NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN PERHIMPUNAN ADVOKAT INDONESIA NOMOR: B/4/II/2012 NOMOR: 001/PERADI-DPN/MOU/II/2012

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN PERHIMPUNAN ADVOKAT INDONESIA NOMOR: B/4/II/2012 NOMOR: 001/PERADI-DPN/MOU/II/2012"

Liani Lesmono
6 tahun lalu
Tontonan:

1 J J PERHIMPUNAN ADVUKAT INDONESIA NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN PERHIMPUNAN ADVOKAT INDONESIA NOMOR: B/4/II/2012 NOMOR: 001/PERADI-DPN/MOU/II/2012 TENTANG ;d KERJA SAMA PENDIDIKAN KHUSUS PROFESI ADVOKAT Pada hari ini, Sabtu tanggal Empat bulan Februari tahun Dua ribu dua belas, bertempat di Jakarta, kami yang bertanda tangan dibawah ini:, 3 1. INSPEKTUR JENDERAL POLISI Drs. MUDJI WALUYO, S.H., M.M., selaku Kepala Divisi Hukum Polri dalam hal ini bertindak dan untuk atas nama KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA (Polri), berdasarkan surat Perintah Kapolri Nomor: Sprin/211/11/2012 tanggal 3 Februari 2012 tentang Penunjukan dan Pendelegasian untuk Penandatanganan Nota Kesepahaman, berkedudukan di Jalan Trunojoyo Nomor 3. Kebayoran Baru, Jakarta 12110, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA Dr. OTTO HASIBUAN, S.H., M.M., dan HASANUDDIN NASUTION, S.H., selaku Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Dev^an Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PERHIMPUNAN ADVOKAT INDONESIA, berkedudukan di Gedung Grand Soho lantai 11 Jalan S Parman Kav Jakarta Barat, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

2 PIHAK PERTA?^A dan PIHAK KEDUA, yang selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK, terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut; a. bahwa PIHAK PERTAWIA adalah alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), penegakan hukum, memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri; b. bahwa PIHAK KEDUA adalah Organisasi Advokat Indonesia yang merupakan satu-satunya wadah profesi advokat yang dibentuk sesuai dengan Undang- Undang Advokat, yang berperan sebagai penegak hukum; dan c. bahwa berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat (selanjutnya disingkat UU Advokat ) untuk dapat diangkat sebagai Advokat seseorang harus mengikuti Pendidikan Khusus Profesi Advokat (selanjutnya disingkat PKPA ), Ujian Profesi Advokat dan Program magang. Dengan memperhatikan peraturan Perundang-undangan sebagai berikut; 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); dan 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4288). Berdasarkan hal-hal di atas, PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan kerja sama dalam rangka Pendidikan Khusus Profesi Advokat yang berkaitan dengan pelaksanaan profesi Advokat melalui Nota Kesepahaman, dengan menyatakan beberapa hal sebagai berikut; BAB I MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 1 Maksud Nota Kesepahaman ini adalah untuk menyelenggarakan pendidikan khusus profesi Advokat.

3 (2> Tujuan Nota Kesepahaman ini adalah untuk meningkatkan profesionalisme bidang bantuan hukum Polri khusus pendidikan profesi Advokat. BAB 11 RUANG LINGKUP Pasal 2 Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi; (1) Mekanisme, prosedur dan sistim pendidikan; dan (2) Perangkat pengajaran, standar kelayakan. BAB 111 PELAKSANAAN Bagian Kesatu Mekanisme, Prosedur dan Sistim Pendidikan Pasal 3 (1) PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk menyediakan sarana dan prasarana serta bertanggung jawab atas anggaran terselenggaranya PKPA bagi peserta didik. (2) PIHAK PERTAMA berhak untuk menerima Sertifikat PKPA yang akan diberikan kepada peserta PKPA. ; (3) PIHAK KEDUA berkewajiban untuk memberikan materi pelajaran dan pengajar yang mempunyai reputasi baik, berpengalaman dan mempunyai keahlian, mempunyai keahlian dibidang mata pelajaran yang diberikan kepada peserta PKPA. (4) PIHAK KEDUA menyusun jadwal pelaksanaan Program PKPA untuk diberikan kepada peserta didik PIHAK PERTAMA.

4 Pasal 4 PARA PIHAK secara bersama-sama membuat laporan akhir pelaksanaan PKPA yang telah dilaksanakan. Bagian Kedua PERANGKAT PENGAJARAN STANDAR KELAYAKAN Pasal 5 Pelaksanaan PKPA sebagaimana dimaksud dalam Nota Kesepahaman ini, harus memenuhi standar mutu dan kelayakan penyelenggaraan pendidikan yang baik. Selain memperhatikan kurikulum atau materi pendidikan dan tenaga pengajar, juga harus memperhatikan ketersediaan fasilitas dan sarana penyelenggaraan pendidikan yang memadai. PESERTA PKPA Pasal 6 PARA PIHAK menyetujui bahwa sesuai dengan Pasal 3 UU Advokat, calon peserta PKPA harus berlatar belakang Pendidikan Sarjana Hukum (S1) atau Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK). SERTIFIKAT Pasal 7 (1) Setiap peserta yang mengikuti PKPA dan memenuhi syarat kehadiran 80% (delapan puluh persen) dari jumlah kehadiran, akan diberikan sertifikat PKPA yang diterbitkan PIHAK KEDUA. (2) PIHAK KEDUA dapat membuat dan memberikan piagam penghargaan kepada peserta PKPA dan/atau kepada pemberi materi atau tenaga pengajar serta pelaksana sebagai tanda penghargaan setelah berpartisipasi dalam pelaksanaan PKPA yang diselenggarakannya.

5 (3) PIHAK PERTAMA akan mendistribusikan sertifikat PKPA yang diterbitkan oleh PIHAK KEDUA, kepada setiap peserta PKPA yang memenuhi ketentuan kehadiran sebagaimana diatur dalam Peraturan PKPA. BAB IV PEMBIAYAAN Pasal 8 Segala biaya yang timbul berkenaan dengan pelaksanaan PKPA ini dibebankan pada anggaran PIHAK PERTAMA yang bersumber dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Divkum Polri. BABV KETENTUAN LAIN Pasal 9 (1) Pelaksanaan Nota Kesepahaman ini didasarkan pada tugas pokok dan fungsi, serta kewenangan kelembagaan masing-masing pihak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Hal-hal yang belum diatur dalam Nota Kesepahaman ini akan diselesaikan oleh PARA PIHAK dengan musyawarah dan mufakat yang hasilnya akan dituangkan dalam bentuk perubahan (addendum) yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini. (3) Pelaksanaan Nota Kesepahaman ini dituangkan dalam Pedoman Kerja. JANGKA WAKTU Pasal 10 (1) Nota Kesepahaman ini berlaku untuk jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal ditandatangani. r - ' - ' (2) Nota Kesepahaman ini dapat diubah atau diperpanjang sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK, dengan terlebih dahulu dilakukan koordinasi selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum berakhir masa berlakunya Nota Kesepahaman ini.

6 6 (3) Nota Kesepahaman ini dapat diakhiri sebelum jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1> dengan ketentuan PIHAK yang bermaksud mengakhiri Nota Kesepahaman vjajib memberitahukan maksud tersebut secara tertulis kepada PIHAK lainnya. ' W BAB VI PENUTUP Pasal 11 Demikian Nota Kesepahaman ini, ditandatangani pada hari, tanggal, bulan dan tahun tersebut di atas, dibuat dalam rangkap 2 (dua), bermaterai cukup, mempunyai kekuatan hukum yang sama, dan dipegang oleh PARA PIHAK. TEM p ih ; ^ p e r t a m a, V i ^ ^ T t Q HASIBUAN. S.H.. M.M. '"-:s. _ > K e t u a u m u m Drf. MUDJI WALUYO, S.H.. M.M. ISPEKTUR JENDERAL POLISI D HASANUDDIN NASUTION. S.H. SEKRETARIS JENDERAL

dokumen-dokumen yang mirip

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

O ) NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 13 3 DENGAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA NOMOR: B /..^.../1/2012 NOMOR:.'^P./Um/PB/XX/2012 TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM PROFESI GURU