PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG DAN GELOMBANG PENUH TAK TERKENDALI TIGA FASA LAPORAN PROYEK AKHIR. Disusun Oleh : ENRIECO FORZA AZZUARRA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG DAN GELOMBANG PENUH TAK TERKENDALI TIGA FASA LAPORAN PROYEK AKHIR. Disusun Oleh : ENRIECO FORZA AZZUARRA"

Transkripsi

1 PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG DAN GELOMBANG PENUH TAK TERKENDALI TIGA FASA LAPORAN PROYEK AKHIR Disusun Oleh : ENRIECO FORZA AZZUARRA PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI BATAM 2017

2 SETENGAH GELOMBANG DAN GELOMBANG PENUH TAK TERKENDALI TIGA FASA LAPORAN PROYEK AKHIR Oleh : ENRIECO FORZA AZZUARRA Disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III Program Studi Teknik Elektronika Politeknik Negeri Batam PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI BATAM 2017

3

4

5 Trainer Penyearah Setengah Gelombang dan Gelombang Penuh Tak Terkendali Tiga Fasa Nama mahasiswa : Enrieco Forza Azzuarra NIM : Pembimbing M. Syafei Gozali, S.T., M.T. : enriecoforza22@ymail.com ABSTRAK Secara prinsip, rangkaian penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh tiga fasa terdiri dari transformator satu fasa yang dihubungkan secara wye pada sisi primer dan sekunder, dioda, dan kapasitor. Dimana rangkaian ini berfungsi mengubah tegangan bolak balik (AC) menjadi tegangan searah (DC). Pada Proyek Akhir ini dibuat trainer penyearah tidak terkendali setengah gelombang dan gelombang penuh tiga fasa. Sumber tegangan input yang digunakan pada trainer kit ini adalah tegangan tiga fasa 380 V, yang selanjutnya sumber tersebut di turunkan menjadi 20.7 V menggunakan transformator. Hasil beban yang di ukur dari penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh menghasilkan tegangan output yang berbeda, adapun pada gelombang penuh pada beban R ialah V, pada beban L V, dan pada beban C V. Sedangkan pada setengah gelombang beban R menghasilkan tegangan output sebesar V, pada beban L menghasilkan V, dan pada beban C sebesar V. Kata kunci : Penyearah, Dioda, Setengah Gelombang, Gelombang Penuh.

6 HALF WAVE RECTIFIER AND FULL WAVE RECTIFIER OF THREE PHASE UNCONTROLLED Student Name : Enrieco Forza Azzuarra NIM : Supervisor M. Syafei Gozali, S.T., M.T. : enriecoforza22@ymail.com ABSTRACT In principle, the half wave rectifiers and full wave rectifiers of three phase consist of a single phase transformer connected wye on the primary and secondary sides, diodes, and capacitors. This circuit serves to convert alternating voltage (AC) into direct voltage (DC). In this Last Project, the rectifier trainer made uncontrolled half wave and three phase full wave. The input voltage source used in this trainer is a three-phase voltage of 380 V, which is then downgraded to 20.7 V using a transformer. The measured load results from half wave and full wave rectifiers produce different output voltages, as for the full wave at load R is V, at load L is V, and at load C is V. While at half-wave load R produce output voltage equal to 8,632 V, at load L yield 8,881 V, and at load C equal to 5,419 V. Keywords : Rectifier, Diode, Half Wave, Full Wave.

7 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena Rahmat dan KaruniaNya-lah Penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini tepat pada waktunya dengan judul Trainer Penyearah Setengah Gelombang dan Gelombang Penuh Tak Terkendali Tiga Fasa. Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan Program Diploma III Teknik Elektronika di Politeknik Negeri Batam.Selama mengikuti pendidikan DIII Teknik Elektronika sampai dengan proses penyelesaian Tugas Akhir, berbagai pihak telah memberikan fasilitas, membantu, membina dan membimbing penulis. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih, khususnya kepada : 1. Allah SWT. Allah SWT atas rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat meyelesaikan tugasakhir ini. 2. Kedua orang tua dan keluarga tercinta atas dukungan, baik doa maupun material yang tak ternilai harganya dan sangat membantupenulis. 3. Bapak Dr. Budi Sugandi,S.T,. M.Eng selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro. 4. Bapak Abdullah Sani, S.ST., M.Sc. selaku Ketua Program Studi DIII Teknik Elektronika. 5. Bapak M. Syafei Gozali, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing penulis selama penyusunan tugas akhir ini. 6. Bapak Arif F. Juwito, S.T., M.Eng. dan Bapak Handri Toar, S.ST. selaku dosen penguji yang telah banyak memberi masukan dan saran yang membangun dalam pengerjaan tugas akhir ini. 7. Bapak dan ibu dosen khususnya jurusan Teknik Elektronika di Politeknik Negeri Batam yang telah membekali penulis dengan beberapa ilmu yang berguna. 8. Teman teman seperjuangan mahasiswa jurusan Teknik Elektronika angkatan 2014, yang telah banyak berdiskusi dan bekerjasama dengan penulis selama masa pendidikan di Politeknik Negeri Batam. 9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas

8 akhir ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

9 ix

10 DAFTAR ISI PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR... i LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... x BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan dan Manfaat Sistematika Penulisan... 2 BAB II DASAR TEORI Dioda Forward Bias Reverse Bias Rangkaian Penyearah Penyearah Tiga Fasa Setengah Gelombang Tak Terkendali Penyearah Tiga Fasa Gelombang Penuh Tak Terkendali... 9 BAB III PERANCANGAN SISTEM Langkah Penelitian x

11 3.2 Perancangan Perangkat Keras (Hardware) Desain Mekanik Desain Rangkaian Elektronika Desain Rangkaian Transformator Desain Dimensi Instrumen Penelitian Tempat Pengujian dan Pengambilan Data Alat Ukur Pengujian Modul Praktikum BAB IV HASIL DAN ANALISA Pengujian Output Terhadap Penyearah Rangkaian Gelombang Penuh Rangkaian Setengah Gelombang BAB V PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA... xii LAMPIRAN... xiii BIOGRAFI PENULIS... xix xi

12 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Lambang Dioda... 5 Gambar 2.2 Forward Bias... 6 Gambar 2.3 Reverse Bias... 6 Gambar 2.4 Penyearah Setengah Gelombang Tiga Fasa Tak Kendali... 8 Gambar 2.5 Penyearah Gelombang Penuh Tiga Fasa Tak Kendali... 9 Gambar 3.1 Diagram Blok Gambar 3.2 Desain Mekanik Gambar 3.3 Desain Skematik Gambar 3.4 Desain Rangkaian Transformator Gambar 3.5 Dimensi Atas Gambar 3.6 Dimensi Depan Gambar 3.7 Dimensi Samping Gambar 3.8 Multimeter Digital Gambar 3.9 Osiloskop Gambar 3.10 Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang Gambar 3.11 Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh Gambar 4.1 Penyearah Gelombang Penuh Gambar 4.2 Hasil Output dari Penyearah gelombang penuh tiga fasa terhadap beban R Gambar 4.3 Hasil Output dari Penyearah gelombang penuh tiga fasa terhadap beban L Gambar 4.4 Hasil Output dari Penyearah gelombang penuh tiga fasa terhadap beban C... 23

13 Gambar 4.5 Hasil Output dari Penyearah gelombang penuh tiga fasa terhadap beban Lampu Gambar 4.6 Gelombang Penuh Gambar 4.7 Hasil Output dari Penyearah setengah gelombang tiga fasa terhadap beban R Gambar 4.8 Hasil Output dari Penyearah setengah gelombang tiga fasa terhadap beban L Gambar 4.9 Hasil Output dari Penyearah setengah gelombang tiga fasa terhadap beban C Gambar 4.10 Hasil Output dari Penyearah setengah gelombang tiga fasa terhadap beban Lampu... 28

14 DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Modul Praktikum Tabel 4.1 Pengujian Gelombang Penuh pada Beban R Tabel 4.2 Pengujian Gelombang Penuh pada Beban L Tabel 4.3 Pengujian Gelombang Penuh pada Beban C Tabel 4.1 Pengujian Setengah Gelombang pada Beban R Tabel 4.2 Pengujian Setengah Gelombang pada Beban L Tabel 4.3 Pengujian Setengah Gelombang pada Beban C Tabel Lebar Jalur Rangkaian... xiii Tabel Jarak Jalur Rangkaian... xiv Tabel Ukuran Lubang Komponen Elektronika... xiv

15 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Sebagian besar peralatan elektronika menggunakan sumber daya listrik 220 volt / 50 Hz dari PLN. Beberapa peralatan seperti radio atau tape kecil menggunakan baterai sebagai sumber tegangan namun sebagian menggunakan listrik PLN sebagai sumber tenaganya. Untuk itu dibutuhkan suatu rangkaian yang dapat mengubah arus listrik bolak-balik (AC) dari PLN menjadi arus listrik searah (DC). Komponen yang melaksanakan konversi ini disebut dengan rangkaian penyearah gelombang yang dalam perkembangannya dikembangkan menjadi suatu catu daya. Secara prinsip, rangkaian penyearah gelombang terdiri dari transformator, dioda, dan kapasitor. Transformator merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk menurunkan dan menaikkan tegangan. Kondensator atau kapasitor berfungsi sebagai penyimpan muatan untuk sementara waktu dan merupakan filter (penyaring) pada rangkaian rectifier. Dioda merupakan komponen aktif yang digunakan sebagai penyearah arus listrik, pengaman arus dan tegangan listrik, serta pemblokir arus dan tegangan listrik. Rangkaian penyearah gelombang merupakan rangkaian yang mengubah gelombang sinus AC (Alternating Current) menjadi deretan pulsa DC (Direct Current). Ini merupakan dasar atau langkah awal untuk memperoleh arus DC halus yang dibutuhkan oleh suatu peralatan elektronika. Bentuk dari suatu rangkaian penyearah adalah rangkaian penyearah setengah gelombang dan rangkaian penyearah gelombang penuh. 1.2 Perumusan Masalah Berikut rumusan masalah yang akan dihadapi dalam proses pengerjaan proyek akhir ini. 1. Bagaimana mendesain trainerkit penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh tidak terkendali 3 fasa

16 2. Bagaimana penerapan dioda sebagai suatu komponen penyearah? 3. Bagaimana prinsip kerja rangkaian penyearah setengah gelombang? 4. Bagaimana prinsip kerja rangkaian penyearah gelombang penuh? 1.3 Batasan Masalah Beberapa hal yang membatasi masalah dalam pembahasan tugas akhir ini, adalah : 1. Hanya menjelaskan apa yang dimaksud dengan penyearah gelombang penuh dan penyearah setengah gelombang tidak terkendali. 2. Hanya membahas mengenai pengubah gelombang sinus AC menjadi gelombang pulsa DC. 3. Hanya menjelaskan komponen penyearah dalam penerapan dioda. 1.4 Tujuan dan Manfaat Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Memahami cara mendesain trainerkit penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh 3 fasa. 2. Memahami prinsip dioda sebagai penyearah. 3. Memahami prinsip kerja rangkaian setengah gelombang. 4. Memahami prinsip kerja rangkaian gelombang penuh. 5. Membuat modul praktikum 1.5 Sistematika Penulisan Dalam pembuatan laporan proyek akhir, penulis menyusun laporan terdiri dari beberapa bab dengan sistematika penulisan seperti di bawah ini : BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat, serta sistematika penulisan poposal proyek akhir.

17 BAB 2 DASAR TEORI Bab ini berisi tentang teori yang mendukung pemecahan masalah dalam proyek akhir ini. BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Bab ini menjelaskan tahapan perencanaan, pembuatan perangkat lunak dan perangkat keras. BAB 4 HASILDAN ANALISA Bab ini menjelaskan tentang cara pengujian dan analisa sistem yang disajikan dalam bentuk data-data teknis yang menjelaskan kerja sistem. BAB 5 PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dari hasil pengujian serta saransaran yang dapat membantu pengembangan alat lebih lanjut.

18 BAB 2 DASAR TEORI [1] Rangkaian elektronika daya merupakan suatu rangkaian listrik yang dapat mengubah sumber daya listrik dari bentuk gelombang tertentu (seperti bentuk gelombang sinusoida) menjadi sumber dayalistrik dengan bentuk gelombang lain (seperti gelombang nonsinusoida) dengan menggunakan piranti semikonduktor daya. Semikonduktor dayamemiliki peran penting dalam rangkaian elektronika daya.semikonduktor daya dalam rangkaian elektronika daya umumnya dioperasikan sebagai pensakelar (switching), pengubah (converting), dan pengatur (controlling) sesuai dengan unjuk kerja rangkaian elektronika daya yang diinginkan. Penggunaan semikonduktor yang dioperasikan sebagai sakelardalam suatu rangkaian elektronika memiliki keuntungan dapat menaikkan efisiensi dan performasi rangkaian karena rugi daya yang terjadi relatif kecil. Seperti karakteristik sakelar pada umumnya,karakteristik semi konduktor daya yang dioperasikan sebagai sakelarmemiliki dua keadaan, yaitu: kondisi ON dan kondisi OFF. Hal iniberarti, rangkaian dalam keadaan tertutup atau terbuka. Dalam kondisi ideal, semi konduktor daya yang dioperasikan sebagai sekelar hanya menyerap daya yang relatif kecil baik saat kondisi ON maupun OFF atau bahkan dalam kondisi tertentu daya yang diserap dapat diabaikan (nol). Keuntungan lain dari proses pensakelaran ini dapatdilakukan sekaligus proses pengubahan atau proses pengaturan.karena keistimewaan inilah semikonduktor daya banyak digunakandalam pengaturan daya listrik. 2.1 Dioda [3] Dioda adalah satu komponen lain yang penting dalam elektronika, dalam skema rangkaian, dioda di lambangkan seperti dalam gambar 2.1. Dari lambang sudah dilihat bahwa arah arus mempengaruhi sifat dari dioda. Satu sisi dari diode disebut anoda, yang lain katoda. Katoda ada pada ujung depan dari segitiga.

19 Komponen dioda sering berbentuk silinder kecil dan biasanya diberi lingkaran pada katoda untuk menunjukkan posisi garis dalam lambang. Gambar 2.1 Lambang Dioda Forward Bias [3] Dapat dilihat pada gambar 2.2 memperlihatkan suatu sumber tegangan DC pada sebuah dioda. Kutub positif dihubungkan pada bahan tipe p, dan kutub negative pada bahan tipe n. Hubungan ini bisa kita sebut forward bias. Untuk membantu mengingat, perhatikan bahwa kutub (+) dihubungkan pada sisi positif (p) dan kutub ( ) pada sisi negatif (-). Arus forward bias dapat menghasilkan arus yang besar. Kutub negatif dari sumber menolak elektron bebas di dalam daerah kearah junction. Elektron yang mendapat tambahan energi ini dapat melewati junction dan jatuh kedalam hole. Rekombinasi terjadi pada jarak yang bervariasi dari junction, bergantung pada berapa lama suatu elektron bebas dapat menghindari kejatuhannya ke dalam hole. Kemungkinan besar terjadinya rekombinasi adalah di dekat junction. Bila elektron bebas jatuh kedalam hole, mereka akan menjadi elektron valensi. Kemudian, sebagai elektron valensi terus bergerak ke kiri melalui hole di dalam bahan p. bila elektron valensi mencapai ujung kiri kristal, mereka meninggalkan kristal dan mengalir ke dalam kutub positif dari sumber. Di bawah ini adalah kejadian yang dialami sebuah elektron di dalam gambar 2.2, bila bergerak dari kutub negatif ke kutub positif dari suatu baterai sebagai berikut. 1. Setelah meninggalkan kutub negative, ia memasuki ujung kanan kristal. 2. Ia bergerak melalui daerah n sebagai elektron bebas. 3. Dekat junction ia bergabung dan menjadi electron valensi.

20 4. Ia bergerak melalui daerah p sebagai elektron valensi. Setelah meninggalkan ujung kiri kristal, mengalir ke dalam kutub positif sumber. Gambar 2.2 Forward Bias Reverse Bias [3] Hubungan reverse bias bisa dilihat pada gambar 2.3 memaksa elektron bebas di dalam daerah n berpindah dari junction kearah terminal positif sumber, hole di dalam daerah p juga bergerak menjauhi junction kearah terminal negatif. Gerakan elektron akan meninggalkan lebih banyak lagi ion negatif. Akibatnya lapisan kosong menjadi lebih besar. Makin besar tegangan reverse bias, makin lebar pula lapisan kosong terjadi. Lapisan kosong akan berhenti melebar bila beda potensialnya menyamai tegangan sumber. Gambar 2.3 adalah suatu cara untuk melihat ide yang sama. Bila diberikan reverse bias, maka elektron jalur konduksi dan hole bergerak menjauhi junction. Lapisan kosong menjadi semakin lebar sampai beda potensialnya sama dengan tegangan sumber. Bila ini terjadi, elektron dan hole akan berhenti bergerak. Gambar 2.3 Reverse Bias

21 2.2 Rangkaian Penyearah [2] Rangkaian penyearah adalah suatu rangkaian yang mengubah tegangan bolak-balik (AC) menjadi tegangan searah (DC). Terdapat beberapa jenis rangkaian penyearah, yang masingmasing jenis memberikan hasil yang berbeda-beda terhadap bentuk tegangan DC yang keluar. Perbandingan antara tegangan DC yang keluar terhadap tegangan AC yang ikut serta pada hasil output nya, dinamakan faktor ripple (riak) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut 2.1 r = Komponen ac Komponen dc x 100%... Yang komponen DC nya adalah harga rata-rata tegangan DC pada output nya. Ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut. Vdc = 1 t V Ot dt Keterangan: Vdc = Tegangan DC t = Waktu = Tegangan Awal V O Komponen AC adalah harga rms dari tegangan AC yang keluar.komponen AC ini tercampur dengan komponen DC nya. Karena harus memisahkan lebih dahulu komponen DC nya. Untuk menghitung faktor ripple ini, digunakan suatu rumus pendekatan yaitu sebagai berikut. r = ( Vrms 2 ) 1 x 100%... Vdc 2.3 Keterangan: r = Ripple (Riak) Vrms = Tegangan Rata-Rata Vdc = Tegangan DC

22 Dimana V rms ini merupakan harga rms total dari tegangan output nya. Dan ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut. Vrms = 1 T V ot 2 dt Keterangan: T = Periode Penyearah Tiga Fasa Setengah Gelombang Tak Terkendali Gambar 2.4 Penyearah setengah gelombang tiga fasa tidak terkendali [4] Penyearah tiga fasa tidak terkendali setengah gelombang menggunakan tiga buah dioda sebagai saklar dayanya. Rangkaian penyearah tiga fasa tidak terkendali setengah gelombang seperti ditunjukkan pada gambar 2.4. [4] Masing-masing dioda konduksi selama 120. Dioda fasa R konduksi pada sudut dan Dioda fasa S konduksi pada sudut , sedangkan dioda fasa T konduksi pada sudut Tegangan dan arus output rata-rata untuk beban R sebagai berikut. 5π Vm Vdc = π π sin ωt dωt = 3 = 0.83Vm 2π Keterangan: Vm = Tegangan Puncak

23 Idc = VDC R Keterangan: Idc = Arus DC Tegangan dan arus rms output dirumuskan sebagai berikut. Vrms = 1 5π/6 (Vm sin dωt 2π/3 π/6 3V2 m 4π [2π ] = 0.84Vm = Irms = Vrms R Keterangan: Irms = Arus Rata-Rata Jika sisi sekunder trafo dibuat hubungan bintang, maka arus rms input penyearah adalah sebagai berikut. Vrms = Im 1 2π (π ) = 0.481Im dengan Im = 4 Vm R Keterangan: Im = Arus Puncak Diketahui FF = , RF = 0.182, dan efisiensi : Penyearah Tiga Fasa Gelombang Penuh Tak Terkendali

24 Gambar 2.5 Penyearah gelombang penuh tiga fasa tidak terkendali Penyearah tiga fasa tidak terkendali gelombang penuh menggunakan tiga buah dioda sebagai saklar dayanya. Skema penyearah tiga fasa tidak terkendali gelombang penuh 2.5. Tegangan dan arus output rata-rata untuk beban R sebagai berikut. 2π 3 π 2π 3 VDC = Vm sin ωt dωt = Vm = π 1.654Vm IDC = VDC R Tegangan dan arus rms output dirumuskan sebagai berikut. Vrms = 9 2π 3 π (Vmsin π ωt)2 dωt 3 = Vm π = 1.655Vm Irms = Vrms R

25 Arus rms pada sisi sekunder trafo sebagai berikut. Vrms = Im 2 π (π ) = 0.78Im Arus rms yang melalui dioda sebagai berikut. Id=Im= 1 π (π ) Im dengan Im = 1.73 Vm R Diketahui Efisiensi : 0.998, RF: 0.042, dan FF : Langkah Penelitian BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Rancangan atau tahapan penelitian untuk menjawab perumusan masalah proyek akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Pembuatan alat trainer untuk pembelajaran penyearah tak terkendali setengah gelombang dan gelombang penuh tiga fasa. 2. Penelitian terhadap gelombang yang terjadi pada tak kendali setengah gelombang dan gelombang penuh tiga fasa. 3. Pengujian pada alat trainer untuk kebutuhan pembalajaran Perancangan Perangkat Keras

26 Berikut ini dijelaskan mengenai diagram blok perancangan atau permodelan sistem pada proyek akhir ini secara garis besar. Perancangan keseluruhan bertujuan untuk merealisasikan trainer penyearah tak kendali setengah gelombang dan gelombang penuh tiga fasa, hal tersebut tergambar dalam diagram blok pada gambar 3.1. Sumber AC Tiga Fasa Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang atau Gelombang Penuh Output Gambar 3.1 Diagram Blok Penjelasan blok diagram sebagai berikut : a. Tegangan tiga fasa digunakan untuk memberikan input tegangan pada trainer. b. Modul digunakan sebagai tempat untuk pengaturan dan perubahan penyearah setengan gelombang tiga fasa. c. Output digunakan sebagai media untuk menampilkan dengan memasang alat membaca gelombang pada modul trainer Desain Mekanik

27 Gambar 3.2 Desain Mekanik Keterangan desain mekanik adalah sebagai berikut. Modul trainer yang digunakan sebagai tempat untuk melakukan simulasi pada alat untuk membaca output tegangan dan gelombang Desain Rangkaian Elektronika Rangkaian pengontrolan ini terdiri dari beberapa rangkaian elektronika yang bekerja dalam satu sistem. Supply yang digunakan yaitu tegangan tiga fasa dengan tegangan 380V AC, kemudian didalam alirkan kedalam modul yang sudah terdapat belum terangkai rangkaian apapun sehingga trainerkit tersebut bias digunakan untuk penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh tiga fasa. Hal tersebut adalah design skematik penyearah tiga fasa pada Gambar 3.3.

28 Gambar 3.3 Desain Skematik PCB Desain Rangkaian Transformator Gambar 3.4 Desain Rangkaian Transformator

29 3.2.4 Desain Dimensi Gambar 3.5 Dimensi Atas Gambar 3.6 Dimensi Depan Gambar 3.7 Dimensi Samping

30 3.3 Instrumen Penelitian Tempat Pengujian dan Pengambilan Data Pengambilan data pengujian Penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh tiga fasa tak terkendali dilakukan di Laboratorium MRW Politeknik Negeri Batam pada bulan Desember Alat Ukur Pengujian Alat ukur yang digunakan dalam proses pengujian dan pengambilan data adalah sebagai berikut. 1. Multimeter Digital Multimeter yang digunakan adalah multimeter digital merk Sanwa CD800a. Multimeter digunakan mengecek keadaan komponen. 2. Osiloskop Gambar 3.8 Multimeter Digital Sanwa CD800a Osiloskop digunakan untuk mengukur tegangan / frekuensi dan menampilkan bentuk gelombang output dari setengah gelombang dan gelombang.

31 3.4 Modul Praktikum Tujuan : Dasar Teori Gambar 3.9 Osiloskop 1. Mengetahui cara kerja dioda. 2. Memahami prinsip kerja penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh tiga fasa Dioda adalah satu komponen lain yang penting dalam elektronika. arah arus mempengaruhi sifat dari dioda. Satu sisi dari diode disebut anoda, yang lain katoda. Kutub positif dihubungkan pada bahan tipe p, dan kutub negative pada bahan tipe n. Hubungan ini bisa kita sebut forward bias. Arus forward bias dapat menghasilkan arus yang besar. Kutub negatif dari sumber menolak electron bebas di dalam daerah kearah junction. Bila diberikan reverse bias, maka electron jalur konduksi dan hole bergerak menjauhi junction. Lapisan kosong menjadi semakin lebar sampai beda potensialnya sama dengan tegangan sumber. Bila ini terjadi, electron dan hole akan berhenti bergerak. Rangkaian penyearah adalah suatu rangkaian yang mengubah tegangan bolak-balik (AC) menjadi tegangan searah (DC). penyearah tiga fasa tidak terkendali setengah gelombang dan gelombang penuh menggunakan tiga buah diode sebagai saklar dayanya. Masingmasing dioda konduksi selama 120. Dioda fasa R konduksi pada sudut dan Dioda fasa S konduksi pada sudut , sedangkan dioda fasa T konduksi pada sudut

32 Komponen : Dioda 6 A Papan PCB atau Protoboard Resistor 10W 82 Ω Kapasitor 3300 µf Induktor Lampu 24 V 6 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah Alat : Multimeter Osciloskop Kabel Jumper 1 buah 1 buah Secukupnya Cara Kerja : 1. Siapkan alat dan komponen yang diperlukan. 2. Rangkailah penyearah setengah gelombang pada gambar 3.7. Gambar 3.10 Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang

33 3. Tentukan beban yang akan digunakan beban R, L, C, atau lampu. 4. Lihat dan gambar gelombang yang dihasilkan osciloskop pada setiap beban yang berbeda. 5. Kemudian rangkai pula penyearah gelombang penuh pada gambar Lakukan hal yang sama seperti pada langkah 3 dan Masukkan gambar pada tabel. Gambar 3.11 Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh Tabel 3.1 Modul Praktikum Nama Rangakain Beban Gambar Resistor Penyearah Setngah Gelombang Induktor Kapasitor

34 Lampu Penyearah Gelombang Penuh Resistor Induktor Kapasitor Lampu Pertanyaan : 1. Bagaimana pengaruh terhadap bentuk gelombang pada saat beban berbeda? Jelaskan! 2. Apakah bentuk gelombang pada penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh sama? Jika berbeda, jelaskan perbedaannya!

35 BAB 4 HASIL DAN ANALISA 4.1. Pengujian Output Terhadap Penyearah Rangkaian Gelombang Penuh Pengujian dilakukan untuk mengetahui hasil gelombang dari peyearah gelombang penuh tiga fasa terhadap beban (R,L,C, dan lampu). Pengujian dilakukan untuk melihat gelombang dengan menggunakan osiloslop. Pengujian dilakukan dengan cara menghubungkan sumber 380 dan merangkai dengan rangkaian gelombang penuh tiga fasa. Rangkaian sesuai dengan Gambar 4.1 Gambar 4.1 Skema Pengambilan Data Penyearah gelombang penuh

36 Gambar 4.2 Hasil Output dari Penyearah gelombang penuh tiga fasa terhadap beban R Tabel 4.1 Pengujian Gelombang Penuh pada Beban R Description Pk-Pk Vrms Irms Vdc Idc Vmaks Vmin Value 12 V V A V 0.24 A 12 V 10.4 V

37 Gambar 4.3 Hasil Output dari Penyearah gelombang penuh tiga fasa terhadap beban L Tabel 4.2 Pengujian Gelombang Penuh pada Beban L Description Pk-Pk Vrms Irms Vdc Idc Vmaks Vmin Value 8.28 V 2.34 V 0.78 A V A 9 V 7.2 V

38 Gambar 4.4Hasil Output dari Penyearah gelombang penuh tiga fasa terhadap beban C Tabel 4.3 Pengujian Gelombang Penuh pada Beban C Description Pk-Pk Vrms Irms Vdc Idc Vmaks Vmin Value 6.4 V V 0,0086 A V A 8 V 4.8 V

39 Gambar 4.5 Hasil Output dari Penyearah gelombang penuh tiga fasa terhadap beban Lampu Rangkaian Setengah Gelombang Pengujian dilakukan untuk mengetahui hasil gelombang dari peyearah gelombang penuh tiga fasa terhadap beban (R,L,C, dan Lampu). Pengujian dilakukan untuk melihat gelombang dengan menggunakan osiloslop. Pengujian dilakukan dengan cara menghubungkan sumber 380 dan merangkai dengan rangkaian gelombang penuh tiga fasa. Rangkaian sesuai dengan Gambar 4.5 Gambar 4.6 Penyearah Setengah gelombang

40 Gambar 4.7 Hasil Output dari Penyearah Setengah gelombang tiga fasa terhadap beban R Tabel 4.4 Pengujian Setengah Gelombang pada Beban R Description Value Pk-Pk 10.2V Vrms 0,259 V Irms 0,0023 A Vdc V Idc A Vmaks 10.4 V Vmin 9.8 V

41 Gambar 4.8 Hasil Output dari Penyearah Setengah gelombang tiga fasa terhadap beban L Tabel 4.5 Pengujian Setengah Gelomang pada Beban L Description Pk-Pk Vrms Irms Vdc Idc Vmaks Vmin Value 8.6 V V A 8,881 V 2,960 A 10.7 V 8.4 V

42 Gambar 4.9 Hasil Output dari Penyearah Setengah gelombang tiga fasa terhadap beban C Tabel 4.6 Pengujian Setengah Gelomang pada Beban C Description Pk-Pk Vrms Irms Vdc Idc Vmaks Vmin Value 5.7 V V A V A 6.53 V 3.94 V

43 Gambar 4.10 Hasil Output dari Penyearah Setengah gelombang tiga fasa terhadap beban Lampu Gelombang pada gambar diatas, merupakan gelombang hasil output dari penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh. Terlihat dengan jelas gambar diatas menunjukan terdapatnya 3 gelombang dengan perbedaan fasa 120 derajat. umumnya, untuk tegangan fasa-fasa (R-S,S-T,R-T) itu bernilai 380 V. Untuk tegangan fasa-netral bernilai 220 V. Hasil dari rangkaian setengah gelombang maupun gelombang penuh, akan ada perbedaan waktu yg menyebabkan hasil gelombang dari fasa R, fasa S, fasa T akan muncul tidak akan sama. Pada gambar di atas sudah jelas apabila kita meemberi beban yg berbeda maka bentuk gelombangnya juga akan berbeda.

44 BAB 5 PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut. 1. Dioda dapat menyearah tegangan dari gelombang sinus menjadi gelombang searah 2. Hasil dari rangkaian setengah gelombang maupun gelombang penuh, akan ada perbedaan waktu yg menyebabkan hasil gelombang dari fasa R, fasa S, fasa T akan muncul tidak akan sama. 3. Trainerkit ini memiliki sumber 380 V, tegangan tersebut di turunkan menjadi 20.7 V menggunakan transformator dan menghasilkan output yang berbeda-beda sesuai dengan beban yang dipakai rangkaian tersebut Saran Beberapa hal yang diharapkan dapat dipertimbangkan untuk dikembangkan lagi seperti dijelaskan dibawah ini. 1. Pelajari tentang penyearah lebih dalam dan lebih luas lagi. 2. Pahami setiap komponen yang akan di gunakan, usahakan komponen yang digunakan sesuai dengan spesifikasi. DAFTAR PUSTAKA

45 [1] Zuhal DASAR TEKNIK TENAGA LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DAYA.. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama [2] Setiawan, Putra. RANGKAIAN PENYEARAH. 01 Desember ENYEARAH_FILTER_REGULATOR_ZENER_REGULATOR _TRANSISTOR_SERI_REGULATOR_TEGANGAN_PENYE ARAH_TIGA_FASA_ [3] Malvino, Albert Paul, Ph D. 2003, Prinsip-prinsip Elektronika, Edisi Ketiga Jilid 1, Jakarta: Erlangga [4] Jadmiko, Rakhadi dwi. Penyearah 3 fasa setengah gelombang tidak terkendali. LAMPIRAN

46 LAMPIRAN A. Spesifikasi Arus Menurut Lebar Jalur Rangkaian Semakin besar jalur yang dibentuk pada rangkaian, maka arus yang masuk juga semakin besar. Namun apabila lebar jalurnya kecil, maka arus yang masuk juga kecil. Seperti ditunjukkan pada tabel seperti berikut. Tabel Lebar Jalur Rangkaian LAMPIRAN B. Spesifikasi Tegangan AC atau DC Menurut Jarak Jalur Rangkaian Semakin besar jarak jalur pada rangkaian, maka tegangan yang diperoleh besar juga. Namun apabila jarak jalurnya kecil, maka tegangannya juga kecil. Seperti ditunjukkan pada tabel dibawah ini.

47 Tabel Jarak Jalur Rangkaian LAMPIRAN C. Spesifikasi Ukuran Mata Bor Menurut Komponen Elektronika Setiap komponen mempunyai spesifikasi tersendiri untuk ukuran mata bor, komponen seperti dioda, transistor, dan kapasitor kecil memiliki spesifikasi yang sama. Untuk resistor dengan Watt yang berbeda bahkan spesifikasinya juga tidak sama. Begitu halnya dengan relay, trimpot, trimmers, dan lain-lain. Untuk Spesifikasinya bisa dilihat pada table dibawah ini. Tabel Ukuran Lubang Komponen Elektronika BIODATA PENULIS

48 Nama : Enrieco Forza Azzuarra Tempat/tanggal lahir : Cianjur, Agama Islam : enriecoforza22@gmail.com Riwayat Pendidikan 1. SMK : SMK Negeri 1 Batam ( ) 2. SMP : SMP Negeri 12 Batam ( ) 3. SD : SD Negeri Ramanuju Cilegon ( )

49

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian TEORI DASAR 2.1 Pengertian Dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat melewatkan arus/tegangan dalam satu arah saja, dimana dioda merupakan jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda. Karena

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG Oleh: Nama : RIA INTANDARI NIM : 140210102088 PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Bandung

Politeknik Negeri Bandung LAPORAN PRAKTIKUM 6 CLIPPER Anggota Kelompok Kelas Jurusan Program Studi : 1. M. Ridwan Al Idrus 2. Zuhud Islam Shofari : 1A TEL : Teknik Elektro : D3 Teknik Elektronika Politeknik Negeri Bandung 2017

Lebih terperinci

MAKALAH KELOMPOK 2. Converter AC to DC

MAKALAH KELOMPOK 2. Converter AC to DC MAKALAH KELOMPOK 2 Converter AC to DC PENYUSUN No NRM Nama Mahasiswa 1 5215141100 Egy Nuralamsyah 2 521514 Dea Nurrohma Satriawan 3 5215144162 Muhammad Rizal Fahlevi PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

I D. Gambar 1. Karakteristik Dioda

I D. Gambar 1. Karakteristik Dioda KEGIATAN BELAJAR 1 A. Tujuan a. Mahasiswa diharapkan dapat memahami karakteristik switching dari dioda b. Mahasiswa diharapkan dapat menggambarkan kurva karakteristik v-i diode c. Mahasiswa diharapkan

Lebih terperinci

PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI

PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI FAKULTAS TEKNIK UNP PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI JOBSHEET/LABSHEET JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO NOMOR : VIII PROGRAM STUDI :DIV WAKTU : x 5 MENIT MATA KULIAH /KODE : ELEKTRONIKA DAYA 1/ TEI51 TOPIK : PENYEARAH

Lebih terperinci

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT Hendrickson 13410221 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 2010 Dosen Pembimbing : Diah Nur Ainingsih, ST., MT. Latar Belakang Untuk

Lebih terperinci

DIODA SEBAGAI PENYEARAH (E.1) I. TUJUAN Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus.

DIODA SEBAGAI PENYEARAH (E.1) I. TUJUAN Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus. DIODA SEBAGAI PENYEARAH (E.1) I. TUJUAN Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus. II. DASAR TEORI 2.1 Pengertian Dioda Dioda adalah komponen aktif bersaluran dua (dioda termionik mungkin

Lebih terperinci

PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI

PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI FAKULTAS TEKNIK UNP PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI JOBSHEET/LABSHEET JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO NOMOR : VI PROGRAM STUDI :DIV WAKTU : x 50 MENIT MATA KULIAH /KODE : ELEKTRONIKA DAYA / TEI05 TOPIK : PENYEARAH

Lebih terperinci

BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA

BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA KOMPETENSI DASAR Setelah mengikuti materi ini diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi: Menguasai karakteristik semikonduktor daya yang dioperasikan sebagai pensakelaran, pengubah,

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Analisa Sistem Instrumentasi Rectifier & Voltage Regulator

Laporan Praktikum Analisa Sistem Instrumentasi Rectifier & Voltage Regulator Laporan Praktikum Analisa Sistem Instrumentasi Rectifier & Voltage Regulator Ahmad Fauzi #1, Ahmad Khafid S *2, Prisma Megantoro #3 #Metrologi dan Instrumentasi, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada,

Lebih terperinci

VERONICA ERNITA K. ST., MT. Pertemuan ke - 5

VERONICA ERNITA K. ST., MT. Pertemuan ke - 5 VERONICA ERNITA K. ST., MT Pertemuan ke - 5 DIODA SEMIKONDUKTOR Resistor merupakan sebuah piranti linear karena grafik arus terhadap tegangan merupakan garis lurus. Berbeda dengan dioda. Dioda merupakan

Lebih terperinci

Adaptor/catu daya/ Power Supply

Adaptor/catu daya/ Power Supply Adaptor/catu daya/ merupakan sumber tegangan DC. Sumber tegangan DC ini dibutuhkan oleh berbagai macam rangkaian elektronika untuk dapat dioperasikan. Rangkaian inti dari catu daya / Power Supply ini adalah

Lebih terperinci

PENYEARAH TIGA FASA. JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO NOMOR : XI PROGRAM STUDI :DIV WAKTU : 2 x 50 MENIT MATA KULIAH /KODE : ELEKTRONIKA DAYA 1/ TEI051

PENYEARAH TIGA FASA. JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO NOMOR : XI PROGRAM STUDI :DIV WAKTU : 2 x 50 MENIT MATA KULIAH /KODE : ELEKTRONIKA DAYA 1/ TEI051 FAKULTAS TEKNIK UNP PENYEARAH TIGA FASA JOBSHEET/LABSHEET JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO NOMOR : XI PROGRAM STUDI :DIV WAKTU : x 5 MENIT MATA KULIAH /KODE : ELEKTRONIKA DAYA 1/ TEI51 TOPIK : PENYEARAH TIGA FASA

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 TEORI DASAR (DIODA)

PERTEMUAN 2 TEORI DASAR (DIODA) PERTEMUAN 2 TEORI DASAR (DIODA) PENGERTIAN DIODA Dioda merupakan komponenelektronikayang mempunyai dua elektroda(terminal), dapat berfungsi sebagai penyearah arus listrik. Dioda merupakanjunction ( pertemuan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 4 RANGKAIAN PENYEARAH DIODA (DIODE RECTIFIER)

PERTEMUAN 4 RANGKAIAN PENYEARAH DIODA (DIODE RECTIFIER) PERTEMUAN 4 RANGKAIAN PENYEARAH DIODA (DIODE RECTIFIER) Rangkaian Penyearah Dioda (Diode Rectifier) Peralatan kecil portabel kebanyakan menggunakan baterai sebagai sumber dayanya, namun sebagian besar

Lebih terperinci

BAB II PENYEARAH DAYA

BAB II PENYEARAH DAYA BAB II PENYEARAH DAYA KOMPETENSI DASAR Setelah mengikuti materi ini diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi: Menguasai karakteristik penyearah setengah-gelombang dan gelombang-penuh satu fasa dan tiga

Lebih terperinci

Modul 03: Catu Daya. Dioda, Penyearah Gelombang, dan Pembebanan. 1 Alat dan Komponen. 2 Teori Singkat. Reza Rendian Septiawan February 11, 2015

Modul 03: Catu Daya. Dioda, Penyearah Gelombang, dan Pembebanan. 1 Alat dan Komponen. 2 Teori Singkat. Reza Rendian Septiawan February 11, 2015 Modul 03: Catu Daya Dioda, Penyearah Gelombang, dan Pembebanan Reza Rendian Septiawan February, 205 Dalam dunia elektronika, salah satu komponen yang paling penting adalah catu daya. Sebagian besar komponen

Lebih terperinci

RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM

RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM RANGKAIAN PENYEARAH (RECTIFIER) Rangkaian penyearah gelombang merupakan rangkaian yang berfungsi untuk merubah arus bolak-balik (alternating

Lebih terperinci

TRAINER KIT SWITCHING MODE POWER SUPPLY LAPORAN PROYEK AKHIR. Oleh : CAESAR YOGA SAPUTRA OKTVIANTO

TRAINER KIT SWITCHING MODE POWER SUPPLY LAPORAN PROYEK AKHIR. Oleh : CAESAR YOGA SAPUTRA OKTVIANTO TRAINER KIT SWITCHING MODE POWER SUPPLY LAPORAN PROYEK AKHIR Oleh : CAESAR YOGA SAPUTRA OKTVIANTO 3211401017 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI BATAM 2017 1 TRAINER

Lebih terperinci

Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah

Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah Mochammad Abdillah, Endro Wahyono,SST, MT ¹, Ir.Hendik Eko H.S., MT ² 1 Mahasiswa D4 Jurusan Teknik Elektro Industri Dosen

Lebih terperinci

TUJUAN ALAT DAN BAHAN

TUJUAN ALAT DAN BAHAN TUJUAN 1. Mengetahui prinsip penyearah setengah gelombang tanpa menggunakan kapasitor 2. Mengetahui prinsip penyearah setengah gelombang menggunakan kapasitor. ALAT DAN BAHAN 1. Dioda 1N4007 1 buah 2.

Lebih terperinci

Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya

Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya - 2 Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya Missa Lamsani Hal 1 SAP Semikonduktor tipe P dan tipe N, pembawa mayoritas dan pembawa minoritas pada kedua jenis bahan tersebut. Sambungan P-N, daerah deplesi

Lebih terperinci

PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG

PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG A. Ashar Arsyat, Aida Kasim, Armita Cahyani, Husmiati Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah UIN Alauddin Makassar Abstrak Telah dilakukan praktikum Elektronika Dasar

Lebih terperinci

RANGKAIAN DIODA CLIPPER DAN CLAMPER

RANGKAIAN DIODA CLIPPER DAN CLAMPER P R O G R A M S T U D I F I S I K A F M I P A I T B LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI MODUL 03 RANGKAIAN DIODA CLIPPER DAN CLAMPER 1 TUJUAN Menentukan hubungan antara sinyal input dengan sinyal

Lebih terperinci

REGULATOR AC 1 FASA. Gambar 1. Skema Regulator AC 1 fasa gelombang penuh dengan SCR

REGULATOR AC 1 FASA. Gambar 1. Skema Regulator AC 1 fasa gelombang penuh dengan SCR FAKULTAS TEKNIK UNP REGULATOR AC 1 FASA JOBSHEET/LABSHEET JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO NOMOR : XIV PROGRAM STUDI :DIV WAKTU : x 5 MENIT TOPIK : REGULATOR AC 1 FASA MATA KULIAH /KODE : ELEKTRONIKA DAYA 1/ TEI51

Lebih terperinci

RANGKAIAN PENYEARAH ARUS OLEH : DANNY KURNIANTO,ST ST3 TELKOM PURWOKERTO

RANGKAIAN PENYEARAH ARUS OLEH : DANNY KURNIANTO,ST ST3 TELKOM PURWOKERTO RANGKAIAN PENYEARAH ARUS OLEH : DANNY KURNIANTO,ST ST3 TELKOM PURWOKERTO 1. Gelombang Sinus Bentuk gelombang sinus ditunjukkan seperti pada Gambar dibawah ini. Gelombang sinus tersebut sesuai dengan persamaan

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK TIM PENYUSUN DIANA RAHMAWATI, S.T., M. T HARYANTO, S.T., M.T KOKO JONI, S.T., M.Eng ACHMAD UBAIDILLAH, S.T., M.T RIZA ALFITA, S.T., MT MIFTACHUL ULUM, S.T., M.T

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SUPLAI DAYA LISTRIK BEBAN PARSIAL 200 WATT MENGGUNAKAN AKUMULATOR DENGAN METODA SWITCHING

RANCANG BANGUN SUPLAI DAYA LISTRIK BEBAN PARSIAL 200 WATT MENGGUNAKAN AKUMULATOR DENGAN METODA SWITCHING RANCANG BANGUN SUPLAI DAYA LISTRIK BEBAN PARSIAL 200 WATT MENGGUNAKAN AKUMULATOR DENGAN METODA SWITCHING LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Menyelesaikan Program Diploma III Oleh

Lebih terperinci

Aplikasi dioda. Kelompok 2 Arief Ramadhani V Dion Rivani Algani Rudi rifali Pipi efendi

Aplikasi dioda. Kelompok 2 Arief Ramadhani V Dion Rivani Algani Rudi rifali Pipi efendi Aplikasi dioda Kelompok 2 Arief Ramadhani V Dion Rivani Algani Rudi rifali Pipi efendi RANGKAIAN DIODA PenyearahTegangan Sebagai penyearah tegangan, dioda digunakan untuk mengubah tegangan bolak-balik

Lebih terperinci

TRAINER KIT ELEKTRONIKA DAYA 1 TUGAS AKHIR. Oleh : MUHAMMAD JURDAN ARDIANSYAH

TRAINER KIT ELEKTRONIKA DAYA 1 TUGAS AKHIR. Oleh : MUHAMMAD JURDAN ARDIANSYAH TRAINER KIT ELEKTRONIKA DAYA 1 TUGAS AKHIR Oleh : MUHAMMAD JURDAN ARDIANSYAH 3211001037 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI BATAM 2014 TRAINER KIT ELEKTRONIKA DAYA

Lebih terperinci

ELEKTRONIKA DASAR. Pertemuan Ke-3 Aplikasi Dioda Dalam Sirkuit. ALFITH, S.Pd,M.Pd

ELEKTRONIKA DASAR. Pertemuan Ke-3 Aplikasi Dioda Dalam Sirkuit. ALFITH, S.Pd,M.Pd ELEKTRONIKA DASAR Pertemuan Ke-3 Aplikasi Dioda Dalam Sirkuit 1 ALFITH, S.Pd,M.Pd RANGKAIAN DIODA Penyearah Tegangan Sebagai penyearah tegangan, dioda digunakan untuk mengubah tegangan bolak-balik (AC)

Lebih terperinci

TRAINER FEEDBACK THYRISTOR AND MOTOR CONTROL

TRAINER FEEDBACK THYRISTOR AND MOTOR CONTROL TRAINER FEEDBACK THYRISTOR AND MOTOR CONTROL FAKULTAS TEKNIK UNP JOBSHEET/LABSHEET JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO NOMOR : I PROGRAM STUDI : DIV WAKTU : 2 x 50 MENIT MATA KULIAH /KODE : ELEKTRONIKA DAYA 1/ TEI051

Lebih terperinci

Mekatronika Modul 6 Penyearah Gelombang menggunakan SCR

Mekatronika Modul 6 Penyearah Gelombang menggunakan SCR Mekatronika Modul 6 Penyearah Gelombang menggunakan SCR Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan mengidentifikasi penyearah gelombang menggunakan Silicon Controlled Rectifier (SCR) Tujuan Bagian

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA ELEKTRONIKA DASAR SEMICONDUCTOR I

LAPORAN KERJA ELEKTRONIKA DASAR SEMICONDUCTOR I LAPORAN KERJA ELEKTRONIKA DASAR SEMICONDUCTOR I DisusunOleh : NAMA NIM 1. RizkaCindyantika Tiara AyuPratiwi 0220120070 2. WillyartoKuswanto 0220120074 3. Yoga Damara 0220120075 PRODI : MEKATRONIKA POLITEKNIK

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Tim penyusun: Diana Rahmawati, S. T., M. T. Haryanto, S. T., M. T. Koko Joni, S. T., M. Eng. Achmad Ubaidillah, S. T., M. T. Riza Alfita, S. T., M. T. Miftachul

Lebih terperinci

Laporan Praktikum rangkaian listrik dan rangkaian logika. Power supply OLEH: PUTU NOPA GUNAWAN NIM : D

Laporan Praktikum rangkaian listrik dan rangkaian logika. Power supply OLEH: PUTU NOPA GUNAWAN NIM : D Laporan Praktikum rangkaian listrik dan rangkaian logika Power supply OLEH: PUTU NOPA GUNAWAN NIM : D411 10 009 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2011 ABSTRAK Power supply adalah

Lebih terperinci

LAB SHEET ILMU BAHAN DAN PIRANTI

LAB SHEET ILMU BAHAN DAN PIRANTI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO NOMOR : O1 MATA KULIAH ILMU BAHAN DAN PIRANTI TOPIK :KARAKTERISTIK DIODA I. TUJUAN 1. Pengenalan komponen elektronika dioda semi konduktor 2. Mengetahui karakteristik dioda semi

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR RECTIFIER

BAB II TEORI DASAR RECTIFIER BAB II TEORI DASAR RECTIFIER 2.1 Teori Umum Penyearah (Rectifier) adalah alat yang digunakan untuk mengubah sumber arus bolak-balik (Alternating Curent) menjadi sinyal sumber arus searah (Direct Curent).

Lebih terperinci

REKAYASA CATU DAYA MULTIGUNA SEBAGAI PENDUKUNG KEGIATAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM. M. Rahmad

REKAYASA CATU DAYA MULTIGUNA SEBAGAI PENDUKUNG KEGIATAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM. M. Rahmad REKAYASA CATU DAYA MULTIGUNA SEBAGAI PENDUKUNG KEGIATAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM M. Rahmad Laoratorium Pendidikan Fisika PMIPA FKIP UR e-mail: rahmadm10@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini adalah untuk merekayasa

Lebih terperinci

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

POLITEKNIK NEGERI MEDAN RANCANG BANGUN INVERTER SATU FASA MODULASI LEBAR PULSA 250 WATT LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. pembuatan tugas akhir. Maka untuk memenuhi syarat tersebut, penulis mencoba

BAB III PERANCANGAN. pembuatan tugas akhir. Maka untuk memenuhi syarat tersebut, penulis mencoba BAB III PERANCANGAN 3.1 Tujuan Perancangan Sebagai tahap akhir dalam perkuliahan yang mana setiap mahasiswa wajib memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti sidang yudisium yaitu dengan pembuatan tugas

Lebih terperinci

BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA

BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA Semikonduktor Daya 2010 BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA KOMPETENSI DASAR Setelah mengikuti materi ini diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi: Menguasai karakteristik semikonduktor daya yang dioperasikan sebagai

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Tim penyusun: Diana Rahmawati, S. T., M. T. Haryanto, S. T., M. T. Koko Joni, S. T., M. Eng. Achmad Ubaidillah, S. T., M. T. Riza Alfita, S. T., M. T. Miftachul

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA MODUL RAKTKUM ELEKTRONKA DAYA Laboratorium Sistem Tenaga - Teknik Elektro MODUL RANGKAAN DODA & ENYEARAH 1. endahuluan Dioda semikonduktor merupakan komponen utama yang digunakan untuk mengubah tegangan

Lebih terperinci

Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1 Fasa 125 Watt

Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1 Fasa 125 Watt Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Januari 2016 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Elektro Itenas Vol.4 No.1 Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1

Lebih terperinci

SISTEM CHARGING PADA MOBIL LISTRIK TUGAS AKHIR. Oleh : ARGON PUJI NUGROHO

SISTEM CHARGING PADA MOBIL LISTRIK TUGAS AKHIR. Oleh : ARGON PUJI NUGROHO SISTEM CHARGING PADA MOBIL LISTRIK TUGAS AKHIR Oleh : ARGON PUJI NUGROHO 3211001039 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI BATAM 2014 SISTEM CHARGING PADA MOBIL LISTRIK

Lebih terperinci

pada CCM R adalah: Vd (DCM) cosα 3

pada CCM R adalah: Vd (DCM) cosα 3 PENYEARAH TIGA FASA FAKULTAS TEKNIK UNP JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI :DIV MATA KULIAH /KODE : ELEKTRONIKA DAYA 1/ TEI51 JOBSHEET/L LABSHEET NOMOR : XIII WAKTU : x 5 MENIT TOPIK : PENYEARAH TIGA

Lebih terperinci

BAB IV PENYEARAH TERKENDALI (KONVERTER)

BAB IV PENYEARAH TERKENDALI (KONVERTER) KOMPETENSI DASAR BAB IV PENYEARAH TERKENDALI (KONVERTER) Elektronika Daya ALMTDRS 2014 Setelah mengikuti materi ini diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi: Menguasai karakteristik konverter setengah-gelombang,

Lebih terperinci

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

DASAR PENGUKURAN LISTRIK DASAR PENGUKURAN LISTRIK OUTLINE 1. Objektif 2. Teori 3. Contoh 4. Simpulan Objektif Teori Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu: Menjelaskan dengan benar mengenai prinsip dasar pengukuran. Mengukur arus,

Lebih terperinci

KONVERTER AC-DC (PENYEARAH)

KONVERTER AC-DC (PENYEARAH) KONVERTER AC-DC (PENYEARAH) Penyearah Setengah Gelombang, 1- Fasa Tidak terkontrol (Uncontrolled) Beban Resistif (R) Beban Resistif-Induktif (R-L) Beban Resistif-Kapasitif (R-C) Terkontrol (Controlled)

Lebih terperinci

KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA

KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA 1 Komponen: Elemen terkecil dari rangkaian/sistem elektronik. KOMPONEN AKTIF KOMPONEN ELEKTRONIKA KOMPONEN PASIF 2 Komponen Aktif: Komponen yang dapat menguatkan dan menyearahkan

Lebih terperinci

SISTEM KONVERTER DC. Desain Rangkaian Elektronika Daya. Mochamad Ashari. Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012

SISTEM KONVERTER DC. Desain Rangkaian Elektronika Daya. Mochamad Ashari. Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012 SISTEM KONVERTER DC Desain Rangkaian Elektronika Daya Oleh : Mochamad Ashari Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012 Diterbitkan oleh: ITS Press. Hak Cipta dilindungi Undang undang Dilarang

Lebih terperinci

P e n y e a r a h g e l o m b a n g p e n u h 1

P e n y e a r a h g e l o m b a n g p e n u h 1 I. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mengetahui manfaat diode sebagai penyearah. 2. Mampu merancang rangkaian penyearah gelombang penuh 3 fasa. 3. Menganalisa rangkaian penyearah gelombang penuh 3 fasa. 4. Mengetahui

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PROFESI GURU PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

PENDIDIKAN PROFESI GURU PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO PENDIDIKAN PROFESI GURU PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO 2010 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah, penulis

Lebih terperinci

VOLTAGE PROTECTOR. SUTONO, MOCHAMAD FAJAR WICAKSONO Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

VOLTAGE PROTECTOR. SUTONO, MOCHAMAD FAJAR WICAKSONO Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia bidang TEKNIK VOLTAGE PROTECTOR SUTONO, MOCHAMAD FAJAR WICAKSONO Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Listrik merupakan kebutuhan yang sangat

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR LABORATORIUM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 213 Universitas Sriwijaya Fakultas Ilmu Komputer Laboratorium LEMBAR PENGESAHAN MODUL PRAKTIKUM

Lebih terperinci

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO APLIKASI KARAKTERISTIK PENYEARAH SATU FASE TERKENDALI PULSE WIDTH MODULATION (PWM) PADA BEBAN RESISTIF Yuli Asmi Rahman * Abstract Rectifier is device to convert alternating

Lebih terperinci

MODUL 03 RANGKAIAN DIODA PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

MODUL 03 RANGKAIAN DIODA PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018 MOUL 03 RANGKAIAN IOA PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018 LABORATORIUM ELEKTRONIKA AN INSTRUMENTASI PROGRAM STUI FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA AN PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI BANUNG Riwayat Revisi Rev.

Lebih terperinci

MODUL 1 PRINSIP DASAR LISTRIK

MODUL 1 PRINSIP DASAR LISTRIK MODUL 1 PINSIP DASA LISTIK 1.Dua Bentuk Arus Listrik Penghasil Energi Listrik o o Arus listrik bolak-balik ( AC; alternating current) Diproduksi oleh sumber tegangan/generator AC Arus searah (DC; direct

Lebih terperinci

AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk

AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk mengukur voltase atau tegangan. O artinya ohm, untuk mengukur

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI MOTOR DC PENGGERAK SOLAR CELL MENGIKUTI ARAH CAHAYA MATAHARI BERBASIS MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI MOTOR DC PENGGERAK SOLAR CELL MENGIKUTI ARAH CAHAYA MATAHARI BERBASIS MIKROKONTROLER RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI MOTOR DC PENGGERAK SOLAR CELL MENGIKUTI ARAH CAHAYA MATAHARI BERBASIS MIKROKONTROLER Disusun Sebagai Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Program Studi

Lebih terperinci

INVERTER SATU FASA GELOMBANG PENUH SEBAGAI PENGGERAK POMPA AIR DENGAN KENDALI DIGITAL

INVERTER SATU FASA GELOMBANG PENUH SEBAGAI PENGGERAK POMPA AIR DENGAN KENDALI DIGITAL INVERTER SATU FASA GELOMBANG PENUH SEBAGAI PENGGERAK POMPA AIR DENGAN KENDALI DIGITAL TUGAS AKHIR Oleh : Nikolas Kristiawan Harsoyo 10.50.0015 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIKA SOEGIJAPRANATA

Lebih terperinci

TUGAS DAN EVALUASI. 2. Tuliska macam macam thyristor dan jelaskan dengan gambar cara kerjanya!

TUGAS DAN EVALUASI. 2. Tuliska macam macam thyristor dan jelaskan dengan gambar cara kerjanya! TUGAS DAN EVALUASI 1. Apa yang dimaksud dengan elektronika daya? Elektronika daya dapat didefinisikan sebagai penerapan elektronika solid-state untuk pengendalian dan konversi tenaga listrik. Elektronika

Lebih terperinci

Modul 2. Asisten : Widyo Jatmoko ( ) : Derina Adriani ( ) Tanggal Praktikum : 17 Oktober 2012

Modul 2.   Asisten : Widyo Jatmoko ( ) : Derina Adriani ( ) Tanggal Praktikum : 17 Oktober 2012 Modul 2 CATU DAYA DAN RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG Nama : Muhammad Ilham NIM : 10211078 E-mail : ilham_atlantis@hotmail.com Shift/Minggu : III/2 Asisten : Widyo Jatmoko (10208038) : Derina Adriani (10209043)

Lebih terperinci

Rancangan Awal Prototipe Miniatur Pembangkit Tegangan Tinggi Searah Tiga Tingkat dengan Modifikasi Rangkaian Pengali Cockroft-Walton

Rancangan Awal Prototipe Miniatur Pembangkit Tegangan Tinggi Searah Tiga Tingkat dengan Modifikasi Rangkaian Pengali Cockroft-Walton Rancangan Awal Prototipe Miniatur Pembangkit Tegangan Tinggi Searah Tiga Tingkat dengan Modifikasi Rangkaian Pengali Cockroft-Walton Waluyo 1, Syahrial 2, Sigit Nugraha 3, Yudhi Permana JR 4 Program Studi

Lebih terperinci

A. KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN

A. KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN ELEKTRONIKA DAYA A. KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN Setelah mengikuti materi ini diharapkan peserta memiliki kompetensi antara lain sebagai berikut: 1. Menguasai karakteristik komponen elektronika daya sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS 4.1. Topik 1. Rangkaian Pemicu SCR dengan Menggunakan Rangkaian RC (Penyearah Setengah Gelombang dan Penyearah Gelombang Penuh). A. Penyearah Setengah Gelombang Gambar

Lebih terperinci

STUDI PENGGUNAAN PENYEARAH 18 PULSA DENGAN TRANSFORMATOR 3 FASA KE 9 FASA HUBUNGAN SEGIENAM

STUDI PENGGUNAAN PENYEARAH 18 PULSA DENGAN TRANSFORMATOR 3 FASA KE 9 FASA HUBUNGAN SEGIENAM ISSN: 1693-693 21 STUDI PENGGUNAAN PENYEARAH 18 PULSA DENGAN TRANSFORMATOR 3 FASA KE 9 FASA HUBUNGAN SEGIENAM Ahmad Saudi Samosir Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung Gedung H-FT

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI INVERTER MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA168

PERANCANGAN DAN REALISASI INVERTER MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA168 PERANCANGAN DAN REALISASI INVERTER MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA168 Disusun Oleh : Daniel Wahyu Wicaksono (0922036) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. Drg.

Lebih terperinci

Pengukuran dan Alat Ukur. Rudi Susanto

Pengukuran dan Alat Ukur. Rudi Susanto Pengukuran dan Alat Ukur Rudi Susanto Pengertian pengukuran Mengukur berarti mendapatkan sesuatu yang dinyatakan dengan bilangan. Informasi yang bersifat kuantitatif dari sebuah pekerjaan penelitian merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM TELEKOMUNIKASI ANALOG PERCOBAAN OSILATOR. Disusun Oleh : Kelompok 2 DWI EDDY SANTOSA NIM

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM TELEKOMUNIKASI ANALOG PERCOBAAN OSILATOR. Disusun Oleh : Kelompok 2 DWI EDDY SANTOSA NIM LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM TELEKOMUNIKASI ANALOG PERCOBAAN OSILATOR Disusun Oleh : Kelompok 2 DWI EDDY SANTOSA NIM. 1141160049 JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL 2011/2012 POLITEKNIK NEGERI MALANG jl.soekarno

Lebih terperinci

Praktikum Rangkaian Elektronika MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA

Praktikum Rangkaian Elektronika MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA DEPARTEMEN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2010 MODUL I DIODA SEMIKONDUKTOR DAN APLIKASINYA 1. RANGKAIAN PENYEARAH & FILTER A. TUJUAN PERCOBAAN

Lebih terperinci

UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN INVERTER PWM 3 LEVEL. oleh Roy Kristanto NIM :

UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN INVERTER PWM 3 LEVEL. oleh Roy Kristanto NIM : UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN INVERTER PWM 3 LEVEL oleh Roy Kristanto NIM : 612007004 Skripsi Untuk melengkapi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Elektro

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM RF ENERGY HARVESTING PADA FREKUENSI UHF DESIGN AND REALIZATION OF RF SYSTEM ENERGY HARVESTING FOR UHF FREQUNECY

PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM RF ENERGY HARVESTING PADA FREKUENSI UHF DESIGN AND REALIZATION OF RF SYSTEM ENERGY HARVESTING FOR UHF FREQUNECY PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM RF ENERGY HARVESTING PADA FREKUENSI UHF DESIGN AND REALIZATION OF RF SYSTEM ENERGY HARVESTING FOR UHF FREQUNECY Hamka Ikhlasul Amal NZ 1, Arfianto Fahmi 2, Yuyu Wahyu 3

Lebih terperinci

PRAKTEK TV & DISPLAY

PRAKTEK TV & DISPLAY PRAKTEK TV & DISPLAY REGULATOR TEGANGAN OLEH : MUHAMMAD YASIR 2005 / 66357 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2008 A. TUJUAN Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. LST/EKA/EKA5204/09/01 Revisi : 02 Tgl : 28-8-2015 Hal 1 dari 6 hal A. Kompetensi : Menguasai penggunaan diode, penyearah, dan filter B. Sub Kompetensi 1. Mengamati karakteristik diode 2. Menggunakan

Lebih terperinci

INVERTER MODULASI LEBAR PULSA SINUSOIDA. BERBASIS dspic 30F4012

INVERTER MODULASI LEBAR PULSA SINUSOIDA. BERBASIS dspic 30F4012 INVERTER MODULASI LEBAR PULSA SINUSOIDA BERBASIS dspic 30F4012 TUGAS AKHIR Oleh : YUNI RAHMAWATI 09.50.0019 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2014

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN SMPS JENIS PUSH PULL. Pada bab ini dijelaskan tentang perancangan power supply switching push pull

BAB III RANCANGAN SMPS JENIS PUSH PULL. Pada bab ini dijelaskan tentang perancangan power supply switching push pull BAB III RANCANGAN SMPS JENIS PUSH PULL 3.1 Pendahuluan Pada bab ini dijelaskan tentang perancangan power supply switching push pull konverter sebagai catu daya kontroler. Power supply switching akan mensupply

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Catu Daya / power supply Power supply adalah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk memberikan tegangan listrik yang dibutuhkan oleh suatu rangkaian elektronika. Dalam

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM INVERTER DAN SWITCHING PADA UPS (UNINTERUPTABLE POWER SUPPLY) BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51

DESAIN SISTEM INVERTER DAN SWITCHING PADA UPS (UNINTERUPTABLE POWER SUPPLY) BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51 DESAIN SISTEM INVERTER DAN SWITCHING PADA UPS (UNINTERUPTABLE POWER SUPPLY) BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51 LAPORAN PROYEK AKHIR Oleh : FIKRY KHARIZMY ANNASRY NIM 031903102061 PROGRAM STUDI DIPLOMA III

Lebih terperinci

USER MANUAL LAMPU EMERGENCY MATA DIKLAT : RANCANGAN ELEKTRONIKA SISWA XII ELEKTRONIKA INDUSTRI TEKNIK ELEKTRO SMKN 3 BOYOLANGU

USER MANUAL LAMPU EMERGENCY MATA DIKLAT : RANCANGAN ELEKTRONIKA SISWA XII ELEKTRONIKA INDUSTRI TEKNIK ELEKTRO SMKN 3 BOYOLANGU USER MANUAL LAMPU EMERGENCY MATA DIKLAT : RANCANGAN ELEKTRONIKA SISWA XII ELEKTRONIKA INDUSTRI TEKNIK ELEKTRO SMKN 3 BOYOLANGU CREW 2 CREW M. Hendra Sony Sanjaya DAFTAR ISI 3 DAFTAR ISI 1. Lampu Emergency...

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Blok diagram Dibawah ini adalah gambar blok diagram dari sistem audio wireless transmitter menggunakan laser yang akan di buat : Audio player Transmitter Speaker Receiver

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Catu daya DC (power supply) merupakan suatu rangkaian elektronik yang. energi listrik untuk satu atau lebih beban listrik.

I. PENDAHULUAN. Catu daya DC (power supply) merupakan suatu rangkaian elektronik yang. energi listrik untuk satu atau lebih beban listrik. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Catu daya DC (power supply) merupakan suatu rangkaian elektronik yang mengubah arus listrik bolak-balik menjadi arus listrik searah. Catu daya menjadi bagian yang penting

Lebih terperinci

Sistem Perbaikan Faktor Daya Pada Penyearah Diode Tiga Phasa Menggunakan Hysteresis Current Control

Sistem Perbaikan Faktor Daya Pada Penyearah Diode Tiga Phasa Menggunakan Hysteresis Current Control JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Sistem Perbaikan Faktor Daya Pada Penyearah Diode Tiga Phasa Menggunakan Hysteresis Current Control Denny Prisandi, Heri Suryoatmojo, Mochamad Ashari Jurusan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perangkat Keras ( Hardware) Dalam pembuatan tugas akhir ini diperlukan penguasaan materi yang digunakan untuk merancang kendali peralatan listrik rumah. Materi tersebut merupakan

Lebih terperinci

Elektronika Daya ALMTDRS 2014

Elektronika Daya ALMTDRS 2014 12 13 Gambar 1.1 Diode: (a) simbol diode, (b) karakteristik diode, (c) karakteristik ideal diode sebagai sakaler 14 2. Thyristor Semikonduktor daya yang termasuk dalam keluarga thyristor ini, antara lain:

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan, 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem kontrol (control system) Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan, memerintah dan mengatur keadaan dari suatu sistem. [1] Sistem kontrol terbagi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem perangkat keras dari UPS (Uninterruptible Power Supply) yang dibuat dengan menggunakan inverter PWM level... Gambaran Sistem input

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI

RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI Renny Rakhmawati, ST, MT Jurusan Teknik Elektro Industri PENS-ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya Phone 03-5947280

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Blok Diagram dan Alur Rangkaian Blok diagram dan alur rangkaian ini digunakan untuk membantu menerangkan proses penyuplaian tegangan maupun arus dari sumber input PLN

Lebih terperinci

EL2005 Elektronika PR#03

EL2005 Elektronika PR#03 EL005 Elektronika P#03 Batas Akhir Pengumpulan : Jum at, 10 Februari 017, Jam 16:00 SOAL 1 Sebuah alat las listrik (DC welder) membutuhkan suatu penyearah yang dapat menangani arus besar dan tegangan tinggi.

Lebih terperinci

RANGKAIAN INVERTER DC KE AC

RANGKAIAN INVERTER DC KE AC RANGKAIAN INVERTER DC KE AC 1. Latar Belakang Masalah Inverter adalah perangkat elektrik yang digunakan untuk mengubah arus searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC). Inverter mengkonversi DC dari perangkat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan III-1 BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan menghasilkan suatu sistem yang dapat mengontrol cahaya pada lampu pijar untuk pencahayaanya

Lebih terperinci

BAB IV SISTEM KONVERSI ENERGI LISTRIK AC KE DC PADA STO SLIPI

BAB IV SISTEM KONVERSI ENERGI LISTRIK AC KE DC PADA STO SLIPI BAB IV SISTEM KONVERSI ENERGI LISTRIK AC KE DC PADA STO SLIPI 4.1 Umum Seperti yang telah dibahas pada bab III, energi listrik dapat diubah ubah jenis arusnya. Dari AC menjadi DC atau sebaliknya. Pengkonversian

Lebih terperinci

1. Perpotongan antara garis beban dan karakteristik dioda menggambarkan: A. Titik operasi dari sistem B. Karakteristik dioda dibias forward

1. Perpotongan antara garis beban dan karakteristik dioda menggambarkan: A. Titik operasi dari sistem B. Karakteristik dioda dibias forward 1. Perpotongan antara garis beban dan karakteristik dioda menggambarkan: A. Titik operasi dari sistem B. Karakteristik dioda dibias forward C. Karakteristik dioda dibias reverse D. Karakteristik dioda

Lebih terperinci

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya Pengaturan Kecepatan Motor Induksi untuk Membuat Simulasi Gelombang Air pada Lab. Pengujian Miniatur Kapal Ir.Hendik Eko H.S, MT. 1, Suhariningsih, S.ST, MT.,Risky Ardianto 3, 1 Dosen Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

ALAT PENGACAK SINYAL TELEPON SELULER BERBASIS GSM (Global System for Mobile)

ALAT PENGACAK SINYAL TELEPON SELULER BERBASIS GSM (Global System for Mobile) ALAT PENGACAK SINYAL TELEPON SELULER BERBASIS GSM (Global System for Mobile) LAPORAN AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik

Lebih terperinci

MEMAKSIMALKAN KONVERSI ENERGI PV MODULE BERDASARKAN KURVA KARAKTERISTIK PADA LERENG TEGANGAN

MEMAKSIMALKAN KONVERSI ENERGI PV MODULE BERDASARKAN KURVA KARAKTERISTIK PADA LERENG TEGANGAN MEMAKSIMALKAN KONVERSI ENERGI PV MODULE BERDASARKAN KURVA KARAKTERISTIK PADA LERENG TEGANGAN LAPORAN TUGAS AKHIR OLEH : FRANCISCO BOBBY HERMAWAN 06.50.0002 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci