVESTASI PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BURSA EFEK INDONESIA Kristian Febrianto Kfebrianto@gmail.com Nurul Widyawati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... I DAFTAR ISI... IV DAFTAR GAMBAR... VI DAFTAR TABEL... VIII DAFTAR LAMPIRAN... X

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... I DAFTAR ISI... IV DAFTAR GAMBAR... VI DAFTAR TABEL... VIII DAFTAR LAMPIRAN... X DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... I DAFTAR ISI... IV DAFTAR GAMBAR... VI DAFTAR TABEL... VIII DAFTAR LAMPIRAN... X I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 5 1.3. Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

Analisis Tingkat Pengembalian Dan Risiko Pembentukan. Perusahaan Sektor Perbankan

Analisis Tingkat Pengembalian Dan Risiko Pembentukan. Perusahaan Sektor Perbankan Analisis Tingkat Pengembalian Dan Risiko Pembentukan Portofolio Optimal Terhadap Perusahaan Sektor Perbankan Nama : Bayu Mayura Pridatama NPM : 10208239 Fak/Jur : Ekonomi - Manajemen / S1 Pembimbing :

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk membentuk portofolio yang memberikan komposisi optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan saham yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang diambil dari dan Yaitu dengan

BAB III METODE PENELITIAN. yang diambil dari  dan  Yaitu dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember 2015 s.d Juni 2016. Sedangkan tempat penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan pengeluaran modal saat ini, untuk mendapatkan keuntungan dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal sebagai kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu Negara

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu Negara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu Negara karena pasar modal mempunyai dua fungsi, yaitu sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau

Lebih terperinci

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4.

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4 KONSEP DASAR 2/40 Ada tiga konsep dasar yang perlu diketahui untuk memahami pembentukan portofolio optimal, yaitu: portofolio efisien dan portofolio optimal fungsi

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM INDEKS LQ-45 DAN JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM INDEKS LQ-45 DAN JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) Pembentukan Portofolio Optimal Saham Indeks Lq-45 dan Jakarta Islamic Index (JII) PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM INDEKS LQ-45 DAN JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) Erna Retna Rahadjeng Jurusan Manajemen,

Lebih terperinci

ANALISIS PORTOFOLIO MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN PULP AND PAPER DI BEI

ANALISIS PORTOFOLIO MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN PULP AND PAPER DI BEI ANALISIS PORTOFOLIO MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN PULP AND PAPER DI BEI Andi Muhammad Ayyub Rizal Ayyubrizal@gmail.com Suwitho Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT

Lebih terperinci

(Studi Kasus Penggunaan M odel Indeks Tunggal Pada Saham - Saham Indeks LQ -45 Periode Febuari Januari 2008)

(Studi Kasus Penggunaan M odel Indeks Tunggal Pada Saham - Saham Indeks LQ -45 Periode Febuari Januari 2008) ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIM AL DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus Penggunaan M odel Indeks Tunggal Pada Saham - Saham Indeks LQ -45 Periode Febuari 2005 -Januari 2008) SK

Lebih terperinci

MODEL MARKOWITZ UNTUK MENENTUKAN PORTOFOLIO EFISIEN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BEI

MODEL MARKOWITZ UNTUK MENENTUKAN PORTOFOLIO EFISIEN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BEI Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 5, Nomor, April 1 ISSN : 1-593 MODEL MARKOWITZ UNTUK MENENTUKAN PORTOFOLIO EFISIEN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BEI Fajar Novianto At.dawns3@gmail.com Budiyanto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membeli Dolar. Situasi tersebut menimbulkan lebih banyak tekanan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. membeli Dolar. Situasi tersebut menimbulkan lebih banyak tekanan terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis keuangan Asia pada tahun 1997 berdampak pada stabilitas keuangan yang menyebabkan perusahaan-perusahaan di Indonesia berlomba-lomba membeli Dolar. Situasi tersebut

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Model Indeks Tunggal, portofolio optimal, expected return, excess return to beta, cut off rate, risk. viii

ABSTRAK. Kata Kunci: Model Indeks Tunggal, portofolio optimal, expected return, excess return to beta, cut off rate, risk. viii ABSTRAK Portofolio optimal merupakan portofolio yang efisien, dimana portofolio tersebut memberikan return ekspektasi terbesar dengan risiko terkecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saham-saham

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah saham-saham syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) pada Bursa Efek Indonesia (BEI) (www.idx.co.id) dan FTSE

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun,

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi secara keseluruhan dapat dilihat dari perkembangan pasar modal dan industri sekuritas pada suatu negara. Pasar modal memiliki peranan penting

Lebih terperinci

Evaluasi Kinerja Portfolio Saham Dana Pensiun Bank Indonesia Pada Tahun 2012

Evaluasi Kinerja Portfolio Saham Dana Pensiun Bank Indonesia Pada Tahun 2012 FINESTA Vol., No. 1, (014) 14-19 14 Evaluasi Kinerja Portfolio Saham Dana Pensiun Bank Indonesia Pada Tahun 01 Endraw Putra Tjendana Program Manajemen, Program Studi Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin bervariasi akan semakin meningkat. Para pemilik atau investor dapat

BAB I PENDAHULUAN. semakin bervariasi akan semakin meningkat. Para pemilik atau investor dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memainkan peran yang strategis dan sangat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi domestik, pasar modal yang berkembang sangat baik akan memberikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ingin memperoleh dana tambahan untuk operasional perusahaan serta

I. PENDAHULUAN. ingin memperoleh dana tambahan untuk operasional perusahaan serta I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal menjadi alternatif bagi investor yang ingin menanamkan modalnya dengan harapan mendapatkan keuntungan dan menjadi fasilitas bagi emiten yang ingin memperoleh

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SINGLE INDEX MODEL

PENGGUNAAN SINGLE INDEX MODEL PENGGUNAAN SINGLE INDEX MODEL DALAM ANALISIS PORTOFOLIO UNTUK MEMINIMUMKAN RISIKO BAGI INVESTOR DI PASAR MODAL (STUDI PADA SAHAM PERUSAHAAN YANG TERCATAT DALAM INDEKS LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 260

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 260 ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 260 ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN METODE CONSTANT CORRELATION DAN PENILAIAN KINERJA DENGAN SHARPE DAN TREYNOR MEASURE

Lebih terperinci

Ardhito Rusmanggala, Umanto. Ilmu Administrasi Niaga, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia

Ardhito Rusmanggala, Umanto. Ilmu Administrasi Niaga, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia ANALISIS PERBANDINGAN PORTOFOLIO OPTIMAL DARI SAHAM- SAHAM INDEKS KOMPAS 100 MENGGUNAKAN MARKOWITZ MODEL DAN SINGLE INDEX MODEL PERIODE JANUARI 2008 - OKTOBER 2013 Ardhito Rusmanggala, Umanto Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kapitalisasi pasar cukup besar. Pasar modal memiliki peran besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. dengan kapitalisasi pasar cukup besar. Pasar modal memiliki peran besar bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal di Indonesia telah mengalami perkembangan cukup signifikan. Hal itu ditunjukan dengan semakin banyak jumlah sekuritas yang diperdagangkan dengan kapitalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang dilakukannya. Investor hanya dapat memperkirakan hasil dan

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang dilakukannya. Investor hanya dapat memperkirakan hasil dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang [8]. Dalam berinvestasi, investor tidak tahu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, dengan harapan expected return yang diperoleh akan tinggi. Namun pada

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, dengan harapan expected return yang diperoleh akan tinggi. Namun pada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian yang tidak selalu stabil, membuat para pengusaha untuk mengantisipasi dalam mengolah dana perusahaannya. Tidak jarang para pengusaha memilih

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. penempatan dana pada aset produktif dengan harapan akan mendapatkan

PENDAHULUAN. penempatan dana pada aset produktif dengan harapan akan mendapatkan PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi merupakan bentuk penanaman modal atau suatu kegiatan penempatan dana pada aset produktif dengan harapan akan mendapatkan keuntungan kelak. Investasi pada saham

Lebih terperinci