TEORI MARXISME DAN APLIKASINYA DALAM KAJIAN SASTRA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TEORI MARXISME DAN APLIKASINYA DALAM KAJIAN SASTRA"

Transkripsi

1 TEORI MARXISME DAN APLIKASINYA DALAM KAJIAN SASTRA A. PENDAHULUAN Marxisme atau komunisme lahir dari konteks masyarakat industri Eropa. Revolusi industry di Eropa pada abad-19, menciptakan kesenjangan sosial di masyarakat. Kesenjangan ini terjadi antara kaum borjuis (pemilik modal ) dengan kaum proletat, kaum petani miskin dengan para tuan tanah, warload dan kapitalis (negara Cina). Kondisi-kondisi dan kemungkinan-kemungkinan teknis sudah berkembang dan merubah proses produksi industrial, tetapi struktur organisasi proses produksi dan struktur masyarakat masih bertahan pada tingkat lama yang ditentukan oleh kepentingan-kepentingan kelas atas. Jadi, banyak orang yang dibutuhkan untuk bekerja, tetapi hanya sedikit yang mengemudikan proses produksi dan mendapat keuntungan. Karena maksud kerja manusia yang sebenarnya adalah menguasai alam sendiri dan merealisasikan cita-cita dirinya sendiri, sehingga terjadi keterasingan manusia dari harkatnya dan dari buah atau hasil kerjanya. Melihat keadaan seperti itu, membuat beberapa tokoh seperti Karl Marx dan Jurgen Habermas (neo-marxisme) melakukan kritik melalui pemikiran untuk merubah keadaan tersebut. Di bawah ini akan dibahas tentang tokoh marxis dan konsep pemikirannya serta aplikasi dalam kajian sastra. B. TOKOH-TOKOH MARXISME 1. KARL HEINRICH MARX Karl Marx lahir 5 Mei 1818 dalam keluarga Yahudi progresif di Trier, Prusia (sekarang di Jerman). Ayahnya bernama Herschel. Keluarga Marx amat liberal dan rumah Marx sering dikunjungi oleh cendekiawan dan artis masa-masa awal Karl. Marx menjalani sekolah di rumah sampai ia berumur 13 tahun. Setelah lulus dari Gymnasium Trier, Marx melanjutkan pendidikannya di Universitas Bonn jurusan hukum pada tahun Marx tertarik untuk belajar kesustraan dan 1

2 filosofi, namun ayahnya tidak menyetujuinya karena ia tak percaya bahwa anaknya akan berhasil memotivasi dirinya sendiri untuk mendapatkan gelar sarjana. Pada tahun berikutnya, ayahnya memaksa Karl Marx untuk pindah ke universitas yang lebih baik, yaitu Friedrich-Wilhelms-Universität di Berlin. Pada saat itulah ia mengenal filsafat atheis yang dianut kelompok Hegelian-kiri. Marx mendapat gelar Doktor pada tahun 1841 dengan tesis nya yang berjudul The Difference Between the Democritean and Epicurean Philosophy of Nature namun, ia harus menyerahkan disertasinya ke Universitas Jena karena Marx menyadari bahwa status nya sebagai Young Hegelian radikal akan diterima dengan kesan buruk di Berlin. Marx terkenal karena analisis nya di bidang sejarah yang dikemukakannya di kalimat pembuka pada buku Communist Manifesto (1848) : Sejarah dari berbagai masyarakat hingga saat ini pada dasarnya adalah sejarah tentang pertentangan kelas. Marx percaya bahwa kapitalisme yang ada akan digantikan dengan komunisme, masyarakat tanpa kelas setelah beberapa periode dari sosialisme radikal yang menjadikan negara sebagai revolusi keditaktoran proletariat (kaum paling bawah di negara Romawi). Marx merupakan kaum terpelajar dan politikus. Ia memperdebatkan bahwa analisis tentang kapitalisme miliknya membuktikan bahwa kontradiksi dari kapitalisme akan berakhir dan memberikan jalan untuk komunisme. Di lain tangan, Marx menulis bahwa kapitalisme akan berakhir karena aksi yang terorganisasi dari kelas kerja internasional. Dalam hidupnya, Marx terkenal sebagai orang yang sukar dimengerti, ide-ide nya mulai menunjukkan pengaruh yang besar dalam perkembangan pekerja segera setelah ia meninggal. 2. MAO ZEDONG (CINA) Lahir di sebuah keluarga petani miskin, sejak kecil Mao harus bekerja keras dan hidup prihatin. Meskipun di kemudian hari keadaan ekonomi keluarganya meningkat, tetapi kesengsaraan di masa kecil itu banyak 2

3 mempengaruhi kehidupannya kelak. Ketika kecil, Mao dikirim untuk belajar di sekolah dasar. Pendidikannya sewaktu kecil juga mencakup ajaran-ajaran klasik Konfusianisme. Pada tahun 1905, ia mengikuti ujian negara yang pada saat itu mulai menghapus paham-paham konfusianisme lama; digantikan oleh pendidikan gaya Barat. Hal ini menandakan permulaan ketidakpastian intelektual di Cina. Pada tahun 1911, Mao terlibat dalam Revolusi Xinhai yang merupakan revolusi melawan Dinasti Qing yang berakibat kepada runtuhnya kekaisaran Cina yang sudah berkuasa lebih 2000 tahun sejak tahun 221 SM. Pada tahun 1918 ia lulus dan lalu kuliah di Universitas Beijing. Di sana ia akan berjumpa dengan para pendiri PKT yang berhaluan Marxis. Mao mendirikan partai pada tahun 1921 dan Mao semakin hari semakin vokal. Antara tahun ia memegang peran utama dan memimpin Tentara Merah Cina menjalani Mars Panjang. Lalu semenjak tahun 1937 ia ikut menolong memerangi Tentara Dai Nippon yang menduduki banyak wilayah Cina. Dalam perang yang melawan kaum nasionalis, Mao menjadi pemimpin kaum Merah dan akhirnya ia memenangkan pada tahun Pada tanggal 1 Oktober tahun 1949, Republik Rakyat Cina diproklamasikan dan pemimpin Cina nasionalis; Chiang Kai Shek melarikan diri ke Taiwan. Dalam PKT Mao sendiri sejak tahun 1943 adalah ketua sekretariat partai dan Politbiro tetapi sebenarnya ia mengontrol seluruh partai sampai ia mati pada tahun Kepemimpinan mungkin tidak kejam secara vulgar seperti Stalin tetapi kekerasan kebijakannya dan kelakuannya yang semau dirinya sendiri membawa rakyat Cina terpuruk ke dalam kehancuran dan kesengsaraan yang luar biasa. 3. ERICH SELIGMAN FROMM Erich Fromm lahir pada tanggal 23 Maret 1900, di Frankfurt am Main. Erich adalah seorang terkenal internasional psikolog sosial, psiokoanalis, humanistic filsuf, dan demokrasi sosialis. Ia memulai studi akademis pada tahun 3

4 1918 di University of Frankfurt am Main dengan dua semester dari yurispredensi. Pada tahun 1919 musim panas, Fromm belajar di Universitas Heidelberg, di mana Ia beralih dari yurispudensi untuk belajar sosiologi di bawah pimpinan Alfred Weber ( adik Max Weber), dan Heinrich Rickert Fromm mendapatkan gelar Ph D dalam sosiologi dari Heidelberg pada tahun Pada tahun 1930, Ia bergabung dengan Frankfurt institut penelitian sosial dan menyelesaikan pelatihan psikoanalitis. Pada tahun 1934, Fromm pindah ke Janewa, kemudian ke Universitas Columbia di New York. Pada tahun 1943 Dia meninggalkan Columbia, Fromm membantu membentuk cabang New York dari Washington School of Psychiatry, dan pada tahun 1946 bersama-sama mendirikan Alanso William White Institut of Psychiatry, Psikoanalisis, dan Psikologi. Pada tahun 1950-an Fromm pindah ke Meksiko, di Meksiko Dia menjadi professor di Universitas Otonom Nasional Meksiko dan membentuk bagian Psikoanalitik di sekolah kedokteran. Ia mengajar di UNAM hingga pension pada tahun Pada tahun 1974 Ia pindah ke Muralto ( Lcarno ), Swiss, dan meninggal di rumahnya pada tahun Lima hari sebelum Ia meninggal, Fromm mempertahankan praktik klinis sendiri dan menerbitkan serangkaian buku. Fromm percaya bahwa kebebasan adalah salah satu aspek sifat manusia bahwa kita dapat menerima atau melarikan diri. Dia juga mengamati menganut kebebasan kita akan sehat, sedangkan kebebasan melarikan diri melalui penggunaan mekanisme, melarikan diri adalah akar dari konflik psikologis. Melarikan diri ada tiga mekanisme yang di uraikan Fromm adalah robot kesesuaian, otoritarianisme, dan merusak, robot sesuai dengan merubah diri ideal seseorang untuk apa yang dianggap sebagai jenis yang disukai masyarakat kepribadian, kehilangan seseorang yang sejati. Penggunaan sesuai memindahkan beban pilihan dari diri sendiri kepada masyarakat. Otoriterisme adalah membiarkan diri dikendalikan oleh orang lain. Hal ini menghilangkan kebebasan memilih hampir seluruhnya dengan mengirim kebebasan kepada orang lain. Terakhir, destruktif adalah setiap proses yang mencoba untuk menghilangkan orang lain atau dunia secara keseluruhan untuk menghindari kebebasan. Fromm 4

5 mengatakan bahwa kehancuran dunia adalah yang terakhir hampir putus asa mencoba menyelamatkan diri agar tidak hancur oleh itu ( 1941 ). C. KONSEP-KONSEP PEMIKIRAN 1. KARL HEINRICH MARX Pemikiran Marx tentang ide-ide sosialis, perjuangan masyarakat kelas bawah, terutama disebabkan karena ia lahir di tengah pertumbuhan industri yang berbasis kapitalis. Perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan buruh dengan jam kerja yang sangat panjang setiap hari, yang sifatnya paten dan dengan upah yang sangat minim. Upah yang sangat minim yang diperoleh para buruh, bahkan hanya cukup membiayai makan sehari. Marx melihat kelas sosial yang tercipta berdasarkan hubungan kerja yang terbangun antara para pemilik modal dan buruh sangat bertentangan dengan prinsip keadilan. Kelas sosial paling bawah yang terdiri atas kelompok buruh dan budak, sering diistilahkan dengan kaum ploretar. Adanya kelas sosial yang menciptakan hubungan yang tidak seimbang tersebut, membawanya pada pemikiran ekstrem, penghapusan kelas sosial. Konsep Marx tentang lahirnya masyarakat tanpa kelas dinilai utopis. Hal ini terutama dihadapkan pada dimensi kodrati manusia yang lahir dengan kekhasan dan keberagaman dalam segala hal, termasuk dalam tinjauan kelas-kelas sosial. Namun, preperensi tersebut justru menjadi inspirasi bagi manusia untuk memaknai hidupnya sebagai sebuah perjuangan, perjuangan untuk memperbaiki nasib, untuk hidup yang lebih baik. Permasalahan tidak berhenti pada adanya kelas sosial ansich, akan tetapi ide Marx yang humanis ingin menggugah kesadaran manusia tentang kehidupannya, tidak menyerah kepada nasib dan dogma agama sekalipun. Mengembalikan kesadaran manusia untuk memaknai hidupnya adalah inti dari pemikiran Marx. Sistem kapitalisme telah membawa alam kesadaran para buruh pada kondisi keterasingan (alienasi). Menurut Marx ada empat aspek utama yang membuat kita teralienasikan dari kerja kita di bawah kapitalisme, yakni: 5

6 1) Pertama, alienasi dari produk terlihat dari pola pekerja yang memproduksi sebuah objek namun tidak berkuasa untuk menggunakan atau memiliki obyek tersebut. 2) Kedua, alienasi dari aktivitas produksi. Menurut Marx, pembagian kerja kapitalis yang secara tipikal telah membawa pekerja pada degradasi keahlian (deskilling), setiap individu direduksi hanya pada satu tugas yang repetitif dan tidak perlu memakai otak, mereka tidak beda dengan mesin, diprogram untuk membuat gerakan yang sama berulang-ulang. 3) Ketiga, alienasi dari esensi-spesies. Marx berpendapat bahwa di bawah kapitalisme, mayoritas perkerja tidak dapat menikmati ciri-ciri khas manusiawinya. Mereka berproduksi setengah hari mempertaruhkan seluruh kemampuan didorong untuk dan dari bekerja. Bagi Marx para pekerja baru merasa menjadi manusia ketika mereka tidak bekerja. 4) Keempat, bekerja dengan jam kerja yang panjang, para buruh sangat susah memperoleh waktu untuk berinteraksi dengan orang lain, bahkan terkadang waktu untuk keluarga pun tereduksi oleh pekerjaan. Bahkan menurut Marx, kita hanya menganggap diri kita hanyalah orang yang pergi bekerja untuk mendapatkan uang, kemudian pergi ke toko dan menghabiskannya, pada titik ekstrem mengarahkan kita menjadi masyarakat konsumtif. Dialektika pemikiran Marx dalam menggugat kapitalisme, tidak hanya berhenti pada konsep kerja dan alienasi, Marx mengemukakan dua postulat yang utama. Pertama, determinisme ekonomi, yang menyatakan faktor ekonomi adalah penentu fundamental bagi struktur dan perubahan masyarakat. Kedua, menyentuh mekanisme perubahan (change), yang menurut pandangan Marx, perubahan sosial itu harus dipahami dalam arti tiga fase atau tahap yang selalu tampak. Tiga tahapan tersebut merupakan skema dialektik, yang idenya dipinjam dari seorang filsuf Jerman, George Hegel ( ). (1) tesis (affirmation); (2) antitesis (negation), dan (3) sintesis (reconciliation of oppsites) 6

7 Ketimpangan hubungan ekonomi (determinisme ekonomi) bagi Marx telah menjadi faktor penting dalam menata sturktur dan perubahan masyarakat. Tambahan mengenai mekanisme perubahan meliputi tiga fase (tesis, antitesis, dan sintesis) yang ia kutip dari Hegel, semakin menguatkan gagasannya mewujudkan masyarakat tanpa kelas, sebagai sebuah sintesis antara sistem feodal dan kapitalisme. Visi Marx untuk mewujudkan masyarakat tanpa kelas merupakan gambaran praksis dari ide dasar materialisme sosialisnya. Sistem feodal yang tergantikan oleh sistem kapitalis telah membawa perubahan dalam struktur ekonomi dan sosial. Marx yakin suatu saat, kapitalisme akan menemui kehancuran dan melahirkan sintesis, komunis sebagai ideologi kekuatan baru, masyarakat tanpa kelas. 2. MAO ZEDONG Mao banyak berpikir tentang materialisme dialektik yang menjadi dasar sosialisme dan penerapan gagasan-gagasan ini dalam praktek. Konsep falsafat Mao yang terpenting adalah konflik. Menurutnya: Konflik bersifat semesta dan absolute. Hal ini ada dalam proses perkembangan semua barang dan merasuki semua proses dari mula sampai akhir. Mao jadi berpendapat bahwa semua konflik bersifat semesta dan absolut, jadi dengan kata lain bersifat abadi. Konsep konflik Mao ini ada kemiripannya dengan konsep falsafi yin-yang. Semuanya terdengar seperti sebuah dogma kepercayaan. Di bawah ini disajikan sebuah cuplikan tentang pemikirannya tentang konflik. Konsep Mao kedua yang penting adalah konsepnya mengenai pengetahuan yang juga ia ambil dari paham Marxisme. Mao berpendapat bahwa pengetahuan merupakan lanjutan dari pengalaman di alam fisik dan bahwa pengalaman itu sama dengan keterlibatan. Mao membedakan dua jenis konflik; 1) Konflik antagonis 7

8 Konflik antagonis menurutnya hanya bisa dipecahkan dengan sebuah pertempuran saja. Menurut Mao konflik antara para buruh dan pekerja dengan kaum kapitalis adalah sebuah konflik antagonis 2) Konflik non-antagonis Konflik non-antagonis bisa dipecahkan dengan sebuah diskusi. sedangkan konflik antara rakyat Cina dengan Partai adalah sebuah konflik nonantagonis. 3. ERICH SELIGMAN FROMM Fromm percaya bahwa kebebasan adalah salah satu aspek sifat manusia bahwa kita dapat menerima atau melarikan diri. Dia juga mengamati menganut kebebasan kita akan sehat, sedangkan kebebasan melarikan diri melalui penggunaan mekanisme, melarikan diri adalah akar dari konflik psikologis. Melarikan diri ada tiga mekanisme yang diuraikan Fromm adalah; 1) Robot kesesuaian Robot sesuai dengan merubah diri ideal seseorang untuk apa yang dianggap sebagai jenis yang disukai masyarakat kepribadian, kehilangan seseorang yang sejati. Penggunaan sesuai memindahkan beban pilihan dari diri sendiri kepada masyarakat. 2) Otoritarianisme Otoriterisme adalah membiarkan diri dikendalikan oleh orang lain. Hal ini menghilangkan kebebasan memilih hampir seluruhnya dengan mengirim kebebasan kepada orang lain. 3) Merusak Destruktif adalah setiap proses yang mencoba untuk menghilangkan orang lain atau dunia secara keseluruhan untuk menghindari kebebasan. Fromm 8

9 mengatakan bahwa kehancuran dunia adalah yang terakhir hampir putus asa mencoba menyelamatkan diri agar tidak hancur oleh itu ( 1941 ) D. CONTOH PENERAPAN MARXISME DALAM KARYA SASTRA PUISI Di bawah ini adalah contoh penerapan marxisme dalam puisi berjudul Kau pun Tahu karya Acep Zamzam Noor Kau pun Tahu Kau pun tahu, tak ada lagi cinta Dalam pengembaraanku Bintang-bintang yang kuburu Semua meninggalkanku Lampu-lampu sepanjang jalan Padam, semua rambu seakan Menunjuk ke arah jurang Kau pun tahu, tak ada lagi cinta Dalam setiap ucapanku Suara yang masih terdengar 9

10 Berasal dari kegelapan Kritik-kritik yang kusemburkan Menjadi asing dan mengancam Seperti bunyi senapan Kau pun tahu, tak ada lagi cinta Dalam puisi-puisiku Kota telah dipenuhi papan-papan iklan Maklumat-maklumat ditulis orang Dengan kasar dan tergesa-gesa Mereka yang berteriak Tak jelas maunya apa Kau pun tahu, tak ada lagi cinta Dalam doa-doaku Aku sembahyang di comberan Menjalani hidup tanpa keyakinan Perempuan-perempuan yang kupuja Seperti juga para pemimpin itu Semuanya tak bisa dipercaya 10

11 Kau pun tahu, tak ada lagi cinta Di negeriku yang busuk ini Pidato dan kentut sulit dibedakan Begitu juga tertawa dan menangis Mereka yang lelap tidur Bangunnya pada kesiangan Padahal ingin disebut pahlawan Dalam puisi di atas, terdapat lima pengulangan kritik cinta yang diawali frase tak ada lagi sebagai bentuk penegasian sempurna. Ini tentunya menyiratkan penekanan bahwa cinta sebagai suatu konsep abstrak dimaknai sebagai suatu fakta kongkrit yang tadinya ada dan hadir dalam realitas sosial, kini telah hilang karena berbagai masalah yang melingkupi realitas itu. Di sini kemudian ditemukan empat realitas yang dikategorikan bermasalah karena hilangnya cinta : realitas alam (Kau pun tahu, tak ada lagi cinta/ Dalam pengembaraanku bait pertama); realitas bahasa (Kau pun tahu, tak ada lagi cinta/ Dalam setiap ucapanku bait kedua) dan (Kau pun tahu, tak ada lagi cinta/ Dalam puisi-puisiku bait ketiga); realitas keagamaan/religiusitas (Kau pun tahu, tak ada lagi cinta/ Dalam doa-doaku bait keempat); dan realitas kehidupan berbangsa dan bernegara (Kau pun tahu, tak ada lagi cinta/ Di negeriku yang busuk ini bait kelima). Acep Zamzam sengaja memilih diksi cinta yang dapat dimaknai sebagai bentuk ideologi tandingan, yang seharusnya ada dan selalu hadir dalam setiap realitas. Dalam perspektif Marxis, hal ini menunjukan adanya hubungan yang realistis antara teks dengan konteks. 11

12 Hasil Analisis 1. Bait pertama, penggunaan diksi kongkrit justru memunculkan penafsiran metaforis tentang rusaknya alam: kritik jurang merupakan metafor dari kematian/kerusakan. 2. Di bait kedua dan ketiga, kita juga di suguhi unsur metafor yang justru berasal dari diksi kongkrit, i.e. kritik-kritik./ Seperti bunyi senapan; maklumatmaklumat yang ditulis../ Dengan kasar, yang menunjukan bahwa cinta (sopan-santun) dalam berbahasa sudah hilang. 3. Bait Keempat merupakan puncak transformasi makna cinta menjadi sebuah kritik sosial. Ini karena terlihat ada relevansi yang jelas antara Acep Zamzam sebagai seorang penyair yang notabene putera seorang ulama besar dengan konsep keagamaan yang dia yakini, atau yang dalam perspektif Marxis disebut authorial ideology. Dalam bait keempat ini kita bisa melihat kritik sosial yang bernuansa relijius yang ditransformasi dari authorial ideology-nya Acep Zamzam bahwa ternyata hilangnya cinta (toleransi dan kedamaian) membuat agama sudah kehilangan arah, karena tidak ada lagi keyakinan dan teladan yang dapat diikuti: Aku sembahyang di comberan/ Menjalani hidup tanpa keyakinan. Seperti juga pemimpin-pemimpin itu/ Semuanya tak bisa dipercaya. 4. Pada bait kelima, makna cinta kemudian ditransformasikan menjadi prinsip politik yang luhur (demokrasi, kejujuran). Namun, keluhuran ini sudah terkikis habis karena kejujuran sudah tidak menjadi dasar murni politik: Pidato dan kentut sulit dibedakan., sehingga yang muncul kemudian adalah para badut politik yang ingin disebut pahlawan, padahal mereka tertidur lelap dalam kebusukan mereka sendiri. Bait inilah yang kemudian dapat disebut sebagai antiklimaks; sebuah proses transformasi makna cinta melalui frase tak ada lagi cinta, yang semuanya berujung pada makna kehancuran dan kerusakan realitas sosial. Dilihat dari perspektif Marxis, di sini sekali lagi Acep Zamzam mencoba menghadirkan cinta sebagai ideologi yang menandingi ideologi bangsa yang sudah carut marut. 12

13 Dalam hal ini, puisi Acep Zamzam di atas layak disebut puisi ideologis, yang menghadirkan wacana dan makna kritik cinta sebagai sebuah ideologi untuk mengkritik realitas sosial yang ada. Dan untuk konteks sekarang, Indonesia memang sudah kehilangan makna kritik cinta yang sebenar-benarnya. F. PENUTUP Teori Marxisme adalah teori yang memunculkan adanya wacana untuk menyamakan status social dan ekonomi antara kaum proletar dengan kaum borjuis. Secara garis besar dari ketiga pendapat tokoh di atas, inti teorinya adalah menginginkan adanya kebebasan sebebas-bebasnya untuk kaum proletar agar bisa menjadi manusia yang seutuhnya. Dampak positif dan negatif akan muncul dari penerapan teori marxisme ini. Dampak positifnya adalah adanya kesetaraan status social, dimana kesempatan kaum marginal (proletar) untuk memenuhi keinginan hidupnya dan hak kemanusiaannya akan terbuka sangat lebar, selain itu kesempatan untuk memperbaiki taraf hidup dalam hal ekonomi juga akan terbuka lebar. Tetapi akan muncul juga adanya kondisi masyarakat materialis yang egois-sentris. DAFTAR PUSTAKA Engels Tentang Kapital Marx. Bandung:Akatiga. Faruk Metode Penelitian Sastra; Sebuah Perjalanan Awal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kurniawan, Eka Pramoedya Ananta Toer dan Sastra Realisme Sosialis. Yogyakarta: Jendela. Susanto, Dwi Pengantar Teori Sastra. Yogyakarta: CAPS. Ratna, Nyoman Kutha Teori, Metodi, dam Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 13

BAB V KESIMPULAN. Sosialisme di China Tahun , maka dapat diambil kesimpulan baik dari segi

BAB V KESIMPULAN. Sosialisme di China Tahun , maka dapat diambil kesimpulan baik dari segi BAB V KESIMPULAN Dari pembahasan mengenai Pemikiran Mao Tse Tung Dalam Menanamkan Sosialisme di China Tahun 1935-1976, maka dapat diambil kesimpulan baik dari segi historis maupun dari segi pedagogis sebagai

Lebih terperinci

CRITICAL THEORIES Bagian II

CRITICAL THEORIES Bagian II CRITICAL THEORIES Bagian II 1 MARXISME Jalur Pengaruh Pemikiran Karl Mark & Teori Kritis Hegel Neo Marxisme Teori Kritis II Marks Muda Karl Mark Marks Tua Engels Kautsky Korsch Lukacs Gramsci Hokheimer

Lebih terperinci

ZAMAN BURUK BAGI PUISI : SAJAK-SAJAK MARXIS BERTOLT BRECHT OLEH: NURJAMIATI NIM: A1B12001 PENDAHULUAN Muniroh dalam Membongkar Selubung Ideologi (No

ZAMAN BURUK BAGI PUISI : SAJAK-SAJAK MARXIS BERTOLT BRECHT OLEH: NURJAMIATI NIM: A1B12001 PENDAHULUAN Muniroh dalam Membongkar Selubung Ideologi (No ZAMAN BURUK BAGI PUISI : SAJAK-SAJAK MARXIS BERTOLT BRECHT OLEH: NURJAMIATI NIM: A1B12001 PENDAHULUAN Muniroh dalam Membongkar Selubung Ideologi (No Compromise edisi April 2004) menyimpulkan bahwa manusia,

Lebih terperinci

SOSIOLOGI PENDIDIKAN

SOSIOLOGI PENDIDIKAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF STRUKTURAL KONFLIK TOKOH PEMIKIR ANTARA LAIN: 1. KARL MARX (1818-1883) 5. JURGEN HABERMAS 2. HEGEL 6. ANTONIO GRAMSCI 3. MAX HORKHEIMER (1895-1973) 7. HERBERT

Lebih terperinci

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Republik Rakyat Cina (RRC) adalah salah satu negara maju di Asia yang beribukota di Beijing (Peking) dan secara geografis terletak di 39,917 o LU dan 116,383

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Abad ke 20 bukan hanya menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia, akan tetapi dalam hal gerakan-gerakan anti penjajahan yang bermunculan di masa ini menarik perhatian

Lebih terperinci

SAMSURI SEMESTER GASAL 2011/2012 YOGYAKARTA

SAMSURI SEMESTER GASAL 2011/2012 YOGYAKARTA PENDIDIKAN PANCASILA SAMSURI SEMESTER GASAL 2011/2012 YOGYAKARTA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA PENGERTIAN IDEOLOGI DAN IDEOLOGI TERBUKA IDEOLOGI-IDEOLOGI BESAR DI DUNIA: LIBERALISME-KAPITALISME, SOSIALISME,

Lebih terperinci

SAMSURI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

SAMSURI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Handout 4 Pendidikan PANCASILA SAMSURI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PANCASILA sebagai Sistem Filsafat Kita simak Pengakuan Bung Karno tentang Pancasila Pancasila memuat nilai-nilai universal Nilai-nilai

Lebih terperinci

Modul ke: Pancasila. Pancasila sebagai Ideologi Negara. Fakultas MKCU. Finy F. Basarah, M.Si. Program Studi MKCU

Modul ke: Pancasila. Pancasila sebagai Ideologi Negara. Fakultas MKCU. Finy F. Basarah, M.Si. Program Studi MKCU Modul ke: Pancasila Pancasila sebagai Ideologi Negara Fakultas MKCU Finy F. Basarah, M.Si Program Studi MKCU Pancasila sebagai Ideologi Negara Pancasila Abstract: Pancasila sebagai Ideologi, dan ideologi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan pustaka Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan topik penelitian. Dimana dalam tinjauan pustaka akan dicari teori atau konsep-konsep

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Secara Etimologis, istilah Kebijakan (policy) berasal bahasa Yunani,

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Secara Etimologis, istilah Kebijakan (policy) berasal bahasa Yunani, BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kebijakan Secara Etimologis, istilah Kebijakan (policy) berasal bahasa Yunani, Sangsekerta, dan Latin. Dimana istilah kebijakan ini memiliki arti menangani masalah-masalah publik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi landasan utama pemikiran marxisme. Pemikiran marxisme awal yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi landasan utama pemikiran marxisme. Pemikiran marxisme awal yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan Ideologi marxisme pada saat ini telah meninggalkan pemahaman-pemahaman pertentangan antar kelas yang dikemukakan oleh Marx, dan menjadi landasan

Lebih terperinci

NATURALISME Naturalisme 'natura' naturalisme supernaturalisme

NATURALISME Naturalisme 'natura' naturalisme supernaturalisme NATURALISME Naturalisme adalah teori yang menerima 'natura' (alam) sebagai keseluruhan realitas. Istilah naturalisme adalah kebalikan dari dari istilah supernaturalisme yang mengandung pandangan dualistik

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan kesimpulan dari penelitian skripsi berjudul Perbandingan pemikiran sosialisme Joseph Stalin dengan Leon Trotsky di Uni Soviet 1924-1929. Kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada dasarnya setiap manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan dalam hidupnya. Kebutuhan manusia menjadi penunjang keberlangsungan hidup manusia. Manusia dengan akal budinya

Lebih terperinci

NATURALISME (1) Naturalisme 'natura' Materialisme

NATURALISME (1) Naturalisme 'natura' Materialisme NATURALISME (1) Naturalisme adalah teori yang menerima 'natura' (alam) sebagai keseluruhan realitas. Naturalisme adalah kebalikan dari dari istilah supernaturalisme yang mengandung pandangan dualistik

Lebih terperinci

PERADABAN EROPA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

PERADABAN EROPA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 PERADABAN EROPA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI Revolusi Industri / Inggris Revolusi Perancis Revolusi Bolshevik / Rusia 2 INDUSTRI TERJADI PADA ABAD 18 DAN 19 TEPATNYA

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun , penulis

BAB V PENUTUP. Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun , penulis BAB V PENUTUP 1.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian Dampak Nasakom Terhadap Keadaan Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun 1959-1966, penulis menarik kesimpulan bahwa Sukarno sebagi

Lebih terperinci

KARL MARX : SEKELUMIT TENTANG HIDUP DAN PEMIKIRANNYA. Oleh: Yohanes Bahari (Pendidikan Sosiologi, FKIP, Universitas Tanjungpura, Pontianak)

KARL MARX : SEKELUMIT TENTANG HIDUP DAN PEMIKIRANNYA. Oleh: Yohanes Bahari (Pendidikan Sosiologi, FKIP, Universitas Tanjungpura, Pontianak) 1 KARL MARX : SEKELUMIT TENTANG HIDUP DAN PEMIKIRANNYA Oleh: Yohanes Bahari (Pendidikan Sosiologi, FKIP, Universitas Tanjungpura, Pontianak) Abstrak: Terdapat perdebatan panjang mengenai teori konflik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengenang sejarah Jerman akan selalu tertuju pada Perang Dunia II dan sosok pemimpinnya yaitu Adolf Hitler. Adolf Hitler menjabat sebagai kanselir Jerman di usia

Lebih terperinci

BAB II PERUBAHAN SOSIAL KARL MARX. menunjuk pada perubahan sosial yang telah terjadi pada masyarakat

BAB II PERUBAHAN SOSIAL KARL MARX. menunjuk pada perubahan sosial yang telah terjadi pada masyarakat 40 A. Teori Perubahan Sosial BAB II PERUBAHAN SOSIAL KARL MARX Kehidupan sosial itu sendiri tidak pernah bisa terlepas dari adanya suatu proses untuk menuju dalam perkembangan. Sebagaimana perubahan sosial

Lebih terperinci

* Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang. 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik

* Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang. 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang melahirkan aliran feminisme, yakni: 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik * *Tokoh : Robert Merton & Talcott Parsons. *Teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. metafisika pada puncaknya. Kemudian pada pasca-pencerahan (sekitar abad ke-

BAB I PENDAHULUAN. metafisika pada puncaknya. Kemudian pada pasca-pencerahan (sekitar abad ke- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada abad pencerahan (Aufklarung) telah membawa sikap kritis atas metafisika pada puncaknya. Kemudian pada pasca-pencerahan (sekitar abad ke- 19) di Jerman,

Lebih terperinci

Konflik Politik Karl Marx

Konflik Politik Karl Marx Konflik Politik Karl Marx SOSIALISME MARX (MARXISME) Diantara sekian banyak pakar sosialis, pandangan Karl Heindrich Marx (1818-1883) dianggap paling berpengaruh. Teori-teorinya tidak hanya didasarkan

Lebih terperinci

TUJUAN NEGARA. Sesuai dengan tujuan bersama yang disepakati Tujuan negara sesuai dengan ideologi yang digunakan dalam negara

TUJUAN NEGARA. Sesuai dengan tujuan bersama yang disepakati Tujuan negara sesuai dengan ideologi yang digunakan dalam negara IDEOLOGI POLITIK TUJUAN NEGARA Sesuai dengan tujuan bersama yang disepakati Tujuan negara sesuai dengan ideologi yang digunakan dalam negara tersebut MINGGU DEPAN 1. Ideologi : Anarkisme dan Komunisme

Lebih terperinci

Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi Tahun : Pertemuan 14

Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi Tahun : Pertemuan 14 Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi Tahun : 2008 Pertemuan 14 MASYARAKAT MATERI: Pengertian Masyarakat Hubungan Individu dengan Masyarakat Masyarakat Menurut Marx Masyarakat Menurut Max Weber

Lebih terperinci

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar. Tiga Gelombang Demokrasi Demokrasi modern ditandai dengan adanya perubahan pada bidang politik (perubahan dalam hubungan kekuasaan) dan bidang ekonomi (perubahan hubungan dalam perdagangan). Ciriciri utama

Lebih terperinci

PANCASILA PANCASILA DAN IDEOLOGI DUNIA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

PANCASILA PANCASILA DAN IDEOLOGI DUNIA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi. PANCASILA Modul ke: PANCASILA DAN IDEOLOGI DUNIA Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA ABSTRACT Menjelaskan ideologi

Lebih terperinci

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN TEORI DEPENDENSI Dr. Azwar, M.Si & Drs. Alfitri, MS JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ANDALAS Latar Belakang Sejarah Teori Modernisasi

Lebih terperinci

BAB V. Penutup. pengaruh kapitalisme guna mewujudkan revolusi sosialis di Indonesia, berangkat dari

BAB V. Penutup. pengaruh kapitalisme guna mewujudkan revolusi sosialis di Indonesia, berangkat dari BAB V Penutup 5.1. Kesimpulan PKI lahir sebagai organisasi kepartaian yang memiliki banyak tujuan. Di samping untuk menguasasi politik domestik negara, PKI juga memiliki misi untuk menghapus pengaruh kapitalisme

Lebih terperinci

Tatanan Politik Komunisme dan teoriteori. marxism. Vegitya Ramadhani Putri, MA, LLM

Tatanan Politik Komunisme dan teoriteori. marxism. Vegitya Ramadhani Putri, MA, LLM Tatanan Politik Komunisme dan teoriteori marxism This diagram from 1867 perfectly illustrates the inherent genius within the capitalist system and how it is indestructible: it has a strong base built on

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Pustaka 1. Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai monolog Marsinah Menggugat sudah dilakukan sebelumnya oleh peneliti terdahulu. Penelitian terdahulu

Lebih terperinci

BAB II DASAR-DASAR AJARAN IDEOLOGI KOMUNISME. Ideologi berasal dari kata idea dan logos, secara harfiah dapat diartikan sebagai

BAB II DASAR-DASAR AJARAN IDEOLOGI KOMUNISME. Ideologi berasal dari kata idea dan logos, secara harfiah dapat diartikan sebagai 29 BAB II DASAR-DASAR AJARAN IDEOLOGI KOMUNISME A. Pengertian Ideologi Ideologi berasal dari kata idea dan logos, secara harfiah dapat diartikan sebagai aturan atau hukum tentang ide. Istilah ideologi

Lebih terperinci

BAB VIII KESIMPULAN. kesengsaraan, sekaligus kemarahan bangsa Palestina terhadap Israel.

BAB VIII KESIMPULAN. kesengsaraan, sekaligus kemarahan bangsa Palestina terhadap Israel. BAB VIII KESIMPULAN Puisi Maḥmūd Darwīsy merupakan sejarah perlawanan sosial bangsa Palestina terhadap penjajahan Israel yang menduduki tanah Palestina melalui aneksasi. Puisi perlawanan ini dianggap unik

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab V, penulis memaparkan kesimpulan dan rekomendasi dari hasil penelitian secara keseluruhan yang dilakukan dengan cara studi literatur yang data-datanya diperoleh

Lebih terperinci

Prinsip-Prinsip Aliran-Aliran Sosialisme

Prinsip-Prinsip Aliran-Aliran Sosialisme KRITIK TERHADAP SISTEM EKONOMI SOSIALISME fakta Sosialisme Muncul Akibat Kezhaliman Kapitalisme thd Masyarakat Prinsip-Prinsip Aliran-Aliran Sosialisme (1) Mewujudkan Kesamaan (Equity) Secara Riil (2)

Lebih terperinci

PROPORSI PENILAIAN Tugas Mingguan 40% Diskusi Mingguan 20% Ujian Tengah Semester 20% Ujian Akhir Semester 20%

PROPORSI PENILAIAN Tugas Mingguan 40% Diskusi Mingguan 20% Ujian Tengah Semester 20% Ujian Akhir Semester 20% MATA KULIAH JUMLAH SKS DOSEN : SOSIOLOGI KRITIS : 2 SKS : TIM DESKRIPSI SINGKAT Sosiologi Kritis adalah sosiologi dari perspektif Kritis di mana materi yang terkandung di dalamnya dimaksudkan untuk membangkitkan

Lebih terperinci

Pengrtian demokrasi paling klasik dan masih di akui akurasi defenisinya sampai sekarang adalah pengertian demokrasi seperti disampaikan pada masa

Pengrtian demokrasi paling klasik dan masih di akui akurasi defenisinya sampai sekarang adalah pengertian demokrasi seperti disampaikan pada masa Pengrtian demokrasi paling klasik dan masih di akui akurasi defenisinya sampai sekarang adalah pengertian demokrasi seperti disampaikan pada masa yunani kuno, dimana demokrasi di sebutkan sebagai kekuasaan

Lebih terperinci

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Letters. English Department. Strata I Program

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Letters. English Department. Strata I Program CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Letters English Department Strata I Program 2003 THE POSITIVE AND NEGATIVE EFFECTS OF MARXISM IN GEORGE i,., ORWELL'S ANIMAL FARM Skripsi mengkaji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan pemaparan mengenai metode penelitian yang penulis gunakan dalam menganalisis masalah dalam karya ilmiah ini. Penulis membuat skripsi dengan judul Strategi Mao

Lebih terperinci

FILSAFAT PENDIDIKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF MATERIALISME HISTORIS. Aniek Nurhayati Dosen IAIN Sunan Ampel Surabaya

FILSAFAT PENDIDIKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF MATERIALISME HISTORIS. Aniek Nurhayati Dosen IAIN Sunan Ampel Surabaya FILSAFAT PENDIDIKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF MATERIALISME HISTORIS ABSTRAK Aniek Nurhayati Dosen IAIN Sunan Ampel Surabaya Penerapan materialisme dialektis oleh Marx untuk menganalisis sejarah masyarakat

Lebih terperinci

pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang tidak diperbolehkan

pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang tidak diperbolehkan Sistem Perekonomian Komunisme Komunisme adalah suatu sistem perekonomian di mana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang tidak diperbolehkan memiliki

Lebih terperinci

PENGARUH LIMA ALIRAN TERHADAP KEPEMIMPINAN DI INDONESIA. Novia Kencana, MPA Universitas Indo Global Mandiri

PENGARUH LIMA ALIRAN TERHADAP KEPEMIMPINAN DI INDONESIA. Novia Kencana, MPA Universitas Indo Global Mandiri PENGARUH LIMA ALIRAN TERHADAP KEPEMIMPINAN DI INDONESIA Novia Kencana, MPA Universitas Indo Global Mandiri LIMA ALIRAN PEMIKIRAN POLITIK DI INDONESIA Terdapat lima aliran pemikiran politik di Indonesia,

Lebih terperinci

Sosialisme Indonesia

Sosialisme Indonesia Sosialisme Indonesia http://sinarharapan.co/news/read/140819049/sosialisme-indonesia 19 Agustus 2014 12:50 Ivan Hadar* OPINI Sosialisme-kerakyatan bisa diterapkan di Indonesia. Terpilihnya Jokowi sebagai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Peranan

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Peranan 138 BAB V KESIMPULAN Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Peranan Ideologi Posmarxisme Dalam Perkembangan Gerakan Anti Perang Masyarakat Global. Kesimpulan tersebut merujuk

Lebih terperinci

170 TAHUN KARYA MARX-ENGELS: "IDEOLOGI JERMAN"

170 TAHUN KARYA MARX-ENGELS: IDEOLOGI JERMAN Suar Suroso: 170 TAHUN KARYA MARX-ENGELS: "IDEOLOGI JERMAN" Lahirnya Materialisme Historis, Senjata filsafat klas pekerja demi pembebasan dan pembangunan sosialisme.. Pada tahun 1845-1846 Marx dan Engels

Lebih terperinci

Sejarah umum - kelas XII BAB 9 Revolusi perancis. Revolusi Amerika, Revolusi Rusia, dan Indonesia

Sejarah umum - kelas XII BAB 9 Revolusi perancis. Revolusi Amerika, Revolusi Rusia, dan Indonesia Sejarah umum - kelas XII BAB 9 Revolusi perancis. Revolusi Amerika, Revolusi Rusia, dan Indonesia KEADAAN RUSIA SEBELUM REVOLUSI 1917 Tahun Pemimpin Politik Sosial Ekonomi Even Dampak (1894-1917) Tsar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2001) hal 44. Universitas Indonesia. 1 S.Suroso, Asal Usul Teori Sosialisme, Marxisme sampai Komune Paris (Jakarta : Pustaka Pena,

BAB I PENDAHULUAN. 2001) hal 44. Universitas Indonesia. 1 S.Suroso, Asal Usul Teori Sosialisme, Marxisme sampai Komune Paris (Jakarta : Pustaka Pena, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak kemenangan Partai Komunis Cina (PKC) dan berdirinya Republik Rakyat Cina (Cina) pada tahun 1949, Cina secara resmi menggunakan ideologi sosialis-komunis

Lebih terperinci

Menelusuri Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara. Masih ingatkah Anda, apa yang dimaksud dengan ideologi? Mungkin

Menelusuri Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara. Masih ingatkah Anda, apa yang dimaksud dengan ideologi? Mungkin Menelusuri Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara 1. Konsep Pancasila sebagai Ideologi Negara Masih ingatkah Anda, apa yang dimaksud dengan ideologi? Mungkin Anda pernah membaca atau mendengar

Lebih terperinci

Peran Tenaga Kerja dalam Konsep Kapitalis, Sosialis dan Pancasila

Peran Tenaga Kerja dalam Konsep Kapitalis, Sosialis dan Pancasila PAPER HUBUNGAN INDUSTRIAL Peran Tenaga Kerja dalam Konsep Kapitalis, Sosialis dan Pancasila Oleh : Agnes Yosephine Saragih (125030207111004) Kelas A PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

Lebih terperinci

BAB I PEDAHULUAN. Jika melihat negara Cina sekarang, kita akan melihat negara yang maju.

BAB I PEDAHULUAN. Jika melihat negara Cina sekarang, kita akan melihat negara yang maju. BAB I PEDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Jika melihat negara Cina sekarang, kita akan melihat negara yang maju. Kemajuan negara Cina tentu tidak terjadi begitu saja, ada suatu proses yang cukup panjang untuk

Lebih terperinci

Matakuliah : PANCASILA Oleh : Dewi Triwahyuni

Matakuliah : PANCASILA Oleh : Dewi Triwahyuni PERBANDINGAN IDEOLOGI Matakuliah : PANCASILA Oleh : Dewi Triwahyuni MAKNA IDEOLOGI KARL MARX Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat. HAROLD H. TITUS

Lebih terperinci

Mengapa memberitakan Injil? Kis.14:15-18 Ev. Jimmy Pardede, M.A.

Mengapa memberitakan Injil? Kis.14:15-18 Ev. Jimmy Pardede, M.A. Mengapa memberitakan Injil? Kis.14:15-18 Ev. Jimmy Pardede, M.A. Hari ini kita akan melihat mengapa kita harus memberitakan Injil Tuhan? Mengapa harus repot-repot mengadakan kebaktian penginjilan atau

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan topik penelitian. Dimana dalam tinjauan pustaka akan dicari teori atau

Lebih terperinci

Komunisme dan Pan-Islamisme

Komunisme dan Pan-Islamisme Komunisme dan Pan-Islamisme Tan Malaka (1922) Penerjemah: Ted Sprague, Agustus 2009 Ini adalah sebuah pidato yang disampaikan oleh tokoh Marxis Indonesia Tan Malaka pada Kongres Komunis Internasional ke-empat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan perempuan terjadi melalui proses yang sangat panjang. Oleh karena itu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan perempuan terjadi melalui proses yang sangat panjang. Oleh karena itu BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Teori Relasi Kekuasaan Sejarah perbedaan gender (gender differences) antara manusia jenis laki- laki dan perempuan terjadi melalui proses yang sangat panjang. Oleh karena itu

Lebih terperinci

Gerakan Sosial. -fitri dwi lestari-

Gerakan Sosial. -fitri dwi lestari- Gerakan Sosial -fitri dwi lestari- (Bruce J. Cohen - 1992) Gerakan yang dilakukan sekelompok individu yang terorganisir untuk merubah (properubahan) ataupun mempertahankan (konservatif) unsur tertentu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun

I. PENDAHULUAN. sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perjuangan bangsa Indonesia untuk menciptakan keadilan bagi masyarakatnya sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun 1950-1959 di Indonesia berlaku

Lebih terperinci

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB. Feni Fasta, SE, M.Si SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB. Feni Fasta, SE, M.Si SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA Perangkat kelembagaan dimaksud, meliputi lembaga atau wadah tempat subjek (objek) itu berhubungan, cara kerja dan mekanisme yang menjalin hubungan subjek (objek) tadi, secara kaidah atau norma yang mengatur

Lebih terperinci

BAB III PEMIKIRAN MATERIALISME

BAB III PEMIKIRAN MATERIALISME BAB III PEMIKIRAN MATERIALISME A. Pengertian Materialisme Materialisme adalah teori yang mengatakan bahwa atom materi bergerak dan berkembang sebagai pembentuk awal dari alam, akal dan kesadaran merupakan

Lebih terperinci

Bagian Pertama: PENDEKATAN EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL

Bagian Pertama: PENDEKATAN EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL Bagian Pertama: PENDEKATAN EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL 1 2 BAB I Memahami Ekonomi Politik Internasional A. Pendahuluan Negara dan pasar dalam perkembangannya menjadi dua komponen yang tidak terpisahkan.

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Universitas Indonesia

BAB IV PENUTUP. Universitas Indonesia BAB IV PENUTUP Berdasarkan pemaparan yang telah diberikan pada bab II dan III, maka kita dapat melihat beberapa poin penting: Dalam pandangan Jiang Zemin sebagai Sekretaris Jenderal partai pada tahun 2000,

Lebih terperinci

2016 PERBAND INGAN SOSIALISME JOSEPH STALIN D AN LEON TROTSKY D I UNI SOVIET

2016 PERBAND INGAN SOSIALISME JOSEPH STALIN D AN LEON TROTSKY D I UNI SOVIET BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Eropa adalah tempat yang sangat unik, banyak paham-paham yang lahir di benua tersebut. Membicarakan tentang sosialisme tidak terlepas dari pahampaham seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. plural. Pluralitas masyarakat tampak dalam bentuk keberagaman suku, etnik,

BAB I PENDAHULUAN. plural. Pluralitas masyarakat tampak dalam bentuk keberagaman suku, etnik, BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Masyarakat dewasa ini dapat dikenali sebagai masyarakat yang berciri plural. Pluralitas masyarakat tampak dalam bentuk keberagaman suku, etnik, kelompok budaya dan

Lebih terperinci

Ebook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:

Ebook dan Support CPNS   Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com: SEJARAH NASIONAL INDONESIA 1. Tanam paksa yang diterapkan pemerintah colonial Belanda pada abad ke-19 di Indonesia merupakan perwujudan dari A. Dehumanisasi masyarakat Jawa B. Bekerjasama dengan Belanda

Lebih terperinci

BAB II TEORI KONFLIK KARL MARX DAN DAHRENDORLF. proletar yang memperebutkan sumber-sumber ekonomi (alat-alat produksi).

BAB II TEORI KONFLIK KARL MARX DAN DAHRENDORLF. proletar yang memperebutkan sumber-sumber ekonomi (alat-alat produksi). 37 BAB II TEORI KONFLIK KARL MARX DAN DAHRENDORLF A. Teori Konflik Karl Marx Konflik merupakan pertentangan antara kelas borjuis melawan kelas proletar yang memperebutkan sumber-sumber ekonomi (alat-alat

Lebih terperinci

Pendekatan Historis Struktural

Pendekatan Historis Struktural Teori modernisasi ternyata mempunyai banyak kelemahan sehingga timbul sebuah alternatif teori yang merupakan antitesis dari teori modernisasi. Kegagalan modernisasi membawa kenajuan bagi negara dunia ketiga

Lebih terperinci

PANDANGAN POLITIK TAN MALAKA TENTANG KONSEP NEGARA REPUBLIK

PANDANGAN POLITIK TAN MALAKA TENTANG KONSEP NEGARA REPUBLIK PANDANGAN POLITIK TAN MALAKA TENTANG KONSEP NEGARA REPUBLIK ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Program Studi Pendidikan Sejarah Pada

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 37 SEMARANG

PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 37 SEMARANG PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 37 SEMARANG Jl. Sompok No. 43 Telp. 8446802 Semarang Website.www.smp 37.smg.sch.id Email: smp 37 smg @ yahoo.co.id ULANGAN TENGAH SEMESTER GANJIL TAHUN

Lebih terperinci

BAB 4 PENUTUP. Mao Zedong( 毛泽东 ) lahir di Shaoshan pada 26 Desember Sejak kecil

BAB 4 PENUTUP. Mao Zedong( 毛泽东 ) lahir di Shaoshan pada 26 Desember Sejak kecil BAB 4 PENUTUP Mao Zedong( 毛泽东 ) lahir di Shaoshan pada 26 Desember 1893. Sejak kecil ia telah mempelajari kitab klasik Cina, seperti Kitab-kitab Klasik Konfusius dan memiliki ketertarikan besar terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan

BAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan terlupakan oleh masyarakat kota Madiun, terutama bagi umat Islam di Madiun. Pada bulan September tahun

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan analisis pembahasan dalam penelitian pemikiran Musso dan

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan analisis pembahasan dalam penelitian pemikiran Musso dan 122 BAB V KESIMPULAN Berdasarkan analisis pembahasan dalam penelitian pemikiran Musso dan Aidit tentang komunisme di Indonesia, maka penulis menyusun kesimpulan. Adapun Kesimpulan yang dapat ditarik adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Suseno, paradigma sosialisme sebagian besar muncul sebagai reaksi

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Suseno, paradigma sosialisme sebagian besar muncul sebagai reaksi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Menurut Suseno, paradigma sosialisme sebagian besar muncul sebagai reaksi atas dampak peristiwa Revolusi Perancis (1789-1795) dan Revolusi Industri (1750-1850). Para

Lebih terperinci

ESENSI DAN PEMETAAN TEORETISASI MEDIA KOMUNIKASI DALAM PERSPEKTIF KARL MARX

ESENSI DAN PEMETAAN TEORETISASI MEDIA KOMUNIKASI DALAM PERSPEKTIF KARL MARX ESENSI DAN PEMETAAN TEORETISASI MEDIA KOMUNIKASI DALAM PERSPEKTIF KARL MARX Rustono Farady Marta Ilmu Komunikasi, Universitas Bunda Mulia Alamat surel: rmarta@bundamulia.ac.id / rustonofarady@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rubi Setiawan, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rubi Setiawan, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kedaulatan suatu negara dapat dilihat dari sejauh mana negara tersebut memiliki hubungan bilateral dengan negara lainnya untuk menjalin kerjasama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. realitas kehidupan sosial. Karya sastra pada umumnya bersifat dinamis, sesuai

BAB I PENDAHULUAN. realitas kehidupan sosial. Karya sastra pada umumnya bersifat dinamis, sesuai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan salah satu cipta karya masyarakat, sedangkan masyarakat adalah salah satu elemen penting dalam karya sastra. Keduanya merupakan totalitas

Lebih terperinci

Pijar-Pijar Gagasan Soekarno

Pijar-Pijar Gagasan Soekarno Peringatan Hari Lahir Pancasila - 01 Juni 2015 11:20 wib Pijar-Pijar Gagasan Soekarno Faisal Ismail, Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta PADA sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan

Lebih terperinci

Teori Konflik I: Marxis dan Neo Marxis

Teori Konflik I: Marxis dan Neo Marxis Teori Konflik I: Marxis dan Neo Marxis K U L I A H KE- 5: A M I K A W A R D A N A, P H. D A. W A R D A N A @ U N Y. A C. I D T E O R I S O S I O L O G I K O N T E M P O R E R Materi: Fungsionalisme Versus

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA. Novia Kencana, S.IP, MPA

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA. Novia Kencana, S.IP, MPA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA Novia Kencana, S.IP, MPA novia.kencana@gmail.com Ideologi mencerminkan cara berpikir masyarakat, bangsa maupun negara, namun juga membentuk masyarakat menuju

Lebih terperinci

BAB II TEORI SOSIOLOGI PENGETAHUAN

BAB II TEORI SOSIOLOGI PENGETAHUAN BAB II TEORI SOSIOLOGI PENGETAHUAN Pada umumnya manusia dilahirkan seorang diri. Namun demikian, mengapa manusia harus hidup bermasyarakat. Manusia tanpa manusia lainnya pasti akan mati. Bayi misalnya,

Lebih terperinci

VI. PENUTUP. A. Kesimpulan. dalam waktu singkat, yaitu mulai tahun 1961 sampai dengan Dalam kurun lima

VI. PENUTUP. A. Kesimpulan. dalam waktu singkat, yaitu mulai tahun 1961 sampai dengan Dalam kurun lima VI. PENUTUP A. Kesimpulan Pembangunan monumen masa pemerintahan Orde Lama di Jakarta dibangun dalam waktu singkat, yaitu mulai tahun 1961 sampai dengan 1965. Dalam kurun lima tahun, pemerintahan Bung Karno

Lebih terperinci

Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara. Oleh Selly Rahmawati, M.Pd.

Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara. Oleh Selly Rahmawati, M.Pd. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Oleh Selly Rahmawati, M.Pd. Pengertian Ideologi Ideologi Idea : gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita Logos : ilmu Secara harfiah, ideologi berarti ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasca revolusi. Revolusi Indonesia yang juga dikenal sebagai revolusi nasional

BAB I PENDAHULUAN. pasca revolusi. Revolusi Indonesia yang juga dikenal sebagai revolusi nasional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Revolusi Indonesia, umumnya dipahami sebagai perubahan radikal dalam kehidupan bermasyarakat. Ini terlihat dari perubahan struktur sosial masyarakat pasca revolusi.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian mengenai permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini,

Lebih terperinci

PERANG SAUDARA DI RUSIA

PERANG SAUDARA DI RUSIA 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada tahun 1917, Rusia mengalami sebuah peristiwa yang menandai munculnya sebuah pemerintahan baru yang berbentuk Republik Sosialis. Peristiwa itu yakni

Lebih terperinci

Materi Bahasan. n Pengertian Ideologi. n Fungsi Ideologi. n Komponen Ideologi. n Klasifikasi Ideologi.

Materi Bahasan. n Pengertian Ideologi. n Fungsi Ideologi. n Komponen Ideologi. n Klasifikasi Ideologi. Ideologi Politik Cecep Hidayat cecep.hidayat@ui.ac.id - www.cecep.hidayat.com Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Materi Bahasan Pengertian Ideologi. Fungsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan adalah hasil meninjau, melihat-lihat, memeriksa, mengamati, dan sebagainya (KBBI, 2005:574). Sedangkan pustaka adalah buku,

Lebih terperinci

PRINSIP DASAR MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL DI MASYARAKAT

PRINSIP DASAR MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL DI MASYARAKAT INTERAKSI SOSIAL DAN PERUBAHAN SOSIAL PRINSIP DASAR MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL DI MASYARAKAT 1. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial 2. Manusia berada di dalam sistem

Lebih terperinci

Review Roman "Anak Semua Bangsa" : Anak Semua Bangsa : Pramoedya Ananta Toer : Lentera Dipantara. Tahun Terbit : 2006 Jumlah Halaman : 539 Halaman

Review Roman Anak Semua Bangsa : Anak Semua Bangsa : Pramoedya Ananta Toer : Lentera Dipantara. Tahun Terbit : 2006 Jumlah Halaman : 539 Halaman Review Roman "Anak Semua Bangsa" Judul : Anak Semua Bangsa Penulis : Pramoedya Ananta Toer Penerbit : Lentera Dipantara Kota Terbit : Jakarta Tahun Terbit : 2006 Jumlah Halaman : 539 Halaman Dapatkah sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setelah pusat politik RI dipindahkan ke Yogyakarta pada awal tahun 1946,

BAB I PENDAHULUAN. Setelah pusat politik RI dipindahkan ke Yogyakarta pada awal tahun 1946, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setelah pusat politik RI dipindahkan ke Yogyakarta pada awal tahun 1946, dua jenis sistem pers muncul di Nusantara (Lee, 1971:35). Pertama, terdiri dari surat kabar-surat

Lebih terperinci

KONTRUKSI SOSIAL DARI TEORI ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL. Oleh : Dr. Purwowibowo, M.Si

KONTRUKSI SOSIAL DARI TEORI ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL. Oleh : Dr. Purwowibowo, M.Si KONTRUKSI SOSIAL DARI TEORI ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL Oleh : Dr. Purwowibowo, M.Si Pendahuluan Saat ini, dimanapun di dunia ini, klien berjuang di dalam berbagai lembaga untuk menemui pekerja sosial. Barangkali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan informasi yang terjadi setiap harinya, sudah menjadi kebutuhan penting di setiap harinya. Media massa merupakan wadah bagi semua informasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Jepang Pasca Perang Dunia II Pada saat Perang Dunia II, Jepang sebagai negara penyerang menduduki negara Asia, terutama Cina dan Korea. Berakhirnya Perang Dunia II merupakan kesempatan

Lebih terperinci

Apakah pancasila sebagai pembangunan sudah diterapkan di Indonesia atau belum?

Apakah pancasila sebagai pembangunan sudah diterapkan di Indonesia atau belum? PANCASILA SEBAGAI PEMBANGUNAN BANGSA TEORI Pengertian Paradigma Paradigma adalah cara pandang orang terhadap diri dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif), bersikap (afektif),

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. historisnya, dipersoalkan oleh pemeluk agama, serta

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. historisnya, dipersoalkan oleh pemeluk agama, serta BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Praktik poligami dalam bentuk tindakan-tindakan seksual pada perempuan dan keluarga dekatnya telah lama terjadi dan menjadi tradisi masyarakat tertentu di belahan

Lebih terperinci

EKONOMI POLITIK SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN (ESL 426 )

EKONOMI POLITIK SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN (ESL 426 ) EKONOMI POLITIK SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN (ESL 426 ) Dosen: 1. Dr. Ir. Aceng Hidiayat MT (Koordinator) 2. Dessy Rachmawatie SPt, MSi 3. Prima Gandhi SP, MSi KULIAH 3 : Teori Ekonomi Politik Marxian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Dalam perspektif ilmu-ilmu sosial terutama filsafat dan sosiologi, oposisi diantara subjektivisme dan objektivisme merupakan bagian yang selama ini tidak

Lebih terperinci

Kritik Terhadap Sistem Ekonomi Sosialis

Kritik Terhadap Sistem Ekonomi Sosialis Kritik Terhadap Sistem Ekonomi Sosialis Disusun oleh: Riza Anggraeni (054440) Santi Nurbayanti (054449) Yani Oktaviani (054941) Yolanda Avrilia (055153) Wiwin Wina (055237) Sistem Ekonomi Sosialis A. Pengertian

Lebih terperinci

PENGANTAR DEMOGRAFI 1 Oleh: Omas Bulan Rajagukguk 2. Kata demografi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari kata

PENGANTAR DEMOGRAFI 1 Oleh: Omas Bulan Rajagukguk 2. Kata demografi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari kata PENGANTAR DEMOGRAFI 1 Oleh: Omas Bulan Rajagukguk 2 1. Pendahuluan: Asal-usul ilmu demografi Kata demografi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari kata - demos, yang artinya rakyat/penduduk - grafein,

Lebih terperinci

BAB V PERBANDINGAN IDEOLOGI

BAB V PERBANDINGAN IDEOLOGI BAB V PERBANDINGAN IDEOLOGI A. Pengertian Ideologi Ideologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Edios yang berarti cita-cita dan Logos yang berarti pengatahuan atau ilmu dan paham. Dalam pengertian sempit

Lebih terperinci