LEBIH DEKAT DENGAN BARCODE
|
|
- Shinta Budiono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 LEBIH DEKAT DENGAN BARCODE Dalam kehidupan sehari-hari, tentu Anda sering melihat kode-kode bergaris yang terdapat pada banyak barang atau produk. Kode baris tersebut seringkali dijumpai pada bungkus produk-produk makanan, cover belakang buku, dan sebagainya. Kode itulah yang dikenal dengan nama barcode. Barcode ISBN. Gambar 1.1. Kode Barcode di Cover belakang buku Seperti pada gambar di atas, terdapat kode barcode yang menggambarkan kode ISBN (International Standard Book Number) yang merupakan kode pengindentikasi buku-buku standar internasional. Kode tersebut tentunya 1
2 bersifat unik untuk kemudahan identifikasi. Pada implementasinya, kode tersebut akan dapat dibaca oleh mesin yang disebut sebagai barcode reader untuk mengenali data-data buku tersebut. Penggunaannya bahkan dapat digunakan untuk mengenali informasi lengkap buku tersebut seperti judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, diskripsi buku, bahkan sampai mengenal jumlah stok buku tersebut, tentunya jika diintegrasikan dengan database sesuai dengan kebutuhan pemakaian kode tersebut. 1.1 Apa itu Barcode? Mengutip wikipedia, Barcode atau dalam bahasa Indonesia seringkali disebut kode batang adalah an optical machine-readable representation of data. Kode berbentuk garis dan berwarna hitam putih tersebut mengandung satu kumpulan kombinasi yang berlainan ukuran dan disusun sedemikian rupa menurut aturan tertentu sehingga dapat diterjemahkan oleh mesin pembacanya. Gambar 1.2. Berbagai jenis Barcode 2
3 Jika Anda search di Google dengan kata kunci barcode, maka Anda akan menjumpai berbagai jenis barcode yang berkembang. Kode di dalam barcode tersebut mengumpulkan data dalam simbologi linear 1Dimensi atau ada juga yang memiliki bentuk persegi, titik, heksagon dan bentuk geometri lainnya di dalam simbologi dua dimensi. Selanjutnya karena barcode biasanya menempel pada produk tertentu, maka sudah barang tentu merepresentasikan data yang terkait dengan produk dimana barcode tersebut berada. 1.2 Sejarah Barcode Sejarah Barcode diawali pada tahun 1948, ketika Bernard Silver ( ), salah seorang mahasiswa Drexel Institute of Technology di Philadelphia (Amerika Serikat) melakukan penelitian tentang sistem pembacaan informasi pada produk makanan lokal di kota tersebut. Ia melakukan peleitian bersama dengan sahabatnya yang bernama Norman Joseph Woodland. Pada perkembanganya, Silver dan Woodland akhirnya mengusulkan untuk menggunakan sebuah kode dengan tinta yang sensitif terhadap sinar ultraviolet. Prototype tersebut ditolak karena tidak stabil dan mahal. Selanjutnya tanggal akhir tahun 1949 Woodland dan Silver berhasil membuat prototipe kode batang yang lebih baik dan tepatnya pada tanggal 7 Oktober 1952, mereka mendapat hak paten dari hasil penelitian mereka. Gambar 1.3. Contoh Simbologi UPC-A Pada tahun 1970, untuk pertama kalinya kode batang temuan keduanya dipakai secara komersial yaitu pada saat Logicon Inc. membuat Universal 3
4 Grocery Products Identification Standard (UGPIC). Sedangkan perusahaan pertama yang memproduksi perlengkapan kode batang untuk perdagangan retail adalah Monach Marking. Selanjutnya semenjak tahun 1973, Uniform Code Council, sebuah organisasi industri membuat Uniform Product Code (UPC) yang menyediakan suatu standard bar code yang dapat digunakan oleh tokotoko ritel. Selanjutnya beberapa barcode standar telah dikembangkan selama beberapa tahun, yang biasa disebut dengan Simbologi. Simbologi yang digunakan tentunya berbeda untuk aplikasi yang berbeda. Hal itu misalnya ketika Anda menggunakan huruf miring ataupun tebal yang dimaksudkan untuk memperjelas makna tertentu pada teks yang akan dibuat sebagai barcode. Simbologi yang berbeda digunakan untuk aplikasi yang berbeda pula. Jadi ketika Anda mencetak barcode, maka Anda akan bisa membaca makna sandinya selama menggunakan sandi yang sama dan dalam spesifikasi yang diatur dalam standar barcode. 1.4 Berbagai Tipe Barcode Seperti namanya, barcode atau kode baris digambarkan dalam bentuk baris hitam tebal dan tipis yang disusun berderet sejajar horisontal. Satu unit barcode sebenarnya terdiri dari salah satu warna hitam atau putih. Sebuah unit yang berwarna hitam ditunjukkan dengan sebuah bar, sedangkan yang berwarna putih ditunjukkan dengan sebuah space (spasi). Cara lain penulisan barcode adalah dengan bilang 1 untuk menyatakan black bar dan bilangan 0 untuk menyatakan white space. Tetapi seiring dengan perkembangannya, Barcode memiliki banyak sekali standard dan tidak terpaku pada satu model tertentu. Hal itu tentu tergantung siapa yang menggunakan barcode tersebut. Tetapi meski demikian, secara umum Barcode terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu Barcode satu dimensi dan barcode dua dimensi Barcode 1 Dimensi Barcode ini dinamakan satu dimensi atau ada yang menyebut linear bar codes karena kodenya hanya terdiri dari baris-baris. Beberapa jenis barcode 1 dimensi terdapat pada tabel 1.1 di bawah. 4
5 Tabel 1.1. Berbagai jenis Barcode 1 dimensi Simbologi U.P.C. Codabar Code 25 Non-interleaved 2 of 5 Code 25 Interleaved 2 of 5 Code 39 Code 93 Code 128 Code 11 CPC Binary DUN 14 EAN 2 EAN 5 EAN 8, EAN 13 ITF-14 Latent image barcode Pharmacode Plessey PLANET POSTNET Intelligent Mail Barcode MSI PostBar RM4SCC / KIX Pengguna Worldwide retail, GS1 approved Old format used in libraries, blood banks, airbills Industrial (NO) Wholesale, Libraries (NO) Various Various Various Telephones Post office Various Addon code (Magazines), GS1 approved Addon code (Books), GS1 approved Worldwide retail, GS1 approved Non-retail packaging levels, GS1 approved Color print film Pharmaceutical Packaging Catalogs, store shelves, inventory United States Postal Service United States Postal Service United States Postal Service Used for warehouse shelves and inventory Canadian Post office Royal Mail / Royal TPG Post Dari berbagai jenis Barcode tersebut beberapa tipe yang akan dibahas lebih lanjut pada bagian ini. Beberapa tipe yang cukup sering digunakan tersebut antara lain adalah sebagai berikut. 1. Tipe Code 39 (code 3 of 9) Merupakan barcode alphanumerik (full ASCII) yang dapat mewakili abjad (A-Z) dan angka (0-9) serta beberapa karakter lain seperti misalnya: $, /, +, %, titik dan spasi. Jumlah digit maksimal 16. Kode seperti ini biasanya cocok digunakan untuk barcode buku maupun untuk kode barcode angota perpustakaan. Aplikasi lain misalnya untuk inventory, asset tracking dan digunakan pada 5
6 tanda pengenal identitas. Barcode tersebut memiliki panjang baris yang bervariasi. 2. Tipe Code 128 Gambar 1.4. Contoh Barcode jenis Code 39 Seperti halnya Code 39, Code 128 ini juga merupakan suatu barcode alphanumerik (full ASCII), tetapi memiliki kerapatan yang lebih tinggi dan panjang baris yang bervariasi. Barcode code 128 ini biasanya digunakan untuk aplikasi seperti pengaturan maskapai pelayaran dan pengelolaan gudang. Gambar 1.5. Contoh Barcode tipe 128 Setiap karakter pada code 128 dikodekan oleh 3 bar dan 3 spasi (atau 6 elemen) dengan ketebalan masing-masing elemen 1 sampai 4 kali ketebalan minimum (module). Jumlah total module untuk bar selalu genap sedangkan untuk spasi selalu ganjil. Selain itu code 128 memiliki 3 start character yang berbeda sehingga code 128 memiliki 3 sub set karakter yang bersesuaian dengan start characternya. 6
7 3. Code 25 (Interleaved) Merupakan kode barcode yang hanya untuk angka (0-9), maksimum 32 digit. Jadi barcode ini berbentuk numerik dan memiliki panjang baris yang bervariasi. Barcode yang juga disebut sebagai interleaved 2 of 5 tersebut biasa dipergunakan untuk aplikasi dalam dunia industri dan laboratorium. 4. EAN 13 Gambar 1.6. Barcode jenis Interleaved 2 of 5 Simbologi Barcode model ini dikeluarkan EAN untuk identitas suatu produk. Standardisasi EAN menggunakan 3 digit pertama adalah untuk kode negara asal produk, 4 digit berikutnya adalah Manufacture Number, 5 digit berikutnya adalah Product Number ( kode produk atau nomor urut produk ) dan 1 digit terakhir adalah Check Digit atau angka untuk melakukan test validasi barcode. Gambar 1.7. Contoh Barcode jenis EAN 13 Kode EAN ini juga sering digunakan di Indonesai untuk identifikasi produk nasional. Indonesia sendiri mempunyai kode 899 untuk 3 digit pertama. 7
8 5. UPC (Universal Product Code) Bacode UPC ini hanya terdiri dari angka (0-9) namun barcode harus mempunyai panjang tepat 11 atau 12 digit. Kurang atau lebih dari angka itu, tidak bisa digunakan. Jadi barcode ini berbentuk numerik dan memiliki panjang baris yang tetap. UPC biasanya digunakan untuk pelabelan pada produk-produk kecil atau eceran Gambar 1.8. Barcode jenis UPC Simbol UPC tersebut dibuat untuk kemudahan pemeriksaan keaslian suatu produk dan bilangan-bilangan UPC harus diregistrasikan atau terdaftar di Uniform Code Council Barcode 2 Dimensi Barcode jenis ini disebut sebagai barcode dua dimensi ini karena tidak hanya terbuat dari garis-garis saja tetapi lebih mendekati pada bentuk gambar tertentu. Dengan menggunakan dua dimensi, maka informasi atau data yang besar dapat disimpan di dalam suatu ruang yang lebih kecil. Barcode model ini dikembangkan lebih dari sepuluh tahun lalu. Tabel di bawah ini menunjukkan berbagai jenis simbologi barcode 2 dimensi lengkap dengan data pengembang atau penemunya. Berikut adalah data lengkapnya. 8
9 Tabel 1.2. Berbagai jenis barcode 2 dimensi 1.4 Sistem Barcode Jika Anda ingin mengembangkan Barcode sebagai sebuah sistem, maka terdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan, karena Barcode membutuhkan mesin pembaca serta software yang melakukan pengolahan data. Berikut adalah komponen-komponen yang diperlukan di dalam sistem yang berbasis Barcode tersebut. 1. Mesin Barcode Printer Mesin Barcode Scanner digunakan untuk mencetak barcode yang diinginkan ke dalam suatu label denagn bentuk dan ukuran sesuai kebutuhan. Mesin tersebut tentunya menggunakan tinta khusus agar barcode yang dicetak dapat dibaca oleh mesin scanner-nya. 9
10 Gambar Contoh Printer Barcode 2. Software Designer Barcode Software ini digunakan untuk merancang model Barcode yang akan dicetak. Menentukan ukuran label, warna label, desain label sampai tipe barcode yang akan dicetak. Beberapa aplikasi umum sbeenarnya sudah menyertakan desain Barcode dalam toolsnya seperti misalnya aplikasi CorelDraw dan sebagainya. Tetapi Anda juga dapat menggunakan software khusus untuk barcode seperti misalnya Proton Barcode Designer, Visual Barcode Designer, Barcode Generator Software dan lain sebagainya. 3. Label Barcode Gambar Contoh Label Barcode Bahwa untuk dapat ditempelkan pada produk yang diinginkan, maka Barcode harus dicetak di dalam sebuah label barcode. Label tersebut bisa terbuat dari kertas khusus atau kertas biasa dengan bentuk dan ukuran yang dirancang sesuai dengan kebutuhan. 10
11 4. Mesin Barcode Scanner Barcode Scanner digunakan untuk membaca dan menerjemahkan kode-kode Barcode ke dalam teks yang sesungguhnya. Jadi kode barcode yang telah dicetak di dalam label akan dibaca oleg Barcode Scanne ini untuk diambil datanya dan digunakan untuk keperluan pengoalahan data tersebut. 5. Software Pengolah Data Gambar Contoh Barcode Scanner Setelah data dibaca oleh barcode scanner, data tersebut tentunya akan ditangkap oleh suatu aplikasi yang mempu memasukkan data tersebut ke dalam database dan mengolahnya sesuai dengan kebutuhan. Keempat komponen tersebut harus ada dalam sebuah sistem barcode sebagai satu kesatuan. Barcode Printer digunakan untuk mencetak kode barcode ke dalam label barcode. Sementara barcode yang terdapat di dalam Label Barcode akan dibaca oleh Barcode Scanner untuk diambil datanya. Data yang diambil oleh Barcode Scanner akan diproses oleh Software Pengolah Data untuk menghasilkan informasi sesuai kebutuhan. Penjelasan yang lebih lengkap dari masing-masing komponen tersebut akan dapat ditemui pada bab selanjutnya dari buku ini. 11
Yudha Yudhanto, S.Kom
Sejarah Teknologi BARCODE Yudha Yudhanto, S.Kom yyudhanto@yahoo.com http://www.rumahstudio.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas
Lebih terperinciPEMANFAATAN BARCODE UNTUK TRANSAKSI DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PEMANFAATAN BARCODE UNTUK TRANSAKSI DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Yusuf Sulistyo Nugroho 1), Abdul Basith 2) 1) Jurusan Teknik Informatika Fakultas Komunikasi dan Informatika UMS Jl.
Lebih terperinciSistem Otomasi Perpustakaan dengan Barcode SLTPI Al Azhar 8, Kemang Pratama
134 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI, Vol. 1, No. 3, Maret 2012 Sistem Otomasi Perpustakaan dengan Barcode SLTPI Al Azhar 8, Kemang Pratama Endang Ripmiatin *, Riani Aliviani Program
Lebih terperinciWritten by Administrator Thursday, 08 October :00 - Last Updated Sunday, 20 November :03
Barcode yang dikenal orang umumnya tercetak pada kemasan produk suatu barang. Atau kita sering melihatnya ketika petugas kasir minimarket menscan kode-kode berbentuk garis saat kita selesai berbelanja.
Lebih terperinciPENGGUNAAN BARCODE UNTUK SISTEM OTOMASI PERPUSTAKAAN
PENGGUNAAN BARCODE UNTUK SISTEM OTOMASI PERPUSTAKAAN Oleh: B. Mustafa Anggota Pengurus Pusat Ikatan Pustakawan Indonesia mus@ipb.ac.id atau mustafa_smada@yahoo.com Barcode adalah suatu kode dalam bentuk
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PRESENSI GURU DAN KARYAWAN SMA NEGERI 1 MUNTILAN MENGUNAKAN MAGNETIC READER SKRIPSI
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PRESENSI GURU DAN KARYAWAN SMA NEGERI 1 MUNTILAN MENGUNAKAN MAGNETIC READER SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S1 Pada Jurusan Sistem Informasi
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN DAN PENJUALAN PADA PD MULTI KARYA PRATAMA
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN DAN PENJUALAN PADA PD MULTI KARYA PRATAMA Riki Candrawira 1, Kristina 2, Lukman 3 123 Sistem Informasi, STMIK Widya Dharma, Pontianak 1 rikicandrawira@gmail.com,
Lebih terperinciProsiding SNaPP2015 Sains dan Teknologi ISSN EISSN Rachmad Hidayat
Prosiding SNaPP2015 Sains dan Teknologi ISSN 2089-3582 EISSN 2303-2480 SISTEM INFORMASI PEMASARAN DENGAN BARCODE Rachmad Hidayat Prodi Teknik Industri Universitas Trunojoyo Madura, PO Box 2 Kamal Bangkalan
Lebih terperinciPada bar code seperti di Gambar 1 kita melihat dua macam kode, yaitu kode berbentuk batang yang merupakan bar code atau kode yang bisa dibaca oleh
Label canggih Seperti apa canggihnya Label Produk masa depan ini? Yang pasti bentuknya tetap mirip bar code yang kita gunakan sekarang. Tetapi kemampuannya jauh melebihi bar code yang hanya memberikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Barcode Salah satu obyek pengenalan pola yang bisa dipelajari dan akhirnya dapat dikenali yaitu PIN barcode. PIN barcode yang merupakan kode batang yang berfungsi sebagai personal
Lebih terperinciPenggunaan Algoritma Pencocokkan Pola pada Sistem Barcode
Penggunaan Algoritma Pencocokkan Pola pada Sistem Barcode Hishshah Ghassani - 13514056 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, JL. Ganesha 10
Lebih terperinciMENGENAL DAN MEMPELAJARI BARCODE (Bagian I)
MENGENAL DAN MEMPELAJARI BARCODE (Bagian I) 1. Berkenalan dengan Barcode. Mungkin tanpa disadari setiap hari kita akan menemui barcode, misalnya p ada produk makanan, obat, barang konsumer yang kita miliki,
Lebih terperinciVALIDASI ISBN 10 DAN 13 ANGKA
VALIDASI ISBN 10 DAN 13 ANGKA Ismail Nurdin NIM : 13506112 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : ismailnurdin@students.itb.ac.id ABSTRAK International
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menguraikan dasar-dasar teori yang digunakan untuk mendukung penelitian mengenai sistem informasi akademik berbasis Android pada Lab. Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Dasar / Umum 2.1.1 Sistem 2.1.1.1 Pengertian Sistem Menurut Gaol (2008, p.9) sistem adalah hubungan satu unit dengan unit-unit lainnya yang saling berhubungan satu
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN DAN PENJUALAN PADA PD MITRA CAHAYA COSMETIC
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN DAN PENJUALAN PADA PD MITRA CAHAYA COSMETIC Evander Kurniawan 1, Tony Darmanto 2, Lukman 3 123 Sistem Informasi, STMIK Widya Dharma, Pontianak 1 louisvander55@gmail.com,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Citra atau image adalah representasi spasial dari suatu objek yang
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Citra Citra atau image adalah representasi spasial dari suatu objek yang sebenarnya dalam bidang dua dimensi yang biasanya ditulis dalam koordinat cartesian x-y, dan
Lebih terperinciMENCETAK BARCODE DENGAN PROGRAM QUICKSTART BARCODE PRINTER PRO. B. Mustafa atau
MENCETAK BARCODE DENGAN PROGRAM QUICKSTART BARCODE PRINTER PRO B. Mustafa mus@ipb.ac.id atau mustafa_smada@yahoo.com Kini semakin banyak tersedia software aplikasi untuk membuat label dan barcode, baik
Lebih terperinciAPLIKASI TEORI BILANGAN BULAT PADA SISTEM BARCODE
APLIKASI TEORI BILANGAN BULAT PADA SISTEM BARCODE Arga Dinata 13505066 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Insitut Teknologi Bandung E-Mail: if15066@students.if.itb.ac.id Abstrak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ladjamudin (2005) Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut Ladjamudin (2005) Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut. a. Suatu sistem yang dibuat oleh
Lebih terperinciBerikut ini contoh jenis-jenis peripheral dengan berbagai tugasnya:
Peripheral Komputer Peripheral merupakan semua peralatan yang terhubung dengan komputer. Berdasarkan kegunaannya periferal terbagi dua yaitu: 1. Peripheral utama (main peripheral) yaitu peralatan yang
Lebih terperinciTugas Pengantar Sistem Operasi (PSO) How It Works
Tugas Pengantar Sistem Operasi (PSO) How It Works Oleh : Patricia Hanna Giovani Sibarani (5214100177) Barcode Scanner a. Barcode Barcode adalah kode batang, sehinga datng adlaah berupa kumpulan batang
Lebih terperinciRekognisi karakter optik merupakan salah satu aplikasi pengenalan pola yang
17 BAB II REKOGNISI KARAKTER NUMERIK 2.1 Gambaran Singkat Rekognisi Karakter Optik Rekognisi karakter optik merupakan salah satu aplikasi pengenalan pola yang dirancang untuk menerjemahkan teks baik berupa
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : inventory barang, Android, barcode scanner, stok opname. vii
ABSTRAK Persediaan barang dalam suatu kegiatan transaksi sangat berpengaruh pada tingkat kepuasan konsumen akan pelayanan dari suatu tempat perbelanjaan. Diperlukan sebuah sistem untuk mempermudah dalam
Lebih terperinciOleh. Ruri Hartika Zain, S. Kom, M. Kom
PEMBACAAN IDENTITAS KARTU BARCODE DENGAN MEMANFAATKAN SCANNER BARCODE UNTUK MEMASUKI RUANGAN PUSTAKA DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN BORLAND DELPHI 7.0 Oleh Ruri Hartika Zain, S. Kom, M. Kom Abstract
Lebih terperinciDewasa ini teknologi robotik dan informasi telah berkembang dengan cepat. Begitu
12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1.1.1 Latar belakang Dewasa ini teknologi robotik dan informasi telah berkembang dengan cepat. Begitu juga kontrol berbasis sensor yang merupakan
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI
3 LNDSN TEORI 3.1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Sistem Informasi Penelitian ini membahas tentang pembangunan sistem informasi toko buku. Sistem merupakan sebuah objek yang dikaji/ dipelajari, dimana
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep dasar Perpustakaan dan Barcode. bangunan atau gedung tersendiri yang berisi buku buku koleksi, yang diatur dan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep dasar Perpustakaan dan Barcode 2.1.1 Perpustakaan Perpustakaan adalah mencakup suatu ruangan, bagian dari gedung / bangunan atau gedung tersendiri yang berisi buku buku
Lebih terperinciAnda tentu sering melihat gambar bergaris seperti di atas pada sebuah kemasan produk?
Hubungan BARCODE dengan Produk Industri Sebagai Standar Perdagangan Produk Industri Masa Kini Oleh : Ir.Sere Saghranie Daulay,M.Si Widyaiswara Madya Pusdiklat Industri Anda tentu sering melihat gambar
Lebih terperinciBARCODE UNTUK SISTEM PRESENSI DAN AKSES ADMINISTRASI PERKULIAHAN MENGGUNAKAN PROGRAM DELPHI7
BARCODE UNTUK SISTEM PRESENSI DAN AKSES ADMINISTRASI PERKULIAHAN MENGGUNAKAN PROGRAM DELPHI7 TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Elektro Universitas
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Perangkat lunak adalah objek tertentu yang dapat di jalankan seperti sumber
BAB II DASAR TEORI 2.1 Perangkat Lunak 2.1.1 Definisi Perangkat lunak Perangkat lunak adalah objek tertentu yang dapat di jalankan seperti sumber kode objek atau sebuah program yang lengkap. Perangkat
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PENGELOLAAN DATA MAKAN KARYAWAN BERBASIS BARCODE SCANNER
PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PENGELOLAAN DATA MAKAN KARYAWAN BERBASIS BARCODE SCANNER Rio Candra 1, H. Bunyamin M.Kom 2, Dr. Dhami Djohar Damiri M.Si 3 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran umum Apotek Dua Saudara 2.1.1 Sejarah Apotek Dua Saudara Apotek Dua Saudara Bandung merupakan salah satu dari sarana kesehatan, yang bertujuan untuk menciptakan daerah
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPARKIRAN PADA UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPARKIRAN PADA UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR Phie Chyan Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Atma Jaya Makassar Alamat e-mail: Phie_chyan@lecturer.uajm.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia perdagangan, kode yang banyak dipakai adalah barcode (kode batang). Hampir semua barang yang dijual di toko grosir, department store sudah menggunakan dan
Lebih terperinciSTUDI PENGGUNAAN KODE ISBN-10 DAN ISBN-13
STUDI PENGGUNAAN KODE ISBN-10 DAN ISBN-13 Ivan Pradhana Harka (13506078) Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung email: if16078@students.if.itb.ac.id Abstract
Lebih terperinciPEMBUATAN SOFTWARE PENCATAT PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN BARCODE DAN MYSQL BERBASIS BORLAND DELPHI 7.0
Berkala Fisika ISSN : 1410-9662 Vol. 12, No. 4, Oktober 2009, hal 125-130 PEMBUATAN SOFTWARE PENCATAT PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN BARCODE DAN MYSQL BERBASIS BORLAND DELPHI 7.0 Apriana, Hernowo
Lebih terperinciDESAIN SISTEM AKUNTANSI TERINCI
Minggu 8 DESAIN SISTEM AKUNTANSI TERINCI Sub pokok bahasan : 1) Desain Output terinci a. Bentuk laporan b. Pedoman desain laporan c. Alat-alat desain output terinci d. Mengatur tata letak isi output e.
Lebih terperinciSTUDI MENGENAI INTERNASIONAL STANDARD BOOK NUMBER 10 DIGIT (ISBN-10) DAN 13 DIGIT (ISBN-13)
STUDI MENGENAI INTERNASIONAL STANDARD BOOK NUMBER 0 DIGIT (ISBN-0) DAN DIGIT (ISBN-) Rahadhika Wendar NIM : 50507 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 0, Bandung E-mail
Lebih terperinciREPRESENTASI DAN ALUR PEMROSESAN DATA
REPRESENTASI DAN ALUR PEMROSESAN DATA Idealnya, kita ingin berkomunikasi dengan komputer dalam bahasa lisan atau tertulis. Dalam prakteknya, kita harus mengubah data ke bentuk yang lebih bisa siap diterima
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem informasi merupakan suatu proses yang menjalankan fungsi mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu.
Lebih terperinciBAB 2. LANDASAN TEORI Dalam dunia teknologi dan informasi, menyimpan dan mencari data masih menjadi suatu hal yang membutuhkan banyak waktu dan usaha. Algoritma yang paling tua dan dan paling lambat untuk
Lebih terperinciAplikasi Komputer PERANGKAT KERAS (HARDWARE) Sulis Sandiwarno, S.Kom.,M.Kom. Sistem Informasi. Modul ke: Fakultas FASILKOM.
Aplikasi Komputer Modul ke: PERANGKAT KERAS (HARDWARE) Fakultas FASILKOM Sulis Sandiwarno, S.Kom.,M.Kom Program Studi Sistem Informasi Pengantar Perangkat Keras (Hardware) Komputer Komputer adalah peralatan
Lebih terperinciASCII (American Standart Code for Information Intercharge)
CODING CODING Suatu cara penggambaran himpunan simbol yang digunakan dalam komunikasi data agar data yang dikirimkan oleh peralatan pengirim dapat diterima dan dimengerti oleh peralatan penerima Jenis
Lebih terperinciAPLIKASI PENCATATAN KEHADIRAN MAHASISWA MENGGUNAKAN BARCODE DENGAN MEMANFAATKAN PEMROGRAMAN PHP (Studi Kasus di STT POMOSDA)
APLIKASI PENCATATAN KEHADIRAN MAHASISWA MENGGUNAKAN BARCODE DENGAN MEMANFAATKAN PEMROGRAMAN PHP (Studi Kasus di STT POMOSDA) Siti Wahyuniati*), Sukarni**) ABSTRAK Pencatatan kehadiran mahasiswa merupakan
Lebih terperinciJURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010
MODEL ALTERNATIF PENGGANTI TEKNOLOGI SMARTCARD UNTUK SISTEM LAYANAN ABSEN UJIAN (Studi Kasus : Universitas Putra Indonesia YPTK Padang) Rini Sovia 1 ABSTRACT Card technology, like credit card or ATM have
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN TESTING
BAB IV IMPLEMENTASI DAN TESTING 4.1 Implementasi Setelah dalam pembuatan tahapan dan analisa perancangan yang sudah ada yang dijelaskan pada bab III, maka dari itu tahap selanjutnya yaitu tahap implementasi
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI
BAB 3 LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas hal-hal yang mendasari dibangunnya Sistem Informasi Inventori CitraGrand Mutiara Yogyakarta (SIICGMY), arsitektur, bahasa pemrograman dan tools yang digunakan
Lebih terperinciPERTEMUAN 5 PERANTI INTERAKTIF
PERTEMUAN 5 PERANTI INTERAKTIF 1. Piranti Masukan Keyboard Pertemuan 5 PERANTI INTERAKTIF Jenis-jenis tata letak papan ketik (keyboard) yaitu : Tombol pada papan ketik (keyboard) dikelompokkan menjadi
Lebih terperinciSISTEM MONITORING DISTRIBUSI BANTUAN BENCANA ALAM BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA FIRST-FIT
Jurnal Teknik Komputer Unikom Komputika Volume 3, No. 2-2014 SISTEM MONITORING DISTRIBUSI BANTUAN BENCANA ALAM BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA FIRST-FIT Sri Nurhayati 1, Ryan Zulmi 2 1,2 Jurusan
Lebih terperinciHanif Fakhrurroja, MT
Pengantar Teknologi Informasi Representasi dan Alur Pemrosesan Data Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2012 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com http://hanifoza.wordpress.com Agenda Sesi 4
Lebih terperinciPENERAPAN BARCODE PADA KOMPUTERISASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN DAN PENJUALAN PADA PO HOSANA JAYA
PENERAPAN BARCODE PADA KOMPUTERISASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN DAN PENJUALAN PADA PO HOSANA JAYA Willy 1, Tony Darmanto 2, Kartono 3 123 Sistem Informasi STMIK Widya Dharma 1 filemonwilly@gmail.com,
Lebih terperinciJURNAL SKRIPSI PEMANFAATAN TEKNOLOGI BARCODE BERBASIS CLIENT SERVER UNTUK INVENTARIS BARANG PADA SMA NEGERI 2 DEMAK
JURNAL SKRIPSI PEMANFAATAN TEKNOLOGI BARCODE BERBASIS CLIENT SERVER UNTUK INVENTARIS BARANG PADA SMA NEGERI 2 DEMAK Oleh : PRASETYO ADI NUGROHO 11045.102.0015 Program Studi S1 Sistem Komputer Sekolah Tinggi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Aplikasi Program aplikasi merupakan suatu bentuk rancangan program yang dibuat sedemikian rupa dalam mencapai suatu tujuan tertentu dengan mengikuti prosedur serta memiliki
Lebih terperinciPertemuan 5 PERANTI INTERAKTIF
Pertemuan 5 PERANTI INTERAKTIF 1. Piranti Masukan Keyboard Tombol pada papan ketik (keyboard) dikelompokkan menjadi 4 bagian : a. Tombol Fungsi (function key) b. Tombol Alphanumerik (alphanumeric key)
Lebih terperinciAPLIKASI TEKNOLOGI QR ( QUICK RESPONSE ) CODE IMPLEMENTASI YANG UNIVERSAL
KOMPUTAKI Vol. 1 No. 1 Februari 2015 APLIKASI TEKNOLOGI QR ( QUICK RESPONSE ) CODE IMPLEMENTASI YANG UNIVERSAL Yohana Tri Widayati Fakultas Ilmu Komputer, Universitas AKI e-mail: mamahyohana@yahoo.co.id
Lebih terperinciISBN-10 dan ISBN-13 II. DASAR TEORI I. PENDAHULUAN
ISBN-10 dan ISBN-13 Fakhri - 13510048 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia fakhri.fakhri@s.itb.ac.id
Lebih terperinciSISTEM PENDATAAN BARANG YANG MASUK KE GUDANG SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN MEDIA BARCODE
JETri, Volume 11, Nomor 1, Agustus 2013, Halaman 95-106, ISSN 1412-0372 SISTEM PENDATAAN BARANG YANG MASUK KE GUDANG SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN MEDIA BARCODE Hugeng*, Muljono** & Hery Iskandar *** (*)
Lebih terperinci[BS204]-Algoritma Pemrograman Take Home Test Pengumpulan : 27 Maret 2015 Tulis Tangan di kertas A4. Genap 2014/2015 Page 1 of 6
[BS]-lgoritma Pemrograman Take Home Test Pengumpulan : 7 Maret Tulis Tangan di kertas Soal. (Nilai Maksimum : ) Buatlah program dalam Bahasa Java yang digunakan untuk membaca sebuah bilangan integer N>
Lebih terperinciCODING. Komunikasi Data
CODING Komunikasi Data CODING Suatu cara penggambaran himpunan simbol yang digunakan dalam komunikasi data agar data yang dikirimkan oleh peralatan pengirim dapat diterima dan dimengerti oleh peralatan
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. 2.1 Barcode
5 BAB II TEORI DASAR 2.1 Barcode Barcode pada dasarnya adalah susunan garis vertikal hitam dan putih dengan ketebalan yang berbeda, sangat sederhana tetapi sangat berguna, dengan kegunaan untuk menyimpan
Lebih terperinciBAB III. IMPLEMENTASI JARINGAN Wi Fi DALAM SISTEM BARCODE
18 18 BAB III IMPLEMENTASI JARINGAN Wi Fi DALAM SISTEM BARCODE 3.1 Implementasi Sistem Barcode Pada Proses Produksi di PT Gajah Tunggal Tbk. Penggunaan barcode pada proses produksi di PT Gajah Tunggal
Lebih terperinciBAB I PERSYARATAN PRODUK
BAB I PERSYARATAN PRODUK I.1 Pendahuluan Barcode adalah suatu representasi data ke dalam suatu citra (image) yang dapat dibaca oleh mesin, citra ini memiliki data-data tertentu mengenai suatu produk. Barcode
Lebih terperinciSistem Pengamanan Keaslian Ijasah Menggunakan QR-Code dan Algoritma Base64
JUSI Vol. 1, No. 2 ISSN 2087-8737 September 2011 Sistem Pengamanan Keaslian Ijasah Menggunakan QR-Code dan Algoritma Base64 * Program Studi Sistem Informasi, Universitas Ahmad Dahlan Jalan Prof. Dr. Soepomo,
Lebih terperinciPerancangan (Desain) Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma PTA 2015/2016
Perancangan (Desain) Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma PTA 2015/2016 Tujuan Pembelajaran Merancang sistem baru sesuai analisa kebutuhan sistem.
Lebih terperinciRepresentasi Bilangan Digital (Bagian 2)
(Bagian 2) Kuliah#10 TKC-205 Sistem Eko Didik Widianto Departemen Teknik Sistem Komputer, Universitas Diponegoro 11 Maret 2017 http://didik.blog.undip.ac.id/buku/sistem-digital/ 1 Preview Kuliah Rangkaian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Uang Kertas Rupiah Uang Rupiah Kertas adalah Uang Rupiah dalam bentuk lembaran yang terbuat dari Kertas Uang yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, dimana penggunaannya dilindungi
Lebih terperinciBAB II SISTEM BILANGAN DAN KODE BILANGAN
BAB II SISTEM BILANGAN DAN KODE BILANGAN 2.1 Pendahuluan Komputer dan sistem digital lainnya mempunyai fungsi utama mengolah informasi. Sehingga diperlukan metode-metode dan sistem-sistem untuk merepresentasikan
Lebih terperinciNama : Pandapotan Harahap Prodi : FISIKA NIM :
Makalah Fisika Sehari-hari KARAKTERISTIK BARCODE Nama : Pandapotan Harahap Prodi : FISIKA NIM : 20207065 PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008
Lebih terperinciRFID SEBAGAI TEKNOLOGIIDENTIFIKASI PENGGANTI BARCODE. Irene A. Lazarusli, S.Kom*, Ir. Samuel Lukas, M.Tech**, Dr.rer.natToni Anwar' dan Isabel Lay*"*
RFID SEBAGAI TEKNOLOGIIDENTIFIKASI PENGGANTI BARCODE Irene A. Lazarusli, S.Kom*, Ir. Samuel Lukas, M.Tech**, Dr.rer.natToni Anwar' dan Isabel Lay*"* Abstrak Radio Frequency Identification (RFID) is a method
Lebih terperinciSISTEM PERPUSTAKAAN DENGAN TEKNOLOGI BARCODE DI SMA NEGERI 1 SAMBUNGMACAN TUGAS AKHIR
digilib.uns.ac.id SISTEM PERPUSTAKAAN DENGAN TEKNOLOGI BARCODE DI SMA NEGERI 1 SAMBUNGMACAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Program Diploma III Teknik Informatika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang KIR dalam kamus besar Bahasa Indonesia (KKBI) memiliki arti melakukan pengecekan kendaraan, KIR sendiri bukanlah sebuah singkatan melainkan sebuah kata yang memiliki
Lebih terperinciPembuatan Sistem Dompet Elektronik. Untuk Sekolah Multi Jenjang X Berbasis Barcode. Risard Thendean Teknik Informatika
Pembuatan Sistem Dompet Elektronik Untuk Sekolah Multi Jenjang X Berbasis Barcode Risard Thendean Teknik Informatika s6094032@student.ubaya.ac.id Abstrak - Sistem transaksi pembayaran yang dilakukan siswa
Lebih terperinciNUNUNG WULANDARI TEKNOLOGI PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
NUNUNG WULANDARI 09105241036 TEKNOLOGI PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Input Device Alat yang digunakan untuk menerima input dari luar sistem. Input ini bisa berupa signal input atau maintenance
Lebih terperinciALAT INPUT. Terminal dapat digolongkan sebagai berikut :
ALAT INPUT Alat input adalah alat yang digunakan untuk menerima input. Input adalah energi yang dimasukkan kedalam system. Input dibagi dua, dapat berupa : Signal input : energi yang akan diolah oleh system
Lebih terperinciKONSEP SISTEM INFORMASI B. Pertemuan 5 - Jenis Data dalam Dbase & Spesifikasi File
KONSEP SISTEM INFORMASI B Pertemuan 5 - Jenis Data dalam Dbase & Spesifikasi File PEMBAHASAN JENIS DATA JENIS FILE JENIS OPERATOR JENIS DATA JENIS DATA A. Data Karakter Character (disingkat C) yaitu data
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah...
Lebih terperinciPENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI. Materi 3 Piranti Masukan
PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI Materi 3 Piranti Masukan Oleh:. Piranti Masukan Perangkat input merupakan peralatan yang digunakan oleh pengguna untuk melakukan interaksi dengan komputer, agar komputer dapat
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 6
DAFTAR ISI Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 1. 1. Bahasa Penulisan... 1 1. 2. Format penulisan... 1 1. 3. Penomoran Halaman... 3 1. 4. Tabel, gambar, grafik, skema, dan objek lainnya... 3 1. 5.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Pendahuluan Tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan Dewasa ini penggunaan internet semakin banyak, hampir semua kalangan mengenal dan terbiasa menggunakan internet. Oleh karena itu teknologi internet menjadi sumber informasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 PENGERTIAN & SEJARAH BARCODE (Apache friends:2013) Perkembangan barcode sendiri dimulai dari tahun 1932, saat Wallace Flint membuat sistem pemeriksaan barang di sebuah perusahaan
Lebih terperinciBAB IV SISTEM BILANGAN DAN KODE-KODE
BAB IV SISTEM BILANGAN DAN KODE-KODE 4.. Konsep dasar sistem bilangan Sistem bilangan (number system) adalah suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item phisik. Sistem bilangan yang banyak dipergunakan
Lebih terperinciSISTEM SANDI (KODE) Suatu rangkaian pengubah pesan bermakna (misal desimal) menjadi sandi tertentu (misal biner) disebut enkoder (penyandi).
SISTEM SANDI (KODE) Pada mesin digital, baik instruksi (perintah) maupun informasi (data) diolah dalam bentuk biner. Karena mesin digital hanya dapat memahami data dalam bentuk biner. Suatu rangkaian pengubah
Lebih terperinciSISTEM PENCETAK KARTU AKADEMIK MENGGUNAKAN AKSES TEKNOLOGI RFID
5 SISTEM PENCETAK KARTU AKADEMIK MENGGUNAKAN AKSES TEKNOLOGI RFID Apriadi Fauzy, Frendi Firmansyah, Andi Hasad, Putra Wisnu Agung S. Program Studi Teknik Elektronika D3, Fakultas Teknik Universitas Islam
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Data adalah kata majemuk dari datum. Data dapat diartikan sebagai berikut: Agus Eko-164 A/2
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data Data adalah kata majemuk dari datum. Data dapat diartikan sebagai berikut: 1. Data terdiri dari kumpulan karakter numerik atau alphanumerik atau kombinasi antara
Lebih terperinciANALISIS PERMAINAN KATA MENGGUNAKAN ALGORITMA PEMROGRAMAN ANAGRAM DAN SUBANAGRAM
ANALISIS PERMAINAN KATA MENGGUNAKAN ALGORITMA PEMROGRAMAN ANAGRAM DAN SUBANAGRAM OLEH : MUFADHOL Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Semarang masyong@ftik.usm.ac.id, masyong@usm.ac.id
Lebih terperinciwww.mtmsolusindo.com menawarkan Solusi Bisnis IT untuk Anda berupa: - Rental POS / Sewa POS / Jual POS (Point Of Sale) untuk menjawab kebutuhan Toko/Swalayan/ Department Store - Software Retail dan Restaurant
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL PENGUJIAN
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL PENGUJIAN Pada bab ini akan dijelaskan proses pengujian, hasil, dan analisis dari hasil pengujian. Ada tiga bagian yang diuji, yaitu perangkat keras, perangkat lunak,
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Hasil dari pembangunan sistem informasi di Lab PP adalah didapatkan sebuah sistem informasi yang dapat digunakan untuk mendata produk hasil inovasi laboratorium.
Lebih terperinciBAB V PERALATAN INPUT-OUTPUT
Pengenalan perangkat keras Iwan Syarif - 75 - BAB V PERALATAN INPUT-OUTPUT Pada bab ini akan dibahas sejumlah peralatan input dan output, tujuan dan prinsip dari peralatan input output serta cara pengoperasiannya.
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1. Format Teknis Buku 5.1.1. Struktur Buku Spesifikasi dari buku yaitu: Ukuran : 21,5 cm x 21,5 cm Tebal Buku : 2,2 cm Jenis cover Material : Hardcover : Kertas Art
Lebih terperinciMatakuliah Otomasi Perpustakaan. Miyarso Dwi Ajie
Matakuliah Otomasi Perpustakaan Miyarso Dwi Ajie Kerjasama antar perpustakaan secara elektronik telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan adanya kebutuhan untuk menggunakan sumber daya
Lebih terperinciBAB II ARITMATIKA DAN PENGKODEAN
TEKNIK DIGITAL/HAL. 8 BAB II ARITMATIKA DAN PENGKODEAN ARITMATIKA BINER Operasi aritmatika terhadap bilangan binari yang dilakukan oleh komputer di ALU terdiri dari 2 operasi yaitu operasi penambahan dan
Lebih terperinciBab I. PERSYARATAN PRODUK
Bab I. PERSYARATAN PRODUK I.1 Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi semakin pesat. Hal ini disebabkan karena semakin disadarinya akan perlunya informasi yang akurat dan cepat. Perkembangan teknologi
Lebih terperinciSISTEM BILANGAN DAN SANDI
SISTEM BILANGAN DAN SANDI. Pendahuluan Sistem bilangan yang biasa kita pakai sehari-hari disebut bilangan berbasis posisi. Bilangan desimal disebut sistem basis (base system), karena sistem ini mempunyai
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI QR CODE GENERATOR DAN QR CODE READER MENGGUNAKAN METODE STROKE HISTOGRAM
PERANCANGAN APLIKASI QR CODE GENERATOR DAN QR CODE READER MENGGUNAKAN METODE STROKE HISTOGRAM Tetti Sipahutar (1011502) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jln. Sisingamangaraja
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Pengertian Citra Secara harfiah, citra (image) adalah gambar pada bidang dwimatra (dua dimensi). Ditinjau dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi menerus (continue)
Lebih terperinci2. What s the name of picture or symbol in desktop which has fuction to open Program? a. toolbar b. icon c. shortcut d. menu
1. Look at the picture toolbar above, in microsoft word program this toolbar is called. a. drawing toolbar b. standart toolbar c. formatting toolbar d. table and borders toolbar 2. What s the name of picture
Lebih terperinciIMPLEMENTASI BARCODE READER UNTUK PRESENSI GURU DAN KARYAWAN MENGGUNAKAN DELPHI 7 (STUDI KASUS : SMP NEGERI 1 COLOMADU KARANGANYAR)
IMPLEMENTASI BARCODE READER UNTUK PRESENSI GURU DAN KARYAWAN MENGGUNAKAN DELPHI 7 (STUDI KASUS : SMP NEGERI 1 COLOMADU KARANGANYAR) Oleh: Pipin Widyaningsih STMIK Duta Bangsa Surakarta ABSTRAK Sistem presensi
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEBSITE DENGAN MENGGUNAKAN BARCODE SCANNER PADA SMK NEGERI 3 KENDAL
SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEBSITE DENGAN MENGGUNAKAN BARCODE SCANNER PADA SMK NEGERI 3 KENDAL Antonius Indra Legowo Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Semarang Email : antoniusindra77@gmail.com
Lebih terperinci