NAMA MATA KULIAH : HUKUM DAGANG STATUS MATA KULIAH : WAJIB KODE MATA KULIAH : HKT 4004 JUMLAH SKS : 4

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "NAMA MATA KULIAH : HUKUM DAGANG STATUS MATA KULIAH : WAJIB KODE MATA KULIAH : HKT 4004 JUMLAH SKS : 4"

Transkripsi

1 A. IDENTITAS MAT A KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM DAGANG STATUS MATA KULIAH : WAJIB KODE MATA KULIAH : HKT 4004 JUMLAH SKS : 4 SILABI B. DESKRIPSI MAT A KULIAH merupakan mata kuliah yang membahas mengenai ruang lingkup, sejarah, pengaturan, subyek dan obyek Dag penyelesaian hukum apabila terjadi sengketa dagang. C. KOMPETENSI MATA KULIAH Mahasiswa mampu memahami dan menganalisis permasalahan dalam H D. LEVEL KOMPETENSI 1. LEVEL KOMPETENSI I : Pendahuluan Urgensi 2. LEVEL KOMPETENS I I : Pengertian dan Sejarah H a. Definisi dan pengertian umum dalam Hu b. Asas-asas dalam c. Hubungan antara hukum d Perdata d. Sejarah : (1) Abad ke VI di Romawi (2) Abad ke XVI di Perancis (3) Abad ke XVIII di Belanda dan di Hind (4) Perkembangan di In 3. LEVEL KOMPETENSI III : Subyek dan Obyek a. Pengertian Subyek dan Obyek (1) Pengertian Subyek (2) Klasifikasi Subyek (3) Pengertian Obyek (4) Klasifikasi Obyek b. Subyek (1) Pengertian Subjek (2) Klasifikasi Subyek c. Obyek

2 (2) Komisioner; (3) Ekspeditur; (4) Pialang Pasar Modal. a. Pengertian Jual Beli dan Jual Beli b. Kekhususan dalam Jual Beli Pernia d. Implementasi Jual Beli Perniagaan (1) Cara Pembayaran dalam Jual B (2) Mekanisme Letter of Credit (L/C (3) Cara Pengiriman dan Penye (International Commercial Term 5. LEVEL KOMPETENSI V : JUAL BELI PERNIAGAAN c. Pengaturan Jual Beli Perniagaan dalam Jual Beli Perniagaan (4) Tinjauan khusus tentan a. Pengertian Umum dan Definisi Bad b. Dasar Badan Usaha di Indo (1) Badan Usaha yang tidak berba (2) Badan Usaha yang berbadan h e. Badan Usaha yang tidak berbadan (2) Commanditaire Vennootschap 6. LEVEL KOMPETENSI VI : B AD AN US AH A c. Perusahaan Perorangan dan Perdata d. Jenis-jenis Badan Usaha : (1) Firma f. Badan Usaha yang berbadan huku (1) Perseroan Terbatas (PT) : (2) Koperasi : (3) Yayasan (4) BUMN dan BUMD 7. LEVEL KOMPETENSI VII : Hak Kekayaan Intelektual (HKI) a. Pengertian HKI b. Teori Perlindungan HKI di Indonesia : related right) a) Merek;

3 (a) Pengertian Litigasi; (b) Jenis-jenis Litigasi; dan (c) Kekuatan Putusan (2) Non Litigasi : (a) Arbitrase; (b) Alternatif Penyelesaian Se a. Pengertian APS; b. Jenis-jenis APS ; dan c. Kekuatan Putus a. Pengertian dan Dasar Kepa e. Upaya terhadap Putusan P 9. LEVEL KOMPETENSI IX : KEPAILITAN b. Akibat hukum keputusan pailit; c. Pengurusan harta pailit; d. Pencocokan tagihan-tagihan; f. Berakhirnya kepailitan; g. Penundaan kewajiban pemba (PKPU); h. Perdamaian. 10. LEVEL KOMPETENSI IX : SURAT BERHARGA a. Pengertian, fungsi dan dasar berharga; b. Penggolongan surat berharga : (1) Berdasarkan Isi; (2) Berdasarkan Perikatan; (3) Berdasarkan dasar pengaturan (a) Surat berharga yang dia KUHD; (b) Surat Berharga yang diatur c. Para Pihak dan Dasar mengikat pi terlibat dalam penerbitan Surat Ber d. Hak dan kewajiban Para Pihak dalam penerbitan surat berharga. 11. LEVEL KOMPETENSI X : ASUR ANSI a. Pengertian Umum dan Dasar Huku b. Asas-asas dan Syarat Sahn Asuransi; c. Risiko, Kepentingan dan Premi dal d. Polis Asuransi; e. Pembagian dan macam-macam as f. Asuransi Rangkap dan Asur

4 e. Hak dan Kewajiban Para Pengangkutan f. Tanggung jawab Pengang Pengangkutan DAFTAR REFERENSI 1. Abdul Kadir Muhammad, 1996, Perseroan Indonesia, Citra Bandung , 1993, tentang Surat-Surat B Aditya Bakti, Bandung , 2006, Asuransi Indonesia, Citra Aditya B 4. Adi Sulistiyono, 1996, Implikasi Disepakatinya GATT-PU dalam Bidang H Di Indonesia, FH-UNS Surakarta. 5. Agnes Toer dkk, 1995, Arbitrase di Indonesia, Ghalia, Jakarta. 6. Chatamarajid Ais, 2004, Menyingkap Tabir Perseroan, Citra Aditya Bakti, 7. HMN. Purwosutjipto,1992, Pengertian Pokok Indone Djambatan, Jakarta. 8. Djoko Prakoso, 1997, Asuransi Indonesia, Rineka Cipta, Jakarta. 9. Hartono Hadi Suprapto, 1991, Kredit Berdokumen, Liberty, Yogyakarta. 10. Huala Adolf, A. Chandrawulan, 1995, Masalah-masalah Dalam Internasional, Rajawali Press, Jakarta. 11. Jasso Winarto, 1999, Pasar Modal Indonesia, Jakarta. 12. Man Suparman, Kepailitan dan Penundaan Kewajiban pembayara 13. M. Irsan Nasarudin & Indra Surya, 2001, Aspek Pasar Modal Indo 14. Muhammad Djumhana, R. Djubaedillah, 1997, Hak Milik Intelektual (Seja Prakteknya Di Indonesia), Citra Aditya Bakti, Bandung. 15. Muhammad Djumhana, 1995, Perbankan Di Indonesia, Citra Bandung. 16. Munir Fuady, 1996, Bisnis Jilid 1-3, Citra Aditya Bakti, Bandung , 2000, Jaminan Fidusia, Citra Aditya Bakti, Bandung , 2010, Pailit dalam Teori dan Praktek, Citra Aditya B , 2005, Pengantar Bisnis, Citra Aditya Bakti, Bandun 20. Ralph Falsom International Business Transaction. St. Paul, Minnes 21. Retnowulan Sutantio, 1995, Kapita Selekta Ekonomi, IKAHI. 22. Richard Burton Simatupang, 1996, Aspek Dalam Bisnis, Rineka C 23. R. Sukardono, Pengantar, 24. Sanusi Bintang & Dahlan, 2000, Pokok-Pokok Ekonomi dan Bisn Bakti, Bandung. 25. Sentosa Sembiring, 2008,, Citra Aditya Bakti, Bandung. 26. Soedjono Dirdjosisworo, Pengantar Internasional Refika Aditama. 27. Sudargo Gautama, 1991, dan Arbitrase Internasional, Cit

5 SATU AN AC AR A PERKULIAH AN (S AP) A. IDENTITAS MAT A KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM DAGANG STATUS MATA KULIAH : WAJIB KODE MATA KULIAH : HKT 4004 JUMLAH SKS : 4 B. DESKRIPSI MATA KULIAH merupakan mata kuliah yang membahas mengenai ruang lingkup, sejarah, pengaturan, subyek dan obyek Dag penyelesaian hukum apabila terjadi sengketa dagang. C. KOMPETENSI MATA KULIAH Mahasiswa mampu memahami dan menganalisis permasalahan dalam H D. LEVEL KOMPETENSI 1. LEVEL KOMPETENSI I : Pendahuluan Urgensi 2. LEVEL KOMPETENS I I : Pengertian dan Sejarah H a. Definisi dan pengertian umum dalam Hu b. Asas-asas dalam c. Hubungan antara hukum d Perdata d. Sejarah : (1) Abad ke VI di Romawi (2) Abad ke XVI di Perancis (3) Abad ke XVIII di Belanda dan di Hind (4) Perkembangan di In 3. LEVEL KOMPETENSI III : Subyek dan Obyek a. Pengertian Subyek dan Obyek (1) Pengertian Subyek (2) Klasifikasi Subyek (3) Pengertian Obyek (4) Klasifikasi Obyek b. Subyek (1) Pengertian Subjek (2) Klasifikasi Subyek c. Obyek

6 (2) Komisioner; (3) Ekspeditur; (4) Pialang Pasar Modal. a. Pengertian Jual Beli dan Jual Beli b. Kekhususan dalam Jual Beli Pernia d. Implementasi Jual Beli Perniagaan (1) Cara Pembayaran dalam Jual B (2) Mekanisme Letter of Credit (L/C (3) Cara Pengiriman dan Penye (International Commercial Term 5. LEVEL KOMPETENSI V : JUAL BELI PERNIAGAAN c. Pengaturan Jual Beli Perniagaan dalam Jual Beli Perniagaan (4) Tinjauan khusus tentan a. Pengertian Umum dan Definisi Bad b. Dasar Badan Usaha di Indo (1) Badan Usaha yang tidak berba (2) Badan Usaha yang berbadan h e. Badan Usaha yang tidak berbadan (2) Commanditaire Vennootschap 6. LEVEL KOMPETENSI VI : B AD AN US AH A c. Perusahaan Perorangan dan Perdata d. Jenis-jenis Badan Usaha : (1) Firma f. Badan Usaha yang berbadan huku (1) Perseroan Terbatas (PT) : (2) Koperasi : (3) Yayasan (4) BUMN dan BUMD 7. LEVEL KOMPETENSI VII : Hak Kekayaan Intelektual (HKI) a. Pengertian HKI b. Teori Perlindungan HKI di Indonesia : related right) a) Merek;

7 (a) Pengertian Litigasi; (b) Jenis-jenis Litigasi; dan (c) Kekuatan Putusan (2) Non Litigasi : (a) Arbitrase; (b) Alternatif Penyelesaian Se a. Pengertian APS; b. Jenis-jenis APS ; dan c. Kekuatan Putu a. Pengertian dan Dasar Kepa e. Upaya terhadap Putusan P 9. LEVEL KOMPETENSI IX : KEPAILITAN b. Akibat hukum keputusan pailit; c. Pengurusan harta pailit; d. Pencocokan tagihan-tagihan; f. Berakhirnya kepailitan; g. Penundaan kewajiban pemba (PKPU); h. Perdamaian. 10. LEVEL KOMPETENSI IX : SURAT BERHARGA a. Pengertian, fungsi dan dasar berharga; b. Penggolongan surat berharga : (1) Berdasarkan Isi; (2) Berdasarkan Perikatan; (3) Berdasarkan dasar pengaturan (a) Surat berharga yang dia KUHD; (b) Surat Berharga yang diatur c. Para Pihak dan Dasar mengikat pi terlibat dalam penerbitan Surat Ber d. Hak dan kewajiban Para Pihak dalam penerbitan surat berharga. 11. LEVEL KOMPETENSI X : ASUR ANSI a. Pengertian Umum dan Dasar Huku b. Asas-asas dan Syarat Sahn Asuransi; c. Risiko, Kepentingan dan Premi dal d. Polis Asuransi; e. Pembagian dan macam-macam as f. Asuransi Rangkap dan Asur

8 e. Hak dan Kewajiban Para Pengangkutan f. Tanggung jawab Pengang Pengangkutan E. 1. Mata Kuliah: LEVEL KOMPETENSI I PENGERTIAN D N SEJARAH HUKUM DAG ANG Minggu I / Pertemuan ke Kontrak Belajar dan Silabi Urgensi a. Pengenalan tujuan, maksud dan metode serta Ruang li perkuliahan. b. Mahasiswa dapat memahami tentang urgensi hukum dagan a. Mahasiswa dapat menjelaskan pentingnya b. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami serta menyesua dengan pola pembelajaran b. Diskusi; c. Penugasan pengumpulan bahan/materi sebagai referensi m kuliah EVALUASI : Keaktifan mahasiswa dalam mengikuti kuliah dan berdiskusi dija salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur I (T1)

9 E. 2. Mata Kuliah: LEVEL KOMPETENSI II PENGERTIAN HUKUM DAG ANG Minggu I Pertemuan k a. Definisi dan pengertian umum dalam b. Asas-asas dalam c. Hubungan antara hukum dengan Perdata a. Mahasiswa dapat memahami definisi dan pengertian u dalam b. Mahasiswa dapat memahami asas-asas dalam Dag c. Mahasiswa dapat memahami hubungan antara hukum D dengan Perdata a. Mahasiswa dapat menjelaskan definisi dan pengertian dalam b. Mahasiswa dapat menjelaskan asas-asas dalam Da c. Mahasiswa dapat menjelaskan hubungan antara hukum D dengan Perdata b. Diskusi. EVALUASI : Keaktifan mahasiswa dalam mengikuti kuliah dan berdiskusi dija salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur I (T1) BAH AN PUSTAK A: R.Soekardono, Indonesia

10 a. Abad ke VI di Romawi b. Abad ke XVI di Perancis c. Abad ke XVIII di Belanda dan di Hindia Belanda d. Perkembangan di Indonesia a. Mahasiswa memahami sejarah perkembangan D sejak jaman Romawi b. Mahasiswa memahami perkembangan Dagan Indonesia. a. Mahasiswa dapat menjelaskan sejarah perkembangan H sejak jaman Romawi. b. Mahasiswa dapat menjelaskan berlakunya Daga Indonesia b. Diskusi EVALUASI : Keaktifan mahasiswa dalam mengikuti kuliah dan berdiskusi dija salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur I (T1) BAH AN PUSTAK A: R.Soekardono, Indonesia H.M.N Purwosutjipto, Pengertian Pokok Indonesia, 1; Pengetahuan Dasar. Achmad Ichsan, Sentosa Sembiring,,

11 a. Pengertian Subyek dan Obyek (1) Pengertian Subyek (2) Klasifikasi Subyek (3) Pengertian Obyek (4) Klasifikasi Obyek b. Subyek (1) Pengertian Subjek (2) Klasifikasi Subyek a. Mahasiswa mampu memahami tentang pengertian subye obyek hukum. b. Mahasiswa mampu memahami tentang subyek hukum daga a. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pengertian subye obyek hukum. b. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang subyek hukum dag b. Diskusi; EVALUASI : Keaktifan mahasiswa dalam mengikuti kuliah dan berdiskusi dija salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur I (T1) BAH AN PUSTAK A: R.Soekardono, Indonesia H.M.N Purwosutjipto, Pengertian Pokok Indonesia, 1; Pengetahuan Dasar.

12 Obyek (1) Pengertian Obyek (2) klasifikasi Obyek a. Mahasiswa mampu memahami tentang pengertian obyek dagan b. Mahasiswa mampu memahami tentang klasifikasi obyek dagan a. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pengertian obyek dag b. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang klasifikasi obyek daga b. Diskusi; EVALUASI : Keaktifan mahasiswa dalam mengikuti kuliah dan berdiskusi dija salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur I (T1) BAHAN PUSTAKA: R.Soekardono, Indonesia H.M.N Purwosutjipto, Pengertian Pokok Indonesia, 1; Pengetahuan Dasar. Achmad Ichsan, Sentosa Sembiring,, Subekti, Pokok-pokok Perdata

13 . a. Pengertian Perantara ; b. Pengaturan Perantara dagang; (1) Diatur dalam KUHD; (2) Diatur diluar KUHD. c. Hak dan Kewajiban Perantara ; a. Mahasiswa mampu memahami tentang pengertian pera dagang. b. Mahasiswa mampu memahami tentang pengaturan hukum pera dagang. c. Mahasiswa mampu memahami tentang hak dan kewajiban pera dagang. a. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pengertian pera c. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang hak dan kew dagang. b. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pengaturan h perantara dagang. perantara dagang. b. Diskusi; EVALUASI : Keaktifan mahasiswa dalam mengikuti kuliah dan berdiskusi dija salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur I (T1) BAH AN PUSTAK A: R.Soekardono, Indonesia H.M.N Purwosutjipto, Pengertian Pokok Indonesia, 1; Pengetahuan Dasar.

14 E. 7. Mata Kuliah: LEVEL KOMPETENSI IV BAD AN PER ANTAR A Minggu IV Pertemuan k Jenis-jenis Perantara ; (1) Makelar; (2) Komisioner; (3) Ekspeditur; (4) Pialang Pasar Modal. Mahasiswa mampu memahami tentang jenis-jenis perantara d yang antara lain meliputi : makelar, komisioner, ekspeditur dan p pasar modal. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang jenis-jenis perantara d yang antara lain meliputi : makelar, komisioner, ekspeditur dan p pasar modal. b. Diskusi; EVALUASI : Keaktifan mahasiswa dalam mengikuti kuliah dan berdiskusi dija salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur I (T1) BAH AN PUSTAK A: R.Soekardono, Indonesia H.M.N Purwosutjipto, Pengertian Pokok Indonesia, 1; Pengetahuan Dasar.

15 a. Pengertian Jual Beli dan Jual Beli Perniagaan b. Kekhususan dalam Jual Beli Perniagaan c. Pengaturan Jual Beli Perniagaan a. Mahasiswa dapat memahami tentang pengertian jual beli da beli perniagaan. b. Mahasiswa dapat memahami tentang kekhususan dalam jua perniagaan. c. Mahasiswa dapat memahami tentang pengaturan jual perniagaan. a. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang pengertian jual beli da beli perniagaan. b. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang kekhususan dalam ju perniagaan. c. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang pengaturan jual perniagaan. b. Diskusi; EVALUASI : Keaktifan mahasiswa dalam mengikuti kuliah dan berdiskusi dija salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur I (T1) BAH AN PUSTAK A: R.Soekardono, Indonesia H.M.N Purwosutjipto, Pengertian Pokok Indonesia,

16 Implementasi Jual Beli Perniagaan (1) Cara Pembayaran dalam Jual Beli Perniagaan (2) Mekanisme Letter of Credit (L/C) (3) Cara Pengiriman dan Penyerahan Barang dalam Jual Perniagaan (4) Tinjauan khusus tentang Incoterms (International Comm Terms) Mahasiswa mampu memahami Imple mentasi Jual Beli Pernia antara lain mengenai : (1) Cara Pembayaran dalam Jual Beli Perniagaan (2) Mekanisme Letter of Credit (L/C) (3) Cara Pengiriman dan Penyerahan Barang dalam Jual Perniagaan (4) Tinjauan khusus tentang Incoterms (International Comm Terms) Mahasiswa mampu menjelaskan Implementasi Jual Beli Pernia antara lain mengenai : (1) Cara Pembayaran dalam Jual Beli Perniagaan (2) Mekanisme Letter of Credit (L/C) (3) Cara Pengiriman dan Penyerahan Barang dalam Jual Perniagaan (4) Tinjauan khusus tentang Incoterms (International Comm Terms) b. Diskusi; EVALUASI : Keaktifan mahasiswa dalam mengikuti kuliah dan berdiskusi dija salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur I (T1)

17 BAH AN PUSTAK A: Munir Fuadi, Pengantar Bisnis R.Soekardono, Indonesia H.M.N Purwosutjipto, Pengertian Pokok Indonesia, Achmad Ichsan, Subekti, Pokok-pokok Perdata Farida Hasyim, E.10 Mata Kuliah: LEVEL KOMPETENSI VI BAD AN US AH A Minggu V Pertemuan k a. Pengertian Umum dan Definisi Badan Usaha b. Dasar Badan Usaha di Indonesia c. Perusahaan Perorangan dan Persekutuan Perdata a. Mahasiswa mampu memahami tentang pengertian umum definisi Badan Usaha b. Mahasiswa mampu memahami tentang dasar hukum Badan U di Indonesia c. Mahasiswa mampu memahami tentang Perusahaan Peroranga Persekutuan Perdata a. Mahasiswa dapat menjelaskan pentingnya b. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami serta menyesuaikan dengan pola pembelajaran b. Diskusi;

18 BAH AN PUSTAK A: Abdulkadir Muhammad, Perusahaan Indonesia Achmad Ichsan, Farida Hasyim, H.M.N Purwosutjipto, Pengertian Pokok Indonesia, ; Bentuk-bentuk Perusahaan. Sanusi Bintang & Dahlan, Pokok-Pokok Ekonomi dan Bisnis Subekti, Pokok-pokok Perdata E.11 Mata Kuliah: LEVEL KOMPETENSI VI BAD AN US AH A Minggu VI Pertemuan k a. Jenis-jenis Badan Usaha : (1) Badan Usaha yang tidak berbadan hokum (2) Badan Usaha yang berbadan hukum b. Badan Usaha yang tidak berbadan hukum : (1) Firma (2) Commanditaire Vennootschap (CV). a. Mahasiswa mampu memahami tentang jenis-jenis badan usaha b. Mahasiswa mampu memahami tentang Badan Usaha yang berbadan hukum. a. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang jenis-jenis badan usah b. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Badan Usaha yang berbadan hukum. b. Diskusi;

19 BAH AN PUSTAK A: Abdulkadir Muhammad, Perusahaan Indonesia Achmad Ichsan, Farida Hasyim, H.M.N Purwosutjipto, Pengertian Pokok Indonesia, ; Bentuk-bentuk Perusahaan. Sanusi Bintang & Dahlan, Pokok-Pokok Ekonomi dan Bisnis Subekti, Pokok-pokok Perdata E.12 Mata Kuliah: LEVEL KOMPETENSI VI BAD AN US AH A Minggu VI Pertemuan k Badan Usaha yang berbadan hukum Terbatas (PT) : yang berbentuk Pers Mahasiswa mampu memahami tentang Badan Usaha yang ber hukum, yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) : Mahasiswa mampu memahami tentang Badan Usaha yang berb hukum, yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) : b. Diskusi; EVALUASI : Keaktifan mahasiswa dalam mengikuti kuliah dan berdiskusi dija salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur I (T1)

20 BAH AN PUSTAK A: Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007, tentang Perseroan Terbata Abdulkadir Muhammad, Perusahaan Indonesia Achmad Ichsan, Farida Hasyim, H.M.N Purwosutjipto, Pengertian Pokok Indonesia, ; Bentuk-bentuk Perusahaan. Sanusi Bintang & Dahlan, Pokok-Pokok Ekonomi dan Bisnis Subekti, Pokok-pokok Perdata E.13 Mata Kuliah: LEVEL KOMPETENSI VI BAD AN US AH A Minggu VII / Pertemuan ke Badan Usaha yang berbadan hukum yang berbentuk: (1) Koperasi : (2) Yayasan (3) BUMN dan BUMD Mahasiswa mampu memahami tentang Badan Usaha yang berb hukum, antara lain meliputi : (1) Koperasi : (2) Yayasan (3) BUMN dan BUMD Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Badan Usaha yang ber hukum, antara lain meliputi : (1) Koperasi : (2) Yayasan (3) BUMN dan BUMD

21 BAH AN PUSTAK A: Abdulkadir Muhammad, Perusahaan Indonesia Achmad Ichsan, Farida Hasyim, H.M.N Purwosutjipto, Pengertian Pokok Indonesia, ; Bentuk-bentuk Perusahaan. Sanusi Bintang & Dahlan, Pokok-Pokok Ekonomi dan Bisnis Subekti, Pokok-pokok Perdata E.14 Mata Kuliah: LEVEL KOMPETENSI VII HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI) Minggu VII/ Pertemuan ke a. Pengertian HKI b. Teori Perlindungan HKI c. Ruang Lingkup, Pengertian dan Pengaturan HKI di Indonesia : (1) Copy Right (Hak Cipta) dan Hak-hak yang terkait dengan Cipta (Copy Right and related right a. Mahasiswa mampu memahami tentang Pengertian HKI b. Mahasiswa mampu memahami tentangteori Perlindungan HKI c. Mahasiswa mampu memahami Ruang Lingkup, Pengertian Pengaturan HKI di Indonesia : (1) Copy Right (Hak Cipta) dan Hak-hak yang terkait dengan Cipta (Copy Right and related right) a. Mahasiswa mampu memahami tentang Pengertian HKI b. Mahasiswa mampu memahami tentangteori Perlindungan HKI c. Mahasiswa mampu memahami Ruang Lingkup, Pengertian Pengaturan HKI di Indonesia : (1) Copy Right (Hak Cipta) dan Hak-hak yang terkait dengan Cipta (Copy Right and related right)

22 BAH AN PUSTAK A: Indonesia R.Soekardono, SH Pengertian Pokok Indonesia H.M.N Purwosutjipto, S Achmad Ichsan Pokok-pokok Perdata Subekti Muhammmad Djumhana, Djubaedillah, Hak Milik Intelektual (Se Teori dan Praktiknya di Indonesia) OK, Saidini, Aspek Hak Kekayaan Intelektual (Intell Property Rights) E.15 Mata Kuliah: LEVEL KOMPETENSI VII HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI) Minggu VIII/ Pertemuan ke (1) Hak Kekayaan Industri (Industrial Property Right) yang men bidang-bidang : a) Merek; b) Paten; c) Desain Industri; d) Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu e) Rahasia. (2) Persamaan dan Perbedaan Masing-masing Jenis HKI. (1) Mahasiswa dapat memahami Hak Kekayaan Industri (Ind Property Right) yang mencakup bidang-bidang : a) Merek; b) Paten; c) Desain Industri; d) Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu e) Rahasia. (2) Mahasiswa dapat memahami persamaan dan perbe masing-masing jenis HKI

23 b. Diskusi; EVALUASI : Keaktifan mahasiswa dalam mengikuti kuliah dan berdiskusi dija salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur I (T1) BAH AN PUSTAK A: Indonesia R.Soekardono, SH Pengertian Pokok Indonesia H.M.N Purwosutjipto, S Achmad Ichsan Pokok-pokok Perdata Subekti Muhammmad Djumhana, Djubaedillah, Hak Milik Intelektual (Se Teori dan Praktiknya di Indonesia) OK, Saidini, Aspek Hak Kekayaan Intelektual (Intell Property Rights) E.16 Mata Kuliah: LEVEL KOMPETENSI VIII PENYELESAIAN SENGKETA Minggu VIII/ Pertemuan ke a. Pengertian Sengketa ; b. Cara Penyelesaian Sengketa ; (1) Litigasi; (a) Pengertian Litigasi; (b) Jenis-jenis Litigasi; dan (c) Kekuatan Putusan Litigasi. (2) Non Litigasi : (a) Arbitrase; (b) Alternatif Penyelesaian Sengketa (APS) : a. Pengertian APS; b. Jenis-jenis APS ; dan c. Kekuatan Putusan APS.

24 a. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian penyelesaian sen dagang; b. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang cara Penyele Sengketa melalui litigasi dan non litigasi b. Diskusi; EVALUASI : Keaktifan mahasiswa dalam mengikuti kuliah dan berdiskusi dija salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur II (T2) BAHAN PUSTAKA: Undang-undang Nomor 30 tahun 1999, tentang Arbitrase dan Altern Penyelesaian Sengketa. Achmad Ichsan : Agnes Toer dkk, Arbitrase di Indonesia. Huala Adolf, A. Chandrawulan, Masalah-masalah D Perdagangan Internasional. Farida Hasyim, Purwosutjipto, H.M.N., Pengertian Pokok Indonesi 8Perwasitan, Kepailitan dan Penundaan Pembayaran Subekti : Pokok-pokok Perdata Sudargo Gautama, dan Arbitrase Internasional. E.17 Mata Kuliah: LEVEL KOMPETENSI IX KEPAILITAN Minggu IX Pertemuan k a. Pengertian dan Dasar Kepailitan; b. Akibat hukum keputusan pailit; c. Pengurusan harta pailit;

25 a. Mahasiswa mampu menjelaskan Pengertian dan Dasar H Kepailitan; b. Mahasiswa mampu menjelaskan akibat hukum keputusan pailit; c. Makasiswa mampu menjelaskan pengurusan harta pailit; b. Diskusi; EVALUASI : Keaktifan mahasiswa dalam mengikuti kuliah dan berdiskusi dija salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur II (T2) BAH AN PUSTAK A: Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Penundaan Pembayaran Hutang. Ahmad Yani & Gunawan Wijaya, Kepailitan-Seri Bisnis Bernadette Waluyo, Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pemba Utang Daniel Suryana, Kepailitan Kartono, Kepailitan Dan Penundaan Pembayaran Man S. Sastrawidjaja, Kepailitan Dan Penundaan Kew Pembayaran Utang. Munir Fuadi, Pailit dalam Teori dan Praktek , Pengantar Bisnis, Menata Bisnis Modern d Global Purwosutjipto, H.M.N., Pengertian Pokok Indones 8Perwasitan, Kepailitan dan Penundaan Pembayaran R.Setiawan, Pokok-Pokok Perjanjian Rahayu Hartini, Kepailitan Siti Soemarti Hartono, Pengantar Kepailitan Dan Penun Pembayaran Zainal Asikin, Kepailitan Dan Penundaan Pembayara Indonesia

26 a. Pencocokan tagihan-tagihan; b. Upaya terhadap Putusan Pailit; c. Berakhirnya kepailitan; d. Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU); e. Perdamaian. a. Mahasiswa dapat memahami tentang pencocokan tagihan-tagih b. Mahasiswa dapat memahami Upaya terhadap Putusan c. Mahasiswa dapat memahami berakhirnya kepailitan; d. Mahasiswa dapat memahami Penundaan Kewajiban Pemba Utang (PKPU); e. Mahasiswa dapat memahami tentang Perdamaian. a. Mahasiswa dapat memahami tentang pencocokan tagihan-tagih b. Mahasiswa dapat menjelaskan Upaya terhadap Pu Pailit; c. Mahasiswa dapat menjelaskan berakhirnya kepailitan; d. Mahasiswa dapat menjelaskan Penundaan Kewajiban Pemba Utang (PKPU); e. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang Perdamaian. b. Diskusi; EVALUASI : Keaktifan mahasiswa dalam mengikuti kuliah dan berdiskusi dija salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur II (T2)

27 BAH AN PUSTAK A: Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Penundaan Pembayaran Hutang. Ahmad Yani & Gunawan Wijaya, Kepailitan-Seri Bisnis Bernadette Waluyo, Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pemba Utang Daniel Suryana, Kepailitan Kartono, Kepailitan Dan Penundaan Pembayaran Man S. Sastrawidjaja, Kepailitan Dan Penundaan Kew Pembayaran Utang. Munir Fuadi, Pailit dalam Teori dan Praktek , Pengantar Bisnis, Menata Bisnis Modern d Global Purwosutjipto, H.M.N., Pengertian Pokok Indones 8Perwasitan, Kepailitan dan Penundaan Pembayaran R.Setiawan, Pokok-Pokok Perjanjian Rahayu Hartini, Kepailitan Siti Soemarti Hartono, Pengantar Kepailitan Dan Penun Pembayaran Zainal Asikin, Kepailitan Dan Penundaan Pembayara Indonesia E.19 Mata Kuliah: LEVEL KOMPETENSI IX KEPAILITAN Minggu X/ Pertemuan ke a. Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU); b. Perdamaian. a. Mahasiswa dapat memahami Penundaan Kewajiban Pemba Utang (PKPU); b. Mahasiswa dapat memahami tentang Perdamaian.

28 EVALUASI : Keaktifan mahasiswa dalam mengikuti kuliah dan berdiskusi dija salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur II (T2) BAH AN PUSTAK A: Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Penundaan Pembayaran Hutang. Ahmad Yani & Gunawan Wijaya, Kepailitan-Seri Bisnis Bernadette Waluyo, Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pemba Utang Daniel Suryana, Kepailitan Kartono, Kepailitan Dan Penundaan Pembayaran Man S. Sastrawidjaja, Kepailitan Dan Penundaan Kew Pembayaran Utang. Munir Fuadi, Pailit dalam Teori dan Praktek , Pengantar Bisnis, Menata Bisnis Modern d Global Purwosutjipto, H.M.N., Pengertian Pokok Indonesi 8Perwasitan, Kepailitan dan Penundaan Pembayaran R.Setiawan, Pokok-Pokok Perjanjian Rahayu Hartini, Kepailitan Siti Soemarti Hartono, Pengantar Kepailitan Dan Penun Pembayaran Zainal Asikin, Kepailitan Dan Penundaan Pembayara Indonesia E.20 Mata Kuliah: LEVEL KOMPETENSI X SURAT BERHARGA Minggu X / Pertemuan ke a. Pengertian, fungsi dan dasar hukum surat berharga; b. Penggolongan surat berharga : (1) Berdasarkan Isi;

29 a. Mahasiswa dapat memahami tentang pengertian, fungsi dan hukum surat berharga; b. Mahasiswa dapat memahami penggolongan surat berharga : (1) Berdasarkan Isi; (2) Berdasarkan Perikatan; (3) Berdasarkan dasar pengaturan : (a) Surat berharga yang diatur di dalam KUHD; (b) Surat Berharga yang diatur diluar KUHD. a. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang pengertian, fungsi dan hukum surat berharga; b. Mahasiswa dapat menjelaskan penggolongan surat berharga : (1) Berdasarkan Isi; (2) Berdasarkan Perikatan; (3) Berdasarkan dasar pengaturan : (a) Surat berharga yang diatur di dalam KUHD; (b) Surat Berharga yang diatur diluar KUHD. b. Diskusi; EVALUASI : Keaktifan mahasiswa dalam mengikuti kuliah dan berdiskusi dija salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur II (T2) BAH AN PUSTAK A: R.Soekardono, Indonesia H.M.N Purwosutjipto, Pengertian Pokok Indonesia J Abdul Kadir Muhammad, tentang Surat Berharga Achmad Ichsan, Emmy Pangaribuan Simanjuntak, Surat-surat Berh Subekti, Pokok-pokok Perdata Suparman Sastra Wijaya, Aspek-aspek Asuransi dan Sura

30 E.21 Mata Kuliah: LEVEL KOMPETENSI X SURAT BERHARGA Minggu XI Pertemuan k a. Para Pihak dan Dasar mengikat pihak-pihak yang terlibat penerbitan Surat Berharga; b. Hak dan kewajiban Para Pihak yang terlibat dalam penerbitan berharga. a. Mahasiswa dapat memahami Para Pihak dan Dasar mengikat pihak yang terlibat dalam penerbitan Surat Berharga; b. Mahasiswa dapat memahami Hak dan kewajiban Para Pihak terlibat dalam penerbitan surat berharga. a. Mahasiswa dapat menjelaskan Para Pihak dan Dasar me pihak-pihak yang terlibat dalam penerbitan Surat Berharga; b. Mahasiswa dapat menjelaskan Hak dan kewajiban Para Pihak terlibat dalam penerbitan surat berharga. b. Diskusi; EVALUASI : Keaktifan mahasiswa dalam mengikuti kuliah dan berdiskusi dija salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur II (T2) BAH AN PUSTAK A: R.Soekardono, Indonesia H.M.N Purwosutjipto, Pengertian Pokok Indonesia J

31 E.22 Mata Kuliah: LEVEL KOMPETENSI XI ASUR ANSI Minggu XI / Pertemuan ke a. Pengertian Umum dan Dasar Asuransi; b. Asas-asas dan Syarat Sahnya Perjanjian Asuransi; c. Risiko, Kepentingan dan Premi dalam Asuransi; d. Polis Asuransi; e. Pembagian dan macam-macam asuransi; a. Mahasiswa dapat memahami tentang Pengertian Umum dan Asuransi; b. Mahasiswa dapat memahami tentang Asas-asas dan Syarat S Perjanjian Asuransi; c. Mahasiswa dapat memahami tentang Risiko, Kepentingan dan dalam Asuransi; d. Mahasiswa dapat memahami tentang Polis Asuransi; e. Mahasiswa dapat memahami tentang Pembagian dan macam-m asuransi; a. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang Pengertian Umum dan Asuransi; b. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang Asas-asas dan Syarat S Perjanjian Asuransi; c. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang Risiko, Kepentingan Premi dalam Asuransi; d. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang Polis Asuransi; e. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang Pembagian dan m macam asuransi; b. Diskusi;

32 BAH AN PUSTAK A: Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransia Abdul Kadir Muhammad, Asuransi Indonesia. Achmad Ichsan, Djoko Prakoso, Asuransi Indonesia. H.M.N Purwosutjipto, Pengertian Pokok Indonesia J Pertanggungan Subekti, Pokok-pokok Perdata Suparman Sastra Wijaya, Aspek-aspek Asuransi dan Surat- Berharga. E.23 Mata Kuliah: LEVEL KOMPETENSI XI ASUR ANSI Minggu XII / Pertemuan ke a. Asuransi Rangkap dan Asuransi Kembali (Herverzekering); b. Klaim Dalam Asuransi; c. Penyelesaian Sengketa d. Usaha Penunjang dalam Usaha Perasuransian a. Mahasiswa dapat memahami tentang Asuransi Rangkap Asuransi Kembali (Herverzekering); b. Mahasiswa dapat memahami tentang Klaim Dalam Asuransi; c. Mahasiswa dapat memahami tentang Penyelesaian Sengketa d. Mahasiswa dapat memahami tentang Usaha Penunjang d Usaha Perasuransian a. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang Asuransi Rangkap Asuransi Kembali (Herverzekering); b. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang Klaim Dalam Asuransi; c. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang Penyelesaian Sengketa d. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang Usaha Penunjang

33 BAH AN PUSTAK A: Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransia Abdul Kadir Muhammad, Asuransi Indonesia. Achmad Ichsan, Djoko Prakoso, Asuransi Indonesia. H.M.N Purwosutjipto, Pengertian Pokok Indonesia J Pertanggungan Subekti, Pokok-pokok Perdata Suparman Sastra Wijaya, Aspek-aspek Asuransi dan Surat- Berharga. E.24 Mata Kuliah: LEVEL KOMPETENSI XII PENGANGKUTAN Minggu XII Pertemuan k a. Pengertian Pengangkutan dan Pengangkutan b. Pengaturan hukum Pengangkutan c. Moda Pengangkutan a. Mahasiswa dapat memahami tentang Pengertian Pengangkuta Pengangkutan b. Mahasiswa dapat memahami tentang Pengaturan h Pengangkutan c. Mahasiswa dapat memahami tentang Moda Pengangkutan a. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang Pengertian Pengangku dan Pengangkutan b. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang Pengaturan h Pengangkutan c. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang Moda Pengangkutan

34 BAH AN PUSTAK A: H.M.N Purwosutjipto, Pengertian Pokok Indonesia J ; Pengangkutan. Achmad Ichsan, Subekti, Pokok-pokok Perdata E.25 Mata Kuliah: LEVEL KOMPETENSI X PENGANGKUTAN Minggu XII Pertemuan k a. Pihak-pihak dalam perjanjian pengangkutan b. Hak dan Kewajiban Para Pihak dalam Pengangkutan c. Tanggung jawab Pengangkut dalam Pengangkutan a. Mahasiswa dapat memahami tentang Pihak-pihak dalam perj pengangkutan b. Mahasiswa dapat memahami tentang Hak dan Kewajiban Para dalam Pengangkutan c. Mahasiswa dapat memahami tentang Tanggung jawab Penga dalam Pengangkutan a. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang Pihak-pihak dalam perj pengangkutan b. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang Hak dan Kewajiban Pihak dalam Pengangkutan c. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang Tanggung jawab Penga dalam Pengangkutan

35 BAH AN PUSTAK A: H.M.N Purwosutjipto, Pengertian Pokok Indonesia J ; Pengangkutan. Achmad Ichsan, Subekti, Pokok-pokok Perdata

NAMA MATA KULIAH : HUKUM DAGANG STATUS MATA KULIAH : WAJIB KODE MATA KULIAH : HKT 4004 JUMLAH SKS : 4

NAMA MATA KULIAH : HUKUM DAGANG STATUS MATA KULIAH : WAJIB KODE MATA KULIAH : HKT 4004 JUMLAH SKS : 4 A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM DAGANG STATUS MATA KULIAH : WAJIB KODE MATA KULIAH : HKT 4004 JUMLAH SKS : 4 SILABI B. DESKRIPSI MATA KULIAH merupakan mata kuliah yang membahas mengenai

Lebih terperinci

Nama Mata Kuliah Kode Rumpun Mk Bobot (Sks) Semester Direvisi Hukum Investasi (Tiga) Sks Validasi Dosen Pengampu Mk Dosen Pengajar Ka Prodi

Nama Mata Kuliah Kode Rumpun Mk Bobot (Sks) Semester Direvisi Hukum Investasi (Tiga) Sks Validasi Dosen Pengampu Mk Dosen Pengajar Ka Prodi Rencana Pembelajaran Semester Program Studi Hukum Fakultas Hukum Universitas Narotama Nama Mata Kuliah Kode Rumpun Mk Bobot (Sks) Semester Direvisi Hukum Investasi 134046 3 (Tiga) Sks Validasi Dosen Pengampu

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM RENCANA KEGIATAN PROGRAM PEMBELAJARAN (RKPP) Mata Kuliah Kode SKS Semester Nama Dosen Hukum Dagang SH 1117 3 IV (empat) Marnia Rani, SH.,MH Deskripsi Mata Kuliah Standar Kompetensi Matakuliah Hukum Dagang

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM RENCANA KEGIATAN PROGRAM PEMBELAJARAN (RKPP) Mata Kuliah Kode SKS Semester Nama Dosen Hukum dan Peradilan Niaga SHPDT1210 2 VI Marnia Rani Deskripsi Mata Kuliah Standar Kompetensi Mata kuliah Hukum dan

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN MATA KULIAH : Aspek Hukum Dalam Ekonomi KODE MATA KULIAH : IT-022209 SKS : 2 DESKRIPSI SINGKAT : Mata kuliah Aspek hukum dalam ekonomi ini mengungkapkan dan menjelaskan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN DAN SILABUS MATA KULIAH HUKUM BISNIS JURUSAN AKUNTANSI STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG

SATUAN ACARA PERKULIAHAN DAN SILABUS MATA KULIAH HUKUM BISNIS JURUSAN AKUNTANSI STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG SATUAN ACARA PERKULIAHAN DAN SILABUS MATA KULIAH HUKUM BISNIS JURUSAN AKUNTANSI STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG No KODE MATA KULIAH : EUH 301 MATA KULIAH : HUKUM BISNIS BOBOT SKS : 3 SKS JURUSAN : AKUNTANSI

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrasyid, Priyatna, Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, (Jakarta: PT Fikahati Aneska, 2000).

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrasyid, Priyatna, Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, (Jakarta: PT Fikahati Aneska, 2000). 145 DAFTAR PUSTAKA A. Buku-Buku Abdurrasyid, Priyatna, Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, (Jakarta: PT Fikahati Aneska, 2000). Ashshofa, Burhan, Metodologi Penelitian Hukum, (Jakarta: Rineka

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perusahaan memiliki peran penting dalam negara Indonesia, yaitu sebagai

I. PENDAHULUAN. Perusahaan memiliki peran penting dalam negara Indonesia, yaitu sebagai I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan memiliki peran penting dalam negara Indonesia, yaitu sebagai pendukung pembangunan perekonomian nasional yang diselenggarakan berdasarkan demokrasi ekonomi yang

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : DIII KOMPUTERISASI PERKANTORAN DAN KESEKRETARIATAN Semester : 5

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : DIII KOMPUTERISASI PERKANTORAN DAN KESEKRETARIATAN Semester : 5 GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : DIII KOMPUTERISASI PERKANTORAN DAN SEKRETARIATAN Semester : 5 JUDUL MATA KULIAH : PENGANTAR HUKUM BISNIS NOMOR KODE / SKS : 390152031 / 2 SKS PRASYARAT

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) HUKUM BISNIS BUG1A2 Disusun oleh: Ganjar Mohamad Disastra dan Tim Penyusun Kurikulum D3 Manajemen Pemasaran TELKOM UNIVERSITY 1 LEMBAR PENGESAHAN Rencana Pembelajaran

Lebih terperinci

TINJAUAN MATA KULIAH...

TINJAUAN MATA KULIAH... iii Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... xi MODUL 1: PENGERTIAN HUKUM DAGANG DAN KEPAILITAN 1.1 Hukum Perdata Umum... 1.4 Latihan... 1.12 Rangkuman... 1.13 Tes Formatif 1... 1.14 Hukum Dagang sebagai Hukum

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Adrian Sutedi. Hukum Kepailitan. Bogor: Ghalia Indonesia, Jawab Pendiri Perseroan Terbatas. Jakarta: Ghalia Indonesia,2002.

DAFTAR PUSTAKA. Adrian Sutedi. Hukum Kepailitan. Bogor: Ghalia Indonesia, Jawab Pendiri Perseroan Terbatas. Jakarta: Ghalia Indonesia,2002. 158 DAFTAR PUSTAKA BUKU Adrian Sutedi. Hukum Kepailitan. Bogor: Ghalia Indonesia, 2009. Agus Budiarto.Seri Hukum Perusahaan: Kedudukan Hukum dan Tanggung Jawab Pendiri Perseroan Terbatas. Jakarta: Ghalia

Lebih terperinci

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS EKONOMI

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS EKONOMI Program Studi : Pendidikan Administrasi Perkantoran Nama Mata Kuliah : Hukum Bisnis Kode Mata Kuliah : 7024212027 Semester : Genap SKS : 2 sks Prasyarat : - Nama Dosen Pengampu : Dr. Parjono, M.Si Jaka

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Amirin, Tatang M., Pokok-pokok Teori Sistem, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta, 1996

DAFTAR PUSTAKA. Amirin, Tatang M., Pokok-pokok Teori Sistem, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta, 1996 137 DAFTAR PUSTAKA A. Buku-Buku Adjie, Habib, Status Badan Hukum, Prinsip-prinsip dan Tanggung Jawab Sosial Perseroan Terbatas, Mandar Maju, Bandung, 2008 Ais, Chatamarrasjid, Penerobosan Cadar Perseroan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. barang antar pengusaha yang masing masing bertempat tinggal di negara negara

BAB I PENDAHULUAN. barang antar pengusaha yang masing masing bertempat tinggal di negara negara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transaksi perdagangan luar negeri merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam suatu perdagangan yang lazim dikenal dengan perdagangan ekspor impor. Perdagangan ini merupakan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Adrian Sutedi, Hukum Hak Tanggungan, Jakarta, Sinar Grafika, Adrian Sutedi, Hukum Kepailitan, Bogor, Ghalia Indonesia, 2009.

DAFTAR PUSTAKA. Adrian Sutedi, Hukum Hak Tanggungan, Jakarta, Sinar Grafika, Adrian Sutedi, Hukum Kepailitan, Bogor, Ghalia Indonesia, 2009. 168 DAFTAR PUSTAKA Buku-buku: Adrian Sutedi, Hukum Hak Tanggungan, Jakarta, Sinar Grafika, 2012. Adrian Sutedi, Hukum Kepailitan, Bogor, Ghalia Indonesia, 2009. Ahmad Yani, Seri Hukum Bisnis Kepailitan,

Lebih terperinci

KOMPETENSI PENGADILAN NIAGA DALAM MENYELESAIKAN PERKARA KEPAILITAN YANG MEMUAT KLAUSULA ARBITRASE SKRIPSI

KOMPETENSI PENGADILAN NIAGA DALAM MENYELESAIKAN PERKARA KEPAILITAN YANG MEMUAT KLAUSULA ARBITRASE SKRIPSI KOMPETENSI PENGADILAN NIAGA DALAM MENYELESAIKAN PERKARA KEPAILITAN YANG MEMUAT KLAUSULA ARBITRASE SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Hukum Oleh : SHAFIRA HIJRIYA

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abbas Salim, 1985, Dasar-Dasar Asuransi (Principle Of Insurance) Edisi Kedua, Tarsito, Bandung.

DAFTAR PUSTAKA. Abbas Salim, 1985, Dasar-Dasar Asuransi (Principle Of Insurance) Edisi Kedua, Tarsito, Bandung. DAFTAR PUSTAKA A. Buku: Abbas Salim, 1985, Dasar-Dasar Asuransi (Principle Of Insurance) Edisi Kedua, Tarsito, -------------, 2005, Asuransi dan Manajemen Risiko, Raja Grafindo Persada, Abdul Halim Barkatullah,

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : Hukum Bisnis Revisi ke : 1 Satuan Kredit Semester : 2 (dua) SKS Tgl revisi : 27 Februari 2009 Jml Jam kuliah dalam seminggu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Dalam memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Dalam memenuhi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya salah

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH :ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI (2007/2008)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH :ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI (2007/2008) SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH :ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI (2007/2008) FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN / JENJANG : AKUNTANSI, MANAJEMEN / S1` MINGGU POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENGAJARAN

SATUAN ACARA PENGAJARAN Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS : 2 Waktu Pertemuan Pertemuan ke : 1 A. Tujuan SATUAN ACARA PENGAJARAN : Aspek Hukum Dalam Ekonomi : IT-022209 : 100 menit 1. Tujuan Instruksional Umum / TIU : Setelah

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Budirto, Agus, Kedudukan Hukum dan Tanggung Jawab Pendiri Perseroan Terbatas, Mataram : Ghalia Indonesia, 2009

DAFTAR PUSTAKA. Budirto, Agus, Kedudukan Hukum dan Tanggung Jawab Pendiri Perseroan Terbatas, Mataram : Ghalia Indonesia, 2009 DAFTAR PUSTAKA A. Buku Ali, Chidir, Badan Hukum, Bandung : Alumni, 1991 Amanat, Anisitus Pembahasan Undang-Undang Perseroan Terbatas dan Penerapannya dalam Akta Notaris. Jakarta : Raja Grafindo Persada,

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI MANAJEMEN STIE LABUHAN BATU

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI MANAJEMEN STIE LABUHAN BATU RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI MANAJEMEN STIE LABUHAN BATU Mata Kuliah : HUKUM BISNIS/ MKPB 408 3 SKS Deskripsi Umum : Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK) Aspek Hukum dalam Ekonomi

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Amiruddin dan Zainal Azikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Grafitti, 2006.

DAFTAR PUSTAKA. Amiruddin dan Zainal Azikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Grafitti, 2006. DAFTAR PUSTAKA Buku-buku : Amiruddin dan Zainal Azikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Grafitti, 2006. Adolf, Huala, Hukum Perdagangan Internasional, Jakarta: Rajawali Pers, 2006. Badrulzaman,

Lebih terperinci

Lex Administratum, Vol. IV/No. 3/Mar/2016

Lex Administratum, Vol. IV/No. 3/Mar/2016 AKIBAT HUKUM PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG TERHADAP PERJANJIAN SEWA MENYEWA YANG DI NYATAKAN PAILIT MENURUT UU NO. 37 TAHUN 2004 1 Oleh : Joemarto V. M. Ussu 2 ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2004.

DAFTAR PUSTAKA. Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2004. DAFTAR PUSTAKA BUKU Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2004. -----------------------------, Hukum Dagang tentang Surat-Surat Berharga, Citra Aditya Bakti, Bandung,

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN RAHASIA DAGANG DALAM KERANGKA TRIPs. Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Magister Hukum. Program Studi Ilmu Hukum

PERLINDUNGAN RAHASIA DAGANG DALAM KERANGKA TRIPs. Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Magister Hukum. Program Studi Ilmu Hukum PERLINDUNGAN RAHASIA DAGANG Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Magister Hukum Program Studi Ilmu Hukum diajukan oleh INDAH RATIH. M NIM.: 12105019 disampaikan kepada PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013 SILABUS Mata Kuliah : Hukum Kontrak Kode Mata Kuliah : HKIn 2015 SKS : 2 Dosen : 1. Dr. Sigit Irianto, S.H., M.Hum 2. Anggraeni Endah K, S.H., M.Hum 3. Darmawan Tri Budi U, S.H., M.Si 4. Heri Purnomo,

Lebih terperinci

SILABI A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM KEUANGAN NEGARA STATUS MATA KULIAH : WAJIB KONSENTRASI KODE MATA KULIAH : - JUMLAH SKS : 2

SILABI A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM KEUANGAN NEGARA STATUS MATA KULIAH : WAJIB KONSENTRASI KODE MATA KULIAH : - JUMLAH SKS : 2 SILABI A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM KEUANGAN NEGARA STATUS MATA KULIAH : WAJIB KONSENTRASI KODE MATA KULIAH : - JUMLAH SKS : 2 PRASYARAT : HAN SEMESTER SAJIAN : VII B. DESKRIPSI MATA

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Amirudin dan H. Zainal Asikin, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum,

DAFTAR PUSTAKA. Amirudin dan H. Zainal Asikin, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum, DAFTAR PUSTAKA A. Buku Amirudin dan H. Zainal Asikin, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Ashafa, Burhan, 2004, Metode Penelitian Hukum, Jakarta, Rineka Cipta Badrulzaman,

Lebih terperinci

Lex et Societatis, Vol. V/No. 7/Sep/2017

Lex et Societatis, Vol. V/No. 7/Sep/2017 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KURATOR DALAM PENGURUSAN DAN PEMBERESAN HARTA PAILIT MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 1 Oleh : Quantri H. Ondang 2 ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH HUKUM BISNIS JURUSAN MANAJEMEN STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH HUKUM BISNIS JURUSAN MANAJEMEN STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH HUKUM BISNIS JURUSAN MANAJEMEN STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG KODE MATA KULIAH : EUH 201 MATA KULIAH : HUKUM BISNIS BOBOT SKS : 3 SKS JURUSAN : MANAJEMEN TK/SEMESTER :

Lebih terperinci

Bahan Bacaan Mahasiswa diwajibkan membaca buku-buku dan mencari artikel yang berkaitan dengan Aspek Hukum Dalam Ekonomi

Bahan Bacaan Mahasiswa diwajibkan membaca buku-buku dan mencari artikel yang berkaitan dengan Aspek Hukum Dalam Ekonomi UNIVERSITAS BUDI LUHUR FAKULTAS EKONOMI S I L A B U S Mata Kuliah : Aspek Hukum Dalam Ekonomi Program Studi : S-1 Akuntansi/Manajemen Semester : Gasal Tahun Akademik : 2007/2008 Dosen : Jafri Jamil, SH.S.Sos,

Lebih terperinci

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : HUKUM PERDATA INTERNASIONAL Bobot sks : 2 sks Tim Penyusun : 1. Afifah Kusumadara, SH. LL.M. SJD. 2. Djumikasih SH. M.Hum. 3. Amelia Sri Kusuma Dewi,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Buku. Hernoko, Yudha, Agus, Hukum Perjanjian Asas Proporsionallitas Dalam Kontrak Komersil, Kencana, Jakarta, 2010.

DAFTAR PUSTAKA. Buku. Hernoko, Yudha, Agus, Hukum Perjanjian Asas Proporsionallitas Dalam Kontrak Komersil, Kencana, Jakarta, 2010. DAFTAR PUSTAKA Buku Abdurrahman, Aneka Masalah Hukum dalam pembangunan di Indonesia, Tarsito, Bandung, 1979 Adolf, Huala, Hukum Perdagangan Internasional, PT Raja Grafindo, Jakarta, 2006. Adjie Habib,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Astarini, Sri Rezki Dwi, Penghapusan Merek Terdaftar, Alumni Bandung, 2009

DAFTAR PUSTAKA. Astarini, Sri Rezki Dwi, Penghapusan Merek Terdaftar, Alumni Bandung, 2009 122 DAFTAR PUSTAKA Astarini, Sri Rezki Dwi, Penghapusan Merek Terdaftar, Alumni Bandung, 2009 Casavera, Delapan Kasus Sengketa Merek di Indonesia Suatu Tinjauan Yuridis, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2009 Damian,

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DESAIN DAN HAK CIPTA PADA KAIN PRODUKSI PT ISKANDARTEX SURAKARTA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DESAIN DAN HAK CIPTA PADA KAIN PRODUKSI PT ISKANDARTEX SURAKARTA PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DESAIN DAN HAK CIPTA PADA KAIN PRODUKSI PT ISKANDARTEX SURAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Penyusunan Melengkapi pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh: WAA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KEPAILITAN DAN PERUSAHAAN ASURANSI. Kepailitan berasal dari kata pailit dari bahasa Belanda Failliet.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KEPAILITAN DAN PERUSAHAAN ASURANSI. Kepailitan berasal dari kata pailit dari bahasa Belanda Failliet. BAB II 21 TINJAUAN UMUM TENTANG KEPAILITAN DAN PERUSAHAAN ASURANSI 1.1 Kepailitan 1.1.1 Pengertian Kepailitan Kepailitan berasal dari kata pailit dari bahasa Belanda Failliet.Kata Failliet itu sendiri

Lebih terperinci

SILABUS. A. Identitas Mata Kuliah. 1. Nama Mata Kuliah : Perselisihan Hubungan Industrial. 2. Status Mata Kuliah : Wajib Konsentrasi

SILABUS. A. Identitas Mata Kuliah. 1. Nama Mata Kuliah : Perselisihan Hubungan Industrial. 2. Status Mata Kuliah : Wajib Konsentrasi SILABUS A. Identitas Mata Kuliah 1. Nama Mata Kuliah : Perselisihan Hubungan Industrial 2. Status Mata Kuliah : Wajib Konsentrasi 3. Kode Mata kuliah : 4. Jumlah SKS : 2 B. Deskripsi Mata Kuliah Perselisihan

Lebih terperinci

ALAT BUKTI ASURANSI AKIBAT HILANGNYA POLIS DALAM PERJANJIAN ASURANSI

ALAT BUKTI ASURANSI AKIBAT HILANGNYA POLIS DALAM PERJANJIAN ASURANSI ALAT BUKTI ASURANSI AKIBAT HILANGNYA POLIS DALAM PERJANJIAN ASURANSI (Studi Di PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Malang Regional Office) Disusun Oleh: DEWI KRESNANINGSIH 00400345 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TENTANG PERJANJIAN KREDIT BANK. kelemahan, kelamahan-kelemahan tersebut adalah : 7. a. Hanya menyangkut perjanjian sepihak saja

BAB II TINJAUAN TENTANG PERJANJIAN KREDIT BANK. kelemahan, kelamahan-kelemahan tersebut adalah : 7. a. Hanya menyangkut perjanjian sepihak saja BAB II TINJAUAN TENTANG PERJANJIAN KREDIT BANK 1. Pengaturan Perjanjian Kredit Pengertian perjanjian secara umum dapat dilihat dalam Pasal 1313 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, yaitu suatu perbuatan

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. Jayapura, apabila perjanjian kredit macet dan debitur wanprestasi yaitu: (reconditioning), dan penataan kembali (restructuring).

BAB III PENUTUP. Jayapura, apabila perjanjian kredit macet dan debitur wanprestasi yaitu: (reconditioning), dan penataan kembali (restructuring). BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, baik penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan, dan analisis serta pembahasan yang telah penulis lakukan, berikut disajikan kesimpulan yang

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad Yani, Seri Hukum Bisnis Kepailitan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004.

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad Yani, Seri Hukum Bisnis Kepailitan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004. DAFTAR PUSTAKA 1. Buku-Buku Ahmad Yani, Seri Hukum Bisnis Kepailitan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004. Abdulkadir Muhammad, Hukum Persero Indonesia, (Bandung : Citra Aditya Bakti, 2002). Amir

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN. Perjanjian menurut pasal 1313 KUH Perdata adalah suatu perbuatan dengan

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN. Perjanjian menurut pasal 1313 KUH Perdata adalah suatu perbuatan dengan BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN A. Perjanjian Dalam istilah perjanjian atau kontrak terkadang masih dipahami secara rancu, banyak pelaku bisnis mencampuradukkan kedua istilah tersebut seolah merupakan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. A. Ridwan Halim. Hukum Perdata Dalam Tanya Jawab, Jakarta, Ghalia. Abdul Kadir Muhammad. (1) Perjanjian Baku Dalam Praktik Perusahaan

DAFTAR PUSTAKA. A. Ridwan Halim. Hukum Perdata Dalam Tanya Jawab, Jakarta, Ghalia. Abdul Kadir Muhammad. (1) Perjanjian Baku Dalam Praktik Perusahaan DAFTAR PUSTAKA A. BUKU A. Ridwan Halim. Hukum Perdata Dalam Tanya Jawab, Jakarta, Ghalia Indonesia, Cetakan Kedua. 1985. Abdul Kadir Muhammad. (1) Perjanjian Baku Dalam Praktik Perusahaan Perdagangan,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Adjie, Habib. Hak Tanggungan Sebagai Lembaga Jaminan Atas Tanah. Bandung: CV. Mandar Maju

DAFTAR PUSTAKA. Adjie, Habib. Hak Tanggungan Sebagai Lembaga Jaminan Atas Tanah. Bandung: CV. Mandar Maju 125 DAFTAR PUSTAKA A. Buku-Buku Ais, Chatamarrasjid. Menyingkap Tabir Perseroan (Piercing The Corporate Veil), Kapita Selekta Hukum Perusahaan Indonesia. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. 2000. Adjie, Habib.

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENDAFTARAN DESAIN INDUSTRI KERAJINAN KERAMIK MENURUT UNDANG-UNDANG NO.31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI

PELAKSANAAN PENDAFTARAN DESAIN INDUSTRI KERAJINAN KERAMIK MENURUT UNDANG-UNDANG NO.31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI PELAKSANAAN PENDAFTARAN DESAIN INDUSTRI KERAJINAN KERAMIK MENURUT UNDANG-UNDANG NO.31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI (Studi pada Kawasan industri keramik-dinoyo, Malang) PENULISAN HUKUM/SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemakaian kedua istilah ini mengikuti istilah dalam bahasa Belanda, yaitu assurantie

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemakaian kedua istilah ini mengikuti istilah dalam bahasa Belanda, yaitu assurantie BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Asuransi 1. Pengertian Asuransi Di Indonesia, selain istilah asuransi digunakan juga istilah pertanggungan. Pemakaian kedua istilah ini mengikuti istilah

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS LAMPUNG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS FORMULIR KONTRAK PERKULIAHAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS LAMPUNG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS FORMULIR KONTRAK PERKULIAHAN Mata Kuliah : Hukum Bisnis SKS : 2 Semester : 3 Kode MK : EBM512020 I. DESKRIPSI Matakuliah ini berisi tentang aspek hukum dan ekonomi (makro dan mikro) serta bagaimana perkembangan aspek hukum saat ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KEPAILITAN DAN ARBITRASE. dari istilah failliet.istilah failliet sendiri berasal dari Perancis yaitu failliet

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KEPAILITAN DAN ARBITRASE. dari istilah failliet.istilah failliet sendiri berasal dari Perancis yaitu failliet BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KEPAILITAN DAN ARBITRASE 2.1 Kepailitan Secara Umum 2.1.1 Pengertian Kepailitan Secara etimologi istilah kepailitan berasal dari kata pailit, yang berasal dari istilah failliet.istilah

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM RENCANA KEGIATAN PROGRAM PEMBELAJARAN (RKPP) Mata Kuliah Kode SKS Semester Nama Dosen MKK 2205 3 II (dua) Marnia Rani, S.H., M.H. Deskripsi Mata Kuliah Standar Matakuliah merupakan matakuliah mempelajari

Lebih terperinci

sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 1792 Bab XVI Buku III Kitab

sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 1792 Bab XVI Buku III Kitab BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perusahaan pertanggungan atau perusahaan asuransi adalah suatu badan hukum yang sanggup mengambil alih risiko seseorang berdasarkan perjanjian pertanggungan. 1 Selain

Lebih terperinci

CARA MENYELESAIKAN SENGKETA DALAM EKONOMI MAKALAH. Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aspek Hukum dalam Bisnis

CARA MENYELESAIKAN SENGKETA DALAM EKONOMI MAKALAH. Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aspek Hukum dalam Bisnis CARA MENYELESAIKAN SENGKETA DALAM EKONOMI MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aspek Hukum dalam Bisnis Dosen Pengampu: Ahmad Munir SH, MH. Oleh: Kelompok 9 Isti anatul Hidayah (15053012)

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TERTANGGUNG DALAM HAL TERJADI KEPAILITAN SUATU PERUSAHAAN ASURANSI

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TERTANGGUNG DALAM HAL TERJADI KEPAILITAN SUATU PERUSAHAAN ASURANSI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TERTANGGUNG DALAM HAL TERJADI KEPAILITAN SUATU PERUSAHAAN ASURANSI Oleh : Anak Agung Cynthia Tungga Dewi Ni Made Ari Yuliartini Griadhi Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Adjie, Habib, Merajut Pemikiran dalam Dunia Notaris & PPAT, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2014.

DAFTAR PUSTAKA. Adjie, Habib, Merajut Pemikiran dalam Dunia Notaris & PPAT, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2014. 118 DAFTAR PUSTAKA A. Buku Adjie, Habib, Merajut Pemikiran dalam Dunia Notaris & PPAT, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2014., Hukum Notaris Indonesia (Tafsir Tematik Terhadap UU No.30 Tahun 2004 Tentang jabatan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. AbdulKadir Muhammad, 2006, Hukum Perusahaan Indonesia, Cetakan III, PT. Citra Aditua Bakti, Bandung.

DAFTAR PUSTAKA. AbdulKadir Muhammad, 2006, Hukum Perusahaan Indonesia, Cetakan III, PT. Citra Aditua Bakti, Bandung. 103 DAFTAR PUSTAKA Buku-buku AbdulKadir Muhammad, 2006, Hukum Perusahaan Indonesia, Cetakan III, PT. Citra Aditua Bakti, Bandung. Abdurrachman,1982, Ensiklopedia Ekonomi, Keuangan, dan Perdagangan, Pradnya

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Amanat, Anisitus, 1996, Pembahasan Undang-Undang Perseroan Terbatas 1995

DAFTAR PUSTAKA. Amanat, Anisitus, 1996, Pembahasan Undang-Undang Perseroan Terbatas 1995 105 DAFTAR PUSTAKA Buku Ali, Chaidir, 1991, Badan Hukum, Alumni, Amanat, Anisitus, 1996, Pembahasan Undang-Undang Perseroan Terbatas 1995 dan Penerapannya dalam Akta Notaris, Rajawali Press, Amiruddin

Lebih terperinci

Lex et Societatis, Vol. V/No. 7/Sep/2017

Lex et Societatis, Vol. V/No. 7/Sep/2017 PENYELESAIAN SENGKETA HAK PATEN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PATEN 1 Oleh : Jerry Vicky Mawu 2 ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pengaturan

Lebih terperinci

RANCANGAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

RANCANGAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI RANCANGAN PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI Q No. Dokumen 061.423.4.35.02 Tgl. Efektif 01 September 2009 Mata Kuliah : Etika dan Hukum Bisnis Semester : Sks : 3 KOMPETENSI : Mata kuliah ini membahas

Lebih terperinci

Lex Privatum, Vol.II/No. 2/April/2014

Lex Privatum, Vol.II/No. 2/April/2014 AKIBAT HUKUM PUTUSAN PENGADILAN NIAGA TERHADAP DEBITOR YANG DINYATAKAN PAILIT BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 1 Oleh : Evie Sompie 2 ABSTRAK Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Kadir Muhammad, Kajian Hukum Ekonomi Hak Kekayaan Intelektual,

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Kadir Muhammad, Kajian Hukum Ekonomi Hak Kekayaan Intelektual, 128 DAFTAR PUSTAKA Buku Abdul Kadir Muhammad, Kajian Hukum Ekonomi Hak Kekayaan Intelektual, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2001. CPF. Luhulima and Friends, Masyarakat Asia Tenggara Menuju Komunitas ASEAN

Lebih terperinci

SILABUS 1. LEVEL KOMPETENSI I: PENDAHULUAN. a. Konsep dasar HKI. b. Teori pembenar perlindungan HKI 2. LEVEL KOMPETENSI II: SEJARAH HKI

SILABUS 1. LEVEL KOMPETENSI I: PENDAHULUAN. a. Konsep dasar HKI. b. Teori pembenar perlindungan HKI 2. LEVEL KOMPETENSI II: SEJARAH HKI SILABUS A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL STATUS MATA KULIAH :WAJIB KONSENTRASI KODE MATA KULIAH : 68/HKR 022 JUMLAH SKS : 2 B. DESKRIPSI MATA KULIAH: Mata kuliah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin pesat, dan untuk itu masyarakat dituntut untuk bisa mengimbangi

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin pesat, dan untuk itu masyarakat dituntut untuk bisa mengimbangi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan masyarakat pada saat ini diperlukan adanya perlindungan, salah satu nya dengan adanya perlindungan asuransi. Hal itu terjadi karena dampak dari adanya

Lebih terperinci

BUKU AJAR HUKUM KEKAYAAN INTELEKTUAL

BUKU AJAR HUKUM KEKAYAAN INTELEKTUAL BUKU AJAR HUKUM KEKAYAAN INTELEKTUAL ii BUKU AJAR HUKUM KEKAYAAN INTELEKTUAL Dr. Muhamad Amirulloh, S.H., M.H. Helitha Novianty Muchtar, S.H.,M.H. iii Copyright @2016, Muhamad Amirulloh, et. al Hak cipta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara historis, istilah hukum perusahaan berasal dari hukum dagang dan

BAB I PENDAHULUAN. Secara historis, istilah hukum perusahaan berasal dari hukum dagang dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara historis, istilah hukum perusahaan berasal dari hukum dagang dan merupakan hukum perikatan yang timbul khusus dari lapangan perusahaan. hukum dagang merupakan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdulkadir, Muhammad, Hukum Perikatan. Bandung: Alumni. Ali, Moch. Chidir, Achmad Samsudin, Mashudi, Pengertian-Pengertian

DAFTAR PUSTAKA. Abdulkadir, Muhammad, Hukum Perikatan. Bandung: Alumni. Ali, Moch. Chidir, Achmad Samsudin, Mashudi, Pengertian-Pengertian 122 DAFTAR PUSTAKA Abdulkadir, Muhammad, 1982. Hukum Perikatan. Bandung: Alumni Ali, Moch. Chidir, Achmad Samsudin, Mashudi, 1993. Pengertian-Pengertian Elementer Hukum Perjanjian Perdata. Bandung:CV.Mandar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produknya baik barang atau jasa dapat melakukan dengan berbagai cara, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. produknya baik barang atau jasa dapat melakukan dengan berbagai cara, yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seorang pengusaha atau produsen dalam rangka memperkenalkan produknya baik barang atau jasa dapat melakukan dengan berbagai cara, yaitu bekerjasama dengan pihak lokal/nasional

Lebih terperinci

PERTANGGUNGJAWABAN SEKUTU DALAM PERSEKUTUAN KOMANDITER YANG MENGALAMI KEPAILITAN

PERTANGGUNGJAWABAN SEKUTU DALAM PERSEKUTUAN KOMANDITER YANG MENGALAMI KEPAILITAN PERTANGGUNGJAWABAN SEKUTU DALAM PERSEKUTUAN KOMANDITER YANG MENGALAMI KEPAILITAN Oleh : Novita Diana Safitri Made Mahartayasa Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK Dalam perusahaan terdapat

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. keputusan kepailitan masih banyak yang tidak tepat dan salah dalam

BAB III PENUTUP. keputusan kepailitan masih banyak yang tidak tepat dan salah dalam BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Penerapan prinsip-prinsip hukum kepailitan oleh Hakim dalam pengambilan keputusan kepailitan masih banyak yang tidak tepat dan salah dalam mengartikannya. Kesalahannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mengenai definisi perusahaan dapat ditemukan dalam Undang-Undang Nomor. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Mengenai definisi perusahaan dapat ditemukan dalam Undang-Undang Nomor. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Istilah perusahaan untuk pertama kalinya terdapat di dalam Pasal 6 KUHD yang mengatur mengenai penyelenggaraan pencatatan yang wajib dilakukan oleh setiap orang

Lebih terperinci

BAB III. Penutup. A. Kesimpulan. 1. Pelaksanaan ganti rugi yang dilakukan oleh PT. KAI tidak dijalankan dengan

BAB III. Penutup. A. Kesimpulan. 1. Pelaksanaan ganti rugi yang dilakukan oleh PT. KAI tidak dijalankan dengan BAB III Penutup A. Kesimpulan 1. Pelaksanaan ganti rugi yang dilakukan oleh PT. KAI tidak dijalankan dengan maksimal oleh PT. KAI. PT. KAI tidak mengganti kerugian atas barang yang hilang karena kecelakaan

Lebih terperinci

SILABI A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM PERBANKAN STATUS MATA KULIAH : WAJIB KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2

SILABI A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM PERBANKAN STATUS MATA KULIAH : WAJIB KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2 SILABI A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM PERBANKAN STATUS MATA KULIAH : WAJIB KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2 B. DESKRIPSI MATA KULIAH Mata kuliah ini mempelajari lembaga perbankan sebagai

Lebih terperinci

Peta Kompetensi Hukum Dagang dan Kepailitan /HKUM4207/4 sks

Peta Kompetensi Hukum Dagang dan Kepailitan /HKUM4207/4 sks xi D Tinjauan Mata Kuliah alam pergaulan masyarakat, terdapat hubungan orang dengan orang sebagai subjek hukum yang merupakan pengemban hak dan kewajiban. Hubungan tersebut merupakan hubungan hukum yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang memiliki persaingan usaha yang sangat ketat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang memiliki persaingan usaha yang sangat ketat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia usaha yang memiliki persaingan usaha yang sangat ketat menuntut para pelaku ekonomi untuk mempertahankan usahanya. Pelaku usaha yang mengikuti trend

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa upaya

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa upaya BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa upaya hukum yang dilakukan PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Cik Ditiro Yogyakarta dalam menangani debitur yang wanprestasi

Lebih terperinci

SILABUS 1. LEVEL KOMPETENSI I: PENDAHULUAN 2. LEVEL KOMPETENSI II: SEJARAH HKI

SILABUS 1. LEVEL KOMPETENSI I: PENDAHULUAN 2. LEVEL KOMPETENSI II: SEJARAH HKI SILABUS A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL STATUS MATA KULIAH : WAJIB KONSENTRASI KODE MATA KULIAH : 68/HKR 022 JUMLAH SKS : 2 B. DESKRIPSI MATA KULIAH: Mata kuliah

Lebih terperinci

TANGGUNG JAWAB PERUM PEGADAIAN TERHADAP OBYEK JAMINAN GADAI PENULISAN HUKUM/SKRIPSI

TANGGUNG JAWAB PERUM PEGADAIAN TERHADAP OBYEK JAMINAN GADAI PENULISAN HUKUM/SKRIPSI TANGGUNG JAWAB PERUM PEGADAIAN TERHADAP OBYEK JAMINAN GADAI (Studi Kasus di Perum Pegadaian Cabang Bantul, Yogyakarta) PENULISAN HUKUM/SKRIPSI Oleh AGNES ESHA SONATA Nim: 02400174 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

SILABUS NAMA MATA KULIAH : HUKUM PERDATA INTERNASIONAL STATUS MATA KULIAH : WAJIB KONSENTRASI KEPERDATAAN KODE MATA KULIAH : HKI4004

SILABUS NAMA MATA KULIAH : HUKUM PERDATA INTERNASIONAL STATUS MATA KULIAH : WAJIB KONSENTRASI KEPERDATAAN KODE MATA KULIAH : HKI4004 SILABUS A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM PERDATA INTERNASIONAL STATUS MATA KULIAH : WAJIB KONSENTRASI KEPERDATAAN KODE MATA KULIAH : HKI4004 JUMLAH SKS : 2 (DUA) PRASYARAT : Seluruh Mata

Lebih terperinci

Dosen Pengampu: Ayub Torry Satriyo Kusumo, S.H., M.H. DISUSUN OLEH Asawati Nugrahani (E )

Dosen Pengampu: Ayub Torry Satriyo Kusumo, S.H., M.H. DISUSUN OLEH Asawati Nugrahani (E ) Pertanggung Jawaban Pengembalian Premi Asuransi oleh Perusahaan Asuransi Pailit Terhadap Pemegang Polis (Studi Kasus Asuransi Jiwa Bumi Asih) Tugas Ini Disusun Dalam Rangka Untuk Memenuhi Nilai UAS Metode

Lebih terperinci

D A F T A R R E F E R E N S I

D A F T A R R E F E R E N S I 69 D A F T A R R E F E R E N S I A. KITAB UNDANG-UNDANG Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgelijke Wetboek) [dengan tambahan Undang-Undang Pokok Agraria dan Undang-Undang Perkawinan]. Diterjemahkan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abbas Salim, Asuransi & Manajemen Risiko, Rajawali Pers, dan Perkembangan Pemikiran, Nusa Media, Bandung, 2008,

DAFTAR PUSTAKA. Abbas Salim, Asuransi & Manajemen Risiko, Rajawali Pers, dan Perkembangan Pemikiran, Nusa Media, Bandung, 2008, DAFTAR PUSTAKA A. Buku Referensi Abbas Salim, Asuransi & Manajemen Risiko, Rajawali Pers, 2007 Abdul Halim Barkatulah, Hukum Perlindungan Konsumen (Kajian Teoretis dan Perkembangan Pemikiran, Nusa Media,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perjanjian adalah peristiwa seseorang berjanji kepada seorang lain atau dua orang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perjanjian adalah peristiwa seseorang berjanji kepada seorang lain atau dua orang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Perjanjian Asuransi 1. Pengertian Perjanjian Perjanjian adalah peristiwa seseorang berjanji kepada seorang lain atau dua orang itu berjanji untuk melaksanakan suatu hal. Menurut

Lebih terperinci

DAFTAR REFERENSI. Budiono, Herlien. Kumpulan Tulisan Hukum Perdata Di Bidang Kenotariatan. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 2001.

DAFTAR REFERENSI. Budiono, Herlien. Kumpulan Tulisan Hukum Perdata Di Bidang Kenotariatan. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 2001. DAFTAR REFERENSI I. Buku Budiono, Herlien. Kumpulan Tulisan Hukum Perdata Di Bidang Kenotariatan. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 2001. Djojosoedarso, Soeisno. Prinsip-Prinsip Manajemen Resiko Dan Asuransi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional yang dilaksanakan saat ini adalah pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional yang dilaksanakan saat ini adalah pembangunan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional yang dilaksanakan saat ini adalah pembangunan berkesinambungan secara bertahap untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENERBITAN CREDIT CARD PADA BANK RAKYAT INDONESIA CABANG SUKOHARJO

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENERBITAN CREDIT CARD PADA BANK RAKYAT INDONESIA CABANG SUKOHARJO PELAKSANAAN PERJANJIAN PENERBITAN CREDIT CARD PADA BANK RAKYAT INDONESIA CABANG SUKOHARJO SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum

Lebih terperinci

Silabus. EKM 2060 Hukum Bisnis. Program Studi: Strata 1 (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Silabus. EKM 2060 Hukum Bisnis. Program Studi: Strata 1 (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Silabus EKM 2060 Hukum Bisnis Program Studi: Strata 1 (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Institut Keuangan Perbankan dan Informatika Asia Perbanas Jalan Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi atan pertanggungan merupakan sesuatu yang sudah tidak

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi atan pertanggungan merupakan sesuatu yang sudah tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asuransi atan pertanggungan merupakan sesuatu yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, dimana sebagian besar masyarakat Indonesia sudah melakukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setiap orang sering menderita kerugian akibat dari suatu peristiwa yang tidak

I. PENDAHULUAN. Setiap orang sering menderita kerugian akibat dari suatu peristiwa yang tidak I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang sering menderita kerugian akibat dari suatu peristiwa yang tidak terduga, misalnya mendapat kecelakaan dalam perjalanan di darat, di laut atau di udara. Jika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau jiwa seseorang dengan cara mengalihkan kerugian tersebut kepada perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. atau jiwa seseorang dengan cara mengalihkan kerugian tersebut kepada perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asuransi menjadi salah satu pilihan bagi masyarakat untuk meminimalisir risiko yang berkemungkinan dapat menimbulkan kerugian atas harta kekayaannya atau jiwa seseorang

Lebih terperinci

YURISDIKSI PENYELESAIAN SENGKETA KONTRAK BISNIS INTERNASIONAL ANGKUTAN WISATA DI KOTA DENPASAR TESIS

YURISDIKSI PENYELESAIAN SENGKETA KONTRAK BISNIS INTERNASIONAL ANGKUTAN WISATA DI KOTA DENPASAR TESIS YURISDIKSI PENYELESAIAN SENGKETA KONTRAK BISNIS INTERNASIONAL ANGKUTAN WISATA DI KOTA DENPASAR TESIS Oleh : WAYAN WEDA NPM : 12105002 PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NAROTAMA

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdulkadir Muhammad, 1998, Hukum Pengangkutan Niaga, Penerbit Citra Aditya Bhakti,

DAFTAR PUSTAKA. Abdulkadir Muhammad, 1998, Hukum Pengangkutan Niaga, Penerbit Citra Aditya Bhakti, DAFTAR PUSTAKA Buku-buku : Arthur Best,1997, Tort Law Course Outlines, Aspen Law and Business; Abdulkadir Muhammad, 1998, Hukum Pengangkutan Niaga, Penerbit Citra Aditya Bhakti, Bandung ; Ahmad Yani &

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TEORITIS. dapat terjadi baik karena disengaja maupun tidak disengaja. 2

BAB III TINJAUAN TEORITIS. dapat terjadi baik karena disengaja maupun tidak disengaja. 2 BAB III TINJAUAN TEORITIS A. Wanprestasi 1. Pengertian Wanprestasi Wanprestasi adalah tidak memenuhi atau lalai melaksanakan kewajiban sebagaimana yang ditentukan dalam perjanjian yang dibuat antara kreditur

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Apeldoorn, L. J. Van. Pengantar Ilmu Hukum, Pradnya Paramitha, Jakarta, 2001.

DAFTAR PUSTAKA. Apeldoorn, L. J. Van. Pengantar Ilmu Hukum, Pradnya Paramitha, Jakarta, 2001. 140 DAFTAR PUSTAKA A. Buku-Buku Asikin, Zainal. Hukum Kepailitan dan Penundaaan Pembayaran di Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta, 1991. Apeldoorn, L. J. Van. Pengantar Ilmu Hukum, Pradnya Paramitha, Jakarta,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Amiruddin dan Zainal Asikin. Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta:

DAFTAR PUSTAKA. Amiruddin dan Zainal Asikin. Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta: 76 DAFTAR PUSTAKA Amiruddin dan Zainal Asikin. Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Rajawali Pers, 2006. Anshori, Abdul Ghofur. Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah: Analisis Konsep dan UU No.21

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ASAS SUBROGASI DAN PERJANJIANASURANSI

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ASAS SUBROGASI DAN PERJANJIANASURANSI BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ASAS SUBROGASI DAN PERJANJIANASURANSI 2.1 Asas Subrogasi 2.1.1 Pengertian asas subrogasi Subrogasi ini terkandung dalam ketentuan Pasal 284 Kitab Undang- Undang Hukum Dagang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kemajuan dunia perdagangan tidak dapat dilepaskan dan pembangunan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kemajuan dunia perdagangan tidak dapat dilepaskan dan pembangunan di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan dunia perdagangan tidak dapat dilepaskan dan pembangunan di bidang ekonomi yang pelaksanaannya dititikberatkan pada sektor industri. Salah satu kendala

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Kadir Muhammad, Hukum Perusahaan Indonesia, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2000), hal. 7

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Kadir Muhammad, Hukum Perusahaan Indonesia, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2000), hal. 7 DAFTAR PUSTAKA Abdul Kadir Muhammad, Hukum Perusahaan Indonesia, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2000), hal. 7 Asyhadie Zaeni, Hukum Bisnis: Prinsip dan Pelaksanaannya di Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdulkadir, Muhammad. Hukum Perusahaan Indonesia. Bandung : PT. Citra

DAFTAR PUSTAKA. Abdulkadir, Muhammad. Hukum Perusahaan Indonesia. Bandung : PT. Citra DAFTAR PUSTAKA A. Buku Abdulkadir, Muhammad. Hukum Perusahaan Indonesia. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 1999. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia yang menganut Negara welfare state yaitu negara yang

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia yang menganut Negara welfare state yaitu negara yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan negara di zaman sekarang begitu pesat dan cepat dari perkembangan Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam, bahkan di negara Indonesia yang menganut

Lebih terperinci