BAB IV GAMBARAN UMUM DAN DATA PEMBERITAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV GAMBARAN UMUM DAN DATA PEMBERITAAN"

Transkripsi

1 BAB IV GAMBARAN UMUM DAN DATA PEMBERITAAN 4.1 Gambaran Umum Surat Kabar Online Detik.com Sejarah Detik.com 14 Server detik.com sebenarnya sudah siap diakses pada 30 Mei 1998, namun mulai dengan sajian lengkap pada 9 Juli Tanggal 9 Juli itu akhirnya ditetapkan sebagai hari lahir detik.com yang didirikan Budiono Darsono (eks wartawan DeTik), Yayan Sopyan (eks wartawan DeTik), Abdul Rahman (mantan wartawan Tempo), dan Didi Nugrahadi. Semula peliputan utama detik.com terfokus pada berita politik, ekonomi, dan teknologi informasi. Baru setelah situasi politik mulai reda dan ekonomi mulai membaik, detik.com memutuskan untuk juga melampirkan berita hiburan, dan olahraga. Dari situlah kemudian tercetus keinginan membentuk detikcom yang memperbaharui-nya tidak lagi menggunakan karakteristik media cetak yang harian, mingguan, bulanan. Yang dijual detik.com adalah breaking news. Dengan bertumpu pada vivid description macam ini detik.com melesat sebagai situs informasi digital paling populer di kalangan pengguna internet. Pada Juli 1998 situs detik.com per harinya menerima hits (ukuran jumlah pengunjung ke sebuah situs) dengan sekitar user (pelanggan Internet). Sembilan bulan kemudian, Maret 1999, hits per harinya naik tujuh kali lipat, tepatnya rata-rata hits per hari atau hits per bulan dengan user. Pada bulan Juni 1999, angka itu naik lagi menjadi hits per hari dengan user mencapai Terakhir, hits detik.com mencapai 2,5 juta lebih per harinya. Pada 3 Agustus 2011 CT Corp membeli saham detik.com (PT Agranet Multicitra Siberkom/Agrakom). Mulai pada tanggal itulah secara resmi

2 detik.com berada di bawah Trans Corp. Chairul Tanjung, pemilik CT Corp membeli detik.com secara total (100 persen) dengan nilai US$60 juta atau Rp miliar. Setelah diambi lalih, maka selanjutnya jajaran direksi akan diisi oleh pihak-pihak dari Trans Corp sebagai perpanjangan tangan CT Corp di ranah media. Dan komisaris Utama dijabat Jenderal (Purn) Bimantoro, mantan Kapolri, yang saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama Carrefour Indonesia, yang juga dimiliki Chairul Tanjung. Sebelum dimiliki oleh CT Corp, saham detik.com dimiliki oleh Agranet Tiger Investment dan Mitsui & Co. Agranet memiliki 59% saham di detik.com, dan sisanya dimiliki oleh Tiger 39%, dan Mitsui 2%. Selain perhitungan hits, detik.com masih memiliki alat ukur lainnya yang sampai sejauh ini disepakati sebagai ukuran yang mendekati seberapa besar potensi yang dimiliki sebuah situs. Ukuran itu adalah page view (jumlah halaman yang diakses). Page view detik.com sekarang mencapai 3 juta per harinya. sekarang detik.com menempati posisi ke tujuh tertinggi dari alexa.com untuk website yang paling banyak dikunjungi di Indonesia Visi dan Misi Detik.com 15 Visi detik.com adalah menjadi tujuan utama orang Indonesia untuk mendapatkan konten dan layanan digital. Baik menggunakan internet maupun selular/mobile. Misi Detik.com adalah memiliki komitmen tinggi untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan, memberikan kesejahteraan kepada karyawan dan menjadi tempat yang baik untuk berkarier, dan memberikan hasil optimal yang berkesinambungan bagi pemegang saham

3 4.2 Gambaran Umum Surat Kabar Online Kompas.com Sejarah Kompas.com 16 Kompas.com merupakan bagian dari Kompas Gramedia, yang bertujuan untuk saling melengkapi dari surak kabar harian KOMPAS. Dulu mengakses kompas.com berita dan informasinya hampir mirip dengan KOMPAS cetak. Mencari topik berita dan artikel begitu mudah dan langsung tertampang sehingga tidak ada kesulitan yang berarti dalam mengunduhnya. Kondisi sekarang ada sedikit perbedaan untuk memperoleh informasi di Kompas.com, mudah dan bervariasi. Hanya saja untuk mencari topik dan informasi yang serupa dengan KOMPAS cetak diberi ruang khusus di epaper dan kompas cetak edisi online Kompas.com dimulai pada tahun 1995 dengan nama Kompas Online. Kompas Online pada awalnya hanya berperan sebagai edisi internet dari Harian Kompas. Kemudian tahun 1998 Kompas Online bertransformasi menjadi Kompas.com dengan berfokus pada pengembangan isi, desain, dan strategi pemasaran yang baru. Kompas.com pun memulai langkahnya sebagai surat kabar online terpercaya di Indonesia. Sepuluh tahun kemudian, pada tahun 2008 Kompas.com tampil dengan perubahan penampilan yang signifikan. Mengusung ide Reborn (terlahir kembali), Kompas.com membawa logo, tata letak, hingga konsep baru di dalamnya. Menjadi lebih kaya, lebih segar, lebih elegan dan tentunya tetap mengedepankan unsur user-friendly dan advertiser-friendly. Sinergi ini menjadikan Kompas.com sebagai sumber informasi lengkap, yang tidak hanya menghadirkan berita dalam bentuk teks, namun juga gambar, video, hingga live streaming. Perubahan ini pun mendorong bertambahnya pengunjung aktif Kompas.com di awal tahun 2008 yang

4 mencapai 20 juta pembaca aktif per bulan, dan total 40 juta page views per bulan. Saat ini, Kompas.com telah mencapai 120 juta page view perbulan. Pada tahun tersebut juga mulai ditampilkan channel-channel atau kanal-kanal di halaman depan Kompas.com. Kanal-kanal ini didesain sesuai dengan tema berita dan membuat setiap pengelompokan berita memiliki karakter. Kanal-kanal tersebut antara lain adalah: KOMPAS Female, KOMPAS Bola, KOMPAS Health, KOMPAS Tekno, KOMPAS Entertainment, KOMPAS Otomotif, KOMPAS Properti, KOMPAS Images, KOMPAS Karier. Pada tahun 2013, Kompas.com kembali melakukan perubahan yaitu, tampilan halaman yang lebih rapi dan bersih serta fitur baru yang lebih personal. Setiap orang memiliki preferensi dan kebutuhan berita yang berbeda. Kompas.com mencoba memahami kebutuhan pembaca yang beragam dengan menghadirkan fitur Personalisasi. Jadi, pembaca dapat dengan mudah memilih sendiri berita apa yang ingin mereka baca Visi dan Misi Kompas.com Visi kompas.com tidak berbeda dengan visi surat kabar harian kompas, yaitu menjadi institusi yang memberikan pencerahan bagi perkembangan masyarakat Indonesia yang demokratis dan bermartabat serta menjunjung tinggi asas dan nilai kemanusiaan. Misi kompas.com yaitu mengantisipasi dan merespon dinamika secara professional sekaligus memberi arah pada perubahan dengan menyediakan dan menyebarluaskan informasi yang terpercaya secara online tanpa terbatas ruang dan waktu.. Kompas.com juga memiliki motto yang tidak berbeda dengan surat kabar harian kompas, yaitu Amanat Hati Nurani Rakyat dimana motto ini 32

5 muncul dari hasil perenungan dan pilihan yang matang, muncul dari suatu bentuk penghargaan dari nasib hati nurani rakyat yang yang pada saat itu termanipulasi oleh Partai Komunis Indonesia (Sumber : profil perusahaan Kompas Gramedia). 4.3 Data Pemberitaan Data Pemberitaan Detik.com a. Ramai Rizal Ramli Minta Garuda Batalkan Pembelian Airbus 350 Jumat, 14 Agustus :09 WIB Jakarta -Hitungan hari menjabat, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli sudah ramai dibicarakan, khususnya soal sindirannya terkait rencana PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) membeli 30 pesawat tipe Airbus 350 XWB. Saat serah terima jabatan Menko Maritim kemarin, Rizal meminta rencana pengadaan pesawat berbadan lebar dibatalkan. Menurut Rizal, permintaan ini telah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Rizal menilai pesawat A350 XWB hanya cocok untuk penerbangan internasional jarak jauh. Namun, menurutnya, rata-rata tingkat isian (load factor) penumpang pada penerbangan internasional jarak jauh Garuda hanya 33

6 30% atau tidak pernah penuh. Akibatnya rute internasional Garuda tidak menguntungkan secara bisnis. Dia mengatakan, Garuda juga pernah memiliki pengalaman buruk saat pengadaan pesawat berbadan lebar yang dibiayai dari pinjaman Eropa. Pesawat itu juga melayani penerbangan internasional. Garuda saat itu, sempat dinilai gagal bayar dan armadanya akan disita namun langkah tersebut berhasil diselesaikan melalui program resrukturisasi. "Beberapa minggu lalu saya ketemu presiden, saya sampaikan kalau saya nggak mau Garuda bangkrut lagi, jenis Airbus 350, itu hanya cocok untuk penerbangan ke Amerika-Eropa-Jakarta," kata Rizal Ramli kemarin. Pernyataan Rizal ini jadi perbincangan hangat, termasuk di media sosial. Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dimintai tanggapannya terkait permintaan Rizal Ramli. Rini menyatakan, keputusan pengadaan pesawat baru oleh Garuda murni sebagai aksi korporasi. Apalagi, Garuda harus melakukan ekspansi rute penerbangan internasional dan domestik. Sementara itu, Jonan tidak akan masuk mencampuri proses pengadaan pesawat maskapai di tanah air, termasuk Garuda Indonesia. Kemenhub hanya fokus menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan. "Saya kira domainnya di Menteri BUMN. Ini kan bisnis, kalau perhubungan kan kami sebagai regulator," kata Jonan. Saat perjanjian pengadaan pesawat pada Juni 2015 lalu di Prancis, Garuda menyatakan komitmen untuk mengadakan 30 pesawat A350 XWB. Garuda juga berencana membeli 30 unit pesawat berbadan lebar jenis Boeing 787 Dreamliners. Sampai 2025, Garuda akan mendatangkan 53 pesawat wide body dan 80 pesawat narrow body. Pesawat tersebut akan digunakan untuk program ekspansi dan peremajaan armada. Total dana yang dibutuhkan untuk membeli 133 pesawat sebesar US$ 9 miliar (Rp 117 triliun). Untuk pengadaan armada baru ini, Garuda menggunakan skema sewa atau operating lease. Garuda telah memperoleh dukungan pendanaan untuk pengadaan pesawat baru. Salah satunya datang dari Bank of China (BOC) 34

7 Aviation. BOC Aviation bersedia memberikan fasilitas pinjaman US$ 4,5 miliar (Rp 58,5 triliun). b. Jokowi Sudah Telepon Rizal Ramli yang Kritik Rencana Garuda Beli Airbus 350 Selasa 18 Agustus 2015, 04:24 WIB Jakarta - Presiden Jokowi meminta agar menteri-menterinya jangan malah saling menyerang di depan publik terkait kebijakan pemerintah. Jika ada koreksi, sebaiknya disampaikan secara internal. Hal ini dikatakan anggota tim komunikasi presiden, Teten Masduki di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/8/2015) malam. Teten mengatakan hal itu terkait kritik tajam yang dilontarkan Menko Kemaritiman Rizal Ramli terkait rencana PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) membeli 30 pesawat tipe Airbus 350 XWB. (Baca Juga: Ramai Rizal Ramli Minta Garuda Batalkan Pembelian Airbus 350) "Presiden juga waktu itu sudah menegur menelpon Pak Rizal Ramli waktu itu mempermasalahkan soal pengadaan soal pesawat. Itu kan baru LoI, penandatangannya terlalu jauh. Dan Pihak Garuda sudah menjelaskan itu," kata Teten. 35

8 Jokowi pada dasarnya, kata Teten, bukannya anti dalam kritik. Koreksi yang dilakukan antar menteri sebenarnya bagus juga untuk program pembangunan pemerintah. "Tapi tidak elok jika disampaikan lewat media, kan bisa bertemu, kegaduhan seperti itu kurang bagus," lanjut Teten. Menurutnya, publik nanti malah kebingungan dengan garis kebijakan pemerintah. Dan yang paling buruk, para investor enggan datang karena melihat pemerintahan yang tidak solid. "Pemerintah sedang bersemangat menarik investasi. Pemerintahan harus solid dan kompak," tandasnya. Saat serah terima jabatan Menko Maritim kemarin, Rizal meminta rencana pengadaan pesawat berbadan lebar dibatalkan. Menurut Rizal, permintaan ini telah disampaikan kepada Jokowi. Rizal menilai pesawat A350 XWB hanya cocok untuk penerbangan internasional jarak jauh. Namun, menurutnya, rata-rata tingkat isian (load factor) penumpang pada penerbangan internasional jarak jauh Garuda hanya 30% atau tidak pernah penuh. Akibatnya rute internasional Garuda tidak menguntungkan secara bisnis. Dia mengatakan, Garuda juga pernah memiliki pengalaman buruk saat pengadaan pesawat berbadan lebar yang dibiayai dari pinjaman Eropa. Pesawat itu juga melayani penerbangan internasional. Garuda saat itu, sempat dinilai gagal bayar dan armadanya akan disita namun langkah tersebut berhasil diselesaikan melalui program resrukturisasi. Menteri BUMN menyatakan, keputusan pengadaan pesawat baru oleh Garuda murni sebagai aksi korporasi. Apalagi, Garuda harus melakukan ekspansi rute penerbangan internasional dan domestik Saat perjanjian pengadaan pesawat pada Juni 2015 lalu di Prancis, Garuda menyatakan komitmen untuk mengadakan 30 pesawat A350 XWB. Garuda juga berencana membeli 30 unit pesawat berbadan lebar jenis Boeing 787 Dreamliners. Sampai 2025, Garuda akan mendatangkan 53 pesawat wide body dan 80 pesawat narrow body. 36

9 Pesawat tersebut akan digunakan untuk program ekspansi dan peremajaan armada. Total dana yang dibutuhkan untuk membeli 133 pesawat sebesar US$ 9 miliar (Rp 117 triliun). Untuk pengadaan armada baru ini, Garuda menggunakan skema sewa atau operating lease. Garuda telah memperoleh dukungan pendanaan untuk pengadaan pesawat baru. Salah satunya datang dari Bank of China (BOC) Aviation. BOC Aviation bersedia memberikan fasilitas pinjaman US$ 4,5 miliar (Rp 58,5 triliun). c. Menko Rizal Ramli: Enggak Ada Masalah, Saya Kritik Terus Selasa 18 Agustus 2015, 15:20 WIB Jakarta - Kritikan Menko Kemaritiman Rizal Ramli soal pembelian pesawat oleh Garuda Indonesia menuai kritikan balik. Namun Rizal Ramli mengaku tak akan tanggapi pihak yang kritik balik. "Enggak masalah kan kalau saya mengkritik terus. Saya kan kritik untuk pembangunan, gitu aja kok ribet banget sih?" kata Rizal di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (18/8/2015). Sebelumnya Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki menyatakan bahwa Presiden Jokowi sudah menegur langsung Rizal Ramli. Dalam percakapan 37

10 telepon itu, dikatakan Teten, Jokowi meminta jika ada kritikan harap disampaikan internal saja dan tak perlu lewat media. "Apa pun yang perlu diperbaiki ya diperbaiki. Gitu saja kok ribet. Kan yang penting usahanya," kata Rizal. Sebelumnya Rizal pernah melontarkan pendapat terkait maskapai Garuda Indonesia yang membeli 30 pesawat tipe Airbus 350 XWB. Dia berpendapat bahwa pesawat tipe itu hanya cocok untuk penerbangan jauh sehingga akan merugikan secara bisnis. "Presiden juga waktu itu sudah menegur menelpon Pak Rizal Ramli waktu itu mempermasalahkan soal pengadaan soal pesawat. Itu kan baru LoI, penandatangannya terlalu jauh. Dan Pihak Garuda sudah menjelaskan itu," kata Teten, kemarin (17/8). d. JK ke Rizal Ramli: Jangan Bicara Tanpa Paham, Itu Berbahaya Selasa 18 Agustus 2015, 18:27 WIB Jakarta - Baru beberapa hari bekerja, Menko Kemaritiman Rizal Ramli sudah membuat kontroversi. Kritik pedas Rizal Ramli ke menteri lain di Kabinet Kerja menuai teguran dari Presiden Jokowi, kali ini Wapres Jusuf Kalla (JK) pun ikut komentar. 38

11 "Ya tentu semuanya menteri itu harus paham dulu baru bicara, jangan bicara tanpa paham persoalan, itu berbahaya," ujar JK mengingatkan, usai menjadi pembicara di seminar memperingati Hari Konstitusi di kompleks gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/8/2015). Rizal Ramli awalnya mengkritik rencana pembelian pesawat Airbus A350 XWB untuk Garuda Indonesia. Rizal menilai pesawat hanya cocok untuk penerbangan internasional jarak jauh. Namun, menurutnya, rata-rata tingkat isian (load factor) penumpang pada penerbangan internasional jarak jauh Garuda hanya 30% atau tidak pernah penuh. Akibatnya rute internasional Garuda tidak menguntungkan secara bisnis. JK menuturkan Rizal sudah ditegur langsung oleh Presiden Jokowi. "Itu sudah ditegur oleh Presiden, makanya paham dulu. Tidak pernah beli, baru penandatanganan letter of intent, saya berminat, bukan kesepakatan jual beli," kata JK. "Sesuai keadaan, ya namanya minat," sambung JK menegaskan rencana tersebut bakal terus dilanjutkan. Kedua, Rizal Ramli mengkritik pembangkit listrik 35 ribu megawatt tidak mudah. Rizal Ramli mengatakan akan mengevaluasi kembali pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt karena masih ada tambahan 7 ribu megawatt yang belum terbangun pada periode pemerintah sebelumnya. Terkait hal ini JK pun mengingatkan Rizal Ramli agar mempelajari dulu persoalan sebelum berkomentar. "Ya setiap kali dievaluasi, tapi begini, tentu sebagai menteri harus pelajari dulu sebelum berkomentar. Memang tidak masuk akal, tapi menteri harus banyak akalnya. Kalau kurang akal pasti tidak paham itu memang," kata JK. "Itu kalau mau 50 ribu pun bisa dibuat. Itu kebutuhan. Namanya listrik itu prasarana, artinya sebelum kita membangun, prasarana itu harus ada. Sebelum industri bangun, listriknya harus sudah ada, sebelum industri bangun listriknya dilebihkan, jangan pas-pasan, harus dilebihkan, semua negara begitu," jelas JK. 39

12 e. JK Minta Rizal Ramli Banyak Akal Selesaikan Proyek MW Selasa, 18 Agustus :30 WIB Jakarta -Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mau mengevaluasi proyek listrik MW untuk periode 5 tahun. Alasannya membangun pembangkit listrik watt tidak mudah. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengingatkan kembali Rizal Ramli agar tetap optimistis bisa menyelesaikan tugasnya. Apalagi kementerian yang dipimpin Rizal Ramli membawahi langsung sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). "Ya setiap kali dievaluasi (proyek pembangunan), tapi begini tentu sebagai menteri harus pelajari dulu sebelum berkomentar. Memang tidak masuk akal, tapi menteri harus banyak akalnya. Kalau kurang akal pasti tidak paham itu memang," kata JK di gedung MPR, Senayan, Jakarta, Selasa (18/8/2015). Ia mengatakan tak hanya proyek MW, membangun pembangkit berdaya watt pun bisa. Alasan pembangunan ini, karena listrik adalah salah satu komponen penting dalam sebuah pembangunan. Menurut JK, pasokan listrik di sebuah daerah harus dibuat lebih untuk menopang pembangunan di daerah tersebut. "Sebelum industri bangun listriknya dilebihkan, jangan pas-pasan. Harus dilebihkan, semua negara begitu," ucapnya. 40

13 Sebelumnya Rizal Ramli mengatakan pembangunan proyek pembangkit baru sebanyak MW tidak mudah. Apalagi, ada tambahan MW proyek pembangkit lama yang belum terselesaikan atau terbangun pada periode pemerintahan sebelumnya. "Kita evaluasi ulang. Tujuannya ialah jangan sampai kasih target tinggi tapi nggak bisa tercapai," kata Rizal saat acara Sertijab Menko Maritim di Kantor Pusat BPPT, Thamri, Jakarta, Kamis (13/8/2015) f. Rizal Ramli Tantang JK Diskusi di Depan Umum Selasa 18 Agustus 2015, 18:41 WIB Jakarta - Wapres Jusuf Kalla mengingatkan Menko Kemaritiman Rizal Ramli untuk memahami persoalan sebelum melontarkan kritik. Rizal Ramli malah menantang Wapres untuk berdiskusi di depan umum. "Pak JK minta kalau ngomong harus paham. Soal mw? Kalau mau paham, minta Pak Jusuf Kalla ketemu saya, kita diskusi di depan umum," kata Rizal Ramli kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (18/8/2015). Sebelumnya Wapres JK memang mengingatkan Rizal Ramli untuk memahami persoalan sebelum melontarkan kritik. Rizal Ramli mengkritik pembangkit listrik 35 ribu megawatt tidak mudah. Rizal Ramli mengatakan akan 41

14 mengevaluasi kembali pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt karena masih ada tambahan 7 ribu megawatt yang belum terbangun pada periode pemerintah sebelumnya. "Ya setiap kali dievaluasi, tapi begini, tentu sebagai menteri harus pelajari dulu sebelum berkomentar. Memang tidak masuk akal, tapi menteri harus banyak akalnya. Kalau kurang akal pasti tidak paham itu memang," kata JK usai berpidato di Hari Konstitusi di gedung DPR, Senayan. "Itu kalau mau 50 ribu pun bisa dibuat. Itu kebutuhan. Namanya listrik itu prasarana, artinya sebelum kita membangun, prasarana itu harus ada. Sebelum industri bangun, listriknya harus sudah ada, sebelum industri bangun listriknya dilebihkan, jangan pas-pasan, harus dilebihkan, semua negara begitu," jelas JK. Selain itu JK juga mengungkap Rizal Ramli sudah ditegur langsung presiden Jokowi karena sikap kritisnya terkait rencana pembelian Airbus A350 XWB untuk Garuda Indonesia. Rizal menilai pesawat A350 XWB hanya cocok untuk penerbangan internasional jarak jauh. Namun, menurutnya, rata-rata tingkat isian (load factor) penumpang pada penerbangan internasional jarak jauh Garuda hanya 30% atau tidak pernah penuh. Akibatnya rute internasional Garuda tidak menguntungkan secara bisnis. "Itu sudah ditegur oleh Presiden, makanya paham dulu. Tidak pernah beli, baru penandatanganan letter of intent, saya berminat, bukan kesepakatan jual beli," ujar JK mengingatkan Data Pemberitaan Kompas.com a. Gebrakan Rizal Ramli, Garuda Didesak Batalkan Pembelian Airbus A350 Kamis, 13 Agustus :23 WIB i.pertama.rizal.ramli.garuda.diminta.batalkan.pembelian.airbus.a350 42

15 JAKARTA, KOMPAS.com Baru sehari menjabat sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli langsung melakukan "gebrakan" yang mengejutkan. Dia meminta agar PT Garuda Indonesia Tbk membatalkan penambahan pesawat. Dia mengaku telah menggagas pembatalan rencana pembelian pesawat Airbus A350 oleh Garuda Indonesia. "Minggu lalu, saya ketemu Presiden Jokowi. Saya bilang, Mas, saya minta tolong layanan diperhatikan. Saya tidak ingin Garuda bangkrut lagi karena sebulan yang lalu beli pesawat dengan pinjaman 44,5 miliar dollar AS dari China Aviation Bank untuk beli pesawat Airbus A350 sebanyak 30 unit. Itu hanya cocok untuk Jakarta-Amerika dan Jakarta-Eropa," ujar Rizal Ramli di Kantor Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Kamis (13/8/2015). Menurut dia, rute internasional yang akan diterbangi oleh Garuda Indonesia tidak menguntungkan. Pasalnya, saat ini, maskapai di kawasan ASEAN yang memiliki rute internasional ke Amerika Serikat dan Eropa, yaitu Singapore Airlines, punya kinerja keuangan yang kurang baik. Hal yang sama juga terjadi pada Garuda Indonesia. Menurut dia, rute internasional Garuda ke Eropa selalu membuat maskapai BUMN itu merugi karena tingkat keterisian penumpangnya hanya 30 persen. Oleh karena itu, ketimbang mengembangkan bisnis penerbangan rute internasional, lebih baik 43

16 Garuda membeli pesawat Airbus A320 dan memilih fokus menguasai bisnis penerbangan domestik dan regional Asia. "Kita kuasai dulu pasar regional lima sampai tujuh tahun ke depan. Kalau sudah kuat, baru kita hantam. Presiden setuju (pembatalan pembelian pesawat Airbus A350), dan kami panggil direksi (Garuda), dan batalkan supaya ganti," kata Rizal. Rizal mengaku memiliki hubungan emosional dengan Garuda Indonesia. Pasalnya, saat dia menjabat sebagai Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid, Garuda saat itu tak mampu membayar utang kepada konsorsium bank Eropa sebesar 1,8 miliar dollar AS. Saat itu, kata dia, pihak Eropa mengancam akan menyita semua pesawat Garuda. Akhirnya, dia mengirim surat grasi ke Frankfurt, Jerman, untuk balik menuntut konsorsium bank Eropa itu karena menerima bunga dari kredit dengan ekstra 50 persen. Setelah dituntut balik, akhirnya para bankir meminta damai dan sepakat merestrukturisasi utang Garuda. Karena pengalaman itulah, Rizal tak mau Garuda membeli perawat Airbus A350 untuk penerbangan ke Amerika dan Eropa. Terlebih lagi, kata dia, dana pembelian itu juga meminjam dari China Aviation Bank. Sementara itu, Pelaksana Tugas Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia M Ikhsan Rosan mengatakan bahwa Garuda sebenarnya belum memutuskan akan membeli Airbus A350 atau tidak. Saat ini, kata dia, Garuda masih pikir-pikir apakah akan memakai Airbus A350 atau Boeing 787. Meski begitu, perusahaan sebenarnya masih pada tahap penjajakan. "Memang kemarin di Paris ada tanda tangan, tetapi namanya masih letter of intention," kata dia saat dihubungi. 44

17 b. Primus Sebut Bukan Koridor Rizal Ramli Bicara soal Garuda Jumat, 14 Agustus :31 WIB Bukan.Koridor.Rizal.Ramli.Bicara.soal.Garuda JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi VI DPR RI Primus Yustisio memberikan pandangan sama dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli terkait pembelian pesawat Airbus 350 oleh PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. "Tidak usah Menko Maritim (Rizal Ramli) yang bicara. Saya sendiri enggak setuju," kata Primus di gedung DPR RI Jakarta, Jumat (14/8/2015). Kendati berpandangan sama, namun Primus juga heran apa alasan Rizal memberikan pernyataan tersebut. Menurut lakon 'Panji Manusia Millenium' itu, Menteri BUMN Rini Soemarno yang lebih berhak bicara teknis perusahaan pelat merah. "Saya juga belum ada pembahasan soal itu. Saya kebetulan di Komisi VI Komisi (mitra) BUMN," sambung Primus. Primus lebih lanjut mengatakan, sebagai pembantu Presiden, Menteri memang berhak mengingatkan pejabat lain. Apalagi jika niatnya baik. "Tapi, untuk menyampaikan itu apakah koridor yang benar?" sebut politisi Partai Amanat Nasional itu. Sebelumnya diberitakan, baru sehari menjabat sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli langsung melakukan "gebrakan" yang mengejutkan. 45

18 Dia meminta agar Garuda membatalkan penambahan pesawat. Dia mengaku telah menggagas pembatalan rencana pembelian pesawat Airbus A350 oleh Garuda Indonesia. "Minggu lalu, saya ketemu Presiden Jokowi. Saya bilang, Mas, saya minta tolong layanan diperhatikan. Saya tidak ingin Garuda bangkrut lagi karena sebulan yang lalu beli pesawat dengan pinjaman 44,5 miliar dollar AS dari China Aviation Bank untuk beli pesawat Airbus A350 sebanyak 30 unit. Itu hanya cocok untuk Jakarta-Amerika dan Jakarta-Eropa," ujar Rizal Ramli di Kantor Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Kamis (13/8/2015). c. Dipersoalkan Rizal Ramli, Perlukah Garuda Beli Pesawat A350? Jumat, 14 Agustus :38 WIB Rizal.Ramli.Perlukah.Garuda.Beli.Pesawat.A350. JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana Garuda Indonesia membeli pesawat Airbus A350 dipersoalkan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli. Mantan menteri koordinator Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu mendesak agar Garuda membatalkan pembelian pesawat berbadan besar (widebody) yang rencananya akan digunakan untuk penerbangan jarak jauh ke Eropa. sedangkan, penerbangan Garuda ke benua biru itu selama ini selalu merugi. Lantas perlukah pembelian Airbus A350? 46

19 Menurut pengamat penerbangan Gerry Soejatman, rencana Garuda membeli pesawat Airbus A350 merupakan bagian dari peremajaan armada. Hal itu sangat penting bagi kelanjutan bisnis Garuda Indonesia ke depan. "Peremajaan armada terutama untuk pesawat berbadan lebar ini dibutuhkan jika kita ingin Garuda tetap kompetitif dari segi biaya operasional, karena (Boeing) atau (Airbus) A350 jauh lebih irit dibanding pesawatpesawat yang ada," ujar Gerry saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Jumat (14/8/2015). Dia menuturkan, Garuda memiliki dua opsi apakah akan membeli 30 pesawat Boeing Dreamliner ataukah Airbus A350 untuk peremajaan armadanya. Hingga saat ini, Garuda belum memutuskan akan memilih Boeing atau Airbus. Tanpa pesawat itu, total armada widebody Garuda hingga 10 tahun mendatang berjumlah 46 pesawat, terdiri dari 10 pesawat A , 11 pesawat A plus 13 lagi dalam pemesanan, 7 pesawat B ER dan 3 pesawat lagi belum delivery, serta 2 pesawat B Namun dalam waktu dekat, lanjut Gerry, banyak pesawat widebody Garuda itu yang harus dipensiunkan karena faktor umur. Apabila dipertahankan dan tak melakukan peremajaan pesawat, maka Garuda akan tertinggal dengan perkembangan teknologi pesawat yang terus berkembang. "Akan ada enam pesawat A yang lama dan dua pesawat B akan dipensiunkan, dijual, dan lain-lain. Jadi tinggal 38 pesawat. Tapi pesawat A Garuda juga sudah ada yang mulai dilepas-lepas juga (dikembalikan ke leasing company). Saat ini ada dua pesawat yang sudah disewakan ke maskapai lain, jadi sisa 36 pesawat," kata dia. 47

20 d. Proyek Listrik Dikritik, JK Minta Rizal Ramli Pelajari Dulu Sebelum Komentar Selasa, 18 Agustus :24 WIB JK.Minta.Rizal.Ramli.Pelajari.Dulu.Sebelum.Komentar JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengkritik balik pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli yang menilai proyek pembangkit listrik megawatt tidak masuk akal. Menurut Kalla, Rizal sedianya memahami terlebih dahulu persoalan yang ada sebelum ia menyampaikan kritik. "Tentu sebagai menteri, harus pelajari dulu sebelum berkomentar. Memang tidak masuk akal, tetapi menteri harus banyak akalnya. Kalau kurang akal pasti tidak paham itu memang. Itu kalau mau megawatt pun bisa dibuat," kata Kalla di Kompleks Parlemen Jakarta, Selasa (18/8/2015). Kalla menyampaikan bahwa pengadaan pembangkit listrik megawatt merupakan suatu kebutuhan. Infrastruktur kelistrikan harus dibangun sebelum membangun industri. "Listrik itu prasarana, artinya sebelum kita membangun, prasarana itu harus ada. Sebelum industri bangun, listriknya harus ada, listriknya dilebihkan, jangan pas-pasan, harus dilebihkan, semua negara begitu," ujar Kalla. Wapres juga membantah jika disebut proyek pembangkit listrik itu proyek ambisius Kalla yang belum tercapai ketika ia menjabat Wapres mendampingi 48

21 Susilo Bambang Yudhdoyono. Kalla menegaskan bahwa proyek ini merupakan proyek pemerintah yang diresmikan Presiden Joko Widodo. "Karena yang meresmikan kan Presiden, bukan saya. Policy (kebijakan) pemerintah, Pak Jokowi yang meresmikannya, berarti memandang kurang pantas Pak Jokowi kalau begitu kan," tutur Kalla. Sebelumnya Rizal Ramli mengatakan bahwa target pemerintah membangun pembangkit listrik megawatt terlalu sulit dicapai. Bahkan, dia menilai bahwa proyek yang dicanangkan Jokowi hinga 2019 itu tak masuk akal. "Saya akan minta Menteri ESDM dan DEN (Dewan Energi Nasional) untuk lakukan evaluasi ulang mana yang betul-betul masuk akal. Jangan kasih target terlalu tinggi tapi capainya susah, supaya kita realistis," ujar Rizal Ramli di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Kamis (13/8/2015). Menurut mantan Menteri Koordinator Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu, target pembangunan megawatt semakin besar lantaran ditambah dengan sisa target pembangunan megawatt listrik peninggalan pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Jadi total pembangunan Pembangkit listrik hingga tahun 2019 menjadi megawatt. Di sisi lain, kata dia, Perusahaan Listrik Negara (PLN) tak mampu lagi membiayai seluruh proyek yang ditargetkan pemerintah itu lantaran investasinya yang besar. Oleh karena itu, opsi pembangunannya harus menggunakan dana swasta nasional dan asing. Namun negosiasi Power Purchase Agreement (PPA) di Indonesia membutuhkan waktu 2 hingga 3 tahun 49

22 e. Rizal Ramli Tantang Wapres JK Diskusi Terbuka Bahas Kritikan Dirinya Selasa, 18 Agustus :54 WIB Wapres.JK.Diskusi.Terbuka.Bahas.Kritikan.Dirinya JAKARTA, KOMPAS.com Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli tidak memedulikan teguran dan kritik yang disampaikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden. Kali ini, Rizal mengajak Kalla untuk berdebat secara terbuka. Ajakan Rizal itu dimaksudkan pada rencana pembangunan pembangkit listrik megawatt. Ia menilai, ada hal yang perlu diluruskan dari proyek tersebut. "Kalau mau paham, minta Pak Jusuf Kalla ketemu saya, kita diskusi di depan umum," ucap Rizal di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/8/2015). Anggota Wantimpres, Suharso Monoarfa, pernah merespons pernyataan Rizal terkait proyek pembangkit listrik megawatt. Menurut Suharso, pernyataan Rizal itu sangat keliru. "Itu enggak benar juga. Memang elektrifikasi kita kan rendah sekali," ucap Suharso. 50

23 Selain mengenai proyek pembangkit listrik, Rizal juga sempat mengkritik rencana Garuda Indonesia membeli pesawat Airbuss A350. Mengenai kritik itu, Kalla merespons dengan meminta Rizal memahami terlebih dahulu persoalannya sebelum berkomentar di hadapan publik. "Itu sudah ditegur oleh Presiden. Makanya, paham dulu, tidak pernah beli, baru penandatanganan letter of intent, saya berminat, bukan kesepakatan jual beli," kata Kalla, Selasa. 51

BAB V Analisis Framing Pemberitaan Isu Pro Kontra Tindakantindakan Rizal Ramli Pada Saat Menjabat Menko Kemaritiman

BAB V Analisis Framing Pemberitaan Isu Pro Kontra Tindakantindakan Rizal Ramli Pada Saat Menjabat Menko Kemaritiman BAB V Analisis Framing Pemberitaan Isu Pro Kontra Tindakantindakan Rizal Ramli Pada Saat Menjabat Menko Kemaritiman Berdasarkan pengamatan dari surat kabar online detik.com dan kompas.com tentang pemberitaan

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL PERUSAHAAN

BAB IV PROFIL PERUSAHAAN BAB IV PROFIL PERUSAHAAN 4.1. Gambaran Umum Kompas.com 4.1.1. Sejarah Kompas.com secara umum Kompas.com pertama kali muncul pada tahun 1995 dengan nama Kompas Online. Kompas Online ini pada mulanya merupakan

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL MEDIA ONLINE

BAB IV PROFIL MEDIA ONLINE BAB IV PROFIL MEDIA ONLINE 1.1. KOMPAS.COM PT. Kompas Cyber Media Gedung Kompas Gramedia Unit II Lt. 5. Jl. Palmerah Selatan No. 22 28 Jakarta 10270, Indonesia. 62-21 53699200/5350377 62-21 5360678 Redaksi:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era sekarang ini adalah jamannya menggunakan segala sesuatunya dengan online. Mulai dari menonton televisi, bermain game, mengirimkan pesan, memesan kendaraan

Lebih terperinci

Jurus Rajawali Bangkit Rizal Ramli (Melihat Langkah langkah Menko Rizal Ramli dalam Kabinet Jokowi)

Jurus Rajawali Bangkit Rizal Ramli (Melihat Langkah langkah Menko Rizal Ramli dalam Kabinet Jokowi) Jurus Rajawali Bangkit Rizal Ramli (Melihat Langkah langkah Menko Rizal Ramli dalam Kabinet Jokowi) 03 Januari 2016 19:02:24 Diperbarui: 04 Januari 2016 02:26:43 Dibaca : 1,524 Komentar : 5 Nilai : 3 WS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada tahun 2016 periode 08 Oktober hingga 1 Maret 2016 pemberitaan dalam negeri melalui beberapa penyedia berita sangat ramai di bicarakan yaitu kasus tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Detik.com (Sumber: diakses pada 3 Februari 2016)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Detik.com (Sumber:  diakses pada 3 Februari 2016) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek studi dari penelitian ini adalah media massa online yang menurut survei dari situs ranking Alexa menjadi website media massa online paling popular

Lebih terperinci

GUNTINGAN BERITA Nomor : HHK 2.1/HM 01/05/2014

GUNTINGAN BERITA Nomor : HHK 2.1/HM 01/05/2014 Badan Tenaga Nuklir Nasional J A K A R T A Hari, tanggal Minggu, 10 Mei 2015 Yth.: Bp. Kepala BadanTenaga Nuklir Nasional GUNTINGAN BERITA Nomor : HHK 2.1/HM 01/05/2014 Sumber Berita Selasar.com Hal. -

Lebih terperinci

4.1 Gambaran Umum Kompas.com

4.1 Gambaran Umum Kompas.com BAB IV PROFIL PERUSAHAAN KOMPAS.COM DAN DETIK.COM 4.1 Gambaran Umum Kompas.com 4.1.1 Sejarah Kompas.com secara umum Harian Kompas lahir tanggal 28 Juni 1965, tiga bulan sebelum peristiwa politik G 30 S

Lebih terperinci

Blok Masela Harus. Berikan Kemakmuran untuk Rakyat Indonesia

Blok Masela Harus. Berikan Kemakmuran untuk Rakyat Indonesia Blok Masela Harus Berikan Kemakmuran untuk Rakyat Indonesia http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/01/03/122200526/blok.masela.harus.berikan.kemakmuran.untuk.rakyat.indonesia Minggu, 3 Januari 2016

Lebih terperinci

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas Penyelenggaraan Ibadah Haji, 13 Juli 2010 Selasa, 13 Juli 2010

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas Penyelenggaraan Ibadah Haji, 13 Juli 2010 Selasa, 13 Juli 2010 Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas Penyelenggaraan Ibadah Haji, 13 Juli 2010 Selasa, 13 Juli 2010 SAMBUTAN PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA SIDANG KABINET TERBATAS PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak lepas dari media massa. Mulai dari membaca surat kabar, majalah,

BAB I PENDAHULUAN. tidak lepas dari media massa. Mulai dari membaca surat kabar, majalah, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, media menjadi sebuah keniscayaan. Setiap hidup manusia selalu tidak lepas dari media massa. Mulai dari membaca surat kabar, majalah, menonton televisi

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pd acara Peluncuran Program Pembangunan PLTA.., di Yogyakarta, tgl 4 Mei 2015 Senin, 04 Mei 2015

Sambutan Presiden RI pd acara Peluncuran Program Pembangunan PLTA.., di Yogyakarta, tgl 4 Mei 2015 Senin, 04 Mei 2015 Sambutan Presiden RI pd acara Peluncuran Program Pembangunan PLTA.., di Yogyakarta, tgl 4 Mei 2015 Senin, 04 Mei 2015 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PELUNCURAN PROGRAM PEMBANGUNAN PEMBANGKIT

Lebih terperinci

MOTIF PENGGUNA PORTAL BERITA ONLINE DETIKCOM DI SURABAYA (Studi Deskriptif Motif Masyarakat Surabaya Dalam Membaca Portal Berita Detikcom)

MOTIF PENGGUNA PORTAL BERITA ONLINE DETIKCOM DI SURABAYA (Studi Deskriptif Motif Masyarakat Surabaya Dalam Membaca Portal Berita Detikcom) MOTIF PENGGUNA PORTAL BERITA ONLINE DETIKCOM DI SURABAYA (Studi Deskriptif Motif Masyarakat Surabaya Dalam Membaca Portal Berita Detikcom) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh

Lebih terperinci

Headline Berita Hari Ini Periode: 20/08/2015 Tanggal terbit: 20/08/2015

Headline Berita Hari Ini Periode: 20/08/2015 Tanggal terbit: 20/08/2015 Headline Berita Hari Ini Periode: 20/08/2015 Tanggal terbit: 20/08/2015 Sebaran Bidang. Monitoring 21 media pada tanggal 20 Agustus 2015 memperlihatkan bahwa tajuk utama media didominasi oleh pemberitaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sasaran. Pasca kran demokrasi dibuka lebar-lebar pasca Reformasi 98, banyak

BAB I PENDAHULUAN. sasaran. Pasca kran demokrasi dibuka lebar-lebar pasca Reformasi 98, banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Media massa di masa kini bisa diumpamakan sebagai jembatan untuk meraih sasaran. Pasca kran demokrasi dibuka lebar-lebar pasca Reformasi 98, banyak bermunculan

Lebih terperinci

Buka Rapat Kerja Kementerian Perdagangan, Presiden Jokowi: Perubahan Itu Dimulai dari Kita Selasa, 21 Pebruari 2017

Buka Rapat Kerja Kementerian Perdagangan, Presiden Jokowi: Perubahan Itu Dimulai dari Kita Selasa, 21 Pebruari 2017 Buka Rapat Kerja Kementerian Perdagangan, Presiden Jokowi: Perubahan Itu Dimulai dari Kita Selasa, 21 Pebruari 2017 Kondisi perekonomian negara akan lebih baik jika rakyat Indonesia senantiasa optimis.

Lebih terperinci

Sri Mulyani jadi Menteri Keuangan

Sri Mulyani jadi Menteri Keuangan Sri Mulyani jadi Menteri Keuangan Rabu, 27 Juli 2016 11:52 WIB 1.995 Views http://www.antaranews.com/berita/575269/sri-mulyani-jadi-menteri-keuangan?utm_source=related_news&utm_medium=related&utm_campaign=news

Lebih terperinci

Headline Berita Hari Ini Periode: 27/10/2014 Tanggal terbit: 27/10/2014

Headline Berita Hari Ini Periode: 27/10/2014 Tanggal terbit: 27/10/2014 Headline Berita Hari Ini Periode: 27/10/2014 Tanggal terbit: 27/10/2014 Sebaran Bidang. Berita MIP hari ini didominasi oleh bidang Polhukam (95,5%). Bidang lainnya adalah bidang Perekonomian (4,5%). Sebaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proyek pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung yang menuai polemik

BAB I PENDAHULUAN. Proyek pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung yang menuai polemik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proyek pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung yang menuai polemik di kalangan publik, belakangan telah menjadi isu hangat dan terus menjadi sorotan pemberitaan

Lebih terperinci

TAMBAHAN SUBSIDI LISTRIK RP 24,52 TRILIUN

TAMBAHAN SUBSIDI LISTRIK RP 24,52 TRILIUN TAMBAHAN SUBSIDI LISTRIK RP 24,52 TRILIUN economy.okezone.com Pemerintah berencana menambah anggaran i subsidi ii listrik sebesar Rp10 triliun dari rencana awal alokasi anggaran Rp 44,96 triliun. Luky

Lebih terperinci

BUMN Harus Siap Antisipasi Perubahan Rabu, 25 Januari 2017

BUMN Harus Siap Antisipasi Perubahan Rabu, 25 Januari 2017 BUMN Harus Siap Antisipasi Perubahan Rabu, 25 Januari 2017 Sekretariat Negara Republik Indonesia Presiden Joko Widodo mengajak seluruh pihak untuk berpikir optimis dalam menghadapi perekonomian negara

Lebih terperinci

KLIPING PEMBERITAAN. 03 Jan 2015

KLIPING PEMBERITAAN. 03 Jan 2015 KLIPING PEMBERITAAN CONTENTS Resume Daily Maps Influencers Media Share Media Clipping RESUME No Media Judul Ringkasan Tones 1 Kaltimpos Bantuan Pusat-Pemprov Tak Kunjung Tiba Ratusan nelayan asing (manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah memperlihatkan perkembangan yang cukup baik, dapat dilihat dengan semakin banyaknya perusahaan

Lebih terperinci

KETENTUAN PERTIMBANGAN ATAU PERSETUJUAN DALAM UNDANG-UNDANG KEMENTERIAN NEGARA

KETENTUAN PERTIMBANGAN ATAU PERSETUJUAN DALAM UNDANG-UNDANG KEMENTERIAN NEGARA KETENTUAN PERTIMBANGAN ATAU PERSETUJUAN DALAM UNDANG-UNDANG KEMENTERIAN NEGARA Oleh: Zaqiu Rahman Naskah diterima : 07 November 2014; disetujui : 14 November 2014 Postur Kabinet Pemerintahan yang Baru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan informasi yang lajunya begitu cepat saat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan informasi yang lajunya begitu cepat saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi dan informasi yang lajunya begitu cepat saat ini telah membantu meramaikan aktivitas komunikasi politik dalam masyarakat, terutama

Lebih terperinci

mempengaruhi eksistensi maskapai penerbangan di Indonesia pada umumnya, karena setiap pelaku usaha di tiap kategori bisnis dituntut untuk memiliki

mempengaruhi eksistensi maskapai penerbangan di Indonesia pada umumnya, karena setiap pelaku usaha di tiap kategori bisnis dituntut untuk memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum dan Objek Observasi Setiap manusia di dunia memiliki kebutuhan dan keinginan dalam usaha untuk mempertahankan hidup, namun sering kali manusia tidak suka memperhatikan

Lebih terperinci

Garuda kalahkan MAS dan BatanTek yang meng-asia

Garuda kalahkan MAS dan BatanTek yang meng-asia Hari, Tanggal: Minggu, 10 Juni 2012 Hal/Kol : http://www.antaranews.com/berita/315211/garudakalahkan-mas-dan-batantek-yang-meng-asia Sumber: ANTARANEW S.COM Garuda kalahkan MAS dan BatanTek yang meng-asia

Lebih terperinci

Written by David Dwiarto Wednesday, 11 September :48 - Last Updated Wednesday, 11 September :58

Written by David Dwiarto Wednesday, 11 September :48 - Last Updated Wednesday, 11 September :58 Oleh Agustiyanti dan Grace Dwitiya Amianti JAKARTA. Guna meredam pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, pemerintah diminta mengeluarkan sejumlah ketentuan, salah satunya mewajibkan perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

Suatu hal yang aneh jika Presiden SBY sampai tidak tahu kebijakan negara yang begitu besar.

Suatu hal yang aneh jika Presiden SBY sampai tidak tahu kebijakan negara yang begitu besar. Menuju Pusaran Kekuasaan Suatu hal yang aneh jika Presiden SBY sampai tidak tahu kebijakan negara yang begitu besar. Lima tahun sudah kasus skandal Bank Century berlangsung. Belum ada kepastian sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Rosihan Arsyad dalam Sinar Harapan online pun menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Rosihan Arsyad dalam Sinar Harapan online pun menyatakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun ini merupakan tahun demokrasi bagi masyarakat Indonesia. Menurut Rosihan Arsyad dalam Sinar Harapan online pun menyatakan bahwa tahun 2014 adalah tahun

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Rusunawa Kabil, Batam, 27 April 2012 Jumat, 27 April 2012

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Rusunawa Kabil, Batam, 27 April 2012 Jumat, 27 April 2012 Sambutan Presiden RI pada Peresmian Rusunawa Kabil, Batam, 27 April 2012 Jumat, 27 April 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERESMIAN RUMAH SUSUN SEJAHTERA SEWA DI KAWASAN INDUSTRI KABIL BATAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar terbesar di dunia. Pertumbuhan industri penerbangan juga cenderung

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar terbesar di dunia. Pertumbuhan industri penerbangan juga cenderung BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang penelitian Industri penerbangan merupakan salah satu sektor industri yang memiliki pangsa pasar terbesar di dunia. Pertumbuhan industri penerbangan juga cenderung relatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan program pembangunan listrik megawatt (MW).

BAB I PENDAHULUAN. dengan program pembangunan listrik megawatt (MW). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemerintah Indonesia yang dinyatakan oleh Presiden Joko Widodo melakukan upaya menambah ketersediaan listrik yang mencukupi, yaitu dengan membuat program

Lebih terperinci

bagi Indonesia dalam menghadapi persaingan regional maupun global. Kedua, Infrastruktur industri penerbangan juga memiliki kelebihan berupa banyaknya

bagi Indonesia dalam menghadapi persaingan regional maupun global. Kedua, Infrastruktur industri penerbangan juga memiliki kelebihan berupa banyaknya BAB V KESIMPULAN Fenomena ASEAN Open Sky menjadi fenomena yang tidak dapat dihindari oleh Pemerintah Indonesia. sebagai negara yang mendukung adanya iklim perdagangan bebas dunia, Indonesia harus mendukung

Lebih terperinci

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 29 Juli 2010 Kamis, 29 Juli 2010

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 29 Juli 2010 Kamis, 29 Juli 2010 Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 29 Juli 2010 Kamis, 29 Juli 2010 SAMBUTAN PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG KABINET PARIPURNA PADA TANGGAL 29 JULI 2010 Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Lebih terperinci

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA BAB V KESIMPULAN Media massa di Indonesia berkembang seiring dengan bergantinya pemerintahan. Kebijakan pemerintah turut mempengaruhi kinerja para penggiat media massa (jurnalis) dalam menjalankan tugas

Lebih terperinci

Mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal mengaku terhina andai calon presiden Indonesia wajib mendapatkan restu dari Amerika Serikat.

Mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal mengaku terhina andai calon presiden Indonesia wajib mendapatkan restu dari Amerika Serikat. Mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal mengaku terhina andai calon presiden Indonesia wajib mendapatkan restu dari Amerika Serikat. Pemilihan presiden Indonesia dua bulan lagi. Masing-masing

Lebih terperinci

Konferensi Pers Presiden RI pada Kunjungan Kerja ke DIY, Yogyakarta, 25 Mei 2012 Jumat, 25 Mei 2012

Konferensi Pers Presiden RI pada Kunjungan Kerja ke DIY, Yogyakarta, 25 Mei 2012 Jumat, 25 Mei 2012 Konferensi Pers Presiden RI pada Kunjungan Kerja ke DIY, Yogyakarta, 25 Mei 2012 Jumat, 25 Mei 2012 KONFERENSI PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA KUNJUNGAN KERJA KE DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DI GEDUNG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Detikcom. Sumber : Situs Detikcom

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Detikcom. Sumber : Situs Detikcom BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Detikcom ialah sebuah portal web yang berisi berita dan artikel online di Indonesia. Detikcom berdasarkan situs statshow.com memiliki jumlah daily visitors

Lebih terperinci

Saya mendapat inforamsi dari luar negeri, bisnis orang nomor satu di Amerika Serikat tersebut tidak bergerak di Bidang pertambangan.

Saya mendapat inforamsi dari luar negeri, bisnis orang nomor satu di Amerika Serikat tersebut tidak bergerak di Bidang pertambangan. KOPI, Jakarta - Kini Presiden Amerika Serikat Donald Trump, seorang pebisnis bergerak di bidang usaha property atau Real estate, entertainment, perusahaan Air line. Saya mendapat inforamsi dari luar negeri,

Lebih terperinci

Dari Fadli dan Novanto: Welcome Papa Trump...

Dari Fadli dan Novanto: Welcome Papa Trump... Dari Fadli dan Novanto: Welcome Papa Trump... Reporter Dede Suryana Sumber Rimanews http://rimanews.com/nasional/politik/read/20161110/307857/dari-fadli-dan-novanto-welcome-papa-trump- 10 NOV 2016 06:01

Lebih terperinci

Presiden Jokowi: 2016 sebagai Tahun Percepatan Pembangunan Nasional Selasa, 16 Agustus 2016

Presiden Jokowi: 2016 sebagai Tahun Percepatan Pembangunan Nasional Selasa, 16 Agustus 2016 Presiden Jokowi: 2016 sebagai Tahun Percepatan Pembangunan Nasional Selasa, 16 Agustus 2016 Pemerintah akan terus berjuang untuk mengatasi tiga permasalahan utama yang dihadapi bangsa Indonesia Memasuki

Lebih terperinci

SBY-Megawati bersalaman di Istana,

SBY-Megawati bersalaman di Istana, SBY-Megawati bersalaman di Istana, akhir dari persoalan 'dendam politik'? Heyder AffanWartawan BBC Indonesia 18 Agustus 2017 http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-40960383 Hak atas fotoanung ANINDHITO/BIRO

Lebih terperinci

Headline Berita Hari Ini Periode: 30/05/2014 Tanggal terbit: 30/05/2014

Headline Berita Hari Ini Periode: 30/05/2014 Tanggal terbit: 30/05/2014 Headline Berita Hari Ini Periode: 30/05/2014 Tanggal terbit: 30/05/2014 Sebaran Bidang. Berdasarkan data, bidang Polhukam menjadi bidang yang paling banyak diangkat media terpantau hari ini dengan 16 media

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pd Silaturahim Pers Nasional, Auditorium TVRI, Jakarta, tgl 27 Apr 2015 Senin, 27 April 2015

Sambutan Presiden RI pd Silaturahim Pers Nasional, Auditorium TVRI, Jakarta, tgl 27 Apr 2015 Senin, 27 April 2015 Sambutan Presiden RI pd Silaturahim Pers Nasional, Auditorium TVRI, Jakarta, tgl 27 Apr 2015 Senin, 27 April 2015 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SILATURAHIM PERS NASIONAL DI AUDITORIUM TVRI,

Lebih terperinci

Oleh: Edy Mulyadi* Beberapa nama yang mendapat sorotan kencang di antaranya adalah Sri Mulyani Indrawati

Oleh: Edy Mulyadi* Beberapa nama yang mendapat sorotan kencang di antaranya adalah Sri Mulyani Indrawati Oleh: Edy Mulyadi* Tak pelak lagi, rasa ingin tahu publik tentang siapa saja yang bakal menjadi menteri kian menggelegak sejak Senin kemarin. Pada senin itulah Jokowi secara resmi diambil sumpahnya sebagai

Lebih terperinci

Mencari solusi untuk PSSI Posting oleh Bursa Internet - 26 May :50

Mencari solusi untuk PSSI Posting oleh Bursa Internet - 26 May :50 Mencari solusi untuk PSSI Posting oleh Bursa Internet - 26 May 2011 17:50 Kompas_21-Mei-2011 menulis: Inilah Alasan Agum Menutup Kongres JAKARTA, KOMPAS.com Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar menilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu penetapan strategi bisnis yang tepat bagi sebuah perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu penetapan strategi bisnis yang tepat bagi sebuah perusahaan akan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu penetapan strategi bisnis yang tepat bagi sebuah perusahaan akan bergantung kepada posisi dimana sebuah produk berada didalam Industry Life Cycle-nya (ILC).

Lebih terperinci

Bisnis Indonesia 07/10/2016, hal. 21 Tanda Tangan Digital Akan Disertifikasi

Bisnis Indonesia 07/10/2016, hal. 21 Tanda Tangan Digital Akan Disertifikasi Bisnis Indonesia 07/10/2016, hal. 21 Tanda Tangan Digital Akan Disertifikasi Tribun Timur 07/10/2016, hal. 4 Ini Fasilitas Asuransi X-Tra Jaga Republika 07/10/2016, hal. 14 Dai Ajak Masyarakat Melek Asuransi

Lebih terperinci

PERCEPAT PROYEK MW, PEMERINTAH LAKUKAN BERBAGAI CARA

PERCEPAT PROYEK MW, PEMERINTAH LAKUKAN BERBAGAI CARA PERCEPAT PROYEK 35.000 MW, PEMERINTAH LAKUKAN BERBAGAI CARA www.detik.com Untuk mempercepat realisasi proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt (mw), pemerintah melakukan berbagai cara. Saat memimpin rapat

Lebih terperinci

Ini 9 Arahan Presiden Jokowi Terkait Desain Belanja 2018 Selasa, 04 April 2017

Ini 9 Arahan Presiden Jokowi Terkait Desain Belanja 2018 Selasa, 04 April 2017 Ini 9 Arahan Presiden Jokowi Terkait Desain Belanja 2018 Selasa, 04 April 2017 Presiden Joko Widodo pada Selasa ini, 4 April 2017, mengumpulkan seluruh anggota Kabinet Kerja dalam rapat kabinet paripurna

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 96, Tambahan Lemb

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 96, Tambahan Lemb BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.975, 2017 KEMEN-ESDM. Sumber Energi Terbarukan. Perubahan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

DARURAT KEBIJAKAN TAK PRO RAKYAT KADO PAHIT AWAL TAHUN 2017 #REFORMASIJILID2

DARURAT KEBIJAKAN TAK PRO RAKYAT KADO PAHIT AWAL TAHUN 2017 #REFORMASIJILID2 DARURAT KEBIJAKAN TAK PRO RAKYAT KADO PAHIT AWAL TAHUN 2017 #REFORMASIJILID2 Apa kabar Indonesia hari ini? Kabarnya tahun baru di Indonesia dibanjiri oleh hadiahhadiah luar biasa dari pemerintah untuk

Lebih terperinci

WIKA Tunggu Sinyal Kereta Cepat

WIKA Tunggu Sinyal Kereta Cepat WIKA Tunggu Sinyal Kereta Cepat PT Wijaya Karya (Perser) Tbk siapkan dana investasi Rp. 9 triliun untuk proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung Putri Werdiningsih JAKATA, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan UKDW. Usaha Milik Negara (BUMN) untuk go public. Salah satu perusahaan BUMN. yang melakukan go public adalah Garuda Indonesia.

Bab I. Pendahuluan UKDW. Usaha Milik Negara (BUMN) untuk go public. Salah satu perusahaan BUMN. yang melakukan go public adalah Garuda Indonesia. Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk., suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 8 tanggal 4 Maret 1975 dan memperoleh status badan

Lebih terperinci

Pembangunan Infrastruktur Mendorong Pemerataan dan Keadilan Pembangunan

Pembangunan Infrastruktur Mendorong Pemerataan dan Keadilan Pembangunan Rilis PUPR #2 22 November 2017 SP.BIRKOM/XI/2017/575 Pembangunan Infrastruktur Mendorong Pemerataan dan Keadilan Pembangunan Jakarta -Kebijakan Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak sumber daya alam dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak sumber daya alam dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak sumber daya alam dan termasuk sebagai salah satu negara berkembang di dunia membutuhkan dana untuk mendukung pertumbuhan

Lebih terperinci

PPN/Bappenas: KNKS Untuk Percepatan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia Kamis, 27 Juli 2017

PPN/Bappenas: KNKS Untuk Percepatan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia Kamis, 27 Juli 2017 PPN/Bappenas: KNKS Untuk Percepatan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia Kamis, 27 Juli 2017 Pada 2016, penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 258,7 juta jiwa dan sekitar 85 persen

Lebih terperinci

Jokowi, SBY, dan Infrastruktur

Jokowi, SBY, dan Infrastruktur Jokowi, SBY, dan Infrastruktur http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/03/22/060000726/jokowi.sby.dan.infrastruktur Abror/presidenri.go.idPresiden keenam SBY dan Presiden Joko Widodo memberikan keterangan

Lebih terperinci

DPR TOLAK PEMBERIAN PINJAMAN KEPADA IMF

DPR TOLAK PEMBERIAN PINJAMAN KEPADA IMF DPR TOLAK PEMBERIAN PINJAMAN KEPADA IMF tribunnews.com Rencana pemerintah untuk membeli obligasi i yang dikeluarkan International Monetary Fund (IMF) ii seharga US$1 miliar ditentang Komisi XI DPR. Komisi

Lebih terperinci

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Jakarta, Tgl. 5 Sept 2014 Jumat, 05 September 2014

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Jakarta, Tgl. 5 Sept 2014 Jumat, 05 September 2014 Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Jakarta, Tgl. 5 Sept 2014 Jumat, 05 September 2014 PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG KABINET PARIPURNA DI KANTOR PRESIDEN TANGGAL

Lebih terperinci

Pemerintah Baru, Masalah Lama Kamis, 04 September :12 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 04 September :49

Pemerintah Baru, Masalah Lama Kamis, 04 September :12 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 04 September :49 Pada 21 Agustus 2014 Mahkamah Konstitusi memutuskan menolak seluruh permohonan dan gugatan pihak Prabowo-Hatta, baik gugatan mengenai rekapitulasi suara oleh KPU maupun gugatan menyangkut pelanggaran pelaksanaan

Lebih terperinci

BERKEMBANG WACANA HAPUS IZIN DPR BAGI BUMN UNTUK GO PUBLIC

BERKEMBANG WACANA HAPUS IZIN DPR BAGI BUMN UNTUK GO PUBLIC public. ii Menurut dia, keharusan untuk meminta izin kepada DPR dalam hal IPO itu harus BERKEMBANG WACANA HAPUS IZIN DPR BAGI BUMN UNTUK GO PUBLIC tempo.co Adanya kewajiban BUMN untuk melapor ke DPR bila

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang ini, kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan informasi sangatlah besar. Informasi secara tidak langsung harus didapatkan dengan cepat dan tepat, sehingga

Lebih terperinci

Keterangan Pers Presiden RI tentang Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi, Jumat, 26 Juni 2009

Keterangan Pers Presiden RI tentang Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi, Jumat, 26 Juni 2009 Keterangan Pers Presiden RI tentang Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi, 26-6-09 Jumat, 26 Juni 2009 Â KETERANGAN PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENEGAKAN HUKUM DAN PEMBERANTASAN KORUPSI,

Lebih terperinci

Clipping Service. Anti Money Laundering 9 Juni Indeks

Clipping Service. Anti Money Laundering 9 Juni Indeks Clipping Service Anti Money Laundering 9 Juni 2011 Indeks 1. Dugaan Korupsi KPK Akan Panggil Nazaruddin dan Istrinya 2. Diperiksa Kasus Kemendiknas Lalu, Bagaimana Kaitan Nazar-Kasus Sesmenpora? 3. Nazaruddin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan keadaan saat ini, khususnya dalam dunia ekonomi, pengelolaan perusahaan (corporate governance) telah dianggap penting sebagaimana pemerintahan negara.

Lebih terperinci

PENGELOLAAN KEWAJIBAN KONTINJENSI TAHUN ANGGARAN 2011

PENGELOLAAN KEWAJIBAN KONTINJENSI TAHUN ANGGARAN 2011 PENGELOLAAN KEWAJIBAN KONTINJENSI TAHUN ANGGARAN 2011 DIREKTORAT STRATEGI DAN PORTOFOLIO UTANG DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN DESEMBER 2011 00 Pendahuluan Dalam rangka mendukung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) khususnya di industri perbankan dibutuhkan sebuah bank nasional yang besar, kuat, kompeten, maju,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) adalah salah satu lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan lembaga perwakilan rakyat. DPR terdiri atas

Lebih terperinci

Doorstop Presiden RI - Kunjungan Kerja ke Korea Selatan, Seoul, 17 Mei 2016 Selasa, 17 Mei 2016

Doorstop Presiden RI - Kunjungan Kerja ke Korea Selatan, Seoul, 17 Mei 2016 Selasa, 17 Mei 2016 Doorstop Presiden RI - Kunjungan Kerja ke Korea Selatan, Seoul, 17 Mei 2016 Selasa, 17 Mei 2016 DOORSTOP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KUNJUNGAN KERJA KE KOREA SELATAN SEOUL, KOREA SELATAN 17 MEI 2016 Soal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan domestik tetapi juga dengan maskapai penerbangan internasional.

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan domestik tetapi juga dengan maskapai penerbangan internasional. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Industri penerbangan Indonesia adalah industri yang memiliki persaingan yang kompetitif. Persaingan yang kompetitif ini dialami tidak hanya dengan maskapai

Lebih terperinci

Negara tak perlu dan tak akan pernah minta maaf ke PKI

Negara tak perlu dan tak akan pernah minta maaf ke PKI Putri Pahlawan Revolusi: Negara tak perlu dan tak akan pernah minta maaf ke PKI Kamis, 1 Oktober 2015 03:59 WIB http://m.tribunnews.com/nasional/2015/10/01/putri-pahlawan-revolusi-negara-tak-perlu-dan-tak-akan-pernah-minta-maaf-ke-pki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Joko Widodo melantik Luhut Binsar Panjaitan sebagai Kepala Staf

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Joko Widodo melantik Luhut Binsar Panjaitan sebagai Kepala Staf BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Joko Widodo melantik Luhut Binsar Panjaitan sebagai Kepala Staf Kepresidenan pada 31 Desember 2014 lalu. Sebelumnya Luhut menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan

Lebih terperinci

PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KETENAGALISTRIKAN

PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KETENAGALISTRIKAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KETENAGALISTRIKAN www.detik.com I. PENDAHULUAN Dengan pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk yang pesat, Indonesia membutuhkan energi yang sangat besar untuk

Lebih terperinci

Pidato Presiden RI mengenai Dinamika Hubungan Indonesia - Malaysia, 1 September 2010 Rabu, 01 September 2010

Pidato Presiden RI mengenai Dinamika Hubungan Indonesia - Malaysia, 1 September 2010 Rabu, 01 September 2010 Pidato Presiden RI mengenai Dinamika Hubungan Indonesia - Malaysia, 1 September 2010 Rabu, 01 September 2010 PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MENGENAI DINAMIKA HUBUNGAN indonesia - MALAYSIA DI MABES

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tak terkecuali sektor ekonomi. Berbagai sektor dalam perekonomian ini

BAB I PENDAHULUAN. tak terkecuali sektor ekonomi. Berbagai sektor dalam perekonomian ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan yang terjadi di dunia hampir berpengaruh disegala sektor, tak terkecuali sektor ekonomi. Berbagai sektor dalam perekonomian ini mengalami berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki cukup banyak koruptor. Korupsi di Indonesia sudah menjadi suatu budaya atau trend yang menjamur. Trend korupsi tersebut terindikasi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JULI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JULI 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JULI 2015 A. Perkembangan Perekonomian Saudi Arabia. 1. Laju pertumbuhan Produk domestik bruto (PDB) Saudi Arabia selama kuartal kedua tahun 2015

Lebih terperinci

Inilah 6 Fakta Rencana Pembangunan PLTN di Indonesia, No 3 Potensi Babel, No 6 Paling Ditunggu

Inilah 6 Fakta Rencana Pembangunan PLTN di Indonesia, No 3 Potensi Babel, No 6 Paling Ditunggu Badan Tenaga Nuklir Nasional J A K A R T A Yth.: Bp. Kepala BadanTenaga Nuklir Nasional GUNTINGAN BERITA Nomor : /HHK 2.1/HM 01/11/2017 Hari, tanggal Senin, 6 November 2017 07:36 WIB Sumber Berita http://bangka.tribunnews.com/2017/11/06/inilah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. konten tayangan televisi inspiratif dan menghibur untuk keluarga Indonesia.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. konten tayangan televisi inspiratif dan menghibur untuk keluarga Indonesia. BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan KOMPAS GRAMEDIA TV (KGTV) dilaksanakan dengan mendirikan PT GRAMEDIA MEDIA NUSANTARA pada tahun 2008 dengan brand name KOMPASTV. KOMPASTV adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan global diproyeksikan tumbuh sebesar 3,5 % pada

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan global diproyeksikan tumbuh sebesar 3,5 % pada 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pertumbuhan global diproyeksikan tumbuh sebesar 3,5 % pada 2012,seperti yang tercantum pada theglobal-review.com menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia

Lebih terperinci

Foto: Kahar. Buruh Menggugat

Foto: Kahar. Buruh Menggugat Bagian I UMUM 1 Buruh Menggugat Foto: Kahar Kita membutuhkan pertumbuhan ekonomi. Ini adalah sesuatu yang tidak perlu diperdebatkan lagi. Karena dengan pertumbuhan ekonomi itulah, kita memiliki banyak

Lebih terperinci

KEBIJAKAN EKONOMI PADA MASA PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO (SBY) DAN JUSUF KALLA TAHUN

KEBIJAKAN EKONOMI PADA MASA PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO (SBY) DAN JUSUF KALLA TAHUN KEBIJAKAN EKONOMI PADA MASA PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO (SBY) DAN JUSUF KALLA TAHUN 2004-2009 Agenda utama dalam bidang ekonomi yang telah ditetapkan oleh Pemerintahan SBY - Kalla bertujuan untuk

Lebih terperinci

Pilpres 2019 Pertarungan Antar-Dinasti:

Pilpres 2019 Pertarungan Antar-Dinasti: Pilpres 2019 Pertarungan Antar-Dinasti: Cikeas-Cendana-Kebagusan OLEH: DEREK MANANGKA SENIN, 14 AGUSTUS 2017, 05:11:00 WIB http://www.rmol.co/read/2017/08/14/302895/pilpres-2019-pertarungan-antar-dinasti:-cikeas-cendana-kebagusan-

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rendahnya penerapan corporate governance merupakan salah satu hal yang memperparah terjadinya krisis di Indonesia pada pertangahan tahun 1997. Hal ini ditandai

Lebih terperinci

Kunjungi Almamater UGM, Menteri Basuki Bicara Terobosan Pembangunan Infrastruktur untuk Daya Saing dan Pemerataan

Kunjungi Almamater UGM, Menteri Basuki Bicara Terobosan Pembangunan Infrastruktur untuk Daya Saing dan Pemerataan Rilis PUPR #1 13 Agustus 2017 SP.BIRKOM/VIII/2017/398 Kunjungi Almamater UGM, Menteri Basuki Bicara Terobosan Pembangunan Infrastruktur untuk Daya Saing dan Pemerataan Yogyakarta --Terobosan dalam membangun

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.1665, 2016 KEMEN-ESDM. Percepatan PIK. Penyelesaian Teknis. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. No.1665, 2016 KEMEN-ESDM. Percepatan PIK. Penyelesaian Teknis. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1665, 2016 KEMEN-ESDM. Percepatan PIK. Penyelesaian Teknis. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG PENYELESAIAN

Lebih terperinci

Headline Berita Hari Ini Periode: 17/11/2014 Tanggal terbit: 17/11/2014

Headline Berita Hari Ini Periode: 17/11/2014 Tanggal terbit: 17/11/2014 Headline Berita Hari Ini Periode: 17/11/2014 Tanggal terbit: 17/11/2014 Sebaran Bidang. Mayoritas pemberitaan media hari ini teridentifikasi Bidang Perekonomian (81%). Sedangkan sisanya adalah pemberitaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Garuda Indonesia (persero) Tbk adalah maskapai penerbangan milik negara atau bisa disebut juga perusahaan BUMN ( Badan Usaha Milik Negara ). Perusahaan

Lebih terperinci

Ahok: Pak Jokowi Tidak Bisa Jadi Presiden. Kalau Gak Disokong Pengembang

Ahok: Pak Jokowi Tidak Bisa Jadi Presiden. Kalau Gak Disokong Pengembang Juni 22, 2016 00:05 Ahok: Pak Jokowi Tidak Bisa Jadi Presiden Kalau Gak Disokong Pengembang http://www.aktual.com/ahok-pak-jokowi-tidak-jadi-presiden-kalau-gak-disokong-pengembang/ Jakarta, Aktual.com-

Lebih terperinci

Setelah Pesta Usai. Kubu Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono lebih memilih menyerahkan masalah DPT ini pada KPU untuk diambil langkah penyelesaiannya.

Setelah Pesta Usai. Kubu Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono lebih memilih menyerahkan masalah DPT ini pada KPU untuk diambil langkah penyelesaiannya. Setelah Pesta Usai Pemilihan Umum Presiden 2009 secara resmi berakhir, ditandai dengan pengumuman dan penetapan hasil rekapitulasi suara pada Sabtu (25/7) lalu di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA

BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA A. Lokasi, Dasar Hukum Perusahaan dan Etika Kerja 1. Lokasi Distribusi listrik di kawasan Surakarta yang menjadi wilayah PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY, dalam

Lebih terperinci

Headline Berita Hari Ini Periode: 10/06/2014 Tanggal terbit: 10/06/2014

Headline Berita Hari Ini Periode: 10/06/2014 Tanggal terbit: 10/06/2014 Headline Berita Hari Ini Periode: 10/06/2014 Tanggal terbit: 10/06/2014 Sebaran Bidang. Berita MIP pada Selasa 10 Juni 2014 didominasi bidang Polhukam, yaitu sebanyak 90,9 persen. Berita bidang Perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau Low Cost Carrier (LCC), terjadi persaingan bisnis yang cukup signifikan.

BAB I PENDAHULUAN. atau Low Cost Carrier (LCC), terjadi persaingan bisnis yang cukup signifikan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bisnis penerbangan khususnya untuk penerbangan berbiaya murah atau Low Cost Carrier (LCC), terjadi persaingan bisnis yang cukup signifikan. Untuk di Indonesia

Lebih terperinci

Faktor Minyak & APBN 2008

Faktor Minyak & APBN 2008 Oil Hedging Strategy Sebuah Terobosan Untuk Mengamankan APBN Minggu, 27 Pebruari 2011 1046 Mengingat tingginya harga minyak dunia saat ini (yang sempat tembus US$110 per barel), sejumlah pihak meminta

Lebih terperinci

Indonesia Negeri Kaya Minyak dan Gas?

Indonesia Negeri Kaya Minyak dan Gas? MIKHAEL GEWATI Indonesia Negeri Kaya Minyak dan Gas? Kompas.com - 30/05/2017, 15:17 WIB Aktivitas hulu migas di lepas pantai (Dok SKK Migas ) KOMPAS.com Indonesia adalah negeri yang kaya akan sumber daya

Lebih terperinci

Asuransi Yakin Penuhi Wajib SBN Tahun Ini

Asuransi Yakin Penuhi Wajib SBN Tahun Ini EX-CC-AAJI-06-001 Senin, 13 Juni 2016 / 11:30 WIB Asuransi Yakin Penuhi Wajib SBN Tahun Ini http://keuangan.kontan.co.id/news/asuransi-yakin-penuhi-wajib-sbn-tahun-ini Rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat disanggah lagi jika di era sekarang ini segala aktivitas yang

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat disanggah lagi jika di era sekarang ini segala aktivitas yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Tidak dapat disanggah lagi jika di era sekarang ini segala aktivitas yang dilakukan masyarakat modern sangat tergantung kepada ketersediaan 1nergy. Hampir

Lebih terperinci