SISTEM CHARGING PADA MOBIL LISTRIK TUGAS AKHIR. Oleh : ARGON PUJI NUGROHO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SISTEM CHARGING PADA MOBIL LISTRIK TUGAS AKHIR. Oleh : ARGON PUJI NUGROHO"

Transkripsi

1 SISTEM CHARGING PADA MOBIL LISTRIK TUGAS AKHIR Oleh : ARGON PUJI NUGROHO PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI BATAM 2014

2 SISTEM CHARGING PADA MOBIL LISTRIK TUGAS AKHIR Oleh : ARGON PUJI NUGROHO NIM : Disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III Program Studi Teknik Elektronika Politeknik Negeri Batam PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA POLITEKNIK NEGERI BATAM 2014

3 PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa isi sebagian maupun keseluruhan Tugas Akhir saya yang berjudul : Sistem Charging Pada Mobil Listrik adalah hasil karya sendiri, diselesaikan tanpa menggunakan bahan-bahan yang tidak diijinkan dan bukan merupakan karya pihak lain yang saya akui sebagai karya sendiri. Semua referensi yang dikutip atau dirujuk telah ditulis secara lengkap pada daftar pustaka. Apabila ternyata pernyataan saya ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku. Batam, 6 Juni 2014 Materai 6000 Argon Puji Nugroho i

4 LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR Tugas Akhir disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya (A. Md.) di Politeknik Negeri Batam Oleh Argon Puji Nugroho Batam, 6 Juni 2014 Disetujui oleh : Dosen Penguji : Dosen Pembimbing : 1. Nur Sakinah Asaad, M.T. NIK: Didi Istardi, M.Sc. NIK: Handri Toar, S.ST. NIK: Hasnira, S.ST. NIK: ii

5 SISTEM CHARGING PADA MOBIL LISTRIK Nama Mahasiswa : Argon Puji Nugroho NIM : Pembimbing 1 Pembimbing 2 Didi Istardi, M.Sc. : Hasnira, S.ST. : argonpujinugroho@yahoo.co.id ABSTRAK Seperti kita ketahui meningkatnya harga BBM (Bahan Bakar Minyak), maka sebagai pengganti dari BBM (Bahan Bakar Minyak) adalah dengan menggunakan baterai yang akan digunakan dibahan kendaraan sebuah mobil, agar bebas dari polusi. Maka perlu diupayakan sumber energi listrik alternatif, Sistem Charging Pada Mobil Listrik adalah catu daya yang dapat memberikan energi (daya) sementara pada peralatan elektronik yang akan dicharger selama beberapa jam. Pada peralatan ini menggunakan komponen berupa transformator step-down 220/12 VAC yang bertujuan untuk menurunkan tegangan, diode bridge pada diode ini bertujuan sebagai penyearah tegangan dari AC disearahkan menjadi tegangan DC, kemudian kapasitor yang dipakai adalah kapasitor polar 220 µf 25 V dengan tegangan masukan pada transformator sebesar 12 V. Kapasitor ini berfungsi sebagai perata ripple (riak) pada tegangan keluaran penyearah. Dalam tugas akhir ini dirancang sebuah sistem charging pada mobil listrik yang memiliki tegangan 12 V. Didalam charging digunakan peralatan penyearah berupa bridge rectifier bertujuan untuk menyearahkan tegangan AC menjadi tegangan DC. Dari tegangan 220 VAC diturunkan menggunakan transformator step down menjadi 12VAC, kemudian ke masukan rectifier. Tegangan DC yang dihasilkan yaitu 12 V sesuai dengan kebutuhan, sistem penyearahnya menggunakan komponen diode bridge 4. Dengan luaran maksimum 13,39 VDC, kemudian keluaran tersebut disambungkan ke baterai 12VDC/35AH. Kata kunci : Sistem Charging, Rectifier iii

6 CHARGING SYSTEM ON ELECTRIC CAR Student Name : Argon Puji Nugroho NIM : Supervisor1 Supervisor2 Didi Istardi, M.Sc. : Hasnira, S.ST. : argonpujinugroho@yahoo.co.id ABSTRACT As we have known that, the rising price of fuel (fuel oil), then in lieu of fuel (fuel oil ) is to use a battery that will be used by vehicle of car, to be free from pollution. Then it should be pursued alternative sources of electrical energy, Charging System On Electric Car is a power supply that can provide energy (power) while the electronic equipment that will charged for several hours. In this equipment using components such as step-down transformer 220/12 VAC which aims to lower the voltage, the diode bridge rectifier diode is intended as a rectified AC voltage into DC voltage, then the capacitor used is a polar capacitor 220 μf 25 V to the input voltage the transformer at 12 V. These capacitors serve as levelers ripple (ripple) on the rectifier output voltage. In this thesis designed a system of charging an electric car that has a charging voltage of 12 V. In use a rectifier bridge rectifier equipment aims to rectify AC voltage into DC voltage. Voltage of 220 VAC derived using a step-down transformer to 12 VAC, then the input to the rectifier. The resulting DC voltage is 12 V in accordance with the requirements, the system uses components diode bridge 4. The maximum of output VDC, then the output VDC/35 connected to the battery 12 AH. Keywords : Charging System, Rectifier iv

7 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan, kesehatan, kemampuan, kelapangan hati, pikiran, serta rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan proyek akhir serta penulisan buku tugas akhir dengan judul Sistem Charging Pada Mobil Listrik dengan baik dan lancar. Tugas akhir ini kami susun sebagai syarat kelulusan program Diploma III Politeknik Negeri Batam. Selama pengerjaan baik proyek akhir II maupun tugas akhir ini, kami menyadari banyak kekurangan dan hasilnya masih belum sempurna. Oleh Karena itu, saran dan kritik dari berbagai pihak kami harapkan dapat membantu untuk pengembangan sistem yang lebih baik lagi. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada nama-nama berikut yang telah banyak membantu baik secara moril, bantuan tenaga, ilmu serta berbagi semangat sehingga kami dapat menyelesaikan proyek akhir II dan tugas akhir ini. 1. Kedua orang tua kami yang tak lepas mendoakan, merestui, membantu secara moril dan materil, memberikan berbagai pelajaran yang tak kami dapatkan di kampus, serta penyemangat terbaik yang karena jasa merekalah kami bertekad keras untuk bisa wisuda tepat waktu dengan hasil terbaik yang kami mampu. 2. Bapak Dr. Priyono Eko Sanyoto selaku Direktur Politeknik Negeri Batam. 3. Bapak Sumantri Kurniawan Risandriya, ST.MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro. 4. Bapak M. Syafei Gozali, MT. selaku Ketua Program Studi Teknik Elektronika yang selalu memberikan motivasi dan dorongan agar kami selalu semangat. 5. Bapak Didi Istardi, M.Sc. sebagai dosen wali kami yang telah menjadi orang tua kami selama kami menjalani pendidikan. 6. Bapak Didi Istardi, M.Sc. dan Ibu Hasnira, S.ST. sebagai dosen pembimbing atas segala bantuan dan kesabaran dalam memberikan bimbingan, arahan, dan masukan-masukan bagi kami disetiap kesempatan dan telah menjadi orang tua kami selama mengerjakan tugas akhir ini. 7. Semua dosen dan instruktur Teknik Elektro yang telah memberikan ilmu selama kami belajar di Politeknik Negeri Batam serta fasilitas, saran, kritikan yang membantu pengerjaan tugas ini dan Ibu Fanny selaku pengurus TPS yang memperlancar administrasi pengurusan proyek kami. v

8 8. Teman-teman seperjuangan dan seluruh pihak lain yang pernah membantu namun tidak tersebutkan diatas. Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan ketulusan semua pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas akhir ini. Suatu berkah yang tiada kiranya karena akhirnya perjalanan di kampus Politeknik Negeri Batam membuahkan hasil yang memuaskan. Semoga keberhasilan kami juga dapat diraih oleh teman-teman angkatan 2012 dan seterusnya. Batam, 6 Juni 2014 Penulis vi

9 DAFTAR ISI PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR.... i LEMBAR PENGESAHAN... ii ABSTRAK....iii ABSTRACK.....iv KATA PENGANTAR v DAFTAR ISI..... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... x BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan dan Manfaat Sistematika Penulisan... 2 BAB II DASAR TEORI Penyearah (Rectifier) Penyearah Setengah Gelombang Penyearah Gelombang Penuh Transformator Prinsip Kerja Transformator Jenis-jenis Transformator Baterai Jenis-jenis Baterai Kapasitas Baterai Perhitungan Charger Baterai Prinsip Kerja Baterai BAB III PERANCANGAN SISTEM Perancangan Perancangan Box Rangkaian Rectifier Perancangan Rangkaian Rectifier Pembuatan vii

10 3.2.1 Pembuatan Rangkaian Rectifier Pembuatan Box Rectifier Instrumen Penelitian Pengujian Rectifier Pengujian Pada Saat Charging BAB IV HASIL DAN ANALISA DATA Pengujian Rangkaian Rectifier Analisa Data Rangkaian Rectifier Alat BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS viii

11 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang... 3 Gambar 2.2 Bentuk Gelombang Penyearah Setengah Gelombang... 4 Gambar 2.3 Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh Menggunakan 4 Diode... 5 Gambar 2.4 Bentuk Gelombang Penyearah Gelombang Penuh Menggunakan 4 Diode... 5 Gambar 2.5 Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh Sistem Centre Tap... 6 Gambar 2.6 Bentuk Gelombang Penyearah Gelombang Penuh Sistem Centre Tap... 6 Gambar 2.7 Transformator... 7 Gambar 2.8 Simbol Transformator Step-Up... 8 Gambar 2.9 Simbol Transformator Step-Down... 9 Gambar 2.10 Baterai... 9 Gambar 2.11 Proses Pengosongan dan Pengisian Gambar 3.1 Diagram Blok Rectifier Gambar 3.2 Box Rangkaian Rectifier Gambar 3.3 Proficad Skematik Rectifier Gambar 3.4 Layout dan Rangkaian Rectifier Gambar 3.5 Box Rectifier Gambar 3.6 Pengujian Rectifier Gambar 3.7 Pengujian Rectifier Menggunakan Baterai Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Vo Pada Aki dan Arus Gambar 4.2 Gelombang Rectifier Tanpa Beban Gambar 4.3 Gelombang Rectifier Menggunakan Beban Gambar 4.4 Titik Pengukuran Arus Input Rectifier Gambar 4.5 Titik Pengukuran Arus Output Rectifier Gambar 4.6 Titik Pengukuran Tegangan Input Rectifier Gambar 4.7 Titik Pengukuran Tegangan Output Rectifier ix

12 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Hasil Perhitungan Arus dan Jam Tabel 3.1 Daftar dan Jumlah komponen Rangkaian Rectifier Tabel 4.1 Pengujian Charger Tabel 4.2 Pengujian Charger Tabel 4.3 Pengujian Charger x

13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting dalam melakukan aktifitas ini. Semakin lama energi yang digunakan bukannya semakin bertambah tetapi semakin berkurang. Ditambah lagi pertumbuhan jumlah penduduk dunia yang semakin meningkat, mempercepat. Menipisnya cadangan energi yang dimiliki dunia. Segala usaha telah dilakukan baik. Itu dengan melakukan pencarian dan pengeboran sumber-sumber energi yang baru, sampai program dari pihak pemerintah yang melakukan program penghematan energi secara nasional. Selain itu usaha mengubah energi konvensional (mesin bakar) menjadi energi listrik yang lebih ramah lingkungan telah banyak dilakukan pula. Sehingga muncul produsen-produsen listrik baik itu yang dibangun oleh pemerintah atau pun oleh swasta. Tapi yang ada, banyak dari produsen listrik itu menggunakan bahan bakar fosil dalam Operasi memproduksi listrik. Dan masih banyaknya masyarakat yang menggunakan. mesin bakar dalam kendaraan yang mereka gunakan. Hal ini mengakibatkan dampak polusi hasil buangan yang mencemari lingkungan baik itu air, tanah dan udara. Dengan teknologi sekarang memaksa kita harus cerdas dalam mengatasi permasalahan energi. Di tambah lagi sekarang pemerintah akan menaikkan harga BBM (Bahan Bakar Minyak), hal ini jugalah yang mempelopori perencanaan pembuatan mobil listrik yang hemat energi dan bebas polusi sehingga tidak mencemari lingkungan baik tanah, air maupun udara. 1.2 Rumusan Masalah Masalah-masalah yang muncul dalam pembuatan charging dan pembuatan rangkaian sistem kelistrikan meliputi : 1. Harus mengetahui cara kerja dari baterai, sebagai alat yang digunakan untuk sumber ke motor DC 2. Harus mengetahui cara kerja dari rectifier sebagai alat pengubah arus AC dari sumber ke arus DC 1

14 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah dari proyek akhir ini adalah 1. Hanya membahas rangkaian rectifier 2. Alat ini digunakan pada tegangan masukan 220 VAC dan menghasilkan tegangan luaran 12 VDC. 1.4 Tujuan dan Manfaat Tujuannya membuat charger baterai untuk menghasilkan luaran 12 V. Manfaat dari alat ini, di mana untuk mencharger sebuah baterai yaitu menggunakan rangkaian rectifier yang mengubah tegangan AC (Alternating Current) menjadi tegangan DC (Dirrect Current), yang digunakan untuk charging baterai. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan merupakan bagian dari penulisan laporan yang mempunyai tujuan untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi yang terkandung dalam laporan ini. Dalam penulisan laporan ini dibagi menjadi beberapa bagian bab berdasarkan pokok pembahasannya yaitu : BAB I. PENDAHULUAN Berisikan latar belakang masalah, tujuan dan manfaat, rumusan masalah, batasan masalah, metodologi penulisan, sistematika penulisan tugas akhir. BAB II. DASAR TEORI Pada bab ini berisi penjelasan tentang teori-teori yang digunakan penulis, untuk mendukung dalam menyelesaikan tugas akhir. BAB III. PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisikan penjelasan mengenai cara kerja dari suatu charger baterai. BAB IV. PENGUJIAN DAN ANALISA DATA Berisikan data sistem menjelaskan tentang cara pengujian dan menganalisa sistem data tersebut. BAB V. PENUTUP Pada bab ini berisi kesimpulan yang ditarik penulis serta saran-saran yang dapat membantu dalam pengembangan lebih lanjut. 2

15 BAB II DASAR TEORI 2.1 Penyearah (Rectifier) Rectifier adalah alat yang digunakan untuk mengubah sumber arus bolak-balik (AC) menjadi sinyal sumber arus searah (DC). Rangkaian rectifier banyak menggunakan transformator step down yang digunakan untuk menurunkan tegangan sesuai dengan perbandingan transformasi transformator yang digunakan. [1] Penyearah dibedakan menjadi 2 jenis, penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh, sedangkan untuk penyearah gelombang penuh dibedakan menjadi penyearah gelombang penuh dengan centre tap (CT), dan penyearah gelombang penuh dengan menggunakan diode bridge.[1] Rangkaian penyearah adalah rangkaian yang mengubah tegangan bolak balik (AC) menjadi tegangan searah (DC). Terdapat beberapa jenis rangkaian penyearah, yang masing-masing jenis memberikan hasil keluaran yang berbeda-beda terhadap bentuk tegangan DC yang keluar.[3] Penyearah Setengah Gelombang Rangkaian penyearah setengah gelombang merupakan rangkaian penyearah sederhana yang hanya menggunakan satu dioda sebagai komponen utama dalam menyearahkan gelombang AC, seperti pada Gambar 2.1 berikut. Gambar 2.1 Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang Prinsip kerja dari rangkaian penyearah setengah gelombang ini adalah mengambil sisi sinyal positif dari gelombang AC dan transformator. Pada saat transformator memberikan luaran sisi positif dari gelombang AC maka diode dalam keadaan forward 3

16 bias sehingga sisi positif dari gelombang AC tersebut dilewatkan dan pada saat transformator memberikan sinyal sisi negatif gelombang AC maka diode dalam posisi reverse bias, sehingga sinyal sisi negatif tegangan AC tersebut ditahan atau tidak dilewatkan seperti terlihat pada Gambar 2.2 sinyal luaran penyearah setengah gelombang berikut. Gambar 2.2 Bentuk Gelombang Penyearah Setengah Gelombang Besarnya tegangan luaran rata-rata pada penyearah setengah gelombang sebagai berikut. 1 π Vm Vo = Vage = Vmsin(wt)d(wt) 2π =...(2.1) 0 π Keterangan: Vo = Tegangan luaran (V) Vage = Tegangan rata-rata (V) Vm = Tegangan maksimum (V) Penyearah Gelombang Penuh Ada beberapa jenis rangkaian penyearah gelombang penuh dimana rangkaian ini dapat menyearahkan satu gelombang penuh (puncak dan lembah). Dua rangkaian penyearah gelombang penuh yaitu, menggunakan 4 diode dan 2 diode. 1. Penyearah Gelombang Penuh Rangkaian penyearah gelombang penuh dapat dibuat dengan 2 macam yaitu, menggunakan 4 diode dan 2 diode. Untuk membuat penyearah gelombang penuh dengan 4 diode menggunakan transformator non-ct, seperti pada Gambar 2.3 berikut. 4

17 Gambar 2.3 Rangkaian penyearah Gelombang Penuh Menggunakan 4 Diode Prinsip kerja dari penyearah gelombang penuh dengan 4 diode diatas dimulai pada saat luaran transformator memberikan level tegangan sisi positif, maka D1, D4 pada posisi forward bias dan D2, D3 pada posisi reverse bias sehingga level tegangan sisi puncak positif tersebut akan di lewatkan melalui D1 ke D4. Kemudian pada saat luaran transformator memberikan level tegangan sisi puncak negatif maka D2, D4 pada posisi forward bias dan D1, D2 pada posisi reverse bias sehingan level tegangan sisi negatif tersebut dialirkan melalui D2, D4. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.4 grafik output berikut. Gambar 2.4 Bentuk Gelombang Penyearah Gelombang Penuh Menggunakan 4 Diode 2. Penyearah Gelombang Penuh Centre Tap Penyearah gelombang dengan 2 diode menggunakan tranformator dengan CT (Center Tap). Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan 2 diode, seperti pada Gambar 2.5 berikut. 5

18 Gambar 2.5 Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh Sistem Centre Tap Prinsip kerja rangkaian penyearah gelombang penuh dengan 2 dioda ini dapat bekerja karena menggunakan transformator dengan CT. Transformator dengan CT seperti pada gambar diatas dapat memberikan luaran tegangan AC pada kedua terminal luaran sekunder terhadap terminal CT dengan level tegangan yang berbeda fasa 180. Pada saat terminal luaran transformator pada D1 memberikan sinyal puncak positif maka terminal luaran pada D2 memberikan sinyal puncak negatif, pada kondisi ini D1 pada posisi forward dan D2 pada posisi reverse. Sehingga sisi puncak positif dilewatkan melalui D1. Kemudian pada saat terminal luaran transformator pada D1 memberikan sinyal puncak negatif maka terminal luaran pada D2 memberikan sinyal puncak positif, pada kondisi ini D1 posisi reverse dan D2 pada posisi forward. Sehingga sinyal puncak positif dilewatkan melalui D2. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.6 luaran penyearah gelombang penuh berikut. Gambar 2.6 Bentuk Gelombang Penyearah Gelombang Penuh Sistem Centre Tap 6

19 Besarnya tegangan luaran pada penyearah gelombang penuh sistem centre tap ditunjukan pada persamaan 2.3. V avg = ππ...(2.2) Keterangan: V avg = Tegangan rata-rata (V) Vm = Tegangan maksimum (V) R = Tahanan pada beban (Ω) 2.2 Transformator Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu gandeng magnet berdasarkan prinsip induksi-elektromagnet. Transformator adalah alat yang digunakan untuk mengubah tegangan bolak balik (AC) dari suatu nilai tertentu ke nilai yang kita inginkan terdiri dari kumparan primer dan sekunder. Transformator digunakan pada peralatan listrik terutama yang memerlukan perubahan atau penyesuaian besarnya tegangan bolak-balik. Misal radio memerlukan tegangan 12 V padahal listrik dari PLN 220 V, maka diperlukan transformator untuk mengubah tegangan listrik bolak-balik 220 V menjadi tegangan listrik bolak-balik 12 V dapat dilihat pada gambar 2.7. Gambar 2.7 Transformator Prinsip Kerja Transformator Transformator adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri dari dua komponen pokok yaitu: kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan kedua (skunder) yang bertindak sebagai luaran, dan inti besi yang berfungsi untuk memperkuat 7

20 medan magnet yang dihasilkan. Transformator bekerja ketika kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer akan menimbulkan medan magnet yang berubah-ubah. Transformator penurunan adalah transformator yang tegangan sekundernya lebih rendah daripada tegangan primernya: VVVV = NNNN VVVV NNNN = IIII IIII...(2.7) Keterangan: Vp = Tegangan primer (V) Vs = Tegangan sekunder (V) Np = Jumlah lilitan primer Ns = Jumlah lilitan sekunder Ip = Arus Primer (A) Is = Arus Sekunder (A) Jenis Jenis Transformator 1. Transformator Step Up Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh dapat dilihat pada Gambar 2.8. Gambar 2.8 Simbol Transformator Step-Up 2. Transformator Step Down Transformator step-down adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih sedikit dari pada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC dapat dilihat pada Gambar

21 Gambar 2.9 Simbol Transformator Step-Down 2.3 Baterai Baterai adalah sebuah alat yang dapat menyimpan energi (umumnya energi listrik) dalam bentuk energi kimia. Fungsi baterai pada mobil berfungsi untuk menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia, yang akan digunakan untuk mensuplai (menyediakan) listrik ke sistem starter, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen komponen kelistrikan lainnya. Gambar 2.10 Baterai Jenis jenis Baterai 1. Baterai Basah Baterai Basah adalah media penyimpan arus listrik ini merupakan jenis paling umum digunakan. Baterai jenis ini masih perlu diberi air baterai yang dikenal dengan sebutan accu zuur. 2. Baterai Kering Baterai Kering adalah sebuah sel atau elemen sekunder dan merupakan sumber arus listrik searah yang dapat mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Baterai termasuk elemen elektrokimia yang dapat mempengaruhi zat pereaksinya, sehingga disebut elemen sekunder. Kutub positif aki menggunakan lempeng oksida dan kutub negatifnya menggunakan lempeng timbale sedangkan larutan elektrolitnya adalah larutan asam sulfat. 9

22 2.3.2 Kapasitas Baterai Kapasitas baterai adalah jumlah ampere jam (Ah= kuat arus atau ampere dikalikan waktu atau hours), artinya baterai dapat memberikan atau menyuplai sejumlah isinya secara rata-rata sebelum tiap selnya menyentuh tegangan atau voltase turun (drop voltage). Untuk mencari jumlah daya dan efisiensi penggunaan pada sebuah baterai dapat menggunakan rumus sebagai berikut: Tabel 2.1 Hasil perhitungan arus dan jam Contoh Daya (watt) Hasil 100 W 100 W / 12 V = 8,3 A Tegangan Baterai (Volt) Hasil 24 V 120 Ah 120 Ah / 8,3 = 14,46 Jam Baterai yang digunakan Daya (watt) Hasil 12 V X 35 Ah = W Watt/jam Tegangan Baterai (Volt) Hasil 12 V 35 Ah 420 W / 400 W = 1.05 Jam beban. Lama ketahanan baterai ditentukan oleh besarnya ampere baterai dan berapa watt Perhitungan Charger Baterai => Jumlah Daya - Aki 35 AH x 12 Volt = 420 Watt => Waktu Pengecasan - Aki 35 AH : 1,45 A = 25 Jam Jadi, jika daya baterai 420 watt charger minimal dapat mencharger selama 25 jam Prinsip kerja Baterai Bila sel dihubungkan dengan beban maka, negatif mengalir dari anoda melalui beban ke katoda, kemudian ion-ion negatif mengalir ke anoda dan ion-ion positif mengalir ke katoda. Arus listrik dapat mengalir disebabkan adanya negatif yang bergerak dari elektroda sel melalui reaksi ion antara molekul elektroda dengan molekul elektrolit sehingga memberikan jalan bagi negatif untuk mengalir. 10

23 1. Proses discharge pada sel berlangsung menurut skema Gambar 2.11(a). Bila sel dihubungkan dengan beban maka, negatif mengalir dari anoda melalui beban ke katoda, kemudian ion-ion negatif mengalir ke anoda dan ion-ion positif mengalir ke katoda. Arus listrik dapat mengalir disebabkan adanya negatif yang bergerak dari elektroda sel melalui reaksi ion antara molekul elektroda dengan molekul elektrolit sehingga memberikan jalan bagi negatif untuk mengalir. 2. Pada proses pengisian menurut skema Gambar 2.11(b). Dibawah ini adalah bila sel dihubungkan dengan power supply maka elektroda positif menjadi anoda dan elektroda negative menjadi katoda dan proses kimia yang terjadi adalah sebagai berikut. (a) Proses pengosongan (discharge) (b) Proses pengisian (charge) Gambar 2.11 Proses pengosongan dan pengisian 11

24 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Tugas akhir ini adalah merancang dan membuat aplikasi rangkaian rectifier sebagai charger untuk mencharger sebuah baterai yang berkapasitas 12 V. Dari rangkaian rectifier ini berfungsi untuk mengubah tegangan AC (Alternating Current) menjadi tegangan DC (Direct Current). Setelah menjadi tegangan DC maka luaran menjadi 12 V kemudian dilanjutkan ke baterai yang sedang dicharger, apabila baterai sudah mencapai nilai maksimal tegangannya, maka indikator led akan menyala. Adapun diagram blok rancangan rangkaian rectifier sebagai charger baterai untuk mencharger sebuah baterai yang berkapasitas 12 V dapat dilihat pada Gambar 3.1. Rangkaian Rectifier Baterai Penuh Indikator Led On Gambar 3.1 Diagram Blok Rectifier Dalam perancangan dan pembuatan rectifier sebagai sistem charging pada mobil listrik, transformer yang digunakan adalah transformer step down dengan tegangan 12 V dan arus 5 Ampere. Rectifier menggunakan diode bridge. Berdasarkan Gambar 3.1 perancangan dan pembuatan alat tugas akhir ini meliputi : 1. Perancangan box rangkaian rectifier. 2. Pembuatan rangkaian rectifier. 3. Instrumen Penelitian Perancangan Box Rangkaian Rectifier Untuk perancangan box rangkaian rectifier ini menggunakan box putih yang berukuran besar, box tersebut berisikan rangkaian yang telah dibuat. Bagian luar box tersebut terdapat switch yang memiliki fungsi sebagai on/off dan terdapat juga Jeck Banana sebagai luaran. Perancangan box ini digunakan untuk meletakkan rangkaian elektronika yaitu baterai charger dapat dilihat pada Gambar

25 Gambar 3.2 Box Rangkaian Rectifier Pada gambar di atas menunjukkan bagian-bagian dari box rangkaian rectifier dan transformator terdiri dari : 1. Kipas pendingin 2. Konektor untuk sumber negatif luaran rectifier 3. Konektor untuk sumber positif luaran rectifier 4. Switch on/off 5. Led merah sebagai indikator pengisian 6. Led biru sebagai indikator aki penuh 7. Konektor untuk sumber negatif luaran rectifier 8. Konektor untuk sumber positif luaran rectifier 9. Switch on/off 10. Led biru sebagai indikator aki penuh 11. Led merah sebagai indikator pengisian Pada gambar keterangan di atas dapat dijelaskan konektor yang berwarna hitam sebagai sumber negatif luaran pada rectifier dan konektor yang berwarna merah sebagai sumber positif luaran rectifier berupa tegangan DC (searah). Sedangkan switch on/off rectifier berfungsi untuk menyalakan dan mematikan rangkaian rectifier. Led merah sebagai pengisian, led biru sebagai indikator aki penuh dan kipas sebagai pendingin. 13

26 3.1.2 Perancangan Rangkaian Rectifier Berikut ini akan dijelaskan mengenai proses perancangan rectifier sebagai charger baterai. Rangkaian rectifier mendapatkan masukan tegangan DC dari keluaran penyearah sebesar 12 V. Pada indikator LED1 berfungsi bahwa tegangan masuk dari rangkaian tersebut, sedangkan LED diaplikasikan sebagai lampu indikator saat baterai dalam keadaan penuh. Pada saat penggunaan pertama, pastikan lampu tanda penuh dalam keadaan mati, sambil cas baterai ukurlah tegangan pada baterai smpai batas skitar 13.8 V, jika sudah sampai angka 13.8 V putarlah potensiometer sehingga led menjadi terang dan proses pengisian baterai secara otomatis akan berhenti. Perancangan rangkaian rectifier secara lengkap ditunjukan pada Gambar 3.2 akan ditunjukkan hasil pendesainan rangkaian rectifier menggunakan perangkat lunak proficad sebagai berikut : Gambar 3.3 Proficad Skematik Rectifier 14

27 Pada perancangan charger baterai terdapat beberapa komponen utama yang digunakan, Sebagaimana yang sudah di jelaskan di bab II, Komponen tersebut mempunyai landasan penggunaan pada peracangan charger baterai ini, adapun alasan penggunaan dari masing-masing komponen ini adalah : Komponen kapasitor yang dipakai adalah kapasitor polar 220 µf 25 V dengan tegangan masukan pada transformator sebesar 12 V. Kapasitor ini berfungsi sebagai perata ripple (riak) pada tegangan keluaran penyearah. BT151 adalah untuk pemutus dan penyambung (switching). D1 1N4004 salah satu dioda yang dipakai bila mana tegangan pada baterai sudah pada puncaknya 12 V atau lebih. Triac BT136 adalah untuk meningkatkan daya atau mengaliarkan arus. Sedangkan nilai daya yang dipilih 2 watt bertujuan untuk mereduksi hasil panas yang dihasilkan setelah melakukan penahanan arus secara berlanjut, secara perhitungan daya total. LED 1 adalah sebuah lampu indikator sebagai tegangan masuk pada rangakaian charger. Indicator ini bertujuan untuk memberikan petunjuk bahwasanya rangakaian charger tersebut sudah bekerja atau belum. Bila kondisi LED hidup maka arus kondisi bekerja dan sedangkan mati maka kondisi tidak bekerja. Diode bridge pada diode ini bertujuan sebagai penyearah tegangan dari AC disearahkan menjadi tegangan DC 3.2 Pembuatan Pada bagian pembuatan perangkat keras rangkaian rectifier akan dijelaskan proses pembuatan perangkat keras rectifier. Diantaranya pembuatan desain PCB, layout PCB dan tahap selesainya dan Box Rectifier Pembuatan Rangkaian Rectifier Pada pembuatan perangkat keras Rectifier ini dilakukan dengan cara membuat skematik rangkaian dengan menggunakan perangkat lunak eagle seperti yang terlihat pada Gambar 3.4 dibawah ini. 15

28 Rangkaian Rectifier yang telah selesai dibuat melalui proses yang sesuai dengan tahap pembuatan dan mendapatkan hasil yang diinginkan dapat dilihat pada Gambar 3.4 dibawah ini. Gambar 3.4 Layout dan Rangkaian Rectifier Pembuatan Box Rectifier Berikut ini adalah hasil jadi perancangan dari kotak Box Rectifier yang telah dibuat dapat dilihat pada Gambar 3.5. Gambar 3.5 Box Rectifier 3.3 Instrumen Penelitian Penelitian ini membutuhkan alat dan bahan sebagai berikut: 1 unit multimeter 2 buah battery 12v/35 ah Rectifier 16

29 3.3.1 Pengujian Rectifier Pada pengujian charging baterai penulis memaparkan keterangan dalam pengujian yang dapat dilihat dibawah ini. Keterangan Tempat : Workshop Robot,Politeknik ruangan MRW Waktu Pengerjaan : 05 Oktober 2013 dan 14 Januari 2014 s/d selesai Alat Ukur : KRISBOW (multumeter digital) oscilloscope Skala : 20 VDC Gambar 3.6 Pengujian Rectifier Pengujian Pada Saat Charging Pada pengujian pengujian pada saat charging penulis memaparkan keterangan dalam proses Pengujian dapat dilihat dibawah ini. Keterangan Tempat : Workshop Robot Waktu Pengerjaan : 5 Oktober 2013 s/d selasai 10 Januari 2014 s/d selesai Alat Ukur : Multimeter SANWA RD 700 Analog Multimeter KRISBOW DIGITAL MULTIMETER Skala : 20 VDC,200VAC 17

30 Gambar 3.7 Pengujian Rectifier Menggunakan Baterai Tabel 3.1 Daftar dan Jumlah Komponen Rangkaian Rectifier No. Nama Komponen Jumlah 1. SCR BT Kapasitor Polar 25 Volt / 220 µf 2 3. Dioda 1N Resistor 330 Ω 2 5. Resistor 82 Ω 4 6. LED Merah 5mm 1 7. LED Biru 5mm 1 8. Dioda 1N Resistor 1 KΩ Dioda Zener 5.6 Volt Triac BT Dioda Bridge Volt Resistor 100 Ω Trimpot 100 Ω Fuse 4 A 2 18

31 BAB IV HASIL DAN ANALISA DATA 4.1 Pengujian Rangkaian Rectifier Pada Tabel 4.1 dan 4.2 dibawah ini dijelaskan bahwa pengujian ini dilakukan selama 20 menit dengan hasil pengukuran tegangan charger baterai yang berubah setiap 5 menit. Tabel 4.1 Pengujian Charger 1 Hari : Kamis Tanggal : Tegangan Arus Tegangan No Jam Masukan 1 Tegangan Luaran 1 Masukan 1 Arus Luaran 1 Charger ,1 V 13,81 V 78,8 ma 0,24 ma 10,87 V ,9 V 14,12 V 78,8 ma 0,21 ma 10,88 V ,9 V 14,15 V 78,8 ma 0,21 ma 10,88 V ,8 V 14,25 V 79,0 ma 0,20 ma 10,91 V ,0 V 14,27 V 79,0 ma 0,20 ma 11,12 V Tegangan Masukan 2 Tabel 4.2 Pengujian Charger 2 Hari : Kamis Tanggal : Tegangan Luaran 2 Arus Masukan 2 Arus Luaran2 Tegangan Charger 2 No Jam ,2 V 5,64 V 0,24 ma 12,2 ma 11,35 V ,2 V 5,76 V 0,24 ma 11,2 ma 11,36 V ,2 V 5,83 V 0,23 ma 11,1 ma 11,38 V ,1 V 5,83 V 0,22 ma 11,1 ma 11,38 V ,3 V 5,84 V 0,22 ma 11,0 ma 11,40 V Pengukuran keluaran pada baterai dilakukan dengan multimeter pada bagian yang diukur adalah tegangan keluaran pada baterai dan beserta arus keluaran baterai dengan pengujian yang diukur dalam waktu 20 Jam dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan grafik perbandingannya dapat dilihat pada Gambar

32 Tabel 4.3 Pengujian Charger Hari: Kamis Tanggal: No. Jam Tegangan Luaran Rectifier (Volt) Tegangan Luaran Baterai (Volt) Arus (Ampere) ,86 V 12,30 V 1,45 A ,86 V 12,34 V 1,45 A ,86 V 12,34 V 1,45 A ,86 V 12,36 V 1,45 A ,86 V 12,36 V 1,11 A ,86 V 12,38 V 1,11 A ,86 V 12,40 V 1,11 A ,86 V 12,40 V 1,11 A ,86 V 12,42 V 1,11 A ,86 V 12,45 V 1,11 A ,86 V 12,45 V 1,11 A ,86 V 12,46 V 150 ma ,86 V 12,48 V 150 ma ,86 V 12,50 V 150 ma ,86 V 12,50 V 150 ma ,86 V 12,52 V 150 ma ,86 V 12,52 V 150 ma ,86 V 12,54 V 150 ma ,86 V 12,54 V 150 ma ,86 V 12,54 V 150 ma 20

33 Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Vo Tegangan Pada Baterai dan Arus Dari Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa proses pengujian pengisian baterai dilakukan selama 20 jam. Proses pengisian baterai dengan tegangan charger 15,86 V dilakukan mulai dari jam tanggal (12/12/2013) dengan tegangan awal baterai dalam keadaan kosong 12,30 V dan arus yang terukur 1,45 A. Setelah dilakukan pengisian selama 10 jam, pada jam tanggal (12/12/2013) tegangan mengalami kenaikan yakni 12,45 V sedangkan arus pengisian mengalami penurunan menjadi 1,11 A. Setelah dilakukan pengisian selama 20 jam pada jam tanggal (13/12/2013) tegangan yang terukur tegangan maksimal charger 15,86 V dan arus 150 ma. Pada saat jam arus terukur 1,45 A kemudian arus mengalami penurunan di jam menjadi 1,11 A sampai ke jam berikutnya arus akan semakin menurun menjadi 150 ma. Arus bisa menurun Karena lamanya waktu pemakaian yang digunakan terhadap beban. 21

34 Dari hasil pengujian menggunakan Oscilloscope yang dilakukan pada keadaan tanpa beban. Didapatkan bahwa tegangan yang dihasilkan saat tanpa beban lebih besar dibandingkan dengan saat menggunakan beban dan dapat dilihat pada Gambar 4.2 Gelombang Rectifier Tanpa Beban. Gambar 4.2 Gelombang Rectifier Tanpa Beban Volt/div =5V Tinggi kotak =3 V=Volt/div x Tinggi kotak 5 V x 3=15V Dari hasil pengujian Gambar 4.2 dan 4.3 didapatkan bahwa tegangan maksimum dari rangkaian rectifier 15 V, tegangan minimum 12,5 V dapat dilihat pada Gambar 4.2 Gelombang Rectifier Menggunakan Beban. Volt/div =5V Tinggi kotak =2.5 V=Volt/div x Tinggi kotak 5 V x 2.5=12.5 V Gambar 4.3 Gelombang Rectifier Menggunakan Beban 22

35 Titik pengukuran arus masukan Rectifier dilakukan pada titik A dan B, dan dapat dilihat pada Gambar 4.4 dibawah ini. Multimeter + - A B Gambar 4.4 Titik Pengukuran Arus Masukan Rectifier Titik pengukuran arus luaran Rectifier dilakukan pada titik A dan B. Dapat dilihat pada Gambar 4.5 dibawah ini. Aki A B Gambar 4.5 Titik Pengukuran Arus Luaran Rectifier Titik pengukuran tegangan masukan Rectifier dilakukan pada titik A dan B. Dapat dilihat pada Gambar 4.6 dibawah ini. A Multimeter + - B Gambar 4.6 Titik Pengukuran Tegangan Masukan Rectifier 23

36 Titik pengukuran tegangan luaran Rectifier dilakukan pada titik A dan B. Dapat dilihat pada Gambar 4.7 dibawah ini. A Aki B Gambar 4.7 Titik Pengukuran Tegangan Luaran Rectifier 4.2 Analisa Data Rangkaian Rectifier Dari hasil pengujian pada rangkaian rectifier didapatkan bahwa pengujian tegangan masukan dan luaran pada rectifier yang dilakukan pada Gambar 4.6 dan 4.7. Tegangan maksimum yang dihasilkan 13,39 V. Pengujian juga dilakukan pada titik-titik yang lainnya seperti yang tertera pada Gambar 4.4 dan 4.5 dan hasilnya pada Tabel 4.1 dan 4.7 dapat diketahui bahwa tegangan pada rectifier mengalami perubahan saat charging dan not charging Alat Dari hasil pengujian alat diketahui bahwa, alat (charge) dapat mengisi baterai hingga penuh dengan arus maksimal 1,45 A seperti yang tertera pada Tabel 4.3 dan grafik pada Gambar 4.1 dengan waktu pengisian 20 jam. Tetapi pada lampu indukator belum dapat mengindikasikan bahwa baterai dalam keadaan penuh atau kosong secara sempurna. Pada lampu indikator belum bisa mendeteksi baterai dalam keadaan penuh, karena pada saat pengisian baterai, baterai belum dalam keadaan kosong sepenuhnya. Saat pengisian awal terlihat bahwa tegangan naik dan arus mulai menurun hal ini disebut constant current. Setelah beberapa saat dilakukan pengisian terlihat pada pengukuran arus mengalami penurunan yang sangat signifikan sedangkan tegangan mengalami kenaikan hal ini disebut current decreases dan baterai dikatakan penuh. 24

37 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah dilakukan proses perencanaan, pembuatan dan pengujian alat, dan dari data yang telah di dapat dengan spesifikasi sebagai berikut: 1. Dari alat yang telah dibuat tegangan luaran maksimum 13,39 V. 2. Charger yang dibuat dapat digunakan untuk mengisi baterai 12 V/ 35 AH. 3. Aplikasi indikator LED belum bisa berfungsi dengan sempurna untuk mendeteksi baterai penuh atau kosong. 4. Charger ini melakukan pengisian (charging) selama 20 jam. 5. Rangkaian charger dapat bekerja dengan arus 1,45 A. 5.2 Saran Pada pengerjaan Tugas Akhir ini tentu tidak lepas dari berbagai macam kelemahan dan kekurangan, baik itu pada sistem maupun pada peralatan yang telah dibuat. Untuk memperbaiki kekurangan dari peralatan tersebut, maka perlu melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Kedepannya untuk pembuatan alat charging ini bisa dikembangkan lagi dengan menggunakan relay sebagai pemutus arus dan tegangan ketika saat charging. 2. Menambah kuat arus pada saat melakukan charging sehingga dapat lebih mempercepat proses pengisian (charging). 25

38 DAFTAR PUSTAKA [1] Wasito S, Vademekum Elektronika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, [2] Muhammad H.Rashid, Elektronika Daya, PT Prenhallindo, Jakarta, [3] Dimas Binara, Rectifier 500 VA, Buku Tugas Akhir Diploma III, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Batam, 2013 [4] Didi Istardi, Penyearah Aplikasi, Elektronika Daya, Teknik Elektro, Politeknik Negeri Batam, [5] A.J Watkin, Perhitungan Instalasi Listrik, PT Gelora Aksara Pratama, vol 1,

39 BIOGRAFI PENULIS Nama : Argon Puji Nugroho Tempat/Tanggal Lahir : Batam, 22 Maret 1992 Agama : Islam Alamat Rumah : Griya Prima Blok B No 2, Batu Aji. argonpujinugroho@yahoo.co.id No. Telp. : Riwayat Pendidikan : 1. SMK Negeri 1 Batam ( ). 2. SMP Negeri 11 Batam ( ). 3. SD Negeri 009 Batam ( ). 28

RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM

RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM RANGKAIAN PENYEARAH (RECTIFIER) Rangkaian penyearah gelombang merupakan rangkaian yang berfungsi untuk merubah arus bolak-balik (alternating

Lebih terperinci

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT Hendrickson 13410221 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 2010 Dosen Pembimbing : Diah Nur Ainingsih, ST., MT. Latar Belakang Untuk

Lebih terperinci

Adaptor/catu daya/ Power Supply

Adaptor/catu daya/ Power Supply Adaptor/catu daya/ merupakan sumber tegangan DC. Sumber tegangan DC ini dibutuhkan oleh berbagai macam rangkaian elektronika untuk dapat dioperasikan. Rangkaian inti dari catu daya / Power Supply ini adalah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. pembuatan tugas akhir. Maka untuk memenuhi syarat tersebut, penulis mencoba

BAB III PERANCANGAN. pembuatan tugas akhir. Maka untuk memenuhi syarat tersebut, penulis mencoba BAB III PERANCANGAN 3.1 Tujuan Perancangan Sebagai tahap akhir dalam perkuliahan yang mana setiap mahasiswa wajib memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti sidang yudisium yaitu dengan pembuatan tugas

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan, 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem kontrol (control system) Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan, memerintah dan mengatur keadaan dari suatu sistem. [1] Sistem kontrol terbagi

Lebih terperinci

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2 Halaman 1 LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2 SMP NEGERI 55 JAKARTA A. GGL INDUKSI Sebelumnya telah diketahui bahwa kelistrikan dapat menghasilkan kemagnetan.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SUPLAI DAYA LISTRIK BEBAN PARSIAL 200 WATT MENGGUNAKAN AKUMULATOR DENGAN METODA SWITCHING

RANCANG BANGUN SUPLAI DAYA LISTRIK BEBAN PARSIAL 200 WATT MENGGUNAKAN AKUMULATOR DENGAN METODA SWITCHING RANCANG BANGUN SUPLAI DAYA LISTRIK BEBAN PARSIAL 200 WATT MENGGUNAKAN AKUMULATOR DENGAN METODA SWITCHING LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Menyelesaikan Program Diploma III Oleh

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Ditujukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Tugas Akhir oleh : NIM : NIM :

LAPORAN TUGAS AKHIR. Ditujukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Tugas Akhir oleh : NIM : NIM : RANCANG BANGUN SISTEM SUPLAI DAYA LISTRIK 900 WATT DAN INSTALASI PENERANGAN DARURAT PADA RUANG PERANCANGAN DENGAN MENGGUNAKAN BATERAI AKUMULATOR SECARA OTOMATIS LAPORAN TUGAS AKHIR Ditujukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Adaptor. Rate This PRINSIP DASAR POWER SUPPLY UMUM

Adaptor. Rate This PRINSIP DASAR POWER SUPPLY UMUM Adaptor Rate This Alat-alat elektronika yang kita gunakan hampir semuanya membutuhkan sumber energi listrik untuk bekerja. Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh suplai arus searah DC (direct current)

Lebih terperinci

PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG DAN GELOMBANG PENUH TAK TERKENDALI TIGA FASA LAPORAN PROYEK AKHIR. Disusun Oleh : ENRIECO FORZA AZZUARRA

PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG DAN GELOMBANG PENUH TAK TERKENDALI TIGA FASA LAPORAN PROYEK AKHIR. Disusun Oleh : ENRIECO FORZA AZZUARRA PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG DAN GELOMBANG PENUH TAK TERKENDALI TIGA FASA LAPORAN PROYEK AKHIR Disusun Oleh : ENRIECO FORZA AZZUARRA 3211411006 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Perancangan Alat Perancangan merupakan suatu tahap yang sangat penting dalam pembuatan suatu alat, sebab dengan menganalisa komponen yang digunakan maka alat yang akan dibuat

Lebih terperinci

REKAYASA CATU DAYA MULTIGUNA SEBAGAI PENDUKUNG KEGIATAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM. M. Rahmad

REKAYASA CATU DAYA MULTIGUNA SEBAGAI PENDUKUNG KEGIATAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM. M. Rahmad REKAYASA CATU DAYA MULTIGUNA SEBAGAI PENDUKUNG KEGIATAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM M. Rahmad Laoratorium Pendidikan Fisika PMIPA FKIP UR e-mail: rahmadm10@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini adalah untuk merekayasa

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Spesifikasi Baterai Berikut ini merupakan spesifikasi dari baterai yang digunakan: Merk: MF Jenis Konstruksi: Valve Regulated Lead Acid (VRLA)

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik dan pembuatan mekanik turbin. Sedangkan untuk pembuatan media putar untuk

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR RECTIFIER

BAB II TEORI DASAR RECTIFIER BAB II TEORI DASAR RECTIFIER 2.1 Teori Umum Penyearah (Rectifier) adalah alat yang digunakan untuk mengubah sumber arus bolak-balik (Alternating Curent) menjadi sinyal sumber arus searah (Direct Curent).

Lebih terperinci

DIODA SEBAGAI PENYEARAH (E.1) I. TUJUAN Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus.

DIODA SEBAGAI PENYEARAH (E.1) I. TUJUAN Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus. DIODA SEBAGAI PENYEARAH (E.1) I. TUJUAN Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus. II. DASAR TEORI 2.1 Pengertian Dioda Dioda adalah komponen aktif bersaluran dua (dioda termionik mungkin

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY (UPS) 1300 VA

RANCANG BANGUN UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY (UPS) 1300 VA RANCANG BANGUN UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY (UPS) 1300 VA Oleh : Sulistyo Warjono dan Suryono Staf Pengajar Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. H. Sudarto, SH. Tembalang Semarang 50275

Lebih terperinci

BAB IV SISTEM KONVERSI ENERGI LISTRIK AC KE DC PADA STO SLIPI

BAB IV SISTEM KONVERSI ENERGI LISTRIK AC KE DC PADA STO SLIPI BAB IV SISTEM KONVERSI ENERGI LISTRIK AC KE DC PADA STO SLIPI 4.1 Umum Seperti yang telah dibahas pada bab III, energi listrik dapat diubah ubah jenis arusnya. Dari AC menjadi DC atau sebaliknya. Pengkonversian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka 59 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat Mulai Tinjauan pustaka Simulasi dan perancangan alat untuk pengendali kecepatan motor DC dengan kontroler PID analog

Lebih terperinci

Air menyelimuti lebih dari ¾ luas permukaan bumi kita,dengan luas dan volumenya yang besar air menyimpan energi yang sangat besar dan merupakan sumber

Air menyelimuti lebih dari ¾ luas permukaan bumi kita,dengan luas dan volumenya yang besar air menyimpan energi yang sangat besar dan merupakan sumber PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR DENGAN MENGGUNAKAN DINAMO SEPEDA YOGI SAHFRIL PRAMUDYA PEMBIMBING 1. Dr. NUR SULTAN SALAHUDDIN 2. BAMBANG DWINANTO, ST.,MT Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

PERANCANGAN EMERGENCY UNTUK PENERANGAN DAN TENAGA PADA RUANG STAF BENGKEL LISTRIK DENGAN DUAL INVERTER BERKAPASITAS 1000 WATT LAPORAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN EMERGENCY UNTUK PENERANGAN DAN TENAGA PADA RUANG STAF BENGKEL LISTRIK DENGAN DUAL INVERTER BERKAPASITAS 1000 WATT LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN EMERGENCY UNTUK PENERANGAN DAN TENAGA PADA RUANG STAF BENGKEL LISTRIK DENGAN DUAL INVERTER BERKAPASITAS 1000 WATT LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan

Lebih terperinci

TRAFO. Induksi Timbal Balik

TRAFO. Induksi Timbal Balik DASAR TENAGA LISTRIK 23 TRAFO Induksi Timbal Balik Trafo adalah alat elektromagnetik yang memindahkan tenaga listrik dari satu sirkuit ke sirkuit lainnya dengan induksi timbal balik. Trafo satu fasa mempunyai

Lebih terperinci

LAMPU EMERGENCY MENGGUNAKAN APLIKASI SOLAR CELL

LAMPU EMERGENCY MENGGUNAKAN APLIKASI SOLAR CELL LAMPU EMERGENCY MENGGUNAKAN APLIKASI SOLAR CELL LAPORAN AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Elektronika Oleh :

Lebih terperinci

USER MANUAL LAMPU EMERGENCY MATA DIKLAT : RANCANGAN ELEKTRONIKA SISWA XII ELEKTRONIKA INDUSTRI TEKNIK ELEKTRO SMKN 3 BOYOLANGU

USER MANUAL LAMPU EMERGENCY MATA DIKLAT : RANCANGAN ELEKTRONIKA SISWA XII ELEKTRONIKA INDUSTRI TEKNIK ELEKTRO SMKN 3 BOYOLANGU USER MANUAL LAMPU EMERGENCY MATA DIKLAT : RANCANGAN ELEKTRONIKA SISWA XII ELEKTRONIKA INDUSTRI TEKNIK ELEKTRO SMKN 3 BOYOLANGU CREW 2 CREW M. Hendra Sony Sanjaya DAFTAR ISI 3 DAFTAR ISI 1. Lampu Emergency...

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG Oleh: Nama : RIA INTANDARI NIM : 140210102088 PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

LAPORAN. Oleh : NIM

LAPORAN. Oleh : NIM RANCANG BANGUN UPS KAPASITASS 300 WATT SELAMA 3 JAM LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Syarat Menyelesaikann Pendidikan Program Diploma 3 Oleh : ANDIKA A. PASARIBU NIM. 1005031003 APRIMA A. MATONDANG

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Analisa Sistem Instrumentasi Rectifier & Voltage Regulator

Laporan Praktikum Analisa Sistem Instrumentasi Rectifier & Voltage Regulator Laporan Praktikum Analisa Sistem Instrumentasi Rectifier & Voltage Regulator Ahmad Fauzi #1, Ahmad Khafid S *2, Prisma Megantoro #3 #Metrologi dan Instrumentasi, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada,

Lebih terperinci

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian TEORI DASAR 2.1 Pengertian Dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat melewatkan arus/tegangan dalam satu arah saja, dimana dioda merupakan jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda. Karena

Lebih terperinci

Perancangan dan Realisasi Sistem Pengisian Baterai 12 Volt 45 Ah pada Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro di UPI Bandung

Perancangan dan Realisasi Sistem Pengisian Baterai 12 Volt 45 Ah pada Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro di UPI Bandung Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Januari 2014 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Elektro Itenas Vol.2 No.1 Perancangan dan Realisasi Sistem Pengisian Baterai 12 Volt 45 Ah pada Pembangkit Listrik

Lebih terperinci

Induksi Elektromagnetik

Induksi Elektromagnetik Induksi Elektromagnetik GGL induksi Generator Dinamo Trafo Cara kerja Trafo Jenis-jenis Trafo Persamaan pada Trafo Efisiensi Trafo Kegunaan Trafo A. GGL induksi Hubungan Pergerakan garis medan magnetik

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Bandung

Politeknik Negeri Bandung LAPORAN PRAKTIKUM 6 CLIPPER Anggota Kelompok Kelas Jurusan Program Studi : 1. M. Ridwan Al Idrus 2. Zuhud Islam Shofari : 1A TEL : Teknik Elektro : D3 Teknik Elektronika Politeknik Negeri Bandung 2017

Lebih terperinci

Bab 3. Teknik Tenaga Listrik

Bab 3. Teknik Tenaga Listrik Bab 3. Teknik Tenaga Listrik Teknik Tenaga Listrik ialah ilmu yang mempelajari konsep dasar kelistrikan dan pemakaian alat yang asas kerjanya berdasarkan aliran elektron dalam konduktor (arus listrik).

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI MOTOR DC PENGGERAK SOLAR CELL MENGIKUTI ARAH CAHAYA MATAHARI BERBASIS MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI MOTOR DC PENGGERAK SOLAR CELL MENGIKUTI ARAH CAHAYA MATAHARI BERBASIS MIKROKONTROLER RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI MOTOR DC PENGGERAK SOLAR CELL MENGIKUTI ARAH CAHAYA MATAHARI BERBASIS MIKROKONTROLER Disusun Sebagai Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Program Studi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN CATU DAYA BERKAPASITAS 180W DENGAN METODE SWITCHING

RANCANG BANGUN CATU DAYA BERKAPASITAS 180W DENGAN METODE SWITCHING RANCANG BANGUN CATU DAYA BERKAPASITAS 180W DENGAN METODE SWITCHING LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Oleh : ADI SWANTO

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN INVERTER PENGUBAH TEGANGAN DC 5 VOLT KE TEGANGAN AC 220 VOLT 50 HZ MENGGUNAKAN POWER BANK 2 AMPERE

RANCANG BANGUN INVERTER PENGUBAH TEGANGAN DC 5 VOLT KE TEGANGAN AC 220 VOLT 50 HZ MENGGUNAKAN POWER BANK 2 AMPERE SKRIPSI RANCANG BANGUN INVERTER PENGUBAH TEGANGAN DC 5 VOLT KE TEGANGAN AC 220 VOLT 50 HZ MENGGUNAKAN POWER BANK 2 AMPERE MIFTACHUL FALACH NIM. 201252022 DOSEN PEMBIMBING Solekhan, ST., MT. Noor Yulita

Lebih terperinci

Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1 Fasa 125 Watt

Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1 Fasa 125 Watt Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Januari 2016 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Elektro Itenas Vol.4 No.1 Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1

Lebih terperinci

BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR

BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR 3.1 Prinsip Kerja Sensor LDR LDR (Light Dependent Resistor) adalah suatu komponen elektronik yang resistansinya berubah ubah tergantung pada intensitas cahaya. Jika intensitas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Meulaboh,15 Januari Penulis. Afrizal Tomi

KATA PENGANTAR. Meulaboh,15 Januari Penulis. Afrizal Tomi KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menulis dan menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa penulis panjatkan kepada

Lebih terperinci

MAKALAH KELOMPOK 2. Converter AC to DC

MAKALAH KELOMPOK 2. Converter AC to DC MAKALAH KELOMPOK 2 Converter AC to DC PENYUSUN No NRM Nama Mahasiswa 1 5215141100 Egy Nuralamsyah 2 521514 Dea Nurrohma Satriawan 3 5215144162 Muhammad Rizal Fahlevi PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

SEMIKONDUKTOR. Komponen Semikonduktor I. DIODE

SEMIKONDUKTOR. Komponen Semikonduktor I. DIODE SEMIKONDUKTOR Komponen Semikonduktor Di dunia listrik dan elektronika dikenal bahan yang tidak bisa mengalirkan listrik (isolator) dan bahan yang bisa mengalirkan listrik (konduktor). Gbr. 1. Tingkatan

Lebih terperinci

VERONICA ERNITA K. ST., MT. Pertemuan ke - 5

VERONICA ERNITA K. ST., MT. Pertemuan ke - 5 VERONICA ERNITA K. ST., MT Pertemuan ke - 5 DIODA SEMIKONDUKTOR Resistor merupakan sebuah piranti linear karena grafik arus terhadap tegangan merupakan garis lurus. Berbeda dengan dioda. Dioda merupakan

Lebih terperinci

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

DASAR PENGUKURAN LISTRIK DASAR PENGUKURAN LISTRIK OUTLINE 1. Objektif 2. Teori 3. Contoh 4. Simpulan Objektif Teori Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu: Menjelaskan dengan benar mengenai prinsip dasar pengukuran. Mengukur arus,

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN SMPS JENIS PUSH PULL. Pada bab ini dijelaskan tentang perancangan power supply switching push pull

BAB III RANCANGAN SMPS JENIS PUSH PULL. Pada bab ini dijelaskan tentang perancangan power supply switching push pull BAB III RANCANGAN SMPS JENIS PUSH PULL 3.1 Pendahuluan Pada bab ini dijelaskan tentang perancangan power supply switching push pull konverter sebagai catu daya kontroler. Power supply switching akan mensupply

Lebih terperinci

ELEKTRONIKA DASAR. Pertemuan Ke-3 Aplikasi Dioda Dalam Sirkuit. ALFITH, S.Pd,M.Pd

ELEKTRONIKA DASAR. Pertemuan Ke-3 Aplikasi Dioda Dalam Sirkuit. ALFITH, S.Pd,M.Pd ELEKTRONIKA DASAR Pertemuan Ke-3 Aplikasi Dioda Dalam Sirkuit 1 ALFITH, S.Pd,M.Pd RANGKAIAN DIODA Penyearah Tegangan Sebagai penyearah tegangan, dioda digunakan untuk mengubah tegangan bolak-balik (AC)

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN KONTROL TEGANGAN OUTPUT GENERATOR BERBASIS ARDUINO LAPORAN TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN KONTROL TEGANGAN OUTPUT GENERATOR BERBASIS ARDUINO LAPORAN TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN KONTROL TEGANGAN OUTPUT GENERATOR BERBASIS ARDUINO LAPORAN TUGAS AKHIR Ditulis Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III Oleh : MUSTHOPA HUSEIN MUHAMMAD ALI WARDANA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Catu Daya / power supply Power supply adalah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk memberikan tegangan listrik yang dibutuhkan oleh suatu rangkaian elektronika. Dalam

Lebih terperinci

Dwi Sudarno Putra Topik Pengertian Symbol Karakteristik Jenis Dioda Dioda Signal Dioda Proteksi Relay Dioda Rectifier Penyearah ½ Gelombang Penyearah Gelombang Penuh LED Dioda Zener email : dwisudarnoputra@gmail.com

Lebih terperinci

KAJIAN PEMBUATAN CHARGER PADA CHOPPER ELECTRIC MOTORCYCLE

KAJIAN PEMBUATAN CHARGER PADA CHOPPER ELECTRIC MOTORCYCLE KAJIAN PEMBUATAN CHARGER PADA CHOPPER ELECTRIC MOTORCYCLE PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Disusun oleh: TEGUH WIDIYANTO NIM. I 8610031 PROGRAM DIPLOMA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Alternator Alternator atau yang lebih kita kenal sebagai "Dinamo Amper" merupakan suatu unit yang berfungsi sebagai power supply dan charging syste. Fungsi alternator adalah

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2012

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2012 SISTEM PENGISIAN BATERAI DENGAN METODA HYBRID PADA MOBIL LISTRIK BATTERY CHARGING SYSTEM WITH HYBRID METHOD ON ELECTRIC CAR Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan

Lebih terperinci

USER MANUAL LAMPU TAMAN OTOMATIS MATA DIKLAT : SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA

USER MANUAL LAMPU TAMAN OTOMATIS MATA DIKLAT : SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA USER MANUAL LAMPU TAMAN OTOMATIS MATA DIKLAT : SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA SISWA KELAS XII JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2010/2011 CREW 2 CREW 11240/102.EI

Lebih terperinci

Laporan Praktikum rangkaian listrik dan rangkaian logika. Power supply OLEH: PUTU NOPA GUNAWAN NIM : D

Laporan Praktikum rangkaian listrik dan rangkaian logika. Power supply OLEH: PUTU NOPA GUNAWAN NIM : D Laporan Praktikum rangkaian listrik dan rangkaian logika Power supply OLEH: PUTU NOPA GUNAWAN NIM : D411 10 009 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2011 ABSTRAK Power supply adalah

Lebih terperinci

USER MANUAL INVERTER DC TO AC 100VA MATA DIKLAT: RANCANGAN ELEKTONIKA

USER MANUAL INVERTER DC TO AC 100VA MATA DIKLAT: RANCANGAN ELEKTONIKA USER MANUAL INVERTER DC TO AC 100VA MATA DIKLAT: RANCANGAN ELEKTONIKA SISWA XII- ELEKTRONIKA INDUSTRI 2011 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI TEKNIK ELETRO SMK NEGERI 3 BOYOLANGU 2 CREW HENDRA DARMAWAN 3

Lebih terperinci

PENYEDIA DAYA CADANGAN MENGGUNAKAN INVERTER

PENYEDIA DAYA CADANGAN MENGGUNAKAN INVERTER PENYEDIA DAYA CADANGAN MENGGUNAKAN INVERTER Zainal Abidin (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Banjarmasin Ringkasan Dalam penelitian ini di buat rancang pengganti cadangan sumber

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem perangkat keras dari UPS (Uninterruptible Power Supply) yang dibuat dengan menggunakan inverter PWM level... Gambaran Sistem input

Lebih terperinci

PERANCANGAN RANGKAIAN PENYEARAH UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN DI POLITEKNIK NEGERI BATAM TUGAS AKHIR LUGAS GRAFITY

PERANCANGAN RANGKAIAN PENYEARAH UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN DI POLITEKNIK NEGERI BATAM TUGAS AKHIR LUGAS GRAFITY PERANCANGAN RANGKAIAN PENYEARAH UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN DI POLITEKNIK NEGERI BATAM TUGAS AKHIR Oleh : LUGAS GRAFITY 3211001030 Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Program Diploma III

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI INVERTER SATU PHASA 500 V.A. Habibullah 1 Ari Rizki Ramadani 2 ABSTRACT

DESAIN DAN IMPLEMENTASI INVERTER SATU PHASA 500 V.A. Habibullah 1 Ari Rizki Ramadani 2 ABSTRACT DESAIN DAN IMPLEMENTASI INVERTER SATU PHASA 500 V.A Habibullah 1 Ari Rizki Ramadani 2 ABSTRACT This research aims to create a single phase inverter which serves to complement the performance of a hybrid

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS 4.1. Topik 1. Rangkaian Pemicu SCR dengan Menggunakan Rangkaian RC (Penyearah Setengah Gelombang dan Penyearah Gelombang Penuh). A. Penyearah Setengah Gelombang Gambar

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini akan dibahas hasil pengujian dan analisa dari sistem yang telah dirancang. Dari hasil pengujian akan diketahui apakah sistem yang dirancang memberikan hasil seperti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang 7 BAB II LANDASAN TEORI A. LANDASAN TEORI 1. Pembebanan Suatu mobil dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik selalu dilengkapi dengan alat pembangkit listrik berupa generator yang berfungsi memberikan tenaga

Lebih terperinci

INVERTER 500 VA TUGAS AKHIR JAGAT PRIBADI

INVERTER 500 VA TUGAS AKHIR JAGAT PRIBADI INVERTER 500 VA TUGAS AKHIR Oleh : JAGAT PRIBADI 3211001029 Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Program Diploma III Program Studi Teknik Elektronika Politeknik Negeri Batam PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TENAGA MATAHARI (SOLAR CELL) SEBAGAI SUMBER DAYA ALAT KOMPUTASI LAPORAN TUGAS AKHIR

PENGGUNAAN TENAGA MATAHARI (SOLAR CELL) SEBAGAI SUMBER DAYA ALAT KOMPUTASI LAPORAN TUGAS AKHIR PENGGUNAAN TENAGA MATAHARI (SOLAR CELL) SEBAGAI SUMBER DAYA ALAT KOMPUTASI LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Oleh: MUHAMMAD ARDHI HIDAYAT

Lebih terperinci

UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN INVERTER PWM 3 LEVEL. oleh Roy Kristanto NIM :

UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN INVERTER PWM 3 LEVEL. oleh Roy Kristanto NIM : UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN INVERTER PWM 3 LEVEL oleh Roy Kristanto NIM : 612007004 Skripsi Untuk melengkapi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Elektro

Lebih terperinci

PERAKITAN UPS UNTUK BEBAN 450 VA DENGAN SMPS

PERAKITAN UPS UNTUK BEBAN 450 VA DENGAN SMPS PERAKITAN UPS UNTUK BEBAN 450 VA DENGAN SMPS LAPORAN TUGAS AKHIR Ditujukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Tugas Oleh: ANGGI W TARIGAN BENJAMIN A WIBOWO NIM : 1205032060 NIM : 1205032062 MICHAEL R SARUMPAET

Lebih terperinci

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR M. Helmi F. A. P. 1, Epyk Sunarno 2, Endro Wahjono 2 Mahasiswa Teknik Elektro Industri 1, Dosen

Lebih terperinci

BATERAI-CHARGER PADA GARDU INDUK 150 KV SRONDOL. Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia

BATERAI-CHARGER PADA GARDU INDUK 150 KV SRONDOL. Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia BATERAI-CHARGER PADA GARDU INDUK 150 KV SRONDOL Ibnu Salam 1, Susatyo Handoko, ST. MT 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT III.1. Diagram Blok Secara garis besar, diagram blok rangkaian pendeteksi kebakaran dapat ditunjukkan pada Gambar III.1 di bawah ini : Alarm Sensor Asap Mikrokontroler ATmega8535

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Perancangan merupakan suatu tahap yang sangat penting dalam pembuatan suatu alat, sebab dengan menganalisa komponen yang digunakan maka alat yang akan dibuat dapat

Lebih terperinci

DESAIN SEPEDA STATIS DAN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PENGHASIL ENERGI LISTRIK TERBARUKAN

DESAIN SEPEDA STATIS DAN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PENGHASIL ENERGI LISTRIK TERBARUKAN Jurnal Emitor Vol. 14 No. 02 ISSN 1411-8890 DESAIN SEPEDA STATIS DAN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PENGHASIL ENERGI LISTRIK TERBARUKAN Hasyim Asy ari, Muhammad, Aris Budiman Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Pengukuran Tegangan AC dan DC Via Arduino (Wattmeter)

Laporan Praktikum Pengukuran Tegangan AC dan DC Via Arduino (Wattmeter) Laporan Praktikum Pengukuran Tegangan AC dan DC Via Arduino (Wattmeter) Ahmad Fauzi#1, Ahmad Khafid S *2, Prisma Megantoro #3 #Metrologi dan Instrumentasi, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, Jln.

Lebih terperinci

Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x yang melewati satu titik pada setiap detiknya.

Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x yang melewati satu titik pada setiap detiknya. Arus Listrik Arus listrik adalah arus elektron dari satu atom ke atom di sebelahnya. Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x 10 18 yang melewati satu titik pada setiap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB II TINJAUAN UMUM BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Solar Cell Solar Cell atau panel surya adalah suatu komponen pembangkit listrik yang mampu mengkonversi sinar matahari menjadi arus listrik atas dasar efek fotovoltaik. untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak ( Software). Pembahasan perangkat keras meliputi perancangan mekanik

Lebih terperinci

1. PRINSIP KERJA CATU DAYA LINEAR

1. PRINSIP KERJA CATU DAYA LINEAR 1. PRINSIP KERJA CATU DAYA LINEAR Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh suplai arus searah DC (direct current) yang stabil agar dapat bekerja dengan baik. Baterai atau accu adalah sumber catu daya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. stand dari pengapian ac dan pengisian dc yang akan di buat. Dalam metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. stand dari pengapian ac dan pengisian dc yang akan di buat. Dalam metode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses Perancangan Proses perancangan adalah proses pembuatan sketsa atau gambar awal bentuk stand dari pengapian ac dan pengisian dc yang akan di buat. Dalam metode perancangan

Lebih terperinci

Induksi Elektromagnetik. Tenaga listrik dapat dibangkitkan dengan generator. Apa hubungannya generator dengan

Induksi Elektromagnetik. Tenaga listrik dapat dibangkitkan dengan generator. Apa hubungannya generator dengan VIII Induksi Elektromagnetik Tenaga listrik dapat dibangkitkan dengan generator. Apa hubungannya generator dengan induksi elektromagnetik? Arus listrik bagaimana yang dapat dihasilkan beberapa tiang listrik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem tenaga listrik DC Arus listrik searah dikenal dengan singkatan DC (Direct Current). Sesuai dengan namanya listrik arus searah itu mengalir ke satu jurusan saja dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini meliputi waktu dan tempat penelitian, alat dan bahan, rancangan alat, metode penelitian, dan prosedur penelitian. Pada prosedur penelitian akan dilakukan beberapa

Lebih terperinci

USER MANUAL KERAN AIR OTOMATIS MATA DIKLAT : ELEKTRONIKA INDUSTRI ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG

USER MANUAL KERAN AIR OTOMATIS MATA DIKLAT : ELEKTRONIKA INDUSTRI ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG USER MANUAL KERAN AIR OTOMATIS MATA DIKLAT : SMK NEGERI 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011 CREW 2 CREW ESA KURNIAWAN NIS : 11246/108.EI DAFTAR ISI 3 DAFTAR ISI 1. Keran Air Otomatis... 4

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN INVERTER 1 FASE GELOMBANG SINUSOIDAL

RANCANG BANGUN INVERTER 1 FASE GELOMBANG SINUSOIDAL RANCANG BANGUN INVERTER 1 FASE GELOMBANG SINUSOIDAL LAPORAN PROYEK AKHIR Oleh : Wahyu Setya Utomo NIM 021903102063 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM-PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG KERIPIK SINGKONG OTOMATIS LAPORAN PROYEK AKHIR. Oleh : REINOL SILITONGA

RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG KERIPIK SINGKONG OTOMATIS LAPORAN PROYEK AKHIR. Oleh : REINOL SILITONGA RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG KERIPIK SINGKONG OTOMATIS LAPORAN PROYEK AKHIR Oleh : REINOL SILITONGA 3211301039 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI BATAM 2017 RANCANG

Lebih terperinci

Aplikasi dioda. Kelompok 2 Arief Ramadhani V Dion Rivani Algani Rudi rifali Pipi efendi

Aplikasi dioda. Kelompok 2 Arief Ramadhani V Dion Rivani Algani Rudi rifali Pipi efendi Aplikasi dioda Kelompok 2 Arief Ramadhani V Dion Rivani Algani Rudi rifali Pipi efendi RANGKAIAN DIODA PenyearahTegangan Sebagai penyearah tegangan, dioda digunakan untuk mengubah tegangan bolak-balik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat 1. Toolset 2. Solder 3. Amplas 4. Bor Listrik 5. Cutter 6. Multimeter 3.1.2 Bahan 1. Trafo tipe CT 220VAC Step down 2. Dioda bridge 3. Dioda bridge

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan III-1 BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan menghasilkan suatu sistem yang dapat mengontrol cahaya pada lampu pijar untuk pencahayaanya

Lebih terperinci

PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN DENGAN TURBIN VENTILATOR SEBAGAI PENGGERAK GENERATOR

PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN DENGAN TURBIN VENTILATOR SEBAGAI PENGGERAK GENERATOR Buletin Fisika Vol. 18 No. 2 Agustus 2017 : 68-73 PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN DENGAN TURBIN VENTILATOR SEBAGAI PENGGERAK GENERATOR Made Padmika 1, I Made Satriya Wibawa 1, Ni Luh Putu Trisnawati

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Pengendalian Perangkat Listrik Melalui Port Paralel Menggunakan Bahasa Program Borland Delphi 7.0

TUGAS AKHIR. Pengendalian Perangkat Listrik Melalui Port Paralel Menggunakan Bahasa Program Borland Delphi 7.0 TUGAS AKHIR Pengendalian Perangkat Listrik Melalui Port Paralel Menggunakan Bahasa Program Borland Delphi 7.0 Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun

Lebih terperinci

ABSTRAK. kontrol pada gardu induk 150 kv UPT Semarang. lainnya seperti panel-pane

ABSTRAK. kontrol pada gardu induk 150 kv UPT Semarang. lainnya seperti panel-pane Makalah Seminar Kerja Praktek SISTEM CATU DAYA SEARAH ( DC POWER ) PADA GARDU INDUK 150 KV SRONDOL PT PLN (PERSERO) UPT SEMARANG Oleh : Guspan Hidi Susilo L2F 008 041 Jurusan Teknikk Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini, penggerak generator adalah dari kayuhan sepeda untuk menghasilkan listrik yang disimpan dalam akumulator 12 Volt 10Ah yang akan digunakan sebagai sumber

Lebih terperinci

DASAR DASAR KELISTRIKAN DAIHATSU TRAINING CENTER

DASAR DASAR KELISTRIKAN DAIHATSU TRAINING CENTER DASAR DASAR KELISTRIKAN Dasar dasar kelistrikan Komposisi benda Substance Suatu benda bila kita bagi, kita akan mendapatkan suatu partikel yang disebut Molekul, Molekul bila kita bagi lagi kita kan mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Blok diagram Dibawah ini adalah gambar blok diagram dari sistem audio wireless transmitter menggunakan laser yang akan di buat : Audio player Transmitter Speaker Receiver

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SIMULASI SAFETY STARTING SYSTEM PADA MOBIL L300 ABSTRAK

RANCANG BANGUN SIMULASI SAFETY STARTING SYSTEM PADA MOBIL L300 ABSTRAK RANCANG BANGUN SIMULASI SAFETY STARTING SYSTEM PADA MOBIL L300 Muhammad Hafidz Anshori 1 dan Misbachudin 1 1) Program Studi D3 Teknik Otomotif Politeknik Hasnur Banjarmasin ABSTRAK Tingkat pencurian mobil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perancangan Dan Pembuatan Mesin preheat pengelasan gesek dua buah logam berbeda jenis yang telah selesai dibuat dan siap untuk dilakukan pengujian dengan beberapa

Lebih terperinci

P R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System

P R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System P R O P O S A L CV. SURYA SUMUNAR adalah perusahaan swasta yang bergerak dibidang pengadaan dan penjualan energi listrik dengan menggunakan tenaga surya (matahari) sebagai sumber energi utamanya. Kami

Lebih terperinci

TRAINER KIT ELEKTRONIKA DAYA 1 TUGAS AKHIR. Oleh : MUHAMMAD JURDAN ARDIANSYAH

TRAINER KIT ELEKTRONIKA DAYA 1 TUGAS AKHIR. Oleh : MUHAMMAD JURDAN ARDIANSYAH TRAINER KIT ELEKTRONIKA DAYA 1 TUGAS AKHIR Oleh : MUHAMMAD JURDAN ARDIANSYAH 3211001037 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI BATAM 2014 TRAINER KIT ELEKTRONIKA DAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan, dari mulai jam, perangkat portabel hingga mobil listrik yang mulai

BAB I PENDAHULUAN. digunakan, dari mulai jam, perangkat portabel hingga mobil listrik yang mulai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Baterai adalah salah satu media penyimpan energi yang paling umum digunakan, dari mulai jam, perangkat portabel hingga mobil listrik yang mulai diarahkan menjadi pengganti

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MINIATUR SISTEM KENDALI MOTOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

RANCANG BANGUN MINIATUR SISTEM KENDALI MOTOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 RANCANG BANGUN MINIATUR SISTEM KENDALI MOTOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 Ditulis Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Dipolma 3 Oleh : DEDDI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori teori yang mendasari perancangan dan perealisasian inductive wireless charger untuk telepon seluler. Teori-teori yang digunakan dalam skripsi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram Modul Baby Incubator Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. PLN THERMOSTAT POWER SUPPLY FAN HEATER DRIVER HEATER DISPLAY

Lebih terperinci