PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN BARU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN BARU"

Transkripsi

1 STANDAR OPERASIONA L PENERIMAAN PASIEN BARU 010/III/KPRWT/07/ TANGGAL TERBIT 9 JULI REVISI 1 / 2 Ditetapkan Oleh Direktur RSU Citra Bunda Medical Center PENGERTIAN Menerima pasien baru dengan mempersiapkan ruang perawatan pasien dan lingkungannya dalam rangka pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan kepada pasien TUJUAN 1. Mempersiapkan sarana dan prasarana untuk pasien baru agar siap pakai 2. Menumbuhkan kepercayaan dan kesan yang baik kepada pasien / keluarga KEBIJAKAN 1. Semua pasien yang akan dirawat harus terdaftar dan melalui pendaftaran atau informasi 2. Petugas informasi harus melakukan pengecekan ulang tempat kosong diruang perawatan Dr. HELGAWATI, MM

2 PENERIMAAN PASIEN BARU 010/III/KPRWT/07/2 010 REVISI 2 / 2 1. Perawat menerima pemberitahuan dari informasi, instalasi rawat jalan ( poliklinik ), IGD, kiriman dokter pribadi/dokter praktek, pindahan dari ruangan / rumah sakit lain 2. Siapkan tempat tidur dan perlengkapan pasien 3. Siapkan rekam medik dan rekam keperawatan 4. Terima pasien baru diruang rawat : - Pindahkan pasien dari kursi roda / tempat tidur / kereta dorong - Lakukan wawancara dengan orang tua pasien dan membuat rencana keperawatan - Ukur tanda tanda vital - Cek data data pasien 5. Lakukan EKG atau tindakan yang diperlukan lainnya 6. Tulis nama pasien pada papan daftar nama pasien 7. Hubungi petugas keuangan / rekam medik 8. Hubungi bagian gizi 9. Hubungi / lapor pada dokter yang akan merawat/ dokter jaga UNIT TERKAIT 1. Pusat informasi 2. Rekam medik 3. Devisi keuangan/ kasir 4. Ruang rawat jalan / inap 5. Instalasi gizi STANDAR OPERASIONA L

3 STANDAR OPERASIONAL 011/III/KPRWT/07/ TANGGAL TERBIT 9 JULI ANAMNESA REVISI 1 / 2 Ditetapkan Oleh Direktur RSU Citra Bunda Medical Center Dr. HELGAWATI, MM PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN Anamnesa adalah wawancara dengan pasien atau keluarga tentang keluhan yang dialami pasien oleh dokter Untuk mengetahui keluhan pasien dan riwayat penyakitnya Dilakukan pada pasien baru 1. Riwayat Kesehatan b. Diagnosa medik c. Penyakit yang pernah dialami d. Riayat alergi e. Riwayat ketergantungan : obat-obatan, merokok, minuman f. Riwayat penyakit keluarga g. Alasan dirawat/keluhan utama 2. Pemeriksaan Fisik a. kesadaran b. keadaan umum c. tanda-tanda vital d. rambut dan kepala e. kulit f. kuku g. mata h. telinga

4 ANAMNESA STANDAR P 011/III/KPRWT/07/ REVISI 2 / 2 UNIT TERKAIT i. hidung j. rongga mulut k. leher l. kardiorespiratori m. mamae n. abdomen o. lengan dan tungkai p. genetalia Dokter dan seluruh perawat

5 STANDAR OPERASIONA L STANDAR OPERASIONAL PEMERIKSAAN FISIK OLEH DOKTER REVISI 011/III/KPRWT/07/ TANGGAL TERBIT 9 JULI 1 / 3 Ditetapkan Oleh Direktur RSU Citra Bunda Medical Center Dr. HELGAWATI, MM PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan tubuh pasien secara keseluruhan atau hanya bagian tertentu yang dianggap perlu oleh dokter yang bersangkutan Memperoleh data yang berhubungan dengan keadaan pasien dalam rangka menegakkan diagnosa,tindakan pengobatan dan perawatan Dilakukan pada semua pasien baru 1. persiapan alat a. Alat tulis b. Buku catatan c. Format pengkajian d. Senter e. Spatel lidah f. Sarung tanggan g. Reflek Hamer h. Stetoskop i. Tensimeter 2. persiapan pasien Pasien diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan 3. gorden dan sampiran dipasang 4. dokter melakukan anamnesa kemudian mulai memeriksa bagian kepala, leher pasien, selanjutnya memeriksa bagian mata, hidung, telinga,dan kerongkongan

6 PEMERIKSAAN FISIK OLEH DOKTER STANDAR OPERASIONAL 011/III/KPRWT/07/ REVISI 2 / 3 5. daerah mulut diperiksa dengan menggunakan spatel lidah 6. pasien dibantu oleh perawat/petugas, membuka bajunya untuk memeriksadaerah dada dan punggung, bila pasien tidak sadar atau kesadaran melemah. Bajunya di bukakan oleh perawat/petugas setelah selesai baju pasien dipasangkan kembali 7. pakaian pasien bagian bawah diturunkan untuk pemeriksaan daerah perut dan sekitarnya, bila dokter memerlukan pemeriksaan dalam melalui vagina atau rectum. Perawat / Petugas memberikan sarung tangan untuk dipakai dan vaselin sebagai pelicin, setelah selesai pakaian pasien bawah dirapikan kembali 8. selanjutnya pemeriksaan dilakukan terhadap kedua tungkai pasien dengan menggunakan reflek hamer 9. tekanan darah diukur bila perlu 10.setelah pemeriksaan selesai, pasien dirapikan 11.peralatan dibersihkan dan dikembalikan ketempat semula. Perhatian : perawat harus menjelaskan pertanyaan dokter yang kurang di mengerti oleh pasien hindarkan tindakan yang menyebabkan pasien merasa malu, takut pada waktu pemeriksaan berlangsung.

7 PEMERIKSAAN FISIK OLEH DOKTER STANDAR OPE 011/III/KPRWT/07/ REVISI 3 / 3 UNIT TERKAIT Langkah Pemeriksaan Fisik : 1. kesadaran keadaan umum tanda vital rambut dan kepala kulit kuku mata telinga... pendengaran hidung rangga mulut... gigi dan geligi... lidah leher kardiorespiratori : (Respiratori, Batuk, Sirkulasi) 13.mammae abdomen pinggang bising usus... benjolan... nyeri... hernia lengan dan tungkai 16.genetalia: Wanita... Pria... Anus... Dokter dan Perawat STANDAR OPERASIONA L

8 STANDAR OPERASIONAL 012/III/KPRWT/07/ TANGGALTERBIT 9 JULI PENGUKURAN TEKANAN DARAH REVISI 1 / 2 Ditetapkan Oleh Direktur RSU Citra Bunda Medical Center Dr. HELGAWATI, MM PENGERTIAN Mengukur desakan darah melalui permukaan dinding arteri berdasarkan kembang kempisnya jantung TUJUAN 1. Untuk mendeteksi sedini mungkin ketidaknormalan KEBIJAKAN tekanan darah agar dapat segera di antisipasi 2. Sebelum diukur pasien harus dalam keadan istirahat 2. Lokasi pengukuran tekanan darah tidak boleh dekat dengan daerah penusukan infus 3. Sebelum diukur pasien harus dalam keadaan istirahat a. Lihat kondisi pasien, pasien baru dan pemeriksaan rutin b. Siapkan alat 1. Tensimeter 2. Stetoskop 3. Catatan tekanan darah c. Siapkan pasien Pasien diberi penjelasan dn posisi diatur sesuai kebutuhan d. Pelaksanaan 1. Lengan baju dibuka dan digulung 2. Manset tensimeter dipasang pada lengan atas dengan pipa karetnya berada disisi dalam lengan manset dipasang tidak terlalau longgar 3. Pompa tensimeter dipasang

9 STANDAR OPE 012/III/KPRWT/07/ PENGUKURAN TEKANAN DARAH REVISI 2 / 2 UNIT TERKAIT 4. Denyut nadi arteri brachialis diraba lalu stetoskop ditempatkan pada daerah tersebut 5. Skrup balon karet ditutup, pengunci air raksa dibuka selanjutnya balon dipompa sampai denyut arteri tidak terdengar lagi dan air raksa didalam gelas naik 6. Skrup balon dibuka perlahan lahan sehingga air raksa turun perlahan lahan sambil memperhatikan turunnya air raksa dengarkan bunyi denyutan pertam dan terakhir 7. Detak yang pertama disebut systole sebagai pembilang dan tekanan diastole sebagai penyebut. Contoh : Tekanan systole 120 mmhg, Tekanan diastole 80 mmhg. Menulis : 120/80 mmhg 8. Manset dibuka kemudian pasien dan peralatan dirapihkan kembali 9. Hasil dicatat Ruang rawat inap dan rawat jalan

10 STANDAR OPERASIONA L STANDAR OPERASIONAL 013/III/KPRWT/07/ TANGGALTERBIT 9 JULI PENGUKURAN SUHU TUBUH REVISI 1 / 2 Ditetapkan Oleh Direktur RSU Citra Bunda Medical Center Dr. HELGAWATI, MM PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN Kegiatan mengukur suhu tubuh pasien dengan menggunakan termometer. 1. Untuk mengetahui suhu badan pasien 2. Membantu menegakkan diagnosa 3. Mendeteksi sedini mungkin perubahan suhu tubuh yang merupakan salah satu adanya infeksi / ketiak normal didalam tubuh dan untuk menentukan tindakan perawatan 1. Pakailah thermometer sesuai penggunaannya seperti thermometer untuk mulut, ketiak dan pelepasan ( anus ) 2. Frekuensi pengukuran suhu badan pasien sesuai keadaan atau kebutuhan A. Melihat kondisi pasien B. Mempersiapkan alat : 1. Termometer bersih dalam tempatnya 2. Botol air bersih dan botol larutan desinfeksi 3. Bengkok 4. Tissue dalam tempatnya 5. Catatan suhu dan nadi C. Mempersiapkan pasien : 1. Memberitahu tindakan yang akan dilakukan 2. Menyiapkan lokasi untuk pemasangan thermometer (misal cara membersihkan ketiak pasien sampai kering, untuk thermometer axieller )

11 STANDAR OPERAS 013/III/KPRWT/07/ PENGUKURAN SUHU TUBUH REVISI 2 / 2 UNIT TERKAIT D. Pelaksanaan 1. Termometer diperiksa apakah air raksa tepat pada angka nol lalu ujung thermometer dijepitkan dengan bagian yang mengandung air raksa tepat ditengah ketiak dan lengan pasien diletakkan didada 2. Setelah thermometer diangkat dan dibaca hasilnya 3. Catat dalam buku 4. Air raksa diturunkan kembali sampai angka nol dan thermometer dicelupkan kedalam botol larutan desinfektan, kemudian dimasukkan kedalam botol air bersih, selanjutnya dilap dengan tissue dan disimpan ditempatnya 5. Perawat cuci tangan Ruang rawat inap / jalan

12 STANDAR OPERASIONA L STANDAR OPERASIONAL 014/III/KPRWT/07/ TANGGALTERBI 9 JULI MENGHITUNG DENYUT NADI REVISI 1 / 2 Ditetapkan Oleh Direktur RSU Citra Bunda Medical Center Dr. HELGAWATI, MM PENGERTIAN Menghitung denyut nadi selama 1 menit TUJUAN Membantu menegakkan diagnosa KEBIJAKAN Mengetahui keadaan umum pasien, khususnya pada pasien jantung Sebagai pedoman bagi seluruh pejabat dan staf RS Citra Bunda Medical Center khususnya departemen Keperawatan DEFINISI DENYUT NADI Denyut nadi adalah mengembangkan&mengempisnya pembulu darah arteri secara teratur akibat desakan darah ke dalam pembulu darah arteri sebagai hasil kontraksi ventrikel kiri 1. PERSIAPAN Jam tangan Buku catatan Alat tulis 2. LANGKAH-LANGKAH Memberitahu pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan Meletakkan jumlah denyut nadi selama 15 menit dikalikan 4 Bila nadi tidak teratur dihitung selama 1 menit Mengamati irama denyut nadi(teratur/tidak) Mengamati volume(keras/lemah) Mencatat jumlah denyut nadi di buku catatan Bila perlu mencatat volume dan iramanya

13 MENGHITUNG DENYUT NADI STANDAR OPERASIONAL 014/III/KPRWT/07/ REVISI 2 / 2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan Membuat grafik/kurve pada status pasien dengan tepat dan benar 3. YANG HARUS DIPERHATIKAN sopan terhadap pasien (komunikasi) tidak tergesa-gesa menghitung dan mencatat dengan benar UNIT TERKAIT Pelayanan medis

14 STANDAR OPERASIONAL STANDAR OPERASIONAL MENGHITUNG PERNAFASAN (RESPIRASI) 015/III/KPRWT/07/ TANGGAL TERBIT 9 JULI REVISI 1 / 2 Ditetapkan Oleh Direktur RSU Citra Bunda Medical Center Dr. HELGAWATI, MM PENGERTIAN Menghitung pernapasan pasien selama 1 menit TUJUAN membantu menegakan diagnosa KEBIJAKAN mengetahui keadaan umum pasien Sebagai pedoman bagi seluruh pejabat dan staf RSU. Citra Bunda Medical Center khususnya departemen Keperawatan DEFINISI PERNAFASAN Pernapasan adalah mengembang dan mengempisnya paru-paru secara teratur akibat peristiwa udara berisikan zat asam(o2) ke dalam paru-paru dan keluranya udara yang berisi CO2,air dan sisa-sisa oksidasi dari paru-paru 1. PERSIAPAN Jam tangan Buku catatan Bolpoin stetoskop 2. LANGAH-LANGKAH Perawat cuci tangan Meletakan tangan seperti menghitung denyut nadi Menghitung pernafasan waktu inspirasi pada dadaatau perut selama 1 menit

15 Pasien tidak di ajak bicara Mengamati kedalaman pernafasan MENGHITUNG PERNAFASAN (RESPIRASI) STANDAR OPERASIONAL 015/III/KPRWT/07/ REVISI 2 / 2 Mengamati bunyi pernafasan mencatat jumlah, kedalaman, irama dan bunyi Mencuci tangan 3. YANG PERLU DIPERHATIKAN Sopan terhadap pasien (komunikasi) UNIT TERKAIT Teliti dan hati-hati Pelayanan medis

16 STANDAR OPERASIONAL STANDAR OPERASIONAL 016/III/KPRWT/07/ TANGGALTERBIT 9 JULI MENGUKUR TINGGI BADAN REVISI 1 / 1 Ditetapkan Oleh Direktur RSU Citra Bunda Medical Center Dr. HELGAWATI, MM PENGERTIAN Mengukur tinggi badan pasien dengan pengukur tinggi badan TUJUAN Untuk mengetahui tinggi badan pasien Membantu menegakkan diagnose KEBIJAKAN Sebagai pedoman bagi seluruh pejabat dan staf RSU. Citra Bunda Medical Center khususnya departemen Keperawatan 1. PERSIAPAN Memberitahu pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan Menyediakan alat pengukur tinggi badan atau sentimeter dan penggaris segitiga siku-siku Alat tulis 2. LANGKAH-LANGKAH Pada pasien yang bisa berdiri a. memakai alat pengukur khusus dengan cara pasien dipersilahkan melepas alat pengukur,pandangan lurus kedepan b. merapatkan alat pengukur pada kepala kemudian perawat membaca skalalya 3. YANG HARUS DIPERHATIKAN Teliti Sopan sabat UNIT TERKAIT Pelayanan medis

17 STANDAR OPERASIONA L STANDAR OPERASIONAL MENIMBANG BERAT BADAN PASIEN DEWASA, ANAK 017/III/KPRWT/07/ TANGGAL TERBIT 9 JULI 2009 DAN BAYI REVISI 1 / 2 Ditetapkan Oleh Direktur RSU Citra Bunda Medical Center Dr. HELGAWATI, MM PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN Menimbang berat badan pasien dengan menggunakan timbangan badan 1. Untuk mengetahui berat badan pasien 2. Untuk mengetahui naik / turunnya berat badan pasien 3. Untuk membantu menentukan diagnosa 4. Untuk menentukan dosis pengobatan,diet,dll Dilakukan pada setiap pasien rawat jalan dan rawat inap yang membutuhkan Persiapan alat a. Timbangan elektrik/manual untuk dewasa b. Alat tulis/pulpen c. Meja untuk tempat timbangan bayi d. Alas untuk timbangan bayi Persiapan pasien a. Pada pasien dewasa, pasien diberitahukan supaya tas,sepatu,/sandal dilepas b. Pada bayi, bedongan/selimut dibuka

18 STANDAR OPERASIONAL MENIMBANG BERAT BADAN PASIEN DEWASA, ANAK 017/III/KPRWT/07/ DAN BAYI REVISI 2 / 2 UNIT TERKAIT cara kerja 1. Timbangan elektrik untuk bayi dipersiapkan dengan diletakkan diatas meja dengan posisi timbangan siap pakai 2. Timbangan elektrik untuk anak dan pasien dewasa diletakkan dilantai dengan posisi timbangan siap pakai. 3. Untuk pasien bayi, aturlah posisi bayi tidur / duduk (pada bayi yang sudah duduk) 4. Pada anak / pasien dewasa aturlah posisinya untuk berdiri diatas timbangan agar berdiri tegak. 5. Bacalah angka pada petunjuk jarum yang tepat, kemudian tulislah hasilnya pada buku / status pasien Rawat jalan, rawat inap

19 STANDAR OPERASIONA L STANDAR OPERASIONAL 018/III/KPRWT/07/ TANGGALTERBIT 9 JULI PEMASANGAN INFUS REVISI 1 / 2 Ditetapkan Oleh Direktur RSU Citra Bunda Medical Center Dr. HELGAWATI, MM PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN Memasukkan cairan / zat makanan / obat-obatan dalam jumlah tertentu melalui vena secara terus menerus dalam jangka waktu yang agak lama a. Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit serta pemberian obat yang diperlukan oleh tubuh b. Memberi zat makanan pada pasien yang tidak dapat atau tidak boleh makan minum melalui mulut 1. Pemberian infuse harus sesuai indikasi dan berdasarkan standing order dokter 2. Bekerja dengan tehnik aseptic a. Lihat kondisi pasien b. Lihat keperluan pasien dalam terapi c. Siapkan alat : 1. Standar infuse 2. Cairan yang diberiakan 3. Infus set 4. Abbocath sesuai ukuran 5. Kapas 6. Alkohol 70 % 7. Kassa steril 8. Gunting 9. Plester 10. Pengalas 11. Bengkok

20 PEMASANGAN INFUS STANDAR OPERASIONAL 017/III/KPRWT/07/ REVISI 2 / Tourniquet d. Pelaksanaan pemasangan infuse 1. Beri penjelasan kepada pasien & keluarga 2. Siapkan area yang akan di infuse 3. Periksa ulang cairan yang akan diberikan, catat nama obat yang dimasukkan pada flabot/botol 4. Masukkan selang infuse kedalam flabot botol dan keluarkan udara dari selang infuse 5. Tentukan vena yang akan ditusuk 6. Pasang pengalas 7. Pasang tourniquet dibagian atas daerah yang akan ditusuk 8. Desinfeksi area yang akan ditusuk dengan diameter 5 10 cm 9. Tusukan jarum infuse / abbocath pada vena yang telah ditentukan 10. Hubungkan dengan selang infuse dan atur tetesan infuse sesuai Standing Order dokter 11. Catat dalam daftar ifus dan tindakan keperawatan e. Perlu diperhatikan 1. Reaksi pasien 2. Infus: tetesan, jenis cairan 3. Tanggal kadaluarsa cairan infuse 4. Bekerja dengan tehnik aseptik UNIT TERKAIT - Instalasi farmasi - Depo obat - Ruang rawat inap/jalan

21 STANDAR OPERASIONA L STANDAR OPERASIONAL 018/III/KPRWT/07/ TANGGALTERBIT 9 JULI MENCABUT INFUS REVISI 1 / 1 Ditetapkan Oleh Direktur RSU Citra Bunda Medical Center Dr. HELGAWATI, MM PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN UNIT TERKAIT Menghentikan pemberian cairan / obat langsung ke dalam pembuluh darah vena dengan melepas infus Mencegah terjadinya plebitis Memberi rasa nyaman / kebebasan dalam ruang gerak dan aktifitas pasien Dilakukan pada pasien yang sudah tidak membutuhkan cairan lagi Persiapan alat Kapas alkohol Plester / mikropore Kassa steril Nierbeken / bengkok Persiapan pasien Pasang alas perlak dibawah tangan yang terpasang infus Infus diklem Plester dilepas, kemudian setelah terbuka jarum infus dibuka Bekas tusukan langsung ditekan dengan kapas alkohol, kemudian ditutup dengan kassa steril dan diplester. Rawat Inap, Rawat jalan

22 STANDAR OPERASIONA L STANDAR 019/III/KPRWT/07/ TANGGAL TERBIT 9 JULI PASIEN KONSULTASI REVISI 1 / 1 Ditetapkan Oleh Direktur RSU Citra Bunda Medical Center Dr. HELGAWATI, MM PENGERTIAN TUJUAN Melakukan konsultasi pasien dengan unit lain Memperlancar kegiatan pemeriksaan pasien, untuk menunjang pengobatan / penyembuhan pasien KEBIJAKAN Pasien tidak boleh dibawa kecuali ada pemeriksaan khusus a. Formulir konsultasi ditulis oleh dokter yang merawat b. Tulis pada rekam medik pasien konsul c. Tulis dipapan acara d. Beri penjelasan pada pasien / keluarga e. Tuliskan pada buku ekspedisi f. Kirimi formulir konsultasi / hubungi lewat telepon g. Siapkan rekam medik dan data dat penunjang h. Siapkan pasien, alat dan lingkungan i. Dampingi pasien selama pemeriksaan j. Dokter menulis jawaban pada formulir konsultasi k. Catat hasil konsultasi pada buku visite dan rekam keperawatan l. Laporkan hasil konsultasi m. Laksanakan hasil konsultasi n. Tulis pada rekam keperawatan UNIT TERKAIT 1. Ruang rawat inap 2. Ruang rawat jalan 3. Unit yang terkait

23 STANDAR OPERASIONA L STANDAR OPERASIONAL 020/III/KPRWT/07/ TANGGALTERBIT 9 JULI KOMUNIKASI YANG EFEKTIF REVISI 1 / 1 Ditetapkan Oleh Direktur RSU Citra Bunda Medical Center Dr. HELGAWATI, MM PENGERTIAN Menyampaikan pesan kepada seseorang / orang lain dengan baik dan benar dengan penuh perhatian TUJUAN Menghindari kasalahpahaman dalam penyampaian pesan kepada seseorang / orang lain dengan baik dan benar dengan penuh perhatian KEBIJAKAN Pasien tidak boleh dibawa kecuali ada pemeriksaan khusus A. Persiapan 1. Ciptakan situasi lingkungan yang nyaman 2. Siapkan diri untuk dapat berkomunikasi dengan baik B. Pelaksanaan 1. Tampilkan sikap simpatik dan empatik 2. Perkenalkan diri dan beri salam 3. Beri sapaan pada pasien dengan menyebut nama pasien 4. Komunikasi yang efektif harus memuat pesan yang : Jelas, singkat, Logis, manusiawi, menarik, mengandung kenyataan dan mudah dimengerti 5. Bicara dengan gaya mengajak bukan menyuruh 6. Dengarkan segala keluhan pasien 7. Sampaikan informasi secara lengkap dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti pasien 8. Catat respon pasien 9. Catat hasil komunikasi UNIT TERKAIT Ruang rawat inap / jalan

24 STANDAR OPERASIONA L STANDAR OPERASIONAL MENDAMPINGI DOKTER VISITE 021/III/KPRWT/07/ TANGGAL TERBIT 9 JULI REVISI 1 / 1 Ditetapkan Oleh Direktur RSU Citra Bunda Medical Center Dr. HELGAWATI, MM PENGERTIAN Mendampingi dokter pada waktu mengunjungi pasien TUJUAN 1. Memperlancar kegiatan pemerikasaan visite, pemeriksaan penunjang untuk program pengobatan / penyembuhan pasien 2. Memberi rasa tenang pada pasien KEBIJAKAN 1. Sebelum dan sesudah melakukan pemeriksaan harus cuci tangan 2. Waktu visite dokter sesuai keadaan 1. Dokter menemui kepala ruang rawat / penanggung jawab UNIT TERKAIT shift ruangan 2. Menyiapkan rekam medik dan data penunjang 3. Menyiapkan pasien, alat alat dan lingkungan 4. Dokter memeriksa pasien 5. Perawat mendampingi pasien selama pemeriksaan 6. Mengatur posisi pasien sesuai kebutuhan 7. Menulis rencana medik dalam buku visite, rekam keperawatan di status pasien 8. Melaksanakan program dokter, mendiskusikan keadaan pasien untuk berkolaborasi 9. Memanggil orang tua / keluarga untuk berbicara dengan dokter mengenai kondisi pasien saat ini Ruang rawat jalan / inap

25 STANDAR OPERASIONA L STANDAR OPERASIONAL TIMBANG TERIMA PASIEN DENGAN PERAWAT DARI UNIT LAIN 022/III/KPRWT/07/ TANGGAL TERBIT 9 JULI REVISI 1 / 2 Ditetapkan Oleh Direktur RSU Citra Bunda Medical Center Dr. HELGAWATI, MM PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN Timbang terima pasien dari perawat yang bertugas di perawatan kepada perawat di unit lain ketika pasien akan dipindahkan. Mempermudah dalam memberikan asuhan keperawatan secara berkesinambungan. 1. Pasien telah diijinkan oleh dokter yang merawat dan disetujui oleh dokter yang merawat di unit perawatan selanjutnya. 2. Perawat wajib membuat catatan resume selama pasien dirawat sesuai dengan formulir yang ada disertai tandangan dan nama jelas perawat. 3. Perawat menjelaskan segala permasalahan untuk ditindaklanjuti di unit perawatan lain.

26 STANDAR OPERASIONAL TIMBANG TERIMA PASIEN DENGAN PERAWAT DARI UNIT LAIN 022/III/KPRWT/07/ REVISI 2 / 2 UNIT TERKAIT Perawat yang merawat pasien menyampaikan masalah-masalah keperawatan dan medis kepada perawat dari unit perawatan lain, meliputi: 1) Keadaan umum pasien. 2) Keadaan kardiovaskuler dan status neurlogis pasien. 3) Hasil observasi monitoring hemadinamik serta status temperatur tubuh. 4) Status reprirasi, bersihan jalan napas, penggunaan jalan napas buatan (tracheostomi), penggunaan oksigen. 5) Penggunaan obat-obatan dan program penggunaan selanjutnya, serta jenis pemeriksaan yang harus ditindaklanjuti. 6) Penggunaan alat-alat invasive dan waktu pemasangan. Masalah-masalah keperawatan dan medis yang ditemukan selama bertugas dan perkembangan pasien. a. Masalah-masalah keperawatan dan medis yang ditemukan selama dirawat dan rencana tindakan keperawatan selanjutnya. b. Menyertakan obat-obat yang masih dipergunakan (jika pasien masih memiliki). c. Meminta perawat dari unit perawatan lain untuk menandatangani resume yang telah dibuat. Buku Panduan Implementasi modal praktek keperawatan professional di rumah sakit.

27 STANDAR OPERASIONA L STANDAR OPERASIONAL TIMBANG TERIMA PASIEN DENGAN SHIF SEBELUM DAN SESUDAH DINAS 023/III/KPRWT/07/ TANGGALTERBIT 9 JULI REVISI 1 / 2 Ditetapkan Oleh Direktur RSU Citra Bunda Medical Center Dr. HELGAWATI, MM PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN Timbang terima pasien dari shif sebelumnya dengan shif yang jaga berikut. Mempermudah dalam memberikan asuhan keperawatan secara berkesinambungan. Setiap pergantian tugas harus melakukan timbang terima pasien. a. Perawat Penanggung Jawab (jika shif sore dan malam) membagi tugas kepada anggota team. b. Melakukan timbang terima harus berada disamping tempat tidur pasien, dan diikuti oleh seluruh perawat yang bertugas pada saat itu. c. Perawat Penanggung Jawab (jika shif sore dan malam) menerima laporan. d. Perawat yang bertugas saat itu menyampaikan perkembangan pasien dan permasalahan pasien serta tindakan-tindakan yang telah dilakukan selama bertugas, meliputi: 1) Keadaan umum pasien. 2) Keadaan kardiovaskuler dan status neurlogis pasien, termasuk rangsang motorik dan sensorik. 3) Hasil observasi monitoring hemadinamik. 4) Status reprirasi, penggunaan alat bantu napas, serta alat penunjang lain.

28 5) Penggunaan obat-obatan dan program penggunaan selanjutnya. 6) Status kebersihan jalan napas. STANDAR OPERASIONAL TIMBANG TERIMA PASIEN DENGAN SHIF SEBELUM DAN SESUDAH DINAS 023/III/KPRWT/07/ REVISI 2 / 2 UNIT TERKAIT 7) Penggunaan alat-alat invasive dan waktu pemasangan. 8) Hasil pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya. 9) Masalah-masalah keperawatan dan medis yang ditemukan selama bertugas dan perkembangan pasien. e. Mendiskusikan dengan petugas terdahulu bila menemukan masalah-masalah baru pada saat serah terima. f. Mencatat masalah-masalah keperawatan dan medis yang ditemukan serta rencana tindakan selanjutnya. g. Membaca laporan kegiatan dan catatan perkembangan pasien. Buku pedoman implementasi modal praktek keperawatan profesional di rumah sakit.

29 STANDAR OPERASIONA L STANDAR 024/III/KPRWT/07/ TANGGALTERBIT 9 JULI MENCUCI TANGAN REVISI 1 / 1 Ditetapkan Oleh Direktur RSU Citra Bunda Medical Center Dr. HELGAWATI, MM PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN Tindakan yang dilakukan untuk membersihkan tangan Mencegah penyebaran mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi silang Mengacu pada kebijakan pedoman pengendalian infeksi nasokomial Cara biasa 1. Menggulung lengan baju sampai diatas siku 2. Semua perhiasan dilepas ( jam, cincin, gelang ) 3. Basahi kedua tangan dan kedua lengan bawah secara keseluruhan 4. Gunakan sabun / cair sampai menghasilkan busa 5. Gosokkan kedua telapak tangan 6. Telapak tangan kanan diatas punggung telapak kiri, telapak kiri diatas punggung telapak tangan kanan 7. Jari-jari kedua telapak tangan saling menjalin 8. Balikkan jari-jari telapak tangan secara berlawanan dengan kedua jari saling berpautan satu sama lain

30 UNIT TERKAIT 9. Tangan kanan menggenggam ibu jari kiri sambil diputar dan digosok, begitu sebaliknya 10.Jari-jari tangan kanan digenggam oleh telapak tangan kiri kemudian diputar digosok kedepan kebelakang, begitu sebaliknya 11.Bilas dan keringkan tangan dan kedua lengan keseluruhan Semua petugas kesehatan yang bekerja dirumah sakit STANDAR OPERASIONA L STANDAR OPERASIONAL MEMANDIKAN PASIEN 025/III/KPRWT/07/ TANGGAL TERBIT 9 JULI REVISI 1 / 8 Ditetapkan Oleh Direktur RSU Citra Bunda Medical Center Dr. HELGAWATI, MM PENGERTIAN Tindakan membantu dan menjaga kebesihan agar pasien tetap bersih TUJUAN 1. Membersihkan penderita dari kotoran kotoran yang melekat pada kulit 2. Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan penderita terutama kulit 3. Memberikan perasaan nyaman dan segar pada pasien 4. Melancarkan peredaran darah KEBIJAKAN 1. dilakukan pada pasien yang tidak dapat atau tidak boleh PENGKAJIAN mandi sendiri 2. dilakukan 2x sehari, pada pagi hari dan sore hari 1. mengecek dari catatan rencana perawatan, akan hal-hal yang berhubungan dengan kemampuan partisipasi pasien pada prosedur yang akan dijalankan seperti diagnosa, mobilisasi, rencana-rencana spesifik/khusus tentang hygiene.

31 2. mengkaji pasien untuk menentukan apakah perlu mendapatkan prioritas lain yang lebih penting dari pada hygiene. Misalnya: memberikan kesempatan eliminasi, memberikan istirahat karena pernafasan yang kurang baik atau dalam keadaan kesakitan. 3. mengkaji apakah kebutuhan akan peralatan khusus sudah tersedia/belum. Misalnya : sudah tersedia sabun, pasta gigi, sikat gigi, baju ganti dll. MEMANDIKAN PASIEN PERENCANAAN REVISI 2/8 076/IV/IGD/03/2 Persiapan 010 Alat 1. 2 (dua) Waskom stainless besar, 1 untuk Waskom bilas bersih dan 1 untuk Waskom bilas kotor 2. 2 (dua) buah handuk : 1 untuk handuk atas dan satu untuk handuk bawah 3. 3 (tiga) buah waslap 1 untuk muka dan bagian atas, 1 untuk bagian bawah dan 1 untuk sabun 4. 1 ( satu ) set alat tenun 5. 1 schort berwarna hijau muda untuk memandikan pasien atau universal precaution 6. 1 schort berwarna hijau tua untuk pasien yang belum membawa baju ganti 7. 1 set alat untuk menggosok gigi 8. 1 standar untuk tempat Waskom mandi atau meja makan pasien

32 9. Sabun, sisir, dan baju pasien (bila pasien belum membawa sabun perawat dapat memberikan sabun dari RS ) 10. Kalau perlu Vaseline, minyak kelapa. 11. Tempat linen kotor 12. Sarung tangan bersih, dipakai sesuai universal precaution 13. Urinal/ pispot MEMANDIKAN PASIEN PERENCANAA N PELAKSANAAN REVISI 076/IV/IGD/03/2 14. Botol 010 berisi air pembilas 15. Plastik kuning untuk baju pasien yang berpenyakit menular atau yang terkena cairan tubuh pasien 16. Siapkan peralatan tambahan sesuai kebutuhan, seperti linder pod atau tambahan 17. Letakkan semua peralatan dibagian kanan tampat tidur pasien, sejajar dengan bagian terbuka atas 18. Mencuci tangan 1. memberi salam dan mengidentifikasi pasien 2. perawat memberi tahu pasien/ keluarganya tentang apa yang akan dilakukan 3. tirai untuk tempat tidur ditutup, semua proses memandikan perhatikan privacy pasien dan jangan membuat pasien merasa malu serta jangan sampai pasien kedinginan dan kelelahan 3/8

33 4. meninggikan posisi tempat tidur untuk kenyamanan kerja perawat 5. jika pasien menggunakan pogas tempat tidur, turunkan pagar tempat tidur/cek terlebih dahulu 6. mengangkat bantal, dan letakkan dikursi, tinggalkan bantal untuk kepala saja, selimut tebal diangkat dan dilipat serta diletakkan dikursi. 7. pasien ditawarkan untuk buang air kecil atau besar, jika ya, lakukan sesuai dengan cara pemberian urinal dan pispot 8. perawat mengisi ¾ bagian dari Waskom dengan air hangat dan letakkan diatas standar Waskom atau meja makan pasien 9. pindahkan pasien kedekat perawat 10.memberi posisi tidur supine/ terlentang, fowler atau semifowler sesuai kondisi pasien MEMANDIKAN PASIEN PELAKSANAAN REVISI 076/IV/IGD/03/2 11.pasien 010 ditawarkan untuk sikat gigi 12.mencuci muka dan leher a. handuk dibentangkan melintang dibawah kepala atau diletakkan didada melingkar sampai bawah telinga b. muka dan telinga dibasahi kalau perlu disabun (tergantung keinginan pasien) kemudian dibilas dan dikeringkan. Sebelumnya menanyakan kepada pasien apakah muka pasien akan diberi sabun atau tidak c. bagi pasien yang dapat melakukan sendiri tawarkan kepada pasien untuk melakukan sendiri, perawat membantu membilas di Waskom dan memberikan kepada pasien d. mencuci mata pasien, lakukan bagian inner 4/8

34 e. mencuci dan membilas mata kiri kemudian membalik waslap untuk mencuci mata kanan f. leher bagian depan dan samping dibasahi, disabun dan dikeringkan 13.mencuci lengan a. membuka baju pasien bagian atas b. selimut putih dipergunakan untuk menutup badan hingga perut. Handuk atas diletakkan dibawah lengan yang dekat dengan perawat,handuk bawah diletakkan dibawah lengan yang dekat dengan perawat, handuk bawah diletakkan dibawah lengan yang jauh dengan perawat. c. Lengan dari jari- jari sampai ketiak dibasahi, disabun, dibilas dan dikeringkan, dimulai dari lengan yang jauh dari perawat, kemudian pindah kelengan yang dekat dengan perawat MEMANDIKAN PASIEN PELAKSANAAN REVISI 076/IV/IGD/03/ mencuci dada dan perut a. kedua tangan diletakkan keatas, disisi kepala b. selimut putih diturunkan hingga menutupi genitalia dan kaki c. handuk atas dibentangkan disisi yang dekat dengan perawat, handuk dibawah dibentangkan disisi yang jauh dari perawat d. dada dan perut pasien dibasahi, disabun,dibilas dan dikeringkan 15.mencuci punggung sampai dengan pinggang 5/8

35 a. handuk bawah dibentangkan menutupi bagian depan pasien b. pasien dimiringkan membelakangi perawat sambil memegang hek tempat tidur, sehingga seluruh punggung yang akan dibersihkan akan dapat terjangkau c. handuk atas dibentangkan memanjang dibawah punggung d. leher bagian belakang dan punggung dibasahi, disabun, dibilas dan dikeringkan e. Pada pasien potensial terjadi decubitus, punggung digosok dengan Vaseline/ minyak kelapa terutama pada bagian-bagian yang menonjol f. pasien ditelentangkan kembali dan pakaian bagian atas dikenakan dengan rapi g. mencuci paha atas dan kaki h. handuk atas dibentangkan menutupi genitalia i. selimut putih diangkat j. pakaian bawah ditinggalkan k. handuk bawah dibentangkan, memanjang kebawah kedua kaki MEMANDIKAN PASIEN 076/IV/IGD/03/2 010 REVISI 6/8

36 PELAKSANAAN 16.mengganti air, jika sudah kotor 17.mencuci bagian bawah a. handuk atas dibentangkan menutupi bagian adepan b. Handuk bawah dibentangkan melintang dibawah bokong pasien c. Jika pasien mampu melakukan sendiri, tawarkan pasien untuk melakukan sendiri, perawat membantu menyediakan waslap dan membilas d. Bagi pasien yang tidak mampu melakukan sendiri, maka perawat melakukan dengan cara kedua paha agar direnggangkan. Genetalia dan lipat paha dibasahi, disabun, dibilas dan dikeringkan dari depan kebelakang. (pada pasien pria perhatikan kebersihan daerah orifisium urethra, lipatan antara penis scrotum harus kering; pada pasien wanita vulva harus dibuka, bila sangat kotor lakukan vulva hygiene) e. Pasien dimiringklan membelakangi perawat, dengan posisi handuk tetap. Bokong, lipatan bokong dan rectum dibasahi, disabun, dibilas dan dikeringkan dengan handuk. Arah pembersihan anus harus kearah pinggang f. Pasien ditelentangkan kembali dan dikenakan pakaian bagian bawah dengan rapih MEMANDIKAN PASIEN 076/IV/IGD/03/2 010 REVISI 7/8

37 PELAKSANAAN 18.menyelesaikan a. Air bekas memandikan dibuang ke kloset b. Perawat mencuci tangan c. Handuk dan alat tenun kotor disingkirkan dan dimasukkan kedalam trolley atau kantong linen kotor d. Bila pasien tidak dapat menyisir rambutm sendiri, bantu pasien menyisir rambut e. Ganti alat tenun dan pasang kembali selimut f. Berikan posisi tidur yang nyaman dan aman bagi pasien dan dekatkan nursecall g. Perawat mencuci tangan h. Setelah melakukan pendokumentasian, perawat mengembalikan semua peralatan ke janitor/spoelhok i. Trolley/ kantong linen kotor, dibawa keluar keruang linen kotor j. Waskom mandi, urinal, pispot diletakkan ditrolley kebaw ke janitor EVALUASI Evaluasi menggunakan criteria sebagai berikut : 1. Kelelahan 2. Rasa nyaman yang bersih MEMANDIKAN PASIEN 076/IV/IGD/03/2 010 REVISI 8/8

38 TASI UNIT TERKAIT 1. Mencatat apa yang dilakukan pada lembaran perencanaan 2. Mencatat kemampuan partisipasi pasien pada catatan perawatan 3. Mencatat informasi-informasi yang diperoleh selama proses berlangsung 4. Mencatat pemakaian peralatan RS pada catatan pemakaian : a. Selama melakukan tindakan perhatikan keadaan umum pasien, jangan sampai kedinginan atau kelelahan b. Membilas minimum 2 kali c. Menjaga rasa malu pasien, jangan membuka pakaian pasien sekaligus d. Memperhatikan kelainan-kelainan yang ada (lecet, kemerahan) dan melaporkan kepada penanggung jawab shift e. Luka operasi jangan sampai kena air Semua unit rawat inap MEMBANTU PASIEN UNTUK SIKAT GIGI 076/IV/IGD/03/2 010 REVISI 8/8

39 STANDAR OPERASIONAL PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN Membantu pasien untuk membersihkan gigi agar pasien merasa nyaman Menjaga kebersihan gigi dan mulut Menghindari bau mulut Menghindari infeksi mulut Membantu pasien untuk sikat gigi sehari-hari atau sehabis makan Dilakukan pada pasien yang tidak dapat melakukan sendiri Pengkajian 1. Mengecek dari catatan rencana keperawatan, akan hal-hal yang berhubungan dengan kemampuan partisipasi, seperti : diagnosa, mobilitas, rencana rencana spesifik / khusus tentang hygiene 2. Mengkaji pasien untuk menentukan apakah perlu mendapatkan prioritas lain yang lebih penting misalnya : memberi kesempatan eliminasi, memberikan istirahat karena pernafasan yang kurang baik atau dalam keadaan kesakitan. Perencanaan 1. Persiapan peralatan a. Sikat gigi b. Pasta gigi c. Gelas kumur d. Kom kumur e. Handuk atas f. Sedotan k/p g. Sarung tangan bersih 2. Mencuci tangan MEMBANTU PASIEN UNTUK SIKAT GIGI 076/IV/IGD/03/2 010 REVISI 8/8

40 Cara kerja 1. Memberi salam dan mengidentifikasi pasien 2. Perawat memberitahukan pasien tentang prosedur yang akan dilakukan 3. Gorden ditutup 4. Meninggikan posisi tempat tidur untuk kenyamanan kerja perawat 5. Pindahkan posisi pasien kesisi tempat tidur yang dekat dengan peralatan 6. Memberi posisi tidur supine/terlentang, fowler atau semifowler sesuai kondisi pasien 7. Letakkan handuk dibawah dagu pasien 8. Memakai sarung tangan 9. Basahi sikat gigi dengan air 10.Letakkan pasta gigi pada sikat gigi 11.Beri pasien untuk menyikat gigi, bagi pasien yang tidak dapat melakukan sendiri, perawat membantu menyikat gigi dan berikan pasien mengeluarkan air bekas sikat gigi ke kom kumur 12.Beri pasien kumur kumur 13.Mengelap mulut pasien dengan handuk. Bagi pasien yang dapat melakukan sendiri, biarkan pasien melakukannya sendiri 14.Mencuci peralatan a. Membilas sikat gigi, gelas dan kom kumur dengan air mengalir b. Keringkan dengan menggunakan tissue/ lap c. Melepas sarung tangan 15. Mencuci tangan 16. Mengembalikan peralatan sikat gigi ketempat semula 17. Merapihkan pasien dan memberi posisi yang nyaman

41 UNIT TERKAIT 18. Menurunkan tinggi tempat tidur Semua unit keperawatan MENCUCI RAMBUT STANDAR OPERASIONA L STANDAR OPERASIONAL 027/III/KPRWT/07/ TANGGALTERBIT 9 JULI REVISI 1 / 2 Ditetapkan Oleh Direktur RSU Citra Bunda Medical Center Dr. HELGAWATI, MM PENGERTIAN Menghilangkan kotoran rambut dan kulit kepala dengan menggunakan sabun atau sampo TUJUAN Memberikan perasaan senang dan segar pada pasien KEBIJAKAN Rambut tetap bersih, rapid an terpelihara Sebagai pedoman bagi seluruh pejabat dan staf RSU. Citra Bunda Medical Center khususnya departemen Keperawatan 1. PERSIAPAN ALAT a. Handuk kecil b. Sisir c. Karet pengikat/kalau perlu d. Sampo e. Piala ginjal 2. LANGKAH-LANGKAH a. Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan b. Menganjurkan untuk duduk bila memungkinkan c. Meletakkan handuk kecil diatas bahu atau dibawah kepala d. Rambut dibagi dua dan disisisr sedikit-sdikit dari ujung ke pangkal e. Setelah licin dijalin dan diikat bila rambut panjang f. Mengumpulkan rambut yang rontok dan dibungkus dengan kertas g. Membereskan alat2

42 h. Mencuci tangan STANDAR OPERASIONAL 027/III/KPRWT/07/ MENCUCI RAMBUT REVISI 2 / 2 UNIT TERKAIT 3. SIKAP/ YANG HARUS DIPERHATIKAN a. Ramah b. Sopan c. Hormat d. Busng sir di ember bila hanpir penuh e. Bekerja harus telit agar sekitarnya tetap bersih f. Bila pakaian kotor / basah harus segera diganti Pelayanan Medis

43 MENYISIR RAMBUT STANDAR OPERASIONA L STANDAR OPERASIONAL 028/III/KPRWT/07/ TANGGAL TERBIT 9 JULI REVISI 1 / 2 Ditetapkan Oleh Direktur RSU Citra Bunda Medical Center Dr. HELGAWATI, MM PENGERTIAN Merapikan rambut agar rambut tetap bersih, rapi dan terpelihara dengan menggunakan sisir TUJUAN Supaya rambut tetap bersih Memberikan rasa nyaman KEBIJAKAN Menjaga kerapian Sebagai pedoman bagi seluruh pejabat dan staf RSU. Citra Bunda Medical Center khususnya departemen Keperawatan 1. PERSIAPAN ALAT ALAT Handuk kecil Sisir Karet pengikat bila perlu Minyak rambut Piala ginjal 2. LANGKAH LANGKAH Memberitahu pasiententang apa yang akan dilakukan Menganjurkan untuk duduk bila memungkinkan Meletakkan handuk kecil diatas bahu atau dibawah kepala Rambut dibagi dua dan disisisr sedikit-sedikit dari ujung ke pangkal Setelah licin dijalin dan diikat bila rambut panjang Mengumpulkan rambut yang rontok dan dibungkus dengan kertas Membereskan alat-alat

44 Mencuci tangan MENYISIR RAMBUT 028/III/KPRWT/07/ REVISI 2 / 2 UNIT TERKAIT 3. YANG HARUS HIPERHATIKAN Sopan terhadap pasien Bekerja dengan hati-hati sehingga tidak melelahkan dan menyakiti pasien Bila rambut kusut beri minyak dahulu dengan persetujuan pasien Pelayanan Medis

45 MENGGUNTING KUKU STANDAR OPERASIONA L 029/III/KPRWT/07/ TANGGAL TERBIT 9 JULI REVISI 1 / 2 Ditetapkan Oleh Direktur RSU Citra Bunda Medical Center Dr. HELGAWATI, MM PENGERTIAN Adalah memotong kuku pasien degan gunting agar bersih dan terpelihara TUJUAN Membersihkan kuku Membersihkan kuku dari kotoran KEBIJAKAN Mencegah agar tidak terjadi infeksi Sebagai pedoman bagi seluruh pejabat dan staf RSU. Citra Bunda Medical Center khususnya departemen Keperawatan A. PERSIAPAN ALAT-ALAT Handuk Gunting kuku Piala ginjal Air hangat kalau perlu Sabun Sikat kuku B. PERSIAPAN PASIEN Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan C. LANGKAH-LANGKAH Perawat cuci tangan Meletakkan handuk dan piala ginjal dibawah tangan atau kaki Menggunting kuku jari tangan bundar jari kaki lurus Kuku yang keras direndam air hangat Membersihkan kuku : pinggir kuku yang hitam dan kotor

46 dibersihkan dengan air sabun/air bersih Membersihkanalat-alat yang dipakai 029/III/KPRWT/07/ MENGGUNTING KUKU REVISI 2 / 2 UNIT TERKAIT D. YANG PERLU DIPERHATIKAN Hati-hati Tidak melukai kuku pasien Pelayanan Medik

47 STANDAR OPERASIONA L PENGGANTIAN ALAT TENUN KOTOR PADA TEMPAT TIDUR TANPA MEMINDAHKAN PASIEN 030/III/KPRWT/07/ TANGGAL TERBIT 9 JULI REVISI 1 / 3 Ditetapkan Oleh Direktur RSU Citra Bunda Medical Center Dr. HELGAWATI, MM PENGERTIAN TUJUAN Mengganti alat tenun pada waktu tertentu khususnya selama pasien masih dirawat / bedrest 1. Memberikan rasa nyaman dan senang pada pasien 2. Mencegah decubitus dan infeksi 3. Supaya alat-alat tenun tetap bersih dan terpelihara KEBIJAKAN - Alat tenun disusun menurut urutan pemasanagn - Respon pasien pada waktu memiringkan Persediaan 1. Alat tenun bersih yang diperlukan disusun menurut urutan/sistematika pemasangan 2. Tempat untuk kain kotor 3. Ember berisis larutan desinfektan 4. Lap kerja 2 helai kering dan basah 5. Pasien diberi penjelasan Tata laksana 1. Beri penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan 2. Dekatkan kursi/bangku ketempat tidur 3. Siapkan peralatan dorong ketempat tidur yang akan dibersihkan 4. Angkat selimut tebal dan simpan dalam tempar alat tenun yang kotor 5. Letakkan selimut tebal dan bantal yang tidak diperlukan diatas kursi atau bangku

48 PENGGANTIAN ALAT TENUN KOTOR PADA TEMPAT TIDUR TANPA MEMINDAHKAN PASIEN 030/III/KPRWT/07/ REVISI 2 / 3 6. Letakan ala-alat tenun yang terlipat dibawah kasur, dimulai dari letak dimana posisi perawat berdiri 7. Miringkan pasien kearah yang berlawanan dengan perawat yang rapihkan tempat tidur 8. Semua alat tenun kotor digulung sampai dibawah sisi pasien 9. Bersihkan tempat tidur dengan lap basah kemudian dikeringkan dengan lap kering 10.Letakkan sprei besar bersih diatas tempat tidur dan sebagian digulung sampai bawah sisi pasien 11. Pasang perlak dan sprei kecil kemudian gulung sampai ketengah 12.Rapihkan alat - alat tenun yang sudah terpasang dan pada setiap ujung 45 derajat dan dimasukkan dibawah kasur (dahulukan bagian kepala kemudian bagian kaki ) 13.Miringkan pasien kesisi lain 14.Alat tenun yang kotor digulung dan simpan dalam tempat alat tenun yang kotor 15.Bentangkan alat tenun yang bersih dan rapihkan seperti point 9 16.Kembalikan posisi pasien dalam keadaan terlentang 17.Lepaskan sarung bantal yang kotor dan ganti dengan sarung bantal yang bersih 18.Letakkan bantal pada kepala pasien 19.Pasang boven laken dan selimut tebal masukkan bagian bawah kasur dengan membuat sudut 45 derajat kemudian

49 boven laken dan selimut ditarik dada pasien PENGGANTIAN ALAT TENUN KOTOR PADA TEMPAT TIDUR TANPA MEMINDAHKAN PASIEN 030/III/KPRWT/07/ REVISI 3 / 3 UNIT TERKAIT 20.Atur posisi pasien sesuai kebutuhan 21.Cuci tangan 22.Rapihkan alat kotor dan peralatan lainnya Ruang rawat inap Ruang rawat jalan UGD

50 STANDAR STANDAR OPERASIONA OPERASIONAL L MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR 031/III/KPRWT/07/ TANGGAL TERBIT 9 JULI REVISI 1 / 1 Ditetapkan Oleh Direktur RSU Citra Bunda Medical Center Dr. HELGAWATI, MM PENGERTIAN Menyiapkan tempat tidur khusus agar segera siap pakai. TUJUAN - Memudahkan dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan. - Memberi rasa aman dan nyaman. KEBIJAKAN Digunakan untuk pasien-pasien yag akan segera masuk keperawatan. Persiapkan alat: 1. Tempat tidur khusus 2. Kasur dan bantal 3. Alat-alat tenun untuk memudahkan cara bekerja, maka alatalat tenun harus dlipat dan disusun menurut urutan pemakaian. 4. Alat kasur atau sarung kasur. 5. Perlak 6. Steek laken 7. Laken 8. Perlak dna pengalas kepala 9. Selimut 10.Sarung bantal. UNIT TERKAIT Bagian Logistic

51 STANDAR OPERASIONAL MENOLONG PASIEN MENGGUNAKAN PISPOT 032/III/KPRWT/07/ TANGGAL TERBIT 9 JULI REVISI 1 / 2 Ditetapkan Oleh Direktur RSU Citra Bunda Medical Center Dr. HELGAWATI, MM PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN Membantu pasien menggunakan pispot di tempat tidur yang diletakkan pada bawah bokong Membantu pasien dalam menggunakan pispot, urinal atau commode secara hygiene sesuai kebutuhan dan kondisi Dilakukan pada pasien yang mobilisasi tirah Siapkan pispot kamar/ didekat pasien 2. Persiapan peralatan a. Pispot b. Tissue c. Air bersih dalam botol d. Sabun mandi e. Satu handuk f. Tempat sampah kuning g. Kalau perlu 1 waslap h. Sarung tangan i. Kalau perlu kom berisi air j. Trolley 3. Pelaksanaan a. mencuci tangan b. mengidentifikasi pasien c. memberi tahu dan menjelaskan pada prosedur yang akan dijalankan.

52 d. Menutup gorden e. Menaikkan posisi tempat tidur f. Dekatkan pispot, tissue, air untuk membilas dan tempat sampah kuning MENOLONG PASIEN MENGGUNAKAN PISPOT 032/III/KPRWT/07/ REVISI 2 / 2 g. Lepaskan pakaian bagian bawah pasien dan menutup bagian bawah dengan selimut h. Pasang pispot Pasien dalam posisi recumbent, tangan kiri perawat menyanggah pada bagian lumba sacral pasien, sementara itu pasien dianjurkan untuk mengangkat bokong, tangan kanan perawat mendorong pispot sampai terletak dibawah bokong pasien i. Perawat dapat meninggalkan pasien bila kondisi memungkinkan j. Dekatkan nursecall k. Bila pasien memanggil segera datang l. Memakai sarung tangan m. Membersihkan daerah genetalia n. Faeces/ urine dibuang di kloset o. Pispot dibersihkan p. Pispot dikembalikan ketempat semula q. Lepaskan sarung tangan r. Perawat mencuci tangan s. Setelah melakukam pencatatan, peralatan lainnya dikembalikan ketempat semula t. Mencuci tangan kembali 4. Hal hal yang harus diperhatikan - Perhatikan privacy pasien

53 UNIT TERKAIT - Untuk kenyamanan pasien dan efisiensi beri posisi yang paling nyaman Ruang rawat inap/rr/rawat Jalan STANDAR OPERASIONA L MENOLONG PASIEN MENGGUNAKAN URINAL 033/III/KPRWT/07/ TANGGAL TERBIT 9 JULI REVISI 1 / 2 Ditetapkan Oleh Direktur RSU Citra Bunda Medical Center Dr. HELGAWATI, MM PENGERTIAN Membantu pasien BAK ditempat tidur TUJUAN Agar pasien ditempat tidur dengan aman dan nyaman KEBIJAKAN 1. Dilakukan pada pasien yang bedrest 2. Dilakukan pada pasien laki laki 3. Prosedur ini khusus untuk pasien laki laki a. Persiapan 1. Urinal 2. Tissue rol 3. Tempat sampah b. Pelaksanaan 1. Dekatkan urinal, tissue dan tempat sampah kuning 2. Pada pasien yang mampu berdiri, bantu pasien untuk berdiri 3. Jika pasien sudah berdiri dengan nyaman berdiri, lepaskan / turunkan pakaian bawah lalu pasang urinal 4. Pada pasien yang tidak mampu berdiri, lepaskan pakaian bawah 5. Pasang urinal dengan cara : b) Pasien memiringkan badan sambil berpegangan pada hek, berikan urinal kepada pasien untuk dipasang sendiri c) Pasien memiringkan badan sambil berpegangan pada

54 hek, perawat memasang urinal d) Jika tidak ada kontraindikasi, naikkan posisi bagian kepala tempat tidur, semi atau high fowler MENOLONG PASIEN MENGGUNAKAN URINAL 033/III/KPRWT/07/ REVISI 2 / 2 UNIT TERKAIT 6. Perawat dapat meninggalkan pasien bila kondisi memungkinkan 7. Dekatkan nurse call 8. Bila pasien memanggil segera datang, jika pasien lama tidak memanggil ( kira kira menit ) perawat harus mendatangi pasien 9. Memakai sarung tangan 10.Membersihkan daerah genital 11.Bila pasien dapat melakukan sendiri beri tissue kepada pasien untuk membersihkan genitalnya dengan menggunakan tissue kering 12.Bagian bawah pasien ditutup dengan selimut 13.Urine dibiang dikloset 14.Urine dibersihkan dengan membilas dengan air bersih lalu dikeringkan, pinggirkan dengan tissue dan disimpan pada tempatnya Ruang rawat inap

55 STANDAR OPERASIONA L MEMBERSIHKAN MULUT DENGAN MENGGUNAKAN SPATEL 034/III/KPRWT/07/ TANGGAL TERBIT 9 JULI REVISI 1 / 3 Ditetapkan Oleh Direktur RSU Citra Bunda Medical Center Dr. HELGAWATI, MM PENGERTIAN Membantu pasien untuk membersihkan mulut agar tetap bersih TUJUAN 1. Agar rongga mulut, lidah dan gigi tetap bersih, bebas dari bibir tidak kering 2. Memberikan rasa segar dan nyaman kepada pasien 1. Dilakukan pada pasien yang boring 2. Dilakukan 2x sehari pada pagi setelah mandi PENGKAJIAN 1. Kaji tingkat kesadaran pasien PERENCANAA N 2. Kaji kebersihan rongga mulut, ada stomatitis, bibir kering/ pecah pecah 3. Kaji kemampuan pasien untuk membuka mulut Siapkan peralatan sebagai berikut : 1. Trolley berisi 2. Kom berisi air matang / aqua 3. Spatel lidah dua buah 4. Kalau perlu lidi kapas tergantung dari kebersihan mulut, kasa jumlahnya tergantung dari keberihan mulut semakin kotor diperlukan jumlah yang banyak 5. Kalau perlu sodium bicarbonas dan boroxglyserin

56 MEMBERSIHKAN MULUT DENGAN MENGGUNAKAN SPATEL 034/III/KPRWT/07/ REVISI 2 / 3 PELAKSANAA N 1. Mencuci tangan 2. Memberi salam dan cocokkan identitas pasien antara data di gelang nama pasien dan data di file pasien 3. Jelaskan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan 4. Posisi tinggi tempat tidur yang nyaman bagi anda yang bekerja 5. Memberi posisi tidur semi fowler dengan kepala pasien miringkan dan menghadap keperawat 6. jaga privacy pasien dengan menutup gorden tempat tidur 7. Dekatkan alat alat yang akan digunakan 8. Letakkan handuk atau dibawah dagu pasien dan diatas leher dada pasien 9. Pakai sarung tangan 10. Bersihkan mulut pasien dengan air matang 11. Basahi kasa dengan aqua yang terdapat didalam kom 12. Balut kasa lembab tersebut pada spatel 13. Jika kemampuan membuka mulut sangat terbatas, boleh dibantu dengan menekan lidah dengan spatel

57 14. Bila kemampuan pasien membuka cukup besar, ronga mulut dibersihkan dengan menggunakan spatel yang telah dibungkus dengan kasa basah. Bila kemampuan membuka mulut sangat terbatas bisa menggunakan lidi kapas basah 15. Bersihkan mulai dari rongga sebelah kiri, kanan, palatum, lidah gusi dan gigi secara berturut turut dan diulang sampai benar benar bersih 16. bila kasa sudah kotor, ganti kasa tersebut dengan yang baru 17. Bila tidak sangat kotor boleh dibersihkan dengan sodium bicorbonas dan apabila bibir kering diberi bory blycerin dengan menggunakan lidi kapas MEMBERSIHKAN MULUT DENGAN MENGGUNAKAN SPATEL 034/III/KPRWT/07/ REVISI 3 / 3 PELAKSANAA N 18. Alat alat dibersihkan dan dikemablikan pada tempatnya 19. Handuk diangkat 20. buka sarung tang 21. Pasien dirapihkan, diberi posisi tidur yang nyaman bagi pasien 22. Buka gorden gorden tempat tidur 23. Cuci tangan EVALUASI Evaluasi menggunakan criteria sebagai berikut : 1. Pasien merasa nyaman (pasien tenang ) 2. Bibir tidak kering 3. Mulut dan lidah kering 4. Bebas dari bau mulut TAS Catat pada catatan keperawatan :

58 I 1. Tanggal dan jam tindakan dilakukan 2. Nama dan paraf perawat yang melakukan tindakan 3. Catat semua keadaan diatas yang ditemukan 4. Obat yang dipakai untuk membersihkan lidah ( jika ada ) 5. Obat yang dipakai untuk mencagah terjadinya bibir kering atau tidak UNIT TERKAIT Semua unit rawat inap STANDAR OPERASIONA L PEMASANGAN CATHETER 034/III/KPRWT/07/ TANGGAL TERBIT 9 JULI REVISI 1 / 2 Ditetapkan Oleh Direktur RSU Citra Bunda Medical Center Dr. HELGAWATI, MM PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN Memasang catheter / selang pada pasien pria / wanita yang tidak dapat BAK secara langsung untuk pemantauan output - Menampung urine - Mengetahui kelainan pada urine - Mengurangi gerakan pasien Sebagai pedoman bagi seluruh pejabat dan staf RSU. Citra Bunda Medical Center khususnya di depertemen keperawatan PERSIAPAN ALAT Tempat tidur Catheter ( sesuai dengan nomor yang di butuhkan )

SOP Tanda Tanda Vital

SOP Tanda Tanda Vital SOP Tanda Tanda Vital N o I II III Aspek yang Dinilai Ya Tidak PERSIAPAN ALAT 1. Termometer dalam tempatnya (axila, oral, rektal) 2. Tiga buah botol berisi larutan sabun, desinfektan, dan air bersih 3.

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH 1. Pengertian Perawatan jenazah adalah perawatan pasien setelah meninggal, perawatan termasuk menyiapkan jenazah untuk diperlihatkan pada keluarga, transportasi

Lebih terperinci

DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN SUHU

DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN SUHU PEMERIKSAAN SUHU 10 Menentukan letak aksila dan membersihkan daerah aksila dengan menggunakan tisue 11 Menurunkan reservoir di bawah suhu 35 C 12 Meletakkan termometer pada daerah aksila (reservoir tepat

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENASAH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENASAH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENASAH Oleh: MEITY MASITHA ANGGRAINI KESUMA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN

Lebih terperinci

SOP/ PROTAP PENGUKURAN TEKANAN DARAH

SOP/ PROTAP PENGUKURAN TEKANAN DARAH Puskesmas Kendit SOP/ PENGUKURAN TEKANAN DARAH RAWAT JALAN... drg. DINA FITRYA, M.Kes 19731026 200501 2 006 Pengerti Tatacara mengukur tekanan darah dengan menggunakan Tensimeter an Untuk mengetahui ukuran

Lebih terperinci

Tindakan keperawatan (Implementasi)

Tindakan keperawatan (Implementasi) LAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN No. Dx Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Hari/ Pukul tanggal 1 Senin / 02-06- 14.45 15.00 15.25 15.55 16.00 17.00 Tindakan keperawatan (Implementasi) Mengkaji kemampuan

Lebih terperinci

SOP ASUHAN KEPERAWATAN

SOP ASUHAN KEPERAWATAN SOP ASUHAN KEPERAWATAN RS BAPTIS BATU 2008 DAFTAR ISI Halaman Judul Daftar Isi 1. Memasang Sarung Tangan 2. Mengukur Suhu Badan 3. Menghitung Nadi Dan Pernafasan 4. Mengukur Tekanan Darah 5. Memandikan

Lebih terperinci

MEMASANG KATETER. A. PENGERTIAN Memasukkan selang karet atau plastik melalui uretra ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan urine.

MEMASANG KATETER. A. PENGERTIAN Memasukkan selang karet atau plastik melalui uretra ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan urine. MEMASANG KATETER A. PENGERTIAN Memasukkan selang karet atau plastik melalui uretra ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan urine. B. TUJUAN 1. Menghilangkan distensi kandung kemih. 2. Sebagai penatalaksanaan

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721) PANDUAN CUCI TANGAN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) 787799, Fax (0721) 787799 Email : rsia_pbh2@yahoo.co.id BAB I DEFINISI Kebersihan

Lebih terperinci

Nomer Station 1 Judul Station Perawatan Jenazah di RS Waktu yang

Nomer Station 1 Judul Station Perawatan Jenazah di RS Waktu yang Nomer Station 1 Judul Station Perawatan Jenazah di RS Waktu yang 7 menit dibutuhkan Tujuan station Menilai kemampuan prosedur perawatan jenazah HIV/AIDS di RS Area kompetensi 1. Komunikasi efektif pada

Lebih terperinci

Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN

Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN Judul penelitian : Perilaku Ibu Primipara dalam Merawat Bayi Baru Lahir di Kelurahan Sukaraja Kecamatan Medan Maimun. Peneliti : Erpinaria Saragih Saya telah

Lebih terperinci

PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT)

PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT) PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT) A. Definisi Prosedur dan pemeriksaan khusus dalam keperawatan merupakan bagian dari tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang dilaksanakan secara rutin. Perawatan

Lebih terperinci

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI Komponen Ya Dilakukan Tidak Pengertian Gerakan/sentuhan yang diberikan pada bayi setiap hari selama 15 menit, untuk memacu sistem sirkulasi bayi dan denyut

Lebih terperinci

Persalinan Normal. 60 Langkah. Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat. Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal

Persalinan Normal. 60 Langkah. Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat. Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal Persalinan Normal 60 Langkah Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal PERSALINAN NORMAL 60 Langkah Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat KEGIATAN I. MELIHAT

Lebih terperinci

PERAWATAN KOLOSTOMI Pengertian Jenis jenis kolostomi Pendidikan pada pasien

PERAWATAN KOLOSTOMI Pengertian Jenis jenis kolostomi Pendidikan pada pasien PERAWATAN KOLOSTOMI Pengertian * Sebuah lubang buatan yang dibuat oleh dokter ahli bedah pada dinding abdomen untuk mengeluarkan feses (M. Bouwhuizen, 1991) * Pembuatan lubang sementara atau permanen dari

Lebih terperinci

Apa itu menstruasi? Menstruasi adalah tanda anak perempuan tumbuh menjadi dewasa. Menstruasi adalah proses alami bagi perempuan.

Apa itu menstruasi? Menstruasi adalah tanda anak perempuan tumbuh menjadi dewasa. Menstruasi adalah proses alami bagi perempuan. Apa itu menstruasi? Menstruasi adalah tanda anak perempuan tumbuh menjadi dewasa. Menstruasi adalah proses alami bagi perempuan. Menstruasi pertama biasanya mulai terjadi pada usia 10-14 tahun. 1 10-14

Lebih terperinci

1 PEMBERIAN NEBULIZER 1.1 Pengertian

1 PEMBERIAN NEBULIZER 1.1 Pengertian Pengertian Suction adalah : Tindakan menghisap lendir melalui hidung dan atau mulut. Kebijakan : Sebagai acuan penatalaksanaan tindakan penghisapan lendir, mengeluarkan lendir, melonggarkan jalan nafas.

Lebih terperinci

Blok Gastroenterohepatologi Manual Keterampilan Prosedur Enema

Blok Gastroenterohepatologi Manual Keterampilan Prosedur Enema Blok Gastroenterohepatologi Manual Keterampilan Prosedur Enema Ibrahim Labeda Nurhaya Nurdin Asty Amalia Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2015 PROSEDUR ENEMA/HUKNAH I. TUJUAN Setelah pelatihan

Lebih terperinci

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG SOP SENAM HAMIL

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG SOP SENAM HAMIL Versi : 1 Tgl : 17 maret 2014 1. Pengertian Senam Hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil, secara fisik maupun mental, untuk menghadapi persalinan yang cepat, aman dan spontan.

Lebih terperinci

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS Asuhan segera pada bayi baru lahir Adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama setelah persalinan. Aspek-aspek penting yang harus dilakukan pada

Lebih terperinci

60 Langkah Asuhan Persalinan Normal

60 Langkah Asuhan Persalinan Normal 60 Langkah Asuhan Persalinan Normal I. MELIHAT TANDA DAN GEJALA KALA DUA 1. Mengamati tanda dan gejala persalinan kala dua. Ibu mempunyai keinginan untuk meneran. Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat

Lebih terperinci

Komponen MENCUCI TANGAN DENGAN 7 LANGKAH

Komponen MENCUCI TANGAN DENGAN 7 LANGKAH Jenis Keterampilan : Mencuci Tangan Nama/ Nim : Tgl Praktik : Komponen MENCUCI TANGAN DENGAN 7 LANGKAH NILAI 0 1 2 3 4 PERSIAPAN Persiapan 1. Air bersih yang mengalir/ air keran 2. Sabun pada tempatnya

Lebih terperinci

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan Rahmawati Minhajat Dimas Bayu Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2014 KETERAMPILAN SANITASI

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA LAMPIRAN MODUL A TINDAKAN LABORATORIUM KEPERAWATAN DASAR PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA 2015 Kode/Nomor: UNIVERSITAS ESA UNGGUL PROGRAM STUDI NERS Tanggal:

Lebih terperinci

JOB SHEET. : Asuhan Kebidanan Kehamilan Bobot mata kuliah : Bd : DIII Kebidanan. : Siti Latifah Amd, Keb Pertemuan : 3 /18 Pebruari 2016

JOB SHEET. : Asuhan Kebidanan Kehamilan Bobot mata kuliah : Bd : DIII Kebidanan. : Siti Latifah Amd, Keb Pertemuan : 3 /18 Pebruari 2016 JOB SHEET Mata kuliah : Asuhan Kebidanan Kehamilan Bobot mata kuliah : Bd. 301 Semester : II Prodi : DIII Kebidanan Pokok bahasan : Pemeriksaan Antenatal Care Pembimbing : Siti Latifah Amd, Keb Pertemuan

Lebih terperinci

Nama : Riadus Solihin.S.kep. Npm : VULVA HYGIENE STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Nama : Riadus Solihin.S.kep. Npm : VULVA HYGIENE STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Nama : Riadus Solihin.S.kep Npm : 15350035 Stase : Maternitas VULVA HYGIENE STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PETUGAS PERALATAN Memberikan tindakan pada vulva untuk menjaga kebersihannya

Lebih terperinci

Perawat instrument (Scrub Nurse) dan perawat sirkuler di kamar operasi.

Perawat instrument (Scrub Nurse) dan perawat sirkuler di kamar operasi. Perawat instrument (Scrub Nurse) dan perawat sirkuler di kamar operasi Ditulis pada Senin, 15 Februari 2016 03:14 WIB oleh fatima dalam katergori Kamar Bedah tag Kamar Bedah, Oka, Perawat Instrument, Perawat

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LABORATORIUM KEPERAWATAN ANAK

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LABORATORIUM KEPERAWATAN ANAK BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LABORATORIUM KEPERAWATAN ANAK Penyusun : Jastro Situmorang, S.Kep, Ns Elfrida Nainggolan, SKM AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE PROVINSI SUMATERA UTARA BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LABORATORIUM

Lebih terperinci

Pengertian. Tujuan. Ditetapkan Direktur Operasional STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL. Tanggal Terbit 15 Februari 2011

Pengertian. Tujuan. Ditetapkan Direktur Operasional STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL. Tanggal Terbit 15 Februari 2011 LAMPIRAN RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT 2 Jl. Wates Km 5.5 Gamping, Sleman-55294 Telp 0274 6499706 Fax. 6499727 No Dokumen : Kep. 032/II/2011 MEMASANG INFUS No Revisi : 0 Halaman : 37 / 106 STANDAR

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIK KLINIK KETRAMPILAN DASAR KEBIDANAN

MODUL PRAKTIK KLINIK KETRAMPILAN DASAR KEBIDANAN MODUL PRAKTIK KLINIK KETRAMPILAN DASAR KEBIDANAN 2015 A K A D E M I K E B I D A N A N G R I Y A H U S A D A S U R A B A Y A KETERAMPILAN KLINIK INJEKSI I. DISKRIPSI MODUL Pendahuluan Tujuan Metode Penuntun

Lebih terperinci

MENCUCI INSTRUMEN BEDAH No.Dokumen No.Revisi Halaman. Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh : Direktur RS

MENCUCI INSTRUMEN BEDAH No.Dokumen No.Revisi Halaman. Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh : Direktur RS MENCUCI INSTRUMEN BEDAH L KEPERAWATA N Agar instrumen bedah yang dipakai dapat dibersihkan dari bahan berbahaya pasien 1. Siapkan larutan chlorine 0.5% secukupnya. 2. Selesai melakukan operasi, prosedur

Lebih terperinci

PENUNTUN SKILLS LAB BLOK 4.3 ELEKTIF Topik 2.A KESEHATAN INTERNASIONAL DAN KARANTINA

PENUNTUN SKILLS LAB BLOK 4.3 ELEKTIF Topik 2.A KESEHATAN INTERNASIONAL DAN KARANTINA PENUNTUN SKILLS LAB BLOK 4.3 ELEKTIF Topik 2.A KESEHATAN INTERNASIONAL DAN KARANTINA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2016 1. PANDUAN KESELAMATAN UNTUK PETUGAS KESEHATAN I. Pengantar Panduan

Lebih terperinci

PERANAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESEHATAN SISWA SEKOLAH DASAR : PENDIDIKAN KESEHATAN

PERANAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESEHATAN SISWA SEKOLAH DASAR : PENDIDIKAN KESEHATAN Lampiran materi penuluhan PERANAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESEHATAN SISWA SEKOLAH DASAR : PENDIDIKAN KESEHATAN I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan dengan kesehatan

Lebih terperinci

6. Botol kecil steril untuk bahan pemeriksaan steril

6. Botol kecil steril untuk bahan pemeriksaan steril Prosedur Pemasangan Kateter Urin Ditulis pada Senin, 15 Februari 2016 00:50 WIB oleh fatima dalam katergori Kebutuhan Dasar tag KDM, Kateter, Eliminasi Uri http://fales.co/blog/prosedur-pemasangan-kateter-urin.html

Lebih terperinci

No. Dokumen 04 / 05 / 01. Tanggal Terbit 23 Juli 2006

No. Dokumen 04 / 05 / 01. Tanggal Terbit 23 Juli 2006 PROSEDUR Pengertian 23 Juli 2006 MENGHITUNG DENYUT NADI 1/1 Suatu cara untuk menentukan jumlah denyut nadi dengan cara palpasi. 1. Menilai kemampuan fungsi kardiovaskular 2. Mengetahui denyut nadi (irama,

Lebih terperinci

MODUL KETERAMPILAN KLINIK ASUHAN KEBIDANAN

MODUL KETERAMPILAN KLINIK ASUHAN KEBIDANAN MODUL KETERAMPILAN KLINIK ASUHAN KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN GRIYA HUSADA SURABAYA PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN TAHUN 2013 i KATA PENGANTAR Dengan memanjadkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa

Lebih terperinci

Teknik pemberian obat melalui:

Teknik pemberian obat melalui: Teknik pemberian obat melalui: Oral Inhalasi Mata Rektum Vagina Non-parenteral - 2 Menyiapkan dan memberikan obat untuk pasien melalui mulut dan selanjutnya ditelan. Tujuan: Memberikan obat kepada pasien

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Kepatuhan 2.1.1 Defenisi Kepatuhan Kepatuhan perawat profesional adalah sejauh mana perilaku seorang perawat sesuai dengan ketentuan yang telah diberikan pimpinan perawat

Lebih terperinci

PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPENTENSI ASPEK KETRAMPILAN LATIHAN GERAK SENDI (ROM) EKSTREMITAS BAWAH

PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPENTENSI ASPEK KETRAMPILAN LATIHAN GERAK SENDI (ROM) EKSTREMITAS BAWAH PEAN PENCAPAIAN KOMPENTENSI ASPEK KETRAMPILAN LATIHAN GERAK SENDI (ROM) EKSTREMITAS BAWAH NO ASPEK YANG DI BOBOT 1 Penghangat/ buli-buli panas dan sarungnya 2 1 Melakukan verifikasi data dan program terapi

Lebih terperinci

PANDUAN CLINICAL SKILL LABORATORIUM SENAM KAKI DIABETIK. Oleh. Tim Endokrin dan Metabolik

PANDUAN CLINICAL SKILL LABORATORIUM SENAM KAKI DIABETIK. Oleh. Tim Endokrin dan Metabolik PANDUAN CLINICAL SKILL LABORATORIUM SENAM KAKI DIABETIK Oleh Tim Endokrin dan Metabolik PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014 TATA TERTIB Sebelum Praktikum

Lebih terperinci

Pelaksanaan Kegiatan UKS No. Dokumen No. Revisi : Tanggal Terbit Halaman :

Pelaksanaan Kegiatan UKS No. Dokumen No. Revisi : Tanggal Terbit Halaman : Pelaksanaan Kegiatan UKS No. Dokumen Tanggal Terbit NIP196704241988031005 1. Pengertian Merupakan salah satu kegiatan rutin untuk memeriksa kesehatan anak sekolah 2. Tujuan Sebagai acuan untuk kelancaran

Lebih terperinci

PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE ( NGT )

PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE ( NGT ) PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE ( NGT ) Definisi Tujuan Persiapan alat 1. Naso gastric tube ukuran sesuai dengan kebutuhan 2. Sarung tangan bersih (steril) 3. Tissue 4. Plester 5. Gunting 6. Jelli yang dilarutkan

Lebih terperinci

BUKU ACUAN PESERTA CSL 2 PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH DAN TEKANAN VENA JUGULAR

BUKU ACUAN PESERTA CSL 2 PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH DAN TEKANAN VENA JUGULAR BUKU ACUAN PESERTA CSL 2 PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH DAN TEKANAN VENA JUGULAR Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2017 TATA-TERTIB LABORATORIUM DAN CLINICAL SKILLS LAB FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

1. PEMERIKSAAN VITAL SIGN

1. PEMERIKSAAN VITAL SIGN 1. PEMERIKSAAN VITAL SIGN DASAR TEORI Vital sign atau tanda-tanda vital adalah ukuran statistik berbagai fisiologis yang digunakan untuk membantu menentukan status kesehatan seseorang, terutama pada pasien

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Sebagian besar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Sebagian besar BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan (Knowledge) 1. Definisi Pengetahuan (Knowledge) Pengetahuan (Knowledge). Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap

Lebih terperinci

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK ppkc Terapi Sentuh (Touch Therapy) Metode sentuh untuk sehat adalah pendekatan atau terobosan baru dalam pemeliharaan kesehatan. Metode inipun bisa digabungkan dengan

Lebih terperinci

A. Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung

A. Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung Materi 3 Kardiovaskular III A. Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung Tujuan a. Mengukur tekanan darah arteri dengan cara palpasi b. Mengukur tekanan darah arteri dengan cara auskultasi Dasar Teori

Lebih terperinci

Siapkan air hangat (tidak terlalu dingin atau panas)

Siapkan air hangat (tidak terlalu dingin atau panas) Cara Memandikan Kelinci Putih Agar Bersih Via : Tuliat.com Kelinci Putih adalah salah satu warna bulu kelinci yang paling disukai banyak orang atau para pencinta binatang piaraan karena warnanya yang terlihat

Lebih terperinci

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL SOP

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL SOP STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL SOP Untuk memenuhi tugas matakuliah Keperawatan Medikal Bedah I yang dibina oleh Bapak Rudi Hamarno, M.Kep Oleh Kelompok 11 Pradnja Paramitha

Lebih terperinci

Karakteristik Responden. 2. Lama Bertugas / pengalaman bekerja. 3.Mengikuti pelatihan APN ( Asuhan persalinan Normal)

Karakteristik Responden. 2. Lama Bertugas / pengalaman bekerja. 3.Mengikuti pelatihan APN ( Asuhan persalinan Normal) Lampiran 1. No.Responden : Tanggal : Karakteristik Responden 1. Pendidikan Bidan a. DI b. DIII c. DIV d. S2 2. Lama Bertugas / pengalaman bekerja. a. < 5 Tahun b. 5-10 Tahun c. >10 Tahun 3.Mengikuti pelatihan

Lebih terperinci

TUGAS SISTEM INTEGUMEN I STANDART PROSEDUR OPERASIONAL KOMPRES

TUGAS SISTEM INTEGUMEN I STANDART PROSEDUR OPERASIONAL KOMPRES TUGAS SISTEM INTEGUMEN I STANDART PROSEDUR OPERASIONAL KOMPRES Kelompok 2 (S1-3A) 1. Adhelita Ratu F.V (121.0001) 2. Alika Fitrianti (121.0009) 3. Desy Evarani (121.0023) 4. Faisal Nursheha (121.0035)

Lebih terperinci

PMR WIRA UNIT SMA NEGERI 1 BONDOWOSO Materi 3 Penilaian Penderita

PMR WIRA UNIT SMA NEGERI 1 BONDOWOSO Materi 3 Penilaian Penderita Saat menemukan penderita ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk menentukan tindakan selanjutnya, baik itu untuk mengatasi situasi maupun untuk mengatasi korbannya. Langkah langkah penilaian pada penderita

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kewaspadaan universal (Universal Precaution) adalah suatu tindakan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kewaspadaan universal (Universal Precaution) adalah suatu tindakan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kewaspadaan Umum/Universal Precaution 2.1.1. Defenisi Kewaspadaan universal (Universal Precaution) adalah suatu tindakan pengendalian infeksi yang dilakukan oleh seluruh tenaga

Lebih terperinci

PEMINDAHAN PASIEN. Halaman. Nomor Dokumen Revisi RS ASTRINI KABUPATEN WONOGIRI 1/1. Ditetapkan, DIREKTUR RS ASTRINI WONOGIRI.

PEMINDAHAN PASIEN. Halaman. Nomor Dokumen Revisi RS ASTRINI KABUPATEN WONOGIRI 1/1. Ditetapkan, DIREKTUR RS ASTRINI WONOGIRI. PEMINDAHAN PASIEN Adalah pemindahan pasien dari IGD ke ruang rawat inap yang dilaksanakan atas perintah dokter jaga di IGD, yang ditulis dalam surat perintah mondok/ dirawat, setelah mendapatkan persetujuan

Lebih terperinci

FORMULIR INFORMASI JABATAN

FORMULIR INFORMASI JABATAN FORMULIR INFORMASI JABATAN 1. Nama Jabatan : Perawat Pelaksana 2. Kode Jabatan : 3. Unit Kerja : IGD. RSUD. Dr. M. Saleh Probolinggo Eselon I : Direktur Eselon II : Wa. Dir. Yan. Med Eselon III : Ka.Bid

Lebih terperinci

SOP PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL

SOP PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL Status Revisi : 00 Halaman : 1 dari 11 Disiapkan Oleh: Diperiksa Oleh: Disetujui Oleh: Ka. Laboratorium Gugus Kendali Mutu Ka. Prodi Pengertian : Suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri)

Lebih terperinci

MEMBERSIHKAN LANTAI RUANGAN

MEMBERSIHKAN LANTAI RUANGAN MEMBERSIHKAN LANTAI RUANGAN Membersihkan lantai ruangan dari debu, sampah, hewan-hewan kecil (semut dll) atau kotoran lainnya yang terdapat di lantai. a. Agar lantai ruangan tampak bersih. b. Menghindarkan

Lebih terperinci

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR STANDART OPERASIONAL PROSEDUR ILMU DASAR KEPERAWATAN II Disusun Oleh Kelompok SDL 1 S1 / 1B 1. Ardiana Nungki A 101.0008 2. Desi Artika R 101.0018 3. Diah Rustanti 101.0022 4. Diyan Maulid 101.0026 5.

Lebih terperinci

Ditetapkan Tanggal Terbit

Ditetapkan Tanggal Terbit ASSESMEN ULANG PASIEN TERMINAL STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Pengertian Tujuan Kebijakan Prosedur O1 dari 04 Ditetapkan Tanggal Terbit dr. Radhi Bakarman, Sp.B, FICS Direktur medis Asesmen ulang pasien

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar TUJUAN. Pembelajaran Umum. Setelah mempelajari materi ini diharapkan Anda dapat mengaplikasikan prosedur mencuci tangan yang benar

Kegiatan Belajar TUJUAN. Pembelajaran Umum. Setelah mempelajari materi ini diharapkan Anda dapat mengaplikasikan prosedur mencuci tangan yang benar Mencuci Tangan Kegiatan Belajar I Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus TUJUAN Pembelajaran Umum Setelah mempelajari materi ini diharapkan Anda dapat mengaplikasikan prosedur mencuci tangan

Lebih terperinci

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN DASAR KLINIK

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN DASAR KLINIK 2015 DAFTAR TILIK KETERAMPILAN DASAR KLINIK karsi Akademi Kebidanan Nadira Page 1 DAFTAR TILIK KETERAMPILAN DASAR KLINIK Oleh: Karsiyah SKep., M.Kes dan Tim AKADEMI KEBIDANAN NADIRA BANDAR LAMPUNG 2015

Lebih terperinci

nonfarmakologi misalnya, teknik

nonfarmakologi misalnya, teknik LAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN Hari Pertama Hari/ tanggal/ Waktu Rabu, 20 Mei 2015 Pukul 09.00-10.30 No. Implementasi DX 1. 9. Mengkaji keluhan nyeri meliputi lokasi, karakteristik, awitan/durasi, frekuensi,

Lebih terperinci

PENUNTUN PEMBELAJARAN

PENUNTUN PEMBELAJARAN PENUNTUN PEMBELAJARAN TEKNIK PENGAMBILAN, PEMBUATAN PRAPARAT LANGSUNG DAN PENGIRIMAN SEKRET URETHRA Diberikan pada Mahasiswa Semester IV Fakulytas Kedokteran Unhas SISTEM UROGENITAL FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

Kebutuhan cairan dan elektrolit

Kebutuhan cairan dan elektrolit Kebutuhan cairan dan elektrolit Cairan adalah suatu kebutuhan pokok dan sebagian besar tubuh manusia terdiri dari cairan. Bila tubuh kehilangan cairan dalam jumlah yang besar maka akan terjadi perubahan

Lebih terperinci

Panduan Identifikasi Pasien

Panduan Identifikasi Pasien Panduan Identifikasi Pasien IDENTIFIKASI PASIEN 1. Tujuan Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan tidak terjadinya kesalahan dalam identifikasi pasien selama perawatan di rumah sakit. Mengurangi kejadian

Lebih terperinci

Tanggal : ( Diisi oleh peneliti ) Nim :

Tanggal : ( Diisi oleh peneliti ) Nim : Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian Gaya Belajar dan Hasil Belajar Mahasiswa Program Reguler Fakultas Keperawatan dengan Menstimulus Otak Kanan Oleh : DWI UTAMA Saya adalah Mahasiswa Fakultas

Lebih terperinci

PETUNJUK PERAWATAN TENSIMETER RAKSA (Sphigmomanometer Raksa) dan STETOSKOP

PETUNJUK PERAWATAN TENSIMETER RAKSA (Sphigmomanometer Raksa) dan STETOSKOP Halaman : 1 dari 5 PETUNJUK PERAWATAN TENSIMETER RAKSA (Sphigmomanometer Raksa) dan 1. Ruang Lingkup Petunjuk ini berisi prosedur perawatan yang berlaku pada alat Tensimeter Raksa RIESTER (Mercurial Sphygmomanometers

Lebih terperinci

OTC (OVER THE COUNTER DRUGS)

OTC (OVER THE COUNTER DRUGS) OTC (OVER THE COUNTER DRUGS) Obat adalah bahan atau panduan bahan-bahan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis,

Lebih terperinci

1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS

1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS 1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, berlangsung kirakira 6 minggu. Anjurkan

Lebih terperinci

SOP PERAWATAN LUKA GANGREN

SOP PERAWATAN LUKA GANGREN SOP PERAWATAN LUKA GANGREN A. Alat dan Bahan Steril 1. Bak Instrument 1 buah 2. Pinset Anatomi 1 buah 3. Pinset Chirurgis 1 buah 4. Gunting 1 buah 5. Handschoon 1 pasang 6. Kasa, deppers 7. Korentang dalam

Lebih terperinci

III. RIWAYAT KESEHATANSEKARANG A.

III. RIWAYAT KESEHATANSEKARANG A. Asuhan Keperawatan kasus I. PENGKAJIAN Nama/Inisial : Tn. S Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 28 tahun Status perkawinan : Belum menikah Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : - Alamat :Jl. Dusun I

Lebih terperinci

BAB I DEFINISI. APD adalah Alat Pelindung Diri.

BAB I DEFINISI. APD adalah Alat Pelindung Diri. BAB I DEFINISI APD adalah Alat Pelindung Diri. Pelindung yang baik adalah yang terbuat dari bahan yang telah diolah atau bahan sintetik yang tidak tembus air atau cairan lain (darah atau cairan tubuh).

Lebih terperinci

TEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU. Tim Penyusun

TEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU. Tim Penyusun MANUAL KETERAMPILAN KLINIK TEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU Tim Penyusun Prof. Dr. Djauhariah A. Madjid, SpA K Dr. dr. Ema Alasiry, Sp.A. IBCLC dr. A. Dwi Bahagia Febriani, PhD, SpA(K) CSL SIKLUS HIDUP

Lebih terperinci

Rumus untuk membuat larutan klorin 0,5% dari larutan konsentrat berbentuk cair :

Rumus untuk membuat larutan klorin 0,5% dari larutan konsentrat berbentuk cair : Rumus untuk membuat larutan klorin 0,5% dari larutan konsentrat berbentuk cair : Jumlah bagian air = (% larutan konsentrat : % larutan yang diinginkan)- 1 Contoh : Untuk membuat larutan klorin 0,5% dari

Lebih terperinci

DAFTAR TILIK UJIAN LABORATORIUM KEPERAWATAN MATERNITAS

DAFTAR TILIK UJIAN LABORATORIUM KEPERAWATAN MATERNITAS DAFTAR TILIK UJIAN LABORATORIUM KEPERAWATAN MATERNITAS I. PEMERIKSAAN KEHAMILAN 1. Melakukan validasi klien 2. Melakukan kontrak 3. Menyiapkan alat 4. Mencuci tangan 5. Mengkaji keadaan umum klien 6. Melakukan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengan

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengan BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengan kesenjangan yang ada di lahan praktek di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang. Dalam pembahasan ini penulis menggunakan

Lebih terperinci

KEPERAWAT AN ANA K Edisi 1 Tahun 2016

KEPERAWAT AN ANA K Edisi 1 Tahun 2016 BUKU KOMPETENSI (LOG KEPERAWAT AN BOOK) ANA K Edisi Tahun 0 NAMA :...... UNIT KERJA :... TANGGAL :...... RUMAH SAKIT MUTIARA BUNDA KOMITE KEPERAWATAN - SUB KOMITE KREDENSIAL JL. Lintas Timur Unit II No.

Lebih terperinci

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PEMASANGAN IUD

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PEMASANGAN IUD DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PEMASANGAN IUD Nama : NPM : Tanggal Ujian : Penguji : 1. Nilai 2 : Memuaskan : Memperagakan langkah langkah atau tugas sesuai Dengan prosedur standar atau pedoman 2. Nilai 1 :

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 10 AUSKULTASI PARU, SUCTION OROFARINGEAL, PEMBERIAN NEBULIZER DAN PERAWATAN WSD

PRAKTIKUM 10 AUSKULTASI PARU, SUCTION OROFARINGEAL, PEMBERIAN NEBULIZER DAN PERAWATAN WSD PRAKTIKUM 10 AUSKULTASI PARU, SUCTION OROFARINGEAL, PEMBERIAN NEBULIZER DAN PERAWATAN WSD Sebelum melakukan percobaan, praktikan menonton video tentang suction orofaringeal dan perawatan WSD. Station 1:

Lebih terperinci

Digunakan untuk mengukur suhu tubuh. Digunakan untuk memeriksa suara dari dalam tubuh seperti detak jantung, usus, denyut nadi dan lain-lain

Digunakan untuk mengukur suhu tubuh. Digunakan untuk memeriksa suara dari dalam tubuh seperti detak jantung, usus, denyut nadi dan lain-lain BEBERAPA PERALATAN DI RUANG ICU 1. Termometer 2. Stethoscope Digunakan untuk mengukur suhu tubuh 3. Tensimeter Digunakan untuk memeriksa suara dari dalam tubuh seperti detak jantung, usus, denyut nadi

Lebih terperinci

MAKALAH MEMANDIKAN DAN PERAWATAN TALI PUSAT

MAKALAH MEMANDIKAN DAN PERAWATAN TALI PUSAT MAKALAH MEMANDIKAN DAN PERAWATAN TALI PUSAT disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah stase anak Disusun Oleh: Aisah Jamil 220112140501 Annisa Labertha 220112140531 Asep Dahyadi 220112140515 Esa Novi Mardianih

Lebih terperinci

PIT STOP PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)

PIT STOP PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) CHECK LIST : CUCI TANGAN/HAND RUB HARI/TANGGAL : JUM AT, 29 APRIL 1 2 3 Lepas perhiasan tangan dan melipat lengan baju sampai siku (jika mengenakan baju lengan

Lebih terperinci

PROSEDUR STANDAR Tanggal Terbit : / /200

PROSEDUR STANDAR Tanggal Terbit : / /200 PENGERTIAN : 1. Dekontaminasi adalah langkah awal untuk memproses benda mati agar lebih aman ditangani petugas sebelum dicuci. 2. Pembersihan adalah proses menghilangkan secara fisik seluruh kotoran, darah

Lebih terperinci

3 4 5 6 Tensimeter Stetoskop bioculer Stetoskop monoculer Timbangan dewasa Timbangan bayi Pengukur panjang bayi Arsip PAMJAKI Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : HK.0.0/MENKES/49/I/00 Tanggal

Lebih terperinci

PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN ALAT TENSIMETER. RAKSA (Sphigmomanometer Raksa)

PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN ALAT TENSIMETER. RAKSA (Sphigmomanometer Raksa) Halaman : 1 dari 6 PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN ALAT TENSIMETER 1. Ruang Lingkup (Sphigmomanometer Raksa) Petunjuk ini digunakan untuk mengoperasikan Tensimeter Raksa RIESTER (Mercurial Sphygmomanometers

Lebih terperinci

Prosedur Pengukuran Tekanan Darah

Prosedur Pengukuran Tekanan Darah Prosedur Pengukuran Tekanan Darah A. Alat dan Bahan: 1. Tensimeter Digital atau Tensimeter manual (Air Raksa) 2. Mancet besar B. Cara Pengukuran menggunakan Tensi Meter Digital: 1. Tekan tombol START/STOP

Lebih terperinci

PERMOHONAN PARTISIPAN PENELITIAN

PERMOHONAN PARTISIPAN PENELITIAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN Jl. Yos Sudarso No. 461. Telp/fax. (0287) 472433, 473750, Gombong http://www.stikesmuhgombong.com PERMOHONAN PARTISIPAN PENELITIAN

Lebih terperinci

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA ` Di Susun Oleh: Nursyifa Hikmawati (05-511-1111-028) D3 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI 2014 ASUHAN KEPERAWATAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN DINAS KESEHATAN PUSKESMAS PASAR MANNA Jalan Pangeran Duayu Pasar Manna Bengkulu Selatan Kode Pos 38516

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN DINAS KESEHATAN PUSKESMAS PASAR MANNA Jalan Pangeran Duayu Pasar Manna Bengkulu Selatan Kode Pos 38516 PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN DINAS KESEHATAN PUSKESMAS PASAR MANNA Jalan Pangeran Duayu Pasar Manna Bengkulu Selatan Kode Pos 38516 KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PASAR MANNA NOMOR :.../.../.../2016

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT)

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT) LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT) Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Umur : Alamat : Telp/HP: Setelah mendapat penjelasan dari penelitian tentang Tingkat Tingkat

Lebih terperinci

SOP RESUSITASI BAYI BARU LAHIR

SOP RESUSITASI BAYI BARU LAHIR Status Revisi : 00 Halaman : 1 dari 6 Disiapkan Oleh: Diperiksa Oleh: Disetujui Oleh: Ka. Laboratorium Gugus Kendali Mutu Ka. Prodi Pengertian : Usaha dalam memberikan ventilasi yang adekuat, pemberian

Lebih terperinci

Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : HK.0.0/MENKES/49/I/00 Tanggal : 7 Januari 00 PERSYARATAN PRAKTIK BIDAN A. TEMPAT PRAKTIK. Tempat untuk praktik bidan perorangan/berkelompok terpisah dari ruangan

Lebih terperinci

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi. 2. Mengkaji tandatanda

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi. 2. Mengkaji tandatanda Lampiran 1 CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi Dx I Selasa, 03 08.00 1. Mengkaji identitas pasien, keluhan utama, riwayat kesehatan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien post Sectio Caesaria dengan indikasi Preeklamsia di Ruang Baitu Nisa RS Sultan Agung pada tanggal

Lebih terperinci

OLEH MEYRIA SINTANI NIM : C. 04a. 0314

OLEH MEYRIA SINTANI NIM : C. 04a. 0314 LAPORAN PENDAHULUAN Prosedur Tindakan Pengkajian Sistem Integumen, Prosedur Tindakan Wound Care, dan Penatalaksanaan Klien Luka Bakar Laporan pendahuluan ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah

Lebih terperinci

SPO PERENCANAAN/PENANGANAN LINEN. No.Dokumen : No.Revisi : Halaman : Direktur Utama RS Trimitra STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR. Dr.

SPO PERENCANAAN/PENANGANAN LINEN. No.Dokumen : No.Revisi : Halaman : Direktur Utama RS Trimitra STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR. Dr. SPO PERENCANAAN/PENANGANAN LINEN No.Dokumen : No.Revisi : Halaman : Tanggal Terbit : Perencanaan linen adalah suatu kegiatan yang dimulai dari pengumpulan linen kotor dari masing-masing ruangan, pengangkutan,

Lebih terperinci

CHECKLIST UJIAN SKILLS LAB GENITALIA LAKI-LAKI. Nama mahasiswa : Penguji : Tanggal : Nilai :

CHECKLIST UJIAN SKILLS LAB GENITALIA LAKI-LAKI. Nama mahasiswa : Penguji : Tanggal : Nilai : CHECKLIST UJIAN SKILLS LAB GENITALIA LAKI-LAKI Nama mahasiswa : Penguji : Tanggal : Nilai : No Aspek yang dinilai Nilai 0 1 2 Anamnesis 1 Memberi salam dan memperkenalkan diri 1 : melakukan keduanya 0

Lebih terperinci

PANDUAN CLINICAL SKILL LABORATORIUM INJEKSI INSULIN. Oleh. Tim Endokrin dan Metabolik

PANDUAN CLINICAL SKILL LABORATORIUM INJEKSI INSULIN. Oleh. Tim Endokrin dan Metabolik PANDUAN CLINICAL SKILL LABORATORIUM INJEKSI INSULIN Oleh Tim Endokrin dan Metabolik PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014 TATA TERTIB Sebelum Praktikum

Lebih terperinci

RANCANGAN JADWAL PENELITIAN

RANCANGAN JADWAL PENELITIAN Lampiran 1 RANCANGAN JADWAL PENELITIAN Kegiatan Maret 2015 April 2015 Mei 2015 Juni 2015 Juli 2015 Agustus 2015 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Persiapan: - Perijinan Tempat Latihan - Persiapan

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENYAKIT INFEKSI DAN TROPIS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENYAKIT INFEKSI DAN TROPIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENYAKIT INFEKSI DAN TROPIS KEGIATAN BELAJAR-6 Tujuan Pembelajaran a. Tujuan Pembelajaran Umum Mahasiswa mampu mendemonstrasikan asuhan keperawatan pada penyakit infeksi dan tropis

Lebih terperinci