Penerapan dan Analisis Pembelajaran Dengan Metode Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Pada Mata Pelajaran Pengembangan Web

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penerapan dan Analisis Pembelajaran Dengan Metode Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Pada Mata Pelajaran Pengembangan Web"

Transkripsi

1 Penerapan dan Analisis Pembelajaran Dengan Metode Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Pada Mata Pelajaran Pengembangan Web (Studi Kasus: SMK Kristen Salatiga) Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Oleh: Shinta Artha Rahindi NIM: Pendidikan Teknologi Informasi dan Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2015

2 1

3 2

4 3

5 4

6 Penerapan dan Analisis Pembelajaran Menggunakan Web Interaktif Dengan Metode Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Pada Mata Pelajaran Pengembangan Web 1 Shinta Artha Rahindi, 2 Radius Tanone, Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia 1) shintarahindi@gmail.com, 2) radiustanone@gmail.com, Abstract Penelitian ini digunakan untuk menjawab permasalahan, yaitu apakah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif metode TGT dapat meningkatkan hasil dan aktivitas belajar siswa dalam mengikuti mata pelajaran pengembangan web kelas X4 Multimedia SMK Kristen Salatiga. Penelitian ini menggunakan desain penelitian One-Shot Case Study. Subyek yang diteliti adalah siswa kelas X4 Multimedia SMK Kristen Salatiga. Pengumpulan data berupa wawancara, lembar pengamatan (observasi), aktivitas belajar siswa serta instrument tes untuk mengukur hasil belajar setiap pertemuan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran kooperatif tipe TGT efektif dan mampu meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Hal tersebut dilihat dari adanya peningkatan hasil belajar siswa pada saat siswa belum melakukan treatment/perlakuan dengan rata-rata sebesar 65,20% dan meningkat menjadi 83,75% setelah mendapatkan treatment/perlakuan dengan menggunakan metode TGT. Aktifitas belajar siswa selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT mengalami peningkatan. Pada pertemuan I jumlah siswa yang mendapat kriteria Baik yaitu 15%, sedangkan pada pertemuan II meningkat menjadi 90%. Kata Kunci: Pembelajaran Kooperatif, Team Game Tournament, Web Interaktif Abstract The aim of this study is to answer a question, does the implementation of TGT mode in cooperative learning model can increase the students learning result and activity in web design of X4 class of multimedia in SMK Kristen Salatiga. This research use one shot case study research design. The subject is students of X4 class of multimedia in SMK Kristen Salatiga. In collecting the data this study use interview, observation, students learning activity and also test instrument to measure the learning result in each meeting. The result of the study shows the TGT mode in cooperative learning model is effective with using interactive web of and it can increase students activeness and achievement of X4 in design web in SMK Kristen Salatiga. That can be shown by the increasing of students learning result when they are not to do the treatment with average 65,20 than increase to 83,75 after do the treatment with using TGT mode. The students learning activities during learning process by using cooperative learning with TGT model were increased. At the first meeting the number of students who get a good criteria is 15%, whereas at the second meeting increased into 90%. Keywords: Cooperative Learning, Team Game Tournament, Interactive Web 1 Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi dan Komputer, Universitas Kristen Satya Wacana 2 Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Program Studi Teknologi Informatika, Universitas Kristen Satya Wacana 5

7 1. Pendahuluan Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan paling pokok. Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan terutama ditentukan oleh proses belajar mengajar yang dialami siswa. Siswa yang belajar akan mengalami perubahan, baik dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap. Peningkatan kualitas mutu pendidikan dan pengembangan proses pembelajaran merupakan masalah yang selalu menuntut perhatian. Perbedaan tingkat serap antara siswa yang satu dengan yang lainnya terhadap materi pembelajaran menuntut seorang guru melakukan inovasi dalam pembelajaran sehingga tidak sekedar menyajikan materi, tetapi juga perlu menggunakan metode yang sesuai, disukai dan mempermudah pemahaman siswa. Bersumber dari hasil observasi yang dilakukan di SMK Kristen Salatiga, banyak siswa yang kesulitan dalam memahami materi pengembangan web yang sedang dipelajari. Salah satu metode pembelajaran yang digunakan oleh guru Pengembangan Web saat mengajar di kelas adalah metode ceramah disertai mencatat. Guru masih menggunakan papan tulis sebagai media mencatat dan buku sebagai panduan mengajar. Hasil wawancara dengan guru TIK SMK Kristen Salatiga, disebutkan bahwa penugasan yang diberikan guru saat mengajar juga tidak dikerjakan dengan baik. Tugas yang seharusnya dikerjakan di rumah juga sering kali diabaikan oleh siswa, karena kondisi siswa yang tidak memiliki media sebagai alasannya. Kondisi ini mempengaruhi hasil belajar, aktivitas belajar dan motivasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran. Peran guru yang belum memanfaatkan pembelajaran secara maksimal serta belum mendapatkan strategi pembelajaran dengan baik akan berpengaruh pada kurangnya potensi siswa untuk belajar mandiri, siswa hanya menjadi objek pembelajaran. Evaluasi materi yang diajarkan hanya menyentuh aspek kognitif, dengan tes sebagai alat evaluasi, prestasi siswa kurang optimal dan pola interaksi searah. Hal tersebut berdampak pada hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari masih ada beberapa siswa yang mendapatkan nilai dibawah kriteria ketuntasan minimal. Kondisi tersebut ditunjukkan pada nilai rata-rata ulangan harian pelajaran pengembangan web yaitu dengan nilai ketuntasan minimal yang ditetapkan yaitu 7.5 maka siswa yang mencapai nilai ketuntasan hanya sebesar 45%. Perlu ada inovasi dalam meningkatkan strategi pembelajaran dengan menggunakan penerapan model pembelajaran kooperatif metode Teams Games Tournament (TGT) sebagai pendukung peningkatan pembelajaran, untuk dapat meningkatkan pemahaman terhadap materi juga meningkatkan interaksi sosial siswa, karena pembelajaran seolah-olah seperti permainan dan perlombaan. Sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya pada mata pelajaran Pengembangan Web. 6

8 Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif metode Teams Games Turnament (TGT) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa kelas X4 Multimedia mata pelajaran pengembangan web di SMK Kristen Salatiga. Manfaat dari penelitian ini agar guru mampu meningkatkan strategi pembelajaran untuk menemukan dan mengembangkan wawasan serta meningkatkan kemampuan kreatif siswa saat proses belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung dengan metode pembelajaran TGT. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah pelaksanaan pengajaran pengembangan web dengan metode kooperatif tipe TGT pada siswa kelas X4 Multimedia SMK Kristen Salatiga. 2. Kajian Pustaka Penelitian dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dalam materi Pokok Logaritma guna meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik kelas X A MAN Semarang 2 Semester Gasal Tahun Pelajaran Menyatakan bahwa ada peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik dalam mengikuti pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT [1]. Penelitian dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Team Games Tournament) TGT Terhadap Motivasi Siswa Mengikuti Pembelajaran Bolavoli di Kelas X SMAN 1 Panggul Kabupaten Trenggalek. Menyatakan bahwa motivasi belajar siswa kelas X SMAN 1 Panggul dalam mengikuti pembelajaran bolavoli setelah diterapkan model pembelajaran TGT menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada motivasi belajar siswa pada kelas kontrol dan respon terhadap penerapan model TGT di kelas X SMAN 1 Panggul dalam mengikuti pembelajaran bolavoli adalah setuju [2]. Sementara itu, penerapan pembelajaran berbasis web sudah banyak diterapkan dalam pembelajaran. Terbukti dalam penelitian lain, menemukan bahwa pemanfaatan media web memberikan kesempatan bagi pembelajar untuk memegang kendali pada setiap pembelajaran dan web sudah sangat fleksibilitas atau dapat diakses dimana dan kapan saja [3]. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode pembelajaran e-learning berbasis web, terlihat adanya pengaruh yang cukup signifikan terhadap hasil belajar siswa untuk memotivasi siswa dalam belajar, semangat untuk mencari dan menemukan, berpikir kritis dan logis [4]. Pembelajaran yang melibatkan siswa aktif adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan suatu 7

9 cara pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus dirancang untuk memberikan dorongan kepada siswa agar bekerja sama selama proses pembelajaran serta dapat meningkatkan belajar siswa lebih baik [5]. Aspekaspek pada pembelajaran kooperatif meliputi, tujuan, level kooperatif, pola interaksi dan evaluasi. Aspek tersebut sangat berpengaruh bagi kesuksesan dari pembelajaran kooperatif [6]. Salah satu model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan dan melibatkan aktivitas siswa untuk berperan aktif adalah model pembelajaran tipe TGT ( Teams Games Tournament). Model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah pola interaksi siswa dengan guru di dalam kelas yang menyangkut strategi, tipe, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas [7]. Tujuan belajar kooperatif adalah untuk memberikan siswa pengetahuan, konsep, kemampuan dan pemahaman yang mereka butuhkan serta mampu memberikan kontribusi. Pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari lima langkah tahapan, yaitu tahap penyajian kelas (class presentation), belajar dalam kelompok (teams), permainan (games), pertandingan (tournament), dan penghargaan (team recognition) [8]. Kelebihan metode kooperatif TGT : (1) Lebih meningkatkan pencurahan waktu untuk tugas, (2) Mengedepankan penerimaan terhadap perbedaan individu, (3) Dengan waktu yang sedikit dapat menguasai materi secara mendalam, (4) Proses belajar mengajar berlangsung dengan keaktifan dari siswa, (5) Mendidik siswa untuk berlatih bersosialisasi dengan orang lain, (6) Motivasi belajar lebih tinggi, (7) Hasil belajar lebih baik, (8) Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi [9]. Langkah-langkah dalam pembelajaran metode TGT adalah : (1) Penyajian kelas, yang disampaikan guru pada awal pembelajaran berupa materi. (2) Team, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang dipilih guru secara heterogen. (3) Game, berupa media interaktif yang dilakukan secara bertahap oleh masingmasing kelompok. (4) Turnamen, struktur dimana game berlangsung. (5) Rekognisi Team, pemberian penghargaan [8]. 3. Metode Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, metode kualititatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah dimana hasil penelitian ini lebih menekankan pada makna daripada generalisasi [10]. Jenis penelitian dalam penelitian ini yaitu One-Shot Case Study yaitu dengan desain ini terdapat suatu kelompok diberi treatment/perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya tentang perilaku berkarakter siswa selama proses pembelajaran[10]. Subyek penelitian adalah siswa kelas X4 Multimedia di SMK Kristen Salatiga yang berjumlah 22 siswa. Data-data dikumpulkan berupa data nilai 8

10 siswa (post test). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi, wawancara, dokumentasi dan test. Penelitian ini dilaksanakan dengan beberapa langkah, yaitu : (1) Merumuskan masalah penelitian, (2) Menentukan konsep dan hipotesa serta menggali kepustakaan, (3) Pengambilan sampel, (4) Pembuatan angket, (5) Pekerjaan lapangan, (6) Analisa menggunakan TGT sebagai metode pembelajaran dan Penulisan laporan Tabel 1.Tahapan Penelitian No Tahapan Penelitian Keterangan 1 2 Tahap Awal Tahap Pelaksanaan - Merumuskan masalah penelitian - Menentukan konsep dan hipotesa serta menggali kepustakaan - Pengambilan sampel - Pembuatan angket - Pekerjaan Lapangan 3 Tahap Akhir - Analisa menggunakan TGT sebagai metode pembelajaran - Penulisan Laporan Tahap awal yang dilakukan adalah melakukan identifikasi dan mengumpulkan data-data yang dibutuhkan. Pada tahap ini metode yang dilakukan yaitu wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan dengan guru di SMK Kristen Salatiga pengampu mata pelajaran Pengembangan Web. Data yang dihasilkan bahwa siswa tidak begitu antusias dengan mata pelajaran ini, siswa cenderung tidak memperhatikan ketika guru mengajar di depan kelas. Ini disebabkan mata pelajaran Pengembangan Web masih sulit dipelajari siswa. Tahap pelaksanaan adalah mengambil sampel di SMK Kristen Salatiga, kelas X-4 Multimedia. Adanya pertimbangan mengambil sampel di kelas X 4 karena tujuan penelitian ini adalah penerapan pembelajaran menggunakan media interaktif (web interaktif) dan kelas ini merupakan kelas yang dikhususkan mempelajari pengembangan web. Metode yang digunakan pada penerapan ini adalah metode pembelajaran TGT. Tahap akhir yaitu menganalisa pembelajaran menggunakan TGT. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melakukan strategi pembelajaran dengan menggunakan metode TGT. Hasil dari pembelajaran ini akan dilihat apakah terdapat peningkatan strategi dan capaian belajar dengan lebih baik. Langkah selanjutnya mengolah skor hasil pembelajaran untuk diambil kesimpulan. Pembuatan laporan penelitian dibuat berdasarkan hasil yang diperoleh selama penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : (1) Wawancara, digunakan untuk menunjang kegiatan yang bertujuan untuk 9

11 mendapatkan informasi tentang kesulitan yang dialami guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. (2) Observasi, digunakan untuk mengamati perilaku dan respons siswa terhadap perlakuan yang diberikan oleh guru. Metode yang digunakan guru saat mengajar, materi yang disampaikan guru, kondisi kelas, proses belajar mengajar dan interaksi antara guru dan siswa. (3) Tes, yaitu cara yang dapat dipergunakan atau prosedur yang perlu ditempuh dalam rangka pengukuran, dan penilaian dibidang pendidikan yang berbentuk pemberian tugas, serangkaian tugas (baik berupa pertanyaan yang harus dijawab atau perintah yang harus dikerjakan) sehingga dari data tersebut dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif yaitu dengan menganalisis data secara kualitatif yang dimulai dengan menelaah data yang diperoleh dari berbagai sumber atau informasi, baik melalui wawancara maupun dokumentasi. Data tersebut terlebih dahulu dibaca, dipelajari, ditelaah, kemudian dianalisis dan dapat ditarik kesimpulan. 4. Hasil dan Pembahasan Dari metode kooperatif tipe TGT yang sudah dilakukan di kelas X4 Multimedia SMK Kristen Salatiga, dalam penilaian hasil belajar siswa agar proses pembelajaran dapat berhasil dengan baik, guru harus mampu mengkondisikan kegiatan belajar secara efektif. Upaya yang dilakukan untuk mewujudkan kondisi pembelajaran yang efektif dapat didukung dengan melakukan kegiatan pembelajaran yang mampu menumbuhkan kesiapan siswa belajar di kelas. Siswa diberikan materi terlebih dahulu kemudian dilakukan pre-test selama 30 menit. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan awal sebelum siswa diberi materi dengan metode TGT. Dalam penelitian ini tidak digunakan kelas kontrol sebagai pembanding, namun ingin menguji keefektifan penerapan model pembelajaran TGT tersebut, dengan membandingkan nilai dengan mengamati proses pembelajaran selama di kelas. Proses pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT dimulai dengan beberapa tahapan. Tahap pertama adalah pengenalan, pada tahap pengenalan, guru membuka pelajaran dengan salam, siswa menjawab dengan serempak. Guru memberikan apersepsi materi tentang memahami struktur dasar HTML. Setelah melakukan apersepsi, guru menjelaskan model pembelajaran yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dimana peserta didik harus saling bekerja sama dengan tim dalam membahas lembar kegiatan guna meningkatkan nilai tim pada saat kuis dan game sehingga mendapat predikat/penghargaan sesuai dengan hasil yang akan diraih masing-masing kelompok. Guru kemudian menjelaskan secara singkat mengenai materi pelajaran. Setelah itu guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Terdapat 22 siswa di kelas X4 Multimedia SMK Kristen Salatiga dan guru membagi siswa menjadi 4 kelompok, pembagian kelompok 10

12 dilakukan oleh guru supaya kelompok yang dihasilkan heterogen dengan jumlah siswa sebanyak 4. Dalam setiap kelompok terdapat siswa yang mempunyai tingkat kemampuan akademis tinggi, sedang dan rendah. Tahap kedua adalah belajar team. Setelah seluruh siswa mengelompok, guru menjelaskan cara kerja dan tanggung jawab masing-masing siswa dalam kelompok. Guru membagi lembar materi/modul kepada tiap kelompok untuk dipelajari bersama. Siswa saling berdiskusi dan berusaha memahami dan saling bertanya dengan teman satu kelompoknya. Suasana kelas kondusif dan berjalan dengan baik. Guru berusaha memberikan pengarahan dan berperan sebagai fasilitator dalam proses belajar mengajar ini. Guru aktif memberikan pengarahan kepada siswa yang belum paham dan berkeliling memantau kerja kelompok. Setiap satu kelompok sudah disediakan satu komputer untuk mendukung pembelajaran. Selama belajar dalam tim, tugas para anggota tim yaitu menguasai materi yang telah disampaikan guru dalam presentasi kelas dan membantu anggota lainnya untuk menguasai materi tersebut. Setiap tim mempunyai lembar kegiatan yang dapat mereka gunakan untuk melatih kemampuan selama proses pembelajaran. Tahap ketiga adalah turnamen. Turnamen merupakan struktur bagaimana dilaksanakannya permainan. Terdapat 4 meja turnamen dimana tersedia 1 komputer disetiap masing-masing meja turnamen dan digunakan untuk melakukan game antar kelompok. Pada pelaksanaan turnamen, guru sudah menyediakan media interaktif dalam hal ini web interaktif, Sebelum memulai turnamen, siswa yang memiliki kemampuan setara duduk bersama dalam satu meja turnamen. Guru menempatkan siswa yang berkemampuan akademik rendah untuk memulai turnamen dengan mengerjakan soal pertama. Terdapat 10 soal untuk dikerjakan dalam turnamen ini. Apabila siswa dalam urutan pertama bisa mengerjakan soal dengan baik, maka tim akan mendapatkan 10 point. Jika siswa tidak bisa mengerjakan soal, maka tim tidak mendapatkan point. Siswa dalam satu tim yang bisa menyelesaikan soal, akan dilanjutkan dengan siswa diurutan berikutnya untuk menyelesaikan soal kedua dan seterusnya hingga soal berhasil diselesaikan. Apabila ada siswa yang tidak bisa mengerjakan soal, teman satu tim berhak membantu, tetapi tidak bisa menggantikan posisi siswa untuk menyelesaikan soal tersebut jika itu bukan bagiannya. Teman satu tim hanya bertugas memberikan masukan. Tahap terakhir adalah rekognisi team. Setelah semua soal game terjawab, masing-masing tim akan mendapatkan penghargaan apabila skor rata-rata setiap tim mencapai kriteria tertentu. Tim mendapatkan julukan Good Team jika nilai kelompok < 60, julukan Great Team jika 60 nilai kelompok < 80, dan Super Team jika nilai kelompok 90. Setelah mendapatkan hasil rata-rata dari masing-masing tim, guru memberikan evaluasi dan meminta seluruh tim untuk memberikan kesimpulan tentang proses pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif TGT. Meskipun seluruh siswa terlihat lelah setelah turnamen berlangsung, tapi mereka sangat berantusias 11

13 mengikuti dan mengerjakan setiap sesi game saat berlangsung hingga game berakhir. Proses yang terjadi pada tahapan TGT seperti yang sudah dijelaskan di atas dapat ditunjukan pada Gambar 1. Gambar 1. Penempatan siswa pada meja tournament TEAM A Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 TEAM B Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 (Rendah) (Sedang) (Sedang) (Tinggi) (Rendah) (Sedang) (Sedang) (Tinggi) MEJA TURNAMENT 1 MEJA TURNAMENT 3 MEJA TURNAMENT 2 MEJA TURNAMENT 4 Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 (Rendah) (Sedang) (Sedang) (Tinggi) (Rendah) (Sedang) (Sedang) (Tinggi) TEAM C TEAM D Setelah menyiapkan strategi TGT untuk diimplementasikan pada siswa Kelas X4, maka perlu dilihat keadaan awal sebelum dilakukan treatment/perlakuan dan setelah dilakukan treatment/perlakuan (menggunakan TGT). Aspek yang dilihat dari siswa pada pengukuran capaian pembelajaran serta keadaannya dalam setiap kondisi dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Aspek yang diamati pada setiap pembelajaran No Aspek yang diamati dari siswa Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III 1 Siswa mendapatkan tujuan pembelajaran - - V di awal pembelajaran 2 Siswa termotivasi dalam proses belajar - - V mengajar 3 Tanya jawab dalam proses belajar - - V mengajar 4 Siswa dibagi dalam kelompok heterogen - - V 5 Merumuskan masalah bersama dengan - - V kelompok 6 Kesempatan siswa bertanya dan - V V menjawab pertanyaan baik kepada guru maupun sesama siswa 7 Siswa mendapatkan evaluasi dalam - V V 12

14 pembelajaran 8 Siswa mampu menarik kesimpulan - V V 9 Adanya dorongan dan kemauan belajar - V V 10 Keinginan untuk berhasil dalam V V V pembelajaran 11 Siswa memperhatikan arahan dari guru - V V 12 Siswa mampu menarik kesimpulan - - V Selama proses belajar mengajar dilakukan pengamatan terhadap jalannya pelajaran yang mencakup aktivitas belajar siswa dan motivasi belajar siswa. Hasil observasi yang dilakukan pada pertemuan kedua sebelum dilakukan treatment/perlakuan menunjukkan bahwa siswa belum cukup terampil dalam diskusi kelompok sehingga siswa kurang aktif pada saat proses belajar mengajar. Dari aktivitas belajar siswa, siswa kurang serius dalam memperhatikan guru dalam bertanya, siswa belum banyak berpartisipasi dalam diskusi kelompok dan masih rendahnya kerjasama dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Dari motivasi belajar siswa masih ada siswa yang malas dan rasa ingin tahu siswa masih rendah dalam belajar. Siswa masih jarang bertanya dengan teman sekelompoknya. Data analisis aktivitas belajar pada pertemuan I sebelum diterapkan treatment/perlakuan dalam proses belajar mengajar yang diukur dengan menggunakan lembar observasi yang diberikan guru adalah sebagai berikut: Tabel 3. Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Sebelum Menggunakan Metode TGT No Keaktifan Siswa Jumlah Siswa Persentase (%) 1 Kurang % 2 Cukup 5 25 % 3 Baik 3 15% Jumlah % Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat 20 siswa yang hadir, sebanyak 60 % siswa dalam aktivitas belajar mendapat kriteria kurang, 25 % siswa mendapat kriteria cukup dalam melakukan sosialisasi dalam berkelompok dan 15 % siswa sudah baik dalam aspek keaktifan di kelas, baik dalam melakukan proses belajar mengajar dan memperhatikan guru. Pada pertemuan kedua saat dilakukan treatment/perlakuan, proses belajar mengajar berjalan lancar dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya. Sebagian besar siswa sudah terlibat langsung dengan pembelajaran kooperatif selama proses pembelajaran. Siswa sudah banyak memberikan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dari guru. Siswa lebih aktif dalam berdiskusi dalam kelompoknya. Dari segi motivasi belajar siswa lebih berantusias dalam mengikuti pembelajaran. Data analisis aktivitas belajar pada pertemuan II setelah diterapkan treatment/perlakuan dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif 13

15 TGT dalam proses belajar mengajar yang diukur dengan menggunakan lembar observasi yang diberikan guru adalah sebagai berikut: Tabel 4. Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Menggunakan Metode TGT No Keaktifan Siswa Jumlah Siswa Persentase (%) 1 Kurang Cukup 2 10 % 3 Baik 18 90% Jumlah % Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan signifikan terhadap aspek keaktifan siswa, sebanyak 90 % siswa sudah cukup terampil dalam proses belajar mengajar di kelas serta tanya jawab dan cara bersosialisasi dalam berkelompok juga mengalami peningkatan dibandingkan dengan saat sebelum dilakukan treatment/perlakuan. 10% dikategori cukup dan tidak ada siswa yang berada di kategori kurang. Karena proses belajar mengajar sudah lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran di pertemuan sebelumnya. Tabel 5. Desain pembelajaran dengan menggunakan TGT pada siklus II [8] Tahapan yang dilakukan 1. Guru mengadakan appersepsi atau menjelaskan materi pembelajaran dan tujuan yang akan dicapai 2. Guru memberikan evaluasi dengan memberikan soal kepada siswa secara individu dan bersama-sama dengan siswa melakukan Tanya jawab 3. Guru membagi siswa menjadi 4 tim belajar, setiap tim belajar beranggotakan 4-5 siswa yang terdiri dari siswa pandai, sedang dan kurang. Kemampuan siswa ini berdasarkan nilai kognitif, afektif dan psikomotorik serta informasi tentang kemampuan siswa dari skor rata-rata nilai pada tes sebelumnya. Siswa diurutkan berdasarkan ranking dari yang berkemampuan tinggi ke kemampuan rendah 4. Mengadakan turnamen game. Guru memberikan lembar kegiatan siswa berupa media interaktif untuk dijawab bersama dengan kelompok sesuai dengan urutan yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Apabila ada dari anggota kelompok yang tidak mengerti dengan tugas yang diberikan, maka anggota kelompok yang lain bertanggung jawab untuk memberikan jawaban atau menjelaskannya 5. Skor yang diperoleh peserta dalam permainan ini dicatat pada lembar pencatatan skor 6. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang skornya paling tinggi Berdasarkan evaluasi pembelajaran siswa setelah penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT, dapat diketahui pada tabel dibawah ini. 14

16 Tabel 6. Hasil belajar siswa dengan menggunakan metode kooperatif tipe TGT NO KODE TEAM KKM SKOR SISWA KETERANGAN 1 TEAM A Great Team 2 TEAM B Super Team 3 TEAM C Great Team 4 TEAM D Great Team Terjadinya peningkatan hasil belajar siswa tidak terlepas dari aktivitas siswa dan peran guru, guru dengan siswa maupun siswa dengan guru sudah bisa kooperatif. Pada pembelajaran ini siswa sudah semakin mengerti dan terbiasa dengan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif metode TGT. Analisis data tentang nilai siswa menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar setelah tindakan. Dari analisis data tentang hasil belajar siswa melalui evaluasi pembelajaran sebelum dilakukan treatment/perlakuan jumlah siswa yang tuntas hanya 40% dan siswa yang tidak tuntas mencapai 60% dengan nilai rata-rata 65,2. Sedangkan dengan dilakukannya treatment menggunakan metode pembelajaran TGT, rata-rata nilai mencapai 83,75%. Dari data tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa meningkat sebesar 18,55%. Aktifitas belajar siswa selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT mengalami peningkatan. Pada pertemuan I jumlah siswa yang mendapat kriteria Baik yaitu 15%, sedangkan pada pertemuan II meningkat menjadi 90%. 5. Simpulan Hasil penerapan metode kooperatif tipe TGT terbukti dapat meningkatkan aktivitas siswa. Dalam proses pembelajaran yang terjadi, siswa juga menjadi lebih aktif. Selain itu metode kooperatif tipe TGT membantu dalam penyampaian materi di kelas. Nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan signifikan yaitu sebesar 18,55%. Nilai rata-rata pada saat sebelum dilakukan treatment/perlakuan adalah 65,2%, kemudian pada saat setelah menggunakan TGT meningkat menjadi 83,75%. Nilai siswa yang tuntas KKM juga meningkat signifikan. Sebelum dilakukan treatment, nilai siswa yang tuntas KKM sebanyak 4 (40%). Sementara pada saat setelah dilakukan treatment, nilai siswa yang tuntas KKM sebanyak 10 (100%). Aktifitas belajar siswa selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT mengalami peningkatan. Pada pertemuan I jumlah siswa yang mendapat kriteria Baik yaitu 15%, sedangkan pada pertemuan II meningkat menjadi 90%. Adapun saran untuk penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT perlu ditindak lanjuti tidak hanya pada materi pengembangan web, tetapi juga pada materi lain. Diharapkan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini agar dapat terus diperbaiki dalam pelaksanaannya dan dapat 15

17 dikembangkan dan dapat meningkatkan minat belajar siswa maupun aktivitas guru. 6. Daftar pustaka [1] Atik Liulin Nuha, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) Dalam Materi Pokok Logaritma Guna Meningkatkan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X A MAN Semarang 2 Semester Gasal Tahun Pelajaran Skripsi, Program studi Pendidikan Islam Ilmu Pendidikan Matematika Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, [2] Dian Riski Nugroho, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Team Games Tournament) TGT Terhadap Motivasi Siswa Mengikuti Pembelajaran Bolavoli di Kelas X SMAN 1 Panggul Kabupaten Trenggalek, Skripsi, Jurusan Pendidikan Olahraga dan Rekreasi, Universitas Negeri Surabaya, 2011 [3] Tasri, L.U. (2011). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web.Jurnal MEDTEK, Wolume 3, Nomor 2, Oktober 2011 [4] Wijaya, M. (2012). Pengembangan Model Pembelajaran e-learning Berbasis Web dengan Prinsip e-pedagogy dalam Meningkatkan Hasil Belajar.Jurnal Pendidikan Panabur No.19/Tahun ke-11/desember 2012 [5] Isjoni, M.Si Pembelajaran Kooperatif (Meningkatkan KecerdasanKomunikasi antar Peserta Didik). Yogyakarta : Pustaka Pelajar. [6] Huda, Miftahul Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur, dan Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. [7] Ridhaazza Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT. Diperoleh 30 November 2012, dari [8] Slavin, E Robert Cooperative Learning (Teori, Riset dan Praktik). Bandung : Nusa Media. [9] Suarjana Model Pembelajaran Teams Games Tournament. Vol 3 No.1.Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (PTIK).hal 10. [10] Sugiyono : Metodologi Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 4 No. 1 Maret 2017, hal 39-44 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT Hj. Annisa NIP.

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT Upaya Meningkatkan Hasil... (Atika Wulansari) 2.393 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT IMPROVING MATHEMATIC LEARNING BY COOPERATIVE LEARNING

Lebih terperinci

Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding.

Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding. Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/scaffolding PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) TERHADAP PENINGKATAN KEAKTIFAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD Oleh: Restu Heri Suryana 1), Suhartono 2), Ngatman 3) FKIP, PGSD Universitas Sebelas

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : P 54 UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER POSITIF SISWA DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE KOOPERATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TRAVEL GAME DI SMP NEGERI 14 YOGYAKARTA Laela Sagita, M.Sc 1, Widi Asturi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 3, November 2015 PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG Sri Astuti

Lebih terperinci

Charlina Ribut Dwi Anggraini

Charlina Ribut Dwi Anggraini METODE PEMBELAJARAN TGT MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA SEBAGAI ALTERNATIF MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD NEGERI BEDIWETAN KECAMATAN BUNGKAL KABUPATEN PONOROGO Charlina

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN TAMAN 3 MADIUN

PENERAPAN MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN TAMAN 3 MADIUN PENERAPAN MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN TAMAN 3 MADIUN Fida Rahmantika Hadi fidarahma47@gmail.com FKIP UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh i PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI PROGRAM LINIER KELAS X TKJ-2 SMK NEGERI 6 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL

Lebih terperinci

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014 UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PADA

Lebih terperinci

pembelajaran pada mata pelajaran Mencatat Dikte yang ada di Permasalahan yang ada di dalam penelitian ini adalah apakah

pembelajaran pada mata pelajaran Mencatat Dikte yang ada di Permasalahan yang ada di dalam penelitian ini adalah apakah 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Observasi pendahuluan yang dilakukan di kelas X.3 Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar *) Pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015 UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015 PENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION PADA SISWA KELAS VIIIC TAMAN DEWASA IBU

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI POKOK BAHASAN KETENAGAKERJAAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI POKOK BAHASAN KETENAGAKERJAAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI POKOK BAHASAN KETENAGAKERJAAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Atik Kurniati Guru SMA Negeri 58 jakarta Abstract. This study is a description research

Lebih terperinci

Wendri, Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament Berbantu

Wendri, Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament Berbantu Wendri, Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament Berbantu 1 Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament Berbantu Media Ular Tangga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT Hartina Apriyati 1), H. Soegiyanto 2), MG. Dwiji Astuti 3) PGSD FKIP Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN TINGKAT PEMAHAMAN SISWA DALAM PELAJARAN EKONOMI SMA PADA ERA MEA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN TINGKAT PEMAHAMAN SISWA DALAM PELAJARAN EKONOMI SMA PADA ERA MEA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN TINGKAT PEMAHAMAN SISWA DALAM PELAJARAN EKONOMI SMA PADA ERA MEA Widyo Pramono Universitas Negeri Surabaya widyo@rocketmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengalamannya kepada siswa pada setiap mata pelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengalamannya kepada siswa pada setiap mata pelajaran. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang SMK Negeri 1 Salatiga merupakan salah satu sekolah kejuruan di Salatiga yang mempunyai banyak prestasi. Prestasi siswa tentu tidak mungkin diperoleh begitu saja

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran Kooperatif Menurut Suprijono, (2012:46) model pembelajaran yaitu pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi, dan memberi

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK Journal of Mechanical Engineering Education, Vol.1, No.2, Desember 2014 323 MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK Wisnu D. Yudianto 1, Kamin Sumardi 2, Ega

Lebih terperinci

MAKALAH SIMPOSIUM GURU 2015

MAKALAH SIMPOSIUM GURU 2015 MAKALAH SIMPOSIUM GURU 2015 UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA KELAS XI.IA-3 SMA N 9 SEMARANG PADA PEMBELAJARAN KIMIA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA NUMBER CARD Oleh : Wiwik Indah Kusumaningrum,

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH : SUCI SEKARWATI NIM F15111030 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pembelajaran Matematika Menurut isjoni (2010:11), pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat untuk siswa. Pembelajaran pada dasarnya

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) SISWA KELAS X1 SMA NEGERI 1 ANGSANA KABUPATEN TANAH BUMBU PROVINSI

Lebih terperinci

Seminar Nasional Fisika 2012 Jakarta, 9 Juni Intan Irawati. 1. Pendahuluan

Seminar Nasional Fisika 2012 Jakarta, 9 Juni Intan Irawati. 1. Pendahuluan PENERAPAN PEMBELAJARAN STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISION) PADA MATERI MEKANIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 MAN 15 JAKARTA Intan Irawati MAN 15 Jakarta Jl. Inayah No.24,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Model Pembelajaran TGT Ismail (2002:12) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran mengutamakan adanya kerja sama, yakni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Usaha untuk mencapai tujuan. yang melibatkan siswa aktif dalam proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Usaha untuk mencapai tujuan. yang melibatkan siswa aktif dalam proses pembelajaran. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan pelajaran yang wajib dipelajari siswa di Sekolah Dasar (SD). Secara umum tujuan pembelajaran IPS di SD menurut Permendiknas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Sehubungan dengan keberhasilan belajar, Slameto (1991: 62) berpendapat. bahwa ada 2 faktor yang mempengaruhi belajar siswa.

BAB II KAJIAN TEORI. Sehubungan dengan keberhasilan belajar, Slameto (1991: 62) berpendapat. bahwa ada 2 faktor yang mempengaruhi belajar siswa. BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses yang ditandai adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang lebih 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka Berkaitan dengan penelitian ini, peneliti akan menunjukkan beberapa hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang

Lebih terperinci

Perspektif Pendidikan dan Keguruan, Vol V, No. 10, Oktober 2014 ISSN

Perspektif Pendidikan dan Keguruan, Vol V, No. 10, Oktober 2014 ISSN PENGGUNAAN STRATEGI TEAMS GAMES TOURNAMEN (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI PADA POKOK BAHASAN PASAR KEUANGAN UNTUK SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 RUMBIO JAYA (The Use of Teams Games Tournamen

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM) Peningkatan Kualitas dan Hasil Belajar..(Andelson Memorata) 1 PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM) THE QUALITY AND RESULTS

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI SISWA KELAS V

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI SISWA KELAS V Penerapan Model Pembelajaran... (Ain Maigina) 1.899 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI SISWA KELAS V TGT IMPLEMENTATION TO IMPROVE 5TH GRADE STUDENTS

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMAN 1 BANGUN PURBA Pebriani *), Arcat 1), Lusi Eka Afri 2) 1&2) Program

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) Novita Sari, Hairida, Tulus Junanto Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP Universitas Tanjungpura,

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT(TEAMS GAMES TOURNAMENT) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT(TEAMS GAMES TOURNAMENT) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT(TEAMS GAMES TOURNAMENT) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Rizky

Lebih terperinci

Devi Yuniar 16, Hobri 17, Titik Sugiarti 18

Devi Yuniar 16, Hobri 17, Titik Sugiarti 18 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN AUTHENTIC ASSESSMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL DAN AKTIVITAS BELAJAR PADA MATERI LUAS PERMUKAAN PRISMA DAN LIMAS SISWA KELAS VIII

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (class action research). Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Noborejo 01 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga semester II tahun pelajaran 2012/2013 dengan subjek penelitian

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning) Cooperative learning atau pembelajaran kooperatif adalah suatu model

TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning) Cooperative learning atau pembelajaran kooperatif adalah suatu model II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning) Cooperative learning atau pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan

Lebih terperinci

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X1 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA YLPI P-MARPOYAN PEKANBARU (Applied

Lebih terperinci

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa Perbedaan Hasil Belajar Peserta Didik yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions dan Tipe Teams Games Tournament pada Konsep Ekosistem (Studi Eksperimen

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP Muhamad Firdaus Prodi Pendidikan Matematika, IKIP PGRI Pontianak, Jl. Ampera No. 8

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X.1 SMA NEGERI 2 LEMBAR DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) PADA PEMBELAJARAN TRIGONOMETRI TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Umum SDN Plumutan Penelitian ini dilaksanakan di SDN Plumutan Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang dengan subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X Kompetensi Keahlian 2 SMK Negeri 1 Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi permasalahan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Achmad Hasbi Ash Shiddiq. Program studi pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan 69 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Siklus I Kelas X ATPH dan X ATU Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha untuk mempersiapkan ataupun memperbaiki

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha untuk mempersiapkan ataupun memperbaiki I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha untuk mempersiapkan ataupun memperbaiki kualitas manusia agar mampu menghadapi tantangan hidup yang terjadi sesuai dengan perubahan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan 34 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan bentuk kajian reflektif yang dilakukan peneliti untuk tujuan perbaikan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENGUBAH PECAHAN. Hardini Setya Sukapti

PEMBELAJARAN MENGUBAH PECAHAN. Hardini Setya Sukapti Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SD Negeri 02 Rembun Siwalan Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

Putri Wahyu Kinanti 7, Joko Waluyo 8, Slamet Hariyadi 9

Putri Wahyu Kinanti 7, Joko Waluyo 8, Slamet Hariyadi 9 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN PERMAINAN TEKA TEKI SILANG (TTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI (POKOK BAHASAN EKOSISTEM DI SMP NEGERI 14 JEMBER

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran Matematika di SD Pengertian matematika menurut Glover (2006) yaitu Matematika merupakan suatu pelajaran mengenai angka-angka, pola-pola, dan bangun.

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 1 KOKOP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 1 KOKOP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 1 KOKOP Salma Drayatun 1 dan Ayu Rahmawati 2 1 SMP Negeri 1 Kokop Bangkalan,

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAM GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO I DUKUN MAGELANG

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAM GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO I DUKUN MAGELANG UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2 No 2, Juni 2014 MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAM GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO I DUKUN MAGELANG Saras Putri Utami

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS Setiawati, Benedictus Kusmanto Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

Lebih terperinci

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKAPESERTA DIDIK KELAS VIII.2 SMP NEGERI 21 PEKANBARU Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA ABSTRAK: El Indahnia Kamariyah Pendidikan Fisika FKIP, Universitas Islam Madura elindahniakamariyah@fkip.uim.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Peneliti menerapkan desain penelitian model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Peneliti menerapkan desain penelitian model 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research (CAR). Peneliti menerapkan desain penelitian model Kemmis

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SUB POKOK BAHASAN KELILING DAN LUAS BANGUN SEGITIGA DAN SEGI EMPAT SISWA KELAS VII D SMP

Lebih terperinci

Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar IPS Model Team Game Tournament SD Negeri 2 Kaligentong

Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar IPS Model Team Game Tournament SD Negeri 2 Kaligentong Wacana Akademika Volume 1 No 1 Tahun 2007 Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar IPS Model Team Game Tournament SD Negeri 2 Kaligentong Arga Ady Nattha¹ dan Nyoto Harjono², Program Studi Pendidikan Guru

Lebih terperinci

Kata kunci: Aktivitas, Hasil belajar Matematika, dan Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT) PENDAHULUAN

Kata kunci: Aktivitas, Hasil belajar Matematika, dan Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT) PENDAHULUAN ABSTRAK RINAWAHYUNI. Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Team Game Tournament (TGT) Pada siswa kelas VIII Putri SMP IT SyuhadaTahun ajaran 2014/2015. Skripsi. Fakultas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM DI KELAS III SD NEGERI DARAWATI JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM DI KELAS III SD NEGERI DARAWATI JURNAL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM DI KELAS III SD NEGERI DARAWATI JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA MATERI BANGUN RUANG BALOK DI KELAS VIII-B SMP NEGERI 4 MAGETAN Rara Tria Ajengsari S1 Pendidikan Matematika, Jurusan

Lebih terperinci

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran PE Premiere Educandum 7(1) 87 94 Juni 2017 Copyright 2017 PGSD Universitas PGRI Madiun P ISSN: 2088-550/E ISSN: 2528-517 Available at: http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/pe

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI MTS USB SAGULUNG BATAM

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI MTS USB SAGULUNG BATAM PYTHAGORAS; Vol. 3(2):40-45 ISSN 2301-5314 Oktober 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI MTS USB SAGULUNG BATAM Devi Haryani,

Lebih terperinci

Meina Noriyana Guru SMPN 3 Paringin, Kabupaten Tabalong

Meina Noriyana Guru SMPN 3 Paringin, Kabupaten Tabalong QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.4, No.1, April 2013, hlm. 79-84 79 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Lebih terperinci

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT PADA SISWA KELAS V SDN 07 SUMBERPUCUNG MALANG

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT PADA SISWA KELAS V SDN 07 SUMBERPUCUNG MALANG JURNAL ILMIAH MATEMATIKA DAN PEMBELAJARANNYA Volume 1 Nomor 1 (2015) ISSN: 2460-3481 PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT PADA SISWA KELAS V SDN 07 SUMBERPUCUNG

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD (Student Teams Achievement Division) PADA PEMBELAJARAN KUBUS DAN BALOK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII-B MTs. NEGERI 3 MATARAM TAHUN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi yang mempengaruhi siswa dalam mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan yang diharapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada penelitian ini diawali dengan perencanaan pembelajaran yang meliputi pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lebih terperinci

Rosdiani SMA Negeri I Sigli Jl. Banda Aceh-Medan, Tijue Kabupaten Pidie Abstrak

Rosdiani SMA Negeri I Sigli Jl. Banda Aceh-Medan, Tijue Kabupaten Pidie   Abstrak Jurnal Biologi Edukasi Edisi 12, Volume 6 Nomor 1, Juni 2014, hal 28-33 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI-IPA2 PADA

Lebih terperinci

Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar Matematika, dan kooperatif tipe Teams Games Tournament

Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar Matematika, dan kooperatif tipe Teams Games Tournament UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS VIIB SMP PGRI KASIHAN Exa Jati Purwani Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. didapatkan nilai rata-rata tes formatif materi pokok larutan elektrolit dan redoks kelas

1. PENDAHULUAN. didapatkan nilai rata-rata tes formatif materi pokok larutan elektrolit dan redoks kelas 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hasil wawancara dan observasi dengan guru kimia di SMA Negeri 4 Bandar Lampung didapatkan nilai rata-rata tes formatif materi pokok larutan elektrolit dan redoks kelas

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PROBING PROMPTING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 BANGKINANG BARAT TAHUN AJARAN 2011/2012

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) 50 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) Yunie Nurhazannah SMP Negeri 21 Pontianak E-mail: yunienurhazannah@gmail.com

Lebih terperinci

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTsN DANAU KERINCI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Lativa Dwi Desika 1, Mukhni

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasir Pengaraian ABSTRAK ABSTRACT

Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasir Pengaraian ABSTRAK ABSTRACT PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) BERBANTUAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI MIA SMA N 1 BANGUN PURBA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam Prestasi Almubtadi-IEN Bantul

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran Kooperatif Menurut E. Slavin (2008), pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, siswa dalam suatu kelas dijadikan

Lebih terperinci

PENERAPAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh MEYLISA EFRILIYANTI SARENGAT SITI RACHMAH SOFIANI

PENERAPAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh MEYLISA EFRILIYANTI SARENGAT SITI RACHMAH SOFIANI PENERAPAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL Oleh MEYLISA EFRILIYANTI SARENGAT SITI RACHMAH SOFIANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT Yusnidar Polem SMP Negeri 5 Gunungsitoli, kota Gunungsitoli Abstract: This research was conducted in SMP Negeri 5 Gunungsitoli.

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM PEMBELAJARAN IPS

PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM PEMBELAJARAN IPS 2.562 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 27 Tahun ke-5 2016 PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM PEMBELAJARAN IPS IMPROVING SOCIAL

Lebih terperinci

Journal of Mechanical Engineering Learning

Journal of Mechanical Engineering Learning JMEL 3 (1) (014) Journal of Mechanical Engineering Learning http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jmel STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENTS) DAN

Lebih terperinci

Harini SMPN 17 Surakarta

Harini SMPN 17 Surakarta UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DI KELAS IX D SMP NEGERI 17 SURAKARTA SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 JURNAL Oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. subjek dengan lingkungannya dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. subjek dengan lingkungannya dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses psikis yang berlangsung dalam interaksi antara subjek dengan lingkungannya dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengatahuan,

Lebih terperinci

ARTIKEL. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Nur Aeni Ratna Dewi

ARTIKEL. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Nur Aeni Ratna Dewi PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 SEMESTER 2 SEKOLAH DASAR NEGERI KALIGENTONG 01 TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu penelitian yang dilaksanakan dengan berkerjasama bersama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VIII E SMP N 2 Susukan semester I tahun ajaran 2012 / 2013 pada kompetensi dasar mendiskripsikan hubungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Pelaksanaan Tindakan 1.1.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VII F SMP N 2 Susukan semester 2 tahun ajaran 2013 / 2014 pada kompetensi dasar mendiskripsikan Potensi

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT ( TGT) PADA PEMBELAJARAN FISIKA SMA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT ( TGT) PADA PEMBELAJARAN FISIKA SMA Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 29 EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT ( TGT)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap manusia, karena

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap manusia, karena 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap manusia, karena pendidikan dapat mengembangkan potensi diri seseorang untuk mencapai kesejahteraan hidupnya.

Lebih terperinci

Rini Tri Irianingsih 47

Rini Tri Irianingsih 47 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, AND REVIEW (PQ4R) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X MAN MALANG II BATU Dwi Pudi Lestari 1

Lebih terperinci

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015 UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas. Ada beberapa ahli mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan yang berbeda, namun

Lebih terperinci

*

* PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA DI KELAS X SMA NEGERI 10 PEKANBARU Sulastri Sibarani

Lebih terperinci

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis... 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SUGESTIF MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN KEMUNINGSARI KIDUL 01 JEMBER (Improving the Fourth Grade Student's Writing Suggestive Narration

Lebih terperinci