SNIPTEK 2015 ISBN:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SNIPTEK 2015 ISBN:"

Transkripsi

1 SNIPTEK 2015 ISBN: PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY OLEH HUMAS PT RADIO SUARA LEO DALAM MENINGKATKAN KEPEDULIAN TERHADAP YAYASAN ANAK YATIM DI WILAYAH CIREBON Muhammad Raihan Febriansyah Hubungan Masyarakat AKOM BSI Jakarta Jl. Kayu Jati 5, No.2, Pemuda Rawamangun, Jakarta Timur ABSTRACT- Reputasi merupakan tujuan sekaligus prestasi yang hendak bagi dunia Public Relations. Bagi perusahaan reputasi adalah titipan kepercayaan dari masyarakat untuk melayani masyarakat sendiri, karena saat ini publik banyak mengalami perubahan.sangat pesatnya perubahan yang dialami menjadikan publik itu sebagai pengawas untuk perusahaan itu sendiri. Maka dari itu perusahaan, organisasi maupun lembaga pemerintahan sangat menjaga betul reputasinya. Publik dalam perusahaan maupun lembaga pemerintahan adalah sekelompok orang yang masing-masing punya kepentingan secara sosiologos yang mempengaruhi perusahaan itu sendiri. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan program yang dilakukan oleh sebuah perusahaan sebagai wujud tanggung jawab dan kepedulian sosial. Yang memiliki konsep bahwa organisasi, perusahaanmaupun lembaga sosial yang memiliki bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya diantaranya adalah konsumen, karyawan, komunitas dan lingkungan dlam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial,dan lingkungan. Maka dari itu kegiatan CSR yang bersangkutan dengan pembangunan berkelanjutan yang juga harus memikirkan dampak sosial dan lingkungan yang timbul baik untuk jangka pendek maupun panjang. Dapat dikatakan juga sebagai kontribusi perusahan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak. Seperti kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT Radio Suara Leo dalam meningkatkan kepedulian terhadap yayasan anak yatim di wilayah cirebon. Keywords: Corporate social responsibility INTISARI- Reputasi merupakan tujuan sekaligus prestasi yang hendak bagi dunia Public Relations. Bagi perusahaan reputasi adalah titipan kepercayaan dari masyarakat untuk melayani masyarakat sendiri, karena saat ini publik banyak mengalami perubahan.sangat pesatnya perubahan yang dialami menjadikan publik itu sebagai pengawas untuk perusahaan itu sendiri. Maka dari itu perusahaan, organisasi maupun lembaga pemerintahan sangat menjaga betul reputasinya. Publik dalam perusahaan maupun lembaga pemerintahan adalah sekelompok orang yang masing-masing punya kepentingan secara sosiologos yang mempengaruhi perusahaan itu sendiri. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan program yang dilakukan oleh sebuah perusahaan sebagai wujud tanggung jawab dan kepedulian sosial. Yang memiliki konsep bahwa organisasi, perusahaanmaupun lembaga sosial yang memiliki bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya diantaranya adalah konsumen, karyawan, komunitas dan lingkungan dlam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial,dan lingkungan. Maka dari itu kegiatan CSR yang bersangkutan dengan pembangunan berkelanjutan yang juga harus memikirkan dampak sosial dan lingkungan yang timbul baik untuk jangka pendek maupun panjang. Dapat dikatakan juga sebagai kontribusi perusahan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak. Seperti kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT Radio Suara Leo dalam meningkatkan kepedulian terhadap yayasan anak yatim di wilayah cirebon. Kata Kunci: Korporat sosial responsibiliti PENDAHULUAN Reputasi merupakan tujuan sekaligus prestasi yang hendak bagi dunia Public Relations. Bagi perusahaan reputasi adalah titipan kepercayaan dari masyarakat untuk melayani masyarakat sendiri, karena saat ini publik banyak mengalami perubahan.sangat pesatnya perubahan yang dialami menjadikan 17

2 publik itu sebagai pengawas untuk perusahaan itu sendiri. Public mulai-mulai mencermati dan menganalisa lingkungan yang ada disekitarnya. Publik mulai melakukan pemantauan terhadap sepak terjang sebuah perusahaan organisasi ataupun lembaga. Hal ini menyebabkan tuntutan untuk terus menjaga citra baik menjadi sesuatu yang mendesak. Citra positif dari organisasi akan mempunyai dampak yang baik untuk perusahaan sendiri. Seperti reputasinya, semakin banyaknya minat masyarakat untuk perusahaannya dan untuk keberlangsungan perusahaan itu sendiri. Maka dari itu perusahaan, organisasi maupun lembaga pemerintahan sangat menjaga betul reputasinya. Publik dalam perusahaan maupun lembaga pemerintahan adalah sekelompok orang yang masing-masing punya kepentingan secara sosiologos yang mempengaruhi perusahaan itu sendiri. Seperti dalam kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) publik sangat berpengaruh terhadap kegiatan CSR yang dilakukan oleh perusahaan dimana dalam sasarannya publik terbagi menjadi 2 jenis yaitu publik internal dan publik eksternal. Publik internal meliputi orang-orang yang bekerja dalam organisasi yaitu karyawan.sedangkan publik eksternal meliputi rang-orang diluar organisasi yang meliputi pelanggan, komunitas, pemerintahan maupun media massa. Dalam kegiatan Corporate Social Responbility (CSR) publik eksternal adalah salah satu faktor pendukung suksesnya sebuah kegiatan CSR yang dilakukan perusahaan maupun lembaga pemerintahan. Dari faktor yang mendukung tersebut mempunyai manfaat yaitu reputasi dan citra yang lebih baik secara social. Infrastruktur dan lingkungan sosial ekonomi yang baik. Melainkan itu komunitas pun mendapat timbal balikyang baik dari perusahaan mauounh lembaga pemerintahan yaitu peluang menciptakan kesempatan kerja, pengalam kerja dan pelatihan, pengembangan infrastruktur, keahlian komersial dan lain-lain seperti dalam istilah simbiosis mutualisme. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan program yang dilakukan oleh sebuah perusahaan sebagai wujud tanggung jawab dan kepedulian sosial. Yang memiliki konsep bahwa organisasi, perusahaanmaupun lembaga sosial yang memiliki bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya diantaranya adalah konsumen, karyawan, komunitas dan lingkungan dlam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial,dan lingkungan. Maka dari itu kegiatan CSR yang bersangkutan dengan pembangunan berkelanjutan yang juga harus memikirkan dampak sosial dan lingkungan yang timbul baik untuk jangka pendek maupun panjang. Dapat dikatakan juga sebagai kontribusi perusahan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak. Seperti kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT Radio Suara Leo dalam meningkatkan kepedulian terhadap yayasan anak yatim di wilayah cirebon. Oleh karena itu Humas melaksanakan kegiatan CSR yang bertema Share Happiness yaitu kegiatan ini memberikan santunan kepada yayasan anak yatim di wilayah Cirebon dengan memberikan berupa buku pendidikan atau pun berupa materi. Kegiatan Share Happines ini dilaksanakan di wilayah Kompleks Pasar Rame Winong, JL.Raya Palimanan Arjawinangun km 202 Winong, Cirebon. Berdasarkan latar belakang atau permasalahan pada penelitian ini yakni dapat dirumuskan masalah yaitu bagaimana cara program Humas PT Radio Suara Leo dalam kegiatan Corporate Social Responsibility dalam meningkatkan kepedulian terhadap yayasan anak yatim di wilayah cirebon. Adapun tujuan penelitian ini adalah cara program Humas PT Radio Suara Leo dalam kegiatan Corporate Social Responsibility dalam meningkatkan kepedulian terhadap yayasan anak yatim di wilayah cirebon. Adapun ruang lingkup masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini dibatasi pada Program Corporate Social Responsibility oleh Humas PT Radio Suara Radio dalam Meningkatakan Kepedulian Terhadap Yayasan Anak Yatim di Wilayah Cirebon Sehingga konsep penulis yang akan dibahas nanti adalah Pengertian Humas, Tujuan Humas, Fungsi Humas, Peran Humas, Strategi Humas, dan Ruang Lingkup Humas. BAHAN DAN METODE A. Definisi Humas Menurut Rumanti (2007:7) Humas adalah kegiatan atau aktifitas yang proses kegiatannya melalui empat tahap, yaitu : 1. Penelitian yang didahului penemuan, analisa, pengolahan data dan sebagainya. 2. Perencanaan yang direncanakan. 3. Pelaksanaan yang tepat 4. Evaluasi, penilaian setiap tahap dan evalusi keseluruhan. Menurut Jefkins (2007:10) mendefinisikan Humas semua bentuk 18

3 komunikasi yang terencana baikitu kedalam maupun keluar, antara sesuatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik berlandaskan pada saling pengertian. Sedangkan menurut Cutlip, Center dan Brown (Soemirat, 2010:14) Humas adalah fungsi manajemen secara khusus yang mendukung Sedangkan menurut Cutlip, Center dan Brown (Soemirat, 2010:14) Humas adalah fungsi manajemen secara khusus yang mendukung terbentuknya saling pengertian dalam komunikasi, pemahaman, penerimaan dan kerjasama antara organisasi dengan berbagai publik B. Fungsi Humas Fungsi Humas menurut Jefkins (2007:10) menjabarkan fungsi Humas ada lima belas, antara lain : 1. menulis (writing), yakni sebuah keahlian dasar Humas dalam menggunakan berbagai sarana yang ada secara tertulis. 2. Hubungan dengan media (media relations), keahlian dasar humas dalam melakukan hubungan dengan berbagai media (pers) yang ada. 3. Perencanaan (planning), dalam melakukan berbagai perencanaan terkait dengan berbagai program. 4. Konseling atau konsultasi, yakni keahlian dalam melakukan berbagai aktivitas konsultan dengan manajemn perusahaan dan interaksi dengan publik utamanya. 5. Penelitian riset, melakukan riset mengenai perilaku, aspirasi atau opini yang mempengaruhi tindakan dan kepercayaan publik terhadap perusahaan 6. Publisitas tindakan penyebaran informasi yang penting. 7. Komunikasi pemasaran, keahlian Humas dalam menjalankan fungsinya untuk memasarkan eksistensi perusahaan kepada publiknya. 8. Hubungan dengan pelanggan, melakukan hubungan baik dengan konsumen atau klien atau pelanggan, baikmelalui komunikasi verbal maupun tertulis. 9. Hubungan dengan komunitas, melakukan hubungan baik dengan komunitas atau masyarakat disekitar lingkungan perusahaan. 10. Hubungan dengan karyawan, melakukan hubungan baik dengan karyawan perusahaan dengan mengkomunikasikan segala hal penting yang berhubungan dengan publik internal. 11. Hubungan dengan pemerintah 12. Hubungan dengan investor, melakukan hubungan baik dengan investor. 13. Humas khusus, melakukan hubungan dengan organisasi pemerhati publik. 14. Urusan publik dan manajemen isu, keahlian Humas yang berkaitan dengan kebijakan publik yang berdampak langsung bagi perusahaan. 15. Pembuatan website dan monitoring, terkait dengan penggunaan dan pemanfaatan media tersebutdalam melakukan interaksi dengan publik perusahaan. C. Tugas Humas Mengacu pada pernyataan Jefkins (2007:19) terdapat beberapa aspek yang terkait dengan tugas Humas suatu organisasi atau perusahaan antara lain : 1. Menyusun atau mendistribusikan sajian berita (news release), foto-foto dan berbagai artiket dikonsumsi sikalangan media massa. 2. Mengaorganisasikan konfersi pers, termasuk acara resepsi atau kunjungan kalangan media massa ke organisasi atau perusahaan. 3. Menjalankan fungsi sebagai penyedia informasi bagi publik media massa. 4. Mengatur acara wawancara antara kalangan pers, radio dan televisi dengan pihak manajemen. 5. Menyunting data untuk memproduksi majalah atau surt kabar internal serta mengelola berbagai bentuk komunikasi internal lainnya, seperti video, presentasi slide, majalah dinding. D. Peran Humas Menurut Rumanti (2007:215) Peran Humas dalam organisasi atau perusahaan adalah menciptakan dan mengembangkan relasi hal ini tidak bisa diabaikan, merupakan tugas vital dan haarus ditingkatkan secara lokal, nasional maupun internasional. Menurut Dozier dan dan Broom dalam buku Manajemen Publik Relation dan Media Komunikasi dalam Ruslan (2010:20) peran humas dalam suatu organisasi dibagi menjadi empat kategori : 1. Penasehat Ahli (Expert Priscriber) Seorang praktisi pakar Publik Relation yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat memberikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya (Public Relationship). Dalam hal ini seorang humas sebagai defisi problema, pengembangan program dan memiliki 19

4 tanggung jawab penuh untuk mengimplemetasikan. 2. Fasilator Komunikasi (Communication Fasilitator) Dalam hal ini, seorang humas bertindak sebgai komunikator atau mediatoruntuk membantu pihak manajemn dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publik. Dipihak lain, dia juga dituntut mampu menjelskan kembali keinginan, kebijakan dan harapan organisasi kepada pihak publiknya. Sehingga dengan komunikasi timbal balik tersebut dapat tercipta saling pengertian, mempercayai, mengahargai, mendukung dan toleransi yang baik dari kedua belah pihak. 3. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem Solving Process Fasilitator) Peran praktisi PR dalam proses pemecahan Humas ini merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasehat hingga mengabil tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan profesional. 4. Teknisi Komunikasi (Communication Technican) Berbeda dengan tiga peran praktisi PR profesional sebelumnya yang terkait erat dengan peran dan fungsi manajemen organisasi. Peran Communication Technican ini menjadi humas sebagai Journalis in resident yang hanya menyediakan layanan tenis komunikasi atau dikenal dengan methode of communication in organization. Sistem komunikasi dalam organisasi tergantung dari masing-masing bagian ata tingkatan (level). Yaitu secara teknis komunikasi, baik arus maupun media komunikasi yang dipergunakan dari tingkat pimpinan dengan bawahan ke tingkat atasan. E. Proses Kerja Humas Proses kerja humas menurut Ruslan (2006:147) adalah cara organisasi atau perusahan yang diwakilinya dengan publiknya atau stakeholder sasaran khalayak yang terkait. Sedangkan menurut Cutlip dan Center dalam Ruslan (2006: ) menyatakan bahwa proses perencanaan program kerja melalui proses empat tahapan atau langkahlangkah pokok yang menjadi landasan acuan untuk pelaksanaan program kerja kehumasan adalah sebagai berikut : 1. Penelitian dan mendengarkan (Research-Listening). 2. Perencanaan dan pengambilan keputusan (Planning-Dacision Making). 3. Mengkomunikasikan dan pelaksanaan (Communication and Action). 4. Mengevaluasi (Evaluation). F. Program Humas Humas adalah sesuatu yang terdiri dari semua bentuk komunikasi berencana baik kedalam maupun keluar yang bertujuan untuk mendapatkan citra positif dan dukungan dari publiknya, program merupakan kegiatan untuk memperoleh pertian, pemahan dukungan dari publiknya. Menurut Jefkin (2007) Program humas adalah salah satu upaya kerja yang dilakukan untuk menjalin hubungan baik dengan publik interen maupun eksteren untuk mendapatkan citra positif dan dukungan dari publik. G. Corporate Social Responsibility Corporate Social Responsibility adalah sebuah kewajiban yang dibebankan pada persoalan Terbatas melalui Undang-Undang Nomer 40 Tahun 2007 tentang persoalan Terbatas pasal 74 ayat (1) UU 40 Tahun 2007 ini menjelaskan Persoalan yang menjalakan kegiatan usahanya di bidang atau berkaitan dengan sumber daya alam, wajib melaksanakan Tanggung Jawab Social dan Lingkungan. Pengertian Corporate Social Responsibility menurut Wibisono (2007:8) Menurut sebagai bisnis yang dilakukan secara transparan dan terbuka serta berdasarkan pada nilai-nilai norma dan menjunjung tinggi rasa hormat kepada karyawan, komunitas dan lingkungan. Menurut Suharto dalam bukunya CSR & COMDEV Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi (2010:3) CSR merupakan konsep yang terus berkembang. Ia belom memiliki definisi standar maupun seperangkat kriteria spesifik yang diakui secara penuh oleh pihakpihak yang terlibat di dalamnya. Menurut Suharto dalam Suharto (2008b:5) CSR adalah kepedulian perusahaan yang menyisihkan sebagian keuntungan (profit) bagi kepentingan pembangunan (people) dan lingkungan (planet) secara berkelanjutan berdasarkan prosedur (procedure) yang tepat dan profesional. 20

5 H. Community Relations Menurut Jerold dalam Yosal (2006:20) Community Relations adalah program pengembangan komunitas yang melalui berbagai upaya untuk kemaslahatan bersama bagi organisasi dan komunitas. Penelitian ini dilakukan di Radio Leo di Jl. Raya Palimanan Arjawinangun km 202 Winong, Cirebon. Pendekatan yang dilakukan penulis dlam melakukan tulisan ini adalah berdasarkan kepada pendekatan kualitatif. Metode analisis penelitian yang dipakai oleh penulis dalam riset ini adalah Deskriptif kualitatif. Menurut Meleong (2006:11) penelitian defkriptis adalah data yang dikumpulkan berupa data-data, gambar, dan bukan angka-angka. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberikan gambaran penyajian laporan tersebut. Menurut Kristiyantono dalam Ardianto (2010:178), teknik pengumpulan data dalam penilitian kualitatif terdiri dari wawancara mendalam (intensive/ depth interview), observasi, atau pengamatan lapangan (filed observation), wawancara kelompok (focus group discussion), dan studi kasus (case study). 1. Observasi Definisi observasi menurut Moleong (2008:9) observasi merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti untuk mengamati atau mencatat suatu peristiwa dengan penyiksaan langsung, dan biasanya peneliti dapat sebagai partisipan atau obsever dalammenyaksikan atau mengamati objek peristiwa yang sedang di teliti. Menurut Ruslan dalam bukunya yag berjudul Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi (2010:33) Teknik observasi (observation technical) yang dipergunakan dalam etnografi merupankan studi tentang suatu kebudayaan (etnik tertentu) suatu bangsa, dan tujuannya adalah untuk memahami suatu cara hidup dari pandangan orang-orang yang terlibat di dalamnya. 2. Kepustakaan Metode pengumpulan data dalam riset Kualitatif tentu tidak lepas dari studi kepustakaan. Menurut sugiyono (2012:83) dengan menelan buku-buku, literatur, catatan-catatan dan laporanlaporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan. Penulis melakukan studi kepustakaan dengan membaca buku-buku yang berhubungan dengan studi kehumasan dalam penulisan tugas mata kuliah riset humas ini. 3. Wawancara Menurut Ruslan (2010:214) menyatakan riset yang menggunakan metode kualitatif, maka risetnya dilaksanakan dengan teknik-teknik wawancara yang menggalai melalui studi kasus tertentu atau wawancara mendalam (dept interview). Bungin (2007:108) berpendapat bahwa wawancara mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang di wawancarai, dengan atau tanpa menggunakna pedoman (guide) wawancara. 4. Dokumentasi Menurut Guba dan Lincoln dalam Meleong (2007:216) mendefinisikan Dokumentasi ialah setiap bahan tertulis ataupun film, selain dari record, yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik Meleong (2007: ) membagi dokumen atas dua, yaitu dokumen pribadi dan dokumen resmi : a. Tindakan, pengalaman dan kepercayaan. Diantaranya buku harian, surat pribadi dan otobiografi. b. Dokumen resmi, dokumen pribadi adalah catatan atau karangan seseorang secara tertulis tentang berbagai atas dokumentasi internal dan dokumen eksternal. Dokumen internal berupa memo, pengumuman,interuksi, aturan suatu lembaga masyarakat tertentu yang digunakan dalam karangn sendiri. Sedangkan dokumen eksternal berisi bahan-bahan informasi yang dihasilkan oleh suatu lembaga sosial, misalnya majalah, buletin, pernyataan danberita yang disiarkan kepada media massa HASIL DAN PEMBAHASAN 21

6 Radio suara Leo berdiri pada tanggal 16 Agustus 1967, diprakarsai oleh bapak Hartaman. Semula beliau hanya iseng terhadap alat elektronik termasuk radio. Karena memang beliau hobi terhadap alat elektronik. Sebenarnya sebelum tahun 1967 Radio Leo telah lahir tetapi masih bernamakan Radio Eho. Dirubah menjadi nama Leo dikarenakan zodiak dari pendiri perusahaan yang berzodiak Leo. Studio Radio Leo semula bertempat di Jl. Stasiun 1238 yaitu sejak berdiri sampai dengan adanya keputusan Menteri Penerangan bahwa studio radio tidak boleh bercampur dengan rumah pribadi, tahun maka Bapak Hartaman dengan dana pribadinya membangun studio Radio Leo di Jl. Raya Palimanan Arjawinangun km 202 Winong, Cirebon. Diresmikan oleh Bapak Drs. M.K. Goenawan Bratasasmita pada tanggal 28 Oktober Radio Leo juga merupakan anggota dari PRSSNI anggota No / Yaitu suatu wadah radio sawasta se Indonesia. Anggota PRSSNI wajib menyiarkan berita dari RRI Pusat Jakarta dan wajib pula menyiarkan rilai kenegaraan misalkan pidato Bapak Presiden Soeharto dalam acara kenegaraan atau hari besar nasional. Pernyataan ini terdapat dalam SK/MENPEN/226/th Pada tanggal 6 November 1991 Bapak Hartaman meninggal dunia. Sebelum meninggal dunia Bapak Hartaman menjual Radio Leo kepada Ibu Yettie Bambang Sugiarto, SH. Radio Leo yang sejak berdiri sampai Bapak Hartaman meninggal dunia, mempunyai format siaran hiburan lagulagu yang seimbang antara lagu POP, Dangdut dan sebagainya. Setelah kepemilikan berpindah kepada ibu Yetti, Radio Leo telah memproklamasikan diri menjadi Radio Dangdut dengan sebutan Radio Leo TERMUDA (Terminal Musik Dangdut). Logo PT Radio Suara Leo Gambar 1 Logo PT Radio Suara Leo Visi dan Misi 1. Visi Menjadikan Radio Leo TERMUDA selain sebagai trend selter bagi penggemar music dangdut dan tarling di wilayah III Cirebon, Radio Leo TERMUDA juga dijadikan Prioritas utama bagi pembisnis untuk mempromosikan produknya. 2. Misi, Sebagai media hiburan, Radio Leo TERMUDA tidak hanyaa mengutamakan segi hiburan ataupun komersial belaka, tetapi juga memposisikan diri sebagai media penerangan dan pendidikan. Sebagai waktu siarnya dijadikan untuk sarana informasi, yang ikut mendidik dan mencerdaskan. KESIMPULAN Berikut dapat disimulkan perihal analisa program kehumasan yang dilakukan humas PT Radio Suara Leo yaitu program Corporate Social Resposibility dalam meningkatkan kepedulian terhadap yayasan anak yatin di wilayah cirebon. REFERENSI Jefkins. Frank.2007.Public Relations. Jakarta: Erlangga Sugiyono, Metode penlitian bisnis. Bandung: Alfabeta Kriyanto Rachmat Teknik praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Praenada Group. Lexy J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Burhan, Bugin Public Relations. Jakarta: Erlangga Suharto Era Globalisasi Investasi Perusahaan CSR dan COMDEV. Bandung: Alfabeta Rumanti, Assumpta, Dasar-dasar public relations, teori dan praktek. Jakarta: Gasindo Nanang Nuryanta Manajemen public relations. Jakarta : Remaja Rosdakarya. Effendy. Onong Uchjana Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya. 22

PROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PELAYANAN BAGI KARYAWAN

PROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PELAYANAN BAGI KARYAWAN Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 702~705 PROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PELAYANAN BAGI KARYAWAN 702 Rawit Sartika AKOM BSI Jakarta rawit.rwk@bsi.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dimana metode ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang faktafakta

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum membantu peneliti menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah himpunan konsep, definisi, dan proposisi

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3.

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3. KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS Kuliah ke-3 1 The key words for PR Management function Planed Relationship Goodwill Understanding Acceptance Public

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian Humas (Public Relations)

BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian Humas (Public Relations) BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Hubungan Masyarakat (Humas) 2.1.1 Pengertian Humas (Public Relations) (Cutlip, Center dan Broom, 2009:4) menyatakan bahwa, Public Relations adalah fungsi manajemen yang menilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap Perusahaan besar memiliki bagian Humas dan memiliki fungsi dan peran penugasannya dalam mensosialisasikan dan menginformasikan programprogram kebijakan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Terjalinnya hubungan baik dalam sebuah perusahaan dengan publiknya baik internal maupun eksternal merupakan salah satu kunci dalam mewujudkan visi dan misi sebuah perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Suatu organisasi atau perusahaan tidak mungkin berdiri sendiri tanpa dukungan dan citra publik yang berkaitan dengan aktivitas dan perkembangan organisasi atau perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari analisa keadaan dan pembahasan yang sudah dijelaskan pada BAB III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris aktivitas Public Relation

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut: cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut: cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Strategi Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut: 1) Pengertian Umum Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada jaman ini banyak sekali perusahaan ataupun organisasi yang bergerak dibidang yang sama. Hal ini menjadikan terciptanya persaingan antar perusahaan atau organisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Humas (Public Relations) Menurut Sirait (1970;16) dalam Suhandang (2012:46) public relations sebagai aktivitas yang dilakukan oleh industri, perserikatan, perusahaan, perhimpunan,

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : V (Lima) Topik/Pokok Bahasan : Hubungan Eksternal Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan melibatkan masyarakat umum atau khalayak luas, biasanya diperlukan kegiatan Media Relations ( Menjalin Hubungan

Lebih terperinci

STAKEHOLDER RELATIONS

STAKEHOLDER RELATIONS Modul ke: STAKEHOLDER RELATIONS COMMUNITY RELATIONS Fakultas Ilmu Komunikasi Rika Yessica Rahma,M.Ikom Program Studi PUBLIC RELATIONS www.mercubuana.ac.id PROGRAM COMMUNTY RELATIONS Community Relation

Lebih terperinci

Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS

Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS presented by : B.Natalia Sari Pujiastuti, S.Psi, M.Si Exclusive for YAYASAN PENDIDIKAN NASIONAL KARANGTURI SEMARANG 2015 KONSEP DASAR PUBLIC RELATIONS

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : IX (Sembilan) Topik/Pokok Bahasan : Press Release Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Press

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Untuk memperkuat hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, penulis melakukan beberapa cara untuk mengumpulkan data yang di lakukan di Pemda

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 PROSES PELAKSANAAN UMUM 3.1.1 KEDUDUKAN HUMAS DAN FUNGSI DALAM STRUKTUR ORGANISASI (FUNGSIONAL) Gambar 2.6 Struktur pusat informasi dan humas Sumber : www.kemenag.go.id

Lebih terperinci

Etika Profesi Public Relations

Etika Profesi Public Relations Modul ke: Etika Profesi Public Relations HUMAS SEBAGAI PROFESI ETIS Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S, M.IKom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pengantar Public Relations memiliki karakteristik,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media sebagai bagian dari alat perputaran informasi memiliki peranan yang sangat penting dalam mencari dan menyampaikan informasi kepada publik. Setiap perusahaan memiliki

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dalam penelitian ini, fokus penelitiannya adalah Pendekatan Media Relations Yayasan Puteri Indonesia dalam meningkatkan publisitas Puteri Indonesia. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHUAN A. Latar Belakang Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antar

Lebih terperinci

PROGRAM EKSTERNAL RELATIONS KELURAHAN HARAPAN BARU BEKASI DALAM MENINGKATKAN KERUKUNAN WARGA

PROGRAM EKSTERNAL RELATIONS KELURAHAN HARAPAN BARU BEKASI DALAM MENINGKATKAN KERUKUNAN WARGA Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 682~687 PROGRAM EKSTERNAL RELATIONS KELURAHAN HARAPAN BARU BEKASI DALAM MENINGKATKAN KERUKUNAN WARGA Siti Qonaah AKOM BSI Jakarta siti.sqa@bsi.ac.id

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 LANDASAN TEORI 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Public Relations Public relations adalah fenomena yang mulai ramai dibicarakan pada abad ke-20, yang mana public relation adalah layaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PR menurut (British) Institute of Public Relations adalah kesuluruhan upaya yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. PR menurut (British) Institute of Public Relations adalah kesuluruhan upaya yang dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Pentingnya keberadaan komunikasi dirasakan oleh perusahaan terlihat dengan semakin banyaknya perusahaan atau organisasi yang membentuk departemen khusus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan situs berbagai perusahaan atau hompage saat ini tengah

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan situs berbagai perusahaan atau hompage saat ini tengah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan situs berbagai perusahaan atau hompage saat ini tengah menunjukan masa keemasannya dan semua perusahaan yang menyadari tentang begitu besarnya peranan media

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN 42 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Wawancara Hasil penelitian mengenai konsep penelitian sebagaimana peneliti telah melakukan wawancara untuk mengumpulkan data yang telah dilakukan

Lebih terperinci

Etika Profesi Public Relations

Etika Profesi Public Relations Modul ke: Etika Profesi Public Relations KESALAHAN ETIKA Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S, M.IKom Program Studi Public Relations Kesalahan Etika Modul 5 Syerli Haryati, SS. M.Ikom 0812-966 2614 Email:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hubungan masyarakat memiliki peranan penting dalam keberlangsungan hidup suatu perusahaan, sekaligus harus mampu menjembatani dan mempertahankan citra positif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang berdiri sendiri maupun melebur dengan bagian yang lain. Misalnya di Pemkot Batu, Humas dilebur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank

BAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Keberadaan Humas dalam sebuah instansi atau organisasi terus berkembang pesat, meskipun belum ada standarisasi yang jelas dan baku bagi mereka yang akan menggeluti

Lebih terperinci

Teknik Reportase dan Wawancara

Teknik Reportase dan Wawancara Modul ke: 01Fakultas FIKOM Teknik Reportase dan Wawancara Media Dan Humas (Pengantar Teknik Reportase dan Wawancara) Mintocaroko. S.Sos. Program Studi HUMAS Latar Belakang Public Relations merupakan salah

Lebih terperinci

JENIS INFORMASI PUBLIK YANG DIBUTUHKAN KHALAYAK EKSTERNAL

JENIS INFORMASI PUBLIK YANG DIBUTUHKAN KHALAYAK EKSTERNAL JENIS INFORMASI PUBLIK YANG DIBUTUHKAN KHALAYAK EKSTERNAL Oleh : PRIYATIN BAMBANG GAIS SUTOKO ANANG JUHAINI Disampaikan untuk Presentasi Mata Kuliah Perencanaan & Penyusunan Program Media Informasi LALU

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Komunikasi Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan dalam Bahasa latin berasal dari kata Communicatus yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Humas memegang peranan penting dalam setiap organisasi, baik pada

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Humas memegang peranan penting dalam setiap organisasi, baik pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dengan adanya informasi yang semakin terbuka dan kompetitif ini, profesi Humas sudah tidak terdengar asing lagi di telinga. Kehadiran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi sekarang ini, Public Relations (PR) atau yang sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Aktivitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (berkomunikasi) sudah dianggap sebagai suatu kepentingan bagi public relations. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. (berkomunikasi) sudah dianggap sebagai suatu kepentingan bagi public relations. Dalam 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan modern perkembangan masyarakat telah memasuki era globalisasi, seiring perkembangan era globalisasi berinteraksi dengan orang lain (berkomunikasi)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Public Relations 2.1.1. Definisi Public Relations Menurut Denny Griswold yang dikutip Ardianto (2011, p.14) yang menjelaskan bahwa PR sebagai fungsi manajemen yang mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. publik eksternalnya adalah mereka yang berada di luar bagian dari organisasi atau

BAB I PENDAHULUAN. publik eksternalnya adalah mereka yang berada di luar bagian dari organisasi atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagian orang menganggap organisasi sebagai suatu objek yang menyenangkan dan menarik. Tujuan utama organisasi adalah untuk memahami organisasi dengan mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada sebuah perusahaan bahwa tanggungjawab seorang public relations sangat diperlukan dengan tujuan membina hubungan yang baik dengan stakeholder termasuk dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu sarana dalam membangun suatu hubungan interpersonal dengan orang adalah dengan melakukan komunikasi. Komunikasi merupakan aktifitas dasar yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses Pelaksanaan Umum 3.1.1 Kedudukan Humas Dan Fungsi Dalam Struktur Organisasi (Fungsional) Praktikan Siti Zulaikha Eka Claudya Gambar 3.1 Struktur pusat informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap manajemen dan organisasi atau perusahaan yang satu dengan yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan operasional usaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Hubungan Masyarakat atau Public Relations saat ini sangat populer di Indonesia, banyaknya jumlah perusahaan swasta maupun instansi pemerintahan yang

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Annoname Kajian Tentang Fungsi, Peran dan Tugas Humas. Jakarta: Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA. Annoname Kajian Tentang Fungsi, Peran dan Tugas Humas. Jakarta: Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Annoname. 2007. Kajian Tentang Fungsi, Peran dan Tugas Humas. Jakarta: Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. A, Suhartini. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hasil dari sebuah program komunikasi, pada dasarnya diawali oleh perencanaan yang matang di bidang komunikasi. Perencanaan yang baik, tepat, akurat akan mendorong

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hampir seluruh perusahaan membutuhkan peran dan fungsi dari divisi Public

BAB 1 PENDAHULUAN. hampir seluruh perusahaan membutuhkan peran dan fungsi dari divisi Public BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di saat era modern dan globalisasi seperti sekarang, dapat dipastikan hampir seluruh perusahaan membutuhkan peran dan fungsi dari divisi Public Relations. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public relations atau humas merupakan suatu kebutuhan dalam masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya bergerak di dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses menuju dunia global, setiap perusahaan memerlukan aktualisasi visi dan misi demi memperoleh keberlanjutan bisnis di masa depan. Pada dasarnya, setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Didalam menjalankan strategi komunikasi sangat tergantung dari faktor pendukung yang berada dibelakangnya, yaitu publik internal yang terdiri dari karyawan, pemegang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini kecakapan berkomunikasi adalah hal yang wajib dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini kecakapan berkomunikasi adalah hal yang wajib dimiliki oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini kecakapan berkomunikasi adalah hal yang wajib dimiliki oleh setiap orang. Komunikasi yang baik membawa konsekuensi pada peningkatan profesionalisme.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian Komunikasi merupakan cara penyampaian pesan yang dilakukan untuk mencapai persamaan makna melalui pesan dari komunikator ke komunikan, adapun penyampaian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran komunikasi sangat penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan fungsi komunikasi yang bersifat: persuasif, edukatif dan informatif. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat mempengaruhi reputasi. Media menggambarkan perusahaan dengan pemberitaan di media,

Lebih terperinci

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini,

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini, BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Teori teori umum 2.1.1 Definisi Komunikasi Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini, berdasarkan definisi komunikasi yang dikutip oleh Deddy Mulyana (2008: 68-69)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. program-program perusahaan. Dengan adanya Public Relations perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. program-program perusahaan. Dengan adanya Public Relations perusahaanperusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Public Relations saat ini sudah semakin maju, keberadaannya bagi sebuah perusahaan sangat diperlukan dalam menjalankan program-program perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan Public Relations kerap kali berdampingan dengan Corporate Secretary

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan Public Relations kerap kali berdampingan dengan Corporate Secretary BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan hal penting ysng erat kaitannya dengan keberlangsungan sebuah perusahaan. Setiap perusahaan menuntut adanya proses komunikasi yang terjalin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pemerintahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM)

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pemerintahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga Pemerintahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) adalah suatu institusi dalam melindungi masyarakat dari produk obat dan makanan yang membahayakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Magelang, maka dapat diambil kesimpulan: 1. Dengan adanya perencanaan strategi yang matang, maka seorang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Magelang, maka dapat diambil kesimpulan: 1. Dengan adanya perencanaan strategi yang matang, maka seorang 80 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil pembahasan tentang strategi Public Relations untuk meningkatkan citra perusahaan di Grand Artos Hotel & Convention Magelang, maka dapat diambil kesimpulan:

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses Pelaksanaan Umum 3.1.1 Kedudukan Humas dan Fungsi Dalam Struktur Organisasi (Fungsional) Praktikan Dewi Aryanti Gambar 3.1 Struktur pusat informasi dan humas Sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan (check and balances) antara Pemerintah dan DPR RI. Ketiga fungsi

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan (check and balances) antara Pemerintah dan DPR RI. Ketiga fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia atau sering disebut Dewan Perwakilan Rakyat (disingkat DPR-RI atau DPR) adalah salah satu lembaga tinggi negara

Lebih terperinci

BAB II PELAKSANAAN PKL. Berikut ini merupakan daftar jadwal kegiatan selama PKL : Tabel 2.1

BAB II PELAKSANAAN PKL. Berikut ini merupakan daftar jadwal kegiatan selama PKL : Tabel 2.1 BAB II PELAKSANAAN PKL 2.1. Kegiatan selama PKL Berikut ini merupakan daftar jadwal kegiatan selama PKL : Tabel 2.1 No Hari/Tgl Jam Datang 1 Senin, 09-08- 2 Selasa, 10-09- 3 Rabu, 11-08- 4 Kamis, 12-08-

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berkomunikasi tidak hanya dilakukan oleh individu sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berkomunikasi tidak hanya dilakukan oleh individu sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan berkomunikasi tidak hanya dilakukan oleh individu sebagai makhluk yang mutlak memerlukan aktifitas berkomunikasi demi terselenggaranya kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diberikan suatu pelatihan atau yang sering disebut Kuliah Kerja Media

BAB I PENDAHULUAN. diberikan suatu pelatihan atau yang sering disebut Kuliah Kerja Media BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki era globalisasi sekarang ini sangat dipengaruhi oleh dampak perkembangan zaman yang sangat pesat, seperti majunya teknologi dan persaingan-persaingan di segala

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan peran public relations untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan peran public relations untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan peran public relations untuk menyampaikan pesan kepada pihak terkait dan membentuk citra dan opini yang baik agar perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Sering masyarakat menganggap public relations identik dengan figur wanita cantik, menggambar senyum, melayani tamu dan tugasnya mempengaruhi orang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Sektor 9. Jl. Jend. Sudirman Blok B9/1-05. Tangerang Selatan. 1

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Sektor 9. Jl. Jend. Sudirman Blok B9/1-05. Tangerang Selatan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lee Cooper merupakan salah satu merek denim yang paling pertama di Eropa. Banyak di gandrungi dan di pakai di seluruh dunia. Lee Cooper telah hadir di 85 negara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini, krisis multi dimensi semakin tahun semakin bertambah tidak hanya di lingkungan sosial masyarakat, tetapi juga di lingkungan sosial perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN,

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN, BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN, adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat saat ini, mendorong perusahaan untuk dapat berpikir strategis guna menjaga kelangsungan hidup usahanya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam era persaingan yang semakin ketat, perusahaan perlu melakukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam era persaingan yang semakin ketat, perusahaan perlu melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era persaingan yang semakin ketat, perusahaan perlu melakukan konsolidasi yang terus menerus agar seluruh anggota organisasi memahami, memiliki perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi di instansi pemerintahan umumnya berisi tentang acara kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini era globalisasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi memungkinkan publik untuk berkomunikasi dengan mudah. Banyaknya berbagai tantangan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 SIFAT PENELITIAN Sifat atau tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini digunakan untuk menggambarkan tentang karakteristik

Lebih terperinci

AKTIVITAS HUMAS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI RADIO REPUBLIK INDONESIA MALANG DI ERA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MEDIA

AKTIVITAS HUMAS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI RADIO REPUBLIK INDONESIA MALANG DI ERA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MEDIA AKTIVITAS HUMAS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI RADIO REPUBLIK INDONESIA MALANG DI ERA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MEDIA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PERENCANAAN MEDIA RELATIONS DI SHERATON MUSTIKA YOGYAKARTA UNTUK MENCIPTAKAN CITRA POSITIF

PERENCANAAN MEDIA RELATIONS DI SHERATON MUSTIKA YOGYAKARTA UNTUK MENCIPTAKAN CITRA POSITIF PERENCANAAN MEDIA RELATIONS DI SHERATON MUSTIKA YOGYAKARTA UNTUK MENCIPTAKAN CITRA POSITIF Ting, Laurensia Cahyani Rahayu / MC Ninik Sri Rejeki Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Seiring dengan pentingnya dari kegiatan berkomunikasi, saat ini banyak dari perguruan tinggi menjadikan komunikasi sebagai ilmu untuk jenjang bidang studi. Bahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, komunitas dan lingkungan (Wibisono. 2007: 8). Corporate Social Responsibility mulai menjadi concern perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, komunitas dan lingkungan (Wibisono. 2007: 8). Corporate Social Responsibility mulai menjadi concern perusahaanperusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu tools bagi perusahaan untuk menjaga stabilitas operasionalnya adalah dengan menjalankan tanggung jawab sosial, atau yang dalam Bahasa Inggris disebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang bertugas untuk memberikan masukan tentang konsekuensi dari

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang bertugas untuk memberikan masukan tentang konsekuensi dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan semakin berkembangnya perusahaan-perusahaan besar di Indonesia, khususnya di Jakarta, berpengaruh secara signifikan pada meningkatnya fungsi

Lebih terperinci

SNIPTEK 2013 ISBN: PROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PUBLIC SPEAKING BAGI KARYAWAN

SNIPTEK 2013 ISBN: PROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PUBLIC SPEAKING BAGI KARYAWAN PROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PUBLIC SPEAKING BAGI KARYAWAN Ratna Kartika Sari Hubungan Masyarakat AKOM BSI Jakarta Jl. Kayu Jati 5, No.2, Pemuda Rawamangun, Jakarta Timur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan dikembangkan. Citra pada dasarnya merupakan salah satu harapan yang ingin dicapai perusahaan untuk

Lebih terperinci

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Modul ke: Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Bentuk Khusus Media Komunikasi Pemasaran Fakultas FIKOM Krisnomo Wisnu Trihatman S.Sos M.Si Program Studi Periklanan www.mercubuana.ac.id Marketing Public Relation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu dalam membentuk citra positiif dan mencapai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu dalam membentuk citra positiif dan mencapai tujuan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sebuah perusahaan dibutuhkan seorang praktisi public relations untuk membantu dalam membentuk citra positiif dan mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan, public

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan suatu kesatuan usaha yang menghasilkan barang dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan suatu kesatuan usaha yang menghasilkan barang dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu kesatuan usaha yang menghasilkan barang dan jasa. Dalam setiap aktivitasnya, komunikasi adalah suatu instrumen yang penting dalam

Lebih terperinci

PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH

PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH KOMINFO PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH Disampaikan Pada Acara Bimtek Kehumasan Peran Humas Dalam Implementasi UU No. 14 Tahun 2008, Kisaran, 23 Nopember 2010 oleh S O E K A R

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. perusahaan, Corporate Social Responsibility juga akan menimbulkan citra perusahaan

BAB V PENUTUP. perusahaan, Corporate Social Responsibility juga akan menimbulkan citra perusahaan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan sebuah tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan untuk bersama memajukan daerah sekitar berdirinya perusahaan, Corporate

Lebih terperinci

TUGAS HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN MELALUI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) (Studi pada Bank BNI Cabang Probolinggo)

TUGAS HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN MELALUI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) (Studi pada Bank BNI Cabang Probolinggo) TUGAS HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN MELALUI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) (Studi pada Bank BNI Cabang Probolinggo) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI DAN FOCUS OF INTEREST. Pada umumnya Humas atau Public Relations merupakan metode

BAB II KERANGKA TEORI DAN FOCUS OF INTEREST. Pada umumnya Humas atau Public Relations merupakan metode BAB II KERANGKA TEORI DAN FOCUS OF INTEREST A. Kerangka Teori 1. Definisi Public Relations Pada umumnya Humas atau Public Relations merupakan metode komunikasi yang meliputi berbagai bentuk komunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin ketatnya persaingan dalam bisnis usaha di Indonesia mendorong banyak perusahaan untuk lebih berpikir ke depan guna menjalankan strategi yang terbaik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Public Relations sebagai salah satu bentuk interaksi dalam kegiatan komunikasi yang di maksudkan untuk membangun citra positif Hal tersebut di perjelas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Konstruksi Branding melalui Acara Sambang Desa. Kabupaten Mojokerto guna terjun langsung ke desa-desa untuk

BAB IV ANALISIS DATA. Konstruksi Branding melalui Acara Sambang Desa. Kabupaten Mojokerto guna terjun langsung ke desa-desa untuk BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian 1. Upaya Pemerintah Kabupaten Mojokerto dalam melakukan Konstruksi Branding melalui Acara Sambang Desa Sambang Desa merupakan salah satu program Pemerintah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Program tanggung jawab sosial perusahaan atau lebih dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang direkomendasikan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Strategi komunikasi tidak hanya diartikan secara harafiah dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Strategi komunikasi tidak hanya diartikan secara harafiah dalam bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kecakapan berkomunikasi adalah hal yang wajib dimiliki oleh setiap orang. Komunikasi yang baik membawa konsekuensi pada peningkatan profesionalisme.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era sekarang, media massa sangat berkembang pesat di Indonesia. Media massa merupakan suatu informasi dalam kehidupan modern, media massa biasa dianggap sebagai

Lebih terperinci

SUMMARY TUGAS AKHIR STRATEGI PUBLIC RELATIONS RRI SEMARANG UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SIARAN

SUMMARY TUGAS AKHIR STRATEGI PUBLIC RELATIONS RRI SEMARANG UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SIARAN SUMMARY TUGAS AKHIR STRATEGI PUBLIC RELATIONS RRI SEMARANG UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SIARAN NAMA : JOKO NUGROHO P NIM : D0C005055 DIII PUBLIC RELATIONS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Produksi Media PR AVI

Produksi Media PR AVI Produksi Media PR AVI Modul ke: Pengantar dan Signifikanasi Produksi Media PR AVIl Fakultas Fakultas Ilmu KOmunikasi Hendrata Yudha S.sos, M.ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Tolok

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manusia, suatu objek,suatu sistem kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manusia, suatu objek,suatu sistem kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perusahaan atau organisasi dibentuk berdasarkan tujuan tertentu yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perusahaan atau organisasi dibentuk berdasarkan tujuan tertentu yang telah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan atau organisasi dibentuk berdasarkan tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Kegiatan yang berlangsung didalam perusahaan melibatkan banyak unsur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Public relations (PR) atau hubungan masyarakat (humas) telah menjadi semacam kebutuhan dalam manajemen di Indonesia, dengan berbagai istilahnya. Hal ini bisa dilihat

Lebih terperinci