BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN. Data hasil belajar siswa diperoleh melalui pemberian Tes Hasil Belajar (THB)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN. Data hasil belajar siswa diperoleh melalui pemberian Tes Hasil Belajar (THB)"

Transkripsi

1 A. Hasil Penelitian 1. Hasil Belajar Siswa a. Tes Hasil Belajar BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN Data hasil belajar siswa diperoleh melalui pemberian Tes Hasil Belajar (THB) yang berjumlah 25 butir soal dalam bentuk pilihan ganda. THB diberikan sebelum model pembelajaran kooperatif pendekatan NHT diterapkan yaitu dalam bentuk pretest dan kemudian akan diberikan setelah model pembelajaran kooperatif pendekatan NHT diterapkan yaitu dalam bentuk posttest. Hasil belajar siswa yang sudah didapat kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus perhitungan pada Bab III dengan skor penilaian jika siswa menjawab benar nilainya 1 dan jika salah nilainya 0. Ketuntasan hasil belajar disesuaikan dengan Standar Ketuntasan Minimal (SKM) Depdiknas (2003) dalam Kunu (2013) yakni siswa dikatakan tuntas apabila mencapai nilai minimum 75 dan sesuai dengan sekolah tempat penelitian yaitu SMP Swasta Diakui Adhyaksa 2 Kupang adalah 70, sedangkan secara klasikal dikatakan tuntas apabila mencapai jumlah minimum 85 Data perhitungan hasil belajar siswa secara lengkap terdapat dalam Lampiran 14 sedangkan rekapitulasi hasil belajar siswa terdapat pada Tabel 4.1 dibawah ini. Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Pretest Dan Posttest SKM NO Nama siswa Nilai U1 Nilai U2 Gain SMP Swasta Diakui Adhyaksa 2 Kupang 70 Depdiknas 75

2 1 Adestiani Y T T 2 Adyanto Ndun T T 3 Adonia Liubaha T T 4 Aguanius Jezua T T 5 Chen Y. Look T T 6 Clara Belahia T T 7 Dona C. Mokola T T 8 FebridianaDinuth T T 9 Gofransisco T T 10 Helena Mailairu T T 11 Hezron Njukamb T T 12 Imelda Dosantos T T 13 Kevin Lumikis T T 14 Maria Berista T T 15 Marsel Ton T T 16 Mira Minata T T 17 Nobertus T T 18 Oktaviana Bani T T 19 Patris Arisanto T T 20 Tirsa Novita T T Jumlah Rata- rata 42,6 89,6 47 Peningkatan 47 Keterangan: UI : Pretest U2 : Posstest SKM : Standar Ketuntasan Minimal T : Tuntas TT : Tidak Tuntas Sumber: Data Olahan Peneliti Dari hasil analisis perhitungan hasil belajar siswa seperti yang terdapat pada Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa tertinggi adalah 96 yang diperoleh 4 orang siswa dan terendah adalah 80 yang diperoleh 1 orang siswa. Hal ini berarti semua siswa memperoleh nilai di atas SKM sekolah dan di atas SKM Depdiknas. Rerata ketuntasan siswa adalah 89,6 dan jika jumlah siswa yang tuntas menurut SKM Depdiknas dikonversikan ke dalam persamaan (3) akan diperoleh nilai ketuntasan klasikal 100%. Karena nilai 100% lebih besar dari acuan patokan yang ditetapkan oleh Depdiknas (2003) dalam Kunu (2013) yaitu 85%, maka kelas tersebut dikatakan tuntas setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif pendekatan NHT.

3 b. Kuis Selain menganalisis THB, pada penelitian ini pun dihitung nilai ekstra siswa (skor) secara individu dalam mengerjakan kuis untuk mengukur kemampuan pemahaman siswa terhadap materi yang telah disajikan dan dikerjakan dalam kelompok. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan peneliti sebanyak dua kali pertemuan, sehingga terdapat kuis 01 dan kuis 02 (Lampiran 6 dan 9 ). Nilai kuis dari masing-masing siswa akan membantu dalam nilai kelompok untuk mendapatkan kategori kelompok. Perhitungan skor peningkatan hasil belajar kelompok memakai rentangan 0-30 (lihat penjelasan halaman 48) Rekapitulasi hasil kuis dapat dilihat pada lampiran 20 dan skor peningkatan siswa dalam mengerjakan kuis 01 dan 02 dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan 4.3 di bawah ini: skor peningktan siswa mengerjakan kuis 01 NK Ratarata Skor Kuis Nama Gain Skor 01 Siswa Awal Peningkatan Tim Mawar Agung Dona Super

4 Kamboja Matahari Anggrek Melati Patris Desti Tomy Hezron Gofran Marsel Mira Tirsa Okta Ado Imelda Adyanto Kevin Febridi Chenn Nobert Clara Patris Super 30 Super 30 Super Tabel 4.3 Skor Peningkatan Siswa dalam Mengerjakan Kuis 02 Rata- NK Nama Kuis Skor Kuis Gain 02 Rata Siswa 01 Peningkatan Mawar Agung Dona Patris Desti Tomy Hezrn Kamb Gofran Marsel Mira Tirsa Mataha Okta Ado Imelda Adya Kevin Anggr Febrid Chenn Nobert Melati Clara Patris Sumber : Data Olahan Peneliti Tim 17,5 Hebat 22,5 Hebat 22,5 Hebat 25 Super Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai kuis 01 dari setiap individu melampaui skor awal (skor pretest) dengan peningkatan antara Begitu pun pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai kuis 01 lebih besar dari nilai kuis 02 dengan peningkatan

5 antara Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing anggota kelompok mampu bekerja dengan baik dalam kelompok kooperatif. 2. Ketuntasan Indikator dan Sensitivitas Butir Soal Ketuntasan indikator dapat digunakan untuk mengetahui baik tidaknya perangkat pembelajaran. Ketuntasan indikator dianalisis berdasarkan nilai proporsional indikator. Jumlah indikator pembelajaran yang harus dicapai siswa pada penelitian ini setelah mengikuti proses pembelajaran pada materi pokok organisasi kehidupan adalah tiga (3) indikator. Indikator-indikator tersebut dikatakan tuntas jika nilai proporsinya (Pi) mencapai 0,75% menurut Depdiknas (2003) dalam Kunu (2013) untuk penilaian hasil belajar. Asumsi dasar dari sensitivitas butir soal adalah mengacu pada pretest dan posttest. Butir soal yang sensitif adalah butir soal yang dijawab benar oleh lebih banyak siswa sesudah pembelajaran dibandingkan dengan sebelum pembelajaran. Menurut Grounlund dalam Trianto (2009: 242) mengatakan bahwa butir soal yang sensitif terhadap efek pembelajaran adalah butir soal yang mempunyai nilai sensitivitas (S) 0,30. Untuk penelitian ini, nilai ketuntasan indikator yang dicapai setelah melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif pendekatan NHT dihitung dengan menggunakan persamaan (2), sedangkan nilai sensitivitas butir soal dihitung dengan menggunakan persamaan (4). Untuk mengetahui ketuntasan indikator dan sensitivitas butir soal dapat dilihat pada Tabel 4.4 sedangkan rinciannya dapat dilihat pada Lampiran 14 Tabel 4.2 Ketuntasan Indikator Hasil Belajar dan Sensitivitas Butir Soal. No Proporsi Proporsi Ketuntasan Indikator Soal butir soal indikator 0,75 S

6 U1 U2 1 Mendeskripsikan Keragaman tingkat sel pada sel hewan , ,85 0,85 T 5 0,6 2 Mendeskripsikan keragaman tingkat jaringan menurut sel sel penyusunnya ,85 0,8 5 0 T Mengaitkan hubungan antara sel, jaringan,organ dan sistem organ penyusun tubuh ,3 5 0,

7 25 5 0,6 Proporsi rata-rata 1 Keterangan: K = Ketuntasan Pi = Proporsi Indikator S = Sensitivitas Butir soal. Sumber: Data Olahan Peneliti Hasil analisis yang terdapat pada Tabel 4.4 menunjukkan proporsi rata-rata indikator adalah 1 atau 91% dan dinyatakan tuntas. Ini berarti tiga indikator dalam pembelajaran ini berhasil dicapai dengan baik. Sedangkan analisis sensitivitas butir soal menunjukkan bahwa soal THB yang disusun oleh peneliti mempunyai nilai sensitivitas (S). Ini berarti bahwa butir soal yang disusun oleh peneliti dapat digunakan karena mempunyai efek pembelajaran. Apabila nilai sensitivitasnya tidak mencapai 0,30, maka setiap soal yang digunakan tidak memiliki efek pembelajaran. 3. Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif pendekatan NHT pada materi pokok organisasi kehidupan diamati dengan menggunakan format aktivitas siswa yang dilakukan oleh dua orang pengamat. Rekapitulasi hasil aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif pendekatan NHT pada materi pokok organisasi kehidupan, seperti terdapat pada Tabel 4.5 berikut ini. Sedangkan data hasil pengamatan dapat dilihat pada Lampiran 16.

8 Tabel 4.5. Rekapitulasi Persentase Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam Kegiatan Pembelajaran Kooperatif Pendekatan NHT No Aspek yang diamati RPP 01 (%) PBM RPP 02 (%) Rata-rata (%) 1 Memperhatikan penjelasan guru 14,39 14,59 14,49 2 Berdiskusi dan mengejarkan LKS 14,85 14,45 14,65 3 Mempresentasikan hasil kerja kelompok 24,50 23,12 23,81 4 Mengajukan pertanyaan 14,08 13,87 13,97 5 Memberi respon/menjawab pertanyaanpertanyaan 23,58 22,25 22,91 yang diajukan 6 Menyimpulkan pelajaran 8,42 11,56 9,99 Jumlah Rerata Sumber: Data Olahan Peneliti 99,82 99,63 99,82 16,64 16,60 16,64 Berdasarkan data hasil analisis seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 4.5 diatas, dapat diketahui bahwa aktivitas siswa yang paling menonjol terjadi pada saat mempresentasekan hasil kerja kelompok yaitu 23,81%. Diikuti dengan dan memberi respon/menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan 22,91%, Berdiskusi dan mengerjakan LKS 14,65%, Memperhatikan penjelasan guru 14,49%, mengajukan pertanyaan 13,97%, dan Menyimpulkan pelajaran 9,99%. Data ini memperlihatkan bahwa kegiatan belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif pendekatan NHT dapat mengaktifkan peran aktif siswa secara langsung dalam memproses sendiri pengetahuannya. Data hasil observasi yang dilakukan oleh dua orang pengamat, tentunya memiliki perbedaan frekuensi penilaian yang diberikan terhadap aktivitas siswa selama pembelajaran. Dari nilai hasil pemberian kedua pengamat tersebut, dapat digunakan

9 untuk menghitung reliabilitas instrumen pengamatan yang digunakan, yang mana cara perhitungannya dikonversikan menurut persamaan (5). Reliabilitas instrumen aktivitas siswa dapat dilihat pada Tabel 4.6 dibawah ini. Sedangkan data hasil pengamatan dapat dilihat pada Lampiran 16. Tabel 4.6. Presentase Reliabilitas Instrumen Pengamatan Aktivitas Siswa Pengamatan terhadap aktivitas siswa Sumber : Data Olahan Peneliti Reliabilitas (%) Reliabilitas rata-rata (%) RPP 1 RPP 2 95,62 96,99 96,30 Dari Tabel 4.6 di atas dapat dilihat bahwa instrumen pengamatan aktivitas siswa yang digunakan adalah reliabel dengan tingkat reliabilitasnya (tingkat kepercayaannya) 96,30%. 4. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran dikatakan baik apabila guru mampu menerapkan setiap rencana pembelajaran yang telah disusun dalam RPP dan mengelola kelas dengan baik. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran di kelas dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif pendekatan NHT, diamati oleh dua orang pengamat menggunakan lembar pengamatan. Dari hasil perhitungan instrumen pengamatan aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran pendekatan NHT, diketahui bahwa skor rata-rata untuk masing-masing kategori pengamatan secara ringkas disajikan dalam Tabel 4.7 sedangkan rinciannya dapat dilihat pada Lampiran 18. Tabel 4.7 Penilaian Pengelolaan Pembelajaran Pendekatan NHT Skor tiap RPP No Aspek yang diamati RPP 01 RPP 02 Skor rata-rata Kategori 1 Pendahuluan 3,75 3,75 3,75 Baik 2 Kegiatan inti 3,33 3,39 3,36 Cukup Baik

10 3 Penutup 3,5 3,83 3,67 Baik 4 Pengelolaan waktu 3 3,5 3,25 Cukup Baik 5 Suasana kelas 3,75 3,75 3,75 Baik Skor rata-rata 3,55 Baik Sumber : Data Olahan Peneliti Hasil pengamatan ini menunjukkan bahwa secara umum kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran termasuk dalam kategori baik. Ini berarti bahwa guru mampu mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif pendekatan NHT pada materi pokok organisasi kehidupan. Pengamatan ini dilakukan oleh dua orang pengamat yaitu Ibu Siti Seminar, S.Pd, guru mata pelajaran Biologi dan Yakobus Lede. Dari nilai hasil pemberian kedua pengamat tersebut, dapat digunakan untuk menghitung reliabilitas instrumen pengamatan yang digunakan, yang mana cara perhitungannya dikonversikan menurut persamaan (5). Reliabilitas instrumen pengamatan aktivitas guru dalam mengelola model pembelajaran kooperatif pendekatan NHT dapat dilihat dalam Tabel 4.8 sedangkan rinciannya dapat dilihat pada Lampiran 18. Tabel 4.8 Reliabilitas Instrumen Pengamatan Kemampuan guru Reliabilitas tiap RPP (%) Reliabilitas rata-rata Pengamatan RPP 1 RPP 2 (%) terhadap guru 97,39 96,67 97,03 Sumber : Data Olahan Peneliti Dari Tabel 4.8 di atas dapat dilihat bahwa reliabilitas instrumen pengamatan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan model kooperatif pendekatan NHT untuk masing-masing RPP melebihi 75% artinya termasuk dalam instrumen baik atau reliabel (Borrich, 1994 dalam Trianto, 2009: 240). Hal ini berarti instrumen ini layak dipakai. 5. Kendala-Kendala yang Dihadapi Selama Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran

11 Berbagai kendala yang ditemukan dalam pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif melalui pendekatan NHT adalah sebagai berikut: a. Siswa tidak terbiasa melaksanakan kegiatan KBM dengan model pembelajaran kooperatif pendekatan NHT, sehingga pada saat proses pembelajaran berlangsung masih ada beberapa siswa yang belum berperan secara aktif. b. Siswa tidak terbiasa dengan berbagai macam tes yang diberikan guru seperti pretest, posttest, dan kuis yang diberikan setiap pertemuan. Ini menyebabkan siswa mengalami kesulitan dan kejenuhan. B. Pembahasan 1. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Analisis perhitungan hasil belajar siswa menunjukkan bahwa hasil belajar siswa tertinggi adalah 96 (5 orang) dan yang terendah adalah 80 (2 orang). Berdasarkan ketetapan DEPDIKNAS (2003) dalam Kunu (2013) yaitu siswa dikatakan tuntas belajar bila telah berhasil menyelesaikan sekurang-kurangnya 75% dari semua indikator hasil belajar yang dipelajari dan sesuai dengan ketetapan sekolah tempat penelitian yaitu SMP Swasta Diakui Adhyaksa 2 Kupang adalah 70%, sedangkan secara klasikal dikatakan tuntas apabila mencapai jumlah minimum 85%. Jadi semua siswa memperoleh nilai di atas Standar Ketuntasan Minimum (SKM) Depdiknas dan di bawah SKM sekolah sedangkan Rerata ketuntasan siswa adalah 89,6 dan ketuntasan klasikal 100%. Ketuntasan hasil belajar siswa di atas dikarenakan model pembelajaran kooperatif membuat siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks (Trianto, 2009: 56).

12 Selain itu, pembelajaran kooperatif mampu meningkatkan kemampuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain, dapat meningkatkan harga diri, dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar berpikir, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan. Jadi dengan belajar secara bersama-sama, siswa dapat saling membantu mengatasi setiap permasalahan yang ada di dalam kelompok belajar (Slavin dalam Sanjaya, 2011: 242). Kemudian dengan menggunakan pendekatan NHT, setiap siswa memiliki nomor masing-masing. Ini membuat siswa lebih meningkatkan tanggung jawab individu dalam diskusi kelompok karena guru dapat menunjuk siswa dengan nomor tertentu untuk menjawab pertanyaan yang diberikan. Jadi, berdasarkan hasil analisis perhitungan hasil belajar siswa di atas menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif pendekatan NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Ketuntasan Indikator dan Sensitivitas Butir Soal Hasil analisis yang terdapat pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa rata-rata proporsi indikator adalah 1 atau 91% dan dinyatakan tuntas. Hal ini berarti semua indikator yang digunakan oleh peneliti adalah baik. Nilai ketuntasannya adalah 91% berada di atas nilai Pi 70% menurut Depdiknas (2003) dalam Kunu (2013). Dengan demikian indikator hasil belajar ini dapat digunakan untuk materi pokok organisasi kehidupan. Menurut Gronlund (dalam Trianto, 2009: 242) bahwa butir soal yang sensitif terhadap efek pembelajaran adalah butir soal yang mempunyai nilai sensitivitas (S) 0,30. Hasil analisis pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa 25 butir soal yang digunakan sensitif, dengan rerata S-nya lebih besar dari S 0,30 menurut ketetapan Gronlund.

13 3. Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif pendekatan NHT pada materi pokok organisasi kehidupan. Siswa sangat aktif dan antusias dalam menerima pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan oleh dua orang pengamat yang diolah dalam bentuk hasil analisis data yang menunjukkan bahwa aktivitas yang paling menonjol adalah. mempresentasekan hasil kerja kelompok yaitu 23,81%. Di ikuti dengan dan memberi respon/menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan 22,91%, Berdiskusi dan mengerjakan LKS 14,65%, Memperhatikan penjelasan guru 14,49%, mengajukan pertanyaan 13,97%, dan Menyimpulkan pelajaran 9,99%. Data ini memperlihatkan bahwa kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif pendekatan NHT dapat mengaktifkan peran aktif siswa secara langsung dalam memproses sendiri pengetahuannya pada materi pokok organisasi kehidupan. 4. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif melalui pendekatan NHT Hasil pengamatan terhadap pengelolaan pembelajaran oleh guru dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif pendekatan NHT secara umum adalah baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan skor rata-rata yang diperoleh dari setiap kategori pengamatan adalah 3,51. Dari hasil analisis reliabilitas instrumen pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif pendekatan NHT menunjukkan bahwa reliabilitas RPP 01 adalah 97,39% dan RPP 02 adalah 96,67%. Rata-rata reliabilitas instrumen pengelolaan pembelajaran 97,03% terbukti reliabel dengan R 75% sehingga merupakan instrumen yang baik dan layak digunakan untuk mengambil data.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL 1. Pemahaman siswa adalah Penguasaan konsep yang diperoleh siswa setelah penerapan pertanyaan produktif pada pembelajaran kooperatif tipe STAD (Students

Lebih terperinci

Daftar Isi KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...

Daftar Isi KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... Daftar Isi ABSTRAK RIWAYAT HIDUP KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i iii vi ix xi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPA-KIMIA

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPA-KIMIA PERBANDINGAN EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPA-KIMIA Maria Aloisia Uron Leba 1 1 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Katolik Widya Mandira

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi. Oleh : RENELDIS PAULA SERAN No.

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi. Oleh : RENELDIS PAULA SERAN No. UJI EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MELALUI PENDEKATAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATERI POKOK SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK DIANA MANURUNG Guru SMPN 1 Patumbak Email : chairini.nurdin@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Tempat Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan di MA Hidayatullah Martapura yang beralamat di Jalan Pangeran Hidayatullah No. 1 Kelurahan Keraton Kecamatan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi. Oleh. PETRUS AGUNG RASIM No.

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi. Oleh. PETRUS AGUNG RASIM No. UJI EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MELALUI PENDEKATAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan UJI EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI POKOK EKOSISTEM MELALUI PENERAPAN THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 KUPANG TENGAH TAHUN AJARAN 2013/ 2014 SKRIPSI Diajukan Sebagai

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MELALUI PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MELALUI PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MELALUI PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VIII PADA MATERI POKOK SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. telah memenuhi kriteria valid. Hal ini berdasarkan pada hasil analisis data kevalidan RPP

BAB V PEMBAHASAN. telah memenuhi kriteria valid. Hal ini berdasarkan pada hasil analisis data kevalidan RPP BAB V PEMBAHASAN A. KEVALIDAN PERANGKAT PEMBELAJARAN 1. Kevalidan RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dikembangkan dalam penelitian ini telah memenuhi kriteria valid. Hal ini berdasarkan pada

Lebih terperinci

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Hasil penelitian tindakan kelas selama dua siklus terbagi dalam beberapa tahap, diantaranya adalah : (i) Kondisi awal sebelum pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas mengenai hasil pelaksanaan penelitian, perbandingan hasil penelitian antar siklus, dan pembahasan hasil penelitian yang akan disajikan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. minat siswa dalam belajar fisika dan memberikan gambaran atau contoh animasi

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. minat siswa dalam belajar fisika dan memberikan gambaran atau contoh animasi 71 BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Penggunaan media animasi adobe flash CS3 dimaksudkan untuk menarik minat siswa dalam belajar fisika dan memberikan gambaran atau contoh animasi dari materi yang akan

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1 Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1 PENINGKATAN MOTIVASI, AKTIVITAS, DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING KELAS VIIF SMP NEGERI

Lebih terperinci

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK Jurnal Dinamika, September 2011, halaman 74-90 ISSN 2087-7889 Vol. 02. No. 2 Peningkatan Motivasi, Aktivitas, dan Hasil Belajar Biologi Siswa melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 86 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus-siklus pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas.

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi STEFANIA NUGI KERAR

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi STEFANIA NUGI KERAR EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MELALUI PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI SMPS LEMBAH KELAPA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang mendeskripsikan suatu gejala,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana. BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan (research and development). Tujuan dari penelitian ini adalah mengasilkan produk berupa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pra Siklus Pelaksanaan pra siklus pada minggu ke-2 dan ke-3 bulan Oktober 2012 mata pelajaran IPA tentang tumbuhan hijau dengan hasil belajar yang sangat mengecewakan.

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan OLEH MARIA FRANSISKA HAGUL NO.

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan OLEH MARIA FRANSISKA HAGUL NO. UJI EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA DI SMP SURYA MANDALA KUPANG TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

Penelitian Tindakan Kelas Rumpun Bidang Fisika, Biologi, Kimia dan IPA

Penelitian Tindakan Kelas Rumpun Bidang Fisika, Biologi, Kimia dan IPA SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Pengembangan Model dan Perangkat Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Magister Pendidikan Sains dan Doktor Pendidikan IPA FKIP UNS Surakarta,

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring

ABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL ( Studi Kasus Pada Kelas XI IPS 3 SMA NEGERI 1

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN AIR (AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION) SETTING KOOPERATIF TIPE NHT.

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN AIR (AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION) SETTING KOOPERATIF TIPE NHT. Pedagogy Volume 1 Nomor 1 ISSN 2502-3802 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN AIR (AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION) SETTING KOOPERATIF TIPE NHT Fitriani A. 1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester genap SDN Kandangan 03 yang berjumlah 25 siswa dan SDN Polosiri 01 yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN Rejowinangun Utara 03 Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang pada semester II tahun pelajaran 2012/

Lebih terperinci

Keterangan: rxy : Koefisien Korelasi item soal N : Banyaknya peserta tes X : Jumlah skor item Y : Jumlah skor total

Keterangan: rxy : Koefisien Korelasi item soal N : Banyaknya peserta tes X : Jumlah skor item Y : Jumlah skor total BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data Berdasarkan data yang diperoleh dari sekolah keadaan siswa kelas III MI Tholabiyah Gaji pada semester satu diperoleh data yaitu dari 28 siswa dikategorikan

Lebih terperinci

Penerapan STAD pada materi pembiasan dan lensa terhadap prestasi belajar

Penerapan STAD pada materi pembiasan dan lensa terhadap prestasi belajar SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA III 2017 "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa" Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERSITAS PGRI Madiun Madiun, 15 Juli 2017 257 Makalah Pendamping

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas II SD Negeri 2 Tlogorejo Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di MTsN Aluh-Aluh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di MTsN Aluh-Aluh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di MTsN Aluh-Aluh Kab.Banjar.Subjek penelitian adalah siswa Kelas VII-C yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 46 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Tahap Persiapan a. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII SMP Nahdlatul Ulama Palembang pada tahun ajaran 2015/2016.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Nurul Iman Pesawaran yang terletak di di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Nurul Iman Pesawaran yang terletak di di 26 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Nurul Iman Pesawaran yang terletak di di Jalan Pondok Pesantren Nurul Iman Desa Purworejo Kecamatan Negerikaton Kabupaten

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi yang mempengaruhi siswa dalam mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan yang diharapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitianyang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitianyang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data penelitianyang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data obesrvasi berupa pengamatan pengelolaan pembelajaran metode pemecahan masalah (problem

Lebih terperinci

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. di kelas VII yang berjumlah 19 orang yang terdiri dari 5 orang siswa laki-laki dan

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. di kelas VII yang berjumlah 19 orang yang terdiri dari 5 orang siswa laki-laki dan 29 BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Satap Mootilango khususnya pada materi Wujud Zat dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D). Maksud

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D). Maksud BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D). Maksud dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan LKS IPA berbasis pembelajaran kooperatif STAD

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN MANUSIA Tersedia secara online EISSN: 2502-471X Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 1 Nomor: 10 Bulan Oktober Tahun 2016 Halaman: 2054 2058 EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karakter dari dinamika di abad ke-21 yang merupakan abad informasi. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. karakter dari dinamika di abad ke-21 yang merupakan abad informasi. Seiring dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar merupakan proses perilaku siswa yang kompleks sebagai suatu tindakan, dimana belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL SIKLUS BELAJAR DENGAN STRATEGI PEMBERDAYAAN BERPIKIR MELALUI PERTANYAAN (PBMP) PADA PEMBELAJARAN KIMIA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL SIKLUS BELAJAR DENGAN STRATEGI PEMBERDAYAAN BERPIKIR MELALUI PERTANYAAN (PBMP) PADA PEMBELAJARAN KIMIA PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL SIKLUS BELAJAR DENGAN STRATEGI PEMBERDAYAAN BERPIKIR MELALUI PERTANYAAN (PBMP) PADA PEMBELAJARAN KIMIA Yuti Rahinawati Guru SMA Negeri 6 Surabaya ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. selama ini pada semester ganjil tahun pelajaran menunjukan bahwa

I. PENDAHULUAN. selama ini pada semester ganjil tahun pelajaran menunjukan bahwa I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan pengalaman mengajar di kelas VIII C SMP Negeri 1 Pardasuka selama ini pada semester ganjil tahun pelajaran 2010-2011 menunjukan bahwa aktivitas belajar siswa

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. tahun ajaran 2013/2014. Hal ini ditunjukkan oleh:

BAB V PENUTUP. tahun ajaran 2013/2014. Hal ini ditunjukkan oleh: BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan terhadap hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif melalui pendekatan Numbered Heads Together

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ARITMATIKA SOSIAL DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 1 SURABAYA

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ARITMATIKA SOSIAL DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 1 SURABAYA MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology Vol. 1, No. 1, Juli 2016. Hal 105 112. MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ARITMATIKA SOSIAL DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar siwa dan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung. 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Perumnas Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume I, Nomor 2, Hal , November 2016

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume I, Nomor 2, Hal , November 2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN DENGAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 BANDA ACEH Suci Selvia¹, A. Wahab Abdi 2, M. Yusuf

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian ini terdiri atas pelaksanaan siklus 1 dan pelaksanaan siklus 2. Pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2 meliputi perencanaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu. Dalam penelitian eksperimen terdapat dua variabel, yaitu veriabel bebas dan variabel terikat (Arikunto, 2008).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 2 Kalianda Lampung Selatan. 2. Kelas yang digunakan sebagai subyek penelitian adalah kelas VII 2 yang

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 2 Kalianda Lampung Selatan. 2. Kelas yang digunakan sebagai subyek penelitian adalah kelas VII 2 yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat 1. Lokasi penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti adalah SMP Muhammadiyah 2 Kalianda Lampung Selatan 2. Kelas yang digunakan sebagai subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Bandung yang beralamat di Jalan Kliningan No. 6 Buah Batu Bandung, Jawa Barat. Populasi

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS VII-H SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Masdeliana Harahap Guru IPS SMP Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Darul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Darul 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Darul Islamiyah Kota Banjarbaru. Subyek penelitian adalah siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 55 BAB IV HASIL PENELIIAN Hasil dan Analisis Data Penelitian Hasil dan analisis data ini dibuat berdasarkan data yang telah diperoleh dari penelitian yang telah dilaksanakan dikelas V11-D SMP NEGERI AMAN

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: model pembelajaran, examples non examples, hasil belajar, geografi

ABSTRAK. Kata kunci: model pembelajaran, examples non examples, hasil belajar, geografi PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 BANDA ACEH Ayu Wandira 1, A. Wahab Abdi 2,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini termasuk ke dalam quasy experimental. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling karena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD merupakan model pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD merupakan model pembelajaran BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD merupakan model pembelajaran kooperatif yang digunakan pada pembelajaran

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFMELALUI PENDEKATAN TEAM ASSISTEDINDIVIDUALIZATION

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFMELALUI PENDEKATAN TEAM ASSISTEDINDIVIDUALIZATION EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFMELALUI PENDEKATAN TEAM ASSISTEDINDIVIDUALIZATION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADAMATERI POKOK STUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHANDI SMPN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, maka jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Menurut Hasbullah (2009:2). Kegiatan pokok dalam keseluruhan proses pendidikan di

I. PENDAHULUAN. Menurut Hasbullah (2009:2). Kegiatan pokok dalam keseluruhan proses pendidikan di I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau kehidupan yang lebih tinggi lagi.

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN T.SERI AMINAH Guru SMP Negeri 29 Medan Email : bangunsardiana@yahoo.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Masing-masing kelas empat kali pertemuan yaitu satu kali diisi dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Masing-masing kelas empat kali pertemuan yaitu satu kali diisi dengan 59 BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA AWAL PENELITIAN Peneliti melaksanakan penelitian sebanyak delapan kali pertemuan. Masing-masing kelas empat kali pertemuan yaitu satu kali diisi dengan melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif. Dengan menggunakan model Kurt Lewin. Jenis penelitian ini melibatkan guru yang bersangkutan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X2 SMA Negeri 15 Bandar

METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X2 SMA Negeri 15 Bandar III. METODE PENELITIAN A. Subyek dan Tempat Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X2 SMA Negeri 15 Bandar Lampung, Tahun Pelajaran 2009-2010 yang berjumlah 28 siswa terdiri dari 11

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran multi model (Numbered Head Together dan Problem Based

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran multi model (Numbered Head Together dan Problem Based 57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Materi pokok usaha dan energi diajarkan dengan menerapkan pembelajaran multi model (Numbered Head Together dan Problem Based Learning) dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment yang dilakukan di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment yang dilakukan di BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment yang dilakukan di SMP Negeri 1 Berbah dengan kelas VIII D sebagai kelas eksperimen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi Experiment). Eksperimen semu adalah jenis komparasi yang membandingkan pengaruh

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian BAB V PEMBAHASAN A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Proses pengembangan perangkat pembelajaran dengan model investigasi kelompok mengacu pada model pengembangan pembelajaran Thiagarajan, Semmel,

Lebih terperinci

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni Noorhidayati, Zainuddin, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni Noorhidayati, Zainuddin, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII-A SMP MUHAMMADIYAH 1 BANJARMASIN PADA MATERI AJAR KONSEP ZAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, DAN SATISFACTION) Noorhidayati,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuatitatif, karena penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian jenis R&D (Research and Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema pencemaran lingkungan berbasis

Lebih terperinci

Noorhidayati, Zainuddin, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin. Kata kunci: Hasil belajar, model pembelajaran ARIAS, konsep zat.

Noorhidayati, Zainuddin, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin. Kata kunci: Hasil belajar, model pembelajaran ARIAS, konsep zat. MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII-A SMP MUHAMMADIYAH 1 BANJARMASIN PADA MATERI AJAR KONSEP ZAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, DAN SATISFACTION) Noorhidayati,

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A Hasil Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal pilihan ganda sebagai post test. Sebelum digunakan untuk mengukur hasil belajar instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berpendekatan aunthentic inquiry learning ini merupakan desain Research

BAB III METODE PENELITIAN. berpendekatan aunthentic inquiry learning ini merupakan desain Research BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) berpendekatan aunthentic inquiry learning ini merupakan desain Research and Development (R & D).

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif. Menurut Zainal Aqib (2006:13), penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan

Lebih terperinci

UJI EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

UJI EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UJI EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VIII PADA MATERI POKOK GERAK PADA TUMBUHAN DI SMP SURYA MANDALA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Pra Siklus Sebelum dilakukan Penelitian Tindakan Kelas, peneliti melakukan survei awal. Survei awal ini dimaksudkan untuk mengetahui

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung 31 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung Tengah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Square Terhadap Pemahaman Konsep Pada Pokok Bahasan Usaha Dan Energi Siswa VIII SMP Negeri 9 Palu Jumarni, Marungkil Pasaribu dan Hendrik Arung Lamba

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 Kota Gorontalo, untuk mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Peneliti menggunakan jenis PTK kolaboratif. PTK

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data dan Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan dikelas 4 SD Negeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang pada pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum diberikan pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe STAD, langkah awal yang dilakukan adalah menguji instrument yang

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII-1 SMP NEGERI 4 MEDAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII-1 SMP NEGERI 4 MEDAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII-1 SMP NEGERI 4 MEDAN JURIAH SIREGAR Guru SMP Negeri 4 Medan Email : juriah5121@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua, masing-masing siklus tiga kali

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester III. METODE PENELITIAN A. Seting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester genap tahun pelajaran 2010-2011. Jumlah siswa pada kelas tersebut ada 32 orang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Solok tahun ajaran 2016/2017, maka diperoleh data motivasi belajar dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Solok tahun ajaran 2016/2017, maka diperoleh data motivasi belajar dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan pada tanggal 24 Juli sampai dengan 1 Agustus 2017 di kelas sampel yaitu XI IPA.3 SMA N 4 Kota Solok tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Pra Siklus Peneliti terlebih dahulu melaksanakan observasi pembelajaran di kelas II MI Raudlatussibyan Sampang Karangtengah Demak pada hari Senin

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Zuraidah Guru IPS SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : zuraidahida867@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Dukuh 01 Kota Salatiga. Dalam hal ini siswa kelas IV yang berjumlah 35 siswa. Berdasarkan data hasil

Lebih terperinci

Lamhot Munthe. menawarkan persoalan-persoalan yang sulit, ditambah dengan kurangnya kerjasama antar siswa

Lamhot Munthe. menawarkan persoalan-persoalan yang sulit, ditambah dengan kurangnya kerjasama antar siswa PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI 101740 TANJUNG SELAMAT Lamhot Munthe ABSTRAK Penelitian ini merupakan

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : P 54 UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER POSITIF SISWA DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE KOOPERATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TRAVEL GAME DI SMP NEGERI 14 YOGYAKARTA Laela Sagita, M.Sc 1, Widi Asturi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelompok pada materi Keanekaragaman Makhluk Hidup yang meliputi data (1)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelompok pada materi Keanekaragaman Makhluk Hidup yang meliputi data (1) 58 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini diuraikan hasil-hasil penelitian pembelajaran beserta pembahasannya tentang penerapan pembelajaran kooperatif tipe investigasi

Lebih terperinci