GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN"

Transkripsi

1 GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN MATA KULIAH : Aspek Hukum Dalam Ekonomi KODE MATA KULIAH : IT SKS : 2 DESKRIPSI SINGKAT : Mata kuliah Aspek hukum dalam ekonomi ini mengungkapkan dan menjelaskan mengenai konsep yang berkaitan dengan Implementasi hukum, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis, yang berlaku di bidang ekonomi pada umumnya dan kegiatan bisnis pada kegiatan bisnis pada khususnya, sejak pendirian, pengelolaan, pengembangan, hingga pembubaran bisnis, serta dengan permasalahannya. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat mengerti, menjelaskan,dan memberikan contoh-contoh mengenai implementasi aspek hukum dalam kegiatan sehari-hari, khususnya dalam kegiatan bisnis. NO. Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Waktu Sumber 1 Mahasiswa dapat mengerti dan Pengertian Hukum 1 x 100 Buku 2,4,5 menjelaskan tentang Pengertian Hukum & b. Tujuan Hukum & Sumber sumber Hukum, Tujuan dan Sumber Hukum, Hukum Ekonomi Hukum Kodifikasi, Norma dan Hukum c. Kodifikasi Hukum Ekonomi. d. Kaidah / Norma e. Pengertian Ekonomi & Hukum Ekonomi 2 Mahasiswa dapat menjelaskan Subyek dan a. Subyek Hukum 1 x 100 Buku 2,4,5 GBPP Aspek Hukum Dalam Ekonomi 2013 Page 1

2 Subyek dan Obyek Hukum serta Hak Kebendaan yang bersifat sebagai pelunasan hutang 3 Mahasiswa dapat menjelaskan Sejarah, Pengertian dan Hukum Perdata yang berlaku di, serta sistematika Hukum Perdata 4 Mahasiswa dapat menjelaskan: Pengertian, Dasar Hukum, dan Azas-azas, serta Wanprestasi dan Hapusnya Obyek Hukum Hukum Perdata Hukum 1) Manusia 2) Badan usaha b. Obyek Hukum 1) Benda bergerak 2) Benda tidak bergerak c. Hak kebendaan yang bersifat sebagai pelunasan hutang ( hak jaminan) 1)Jaminan umum 2)Jaminam khusus a. Hukum Perdata Yang Berlaku Di b. Sejarah Singkat Hukum Perdata c. Pengertian & Keadaan Hukum Di d. Sistematika Hukum Perdata Di b. Dasar Hukum c. Azas-azas dalam Hukum d. Wanprestasi dan akibat-akibatnya e. Hapusnya 1 x 100 Buku 2 1 x 100 Buku 2,4,5 5 Mahasiswa dapat menjelaskan Perjanjian Baku / Standar yang pasal-pasalnya ditentukan Perjanjian yang diatur didalam BW dan diluar BW 6 Mahasiswa dapat menjelaskan Hubungan Hukum Perdata dengan Hukum Dagang, Berlakunya Hukum Dagang, Hukum Perjanjian Hukum Dagang ( KUHD ) a. Standar Kontrak b. Macam-macam Perjanjian c. Syarat Sahnya Perjanjian d. Saat Lahirnya Perjanjian e. Pembatalan dan Pelaksanaan Suatu Perjanjian a. Hubungan Hukum Perdata dengan Hukum Dagang b. Berlakunya Hukum Dagang c. Hubungan Pengusaha dan Pembantunya 1 x 100 Buku 2 2 x 100 Buku 2,5,6 GBPP Aspek Hukum Dalam Ekonomi 2013 Page 2

3 Hubungan Pengusaha dan Pembantunya, Pengusaha dan Kewajibannya, Bentuk-bentuk Badan Usaha 7 Mahasiswa dapat menjelaskan Kepailitan dan Penyusun Kewajiban Pembayaran Utang 8 Mahasiswa dapat menjelaskan Dasar Hukum, Ketentuan, Tujuan dan Sifat Wajib Daftar Perusahaan serta Kewajiban, Cara & Tempat serta waktu Pendaftaran, Hal-hal yang wajib didaftarkan 9 Mahasiswa dapat menjelaskan Prinsip dan klasifikasi HAKI, Dasar Hukum serta hal-hal yang terkait dengan Hak Cipta, Paten, Merk, Desain Industri, dan Rahasia Dagang Kepailitan dan Penyusun Kewajiban Pembayaran Utang Wajib Daftar Perusahaan Hak Kekayaan (HAKI) d. Pengusaha dan Kewajibannya e. Bentuk-bentuk Badan Usaha f. Perseroan Terbatas g. Koperasi h. Yayasan i. Badan Usaha Milik Negara, Tujuan & Azas b. Syarat & Permohonan c. Upaya Hukum d. Akibat Kepailitan e. Pengurusan Harta Pailit f. Berakhirnya Kepailitan g. Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) h. Pihak-pihak yang berhak mengajukan PKPU i. Jangka waktu PKPU a. Dasar hukum wajib daftar b. Ketentuan wajib daftar c. Tujuan dan sifat wajib daftar d. Kewajiban pendaftaran e. Cara & tempat serta waktu pendaftaran f. Hal hal yang wajib didaftarkan b. Prinsip-prinsip Hak Kekayaan c. Klasifikasi Hak Kekayaan d. Dasar Hukum Hak Kekayaan di e. Hak Cipta 1 x 100 Buku 1, 2, 5 1 x 100 Buku 6,8 2 x 100 Buku 1,3, 4,5 GBPP Aspek Hukum Dalam Ekonomi 2013 Page 3

4 10 Mahasiswa dapat menjelaskan Hak dan Kewajiban dari konsumen dan pelaku usaha, serta perbuatan apa saja yang dilarang oleh pelaku usaha terhadap konsumennya Perlindungan Konsumen f. Hak Paten g. Hak Merk h. Desain Industri i. Rahasia Dagang Konsumen b. Azas dan Tujuan c. Hak dan Kewajiban Konsumen d. Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha e. Perbuatan yang dilarang bagi pelaku usaha f. Klausula Baku dalam Perjanjian g. Tanggung Jawab Pelaku Usaha h. Sanksi 1 x 100 Buku 5,7 11 Mahasiswa dapat menjelaskan Kegiatan dan perjanjian yang dilarang dalam persaingan usaha tidak sehat, serta fungsi dan tugas dari KPPU 12 Mahasiswa dapat menjelaskan Sengketa yang mungkin timbul dalam bidang ekonomi di sertai cara penyelesaian sengketa melalui negosiasi, mediasi, arbitrase, dan ligitasi Anti Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat Penyelesaian Sengketa Ekonomi b. Azas dan Tujuan c. Kegiatan yang dilarang d. Perjanjian yang dilarang e. Hal-hal yang dikecualikan dalam UU Anti Monopoli f. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) g. Sanksi Sengketa b. Cara-cara Penyelesaian Sengketa c. Negosiasi d. Mediasi e. Arbitrase f. Perbandingan antara Perundingan, Arbitrase, dan Ligitasi 1 x 100 Buku 5,7 1 x 100 Buku 4,5, GBPP Aspek Hukum Dalam Ekonomi 2013 Page 4

5 Literatur : 1. Aspek Hukum dalam Bisnis Edisi Revisi, Richard Burton Simatupang, S.H., Rineka Cipta Jakarta, Diktat Kuliah Aspek Hukum Dalam Bisnis, Neltje F.Katuuk Gunadarma Jakarta Hak Kekayaan, Suyud Margono, S.H., C.V. Novindo Pustaka Mandiri, Jakarta, Hukum Bisnis : Prinsip dan Pelaksanaannya di, Zaeni Asyhadie, S.H., Raja Grafindo Persada, Jakarta, Hukum Dalam Ekonomi Edisi Revisi, Elsi Kartika Sari, S.H., Grasindo, Jakarta, Hukum Perusahaan Bagian 1, Drs.C.S.T. Kansil., S.H., PTt.Pradnya Paramita Jakarta, Hukum Perusahaan Bagian 2, Drs.C.S.T. Kansil., S.H., PTt.Pradnya Paramita Jakarta, Hukum Perusahaan, Prof.Abdul Kadir Muhammad.,SH PT. Citra Aditya Bakti Bandung Undang undang No.15 Tahun 2001TentangMerk GBPP Aspek Hukum Dalam Ekonomi 2013 Page 5

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH :ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI (2007/2008)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH :ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI (2007/2008) SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH :ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI (2007/2008) FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN / JENJANG : AKUNTANSI, MANAJEMEN / S1` MINGGU POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI MANAJEMEN STIE LABUHAN BATU

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI MANAJEMEN STIE LABUHAN BATU RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI MANAJEMEN STIE LABUHAN BATU Mata Kuliah : HUKUM BISNIS/ MKPB 408 3 SKS Deskripsi Umum : Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK) Aspek Hukum dalam Ekonomi

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENGAJARAN

SATUAN ACARA PENGAJARAN Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS : 2 Waktu Pertemuan Pertemuan ke : 1 A. Tujuan SATUAN ACARA PENGAJARAN : Aspek Hukum Dalam Ekonomi : IT-022209 : 100 menit 1. Tujuan Instruksional Umum / TIU : Setelah

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS LAMPUNG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS FORMULIR KONTRAK PERKULIAHAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS LAMPUNG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS FORMULIR KONTRAK PERKULIAHAN Mata Kuliah : Hukum Bisnis SKS : 2 Semester : 3 Kode MK : EBM512020 I. DESKRIPSI Matakuliah ini berisi tentang aspek hukum dan ekonomi (makro dan mikro) serta bagaimana perkembangan aspek hukum saat ini

Lebih terperinci

HUKUM PERIKATAN ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM.

HUKUM PERIKATAN ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM. HUKUM PERIKATAN ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM. 1 HUKUM PERIKATAN Perikatan dalam bahasa Belanda disebut ver bintenis. Istilah perikatan dalam literatur hukum di Indonesia. Perikatan adalah adalah

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : DIII KOMPUTERISASI PERKANTORAN DAN KESEKRETARIATAN Semester : 5

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : DIII KOMPUTERISASI PERKANTORAN DAN KESEKRETARIATAN Semester : 5 GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : DIII KOMPUTERISASI PERKANTORAN DAN SEKRETARIATAN Semester : 5 JUDUL MATA KULIAH : PENGANTAR HUKUM BISNIS NOMOR KODE / SKS : 390152031 / 2 SKS PRASYARAT

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) HUKUM BISNIS BUG1A2 Disusun oleh: Ganjar Mohamad Disastra dan Tim Penyusun Kurikulum D3 Manajemen Pemasaran TELKOM UNIVERSITY 1 LEMBAR PENGESAHAN Rencana Pembelajaran

Lebih terperinci

Bahan Bacaan Mahasiswa diwajibkan membaca buku-buku dan mencari artikel yang berkaitan dengan Aspek Hukum Dalam Ekonomi

Bahan Bacaan Mahasiswa diwajibkan membaca buku-buku dan mencari artikel yang berkaitan dengan Aspek Hukum Dalam Ekonomi UNIVERSITAS BUDI LUHUR FAKULTAS EKONOMI S I L A B U S Mata Kuliah : Aspek Hukum Dalam Ekonomi Program Studi : S-1 Akuntansi/Manajemen Semester : Gasal Tahun Akademik : 2007/2008 Dosen : Jafri Jamil, SH.S.Sos,

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH HUKUM BISNIS JURUSAN MANAJEMEN STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH HUKUM BISNIS JURUSAN MANAJEMEN STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH HUKUM BISNIS JURUSAN MANAJEMEN STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG KODE MATA KULIAH : EUH 201 MATA KULIAH : HUKUM BISNIS BOBOT SKS : 3 SKS JURUSAN : MANAJEMEN TK/SEMESTER :

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : Hukum Bisnis Revisi ke : 1 Satuan Kredit Semester : 2 (dua) SKS Tgl revisi : 27 Februari 2009 Jml Jam kuliah dalam seminggu

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN DAN SILABUS MATA KULIAH HUKUM BISNIS JURUSAN AKUNTANSI STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG

SATUAN ACARA PERKULIAHAN DAN SILABUS MATA KULIAH HUKUM BISNIS JURUSAN AKUNTANSI STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG SATUAN ACARA PERKULIAHAN DAN SILABUS MATA KULIAH HUKUM BISNIS JURUSAN AKUNTANSI STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG No KODE MATA KULIAH : EUH 301 MATA KULIAH : HUKUM BISNIS BOBOT SKS : 3 SKS JURUSAN : AKUNTANSI

Lebih terperinci

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM.

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM. HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM. 1 HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI) Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) atau Hak Milik Intelektual (HMI) atau harta intelek (di Malaysia)

Lebih terperinci

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS EKONOMI

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS EKONOMI Program Studi : Pendidikan Administrasi Perkantoran Nama Mata Kuliah : Hukum Bisnis Kode Mata Kuliah : 7024212027 Semester : Genap SKS : 2 sks Prasyarat : - Nama Dosen Pengampu : Dr. Parjono, M.Si Jaka

Lebih terperinci

HUKUM PERDATA ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM.

HUKUM PERDATA ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM. HUKUM PERDATA ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM. 1 HUKUM PERDATA Hukum Perdata adalah ketentuan yang mengatur hak-hak dan kepentingan antara individu-individu dalam masyarakat. Dalam tradisi hukum

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM RENCANA KEGIATAN PROGRAM PEMBELAJARAN (RKPP) Mata Kuliah Kode SKS Semester Nama Dosen Hukum Dagang SH 1117 3 IV (empat) Marnia Rani, SH.,MH Deskripsi Mata Kuliah Standar Kompetensi Matakuliah Hukum Dagang

Lebih terperinci

SUBYEK DAN OBYEK HUKUM ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM.

SUBYEK DAN OBYEK HUKUM ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM. SUBYEK DAN OBYEK HUKUM ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM. 1 SUBYEK HUKUM Subyek hukum ialah sesuatu yang mempunyai hak dan kewajiban. Seorang manusia sbg pembawa hak (subyek hukum) dimulai saat

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM RENCANA KEGIATAN PROGRAM PEMBELAJARAN (RKPP) Mata Kuliah Kode SKS Semester Nama Dosen Hukum Perlindungan Konsumen & Perlindungan Usaha Deskripsi Mata Kuliah Standar Kompetensi SH HK 1201 2 V (lima) Muhammad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengenai segala jenis usaha dan bentuk usaha. Rumusan pengertian

BAB I PENDAHULUAN. mengenai segala jenis usaha dan bentuk usaha. Rumusan pengertian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hukum perusahaan adalah semua peraturan hukum yang mengatur mengenai segala jenis usaha dan bentuk usaha. Rumusan pengertian perusahaan terdapat dalam Pasal

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM RENCANA KEGIATAN PROGRAM PEMBELAJARAN (RKPP) Mata Kuliah Kode SKS Semester Nama Dosen Hukum Anti Monopoli & SH PDT 1207 2 VI (Enam) Muhammad Fajar Hidayat, S.H., M.H. Persaingan Usaha Deskripsi Mata Kuliah

Lebih terperinci

NAMA MATA KULIAH : HUKUM DAGANG STATUS MATA KULIAH : WAJIB KODE MATA KULIAH : HKT 4004 JUMLAH SKS : 4

NAMA MATA KULIAH : HUKUM DAGANG STATUS MATA KULIAH : WAJIB KODE MATA KULIAH : HKT 4004 JUMLAH SKS : 4 A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM DAGANG STATUS MATA KULIAH : WAJIB KODE MATA KULIAH : HKT 4004 JUMLAH SKS : 4 SILABI B. DESKRIPSI MATA KULIAH merupakan mata kuliah yang membahas mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepailitan dapat terjadi dengan makin pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Kepailitan dapat terjadi dengan makin pesatnya perkembangan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepailitan dapat terjadi dengan makin pesatnya perkembangan perekonomian dan perdagangan sehingga muncul berbagai macam permasalahan utang piutang yang timbul dalam

Lebih terperinci

RANCANGAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

RANCANGAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI RANCANGAN PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI Q No. Dokumen 061.423.4.35.02 Tgl. Efektif 01 September 2009 Mata Kuliah : Etika dan Hukum Bisnis Semester : Sks : 3 KOMPETENSI : Mata kuliah ini membahas

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. : HAKI (Hak atas kekayaan Intelektual) : Hukum Bisnis Syariah

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. : HAKI (Hak atas kekayaan Intelektual) : Hukum Bisnis Syariah SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : HAKI (Hak atas kekayaan Intelektual) Fakultas : Syari ah Jurusan : Hukum Bisnis Syariah SKS : 2 SKS Kode : 22315 Prasyarat : A. DESKRIPSI MATA KULIAH : Mata kuliah

Lebih terperinci

WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM.

WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM. WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM. 1 Dasar Hukum Wajib Daftar Perusahaan Pertama kali diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 23 Para persero firma diwajibkan

Lebih terperinci

Oleh : Arie.Muhyiddin. SH., MH

Oleh : Arie.Muhyiddin. SH., MH Oleh : Arie.Muhyiddin. SH., MH Pengertian hukum bisnis (bestuur rechts) Hukum bisnis adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan hukum,baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur hak dan kewajiban

Lebih terperinci

HUKUM DAGANG ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM.

HUKUM DAGANG ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM. HUKUM DAGANG ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM. 1 HUKUM DAGANG (KUHD) Hukum dagang adalah hukum perikatan yang timbul dari lapangan perusahaan. Istilah perdagangan memiliki akar kata dagang. Dalam

Lebih terperinci

AKIBAT HUKUM PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG TERHADAP PERJANJIAN SEWA MENYEWA MENURUT UNDANG-UNDANG No. 37 TAHUN 2004 SKRIPSI

AKIBAT HUKUM PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG TERHADAP PERJANJIAN SEWA MENYEWA MENURUT UNDANG-UNDANG No. 37 TAHUN 2004 SKRIPSI AKIBAT HUKUM PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG TERHADAP PERJANJIAN SEWA MENYEWA MENURUT UNDANG-UNDANG No. 37 TAHUN 2004 SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN TINJAUAN YURIDIS ATAS KEWENANGAN PENGADILAN NIAGA DALAM MEMUTUS PERKARA KEPAILITAN DENGAN ADANYA KLAUSUL ARBITRASE DALAM PERJANJIAN PARA PIHAK YANG BERSENGKETA SKRIPSI O l e h : RUTH ERIKA BANGUN NIM :

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) HUKUM PERDATA

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) HUKUM PERDATA Mata Kuliah : Hukum Perdata Dosen : Marnia Rani, S.H., M.H. Deskripsi Singkat : Matakuliah Hukum Perdata merupakan matakuliah mempelajari tentang hubungan antara warga negara yang satu dengan yang lainnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kebutuhannya begitu juga dengan perusahaan, untuk menjalankan suatu perusahaan

I. PENDAHULUAN. kebutuhannya begitu juga dengan perusahaan, untuk menjalankan suatu perusahaan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perekonomian dunia yang semakin kompleks mengakibatkan semakin meningkatnya pula kebutuhan ekonomi masyarakat terutama para pelaku usaha. Dalam menjalani kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang memiliki persaingan usaha yang sangat ketat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang memiliki persaingan usaha yang sangat ketat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia usaha yang memiliki persaingan usaha yang sangat ketat menuntut para pelaku ekonomi untuk mempertahankan usahanya. Pelaku usaha yang mengikuti trend

Lebih terperinci

Lex Privatum, Vol.II/No. 2/April/2014

Lex Privatum, Vol.II/No. 2/April/2014 AKIBAT HUKUM PUTUSAN PENGADILAN NIAGA TERHADAP DEBITOR YANG DINYATAKAN PAILIT BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 1 Oleh : Evie Sompie 2 ABSTRAK Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era globalisasi yang bergerak melaju sangat pesat, serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era globalisasi yang bergerak melaju sangat pesat, serta 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi yang bergerak melaju sangat pesat, serta pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan laju bisnis yang semakin erat dalam persaingan, muncullah usaha

Lebih terperinci

ANALISIS HUKUM TENTANG UNDANG-UNDANG RAHASIA DAGANG DAN KETENTUAN KETERBUKAAN INFORMASI DALAM UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

ANALISIS HUKUM TENTANG UNDANG-UNDANG RAHASIA DAGANG DAN KETENTUAN KETERBUKAAN INFORMASI DALAM UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN Al-Qishthu Volume 13, Nomor 2 2015 185 ANALISIS HUKUM TENTANG UNDANG-UNDANG RAHASIA DAGANG DAN KETENTUAN KETERBUKAAN INFORMASI DALAM UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN Pitriani Dosen Jurusan Syari ah

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH FAKULTAS JURUSAN / JENJANG KODE : PENGANTAR PERPAJAKAN : EKONOMI : AKUNTANSI / D3 : KD-024317 M I N G G U 1 2 POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN I. IDENTIFIKASI MATA KULIAH Mata Kuliah Kredit Waktu Pertemuan Semester Program Studi Jurusan Dosen : Aspek Hukum dalam Ekonomi : 2 SKS : 90 Menit : VI : S1 : Manajemen : Helza

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. haknya atas tanah yang bersangkutan kepada pihak lain (pembeli). Pihak

BAB I PENDAHULUAN. haknya atas tanah yang bersangkutan kepada pihak lain (pembeli). Pihak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jual beli tanah merupakan suatu perjanjian dalam mana pihak yang mempunyai tanah (penjual) berjanji dan mengikatkan diri untuk menyerahkan haknya atas tanah

Lebih terperinci

PENGERTIAN HUKUM DAN HUKUM EKONOMI ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM.

PENGERTIAN HUKUM DAN HUKUM EKONOMI ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM. PENGERTIAN HUKUM DAN HUKUM EKONOMI ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM. 1 PENGERTIAN HUKUM Menurut Prof. Mr. Dr L.J Van Apeldoorn Tidak mungkin memberikan definisi tentang apa yang dimaksud dengan

Lebih terperinci

SILABUS. IV. Topik Inti Materi Perkuliahan 1. Pendahuluan a. Sengketa Bisnis b. Pilihan dan Proses Penyelesaian Sengketa.

SILABUS. IV. Topik Inti Materi Perkuliahan 1. Pendahuluan a. Sengketa Bisnis b. Pilihan dan Proses Penyelesaian Sengketa. SILABUS I. Mata Kuliah : ARBITRASE & PILIHAN PENYELESAIAN SENGKETA Kode : SYA 031 Jurusan : Syari ah Program Studi : HKI, PM, HES dan HTN Program : S.1 Bobot : 2 SKS Sifat : Wajib II. Deskripsi Mata Kuliah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pelaku usaha yang bergerak di keuangan. Usaha keuangan dilaksanakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. dengan pelaku usaha yang bergerak di keuangan. Usaha keuangan dilaksanakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakekatnya setiap orang berhak mendapatkan perlindungan dari hukum. Hampir seluruh hubungan hukum harus mendapat perlindungan dari hukum. Oleh karena itu terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu usaha/bisnis. Tanpa dana maka seseorang tidak mampu untuk. memulai suatu usaha atau mengembangkan usaha yang sudah ada.

BAB I PENDAHULUAN. suatu usaha/bisnis. Tanpa dana maka seseorang tidak mampu untuk. memulai suatu usaha atau mengembangkan usaha yang sudah ada. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan dalam kehidupan dewasa ini bukanlah merupakan sesuatu yang asing lagi. Bank tidak hanya menjadi sahabat masyarakat perkotaan, tetapi juga masyarakat perdesaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dalam rangka pengembangan usahanya dimungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dalam rangka pengembangan usahanya dimungkinkan BAB I PENDAHULUAN A. Pendahuluan Suatu perusahaan dalam rangka pengembangan usahanya dimungkinkan mempunyai utang. Perusahaan yang mempunyai utang bukanlah merupakan suatu hal yang buruk, asalkan perusahaan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) HUKUM PERDATA

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) HUKUM PERDATA Mata Kuliah : Hukum Perdata Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 1 (Satu) A. Tujuan Instruksional Khusus Pada akhir perkuliahan mahasiswa dapat menjelaskan konsep, lingkup, sejarah,

Lebih terperinci

Lex Crimen Vol. VI/No. 2/Mar-Apr/2017

Lex Crimen Vol. VI/No. 2/Mar-Apr/2017 AKIBAT HUKUM PUTUSAN KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 3 Oleh : Juditia Damlah 4 ABSTRAK Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi kebutuhannya sebagaimana tersebut di atas, harus. mempertimbangkan antara penghasilan dan pengeluaran.

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi kebutuhannya sebagaimana tersebut di atas, harus. mempertimbangkan antara penghasilan dan pengeluaran. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya, setiap manusia hingga perusahaan pada setiap harinya selalu berhadapan dengan segala macam kebutuhan. Dalam menghadapi kebutuhan ini, sifat manusia pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2007 tentang waralaba (selanjutnya disebut PP No. 42 Tahun 2007) dalam

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2007 tentang waralaba (selanjutnya disebut PP No. 42 Tahun 2007) dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bisnis waralaba atau franchise sedang berkembang sangat pesat di Indonesia dan sangat diminati oleh para pengusaha karena prosedur yang mudah, tidak berbelit-belit

Lebih terperinci

BERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS. Program Studi : ADMINISTRASI BISNIS. Mata Kuliah : HUKUM BISNIS

BERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS. Program Studi : ADMINISTRASI BISNIS. Mata Kuliah : HUKUM BISNIS FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS Program Studi ADMINISTRASI BISNIS BERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mata Kuliah HUKUM BISNIS Kode Mata Kuliah BAH1H3 SKS 3 SKS Semester 2 Tahun Akademik

Lebih terperinci

TINDAK PIDANA DI BIDANG PATEN 1 Oleh : Aditia E Bawole 2

TINDAK PIDANA DI BIDANG PATEN 1 Oleh : Aditia E Bawole 2 TINDAK PIDANA DI BIDANG PATEN 1 Oleh : Aditia E Bawole 2 ABSTRAK Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaturan Paten menurut Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2001 dan bagaimana

Lebih terperinci

BAB II PENGATURAN ATAS JUAL BELI SAHAM DALAM PERSEROAN TERBATAS DI INDONESIA. dapat dengan mudah memahami jual beli saham dalam perseroan terbatas.

BAB II PENGATURAN ATAS JUAL BELI SAHAM DALAM PERSEROAN TERBATAS DI INDONESIA. dapat dengan mudah memahami jual beli saham dalam perseroan terbatas. BAB II PENGATURAN ATAS JUAL BELI SAHAM DALAM PERSEROAN TERBATAS DI INDONESIA A. Tinjauan Umum tentang Jual Beli 1. Pengertian Jual Beli Sebelum membahas mengenai aturan jual beli saham dalam perseroan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. melahirkan perkembangan usaha yang dapat menunjang perekonomian suatu

I. PENDAHULUAN. melahirkan perkembangan usaha yang dapat menunjang perekonomian suatu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan merupakan setiap bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan tujuan memperoleh keuntungan atau laba, baik yang diselenggarakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini, perkembangan aktivitas bisnis merupakan fenomena yang sangat kompleks karena mencakup berbagai bidang baik hukum, ekonomi, dan politik. Dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TEORITIS. Undang-Undang No 9 Tahun 1999 berjudul Undang-Undang tentang Perlindungan

BAB III TINJAUAN TEORITIS. Undang-Undang No 9 Tahun 1999 berjudul Undang-Undang tentang Perlindungan BAB III TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Perlindungan Konsumen Undang-Undang No 9 Tahun 1999 berjudul Undang-Undang tentang Perlindungan Konsumen dan bukan Undang-Undang tentang Konsumen. menyebutkan pengertianpengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harga-harga produksi guna menjalankan sebuah perusahaan bertambah tinggi

BAB I PENDAHULUAN. harga-harga produksi guna menjalankan sebuah perusahaan bertambah tinggi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan pembangunan ekonomi yang dilakukan pemerintah sekarang ini, tidak hanya harga kebutuhan sehari-hari yang semakin tinggi harganya, namun harga-harga produksi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perusahaan harus dijalankan dan dikelola dengan baik. Pengelolaan perusahaan

I. PENDAHULUAN. perusahaan harus dijalankan dan dikelola dengan baik. Pengelolaan perusahaan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Perusahaan adalah badan usaha yang dibentuk untuk menjalankan kegiatan usaha di bidang ekonomi. Sebagai badan yang dibentuk untuk menjalankan usaha maka perusahaan harus

Lebih terperinci

Undang-Undang Merek, dan Undang-Undang Paten. Namun, pada tahun waralaba diatur dengan perangkat hukum tersendiri yaitu Peraturan

Undang-Undang Merek, dan Undang-Undang Paten. Namun, pada tahun waralaba diatur dengan perangkat hukum tersendiri yaitu Peraturan KEDUDUKAN TIDAK SEIMBANG PADA PERJANJIAN WARALABA BERKAITAN DENGAN PEMENUHAN KONDISI WANPRESTASI Etty Septiana R 1, Etty Susilowati 2. ABSTRAK Perjanjian waralaba merupakan perjanjian tertulis antara para

Lebih terperinci

BAB 4 PENUTUP. Universitas Indonesia

BAB 4 PENUTUP. Universitas Indonesia BAB 4 PENUTUP 4.1. KESIMPULAN Setelah melakukan kajian terhadap ketentuan yang terdapat dalam Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 42 tahun 2007 tentang Waralaba dan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31/M-DAG/PER/8/2008

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara historis, istilah hukum perusahaan berasal dari hukum dagang dan

BAB I PENDAHULUAN. Secara historis, istilah hukum perusahaan berasal dari hukum dagang dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara historis, istilah hukum perusahaan berasal dari hukum dagang dan merupakan hukum perikatan yang timbul khusus dari lapangan perusahaan. hukum dagang merupakan

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: ini adalah apabila setelah dilakukan penilaian oleh KPPU, ternyata merger

BAB III PENUTUP. diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: ini adalah apabila setelah dilakukan penilaian oleh KPPU, ternyata merger 56 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian yang dijelaskan pada bagian pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Sejak diundangkannya PP No. 57 Tahun 2010, sistem pengendalian

Lebih terperinci

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013 SILABUS Mata Kuliah : Hukum Persaingan Usaha Kode Mata Kuliah : HKIn 2059 SKS : 2 Dosen : 1. Enny Patria, S.H., M.H. 2. Siti Mariam, S.H., M.H. FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013

Lebih terperinci

Lex Crimen Vol. VI/No. 10/Des/201. HAK-HAK KEBENDAAN YANG BERSIFAT JAMINAN DITINJAU DARI ASPEK HUKUM PERDATA 1 Oleh: Andhika Mopeng 2

Lex Crimen Vol. VI/No. 10/Des/201. HAK-HAK KEBENDAAN YANG BERSIFAT JAMINAN DITINJAU DARI ASPEK HUKUM PERDATA 1 Oleh: Andhika Mopeng 2 HAK-HAK KEBENDAAN YANG BERSIFAT JAMINAN DITINJAU DARI ASPEK HUKUM PERDATA 1 Oleh: Andhika Mopeng 2 ABSTRAK Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hak-hak kebendaan ditinjau dari

Lebih terperinci

Asas dan Dasar Hukum Kepailitan. Dr. Freddy Harris Fakultas Hukum Universitas Indonesia

Asas dan Dasar Hukum Kepailitan. Dr. Freddy Harris Fakultas Hukum Universitas Indonesia Asas dan Dasar Hukum Kepailitan Dr. Freddy Harris Fakultas Hukum Universitas Indonesia Sumber Hukum Kepailitan di Indonesia BW secara umum Khususnya pasal 1131, 1132, 1133 dan 1134 HIR (Peraturan( Acara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tak lepas dari kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tak lepas dari kebutuhan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tak lepas dari kebutuhan yang bermacam-macam. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut manusia harus berusaha dengan cara bekerja.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan variasi dari masing-masing jenis barang dan atau jasa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan variasi dari masing-masing jenis barang dan atau jasa yang akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perekonomian yang pesat telah menghasilkan berbagai jenis dan variasi dari masing-masing jenis barang dan atau jasa yang akan dikonsumsi. Barang dan atau

Lebih terperinci

BAB III PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMBELI UNIT KONDOTEL. Dalam perspektif hukum perjanjian, sebagaimana diketahui perikatan yang

BAB III PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMBELI UNIT KONDOTEL. Dalam perspektif hukum perjanjian, sebagaimana diketahui perikatan yang BAB III PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMBELI UNIT KONDOTEL 1. Hak- hak dan kewajiban dari pembeli unit kondotel Dalam perspektif hukum perjanjian, sebagaimana diketahui perikatan yang dilahirkan dari perjanjian

Lebih terperinci

ASAS TANGGUNG RENTENG PADA BENTUK USAHA BUKAN BADAN HUKUM DAN AKIBAT HUKUM BAGI HARTA PERKAWINAN

ASAS TANGGUNG RENTENG PADA BENTUK USAHA BUKAN BADAN HUKUM DAN AKIBAT HUKUM BAGI HARTA PERKAWINAN 90 Jurnal Cepalo Volume 2, Nomor 1, Januari-Juni 2018 ASAS TANGGUNG RENTENG PADA BENTUK USAHA BUKAN BADAN HUKUM DAN AKIBAT HUKUM BAGI HARTA PERKAWINAN Rilda Murniati Fakultas Hukum, Universitas Lampung,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permodalan bagi suatu perusahaan dapat dilakukan dengan menarik dana dari

BAB I PENDAHULUAN. permodalan bagi suatu perusahaan dapat dilakukan dengan menarik dana dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sudah menjadi rahasia umum bahwa setiap perusahaan membutuhkan dana investasi sebagai modal untuk membangun dan mengembangkan bisnis perusahaan itu sendiri. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan kepercayaan terhadap merek tersebut. untuk memperoleh/meraih pasar yang lebih besar. Berdasarkan hal tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. dan kepercayaan terhadap merek tersebut. untuk memperoleh/meraih pasar yang lebih besar. Berdasarkan hal tersebut, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketika jaman perdagangan menjadi semakin luas dan persaingan usaha menjadi semakin kuat, merek mempunyai arti yang sangat penting, baik bagi produsen maupun

Lebih terperinci

Persekutuan Firma 23/03/2017

Persekutuan Firma 23/03/2017 Persekutuan Firma Oleh: Merry Sugiarto Laksono 156010202111052 (no absen: 01) Annisa Hanifah 166010200111080 (no absen: 04) Navy Qurrota Ayuni 166010200111084 (no absen : 08) Fahrizza Balqish Quina 166010200111094

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakannya dalam sebuah perjanjian yang di dalamnya dilandasi rasa

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakannya dalam sebuah perjanjian yang di dalamnya dilandasi rasa BAB I PENDAHULUAN Salah satu perwujudan dari adanya hubungan antar manusia adalah dilaksanakannya dalam sebuah perjanjian yang di dalamnya dilandasi rasa saling percaya satu dengan lainnya. Perjanjian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, pembangunan di bidang ekonomi, merupakan bagian dari pembangunan nasional. Salah satu upaya untuk mewujudkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, kegiatan ini memegang peranan penting bagi kehidupan bank. umum di Indonesia khususnya dan di negara lain pada umumnya.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, kegiatan ini memegang peranan penting bagi kehidupan bank. umum di Indonesia khususnya dan di negara lain pada umumnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perekonomian Indonesia, khususnya dunia perbankan saat ini mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat baik, walaupun kegiatan bisnis bank umum sempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Penelitian Krisis ekonomi yang telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir ini memberi pengaruh yang tidak menguntungkan terbadap kehidupan ekonomi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setelah dikirim barang tersebut mengalami kerusakan. Kalimat yang biasanya

BAB I PENDAHULUAN. setelah dikirim barang tersebut mengalami kerusakan. Kalimat yang biasanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan pengamatan penulis selama ini dalam kenyataannya beberapa perusahaan pengiriman barang/paket di Kota Yogyakarta secara sepihak telah mencantumkan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GUNADARMA

UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : HUKUM PERBURUHAN. FAKULTAS /Progam : ILMU KOMPUTER / Diploma 3 JENJANG/ JURUSAN : D3 / Teknik Komputer UNIVERSITAS GUNADARMA Minggu Ke Pokok Bahasan 1 HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL memahami konsep

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM RENCANA KEGIATAN PROGRAM PEMBELAJARAN (RKPP) Mata Kuliah Kode SKS Semester Nama Dosen MKK 2205 3 II (dua) Marnia Rani, S.H., M.H. Deskripsi Mata Kuliah Standar Matakuliah merupakan matakuliah mempelajari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertahap, pada hakikatnya merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. bertahap, pada hakikatnya merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan yang sedang giat dilaksanakan melalui rencana bertahap, pada hakikatnya merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, baik materiil

Lebih terperinci

Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama. Tgl. Berlaku : Mei 2012 Versi/Revisi : 01/00

Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama. Tgl. Berlaku : Mei 2012 Versi/Revisi : 01/00 SILABUS/SAP Tgl. Berlaku : Mei 2012 Versi/Revisi : 01/00 Tgl. Revisi : - Kode Dok.: FRM-01 SILABUS, SAP MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS DAN HUKUM KOMERSIAL 3 SKS Deskripsi dan tujuan mata kuliah Mata kuliah

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM PENOLAKAN PERMOHONAN KREDIT BANK TERHADAP NASABAH (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Solo Kartasura)

TINJAUAN HUKUM PENOLAKAN PERMOHONAN KREDIT BANK TERHADAP NASABAH (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Solo Kartasura) i TINJAUAN HUKUM PENOLAKAN PERMOHONAN KREDIT BANK TERHADAP NASABAH (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Solo Kartasura) Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan ekonomi tersebut. Modal yang dimiliki oleh para pengusaha

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan ekonomi tersebut. Modal yang dimiliki oleh para pengusaha BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Krisis moneter yang terjadi sejak pertengahan tahun 1997 membuat perekonomian Indonesia belum seutuhnya stabil bahkan sampai saat ini. Banyak dunia usaha yang

Lebih terperinci

Heri Hartanto - FH UNS

Heri Hartanto - FH UNS 1 Kekuasaan Kehakiman Psl 13 UU 14/1970 Jo. UU 4/2004 ttg Kekuasaan Kehakiman : memungkinkan di bentuk peradilan khusus di dalam peradilan Umum. Psl 8 UU 2/1986 Jo. UU 8/2004 ttg Peradilan Umum : Di dlm

Lebih terperinci

Silabus. EKM 2060 Hukum Bisnis. Program Studi: Strata 1 (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Silabus. EKM 2060 Hukum Bisnis. Program Studi: Strata 1 (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Silabus EKM 2060 Hukum Bisnis Program Studi: Strata 1 (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Institut Keuangan Perbankan dan Informatika Asia Perbanas Jalan Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENGAWASAN PENCANTUMAN KLAUSULA BAKU OLEH BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN DI KOTA PADANG SKRIPSI

PELAKSANAAN PENGAWASAN PENCANTUMAN KLAUSULA BAKU OLEH BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN DI KOTA PADANG SKRIPSI PELAKSANAAN PENGAWASAN PENCANTUMAN KLAUSULA BAKU OLEH BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN DI KOTA PADANG SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana hukum Oleh : SETIA PURNAMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Dimana sebagian besar masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Dimana sebagian besar masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asuransi atau pertanggungan merupakan sesuatu yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Dimana sebagian besar masyarakat Indonesia sudah melakukan

Lebih terperinci

BAB III PAJAK PENGHASILAN

BAB III PAJAK PENGHASILAN BAB III PAJAK PENGHASILAN A. Nomor Topik : 03 B. Judul : Pajak Penghasilan C. Jam/Minggu : 4 jam D. Tujuan : Memberikan pemahaman kepada mahasiswa agar mahasiswa mengetahui subyek, obyek pajak, jenis pajak

Lebih terperinci

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan dalam bidang Ilmu Hukum. Oleh: YANTI RAHAYU KOSMASARI

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan dalam bidang Ilmu Hukum. Oleh: YANTI RAHAYU KOSMASARI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN ATAS PENCANTUMAN KLAUSULA BAKU EKSONERASI DALAM NOTA PEMBELIAN TUNAI OLEH PELAKU USAHA PENJUAL PERALATAN KOMPUTER DI KOTA MALANG Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah

Lebih terperinci

MAKALAH. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aspek Hukum. Dosen Pengampu : Ahmad Munir, SH., MH. Disusun oleh : Kelompok VII

MAKALAH. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aspek Hukum. Dosen Pengampu : Ahmad Munir, SH., MH. Disusun oleh : Kelompok VII Anti Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat MAKALAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aspek Hukum Dalam Bisnis Dosen Pengampu : Ahmad Munir, SH., MH. Disusun oleh : Kelompok VII Helda Nur Afikasari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dilahirkan, maka ia dalam hidupnya akan mengemban hak dan

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dilahirkan, maka ia dalam hidupnya akan mengemban hak dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia yang merdeka di dalam wadah Negara Republik Indonesia sudah berumur lebih dari setengah abad, tetapi setua umur tersebut hukum nasional yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perjanjian merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Perjanjian merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjanjian merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat dewasa ini karena masyarakat sekarang sering membuat perikatan yang berasal

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, salah satu

Bab 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, salah satu Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan ekonomi dan perdagangan dewasa ini, sulit dibayangkan bahwa pelaku usaha, baik perorangan maupun badan hukum mempunyai modal usaha yang cukup untuk

Lebih terperinci

SILABUS. A. Identitas Mata Kuliah. 1. Nama Mata Kuliah : Perselisihan Hubungan Industrial. 2. Status Mata Kuliah : Wajib Konsentrasi

SILABUS. A. Identitas Mata Kuliah. 1. Nama Mata Kuliah : Perselisihan Hubungan Industrial. 2. Status Mata Kuliah : Wajib Konsentrasi SILABUS A. Identitas Mata Kuliah 1. Nama Mata Kuliah : Perselisihan Hubungan Industrial 2. Status Mata Kuliah : Wajib Konsentrasi 3. Kode Mata kuliah : 4. Jumlah SKS : 2 B. Deskripsi Mata Kuliah Perselisihan

Lebih terperinci

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG SKRIPSI PELAKSANAAN PERJANJIAN BAKU DALAM PENERBITAN KARTU KREDIT DAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH PADA BANK BNI SYARIAH CABANG PADANG Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jual beli adalah suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu

BAB I PENDAHULUAN. Jual beli adalah suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu BAB I PENDAHULUAN Jual beli adalah suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan, dan pihak yang lain untuk membayar harga yang telah dijanjikan, demikianlah

Lebih terperinci

SILABI MATA KULIAH HUKUM HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL

SILABI MATA KULIAH HUKUM HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL SILABI MATA KULIAH HUKUM HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL Fakultas Jurusan/ Prodi Mata Kuliah : Syari ah : Hukum Bisnis Syariah : Hukum HKI Kode Mata Kuliah : 0822236 SKS : 2 Standar kompetensi : memahami

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A. Akibat Hukum terhadap Jabatan Notaris yang Dinyatakan Pailit Menurut UUJN DAN UU Kepailitan.

BAB III PEMBAHASAN. A. Akibat Hukum terhadap Jabatan Notaris yang Dinyatakan Pailit Menurut UUJN DAN UU Kepailitan. BAB III PEMBAHASAN A. Akibat Hukum terhadap Jabatan Notaris yang Dinyatakan Pailit Menurut UUJN DAN UU Kepailitan. Semua harta benda dari si pailit untuk kepentingan kreditur secara bersama-sama. Kedudukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Manusia dalam kehidupannya sehari-hari memiliki kebutuhankebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Manusia dalam kehidupannya sehari-hari memiliki kebutuhankebutuhan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Manusia dalam kehidupannya sehari-hari memiliki kebutuhankebutuhan yang harus dipenuhi, seperti kebutuhan akan sandang, pangan, dan papan.dalam usaha untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), namun KUHD sendiri tidaklah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), namun KUHD sendiri tidaklah BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perusahaan adalah suatu pengertian ekonomi yang banyak dipakai dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), namun KUHD sendiri tidaklah memberikan penafsiran maupun

Lebih terperinci

Lex et Societatis, Vol. IV/No. 1/Jan/2016

Lex et Societatis, Vol. IV/No. 1/Jan/2016 PELAKSANAAN DAN PEMBATALAN PUTUSAN ARBITRASE MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 1999 1 Oleh : Martin Surya 2 ABSTRAK Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. badan usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumsinya seperti kebutuhan untuk

BAB I PENDAHULUAN. badan usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumsinya seperti kebutuhan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan adalah salah satu sumber dana bagi masyarakat perorangan atau badan usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumsinya seperti kebutuhan untuk membeli rumah, mobil

Lebih terperinci

Dosen Pengampu: Ayub Torry Satriyo Kusumo, S.H., M.H. DISUSUN OLEH Asawati Nugrahani (E )

Dosen Pengampu: Ayub Torry Satriyo Kusumo, S.H., M.H. DISUSUN OLEH Asawati Nugrahani (E ) Pertanggung Jawaban Pengembalian Premi Asuransi oleh Perusahaan Asuransi Pailit Terhadap Pemegang Polis (Studi Kasus Asuransi Jiwa Bumi Asih) Tugas Ini Disusun Dalam Rangka Untuk Memenuhi Nilai UAS Metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dirinya mampu untuk ikut serta berkompetisi dalam pasar global,

BAB I PENDAHULUAN. dirinya mampu untuk ikut serta berkompetisi dalam pasar global, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis merupakan suatu dunia yang sulit untuk ditebak, suatu perusahaan tidak selalu berjalan dengan baik dan seringkali keadaan keuangan perusahaan

Lebih terperinci