BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Pengertian akuntansi menurut Accounting Principle Board (APB) Statement No. 4 yang dikutip oleh Abdul Halim (2004:26) menyebutkan bahwa: Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan tentang entitas ekonomi yang dimaksudkan agar berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam membuat pilihan-pilihan yang nalar diantara berbagai alternatif arah tindakan. Dari pengertian di atas, dapat diketahui bahwa akuntansi akan memberikan informasi terutama mengenai informasi keuangan yang bermanfaat bagi yang membutuhkan dalam pengambilan keputusan ekonomi dan menentukan pilihan yang terbaik dari alternatif yang tersedia. Menurut American Institute of Certified Public Accounting (AICPA) yang dikutip oleh Sofyan Syafri (2004:4) menyebutkan bahwa: Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya. Dari kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengertian akuntansi adalah sebagai berikut: 1. Akuntansi merupakan suatu kegiatan pelayanan yang akan memberikan informasi terutama mengenai informasi keuangan yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan dan dalam penentuan pilihan yang terbaik dari alternatif yang tersedia. 2. Akuntansi merupakan seni dan sekaligus sebagai ilmu tentang penyusunan laporan keuangan yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam suatu organisasi. 7

2 8 3. Akuntansi dapat dikatakan sebagai bahasa yang digunakan untuk menggambarkan hasil dari kegiatan ekonomi suatu organisasi yang terutama melibatkan usaha pengubahan sumber daya yang ada menjadi barang atau jasa yang dapat dikonsumsi. 4. Objek akuntansi adalah transaksi atau kejadian yang setidak-tidaknya dapat diukur dengan uang dan yang tidak dapat diukur dengan uang bukan merupakan objek akuntansi. 5. Akuntansi diterapkan dalam suatu entitas, organisasi atau lembaga. 6. Di dalam akuntansi terjadi proses penyusunan dari transaksi dan kejadian keuangan menjadi laporan keuangan. 7. Hasil akuntansi yang berupa laporan keuangan dapat dijadikan alat pengawasan dan pertanggungjawaban 2.2 Dana Pengertian Dana Pengertian dana disini berbeda dengan dana pada perusahaan bisnis. Pada perusahaan bisnis, dana diartikan sebagai kas atau sumber daya keuangan yang disisihkan dan ditetapkan akan digunakan untuk tujuan tertentu, tetapi bukan merupakan entitas terpisah, melainkan masih menjadi bagian dari entitas akuntansi perusahaan yang merupakan entitas tunggal. Menurut Governmental Accounting Standards Boards yang dikutip oleh Siregar (2001:9) definisi dana adalah sebagai berikut: A fund is a fiscal and accounting entity with a self-balancing set of accounts recording cash and other financial resources, together with all related liabilities and residual equities or balances, and changes therein, which are segregated for the purpose of carrying on specific activities or attaining certain objectives in accordance with special regulations, restrictions or limitations.

3 9 Dengan demikian, yang diartikan dengan dana berbeda dengan kas atau dana sumber lainnya yang bersifat sempit, sebab pengertian dana mencakup: 1. Kesatuan fiskal dan kesatuan akuntansi yang berdiri sendiri. 2. Terdapat sekumpulan rekening (set of accounts) untuk mencatat mutasi kas atau sumber-sumber lainnya yang bersifat saling berimbang dengan melakukan pencatatan terhadap semua transaksi, baik harta, modal, hutang, pendapatan dan pengeluaran. 3. Mempunyai tujuan penggunaan tertentu. 4. Ada ketentuan atau peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai pembentukan dana dan penggunaannya serta pembataspembatasnya Jenis-jenis Dana Jenis-jenis dana yang digunakan dalam organisasi nirlaba selain pemerintahan dan universitas yaitu yang bergerak dalam bidang kesehatan dan kesejahteraan (voluntary, health and welfare organization) dan organisasi nirlaba lainnya menurut Wilson dan Kattelus (2004:547) adalah sebagai berikut: 1. Dana Lancar Umum (Current Unrestricted Fund) Yaitu dana untuk mencatat semua perkiraan yang berkaitan dengan sumber daya yang tidak dibatasi (unrestricted) yang digunakan sesuai dengan batasan yang ada, kecuali untuk jumlah yang diinvestasikan dalam tanah, bangunan dan peralatan. 2. Dana Lancar Terbatas (Current Restricted Fund) Yaitu dana untuk mencatat semua perkiraan yang berkaitan dengan sumber daya yang dibatasi (restricted) yaitu yang dapat dibelanjakan (expendable) dan tersedia untuk digunakan, tetapi hanya untuk operasi sebagaimana dimaksud oleh pemberinya. 3. Dana Endowmen (Endowment Fund) Yaitu dana untuk mencatat semua perkiraan yang berkaitan dengan hadiah dan warisan yang diterima dari pemberi dana dengan ketentuan: a. Jumlah pelaku yang dipertahankan tetap (utuh) selama periode tertentu sampai peristiwa yang khusus terjadi.

4 10 b. Semua pendapatan dari investasi dana yang dapat dibelanjakan sesuai dengan maksud dari pemberi dana. 4. Dana Pemeliharaan (Custodian Fund) Yaitu dana untuk mencatat semua aktiva yang diterima dan dipegang serta dibelanjakan sesuai dengan perintah dari orang atau organisasi yang memberi aktiva tersebut. 5. Dana Pinjaman (Loan and Annuity Fund) Yaitu dana untuk mencatat semua perkiraan yang berhubungan dengan pembuatan pinjaman dan rencana pembayaran. 6. Dana Aktiva Tetap (Loan, Building and Equipment Fund) Yaitu dana untuk mencatat semua perkiraan yang berhubungan dengan: a. Sumber daya yang dibatasi (resticted) yang direncanakan untuk memperoleh atau mengganti aktiva tetap yang dipakai untuk operasi organisasi. b. Aktiva yang dipakai untuk operasi organisasi. c. Hutang atau hipotek yang berhubungan dengan aktiva tetap. d. Investasi bersih (net investment) dalam aktiva tetap. 2.3 Akuntansi Dana Akuntansi pada organisasi nirlaba berhubungan dengan pembentukan dana-dana, maka akuntansi yang digunakan disebut akuntansi dana (Fund Accounting). Akuntansi dana ini merupakan hal yang spesifik bagi organisasi nirlaba. Menurut Wilson dan Kattelus (2004:693) akuntansi dana adalah: Accounting system organized on the basis of funds, each of which is considered a separate accounting entity. The operations of each fund are accounted for with a separate set of selfbalancing account that comprise its assets, liabilities, fund equity, revenues and expenditures or expenses as appropriate. Dari pengertian yang diungkapkan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa akuntansi dana merupakan suatu sistem akuntansi yang diatur berdasarkan dana-dana yang mana masing-masing dana merupakan kesatuan akuntansi yang terpisah. Operasi setiap dana dicatat secara terpisah dalam saldo akun sendiri yang terdiri dari aktiva, kewajiban, dana pribadi, pendapatan dan belanja yang tepat.

5 11 Kesatuan akuntansi (Accounting entity) adalah asumsi bahwa akuntansi hanya membatasi diri pada kesatuan usaha dimana ia mempunyai kepentingan dan kesatuan usaha tersebut dianggap berdiri sendiri terlepas dari pihak-pihak yang lain. Semua kegiatan ekonomi diselenggarakan melalui suatu kesatuan dari berbagai macam bentuk, individu, keluarga (kelompok), toko, perusahaan besar, lembaga sosial atau unit pemerintah. Maka akan memerlukan suatu pencatatan yang terpisah satu dengan yang lainnya. Pencatatan tersebut memerlukan saldo akun sendiri. Bila dalam akuntansi komersial perkiraan-perkiraan yang digunakan adalah perkiraan neraca dan perkiraan laba rugi, pada akuntansi dana disamping perkiraan neraca terdapat juga perkiraan-perkiraan anggaran dan perkiraan aktiva, hutang, pendapatan dan belanja. Pencatatan setiap aktiva, hutang dan saldo dana dilakukan dalam perkiraan-perkiraan atau akun-akun. Pencatatan setiap transaksi akan mempengaruhi aktiva atau modal suatu dana dalam perkiraan maupun dalam aktivitas pencatatannya. Pencatatan yang lengkap dan rinci ini dimaksudkan agar dapat membantu dalam melakukan analisis terhadap perubahan saldo dana. Pendapatan dan belanja merupakan perkiraan-perkiraan sementara, kedua perkiraan tersebut merupakan bagian dari rekening saldo dana. Belanja yang dilakukan biasanya dicatat dalam setiap perkiraan yang menunjukan tujuan belanja tersebut, maka secara tidak langsung akan diketahui siapa yang bertanggungjawab terhadap pengeluaran tersebut. Perubahan yang terjadi pada rekening pendapatan dan belanja disebabkan oleh adanya perubahan yang terjadi karena adanya kenaikan dan penurunan yang berhubungan dengan saldo dana. Pendapatan menyebabkan saldo dana menjadi naik dan belanja akan mengurangi saldo dana.

6 Organisasi Nirlaba Ruang Lingkup Organisasi Nirlaba Organisasi nirlaba dalam beberapa hal mempunyai kesamaan bila dibandingkan dengan organisasi komersial yang bermotifkan mencari laba. Menurut Sabeni dan Ghozali (2001:6-7) beberapa kesamaan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Kedua jenis organisasi tersebut adalah merupakan bagian dari suatu sistem ekonomi yang sama dan menggunakan sumber daya yang sama pula untuk memenuhi tujuannya. 2. Kedua jenis organisasi tersebut harus menggunakan sumber daya yang langka untuk menciptakan barang dan jasa. 3. Kedua jenis organisasi tersebut masing-masing memiliki proses manajemen keuangan yang sama. 4. Kedua jenis organisasi tersebut memerlukan analisis biaya dan pengendalian biaya guna menetapkan bahwa sumber daya yang langka tersebut telah digunakan secara efisien dan efektif. 5. Dalam beberapa hal, kedua jenis organisasi tersebut menghasilkan pru=oduk yang sama, seperti pemerintah maupun perusahaan komersial yang keduanya dapat mengelola sistem transportasi, sanitasi, listrik dan sebagainya. Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui secara umum bahwa persamaan kedua jenis organisasi tersebut yaitu berada dalam suatu sistem ekonomi dan memerlukan sumber daya untuk menjalankan segala aktivitasnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh masing-masing organisasi, serta memerlukan analisis dan pengendalian biaya guna menetapkan bahwa sumber daya yang langka tersebut telah digunakan secara efisien dan efektif. Walaupun keduanya memiliki beberapa kesamaan, namun ada beberapa hal pokok yang membedakan kedua jenis organisasi ini, yaitu dalam hal tujuan organisasi, sumber dana dan peraturan atau pengendalian barang dan jasa. Secara ringkas perbedaan antara organisasi komersial dan organisasi nirlaba dapat dipandang dari beberapa hal sebagai berikut:

7 13 Perbedaan Organisasi Komersial Organisasi Nirlaba Tujuan Organisasi Menentukan laba bersih dan untuk mendapatkan laba per lembar saham yang setinggitingginya Sumber Dana Perseorangan atau Peraturan dan Pengendalian Barang dan Jasa sekelompok orang yang membentuk sejumlah modal yang disetor untuk memperoleh pendapatan Barang dan jasa yang ditawarkan kepada konsumen umum, akan ditarik dari pasaran apabila barang dan jasa tersebut tidak menguntungkan lagi Menghimpun dana dan menggunakannya untuk masyarakat secara keseluruhan Berbagai sumber dan digunakan untuk berbagai macam tujuan tanpa adanya penekanan pada penentuan laba Menyediakan barang dan jasa yang tidak ada harga pasarnya dan ini dapat digunakan sebagai pengukur kepuasan konsumen karena barang dan jasa tersebut bersifat unik Sumber: Sabeni dan Ghozali, (2001:6), Pokok-pokok Akuntansi Pemerintahan, Edisi Keempat, Yogyakarta, BPFE Karakteristik Organisasi Nirlaba Pemerintah dan organisasi-organisasi nirlaba mempunyai perbedaan dengan organisasi-organisasi lain yang bertujuan untuk mencari laba sehingga organisasi nirlaba memiliki karakteristik yang berbeda dengan organisasi komersial. Menurut Sabeni dan Ghozali (2001:5) menyatakan beberapa karakteristik organisasi nirlaba, yaitu: 1. Organisasi non profit tidak mempunyai motif mencari laba atau dengan kata lain motif mendapatkan keuntungan bukanlah tujuan bagi organisasi jenis ini. 2. Organisasi non profit ini dimiliki secara kolektif, artinya adalah hak pemilikan tidak ditunjukkan oleh saham yang dapat dimiliki secara perorangan yang dapat diperjual-belikan.

8 14 3. Pihak-pihak yang memberikan sumber keuangan kepada organisasi non profit ini, tidak harus menerima imbalan langsung, baik berupa barang, uang atau jasa. Menurut Jan Hoesada (2005:3) beberapa karakteristik organisasi nirlaba adalah sebagai berikut: 1. Para pengurus organisasi nirlaba secara ideal mempunyai tujuan tulus mendukung organisasi untuk mencapai tujuan, namun pada kenyataannya tidak selalu demikian. Maka akuntansi dan laporan keuangan bertugas meminta pertanggungjawaban pengurus. 2. Para karyawan organisasi nirlaba sebagian besar atau pada umumnya ingin diperlakukan setara karyawan profesional organisasi komersial, memperoleh karir, jabatan dan masa depan. Maka akuntansi nirlaba bertugas menginformasikan kesinambungan hidup organisasi nirlaba. 3. Yayasan tidak mempunyai anggota. Namun pada organisasi nirlaba lain bukan yayasan, para anggota secara serius mungkin ikut serta dalam suatu organisasi nirlaba untuk mencapai suatu idaman tertentu organisasi nirlaba sejalan dengan aspirasinya. 4. Para pelanggan atau pihak yang menjadi sasaran diuntungkan oleh organisasi, berharap manfaat yang dijanjikan organisasi perlu mendapat informasi sasaran yang berhasil diraih oleh organisasi. 5. Bagi pemerintah, organisasi nirlaba harus mematuhi ketentuan undangundang nirlaba, diharapkan memberi sumbangan positif bagi kehidupan sosial dan ekonomi nasional dan memberi citra baik bagi bangsa. Laporan keuangan berfungsi sebagai umpan balik kepada pemerintah. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik organisasi nirlaba yang utama adalah bahwa motif mencari laba bukan merupakan tujuan utama, kepemilikan organisasi ini dimiliki secara umum dan para anggota tidak mendapat balasan secara langsung atas dana yang diserahkan serta adanya suatu keyakinan bahwa apa yang dilakukan anggota untuk organisasinya akan mendapat balasan dari Tuhan.

9 Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002: no 45) secara rinci menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah untuk menyajikan informasi mengenai: a. Jumlah dan sifat aktiva, kewajiban dan aktiva bersih suatu organisasi b. Pengaruh transaksi, peristiwa dan situasi lainnya yang mengubah nilai dan sifat aktiva bersih c. Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam satu periode dan hubungan antara keduanya d. Cara suatu organisasi mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh pinjaman dan melunasi pinjaman dan faktor lainnya yang berpengaruh pada likuiditasnya e. Usaha jasa suatu organisasi Para pengguna laporan keuangan organisasi nirlaba memiliki kepentingan bersama yang tidak jauh berbeda dengan organisasi bisnis. Pada organisasi komersial pemakai laporan keuangan menaruh perhatian terhadap kelangsungan hidup organisasi dalam menghasilkan laba demi keuntunga pemilik, atau kelangsungan hidup perusahaan dalam menggaji karyawannya atau hal lainnya tergantung kepentingan para pemakai laporan keuangan. Para pemakai laporan keuangan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pemberi Sumber Daya Keuangan Pemberi sumber daya keuangan adalah orang yang secara langsung menerima balas jasa atau penggantian atas sumber daya uang yang diserahkannya. 2. Pemberi Suara Pemberi suara adalah orang yang memakai dan memperoleh manfaat pelayanan yang diberikan organisasi. 3. Badan Pengatur dan Pengawas Badan pengatur dan pengawas adalah badan yang bertanggung jawab menyusun kebijakan dan melakukan pengawasan serta penilaian terhadap manajemen organisasi. 4. Manajemen Manajemen organisasi nirlaba mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan seluruh kebijaksanaan pemerintah dan mengelola operasi

10 16 sehari-hari organisasi. Manajemen merupakan pemakai intern laporan keuangan yang sekaligua sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam penyusunan laporan keuangan yang bersangkutan Jenis-jenis Organisasi Nirlaba Menurut Sabeni dan Ghozali (2001:6) jenis-jenis organisasi nirlaba terbagi menjadi: a. Pemerintahan (Governmental) : Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. b. Lembaga Pendidikan (Educational) : Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Tingkat Pertama, Sekolah Menengah Tingkat Atas dan Perguruan Tinggi. c. Kesehatan dan Kesejahteraan (Hospital and Welfare) : Rumah Sakit, Puskesmas, Poliklinik, Palang Merah Indonesia dan Panti Asuhan Yatim Piatu. d. Keagamaan (Religious) : Mesjid, Pondok Pesantren, Gereja dan Kuil. e. Lembaga Amal (Charitable) : Yayasan Jantung Sehat, Yayasan Ginjal dan Yayasan Amal lainnya. f. Lembaga Dana (Foundation) : yaitu lembaga yang dikelola untuk memberikan dana bagi lembaga pendidikan, lembaga keagamaan dan lembaga amal. Pengelompokkan organisasi nirlaba ini adalah pengelompokan secara umum. Dalam praktiknya, sering terjadi tumpang tindih. Misalnya gereja akan berhubungan dengan lembaga amal, pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah sering terlibat dalam kegiatan seperti membangun Rumah Sakit atau dalam bidang pendidikan dan lembaga-lembaga lain yang dibutuhkan oleh masyarakat. 2.5 Gereja Pengertian Gereja Kata gereja dalam bahasa Indonesia memiliki arti: 1. Gereja adalah rumah ibadah umat Kristen, dimana umat bisa berdoa dan bersembahyang. 2. Umat atau lebih tepat perhimpunan orang Kristen yang mengatur dirinya sendiri.

11 17 Maka dapat disimpulkan bahwa gereja merupakan organisasi umat Kristen yang sama halnya dengan organisasi yang mengatur dirinya sendiri. Suatu organisasi memerlukan adanya manajemen yang baik untuk dapat mencapai tujuannya, begitu juga dengan gereja yang memerlukan pengelolaan keuangan yang memadai agar dapat membuat keputusan yang berkenaan dengan kegiatannya secara efektif Pengelolaan Keuangan Gereja Pengelolaan keuangan gereja yang baik dapat mendukung pelaksanaan rencana kerja gereja dengan cara menyediakan informasi mengenai ketersediaan dana di gereja. Menurut Alberto Daniel dalam makalah Seminar Akuntansi Keuangan Gereja : Pengelolaan Keuangan Gereja (1993), tanggung jawab gereja berkenaan dengan pengelolaan keuangan gereja yang baik adalah penyusunan anggaran, perkiraan sumber dana, pengalokasian dana dan pertanggungjawaban pemakaian dana Penyusunan Anggaran Anggaran sangat berperan dalam pengelolaan keuangan gereja karena semua penerimaan dan pengeluaran keuangan gereja selalu mengacu pada anggaran yang dibuat. Sebagai bahan acuan bagi pelaksanaan kegiatan gereja, maka penyusunan anggaran diusahakan sesuai dengan kebutuhan gereja dan memberikan suatu peluang untuk terus berkembang dalam arti anggaran tiap tahun diusahakan mengalami kenaikan, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Secara lebih terperinci, proses penyusunan anggaran antara lain: 1. Pengumpulan data dan informasi yang diperlukan untuk menyusun anggaran. 2. Pengolahan dan penganalisisan data dan informasi tersebut untuk mengadakan taksiran-taksiran dalam rangka menyusun anggaran. 3. Menyusun anggaran serta menyajikannya secara teratur dan sistematis. 4. Pengkoordinasian pelaksanaan anggaran. 5. Pengumpulan data dan informasi untuk keperluan pengawasan kerja, yaitu untuk mengadakan penilaian terhadap pelaksanaan anggaran.

12 18 6. Pengolahan dan penganalisisan data tersebut untuk mengadakan interpretasi dan memperoleh kesimpulan-kesimpulan dalam rangka mengadakan penilaian terhadap kerja yang telah dilaksanakan serta menyusun kebijaksanaan-kebijaksanaan sebagai tindak lanjut dari kesimpulankesimpulan tersebut. Di dalam menyusun suatu anggaran perlu diperhatikan beberapa syarat, yaitu: 1. Realistis, artinya tak terlalu optimis dan tidak pula terlalu pesimis. 2. Luwes, artinya tidak terlalu kaku, mempunyai peluang untuk disesuaikan dengan keadaan yang mungkin berubah. 3. Kontinyu, artinya membutuhkan perhatian secara terus-menerus dan bukan merupakan suatu usaha yang insidentil. Pada dasarnya yang berwenang dan bertanggung jawab dalam penyusunan anggaran adalah pempinan tertinggi organisasi. Tetapi dalam gereja yang berwenang dan bertanggung jawab dalam penyusunan anggaran adalah panitia yang sudah dibentuk untuk menyusun anggaran. Menurut Sofyan Syafri (2001:83) ditinjau dari siapa yang menyusun anggaran, maka penyusunan anggaran dapat dilakukan dengan cara: 1. Otoriter atau top down Pada metode ini, penyusunan dan penetapan anggaran dilakukan oleh pimpinan tertinggi organisasi, dengan sedikit bahkan tanpa keterlibatan bawahan dalam penyusunannya. 2. Demokrasi atau bottom up Pada metode ini, penyusunan anggaran disiapkan oleh pihak yang melaksanakan anggaran tersebut, kemudian anggaran akan diberikan kepada pihak yang lebih tinggi untuk mendapat persetujuan dan pengesahan. 3. Campuran atau top down dan bottom up Pada metode ini, penyusunan anggaran dimulai dari pimpinan tertinggi organisasi dan kemudian untuk selanjutnya dilengkapi dan dilanjutkan oleh pihak yang melaksanakan anggaran. Kebanyakan gereja menggunakan metode campuran atau top down dan bottom up, dengan pertimbangan anggaran yang tersusun nanti merupakan hasil

13 19 kesepakatan bersama, sesuai dengan kondisi, fasilitas serta kemampuan masingmasing bagian secara terpadu Perkiraan Sumber Dana Sumber dana yang tersedia bagi organisasi nirlaba adalah terbatas. Dana tersebut hanya dapat digunakan untuk tujuan tertentu atau jenis kegiatan tertentu. Dengan adanya keterbatasan tersebut, masalah yang dihadapi organisasi nirlaba adalah bagaimana menggunakan dana tersebut agar sesuai dengan tujuan yang dikehendaki oleh pemberi dana dan melaporkan hasilnya sebagai pertanggungjawaban kepada pemberi dana. Sumber-sumber dana dalam gereja menurut Ruth Selan (1999:43-44) adalah sebagai berikut: 1. Persembahan anggota jemaat a. Persepuluhan b. Persembahan sukarela 2. Bantuan dari luar gereja a. Dari pemerintah b. Dari antar Negara c. Dari para dermawan Sumber keuangan gereja adalah jemaat itu sendiri. Oleh karena itu, anggota jemaat bertanggung jawab untuk kehidupan gerejanya Pengalokasian Dana Pengelolaan keuangan sangat terkait erat dengan pengalokasian dana. Pada organisasi nirlaba, pengalokasian dana didasarkan atas tujuan sosial dan politik serta batasan-batasan lain yang ada dan bukan atas dasar tingkat laba yang akan dicapai Pertanggungjawaban Pemakaian Dana Pengelolaan keuangan terutama dilakukan untuk mencatat semua penerimaan dan pengeluaran terhadap semua dana yang ada. Pengelolaan yang dilakukan bertujuan untuk dapat menghasilkan suatu pertanggungjawaban secara keseluruhan.

14 20 Pertanggungjawaban pemakaian dana dapat berupa laporan keuangan. Menurut Jan Hoesada (2005:3) laporan keuangan tersebut meliputi: 1. Laporan Posisi Keuangan 2. Laporan Aktivitas 3. Laporan Arus Kas 4. Catatan atas Laporan Keuangan Laporan keuangan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Laporan Posisi Keuangan Tujuan laporan posisi keuangan adalah untuk menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban dan aktiva bersih dan informasi mengenai hubungan diantara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu. Informasi dalam laporan posisi keuangan yang digunakan bersama pengungkapan dan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para penyumbang, anggota organisasi, kreditur dan pihak-pihak lain untuk menilai kemampuan organisasi untuk memberikan jasa secara berkelanjutan dan likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi kewajibannya dan kebutuhan pendanaan eksternal. Informasi tersebut umumnya disajikan dengan pengumpulan aktiva dan kewajiban yang memiliki karakteristik serupa dalam suatu kelompok yang relatif homogen. Sebagai contoh, orang biasanya melaporkan masing-masing unsur aktiva dalam kelompok yang homogen, seperti: a. Kas dan setara kas b. Piutang pasien, pelajar, anggota dan penerima jasa lain c. Persediaan d. Sewa, asuransi dan jasa lainnya yang dibayar dimuka e. Surat berharga dan investasi jangka panjang f. Tanah, gedung, peralatan serta aktiva tetap lainnya yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa 2. Laporan Aktivitas Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai: a. Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aktiva bersih b. Hubungan antar transaksi dan peristiwa lain

15 21 c. Bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa, informasi dalam laporan aktivitas yang digunakan bersama dengan pengungkapan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para penyumbang, anggota organisasi, kreditur dan pihak lainnya untuk: 1) Mengevaluasi kinerja dalam suatu periode 2) Menilai upaya, kemampuan dan kesinambungan organisasi dan memberikan jasa 3) Menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer 3. Laporan Arus Kas Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode. a. Aktivitas Pendanaan 1) Penerimaan kas dari penyumbang yang penggunaannya dibatasi untuk jangka panjang 2) Penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan investasi yang penggunaannya dibatasi untuk pemerolehan, pembangunan dan pemeliharaan aktiva tetap atau peningkatan dana abadi (endowment) b. Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non kas: sumbangan berupa bangunan atau aktiva investasi. 4. Catatan atas Laporan Keuangan Tujuan utama catatan atas laporan keuangan: a. Menyediakan informasi yang relevan mengenai cara suatu organisasi memperoleh sumber dana yang diterima oleh suatu organisasi b. Mengungkapkan informasi mengenai metode penyusutan aktiva dan juga jasa yang dihasilkan oleh suatu organisasi 2.6 Akuntansi Dana bagi Gereja Setelah menguraikan pengertian masing-masing, dapat disimpulkan bahwa antara akuntansi dana dan pengelolaan keuangan organisasi nirlaba mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan.

16 22 Gereja dapat dipandang sebagai salah satu segmen organisasi nirlaba yang sistem akuntansinya mengutamakan pada arus kas masuk dan arus kas keluar. Gereja beroperasi sebagai organisasi yang tidak mencari laba. Aktivitas gereja dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya secara ketat dikendalikan dengan penganggaran yang dibuat gereja. Pembelanjaan yang dianggarkan biasanya disusun oleh gembala sidang atau pendeta. Akan tetapi kadang disusun oleh pegawai yang bekerja untuk dapat mencapai jasa layanan yang dilakukan gereja melalui program-program yang dibuat. Akuntansi yang digunakan oleh organisasi nirlaba dalam pengelolaan keuangan adalah akuntansi dana, karena akuntansi ini berhubungan dengan pembentukan dana-dana. Penerapan akuntansi dana ini akan menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan oleh organisasi nirlaba. Sehingga laporan keuangan yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan juga mempunyai ketelitian yang tinggi serta sistem yang efektif. Diterbitkannya laporan keuangan tersebut dapat memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban dan sumber daya bersih serta pengaruh transaksi atau kejadian yang berkaitan dengan sumber daya tersebut juga jasa atau produk yang dihasilkan serta bagaimana pengelolaannya untuk menilai kinerja serta bagaimana organisasi memperoleh sumber daya yang likuid, peminjaman dan pembayarannya dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi likuiditasnya. Dengan demikian diharapkan bahwa pemakai laporan keuangan organisasi nirlaba dapat membuat keputusan yang rasional mengenai pengalokasian sumber daya dan memperkirakan jasa dan kemampuan organisasi dalam menyediakan jasa serta pengelola memberi pertanggungjawaban dengan memperhatikan aspek-aspek kenerja lainnya. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan diterapkannya akuntansi dana yang memadai dapat menunjang pengelolaan keuangan organisasi nirlaba secara efektif.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Pengertian akuntansi menurut Accounting Principle Board (APB) Statement No.4 yang dikutip oleh Ahmed Riahi - Belkaoi (2000:38) menyebutkan bahwa: Akuntansi adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Gereja merupakan salah satu jenis organisasi nirlaba yang dapat dipandang seperti halnya entitas ekonomi yang mengatur dirinya sendiri berdasarkan prinsip-prinsip

Lebih terperinci

Setelah membaca bab ini, diharapkan pembaca mampu untuk: 1. Menjelaskan pengertian dana umum dan ekuitas dana. 2. Menjelaskan fungsi ekuitas dana

Setelah membaca bab ini, diharapkan pembaca mampu untuk: 1. Menjelaskan pengertian dana umum dan ekuitas dana. 2. Menjelaskan fungsi ekuitas dana Setelah membaca bab ini, diharapkan pembaca mampu untuk: 1. Menjelaskan pengertian dana umum dan ekuitas dana. 2. Menjelaskan fungsi ekuitas dana dalam akuntansi pemerintahan. 3. Menjelaskan pengertian

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

Pelaporan Keuangan Organisasi Nir Laba (Pelaporan Keuangan Perguruan Tinggi) Oleh: Yanto,M.Acc.,Ak.

Pelaporan Keuangan Organisasi Nir Laba (Pelaporan Keuangan Perguruan Tinggi) Oleh: Yanto,M.Acc.,Ak. Pelaporan Keuangan Organisasi Nir Laba (Pelaporan Keuangan Perguruan Tinggi) Oleh: Yanto,M.Acc.,Ak. Karakteristik Nirlaba Sumber daya berasal dari : sumbangan para anggota dan para penyumbang lain yang

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN. (Aplikasi Bidang Kesehatan & Rumah Sakit)

LAPORAN KEUANGAN. (Aplikasi Bidang Kesehatan & Rumah Sakit) LAPORAN KEUANGAN (Aplikasi Bidang Kesehatan & Rumah Sakit) oleh: Ade Heryana, SST, MKM Prodi Kesehatan Masyarakat, FIKES Univ. Esa Unggul e-mail: heryana@esaunggul.ac.id atau ade.heryana24@gmail.com Sebagaimana

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Munawir (2010; 96) menjelaskan bahwa salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi. Transaksi- transaksi tersebut dapat mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini kita telah dapat merasakan hasil dari pembangunan yang telah dan sedang dilaksanakan oleh pemerintah bersama rakyat Indonesia. Pembangunan tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini akan menjelaskan tinjauan teori baik itu definisi, konsep atau hasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini akan menjelaskan tinjauan teori baik itu definisi, konsep atau hasil BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bab ini akan menjelaskan tinjauan teori baik itu definisi, konsep atau hasil penelitian ilmiah yang berkaitan dengan informasi akuntansi, informasi non akuntansi,

Lebih terperinci

Teknik Akuntansi Sektor Publik

Teknik Akuntansi Sektor Publik Teknik Akuntansi Sektor Publik Teknik ASP: Akuntansi Dana Akuntansi Anggaran Akuntansi Komitmen Akuntansi Dana Akuntansi Dana Dana sektor publik >< Dana perusahaan swasta Contoh: dana 1 M yang diterima

Lebih terperinci

Laporan Keuangan: Neraca

Laporan Keuangan: Neraca Laporan Keuangan: Neraca MATERI 1. Sifat dan kegunaan laporan keuangan 2. Jenis Laporan Keuangan 3. Isi dan Elemen Laporan Keuangan, Khusus untuk Neraca 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5. Keterbatasan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena

Lebih terperinci

BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI

BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI A. Penggolongan Akun / Perkiraan Pengertian Akun / rekening (account) adalah tempat untuk mencatat perubahan setiap laporan yang setiap saat dapat menunjukkan saldo pos tersebut.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Salah satu fungsi akuntansi adalah mencatat transaksi-transaksi yang terjadi serta pengaruhnya terhadap aktiva, utang modal,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran (John M. Echols dan Hasan

BAB I PENDAHULUAN. evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran (John M. Echols dan Hasan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut pengertian bahasa kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran (John M. Echols dan Hasan Shadily: 1983).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian dewasa ini cenderung terjadi stagnasi akibat dari inflasi yang berlangsung lama yang dapat melumpuhkan perekonomian. Kondisi ini disebabkan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Penganggaran perusahaan (Business Budgeting) merupakan suatu proses perencanaan dan pengendalian kegiatan operasional perusahaan yang dinyatakan dalam suatu kegiatan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntansi Keuangan Eksistensi suatu perusahaan sangat tergantung pada transaksitransaksi yang dilakukannya. Perusahaan yang dapat melakukan transaksi dengan baik berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Munawir (2010:2) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Munawir (2010:2) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu : 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan dalam laporan keuangan terutama disediakan dalam neraca. Posisi keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Latar Belakang ISO 9000 ISO merupakan suatu rangkaian dari lima standar mutu internasional yang dikembangkan oleh The International Organization for Standarization (ISO) di Geneva,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi bahwa, Undang Undang No.17 tahun 2012 tentang Perkoperasian menyatakan Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Yuniarsih dan Suwatno (2008:98) adalah: Analisis adalah penguraian suatu pokok atas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang bertujuan untuk menyediakan informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Perusahaan Suatu perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama dari suatu perusahaan bersifat profit oriented, yaitu mencapai laba

Lebih terperinci

Materi: 5 AKUN & MANFAATNYA

Materi: 5 AKUN & MANFAATNYA Materi: 5 AKUN & MANFAATNYA TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan mengapa akun digunakan untuk mencatat dan meringkas pengaruh dari transaksi pada laporan keuangan. 2. Menyebutkan karakteristik dari sebuah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Dan Akuntansi Sistem merupakan sekelompok unsur yang erat hubungannya antara satu dengan yang lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Laporan Keuangan 2.1.1. Pengertian dan Fungsi Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan Keuangan Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan tidak dibuat secara serampangan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Fungsi Akuntansi Keuangan 2.1.1 Pengertian Akuntansi Keuangan Data akuntansi merupakan salah satu sumber pokok analisis keuangan, oleh karena itu pemahaman terhadap

Lebih terperinci

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Sektor Publik 163 AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Hendra F. Santoso Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Krida Wacana Abstract Public Sector Accounting is defined as accounting mechanism of private sectors practice

Lebih terperinci

PSAK 45. Dwi Martani Ketua Departemen Akuntansi FEUI Anggota Tim Implementasi IFRS

PSAK 45. Dwi Martani Ketua Departemen Akuntansi FEUI Anggota Tim Implementasi IFRS PSAK 45 Organisasi Nir Laba Dwi Martani Ketua Departemen Akuntansi FEUI Anggota Tim Implementasi IFRS 1 Agenda 1. 2. 3. Perubahan PSAK 45 Tujuan dan Ruang Lingkup Pelaporan dan Penyajian 4. Contoh dan

Lebih terperinci

Nama : Ulfa Nur Rahmadani Nim : A Rangkuman Materi Kuliah Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Universitas

Nama : Ulfa Nur Rahmadani Nim : A Rangkuman Materi Kuliah Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Universitas Nama : Ulfa Nur Rahmadani Nim : A31113010 Rangkuman Materi Kuliah Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Universitas Tujuan Utama Universitas Tujuan utama sekolah tinggi dan universitas adalah memberikan jasa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan Manajemen keuangan merupakan salah satu fungsi manajemen yang sangat penting dalam menjalankan kelangsungan hidup perusahaan, berikut beberapa pendapat mengenai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pendapatan Menurut Keiso, Weygandt, Warfield (2008 :516), Pendapatan ialah arus masuk aktiva dan penyelesaian kewajiban akibat penyerahan atau produksi barang, pemberian

Lebih terperinci

KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENT)

KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENT) KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENT) Pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dijelaskan bahwa informasi yang disajikan dalam laporan keuangan suatu perusahaan bersifat umum. Hal ini berarti bahwa

Lebih terperinci

Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan. keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik.

Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan. keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. 2.1 Akuntansi Pemerintahan Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. Akuntansi dan lap oran keuangan mengandung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses kegiatan pencatatan akuntansi yang memberikan informasi mengenai perkembangan suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis-jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Secara umum dapat dikatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah kebutuhan masyarakat, diantara kebutuhan masyarakat tersebut, kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah kebutuhan masyarakat, diantara kebutuhan masyarakat tersebut, kebutuhan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada dasarnya perkembangan jumlah penduduk mengakibatkan bertambahnya jumlah kebutuhan masyarakat, diantara kebutuhan masyarakat tersebut, kebutuhan yang paling pokok

Lebih terperinci

BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN A. PENGERTIAN AKUNTANSI Menurut Horngern (2000), akuntansi didefinisikan sebagai proses pencatatan, pengukuran dan penyampaian-penyampaian informasi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, manajemen perusahaan memerlukan suatu tindakan yang hati-hati dan cermat, sehingga dalam setiap tindakan dan pengambilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah menjadi negara yang mengarah ke basis industri.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah menjadi negara yang mengarah ke basis industri. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia saat ini telah menjadi negara yang mengarah ke basis industri. Sumbangan sektor industri pengolahan (migas dan non-migas) memberikan kontribusi

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS. karena itu bila perusahaan menggunakan ilmu akuntansi yang baik, maka dapat

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS. karena itu bila perusahaan menggunakan ilmu akuntansi yang baik, maka dapat BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1. Pengertian Akuntansi Ilmu akuntansi memegang peranan penting dalam dunia usaha, karena merupakan sebagai alat dalam menjalankan operasi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi. Transaksi-transaksi tersebut dapat mengakibatkan perubahan terhadap aktiva, hutang,

Lebih terperinci

BAB II LAPORAN ARUS KAS

BAB II LAPORAN ARUS KAS 12 BAB II LAPORAN ARUS KAS 2.1. Laporan Arus Kas 2.1.1. Pengertian Laporan Arus Kas Ikatan Akuntansi Indonesia (2009:PSAK No.2) menyatakan bahwa: Laporan arus kas adalah laporan yang memberi informasi

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN Dari segi fungsinya akuntansi merupakan: Suatu aktivitas penyediaan jasa Akuntansi memberikan informasi keuangan kepada pihak yang berkepentingan (Stakeholders),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini kondisi perekonomian di Indonesia belum sepenuhnya pulih.

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini kondisi perekonomian di Indonesia belum sepenuhnya pulih. 1 BAB I PENDAHULUAN.1 Latar Belakang Penelitian Sampai saat ini kondisi perekonomian di Indonesia belum sepenuhnya pulih. Pemerintah telah bertekad untuk melakukan langkah dan kebijaksanaan strategis,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis Beberapa pandangan teoretis mengenai akuntansi, pendapatan, biaya, laporan keuangan, dan akuntansi kontrak konstruksi dapat menjadikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian Bab 1 Pasal 1 ayat 1, koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. fakta-fakta atau angka-angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai.

BAB II LANDASAN TEORI. fakta-fakta atau angka-angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Informasi Menurut McLeod (McLeod, 1998,) informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti. Sedangkan arti dari data sendiri adalah fakta-fakta atau angka-angka

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN & KAS

LAPORAN KEUANGAN & KAS PERTEMUAN PERTAMA LAPORAN KEUANGAN & KAS Definisi akuntansi yang dikeluarkan oleh American Institute of Certified Publik Accountants (AICPA) : Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah menyediakan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB II KERANGKA TEORITIS BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori tentang Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan tujuan (hasil akhir) dari suatu proses dan prosedur akuntansi, sebagai ringkasan informasi

Lebih terperinci

Para pengguna laporan keuangan organisasi nirlaba memiliki kepentingan bersama yang tidak berbeda dengan organisasi bisnis, yaitu untuk menilai:

Para pengguna laporan keuangan organisasi nirlaba memiliki kepentingan bersama yang tidak berbeda dengan organisasi bisnis, yaitu untuk menilai: 0 PENDAHULUAN Karakteristik organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi bisnis. Perbedaan utama yang mendasar terletak pada cara organisasi memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai

Lebih terperinci

PROSES. identifikasi pengukuran. identifikasi. pengukuran pencatatan. pencatatan komunikasi. komunikasi USERS. Keputusan ekonomi.

PROSES. identifikasi pengukuran. identifikasi. pengukuran pencatatan. pencatatan komunikasi. komunikasi USERS. Keputusan ekonomi. Accounting Accounting is is a a process process of of identifying, identifying, measuring, measuring, recording recording and and communicating communicating economic economic information information to

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasi sehari-harinya, misalnya untuk membayar gaji pegawai, di mana uang atau dana yang telah

Lebih terperinci

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN MEMBACA LAPORAN KEUANGAN Denny S. Halim Jakarta, 31 Juli 2008 1 Outline Pengertian Akuntansi Proses Akuntansi Laporan Keuangan Neraca Laporan Rugi Laba Laporan Arus Kas Pentingnya Laporan Keuangan Keterbatasan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS

BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS 1. Sifat Laporan Sumber Dan Penggunan Kas Sifat laporan perubahan modal kerja adalah memberikan ringkasan transaksi keuangan selama satu periode dengan menunjukan

Lebih terperinci

BAB ANALISA LAPORAN KEUANGAN. Menurut PSAK No.1, laporan keuangan bertujuan untuk : besar pemakai dalam pengambilan keputusan.

BAB ANALISA LAPORAN KEUANGAN. Menurut PSAK No.1, laporan keuangan bertujuan untuk : besar pemakai dalam pengambilan keputusan. BAB ANALISA LAPORAN KEUANGAN A. Tujuan Laporan Keuangan Menurut PSAK No.1, laporan keuangan bertujuan untuk : 1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan

Lebih terperinci

TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK Sistem akuntansi yg dirancang & dijalankan secara baik menjamin dilakukannya prinsip stewardship & accountability dg baik pula. Teknik akuntansi sektor publik terdiri

Lebih terperinci

(OVERVIEW) LAPORAN KEUANGAN & SIKLUS AKUNTANSI

(OVERVIEW) LAPORAN KEUANGAN & SIKLUS AKUNTANSI PENGANTAR AKUNTANSI 1 (OVERVIEW) LAPORAN KEUANGAN & SIKLUS AKUNTANSI PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNISMUH MAKASSAR 2010 Faidhul Adziem Pengertian Akuntansi Secara umum Akuntansi adalah sistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis-jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Secara Umum dapat dikatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian - 1 - BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini, istilah globalisasi ekonomi telah menjadi topik hangat yang mencerminkan dunia usaha yang semakin kompetitif, tidak terkecuali di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Sesuai dengan Undang-Undang No.20 tahun 2008 pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH

BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH 31 BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH 3.1 Landasan Teori 3.1.1 Anggaran Kas 3.1.1.1 Pengertian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian pendapatan Pendapatan secara sederhana merupakan arus masuk aktiva ke dalam perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan

Lebih terperinci

BAB IX. AKUNTANSI PENGERTIAN

BAB IX. AKUNTANSI PENGERTIAN BAB IX. AKUNTANSI PENGERTIAN Akuntansi adalah pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi bisnis, serta penginterprestasian informasi yang telah disusun. Banyak perusahaan menggunakan catatan-catatan

Lebih terperinci

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI Pencatatan transaksi usaha yang terjadi dalam perusahaan dilakukan berdasarkan konsep persamaan akuntansi (accounting equation). Persamaan akuntansi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. operasi, dari aktivitas investasi, dan dari aktivitas pendanaan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. operasi, dari aktivitas investasi, dan dari aktivitas pendanaan. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Arus Kas (Cashflow) Karena perusahaan dapat menghasilkan uang dengan beberapa cara berbeda, laporan arus kas dipisahkan

Lebih terperinci

Tiga karakteristik identifikasi, pengukuran dan komunikasi informasi keuangan mengenai kesatuan ekonomi kepada pihak yang berkepentingan

Tiga karakteristik identifikasi, pengukuran dan komunikasi informasi keuangan mengenai kesatuan ekonomi kepada pihak yang berkepentingan BAB 1 Apa itu AKUNTANSI? Akuntansi adalah seni yg menurut kepercayaan luas pertama kali ditemukan oleh Fra Luca Bartolomeo de Pacioli, seorang ahli matematika Italia dan friar Franciscan di abad ke 16

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian laporan keuangan Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan (2004:2) menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan bagian

Lebih terperinci

Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung Putra Bandung

Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung Putra Bandung Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2016-01-08 Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) laporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada dasarnya laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan yang mengandung pertanggungjawaban

Lebih terperinci

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI Pencatatan transaksi usaha yang terjadi dalam perusahaan dilakukan berdasarkan konsep persamaan akuntansi (accounting equation). Persamaan akuntansi merupakan catatan tentang

Lebih terperinci

BAB 1 AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA

BAB 1 AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA 1.1.Jenis-Jenis Perusahaan BAB 1 AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA Perusahaan adalah sebuah organisasi yang beroperasi dengan tujuan menghasilkan keuntungan, dengan cara menjual produk (barang dan Jasa) kepada

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 23 BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Pelaksanaan Kerja Praktek bertujuan untuk memberikan pengenalan kepada penulis mengenai kinerja dan aktivitas-aktivitas yang terjadi

Lebih terperinci

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal A Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Laporan Keuangan Bagian akuntansi merupakan bagian yang sangat berjasa dalam menyajikan sebuah laporan keuangan sektor usaha. Laporan keuangan yang dimaksud terdiri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan. keputusan. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK (2007: 1-2):

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan. keputusan. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK (2007: 1-2): 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Laporan Keuangan 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan Informasi Laporan Keuangan dijadikan dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan suatu perusahaan, yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan dagang, jasa, maupun industri mempunyai dana dan membutuhkan modal kerja, karena itulah masalah modal kerja sangat erat kaitannya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi Warren (2013 : 9), mendefinisikan akuntansi diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, dimana dalam proses akuntansi tersebut semua transaksi yang terjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan dapat dikatakan layak apabila dapat dipahami, relevan, reliabilitas,

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan dapat dikatakan layak apabila dapat dipahami, relevan, reliabilitas, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan bagian dari pelaporan keuangan yang di dalamnya terdiri dari beberapa elemen yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan

Lebih terperinci

ANALISIS PSAK NO. 45 DALAM PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA Studi Kasus pada Rumah Sakit X

ANALISIS PSAK NO. 45 DALAM PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA Studi Kasus pada Rumah Sakit X JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 2007 : 30 36 ANALISIS PSAK NO. 45 DALAM PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA Studi Kasus pada Rumah Sakit X Oleh : Sutarti* dan Deni Prayitno *Dosen

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Inggris Victory English School. Penulis ditempatkan pada bagian keuangan,

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Inggris Victory English School. Penulis ditempatkan pada bagian keuangan, BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Penulis melaksanakan kuliah kerja praktek di lembaga pendidikan bahasa Inggris Victory English School. Penulis ditempatkan

Lebih terperinci

C H A P T E R 1. Taufiq Arifin.

C H A P T E R 1. Taufiq Arifin. Taufiq Arifin Pengertian Akuntansi Secara umum Akuntansi adalah sistem informasi yang memberikan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan Sebagai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. yang membutuhkannya. Disamping itu bank dikenal sebagai tempat untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. yang membutuhkannya. Disamping itu bank dikenal sebagai tempat untuk BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Bank Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan dan sebagai tempat untuk meminjam uang bagi masyarakat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan BAB II LANDASAN TEORI II.1. Penjualan II.1.1. Definisi Penjualan Penjualan secara umum memiliki pengertian kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Perencanaan merupakan perumusan awal segala sesuatu yang akan dicapai. Perencanaan melibatkan evaluasi mendalam dan cermat serangkaian tindakan terpilih dan penetapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana untuk melakukan ekspansi, memperbaiki struktur modal, meluncurkan produk baru atau untuk

Lebih terperinci

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN IKATAN AKUNTAN INDONESIA

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN IKATAN AKUNTAN INDONESIA PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK No. IKATAN AKUNTAN INDONESIA PELAPORAN ORGANISASI KEUANGAN NIRLABA DAFTAR ISI Paragraf SAMBUTAN KETUA UMUM IAI PENDAHULUAN... 0-0 Tujuan Ruang Lingkup... 0-0

Lebih terperinci

akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para

akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan Bagi pihak yang mempunyai kepentingan terhadap suatu perusahaan sangat perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut. Kondisi keuangan suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kinerja Kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Kinerja perusahaan adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan

Lebih terperinci

AKUNTANSI & LINGKUNGANNYA. Dasar Akuntansi 1

AKUNTANSI & LINGKUNGANNYA. Dasar Akuntansi 1 AKUNTANSI & LINGKUNGANNYA Dasar Akuntansi 1 1 Definisi Akuntansi; Dari sudut Pemakai: Suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BANK SOAL DASAR KOMPETENSI KEJURUAN (DKK) KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI

BANK SOAL DASAR KOMPETENSI KEJURUAN (DKK) KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH SMK MUHAMMADIYAH MAJALENGKA KOMPETENSI KEAHLIAN : 1. TEKNIK KENDARAAN RINGAN 2. TEKNIK KOMPUTER JARINGAN.3. AKUNTANSI Alamat : Jl. Pengeran Muhammad Km.05 Desa Palabuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Hasil akhir dari proses pencatatan akuntansi disebut dengan laporan keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang dilakukan

Lebih terperinci

Analisis rasio keuangan. perusahaan daerah aneka karya. Kabupaten Boyolali. tahun Yulaika Dyah Iswandari F BAB I PENDAHULUAN

Analisis rasio keuangan. perusahaan daerah aneka karya. Kabupaten Boyolali. tahun Yulaika Dyah Iswandari F BAB I PENDAHULUAN Analisis rasio keuangan perusahaan daerah aneka karya Kabupaten Boyolali tahun 1998 2000 Yulaika Dyah Iswandari F 3300040 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan alat yang penting

Lebih terperinci

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Pernyataan ini sudah direvisi dengan PSAK 1 (revisi 1998) - Penyajian Laporan Keuangan PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK PENDAHULUAN 01 Pernyataan

Lebih terperinci