Volume 07, Nomor 02, Desember 2016

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Volume 07, Nomor 02, Desember 2016"

Transkripsi

1 Volume 07, Nomor 02, Desember 2016 Peningkatan Keterampilan Demonstrasi Materi Luqhata pada Mata Pelajaran Fiqih melalui Metode Modeling the Way Siswa Kelas VI-B MI At-Taqwa Kebonagung Sukodono Sidoarjo Abstrak: Pembelajaran Fiqih MI merupakan mata pelajaran yang mempelajari pembiasaan kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh data bahwa dari 29 siswa hampir 80 % tidak dapat mendemonstrasikan materi luqatha. Kondisi ini disebabkan model pembelajaran dengan metode ceramah dan drill soal dari LKS. Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah peningkatan keterampilan demonstrasi materi luqhata pada mata pelajaran Fiqh melalui metode Modeling the Way. Pemilihan metode Modeling the Way karena metode ini dianggap cocok dan sesuai dengan karakteristik siswa yang rata-rata memiliki gaya belajar kinestetik. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus. Sasarannya siswa kelas VI-B MI At-Taqwa Kebonagung Sukodono Sidoarjo. Instrumen yang digunakan yaitu non tes dan tes. Berdasarkan hasil analisis data, disimpulkan bahwa keterampilan demonstrasi materi luqatha pada mata pelajaran Fiqh mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II. Sebanyak 64 % siswa memiliki kemampuan mendemonstrasikan materi luqatha pada siklus I dan 87 % siswa memiliki kemampuan mendemonstrasikan materi luqatha pada siklus II. Dengan demikian, penerapan metode Modeling the Way dianggap mampu meningkatkan keterampilan siswa dalam mendemonstrasikan materi luqatha. Kata Kunci: Keterampilan Demonstrasi, Pembelajaran Fiqh materi Luqatha, Metode Modelling the Way PENDAHULUAN Menurut Heruman (2007: 1) dalam Permenag No. 2 Tahun 2008 di jelaskan bahwa standar kompetensi lulusan mata pelajaran Fiqih di Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah siswa mampu mengenal dan melaksanakan hukum Islam yang berkaitan

2 Asman - Nurul Kurniawati dengan rukun Islam, mulai dari ketentuan dan tata cara pelaksanaan thaharah, shalat, puasa, zakat, sampai dengan pelaksanaan ibadah haji, serta ketentuan tentang makanan dan minuman, khitan, qurban, dan cara pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam. Pembelajaran Fiqih memuat hukum Islam yang di dalamnya terdapat sub bahasan luqhata/barang temuan. Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa proses pembelajaran fikih materi luqhata/barang temuan di kelas VI-B MI At-taqwa Kebonagung Sukodono Sidoarjo masih memiliki banyak kelemahan yaitu siswa merasa jenuh saat proses pembelajaran berlangsung, siswa yang duduk di belakang kurang mendapat pengawasan dari guru, masih ada siswa yang tidur pada saat pembelajaran berlangsung, dan beberapa siswa membuat gaduh dengan temannya, bahkan suara anak-anak yang hiperaktif melebihi suara guru yang sedang menjelaskan di depan. Salah satu faktor yang menyebabkan kondisi ini terjadi adalah model pembelajaran guru yang monoton, yang hanya menggunakan metode ceramah dan penugasan atau drill dengan menggunakan buku lembar kerja siswa (LKS) fiqih. Hasil analisis peneliti terhadap nilai evaluasi hasil belajar pada mata pembelajaran Fiqih kelas VI-B MI At-Taqwa Kebonagung Sukodono Sidoarjo pada semester genap menunjukkan belum tercapainya Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 75. Berdasarkan hasil wawancara dari guru kelas VI-B, sebagian besar siswa tidak memahami pelajaran yang disampaikan guru tentang luqhata / barang temuan. hal tersebut terlihat dari data evaluasi hasil belajar, dimana sebanyak 80 % siswa belum mencapai nilai KKM, dengan nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 80, dan perolehan rata-rata kelas 6,25. Dari paparan kondisi di atas, peneliti mencoba meningkatkan keterampilan demonstrasi fiqih materi luqhata pada siswa kelas VI-B MI At-Taqwa Kebonagung Sukodono Sidoarjo dengan menggunakan metode modeling the way. Alasan menggunakan metode modeling the way karena metode ini dianggap cocok dengan karakteristik siswa kelas VI-B yang memiliki gaya belajar kinestetik. Dari latar belakang di atas maka peneliti mengambil judul Peningkatan Keterampilan Demonstrasi Materi Luqatha pada Mata Pelajaran Fiqih melalui Metode Modeling the Way Siswa Kelas VI-B MI At-Taqwa Kebonagung Sukodono Sidoarjo. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) bagaimana penerapan metode Modeling the Way dalam meningkatkan keterampilan demonstrasi materi luqatha pada mata pelajaran Fiqih di kelas VI-B MI At-Taqwa Kebonagung Sukodono Sidoarjo, 2) bagaimana peningkatan keterampilan demonstrasi materi luqatha pada mata pelajaran Fiqih melalui metode Modeling the Way di kelas VI-B MI At-Taqwa Kebonagung Sukodono Sidoarjo. Penelitian ini bertujuan 1) untuk mengetahui penerapan metode Modeling the Way dalam meningkatkan keterampilan demonstrasi materi luqatha pada mata pelajaran Fiqih di kelas VI-B MI At-Taqwa Kebonagung Sukodono Sidoarjo, 2) untuk mengetahui peningkatan keterampilan 220 Jurnal

3 Pembelajaran PAI dengan Metode Modeling the Way demonstrasi materi luqatha pada mata pelajaran Fiqih melalui metode Modeling the Way di kelas VI-B MI At-Taqwa Kebonagung Sukodono Sidoarjo. Secara umum, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam mendemonstrasikan materi luqhata pada mata pelajaran Fiqih, khususnya siswa kelas VI-B MI At-Taqwa Kebonagung Sukodono serta dapat meningkatkan pemahaman serta wawasan peneliti dalam membuat karya ilmiah. Secara spesifik, bagi sekolah dapat memberikan kontribusi dalam hal meningkatkan mutu tenaga pendidik dan peserta didik. Bagi guru, dapat memberikan kontribusi dalam hal inovasi atau variasi metode di dalam proses pembelajaran serta dapat memberikan masukan kepada tenaga pendidik untuk melakukan penelitian tindakan kelas sehingga guru terbiasa melakukan tindakan solutif dalam memecahkan persoalan yang ada di kelas. Bagi peserta didik, dapat meningkatkan motivasi dan semangat untuk mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung sehingga dapat meningkatkan hasil belajar mereka. KERANGKA KONSEPTUAL Keterampilan Demonstrasi Keterampilan Demonstrasi adalah suatu upaya pembelajaran atau proses belajar dengan cara praktik menggunakan peraga yang bertujuan agar siswa lebih mudah dalam memahami dan mempraktikkan apa yang telah diperoleh. Keterampilan Demonstrasi merupakan keterampilan yang sangat efektif diterapkan dalam pembelajaran karena membantu peserta didik untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari permasalahan yang mereka temukan dari materi pelajaran berdasarkan fakta yang benar. Dalam praktiknya, keterampilan demonstrasi akan diperagakan oleh siswa berdasarkan permasalahan dan pengalaman di lingkungan sekitar mereka yang dialami oleh peserta didik. Dalam hal ini, guru harus mempersiapkan alat yang digunakan dalam demonstrasi dan memberikan instruksi yang tepat kepada siswa terkait langkah kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa. Karakteristik Mata Pelajaran Fiqh Hakikat Pembelajaran Fiqih Menurut Susanto (2013:19) Pembelajaran merupakan keterpaduan dari dua aktivitas; belajar dan mengajar. Aktivitas belajar secara metodologis dapat dikatakan lebih dominan pada peserta didik, sedangkan mengajar secara metodologis dapat dikatakan instruksional yang dilakukan oleh guru. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru pada lingkungan belajar yang menggunakan sumber belajar. Jurnal 221

4 Asman - Nurul Kurniawati Fiqih, secara etimologi (bahasa) adalah paham. Fiqih merupakan bidang ilmu yang membahas mengenai hukum-hukum Islam (amaliyah Musthanbatha) praktis yang diambil dari dalil-dalilnya secara terinci. Musthanbatha diambil dengan jalan ijtihad dan perenungan yang mendalam mengenai dalil. Maksudnya dalil-dalil terperinci adalah apa yang ada dalam al-qur an dan as-sunnah baik berupa ayat ataupun hadist secara khusus tentang hukum. Salah satu materi yang menjadi topik bahasan pada mata pelajaran Fiqih kelas VI adalah luqatha/barang temuan. Kompetensi yang harus dikuasai siswa adalah memahami ketentuan tentang barang titipan dan temuan. Luqatha/ barang temuan adalah barang-barang yang diperoleh (ditemukan) dari tempat yang tidak kita ketahui pemiliknya. Hukum menemukan luqatha ada 3 yaitu; wajib, apabila dalam dugaan yang kita temukan tidak mengambilnya maka barang tersebut akan jatuh pada orangorang yang salah. Sunnah, apabila orang yang mengambil barang tersebut percaya pada dirinya bahwa dirinya sanggup untuk mengerjakan segala sesuatu yang berkaitan dengan pemeliharaan barang tersebut, dan haram apabila orang yang mengambilnya tidak percaya terhadap dirinya dan ia menyadari bahwa ada sifat ketamakan terhadap harta dalam dirinya. Metode Modeling the Way Menurut Binham (2012: 45), metode Modeling the Way adalah suatu metode pengajaran yang dilaksanakan dengan cara guru memberikan skenario tentang satu sub bahasan untuk didemonstrasikan siswa di depan kelas, sehingga menghasilkan ketangkasan dengan keterampilan skill dan profesionalisme. Menurut Rusman (2012: 322) metode Modeling the Way termasuk model pembelajaran yang berbasis PAKEM. PAKEM merupakan model pembelajaran yang bertujuan untuk mencapai pembelajaran yang partisipsif, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Dalam perkembangannya, model-model pembelajaran PAKEM banyak berkembang. Menurut Saud (2005:7) terdapat tiga model pembelajaran yang mendukung model PAKEM diantaranya sebagai berikut: 1) pembelajaran quantum teaching, 2) pembelajaran berbasis kompetisi, 3) pembelajaran kontekstual. Metode Modeling the Way termasuk model PAKEM yang yang di breakdown dari metode quantum teaching. Menurut Porter (2005:5) quantum teaching merupakan interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Maksud dari energi menjadi cahaya adalah mengubah semua hambatan-hambatan dalam proses belajar dengan menggunakan beberapa cara, diantaranya memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media dan menjadikan sistem komunikasi sebagai guru yang paling efektif, dengan menganut prinsip-prinsip partisipatif, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Langkah-langkah metode Modeling the Way dideskripsikan dalam scenario pembelajaran berikut: 1) guru mengaitkan materi luqatha/barang temuan dengan pengalaman yang dimiliki siswa yang ada di sekitar, 2) guru menjelaskan bahwa 222 Jurnal

5 Pembelajaran PAI dengan Metode Modeling the Way metode yang digunakan adalah metode Modeling the Way, 3) siswa mengamati contohcontoh yang diilustrasikan oleh guru, 4) siswa bertanya jawab tentang materi yang belum dipahami, 5) siswa dibagi menjadi empat kelompok dengan jumlah 5-6 orang dalam satu kelompok, 6) Setiap kelompok diberi waktu 10 menit untuk membuat skenario tentang luqatha dan ketentuan-ketentuannya, 7) masing-masing kelompok mendemonstrasikan skenario yang dibuat di depan kelas, 8) guru memberikan penguatan tentang materi Luqatha/barang temuan, 9) guru memberikan materi tambahan tentang materi luqatha/barang temuan. Kelebihan dari metode Modeling the Way adalah 1) mendidik siswa menyelesaikan sendiri problematika yang mereka hadapi dari materi yang dipelajari, 2) memperkaya pengetahuan dan pengalaman siswa, 3) mendidik siswa berbahasa dengan jelas dan tepat, 4) mau menerima dan menghargai pendapat orang lain, 5) memupuk perkembangan kreativitas anak. Disamping kelebihan tersebut, metode ini memiliki sisi kelemahan, diantaranya: 1) pemecahan problematika yang disampaikan belum tentu cocok dengan keadaan yang ada di masyarakat, 2) alokasi waktu pembelajaran yang terbatas menyebabkan kesempatan siswa untuk berperan secara maksimal kurang terpenuhi, 3) jika siswa malu atau takut dalam bermain peran, maka hasil yang diharapkan kurang maksimal. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas dilakukan untuk melakukan perbaikan mutu proses dan hasil pembelajaran. Dalam hal ini, peneliti terjun ke lapangan untuk mengamati dan meneliti kendalakendala yang dihadapi guru dalam proses pembelajaran. Dalam praktiknya, peneliti menggunakan bentuk kolaboratif dengan menempatkan guru sebagai mitra kerja peneliti. Supardi (2009: 9) menambahkan bahwa penelitian tindakan kelas pada hakikatnya terdiri dari 3 kata, yaitu: 1) penelitian adalah menunjukkan kegiatan mencermati suatu objek, dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk mendaptkan data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu bidang yang diminati, 2) tindakan menunjukkan pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk peserta didik, 3) kelas merupakan setting tempat yang tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik, yakni sekelompok peserta didik dalam waktu sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Setting Penelitian Setting Penelitian berada di Madrasah Ibtidaiyah (MI) At-Taqwa Kebonagung Sukodono, Sidoarjo di kelas VI-B. Waktu pelaksanaannya pada awal semester genap tahun akademik 2014/2015, pada tanggal 11 April Jurnal 223

6 Asman - Nurul Kurniawati Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI-B MI At-Taqwa Kebonagung Sukodono, Sidoarjo. Jumlah siswa di kelas tersebut adalah 29 siswa; siswa laki-laki berjumlah 13 dan siswa perempuan berjumlah 16. Kurikulum yang digunakan adalah KTSP dengan kompetensi dasar (KD) menjelaskan ketentuan barang titipan dan temuan. Objek yang diteliti adalah proses dan hasil belajar siswa kelas VI-B MI At- Taqwa Kebonagung Sukodono Sidoarjo, dengan indikasi awal, nilai siswa masih di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). Untuk memeroleh nilai dengan standar KKM, peneliti menggunakan metode Modeling the Way. Adapun variabel yang diteliti adalah penerapan metode Modeling the Way untuk meningkatkan hasil belajar materi luqatha pada mata pelajaran Fiqih di kelas VI-B MI At-Taqwa Kebonagung Sukodono, Sidoarjo. Pada penelitian tersebut terdapat beberapa variabel sebagai berikut: 1) variabel input, siswa kelas VI-B MI At-Taqwa Kebonagung Sukodono, Sidoarjo, 2) variabel proses, penerapan metode Modeling the Way, 3) variabel output, keteramapilan demontrasi materi luqhata/ barang temuan pada mata pelajaran Fiqih. Desain Penelitian Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kurt Lewin yang dalam satu siklus terdapat empat langkah pokok, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan atau observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Gambar 1: Alur PTK Model Kurt Lewin 224 Jurnal

7 Pembelajaran PAI dengan Metode Modeling the Way Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa dalam tahap perencanaan, peneliti menyusun rencana pembelajaran mengenai materi luqatha/ barang temuan dengan menggunakan metode Modeling the Way, mempersiapkan instrumen untuk penilaian, menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru dan siswa, serta menganalisis proses dan hasil tindakan, mempersiapkan sarana prasarana yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Pada tahap pelaksanaan, peneliti menerapkan metode Modeling the Way dengan materi luqatha/barang temuan seperti yang tertuang dalam Rencana Perencanaan Pembelajaran (RPP). Pada tahap pengamatan, peneliti melakukan pengamatan terkait hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Pada tahap refleksi, peneliti menganalisis hasil observasi pada siklus I, untuk menentukan apakah siklus penelitian ini akan dilanjutkan pada siklus berikutnya atau cukup satu siklus. Teknik Pengumpulan Data Untuk memeroleh data yang valid dalam penelitian ini, digunakan teknik observasi, wawancara, dan tes. Menurut Anas (2001: 76), observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan. Dalam penelitian ini peneliti hanya berperan mengamati kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung di kelas serta hal-hal lain yang perlu diobservasi terkait proses pembelajaran Fiqih kelas VI-B MI At-Taqwa Kebonagung Sukodono Sidoarjo. Selain observasi, peneliti juga melakukan wawancara sebanyak 2 kali. Wawancara yang pertama dilakukan sebelum siklus 1 berlangsung (pra penelitian) untuk memeroleh informasi atau masalah internal yang terjadi di dalam kelas. Sedangkan pada wawancara kedua bertujuan untuk mengetahui keterampilan dan kemampuan yang dimiliki oleh guru maupun siswi setelah mengikuti pembelajaran dengan metode Modeling the Way pada pembelajaran Fiqih kelas VI-B Kebonagung Sukodono Sidoarjo. Yang ketiga, peneliti menggunakan tes. Tes merupakan alat ukur yang sistematik untuk melihat tingkat keberhasilan hasil belajar seperti perilaku yang memengaruhi hasil belajar. Tujuan dari tes adalah mengukur pemahaman materi luqhata/barang temuan pada mata pelajaran Fiqih kelas VI-B MI At-Taqwa Kebonagung Sukodono Sidoarjo setelah diterapkan metode Modeling the Way. Kriteria Keberhasilan Tindakan Setelah adanya penelitian tindakan kelas (PTK) diharapkan tingkat keberhasilan siswa kelas VI-B MI At-Taqwa Kebonagung Sukodono Sidoarjo dalam memahami materi luqhata pada mata pelajaran Fiqih meningkat dari rata-rata menjadi 75 dengan jumlah prosentase ketuntasan minimal sebesar 80%. Jurnal 225

8 Asman - Nurul Kurniawati Teknik Analisis Data Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu dengan menghitung prosentase ketuntasan belajar (kemampuan pemahaman) siswa dengan rumus sebagai berikut: Persentase = Siswa yang tuntas belajar siswa 100% Hasil Analisis Data Siklus 1 Tahap Perencanaan Pada tahap perencanan peneliti menyusun rencana pembelajaran mengenai luqhata/barang temuan dengan mengunakan metode Modeling the Way, mempersiapkan instrumen untuk penilaian serta menganalisis proses dan hasil tindakan seperti lembar observasi untuk guru dan siswa, dan mempersiapkan sarana prasarana yang dibutuhkan. Tahap Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan, peneliti melaksanakan pembelajaran pada materi luqhata/barang temuan dengan menerapkan metode Modeling the Way. Kegiatan pelaksanaan pembelajaran dideskripsikan sebagai berikut: 1) pada kegiatan awal pembelajaran, guru memberikan motivasi kepada siswa, agar siap mengikuti materi yang disampaikan guru. Kemudian, guru melakukan apersepsi dengan menghubungkan materi yang diajarkan dengan materi sebelumnya dan menghubungkan dengan pengalaman siswa. 2) kegiatan inti pembelajaran terdiri dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada tahap eksplorasi, siswa mengamati contoh-contoh benda yang diilustrasikan oleh guru, kemudian siswa menghubungkan materi luqhata/barang temuan dengan pengalaman yang dimiliki siswa. Setelah itu guru memperkenalkan kepada siswa mengenai strategi yang akan digunakan dalam proses pembelajaran yakni metode Modeling the Way. Kemudian siswa bertanya jawab terkait materi yang belum dipahami. Pada sesi ini, beberapa siswa bertanya kepada guru tentang hukum menemukan barang luqatha. Kegiatan selanjutnya adalah elaborasi; siswa dibagi menjadi empat kelompok, setiap kelompok terdiri dari lima orang dengan pembagian, kelompok 1 membuat skenario tentang benda-benda yang tahan lama, kelompok 2 membuat skenario tentang benda-benda yang tidak tahan lama, kelompok 3 membuat skenario tentang benda-benda yang memerlukan perawatan, kelompok 4 membuat skenario tentang binatang yang lemah. Seluruh kelompok mengerjakan tugas mereka dengan baik. Untuk membuat scenario, masing-masing kelompok menyelesaikan tugasnya selama 10 menit, kemudian mereka berlatih memperagakan skenario yang mereka buat. Setelah semua kelompok berlatih di 226 Jurnal

9 Pembelajaran PAI dengan Metode Modeling the Way kelompoknya masing-masing, kelompok tersebut mendemonstrasikan skenario yang mereka buat di depan kelas. Guru kemudian membagikan LK 1.2 dengan judul pengalamanku. Laporan hasil diskusi dikumpulkan untuk dilakukan penilaian oleh guru. Pada tahap konfirmasi, guru melakukan masukan terhadap skenario yang di presentasikan di depan kelas sekaligus memberikan penguatan. Guru memberikan materi tambahan tentang luqhata/barang temuan, kemudian memberikan post-test kepada peserta didik. 3) kegiatan penutup diakhiri dengan melakukan refleksi bersama-sama tentang apa yang sudah di dapatkan dalam proses pembelajaran. Untuk bahan latihan, siswa diberikan tugas rumah berupa lembar evaluasi individu (LK 1.2). Guru dan siswa mengakhiri materi dengan membaca hamdalah secara bersama-sama, kemudian diakhiri dengan salam Tahap Pengamatan Berdasarkan catatan lembar observasi, diperoleh data tentang aktivitas siswa. Seluruh siswa mengikuti pembelajaran sesuai dengan instruksi dari guru. Pada lembar pengamatan guru diperoleh informasi bahwa masih ada beberapa langkah kegiatan yang tidak dilakukan oleh guru. Tahap Refleksi Pelaksanaan belajar mengajar pada siklus I masih terdapat kekurangan, sehingga perlu langkah-langkah perbaikan (revisi) pada siklus berikutnya.untuk mengantisipasi agar hal-hal yang menjadi kendala pada siklus I tidak terulang pada siklus II, beberapa hal berikut menjadi masukan: dalam mengelola pembelajaran, guru harus memiliki modal dasar yaitu keterampilan dalam mengomunikasikan dan keterampilan dalam mendesain program kepada peserta didik. Guru harus menyusun RPP dengan matang dan menghitung alokasi waktu yang dibutuhkan untuk menerapkan metode ini. Berdasarkan hasil post-test, diperoleh nilai sebagai berikut: Tabel 1: Frekuensi Pemerolehan Skor Keterampilan Demonstrasi Materi Luqhata Siklus I Nilai Frekuensi Jurnal 227

10 Asman - Nurul Kurniawati Tabel tersebut berisi perolehan skor siswa dalam mendemonstrasikan materi luqatha dengan rincian 73% siswa memeroleh nilai >75. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena prosentase minimal yang diharapkan dalam KKM adalah 80%. Oleh karena itu, siklus ini dilanjutkan pada siklus II. Siklus II Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran yang telah direvisi, Lembar Kegiatan (LK 1.2) dan alat-alat/ media yang digunakan dalam pembelajaran. Perencanaan pembelajaran pada siklus II direncanakan satu kali pertemuan yang dilaksanakan dalam waktu 2x35 menit. Data yang diambil adalah data dari hasil tes, presensi, nilai tugas serta data kualitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, antusias siswa, partisipasi dan kerja sama selama proses belajar mengajar serta keberanian dan kemampuan siswa dalam bentuk unjuk kerja. Tahap Pelaksanaan Adapun pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2015 di kelas VI-B MI At-Taqwa Kebonagung Sukodono Sidoarjo, dengan jumlah siswa 29 anak. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru dan proses belajar mengajar mengacu rencana pelaksanaan pembelajaran dengan memerhatikan perbaikan siklus I, sehingga kesalahan maupun kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Langkah tindakan pada siklus II dimulai dengan membagi peserta didik menjadi empat kelompok, tiap kelompok terdiri dari lima orang. Kelompok pertama membuat skenario tentang benda-benda yang tahan lama, kelompok kedua membuat skenario tentang benda-benda yang tidak tahan lama, kelompok tiga membuat skenario tentang benda-benda yang memerlukan perawatan, kelompok empat membuat skenario tentang binatang yang lemah. Seluruh siswa mampu membuat scenario yang menjadi tugas mereka. Setiap kelompok diberi waktu sepuluh menit untuk membuat skenario dan berlatih, masing-masing kelompok mendemonstrasikan di depan kelas dengan skenario yang telah di buat, siswa diberikan LK 1.2 pengalaman, laporan hasil diskusi dikumpulkan untuk dilakukan penilaian guru. Siswadiberikan penguatan oleh guru. Tahap Refleksi Pada tahap ini dikaji hal-hal yang sudah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan penerapan metode Modeling the Way. Dari data yang diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut: 1) selama proses 228 Jurnal

11 Pembelajaran PAI dengan Metode Modeling the Way belajar mengajar guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik, meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, 2) berdasarkan hasil pengamatan, siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar, 3)selama pembelajaran berlangsung, siswa antusias, serempak dan kompak dalam menjawab pertanyaan atau umpan balik yang diberikan oleh guru, 4) meskipun selama proses pembelajaran suara peserta didik lebih keras daripada guru, tetapi masih bisa dikondisikan dengan baik 5) kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah diperbaiki sehingga tindakan yang dilakukan pada siklus II mampu meningkatkan hasil belajar. Berdasarkan hasil analisis pada siklus II diperoleh data sebagai berikut: Tabel 2: Frekuensi Pemerolehan Skor Keterampilan Demonstrasi Materi Luqhata Siklus II Nilai Frekuensi Tabel tersebut berisi perolehan skor siswa dalam mendemonstrasikan materi luqatha dengan rincian: perolehan nilai rata-rata siswa adalah 85 dengan prosentase ketuntasan belajar mencapai 86 (26 dari 29 siswa sudah melampaui nilai yang diharapkan). Hasil ini menunjukkan bahwa siklus II ini ketuntasan belajar secara klasikal telah mengalami peningkatan lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar siswa ini karena siswa lebih termotivasi, dan penguasaan kelasnya sudah bagus dalam menyampaikan dalam pembelajaran. Dengan demikian, penelitian ini dianggap selesai pada siklus II. PEMBAHASAN Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut: 1) guru masih kebingungan dalam menerapkan metode Modeling the Way karena belum menguasai kondisi kelas dengan baik, 2) siswa kurang antusias ketika mengikuti pembelajaran 3) alokasi waktu pembelajaran untuk menerapkan metode ini terbatas sehingga tidak semua siswa dapat terlibat langsung dalam kegiatan demonstrasi. Hal ini disebabkan karena guru belum menguasai kelas, sehingga dalam penerapan metode Modeling the Way belum maksimal. Ditinjau dari segi hasil, ada peningkatan keterampilan demonstrasi yakni meningkat dari 64% pada siklus I sedangkan pada siklus II mencapai 87%. Pemerolehan skor keterampilan mendemonstrasikan dideskripsikan sebagai berikut: Jurnal 229

12 Asman - Nurul Kurniawati Tabel 3: Keterampilan Siswa dalam Mendemonstrasikan Materi Luqatha di Kelas VI-B Sukodono Sidoarjo Pra Siklus Siklus 1 Siklus II Kondisi siswa pada saat peneliti melakukan survey awal, ditemukan bahwa sebanyak 21 siswa belum bisa mendemonstrasikan materi luqatha dengan baik dan benar, 8 siswa sudah melampaui KKM. Kondisi siswa pada siklus I mengalami peningkatan sebanyak 14 siswa yang mendapat nilai sesuai dengan KKM nilai 50 sebanyak 3 orang, nilai 60 sebanyak 5 siswa, nilai 70 sebanyak 7 orang, nilai 80 sebanyak 8 orang dan nilai 90 sebanyak 6 orang. Kondisi siswa pada siklus II mengalami peningkatan sebanyak 27 siswa memeroleh nilai sesuai dengan KKM. Siswa yang mendapat nilai 70, 2 orang, 80 sebanyak 11 siswa, nilai 90 sebanyak 11 siswa, nilai 100 sebanyak Jurnal

13 Pembelajaran PAI dengan Metode Modeling the Way PENUTUP Kesimpulan Pemerolehan skor siswa pada aspek keterampilan mendemonstrasikan materi luqataha/barang temuan pada mata pelajaran Fiqh mengalami peningkatan dari 64% pada siklus I dan 87% pada siklus II. Dengan demikian terjadi peningkatan sebesar 23%. Sampai pada siklus II, langkah tindakan yakni penerapan metode modeling the way, telah diterapakn dengan baik dan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah didesain. Saran Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas di kelas VI-B MI At-Taqwa Kebonagung Sukodono Sidoarjo, beberapa hal yang menjadi masukan adalah sebagai berikut: 1) sebaiknya siswa didorong motivasinya untuk belajar sehingga tidak ada lagi siswa yang tidur ketika pembelajaran sedang berlangsung, 2) guru juga harus terus berinovasi dalam mengimplementasikan metode pembelajaran dengan memerhatikan karakteristik peserta didik, 3) berbagai metode pembelajaran dapat digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran Fiqih, dengan memerhatikan karakteristik materi yang diajarkan. Jurnal 231

14 Asman - Nurul Kurniawati DAFTAR PUSTAKA Aip, B Cara Mudah Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru Mata Pelajaran. Jakarta: Trans Info Media. Anas. S, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Press. Arianto Pendidikan Pancasila dan Kewargaan Negara. Jakarta: Depdikbud. Heruman Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rusman Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesioanlisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers. Rido K, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Surabaya: LAPIS PGMI. 232 Jurnal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan ini dilakukan untuk membenahi perbaikan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Practice-Rehearsal Pairs, yang merupakan suatu inovasi yang akan diterapkan

BAB III METODE PENELITIAN. Practice-Rehearsal Pairs, yang merupakan suatu inovasi yang akan diterapkan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tindakan yang digunakan berupa pelaksanaan strategi Practice-Rehearsal

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki 31 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lapangan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lapangan BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar. 35 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitihan Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang bertujuan untuk memberikan sumbangan nyata bagi

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research. BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

Lebih terperinci

Peningkatan Keterampilan Menulis Arab tentang Shalat Jum at melalui Metode Cooperative Script pada Siswa Kelas IV MI Nadhatul Ulama Sumokali Sidoarjo

Peningkatan Keterampilan Menulis Arab tentang Shalat Jum at melalui Metode Cooperative Script pada Siswa Kelas IV MI Nadhatul Ulama Sumokali Sidoarjo Volume 07, Nomor 02, Desember 2016 Peningkatan Keterampilan Menulis Arab tentang Shalat Jum at melalui Metode Cooperative Script pada Siswa Kelas IV MI Nadhatul Ulama Sumokali Sidoarjo Abstarak: Penelitian

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. terjun ke lapangan secara langsung pada saat guru dan peserta didik

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. terjun ke lapangan secara langsung pada saat guru dan peserta didik BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan dalam penyelidikan suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan dalam penyelidikan suatu BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan dalam penyelidikan suatu masalah untuk mencari bukti dalam penelitian tersebut. Seperti

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. 1 Metode yang digunakan pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka melakukan perbaikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka melakukan perbaikan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka melakukan perbaikan dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Tindakan Kelas Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. 1 Dan metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

Peningkatan Prestasi Belajar PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Melalui Metode Mind Mapping Bagi Siswa Kelas V SD Karya Thayyibah Baiya

Peningkatan Prestasi Belajar PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Melalui Metode Mind Mapping Bagi Siswa Kelas V SD Karya Thayyibah Baiya Peningkatan Prestasi Belajar PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Melalui Metode Mind Mapping Bagi Siswa Kelas V SD Karya Thayyibah Baiya Danir SD Karya Thayyibah Baiya, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. istilah Inggrisnya Classroom Action Research (CAR). Nama CAR atau PTK

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. istilah Inggrisnya Classroom Action Research (CAR). Nama CAR atau PTK BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang istilah Inggrisnya Classroom Action Research (CAR). Nama CAR atau PTK sudah

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tujuan penelitian sendiri secara umum ada tiga macam, yaitu yang bersifat

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tujuan penelitian sendiri secara umum ada tiga macam, yaitu yang bersifat 42 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian senantiasa dibutuhkan di dalam suatu penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. PTK ini dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja guru.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. PTK ini dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja guru. BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu usaha pencermatan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS 35 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini menghadirkan suatu perkembangan bidang penelitian tindakan yang mengarahkan mengidentifikasian karakteristik kebutuhan pragmatisndari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dipaparkan hasil Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Peningkatan Pemahaman Materi Perjuangan Melawan Penjajah Jepang Melalui Metode Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III. Metode dan Rencana Penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini

BAB III. Metode dan Rencana Penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini 43 BAB III Metode dan Rencana Penelitian A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas, karena dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research merupakan suatu model penelitian yang dikembangkan oleh Kurt Lewin pada awal

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengamati dan meneliti secara langsung pada saat guru melakukan proses

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengamati dan meneliti secara langsung pada saat guru melakukan proses BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian mengunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan ini dilakukan untuk membenahi perbaikan mutu pada proses

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan 40 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Pada penelitian kali ini, peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27 39 BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITAN. terdiri atas empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (Planning), (2)

BAB III PROSEDUR PENELITAN. terdiri atas empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (Planning), (2) 35 BAB III PROSEDUR PENELITAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan model Kurt Lewin dengan pendekatan kualitatif. Model Kurt Lewin itu dalam siklus terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V MI Wahid Hasyim Desa Kedung Malang Wonotunggal Batang Tahun Pelajaran 2009-2010 dengan jumlah 38 peserta didik, terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 40. Penelitian ini, mengunakan model Kurt Lewin dalam penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 40. Penelitian ini, mengunakan model Kurt Lewin dalam penelitian BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 40 Metode yang digunakan pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Penelitian yang berjudul: Penerapan Strategi True Or False untuk

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Penelitian yang berjudul: Penerapan Strategi True Or False untuk BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang berjudul: Penerapan Strategi True Or False untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Sumber Energi Panas Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR), BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 1 BAB III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Setting Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. siklus terdiri atas empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (Planning),

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. siklus terdiri atas empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (Planning), 34 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan model Kurt Lewin dengan pendekatan kualitatif. Model Kurt Lewin itu dalam siklus terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tentang kemampuan menjelaskan penguasaan konsep ketentuan puasa Ramadhan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tentang kemampuan menjelaskan penguasaan konsep ketentuan puasa Ramadhan 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas atau classroom action research, karena digunakan untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Action Research (CAR). Menurut Kemmis dalam Rochiati menjelaskan bahwa

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Action Research (CAR). Menurut Kemmis dalam Rochiati menjelaskan bahwa BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Kemmis dalam Rochiati menjelaskan bahwa

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dalam melaksanakan penelitian (dalam mengumpulkan data). Metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dalam melaksanakan penelitian (dalam mengumpulkan data). Metode BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan alat, prosedur dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian (dalam mengumpulkan data). Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Deskriptif Kualitatif, bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwaperitstiwa

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun kelapangan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun kelapangan BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian bersifat deskriptif yaitu terkait dari urutan-urutan kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian bersifat deskriptif yaitu terkait dari urutan-urutan kegiatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini, peneliti berusaha mendiskripsikan bentuk pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan bercerita peristiwa menyenangkan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang bersifat reflektif

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang bersifat reflektif BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yaitu penelitian yang dikembangkan bersama-sama untuk mencari pemecahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Model Penelitian Metode penelitian adalah salah satu cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Penelitian ini merupakan Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN BAB III METODOLOGI PENELITIAAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan di kelas IV. Adapun metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peningkatan Pemahaman Materi Sistem Peredaran Darah Manusia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peningkatan Pemahaman Materi Sistem Peredaran Darah Manusia 75 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini dipaparkan hasil Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Peningkatan Pemahaman Materi Sistem Peredaran Darah Manusia Menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Dukuh 03 Salatiga. Subjek penelitian siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15 siswa

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran secara khusus dalam hal meningkatkan keterampilan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran secara khusus dalam hal meningkatkan keterampilan BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dipilih dalam penelitian ini sebab penulis ingin meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

Peningkatan Keterampilan Membaca Surat-Surat Pendek melalui Strategi Partice-Rehearsal Pairs Pada Siswa Kelas III MI Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo

Peningkatan Keterampilan Membaca Surat-Surat Pendek melalui Strategi Partice-Rehearsal Pairs Pada Siswa Kelas III MI Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo Volume 07, Nomor 01, Juni 2016 Peningkatan Keterampilan Membaca Surat-Surat Pendek melalui Strategi Partice-Rehearsal Pairs Pada Siswa Kelas III MI Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo Abstrak: Latar belakang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 2 SD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN RENCANA PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah penelitian tindakan kelas, hal itu didasarkan karena masalahmasalah

BAB III METODE PENELITIAN DAN RENCANA PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah penelitian tindakan kelas, hal itu didasarkan karena masalahmasalah BAB III METODE PENELITIAN DAN RENCANA PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, rancangan penelitian yang ditetapkan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas, hal itu didasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris Classroom Action Research,

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK) atau classroom action research, yang merupakan suatu upaya

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK) atau classroom action research, yang merupakan suatu upaya BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research, yang merupakan suatu upaya

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan ilmiah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan ilmiah BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas atau yang lebih sering disebut dengan Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Untuk mengetahui waktu dan tempat diadakannya penelitian, serta subjek dan karakteristik dari subjek penelitian, berikut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Selanjutnya Suharsimi

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Selanjutnya Suharsimi 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK) dengan tindakan berupa penggunaan metode Team Quiz, di mana metode tersebut

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK) dengan tindakan berupa penggunaan metode Team Quiz, di mana metode tersebut BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tindakan berupa penggunaan metode Team Quiz, di

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dapat diartikan sebagai proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai pembelajaran matematika di kelas IV A SDN 2 Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan media grafis. Melalui penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang sistematis dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang sistematis dan BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. kelas), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tindakan-tindakan tertentu

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. kelas), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tindakan-tindakan tertentu 31 BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan ini menggunakan PTK (Penelitian Tindakan kelas), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tindakan-tindakan tertentu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah Penelitian yang dilakukan penulis meliputi tiga kegiatan, yaitu : 1) kegiatan orientasi dan identifikasi masalah, 2) tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2011: 46) PTK adalah suatu

Lebih terperinci

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri,

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, 41 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( action research ) karena penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom A. Metode Penelitian BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN Metode penelitian merupakan prosedur bagaimana penelitian dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom action research atau

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Istilah penelitian tindakan kelas berasal dari kata action research

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Istilah penelitian tindakan kelas berasal dari kata action research BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk meneliti Kemampuan melakukan operasi hitung perkalian melalui media congklak materi tentang Operasi hitung Perkalian dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penigkatan pemahaman materi mempertahankan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penigkatan pemahaman materi mempertahankan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tentang penigkatan pemahaman materi mempertahankan keutuhan NKRI dengan menggunakan metode Mind Mapping pada mata pelajaran PKn kelas V di MI Nurul Islam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Kunandar PTK adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan sebagai kajian, refleksi diri, dan tindakan terhadap proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan kognisi siswa kelas III

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan tindakan menggunakan model NHT, yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan subyek/obyek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan subyek/obyek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak 32 BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif yaitu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lapangan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lapangan BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Sekolah Dasar Negeri Clapar terletak di Desa Clapar, wilayah Kecamatan Karanggayam bagian utara. Berjarak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). 32 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode penelitian Metode adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 34 Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN. Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (PTK) dan istilah dalam bahasa inggris adalah Classroom Actions

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (PTK) dan istilah dalam bahasa inggris adalah Classroom Actions BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK) dan istilah dalam bahasa inggris adalah Classroom

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran 1. Atau bisa

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Aek Kuasan dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi Pedosfer

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Menurut Kunandar dalam bukunya Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, yang

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD dikelas V dengan kajian berdaur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Waktu dan tempat penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Jenis Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di kelas 1 SD Negeri Salatiga 12, yang beralamat di jalan Domas 54 Salatiga 50711 Kelurahan Salatiga

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PTK. Inggris Classroom Action Research (CAR). Penelitian ini juga termasuk

BAB III PROSEDUR PTK. Inggris Classroom Action Research (CAR). Penelitian ini juga termasuk BAB III PROSEDUR PTK A. Metode Penelitian Tindakan Kelas Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas. Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah pemebelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat: 1. Mengetahui penerapan strategi index card match khususnya pada materi pokok binatang yang halal dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58) 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58) mengemukakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. 30 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang mengikuti model Kurt Lewin karena lebih menitikberatkan dengan membuat angket

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. meningkatkan mutu pembelajaran di kelas 28. Dalam penelitian tindakan kelas,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. meningkatkan mutu pembelajaran di kelas 28. Dalam penelitian tindakan kelas, BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian memiliki makna dengan teknik penelitian, yakni merupakan cara peneliti untuk mendapatkan data yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dirancang secara sistematis dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Panjang Utara Bandar Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan September

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang berbasis kelas dan bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran. Penelitian ini menerapkan konsep

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 55 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Kunandar dalam bukunya Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. classroom action research. Menurut Kunandar PTK adalah suatu kegiatan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. classroom action research. Menurut Kunandar PTK adalah suatu kegiatan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research. Menurut Kunandar PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan

Lebih terperinci