OLEH RIZKI AMALLIA A1C110035

Transkripsi

1 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP HASIL BELAJAR KOLOID PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI KARYA ILMIAH OLEH RIZKI AMALLIA A1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI OKTOBER 2014

2 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP HASIL BELAJAR KOLOID PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI Oleh: Oleh : Rizki Amallia*, Wilda Syahri #, Aulia Sanova^ Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahun Alam FKIP Universitas Jambi ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh sistem pembelajaran yang masih berpusat pada guru yang membuat siswa belum berperan aktif dalam proses pembelajaran. Sehingga, kurangnya aktivitas siswa dikelas dan hal ini juga berdampak kepada hasil belajar siswa. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament adalah salah satu alternatif untuk meningkatkan aktivitas siswa di kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament terhadap hasil belajar koloid pada siswa kelas XI SMA Negeri 8 Kota Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimental Design dengan rancangan penelitian posttest-only control group design. Sampel dipilih dengan teknik random sampling. Nilai rata-rata siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament adalah 81,75 sedangkan siswa yang menggunakan model pembelajaran Direct Interaction memiliki nilai rata-rata 74,875. Uji persyaratan analisis data dilakukan dengan uji normalitas (Liliefors), diperoleh L 0 < L tabel (0,1253 < 0,1400), maka data berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas diperoleh F Hitung < F Tabel(α = 0,05) (1,113 < 1,704), maka data dinyatakan homogen. Hasil analisis data dengan uji-t diperoleh t hitung > t tabel (2,876 > 1,684) pada taraf α = 0,05, sehingga H 0 ditolak dan H 1 diterima dengan kata lain μ 1 >μ 2. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament terhadap hasil belajar koloid pada siswa kelas XI SMAN 8 Kota Jambi pada taraf α = 0,05. Kata kunci : Kooperatif Tipe Teams Games Tournament, Hasil Belajar, Koloid.

3 PENDAHULUAN Dalam percaturan global, terutama perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, Indonesia sebagai bagian kehidupan bangsa di dunia harus senantiasa berupaya mengimbangi kemajuan tersebut. Bila tidak demikian, bangsa Indonesia akan tertinggal dan bahkan terkucil dalam pergaulan bangsa-bangsa di dunia. Banyak upaya peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan oleh pemerintah. Salah satunya adalah dengan adanya pembaharuan kurikulum untuk mengembangkan potensi siswa dalam memaksimalkan proses belajar mengajar, sehingga dihasilkan manusia yang cerdas, mandiri dan berdaya saing. Indonesia telah mengalami beberapa pembaharuan kurikulum. (Nurhadi, 2004) Dalam proses pembelajaran pada satuan pendidikan harus diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan diketahui bahwa menurut mereka kimia merupakan pelajaran yang sulit. Selain itu jarang sekali digunakan variasi model pembelajaran, sehingga siswa cepat bosan. Penggunaan model pembelajaran yang tidak tepat juga dapat mengakibatkan siswa sulit memahami materi yang disampaikan oleh guru dan akhir proses belajar mengajar juga memberikan dampak terhadap hasil belajar siswa. Hal ini juga terjadi di SMA N 8 Kota Jambi, khususnya pada materi koloid. Dimana, sistem pembelajaran kimia yang dilakukan masih menggunakan model pembelajaran langsung. Model pembelajaran seperti ini masih berpusat kepada guru. Sistem pembelajaran seperti ini membuat siswa belum berperan aktif dalam proses pembelajaran, sehingga berdampak kepada hasil belajar siswa. Guna meningkatkan keaktifan proses belajar bagi siswa, peneliti tertarik untuk melakukan pembelajaran inovatif dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Turnaments. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Luluk Fajri (2012), dimana pada penelitian ini menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament pada materi koloid diketahui bahwa persentase keaktifan siswa pada siklus I 60,72% dan 71,43% pada siklus II. Untuk hasil belajar, pada siklus I persentase hasil belajar siswa 64,29% dengan rata-rata nilai 72,3 dan pada siklus II persentase hasil belajar siswa menjadi 89,29% dengan rata-rata nilai 76,1. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan kualitas proses belajar yaitu keaktifan siswa dan hasil belajar siswa yaitu prestasi belajar siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model Teams Games Tournament (TGT) memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerja

4 sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar Maka berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik menulis judul Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Terhadap Hasil Belajar Koloid Pada Siswa Kelas XI SMAN 8 Kota Jambi. KAJIAN PUSTAKA Menurut Saco (2006), dalam Teams Games Tournament (TGT) siswa memainkan permainanpermainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing. Permainan dapat disusun guru dalam bentuk kuis berupa pertanyaanpertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran. Kadang-kadang dapat juga diselingi dengan pertanyaan yang berkaitan dengan kelompok Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model Teams Games Tournament (TGT) memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. Teams games tournament (TGT) pada mulanya dikembangkan oleh Davied Devries dan Keith Edward, ini merupakan model pembelajaran pertama dari Johns Hopkins. Dalam model ini kelas terbagi dalam kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 3 sampai dengan 5 siswa yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang etniknya, kemudian siswa akan bekerjasama dalam kelompokkelompok kecilnya. Pembelajaran dalam Teams games tournament (TGT) itu siswa bertanding mewakili timnya dengan anggota tim lain yang setara dalam kinerja akademik mereka yang lalu. Menurut Nur dan Wikandari (2000), menjelaskan bahwa Teams Games Tournament (TGT) telah digunakan dalam berbagai macam mata pelajaran dan paling cocok digunakan untuk mengajar pembelajaran yang dirumuskann dengan tajam dengan satu jawaban benar seperti perhitungan,dan penerapan berarti matematika dan fakta-fakta serta konsep IPA. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen Quasi- Eksperimental Designs menggunakan rancangan posttest-only control group design.populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 8 Kota Jambi yang terdaftar pada tahun ajaran 2013/2014. Jumlah seluruh kelas adalah sebanyak 4 (empat) kelas. Dan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Random sampling (secara undian). Dimana XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 40 orang dan kelas XI IPA 4 sebagai kelas kontrol berjumlah 40 orang. Pembelajaran Pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament sedangkan pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran direct instruction

5 (penyampaian langsung). Instrumen dalam penelitian ini adalah Tes hasil belajar siswa diambil melalui tes (ulangan formatif) yaitu berupa tes objektif sebanyak 40 soal. Sebelum soal tes digunakan dalam penelitian perlu dilakukan uji coba dan analisis untuk memperoleh validitas, tingkat kesukaran tiap soal, daya pembeda, dan reliabilitas yang memenuhi kriteria tertentu. Adapun Teknik Analisis Data yang dilakukan yaitu Uji Normalitas, Uji Homogenitas, Uji Hipotesis yang menggunakan uji Perbedaan Dua Rata-rata uji satu pihak yaitu uji pihak kanan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setelah diberikan perlakuan yang berbeda pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, dilakukan pengambilan data berupa hasil belajar dengan memberikan tes diakhir rangkaian pembelajaran (post test) sehingga didapat rata-rata hasil belajar siswa sebagai berikut : Tabel 2. Nilai Rata-rata Hasil belajar Siswa Kelas Jumlah Siswa Rata-rata XI IPA 3 40 orang 81,75 XI IPA 4 40 orang 74,875 Model pembelajaran yang digunakan pada kelas sampel memberikan pengaruh pada hasil belajar, kemudian untuk menguji signifikasi perbedaan hasil belajar tersebut dilakukan uji-t perbedaan rata-rata satu pihak, yaitu uji pihak kanan. Sebelum dilakukan uji-t, dilakukan terlebih dahulu uji normalitas dengan menggunakan uji Liliefors dan uji homogenitas dengan uji F. 1. Uji Normalitas Berdasarkan uji normalitas yang menggunakan uji Liliefors diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 3. Uji Normalitas Kelas L 0 L Tabel (α = 0,05) Keterang an Eksperim 0,12 0,140 Normal en 53 0 Kontrol 0,11 6 0,140 0 Normal Tabel 3 menunjukkan data yang diperoleh untuk uji normalitas post test pada kelas eksperimen diperoleh L 0 = 0,1253 jika dibandingkan dengan L tabel = 0,1400 untuk taraf nyata= 0,05 maka diperoleh L 0 < L tabel (0,1253 < 0,1400), sehingga dapat disimpulkan bahwa data hasil post test kelompok eksperimen (XI IPA 3) berdistribusi normal pada taraf kepercayaan 95%. 2. Uji Homogenitas Berdasarkan uji homogenitas yang menggunakan uji F diperoleh hasil seperti pada tabel berikut : Tabel 4. Uji Homogenitas Kelas Simpang an baku Uji Homogenit Eksperim en Kontrol 89, ,11218 as F Hitung < F Tabel(α = 0,05) (1,113 < 1,704) Dengan menggunakan uji F diperoleh hasil homogenitas F Hitung < F Tabel(α = 0,05) (1,113 < 1,704), sehingga dapat disimpulkan bahwa data hasil post test pada kedua kelas tersebut mempunyai varians yang homogen. 3. Uji Hipotesis Dari hasil uji normalitas dan uji kesamaan varians didapatkan bahwa hasil belajar dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal dan memiliki varians yang sama (homogen), sehingga memenuhi syarat untuk dilakukan uji hipotesis dengan uji-t.

6 Untuk uji hipotesis digunakan uji kesamaan dua rata-rata uji satu pihak yaitu pihak kanan. Adapun hipotesis statistiknya adalah : H 0 : μ 1 μ 2 H a : μ 1 > μ 2 Dari hasil perhitungan diperoleh harga t hitung = 2,876 sedangkan dari tabel distribusi t didapat t tabel(α ; df) = 1,665 dengan demikian t < t 1-α tidak terpenuhi karena t hitung > t tabel(α ; df) (2,876 > 1,665). Maka H 0 ditolak dan H 1 diterima dengan kata lain μ 1 > μ 2. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran Teams Games Tournament terhadap hasil belajar koloid pada kelas XI IPA SMA Negeri 8 Kota Jambi. PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dimana untuk kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament, sedangkan untuk kelas kontrol menggunakan model Direct Interaction. Berdasarkan rata-rata nilai hasil belajar siswa, kelas eksperimen yaitu 81,75 sedangkan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol yaitu 74,875. Perbedaan ini dikarenakan pada proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament siswa berpartisipasi aktif dalam bekerjasama dengan kelompok belajarnya. Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model Teams Games Tournament (TGT) memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar Menurut Saco (2006), dalam TGT siswa memainkan permainanpermainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing. Permainan dapat disusun guru dalam bentuk kuis berupa pertanyaanpertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran. Kadang-kadang dapat juga diselingi dengan pertanyaan yang berkaitan dengan kelompok Menurut Davied Devrie dan keith Edward (1995), merupakan pembelajaran pertama dari John Hopkins.dalam model ini kelas dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yng beranggotakan 3 sampai dengan 5 siswa yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang etniknya. Kemudian siswa akan bekerjasama dalam kelompokkelompok kecilnya, pembelajaran ini hampir sama seperti STAD dalam setiap hal kecuali satu. Berdasarkan pengamatan peneliti selama penelitian, pada saat proses belajar mengajar di kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament, siswa lebih aktif, lebih antusias dan lebih tertarik untuk belajar, dibanding pada siswa kelas XI IPA 4 sebagai kelas kontrol. Hal ini dikarenakan, model pembelajaran yang digunakan berbeda dari yang biasanya. Hal ini juga dapat terlihat dari analisis uji-t terhadap hasil belajar

7 diperoleh thitung > ttabel(α = 0,05) t hitung > t tabel(α ; df) (2,876 > 1,665). Dengan demikian kriteria pengujian adalah tolak H 0 dan terima H 1, hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar materi koloid yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih baik dibandingkan dengan yang mengunakan model pembelajaran Direct Interaction. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa Terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran Teams Games Tournament terhadap hasil belajar koloid pada siswa kelas XI SMA Negeri 8 Kota Jambi. DAFTAR RUJUKAN Anni, Chatarina T, dkk, 2004, Psikologi Belajar, Semarang : UPT MKK UNNES. Arikunto, S, 2012, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta. Daryanto, 2010, Belajar dan Mengajar, Bandung: Yrama Widya. Dimyati dan Mudjiono, 2002, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta. Fajri, L, 2012, Upaya Peningkatan Proses dan Hasil Belajar Kimia Materi Koloid Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) Dilengkapi dengan Teka- Teki Silang Bagi Siswa Kelas XI IPA 4 SMA Negeri 2 Boyolali Pada Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012, Surakarta: UNS. Ibrahim, M, dkk, 2000, Pembelajaran Kooperatif, Surabaya: UNESA Press. Istiqomah, 2006, Metode-Metode Pembelajaran, Jakarta : Panjimas. /11/teams-games-tournamen-tgt.html Nurhadi, 2004, Kurikulum 2004(Pertanyaan dan Jawaban), Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Nur dan Wikandari, 2000, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT.html (diunduh tanggal 25 Mei 2013). Purba, M, 2006, Kimia Untuk SMA, Jakarta: Erlangga. Slavin, 1995, Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT, Jakarta : Bina Aksara. Sudjana, 2005, Metode Statistika, Bandung: Tarsito. Sudjana, N, 1990, Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Trianto, 2007, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta : Prestasi Pustaka.

8