Ajeng Perdani, Epon Ningrum, Ahmad Yani Departemen Pendidikan Geografi, FPIPS UPI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Ajeng Perdani, Epon Ningrum, Ahmad Yani Departemen Pendidikan Geografi, FPIPS UPI"

Transkripsi

1 Antologi Pendidikan Geografi, Volume 1, Nomor 3, Desember PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Geografi Sub. Materi Atmosfer dan Hidrosfer Kelas X Di SMA N 1 Sumber Kabupaten Cirebon) Ajeng Perdani, Epon Ningrum, Ahmad Yani Departemen Pendidikan Geografi, FPIPS UPI gokielz_x92@yahoo.com, eponningrum@upi.edu, ahmadyani@upi.edu ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh metode Snowball Throwing dan metode pemberian tugas terhadap motivasi belajar pada kelas X SMA N 1 Sumber Kab. Cirebon pada mata pelajaran geografi. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain yang digunakan Posttest Only Design. Terdapat dua kelompok eksperimen, yakni kelompok eksperimen 1 mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan metode Snowball Throwing sedangkan kelompok eksperimen 2 mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan metode pemberian tugas. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik SMA N 1 Sumber Kab. Cirebon tahun pelajaran 2012/2013. Dari populasi tersebut dipilih dua kelas sebagai sampel penelitian, yakni kelas X.1 dan kelas X.2. Kelas X.1 sebagai kelas eksperimen 1 dengan 28 peserta didik dan kelas X.2 sebagai kelas eksperimen 2 dengan 28 peserta didik. Pemilihan kelas sampel ini tidak dilakukan secara acak, melainkan berdasarkan data yang ditawarkan pihak sekolah serta pertimbangan terhadap kelas-kelas yang memiliki karakteristik atau gaya belajar yang hampir sama. Aspek motivasi belajar peserta didik yang dinilai adalah durasi, frekuensi, presistensi dan tes kualifikasi prestasi. Instrumen yang digunakan adalah tes dan lembar observasi. Hasil penelitian yang diperoleh adalah (1) Terdapat pengaruh metode Snowball Throwing terhadap motivasi belajar peserta didik, hal ini ditunjukkan dengan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan diperoleh t hitung sebesar -3,984 dengan (t-sig) yang didapat adalah 0,000 yang kurang dari taraf signifikansi yang ditetapkan yakni 0,05, ini menunjukkan H1 diterima. (2) Terdapat pengaruh metode pemberian tugasterhadap motivasi belajar peserta didik, hal ini ditunjukkan dengan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan diperoleh t hitung sebesar -6,580 dengan (t-sig) yang didapat adalah 0,000 yang kurang dari taraf signifikansi yang ditetapkan yakni 0,05, ini menunjukkan H1 diterima. (3) Terdapat perbedaan motivasi belajar peserta didik antara metode Snowball Throwing dengan metode pemberian tugas. Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata yang diperoleh untuk masing-masing kelompok eksperimen, untuk kelompok eksperimen 1 memperoleh rata-rata sebesar 86,64 serta kelompok eksperimen 2 menunjukkan rata-rata sebesar 85,75, hal ini pula diperkuat dengan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan diperoleh t hitung sebesar 3,029 dengan (t-sig) yang didapat adalah 0,004 yang kurang dari taraf signifikansi yang ditetapkan yakni 0,05, ini menunjukkan H1 diterima.

2 2 Ajeng Perdani, dkk. Pengaruh Metode Snowball Throwing dan Metode Permberian Tugas... PENDAHULUAN Pembelajaran yang berkualitas adalah pembelajaran yang mampu meletakkan posisi guru dengan tepat sehingga guru mampu memainkan perannya dengan tepat sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik. Salah satu peran guru adalah sebagai motivator, dimana guru akan mendorong peserta didik untuk belajar. Peran guru sebagai motivator sangat penting dalam proses pembelajaran dalam rangka meningkatkan motivasi dan pengembangan kegiatan belajar peserta didik. Disini guru harus dapat menstimulus dan memberikan dorongan untuk mendinamisasikan potensi peserta didik, menumbuhkan swadaya dan daya cipta sehingga akan terjadi dinamika didalam proses belajar mengajar. Menurunnya gairah belajar peserta didik pada umumnya disebabkan oleh ketidaktepatan metodologis yang digunakan guru dalam mengajar, juga berakar pada paradigma pendidikan konvensional yang selalu menggunakan metode pembelajaran klasikal atau ceramah, tanpa pernah diselingi oleh metode yang menantang untuk berusaha. Menurut hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, peristiwa seperti ini masih dirasakan di SMAN 1 Sumber Kabupaten Cirebon, dilihat peserta didik kelas X masih kurang berpartisipasi, kurang terlibat, dan kurang inisiatif serta kontribusi yang baik secara intelektual maupun emosional pada mata pelajaran geografi. Kurangnya partisipasi dalam mata pelajaran geografi ditunjukan antara lain peserta didik kurang bersemangat saat mengkuti proses pembelajaran, terlihat dengan peserta didik yang mengantuk dan mengobrol sehingga peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran, penggunaan metode yang konvensional mengakibatkan peserta didik merasa jenuh dan kurang bergairah. Selain itu, masih rendahnya prestasi yang dicapai peserta didik, hanya beberapa persen peserta didik yang mencapai KKM, KKM yang ditetapkan adalah sebesar 80. Dalam kegiatan pembelajaran, motivasi belajar berperan penting dalam menentukan keberhasilan peserta didik. Seperti yang diungkapkan Uno (2011:3), motivasi adalah dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baikdalam memenuhi kebutuhannya. Djamarah (2006:3) mengemukakan bahwa kemampuan yang dapat dimiliki peserta didik, akan ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu metode yang sesuai dengan tujuan. Itu berarti tujuan dalam pembelajaran akan dapat dicapai dengan penggunaan metode yang tepat, sesuai dengan standar keberhasilan yang terpatri dalam satu tujuan. Dengan materi yang banyak tentunya peserta didik akan lebih mudah menghafal jika diperoleh dari pengalaman sendiri. Hal ini lah yang menuntut guru agar lebih variatif dalam menggunakan

3 Antologi Pendidikan Geografi, Volume 1, Nomor 3, Desember metode pembelajaran. Metode pembelajaran yang lebih variatif tersebutlah yang akan mengaktifkan peserta didik, memotivasi peserta didik untuk belajar sehingga kegiatan belajar mengajarpun akan lebih efektif. Melihat pemaparan di atas, salah satu metode pembelajaran yang dianggap mampu menciptakan situasi pembelajaran yang aktif, produktif, kreatif dan menyenangkan adalah menggunakan metode Snowball Throwing. Kisworo, (dalam Mukhtari, 2010:6) mengemukakan bahwa metode pembelajaran Snowball Throwing adalah suatu metode pembelajaran yang diawali dengan pembentukan kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru kemudian masing-masing peserta didik membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke peserta didik lain yang masing-masing peserta didik menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh. Sedangkan Sanjaya (2008:120) mengungkapkan: dalam suatu pembelajaran yang produktif kegiatan bertanya akan berguna untuk menggali informasi peserta didik dalam penguasaan materi pelajaran, membangkitkan motivasi peserta didik untuk belajar, merangsang keingintahuan peserta didik terhadap sesuatu, memfokuskan peserta didik pada sesuatu yang diinginkan, dan memimbing peserta didik untuk menemukan atau menyimpulkan sesuatu. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Suprijono (2009:XI) yang mengemukakan bahwa: pembelajaran harus menyenangkan, dalam artian peserta didik merasakan bahwa proses belajar yang didalamnya bukan sebuah derita yang mendera dirinya, melainkan berkah yang harus disyukurinya. Belajar bukanlah tekanan bagi jiwanya, namun merupakan panggilan jiwa yang harus ditunaikannya. Dengan pembelajaran yang menyenangkan menjadikan peserta didik ikhlas menjalaninya. Adapun Tunggal (2011:17) mengemukakan tentang kelebihan dari metode Snowball Trhowing adalah sebagai berikut: 1) Melatih kesiapan peserta didik dalam merumuskan pertanyaan dengan bersumber pada materi yang diajarkan serta saling memberikan pengetahuan. 2) Peserta didik lebih memahami dan mengerti secara mendalam tentang materi pelajaran yang dipelajari. Hal ini disebabkan karena peserta didik mendapat penjelasan dari teman sebaya yang secara khusus disiapkan oleh guru serta mengerahkan penglihatan, pendengaran, menulis dan berbicara mengenai materi yang didiskusikan dalam kelompok. 3) Dapat membangkitkan keberanian peserta didik dalam mengemukakan pertanyaan kepada teman lain maupun guru. 4) Melatih peserta didik menjawab pertanyaan yang diajukan oleh temannya dengan baik. 5) Merangsang peserta didik mengemukakan pertanyaan sesuai dengan topik yang sedang dibicarakan dalam pelajaran tersebut. 6) Dapat mengurangi rasa takut peserta didik dalam bertanya kepada teman maupun guru. 7) Peserta didik akan lebih mengerti makna kerjasama dalam menemukan pemecahan suatu masalah.

4 4 Ajeng Perdani, dkk. Pengaruh Metode Snowball Throwing dan Metode Permberian Tugas... 8) Peserta didik akan memahami makna tanggung jawab. 9) Peserta didik akan lebih bisa menerima keragaman atau heterogenitas suku, sosial, budaya, bakat dan intelegensia. 10) Peserta didik akan terus termotivasi untuk meningkatkan kemampuannya Selain metode Snowball Throwing, metode pemberian tugas pula memiliki kelebihankelebihan, seperti yang diungkapkan Sagala (2003:219), adapun kelebihan-kelebihannya adalah sebagai berikut: 1) Membuat peserta didik aktif dalam belajar 2) Merangsang peserta didik dalam belajar di dalam sekplah maupun diluar sekolah 3) Mengembangkan kemandirian peserta didik 4) Lebih menyakinkan tentang apa yang dipelajari lebih memperdalam dan memperluas materi yang ditugaskan 5) Motivasi belajar peserta didik meningkat karena adanya variasi dalam pembelajaran yang diberikan oleh guru 6) Membina tanggungjawab dan disiplin peserta didik 7) Mengembangkan kreatifitas dan kemampuan berfikir peserta didik Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut : (1) Bagaimanakah pengaruh metode Snowball Throwing terhadap motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran geografi SMA N 1 Sumber Kabupaten Cirebon? (2) Bagaimanakah pengaruh metode pemberian tugas terhadap motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran geografi SMA N 1 Sumber Kabupaten Cirebon? (3) Apakah terdapat perbedaan motivasi belajar peserta didik antara metode Snowball Throwing dengan metode pemberian tugas kelas X pada mata pelajaran geografi SMA N 1 Sumber Kabupaten Cirebon? METODE PENELITIAN Metode penelitian secara umum diartikan sebagai suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam kegiatan penelitian, metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Menurut Nazir (2005:84) mengatakan bahwa desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Posttest Only Design. Dalam desain ini tidak terdapat adanya pretest, akan tetapi pada akhir pembelajaran baik pada kelas eksperimen maupun kontrol akan diberikan posttest untuk mengetahui hasil pembelajaran yang dilakukan, kemudian membandingkan keduanya. Desain Posttest Only Design adalah sebagai berikut:

5 Antologi Pendidikan Geografi, Volume 1, Nomor 3, Desember Tabel 3.1 Desain Penelitian Posttest Only Design Sampel Perlakuan Posttest A1 X1 O1 A2 X2 O2 Keterangan: X1 X2 O1 O2 : Pembelajaran dengan menggunakan Metode Snowball Throwing : Pembelajaran dengan menggunakan metode pemberian tugas : Motivasi belajar peserta didik : Motivasi belajar peserta didik Lokasi penelitian ini adalah di SMA N 1 Sumber Kabupaten Cirebon yang beralamat di Jalan Sunan Malik Ibrahim No.4 Sumber Kabupaten Cirebon. Subjek eksperimen adalah sumber data yang memiliki data atau informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan penelitian. Sumber data dapat berupa benda, orang atau instansi. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA N 1 Sumber tahun ajaran 2012/2013. Arikunto (2002:104) mengemukakan bahwa sampel adalah sebagian atau memwakili sebagian populasi yang diteliti. Sampel merupakan bagian dari populasi yang memilik karakteristik yang relatif sama dan dianggap dapat mewakili populasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar tes dan lembar observasi. Untuk lembar tes akan digunakan setelah pembelajaran selesai, lembar tes harus diuji dengan menggunakan uji validitas, uji tingkat kesukaran, uji relibilitas dan daya pembeda agar diperoleh instrumen yang layak. Data yang dianalisis adalah hasil tes kemampuan awal geografi, serta motivasi belajar peserta didik. Pengolahan dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 20. a. Pengolahan Data Nilai Awal Peserta Didik Nilai peserta didik diperoleh dari hasil ujian tengah semester 2 kelas X.1 dan kelas X.2 SMAN 1 Sumber Kab. Cirebon Tahun Ajaran 2012/2013. Nilai awal peserta didik diperlukan untuk melihat kesetaraan dua kelompok sampel yang akan diteliti. b. Pengolahan Maotivasi Belajar Peserta Didik Pengolahan terhadap motivasi belajar peserta didik hal yang pertama dilihat adalah analisiis deskriptif yaitu dari nilai rata-rata dan simpangan baku kedua kelompok tersebut. Data hasil olahan tersebut yang bertujuan untuk melihat gambaran umum pencapaian peserta didik. Kemudian dilakukan uji statistik dan analisis inferensial untuk melihat apakah kedua

6 6 Ajeng Perdani, dkk. Pengaruh Metode Snowball Throwing dan Metode Permberian Tugas... kelompok tersebut berdistribusi normal, maupun bervarian homogen serta untuk melihat kesamaan dua rata-rata. lain: Sebelum data hasil penelitian diolah, terlebih dahulu dipersiapkan beberapa hal, antara 1. Melakukan Uji Normalitas Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya data yang telah diperoleh seta untuk menentukan jenis statistik yang digunakan dalam analisis selanjutnya Hipotesis yang diuji adalah: H0 : data berdistribusi normal H1 : data tidak berdistribusi normal Uji Normalitas ini menggunakan uji kecocokan Shapiro-Wilkdengan taraf signifikansi 5 % atau 0,05 dengan kriteia sebagai berikut: 1. Terima H0 jika sig 0,05 2. Tolak H0 jika sig < 0,05 2. Uji Homogenitas Varians Uji statistiknya menggunakan Uji Leneve dengan taraf signifikansi yaitu 5% atau 0,05. Hipotesis yang diuji adalah: H0 : data homogen H1 : data tidak homogen Dengan kriteia sebagai berikut: 1. Terima H0 jika sig 0,05 2. Tolak H0 jika sig < 0,05 3. Uji Hipotesis Melakukan Uji Hipotesis tergantung daripada hasil Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Varians data. Jika data tersebut berdistribusi normal serta homogen, maka uji hipotesis menggunakan Uji Statistik Parametrikyaitu Uji Independent Samples T Test. Sedangkan jika data tersebut tidak berdistribusi normal, maka tidak perlu dilakukan uji homogenitas dan uji hipotesisi dilakukan dengan menggunakan Uji Statistik Non-Parametrik berupa Uji Mann Whiteney U. Alasan pemilihan Uji Mann Whiteney U yaitu dikarenakan kedua sampel diuji saling bebas (independent) (Ruseffendi, 1993).

7 HASIL DAN PEMBAHASAN Antologi Pendidikan Geografi, Volume 1, Nomor 3, Desember Karakteristik metode Snowball Throwing adalah peserta didik akan mengajukan pertanyaan yang telah dibuat sendiri kemudian pertanyaan tersebut akan dilemparkan pada kelompok lain yang nantinya akan bertugas menjawab pertanyaan tersebut. Sehingga peserta didik akan lebih dapat menggali pengetahuannya yang mungkin tidak ada dalam buku paket yang digunakan, (Kisworo, 2008). Hal ini akan membiasakan peserta didik untuk mampu berkomunikasi dengan baik dengan sesama anggota kelompok maupun dengan anggota keompok lain baik secara tulisan maupun lisan, serta mampu berfikir kreatif dengan mengeksplorasi dan menemukan ide-ide baru, serta mengidentifikasi strategi-strategi dalam memecahkan suatu masalah sehingga peserta didik mampu memecahakan masalah yang disajikan (Sanjaya, 2008). Terdapat banyak keuntungan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperative, yakni peserta didik bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma kelompok, ini dapat ditunjukkan dengan tercapainya masing-masing aspek yang dinilai dalam motivasi belajar itu sendiri. Contohnya, peserta didik mengerjakan tugas secara tepat waktu yang termasuka kedalam aspek durasi, atau bahkan peserta didik aktif selama proses pembelajaran berlangsung yang termasuk kedalam aspek presistensi (Slavin, 1995). Sedangkan metode pemberian tugas sendiri pada prinsipnya akan meningkatkan motivasi belajar peserta didik jika divariasikan secara interaktif. Karena dengan menerapkan metode pemberian tugas, peserta didik akan melaksanakan latihan-latihan selama melakukan tugas, sehingga pengalaman peserta didik akan terus bertambah dari waktu kewaktu (Sagala, 2003). Dalam penelitian ini, peneliti memadukan metode pemberian tugas dengan model pembelajaran kooperative, sehingga peserta didik tidak merasa kejenuhan dalam penegrjaannya. Proses pembelajaran dengan menggunakan metode Snowball Throwing pada mata pelajaran Geografi dengan sub pokok materi atmosfer dan sub pokok materi hidrosfer SMAN 1 Sumber Kab. Cirebon merupakan hal yang baru bagi kelompok eksperimen 1, karena peserta didik sebelumnya lebih banyak mendapatkan pembelajaran yang cenderung teacher oriented bukan student oriented. Peserta didik menjadi lebih produktif dan aktif sehingga peserta didik mampu menggali pengetahuannya terhadap materi yang tengah dipelajari (Suprijono,2009). Hal inilah yang menyebabkan peserta didik lebih mudah menangkap pelajaran yang mereka pelajari. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa peserta didik akan lebih mudah

8 8 Ajeng Perdani, dkk. Pengaruh Metode Snowball Throwing dan Metode Permberian Tugas... mengingat sesuatu yang mereka alami sendiri dibandingkan dengan sesuatu yang hanya mereka lihat saja. Oleh karena itu, penerapan metode Snowball Throwing sangat membantu dalam proses penyerapan pengetahuan sehingga berdampak pada peningkatan motivasi belajar peserta didik (Slameto, 2010). Tidak terlalu berbeda dengan kelompok yang menggunakan metode Snowball Throwing, kelompok yang mendapatkan metode pemberian tugas pula terlihat antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Guru membagi peserta didik kedalam kelompok kecil yang masingmasing kelompok berisikan 4-5 orang. Kemudian peserta didik akan diberikan tugas berupa menjawab pertanyaan yang telah disediakan yang jumlah pertanyaannya disesuaikan dengan jumlah anggota kelompok tersebut. Setelah peserta didik selesai mengerjakan tugas, kemudian kelompok tersebut mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas, walaupun tidak semua kelompok dapat mempresentasikannya di depan kelas dikarenakan alokasi waktu yang kurang, namun peserta didik tetap memperhatikan dan menyimak kelompok yang sedang mempresentasikan hasil kerjanya (Djamarah 2006). Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan melalui uji statistik, menunjukkan adanya peningkatan setelah diberi perlakuan menggunakan metode Snowball Throwingdan metode pemberian tugas. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata yang diperoleh peserta didik pada setiap treatment, untuk kelas eksperimen 1 terjadi peningkatan sebesar 2,81, yang tadinya 85,39 meningkat menjadi 88,21. Sedangkan untuk kelas eksperimen 2 terjadi peningkatan sebesar 7,27, yang tadinya 80,17 menjadi 88,44. Peningkatan motivasi ditunjukkan oleh kelompok eksperimen 1 serta kelompok eksperimen 2, hal ini tidak terlepas dari beberapa faktor, baik itu faktor internal maupun faktor eksternal dari suatu proses pembelajaran. Salah satu dari beberapa faktor tersebut adalah kemampuan guru dalam menyampaikan pelajaran dengan efektif dan efisien. Untuk itu, seorang guruharus mengenal berbagai startegi pembelajaran agar proses pembelajaran lebih menarik sehingga perserta didik akan terus termotivasi untuk belajar lebih giat lagi (Prayitno, 1989). Ada banyak fungsi motivasi belajar, salah satunya adalah peningakatan hasil belajar. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatanya motivasi belajar peserta didik dari treatment 1 ke treatment 2. Sejalan dengan itu, motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi, dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar akan menghasilkan prestasi yang baik, hal ini pula ditunjukkan dengan peserta didik yang bersemangat pada saat proses pembelajaran berlangsung (Syamsudin, 2003).

9 Antologi Pendidikan Geografi, Volume 1, Nomor 3, Desember Munculnya rasa puas atau bangga pada diri peserta didik pada saat melakukan sesuatu, akan mendorong peserta didik untuk terus menerus melakukan hal tersebut. Hal ini tentunya berdampak positif terhadap motivasi belajar peserta didik tersebut, terutama pada saat pesereta didik terdorong untuk terus aktif dalam setiap kali proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dikarenakan pada saat proses presentasi, peserta didik dibiasakan untuk memaparkan hasil tugasnya di depan kelas, melakukan diskusi, serta tanya jawab. Peserta didik juga terbiasa berargumen serta menyampaikan pengetahuannya secara bebas melalui kegitan presentasi (Slameto, 2010). Adanya proses pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk berkelompok, melakukan presentasi, serta mengerjakan tugas dapat memberikan sumbangan dalam mengembangkan motivasi peserta didik selama proses pembelajaran. Hal ini dapat diketahui dari jawaban peserta didik yang menyatakan lebih menyenangi dan lebih bersungguhsungguh dengan cara belajar berkelompok, adanya diskusi, dan tanya jawab seperti pada metode Snowball Throwingdan metode pemberian tugas yang divariasikan dengan model kooperative (Sagala, 2003). KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menerapkan metode Snowball Throwing serta metode pemberian tugas yang dilakukan di kelas X.1 dan X.2 SMA N 1 Sumber Kab. Cirebon pada Sub. pokok materi Atmosfer dan Sub. pokok materi Hidrosfer, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) Peserta didik yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan metode Snowball Throwingmemiliki motivasi belajar secara signifikan. Didalamnya terdapat aspek yang terlihat yaitu durasi, frekuensi, presistensi serta tes kualifikasi prestasi. Hal ini pula dapat diperkuat dengan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan, yaitu t hitung sebesar -3,984 dengan (t-sig) 0,000 yang kurang dari taraf signifikansi yang telah ditentukan yakni 0,05, hal ini menandakan H1 diterima atau metode Snowball Throwing memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar. (2) Peserta didik yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan metode pemberian tugasmemiliki motivasi belajar secara signifikan. Didalamnya terdapat aspek yang terlihat yaitu durasi, frekuensi, presistensi serta tes kualifikasi prestasi. Hal ini pula dapat diperkuat dengan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan, yaitu t hitung sebesar -6,680 dengan (t-sig) 0,000 yang kurang dari taraf signifikansi yang telah ditentukan yakni 0,05, hal ini menandakan H1 diterima atau

10 10 Ajeng Perdani, dkk. Pengaruh Metode Snowball Throwing dan Metode Permberian Tugas... metode pemberian tugasmemberikan pengaruh terhadap motivasi belajar peserta didik. (3) Terdapat perbedaan motivasi belajar peserta didik yang menggunakan metode Snowball Throwing dengan yang menggunakan metode pemberian tugas. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil rata-rata pada setiap aspek motivasi belajar yakni aspek durasi, frekuensi, presistensi serta tes kualifikasi prestasi pada treatment 1 dan treatment 2 pada masing-masing kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen 1 yang menggunakan metode Snowball Throwing memiliki rata-rata 86,64 dan kelompok eksperimen 2 yang menggunakan metode pemberian tugas memiliki rata-rata 83,75. Hal ini pula diperkuat oleh hasil uji hipotesis yang telah dilakukan, yaitu t hitung sebesar 3,029 dengan (t-sig) 0,004 yang kurang dari taraf signifikansi yang telah ditentukan yakni 0,05, ini menandakan H1 diterima atau terdapat perbedaan motivasi belajar peserta didik yang mendapatkan metode Snowball Throwing dengan peserta didik yang mendapatkan metode pemberian tugas. Adapun saran yang akan diberikan adalah sebagai berikut: (1) Guru sebagai tenaga pendidik harus dapat merancang kegiatan pembelajaran dengan sebaik mungkin agar tidak adanya waktu yang terbuang sia-sia sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal. (2) Pada proses pembelajaran, guru harus menyampaikan terlebih dahulu kepada peserta didik mengenai Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) serta tujuan yang hendak dicapai dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik akan lebih terarah mengikuti proses pembelajaran tersebut. (3) Guru memiliki peran sebagai motivator harus mampu mengadakan pendekatan individual dalam proses pembelajaran. Hal ini dilakukan karena setiap peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda-beda, seperti tingkah laku, tingkat kecerdasan serta wawasan yang berbeda-beda. Dengan melakukan pendekatan individual, diharapkan lebih dapat memotivasi peserta didik dalam belajar. (4) Guru harus lebih transparan terhadap nilai yang dicapai oleh peserta didik, dalam artian guru akan menyampaikan dengan jelas mengenai penilaian apa sajakah yang akan dinalai selama proses pembelajaran berlangsung sehingga peserta didik tidak akan merasa apa yang telah dilakukan merupakan suatu hal yang sia-sia. DAFTAR PUSTAKA Daftar Buku. (2007). Panduan Lengkap KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Yustisia.

11 Antologi Pendidikan Geografi, Volume 1, Nomor 3, Desember Abin, Syamsudin Makmun. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. PT. Rineka Cipta Bahri, Djamarah S dan Zain, A. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Barnawi. (2012). Be A Great Teacher : 46 Rahasia Sukses Menjadi Guru Hebat. Jakarta: Ar- Ruzz Medi Dimyati dan Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta Djamarah, Syaiful Bahri. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Hamalik, O. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Hamalik, O. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Ibrahim, M. dan Nur, M. (2000). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Unesa. Isjoni. Cooperative Learning, EfektivitasPembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta M. Nazir. (2005). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia Muhibbin, Syah. (2002). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Muhibin, Syah. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers Permana. J dan Sumantri, M. (1999). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Ditjen Dikti, Depdikbud Prayitno, Elida. (1989). Motivasi Dalam Belajar. Jakarta: FKIP IKIP Padang Ruseffendi, E.T. (1993). Statistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan. Bandung: Tarsito. Sagala, Syaiful. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. Sanjaya, Wina (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Predana Media Grup Sardiman, A.M. (2012). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Sardiman. (2008). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

12 12 Ajeng Perdani, dkk. Pengaruh Metode Snowball Throwing dan Metode Permberian Tugas... Slavin, R. E. (1995). Cooperative Learning: Theory, Research, and Practice. Second Edition. Massachusetts: Allyn and Bacon. Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Wacana Prima Suherman, E. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA UPI Bandung. Sukmadinata,Nana Syaodih. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Sumaatmadja, Nursid. (1996). Metodologi Pengajaran Geografi. Bandung:Bumi Aksara Sumiati & Asra. (2009). Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima Suprijono, Agus (2009). Cooperative Learning dan Aplikasi PIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Tabrani R. (1996). Model Pembelajaran. Jakarta: PT. Amanah Duta To, K. (1996). Mengenal Analisis Tes, Pengantar kepada Program Komputer ANATES. Bandung: FIP IKIP Bandung Uno Hamzah, Teori motivasi dan pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan, Bandung: Bumi Aksara Sumber Internet Mukhtari Metode Pembelajaran Snowball Throwing Dengan Penilaian Portofolio dalam Upaya Untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Segitiga Siswa Kelas VII A Smp Islam 02 Pujon Tahun Pelajaran 2007/2008. [ONLINE] Tersedia di Diunduh Selasa, 7 Januari Tunggal, Diyan Safitri (2011). Metode Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika [ONLINE] tersedia di ode-pembelajaran-snowball-throwing-untuk-meningkatkan-hasil-belajar-matematika- 7catid=1:latest-news&Itemid=50. Diunduh Selasa, 7 Januari 2013 Widodo, Rachmad Model Pembelajaran Snowball Throwing. Tersedia di Diunduh pada Selasa, 7 Januari 2013.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran yang berkualitas adalah pembelajaran yang mampu meletakkan posisi guru dengan tepat sehingga guru mampu memainkan perannya dengan tepat sesuai dengan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian secara umum diartikan sebagai suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam kegiatan penelitian, metode

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA (PEER TEACHING) TERHADAP MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA (PEER TEACHING) TERHADAP MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA (PEER TEACHING) TERHADAP MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA oleh: Yopi Nisa Febianti, S.Pd., M.Pd. Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon

Lebih terperinci

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya, STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN BANTUAN LKS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI KELAS X AKUNTANSI Sriningsih Program

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUETION STUDENT HAVE DAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUETION STUDENT HAVE DAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUETION STUDENT HAVE DAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PADA POKOK BAHASAN BIOSFER Erik Sutrisman, Yoseph Paramata *, Tirtawati

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian tindakan kelas (PTK) pada siswa kelas VIIB SMP Negeri 3 Tempel dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

Lebih terperinci

Maryetta Evi Hariati: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 0

Maryetta Evi Hariati: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 0 Maryetta Evi Hariati: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 0 STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

Lebih terperinci

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KONVENSIONAL DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI BIOSFER KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PANCUR BATU G. Lian Y. Nababan. NIM. 06110005

Lebih terperinci

Program studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Program studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA DIKELAS X MIA SMA NEGERI 12 PEKANBARU Nopa Lislidiawati 1, Usman Rery

Lebih terperinci

Farita Sukma*, Elva Yasmi Amran **, Rini*** No.

Farita Sukma*, Elva Yasmi Amran **, Rini***    No. PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KELILING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA DI KELAS X SMA NEGERI 0 PEKANBARU Farita Sukma*, Elva Yasmi Amran **,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan guru memilih bahan baku busana kelas

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR PADA KONSEP REAKSI REDOKS KELAS X MAN MUARO BUNGO KARYA ILMIAH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR PADA KONSEP REAKSI REDOKS KELAS X MAN MUARO BUNGO KARYA ILMIAH PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR PADA KONSEP REAKSI REDOKS KELAS X MAN MUARO BUNGO KARYA ILMIAH OLEH RIKA YULLIYANI R A1C110028 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Istarani (2012 : 87), memaparkan pendapatnya mengenai keunggulan model pembelajaran Group Investigation, yaitu:

Istarani (2012 : 87), memaparkan pendapatnya mengenai keunggulan model pembelajaran Group Investigation, yaitu: - 1 2 Sesuai dengan tujuan pembelajaran bahasa Indonesia, diharapkan siswa dapat menerapkannya secara tepat dalam berkomunikasi. Keterampilan berbahasa meliputi empat aspek yaitu keterampilan berbicara,

Lebih terperinci

Badrul Wajdi. STKIP Hamzanwadi Selong, ABSTRAK

Badrul Wajdi. STKIP Hamzanwadi Selong,   ABSTRAK Jurnal EducatiO Vol. 5 No. 2, Desember 2010, hal. 31-42 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI ALAT-ALAT OPTIK KELAS VIII

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN ACTIVE LEARNING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DAN NHT TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII

PENERAPAN PENDEKATAN ACTIVE LEARNING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DAN NHT TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII PENERAPAN PENDEKATAN ACTIVE LEARNING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DAN NHT TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII Farkhatu Sikhah 1) 1) Prodi Pendidikan Matematika FPMIPA Universitas PGRI

Lebih terperinci

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet,

Lebih terperinci

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATERI IPA POKOK BAHASAN EKOSISTEM PADA KELAS VII SMP N 2 PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Miftakhul Jannah Guru IPA SMP

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE WINDOW SHOPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-FISIKA PADA MATERI HUKUM NEWTON

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE WINDOW SHOPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-FISIKA PADA MATERI HUKUM NEWTON PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE WINDOW SHOPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-FISIKA PADA MATERI HUKUM NEWTON Rofita M. Patty 1, Enos Taruh 2, Supartin 3 Universitas Negeri Gorontalo Fakultas

Lebih terperinci

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar. UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII A SMP N 3 SENTOLO Estiningsih Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK SPOTLIGHT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA PROVINSI SUMATERA BARAT

PENERAPAN TEKNIK SPOTLIGHT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA PROVINSI SUMATERA BARAT PYTHAGORAS, Vol. 3(2):7-14 ISSN 2301-5314 Oktober 2014 PENERAPAN TEKNIK SPOTLIGHT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA PROVINSI SUMATERA BARAT Putri Yulia

Lebih terperinci

OLEH ELLA CHINTYA PIARUCCI A1C110009

OLEH ELLA CHINTYA PIARUCCI A1C110009 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA MATERI REDOKS TERHADAP PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS X MAN MODEL KOTA JAMBI KARYA ILMIAH OLEH ELLA CHINTYA

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE) DAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

Penerapan Metode Resitasi dengan Teknik Motivasi terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA N 1 Getasan.

Penerapan Metode Resitasi dengan Teknik Motivasi terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA N 1 Getasan. Penerapan Metode Resitasi dengan Teknik Motivasi terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA N 1 Getasan. Sulasmini Sutriyono Inawati Budiono Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERMAIN JAWABAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI KELAS XI IPA SMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERMAIN JAWABAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI KELAS XI IPA SMA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERMAIN JAWABAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI KELAS XI IPA SMA Jumi Handayani 1,), Erviyenni 3), Rini 3) 1) Alumni Program

Lebih terperinci

Indah Nursuprianah, Aan Ani

Indah Nursuprianah, Aan Ani Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Lingkaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Pada Pembelajaran Keliling Dan Luas Lingkaran (Studi Di SMPN 1 Sindangagung-Kuningan) Indah Nursuprianah, Aan Ani Jurusan

Lebih terperinci

AYUNI DIANA Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

AYUNI DIANA Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA PUZZLE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATERI POKOK KUBUS DAN BALOK SMPN 9 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2012/2013 AYUNI DIANA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN TINDAK LANJUT. model pembelajaran snowball throwing dapat meningkatkan minat belajar IPS

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN TINDAK LANJUT. model pembelajaran snowball throwing dapat meningkatkan minat belajar IPS BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN TINDAK LANJUT A. Kesimpulan Beradasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran snowball throwing dapat meningkatkan minat belajar IPS siswa kelas

Lebih terperinci

PENGARUH AKTIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI (JURNAL) Oleh : NETI BETRIA SARI

PENGARUH AKTIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI (JURNAL) Oleh : NETI BETRIA SARI 1 PENGARUH AKTIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI (JURNAL) Oleh : NETI BETRIA SARI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1. Motivasi Belajar dapat ditingkatkan melalui metode pembelajaran tutor sebaya siswa kelas IX B SMP Negeri

Lebih terperinci

Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI), motivasi belajar, dan hasil belajar.

Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI), motivasi belajar, dan hasil belajar. UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 IMOGIRI

Lebih terperinci

UJI COBA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP. Muhamad Kurnia Sugandi 1

UJI COBA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP. Muhamad Kurnia Sugandi 1 UJI COBA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP Muhamad Kurnia Sugandi 1 1 Prodi Pendidikan Biologi Universitas Majalengka Jln. KH. Abdul Halim No. 103,

Lebih terperinci

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK Jurnal Dinamika, September 2011, halaman 74-90 ISSN 2087-7889 Vol. 02. No. 2 Peningkatan Motivasi, Aktivitas, dan Hasil Belajar Biologi Siswa melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair

Lebih terperinci

Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung

Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMPN 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013) Dwi Maisari 1,

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS XI SMK N 1 KASIHAN TAHUN AJARAN 2014/2015 Efin Nur Widiastuti

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

THE APPLICATION OF LOTTERY CARD MODEL TO IMPROVE STUDENT ACHIEVEMENT ON THE SUBJECT OF REDUCTION AND OXIDATION CLASS X SMAN 5 PEKANBARU

THE APPLICATION OF LOTTERY CARD MODEL TO IMPROVE STUDENT ACHIEVEMENT ON THE SUBJECT OF REDUCTION AND OXIDATION CLASS X SMAN 5 PEKANBARU 1 THE APPLICATION OF LOTTERY CARD MODEL TO IMPROVE STUDENT ACHIEVEMENT ON THE SUBJECT OF REDUCTION AND OXIDATION CLASS X SMAN 5 PEKANBARU Noni Iswarti *, Maria Erna **, Elva Yasmi Amran *** Email :*iswarti90@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SCRAMBLE DAPAT MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADAPOKOK BAHASAN HIDROKARBON DI KELAS X SMAN 1 UJUNGBATU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SCRAMBLE DAPAT MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADAPOKOK BAHASAN HIDROKARBON DI KELAS X SMAN 1 UJUNGBATU 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SCRAMBLE DAPAT MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADAPOKOK BAHASAN HIDROKARBON DI KELAS X SMAN 1 UJUNGBATU *Mirna Purwati, Abdullah, Rasmiwetti Program Studi

Lebih terperinci

Oleh : Iin Sunarti M.Pd. dan Lufti Rohmawati

Oleh : Iin Sunarti M.Pd. dan Lufti Rohmawati PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 GARAWANGI (Pada Materi Ayat Jurnal Penyesuaian) Oleh : Iin Sunarti M.Pd.

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 LENDAH Joko Prayitno 11144100066 Pendidikan

Lebih terperinci

Ismawati, Maria Erna, dan Miharty Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau

Ismawati, Maria Erna, dan Miharty Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KELILING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PEKANBARU Ismawati, Maria Erna, dan Miharty

Lebih terperinci

JSEE - Vol. II, No. 2 November 2014 ISSN : Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

JSEE - Vol. II, No. 2 November 2014 ISSN : Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi JSEE - Vol. II, No. November 014 ISSN : 354-6719 PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERAIF NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KETENAGAKERJAAN DI KELAS

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP N 10 PADANG JURNAL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP N 10 PADANG JURNAL PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP N 10 PADANG JURNAL Oleh : ANCE EFRIDA NPM. 09020122 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT ) MATERI AJAR PERBANDINGAN DAN FUNGSI TRIGONOMETRI PADA SISWA KELAS X Yudi Susilo 1, Siti Khabibah

Lebih terperinci

Fitri Agustina Lubis. Abstact. Kata Kunci : Model Pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS), Aktivitas, Sistem Pencernaan Pada Manusia.

Fitri Agustina Lubis. Abstact. Kata Kunci : Model Pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS), Aktivitas, Sistem Pencernaan Pada Manusia. EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERTIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMP NEGERI 1 SIBABANGUN TAHUN PELAJARAN 2010-2011 Fitri Agustina

Lebih terperinci

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa hasil belajar siswa di SMA Negeri 10 Sarolangun masih belum memenuhi standar yang telah 1 XI IPA 1 65,24

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa hasil belajar siswa di SMA Negeri 10 Sarolangun masih belum memenuhi standar yang telah 1 XI IPA 1 65,24 1 PENDAHULUAN Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP N 3 JETIS

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP N 3 JETIS EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP N 3 JETIS Septi Hidayatun 11144100024 Pendidikan Matematika, Fakultas

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS Ermayanti ermayanti@unsri.ac.id Abstrak. Telah dilakukan Penelitian

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, & Supriyono. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, & Supriyono. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku Ahmadi, & Supriyono. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta: Annurahman. (2014). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Arikunto. (2012). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. April 2017 sampai dengan Senin, 22 Mei 2017 di SMP Negeri 1 Manisrenggo.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. April 2017 sampai dengan Senin, 22 Mei 2017 di SMP Negeri 1 Manisrenggo. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian pembelajaran matematika menggunakan pendekatan konstruktivisme dan pendekatan konvensional dilaksanakan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini meliputi data hasil belajar siswa pada masingmasing kelas, yaitu kelas eksperimen I yang menerapkan model pembelajaran PBL

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. menggunakan model Advance Organizer (AO) dibandingkan. 5% yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. menggunakan model Advance Organizer (AO) dibandingkan. 5% yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis statistik dapat diraih kesimpulan sebagai berikut. 1. Ada perbedaan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DAN HASIL BELAJAR POKOK BAHASAN PEDOSFER SISWA KELAS X SMAN 1 PULE KABUPATEN TRENGGALEK

MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DAN HASIL BELAJAR POKOK BAHASAN PEDOSFER SISWA KELAS X SMAN 1 PULE KABUPATEN TRENGGALEK MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DAN HASIL BELAJAR POKOK BAHASAN PEDOSFER SISWA KELAS X SMAN 1 PULE KABUPATEN TRENGGALEK Adik Tri Wahyuningsih 1 Ach. Amirudin 2 I Nyoman Ruja 2 ABSTRACT: The purpose

Lebih terperinci

1) Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret 2) Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret

1) Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret 2) Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2 No. 1 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret 42-47 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE TEAMS

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MASRI MANSYUR Guru SMP Negeri YASFII Dumai masrimansyur449@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE KUIS INTERAKTIF DAN EXPLICIT INTRUCTION PADA PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STKIP PGRI NGAWI

EFEKTIVITAS METODE KUIS INTERAKTIF DAN EXPLICIT INTRUCTION PADA PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STKIP PGRI NGAWI EFEKTIVITAS METODE KUIS INTERAKTIF DAN EXPLICIT INTRUCTION PADA PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STKIP PGRI NGAWI Erny Untari Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Ngawi Email : Erny1703@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN USAHA

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA PADA SISWA KELAS V SDN NO 34/1 TERATAI.

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA PADA SISWA KELAS V SDN NO 34/1 TERATAI. ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA PADA SISWA KELAS V SDN NO 34/1 TERATAI Oleh: DUWI MONITA NIM : A1D109172 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun 2011/2012 ) Oleh

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: Penggunaaan media gambar dalam pembelajaran IPS dapat

Lebih terperinci

: Model Pembelajaran Kontekstual (CTL), KeaktifanSiswa

: Model Pembelajaran Kontekstual (CTL), KeaktifanSiswa PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) TERHADAP KEAKTIFAN SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN PKN DI SEKOLAH DASAR NEGERI WARUNGBAMBU I Mutiara Tri Rahayu* Hermanto Email : rahayumutiara50@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Pemanfaatan Media Animasi Dalam Pembelajaran Kimia Untuk meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Di SMAN 12 Pekanbaru

Pemanfaatan Media Animasi Dalam Pembelajaran Kimia Untuk meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Di SMAN 12 Pekanbaru Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Pemanfaatan Media Animasi Dalam Pembelajaran Kimia Untuk meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Di SMAN 12 Pekanbaru Sri Haryati*, Miharty*,

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS VI SD NEGERI 2 DANGURAN KLATEN SELATAN TAHUN 2013/2014

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS VI SD NEGERI 2 DANGURAN KLATEN SELATAN TAHUN 2013/2014 PENERAPAN STRATEGI SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS VI SD NEGERI 2 DANGURAN KLATEN SELATAN TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

Susti Rahmah Yulita S 1

Susti Rahmah Yulita S 1 MENDIDIK: Jurnal Kajian Pendidikan dan Pengajaran Volume 2, No. 1, Pengaruh April 2016: Penerapan Page 36-44 Model Pembelajaran Pair Check Terhadap ISSN: 2443-1435 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

ABSTRAK. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar

ABSTRAK. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar ABSTRAK Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Lega Marisa 1, Sumadi 2, Edy Haryono 3 This research was aimed to find out (1) The difference between

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini jenis penelitiannya adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ)

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ) 1 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DI KELAS X SMA NEGERI 11 PEKANBARU Namirah Iskandar

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DIDUKUNG MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENJELASKAN HUBUNGAN ANTARA STRUKTUR AKAR TUMBUHAN DAN FUNGSINYA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 WIDORO KABUPATEN TRENGGALEK

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. semester 1 di MTsN 1 Model Palangka Raya di peroleh nilai rata-rata 3,12

BAB VI PENUTUP. semester 1 di MTsN 1 Model Palangka Raya di peroleh nilai rata-rata 3,12 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengelolaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif

Lebih terperinci

Mohammad Ulil Absor Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Mohammad Ulil Absor Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Pengaruh Metode Problem Posing Melalui Kerja Kelompok Terhadap Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Pada Sub Pokok Bahasan Operasi Hitung Pada Bentuk Aljabar Siswa Kelas VIII MtsN Kauman Ponorogo Tahun

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Matematika OLEH :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Matematika OLEH : Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif yang merupakan metode eksperimen berdesain posttest-only control design, karena tujuan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

Gayus Simarmata FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar

Gayus Simarmata FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN KONVENSIONAL PADA MATERI OPERASI PECAHAN DI KELAS VII SMP NEGERI 1 SIANTAR T.A. 2012/2013 Gayus Simarmata FKIP Universitas

Lebih terperinci

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif Jurnal Matematika Vol. 3 No. 2, Desember 2013. ISSN: 1693-1394 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif Tri Wahyuningsih

Lebih terperinci

Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi ABSTRAK

Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi ABSTRAK Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi Zunita Riana Wati (09130020) Mahasiswa Pendidikan Geografi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Belajar yang

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE) EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE) DAN NESTED BERBANTUAN KARTU SOAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI STATISTIKA SISWA SMA N 2 PEKALONGAN Moh. Aminudin 1) 1) Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE QUANTUM TEACHING

PENGARUH PENGGUNAAN METODE QUANTUM TEACHING PENGARUH PENGGUNAAN METODE QUANTUM TEACHING PADA MATA PELAJARAN SEJARAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMA N LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL Oleh : ADE TRIO LESMANA NPM. 00200 PROGRAM

Lebih terperinci

Syahriani S.Pd.,M.Pd Dosen Non PNS Jurusan Biologi Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN Alauddin Makassar. Abstrak

Syahriani S.Pd.,M.Pd Dosen Non PNS Jurusan Biologi Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN Alauddin Makassar. Abstrak Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Biologi pada Siswa Kelas XI MA Madani Alauddin Pao-Pao Kabupaten Gowa Syahriani S.Pd.,M.Pd Dosen Non PNS Jurusan Biologi

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS Ani Rosidah anirosidah.cjr@gmail.com Universitas Majalengka ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MULTI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 01 MUNGGUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MULTI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 01 MUNGGUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 1 PENGGUNAAN MULTI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 01 MUNGGUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI ILMIAH Disusun Oleh : Nama : Umulatipatun NIM/NIRM

Lebih terperinci

Jl. Sidodadi Timur No. 24 Semarang

Jl. Sidodadi Timur No. 24 Semarang EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN THINK-TALK-WRITE (TTW) DENGAN BERBANTU CABRI II PLUS 1.4 DAN ALAT PERAGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT KELAS

Lebih terperinci

BAB V P E N U T U P. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan

BAB V P E N U T U P. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan BAB V P E N U T U P A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Pembelajaran sejarah melalui penerapan Metode Think Pair Share langkah-langkahnya:

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Penelitian yang Relevan Jenis Penelitian Batasan Masalah

PENDAHULUAN Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Penelitian yang Relevan Jenis Penelitian Batasan Masalah ABSTRAK Indah Permata Sari. (10020034). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Tipe Inside- Outside-Circle (Lingkaran Kecil-Lingkaran Besar) Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas XI SMAN I PAINAN,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL LEARNING START WITH A QUESTION DAN SELF REGULATED LEARNING PADA PEMBELAJARAN KIMIA

PENGGUNAAN MODEL LEARNING START WITH A QUESTION DAN SELF REGULATED LEARNING PADA PEMBELAJARAN KIMIA 406 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 3 No.1, 2009, hlm 406-412 PENGGUNAAN MODEL LEARNING START WITH A QUESTION DAN SELF REGULATED LEARNING PADA PEMBELAJARAN KIMIA Eko Budi Susatyo, Sri Mantini Rahayu

Lebih terperinci

Untuk meningkatkan kualitas hasil belajar, maka selayaknya diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan

Untuk meningkatkan kualitas hasil belajar, maka selayaknya diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan Penerapan Metode Pembuatan Karikatur Dalam Pembelajaran IPS Sejarah Khususnya Dalam Materi Perkembangan Masyarakat Sejak Masa Hindu Budha Sampai Masa Kolonial Belanda Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS

Lebih terperinci

OLEH RIZKI AMALLIA A1C110035

OLEH RIZKI AMALLIA A1C110035 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP HASIL BELAJAR KOLOID PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI KARYA ILMIAH OLEH RIZKI AMALLIA A1C110035 FAKULTAS

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW FAHRUDDIN Guru SMA Negeri 1 Medan Email: fahruddin1958@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

Etty Ratnawati, Yenie Marvina

Etty Ratnawati, Yenie Marvina PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA ANTARA YANG MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAME TURNAMEN) DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 04 dan SD Negeri Mangunsari 07 tahun ajaran 2015/2016. Pemilihan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW Suardi Hakim SMP Negeri 33 Kota Makassar Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL ST DAN TS DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BERPRESTASI

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL ST DAN TS DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BERPRESTASI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL ST DAN TS DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BERPRESTASI Eka Yulistiana Edy Purnomo dan Tedi Rusman Pendidikan Ekonomi P. IPS FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games-Tournament (TGT) dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games-Tournament (TGT) dapat BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games-Tournament (TGT) dapat meningkatkan motivasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh 1. Tujuan Penelitian

Lebih terperinci

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2) Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)-217 123 Upaya Meningkatkan Berkomunikasi dalam Bahasa Inggris Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Siswa Kelas XII di

Lebih terperinci

*

* PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA DI KELAS X SMA NEGERI 10 PEKANBARU Sulastri Sibarani

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING Oleh: Triani, Supriyono, Isnaeni Maryam Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG MENDAPATKAN METODE PEMBELAJARAN PSI DENGAN KONVENSIONAL

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG MENDAPATKAN METODE PEMBELAJARAN PSI DENGAN KONVENSIONAL PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG MENDAPATKAN METODE PEMBELAJARAN PSI DENGAN KONVENSIONAL Melinda Putri Mubarika Universitas Pasundan, Jl. Sumatera No. 41 Bandung 40117 E-mail: melput_keukeu@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 803

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 803 Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 803 EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN ILMU FISIKA BUMI ANTARIKSA DENGAN PENDEKATAN SAVI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

PEMBELAJARAN ILMU FISIKA BUMI ANTARIKSA DENGAN PENDEKATAN SAVI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PEMBELAJARAN ILMU FISIKA BUMI ANTARIKSA DENGAN PENDEKATAN SAVI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA Andik Purwanto Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan PMIPA FKIP UNIB ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Fannia Lestari, Rini, Elva Yasmi Amran Phone :

Fannia Lestari, Rini, Elva Yasmi Amran    Phone : 1 THE APPLICATION GALLERY WALK OF LEARNING METHODS TO IMPROVE LEARNING ACHIEVEMENT OF STUDENT ON THE STRUCTURE OF ATOM AND THE PERIODIC SYSTEM OF ELEMENT SUBJECT IN X MIA CLASS SMAN 2 PEKANBARU Fannia

Lebih terperinci