ANALISA MANAJEMEN RISIKO UNTUK MEMINIMALKAN KERUGIAN PERUSAHAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISA MANAJEMEN RISIKO UNTUK MEMINIMALKAN KERUGIAN PERUSAHAAN"

Transkripsi

1 ANALISA MANAJEMEN RISIKO UNTUK MEMINIMALKAN KERUGIAN PERUSAHAAN Susan Rachmawati Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika (AMIK-BSI) Jl. Merdeka 168 Bogor ABSTRACT Risk is a contingency that cannot cause disadvantage, so it is needed a risk management to determine the risk that will be faced by the company, how does its risk toward the life of company business, which risk that must be faced, which one that must be moved to the insurance company, and the appropriate and efficient method to be faced. One of the ways to minimize the risk may be faced by the company through the insurance, but the weakness of it is all risks are not guaranteed by the insurance company, therefore it is still needed a back up fund to overcome high risk that faced by the company, and it can influence the work of company. Key words: minimal, rik, corporate I. PENDAHULUAN Setiap orang dan perusahaan ingin mengelakkan risiko karena selalu ingin hidup aman dan tentram. Namun semua tahap kehidupan kita mengandung risiko,kemanapun kita mengelak atau lari dari risiko, maka disitupun kita akan menemukan risiko yang lainnya karena risiko merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan. Agar risiko tidak menghalangi kegiatan perusahaan maka haruslah dimanajemeni dengan sebaik-baiknya karena walaupun perusahaan sudah mengasuransikan risikonya, namun tidak berarti perusahaan itu sudah terlindungi sepenuhnya. Perusahaan asuransi hanya menanggung sebagian dari risiko yang ada sedangkan sebagian risko yang besar dari perusahaan harus dihadapi sendiri dan tidak bisa dipindahkan kepada perusahaan asuransi, hal inilah yang menyebakan manajemen risiko menjadi sesuatu keharusan adanya dalam setiap perusahaan. Program dari manajemen risiko pertama-tama adalah bertugas mengidentifikasikan risiko-risiko yang dihadapi, sesudah itu mengukur atau menentukan besarnya risiko dan kemudian barulah dapat dicarikan jalan keluar untuk menghadapi atau menangani risiko itu. Ini berarti diperlukan orang yang dapat menyusun strategi untuk memperkecil ataupun mengendalikannya. Sehingga fungsi dari manajer risiko adalah memanajemen risiko yaitu dengan menentukan risiko apa saja yang dihadapi perusahaan, bagaimana dampak risiko itu terhadap kehidupan bisnis perusahaannya, risiko mana yang harus dihadapi sendiri, mana yang harus dipindahkan kepada perusahaan asuransi serta metode mana yang cocok dan efisien untuk menghadapinya. II LANDASAN TEORI 2.1 Risiko (Risk) Menurut Abbas Salim (2010:4) Risiko adalah ketidaktentuan atau uncertainty yang mungkin melahirkan kerugian (loss). Unsur ketidaktentuan dapat mengakibatkan kerugian dalam berusaha. Ketidaktentuan dapat dibagi atas : 1. Ketidaktentuan ekonomi (economic uncertainly), yaitu kejadian yang timbul sebagai akibat dari perubahan sikap konsumen, contohnya perubahan selera atau minat konsumen atau terjadinya perubahan pada harga, teknologi atau didapatnya penemuan baru, dan lain sebagainya.

2 2. Ketidaktentuan yang disebabkan oleh alam (uncertainly of nature) misalnya, kebakaran, badai, topan, banjir, dan lain sebagainya. 3. Ketidaktentuan yang disebabkan oleh perilaku manusia (human uncertainly), misalnya peperangan, pencurian, perampokan dan pembunuhan. Diantara ketiga ketidaktentuan tersebut yang dapat diminimalkan tingkat resiko yang ditimbulkan adalah yang disebabkan oleh alam dan manusia dengan cara diasuransikan sedangkan yang pertama tidak dapat diminimalkan dengan cara diasuransikan karena bersifat spekulatif (unsur ekonomi) dan sulit untuk diukur keparahannya (severity) Menurut Herman Darmawi (2010:19) risiko dapat diartikan sebagai : 1. Risk is the chance of loss (risiko adalah kans kerugian) Change of loss biasanya dipergunakan untuk menunjukkan suatu keadaan di mana terdapat suatu keterbukaan (exposure) terhadap kerugian atau suatu kemungkian kerugian. 2. Risk is the possibility of loss (risiko adalah kemungkinan kerugian) Possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada di antara nol dan satu. 3. Risk is uncertainty (risiko adalah ketidakpastian) Terdapat kesepakatan bahwa risiko berhubungan dengan ketidakpastian (uncertainly) yaitu adanya risiko karena adanya ketidakpastian. Menurut Ronny Kountur (2010:6) risiko adalah kemungkinan kejadian yang merugikan. Ada tiga unsur penting dari sesuatu yang dianggap sebagai risiko adalah : 1. Merupakan suatu kejadian 2. Kejadian tersebut masih merupakan kemungkinan, jadibsa terjadi bisa tidak terjadi 3. Jika sampai terjadi, akan menimbulkan kerugian Risiko dapat dikasifikasikan atas : 1. Speculative risks, yaitu risiko yang bersifat spekulatif yang bisa mendatangkan rugi atau untung dalam usahanya. 2. Pure risks, yaitu risiko yang selalu menyebabkan kerugian Menurut Husein Umar (1998:5) pengertian risiko adalah sebagai berikut : 1. Risiko adalah kesempatan tmbulnya kerugian 2. Risiko adalah probabilitas timbulnnya kerugian 3. Risiko adalah ketidakpastian 4. Risiko adalah penyimpangan aktual dari yang diharapkan 5. Risiko adalah probabilitas suatu hasil akan berbeda dari yang diharapkan Manajemen risiko adalah suatu system pengawasan risko dan perlindungan harta benda, hak milik dan keuntungan badan usaha atau perorangan atas kemungkinan timbulnya kerugian karena adanya suatu risiko. Risko perusahaan terbagi dua yaitu : 1. Risiko yang sulit dikendalikan manajemen perusahaan, seperti risiko kebakaran akibat arus listrik dan penipuan yang dilakukan oleh pihakpihak tertentu. Perusahaan bisa melindungi dirinya dengan cara membeli asuransi. 2. Risiko yang dapat dikendalikan oleh manajemen perusahaan. Risiko ini dapat terjadi misalnya pada saat membangun pabrik baru, meluncurkan produk baru atau membeli perusahaan lain, jika salah meprediksi perusahaan tersebut akan menderita kerugian. Manajemen risiko yang baik dapat membantu perusahaan menghindari semaksimal mungkin biaya-biaya yan terpaksa harus dikeluarkan, disamping dapat dipertahankannya ketenangan pegawai dalam bekerja. Menurut Tariqullah Khan dan Habib Ahmed (2008:6) risiko adalah perubahan atau perbedaan hasil yang tidak diharapkan. Risiko biasa diukur dengan standar deviasi dari hasil historis. Risiko dapat diklasifikasikan melalui berbagai cara, yaitu: 1. Risiko bisnis yang muncul secara alami dari aktivitas bisnis yang dijalankan. Risiko bisnis berhubungan denga faktor-faktor yang mempengaruhi pasaran produk. 2. Risiko finansial yang muncul dari kemungkinan kerugian dalam pasar keuangan yaitu akibat adanya perubahan pada variabel-variabel keuangan. Risiko ini biasanya berhubungan dengan leverage dan

3 risiko dimana kewajiban dan liabilitas tidak bisa dipertemukan dengan aset lancar. 3. Risiko sistematik yang berhubungan dengan keseluruhan pasar dalam perekonomian. 4. Risiko non sistematik yang berhubungan dengan asset atau perusahaan yang spesifik 2.2 Sumber risiko Hazard menimbulkan kondisi yang kondusif terhadap bencana yang menimbulkan kerugian dan kerugian adalah penyimpangan yang tidak diharapkan. Kemungkinan kejadian demikianlah yang kita namakan risiko, walaupun ada beberapa overlapping (tumpangtindih) diantara kategorikategori ini, namun sumber penyebab kerugian dan risiko dapat dikalsifikasikan sebagai : A. Risiko sosial Sumber utama risiko adalah masyarakat, artinya tindakan orangorang menciptakan kejadian yang menyebabkan penyimpangan yang merugikan dari pihak perusahaan. Misalnya dengan berkembangnya toko-toko swalayan maka tokowan menghadapi risiko besarnya pencurian (shopliffing) akan tetapi tidak semua pecurian itu berasal dari pihak luar melainkan juga penggelapan dan penyalahgunaan oleh pegawainya sendiri B. Risiko fisik Ada banyak sumber risiko fisik yang sebagiannya adalah fenomena alam dan yang lainnya disebabkan kesalahan manusia. Misalnya kebakaran adalah penyebab utama cidera, kematian dan kerusakan harta. Kebakaran besar dapat disebabkan oleh alam seperti petir atau oleh penyebab fisik seperti kabel yang cacat atau karena keteledoran manusia C. Risiko ekonomi Banyak risiko yang dihadapi perusahaan itu bersifat ekonomi, contohnya inflasi, fluktuasi lokal, ketidakstabilan perusahaan individu, dan sebagainya. 2.3 Jenis-jenis risiko yang ditangani manajer risiko Manajer risiko hanyalah menangani risiko murni bukanlah resiko spekulatif. Kerugian potensial yang bersifat ekonomi yang harus ditangani manajer risiko dapat dikategorikan atas : 1. Kerugian terhadap harta 2. Tanggung jawab terhadap pihak lain 3. Kerugian personil 2.4 Manajemen Risiko Manajemen risiko mempunyai arti yang lebih luas, yaitu semua risiko yang terjadi di dalam masyarakat (kerugian harta, jiwa, keuangan, usaha dan lainlain) ditinjau dari segi manajemen perusahaan. Manajemen risiko berhubungan erat dengan fungsi perusahaan (fungsi keuangan, fungsi akuntansi, fungsi pemasaran, fungsi produksi, personalia dan fungsi teknik dan pemeliharaan) oleh karena fungsi-fungsi tersebut mengandung banyak risiko dalam mengelola perusahaan, antara lain : A. Risiko hubungannya dengan fungsi keuangan / finansial Dalam pengelolaan keuangan perusahaan bisa terjadi penggelapan dan manipulasi dalam pembukuan. Selain daripada itu kerugian lain adalah korupsi secara besar-besaran dalam perusahaan dan kolusi B. Risiko hubungannya dengan pemasaran Kerugian yang mungkin terjadi adalah disebabkan kerugian yang ditimbulkan karena penjualan, tuntutan dari pihak pembeli (buyer) karena barang yang dikirim tidak sesuai dengan faktur pembelian C. Risiko hubungannya dengan produksi Dalam proses produksi bisa menciptakan risiko, yaitu produk gagal tidak sesuai dengan desain, mesin macet, pemogokan, buruhburuh pabrik hingga produksi terhenti. Akibatnya perusahaan menderita kerugian dalam berproduksi D. Risiko hubungannya dengan engineering dan pemeliharaan Dalam berproduksi kepala bagian produksi berusaha agar mesin-mesi berjalan dengan lancar. Bilamana mesin-mesin dalam pabrik terhenti disebabkan kurang baiknya pemeliharaan dan perawatan akan

4 menciptakan risiko kerugian dalam berproduksi E. Risiko hubungannya dengan fungsi akuntansi Bagian akuntansi melaksanakan kegiatan manajemen risiko. Yang kegiatan manajemen risiko yang penting peranannya, yaitu : a. Berusaha agar karyawan tidak melakukan penggelapan yaitu dengan melakukan pengawasan intern dan audit b. Bagian akuntansi melakukan penilaian piutang dan mengalokasikan piutang raguragu dan piutang yang dihapuskan. F. Risiko hubungannya dengan personalia Bagian personalia mempunyai tanggung jawab yang besar dalam mengelola sumber daya manusia. Sumber daya manusia dapat mempengaruhi proses produksi dalam perusahaan yaitu melalui pemogokan. Sekarang ini buruhburuh telah membentuk Serikat Pekerja Indonesia (SPI) yang mempunyai kekuatan hukum untuk menuntut hak-hak mereka (naik upah, bonus, dan lain-lain) 2.4 Tujuan yang hendak dicapai dalam manajemen risiko adalah : 1. Mengelola perusahaan untuk mencegah perusahaan dari kegagalan 2. Mengurangi pengeluaran/biaya 3. Menaikkan keuntungan perusahaan 4. Menekan biaya produksi 5. Survival 6. Kedamaian pikiran 7. Menstabilkan pendapatan perusahaan 8. Memperkecil atau meniadakan gangguan operasi perusahaan 9. Melanjutkan pertumbuhan perusahaan 10. Merumuskan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap karyawan dan masyarakat Tujuan manajemen risiko harus konsisten dengan tujuan perusahaan Menurut Mehr dan Hedgea dalam Herman Darmawi (2010:15) tujuan perusahaan adalah : 1. Profit atau layanan yang efisien 2. Good citizenship 3. Kepuasan pribadi Tujuan manajemen risiko yang dianggap konsisten dengan tujuan umum tersebut dibagi atas : 1. Obyektif yang akan dicapai sesudah terjadinya suatu kerugian (post-lost objectives), yaitu : A. Survival B. Kelanjutan operasi perusahaan C. Stabilitas laba D. Pertumbuhan E. Good citizenship dan tanggapan baik dari publik 2. Obyektif yang harus dicapai sebelum terjadinya sesuatu kerugian (Pre-lost objectives), yaitu : A. Ekonomi B. Pencegahan ketegangan syaraf dan kesusahan C. Good citizenship dan tanggapan baik dari publi III METODE PENELITIAN Metode penelitian sebagai sistematika penulisan untuk memudahkan penelitian dan menyelesaikan penulisan, secara umum penulis menggunakan : 1. Studi Literatur Studi literatur dilakukan dengan membaca buku literatur tentang asuransi dan manajemen risiko, mudah memahami manajemen risiko perusahaan dan manajemen risiko, selain itu penulis melakukan pencarian informasi yang dikumpulkan menjadi data, melalui internet mengenai cara megelola manajemen risiko, apa yang harus dilakukan oleh manajemen risiko 2. Menghimpun Simpulan Proses analisa telah didapat dan pasti, maka dilakukan pengambilan simpulan dengan cara melihat tujuan yang sudah disusun yaitu melirik bisnis di perdagangan berjangka dan komoditi, sebagai pelaku yang terlibat investor, broker dan perusahaan pialang berjangka.

5 IV PEMBAHASAN Untuk mengurangi kerugian yang diperoleh perusahaan maka perlu dibentuk manajer risiko yang fungsinya adalah memanajemen risiko yang dapat diperoleh perusahaan dengan cara : 1. Mengidentifikasikan risiko Pengidentifikasian risiko itu merupakan proses penganalisaan untuk menemukan secara sistematis dan secara berkesinambungan risiko (kerugian yang potensial) yang menantang perusahaan, untuk itu diperlukan : Langkah pertama : suatu checklist dari pada semua kerugian potensial yang mungkin bisa terjadi pada umumnya pada setiap perusahaan Salah satu alternatif sistem pengklasifikasian kerugian dalam suatu checklist adalah sebagai berikut : a. Kerugian hak milik (property losses) 1. Kerugian langsung yang dihubungkan dengan kebutuhan untuk mengganti atau reparasi atau kehilangan harta 2. Kerugian tidak langsung, seperti keharusan untuk menghancurkan sisa gedung yang rusak akibat kerugian langsung 3. Kerugian pendapatan (net income), seperti penghentian kegiatan sementara yang disebabkan oleh suatu kerugian di mana tidak boleh ditempatinya ruangan kerja b. Kewajiban mengganti kerugian orang lain (liability losses) Karena rusaknya hak milik orang lain atau terlukanya orang lain c. Kerugian personalia (personnel losses) 1. Kerugian bagi perusahaan,karena kematian, cacat, atau mengundurkan dirinya pegawai,langganan atau pemilik 2. Kerugian bagi keluarga pegawai, yang disebabkan oleh kematian, cacat atau pemberhentian. Langkah kedua : Untuk menggunakan checklist itu diperlukan suatu pendekatan yang sistematik untuk menentukan mana dari kerugian potensial yang tercantum dalam checklist itu yang dihadapi oleh perusahaan yang sedang dianalisis. Metode yang dianjurkan untuk dipergunakan adalah sebagai berikut : 1. Questionnaire analisis risiko (risk analysis questionnaire) Metode ini memastikan bahwa informasi yang diperlukan berkenaan dengan harta dan operasi perusahaan tidak ada yang terlupakan 2. Metode laporan keuangan (financial statement method) Dengan menganalisis neraca, laporan laba-rugi dan catatan lain yang mendukungnya, manajer risiko bisa mengidentifikasikan semua risiko yang berkenaan dengan harta, utang dan personalia perusahaan 3. Metode peta-aliran (flow chart) Suatu peta aliran menggambarkan seluruh operasi dari perusahaan yang bersangkutan, yang dimulai dari bahan mentah, listrik dan input yang lain-lain pada lokasi supplier dan berakhir dengan produk jadi dalam tangan langganan 4. Inspeksi langsung pada obyek Dengan mengamati langsung jalannya operasi, bekerjanya mesin, peralatan, lingkungan kerja, kebiasaan kerja pegawai dan seterusnya, manajer risiko dapat mempelajari lebih banyak dan meyakinkan tentang hazard yang mungkin tidak disadari oleh pekerta ataupun yang mungkin tidak pernah ditemukan dalam laporan tertentu.

6 5. Interaksi yang terencana dengan bagian-bagian perusahaan Interaksi itu meliputi : A. Untuk memperoleh pemahaman yang sempurna dari kegiatan suatu bagian mengidentifikasikan kerugian potensial yang ditimbulkan oleh kegiatan itu, maka manajer sering mengunjungi pegawai serta dapat mengadakan tanya jawab langsung dengan pegawai. B. Laporan lisan atau pun tertulis dari bagianbagian perusahaan itu, baik atas inisiatif mereka, maupun sebagai laporan rutin yang memberi informasi yang up to date mengenai perkembangan yang relevan. 6. Catatan statistik dari kerugian masa lalu Pendekatan ini dapat memberikan petunjuk tentang kerugian yang telah lalu dan kerugian mana di antaranya yang sering terjadi. 7. Analisis lingkungan Lingkungan yang relevan adalah : A. Langganan B. Pemasok C. Saingan D. Undang-undang dan ketentuan-ketentuan lainnya Dalam menganalisis masingmasing komponen pertimbangan yang penting adalah : A. Sifat hubungannya B. Keanekaannya C. Kestabilannya Sebelum menggunakan metodemetode tersebut perlu ditekankan tiga hal berikut : Pertama : masing-masing metode itu saling melengkapi. Oleh karena itu jangan percaya pada hasil satu metode saja Kedua : risiko yang dihadapi mungkin berubah-ubah dari waktu ke waktu. Oleh karena itu pengidentifikasian risiko merupakan suatu proses yang berkesinambungan Ketiga : gap yang mungkin terdapat dalam checklist sebaiknya dikoreksi Manajer risiko seharusnya menjalankan sendiri kedua langkah itu, kalau tidak ia harus percaya pada jasa agen asuransi, broker atau konsultan. Checklist dapat diterbitkan oleh perusahaan asuransi, badan penerbitan asuransi, asosiasi manajemen Amerika (AMA),ikatan manajemen risiko dan asuransi. 2. Pengukuran risiko Informasi yang diperlukan berkenaan dengan dua dimensi risiko yang perlu diukur, yaitu : 1. Frekuensi atau jumlah kerugian yang akan terjadi 2. Keparahan dari kerugian itu Dari masing-masing dimensi itu, yang ingin diketahui ialah : 1. Rata-rata nilainya dalam periode anggaran 2. Variasi nilai itu, dari satu periode anggaran ke periode anggaran sebelumnya dan berikutnya 3. Dampak keseluruhan dari kerugiankerugian itu jika seandainya kerugian itu ditanggung sendiri, harus dimasukkan dalam analisis, jika tidak hanya nilainya dalam rupiah saja 3. Pengendalian Risiko Ada beberapa macam cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi risiko yang mungkin terjadi dengan cara : 1. Pengendalian risiko / risk control A. Menghindari risiko a. Menolak memiliki, menerima atau melaksanakan kegiatan itu walaupun hanya untuk sementara b. Menyerahkan kembali risiko yang terlanjur diterima atau segera menghentikan kegiatan begitu kemudian diketahui mengandung risiko, jadi

7 menghindari risiko berarti juga menghilangkan risiko itu. Misalnya dalam mengendarai mobil dalam musim hujan kecepatan kendaraan dibatasi (±60km/jam) B. Pemisahan risiko Risiko yang mungkin terjadi kita pisahkan untuk memperkecil kerugian. Misalnya satu perusahaan taxi yang memiliki 200 taxi, untuk menghindari/mengurangi risiko kerugian, pooling taxi yang bersangkutan tidak ditempatkan dalam satu pol, dipencar-pencar mejadi empat pooling (pool A,B,C,D), bila 50 unit mobil rusak, pada pool A (terbakar) sedangkan pool yang lainnya aman. C. Mengendalikan risiko/kerugian Pengendalian kerugian dapa dilakukan dengan beberapa cara antara lain : a. Memperkecil chance (kans) untuk terjadinya kerugian, dengan cara pengawasan mutu (quality control). Contoh lain ialah dengan membangun pabrik tahan api untuk menghindari kebakaran b. Mengurangi keparahan atas kerugian bila kerugian sesungguhnya tidak dapat dihindarkan c. Dengan menjalankan pencegahan kerugian (preventive) d. Tindakan mengurangi kerugian D. Pemindahan risiko Pemindahan risiko dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu : a. Memindahkan kerugian/risiko yang mungkin terjadi kepada pihak lain (perusahaan asuransi). Misalkan mengasuransikan mobil, rumah, pabrik kepada perusahaan asuransi kerugian atau dengan cara reasuransi ( pertanggungan ulang) b. Risiko itu sendiri yang dipindahkan Pada kasus persewaan gedung, penyewa mungkin sanggup mengalihkan kepada pemilik berkenaan tanggung jawab kerusakan gedung karena kealpaan sipenghuni c. Suatu risk financing transfer menciptakan suatu lost exposure untuk transferee. Pembatalan oleh transferee dapat dipandang sebagai cara dalam risk control transfer. Dengan pemindahan risiko dilakukan secara juridis (perjanjian) serta jelas ojek yang aka dipertanggungkan tersebut. 2. Membiayai risiko/risk financing A. Pemindahan risiko yaitu dengan membeli asuransi/pertanggungan B. Menanggung sendiri risiko (retensi) yaitu dengan membentuk cadangan dalam perusahaan untuk mennghadapi kerugian yang bakal terjadi 3. Analisis kerugian A. Identifikasi kerugian Kerugian yang dapat dialami oleh perusahaan terdiri dari : a. Kerugian yang terjadi pada waktu mengangkut barang-barang di darat atau di laut. b. Ketidakjujuran pegawai c. Kegagalan dalam pemenuhan kontrak d. Pemogokan e. Kebakaran B. Analisis kerugian Cara yang dapat dilakukan untuk pencegahan kerugian yani : a. Mengurangi atau memperkecil kerugian (reducing of lost) b. Mengurangi biaya-biaya (cost) yang menyangkut dengan pertanggungan tersebut (reduction cost of insurance)

8 Untuk mengatasi kerugian yang dapat dialami perusahaan dapat dilakukan dengan cara : a. Kerugian yang terjadi pada waktu mengangkut barang-barang di darat atau di laut dapat diatasi dengan cara asuransi pengangkutan b. Ketidakjujuran pegawai (korupsi, penggelapan) dapat diatasi dengan cara evaluasi perperiode tertentu dan dilakukan audit secara berkala c. Kegagalan dalam pemenuhan kontrak dapat dilakukan dengan cara memindahkan kerugian tersebut kepada perusahaan asuransi d. Pemogokan dapat diatasi dengan cara membentuk serikat pekerja sehingga dapat diperoleh kesepakatan antara pekerja dengan manajemen untuk menghindari terjadinya ketidakpuasan antara pihak pekerja dan perusahaan sehingga pemogokan dapat dihindari. e. Kebakaran dapat diatasi dengan cara membuat gedung yang tahan terhadap api dan tidak mudah terbakar. unsur subjektif, misalnya dengan sengaja menabrakkan mobil kepohon, agar bisa mendapat ganti kerugian. C. Morale hazard yaitu pada dasarnya setiap orang tidak menginginkan terjadinya suatu kerugian akan tetapi karena merasa bahwa ia telah memperoleh jaminan baik atas diri maupun harta miliknya, maka seringkali menimbulkan kecerobohan atau kurang hatihati. Misalnya seseorang yang memiliki mobil dan ia telah mengasuransikannya karena merasa mobilnya telah diasuransikan maka seringkali sikapnya kurang hati-hati. D. Legal hazard, seringkali berdasarkan peraturan ataupun perundang-undangan yang bertujuan melindungi masyarakat justru diabaikan atau pun kurang diperhatikan sehingga dapa memperbesar terjadinya peril (kerugian) Misalnya adanya keharusan asuransi kecelakaan kerja untuk para karyawan perusahaan yang relatif besar karena sudah memunuhi hal tersebut maka kewajibankewajiban hukum lainnya seperti keselamatan kerja, jam kerja kontinyu sering diabaikan. 4. Analisis hazard Hazard adalah suatu keadaan yang menambah kemungkina terjadinya peril (kerugian). Hazard dapat kita bagi menjadi empat yaitu : A. Physical hazard yaitu hazard yang berbentuk fisik dari suatu objek yang dapat memperbesar kemungkinaan terjadinya suatu peril (kerugian) ataupun memperbesar terjadinya suatu kerugian misalnya kerusakan secara fisik karena terbakar, tabrakan, dan sebagainya. B. Moral hazard yaitu hazard yang menyangkut diri seseorang dan mengandung 5. Menentukan kelayakan ekonomis A. Analisis cost Biaya-biaya uang bersifat ekonomi karena menanggung risiko atau ketidakpastian dapat dibagi atas : a. Biaya-biaya dari kerugian yang tidak diharapkan Biaya dari kerugian yang tidak diharapkan terhadap suatu unit ekonomi dan dalam keadaan tertentu terhadap masyarakat, mudah diketahui, tetapi biaya yang paling penting sehubungan dengan ketidakpastian itu sendiri kurang mendapat perhatian.

9 Contohnya kebakaran menghancurkan suatu gedung, konsumen yang sakit karena memakan sesuatu produk perusahaan, hancurnya perusahaan karena terjadi peledakan dan lain sebagainya. b. Biaya-biaya dari ketidakpastian itu sendiri Pada umumnya orang tidak menyukai kerugian maupun ketidakpastian, karena hal ini akan menimbulkan perasaan tidak aman serta gelisah dan selanjutnya perasaan khawatir, bila perasaan ini cukup besar maka mereka akan mencurahkan perhatiannya kepada masalah itu. Contohnya orang yang meragukan kemampuan penghasilannya untuk membiayai kebutuhan hidupnya dimasa depan, mungkin mulai membuat program tabungan. Bahkan ada yang sebaliknya yaitu karena selalu berada dalam keadaan ketidakpastian, tidak tahu lagi apa yang mau diperbuatnya karena demikian gelisahnya sampai ada yang mengakhiri kegelisahannya dengan jalan bunuh diri. B. Benefit analisis Dalam membandingkan manfaat pengendalian kerugian dengan biayanya,maka timbul dua persoalan yaitu : a. Karena manfaat biasanya tidak pasti, maka benefit itu harus dikalikan dengan probabilitas manfaat itu akan terjadi. b. Baik manfaat (benefit) maupun biaya bisa disebarkan pada biaya untuk beberapa tahun Akibatnya orang akan membandingkan present value dari expected costs. V SIMPULAN 1. Diperlukan komunikasi dua arah antara manajer risiko dan manajermanajer lainnya dalam suatu perusahaan untuk menyalurkan informasi yang berkenaan dengan risiko sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai dengan efisien 2. Risiko dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya akibat buruk (kerugian) yang tidak diinginkan atau tidak terduga yang disebabkan karena : A. Jarak waktu dimulai perencanaan atas kegiatan sampai kegiatan itu berakhir, makin panjang jarak waktu makin besar ketidakpastiannya. B. Keterbatasan tersedianya informasi yang diperlukan C. Keterbatasan pengetahuan/keterampilan/tekh nik menngambil keputusan 3. Risiko tidak dapat dihindari tetapi hanya dapat diminimalkan yaitu dengan cara membuat manajer risko yang bertugasuntukmeminimakan rsiko yang dapat dialami oleh perusahaan yaitu dengan cara mengasuransikan kemungkinan resiko yang mungkin terjadi, membuat cadangan sendiri dalam perusahaan untuk menanggung risiko yang tidak tertanggung oleh perusahaan asuransi DAFTAR PUSTAKA Darmawi, Herman Manajemen Risiko. PT Bumi Aksara:Jakarta Khan, Tariqullah dan Ahmed, Habib Manajemen Risiko Lembaga Keuangan Syariah. Bumi Aksara:Jakarta Kountur, Ronny Mudah Memahami Manajemen Risiko Perusahaan. PPM: Jakarta Salim, Abbas Asuransi dan Manajemen Risiko. PT Raja Grafindo Persada:Jakarta Umar, Husein Manajemen Risiko Bisnis Pendekatan Finansial dan Non Finansial. PT Gramedia Pustaka Utama:Jakarta

10 Biodata Penulis :

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: 04 Entrepreneurship and Inovation Management Analisis Resiko Bisnis Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Paska Sarjana www.mercubuana.ac.id 1. Rencana Kuliah 2. Pengertian

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Langkah-langkah Penanggulangan Risiko:

PENDAHULUAN. Langkah-langkah Penanggulangan Risiko: PENDAHULUAN Langkah-langkah Penanggulangan Risiko: 1) Berusaha untuk mengidentifikasi unsur-unsur ketidakpastian dan tipe-tipe risiko yang dihadapi bisnisnya. 2) Berusaha untuk menghindari dan menanggulangi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN.

PENDAHULUAN. PENDAHULUAN Langkah-langkah Penanggulangan Risiko: 1) Berusaha untuk mengidentifikasi unsur-unsur ketidakpastian dan tipe-tipe risiko yang dihadapi bisnisnya. 2) Berusaha untuk menghindari dan menanggulangi

Lebih terperinci

PENANGGULANGAN RISIKO. 2. Pembiayaan Risiko (Risk financing)

PENANGGULANGAN RISIKO. 2. Pembiayaan Risiko (Risk financing) PENANGGULANGAN RISIKO 1. Penanganan Risiko (Risk control) 2. Pembiayaan Risiko (Risk financing) 1. Menghindarinya 2. Mengendalikan 3. Memisahkan 4. Melakukan kombinasi atau pooling 5. Memindahkan 1. Pemindahan

Lebih terperinci

PENANGGULANGAN RISIKO. 2. Pembiayaan Risiko (Risk financing)

PENANGGULANGAN RISIKO. 2. Pembiayaan Risiko (Risk financing) PENANGGULANGAN RISIKO. Penanganan Risiko (Risk control). Pembiayaan Risiko (Risk financing). Menghindarinya. Mengendalikan. Memisahkan. Melakukan kombinasi atau pooling 5. Memindahkan. Pemindahan risiko

Lebih terperinci

Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah resiko. Berbagai macam risiko, seperti risiko kebakaran, tertabrak kendaraan lain dijalan,

Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah resiko. Berbagai macam risiko, seperti risiko kebakaran, tertabrak kendaraan lain dijalan, Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah resiko. Berbagai macam risiko, seperti risiko kebakaran, tertabrak kendaraan lain dijalan, risiko terkena banjir dimusim hujan dan sebagainya, dapat

Lebih terperinci

PENGERTIAN INVESTASI

PENGERTIAN INVESTASI MATERI 1 1 PENGERTIAN INVESTASI Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. DEFINISI INVESTASI Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh

Lebih terperinci

FE Unlam Banjarmasin Abdul Hadi, 2010

FE Unlam Banjarmasin Abdul Hadi, 2010 MANAJEMEN RISIKO MENGURANGI KERUGIAN OUTLINE 2 Pengertian Mengurangi Kerugian Langkah-langkah Mengurangi Kerugian Langkah-langkah Khusus Kelayakan Ekonomis Pengertian Mengurangi 3 Kerugian Pendapat Mehr

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Risiko Risiko adalah bahaya, akibat, atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau

Lebih terperinci

RESIKO DALAM ASURANSI

RESIKO DALAM ASURANSI RESIKO DALAM ASURANSI PENGERTIAN RISIKO Arthur Williams dan Richard, M.H Risiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode waktu tertentu. A.Abas Salim Risiko adalah ketidakpastian

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari penulusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun

Lebih terperinci

MEMAHAMI INVESTASI, RESIKO, & RETURN. Dr. Budi S. Purnomo, SE., MM., MSi.

MEMAHAMI INVESTASI, RESIKO, & RETURN. Dr. Budi S. Purnomo, SE., MM., MSi. MEMAHAMI INVESTASI, RESIKO, & RETURN Dr. Budi S. Purnomo, SE., MM., MSi. PENGERTIAN INVESTASI Semua pengorbanan sumberdaya (finansial/ non finansial) saat ini untuk mendapatkan manfaat di masa yang akan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Asuransi Kerugian Dalam perkembangan dunia usaha tidak seorang pun yang dapat meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang secara tepat, setiap ramalan

Lebih terperinci

Disampaikan Oleh : Amanda Oktariyani, SE.,M.Si,Ak

Disampaikan Oleh : Amanda Oktariyani, SE.,M.Si,Ak Disampaikan Oleh : Amanda Oktariyani, SE.,M.Si,Ak Kerugian yang tidak diharapkan Risiko Penyimpangan dari yang diharapkan Kejadian yang tidak menguntungkan Menurut Emmaett J. Vaughan dan Curtis M. Elliott

Lebih terperinci

Asuransi Jiwa

Asuransi Jiwa Bab 1: Pengantar Asuransi Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Asuransi Jiwa Asuransi Jiwa Asuransi adalah salah satu bentuk pengendalian risiko yang berupa perjanjian antara nasabah asuransi

Lebih terperinci

International trade and risks

International trade and risks INTRODUCTION After studying this chapter, students are able to: Define risks and risk analysis Mention reasons to analyze risks Mention PICs assigned for analyzing risks Explain the uncertainty of risks

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Risiko Risiko (risk) menurut Robinson dan Barry (1987) adalah peluang terjadinya suatu kejadian yang dapat diketahui oleh pelaku bisnis sebagai

Lebih terperinci

PERTEMUAN 5 PENANGGULANGAN RISIKO

PERTEMUAN 5 PENANGGULANGAN RISIKO MANAJEMEN RISIKO ANDRI HELMI M, SE., MM. PERTEMUAN 5 PENANGGULANGAN RISIKO PENANGGULANGAN RISIKO Pada prinsipnya ada 2 pendekatan dalam penanggulangan risiko, yaitu : a. Penanganan risiko (risk control)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar mengenai orang sakit

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar mengenai orang sakit 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar mengenai orang sakit atau terluka atau bahkan meninggal dunia karena suatu kecelakaan. Bangunan atau pabrik yang

Lebih terperinci

Kewirausahaan III. Kewirausahaan & Manajemen resiko. Mustika Sari, MMTr. Modul ke: Fakultas Fasilkom. Program Studi Sistem Informasi

Kewirausahaan III. Kewirausahaan & Manajemen resiko. Mustika Sari, MMTr. Modul ke: Fakultas Fasilkom. Program Studi Sistem Informasi Kewirausahaan III Modul ke: Kewirausahaan & Manajemen resiko Fakultas Fasilkom Mustika Sari, MMTr Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id RISIKO Risiko adalah ketidaktentuan (uncertainty) yang

Lebih terperinci

BAB IV RISIKO DALAM ASURANSI

BAB IV RISIKO DALAM ASURANSI BAB IV RISIKO DALAM ASURANSI A. Definisi Risiko RISIKO adalah : a. Risiko adalah kans kerugian b. Risiko adalah kemungkinan kerugian c. Risiko adalah ketidak pastian d. Risiko adalah penyimpangan kenyataan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sudah disepakati kepada tertanggung apabila risiko tersebut benar-benar terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. sudah disepakati kepada tertanggung apabila risiko tersebut benar-benar terjadi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asuransi Jiwa merupakan salah satu industri dibidang jasa yang memberikan perlindungan pada calon pemegang polis apabila terjadi risiko di masa mendatang. Pihak asuransi

Lebih terperinci

PERENCANAAN BISNIS (PEMAHAMAN TENTANG RISIKO )

PERENCANAAN BISNIS (PEMAHAMAN TENTANG RISIKO ) PERENCANAAN BISNIS (PEMAHAMAN TENTANG RISIKO ) PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN FEB UNPAD 2013 Prof. Dr. Yuyus Suryana S. SE.,MS 11/01/2013 YUYUS. S.S 1 Pengertian Resiko kesempatan timbulnya kerugian probabilitas

Lebih terperinci

ASURANSI. Prepared by Ari Raharjo

ASURANSI. Prepared by Ari Raharjo ASURANSI Prepared by Ari Raharjo Email: ariraharjo2013@gmail.com Definisi Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada

Lebih terperinci

ASURANSI. Created by Lizza Suzanti 1

ASURANSI. Created by Lizza Suzanti 1 ASURANSI 1 Pengertian Asuransi adalah mekanisme proteksi atau perlindungan dari risiko kerugian keuangan dengan cara mengalihkan risiko kepada pihak lain. Asuransi adalah suatu perjanjian dimana seseorang

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini terdiri dari definisi risiko, sumber dan kategori risiko, sikap individu terhadap risiko, pengukuran

Lebih terperinci

PENGAMBILAN RESIKO. Kode Mata Kuliah : OLEH Endah Sulistiawati, S.T., M.T. Irma Atika Sari, S.T., M.Eng.

PENGAMBILAN RESIKO. Kode Mata Kuliah : OLEH Endah Sulistiawati, S.T., M.T. Irma Atika Sari, S.T., M.Eng. PENGAMBILAN RESIKO Kode Mata Kuliah : 0040520 Bobot : 2 SKS OLEH Endah Sulistiawati, S.T., M.T. Irma Atika Sari, S.T., M.Eng. PENDAHULUAN Konsep resiko selalu dikaitkan dengan adanya ketidakpastian pada

Lebih terperinci

PERUSAHAAN ASURANSI ATA 2014/2015 M6/IT /NICKY/

PERUSAHAAN ASURANSI ATA 2014/2015 M6/IT /NICKY/ PERUSAHAAN ASURANSI 1. PENGERTIAN USAHA DAN KARAKTERISTIK ASURANSI Definisi (UU no. 2 tahun 1992) Perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan nama penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan

Lebih terperinci

PENGANTAR MANAJEMEN RESIKO

PENGANTAR MANAJEMEN RESIKO PENGANTAR MANAJEMEN RESIKO Risiko merupakan kata yang sudah kita dengar hampir setiap hari. Biasanya kata tersebut mempunyai konotasi yang negatif, sesuatu yang tidak kita sukai, sesuatu yang ingin kita

Lebih terperinci

DASAR-DASAR ASURANSI. Inhouse Training Jakarta, 10 November 2015

DASAR-DASAR ASURANSI. Inhouse Training Jakarta, 10 November 2015 DASAR-DASAR ASURANSI Inhouse Training Jakarta, 10 November 2015 RESIKO & PERIL Resiko adalah : Sesuatu yang datangnya tidak terduga dan berdampak pada timbulnya suatu kerugian. Peril adalah : Penyebab

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Langkah awal dalam menganalisis suatu risiko adalah dengan melakukan identifikasi pada risiko dan sumber risiko yang dihadapi oleh suatu perusahaan,

Lebih terperinci

ASPEK RESIKO. aderismanto01.wordpress.com

ASPEK RESIKO. aderismanto01.wordpress.com ASPEK RESIKO Istilah resiko dalam manajemen mempunyai berbagai makna. Resiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu atau probabilitas sesuatu hasil/outcome yang

Lebih terperinci

A. Risiko B. Klasifikasi Risiko C. Perils & Hazards D. Manajemen Risiko. Diskusi Kelompok (Group Discussion) Pertanyaan (Questions)

A. Risiko B. Klasifikasi Risiko C. Perils & Hazards D. Manajemen Risiko. Diskusi Kelompok (Group Discussion) Pertanyaan (Questions) 1. RISIKO & ASURANSI A. Risiko B. Klasifikasi Risiko C. Perils & Hazards D. Manajemen Risiko Diskusi Kelompok (Group Discussion) Pertanyaan (Questions) Tujuan Pembelajaran (Learning Objectives): Setelah

Lebih terperinci

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 151

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 151 amanitanovi@uny.ac.id A. PENGERTIAN Usaha asuransi merupakan suatu mekanisme yang memberikan perlindungan pada tertanggung apabila terjadi risiko dimasa mendatang. Apabila risiko itu benar-benar terjadi,

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini, merupakan hasil penelusuran teori-teori terdahulu terkait dengan pengertian risiko,

Lebih terperinci

ANDRI HELMI M, SE., MM. RISK MANAGEMENT

ANDRI HELMI M, SE., MM. RISK MANAGEMENT ANDRI HELMI M, SE., MM. RISK MANAGEMENT Identifikasi risiko merupakan proses dimana suatu perusahaan secara sistematis dan terus menerus mengidentifikasi property, liability, dan personnel exposure sebelum

Lebih terperinci

04PASCA. Entrepreneurship and Innovation Management

04PASCA. Entrepreneurship and Innovation Management Modul ke: Fakultas 04PASCA Entrepreneurship and Innovation Management Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata Program

Lebih terperinci

TEHNIK-TEHNIK MANAJEMEN RISIKO

TEHNIK-TEHNIK MANAJEMEN RISIKO TEHNIK-TEHNIK MANAJEMEN RISIKO Pak Joko baru saja membeli mobil BMW baru seri 7 yang berharga Rp1,5 milyar. Dia sangat khawatir jika terjadi sesuatu dengan mobil barunya, seperti kecelakaan yang bisa membutuhkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian pemasaran menurut Philip Kotler dan Amstrong. individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian pemasaran menurut Philip Kotler dan Amstrong. individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pengertian pemasaran menurut Philip Kotler dan Amstrong Pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok

Lebih terperinci

BAB XIII ASPEK RESIKO SYAFRIZAL HELMI

BAB XIII ASPEK RESIKO SYAFRIZAL HELMI BAB XIII ASPEK RESIKO SYAFRIZAL HELMI Resiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu atau probabilitas sesuatu hasil/outcome yang ebrbeda dengan yang diharapkan.

Lebih terperinci

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Manajemen

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Manajemen BAB 2 STUDI PUSTAKA Proyek konstruksi menyangkut manajemen yang diterapkan. Manajemen proyek meliputi manajemen sumber daya, waktu, biaya, mutu, dan manajemen risiko (Ronny Kountur Dms, 2006) 2.1 Manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Risiko dalam proyek konstruksi merupakan probabilitas kejadian yang muncul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Risiko dalam proyek konstruksi merupakan probabilitas kejadian yang muncul 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Risiko Pada manajemen proyek, yang sangat berpengaruh dari risiko ialah kegagalan mempertahankan biaya, waktu dan mencapai kualitas serta keselamatan kerja. Risiko

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KEPUSTAKAAN. terjadinya suatu peril (bencana) atau chance of loss (kesempatan terjadinya kerugian)

BAB III TINJAUAN KEPUSTAKAAN. terjadinya suatu peril (bencana) atau chance of loss (kesempatan terjadinya kerugian) BAB III TINJAUAN KEPUSTAKAAN A. Konsep Resiko Untuk menganalisis resiko, sebelumnya perlu diketahui kedudukan resiko diantara hazard, peril, dan losses yang sebagai berikut: 1. Hazard (bahaya) adalah suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Dan Terminologi Proyek (Soeharto, 1999) mendefinisikan kegiatan proyek adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Risiko Dalam menjalankan kehidupan, risiko merupakan bagian yang tidak dapat dihindari. Menurut Kountur (2004), risiko didefinisikan

Lebih terperinci

TEKNIK-TEKNIK MANAJEMEN RISIKO

TEKNIK-TEKNIK MANAJEMEN RISIKO TEKNIK-TEKNIK MANAJEMEN RISIKO OLEH : MELIANA KURNIAWATI CAHYADI 1315251106 29 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA PROGRAM EKSTENSI 2015 Beberapa alternatif yang bisa dipilih untuk mengelola

Lebih terperinci

BAB X ASURANSI A. DEFINISI ASURANSI

BAB X ASURANSI A. DEFINISI ASURANSI BAB X ASURANSI Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) pada saat ini sangat memberikan manfaat dan kemudahan bagi kehidupan manusia, dampak positif yang ada sangat mendukung manusia modern

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan suatu penalaran dari peneliti yang didasarkan atas pengetahuan, teori dan dalil dalam upaya menjawab tujuan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Definisi dan Konsep Risiko Kata risiko banyak digunakan dalam berbagai pengertian dan sudah biasa dipakai dalam percakapan sehari-hari oleh

Lebih terperinci

PENGENALAN ASURANSI. Sistem Informasi Asuransi dan Keuangan

PENGENALAN ASURANSI. Sistem Informasi Asuransi dan Keuangan PENGENALAN ASURANSI Sistem Informasi Asuransi dan Keuangan APAKAH ASURANSI ITU? Asuransi adalah: Suatu mekanisme pemindahan risiko dari tertanggung (nasabah) kepada penanggung (pihak asuransi). Dengan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Pada bagian ini akan dijelaskan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian antara lain mengenai konsep risiko dan teori lainnya. Teori-teori

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Definisi dan Konsep Risiko Secara sederhana, risiko diartikan sebagai kemungkinan kejadian yang merugikan, sedangkan ketidakpastian merupakan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Dasar Risiko Secara sederhana, risiko diartikan sebagai kemungkinan kejadian yang merugikan. Terdapat tiga karakteristik risiko, yaitu

Lebih terperinci

PERAN ASURANSI KEPADA PERUSAHAAN PENGANGKUTAN BARANG MELALUI DARAT YANG MENGALAMI KERUSAKAN ATAU KEHILANGAN BARANG

PERAN ASURANSI KEPADA PERUSAHAAN PENGANGKUTAN BARANG MELALUI DARAT YANG MENGALAMI KERUSAKAN ATAU KEHILANGAN BARANG PERAN ASURANSI KEPADA PERUSAHAAN PENGANGKUTAN BARANG MELALUI DARAT YANG MENGALAMI KERUSAKAN ATAU KEHILANGAN BARANG Oleh: Gusti Ayu Putu Damayanti I Gusti Ayu Agung Ari Krisnawati Bagian Hukum Bisnis Fakultas

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Definisi dan Konsep Risiko Menurut Frank Knight yang dikutip dalam Robison dan Barry (1987), risiko menunjukkan peluang terhadap suatu kejadian yang dapat diketahui oleh pembuat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam bahasa Belanda kata asuransi disebut Assurantie yang terdiri dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam bahasa Belanda kata asuransi disebut Assurantie yang terdiri dari BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Umum Asuransi Dalam bahasa Belanda kata asuransi disebut Assurantie yang terdiri dari kata Assurandeur yang berarti penanggung dan Geassurreerde

Lebih terperinci

http://www.hadiborneo.wordpress.com/ Secara bahasa Berasal dari kata assurantie dari bahasa Belanda yang berakar dari bahasa latin yaitu assecurare yang berarti meyakinkan orang. Menurut UU No. 2 Tahun

Lebih terperinci

1. Ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti : Kebakaran atau panas yang berlebihan Banjir, gempa

1. Ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti : Kebakaran atau panas yang berlebihan Banjir, gempa 1. Ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti : Kebakaran atau panas yang berlebihan Banjir, gempa bumi Badai angin, dan perang 2. Ancaman karena kesalahan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA PSAK 28: Akuntansi Asuransi Kerugian (Revisi 2012) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 28 bertujuan untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA PSAK 28: Akuntansi Asuransi Kerugian (Revisi 2012) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 28 bertujuan untuk 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 PSAK 28: Akuntansi Asuransi Kerugian (Revisi 2012) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 28 bertujuan untuk mengatur bagaimana perlakuan akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. RISIKO DALAM PROYEK KONSTRUKSI MERUPAKAN PROBABILITAS KEJADIAN YANG MUNCUL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. RISIKO DALAM PROYEK KONSTRUKSI MERUPAKAN PROBABILITAS KEJADIAN YANG MUNCUL BAB II TINJAUAN PUTAKA. RIIKO DALAM PROYEK KONTRUKI MERUPAKAN PROBABILITA KEJADIAN YANG MUNCUL 5 BAB II TINJAUAN PUTAKA 2.1 Manajemen Risiko Pada manajemen proyek, yang sangat berpengaruh dari risiko

Lebih terperinci

Mengenal Hukum Asuransi di Indonesia. Oleh: Mustari Soleman Masiswa Fakultas Hukum Univ.Nasional

Mengenal Hukum Asuransi di Indonesia. Oleh: Mustari Soleman Masiswa Fakultas Hukum Univ.Nasional Mengenal Hukum Asuransi di Indonesia Oleh: Mustari Soleman Masiswa Fakultas Hukum Univ.Nasional Sejarah Singkat Asuransi Asuransi berasal dari masyarakat Babilonia 4000-3000 SM yang dikenal dengan perjanjian

Lebih terperinci

1.1 Definisi Pengertian resiko : Risiko adalah kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.

1.1 Definisi Pengertian resiko : Risiko adalah kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. 1.1 Definisi Pengertian resiko : Risiko adalah kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Vaughan (1978) mengemukakan beberapa definisi risiko sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis polis, salah satunya pada saat sekarang ini yaitu BNI Life Insurance.

BAB I PENDAHULUAN. jenis polis, salah satunya pada saat sekarang ini yaitu BNI Life Insurance. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di zaman sekarang asuransi memegang peranan penting dalam memberikan kepastian proteksi bagi manusia yang bersifat komersial maupun bukan komersial. Asuransi dapat memberikan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Pada bagian ini akan dijelaskan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian, antara lain mengenai konsep risiko dan teori lainnya. Teori-teori

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI ASURANSI. Materi 1 PENGENALAN ASURANSI

SISTEM INFORMASI ASURANSI. Materi 1 PENGENALAN ASURANSI SISTEM INFORMASI ASURANSI Materi 1 PENGENALAN ASURANSI Dr. Kartika Sari U niversitas G unadarma Materi 1-1 Pengertian Asuransi Asuransi adalah: Suatu mekanisme pemindahan risiko dari tertanggung (nasabah)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Proyek dan Proyek Konstruksi Menurut Soeharto (1999), kegiatan proyek adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep dan Definisi Risiko Menurut Frank Knight, risiko menunjukkan peluang terhadap suatu kejadian yang dapat diketahui oleh pelaku bisnis

Lebih terperinci

BAB 1 LATAR BELAKANG. dengan munculnya krisis budaya moral. Di beberapa negara Asia pondasi

BAB 1 LATAR BELAKANG. dengan munculnya krisis budaya moral. Di beberapa negara Asia pondasi BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Krisis ekonomi yang pernah terjadi di beberapa negara Asia telah menyadarkan kita semua bahwa sesungguhnya yang menjadi penyebab utama dari krisis ekonomi adalah

Lebih terperinci

DAFTAR KERUGIAN POTENSIAL KERUGIAN ATAS HARTA

DAFTAR KERUGIAN POTENSIAL KERUGIAN ATAS HARTA DAFTAR KERUGIAN POTENSIAL Kerugian Potensial pada dasarnya dapat dikelompokkan ke dalam tiga, yaitu: 1. Kerugian atas harta (property losses) 2. Kerugian berupa kewajiban kepada pihak ketiga (liability

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang sangat ketat antar perusahaan saat ini terjadi di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang sangat ketat antar perusahaan saat ini terjadi di dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan yang sangat ketat antar perusahaan saat ini terjadi di dalam dunia usaha. Perusahaan harus menggunakan segala kemampuannya, metodemetode, dan

Lebih terperinci

BAB IV RISIKO DAN MANAJEMEN RESIKO

BAB IV RISIKO DAN MANAJEMEN RESIKO BAB IV RISIKO DAN MANAJEMEN RESIKO A. Pengertian Risiko Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah risiko. Berbagai macam risiko, seperti risiko kebakaran, tertabrak kendaraan lain di jalan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah tempat di mana berbagai pihak khususnya perusahaan menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Risiko Risiko menunjukkan situasi, dimana terdapat lebih dari satu kemungkinan dari suatu keputusan dan peluang dari kemungkinan-kemungkinan

Lebih terperinci

101: PRAKTEK ASURANSI

101: PRAKTEK ASURANSI www.akademiasuransi.org Soal-Jawaban K.651210. 101.01 101: PRAKTEK ASURANSI 2006 s.d. April 2015 Disusun oleh: Afrianto Budi P, SS MM (dari berbagai sumber) Persiapan Ujian LSPP - September 2015 KUMPULAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengalihan resiko dari nasabah kepada perusahaan asuransi.

BAB I PENDAHULUAN. pengalihan resiko dari nasabah kepada perusahaan asuransi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakekatnya asuransi adalah suatu perjanjian antara nasabah asuransi (tertanggung) dengan perusahaan asuransi (penanggung) mengenai pengalihan resiko dari nasabah

Lebih terperinci

DASAR-DASAR MANAJEMEN RISIKO/ RUANG LINGKUP MANAJEMEN RISIKO

DASAR-DASAR MANAJEMEN RISIKO/ RUANG LINGKUP MANAJEMEN RISIKO DASAR-DASAR MANAJEMEN RISIKO/ RUANG LINGKUP MANAJEMEN RISIKO Manajemen Risiko ANDRI HELMI M, SE., MM. Pengertian Risiko Menurut Emmaett J. Vaughan dan Curtis M. Elliott Kans kerugian the change of loss

Lebih terperinci

LAKUKAN SESUATU UNTUK PERUBAHAN YANG LEBIH BAIK

LAKUKAN SESUATU UNTUK PERUBAHAN YANG LEBIH BAIK 1 LAKUKAN SESUATU UNTUK PERUBAHAN YANG LEBIH BAIK Manajemen Resiko dalam Proyek Konstruksi 11 Januari 2011 Manajemen Risiko Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Kata bisnis berasal dari bahasa Inggris busy yang artinya sibuk, sedangkan business artinya kesibukan. Bisnis dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu pencerminan dari suatu kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu pencerminan dari suatu kondisi 13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan suatu pencerminan dari suatu kondisi perusahaan, karena di dalam laporan keuangan terdapat informasi-informasi yang dibutuhkan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN BISNIS FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN BISNIS FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA SILABUS MATA KULIAH Mata Kuliah : Manajemen Risiko Kode : MB 412 SKS/Semester : 3 / Semester Ganjil Dosen/Kode : Drs. Girang Razati, M.Si. Kode : 1796 Ridwan Purnama, SH., M.Si Kode : 1384 Prasyarat :

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Soeharto (1999), kegiatan proyek adalah suatu kegiatan sementara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Soeharto (1999), kegiatan proyek adalah suatu kegiatan sementara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Proyek Menurut Soeharto (1999), kegiatan proyek adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan

Lebih terperinci

PERENCANAAN MANAJEMEN RESIKO

PERENCANAAN MANAJEMEN RESIKO PERENCANAAN MANAJEMEN RESIKO 1. Pengertian Manajemen Resiko Menurut Wikipedia bahasa Indonesia menyebutkan bahwa manajemen resiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian

Lebih terperinci

MAKALAH HUKUM KOMERSIAL HUKUM ASURANSI. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Komersial Dosen Pembimbing : Disusun oleh : Kelompok 8

MAKALAH HUKUM KOMERSIAL HUKUM ASURANSI. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Komersial Dosen Pembimbing : Disusun oleh : Kelompok 8 MAKALAH HUKUM KOMERSIAL HUKUM ASURANSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Komersial Dosen Pembimbing : ------- Disusun oleh : Kelompok 8 Dickxie Audiyanto (125020305111001) Gatra Bagus Sanubari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. risiko yang ditanggung oleh pelaku ekspor-impor. Pelaku perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. risiko yang ditanggung oleh pelaku ekspor-impor. Pelaku perdagangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelaksanaan perdagangan internasonal tidak lepas dari ancaman risiko yang ditanggung oleh pelaku ekspor-impor. Pelaku perdagangan internasional harus memikirkan tentang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian pendapatan Pendapatan secara sederhana merupakan arus masuk aktiva ke dalam perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bebas antar bangsa di dunia serta didukung dengan semakin canggihnya teknologi

BAB I PENDAHULUAN. bebas antar bangsa di dunia serta didukung dengan semakin canggihnya teknologi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring terjadi pembangunan di setiap sektor kehidupan dan perdagangan bebas antar bangsa di dunia serta didukung dengan semakin canggihnya teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menjadi informasi keuangan. Proses akuntansi meliputi kegiatan mengidentifikasi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menjadi informasi keuangan. Proses akuntansi meliputi kegiatan mengidentifikasi, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Samryn (2014 : 3) berpendapat bahwa secara umum akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang digunakan untuk mengubah data dari transaksi menjadi informasi

Lebih terperinci

BAB IX ASURANSI ANEKA

BAB IX ASURANSI ANEKA BAB IX ASURANSI ANEKA Jika di depan telah dipaparkan tentang asuransi jiwa dan asuransi kerugian secara panjang lebar, berikut ini akan dipaparkan asuransi aneka. Uraian-uraian berikut ini mencakup macam-macam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu bentuk alat komunikasi oleh manajer puncak kepada bawahannya serta kepada pihak luar perusahaan untuk menginformasikan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian dan Karakteristik Anggaran Anggaran atau yang lebih sering disebut budget didefinisikan oleh para ahli dengan definisi yang beraneka ragam. Hal ini dikarenakan adanya

Lebih terperinci

PSAK 57 (Rev. 2009) PROVISI, LIABILITAS KONTINJENSI, DAN ASET KONTINJENSI

PSAK 57 (Rev. 2009) PROVISI, LIABILITAS KONTINJENSI, DAN ASET KONTINJENSI Departemen Akuntansi dan PPA FEUI Workshop PSAK Terbaru dan Pengajaran Akuntansi FEUI Depok, 6-9 Juni 2011 Hari 3 - Sesi 2 PSAK 57 (Rev. 2009) PROVISI, LIABILITAS KONTINJENSI, DAN ASET KONTINJENSI Pusat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Manfaat Manajemen Keuangan Dalam Perusahaan. Manajemen Keuangan merupakan salah satu fungsi yang penting (strategik) bagi keberhasilan perusahaan. Hampir semua

Lebih terperinci

Financial Check List. Definisi Asuransi. Apa Manfaat dan Fungsi Asuransi? Kapan Sebaiknya Membeli Asuransi?

Financial Check List. Definisi Asuransi. Apa Manfaat dan Fungsi Asuransi? Kapan Sebaiknya Membeli Asuransi? Daftar Isi Financial Check List 1 01 Definisi Asuransi 3 02 Apa Manfaat dan Fungsi Asuransi? 5 5 03 Kapan Sebaiknya Membeli Asuransi? 6 7 04 Siapa yang Perlu Melakukan Perlindungan Asuransi? 8 Bagaimana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum Tentang Asuransi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum Tentang Asuransi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Asuransi 1. Pengertian Asuransi Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, asuransi adalah suatu perjanjian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lain : Haryono Jusuf (1997:24), biaya adalah harga pokok barang yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lain : Haryono Jusuf (1997:24), biaya adalah harga pokok barang yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Biaya Definisi mengenai biaya dikemukakan oleh beberapa ahli antara lain : Haryono Jusuf (1997:24), biaya adalah harga pokok barang yang dijual dan jasa-jasa yang dikonsumsi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA Audit operasional adalah audit yang dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektivitas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan mencerminkan kinerja suatu perusahaan dan berguna bagi para pemakainya, baik pihak eksternal maupun internal dalam melakukan pengambilan

Lebih terperinci

01 Pernyataan ini harus diterapkan pada akuntansi untuk kontrak konstruksi di dalam laporan keuangan kontraktor.

01 Pernyataan ini harus diterapkan pada akuntansi untuk kontrak konstruksi di dalam laporan keuangan kontraktor. PSAK No. 34 - AKUNTANSI KONTRAK KONSTRUKSI PENDAHULUAN Tujuan Tujuan Pernyataan ini adalah untuk menggambarkan perlakuan akuntansi pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kontrak konstruksi. Karena

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Sapto (2004) melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Atas. Pengakuan Pendapatan dan Beban Dalam Kaitannya Dengan PSAK No.

BAB II URAIAN TEORITIS. Sapto (2004) melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Atas. Pengakuan Pendapatan dan Beban Dalam Kaitannya Dengan PSAK No. BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Sapto (2004) melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Atas Pengakuan Pendapatan dan Beban Dalam Kaitannya Dengan PSAK No.36 Tentang Akuntansi Asuransi Jiwa.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pandang yang berbeda-beda. Definisi definisi tersebut antara lain : dapat terjadi dengan cara membayar premi asuransi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pandang yang berbeda-beda. Definisi definisi tersebut antara lain : dapat terjadi dengan cara membayar premi asuransi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asuransi dan Premi Asuransi Banyak definisi yang telah diberikan kepada istilah asuransi, sepintas definsi tersebut tidak ada kesamaan antara definisi satu dengan

Lebih terperinci