ANALYSIS PERFORMANCE FITUR BENTUK, WARNA DAN TEKSTUR CITRA PADA PENELUSURAN INFORMASI ASET BERBASIS CBIR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALYSIS PERFORMANCE FITUR BENTUK, WARNA DAN TEKSTUR CITRA PADA PENELUSURAN INFORMASI ASET BERBASIS CBIR"

Transkripsi

1 ANALYSIS PERFORMANCE FITUR BENTUK, WARNA DAN TEKSTUR CITRA PADA PENELUSURAN INFORMASI ASET BERBASIS CBIR Jumi¹ ), Achmad Zaenuddin 1) 1 Jurusan Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri Semarang jumimail06@gmail.com 1, zaeyenne@yahoo.co.id 2 Abstract The image has the features of shape, color and texture that are vary. Each feature has a different performance in supporting the accuracy of information retrieval using a process approach to CBIR (Content-Based Image Retrieval). On the image with different objects different erformance will be generated on each feature. For example that the performance features of the form of the more dominant compared features color and texture on the image with the asset, while the object on the image with the object of interest feature is more dominant than the features of texture and shape.in this research was conducted on the analysis of the performance features of the shape, color and texture in supporting the accuracy of a search using the approach of CBIR (Content Based Image Retrieval). The method used are invariant moment, color moment and GLCM ( Grey Level Co-occurrence Matrix). The results showed that the best search accuracy is 95%, where the features of shape has a performance by 50%, 30% color feature and texture feature by 20% with 600 test image with object database assets Keywords : Performance, Feature, Retrieval, Moment, GLCM Abstrak Setiap citra memiliki fitur bentuk, warna dan tekstur yang berbeda-beda. Masing-masing fitur memiliki performance yang berbeda dalam mendukung keakurasian proses penelusuran informasi menggunakan pendekatan Content Based Image Retrieval (CBIR). Pada citra dengan objek yang berbeda akan berbeda pula performance yang dihasilkan pada masing-masing fitur. Sebagai contoh bahwa performance fitur bentuk lebih dominan dibandingan fitur warna dan tekstur pada citra dengan objek aset, sedangkan pada citra dengan objek bunga fitur warna lebih dominan dibandingkan fitur tekstur dan bentuk.pada penelitian ini dilakukan analisis performance fitur bentuk, warna dan tekstur dalam mendukung akurasi penelusuran menggunakan pendekatan Content Based Image Retrieval (CBIR).Metode ekstraksiyang digunakan adalah invariant moment, color moment dan GLCM atau Grey Level Co-occurrence Matrix.Hasil penelitian menunjukkan bahwa akurasi penelusuran terbaik adalah 95%, dimana fitur bentuk memiliki performance sebesar 50%, fitur warna sebesar 30% dan fitur tekstur sebesar 20% dengan 600 database citra uji dengan objek aset. Kata kunci : Performance, Fitur, Retrieval, Moment, GLCM PENDAHULUAN Citra adalah data yang menggambarkan wujud fisik sebuah objek. Citra melalui content fiturnya memiliki keunikan atau ciri yang dapat membedakan antara objek yang satu dengan objek yang lainnya. Hal ini memungkinkan citra menjadi kunci alternatif pada penelusuran informasi selain menggunakan key field teks. Model penelusuran menggunakan citra sebagai key field dapat dilakukan melalui pendekatan CBIR (Content Based Image Retrieval) dengan menggunakan fitur-fitur yang dimiliki oleh masingmasing citra. PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN:

2 Dalam perkembangan penelitian tentang retrieval image berbasis content atau disebut dengan Content Based Image Retrieval (CBIR) telah dilakukan beberapa metode retrieval berdasarkan fitur citra. Penelitian tentang CBIR menggunakan fitur tekstur sebagai metode analisis similarity atau kemiripan sebagai dasar untuk melakukan retrieval telah dilakukan oleh Sani (2007) dengan menghasilkan nilai presisi similarity sebesar 54%. Adapun penggunaan metode kombinasi fitur warna dan bentuk telah dilakukan oleh Vijay (2008) yang diterapkan pada database medical. Penelitian CBIR dengan mengkombinasikan lebih dari dua fitur citra juga dilakukan oleh Herry (2009) yaitu menggunakan fitur bentuk, warna, tekstur dan tepian dengan nilai akurasi retrieval lebih dari 75%, sedangkan akurasi retrieval menggunakan tiga fitur pada objek aset menghasilkan akurasi sebesar 85% dilakukan oleh Jumi dan Harjoko (2012). Beberapa penelitian CBIR dengan menggunakan kombinasi 3 fitur adalah Hiremath dan Jagadesh (2015) menghasilkan nilai presisi lebih dari 60%, Sumana dan Remesh (2015) nilai recall hasil pengujian menggunakan data Wang adalah lebih dari 85%, Linggadalli dan Ramesh (2015) dengan hasil nilai presisi dan recall lebih dari 90%. Dari beberapa penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa kombinasi dari beberapa fitur citra akan menghasilkan tingkat akurasi kemiripan yang lebih tinggi dibandingkan tanpa melakukan kombinasi. Dengan demikian masing-masing fitur memiliki performance yang berbeda-beda dalam dukungannya terhadap peningkatan akurasi penelusuran dengan pendekaran CBIR. Kompleksnya metode ekstraksi yang digunakan juga berpengaruh terhadap akurasi retrieval dengan pendekatan CBIR. Pada penelitian ini dilakukan analysis performance masing-masing fitur yaitu fitur bentuk, warna dan tekstur terhadap dukungannya dalam peningkatan akurasi retrieval. Setiap fitur memiliki persentase dukungan yang berbeda-beda pada penelusuran informasi berbasis CBIR. Pada citra objek yang berbeda akan berbeda pula persentase performance dari masing-masing fitur yang dihasilkan. METODE YANG DIUSULKAN Beberapa penelitian yang sudah dilakukan belum dilakukan analisis performance fitur bentuk, warna dan teksturdalam dukungannya terhadap peningkatan akurasi penelusuran citra berbasis CBIR.Pada penelitian ini telah dilakukan retrieval imagemenggunakan ketiga fitur dengan tahapan penelitian yang ditunjukkan oleh Gambar 1. PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN:

3 Frequency Frequency Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif Input Images Aquisition Pre Processing(Gray scale, resize, edge Enhancement, Hist. Equalization) Ekstraksi Fitur tekstur, warna dan bentuk database image representation Image Query Pre Processing (Grayscale, resize, edge Enhancement, Hist.Equalization) Ekstraksi Fitur tekstur, warna dan bentuk RETRIEVAL IMAGE ( MATCHING SIMILARITY ) Informasi Citrayang dicari Gambar1. Gambaran Umum Tahapan Retrieval Citra Dengan Pendekatan CBIR Menggunakan Fitur Tekstur, Warna dan Bentuk Rincian tahapan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1 Preprocessing Preprocessing adalah perbaikan kualitas citra sebelum ekstraksi fitur dengan tujuan meningkatkan performance fitur citra dalam mendukung akurasi retrieval. Terdapat perbedaan preprocessingpada ekstraksi fitur bentuk dengan ekstraksi fitur warna dan tekstur. Perbedaan preprocessing tersebut untuk mendapatkan citra yang berkualitas sebelum ekstraksi fitur. a. Preprocessing Fitur Tekstur dan Fitur warna sebagai berikut: 1. Resize adalah tahapan mengubah ukuran citra menjadi 200 x 200 pixel. 2. Grayscale merupakan tahapan mengubah citra warna menjadi citra grayslace yang dilakukan untuk ektraksi fitur tekstur, sedangkan pada ekstraksi fitur warna tidak dilakukan grayscale karena nilai warna yang akan diperhitungkan. 3. Histogram Equalization adalah tahap perataan histogram agar kualitas gambar menjadi lebih kontras untuk mendapatkan nilai fitur warna dan tekstur yang berkualitas. Hasil perataan histogram dapat dilihat pada Gambar histogram 0.02 perataan histogram Data value Data Value (a) (b) Gambar 2.Perbandingan citra sebelum dan sesudah proses histogram, (a) Citra Asli, (b) Citra Hasil Histogram Equalization (HE) PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN:

4 b. Preprocessing Fitur Bentuk Pada tahapan preprocessing dalam ekstraksi fitur bentuk dilakukan antara lain: 1. Resizing pada penelitian ini adalah dilakukan resize citra menjadi 200 x 200 pixel. 2. Grayscale yaitu Citra warna diubah menjadi grayscale. 3. Edge Enhancement dan Histogram Equalization (HE) adalah tahapan perbaikan kualitas citra. Tahapan ini menggunakan metode konvolusi dengan operatorsobel (Gonzales & Woods, 2008). Hasil penajaman tepi dapat dilihat pada Gambar 3. (a) (b) (c) (d) Gambar 3. Tahapan Preprocessing Fitur Bentuk, (a) Citra Grayscale, (b) Resize, (c) Citra Hasil Edge Enhancement 2. Ekstraksi Fitur Tekstur Tekstur merupakan keteraturan pola-pola tertentu yang terbentuk dari susunan piksel-piksel pada suatu citra. Nilai tekstur dapat digunakan sebagai salah satu variabel untuk pengukuran kemiripan citra. Terdapat tiga algoritma untuk pengolahan tekstur pada citra (Gonzales dan Woods, 2008) yaitu structural, spectral dan statistical. Statistik orde pertama dan kedua yang biasa disebut dengan Gray Level Co-Occurrence Matrix (GLCM) adalah salah satu metode ekstraksi fitur yang sering digunakan.ekstraksi fitur orde pertama merupakan metode pengambilan fitur yang didasarkan pada karakteristik histogram citra.hsitogram menunjukkan menunjukkan probabilitas kemunculan nilai keabuan suatu piksel pada sebuah citra. Dari nilai histogram yang dihasilkan kemudian dihitung beberapa dimensi fitur orde pertama yaitumean, skewness, variance, kurtosisdan entrophy. Pada beberapa kasus tertentu penggunaan orde pertama tidak dapat digunakan untuk membedakan antara objek satu dengan objek lainnya, sehingga diperlukan penggunaan GLCM pada ekstraksi fitur citra. Haralick dkk (1973) telah mengusulkan GLCM melalui ekstraksi menggunakan matriks kookurensi yaitu suatu matriks antara yang merepresentasikan hubungan ketetanggaan antar piksel dalam citra pada berbagai arah orientasi dan jarak spasial seperti pada Gambar PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN:

5 Gambar 4. Hubungan ketetanggaan antar piksel Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mendapatkan fitur statistik orde kedua adalah dengan cara menghitung probabilitas hubungan ketetanggaan antara dua piksel pada jarak dan orientasi sudut tertentu (Gonzales dan Woods, 2008). Hubungan ketetanggan piksel yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan orientasi sudut dalam empat arah yaitu 0 0, 45 0, 90 0, Sedangkan matriks kookurensi merupakan matriks bujursangkar dengan jumlah elemen sebanyak kuadrat jumlah level intensitas piksel pada citra. Setelah memperoleh matriks kookurensi tersebut, maka dapat dihitung fitur statistik orde kedua yang merepresentasikan citra (Haralick dkk, 1973) mengusulkan berbegai fitur tekstur yang dapat diekstraksi dari matrik kookurensi.fitur statistik orde kedua yang dihitung pada penelitian ini adalah energy, homogeneity, contrast dan correlation. Dimensi energy dihitung menggunakan rumus ( ) ( ) ( ) (1) ( ) (2) Energy untuk mengukur konsentrasi pasangan intensitas pada matriks GLCM ( ) (3) Sedangkan homogeneity menunjukkan kehomogenan variasi intensitas citra. Adapun Contrast dihitung menggunakan rumus ( ) (4) Contrast menunjukkan ukuran penyebaran elemen-elemen matriks. Jika letaknya jauh dari diagonal utama maka nilai kekontrasan akan besar. Selanjutnya Correlation dihitung menggunakan rumus ( )( ) ( ) (5) Correlation menunjukan ukuran ketergantungan linear derajat keabuan dari piksel piksel yang saling bertetangga dalam sebuah citra abu-abu. Adapun tahapan penelusuran citra berdasarkan fitur tekstur adalah : 1. Baca citra query 2. Konversi citra RGB menjadi Grayscale 3. Hitung 4 arah GLCM matriks pada 0 0, 45 0, 90 0, PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN:

6 4. Hitung pada masing-masing arah untuk nilai energy, homogeneity, contrastdan correlation. 5. Lakukan matching similarity antara citra query dengan citra pada database 6. Pilih nilai jarak minimum sebagai citra yang paling mirip 3. Ekstraksi Fitur Bentuk. Ekstraksi fitur bentuk dilakukan dengan menggunakan metode invariant moment. Metode ini digunakan karena tidak rentan terhadap perubahan citra yang disebabkan oleh Rotation, Scale dan Translation (RST)(Acharya T, Ray, A. K, 2005). Invariant Moment akan menghasilkan tujuh nilai invariant yang konstan terhadap RST (Castleman, K. R., 1996). Pada invariant moment juga dapat dilakukan analisis bentuk himpunan moment suatu fungsi f(x,y) dari dua variabel yang menghasilkan tujuh nilai moment (Gonzales, R. C., Woods, R. E., 2008). Nilai dari ketujuh moments tersebut tidak berubah terhadap rotasi, translasi dan skala (Gonzales, R. C., Woods, R. E., 2008). Adapun tahapan ekstraksi fitur bentuk adalah sebagai berikut: 1. Baca citra 2. Konversi citra menjadi Gray Scale 3. Hitung tujuh nilai invariant moment 4. Hitung nilai jarak melalui tujuh nilai fitur bentuk antara citra query dengan citra database 5. Nilai jarak citra yang paling mirip adalah citra yang dicari 4. Ekstraksi Fitur Warna Preprocessing dengan histogram equalization pada Gambar 2 menghasilkan citra yang lebih kontras. Citra tersebut adalah citra input pada ekstraksi fitur warna dengan menggunakan warna HSV. Hal ini dikarenakan warna HSV dapat memilah warna citra seperti penglihatan manusia sehingga dapat mengenali citra dengan baik (Gonzales dan Woods, 2008). HSV merupakan salah satu cara untuk mendefinisikan warna didasarkan pada roda warna. Hue untuk mengukur sudut sekitar roda warna ( 0 derajat pada warna merah, 120 derajat pada warna hijau dan 240 derajat pada warna biru). Saturation menunjukkan radius roda warna sehingga proporsi antara warna gelap menuju warna terang atau putih murni atau menyatakan tingkat kemurnian warna yaitu mengindikasikan seberapa banyak warna putih yang diberikan pada warna. Value atribut yang menyatakan banyaknya cahaya yang diterima oleh mata tanpa mempedulikan warna atau menyatakan tingkat kecerahan warna atau brightness. Model HSV merupakan turunan dari RGB sehingga diperlukan konversi dari RGB ke HSV. RGB atau Red, Green dan Blue adalah warna warna yang dibentuk oleh model warna yang merupakan campuran dari warna-warna primer merah hijau dan biru dengan komposisi tertentu. Tahapan penelusurancitra berdasarkan fitur warna adalah sebagai berikut: 1. Baca citra PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN:

7 2. Konversi citra warna RGB menjadi HSV 3. Quantize masing-masing piksel dalam 256 histogram bins 4. Lakukan normalisasi histogram dengan membagi jumlah piksel 5. Simpan 256 nilai fitur warna dalam vektor database 6. Hitung kemiripan citra menggunakan ueclidean distance 7. Citra yang memiliki jarak kemiripan terkecil adalah citra yang dicari. 5. Pengukuran Kemiripan Pengukuran kemiripan digunakan Euclidean distance, dimana pada citra yang memiliki jarak kemiripan yang mendekati nol dapat dikategorikan yang paling mirip. Penghitungan nilai jarak kemiripan menggunakan rumus ( ) ( ) (6) Dimana ; ( ) = Jarak citra query (Q) dengan citra pada database (M) = Nilai fitur ke-n pada citra Q (query) = Nilai fitur ke-n pada citradatabase ke M n = Banyaknya dimensi Hasil penghitungan kemiripan diurutkan sehingga nilai kemiripan yang mendekati nol mempunyai tingkat kemiripan yang paling tinggi. 6. Pengukuran Performance Masing-masing Fitur Dalam Mendukung Akurasi Retrieval Penelusuran data citra dilakukan dengan menggunakan metode CBIR (Content Based Image Retrieval) dengan menggunakan tiga fitur citra untuk matching kemiripan citra yang akan menjadi kunci penelusuran data citra. Masing-masing fitur memiliki performance yang berbeda-beda dalam mendukung peningkatan hasil retrieval atau penelusuran.pada penelitian ini digunakan metode K-Fold CrossValidationdan confusion matrixuntuk mengukur performance fitur dalam mendukung akurasi retrieval. Pembagian data data training dan data uji untuk pengujian akurasi, presisi dan recall dilakukan bervariasi mulai dari K=3 sampai dengan k=10.seperti contoh jika K=3, maka bagian pertama dimulai dari data ke-1 sampai dengan data ke-180 sebagai data training, bagian kedua dimulai dari data ke-181 sampai dengan data ke-360 sebagai data validasi dan bagian ketiga dimulai dari data ke-361 sampai dengan data ke-480 sebagai data training serta data ke-481 sampai dengan ke-600 merupakan data uji. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian pada penelitian ini mengunakan 5 jenis citra aset dengan jumlah citra sebanyak600 berukuran 300 x 300 pixel. PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN:

8 Hasil Retrieval Pengujian retrieval dilakukan dengan variasi jumlah kluster dan variasi persentase bobot fitur. Hasil pengujian dengan variasi pembobotan 50% untuk bobot fitur bentuk, 30% bobot fitur warna dan 20% bobot fitur tekstur dengan variasi 5 kluster dengan jumlah citra tertampil 24 ditunjukkan pada Gambar 5. Gambar 5. Retrieval Menggunakan Persentase Fitur Pada Gambar 5. ditampilkan hasil retrieval dengan rangking kemiripan 1 sampai 24 dari database citra aset. Pengujian dengan variasi pembobotan dan variasi jumlah kluster akan menghasilkan output retrieval yang berbeda pada data yang sama. Pembahasan Pada tahap ini dilakukan analisis akurasi retrieval citra aset berdasarkan performance fitur bentuk, warna dan tekstur menggunakan database citra aset sebelum dan sesudah klustering. Pada Tabel 1 ditampilkan persentase akurasi retrieval menggunakan bobot fitur yang berbeda pada database citra sebelum klustering. a. Sebelum Clustering Hasil analisis akurasi retrieval pada database citra aset sebelum klustering dengan variasi pembobotan pada fitur bentuk, warna dan teksturdapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Prosentase Akurasi retrieval dengan variasi skema pembobotan fitur sebelum klustering Nama Citra Bobot Fitur sama W1 W2 W3 W4 Kursi 75.23% 78.99% 87.52% 83.69% 68.03% Meja 74.13% 77.65% 85.52% 83.69% 67.33% Mobil 75.20% 78.99% 87.52% 83.69% 68.03% Photocopy 75.15% 78.99% 85.52% 82.00% 67.33% Almari 74.13% 76.40% 87.52% 83.69% 68.03% PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN:

9 Tabel 1 menunjukkan bahwa akurasi retrieval dengan skema W2 menghasilkan akurasi paling tinggi yaitu lebih dari 85% dan variasi bobot W4 menghasilkan akurasi paling rendah yaitu kurang dari 69%. Adapun skema W2 adalah pembobotan fitur dimana 50% fitur bentuk, 30% fitur warna dan 20% fitur tekstur. Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa performance fitur tekstur lebih dominan pada retrieval citra aset.grafik akurasi retrieval dengan bobot fitur sama dan bobot fitur bervariasi sebelum klustering ditunjukkan oleh Gambar % 80.00% 60.00% 40.00% 20.00% 0.00% Akurasi Retrieval Sebelum Klustering Bobot Fitur sama W1 W2 W3 W4 Kursi Meja Mobil Photocopy Almari Gambar 6. Grafik Akurasi Retrieval dengan Bobot Fitur Sama dan Bervariasi Sebelum Klustering pada Database Citra Aset Pada Gambar 5.16, menunjukkan bahwa variasi bobot W2 menghasilkan akurasi retrieval yang paling tinggi dibandingkan variasi bobot lainnya. b. Sesudah Clustering Tahapan klustering dan variasi skema pembobotan berpengaruh terhadap kecepatan proses retrieval dan tingkat akurasi retrieval. Persentase akurasi retrieval dengan perbedaan skema bobot fitur dan jumlah kluster dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Prosentase akurasi retrieval dengan bobot fitur sama dan variasi skema pembobotan fitur serta jumlah kluster yang bervariasi pada database citra Jumlah Bobot Sama W1 W2 W3 W4 Kluster 3 72,13% 75,59% 92,67% 82,38% 63,33% 5 75,23% 77,45% 95,60% 86,36% 65,40% 7 76,40% 77,75% 95,60% 86,38% 65,67% 9 76,40% 77,45% 95,67% 86,87% 65,66% 10 76,40% 77,65% 95,67% 86,67% 65,69% 15 74,13% 75,15% 93,55% 84% 64,23% 20 73,10% 74,25% 93% 835,33% 64,67% PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN:

10 Prosentase Akurasi Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif Dari Tabel 2 menunjukkan bahwa variasi skema pembobotan W2 dengan bobot 50% fitur bentuk, 30% fitur warna dan 20% fitur tekstur serta variasi jumlah kluster antara 5 sampai dengan 10 kluster menghasilkan rata-rata akurasi retrieval lebih dari 95% lebih tinggi dibandingkan kluster yang lainnya. Sedangkan variasi pembobotan W4 dengan 30% bobot fitur bentuk, 50% bobot fitur warna dan 20% bobot fitur tekstur dengan variasi jumlah kluster 3 menghasilkan akurasi paling rendah yaitu kurang dari 64%. Grafik akurasi retrieval pada database citra aset menggunakan bobot fitur sama dan bervariasi yaitu W1, W2, W3 serta W4 dengan variasi jumlah kluster mulai dari 3 sampai dengan 20 dapat dilihat pada Gambar % % 80.00% 60.00% 40.00% 20.00% 0.00% Grafik Akurasi Retrieval Berdasarkan Kluster Jumlah Kluster Bobot Sama Gambar 6 Grafik Akurasi Retrieval dengan Variasi Bobot Fitur dan Variasi Jumlah Kluster Pada Gambar 6., menunjukkan bahwa akurasi retrieval cenderung naik hingga variasi jumlah kluster mulai dari 5 sampai dengan 10 dan cenderung menurun pada jumlah kluster lebih besar dari 10. Pengujian ini dilakukan pada 600 data citra aset dengan 480 citra training dan 120 citra uji. Citra uji diambil secara acak dengan 24 data tertampil. c. Pengujian Performance Fitur Untuk mengetahui performa fitur citra dalam menunjang keakuratan sistem dilakukan pengujian. Metode pengujian yang digunakan pada penelitian ini adalah K- fold Cross Validation. Pada pengujian ini menggunakan 3 nilai fitur yang memiliki 7 dimensi untuk fitur bentuk, 9 dimensi untuk fitur warna dan 16 dimensi untuk fitur tekstur. Total data yang digunakan pada penujian ini adalah 600 data citra yaitu 120 citra kursi (KU), 120 citra mesin photocopy (PH), 120 citra mobil (MB), 120 citra almari (AL) dan 120 citra meja (MJ). Pengujian performa fitur citra menggunakan K-fold dengan nilai 2, 3, 6 dan 9 dengan klasifikasi SMO. Variasi nilai K-fold untuk mengetahui besaran nilai K-fold yang menghasilkan persentase akurasi, presisi dan recall mencapai level paling tinggi. W1 W2 W3 W4 PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN:

11 Tabel perbandingan nilai akurasi, presisi dan recall dapat dilihat pada Tabel 3 dan nilai confusion matrix pada K-fold dengan nilai k=3 ditunjukkan oleh Tabel 4. PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN:

12 K-Fold Tabel 3 Nilai akurasi, presisi dan recall fitur citra Akurasi (%) Presisi (%) Recall (%) KU 100 KU 100 PH 97.2 PH 85.1 MB 100 MB 100 AL 99.2 AL 99.6 MJ 100 MJ 95.0 KU 100 KU 100 PH 98.1 PH 85.1 MB 100 MB 100 AL 96.8 AL 100 MJ 88.8 MJ 97.5 KU 100 KU 100 PH 98.1 PH 85.1 MB 100 MB 100 AL 96.8 AL 100 MJ 88.8 MJ 97.5 KU 100 KU 100 PH 98.1 PH 85.1 MB 100 MB 100 AL 96.8 AL 100 MJ 88.8 MJ 97.5 Tabel 4 Confusion matrix fitur citra aset pada K-Fold = 3 Aktua Prediksi l KU PH MB AL MJ Total KU PH MB AL MJ Total Dari Tabel 4 tersebut menunjukkan bahwa mulai pada K-fold dengan nilai 3, 6 dan 9 mempunyai nilai akurasi yang tinggi yaitu lebih dari 95% dibandingkan dengan K-fold sebesar 2. Pada K-fold dengan nilai 3 memperoleh nilai rata-rata presisi sebesar 95,7% dan nilai rata-rata recall sebesar 95,5%. Selanjutnya nilai akurasi, presisi dan recall pada K-fold 6 dan 9 juga memiliki nilai akurasi, presisi dan recall yang sama. d. Waktu Komputasi Pada pengujian waktu penelusuran aset dilakukan dengan variasi jumlah kluster database citra. Hasil pengujian merupakan rata-rata waktu penelusuran aset yang dapat dilihat pada Tabel 3. PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN:

13 Tabel 3. Hasil pengujian rata-rata waktu penelusuran aset dengan variasi jumlah kluster Waktu penelusuran (milisecond) Jumlah Bobot Sama W1 W2 W3 W4 Kluster Dari Tabel 3 menunjukkan bahwa pada kluster yang sama, cenderung memiliki ratarata waktu penelusuran yang sama SIMPULAN Pada setiap fitur memiliki performance yang berbeda-beda dalam mendukung akurasi retrieval berbasis CBIR. Pada penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan skema pembobotan fitur yang bervariasi pada masing-masing nilai fitur dan variasi jumlah cluster akan berpengaruh terhadap peningkatan akurasi retrieval image aset. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa fitur bentuk pada citra aset merupakan performance yang lebih tinggi pada peningkatan akurasi retrieval, sedangkan fitur warna dan fitur tekstur merupakan fitur pelengkapnya. Waktu komputasi rata-rata yang dibutuhkan untuk retrieval adalah 5mili-second. DAFTAR PUSTAKA Acharya T, Ray, A. K, 2005, Image Processing Principle and Applications, John Willey & Sons, USA Castleman, K. R., 1996, Digital Image Processing, Prentice Hall Inc., New Jersey. Gonzales, R. C., Woods, R. E., 2008, Digital Image Processing, ThirdEdition, Pearson Prentice Hall, New Jersey. Herry, S., 2009, Sistem Pencarian Citra Digital Menggunakan Content Based Image Retrieval, Proceeding Seminasif ISSN : , Yogyakarta. Hiremath and Jagadesh, 2012, Content Based Image Retrieval Based on Color, Texture and Shape Feature Using Image and Its Complement, International Journal of Computer Science and Security, Volume (1) : Issue (4), India Jumi and Harjoko, A., 2012, Image Similarity Analysis Based on Shape, Color and Texture Feature of Asset Image, International Conference on Computer Science Electronics and Instrumentation, Yogyakarta, Indonesia Lingadalli, K.R. dan Ramesh, N., 2015, Content Based Image Retrieval Using Color, Shape and Texture, International Advanced Research Journal in Science, Engineering and Technology, ISSN (on-line) : India. PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN:

14 Sani, 2007, Aplikasi Image Retrieval berdasarkan tekstur dengan menggunakan transformasi Haar Wavelet, Seminar Nasional Sistem dan Informasi, Bali. Sumana, K, Remesh, A., 2015, Efficient Technique Using Color, Texture and Shape Feature In Skecthes, IJAETAE, Vol 5, ISSN : Vijay, K., 2008, A Content Based Approach to Image Database Retrieval, Journal of Computer Applications Vol.1 No.4 PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN:

PENELUSURAN CITRA ASET BERBASIS KEMIRIPAN CITRA MENGGUNAKAN FITUR BENTUK, WARNA DAN TEKSTUR SERTA KLUSTERING K-MEANS

PENELUSURAN CITRA ASET BERBASIS KEMIRIPAN CITRA MENGGUNAKAN FITUR BENTUK, WARNA DAN TEKSTUR SERTA KLUSTERING K-MEANS PENELUSURAN CITRA ASET BERBASIS KEMIRIPAN CITRA MENGGUNAKAN FITUR BENTUK, WARNA DAN TEKSTUR SERTA KLUSTERING K-MEANS Jumi¹, Achmad Zaenuddin² ¹,2 Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Semarang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PEROLEHAN CITRA BERBASIS ISI PADA CITRA BATIK MENGGUNAKAN METODE INTEGRATED COLOR AND INTENSITY CO-OCCURRENCE MATRIX (ICICM)

PENGEMBANGAN SISTEM PEROLEHAN CITRA BERBASIS ISI PADA CITRA BATIK MENGGUNAKAN METODE INTEGRATED COLOR AND INTENSITY CO-OCCURRENCE MATRIX (ICICM) PENGEMBANGAN SISTEM PEROLEHAN CITRA BERBASIS ISI PADA CITRA BATIK MENGGUNAKAN METODE INTEGRATED COLOR AND INTENSITY CO-OCCURRENCE MATRIX (ICICM) Rima Tri Wahyuningrum *) Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

... BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Citra

... BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Citra 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Citra atau image adalah suatu matriks dimana indeks baris dan kolomnya menyatakan suatu titik pada citra tersebut dan elemen matriksnya (yang disebut sebagai elemen gambar

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR...

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN JUDUL... ii PERNYATAAN... iii LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iv BERITA ACARA TUGAS AKHIR... v KATA PENGANTAR... vi ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : CBIR, GLCM, Histogram, Kuantisasi, Euclidean distance, Normalisasi. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : CBIR, GLCM, Histogram, Kuantisasi, Euclidean distance, Normalisasi. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Content-Based Image Retrieval (CBIR) adalah proses untuk mendapatkan suatu citra berdasarkan konten-konten tertentu, konten yang dimaksud dapat berupa tekstur, warna, bentuk. CBIR pada dasarnya

Lebih terperinci

APLIKASI CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL DENGAN FITUR WARNA DAN BENTUK

APLIKASI CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL DENGAN FITUR WARNA DAN BENTUK APLIKASI CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL DENGAN FITUR WARNA DAN BENTUK Arwin Halim 1, Hardy 2, Alvin Yufandi 3, Fiana 4 Program Studi Teknik Informatika, STMIK Mikroskil Jl. Thamrin No. 122, 124, 140 Medan

Lebih terperinci

2.Landasan Teori. 2.1 Konsep Pemetaan Gambar dan Pengambilan Data.

2.Landasan Teori. 2.1 Konsep Pemetaan Gambar dan Pengambilan Data. 6 2.Landasan Teori 2.1 Konsep Pemetaan Gambar dan Pengambilan Data. Informasi Multi Media pada database diproses untuk mengekstraksi fitur dan gambar.pada proses pengambilan, fitur dan juga atribut atribut

Lebih terperinci

Implementasi Rancangan Aplikasi Ekstraksi Ciri Citra Digital berbasis Client-Server

Implementasi Rancangan Aplikasi Ekstraksi Ciri Citra Digital berbasis Client-Server Implementasi Rancangan Aplikasi Ekstraksi Ciri Citra Digital berbasis Client-Server Fredy Windana Program Studi Teknik Informatika, STT STIKMA Internasional Jl. Panji Suroso 91A Malang fredywind@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori yang berkaitan dengan pemrosesan data untuk sistem pengenalan gender pada skripsi ini, meliputi cropping dan resizing ukuran citra, konversi citra

Lebih terperinci

PENGENALAN OBJEK PADA CITRA BERDASARKAN SIMILARITAS KARAKTERISTIK KURVA SEDERHANA

PENGENALAN OBJEK PADA CITRA BERDASARKAN SIMILARITAS KARAKTERISTIK KURVA SEDERHANA PENGENALAN OBJEK PADA CITRA BERDASARKAN SIMILARITAS KARAKTERISTIK KURVA SEDERHANA Dina Indarti Pusat Studi Komputasi Matematika, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya no. 100, Depok 16424, Jawa Barat

Lebih terperinci

Sistem perolehan citra berbasis isi Berdasarkan tekstur menggunakan metode Gray level co-occurrence matrix dan Euclidean distance

Sistem perolehan citra berbasis isi Berdasarkan tekstur menggunakan metode Gray level co-occurrence matrix dan Euclidean distance Vol 1, No 3 Desember 2010 ISSN 2088-2130 Sistem perolehan citra berbasis isi Berdasarkan tekstur menggunakan metode Gray level co-occurrence matrix dan Euclidean distance * Fitri Damayanti, ** Husni, ***

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN SIMULASI IMAGE RETREIVAL MENGGUNAKAN METODE COLOR HISTOGRAM, GREY LEVEL CO-OCCURRENCE MATRIX DAN KNN (Design and Simulation of Image Retreival Using Color Histogram, Grey Level Co-Occurrence

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI MACAN TUTUL DENGAN METODE GREY LEVEL COOCURENT MATRIX ( GLCM) Zuly Budiarso Fakultas teknologi Informasi, Univesitas Stikubank Semarang

IDENTIFIKASI MACAN TUTUL DENGAN METODE GREY LEVEL COOCURENT MATRIX ( GLCM) Zuly Budiarso Fakultas teknologi Informasi, Univesitas Stikubank Semarang IDENTIFIKASI MACAN TUTUL DENGAN METODE GREY LEVEL COOCURENT MATRIX ( GLCM) Zuly Budiarso Fakultas teknologi Informasi, Univesitas Stikubank Semarang Abstrak Tekstur (Textures) adalah sifat-sifat atau karakteristik

Lebih terperinci

IMAGE COLOR FEATURE. Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

IMAGE COLOR FEATURE. Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya IMAGE COLOR FEATURE Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Materi: 1. Image Color Feature 2. Application Using Image Color Feature 3. RGB-Cube 4. Histogram RGB Gabungan Layer Color Indeks

Lebih terperinci

Analisis Kualitas Interpolasi Terhadap Fitur Statistik pada Citra

Analisis Kualitas Interpolasi Terhadap Fitur Statistik pada Citra Analisis Kualitas Interpolasi Terhadap Fitur Statistik pada Citra Meirista Wulandari Jurusan Teknik Elektro, Universitas Tarumanagara, Jakarta, Indonesia meiristaw@ft.untar.ac.id Diterima 10 Desember 016

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengenalan Wajah Pengenalan wajah adalah salah satu teknologi biometrik yang telah banyak diaplikasikan dalam sistem keamanan selain pengenalan retina mata, pengenalan sidik jari

Lebih terperinci

Ekstraksi Fitur Warna, Tekstur dan Bentuk untuk Clustered- Based Retrieval of Images (CLUE)

Ekstraksi Fitur Warna, Tekstur dan Bentuk untuk Clustered- Based Retrieval of Images (CLUE) Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Ekstraksi Fitur Warna, Tekstur dan Bentuk untuk Clustered- Based Retrieval of Images (CLUE) I Gusti Rai Agung Sugiartha

Lebih terperinci

APLIKASI CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL DENGAN ALGORITMA SOBEL S EDGE DETECTION Arwin Halim 1, Hernawati Gohzali 2, In Sin 3, Kelvin Wijaya 4

APLIKASI CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL DENGAN ALGORITMA SOBEL S EDGE DETECTION Arwin Halim 1, Hernawati Gohzali 2, In Sin 3, Kelvin Wijaya 4 APLIKASI CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL DENGAN ALGORITMA SOBEL S EDGE DETECTION Arwin Halim 1, Hernawati Gohzali 2, In Sin 3, Kelvin Wijaya 4 1,2,3,4 Jurusan Teknik Informatika, STMIK Mikroskil, Medan 1,2,3,4

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan sistem aplikasi yang digunakan sebagai user interface untuk menangkap citra ikan, mengolahnya dan menampilkan

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR...

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN JUDUL... ii PERNYATAAN... iii LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iv BERITA ACARA TUGAS AKHIR... v KATA PENGANTAR... vi ABSTRAK... viii ABSTRACT... ix DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. untuk mengurangi adanya false positive dan false negative. False positive dalam hal ini

BAB 3 METODOLOGI. untuk mengurangi adanya false positive dan false negative. False positive dalam hal ini 34 BAB 3 METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan dan Masalah Dalam proses diagnosis kanker payudara dibutuhkan akurasi yang tinggi untuk mengurangi adanya false positive dan false negative. False positive dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab landasan teori ini akan diuraikan mengenai teori-teori yang terkait dengan Content Based Image Retrieval, ekstraksi fitur, Operator Sobel, deteksi warna HSV, precision dan

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM

BAB 4 PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM BAB 4 PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM Bab ini akan membahas mengenai proses pengujian dari sistem yang dirancang terhadap beberapa citra dijital replika kulit. Pengujian terhadap sistem ini dilakukan untuk

Lebih terperinci

Aplikasi Image Retrieval dengan Histogram Warna dan Multiscale

Aplikasi Image Retrieval dengan Histogram Warna dan Multiscale IJCCS, Vol.x, No.x, Julyxxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 Aplikasi Image Retrieval dengan Histogram Warna dan Multiscale GLCM Arwin Halim 1, Hardy 2, Mytosin 3 STMIK Mikroskil, Jl. Thamrin No. 112, 124, 140,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan dan Praproses Data Kegiatan pertama dalam penelitian tahap ini adalah melakukan pengumpulan data untuk bahan penelitian. Penelitian ini menggunakan data sekunder

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Prinsip Kerja Sistem Prinsip kerja sistem diawali dengan pembacaan citra rusak dan citra tidak rusak yang telah terpilih dan dikumpulkan pada folder tertentu.

Lebih terperinci

Bab III ANALISIS&PERANCANGAN

Bab III ANALISIS&PERANCANGAN 3.1 Analisis Masalah Bab III ANALISIS&PERANCANGAN Pada penelitian sebelumnya yaitu ANALISIS CBIR TERHADAP TEKSTUR CITRA BATIK BERDASARKAN KEMIRIPAN CIRI BENTUK DAN TEKSTUR (A.Harris Rangkuti, Harjoko Agus;

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 4 BAB HASIL DAN PEMBAHASAN Ada tiga tahap utama yang dilakukan pada percobaan ini yaitu ektraksi ciri, pelatihan dan pengujian JST. Percobaan dilakukan dengan mengkombinasikan data hasil ekstraksi ciri

Lebih terperinci

PENGOLAHAN CITRA RADIOGRAF PERIAPIKAL PADA DETEKSI PENYAKIT PULPITIS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE REGION GROWING APPROACH

PENGOLAHAN CITRA RADIOGRAF PERIAPIKAL PADA DETEKSI PENYAKIT PULPITIS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE REGION GROWING APPROACH PENGOLAHAN CITRA RADIOGRAF PERIAPIKAL PADA DETEKSI PENYAKIT PULPITIS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE REGION GROWING APPROACH Rikko Ismail Hardianzah 1), Bambang Hidayat 2), Suhardjo 3) 1),2) Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis dan perancangan sistem ini ditujukan untuk memberikan gambaran secara umum mengenai aplikasi yang akan dibuat. Hal ini berguna untuk menunjang pembuatan

Lebih terperinci

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Program Studi Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang Abstrak. Saat ini, banyak sekali alternatif dalam

Lebih terperinci

BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI. menawarkan pencarian citra dengan menggunakan fitur low level yang terdapat

BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI. menawarkan pencarian citra dengan menggunakan fitur low level yang terdapat BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI 3.1 Permasalahan CBIR ( Content Based Image Retrieval) akhir-akhir ini merupakan salah satu bidang riset yang sedang berkembang pesat (Carneiro, 2005, p1). CBIR ini menawarkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDESAIN KARTU UCAPAN

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDESAIN KARTU UCAPAN PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDESAIN KARTU UCAPAN Rudy Adipranata 1, Liliana 2, Gunawan Iteh Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

Analisa Perbandingan Metode Edge Detection Roberts Dan Prewitt

Analisa Perbandingan Metode Edge Detection Roberts Dan Prewitt Analisa Perbandingan Metode Edge Detection Roberts Dan Prewitt Romindo Polikteknik Ganesha Medan Jl. Veteran No. 190 Pasar VI Manunggal romindo4@gmail.com Nurul Khairina Polikteknik Ganesha Medan Jl. Veteran

Lebih terperinci

BAB II TEORI PENUNJANG

BAB II TEORI PENUNJANG BAB II TEORI PENUNJANG 2.1 Computer Vision Komputerisasi memiliki ketelitian yang jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan cara manual yang dilakukan oleh mata manusia, komputer dapat melakukan berbagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C-

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C- 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Studi Pendahuluan Sebelumnya telah ada penelitian tentang sistem pengenalan wajah 2D menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C- Means dan jaringan

Lebih terperinci

PENCARIAN CITRA BERDASARKAN BENTUK DASAR TEPI OBJEK DAN KONTEN HISTOGRAM WARNA LOKAL

PENCARIAN CITRA BERDASARKAN BENTUK DASAR TEPI OBJEK DAN KONTEN HISTOGRAM WARNA LOKAL Makalah Nomor: KNSI-472 PENCARIAN CITRA BERDASARKAN BENTUK DASAR TEPI OBJEK DAN KONTEN HISTOGRAM WARNA LOKAL Barep Wicaksono 1, Suryarini Widodo 2 1,2 Teknik Informatika, Universitas Gunadarma 1,2 Jl.

Lebih terperinci

ANALISIS CONTRAST STRETCHING MENGGUNAKAN ALGORITMA EUCLIDEAN UNTUK MENINGKATKAN KONTRAS PADA CITRA BERWARNA

ANALISIS CONTRAST STRETCHING MENGGUNAKAN ALGORITMA EUCLIDEAN UNTUK MENINGKATKAN KONTRAS PADA CITRA BERWARNA ANALISIS CONTRAST STRETCHING MENGGUNAKAN ALGORITMA EUCLIDEAN UNTUK MENINGKATKAN KONTRAS PADA CITRA BERWARNA Nurliadi 1 *, Poltak Sihombing 2 & Marwan Ramli 3 1,2,3 Magister Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

PENCARIAN ISI CITRA MENGGUNAKAN METODE MINKOWSKI DISTANCE

PENCARIAN ISI CITRA MENGGUNAKAN METODE MINKOWSKI DISTANCE PENCARIAN ISI CITRA MENGGUNAKAN METODE MINKOWSKI DISTANCE Budi Hartono 1, Veronica Lusiana 2 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank Semarang Jl Tri Lomba

Lebih terperinci

KLASIFIKASI JENIS IKAN KOI MENGGUNAKAN GRAY LEVEL CO- OCCURRENCE MATRIX DAN ALGORITMA NAIVE BAYES

KLASIFIKASI JENIS IKAN KOI MENGGUNAKAN GRAY LEVEL CO- OCCURRENCE MATRIX DAN ALGORITMA NAIVE BAYES KLASIFIKASI JENIS IKAN KOI MENGGUNAKAN GRAY LEVEL CO- OCCURRENCE MATRIX DAN ALGORITMA NAIVE BAYES Tri Adhi Atmaji 1, Catur Supriyanto 2 Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

Atthariq 1, Mai Amini 2

Atthariq 1, Mai Amini 2 IDENTIFIKASI IKAN KERAPU BERDSARKAN POLA KULIT DENGAN METODE GLCM DAN EUCLIDEAN DISTANCE Atthariq 1, Mai Amini 2 1,2,3 Teknologi Informasi dan Komputer, Politeknik Negeri Lhokseumawe, Jalan banda Aceh-Medan

Lebih terperinci

Klasifikasi Mutu Telur Berdasarkan Kebersihan Kerabang Telur Menggunakan K-Nearest Neighbor

Klasifikasi Mutu Telur Berdasarkan Kebersihan Kerabang Telur Menggunakan K-Nearest Neighbor Klasifikasi Mutu Telur Berdasarkan Kebersihan Kerabang Telur Menggunakan K-Nearest Neighbor Puspa Rizky Trisnaningtyas 1, Maimunah 2 Program Studi Teknik Komputer Universitas Islam 45 Bekasi, Indonesia

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB II... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI. BAB II... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI SKRIPSI... Error! Bookmark not defined. HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI... Error! Bookmark not defined. PENGESAHAN DEWAN PENGUJI... Error! Bookmark not defined. PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR...

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Temu Kembali Citra Berbasis Konten (TKCBK) 2.1.1 Pengertian TKCBK Menurut (Kondekar, Kolkure, & Kore, 2010) pengertian dari TKCBK adalah temu kembali dari gambar berbasis fitur

Lebih terperinci

KLASIFIKASI KAYU DENGAN MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES-CLASSIFIER

KLASIFIKASI KAYU DENGAN MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES-CLASSIFIER KLASIFIKASI KAYU DENGAN MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES-CLASSIFIER ACHMAD FAHRUROZI 1 1 Universitas Gunadarma, achmad.fahrurozi12@gmail.com Abstrak Masalah yang akan diangkat dalam makalah ini adalah bagaimana

Lebih terperinci

UCAPAN TERIMAKASIH. Denpasar, Agustus Penulis

UCAPAN TERIMAKASIH. Denpasar, Agustus Penulis UCAPAN TERIMAKASIH Segenap puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa sebagai sumber dari segala sumber pengetahuan, karena atas asung kertha wara nugrahanya Tesis yang

Lebih terperinci

SISTEM TEMU KEMBALI CITRA UNTUK E- COMMERCE MENGGUNAKAN PROSEDUR PENCARIAN DUA FASE DENGAN FITUR HISTOGRAM MULTI TEKSTON

SISTEM TEMU KEMBALI CITRA UNTUK E- COMMERCE MENGGUNAKAN PROSEDUR PENCARIAN DUA FASE DENGAN FITUR HISTOGRAM MULTI TEKSTON SISTEM TEMU KEMBALI CITRA UNTUK E- COMMERCE MENGGUNAKAN PROSEDUR PENCARIAN DUA FASE DENGAN FITUR HISTOGRAM MULTI TEKSTON Nurissaidah Ulinnuha 1), Halimatus Sa dyah 2) Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam proses pemetaan secara fotogrametris, salah satu hal yang harus diatasi adalah masalah restitusi dua foto udara yang saling pertampalan sedemikian rupa sehingga

Lebih terperinci

Deteksi Tepi pada Citra Digital menggunakan Metode Kirsch dan Robinson

Deteksi Tepi pada Citra Digital menggunakan Metode Kirsch dan Robinson Deteksi Tepi pada Citra Digital menggunakan Metode Kirsch dan Robinson Veronica Lusiana Program Studi Teknik Informatika, Universitas Stikubank email: verolusiana@yahoo.com Abstrak Segmentasi citra sebagai

Lebih terperinci

Pengolahan citra. Materi 3

Pengolahan citra. Materi 3 Pengolahan citra Materi 3 Citra biner, citra grayscale dan citra warna Citra warna berindeks Subject Elemen-elemen Citra Digital reflectance MODEL WARNA Citra Biner Citra Biner Banyaknya warna hanya 2

Lebih terperinci

CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL BERDASARKAN CIRI TEKSTUR MENGGUNAKAN WAVELET

CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL BERDASARKAN CIRI TEKSTUR MENGGUNAKAN WAVELET CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL BERDASARKAN CIRI TEKSTUR MENGGUNAKAN WAVELET Nana Ramadijanti RG. Computer Vision, Program Studi Teknologi Informasi, Politeknik Elektronika Negri Surabaya E-mail: nana@eepis-its.edu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori yang berkaitan dengan pemrosesan data untuk sistem pendeteksi senyum pada skripsi ini, meliputi metode Viola Jones, konversi citra RGB ke grayscale,

Lebih terperinci

Implementasi Deteksi Copy-move Forgery pada Citra menggunakan Metode Histogram of Oriented Gradients (HOG)

Implementasi Deteksi Copy-move Forgery pada Citra menggunakan Metode Histogram of Oriented Gradients (HOG) JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Implementasi Deteksi Copy-move Forgery pada Citra menggunakan Metode Histogram of Oriented Gradients (HOG) Ni Luh Made Asri Mulyasari,

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Temu Kembali Gambar Ikan Berdasarkan Estraksi Ciri Warna HSV, Bentuk Canny dan Tekstur Orde Dua

Rancang Bangun Sistem Temu Kembali Gambar Ikan Berdasarkan Estraksi Ciri Warna HSV, Bentuk Canny dan Tekstur Orde Dua Rancang Bangun Sistem Temu Kembali Gambar Ikan Berdasarkan Estraksi Ciri Warna HSV, Bentuk Canny dan Tekstur Orde Dua Lestari Handayani 1, Awaliyah 2 1,2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Sains dan

Lebih terperinci

Ekstraksi Fitur Warna, Tekstur dan Bentuk untuk Clustered- Based Retrieval of Images (CLUE)

Ekstraksi Fitur Warna, Tekstur dan Bentuk untuk Clustered- Based Retrieval of Images (CLUE) Teknologi Elektro, Vol. 16, No1, Januari-April 2017 85 Ekstraksi Fitur Warna, Tekstur dan Bentuk untuk Clustered- Based Retrieval of Images (CLUE) I Gusti Rai Agung Sugiartha 1, Made Sudarma 2, I Made

Lebih terperinci

APLIKASI IMAGE RETRIEVAL MENGGUNAKAN KOMBINASI METODE COLOR MOMENT DAN GABOR TEXTURE

APLIKASI IMAGE RETRIEVAL MENGGUNAKAN KOMBINASI METODE COLOR MOMENT DAN GABOR TEXTURE APLIKASI IMAGE RETRIEVAL MENGGUNAKAN KOMBINASI METODE COLOR MOMENT DAN GABOR TEXTURE Arwin Halim 1, Hardy 2, Christina Dewi 3, Sulaiman Angkasa 4 Program Studi Teknik Informatika, STMIK Mikroskil Jl. Thamrin

Lebih terperinci

Identifikasi Tanda Tangan Menggunakan Transformasi Gabor Wavelet dan Jarak Minskowski

Identifikasi Tanda Tangan Menggunakan Transformasi Gabor Wavelet dan Jarak Minskowski Identifikasi Tanda Tangan Menggunakan Transformasi Gabor Wavelet dan Jarak Minskowski Junia Kurniati Computer Engineering Department Faculty of Computer Science Sriwijaya University South Sumatera Indonesia

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDETEKSI UANG LOGAM DENGAN METODE EUCLIDEAN

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDETEKSI UANG LOGAM DENGAN METODE EUCLIDEAN Jurnal Teknik Informatika Vol. 1 September 2012 1 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDETEKSI UANG LOGAM DENGAN METODE EUCLIDEAN Wahyu Saputra Wibawa 1, Juni Nurma Sari 2, Ananda 3 Program Studi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini akan diuraikan penjelasan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan

Lebih terperinci

Vol. II, 26 November 2016, ISSN:

Vol. II, 26 November 2016, ISSN: Seminar SENATIK Nasional Vol. II, 26 Teknologi November Informasi 2016, ISSN: dan 2528-1666 Kedirgantaraan (SENATIK) Vol. II, 26 November 2016, ISSN: 2528-1666 SiC- 109 Gracelia Adelaida Bere 1, Elizabeth

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menginterprestasi sebuah citra untuk memperoleh diskripsi tentang citra tersebut melalui beberapa proses antara lain preprocessing, segmentasi citra, analisis

Lebih terperinci

PENERAPAN SEGMENTASI MULTI KANAL DALAM MENDETEKSI SEL PARASIT PLASMODIUM SP. I Made Agus Wirahadi Putra 1, I Made Satria Wibawa 2 ABSTRAK

PENERAPAN SEGMENTASI MULTI KANAL DALAM MENDETEKSI SEL PARASIT PLASMODIUM SP. I Made Agus Wirahadi Putra 1, I Made Satria Wibawa 2 ABSTRAK Jurnal Dinamika, April 2017, halaman 18-29 P-ISSN: 2087-889 E-ISSN: 2503-4863 Vol. 08. No.1 PENERAPAN SEGMENTASI MULTI KANAL DALAM MENDETEKSI SEL PARASIT PLASMODIUM SP. I Made Agus Wirahadi Putra 1, I

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 1638

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 1638 ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 1638 KLASIFIKASI JENIS BATUAN SEDIMEN BERDASARKAN TEKSTUR DENGAN METODE GRAY LEVEL CO-OCCURRENCE MATRIX DAN K-NN Classification

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan semakin luasnya pemanfaatan teknologi komputer di berbagai bidang kehidupan, kebutuhan akan efisiensi pengelolaan

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Saat ini, kebutuhan manusia akan teknologi semakin meningkat karena tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi tersebut dapat meringankan pekerjaan manusia. Hal ini juga diimbangi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengolahan Citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan

BAB II LANDASAN TEORI. Pengolahan Citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Citra Citra adalah gambar pada bidang dwimatra (dua dimensi). Ditinjau dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi menerus dan intensitas cahaya pada bidang dwimatra

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. melakukan pengamatan dan analisis dari gambar yang didapat. Untuk bisa mendapatkan

BAB 3 METODOLOGI. melakukan pengamatan dan analisis dari gambar yang didapat. Untuk bisa mendapatkan BAB 3 METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan dan Masalah 3.1.1 Analisis Kebutuhan Dalam melakukan analisa gambar mammogram, biasanya dokter secara langsung melakukan pengamatan dan analisis dari gambar yang

Lebih terperinci

CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL MENGGUNAKAN METODE COLOR HISTOGRAM DAN ALGORITMA K-MEANS CLUSTERING

CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL MENGGUNAKAN METODE COLOR HISTOGRAM DAN ALGORITMA K-MEANS CLUSTERING CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL MENGGUNAKAN METODE COLOR HISTOGRAM DAN ALGORITMA K-MEANS CLUSTERING Risa Fithrasari 208700923 Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati

Lebih terperinci

KLASIFIKASI USIA MENGGUNAKAN CIRI ORDE DUA

KLASIFIKASI USIA MENGGUNAKAN CIRI ORDE DUA KLASIFIKASI USIA MENGGUNAKAN CIRI ORDE DUA Mukti Qamal * Abstract Identification of image is needed to facilitate the work of humans in terms of classification. The statistical method is one method often

Lebih terperinci

Sesi 3 Operasi Pixel dan Histogram. : M. Miftakul Amin, S. Kom., M. Eng.

Sesi 3 Operasi Pixel dan Histogram. : M. Miftakul Amin, S. Kom., M. Eng. Sesi 3 Operasi Pixel dan Histogram Materi Kuliah Dosen : Pengolahan Citra Digital : M. Miftakul Amin, S. Kom., M. Eng. Pokok Bahasan Konversi RGB ke Gray Scale Konversi Gray Scale ke Biner Konversi Gray

Lebih terperinci

Pencarian Citra Digital Berbasiskan Konten dengan Ekstraksi Fitur HSV, ACD, dan GLCM

Pencarian Citra Digital Berbasiskan Konten dengan Ekstraksi Fitur HSV, ACD, dan GLCM Jurnal Telematika, vol.8 no.2, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: 1858-2516 Pencarian Citra Digital Berbasiskan Konten dengan Ekstraksi Fitur HSV, ACD, dan GLCM Muhammad Dendy Agaputra #1,

Lebih terperinci

Implementasi Principal Komponen Analysis untuk Sistem Balik Citra Digital

Implementasi Principal Komponen Analysis untuk Sistem Balik Citra Digital Nusantara of Engginering (NoE)/Vol. /No. /ISSN : 8 Implementasi Principal Komponen Analysis untuk Sistem Balik Citra Digital Okfan Rizal Ferdiansyah. Sistem Informasi, Fakultas Teknik Universitas Nusantara

Lebih terperinci

Pengenalan Telur Berdasarkan Karakteristik Warna Citra Yustina Retno Wahyu Utami 2)

Pengenalan Telur Berdasarkan Karakteristik Warna Citra Yustina Retno Wahyu Utami 2) Pengenalan Telur Berdasarkan Karakteristik Warna Citra Yustina Retno Wahyu Utami 2) ISSN : 1693 1173 Abstrak Pengenalan obyek pada citra merupakan penelitian yang banyak dikembangkan. Salah satunya pengenalan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2. Citra Digital Menurut kamus Webster, citra adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda. Citra digital adalah representasi dari citra dua dimensi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Citra Digital Citra digital dapat didefinisikan sebagai fungsi dua variabel, f(x,y), dimana x dan y adalah koordinat spasial dan nilai f(x,y) adalah intensitas citra pada koordinat

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI TEMU KEMBALI CITRA BUAH BERDASARKAN BENTUK DAN WARNA MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR

PERANCANGAN APLIKASI TEMU KEMBALI CITRA BUAH BERDASARKAN BENTUK DAN WARNA MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR PERANCANGAN APLIKASI TEMU KEMBALI CITRA BUAH BERDASARKAN BENTUK DAN WARNA MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR Muhammad Nasir 1, Amri 2, Husaini 3 1,2,3 Teknologi Informasi dan Komputer, Politeknik Negeri Lhokseumawe

Lebih terperinci

PENCARIAN CITRA VISUAL BERBASIS ISI CITRA MENGGUNAKAN FITUR WARNA CITRA. Abstract

PENCARIAN CITRA VISUAL BERBASIS ISI CITRA MENGGUNAKAN FITUR WARNA CITRA. Abstract PENCARIAN CITRA VISUAL BERBASIS ISI CITRA MENGGUNAKAN FITUR WARNA CITRA Kusrini 1, Agus Harjoko 2 1 Dosen STMIK AMIKOM Yogyakarta 2 Dosen FMIPA Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Abstract There are two

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keyword : Reef Fish, HSL, GLCM, PNN.

ABSTRACT. Keyword : Reef Fish, HSL, GLCM, PNN. ABSTRACT Suharindra, Muhammad Ryzani. 2017. Identification Reef Fish Image With HSL Color Extraction And GLCM Texture Extraction Based on Probabilistic Neural Network Algorithm Thesis.Tanjungpinang: Department

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN DENGAN DETEKSI TEPI DAN KOEFISIEN KORELASI

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN DENGAN DETEKSI TEPI DAN KOEFISIEN KORELASI IDENTIFIKASI TANDA TANGAN DENGAN DETEKSI TEPI DAN KOEFISIEN KORELASI Harry Santoso Program Studi Teknik Informatika, Unika Soegijapranata Semarang harrysantoso888@gmail.com Abstract Signature is a proof

Lebih terperinci

GLOSARIUM Adaptive thresholding Peng-ambangan adaptif Additive noise Derau tambahan Algoritma Moore Array Binary image Citra biner Brightness

GLOSARIUM Adaptive thresholding Peng-ambangan adaptif Additive noise Derau tambahan Algoritma Moore Array Binary image Citra biner Brightness 753 GLOSARIUM Adaptive thresholding (lihat Peng-ambangan adaptif). Additive noise (lihat Derau tambahan). Algoritma Moore : Algoritma untuk memperoleh kontur internal. Array. Suatu wadah yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi berisi tahapan-tahapan yang dilakukan

Lebih terperinci

PRAPROSES CITRA MENGGUNAKAN KOMPRESI CITRA, PERBAIKAN KONTRAS, DAN KUANTISASI PIKSEL

PRAPROSES CITRA MENGGUNAKAN KOMPRESI CITRA, PERBAIKAN KONTRAS, DAN KUANTISASI PIKSEL PRAPROSES CITRA MENGGUNAKAN KOMPRESI CITRA, PERBAIKAN KONTRAS, DAN KUANTISASI PIKSEL Veronica Lusiana 1, Budi Hartono 2 1,2 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank

Lebih terperinci

KLASIFIKASI BATIK MENGGUNAKAN METODE K-NEAREST NEIGHBOUR BERDASARKAN GRAY LEVEL CO-OCCURRENCE MATRICES (GLCM)

KLASIFIKASI BATIK MENGGUNAKAN METODE K-NEAREST NEIGHBOUR BERDASARKAN GRAY LEVEL CO-OCCURRENCE MATRICES (GLCM) KASIFIKASI BATIK MENGGUNAKAN METODE K-NEAREST NEIGHBOUR BERDASARKAN GRAY EVE CO-OCCURRENCE MATRICES (GCM) Hanang Wijayanto Jurusan Teknik Informatika FIK UDINUS, Jl. Nakula No. 5-11 Semarang-50131 1110110686@mhs.dinus.ac.id

Lebih terperinci

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Tanda tangan merupakan sesuatu yang unik yang dimiliki setiap orang sehingga seringkali dipakai untuk menentukan keabsahan dokumen ataupun transaksi. Akan tetapi tanda tangan menjadi rentan terhadap

Lebih terperinci

PENGELOMPOKAN GAMBAR BERDASARKAN WARNA DAN BENTUK MENGGUNAKAN FGKA (FAST GENETIC KMEANS ALGORITHM) UNTUK PENCOCOKAN GAMBAR

PENGELOMPOKAN GAMBAR BERDASARKAN WARNA DAN BENTUK MENGGUNAKAN FGKA (FAST GENETIC KMEANS ALGORITHM) UNTUK PENCOCOKAN GAMBAR PENGELOMPOKAN GAMBAR BERDASARKAN WARNA DAN BENTUK MENGGUNAKAN FGKA (FAST GENETIC KMEANS ALGORITHM) UNTUK PENCOCOKAN GAMBAR Farah Zakiyah Rahmanti 1, Entin Martiana K. 2, S.Kom, M.Kom, Nana Ramadijanti

Lebih terperinci

Temu Kembali Citra Makanan Menggunakan Representasi Multi Texton Histogram

Temu Kembali Citra Makanan Menggunakan Representasi Multi Texton Histogram JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-368 Temu Kembali Citra Makanan Menggunakan Representasi Multi Texton Histogram Imagine Clara Arabella, Nanik Suciati, dan Dini

Lebih terperinci

Pengolahan Citra Digital FAJAR ASTUTI H, S.KOM., M.KOM

Pengolahan Citra Digital FAJAR ASTUTI H, S.KOM., M.KOM Pengolahan Citra Digital FAJAR ASTUTI H, S.KOM., M.KOM PENILAIAN TUGAS : 30% UTS : 30% UAS : 40% REFERENSI Slides & Hand outs; Digital Image Processing; Rafael C. Gonzalez & Richard E Woods; Addison Wesley

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. B fch a. d b

HASIL DAN PEMBAHASAN. B fch a. d b 7 dengan nilai σ yang digunakan pada tahap pelatihan sebelumnya. Selanjutnya dilakukan perhitungan tingkat akurasi SVM terhadap citra yang telah diprediksi secara benar dan tidak benar oleh model klasifikasi.

Lebih terperinci

EKSTRAKSI CIRI TEKSTUR CITRA WAJAH PENGGUNA NARKOTIKA MENGGUNAKAN METODE GRAY LEVEL CO-OCCURANCE MATRIX. Abstrak

EKSTRAKSI CIRI TEKSTUR CITRA WAJAH PENGGUNA NARKOTIKA MENGGUNAKAN METODE GRAY LEVEL CO-OCCURANCE MATRIX. Abstrak EKSTRAKSI CIRI TEKSTUR CITRA WAJAH PENGGUNA NARKOTIKA MENGGUNAKAN METODE GRAY LEVEL CO-OCCURANCE MATRIX Karina Auliasari, Bastian, Bella Fardani, Zulkifli, Ivandi Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang Latar Belakang ENDHULUN Dalam ilmu biologi dan kehutanan, diketahui terdapat banyak enis daun dengan karakteristik (ciri) yang berbeda-beda. Hal tersebut menyebabkan sulitnya untuk melakukan pengenalan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.1 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Hardware a. Prosesor : Intel Core i5-3230m CPU @ 2.60GHz b. Memori : 4.00 GB c.

Lebih terperinci

DETEKSI ADANYA CACAT PADA KAYU MENGGUNAKAN METODE LOCAL BINARY PATTERN DETECTION OF THE EXISTENCE OF THE DEFECTS IN WOOD USING LOCAL BINARY PATTERN

DETEKSI ADANYA CACAT PADA KAYU MENGGUNAKAN METODE LOCAL BINARY PATTERN DETECTION OF THE EXISTENCE OF THE DEFECTS IN WOOD USING LOCAL BINARY PATTERN ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 Page 298 DETEKSI ADANYA CACAT PADA KAYU MENGGUNAKAN METODE LOCAL BINARY PATTERN DETECTION OF THE EXISTENCE OF THE DEFECTS IN WOOD USING

Lebih terperinci

KLASIFIKASI SERAT MIRING PADA KAYU MENGGUNAKAN EKSTRAKSI CIRI STATISTIK BERDASARKAN PADA PENGOLAHAN CITRA

KLASIFIKASI SERAT MIRING PADA KAYU MENGGUNAKAN EKSTRAKSI CIRI STATISTIK BERDASARKAN PADA PENGOLAHAN CITRA ISSN : 355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol., No.1 April 015 Page 09 KLASIFIKASI SERAT MIRING PADA KAYU MENGGUNAKAN EKSTRAKSI CIRI STATISTIK BERDASARKAN PADA PENGOLAHAN CITRA Dyah Norma Maharsi [1],

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Video Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang citra bergerak. Teknologi ini biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik,

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR DAN METODOLOGI. Pada bab ini kita akan melihat masalah apa yang masih menjadi kendala

BAB III PROSEDUR DAN METODOLOGI. Pada bab ini kita akan melihat masalah apa yang masih menjadi kendala 52 BAB III PROSEDUR DAN METODOLOGI 3.1 ANALISA MASALAH Pada bab ini kita akan melihat masalah apa yang masih menjadi kendala melakukan proses retrival citra dan bagaimana solusi untuk memecahkan masalah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Penggunaan citra yang semakin meningkat menimbulkan kebutuhan retrival citra yang juga semakin meningkat. Diperlukan suatu metode retrival citra yang efektif

Lebih terperinci

Penggunaan Ciri Geometric Invariant Moment pada Pengenalan Tanda Tangan

Penggunaan Ciri Geometric Invariant Moment pada Pengenalan Tanda Tangan Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 9, Juni 2017, hlm. 859-867 http://j-ptiik.ub.ac.id Penggunaan Ciri Geometric Invariant Moment pada Pengenalan Tanda

Lebih terperinci

Pengantar PENGOLAHAN CITRA. Achmad Basuki PENS-ITS Surabaya 2007

Pengantar PENGOLAHAN CITRA. Achmad Basuki PENS-ITS Surabaya 2007 Pengantar PENGOLAHAN CITRA Achmad Basuki PENS-ITS Surabaya 2007 TUJUAN Mahasiswa dapat membuat aplikasi pengolahan citra Mahasiswa dapat menerapkan konsep-konsep pengolahan citra untuk menghasilkan suatu

Lebih terperinci

SAMPLING DAN KUANTISASI

SAMPLING DAN KUANTISASI SAMPLING DAN KUANTISASI Budi Setiyono 1 3/14/2013 Citra Suatu citra adalah fungsi intensitas 2 dimensi f(x, y), dimana x dan y adalahkoordinat spasial dan f pada titik (x, y) merupakan tingkat kecerahan

Lebih terperinci

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Aditya Wikan Mahastama mahas@ukdw.ac.id Sistem Optik dan Proses Akuisisi Citra Digital 2 UNIV KRISTEN DUTA WACANA GENAP 1213 v2 Bisa dilihat pada slide berikut. SISTEM OPTIK MANUSIA

Lebih terperinci