FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA USAHA TANI SAWAH DI PROVINSI ACEH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA USAHA TANI SAWAH DI PROVINSI ACEH"

Transkripsi

1 ISSN Pages pp FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA USAHA TANI SAWAH DI PROVINSI ACEH Fauzul Halim ZI 1), Abubakar Hamzah 2), Sofyan 3) 1) Mahasiswa Magister Ilmu Ekonomi Banda Aceh 2) Magister Ilmu Ekonomi Banda Aceh 3) Magister Agribisnis Program Pascasarjana Syiah Kuala Banda Aceh Jl. Tgk. Syeh Abdul Rauf No.7, Darussalam Banda Aceh Abstract: This study aimed to analyze the effect of labor force, GDP sub-sector of food crops, rice land area, farmers exchange rate and the provincial minimum wage (UMP) on employment on rice farms in the province of Aceh. The data used are secondary data in time series data over the period The data were analyzed using multiple linear regression. The study found that the lapor force, food crops sub-sector GDP, rice land are, farmers exchange rate and the provincial minimum wage have positive and significant effet on employment of rice farming in the province of Aceh. Increasing the number of labor force, food crops sector GDP and the vast wetland can significantly increase employment in the farm fields. Increased exchange rate farmers and provincial minimum wages significantly impact on increasing employment farm fields. The conclusion of this study is that rice farming employment in the province of Aceh was significantly affected by the labor force, food crops sector GDP, wetland area, the exchange rate of the farmers and the provincial minimum wage.. Keyword : Employment on Rice Farms, Labor Force, Food Crops Sub-Sector GDP, Rice Land Area, Farmers Exchange Rate and Provincial Minimum Wage. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh angkatan kerja, PDRB sub sektor tanaman pangan, luas lahan pertanian, nilai tukar petani dan upah minimum provinsi (UMP) terhadap penyerapan tenaga kerja pada usahatani sawah di Provinsi Aceh. Data yang digunakan adalah data sekunder dalam bentuk runut waktu (time series) selama periode tahun Kemudian data dianalisis dengan menggunakan peralatan statistik regresi linier berganda. Penelitian menemukan bahwa Angkatan Kerja, PDRB sub sektor tanaman pangan, Luas Lahan Sawah, Nilai Tukar Petani (NTP) dan Upah Minimum Provinsi (UMP) berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja pada usahatani sawah di Provinsi Aceh. Peningkatan jumlah angkatan kerja, PDRB sektor tanaman pangan dan luas lahan sawah secara nyata dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja pada usahatani sawah. Peningkatan nilai tukar petani dan upah minimum provinsi secara nyata berdampak pada peningkatan penyerapan tenaga kerja usahatani sawah. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah, penyerapan tenaga kerja usahatani sawah di Provinsi Aceh secara nyata dipengaruhi oleh angkatan kerja, PDRB sektor tanaman pangan, luas lahan sawah, nilai tukar petani dan upah minimum provinsi. Kata Kunci : Kesempatan Kerja Usahatani Sawah, Angkatan Kerja, PDRB Sub Sektor Tanaman Pangan, Luas Lahan Sawah, Nilai Tukar Petani dan Upah Minimum Provinsi PENDAHULUAN Di Provinsi Aceh, penyerapan tenaga kerja sektor pertanian juga relatif besar bila dibandingkan dengan penyerapan tenaga kerja pada sektor ekonomi lainnya seperti sektor industri, jasa, dan sektor perdagangan misalnya. Hal ini berarti keberadaan sektor pertanian memiliki andil yang sangat besar dalam menciptakan lapangan kerja dan mengurangi jumlah pengangguran di Provinsi Aceh. Selama periode tahun penyerapan tenaga kerja sektor pertanian di di Provinsi Aceh terus mengalami peningkatan. Hal ini berarti bahwa sektor pertanian 27 - Volume 3, No. 1, Februari 2015

2 menyediakan kesempatan kerja yang lebih luas bagi masyarakat. Di antara sektor pertanian yang menyerap banyak tenaga kerja adalah sektor tanaman pangan seperti halnya usahatani sawah. Hal ini disebabkan kegiatan usahatani yang dilakukan oleh masyarakat di Provinsi Aceh menjadikan sektor usahatani sawah sebagai usahatani utama. Artinya, sekalipun seseorang petani bergerak dalam bidang usaha lain seperti perikanan, peternakan dan perkebunan misalnya, namun usahatani sawah juga dilakukannya. Apalagi usahatani sawah pada umumnya sudah ditekuni oleh keluarga petani secara turun temurun. Karena itu, masyarakat yang berusaha pada sektor pertanian dalam bidang usahatani sawah jauh lebih besar bila dibandingkan dengan masyarakat yang tidak bergerak dalam bidang usahatani lainnya selain usahatani sawah. Penyerapan tenaga kerja pada usahatani sawah di Provinsi Aceh cenderung mengalami peningkatan peningkatan dari tahun ke tahun. Peningkatan penyerapan tenaga kerja tersebut seiring dengan peningkatan jumlah angkatan kerja. Hal ini mengindikasikan bahwa keberadaan sektor pertanian tidak hanya dapat mengurangi jumlah pengangguran, tetapi juga dapat menjadi penggerak perekonomian masyarakat secara umum. Keinginan masyarakat untuk bekerja pada sektor pertanian seperti halnya usahatani sawah tentunya tidak terlepas dari kemampuan sektor tersebut dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka. Hal ini disebabkan, pendapatan menjadi menjadi alasan utama bagi masyarakat dalam melakukan kegiatan usaha termasuk usahatani. Umumnya masyarakat tertarik untuk melakukan kegiatan usaha yang mereka anggap mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka. Sebaliknya mereka akan beralih ke bidang usaha lain apabila sektor usaha yang selama ini mereka tekuni dianggap tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Selama periode tahun 2008 hingga tahun 2013 telah terjadi peningkatan PDRB Provinsi Aceh. Hal ini mengindikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi di Provinsi tersebut juga mengalami peningkatan. Seiring dengan peningkatan PDRB tersebut, PDRB sub sektor tanaman pangan juga mengalami peningkatan. Selain PDRB sub sektor tanaman pangan, faktor lain yang dapat dikaitkan dengan penyerapan tenaga kerja sektor pertanian adalah luas lahan pertanian. Luas lahan pertanian dapat berpengaruh pada penyerapan tenaga kerja sektor pertanian. Luas lahan pertanian menentukan skala usaha, semakin besar luas lahan yang digunakan maka semakin besar pula skala usahanya (Soekartawi, 2003:15). Keinginan masyarakat untuk melakukan kegiatan usahatani juga dapat disebabkan oleh kemampuan usaha tersebut dalam meningkatkan kesejahteraan mereka. Perbaikan kesejahteraan petani diindikasikan oleh nilai tukar petani (NTP). Perbaikan dan peningkatan nilai tukar petani yang mengindikasikan peningkatan kesejahteraan petani akan terkait dengan kegairahan petani untuk berproduksi. Hal ini akan berdampak pada peningkatan partisipasi petani dan Volume 3, No. 1, Februari

3 produksi pertanian, tetapi juga meningkatkan minat masyarakat untuk melakukan kegiatan usahatani (Supriyati et al., 2000). Upah Minimum Provinsi (UMP) juga dapat berdampak pada penyerapan tenaga kerja. Upah minimum provinsi (UMP) adalah standar upah minimal yang harus dibayarkan oleh dunia usaha kepada tenaga kerjanya sesuai dengan ketentuan yang diatur oleh peraturan berlaku. Terjadinya kenaikan upah di sektor formal akan berdampak pada peningkatan biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh pengusaha. Ketika upah yang harus dibayarkan dianggap memberatkan bagi dunia usaha, maka konsekuensinya adalah permintaan terhadap tenaga kerja akan berkurang (Nicholson, 2002). Ketika permintaan tenaga kerja menurun disaat penawaran tenaga kerja justru meningkat, maka salah satu dampak yang terjadi adalah menurunnya kesempatan kerja dan meningkatnya jumlah pengangguran. Sebagian tenaga kerja akan menganggur dan sebagian lagi harus bekerja di sektor lain termasuk sektor pertanian. Seperti dijelaskan sebelumnya, penyerapan tenaga kerja sektor pertanian di Provinsi Aceh cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Di lain pihak, jumlah tenaga kerja, PDRB sektor pertanian, luas lahan pertanian, nilai tukar petani (NTP), Upah Minimum Provinsi (UMP) juga mengalami perubahan. Penelitian ini adalah bertujuan menganalisis pengaruh angkatan kerja, PDRB sub sektor tanaman pangan, luas lahan pertanian, nilai tukar petani dan upah 29 - Volume 3, No. 1, Februari 2015 minimum provinsi (UMP) terhadap penyerapan tenaga kerja pada usahatani sawah di Provinsi Aceh. TINJAUAN PUSTAKA Pertumbuhan Penduduk dan Kesempatan Kerja Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatankekuatan yang menambah dan mengurangi jumlah penduduk. Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh beberapa komponen yaitu: kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), migrasi masuk dan migrasi keluar. Selisih antara kelahiran dan kematian disebut pertumbuhan alamiah (natural increase), sedangkan selisih antara migrasi masuk dan migrasi keluar disebut migrasi netto. Adanya pengaruh positif pertumbuhan penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi di mana kondisi dan kemajuan penduduk sangat erat terkait dengan tumbuh dan berkembangnya usaha ekonomi. Penduduk disatu pihak dapat menjadi pelaku atau sumber daya bagi faktor produksi, pada sisi lain dapat menjadi sasaran atau konsumen bagi produk yang dihasilkan. Kondisi-kondisi kependudukan, data dan informasi kependudukan akan sangat berguna dalam memperhitungkan berapa banyak tenaga kerja akan terserap serta kualifikasi tertentu yang dibutuhkan dan jenis-jenis teknologi yang akan dipergunakan untuk memproduksi barang atau jasa. Dipihak lain pengetahuan tentang struktur penduduk dan kondisi sosial ekonomi pada wilayah tertentu, akan sangat bermanfaat dalam memperhitungkan berapa banyak

4 penduduk yang dapat memanfaatkan peluang dan hasil pembangunan atau seberapa luas pangsa pasar bagi suatu produk usaha tertentu (Todaro, 2003). Sejalan dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi, maka laju pertumbuhan angkatan kerjanya pun cukup tinggi. Angkatan kerja di Indonesia pada tahun 1990 sekitar 73,9 juta orang dan bertambah menjadi sekitar 96,5 juta tahun Ini berarti bahwa pertumbuhan rata-rata angkatan kerja 2,7 persen per tahun dalam periode Permasalahan yang ditimbulkan oleh besarnya jumlah dan pertumbuhan angkatan kerja tersebut, disatu pihak menuntut kesempatan kerja yang lebih besar dan di pihak lain menuntut pembinaan angkatan kerja itu sendiri agar mampu menghasilkan keluaran yang lebih tinggi sebagai prasyarat untuk menuju tahap tinggal landas. Angkatan Kerja dan Penyerapan Tenaga Kerja Tenaga kerja mencakup penduduk yang sudah bekerja atau sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan dan yang melakukan kegiatan lainnya seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga. Walaupun sedang tidak bekerja mereka secara fisik mampu dan sewaktu- waktu dapat ikut serta dalam bekerja (Simanjuntak, 2008 : 2). Dalam kaitannya dengan pembangunan sektor pertanian, keberadaan tenaga kerja sangat penting. Tanpa adanya tenaga kerja, maka usaha peningkatan produktivitas pertanian akan mengalami kendala. Semakin besar jumlah angkatan kerja, akan semakin besar pula ketersediaan tenaga kerja untuk melakukan kegiatan usahatani. Angkatan kerja yang tersedia merupakan penawaran (supply) tenaga kerja untuk seluruh sektor dalam perekonomian, termasuk sektor pertanian. Semakin banyak angkatan kerja yang tersedia berarti penawaran tenaga kerja sektor pertanian juga akan semakin besar, sehingga angkatan kerja dapat berpengaruh pada jumlah tenaga kerja yang bergerak dalam sektor pertanian PDRB dan Penyerapan Tenaga Kerja Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah PDRB sektor pertanian di Provinsi Aceh. Meningkatnya PDRB sektor pertanian mengindikasikan bahwa pendapatan masyarakat yang bekerja di sektor pertanian juga meningkat. Dalam kegiatan usahatani, pendapatan merupakan faktor pertimbangan penting bagi masyarakat dalam menjalankan usahatani. Apabila pendapatan yang mereka peroleh dari usahatani meningkat, maka keinginan untuk melakukan usahatani juga meningkat. Sebaliknya apabila pendapatan yang mereka peroleh relatif kecil, atau mengalami penurunan, maka keinginan untuk menjalankan kegiatan usahatani juga menurun. Sehingga pendapatan usahatani yang tergambar dari PDRB sektor pertanian juga berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja sektor pertanian. Volume 3, No. 1, Februari

5 Luas Lahan Usahatani dan Penyerapan Tenaga Kerja Dalam skala wilayah, luas lahan pertanian dapat berdampak pada penyerapan tenaga kerja sektor pertanian. Hal ini disebabkan, kegiatan usahatani mensyaratkan adanya lahan pertanian. Semakin luas lahan pertanian, semakin terbuka kesempatan kerja bagi masyarakat ingin melaksanakan usahatani. Sebaliknya ketika luas lahan pertanian tidak mencukupi, maka semakin dari angkatan kerja akan beralih sektor lain yang mereka anggap dapat menghasilkan pendapatan. Luas lahan pertanian dapat berpengaruh pada penyerapan tenaga kerja sektor pertanian. Hal ini sesuai dengan pendapat Soekartawi (2003:15) yang menyatakan, Luas lahan pertanian menentukan skala usaha, semakin besar luas lahan yang digunakan maka semakin besar pula skala usahanya. Lahan pertanian yang luas akan dapat menyerap tenaga kerja sektor pertanian dalam jumlah relatif besar. Sebaliknya apabila lahan pertanian relatif sempit, maka penyerapan tenaga kerja sektor pertanian juga akan relatif sedikit. Hal inilah yang mendasari bahwa luas lahan pertanian dapat berpengaruh pada penyerapan tenaga kerja sektor pertanian. Hal ini diperkuat oleh pendapat Tobing (2009) bahwa luas lahan berpengaruh positif terhadap curahan waktu kerja, yang berarti semakin luas lahan pertanian maka curahan waktu kerja juga semakin besar. Nilai Tukar Petani dan Penyerapan Tenaga kerja Nilai tukar petani (NTP) memperlihatkan kesejahteraan petani. Hal ini 31 - Volume 3, No. 1, Februari 2015 disebabkan NTP berkaitan dengan kemampuan dan daya beli petani dalam membiayai hidup rumahtangganya. Apabila daya beli petani karena pendapatan yang diterima dari kenaikan harga produksi pertanian yang dihasilkan, lebih besar dari kenaikan harga barang yang dibeli, maka hal ini mengindikasikan bahwa daya dan kemampuan petani lebih baik atau tingkat pendapatan petani lebih meningkat. Perbaikan dan peningkatan nilai tukar petani yang mengindikasikan peningkatan kesejahteraan petani akan terkait dengan kegairahan petani untuk berproduksi. Hal ini akan berdampak ganda (Supriyati et al., 2000) tidak saja dalam peningkatan partisipasi petani dan produksi pertanian dalam menggairahkan perekonomian pedesaan, penciptaan lapangan pekerjaan di pedesaan dan menumbuhkan permintaan produk non pertanian; tetapi juga diharapkan akan mampu mengurangi perbedaan (menciptakan keseimbangan) pembangunan antar daerah (desa-kota), maupun antar wilayah serta optimalisasi sumberdaya nasional. Mengacu pada pendapat di atas dapat dipahami bahwa semakin tinggi nilai tukar petani (NTP) akan semakin tinggi keinginan masyarakat untuk melakukan usahatani. Hal ini mengindikasikan bahwa NTP dapat berpengaruh pada penyerapan tenaga kerja sektor pertanian. METODE PENELITIAN Variabel yang digunakan untuk memprediksi penyerapan tenaga kerja pada usahatani sawah

6 di Provinsi Aceh dibatasi hanya pada angkatan kerja, PDRB sektor pertanian, luas lahan usahatani sawah, Nilai Tukar Petani (NTP) dan Upah Minimum Provinsi (UMP). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dari BPS Provinsi Aceh, BAPPEDA Provinsi Aceh dan instansi lainnya yang menyediakan data terkait. Keseluruhan data tersebut berbentuk data time series (runut waktu) selama periode tahun (n = 14). Sesuai dengan perumusan masalah dimana penyerapan tenaga kerja sub sektor pertanian merupakan fungsi dari angkatan kerja, PDRB sub sektor tanaman pangan, luas lahan usahatani sawah, nilai tukar petani dan Upah Minimum Provinsi (UMP). Karena itu model analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda (Multiple Regresion) diformulasikan sebagai berikut (Gujarati, 2006:134). KKs = β 0 + β 1 AK + β 2 PDRBs + β 3 LLP + β 4 NTP + β 5 UMP + e Di mana: β 0 : Konstanta KKs : Kesempatan kerja pada usahatani sawah AK : Angkatan Kerja PDRBs : PDRB sub sektor tanaman pangan LLP : Luas Lahan Usahatani Sawah NTP : Nilai Tukar Petani UMP : Upah Minimum Provinsi β 1, β 2, β 3, β 4 dan β 5 : Koefisien regresi AK, PDRBs, LLP, NTP dan UMP e : Error term Operasional variabel penelitian ini terdiri dari variabel terikat dan variabel bebas. Masing-masing variabel tersebut dijelaskan sebagai berikut. 1. Penyerapan tenaga kerja sektor pertanian yang dimaksudkan adalah penyerapan tenaga kerja pada usahatani sawah dalam periode tahun tertentu diukur dengan satuan orang. 2. Angkatan kerja, adalah masyarakat dengan usia produktif tahun di Provinsi Aceh dalam periode waktu tertentu dihitung dengan satuan orang. 3. PDRB sub sektor tanaman pangan, adalah nilai produksi sub sektor tanaman pangan di Provinsi Aceh dalam periode waktu tertentu (miliar rupiah). 4. Luas lahan pertanian adalah luas lahan usahatani sawah di Provinsi Aceh dalam periode tahun tertentu (hektar). 5. Nilai tukar petani, adalah angka perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (It) dengan indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang dinyatakan dalam persentase. 6. Upah Minimum Provinsi adalah upah minimum yang harus dibayarkan oleh dunia usaha kepada tenaga kerjanya di Provinsi Aceh dalam periode tahun tertentu dihitung dalam satuan rupiah.. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa angkatan kerja (AK), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sub sektor tanaman pangan, Luas Lahan Sawah (LLS), Nilai Tukar Petani (NTP) dan Upah Minimum Provinsi (UMP) berpengaruh terhadap kesempatan kerja sektor pertanian di Provinsi Aceh. Hal ini Volume 3, No. 1, Februari

7 ditunjukkan dalam persamaan regresi linier berganda dengan pendekatan OLS sebagai berikut. KKS = ,70 + 0,31361AK + 0,074967PRDBs + 0,19599LLS + 1,5016NTP + 0,000401UMP Dilihat dari nilai koefisien determinasi (R 2 adjusted), yaitu sebesar 0,9950. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen terdiri dari AK, PDRB, LLS, NTP dan UMP yang dimasukkan ke dalam model tersebut dapat menerangkan 99,50 persen variasi yang terjadi pada jumlah petani sawah sebagai variabel dependen, dan sisanya 0,50 persen lagi variasi petani sawah sebagai tolok ukur penyerapan tenaga kerja pada usahatani padi sawah diterangkan oleh variabel lain selain kelima variabel independen tersebut. Dengan kata lain, sebesar 99,50 persen penyerapan tenaga kerja pada usahatani sawah dijelaskan oleh kelima variabel independen yang meliputi Angkatan Kerja (AK), Produk Domestik Regional Bruto sub sektor tanaman pangan (PDRBs), Luas Lahan Sawah (LLS), Nilai Tukar Petani (NTP) dan Upah Minimum Provinsi (UMP). Sisanya sebesar 0,50 persen (1-0,9950) lagi dipengaruhi oleh faktor lain diluar model. Faktor lain tersebut adalah faktorfaktor yang secara teoritis dapat mempengaruhi penyerapan tenaga kerja pada usahatani sawah. Koefisien regresi kelima variabel independen yang terdiri dari angkatan kerja (AK), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sub sektor tanaman pangan, Luas Lahan Sawah (LLS), Nilai Tukar Petani (NTP) dan Upah Minimum Provinsi (UMP) menunjukkan angka positif. Hal ini berarti semakin besar jumlah angkatan kerja semakin besar pula penyerapan tenaga kerja dalam bidang usahatani sawah. Demikian pula halnya dengan PDRB sub sektor tanaman pangan. Semakin besar PDRB sub sektor tanaman pangan yang mengindikasikan meningkatnya pendapatan petani, maka semakin besar pula penyerapan tenaga kerja bidang usahatani sawah. Untuk menguji hipotesis yang telah dikemukakan dalam bab sebelumnya dapat digunakan uji F dan uji t. Uji F digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh kelima variabel independen yang terdiri dari Angkatan Kerja (AK), PDRB sub sektor tanaman pangan, Luas Lahan Pertanian Sawah, Nilai Tukar Petani (NTP) dan Upah Minimum Provinsi (UMP) secara simultan terhadap penyerapan tenaga kerja usahatani sawah di Provinsi Aceh. Hasil pengujian statistik menunjukkan nilai F hitung sebesar 519,199 dengan p-value sebesar 0,000. Nilai F tabel pada menunjukkan angka sebesar 3,688. Nilai F hitung > F tabel (519,199 > 3,688) dapat diartikan secara simultan kelima variabel independen yang meliputi Angkatan Kerja (AK), PDRB sub sektor tanaman pangan, Luas Lahan Pertanian Sawah, Nilai Tukar Petani (NTP) dan Upah Minimum Provinsi (UMP) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja usahatani sawah di Provinsi Aceh. Selanjutnya statistik uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh masing-masing 33 - Volume 3, No. 1, Februari 2015

8 variabel independen (secara parsial) terhadap penyerapan tenaga kerja pada usahatani sawah. Hasil pengujian statistik uji t menunjukkan nilai t hitung masing-masing variabel, yakni sebesar 2,364 untuk variabel angkatan kerja (AK), sebesar 4,375 untuk PDRB sub sektor tanaman pangan (PDRBs), sebesar 6,447 untuk variabel luas lahan sawah (LLS), sebesar 3,985 untuk nilai tukar petani (NTP) dan sebesar 2,818 untuk variabel upah minimum provinsi (UMP). Nilai t tabel pada tingkat keyakinan 90% menunjukkan angka sebesar 2,197. Dengan membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel dapat diinterpretasikan bahwa secara parsial angkatan kerja (AK), PDRB sub sektor tanaman pangan (PRDBs), dan nilai tukar petani (NTP) berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja pada usahatani sawah. Sebaliknya luas lahan sawah (LLS) dan upah minimum provinsi (UMP) secara parsial tidak berpengaruh signifikan. Adanya pengaruh signifikan angkatan kerja terhadap penyerapan tenaga kerja pada usahatani sawah disebabkan perkembangan jumlah angkatan kerja mendorong perlunya perluasan kesempatan kerja. Selama ini, sektor pertanian masih menjadi leading sektor bagi penyerapan tenaga kerja di Provinsi Aceh. Dilihat dari sisi angkatan kerja yang ada, sebagian besar tersebar di daerah pedesaan sehingga sektor pertanian terutama usahatani sawah menjadi alternatif pilihan utama dalam berusaha. Hal inilah yang menyebabkan angkatan kerja berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja pada usahatani sawah. Adanya pengaruh signifikan produk domestik regional bruto (PDRB) sub sektor tanaman pangan terhadap penyerapan tenaga kerja pada usahatani sawah, disebabkan PDRB sub sektor tanaman pangan menggambarkan pendapatan yang diterima oleh petani dari usahatani yang mereka lakukan. Semakin besar pendapatan yang diperoleh dari usahatani, akan semakin besar pula minat untuk melakukan usaha tersebut. Pada akhirnya kondisi tersebut mendorong masyarakat untuk masuk dalam bidang usahatani yang salah satunya adalah usahatani sawah. Sebaliknya apabila pendapatan yang diterima oleh petani relatif kecil, maka minat untuk menjalankan usahatani akan berkurang. Hal inilah yang menyebabkan PDRB sub sektor tanaman pangan berhubungan searah secara signifikan dengan penyerapan tenaga kerja usahatani sawah. Adanya pengaruh nilai tukar petani (NTP) terhadap penyerapan tenaga kerja pada usahatani sawah disebabkan nilai tukar mencerminkan tingkat kesejahteraan petani. Semakin tinggi nilai tukar petani berarti tingkat kesejahteraan mereka meningkat dan pada akhirnya mendorong angkatan kerja untuk masuk dalam usahatani. Sebaliknya apabila nilai tukar petani (NTP) menurun berarti tingkat kesejahteraan petani dari usahatani yang mereka lakukan juga menurun. Dengan demikian terdapat hubungan searah antara NTP dengan kesejahteraan petani yang pada akhirnya berdampak pada minat masyarakat untuk berusaha dalam bidang usahatani. Hal inilah yang menyebabkan nilai tukar petani Volume 3, No. 1, Februari

9 (NTP) berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja pada usahatani sawah. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Angkatan Kerja, PDRB sub sektor tanaman pangan, Luas Lahan Sawah, Nilai Tukar Petani (NTP) dan Upah Minimum Provinsi (UMP) berpengaruh positif terhadap penyerapan tenaga kerja pada usahatani sawah di Provinsi Aceh. Dengan demikian dapat disimpulkan semakin besar jumlah angkatan kerja, semakin besar PDRB sub sektor tanaman pangan, semakin luas lahan sawah, semakin tinggi nilai tukar petani (NTP) dan upah minimum provinsi (UMP) semakin besar pula penyerapan tenaga kerja pada usahatani sawah. 2. Baik secara simultan maupun parsial Angkatan Kerja, PDRB sub sektor tanaman pangan, Luas Lahan Sawah, Nilai Tukar Petani (NTP) dan Upah Minimum Provinsi (UMP) berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja pada usahatani sawah di Provinsi Aceh. Peningkatan jumlah angkatan kerja, PDRB sektor tanaman pangan dan luas lahan sawah secara nyata dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja pada usahatani sawah. Demikian pula halnya dengan nilai tukar petani (NTP) dan upah minimum provinsi (UMP). Peningkatan nilai tukar petani dan upah minimum provinsi secara nyata berdampak pada peningkatan penyerapan tenaga kerja usahatani sawah. Saran-saran Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi saran dan rekomendasi dari penelitian ini sebagai berikut. 1. Pemerintah dipandang perlu meningkatkan Nilai Tukar Petani (NTP). Upaya peningkatan NTP dapat dilakukan dengan melakukan kebijakan yang berorientasi pada peningkatan daya beli petani sawah. Subsidi pupuk bagi petani dapat dijadikan salah satu alternatif kebijakan paling tepat untuk meningkatkan nilai tukar petani yang bekerja pada sub sektor usahatani sawah. 2. Pemerintah Aceh dipandang perlu meningkatkan Upah Minimum Provinsi (UMP). Sekalipun UMP berpengaruh positif terhadap penyerapan tenaga kerja pada usahatani sawah, namun hal ini disebabkan adanya migrasi tenaga kerja dari sektor lain (industri dan sektor formal lainnya selain usahatani) ke sektor usahatani sawah sebagai akibat kurangnya penyerapan tenaga kerja pada sektor industri dan usaha formal lainnya. Pada gilirannya ketersediaan lahan usahatani sawah tidak seimbang dengan pertumbuhan angkatan kerja, sehingga peningkatan UMP dapat berdampak pada penurunan produktivitas marginal tenaga kerja pada usahatani sawah. 3. Pemerintah daerah dipandang perlu mengambil kebijakan yang berkaitan dengan penciptaan lapangan pekerjaan di Provinsi 35 - Volume 3, No. 1, Februari 2015

10 Aceh. Hal ini disebabkan daya serap tenaga kerja dalam sektor pertanian seperti halnya pada usahatani sawah mengalami keterbatasan. Luas lahan sawah hanya mengalami pertumbuhan yang relatif kecil dan pada daerah-daerah tertentu terjadi alih fungsi lahan sawah sesuai dengan kepentingan masyarakat dan pada akhirnya terjadi pengurangan areal pertanian secara umum. Secara operasional upaya penciptaan lapangan pekerjaan oleh pemerintah derah untuk menampung angkatan kerja dapat dilakukan dengan mempertimbangkan pembangunan industri yang dapat menopang sektor pertanian. Sehingga terdapat sinkronisasi antara sektor industri dan sektor pertanian dan pada akhirnya dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja. 4. Sebaiknya peneliti yang akan datang menambahkan variabel lain selain variabel lain selain angkatan kerja, PDRB sub sektor tanaman pangan, luas lahan sawah, nilai tukar petani dan upah minimum provinsi untuk memprediksi penyerapan tenaga kerja pada usahatani sawah. Dengan demikian dapat diketahui secara detail faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja pada usahatani tersebut. DAFTAR PUSTAKA Gujarati, D Ekonometrika Dasar. Alih Bahasa: Sumarno Zain, Erlangga: Jakarta. Nicholson, W Intermediate Microeconemic. Erlangga. Jakarta. Rahmanta. (2010) Pengaruh Produk Domestik Bruto dan SBI Terhadap Penerimaan Pajak di Indonesia, QE Journal, Vol.01 - No.01, Hal Sektyanu, K. D., dan Khairina, N Analisis Penentuan Indikator Utama Pembangunan Sektor Pertanian di Indonesia. Pendekatan Analisis Komponen Utama. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian. Vol. 18 (3). Bogor. Sholeh, M Permintaan dan Penawaran Tenaga Kerja Serta Upah: Teori Serta Beberapa Potretnya di Indonesia. Jogjakarta. staff.uny.ac.id. Simanjuntak, P.J Pengantar Ekonomi Sumberdaya Manusia. Edisi Kedua. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakarta. Supriyati, M. Rachmat, K.S Indraningsih, Tj. Nurasa. Roosgandha Elizabeth, R. Sajuti LHP. Studi Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Komoditas Pertanian. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian. Vol. 18 (3). Bogor Todaro, M.P Economic Development. Eight Edition. Pearson Education Limited. Eidenburg Gate, Harlow, Essex, England. Volume 3, No. 1, Februari

PENGARUH KESEMPATAN KERJA, PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH

PENGARUH KESEMPATAN KERJA, PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH ISSN 2302-0172 10 Pages pp. 21-30 PENGARUH KESEMPATAN KERJA, PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH Vera Sisca HS 1), Abubakar Hamzah 2), Mohd. Nur Syechalad 3) 1) Magister Ilmu

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH UPAH DAN PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENCARI KERJA DI INDONESIA

ANALISIS PENGARUH UPAH DAN PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENCARI KERJA DI INDONESIA Journal JOURNAL Of Economic OF ECONOMIC Management MANAGEMENT & Business - Vol. 14, & No. BUSINESS 4, Oktober 2013 385 Volume 14, Nomor 4, Oktober 2013 ISSN: 1412 968X Hal. 385-390 ANALISIS PENGARUH UPAH

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN DI PROPINSI ACEH. Hermansyah Putra* dan Muhammad Nasir** ABSTRACT

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN DI PROPINSI ACEH. Hermansyah Putra* dan Muhammad Nasir** ABSTRACT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN DI PROPINSI ACEH Hermansyah Putra* dan Muhammad Nasir** ABSTRACT This study aims to determine the factors that affect the production of

Lebih terperinci

ANALISIS KESEMPATAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI ACEH. Sofyan*, Elvira Iskandar*, Zakia Izzati** ABSTRACT

ANALISIS KESEMPATAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI ACEH. Sofyan*, Elvira Iskandar*, Zakia Izzati** ABSTRACT ANALISIS KESEMPATAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI ACEH Sofyan*, Elvira Iskandar*, Zakia Izzati** ABSTRACT Agriculture is a leading sector in Aceh economy, showed

Lebih terperinci

Pengaruh pertumbuhan ekonomi dan upah minimum terhadap kemiskinan di Kota Jambi

Pengaruh pertumbuhan ekonomi dan upah minimum terhadap kemiskinan di Kota Jambi Pengaruh pertumbuhan ekonomi dan upah minimum terhadap kemiskinan di Kota Jambi Syahrur Romi; Etik Umiyati Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi E-mail korespondensi: syahrurromi2@gmail.com

Lebih terperinci

Pengaruh pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk dan produktivitas tenaga kerja terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi

Pengaruh pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk dan produktivitas tenaga kerja terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi Pengaruh pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk dan produktivitas tenaga kerja terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi Nurfita Sari Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pulau Jawa merupakan wilayah pusat pertumbuhan ekonomi dan industri.

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pulau Jawa merupakan wilayah pusat pertumbuhan ekonomi dan industri. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pulau Jawa merupakan wilayah pusat pertumbuhan ekonomi dan industri. Seiring dengan semakin meningkatnya aktivitas perekonomian di suatu wilayah akan menyebabkan semakin

Lebih terperinci

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Rezky Fatma Dewi Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH INVESTASI PMA DAN PMDM, KESEMPATAN KERJA, PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PDRB DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN

ANALISA PENGARUH INVESTASI PMA DAN PMDM, KESEMPATAN KERJA, PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PDRB DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN ANALISA PENGARUH INVESTASI PMA DAN PMDM, KESEMPATAN KERJA, PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PDRB DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN 1980-2006 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan masyarakatnya, suatu negara akan melakukan pembangunan ekonomi dalam berbagai bidang baik pembangunan nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi didefinisikan sebagai kemampuan ekonomi nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka waktu yang cukup lama untuk dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya. pertumbuhan penduduk yang cepat dan dinamis (Sadhana, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya. pertumbuhan penduduk yang cepat dan dinamis (Sadhana, 2013). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan serangkaian usaha yang dilakukan suatu negara untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyatnya. Dalam pembangunan ekonomi Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. stabilitas nasional yaitu menciptakan lapangan pekerjaan bagi rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. stabilitas nasional yaitu menciptakan lapangan pekerjaan bagi rakyat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional memiliki hakekat mewujudkan masyarakat aman, damai dan sejahtera. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang terus berupaya melakukan

Lebih terperinci

PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH

PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH ISSN 2302-0172 11 Pages pp. 31-41 PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH Lianti 1), Abubakar Hamzah 2), Muhammad Nasir 3) 1) Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan serangkaian usaha yang dilakukan suatu negara untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyatnya. Dalam pembangunan ekonomi Indonesia,

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI KENTANG DI KABUPATEN BENER MERIAH PROVINSI ACEH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI KENTANG DI KABUPATEN BENER MERIAH PROVINSI ACEH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI KENTANG DI KABUPATEN BENER MERIAH PROVINSI ACEH ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING POTATO FARMING INCOME IN BENER MERIAH DISTRICT PROVINCE OF ACEH

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.1 No.2 November 2016 :

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.1 No.2 November 2016 : FAKTOR-FAKTOR SOSIAL EKONOMI YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN TENAGA KERJA WANITA DI ACEH Husnul Maghfirah. M 1*, T. Zulham 2 1) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Banda

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI ANALYSIS EFFECT OF INPUT PRODUCTION FOR CASSAVA FARMING IN SUKASARI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh bangsa tersebut. Hal ini di Indonesia yang salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh bangsa tersebut. Hal ini di Indonesia yang salah satunya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses mutlak yang dilakukan oleh suatu bangsa dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh bangsa tersebut.

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM, DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI INDONESIA TAHUN

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM, DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI INDONESIA TAHUN Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi (Tannia Octasari) 495 PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM, DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI INDONESIA TAHUN 2009-2013 THE EFFECT OF ECONOMIC

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertiga penduduk Indonesia tinggal di daerah pedesaan dan sebagian besar masih

BAB I PENDAHULUAN. pertiga penduduk Indonesia tinggal di daerah pedesaan dan sebagian besar masih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan di segala bidang merupakan arah dan tujuan kebijakan pemerintah Indonesia. Hakikatnya sosial dari pembangunan itu sendiri adalah upaya peningkatan kesejahteraan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA BARAT TAHUN Oleh: Lastri Apriani Nurjannah

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA BARAT TAHUN Oleh: Lastri Apriani Nurjannah ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA BARAT TAHUN 2001 2015 Oleh: Lastri Apriani Nurjannah 133401016 Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi (Jl.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi yang diperlukan untuk evaluasi dan perencanaan ekonomi makro, biasanya dilihat dari pertumbuhan angka

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN TANGERANG PADA TAHUN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN TANGERANG PADA TAHUN Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi... ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN TANGERANG PADA TAHUN 2009 2015 STIE Insan Pembangunan e-mail :

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI KABUPATEN BADUNG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI KABUPATEN BADUNG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI KABUPATEN BADUNG IDA BAGUS NYOMAN WIRATMAJA NENGAH JAGO Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan ABSTRACT This study aims to determine the factors that affect

Lebih terperinci

Hubungan Faktor Sosial Ekonomi dan Fisik Wilayah dengan Pendapatan Petani Tanaman Pangan di Kabupaten Jombang

Hubungan Faktor Sosial Ekonomi dan Fisik Wilayah dengan Pendapatan Petani Tanaman Pangan di Kabupaten Jombang Hubungan Faktor Sosial Ekonomi dan Fisik Wilayah dengan Pendapatan Petani Tanaman Pangan di Kabupaten Jombang HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN FISIK WILAYAH DENGAN PENDAPATAN PETANI TANAMAN PANGAN DI

Lebih terperinci

Dari waktu ke waktu jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di daerah perkotaan senantiasa bertambah seiring dengan pertumbuhan penduduk dan

Dari waktu ke waktu jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di daerah perkotaan senantiasa bertambah seiring dengan pertumbuhan penduduk dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penduduk merupakan unsur penting dalam kegiatan ekonomi dan dalam usaha membangun suatu perekonomian. Jumlah penduduk biasanya dikaitkan dengan pertumbuhan income per

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR KOPI SUMATERA BARAT KE MALAYSIA. Indria Ukrita 1) ABSTRACTS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR KOPI SUMATERA BARAT KE MALAYSIA. Indria Ukrita 1) ABSTRACTS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR KOPI SUMATERA BARAT KE MALAYSIA Indria Ukrita 1) ABSTRACTS Coffee is a traditional plantation commodity which have significant role in Indonesian economy,

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR SOSIAL EKONOMI YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN TENAGA KERJA WANITA DI ACEH

FAKTOR-FAKTOR SOSIAL EKONOMI YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN TENAGA KERJA WANITA DI ACEH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL EKONOMI YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN TENAGA KERJA WANITA DI ACEH Abstract This research is motivated by the problem that many women who enter the job market. The desire of women in

Lebih terperinci

Dampak Peningkatan Upah Minimum Provinsi Terhadap Inflasi Dan Pasar Kerja Di Provinsi Aceh. Safrida*, Sofyan*, Nura Syahriani** ABSTRACT

Dampak Peningkatan Upah Minimum Provinsi Terhadap Inflasi Dan Pasar Kerja Di Provinsi Aceh. Safrida*, Sofyan*, Nura Syahriani** ABSTRACT Dampak Peningkatan Upah Minimum Provinsi Terhadap Inflasi Dan Pasar Kerja Di Provinsi Aceh Safrida*, Sofyan*, Nura Syahriani** ABSTRACT This research was conducted in the Province of Aceh. The purpose

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ANGKATAN KERJA DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN PENDEKATAN MULTIPLE LINIER REGRESSION

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ANGKATAN KERJA DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN PENDEKATAN MULTIPLE LINIER REGRESSION ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ANGKATAN KERJA DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN PENDEKATAN MULTIPLE LINIER REGRESSION Naili Makarima 1), Moh Yamin Darsyah 2) 1, email: makarimanaily@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil daerah Kota Malang. Hal ini dikarenakan Kota Malang merupakan salah satu propinsi yang memiliki sumbangan potensi cukup besar bagi

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA. Mawardati*

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA. Mawardati* ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA Mawardati* ABSTRACT This research was conducted at the betel palm farming in Sawang subdistrict,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PRODUKSI, UPAH, DAN UNIT USAHA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN SEDANG PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

ANALISIS PENGARUH PRODUKSI, UPAH, DAN UNIT USAHA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN SEDANG PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANALISIS PENGARUH PRODUKSI, UPAH, DAN UNIT USAHA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN SEDANG PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 1998-2012 ARTIKEL PUBLIKASI Disusun oleh: M. Misbahul

Lebih terperinci

Abstrak. Abstract. Pendahuluan

Abstrak. Abstract. Pendahuluan Ryan Z., Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Angkatan Kerja dan... 187 Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Angkatan Kerja dan Upah Minimum Regional Terhadap Pengangguran Terdidik di

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKSI DAN KELAYAKAN USAHATANI KAKAO DI KABUPATEN MADIUN

ANALISIS PRODUKSI DAN KELAYAKAN USAHATANI KAKAO DI KABUPATEN MADIUN digilib.uns.ac.id ANALISIS PRODUKSI DAN KELAYAKAN USAHATANI KAKAO DI KABUPATEN MADIUN TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Ekonomi dan Studi Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator untuk menilai keberhasilan pembangunanan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN 1995-2014 ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Rumah Tangga Tani Padi (Studi Kasus: Desa Sei Buluh, Kec. Teluk Mengkudu, Kab.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Rumah Tangga Tani Padi (Studi Kasus: Desa Sei Buluh, Kec. Teluk Mengkudu, Kab. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Rumah Tangga Tani Padi (Studi Kasus: Desa Sei Buluh, Kec. Teluk Mengkudu, Kab. Deli Serdang) Faoeza Hafiz Saragih* Khairul Saleh Program Studi Agribisnis Fakultas

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENGGUNAAN TENAGA KERJA LUAR KELUARGA PADA USAHA TANI PADI SAWAH

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENGGUNAAN TENAGA KERJA LUAR KELUARGA PADA USAHA TANI PADI SAWAH FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENGGUNAAN TENAGA KERJA LUAR KELUARGA PADA USAHA TANI PADI SAWAH Farwah Inal Abdi *), Hasman Hasyim **), Sri Fajar Ayu **) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN WONOGIRI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN WONOGIRI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Ekonomi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor Pertanian memegang peranan yang cukup strategis bagi sebuah

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor Pertanian memegang peranan yang cukup strategis bagi sebuah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor Pertanian memegang peranan yang cukup strategis bagi sebuah negara. Peran sektor pertanian sebagai penyedia bahan makanan utama merupakan peran strategis terkait

Lebih terperinci

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang... FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) (Studi Kasus Pada Gapoktan Nusa Bhakti Desa Adinuso Kecamatan Reban Kabupaten Batang) Umi Faidah, Endah Subekti, Shofia

Lebih terperinci

Pengaruh pendidikan, upah dan kesempatan kerja terhadap pengangguran terdidik di Provinsi Jambi

Pengaruh pendidikan, upah dan kesempatan kerja terhadap pengangguran terdidik di Provinsi Jambi Pengaruh pendidikan, upah dan kesempatan kerja terhadap pengangguran terdidik di Provinsi Jambi Fitri Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor agribisnis merupakan sektor ekonomi terbesar dan terpenting dalam perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah kemampuannya dalam menyerap

Lebih terperinci

ABSTRACT SRI ASTUTY. ANALYSIS OF THE FACTORS THAT INFLUENCE ON INVESTMENT IN INDONESIA

ABSTRACT SRI ASTUTY. ANALYSIS OF THE FACTORS THAT INFLUENCE ON INVESTMENT IN INDONESIA ABSTRACT SRI ASTUTY. ANALYSIS OF THE FACTORS THAT INFLUENCE ON INVESTMENT IN INDONESIA This study aims at analyzing the effect of interest rate, and government expenditure on investment in Indonesia and

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN DI KABUPATEN NGAWI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN DI KABUPATEN NGAWI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN DI KABUPATEN NGAWI TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Ekonomi dan Studi Pembangunan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT

ANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT ANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT ( Studi Kasus : Desa Kampung Dalam, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhan Batu ) Cindi Melani

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan

Lebih terperinci

V. HASIL ANALISIS SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010

V. HASIL ANALISIS SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010 65 V. HASIL ANALISIS SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010 5.1. Gambaran Umum dan Hasil dari Sistem Neraca Sosial Ekonomi (SNSE) Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 Pada bab ini dijelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional secara keseluruhan dengan tujuan akhir untuk. daerah, umumnya perencanaan pembangunan ekonomi beorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional secara keseluruhan dengan tujuan akhir untuk. daerah, umumnya perencanaan pembangunan ekonomi beorientasi pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu bagian penting dari pembangunan nasional secara keseluruhan dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN JAYAPURA. Evi Hartati 1

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN JAYAPURA. Evi Hartati 1 ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN JAYAPURA Evi Hartati 1 evi.hartati94@yahoo.com Ida Ayu Purba Riani 2 purbariani@yahoo.com Charley M. Bisai

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.8 No.2 Juli Tahun 2008

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.8 No.2 Juli Tahun 2008 PENGARUH PDRB DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPAREN MERANGIN PENDAHULUAN Pembangunan daerah yang ideal adalah pembangunan yang dibiayai melalui dana yang berasal dari daerah itu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam ruang lingkup sektor pertanian. Waktu penelitian untuk mengumpulkan data

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendapatan perkapita merupakan besarnya pendapatan rata-rata penduduk suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendapatan perkapita merupakan besarnya pendapatan rata-rata penduduk suatu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendapatan perkapita merupakan besarnya pendapatan rata-rata penduduk suatu negara pada suatu periode tertentu, yang biasanya satu tahun. Pendapatan perkapita diperoleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia (Ganesha Enterpreneur Club, Pola Tanam Padi Sri, Produktifitas

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia (Ganesha Enterpreneur Club, Pola Tanam Padi Sri, Produktifitas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara agraris, yaitu negara yang penghasilan penduduknya sebagian besar berasal dari hasil bercocok tanam padi sawah dan kebanyakan penduduknya

Lebih terperinci

KAJIAN BASIS DAN PRIORITAS DALAM SEKTOR PERTANIAN BAGI PEMBANGUNAN WILAYAH PESISIR BENGKULU

KAJIAN BASIS DAN PRIORITAS DALAM SEKTOR PERTANIAN BAGI PEMBANGUNAN WILAYAH PESISIR BENGKULU KAJIAN BASIS DAN PRIORITAS DALAM SEKTOR PERTANIAN BAGI PEMBANGUNAN WILAYAH PESISIR BENGKULU STUDY OF BASIS AND PRIORITY IN AGRICULTURAL SECTOR FOR COASTAL AREA DEVELOPMENT IN BENGKULU Melli Suryanty, Sriyoto,

Lebih terperinci

LAHAN PERTANIAN, TENAGA KERJA DAN SUMBER PENDAPATAN DI BEBERAPA PEDESAAN JAWA BARAT

LAHAN PERTANIAN, TENAGA KERJA DAN SUMBER PENDAPATAN DI BEBERAPA PEDESAAN JAWA BARAT LAHAN PERTANIAN, TENAGA KERJA DAN SUMBER PENDAPATAN DI BEBERAPA PEDESAAN JAWA BARAT Oleh: Memed Gunawan dan Ikin Sadikin Abstrak Belakangan ini struktur perekonomian masyarakat pedesaan Jawa Barat telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dibutuhkan peran pemerintah, tingkat

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dibutuhkan peran pemerintah, tingkat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Termasuk dalam tujuan pembangunan ekonomi

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG Jurnal Galung Tropika, 4 (3) Desember 2015, hlmn. 137-143 ISSN Online 2407-6279 ISSN Cetak 2302-4178 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG Analysis

Lebih terperinci

Staf Pengajar Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

Staf Pengajar Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI JAGUNG (Studi Kasus: Desa Lau Bekeri, Kecamatan Kuta Limbaru, Kabupaten Deli Serdang) Amanda Rizka Nabilla *), Rahmanta Ginting **) dan Sinar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam mengelola sumber daya daerah tersebut. menentukan kebijakan untuk masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam mengelola sumber daya daerah tersebut. menentukan kebijakan untuk masa mendatang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan ekonomi adalah menciptakan pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi, perubahan sosial, mengurangi atau menghapuskan kemiskinan, mengurangi

Lebih terperinci

Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara HP ,

Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara HP , FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI TUKAR PETANI UBI KAYU (Studi Kasus : Desa Tadukan Raga, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara) May Salina Ginting *), Rahmanta Ginting

Lebih terperinci

PENGARUH UPAH MINIMUM PROVINSI, PDRB DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI PULAU JAWA TAHUN

PENGARUH UPAH MINIMUM PROVINSI, PDRB DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI PULAU JAWA TAHUN Pengaruh Upah Minimum (Febryana Rizqi Wasilaputri) 243 PENGARUH UPAH MINIMUM PROVINSI, PDRB DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI PULAU JAWA TAHUN 2010-2014 THE EFFECTS OF THE PROVINCIAL MINIMUM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional identik dengan pembangunan daerah karena

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional identik dengan pembangunan daerah karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional identik dengan pembangunan daerah karena pembangunan nasional pada dasarnya dilaksanakan di daerah. Dalam beberapa tahun ini, di dalam melaksanakan

Lebih terperinci

M. FARID RACHMAD B FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

M. FARID RACHMAD B FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PERANAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA BERDASARKAN PADA LUAS PANEN KOMODITAS PADI, PRODUKSI PADI, AREAL PERTANIAN, DAN INVESTASI SEKTOR PERTANIAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

PERAN UPAH, SEKTOR INDUSTRI DAN PDRB TERHADAP KESEMPATAN KERJA DI KABUPATEN NGAWI PERIODE TAHUN

PERAN UPAH, SEKTOR INDUSTRI DAN PDRB TERHADAP KESEMPATAN KERJA DI KABUPATEN NGAWI PERIODE TAHUN PERAN UPAH, SEKTOR INDUSTRI DAN PDRB TERHADAP KESEMPATAN KERJA DI KABUPATEN NGAWI PERIODE TAHUN 1987 2015 TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Ekonomi

Lebih terperinci

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja Pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Jambi

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja Pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Jambi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja Pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Jambi Siti Syuhada, Aulia Tasman, Hardiani Program Magister Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pengembangan sumberdaya manusia merupakan proses untuk. ini juga merupakan proses investasi sumberdaya manusia secara efektif dalam

I. PENDAHULUAN. Pengembangan sumberdaya manusia merupakan proses untuk. ini juga merupakan proses investasi sumberdaya manusia secara efektif dalam I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan sumberdaya manusia merupakan proses untuk meningkatkan pengetahuan manusia, kreativitas dan keterampilan serta kemampuan orang-orang dalam masyarakat. Pengembangan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI MELON DI KABUPATEN NGAWI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI MELON DI KABUPATEN NGAWI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI MELON DI KABUPATEN NGAWI TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Ekonomi dan Studi Pembangunan

Lebih terperinci

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR SEKTOR PERTANIAN INDONESIA. Darussalam Banda Aceh

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR SEKTOR PERTANIAN INDONESIA. Darussalam Banda Aceh ISSN 2302-0172 9 Pages pp. 49-57 FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR SEKTOR PERTANIAN INDONESIA M. Reza Fahmi 1, Said Muhammad 2, Abubakar Hamzah 3 1) Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana 2) Fakultas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. rumahtangga yang mengusahakan komoditas pertanian. Pendapatan rumahtangga

I. PENDAHULUAN. rumahtangga yang mengusahakan komoditas pertanian. Pendapatan rumahtangga I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendapatan rumahtangga petani adalah pendapatan yang diterima oleh rumahtangga yang mengusahakan komoditas pertanian. Pendapatan rumahtangga petani dapat berasal dari

Lebih terperinci

FAKTOR PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HOME INDUSTRI KRUPUK TERUNG & BLUNYO DI DESA JUNGANYAR KECAMATAN SOCAH KABUPATEN BANGKALAN

FAKTOR PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HOME INDUSTRI KRUPUK TERUNG & BLUNYO DI DESA JUNGANYAR KECAMATAN SOCAH KABUPATEN BANGKALAN FAKTOR PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HOME INDUSTRI KRUPUK TERUNG & BLUNYO DI DESA JUNGANYAR KECAMATAN SOCAH KABUPATEN BANGKALAN Ika Lis Mariatun STKIP PGRI Bangkalan Abstrak Faktor produksi

Lebih terperinci

Jurnal Analisis, Juni 2016, Vol. 5 No. 1 : ISSN X PENGANGGURAN TERDIDIK DI PROVINSI SULAWESI SELATAN

Jurnal Analisis, Juni 2016, Vol. 5 No. 1 : ISSN X PENGANGGURAN TERDIDIK DI PROVINSI SULAWESI SELATAN Jurnal Analisis, Juni 2016, Vol. 5 No. 1 : 29 33 ISSN 2303-100X PENGANGGURAN TERDIDIK DI PROVINSI SULAWESI SELATAN Educated Unemployment in South Sulawesi Province Musfira Nur 1, Muhammad Yunus Zain 2,

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH FERTILITAS, MORTALITAS, DAN TRANSMIGRASI BINAAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI SUMATERA UTARA OLEH SITI HARIYATI

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH FERTILITAS, MORTALITAS, DAN TRANSMIGRASI BINAAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI SUMATERA UTARA OLEH SITI HARIYATI SKRIPSI ANALISIS PENGARUH FERTILITAS, MORTALITAS, DAN TRANSMIGRASI BINAAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI SUMATERA UTARA OLEH SITI HARIYATI 120501061 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI PEMERINTAH PADA SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI JAMBI

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI PEMERINTAH PADA SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI JAMBI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI PEMERINTAH PADA SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI JAMBI Mulyani Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Batanghari Jl. Slamet Riyadi-Broni, Jambi.

Lebih terperinci

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PENGARUH PDRB PER KAPITA TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA DAN UPAH MINIMUM TERHADAP Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Magister Sains Ekonomi (M.S.E.) pada Departemen

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SEKTOR PERDAGANGAN DI JAWA TENGAH TAHUN SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SEKTOR PERDAGANGAN DI JAWA TENGAH TAHUN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SEKTOR PERDAGANGAN DI JAWA TENGAH TAHUN 1985 2005 SKRIPSI Diajukan Guna Melengkapi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan Jenjang Strata

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Ketenagakerjaan Penduduk suatu negara dapat dibagi menjadi dua yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Tenaga kerja adalah penduduk yang berusia kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja. Biasanya semakain tinggi pertumbuhan ekonomi cenderung

BAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja. Biasanya semakain tinggi pertumbuhan ekonomi cenderung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi mempengaruhi perkembangan penyerapan tenaga kerja. Biasanya semakain tinggi pertumbuhan ekonomi cenderung semakin membuka penyerapan tenaga

Lebih terperinci

STRUKTUR EKONOMI DAN SEKTOR UNGGULAN KABUPATEN JEPARA. M. Zainuri

STRUKTUR EKONOMI DAN SEKTOR UNGGULAN KABUPATEN JEPARA. M. Zainuri STRUKTUR EKONOMI DAN SEKTOR UNGGULAN KABUPATEN JEPARA Universitas Muria Kudus, Gondangmanis Bae, Po Box 53, Kudus 59352 Email: zainuri.umk@gmail.com Abstract The economic structure of Jepara regency shown

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Volume 1 Nomor 1, Agustus Hal

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Volume 1 Nomor 1, Agustus Hal ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI TUKAR PETANI SUB SEKTOR TANAMAN PANGAN PADI DI ACEH Nurul Faridah 1 *, Mohd. Nur Syechalad 2 1) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lebih terperinci

Jakarta, Desember 2006 Direktur Pangan dan Pertanian BAPPENAS. Endah Murniningtyas

Jakarta, Desember 2006 Direktur Pangan dan Pertanian BAPPENAS. Endah Murniningtyas KATA PENGANTAR Tenaga kerja pertanian (dalam arti luas) merupakan tenaga kerja terbesar dengan jumlahnya mencapai 42,3 juta jiwa pada tahun 2006. Jumlah ini merupakan 44,5 persen dari jumlah tenaga kerja

Lebih terperinci

PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH, EKSPOR, INFRASTRUKTUR JALAN DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA

PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH, EKSPOR, INFRASTRUKTUR JALAN DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH, EKSPOR, INFRASTRUKTUR JALAN DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA Abstract This paper aims to identify and analyze the effect of government spending,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA DAN PENDAPATAN PERKAPITA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN PASAMAN JURNAL OLEH : GUSPA YENI

ANALISIS PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA DAN PENDAPATAN PERKAPITA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN PASAMAN JURNAL OLEH : GUSPA YENI ANALISIS PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA DAN PENDAPATAN PERKAPITA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN PASAMAN JURNAL OLEH : GUSPA YENI 10090147 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN

Lebih terperinci

Abstraksi. Rita Yani Iyan, Yusbar Yusuf dan Susi Lenggogeni

Abstraksi. Rita Yani Iyan, Yusbar Yusuf dan Susi Lenggogeni 13 PENGARUH PERKEMBANGAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT TERHADAP PEREKONOMIAN KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Abstraksi Rita Yani Iyan, Yusbar Yusuf dan Susi Lenggogeni Kajian ini memfokuskan pada peran perkebunan

Lebih terperinci

semua data, baik variabel dependen maupun variable independen tersebut dihitung

semua data, baik variabel dependen maupun variable independen tersebut dihitung BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai pengaruh pertumbuhan variabel PMTDB, pertumbuhan variabel angkatan kerja terdidik, pertumbuhan variabel pengeluaran pemerintah daerah

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Tenaga Kerja Di Indonesia. (Tahun ) JURNAL

Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Tenaga Kerja Di Indonesia. (Tahun ) JURNAL Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Tenaga Kerja Di Indonesia (Tahun 2006 2013) JURNAL Oleh: Nama : Baiq Tirana Kusuma Nomor Mahasiswa : 12313160 Jurusan : Ilmu Ekonomi FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif. Definisi dari penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan

Lebih terperinci

Bab IV. Metode dan Model Penelitian

Bab IV. Metode dan Model Penelitian Bab IV Metode dan Model Penelitian 4.1 Spesifikasi Model Sesuai dengan tinjauan literatur, hal yang akan diteliti adalah pengaruh real exchange rate, pertumbuhan ekonomi domestik, pertumbuhan ekonomi Jepang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih tinggi. Di lain segi istilah tersebut bertujuan untuk menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN. lebih tinggi. Di lain segi istilah tersebut bertujuan untuk menggambarkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam analisis mikro ekonomi perkataan pertumbuhan ekonomi mempunyai dua segi pengertian berbeda. Di satu pihak istilah pertumbuhan ekonomi digunakan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA DAN KONSUMSI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA PADANG. Oleh AMINAH NPM.

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA DAN KONSUMSI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA PADANG. Oleh AMINAH NPM. 1 HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA DAN KONSUMSI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA PADANG Oleh AMINAH NPM. 09090201 Disetujui: Pembimbing 1 Pembimbing II Dra. Yenni Del Rosa,

Lebih terperinci

Kata Kunci: Nilai Ekspor, GDP Amerika Serikat, Kurs Nominal, Surpus Konsumen, Surplus Produsen

Kata Kunci: Nilai Ekspor, GDP Amerika Serikat, Kurs Nominal, Surpus Konsumen, Surplus Produsen FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOPI ARABIKA DI SUMATERA UTARA Esterina Hia *), Rahmanta Ginting **), dan Satia Negara Lubis **) *) Alumni Program Studi Agribisnis Departemen Agribisnis Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kependudukan dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kependudukan dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kependudukan dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang sangat erat, jumlah penduduk menentukan efisiensi perekonomian dan kualitas dari tenaga kerja itu

Lebih terperinci

EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SAWAH DI DESA MASANI KECAMATAN POSO PESISIR KABUPATEN POSO

EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SAWAH DI DESA MASANI KECAMATAN POSO PESISIR KABUPATEN POSO J. Agroland 17 (3) :233-240, Desember 2010 ISSN : 0854 641 EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SAWAH DI DESA MASANI KECAMATAN POSO PESISIR KABUPATEN POSO Production Factor Efficiency and Income

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 16/03/73/Th. XI, 1 Maret 5 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI BULAN FEBRUARI SEBESAR 101,41 PERSEN NTP Gabungan Provinsi Sulawesi Selatan bulan Februari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. laju pertumbuhan ekonomi nasional dan penurunan jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. laju pertumbuhan ekonomi nasional dan penurunan jumlah penduduk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pembangunan nasional dapat dilihat dari meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi nasional dan penurunan jumlah penduduk miskin, kedua indikator tersebut

Lebih terperinci

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROPINSI SULAWESI SELATAN

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROPINSI SULAWESI SELATAN PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROPINSI SULAWESI SELATAN Rasdiah Rasyid Universitas Patria Artha Makassar email: rasdiah.rasyid@yahoo.co.id Abstrak

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN DAERAH SEKTOR PARIWISATA KOTA BANDA ACEH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN DAERAH SEKTOR PARIWISATA KOTA BANDA ACEH ISSN 2302-0172 10 Pages pp. 39-48 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN DAERAH SEKTOR PARIWISATA KOTA BANDA ACEH Zelvian Shella 1, Said Muhammad 2, Muhammad Nasir 3 1) Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana

Lebih terperinci

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2010-2014 TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Ekonomi

Lebih terperinci