MAKALAH D I S U S U N Oleh : Nama : Muhammad Balyan Muhammad Firman Akbar Kelas : XI-Ipa4

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MAKALAH D I S U S U N Oleh : Nama : Muhammad Balyan Muhammad Firman Akbar Kelas : XI-Ipa4"

Transkripsi

1 MAKALAH D I S U S U N Oleh : Nama : Muhammad Balyan Muhammad Firman Akbar Kelas : XI-Ipa4 Man 1 Medan T.P

2 Kata Pengantar Segala puji hanya untuk Allah SWT Tuhan Semesta Alam. Sholawat dan salam tetap tercurahkan dan dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, serta keluarga, sahabat, dan pengikutnya. Segala puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan segala karunianya sehingga penulis bisa menyelesaikan pembuatan makalah yang telah diberikan kepada penulis dengan judul Ilmu Kalam Penulis berharap agar semua pengetahuan dan pengalaman yang telah penulis peroleh selama penyusunan makalah ini dapat bermanfaat sebagai bekal dikemudian hari Akhirnya, atas segala keterbatasan yang dimiliki oleh penulis apabila terdapat kekurangan dan kesalahan mohon maaf, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang hendak menambah wawasan dan pengetahuan, kepada semua pihak yang telah membantu sehingga terselesaikan dengan baik, penulis menyampaikan terima kasih. Medan, 12 April 2011 Penulis

3 DAFTAR ISI Halaman Judul...i Kata Pengantar..ii Daftar Isi iii BAB I : Pendahuluan A. Latar Belakang....1 B. Rumusan Masalah... 2 C.Tujuan.. 2 BAB II : Pembahasan A. Hakikat Ilmu, Dosa Besar, Takdir Dan Kebebasan.. 3 B. Aliran-Aliran Ilmu Kalam BAB III : Penutup Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA....iv

4 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara harfiah, kata-kata Arab kalam, berarti pembicaraan. Tetapi sebagai istilah, kalam tidaklah dimaksudkan pembicaraan dalam pengertian sehari-hari, melainkan dalam pengertian pembicaraan yang bernalar dengan menggunakan logika. Maka ciri utama Ilmu Kalam ialah rasionalitas atau logika. Karena kata-kata kalam sendiri memang dimaksudkan sebagai terjemahan kata dan istilah Yunani logos yang juga secara harfiah berarti pembicaraan, tapi yang dari kata itulah terambil kata logika dan logis sebagai derivasinya. Kata Yunani logos juga disalin ke dalam kata Arab manthiq, sehingga ilm Ilmu Kalam adalah salah satu dari empat disiplin keilmuan yang telah tumbuh dan menjadi bagian dari tradisi kajian tentang agama Islam. Ilmu Kalam mengarahkan pembahasannya kepada segi-segi mengenai Tuhan. Sebagian kalangan ahli yang menghendaki pengertian yang lebih persis akan menerjemahkan Ilmu Kalam sebagai Teologia dialektis atau Teologia Rasional, dan mereka melihatnya sebagai suatu disiplin yang sangat khas Islam. Sebagai unsur dalam studi klasik pemikiran keislaman. Ilmu Kalam menempati posisi yang cukup terhormat dalam tradisi keilmuan kaum Muslim. Ini terbukti dari jenisjenis penyebutan lain ilmu itu, yaitu sebutan sebagai Ilmu Aqd id (Ilmu Akidah-akidah, yakni, Simpul-simpul [Kepercayaan]), Ilmu Tawhid (Ilmu tentang Kemaha-Esaan [Tuhan]), dan Ilmu Ushul al-din (Ushuluddin, yakni, Ilmu Pokok-pokok Agama). Ilmu Kalam menjadi tumpuan pemahaman tentang sendi-sendi paling pokok dalam ajaran agama Islam. Dalam makalah ini akan dibahas tentang kajian singkat mengenai ilmu kalam.

5 B. RUMUSAN MASALAH Setelah melihat penjelasan dalam latar belakang diatas, dan melihat masalah yang terjadi didalamnya, maka kami menarik sebuah permasalahan yang menjadi pembahasan di dalam makalah ini. Dengan pertimbangan tersebut maka pembahasan makalah meliputi: 1. Bagaimana Sejarah Ilmu Kalam? 2. Apa Apa saja Aliran Ilmu Kalam itu? 3. Siapa Tokoh-tokoh nya? 4. Berkemang Dimanakah Aliran Kala ini? C. TUJUAN Tujuan dari pembuatan makalah kali ini adalah: 1. Bagi penulis a. Dapat menambah wawasan penulis tentang pemahaman dalam menguasai materi dalam mata kuliah ilmu kalam 2. Bagi pembaca Dapat digunakan sebagai bahan kajian dan bahan referansi dalam pembuatan makalah yang berkaitan dengan materi yang saya sajikan pada lain waktu maupun sebagai bahan bacaan di waktu senggang

6 BAB II PEMBAHASAN 1. Hakikat Ilmu, Dosa Besar, Takdir Dan Kebebasan Masalah-Masalah Ilmu Kalam / Ilmu Tauhid. Adalah aqidah islam karena sesuai dengan dalil-dalil akal pikiran dan dalil naqli, menetapkan keyakinan aqidah dan menjelaskan tentang ajaran-ajaran yang dibawa oleh junjungan Nabi Muhammad SAW, Bahkan merupakan kelanjutan dari ajaran para Nabi sebelumnya. Al-Qur an sebagai kitab suci menggariskan ajaranajarannya diatas jalan yang terang yang belum pernah dilalui oleh kitab suci sebelumnya, yaitu: jalan yang memungkinkan orang di zaman ia diturunkan dan orang yang datang kemudian untuk melaluinya. Latar Belakang Munculnya Ilmu Kalam / Ilmu Tauhid. Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya Ilmu Kalam / ilmu tauhid dapat dibagi menjadi dua, yaitu faktor dari dalam ( intern) dan faktor dari luar ( extern) 1. Faktor Intern. Faktor-faktor intern yang menyebabkan timbulnya ilmu kalam / ilmu tauhid ada tiga macam, yaitu: 2. Faktor Extern. Faktor-faktor extern ada tiga factor penting, yaitu: 1. Sesungguhnya Al-Qur an itu sendiri disamping seruan dakwahnya kepada tauhid dan mempercayai kenabian dan hal-hal yang berhubungan dengannya juga menyinggung golongan-golongan dan agama, yang tersebar pada masa Nabi Muhammad SAW lalu Al-Qur an itu menolaknya dan membatalkan pendapat-pendapatnya. 2. Sesungguhnya kaum muslimin telah selesai menaklukkan negeri-negeri baru, dan keadaan mulai stabil serta melimpah ruah rezekinya,disinilah akal pikiran mereka mulai memfilsafatkan agama. 3. Masalah masalah politik 1) Sesungguhnya kebanyakan orang-orang memeluk islam sesudah kemenangannaya, semula mereka memeluk berbagai agama, yaitu: Agama Yahudi, Kristen, Manu, Zoroaster, Brahmana, Sabiah, Atheisme dan lain-lain. 2) Sesungguhnya golongn islam yang terdahulu terutama golongan Mu tazilah memutuskan perhatiannya yang terpenting adalah untuk dakwah islamiah dan bantahan alasan orang-orang yang memusuhi islam. 3) Faktor ketiga ini merupakan kelanjutan factor yang kedua. Yaitu sesungguhnya kebutuhan para mutakallimin terhadap filsafat itu adalah untuk mengalahkan ( mengimbangi )

7 musuh-musuhnya, mendebat mereka dengan mempergunakan alasan-alasan yang sama, maka mereka terpaksa mempelajari filsafat Yunani dalam mengambil manfaat logika, terutama dari segi Ketuhanan. Kita mengetahui An-Nadhami ( tokoh Mu tazilah ) mempelajari filsafat Aristoteles dan menolak babarapa pendapatnya. 4) Perbedaan Metode Ilmu Kalam Dengan Filsafat Islam, Fiqh dan Tasawuf Yang akan dibicarakan disini ialah perbedaan metode ilmu kalam dengan beberapa ilmu-ilmu keislaman lainnya, yaitu: Filsafat Islam, Fiqh dan Tasawuf. 5) Pengaruh Sosial Politik Terhadap Ilmu Kalam / Ilmu Tauhid. Apabila memperhatikan masalah khilafah ( bentuk pemerintahan ) dengan akal pikiran yang sehat, maka dapat disimpulkan bahwa masalah khilafah adalah soal politik belaka. Agama tidak mengharuskan kaum muslimin mengambil bentuk Khilafah dengan sistem tertentu. Tetapi Agama hanya memberikan ketentuan supaya memperhatikan kepentingan umum. Mengenai khilafah Ibnu Taimiyah memandang bahwa tata politik yang lahir di Madinah setelah Nabi Muhammad SAW wafat adalah despensasi khusus dari Allah dan menyebutnya khilafah annubuwwah. Ia berpendapat bahwa kekholifahan ini juga memiliki sifat yang sui generic, yang tidak dapat terulang kembali didalam sejarah karena Nabi telah menyatakan; Kekholifahan ini, hanya bertahan selama tiga puluh tahun setelah itu yang ada hanyalah politik dalam pengertian yang umum. Memang benar bahwa kholifah-kholifah dari dinasti-dinasti Umayah, Abbasiyah dan lain-lainnya menamakan diri mereka sebagai khulafah tetapi kaum muslimin terpaksa menerima hal itu karena mereka mamiliki kekuatan otoritas yang nyata dan mereka adalah Raja-raja kaum muslimin dan Penguasa-penguasa diatas dunia.mereka tidak memerintah sebagai wakil-wakil Nabi, tetapi hanya tampil sesudah beliau wafat dan melaksanakan syariah sebagai hukum dasar Negara dengan semua upaya mereka dan oleh karena secara populer dijuluki sebagai khulafah. Jadi menurut Ibnu Taimiyah praktek-praktek yang telah dilakukan kaum muslimin di dalam sejarah tidak dapat di jadikan landasan filsafat politik tidak mau ada kesalahan dengan membenarkan kekuatan politik yang actual sebagaia otoritas yang dihibahkan oleh kholifah boneka tersebut. Karena tidak menemukan petunjuk mengenai teori teori konstitusionsl didalam Al Qur an, Sunnah atau dalam praktek Khulafaur-Rasyidin, maka teori klasik mengenai kekhalifahan ditolaknya. Qur an sendiri, sebagai kitab utama agama Islam, menyerukan pemakaian akal pikiran dan memperhatikan alam semesta ini dengan panca indra, dan mencela keras taqlid (ikut ikutan), terutama dalam soal- soal kepercayaan agama. Juga al-qur an banyak menyinggung dan membantah golongan-golongan atheist (dahriyyin), golongan musyrikin, mereka yang tidak mempercayai keputusan Nabi-nabi. Karena itu kaum muslimin sendiri harus melepaskan akal pikirannya untuk menggali isi al-qur an dan Sunnah Rasul sebagai penjelas dan juru penerangnya (al-qur an). Pada waktu Rasul masih hidup, apabila terdapat sesuatu kesulitan atau sesuatu yang tidak dapat dipahami, atau diketahui, maka mereka bisa menanyakannya langsung kepada Rasul.

8 Setelah Rasul wafat, timbullah persoalan, siapakah yang berhak memegang khilafat (pimpinan kaum muslimin)sesudahnya? Dengan berlalunya masa, muncullah apa yang disebut peristiwa Ali r.a kontra Usman r.a. yang telah banyak menimbulkan persengketaan dan perdebatan dikalangan kaum muslimin untuk di ketahui siapa yang benar dan siapa pula yang salah. Pertama yang di perselisihkan ialah soal Imamah (pimpinan kaum muslimin) dan syarat- syaratnya, serta siapa yang berhak memegangnya.golongan syiah (pengikut Ali r.a) memonopolikan Imamah tersebut kepada Ali r.a. dan keturunan-keturunannya, sedangkan golongan khawarij dan Mu tazilah meganggap, bahwa orang yang berhak memangku jabatan Imamah ialah orang yang terbaik dan paling cakap, meskipun ia budak belian atau bukan orang Arab (Quraisy). Dalam pada itu, menurut mayoritas kaum muslimin, yang pendapatnya moderat, yang berhak memangku jabatan tersebut ialah orang yang paling cakap dari golongan Quraisy, karena Rasul sendiri mengatakan : imam-imam terdiri dari orang Quraisy (bukan imam dalam sholat). Setelah terjadi pembunuhan atas diri Usman r.a (th.655 M) timbul perselisihan yang lain, yaitu sekitar prsoalan dosa besar, apa hakekatnya dan bagaimana hukum orang yang mengerjakannya. Apa yang di maksudkan dengan dosa besar mula-mula ialah pembunuhan tersebut. Kelanjutannya sudah barang tentu ialah perselisihan tentang iman, apa pengertian dan bagaimana batasanya, serta pertaliannya dengan perbuatan lahir. Perselisihan ini telah menimbulkan golongan- golongan Khawarij, Murjiah dan kemudian lagi golongan Mu tazilah, Dengan demikian, maka perselisihan dalam soal dosa besar (pembunuhan) sudah bercorak agama yang sebelumnya masih bercorak politik dan kemudian menjadi pembicaraan yang penting dalam Tauhid Islam, sebagaimana halnya dengan urusan khalifah dan Imamah, sedangkan soal-soal ini sebenarnya lebih tepat kalau di masukkan kedalam ilmu fiqih karena bertalian dengan hukum amalan lahir, bukan dalam bidang kepercayaan. Akan tetapi karena pendapat beberapa golongan Islam dalam soal-soal tersebut hampir membawa mereka keluar dari dasar-dasar agama Islam, maka Ulama ulama Tauhid Islam memasukan soal-soal tersebut kedalam pembahasan Ilmu Tauhid agar bisa di bahas dengan sebaik-baiknya, lepas dari rasa fanatik dan penguasaan hawa nafsu dan agar bisa jelas antara yang benar dan yang salah, untuk menjaga kemurnian agama. Dalam daerah-daerah yang di datangi oleh kaum Muslimin, terutama di Irak, pada pertengahan abad hijriah, terdapat bermacam-macam agama dan peradaban, yaitu peradaban Persia dan India yang dibawa oleh orang-orang persi dan India yang masuk islam; peradaban Yunani yang dibawa oleh orang-orang Suriani dan oleh buku-buku Yunani yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Arab, peradaban yang dibawa oleh orang-orang Masehi yang telah memfilsafatkan agamanya dan memakai filsafat Yunani sebagai alat untuk memperkuat kepercayaan mereka. Sebagai akibat pertemuan agama islam dengan peradaban-peradaban tersebut, maka sebagian kaum muslimin mulai mencetuskan fikiran-fikiran yang bercorak filsafat dalam soal-soal agama yang tidak dikenal sebelumnya, serta mereka mulai memberikan pembuktian pembenarannya dengan alasan-alasan logika.

9 Disamping itu ada juga yang menyatakan bahwa lahirnya ilmu kalam disebabkan karena perbedaan pendapat mengenai hukum, masihkah seorang muslim sebagai muslim setelah melakukan dosa besar? Ataukah menjadi kafir?. Mengenai hal tersebut golongan khowarij menegaskan bahwa seorang muslim yang melakukan dosa besar tidak lagi sebagai muslim. Sebagai reaksi terhadap pandangan kaum khawarij yang keras itu timbullah kaum murji ah. Menurut mereka orang islam yang berdosa besar tidak menjadi kafir, tetapi tetap mukmin. Soal dosa besar yang bersangkutan, mereka serahkan kepada keputusan Tuhan di hari perhitungan kelak. Sehubungan dengan masalah orang yang berbuat dosa besar sebagai diperdebatkan oleh kaum murji ah dan khawarij diatas, timbul pula kaum mu tazilah, sebagai aliran ketiga dalam ilmu kalam. Bagi mereka orang islam yang berbuat dosa besar bukan kafir tetapi bukan pula mukmin. Selain masalah orang islam yang berdosa besar sebagaimana disebutkan di atas, muncul pula masalah takdir Tuhan. Menurut paham kodariyah bahwa manusia mempunyai kebebasan dan kekuatan sendiri untuk mewujudkan perbuatan-perbuatannya. Sedangkan menurut paham jabariyah bahwa Tuhan telah menakdirkan perbuatan manusia sejak awal, dan pada hakikatnya manusia itu tidak memiliki kehendak dan kudroh. 2. Aliran-Aliran Ilmu Kalam Problematika teologis di kalangan umat Islam baru muncul pada masa pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib ( M) yang ditandai dengan munculnya kelompok dari pendukung Ali yang memisahkan diri mereka karena tidak setuju dengan sikap Ali yang menerima Tahkim dalam menyelesaikan konfliknya dengan muawiyah bin abi Sofyan, gubernur syam, pada waktu perang siffin. Kelompok ini selanjutnya dikenal dengan Kelompok Khawarij. Lahirnya Kelompok Khawarij ini dengan berbagai pendapatnya selanjutnya, menjadi dasar kemunculan kelompok baru yang dikenal dengan nama Murji ah. lahirnya Aliran teologi inipun mengawali kemunculan berbagai Aliran-Aliran teologi lainnya. Dan dalam perkembangannya telah banyak melahirkan berbagai Aliran teologi yang masing-masing mempunyai latar belakang dan sejarah perkembangan yang berbeda-beda.berikut ini akan dibahas tentang pertumbuhan dan perkembangan Aliran tersebut berikut pokok-pokok pikiran nya masing-masing. 1. Aliran Khawarij. 1. Pengertian dan latar belakang timbulnya Aliran khawarij Aliran Khawarij merupakan Aliran teologi tertua yang merupakn Aliran pertama yang muncul dalam teologi Islam. Menurut ibnu Abi Bakar Ahmad Al-Syahrastani, bahwa yang disebut Khawarij adalah setiap orang yang keluar dari imam yang hak dan telah di sepakati para jema ah, baik ia keluar pada masa sahabat khulafaur rasyidin, atau pada masa tabi in secara baikbaik. Menurut bahasa nama khawarij ini berasal dari kata kharaja yang berarti keluar. Nama itu diberikan kepada mereka yang keluar dari barisan Ali. Kelompok ini juga kadang kadang menyebut dirinya Syurah yang berarti golongan yang mengorbankan dirinya untuk allahdi

10 samping itu nama lain dari khawarij ini adalah Haruriyah, istilah ini berasal dari kata harura, nama suatu tempat dekat kufah, yang merupakan tempat mereka menumpahakn rasa penyesalannya kapada Ali bin abi Thalib yang mau berdamai dengan Mu awiyah. Kelompok khawarij ini merupakan bagian dari kelompok pendukung Ali yang memisahkan diri, dengan beralasan ketidak setujuan mereka terhadap sikap Ali bin abi Thalib yang menerima tahkim (arbitrase) dalam upaya untuk menyelesaikan persilisihan dan konfliknya dengan mu awiyah bin abi sofyan, gubernur syam, pada waktu perang siffin. Latar belakang ketidak setujuan mereka itu, beralasan bahwa tahkim itu merupakan penyelesaian masalah yang tidak di dasarkan pada ajaran Al-Qur an, tapi ditentukan oleh manusia sendiri, dan orang yang tidak Memutuskan hukum dengan al-quran adalah kafir. Dengan demikian, orang yang melakukan tahkim dan merimanya adalah kafir.atas dasar ini, kemudian golongan yang semula mendukung Ali ini selanjutnya berbalik menentang dan memusuhi Ali beserta tiga orang tokoh pelaku tahkim lainnya yaitu Abu Musa Al-Asyari, Mu awiyah bin Abi Sofyan dan Amr Bin Ash.Untuk itu mereka berusaha keras agar dapat membunuh ke empat tokoh ini, dan menurut fakta sejarah, hanya Ali yang berhasil terbunuh ditangan mereka. 2. Tokoh-tokoh Khawarij Diantara tokoh-tokoh khawarij yang terpenting adalah : 1. Abdullah bin Wahab al-rasyidi, pimpinan rombongan sewaktu mereka berkumpul di Harura (pimpinan Khawarij pertama) 2. Urwah bin Hudair 3. Mustarid bin sa ad 4. Hausarah al-asadi 5. Quraib bin Maruah 6. Nafi bin al-azraq (pimpinan al-azariqah) 7. Abdullah bin Basyir 8. Zubair bin Ali 9. Qathari bin Fujaah 10. Abd al-rabih 11. Abd al Karim bin ajrad 12. Zaid bin Asfar 13. Abdullah bin ibad 3. Sekte-sekte dan ajaran pokok Khawarij Terpecahnya Khawarij ini menjadi beberapa sekte, mengawali dan mempercepat kehancurannya dan sehingga Aliran ini hanya tinggal dalam catatan sejarah. Sekte-Sekte tersebut adalah: 1. Al-Muhakkimah 2. Al-Azariqah

11 3. Al-Najdat 4. Al-baihasyiah 5. Al-Ajaridah 6. Al-Sa Alibah 7. Al-Ibadiah 8. Al Sufriyah Secara umum ajaran-ajaran pokok Khawarij adalah: 1. Orang Islam yang melakukan Dosa besar adalah kafir; dan harus di bunuh. 2. Orang-orang yang terlibat dalam perang jamal (perang antara Aisyah, Talhah, dan zubair, dengan Ali bin abi tahalib) dan para pelaku tahkim termasuk yang menerima dan mambenarkannya di hukum kafir; 3. Khalifah harus dipilih langsung oleh rakyat. Khalifah tidak harus keturunan Arab. Dengan demikian setiap orang muslim berhak menjadi Khalifah apabila suda memenuhi syarat-syarat. 4. Khalifah di pilih secara permanen selama yang bersangkutan bersikap adil dan menjalankan syari at islam, dan di jatuhi hukuman bunuh bila zhalim. 5. Khalifah sebelum Ali adalah sah, tetapi setelah tahun ke tujuh dari masa kekhalifahannya Usman r.a dianggap telah menyeleweng, 6. Khalifah Ali dianggap menyelewang setelah terjadi Tahkim (Arbitrase). 2. Aliran Murji ah 1. Pengertian dan latar belakang timbulnya aliran Murji ah Aliran Murji ah ini muncul sebagai reaksi atas sikapnya yang tidak mau terlibat dalam upaya kafir mengkafirkan terhadap orang yang melakukan dosa besar, sebagai mana hal itu dilakukan oleh aliran khawarij. Mereka menangguhkan penilaian terhadap orang-orang yang terlibat dalam peristiwa tahkim itu di hadapan tuhan, karena hanya tuhanlah yang mengetahui keadaan iman seseorang. Demikian pula orang mukmin yang melukan dosa besar masih di anggap mukmin di hadapan mereka. Orang mukmin yang melakukan dosa besar itu dianggap tetap mengakui bahwa tiada tuhansealin allah dan Nabi Muhammad sebagai Rasulnya. Dengan kata lain bahwa orang mukmin sekalipun melakukan dosa besar masih tetap mangucapkan dua kalimat syahadat yang menjadi dasar utama dari iman. Oleh karena itu orang tersebut masih tetap mukmin, bukan kafir. Pandangan mereka itu terlihat pada kata murji ah yang barasal dari kata arja-a yang berarti menangguhkan, mengakhirkan dan memberi pengharapan. 2. Hal-hal yang melatarbelakangi kehadiran murji ah antara lain adalah : 1. adanya perbedaan pendapat antara Syi ah dan Khawarij; mengkafirkan pihak-pihak yang ingin merebut kekuasaan ali dan mengakfirkan orang- yang terlihat dan menyetujui tahkim dalam perang siffin. 2. adanya pendapat yang menyalahkan aisyah dan kawan-kawan yang menyebabkan terjadinya perang jamal.

12 3. adanya pendapat yang menyalahkan orang yang ingin merebut kekuasaan Usman bin Affan. 3. Ajaran-ajaran Murji ah 1. Ajaran-ajaran pokok murji ah dapat disimpulan sebagai berikut:. 2. Iman Hanya membenarkan (pengakuan) di dalam Hati 3. Orang islam yang melakukan dosa besar tidak dihukumkan kafir. Muslim tersebut tetap mukmin selama ia mengakui dua kalimat syahadt. 4. Hukum terhadap perbuatan manusia di tangguhkan hingga hari kiamat 4. Tokoh dan sekte dalam murji ah Dalam perkembangannya, Murji ah mengalami berbagai perbedaan pendapat dikalangan pengikutnya yang mendasari lahirnya aliran-aliran, selanjutnya, aliran murji ah ini terpecah menjadi beberapa macam sekte, ada yang moderat, ada pula yang ekstrem. Tokoh murji ah Moderat antara lain adalah hasan bin Muhammad bin Ali bin Abi Thalib, Abu Hanifah, Abu Yusufdan beberapa ahli hadits, yang berpendapat, bagaimanapun besarnya dosa seseorang, kemungkinan mendapat ampunan dari tuhan masih ada. Sedangkan yang ekstrem antara lain ialah kelompok Jahmiyah, pengikut Jaham bin Shafwan. Kelompok ini berpendapat, sekalipun seseorang menyatakan dirinya musyrik, orang itu tidak dihukum kafir. 3. Aliran Qadariyah 1. Pengertian dan latar belakang timbulnya aliran Qadariyah Qadariyah berakar pada qadara yang dapat berarti memutuskan dan memiliki kekuatan atau kemampuan.sedangkan sebagai suatu aliran dalam ilmu kalam, qadariyah adalah nama yang dipakai untuk suatu aliran yang memberikan penekanan terhadap kebebasan dan kekuatan manusia dalam menghasilkan perbuatan-perbuatannya. Dalam paham qadariyah manusia di pandang mempunyai qudrat atau kekuatan untuk melaksanakan kehendaknya, dan bukan berasal dari pengertian bahwa manusia terpaksa tunduk kepada qadar dan qada Tuhan Mazhab qadariyah muncul sekitar tahun 70 H(689 M). Ajaran-ajaran tentang Mazhab ini banyak memiliki persamaan dengan ajaran Mu tazilah sehingga Aliran Qadariyah ini sering juga disebut dengan aliran Mu tazilah, kesamaan keduanya terletak pada kepercayaan kedunya yang menyatakan bahwa manusia mampu mewujudkan tindakan dan perbuatannya, dan tuhan tidak campur tangan dalam perbuatan manusia ini, dan mereka menolak segala sesuatu terjadi karena qada dan qadar Allah SWT. Aliran ini merupakan aliran yang suka mendahulukan akal dan pikiran dari pada prinsip ajaran Al-Qur an dan hadits sendiri. Al-Qur an dan Hadits mereka tafsirkan berdasarkan logika semata-mata. Padahal kita tahu bahwa logika itu tidak bisa menjamin seluruh kebenaran, sebab logika itu hanya jalan pikiran yang menyerap hasil tangkapan panca indera yang serba terbatas

13 kemampuannya. Jadi seharusnya logika dan akal pikiranlah yang harus tunduk kepada Al-Qura n dan Hadits, bukan sebaliknya. Tokoh utama Qadariyah ialah Ma bad Al-Juhani dan Ghailan al Dimasyqi. Kedua tokoh ini yang mempersoalkan tentang Qadar. 2. Pokok-pokok ajaran Qadariyah Menurut Dr. Ahmad Amin dalam kitabnya Fajrul Islam halaman 297/298, pokok-pokok ajaran qadariyah adalah : 1. Orang yang berdosa besar itu bukanlah kafir, dan bukanlahmukmin, tapi fasik dan orang fasikk itu masuk neraka secara kekal. 2. Allah SWT. Tidak menciptakan amal perbuatan manusia, melainkan manusia lah yang menciptakannyadan karena itulah maka manusia akan menerima pembalasan baik (surga) atas segala amal baiknya, dan menerima balasan buruk (siksa Neraka) atas segala amal perbuatannya yang salah dan dosakarena itu pula, maka Allah berhak disebut adil. 3. Kaum Qadariyah mengatakan bahwa Allah itu maha esa atau satu dalam ati bahwa Allah tidak memiliki sifat-sifat azali, seprti ilmu, Kudrat, hayat, mendengar dan melihat yang bukan dengan zat nya sendiri. Menurut mereka Allah SWT, itu mengetahui, berkuasa, hidup, mendengar, dan meilahat dengan zatnya sendiri. 4. Kaum Qadariyah berpendapat bahwa akal manusia mampu mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, walaupun Allah tidak menurunkan agama. Sebab, katanya segala sesuatu ada yang memiliki sifat yang menyebabkan baik atau buruk. Selanjutnya terlepas apakah paham qadariyah itu di pengaruhi oleh paham luar atau tidak, yang jelas di dalam Al-Qur an dapat di jumpai ayat-ayat yang dapat menimbulkan paham qadariyah. Dalam surat Al Ra ad Ayat 11, di jelaskan Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan diri mereka sendiri Dalam Surat Al-Kahfi ayat 29, allah menegaskan Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka Barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan Barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir. Dengan demikian paham qadariyah memilki dasar yang kuat dalam islam, dan tidaklah beralasan jika ada sebagian orang menilai paham ini sesat atau kelaur dari islam 4. Aliran Jabariyah 1. Pengerian, dan latar belakang Kemunculan jabariyah.

14 Nama jabariyah berasal dari kata jabara yang mengandung arti memaksa. Sedangkan menurut al-syahrastani bahwa Jabariyah berarti menghilangkan perbuatan dari hamba secara hakikat dan menyandarkan perbuatan tersebutkepada Allah. Dan dalam bahasa inggris disebut dengan fatalism atau predestination, yaitu paham yang menyatakan bahwa perbuatan manusia di tentukan sejak semula oleh qada dan qadar tuhan. Menurut catatan sejarah, paham jabariyah ini di duga telah ada sejak sebalum agama Islam datangke masyarakat arab. Kehidupan bangsa arab yang diliputi oleh gurun pasir sahara telah memberikan pengaruh besar terhadap hidup mereka, dengan keadaan yang sangat tidak bersahabat dengan mereka pada waktu itu. Hal ini kemudian mendasari mereka untuk tidak bisa berbuat apa-apa, dan menyebankan mereka semata-mata tunduk dan patuh kepada kehendak tuhan. Munculnya mazhab ini berkaitan dengan munculnya Qadariyah. Daerah kelahirannya pun berdekatan. Qadariyah muncul di irak, jabariyah di khurasan. Aliran ini pada mulanya di pelopori oleh al-ja ad bin dirham. Namun, dalam perkembangannya. Aliran ini di sebarluaskan oleh jahm bin Shafwan. Karena itu aliran ini terkadang disebut juga dengan Jahmiah. 2. Pokok-pokok paham jabariyah. Selanjutnya, yang menjadi dasar yang sejajar dengan pemahaman pada aliran jabariyah ini dijelaskan Al-Qur an diantaranya : Dalam surat al-saffat ayat 96 : Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu. Dalam surat al Insan ayat 30, dinyatakan Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki Allah. Jaham bin Shafwan mempunyai pendirian bahwa manusia itu terpaksa, tidak mempunyai pilihan dan kekuasaan. Manusia tidak bisa berbuat lain dari apa yang telah di lakukannya. Allah SWT, telah mentakdirkan ats dirinya segala amal perbuatan yang mesti di kerjakannya, dan segala perbuatan itu adalah ciptaan allah, sama seperti apa yang dia ciptakan pada benda-benda yang tidak bernyawa. Oleh karena itu, jaham menginterpretasikan bahwa pahala dan siksa merupakan paksaan dalam arti bahwa allah telah mentakdirkan seseorang itu baik sekaligus memberi pahala dan allah telah mentakdirkan seseorang itu berdosa sekaligus juga menyiksanya. Sehingga, dalam realisasinya, orang yang termakan paham ini bisa menjadi apatis dan beku hidupnya, tidak bisa berbuat apa-apa, selain berpangku tangan, menunggu takdir Allah semata-mata dan berusahapun tidak. Karena mereka telah berkeyakinan bahwa allah telah mentakdirkan segala sesuatu, dan manusia tidak bisa mengusahakan sesuatu itu.

15 Disisi lain, aliran ini tetap berpendapat bahwa manusia tetap mendapat pahala atau siksa karena perbuatan baik atau jahat yang dilakukannya. Paham bahwa perbuatan yang dilakukan manusia adalah sebenarnya perbuatan tuhan tidak menafikan adanya pahala dan siksa. Berkenaan dengan itu perlu dipertegas bahwa Jabariyah yang di kemukakan Jaham bin Shafwan adalah paham yang ekstrem. Sementara itu terdapat pula paham jabariyah yang moderat, seperti yang diajarkan oleh Husain Bin Muhammad al.najjar dan Dirar Ibn Amr. Menurut Najjar dan Dirar, bahwa Tuhanlah yang menciptakan perbuatan Manusia baik perbuatan itu positif maupun negatif Tetapi dalam melakukan perbuatan itu manusia mempunyai bagian daya yang diciptakan dalam diri manusia oleh tuhan, mempunyai efek, sehingga manusia mampu melakukan perbuatanitu.daya yang diperoleh untuk mewujudkan perbuatan-perbuatan inilah yang kemudian disebut Kasb atau acquisition. Menurut paham ini manusia tidak hanya bagaikan wayang di gerakkan oleh dalang, tetapi manusia dan Tuhan terdapat kerja sama dalam mewujudkan suatu perbuatan, dan manusia tidak semata-mata di paksa dalam melaksanakan perbuatannya. 5. Aliran Mu tazilah 1. Pengertian dan latar belakang munculnya Mu tazilah Perkataan Mu tazilah berasal dari kata Í tizal yang artinya memisahkan diri, pada mulanya nama ini di berikan oleh orang dari luar mu tazilah karena pendirinya, Washil bin Atha, tidak sependapat dan memisahkan diri dari gurunya, Hasan al-bashri. Dalam perkembangan selanjutnya, nama ini kemudian di setujui oleh pengikut Mu tazilah dan di gunakan sebagai nama dari bagi aliran teologi mereka. Aliran mu tazilah lahir kurang lebih 120 H, pada abad permulaan kedua hijrah di kota basyrah dan mampu bertahan sampai sekarang, namun sebenarnya, aliran ini telah muncul pada pertengahan abad pertama hijrah yakni diisitilahkan pada para sahabat yang memisahkan diri atau besikap netral dalam peristiwa-peristiwa politik. Yakni pada peristiwa meletusnya perang jamal dan perang siffin, yang kemudian mendasari sejumlah sahabat yang tidak mau terlibat dalam konflik tersebut dan memilih untuk menjauhkan diri mereka dan memilih jalan tengah. Disisi lain, yang melatarbelakangi munculnya kedua Mu tazilah diatas tidaklah sama dan tidak ada hubungannya karena yang pertama lahir akibat kemelut politik, sedangkan yang kedua muncul karena didorong oleh persoalan aqidah. Dalam perkembangannya, Mu tazilah pimpinan Washil bin Atha lah yang menjadi salah satu aliran teologi dalam islam. 2. Pokok-pokok ajaran Mu tazilah Ada lima prinsip pokok ajaran Mu tazilah yang mengharuskan bagi pemeluk ajaran ini untuk memegangnya, yan dirumuskan oleh Abu Huzail al-allaf :

16 1. al Tauhid (keesaan Allah) 2. al Adl (keadlilan tuhan) 3. al Wa d wa al wa id (janji dan ancaman) 4. al Manzilah bain al Manzilatain (posisi diantara posisi) 5. amar mauruf dan Nahi mungkar. 3. Tokoh-tokoh Mu tazilah Diantara para tokoh-tokoh yang berpengaruh pada Mu tazilah yaitu: 1. Washil bin Atha 2. Abu Huzail al-allaf 3. Al Nazzam 4. Al-Jubba i 6. Ahlussunah Wal- Jamaah 1. Pengertian dan para tokoh serta pemikiran-pemikiran mereka. Ahlussunnah berarti penganut atau pengikut sunnah Nabi Muhammad SAW, dan jemaah berarti sahabat nabi. Jadi Ahlussunnah wal jama ah mengandung arti penganut Sunnah (ittikad) nabi dan para sahabat beliau. Ahlussunnah sering juga disebut dengan Sunni dapat di bedakan menjadi 2 pengertian, yaitu khusus dan umum, Sunni dalam pengertian umum adalah lawan kelompok Syiah, Dalam pengertian ini, Mu tazilah sebagai mana juga Asy ariyah masuk dalam barisan Sunni. Sunni dalam pengertian khusus adalah mazhab yang berada dalambarisan Asy ariyah dan merupakan lawan Mu tazilah. Aliran ini, muncul sebagai reaksi setelah munculnya aliran Asy ariyah dan maturidiyah, dua aliran yang menentang ajaran-ajaran Mu tazilah. Tokoh utama yang juga merupakan pendiri mazhab ini adalah Abu al hasan al Asy ari dan Abu Mansur al Maturidi. a. Abu al Hasan al Asy ari 1. Pokok-pokok pemikirannya Sifat-sifat Tuhan. Menurutnya, Tuhan memiliki sifat sebagaiman di sebut di dalam Alqur an, yang di sebut sebagai sifat-sifat yang azali, Qadim, dan berdiri diatas zat tuhan. Sifat-sifat itu bukanlah zat tuhan dan bukan pula lain dari zatnya. Al-Qur an, Manurutnya, al-quran adalah qadim dan bukan makhluk diciptakan. Melihat Tuhan, menurutnya, Tuhan dapat dilihat dengan mata oleh manusia di akhirat nanti.

17 Perbuatan Manusia. Menurutnya, perbuatan manusia di ciptakan tuhan, bukan di ciptakan oleh manusia itu sendiri. Antrophomorphisme Keadlian Tuhan, Menurutnya, tuhan tidak mempunyai kewajiban apapun untuk menentukan tempat manusia di akhirat. Sebab semua itu marupakan kehendak mutlak tuhan sebab tuhan maha kuasa atas segalanya. Muslim yang berbuat dosa. Menurutnya, yang berbuat dosa dan tidak sempat bertobat diakhir hidupnya tidaklah kafir dan tetap mukmin b. Abu manshur Al-Maturidi 1.Pokok-pokok pemikirannya : Sifat Tuhan. Pendapatnya sejalan dengan al Asy ari Perbuatan Manusia. Menurtnya, Perbuatan manusia sebenarnya di wujudkan oleh manusia itu sendiri, dan bukan merupakan perbuatan tuhan. Al Quran. Pendapatnya sejalan dengan al Asy ari Kewajiban tuhan. Menurutnya, tuhan memiliki kewajiban-kewajiban tertentu. Muslim yang berbuat dosa. Pendapatnya sejalan dengan al Asy ari Janji tuhan. Menurutnya, janji pahala dan siksa mesti terjadi, dan itu merupakan janji tuhan yang tidak mungkin di pungkirinya. Antrophomorphisme. 7. Aliran Syiah 1. Pengertian dan kemunculannya Syi ah Secara bahasa Syi ah berarti pengikut. Yang dimaksud dengan pengikut disini ialah para pendukung Ali bin Abi Thalib. Secara istilah Syi ah sering di maksudkan pada kaum muslimin yang dalam bidang spritual dan keagamaannya selalu merujuk pada keturuan Nabi Muhammad SAW, atau yang sebut sebagai ahl al-bait.selanjutnya, istilah yiah ini untuk pertama kalinya di tujukan pada para pengikut ali (syi ah ali), pemimpin pertama ahl- al bait pada masa Nabi Muhammad SAW. Para pengikut ali yang disebut syi ah ini diantaranya adalah Abu Dzar al Ghiffari, Miqad bin Al aswad dan Ammar bin Yasir. Mengenai latar belakng munculnya aliran ini, terdapat dua pendapat, pertama menurut Abu Zahrah, Syi ah mulai muncul pada akhir dari masa jabatan Usman bin Affankemudian tumbuh dan berkembang pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib, Adapun menurut Watt, Syi ah bener-bener muncul ketika berlangsung peperangan antara Ali dan Mu awiyah yang dikenal denganperang siffin. Dalam peperangan ini, sebagai respon atas penerimaan ali terhadap arbitrase yang diatwarkan Mu awiyah, pasukan Ali di ceritakan terpecah menjadi dua, satu kelompok mendukung sikap Ali kelak di sebut Syi ah dan kelompok lain menolak sikap Ali, kelak di sebut Khawarij.

18 2. Pokok-Pokok Pikiran Syi ah Kaum Syi ah memiliki lima prinsip utama yang wajib di percayai oleh penganutnya. Kelima prinsip itu adalah : 1. al Tauhid Kaum Syi ah mengimani sepenuhnya bahwa allah itu ada, Maha esa, tunggal, tempat bergantung, segala makhluk, tidak beranak, tidak diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang menyamainya. Dan juga mereka mempercayai adanya sifat-sifat Allah. 2. al adl Kaum Syi ah mempunyai keyakinan bahwa Allah Maha Adil. Allah tidak melakukan perbuatan zhalim dan perbuatan buruk, ia tidak melakukan perbuatan buruk karena ia melarang keburukan, mencela kezaliman dan orang yang berbuat zalim. 3. al Nubuwwah Kepercayaan Syi ah terhadap para Nabi-nabi juga tidak berbeda dengan keyakinan umat muslim yang lain. Menurut mereka, Allah mengutussejumlah nabi dan rasul ke muka bumi untnk membimbing umat manusia. 4. al imamah Menurut Syi ah, Imamah berarti kepemimpinan dalam urusan agama dan dunia sekaligus, ia pengganti rasul dalam memelihara Syari at, melaksanakan Hudud, dan mewujudkan kebaikan dan ketentraman umat. 5. al ma ad Ma ad berarti tempat kembali (hari akhirat), kaum Syi ah sangat percaya sepenuhnya akan adanya hari akhirat, bahwa hari akhirat itu pasti terjadi. 8. Aliran Salafiyah 1. Pengertian dan latar belakang munculnya Salafiyah Secara bahasa salafiyah berasal dari kata salaf yang berarti terdahulu, yang dimaksud terdahulu disini adalah orang-orang terdahulu yang semasa Rasul SAW, para sahabat, para tabi in, dan tabitt tabi in. sedangakan salafiyah berarti orang-orang yang mengikuti salaf. Istilah salaf mulai dikenal dan muncul beberapa abad abad sesudah Rasul SAW wafat, yaitu sejak ada orang atau golongan yang tidak puas memahami al Qur an dan hadits tanpa ta wil, terutama untuk menjelaskan maksud-maksud tersirat dari ayat-ayat al-qur an sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang tidak layak bagi Allah SWT.

19 Orang yang termasuk dalam kategori salaf adalah orang yang hidup sebelum tahun 300 hijriah, orang yang hidup sesudah tahun 300 H termasuk dalam kategori khalaf. 2. Tokoh-tokoh ulama salaf dan perkembangan Aliran salafiyah. Tokoh terkenal ulama salaf adalah Ahmad bin Hambal. Nama lengkapnya, Ahmad, bin Muhammad bin Hambal, beliau juga di kenal sebgai pendiri dan tokoh mazhab Hambali.. Tokoh salafiyah yang terkenal lainnya adalah Taqiyuddin Abu al Abbas Ahmad bin Abdul Halim bin Abd al salam bin Abdullah bin Muhammad bin Taimiyah al Hambali, atau yang lebih di kenal dengan nama Ibnu Taimiyah. Beliau merupakan seorang teolog dan ahli Hukum yang banyak menghasilkan karya tulis.beliau juga ahli di bidang tafsir dan hadist. Dalam perkembangannya, ajaran yang bermula pada Imam Ahmad bin Hanbal ini, selanjutnya di kembangkan oleh Ibnu Taimiyah, kemudian di suburkan oleh Imam Muhammad bin Abdul Wahab.dan akhirnya berkembang di dunia Islam secara Spodaris. Pada abad ke 20 M gerakan ini muncul dengan dimensi baru. Tokoh-tokohnya adalah Jamaluddin al Afgani, Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha. Salafiyah baru al afgani ini terdiri dari 3 komponen pokok yakni : 1. Keyakinan bahwa kemajuan dan kejayaan umat Islam hanya mungkin di wujudkan jika mereka kembali kepada ajaran Islam yang masih murni dan kembali pada ajaran Islam yang masih murni, dan meneladani pokok hidup sahabat Nabi. Komponen pertama ini merupakan satu unsur yang di miliki oleh salfiyah sebelumnya. 2. perlwanan terhadap kolonialisme dan mominasi barat, baik politik, ekonomi, maupun kebudayaan. 3. pengakuan terhadap keunggulan barat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Al Afgani dapat di katakan sebagai penganut salafiyah modern karena dalam rumusan pahamnya yang banyak meletakkan unsur-unsur moderenismesebagai mana terlihat pada komponen 2 dan 3 diatas. Syekh Muhammad Abduh adalah murid Al afgani dan Muhammad Rasyid Ridaha adalah murid dari Muhammad Abduh, meskipun dalam beberapa hal antara dengan guru berbeda dalam banyak hal mereka sama

20

21 Daftar Pustaka Reverensi Internet

BAB V KESIMPULAN. Dalam sejarah perkembangan umat Islam, munculnya aliran teologi Islam

BAB V KESIMPULAN. Dalam sejarah perkembangan umat Islam, munculnya aliran teologi Islam BAB V KESIMPULAN Dalam sejarah perkembangan umat Islam, munculnya aliran teologi Islam disebabkan oleh dua faktor yaitu, faktor politik dan faktor sosial. Ditinjau dari aspek politik, perselisihan antara

Lebih terperinci

KRITIK PENDAPAT ULAMA KALAM TENTANG ALIRAN MURJI AH. Disusun Guna Memenuhi Tugas. Mata kuliah : Ilmu Tauhid. Dosen Pengampu : Drs.

KRITIK PENDAPAT ULAMA KALAM TENTANG ALIRAN MURJI AH. Disusun Guna Memenuhi Tugas. Mata kuliah : Ilmu Tauhid. Dosen Pengampu : Drs. KRITIK PENDAPAT ULAMA KALAM TENTANG ALIRAN MURJI AH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata kuliah : Ilmu Tauhid Dosen Pengampu : Drs. Ghofir Romas Disusun oleh: Shafira Caesar Savitri ( 1501016001 ) Rohmatul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aliran mu tazilah adalah golongan yang membawa persoalan-persoalan teologi yang lebih mendalam dan bersifat filosofis dari pada persoalan-persoalan yang dibawa kaum

Lebih terperinci

BAB III TEOLOGI ISLAM. Setiap orang menyelami seluk beluk agamanya secara mendalam, perlu

BAB III TEOLOGI ISLAM. Setiap orang menyelami seluk beluk agamanya secara mendalam, perlu BAB III TEOLOGI ISLAM A. Pengertian Teologi Islam Teologi sebagaimana diketahui, membahas ajaran dasar dari suatu agama. Setiap orang menyelami seluk beluk agamanya secara mendalam, perlu mempelajari teologi

Lebih terperinci

KRITIK TERHADAP ALIRAN MU TAZILAH. Makalah. Disusun Guna Memenuhi Tugas. Mata Kuliah : ILMU TAUHID. Dosen Pengampu : Drs.

KRITIK TERHADAP ALIRAN MU TAZILAH. Makalah. Disusun Guna Memenuhi Tugas. Mata Kuliah : ILMU TAUHID. Dosen Pengampu : Drs. KRITIK TERHADAP ALIRAN MU TAZILAH Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah : ILMU TAUHID Dosen Pengampu : Drs.Ghofir Romas Disusun Oleh: 1. Iffatul umiyati (1501016014) 2. Siti ratna (1501016032)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertengahan kedua dari abad IX M. Aliran ini didirikan oleh Abu Mansur Muhammad Ibn Mahmud Al-Maturidi. Kemudian namanya dijadikan sebagai nama aliran Maturidiah. Aliran

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Satuan Pendidikan : Madrasah Aliyah (Prg Keagamaan) Bentuk Sal : Pilihan Ganda Mata Pelajaran

Lebih terperinci

`BAB I A. LATAR BELAKANG

`BAB I A. LATAR BELAKANG `BAB I A. LATAR BELAKANG Sebelum munculnya aliran teologi asy ariyyah, aliran muktazilah menjadi pusat pemikiran kalam pada waktu itu yang memperkenalkan pemikiran yang bersifat rasional. Akan tetapi,

Lebih terperinci

Kritik Terhadap Ajaran Mu tazilah 3 4 5

Kritik Terhadap Ajaran Mu tazilah 3 4 5 Kritik Terhadap Ajaran Mu tazilah 3 4 5 Guna memenuhi tugas Mata kuliah : Tauhid Dosen pengampu : Bpk. Ghofir Romas Yang disusun oleh : 1. Halimatussa diyah ( 1601016073 ) 2. Laili Ristiani ( 1601016074

Lebih terperinci

DASAR PEMIKIRAN ALIRAN MURJI AH DAN KELOMPOKNYA Oleh: Edi Suriaman

DASAR PEMIKIRAN ALIRAN MURJI AH DAN KELOMPOKNYA Oleh: Edi Suriaman DASAR PEMIKIRAN ALIRAN MURJI AH DAN KELOMPOKNYA Oleh: Edi Suriaman Persoalan teologi dimulai pada masa pemerintahan Usman dan Ali, yaitu disaat terjadinya pergolakan-pergolakan politik dikalangan umat

Lebih terperinci

IMAMAH DALAM PANDANGAN POLITIK SUNNI DAN SYI AH

IMAMAH DALAM PANDANGAN POLITIK SUNNI DAN SYI AH IMAMAH DALAM PANDANGAN POLITIK SUNNI DAN SYI AH SKRIPSI Disusun Untuk Melengkapi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam Jurusan Syari ah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

MK : Aqidah Ilmu Kalam Dosen : Muhlisin, S.Ag. BAB I Pengertian Ilmu Tauhid, Nama-namanya yang lain, Manfaat, Tujuan dan Sumbernya

MK : Aqidah Ilmu Kalam Dosen : Muhlisin, S.Ag. BAB I Pengertian Ilmu Tauhid, Nama-namanya yang lain, Manfaat, Tujuan dan Sumbernya MK : Aqidah Ilmu Kalam Dosen : Muhlisin, S.Ag. BAB I Pengertian Ilmu Tauhid, Nama-namanya yang lain, Manfaat, Tujuan dan Sumbernya A. Pengertian ilmu tauhid Perkataan Tauhid berasal dari Bahasa Arab, masdar

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Satuan Pendidikan : Madrasah Aliyah (Keagamaan) Bentuk Soal : Pilihan Ganda Mata Pelajaran : Ilmu Jumlah Soal : 50 Butir Kurikulum acuan :

Lebih terperinci

KHILAFAH DAN KESATUAN UMAT

KHILAFAH DAN KESATUAN UMAT KHILAFAH DAN KESATUAN UMAT Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui Nabi Muhammad SAW. Menurut ajaran Islam, kepada tiap-tiap golongan umat pada

Lebih terperinci

ILMU KALAM. Aliran-Aliran dan Pemikiran. Penyunting: Dr. Sumarto, M.Pd.I. Kontributor Penulisan:

ILMU KALAM. Aliran-Aliran dan Pemikiran. Penyunting: Dr. Sumarto, M.Pd.I. Kontributor Penulisan: ILMU KALAM Aliran-Aliran dan Pemikiran Penyunting: Kontributor Penulisan: Ari Irwansyah*Arum Cahaya Utami*Endang Afriani*Heri Hermawan*Hariani*Lisa Racmawati*M. Ridho Sulthanik* Mayasari M* Musonip Saputro*Nurhasiyanti*Rabiatul

Lebih terperinci

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Di antaranya pemahaman tersebut adalah: MENYOAL PEMAHAMAN ATAS KONSEP RAHMATAN LI AL- ÂLAMÎN Kata Rahmatan li al- Âlamîn memang ada dalam al-quran. Namun permasalahan akan muncul ketika orang-orang menafsirkan makna Rahmatan li al- Âlamîn secara

Lebih terperinci

PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN ASY ARIYAH. PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN ASY ARIYAH Ditulis oleh: Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak

PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN ASY ARIYAH. PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN ASY ARIYAH Ditulis oleh: Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN ASY ARIYAH Ditulis oleh: Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak jalan Ahlus Sunnah wal Jamaah maka mereka pun terjatuh dalam penyimpanganpenyimpangan dalam prinsip agama. Di antara penyimpangan

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Universitas Indonesia Islam kultural..., Jamilludin Ali, FIB UI, 2010.

BAB VI PENUTUP. Universitas Indonesia Islam kultural..., Jamilludin Ali, FIB UI, 2010. BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Islam kultural dalam konsep Nurcholish Madjid tercermin dalam tiga tema pokok, yaitu sekularisasi, Islam Yes, Partai Islam No, dan tidak ada konsep Negara Islam atau apologi

Lebih terperinci

Oleh : Drs. ABU HANIFAH, M.Hum. Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Palembang

Oleh : Drs. ABU HANIFAH, M.Hum. Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Palembang 1 ALIRAN MU TAZILAH DAN ASY- ARIYAH Oleh : Drs. ABU HANIFAH, M.Hum. Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Palembang ABSTRAKS Mu tazilah dan As- Ariyah merupakan dua aliran pemikiran dalam

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar belakang

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sejarah menunjukan bahwa, Islam sebagai salah satu bagian dalam sejarah dunia, telah menorehkan sebuah sejarah yang sulit bahkan tidak mungkin terlupakan dalam sejarah

Lebih terperinci

PENGERTIAN, SEJARAH DAN SEBAB-SEBAB TIMBULNYA ILMU KALAM

PENGERTIAN, SEJARAH DAN SEBAB-SEBAB TIMBULNYA ILMU KALAM PENGERTIAN, SEJARAH DAN SEBAB-SEBAB TIMBULNYA ILMU KALAM Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah ILMU KALAM Dosen Pengampu : Drs. H. ABDULLAH ZAINI Disusun oleh : 1. Muhammad Sokhib : (106013343)

Lebih terperinci

Diterjemahkan oleh : Abu Sa id Neno Triyono. KARYA : Imam Muhammad bin Abdul Wahhab rohimahullah

Diterjemahkan oleh : Abu Sa id Neno Triyono. KARYA : Imam Muhammad bin Abdul Wahhab rohimahullah Diterjemahkan oleh : Abu Sa id Neno Triyono KARYA : Imam Muhammad bin Abdul Wahhab rohimahullah Ketahuilah, bahwa pembatal keislaman itu ada 10.. : [ ] { } : } : [ ] {. Pertama : Menyekutukan Allah dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. dalam jenis paguyuban atau gemeinschaft, tepatnya paguyuban karena solidaritas.

BAB IV ANALISA. dalam jenis paguyuban atau gemeinschaft, tepatnya paguyuban karena solidaritas. BAB IV ANALISA A. Keberadaan Kaum Gay Dalam klasifikasi kelompok sosial Komunitas Adinata Family termasuk dalam jenis paguyuban atau gemeinschaft, tepatnya paguyuban karena solidaritas. Sebab komunitas

Lebih terperinci

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab MATAN Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab C MATAN AS-SITTATUL USHUL Z. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Termasuk perkara yang sangat menakjubkan dan tanda yang

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SatuanPendidikan : Madrasah Aliyah (Prog Keagamaan) Bentuk Soal : Pilihan Ganda Mata Pelajaran

Lebih terperinci

Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah

Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah Umat Islam di seluruh penjuru dunia bersuka cita menyambut maulid Nabi Muhammad Saw pada bulan Rabiul Awal. Muslim Sunni merayakan hari kelahiran Rasulullah pada tanggal

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Modul ke: Pendidikan Agama Islam Kesalehan Sosial Fakultas EKONOMI Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN KESALEHAN SOSIAL Kesalehan sosial adalah suatu perilaku

Lebih terperinci

Persatuan Islam dalam Perspektif Imam Shadiq

Persatuan Islam dalam Perspektif Imam Shadiq Persatuan Islam dalam Perspektif Imam Shadiq Pada Jumat, 17 Rabiul Awal 83 H (702 M), lahir seorang manusia suci dan penerus risalah Nabi Muhammad Saw. Pada hari yang bertepatan dengan maulid Rasulullah

Lebih terperinci

Kata Kunci: Pemahaman, Berpikir Rasional, Pembangunan

Kata Kunci: Pemahaman, Berpikir Rasional, Pembangunan PAHAM TEOLOGI RASIONAL MU'TAZILAH DI INDONESIA Oleh : M. Baharudin Abstrak Studi terhadap sejarah perkembangan dan pemikiran dalam Islam khususnya dalam bidang teologi telah menarik minat para ulama Islam

Lebih terperinci

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi) Muhammad SAW adalah seorang nabi terakhir yang diutus ke bumi oleh Allah SWT. Sebagai seorang nabi dan rasul, nabi Muhamad SAW membawakan sebuah risalah kebenaran yaitu sebuah agama tauhid yang mengesakan

Lebih terperinci

Persiapan Menuju Hari Akhir

Persiapan Menuju Hari Akhir Persiapan Menuju Hari Akhir Khutbah Jumat berikut ini berisi nasihat kepada kaum muslimin untuk senantiasa mempersiapkan bekal menuju kehidupan yang sesungguhnya di akhirat. Surga sebagai balasan bagi

Lebih terperinci

TIDAK BOLEH PARTISAN

TIDAK BOLEH PARTISAN c Islam dan Demokrasi d TIDAK BOLEH PARTISAN Oleh Nurcholish Madjid Paham irjā yang berlebihan diketahui, sekurangnya dikhawatirkan, membuat pertimbangan etis dan moral menjadi lemah dan banyak mendorong

Lebih terperinci

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN. 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3)

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN. 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3) 12 A. Terminologi Pemimpin BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN Pemimpin dalam Kamus Bahasa Indonesia berarti: 1) Orang yang memimpin. 2) Petunjuk, buku petunjuk (pedoman), sedangkan Memimpin artinya:

Lebih terperinci

QADLA DAN QADAR. Oleh : Hz. Mirza Ghulam Ahmad a.s. Penterjemah: A.Q. Khalid

QADLA DAN QADAR. Oleh : Hz. Mirza Ghulam Ahmad a.s. Penterjemah: A.Q. Khalid QADLA DAN QADAR Oleh : Hz. Mirza Ghulam Ahmad a.s. Penterjemah: A.Q. Khalid Berikut ini adalah kompilasi dari nukilan yang diambil dari Malfuzat yang berkaitan tentang takdir dan nasib manusia. Kumpulan

Lebih terperinci

TINJAUAN TENTANG HUBUNGAN TENTANG KEHENDAK TUHAN DENGAN KEADILAN TUHAN Oleh : sariah

TINJAUAN TENTANG HUBUNGAN TENTANG KEHENDAK TUHAN DENGAN KEADILAN TUHAN Oleh : sariah TINJAUAN TENTANG HUBUNGAN TENTANG KEHENDAK TUHAN DENGAN KEADILAN TUHAN Oleh : sariah 1. PENDAHULUAN Sebagaimana diketahui, bahwa perselisihan faham yang mengakibatkan timbulnya aliran dalam Islam, pada

Lebih terperinci

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:?????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Bab I Pendahuluan. 10. Bab II Pengertian Manhaj Salaf Ahlussunnah wal Jama ah Salaf.. 19

DAFTAR ISI. Bab I Pendahuluan. 10. Bab II Pengertian Manhaj Salaf Ahlussunnah wal Jama ah Salaf.. 19 DAFTAR ISI Daftar Isi.. 5 Kata Pengantar... 7 Bab I Pendahuluan. 10 Bab II Pengertian Manhaj Salaf... 15 2.1. Ahlussunnah wal Jama ah.... 15 2.2. Salaf.. 19 Bab III Salafi dan Wahabisme.. 22 3.1. Sejarah

Lebih terperinci

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah Kewajiban berdakwah Dalil Kewajiban Dakwah Sahabat, pada dasarnya setiap Muslim dan Muslimah diwajibkan untuk mendakwahkan Islam kepada orang lain, baik Muslim maupun Non Muslim. Ketentuan semacam ini

Lebih terperinci

KONSEP IMAN PERSPEKTIF MURJI AH DAN MU TAZILAH (STUDI KOMPARATIF)

KONSEP IMAN PERSPEKTIF MURJI AH DAN MU TAZILAH (STUDI KOMPARATIF) KONSEP IMAN PERSPEKTIF MURJI AH DAN MU TAZILAH (STUDI KOMPARATIF) A. Latar Belakang Setiap orang yang ingin menyelami seluk beluk agamanya secara mendalam, terperinci, perlu mempelajari teologi yang terdapat

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. Kajian ini telah membincangkan mengenai topik-topik yang berkaitan dengan konsep

BAB 5 PENUTUP. Kajian ini telah membincangkan mengenai topik-topik yang berkaitan dengan konsep BAB 5 PENUTUP 5.1 Pendahuluan Kajian ini telah membincangkan mengenai topik-topik yang berkaitan dengan konsep qada dan qadar serta beberapa isu yang berkaitan menurut pandangan Ibn al-qayyim dalam kitabnya

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Satuan Pendidikan : Madrasah Aliyah (IPA/IPS/BHS) Bentuk Soal : Pilihan Ganda Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam Jumlah Soal : 50 Butir

Lebih terperinci

MENDAMAIKAN PERSAUDARAAN SEIMAN

MENDAMAIKAN PERSAUDARAAN SEIMAN c Menghormati Kemanusiaan d MENDAMAIKAN PERSAUDARAAN SEIMAN Oleh Nurcholish Madjid Sidang Jumat yang berbahagia. Dalam kesempatan khutbah kali ini, saya ingin mengajak semuanya untuk merenungkan ajaran

Lebih terperinci

MEMAHAMI ALIRAN-ALIRAN ILMU KALAM DAN TOKOH-TOKOHNYA

MEMAHAMI ALIRAN-ALIRAN ILMU KALAM DAN TOKOH-TOKOHNYA 2 MEMAHAMI ALIRAN-ALIRAN ILMU KALAM DAN TOKOH-TOKOHNYA AYO MERENUNGKAN Sumber: misaimerah.blogspot.com Perbedaan pasti ada, tapi menghina perbedaan adalah perilaku tercela AYO MENANYA Pokok-pokok aliran

Lebih terperinci

KHAWARIJ, MURJI AH, JABARIYAH, DAN QADARIYAH DALAM ILMU KALAM

KHAWARIJ, MURJI AH, JABARIYAH, DAN QADARIYAH DALAM ILMU KALAM KHAWARIJ, MURJI AH, JABARIYAH, DAN QADARIYAH DALAM ILMU KALAM KHAWARIJ, MURJI AH, JABARIYAH, DAN QADARIYAH DALAM ILMU KALAM PENDAHULUAN Permulaan dari perpecahan umat Islam, boleh dikatakan sejak wafatnya

Lebih terperinci

PENGANTAR ILMU KALAM. Muttaqin Choiri

PENGANTAR ILMU KALAM. Muttaqin Choiri PENGANTAR ILMU KALAM Muttaqin Choiri Kata Orang Tidak ada suatu cabang ilmu yang di dalamnya paling banyak pertentangan dan paling banyak perbedaan pendapat selain Ilmu Kalam (Hassan Hanafi) Ilmu Kalam

Lebih terperinci

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Dasar Pertimbangan Hakim Mahkamah Agung Terhadap Putusan Waris Beda Agama Kewarisan beda agama

Lebih terperinci

KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM

KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM DR. Ramlan Yusuf Rangkuti, M.A. Disampaikan Pada Mata Ajar Agama Islam Pogram BHP 2 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara A. Filsafat Ketuhanan dalam Islam Siapakah

Lebih terperinci

Surat Untuk Kaum Muslimin

Surat Untuk Kaum Muslimin Surat Untuk Kaum Muslimin Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

BAB II TEOLOGI ISLAM. diartikan sebagai doktrin-doktrin atau keyakinan-keyakinan tentang Allah

BAB II TEOLOGI ISLAM. diartikan sebagai doktrin-doktrin atau keyakinan-keyakinan tentang Allah BAB II TEOLOGI ISLAM A. Pengertian Teologi Islam Teologi berasal dari kata theos dan logos. Theos berarti Tuhan, Allah, sedangkan logos berarti ilmu, wacana. Dengan kata lain, bahwa teologi merupakan ilmu

Lebih terperinci

Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar

Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Pada bagian terakhir ini penulis berusaha untuk menyimpulkan dari

BAB V PENUTUP. Pada bagian terakhir ini penulis berusaha untuk menyimpulkan dari BAB V PENUTUP Pada bagian terakhir ini penulis berusaha untuk menyimpulkan dari berbagai permasalahan yang telah diuraikan secara panjang lebar, guna untuk mempermudah dalam memahami isi yang terkandung

Lebih terperinci

Tiga Yang Diridhai Allah dan Tiga Yang Dia Benci

Tiga Yang Diridhai Allah dan Tiga Yang Dia Benci Tiga Yang Diridhai Allah dan Tiga Yang Dia Benci Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Perjanjian Aqabah I. Pada tahun ke-12 kenabian, bertepatan dengan tahun 621 M, Nabi. Muhammad saw. menemui rombongan haji dari Yatsrib.

Perjanjian Aqabah I. Pada tahun ke-12 kenabian, bertepatan dengan tahun 621 M, Nabi. Muhammad saw. menemui rombongan haji dari Yatsrib. Perjanjian Aqabah I Pada tahun ke-12 kenabian, bertepatan dengan tahun 621 M, Nabi Muhammad saw. menemui rombongan haji dari Yatsrib. Rombongan haji tersebut berjumlah sekitar 12 orang. Kepada mereka Nabi

Lebih terperinci

KRITIK TERHADAP ALIRAN AL MATURIDIYAH

KRITIK TERHADAP ALIRAN AL MATURIDIYAH KRITIK TERHADAP ALIRAN AL MATURIDIYAH MAKALAH Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah : Ilmu Tauhid Dosen Pengampu : Drs. A. Ghofir Romas Disusun oleh : Najib Afif Muamar (1501026157) Muhammad Kafi (1501026158)

Lebih terperinci

Istiqomah. Khutbah Pertama:

Istiqomah. Khutbah Pertama: Istiqomah Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????..???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed TAWASSUL Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed Setelah kita mengetahui bahaya kesyirikan yang sangat besar di dunia dan akhirat, kita perlu mengetahui secara rinci bentuk-bentuk kesyirikan yang banyak terjadi

Lebih terperinci

RESUME. MATA KULIAH STUDI ISLAM BAB I s.d. BAB VI. oleh: Muhammad Zidny Naf an ( / TI 1C)

RESUME. MATA KULIAH STUDI ISLAM BAB I s.d. BAB VI. oleh: Muhammad Zidny Naf an ( / TI 1C) RESUME MATA KULIAH STUDI ISLAM BAB I s.d. BAB VI oleh: Muhammad Zidny Naf an (107091002928 / TI 1C) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS dan TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

Lebih terperinci

Al-Matiin, Yang Maha Kokoh

Al-Matiin, Yang Maha Kokoh Al-Matiin, Yang Maha Kokoh Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:?????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang MAJLIS TAFSIR AL-QUR AN (MTA) PUSAT http://www.mta-online.com e-mail : humas_mta@yahoo.com Fax : 0271 661556 Jl. Serayu no. 12, Semanggi 06/15, Pasarkliwon, Solo, Kode Pos 57117, Telp. 0271 643288 Ahad,

Lebih terperinci

IMA>MIYAH TENTANG HUKUM MENERIMA HARTA WARISAN DARI

IMA>MIYAH TENTANG HUKUM MENERIMA HARTA WARISAN DARI BAB IV ANALISIS TERHADAP PANDANGAN IMAM SYAFI I DAN SYI> AH IMA>MIYAH TENTANG HUKUM MENERIMA HARTA WARISAN DARI PEWARIS NON MUSLIM A. Persamaan Pandangan Imam Syafi i dan Syi> ah Ima>miyah tentang Hukum

Lebih terperinci

Allah Al-Ghalib (Maha Menang) dan An-Nashir (Maha Penolong)

Allah Al-Ghalib (Maha Menang) dan An-Nashir (Maha Penolong) Allah Al-Ghalib (Maha Menang) dan An-Nashir (Maha Penolong) Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:???????????????????????????????????????

Lebih terperinci

ALIRAN-ALIRAN TEOLOGI DALAM ISLAM

ALIRAN-ALIRAN TEOLOGI DALAM ISLAM ALIRAN-ALIRAN TEOLOGI DALAM ISLAM (Perang Shiffin dan Implikasinya Bagi Kemunculan Kelompok Khawarij dan Murjiah) Muhammad Sabli 1 Abstrak Al-Qur an merupakan kitab suci agama Islam mengajak untuk berfikir,

Lebih terperinci

Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya

Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Aqidah beliau tentang tauhid (Pengesaan Allah) dan tentang tawassul syar i serta kebatilan taw assul bid i

Aqidah beliau tentang tauhid (Pengesaan Allah) dan tentang tawassul syar i serta kebatilan taw assul bid i Pertama Aqidah beliau tentang tauhid (Pengesaan ) dan tentang tawassul syar i serta kebatilan taw assul bid i 1. Imam Abu Hanifah berkata: Tidak pantas bagi seorang untuk berdia kepada kecuali dengan asma.

Lebih terperinci

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan Tauhid untuk Anak Tingkat 1 Oleh: Dr. Saleh As-Saleh Alih bahasa: Ummu Abdullah Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary Desain Sampul: Ummu Zaidaan Sumber: www.understand-islam.net Disebarluaskan melalui:

Lebih terperinci

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam *Biografi Singkat Empat Imam Besar dalam Dunia Islam* *Imam Hanafi (80-150 H)* Beliau dilahirkan pada tahun 80 H dan meninggal dunia di Bagdad pada tahun

Lebih terperinci

PENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT

PENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT PENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT Ditulis oleh: Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak Paham Asy ariyah sangat kental sekali dalam tubuh umat Islam dan akidah tersebut terus menyebar di tengah kaum muslimin.

Lebih terperinci

Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim

Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Restu Nur Karimah, 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Restu Nur Karimah, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam mempelajari suatu agama, aspek yang pertama dipertimbangkan sekaligus harus dikaji ialah konsep ketuhanannya. Dari konsep ketuhanan, akan diketahui

Lebih terperinci

ULANGAN HARIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

ULANGAN HARIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI ULANGAN HARIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI 1. Khulafaurrasyidin yang terakhir adalah a. Abu kabar as Siddiq b. Umar bin khatab c. Ali bin abi thalib d. Abdurrahman bi auf e. Usman bin affan 2. Daulah

Lebih terperinci

Ilmu Kalam etimologi terminologi

Ilmu Kalam etimologi terminologi Ilmu Kalam Secara etimologi, ilmu kalam berasal dari kata kalam, yang berarti kata-kata. Kata-kata di sini dimaksudkan sebagai katakata (firman) Allah. Jadi ilmu kalam merupakan ilmu yang membicarakan

Lebih terperinci

Renungan Pergantian Tahun

Renungan Pergantian Tahun Renungan Pergantian Tahun Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????[???????:102].?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????[??????:1].??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????[???????:70-71].??????:

Lebih terperinci

Kedudukan Tauhid Dalam Kehidupan Seorang Muslim

Kedudukan Tauhid Dalam Kehidupan Seorang Muslim Kedudukan Tauhid Dalam Kehidupan Seorang Muslim Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

BAB IV Persamaan dan Perbedaan Dari Murji ah dan Mu tazilah.

BAB IV Persamaan dan Perbedaan Dari Murji ah dan Mu tazilah. BAB IV Persamaan dan Perbedaan Dari Murji ah dan Mu tazilah. Murjiah dan Mu tazilah sebagai aliran kalam (teologi), mempunyai cara pandang yang berbeda tentang orang-orang yang menerima peristiwa tahkim.

Lebih terperinci

Tauhid Menghapuskan Seluruh Dosa

Tauhid Menghapuskan Seluruh Dosa Tauhid Menghapuskan Seluruh Dosa Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : : [ ] E٤٨٤ J٤٧٧ W F : : MENGHORMATI ORANG LAIN "Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang tua dan tidak menyayangi yang muda dari kami." Orang yang paling pantas dihormati dan dihargai

Lebih terperinci

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:

Lebih terperinci

Sifat-Sifat Ibadah Yang Benar

Sifat-Sifat Ibadah Yang Benar Sifat-Sifat Ibadah Yang Benar Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB V PENUTUP Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melalui pembahasan dan analisis dari bab I sampai bab IV, maka ada beberapa hal yang sekiranya perlu penulis tekankan untuk menjadi kesimpulan dalam skripsi ini, yaitu

Lebih terperinci

Al-Ilmu, ILMU MENDAHULUI AMAL Pentingnya menggali ilmu sebagai awal pelaksanaan amalan Ibadah Dirangkum oleh : Yulia Dwi Indriani

Al-Ilmu, ILMU MENDAHULUI AMAL Pentingnya menggali ilmu sebagai awal pelaksanaan amalan Ibadah Dirangkum oleh : Yulia Dwi Indriani Al-Ilmu, ILMU MENDAHULUI AMAL Pentingnya menggali ilmu sebagai awal pelaksanaan amalan Ibadah Dirangkum oleh : Yulia Dwi Indriani Dalam sejarah Islam, para ulama terbiasa menghafal 30 juz Al-Quran sejak

Lebih terperinci

UKHUWAH ISLAMIYYAH Oleh : Agus Gustiwang Saputra

UKHUWAH ISLAMIYYAH Oleh : Agus Gustiwang Saputra UKHUWAH ISLAMIYYAH Oleh : Agus Gustiwang Saputra Hukum Ukhuwah Islamiyyah (Persaudaan sesama muslim) adalah : WAJIB dan TAFARRUQ (berpecah belah) adalah HARAM. Allah berfirman : Sesungguhnya orang-orang

Lebih terperinci

Perjuangan Nabi di Kota Madinah dalam Menegakan Agama Islam

Perjuangan Nabi di Kota Madinah dalam Menegakan Agama Islam Perjuangan Nabi di Kota Madinah dalam Menegakan Agama Islam Kelompok 2 Arum Suci Alfiani Innesyifa Haqien Syifa Fatimah Azzahra Keadaan Masyarakat Madinah sebelum Islam Terdapat suku Aus dan suku Khazraj,

Lebih terperinci

SOAL UJI COBA HASIL BELAJAR PAI

SOAL UJI COBA HASIL BELAJAR PAI 141 LAMPIRAN XII SOAL UJI COBA HASIL BELAJAR PAI Perkembangan Ilmu Pengetahuan Hingga Daulah Abbasiyah Nama : Waktu : 2x 45 menit Kelas : Semester : II (Genap) Mulailah bekerja dengan membaca basmallah!

Lebih terperinci

FIQHUL IKHTILAF (MEMAHAMI DAN MENYIKAPI PERBEDAAN DAN PERSELISIHAN) Oleh : Ahmad Mudzoffar Jufri

FIQHUL IKHTILAF (MEMAHAMI DAN MENYIKAPI PERBEDAAN DAN PERSELISIHAN) Oleh : Ahmad Mudzoffar Jufri FIQHUL IKHTILAF (MEMAHAMI DAN MENYIKAPI PERBEDAAN DAN PERSELISIHAN) Oleh : Ahmad Mudzoffar Jufri MACAM-MACAM IKHTILAF (PERBEDAAN) 1. Ikhtilaful qulub (perbedaan dan perselisihan hati) yang termasuk kategori

Lebih terperinci

Dr. Munawar Rahmat, M.Pd.

Dr. Munawar Rahmat, M.Pd. MAKNA AGAMA ISLAM Dr. Munawar Rahmat, M.Pd. NIP: 19580128.198612.1.001 PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 23 September

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM AL-QURAN TELAAH PENDIDIKAN ISLAM

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM AL-QURAN TELAAH PENDIDIKAN ISLAM BAB IV ANALISIS TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM AL-QURAN TELAAH PENDIDIKAN ISLAM A. Hakikat Toleransi dalam Al-Quran Telaah Pendidikan Islam Allah telah membimbing manusia kepada toleransi melalui

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Alhamdulillah penulis merafa kan syukur ke hadrat Allah SWT yang telah

BAB V PENUTUP. Alhamdulillah penulis merafa kan syukur ke hadrat Allah SWT yang telah BAB V PENUTUP Alhamdulillah penulis merafa kan syukur ke hadrat Allah SWT yang telah memberikan pertolongan sehingga berjaya menyelesaikan disertasi ini. Disertasi ini akan ditutup dengan kesimpulan dan

Lebih terperinci

ASAS-ASAS ISLAM. Agama Islam Iman & Taat Kenabian Pentafsiran Iman Ibadat-ibadat Agama & Syariah Hukum Syariah

ASAS-ASAS ISLAM. Agama Islam Iman & Taat Kenabian Pentafsiran Iman Ibadat-ibadat Agama & Syariah Hukum Syariah ASAS-ASAS ISLAM Agama Islam Iman & Taat Kenabian Pentafsiran Iman Ibadat-ibadat Agama & Syariah Hukum Syariah Agama lain Nama seseorang/umat Agama Masehi (Al-Maseh) Agama Budha (Gautama) Zarathustra (Zarathustra)

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Teosofi Islam dalam tataran yang sederhana sudah muncul sejak abad 9 M.

BAB V KESIMPULAN. Teosofi Islam dalam tataran yang sederhana sudah muncul sejak abad 9 M. BAB V KESIMPULAN Teosofi Islam dalam tataran yang sederhana sudah muncul sejak abad 9 M. Dasar-dasar teosofi tumbuh bersamaan dan bercampur dalam perkembangan teoriteori tasawuf; filsafat; dan --dalam

Lebih terperinci

3 Wasiat Agung Rasulullah

3 Wasiat Agung Rasulullah 3 Wasiat Agung Rasulullah Dalam keseharian kita, tidak disangsikan lagi, kita adalah orang-orang yang senantiasa berbuat dosa menzalimi diri kita sendiri, melanggar perintah Allah atau meninggalkan kewajiban

Lebih terperinci

Surat Edaran Departemen Agama. No: D/BA.01/4865/1983 Tanggal: 5 Desember 1983 Tentang: HAL IKHWAL MENGENAI GOLONGAN SYI AH

Surat Edaran Departemen Agama. No: D/BA.01/4865/1983 Tanggal: 5 Desember 1983 Tentang: HAL IKHWAL MENGENAI GOLONGAN SYI AH Surat Edaran Departemen Agama No: D/BA.01/4865/1983 Tanggal: 5 Desember 1983 Tentang: HAL IKHWAL MENGENAI GOLONGAN SYI AH 1. PENDAHULUAN Timbulnya golongan-golongan di kalangan Islam dimulai sejak wafatnya

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Pemikiran Kiai Said Aqil Siroj tidak terlepas dari Nahdltul Ulama dalam

BAB V PENUTUP. 1. Pemikiran Kiai Said Aqil Siroj tidak terlepas dari Nahdltul Ulama dalam BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Pemikiran Kiai Said Aqil Siroj tidak terlepas dari Nahdltul Ulama dalam mengkontruks Ahl al - Sunnah wal Al Jama ah, oleh karena itu perlu disimpulkan pemikiran Nahdlatul

Lebih terperinci

Memahami Takdir Secara Adil

Memahami Takdir Secara Adil Memahami Takdir Secara Adil Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Luasnya Rahmat (kasih sayang) Allah Subhanahu wa Ta ala

Luasnya Rahmat (kasih sayang) Allah Subhanahu wa Ta ala Luasnya Rahmat (kasih sayang) Allah Subhanahu wa Ta ala Zalim kepada diri sendiri, yaitu dengan mengerjakan maksiat besar maupun kecil, karena saat ia berbuat maksiat, sama saja hendak menganiaya dirinya

Lebih terperinci

Perintah Pertama di Dalam Alquran

Perintah Pertama di Dalam Alquran Perintah Pertama di Dalam Alquran Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN

KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN 2016-2017 Jenis Madrasah : Madrasah Aliyah Bentuk Tes : Pilhan Ganda Program : Keagamaan Jumlah soal : 50 butir Mata Pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Ghazali (w M) adalah salah satu tokoh pemikir paling populer bagi

BAB I PENDAHULUAN. Al-Ghazali (w M) adalah salah satu tokoh pemikir paling populer bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Al-Ghazali (w. 1111 M) adalah salah satu tokoh pemikir paling populer bagi umat Islam hingga saat ini. Montgomerry Watt (Purwanto dalam pengantar Al- Ghazali,

Lebih terperinci

MURJIAH. Kesesatan, Bahaya dan Pengaruh Buruk Murjiah

MURJIAH. Kesesatan, Bahaya dan Pengaruh Buruk Murjiah Mata Kuliah : Madzahib Fiqh wa Aqidah MURJIAH Kesesatan, Bahaya dan Pengaruh Buruk Murjiah Kaum murjiah pada mulanya merupakan golongan yang tidak mau ikut campur dalam pertentangan-pertentangan yang terjadi

Lebih terperinci