PEMBAHARUAN NEGARA TURKI PASCA KERUNTUHAN KHILAFAH TURKI USMANI
|
|
- Inge Kurniawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2
3
4 PEMBAHARUAN NEGARA TURKI PASCA KERUNTUHAN KHILAFAH TURKI USMANI Aldo Dzuhryansyah dan Suranta Program Studi Arab, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok, 16424, Indonesia Abstrak Pembaharuan yang dilakukan oleh negara Turki berkaitan dengan sejarah peradaban Islam, peradaban Barat, serta sekularisasi yang mempengaruhinya. Kegemilangan serta kemunduran Khilafah Usmani sendiri disebabkan oleh perkembangan peradaban dan paham yang semakin modern, sehingga menghasilkan sebuah pembaharuan negara Turki ke dalam peradaban yang lebih modern. Penelitian pustaka ini adalah penelitian kualitatif dengan merujuk pada buku kesejarahan dan peradaban. Hasil penelitian ini untuk memberikan pencerdasan kepada para cendekiawan muslim, orang-orang Islam dan para intelektual pada umumnya bahwa keruntuhan Khilfah Turki Utsmani bukan hanya karena kekalahannya dalam perang Dunia I akan tetapi juga karena Peradaban barat yang berpengaruh besar pada peradaban Islam di dalam Kekhalifahan Turki Usmani. THE RENEWAL OF THE STATE OF TURKEY AFTER THE COLLAPSE OF THE CALIPHATE OF THE OTTOMAN EMPIRE Abstract The renewal carried out by Turkey relating to the country of Islamic civilization, history of Western civilization, secularization that affected it. Now, as well as the decline of Ottoman Caliphate itself was caused by the development of civilization and understand an increasingly modern, resulting in a renewal of the State of Turkey into a more modern civilizations. This library is a research of qualitative research by referring to historical books and civilization. The results of this research to give more information to muslim scholars, Islamic people and intellectuals in General that the collapse of Ottoman Turkey Khilfah not only because of its defeat in World War I but also because of the influence of Western civilization on Islamic civilization in Turkey Ottoman Caliphate. Keywords: Ottoman Empire, Turkey renewal, secularization, Western civilization Pendahuluan Pasca kekalahan bangsa Eropa dalam Perang Salib pada abad ke-16, dalam diri bangsa Eropa terpicu semangat untuk mengembalikan tingkatan hidup serta kesejahteraan masyarakatnya. Dalam waktu singkat, pasca kekalahan dari umat Islam, mereka mampu mengembalikan kondisi seperti semula dengan melakukan modernisasi pada sistem 1
5 pemerintahan negara-negara Islam. Akselerasi perubahan yang dilakukan bangsa Eropa telah membuat kagum para penguasa Turki Usmani. Hal tersebut ditunjukkan dengan kemajuan bangsa Eropa yang sangat pesat. Kemajuan bangsa Eropa bukan hanya ditandai dengan bertambah canggihnya kekuatan persenjataan mereka, melainkan tekad bangsa Eropa yang sangat kuat dan gigih untuk berkembang dan berubah menjadi lebih baik. 1 Semangat dan tekad bangsa Eropa tersebut dibuktikan dengan masuknya pengaruh Napoleon Bonaparte ke beberapa negara Islam. Pada abad ke-18, Napoleon Bonaparte telah banyak memberikan pengaruh besar terhadap beberapa negara Islam di Timur Tengah. Pengaruh besar yang dirasakan benar akibat pengaruh Napoleon adalah pengenalan berbagai bentuk pembaharuan di negara-negara Timur Tengah. Pembaharuan yang dimaksud di sini yakni dari segi sistem pemerintahan yang berupa pembentukan negara republik beserta susunan parlemennya. Diawali dengan takluknya negara Mesir yang saat itu menjadi salah satu wilayah jajahan Turki Usmani di bawah kekuasaan kaum Mamluk. Hal tersebut menegaskan bagaimana tekad, semangat bangsa Eropa dalam memperluas pengaruhnya terhadap negara Islam sangatlah kuat. Kondisi tersebut mendorong para penguasa Turki Usmani untuk menyetarakan kedudukan serta kekuatannya terhadap pengaruh bangsa Eropa. Pengaruh bangsa Eropa yang ingin melakukan modernisasi pada kekuasaan Khilafah Turki yang sangat berpengaruh di seluruh dunia pada masa tersebut. 2 Menjelang abad ke-19, Khilafah Turki Usmani mengalami kemunduran peradaban. kemunduran tersebut terjadi seiring dengan lahirnya kaum intelektual dunia timur yang kebanyakan dari mereka mengenyam pendidikan dari dunia barat. Berbagai konsep tentang bentuk pemerintahan negara barat telah mereka pahami. Beberapa contoh bentuk pemerintahan yang mereka pelajari, seperti konsep liberalisme, nasionalisme, demokrasi, serta konsep lain yang mengarah terhadap pembaharuan. Pada abad ini pula, khilafah Turki Usmani menjadi tidak memiliki keistimewaan di mata bangsa Eropa. Hal ini disebabkan oleh perubahan pesat yang dilakukan bangsa Eropa di berbagai bidang. 3 Dengan kata lain, Khilafah Turki Usmani tidak akan mampu untuk menghadapi dampak dari pengaruh modernisasi yang dilakukan bangsa Eropa, jika dalam pemerintahannya tidak segera mengadakan pembaharuan dalam kerangka dan sistem pemerintahannya. Konsep-konsep pemerintahan yang dilaksanakan oleh Khilafah Turki 1 Isputaminingsih, Negara Turki Modern Ala Musthafa Kemal Pasha (Bandung: Iris Press, 2009), hlm Ibid. 3 Ibid. 2
6 Usmani sangatlah bertentangan dengan konsep yang digunakan oleh bangsa Eropa. Sistem monarki yang digunakan Khilafah Turki Usmani tidak relevan disebabkan dalam sistem pemerintahannya hanya dilakukan oleh raja dan keturunannya, tidak adanya parlemen dan konstitusi, serta tidak melibatkan rakyat dalam penyelenggaraan pemerintahannya. 4 Kondisi yang tidak relevan tersebut memicu para generasi muda Turki untuk menggagas ide tentang pembaharuan sistem negara. Gerakan pembaharuan tersebut dikenal sebagai Gerakan Turki Muda. Kemunculan Gerakan Turki Muda merupakan ekspestasi dari sikap kritis di kalangan intelektual Turki yang mengenyam pendidikan barat ketika melihat kondisi negaranya yang berantakan. Pemikiran-pemikiran barat yang mereka dapatkan selama menuntut ilmu di Eropa coba mereka aplikasikan dalam kehidupan masyarakat Turki. Para tokoh dalam gerakan Turki Muda ini seperti Ziya Gokalp, Namik Kemal, maupun Kemal Attaturk berusaha untuk membuat dan menetapkan kosepsi Pan Turkisme sebagai landasan ideal untuk kehidupan masyarakat Turki. Prinsip dasar dari keduanya adalah sekularisasi artinya memisahkan kehidupan keagamaan dengan kehidupan negara sehingga diantara keduanya tidak ada lagi saling bentrok kepentingan. Metode Penelitian Pemerintahan Khilafah Turki Usmani dikenal sebagai salah satu khilafah terbesar sepanjang masa. Hal ini dikarenakan daerah kekuasaannya yang terbentang dari belahan timur hingga belahan barat dunia. Luasnya daerah kekuasaan membuat Dinasti Usmaniyah mengalami pasang-surut dalam pemerintahannya. 5 Ditambah oleh beberapa faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi pada pemerintahan dari Dinasti Usmaniyah. Kemajuan peradaban bangsa Eropa yang sangat pesat menjadi salah satu faktor eksternal yang paling mempengaruhi kehidupan pemerintahan Khilafah Turki Usmani. Pengaruh bangsa Eropa dimulai pada abad ke-18 yakni sejak kedatangan Napoleon di Mesir. 6 Faktor internal yang mempengaruhi kehidupan pemerintahan Khilafah Turki Usmani adalah munculnya gerakan kaum intelektualis yang mengedepankan pembaharuan. 7 Penulisan jurnal ini menggunakan metode penelitian sejarah yang biasanya disebut dengan metode sejarah. Metode penelitian sejarah yang akan penulis lakukan, yaitu 4 Philip K. Hitti, History of The Arabs (Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2010), hlm Philip K. Hitti, op. cit., Ibid Muhammad Sayyid, op. cit., 317 3
7 pengumpulan objek yang berasal dari zaman itu dan pengumpulan bahan-bahan tercetak, tertulis dan lisan yang boleh jadi relevan; menyingkirkan bahan-bahan (atau bagian-bagian daripadanya) yang tidak autentik; menyimpulkan kesaksian yang dapat dipercaya mengenai bahan-bahan yang autentik; dan penyusunan kesaksian yang dapat dipercaya itu menjadi sesuatu kisah atau penyajian yang berarti. (Gottschalk, 2006: 23 24). Penulis ingin memahami bagaimana pembaharuan yang terjadi pada pemerintahan negara Turki pasca pemerintahan Khilafah Turki Usmani, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya, serta bagaimana awal kemunculan serta bentuk pembaharuan Turki Muda terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara Turki. Hal ini perlu kita ketahui, agar kita dapat memperdalam tentang sejarah pembaharuan di negara Turki. Oleh karena itu, penulis mencoba untuk memaparkan penjelasan berdasarkan fakta sejarah yang ada tentang gerakan pembaharuan yang terjadi di negara Turki. Pembahasan Pengertian Peradaban Bila kita berbicara mengenai suatu bangsa atau negara pasti kita akan menemukan sebuah istilah yang bernama peradaban. Peradaban suatu negara dapat dikatakan tinggi apabila faktor pembentuk peradaban tersebut tinggi pula, yang dimaksud disini adalah sebuah peradaban dapat dikaitkan dengan kebudayaan suatu bangsa. Apabila bangsa tersebut memiliki kebudayaan yang tinggi maka tinggi pula tingkat peradaban bangsa tersebut. 8 Marshall G.S. Hodgson mendefinisikan peradaban (civilization) sebagai sebuah pengelompokan yang relatif luas dari kebudayaan-kebudayaan yang saling berkaitan yang telah berbagi dalam tradisi tradisi kumulatif dalam bentuk kebudayaan-kebudayaan tinggi. (Bakri, 2011: 1) Tanda wujudnya peradaban, menurut Ibn Khaldun adalah berkembangnya ilmu pengetahuan seperti fisika, kimia, geometri, aritmetik, astronomi, optik, kedokteran, dan lainlain. Bahkan maju atau mundurnya suatu peradaban berkaitan dengan maju atau mundurnya ilmu pengetahuan. (Zarkasyi, 2010: 141) Akumulasi dari kebudayaan-kebudayaan tinggi tersebut membentuk sebuah peradaban yang menjadi identitas tertinggi suatu masyarakat. Ketika masyarakat mampu menanggapi segala tantangan yang terjadi maka itu awal sebuah kemajuan peradaban. Sebaliknya, jika 8 Syamsul, Bakri, Peta Sejarah Peradaban Islam(Yogyakarta: Fajar Media Press, 2011), hlm 1 4
8 masyarakat tidak mampu menanggapi dinamika kesejarahan maka akan mengalami kemunduran peradaban. 9 Peradaban Islam Islam adalah agama yang diwahyukan Allah swt kepada seluruh umat manusia. Setiap bayi manusia yang lahir ke dunia ini semua dalam keadaan Islam, namun paham dari orang tua yang membuat mereka berpaham Islam atau selainnya. Rasulullah sebagai pengemban wahyu terakhir yakni Al-quran telah membuat perubahan besar di dalam kehidupan masyarakat Islam. Pelajaran akidah dan tauhid dalam risalah beliau yang mendasari berkembangnya peradaban Islam. Islam yang diturunkan sebagai din, sejatinya telah memiliki konsep seminalnya sebagai peradaban. Kata din tersebut telah membawa makna keberhutangan, susunan kekuasaan, struktur hukum, dan kecendrungan manusia untuk membentuk masyarakat yang menaati hukum dan mencari pemerintah yang adil (Al-Attas, 1995: 43) Kata dasar din telah menderivasi beberapa akar kata baru seperti Madinah yang menjadi tempat berkembangnya peradaban Islam pada zaman Rasulullah dan para Khulafaur Rasyidin. Demitri Gutas dengan jelas mengakui: Pada tahun 732 M kekuasaan dan peradaban baru didirikan dan disusun sesuai dengan agama yang diwahyukan kepada Muhammad, Islam, yang berkembang seluas Asia Tengah dan Anak Benua India hingga Spanyol dan Pyrennes. (Zarkasy, 2010: 138). Akar kata yang lain yaitu madana yang melahirkan kata benda tamaddun yang secara literal berarti peradaban (civilization) yang berarti juga kota yang berlandaskan kebudayaan (city base culture) atau kebudayaan kota (culture of the city). Peradaban Barat Sebelum masa pencerahan, atau yang dikenal dengan The Dark Ages, alam pikiran masyarakat Eropa sangat dikendalikan atas kecenderungan terhadap ajaran Kristus, terutama mereka yang lebih dalam hal pengetahuan. Tetapi banyak di antara mereka yang belum tersentuh oleh ilmu pengetahuan. Merebakanya kebodohan, buta huruf, moral barbar, kesenjangan sosial, politik yang kotor, elit gereja sebagai pemegang kekuasaan negara 9 Ibid. 3. 5
9 menindas rakyat yang lemah, korupsi di kalangan elit gereja juga tak mampu terkendali merupakan sedikit gambaran apa yang terjadi di Eropa di abad pertengahan. Upaya pembaharuan menuju masa Pencerahan terbilang cukup banyak tetapi tidak begitu intensif, mengalir begitu saja. Upaya tersebut semata-mata dipicu atas dorongan moral dan kebangkitan dari era keterpurukan. Upaya tersebut bisa dilihat dari beberapa cara, mulai dari upaya membangkitkan tradisi keilmuan sampai pada moralisasi elit Aristokrasi. Teori Sekularisme Sekularisme memberikan dampak yang sangat dahsyat pada masyarakat Eropa. Perubahan radikal tersebut tidak hanya berimbas pada penghapusan nilai spiritual dalam politik tetapi hampir pada seluruh aspek kehidupan manusia, seperti; politik, ekonomi, kebudayaan dan juga terutama pada pemikiran. Sesuai dengan definisinya, sebagaimana yang dituturkan oleh Prof. Al-Attas dalam bukunya Islam dan Sekularisme; Sekularisasi didefinisikan sebagai pembebasan manusia pertama dari kungkungan agama dan kemudian dari kungkungan metafisika yang mengatur akal dan bahasanya. Ia adalah melepaskan dunia ini dari kefahaman mengenai dirinya yang berdasarkan agama dan fahamfaham berunsurkan keagamaan, menolak segala pendangan alam (worldiview) yang tertutup, menghapuskan semua mitos luar biasa dan simbol-simbol yang dianggap kudus... membebaskan perjalanan manusia bahwa nasib dunia berada di tangannya sendiri, bahwa dia tidak dapat lagi menyalahkan nasib atau takdir atas apa yang ia lakukan terhadapnya...; yaitu manusia yang mengalihkan perhatiannya di luar sana, kepada alam ini di masa ini. sekularisasi tidak hanya meliputi aspek-aspek sosial dan politik dalam kehidupan manusia, tetapi juga tentunya meliputi aspek kebudayaan, karena sekularisasi bermaksud hilangnya pengaruh agama daripada simbol-simbol integrasi kebudayaan. (Al-Attas, 2011: 19) Sebagaimana definisi yang diungkapkan Al-Attas di atas dan juga penjelasan sebelumnya; dampak secara riil dirasakan oleh ajaran Kristen itu sendiri, karena mereka harus menyesuaikan diri dengan zaman di mana sekularisme harus disetujui sekalipun oleh agama, oleh sebab itu tentunya terdapat perubahan radikal dalam ajaran Kristen. Bagian-bagian utama dari dimensi sekularisasi menurut Al-Attas; Pertama, penghilangan pesona dari alam tabii (disenchanment of nature), tidak lagi menganggap alam sebagai sebuah kejadian yang kudus, atau penisbian kekuasaan Tuhan dalam kosmologi. Kedua; sekularisme yang berimbas pada politik. Peniadaan kesucian dan kewibawaan agama dari politik (desacralization of politics) atau dengan bahasa yang sederhana, memisahkan agama dari politik, memisahkan gereja dari negara. Dan berikutnya juga perubahan sosial yang memungkinkan munculnya pergerakan sejarah. Ketiga, penghapusan kesucian dan 6
10 kemutlakan nilai-nilai agama dari kehidupan maksudnya menjadikan karya budaya dan setiap sistem nilai, ini termasuklah bagi mereka agama dan pandangan alam (worldview) bersifat sementara dan nisbi (relative). (Al-Attas, 2011: 21) Sekularisme juga memunculkan apa yang disebut dengan Nasionalisme atau negara bangsa yang membuat setiap bangsa saling berseteru. Muhammad Iqbal ( ) memandang bahwa nasionalisme membawa pada pemujaan bangsa-bangsa Eropa terhadap ras mereka dan merendahkan ras lain. Nasionalisme Barat secara intensif berusaha memenuhi ambisi imperialisme mereka. Iqbal menyaksikan sendiri bagaimana pemimpin bangsa-bangsa Barat mengambil keputusan politk yang cenderung menghancurkan kemanusiaan. Militersasi dan kolonialisasi bangsa-bangsa Eropa demi kejayaan mereka adalah hal yang sangat membahayakan perdamaian dunia. (Iqbal, 2010: 99) Masa Kemajuan Turki Usmani Turki Usmani mengalami kemajuan pada masa kepemimpinan Sultan Muhammad II ( ) atau Muhammad al-fatah yang gelarnya memiliki arti pembuka, dimana dibawah kepemimpinannya Turki Usmani mampu mengalahkan Bizantyum dan menaklukkan Konstantinopel pada tahun 1453 M yang merupakan kekuatan terakhir dari imperium Romawi Timur dan mengantarkan Turki menjadi kerajaan yang disegani di daratan Eropa. 10 Pada masa Sultan Salim I ( ) M, ekspansi Turki Usmani diarahkan ke timur dengan Syiria, Persia, dan Mesir yang berhasil ditaklukkannya. 11 Ekpansi selanjutnya diteruskan oleh anaknya bernama Sulaiman I ( ) M yang berhasil menaklukkan Irak, Belgaro, kepulauan Rhodes, Tunisia, dan Yaman. Dibawah kepemimpinan beliaulah Turki Usmani mampu menyatukan Afrika Utara, Mesir, Hijaz, Irak, Armenia, Asia kecil, Krimea, Balkan, Yunani, Bulgaria, Bosnia, Hungaria, dan Rumania. Turki Usmani menyusun kembali sistem pemerintahan yang memusat dan mengangkat gubernur militer dan pejabat keuangan demi menjaga stabilitas kehidupan negara. Ketangguhan dan kegigihan yang dimiliki pemimpin usmani menjadikan negaranya dengan cepat berkembang dan mengalami kemajuan. 12 Perbaikan dasar-dasar keamanan serta ekonomi oleh Sultan Muhammad II, mengantarkan Turki Usmani menuju puncak kejayaannya dibawah kepemimpinan Sultan Sulaiman al- Qonuni ( ) M, sultan agung yang dihormati tidak hanya oleh rakyatnya, melainkan 10 Hepi Andi Bastoni, Sejarah Para Khalifah ( Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2008), hlm Ibid Ibid
11 oleh para pemimpin tinggi di Eropa pada waktu itu. Dirinya tidak mengarahkan ekspansinya ke timur atau barat, melainkan ke daerah di sekitar Turki Usmani sehingga Sultan Sulaiman mampu menguasai wilayah Asia kecil. Pada masa pemerintahannya pula, banyak perundangundangan yang dihasilkan dan menjadi standar hukum di Turki Usmani hingga terjadinya reformasi pada abad ke-19. Selain menghasilkan perundangan, Sultan Sulaiman juga membangun fasilitas publik untuk mendukung kehidupan rakyatnya dan hasil karya yang menakjubkan adalah Masjid Sulaymaniyah yang dirancang oleh arsiteknya bernama Sinan. 13 Pembaharuan Turki Sebagai Negara yang secara geografis berdekatan dengan Eropa Barat, perkembangan Eropa Barat yang begitu pesat menantang para penguasa Turki Usmani untuk melakukan pembaharuan di negerinya. Hal ini dimulai sejak pemerintahan Sultan Salim III ( ) dengan memperbaiki kondisi militer Turki Usmani, namun mendapat tantangan dari Yenissari dan kaum ulama karena ide-ide sultan tersebut mengikuti paham barat yang bertolak belakang dengan paham di masyarakat Turki. Setelah Sultan Salim III turun tahta, pembaharuan diteruskan oleh Sultan Mahmud II ( ) dengan meninggalkan tradisi sebelumnya dan lebih mendekat kepada rakyat. Pembaharuan yang dilakukan Sultan Mahmud berorientasi kepada barat, seperti dalam bidang militer yang membentuk korps pasukan baru yang dilatih oleh tokoh militer utusan Muhammad Ali Pasha dari Mesir. Kekuatan militer ini mampu menghancurkan Yenissari dan Tarekat Bektasyi yang anti terhadap pembaharuan. Di bidang pemerintahan, sultan merubah dari sadrazam (pelaksana tunggal pemerintahan) menjadi perdana menteri yang membawahi para menteri. Pembaharuan dalam sistem pemerintahan ini yang menjadi cikal bakal munculnya hukum sekuler. Pembaharuan tersebut merupakan strategi Sultan Mahmud II menciptakan absolutisme baru dengan pendekatan gaya barat. Selanjutnya, pembaharuan oleh Sultan Mahmud II dilanjutkan oleh Sultan Abdul Madjid ( ) yang melaksanakan program tanzimat yang berarti mengatur, menyusun, dan memperbaiki dengan didukung ide-ide serta semangat westernisasi. Program tanzimat ini bertujuan mewujudkan sistem hukum yang menjamin kebebasan dan persamaan bagi rakyat, mewujudkan negara modern, dan mendorong perbaikan ekonomi, sosial, budaya. Program tanzimat didukung oleh para intelektual baru seperti Mustafa Rasyid Pasha beserta kedua muridnya Ali Pasya dan Fuad Pasha. Konsep tanzimat ini tidak jauh berbeda dengan konsep pembaharuan sebelumnya yang berorientasi pada institusi-institusi barat dan secara bertahap 13 Ibid
12 mengalami proses sekularisasi yaitu pemisahan agama dari lembaga-lembaga kenegaraan, sehingga memunculkan pula tantangan serta kritik dari kaum intelektual yang menganggap program tanzimat ini terlalu pro barat dan memicu kaum intelektual muda tampil memimpin pembaharuan. Munculnya Gerakan Pembaharuan Kegagalan tanzimat mendorong para intelektual muda tampil memimpin pembaharuan. Pada 1865, didirikan organisasi yang dalam pergerakannya dikenal dengan Gerakan Usmani Muda, diprakarsai oleh Ziya Pasha ( ), dan Namik Kemal ( ) mereka merupakan generasi muda Turki yang mengenyam pendidikan barat. Gambar 1. Ziya Pasha dan Namik Kemal Gerakan yang Usmani Muda lakukan adalah untuk mengubah pemerintahan kerajaan Usmani yang absolut menjadi pemerintahan yang konstitusional. Mereka berkeinginan untuk lebih menekankan pada pemikiran liberal yang bertujuan utama pada kebebasan berpendapat, kesadaran nasional, pentingnya konstitusionalisme, dan modernisme Islam yang tetap pada landasan agama Islam. Jelas bahwa gerakan Usmani Muda ini menentang pembaharuan yang hanya mengikuti gaya barat tanpa mengindahkan ajaran-ajaran Islam seperti program tanzimat yang sebelumnya dilakukan, namun Gerakan Usmani Muda ini sebenarnya bukan menentang pada ide-ide modern, tetapi yang diinginkan adalah bagaimana menggabungkan ide-ide barat dan menyesuaikannya dengan ajaran-ajaran Islam terutama berhubungan dengan politik barat. Pandangan pembaharuan oleh Gerakan Usmani Muda nampak masih ragu, karena pembaharuan yang mereka lakukan masih mempertahankan tradisi-tradisi Turki dan Islam 9
13 sehingga kurang mendapat respon positif di masyarakat. Selain itu, kurangnya dukungan dari kelas menengah terpelajar dan kalangan borjuis. Kondisi ini juga ditambah dengan pengaruh yang dilakukan kaum ulama kepada sultan sehingga Sultan Abdul Hamid tidak memenuhi usulan konstitusi yang diajukan Usmani Muda dan justru menjalankan pemerintahan secara absolut dan menindas setiap gerakan oposisi. Namun pemerintahan Sultan Abdul Hamid yang absolut justru semakin mendorong hadirnya golongan oposisi dari berbagai kelompok masyarakat, hal tersebut yang memicu berdirinya Gerakan Turki Muda dengan tokohtokohnya yaitu Ahmed Riza ( ), Mahmud Murad ( ) dan Pangeran Sahabuddin ( ). 1. Ahmed Riza Ahmad Riza adalah anak seorang bekas anggota parlemen bernama Injilis Ali. Dalam pendidikannya ia sekolah di pertanian untuk kelak dapat bekerja dan berusaha mengubah nasib petani yang malang dan studinya ini diteruskan di Perancis. Setelah kembali dari Perancis ia bekerja di kementerian pertanian, tapi ternyata hubungan pemerintah dengan petani yang miskin sedikit sekali, karena kementerian itu lebih disibukkan dengan birokrasi. Kemudian dirinya berpindah ke kementrian pendidikan, namun di sini dirinya lebih disibukkan oleh urusan birokrasi dibandingkan urusan pendidikan. Gambar 2. Ahmed Riza Pembaharuan yang dilakukan oleh Ahmad Riza antara lain adalah ingin mengubah pemerintahan yang absolut kepada pemerintahan konstitusional. Karena menurutnya akan menyelematkan Kerajaan Usmani dari keruntuhan adalah melalui pendidikan dan ilmu 10
14 pengetahuan positif dan bukan dengan teologi atau metafisika. Adanya dan terlaksananya program pendidikan yang baik akan berhajat pada pemerintahan yang konstitusional. 2. Mahmud Murad Mahmud Murad berasal dari Kaukasus dan lari ke Istanbul pada 1873 yakni setelah gagalnya pemberontakan Syekh Syamil di daerah itu. Ia belajar di Rusia dan disana dirinya berjumpa dengan ide-ide barat, namun pemikiran Islam berpengaruh pada dirinya. Ia berpendapat bahwa bukanlah Islam yang menjadi penyebab mundurnya Kerajaan Usmani, dan bukanlah pula rakyatnya, namun sebab kemunduran itu terletak pada Sultan yang memerintah secara absolut. Oleh karena itu, menurutnya kekuasaan Sultan harus dibatasi. Gambar 3. Mahmud Murad Dalam hal ini dia berpendapat bahwa musyawarah dalam Islam sama dengan konstitusional di dunia Barat. Ia mengusulkan didirikan satu Badan Pengawas yang tugasnya mengawasi jalannya undang-undang agar tidak dilanggar oleh pemerintah. Di samping itu, diadakan pula Dewan Syariat Agung yang anggotanya tersusun dari wakil-wakil negara Islam di Afrika dan Asia dan ketuanya Syekh Al-Islam Kerajaan Usmani. 3. Pangeran Sahabuddin Pangeran Sahabuddin adalah keponakan Sultan Hamid dari pihak ibunya, sedang dari pihak bapaknya adalah cucu dari Sultan Mahmud II, oleh karena itu ia keturunan raja. Namun ibu dan bapaknya lari ke Eropa menjauhkan diri dari kekuasaan Abdul Hamid, maka dengan demikian kehidupan Sahabuddin lebih banyak dipengaruhi oleh pemikiran Barat. Menurutnya yang pokok adalah perubahan sosial, bukan penggantian Sultan. Masyarakat Turki sebagaimana masyarakat Timur lainnya mempunyai corak kolektif, dan masyarakat 11
15 kolektif tidak mudah berubah dalam menuju kemajuan. Dalam masyarakat kolektif orang tidak percaya diri sendiri, oleh karena itu ia tergantung pada kelompok atau suku. Sedangkan masyarakat yang dapat maju menurutnya adalah masyarakat yang tidak banyak bergantung kepada orang lain tetapi sanggup berdiri sendiri dan berusaha sendiri untuk mengubah keadaannya. Gerakan Turki Muda ini berusaha untuk mengumpulkan opini-opini publik dan melancarkan kritikannya kepada Sultan melalui perantara media cetak. Gerakan Turki Muda ini memiliki pendapat kuat bahwa kehancuran kerajaan Turki Usmani bukan karena Islam ataupun rakyat Turki itu sendiri, namun kehancuran itu disebabkan karena sultan yang memerintah secara absolut. Pada saat itu, ada tiga aliran pembaharuan yang muncul dan berkembang dalam masyarakat Turki, yaitu : Pertama, golongan barat yang menghendaki peradaban barat sebagai dasar pembaharuan dengan tokoh utamanya Tevfik Fikret dan Abdullah Jevdat, pengkritik tajam faham agama tradisional dan fatalisme, sehingga ditentang oleh kalangan agama. Kedua, golongan Islam yang menginginkan Islam sebagai dasar pembaharuan dan menganggap agama atau Islam bukan penghambat kemajuan seperti yang dituduhkan. Tokoh utamanya adalah Mehmed Akif. Lalu terakhir, golongan nasionalis Turki yang muncul paling akhir yang bukan menjadikan peradan barat dan Islam sebagai dasar pembaharuan, namun jiwa nasionalisme Turki-lah yang dijadikan dasar utama dalam pembaharuan Turki. Tokoh utamanya adalah Ziya Gokalp Gambar 4. Ziya Gokalp Ziya Gokalp ( ) tampil sebagai sosok Turki Muda yang dominan dan pembawa semangat nasionalisme yang fanatik. Ia melihat kelemahan bangsa Turki adalah karena adanya ketidakinginan dari umat Islam dalam mengakui adanya perubahan dalam 12
16 kondisi kehidupan mereka serta tidak ingin menyesuaikan kondisi zaman dengan ajaran Islam. Ide pemikiran yang digunakan adalah percampuran Nasionalisme Turki, Islamisme, serta Westernisme sehingga faktor inilah yang menjadi dasar pemikiran Mustafa Kemal dalam mewujudkan pembaharuan dengan mengubah kerajaan Turki Usmani menjadi Republik Turki yang menganut paham sekuler. Pada 1918, imperium Turki Usmani telah hancur, namun elit birokratik dan militer telah siap mengubah dari sebuah rezim yang multinasional dan multireligius menjadi negara nasional Turki yang berpaham sekuler. KESIMPULAN Usmani Muda pada asalnya merupakan perkumpulan rahasia yang didirikan di tahun 1867 dengan tujuan mengubah pemerintahan absolut kerajaan Usmani menjadi pemerintahan konstitusional. Pemikir terkemuka Usmani Muda adalah Namik Kemal ( ). Yang dikehendaki Namik Kemal adalah pemerintahan demokrasi dan pemerintahan serupa ini menurut pendapatnya tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Di antara ide-ide yang lain yang dibawa Namik Kemal terdapat cinta tanah air. Tanah air yang dimaksud ahli pikir itu bukanlah tanah air Turki, tetapi seluruh daerah kerajaan Usmani. Ide perjuangan Turki Muda, antara lain dikemukakan oleh tiga pemimpin, Ahmed Riza ( ), Mehmed Murad ( ), dan Pangeran Sabahuddin ( ). Perkembangan sebuah Negara tidak terlepas dari kata peradaban. Marshall G.S. Hodgson mendefinisikan peradaban (civilization) sebagai sebuah pengelompokan yang relatif luas dari kebudayaan-kebudayaan yang saling berkaitan yang telah berbagi dalam tradisi tradisi kumulatif dalam bentuk kebudayaan-kebudayaan tinggi. (Bakri, 2011: 1) Banyak unsur yang menjadi pembentuk sebuah peradaban suatu negara. Salah satunya yakni unsur kebudayaan. Begitupun dalam menjelaskan tentang perkembangan Negara Turki yang tidak terlepas dari dua kebudayaan atau peradaban yakni peradaban Islam dan peradaban Barat. Peradaban Islam menjadi pemicu awal perkembangan kehidupan Negara Turki. Islam telah membawa pengaruh besar dalam pencapaian kejayaan kekuasaan turki. Di sisi lain, pengaruh peradaban barat banyak membuat perubahan yang semula turki memiliki kekuasaan yang luas, seiring waktu kekuasaan tersebut mulai mengalami kemunduran. Daerah kekuasaan yang membentang, berangsur mulai menyempit dengan kedatangan kolonialis Eropa di Arab. Keberadaan kolonial tersebut membawa dampak masuknya paham sekular yang memisahkan antara pemerintahan dengan agama. Pengaruh paham sekular ini, membuat internal Turki terutama dari kalangan akademisi menginginkan perubahan ke arah 13
17 kebebasan berpikir. Kemunculan gerakan Turki Muda di Turki ini telah membawa angin segar untuk membawa Turki menjadi negara demokratis yang berpaham sekuler di dalam pemerintahan. DAFTAR REFERENSI Buku: Al-Wakil, Muhammad Sayyid. (2009). Wajah Dunia Islam dari Dinasti Umayyah Hingga Imperialisme Modern. Jakarta: Penerbit Al-Kautsar. Al-Attas, Syed Muhammad Naquib. (2011). Islam dan Sekularisme. Bandung: Institut Pemikiran Islam dan Pembangunan Insan. Ash-Shalabi, Ali Muhammad. (2003). Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah. Jakarta: Penerbit Al-Kautsar. Bakri, Syamsul. (2011). Peta Sejarah Peradaban Islam.Yogyakarta: Fajar Media Press. Bastoni, Hepi Andi. (2008). Sejarah Para Khalifah. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar. Gottschalk, L. (2006). Mengerti Sejarah. (Terj. Nugroho Notosusanto). Jakarta: UI-Press. Sihbudi, R. (2007). Menyandera Timur Tengah. Jakarta: Mizan. Hitti, Philip K. (2010). History of The Arabs. (Terj. R. Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi. Jakarta: Serambi. Iqbal, Muhammad, Dkk. (2010). Pemikiran Politik Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Isputaminingsih. (2009). Negara Turki Modern Ala Musthafa Kemal Pasha. Bandung: Iris Press. Lewis, Bernard. (2004). We Went Wrong? Western Impact and Middle East (Edisi bahasa Indonesia: Apa Yang Salah? Sebab-Sebab Runtuhnya Khilafah dan Kemunduran Umat Islam). Jakarta: PT. Ina Publikatama. Mubarrak, Zakky. (2010). Menjadi Cendekiawan Muslim Kuliah Islam di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Magenta Bhakti Guna Zarkasy, Fahmi Ahmad. (2010). Membangun Peradaban Dengan Ilmu. Depok: KALAM Indonesia. 14
18 Zarkasy, Fahmi Ahmad. (2011). Worldview Islam Asas Peradaban. Jakarta: Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS) Zurcher, J Erick Sejarah Modern Turki. Jakarta: Gramedia. Jurnal: Islamia: Jurnal Pemikiran dan Peradaban Islam. Vol: V no. 1. Diterbitkan oleh: Institute for The Study of Islamic Thought and Civilization. Website: Muhtarom Pembaharuan Turki; Sultan Mahmud II, Tanzimat, Usmani Muda dan Turki Muda,. Diakses pada 17 Juli 2014 dari Gumilang, HD Kemunculan Gerakan Turki Muda dan Pengaruhnya Dalam Menopang Pemerintahan Sekuler Turki. Diakses pada 16 Juli 2014 dari 15
TIGA ALIRAN PEMBAHARUAN Westernisme, Islamisme dan Nasionalisme. Drs. Muhammad Muhtarom Ilyas. Abstrak
TIGA ALIRAN PEMBAHARUAN Westernisme, Islamisme dan Nasionalisme Drs. Muhammad Muhtarom Ilyas Abstrak Setelah mengalami kemunduran, Turki Usmani tidak henti untuk berusaha mengadakan pembaharuan-pembaharuan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Turki merupakan negara Islam yang merupakan salah satu tempat bersejarah
PENDAHULUAN Turki merupakan negara Islam yang merupakan salah satu tempat bersejarah perkembangan Islam di Dunia. Turki juga merupakan wilayah yang terdiri dari dua simbol peradaban di antaranya peradaban
Lebih terperinciREFORMASI PENDIDIKAN ISLAM PADA AWAL ABAD KE-
REFORMASI PENDIDIKAN ISLAM PADA AWAL ABAD KE- 20 Oleh: Ali Sodikin Abstrak : Pendidikan merupakan salah satu wilayah (area of cincern) gerakan pembaruan Islam yang berlangsung di seluruh dunia Islam. Tokoh-tokoh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia sebagai satu-satunya makhluk yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah menciptakan manusia sebagai satu-satunya makhluk yang memiliki kesempurnaan lebih dibandingkan dengan makhluk lainnya. Dalam al-quran, Allah berfirman:
Lebih terperincitidak langsung, mereka mengakui Utsman sebagai penguasa tertinggi dengan gelar Padiansyah Ali Utsman 4 B.
A. Sejarah Berdirinya Kerajaan Turki Utsmani Kata Utsmaniyah diambil dari pendiri pertama dinasti ini, yaitu Utsman ibn Erthogrul ibn Sulaiman Syah. Para pendiri Daulah Utsmaniyah ini berasal dari suku
Lebih terperinciPendidikan Agama Islam Bab : 3 PERADABAN ISLAM
Modul ke: 04 Pendidikan Agama Islam Bab : 3 PERADABAN ISLAM Fakultas Teknik Elektro Alimudin, S.Pd.I, M.Si Program Studi Pendidikan Agama Islam www.mercubuana.ac.id PENGANTAR Peradaban yang dibangun oleh
Lebih terperinciAtika Puspita Marzaman. Recep Tayyib Erdogan:
Atika Puspita Marzaman Recep Tayyib Erdogan: Turki, Islam, dan Uni Eropa HEPTAcentrum Press Recep Tayyib Erdogan: Turki, Islam, dan Uni Eropa Oleh: Atika Puspita Marzaman Copyright 2011 by Atika Puspita
Lebih terperinciAssalamu alaikum Wr Wb. Turki Usmani. Oleh : Anggraini Dwi Ikhwani
Assalamu alaikum Wr Wb Turki Usmani Oleh : Anggraini Dwi Ikhwani Berdirinya Kerajaan Turki Usmani Bangsa Turki tercatat dalam sejarah atas keberhasilannya mendirikan dua Dinasti, yaitu Dinasti Turki Saljuk
Lebih terperinciSEJARAH ISLAM AHMADIN
SEJARAH ISLAM AHMADIN RAYHAN INTERMEDIA 2013 i SEJARAH ISLAM Copyright Ahmadin Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit Rayhan Intermedia Penerbit: RAYHAN INTERMEDIA Jl. Naja Dg. Nai Lr 4/8 Rappokalling
Lebih terperinciA. Persamaan Pemikiran Imam Mawardi dengan Ali Abdul Raziq tentang Konsep
BAB IV PERBANDINGAN KONSEP NEGARA MENURUT PEMIKIRAN IMAM MAWARDI DENGAN ALI ABDUL RAZIQ A. Persamaan Pemikiran Imam Mawardi dengan Ali Abdul Raziq tentang Konsep Negara Dalam tulisan ini hampir semua pemikiran
Lebih terperinciTEOLOGI SOSIAL : Telaah Pemikiran Hassan Hanafi
TEOLOGI SOSIAL : Telaah Pemikiran Hassan Hanafi i ii TEOLOGI SOSIAL: Telaah Pemikiran Hassan Hanafi TEOLOGI SOSIAL : Telaah Pemikiran Hassan Hanafi iii iv TEOLOGI SOSIAL: Telaah Pemikiran Hassan Hanafi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
105 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran dari skripsi dengan judul GEJOLAK PATANI DALAM PEMERINTAHAN THAILAND (Kajian Historis Proses Integrasi Rakyat Patani
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016
KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SatuanPendidikan : Madrasah Aliyah (Prog Keagamaan) Bentuk Soal : Pilihan Ganda Mata Pelajaran
Lebih terperinciKomunisme dan Pan-Islamisme
Komunisme dan Pan-Islamisme Tan Malaka (1922) Penerjemah: Ted Sprague, Agustus 2009 Ini adalah sebuah pidato yang disampaikan oleh tokoh Marxis Indonesia Tan Malaka pada Kongres Komunis Internasional ke-empat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Turki adalah negara yang terletak di antara dua benua. Dengan luas
i 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Turki adalah negara yang terletak di antara dua benua. Dengan luas wilayah sekitar 814.578 km 2, 97% (790.200 km 2 ) wilayahnya terletak di benua Asia dan
Lebih terperinciOleh: Abdi Kurnia Djohan, SH.MH, Dosen Agama Islam Universitas Indonesia dan Ketua Lembaga Dakwah Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta
Oleh: Abdi Kurnia Djohan, SH.MH, Dosen Agama Islam Universitas Indonesia dan Ketua Lembaga Dakwah Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Pembicaraan tentang rezim-rezim politik di negara-negara Muslim tidak
Lebih terperinciBAB I. Turki adalah sebuah bangsa yang pernah berkuasa dan mencapai puncak kejayaan
BAB I A. Latar Belakang Masalah Turki adalah sebuah bangsa yang pernah berkuasa dan mencapai puncak kejayaan dengan sistem khilafah Islamiyah pada abad pertengahan yang dimunculkan dalam bentuk kerajaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nasionalisme adalah suatu konsep dimana suatu bangsa merasa memiliki suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes (Chavan,
Lebih terperinciSILABUS SEJARAH ASIA BARAT
SILABUS SEJARAH ASIA BARAT Oleh: Miftahuddin, M. Hum. NIP. 19740302 200312 1 006 JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 S I L A B U S Fakultas :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sulthan Muhammad II digelari sebagai Muhammad Al-Fatih merupakan salah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sulthan Muhammad II digelari sebagai Muhammad Al-Fatih merupakan salah satu tokoh dalam sejarah kejayaan ummat Islam. Ia merupakan anak muda dari keturunan dinasti Utsmaniyyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rosmiati Lubis, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Turki di bawah kepemimpinan Mustafa Kemal Pasha merupakan negara yang terkenal dengan sekularisasinya atau usaha-usaha untuk meniru ke negara-negara Barat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengenang sejarah Jerman akan selalu tertuju pada Perang Dunia II dan sosok pemimpinnya yaitu Adolf Hitler. Adolf Hitler menjabat sebagai kanselir Jerman di usia
Lebih terperinciNEGARA SEKULER TURKI I. SEKULER
NEGARA SEKULER TURKI I. SEKULER Kemunduran Turki Usmani Sejak Abad ke-17 dan kekalahannya dari bangsa Barat mendorong para penguasa dan kaum intelektual untuk bermawas diri dan melakukan usaha-usaha rekonstruksi
Lebih terperinciPERADABAN ISLAM MASA TURKI UTSMANI ( M) Oleh : SAEPUL ANWAR
PERADABAN ISLAM MASA TURKI UTSMANI (1299-1924 M) Oleh : SAEPUL ANWAR MENGENAL TURKI UTSMANI Berasal dari suku pengembara bernama Kayi yang bermukim di wilayah Asia Tengah, di Utara laut kaspia. Hidup pada
Lebih terperinciIa mendesak dunia Barat untuk mengambil langkah agar khilafah bisa dicegah.
Ia mendesak dunia Barat untuk mengambil langkah agar khilafah bisa dicegah. Ideologi tak pernah mati. Begitu juga Islam. Meski telah kehilangan institusinya sejak 3 Maret 1924, ideologi Islam tetap tertanam
Lebih terperinciEMPAT BELAS ABAD PELAKSANAAN CETAK-BIRU TUHAN
EMPAT BELAS ABAD PELAKSANAAN CETAK-BIRU TUHAN EMPAT BELAS ABAD PELAKSANAAN CETAK-BIRU TUHAN Oleh Nurcholish Madjid Seorang Muslim di mana saja mengatakan bahwa agama sering mendapatkan dukungan yang paling
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. telah dikaji oleh banyak sejarawan. Hubungan historis ini dilatarbelakangi dengan
201 BAB V PENUTUP A. Simpulan Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hubungan historis antara Turki Utsmani dan Hindia Belanda sejatinya telah terjalin lama sebagaimana yang telah dikaji oleh banyak
Lebih terperinciA. Deskripsi Mata Kuliah:
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH SEJARAH PERADABAN ISLAM DOSEN : DRS. ANDI SUWIRTA, M.HUM. YENI KURNIAWATI, M.PD. ENCEP SUPRIATNA, M.PD. BOBOT 3 SKS/SJ 201 =======================================================================================================
Lebih terperinciBAB III RIWAYAT HIDUP MUHAMMAD ALI PASHA DAN PEMIKIRAN PEMBAHARUANNYA TERHADAP PERADABAN MODERN
45 BAB III RIWAYAT HIDUP MUHAMMAD ALI PASHA DAN PEMIKIRAN PEMBAHARUANNYA TERHADAP PERADABAN MODERN A. Riwayat Hidup Muhammad Ali Pasha 1. Biografi Muhammad Ali Pasha Muhammad Ali Pasha adalah seorang keturunan
Lebih terperinciPara filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.
Tiga Gelombang Demokrasi Demokrasi modern ditandai dengan adanya perubahan pada bidang politik (perubahan dalam hubungan kekuasaan) dan bidang ekonomi (perubahan hubungan dalam perdagangan). Ciriciri utama
Lebih terperinciKERUNTUHAN KEKHALIFAHAN TURKI UTSMANI TAHUN 1924 SKRIPSI
KERUNTUHAN KEKHALIFAHAN TURKI UTSMANI TAHUN 1924 SKRIPSI oleh: Winda Desilia Putri NIM 050210302223 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciKELAS BIMBINGAN MENENGAH PEPERIKSAAN PERTENGAHAN TAHUN 2015 SEJARAH ISLAM KBM 3
KELAS BIMBINGAN MENENGAH PEPERIKSAAN PERTENGAHAN TAHUN 2015 SEJARAH ISLAM KBM 3 NAMA: KELAS: KBM 3 CAWANGAN: MUKA DEPAN ARAHAN KEPADA CALON 1. Jangan buka kertas soalan sehingga diberi arahan oleh pengawas.
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012
KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Satuan Pendidikan : Madrasah Aliyah (IPA/IPS/BHS) Bentuk Soal : Pilihan Ganda Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam Jumlah Soal : 50 Butir
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi politik di Pakistan tak pernah jauh dari pemberitaan media internasional, kekacauan politik seolah menjadi citra buruk di mata internasional. Kekacauan
Lebih terperinciDINAMIKA POLITIK ISLAM SEMENANJUNG ARAB M (Pengaruh Berdirinya Kerajaan Arab Saudi Modern Terhadap Praktik Keagamaan di Tanah Suci)
125 DINAMIKA POLITIK ISLAM SEMENANJUNG ARAB 1800-1930 M (Pengaruh Berdirinya Kerajaan Arab Saudi Modern Terhadap Praktik Keagamaan di Tanah Suci) Ihwan Agustono I Kajian tentang politik dan sosial keagamaan
Lebih terperinciREVISI MAKALAH. PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM PADA MASA ABBASIYAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam
REVISI MAKALAH PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM PADA MASA ABBASIYAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam Dosen Pengampu : Syaifuddin, S.Sos., M.Si Disusun Oleh : 1. Jarwati (1440110090)
Lebih terperinciKESINAMBuNGAN BUDAYA
c Demokrasi Lewat Bacaan d KESINAMBuNGAN BUDAYA Oleh Nurcholish Madjid Ketika Kaisar Hirohito meninggal, banyak orang membicarakan kedudukannya selaku lambang kontinuitas budaya Jepang selama ribuan tahun.
Lebih terperinciBAB V ANALISIS. melupakan sisi non-formal dari pendidikan Islam itu sendiri. Tentu saja ini menjadi
BAB V ANALISIS Adanya sekolah dan madrasah di tanah air sebagai institusi pendidikan Islam, hanyalah akan mempersempit pandangan kita tentang pendidikan Islam itu sendiri. Ini berarti, kita hanya mementingkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan ingin meraih kekuasaan yang ada. Pertama penulis terlebih dahulu akan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dinamika gerakan sosial keagamaan di Indonesia sangat menarik untuk dikaji. Dikatakan menarik, karena salah satu agendanya adalah menyebarkan gagasannya dan ingin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan peranan penting dan strategis. Bukan hanya dalam peningkatan spiritual umat, melainkan juga
Lebih terperinciJAMAL ABDUL NASHIR : NASIONALISME ARAB
JAMAL ABDUL NASHIR : NASIONALISME ARAB I. Pendahuluan Muhammad Ali secara turun temurun dinyatakan sebagai penguasa Mesir. Keputusan tersebut berdasarkan konferensi di London pada tanggal 13 Februari 1841.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rusia merupakan negara federasi yang terbentuk pasca keruntuhan Uni Soviet. Sebagai negara baru, Rusia berusaha untuk membangun kembali kejayaan seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lama sekitar 13 abad, yaitu sejak masa kepemimpinan Rasulullah SAW di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah perjuangan umat Islam dalam pentas peradaban dunia berlangsung sangat lama sekitar 13 abad, yaitu sejak masa kepemimpinan Rasulullah SAW di Madinah (622-632M);
Lebih terperinciISLAM DAN HEGEMONI BARAT
RUANG KAJIAN ISLAM DAN HEGEMONI BARAT Siti Nuraini Abstrak Artikel ini membahas tentang Islam dan hegemoni Barat dalam perspekif gerakan kaum muslim yang mencoba mengadaptasi dan mengembangkan dari kemajuan
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. Universitas Indonesia Islam kultural..., Jamilludin Ali, FIB UI, 2010.
BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Islam kultural dalam konsep Nurcholish Madjid tercermin dalam tiga tema pokok, yaitu sekularisasi, Islam Yes, Partai Islam No, dan tidak ada konsep Negara Islam atau apologi
Lebih terperinciAlbania Negeri Muslim di Benua Biru?
Albania Negeri Muslim di Benua Biru? Faktanya banyak sekali hal-hal yang belum kita ketahui tentang agama islam di dunia ini, bagi kalian yang mengaku masyarakat islam hendaklah kita sesekali menilik lebih
Lebih terperinciKISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN
KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN 2016-2017 Jenis Madrasah : Madrasah Aliyah Bentuk Tes : Pilhan Ganda Program : Keagamaan Jumlah soal : 50 butir Mata Pelajaran
Lebih terperinciMuhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI
Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI Survei syariah terbaru yang diselenggarakan SEM Institute menunjukkan mayoritas rakyat Indonesia (72 persen) menginginkan tegaknya syariah hingga level negara. Ini mengkonfirmasi
Lebih terperinciMENJADI MUSLIM DI NEGARA SEKULER
l Edisi 001, Oktober 2011 Edisi 001, Oktober 2011 P r o j e c t i t a i g D k a a n MENJADI MUSLIM DI NEGARA SEKULER Ihsan Ali Fauzi 1 Edisi 001, Oktober 2011 Informasi Buku: Abdullahi Ahmed An- Na`im,
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. merupakan jawaban dari rumusan masalah sebagai berikut: 1. Historisitas Pendidikan Kaum Santri dan kiprah KH. Abdurrahan Wahid (Gus
195 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sebagai bagian akhir tesis ini, peneliti memberikan kesimpulan yang merupakan jawaban dari rumusan masalah sebagai berikut: 1. Historisitas Pendidikan Kaum Santri dan kiprah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. di Kerajaan Saudi. Ulama berperan dalam mendukung segala kebijakan-kebijakan
BAB V KESIMPULAN Ulama merupakan salah satu entitas yang penting dalam dinamika politik di Kerajaan Saudi. Ulama berperan dalam mendukung segala kebijakan-kebijakan pemerintah atau kerajaan dan mengkafirkan
Lebih terperinciUNIVERSITAS KUTAI KARTANEGARA FAKULTAS AGAMA ISLAM SILABUS
UNIVERSITAS KUTAI KARTANEGARA FAKULTAS AGAMA ISLAM SILABUS 1. Mata Kuliah / Kode : Sejarah Peradaban Islam (SPI) / INS 210 2. Jumlah SKS : 3 SKS 3. Jurusan / Program Studi : Tarbiyah / Pendidikan Agama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepemimpinan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Problematika Umat Disebabkan Penurunan Kualitas Pendidikan Islam Problematika umat manusia dewasa ini telah menjalar ke setiap lini kehidupan. Dari aspek moral
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sejarah perkembangan politik Islam secara keseluruhan. Sejarah perpolitikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya Khilafah Utsmani merupakan kelanjutan (ahli waris) dari sejarah perkembangan politik Islam secara keseluruhan. Sejarah perpolitikan Islam diawali
Lebih terperinciEtos Hijrah. Oleh Nurcholish Madjid
c Prestasi, bukan Prestise d Etos Hijrah Oleh Nurcholish Madjid Pelajaran pertama yang bisa dipetik dari keputusan Umar menjadikan Hijrah Rasul sebagai permulaan perhitungan kalender Islam ialah suatu
Lebih terperinciOleh: ENCEP SUPRIATNA
Pemikiran Tasawuf (Mistisme) Dalam Dunia Islam Serta Kemunculan Aliran-Aliran Tarekat (Studi Kasus Pemikiran Tasawuf Hamzah Fansuri) Oleh: ENCEP SUPRIATNA Pengertian dan Asal Usul Tasawuf Pandangan ahli
Lebih terperinciDalam pandangan Ikhwan, mereka mempunyai hubungan bersahabat sejak era pendiri kerajaan, Raja Abdul Aziz al Saud, bahkan sampai saat ini.
Pengantar: Kerajaan Arab Saudi mengelompokkan Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris, sama dengan Al Qaeda, dan lainnya. Ada apa di balik semua ini? Adakah negara lain punya peran? Simak pembahasannya
Lebih terperinciKemunduran Islam Akhir dari Abbasiyah Genghis Khan/Jengis Khan Mongolian Ratanya kota Bagdad Jatuhnya jazirah arab Mesir, Aint Jalut 1260 M
Abad ke-13 Kemunduran Islam Akhir dari Abbasiyah Genghis Khan/Jengis Khan Mongolian Ratanya kota Bagdad Jatuhnya jazirah arab Mesir, Aint Jalut 1260 M Tentara Mamluk Sultan Baybar/Baybarus Kekalahan Hulaghukan(Mongol)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan bersatu. Sebelum menjadi sebuah negara yang berbentuk Republik, Turki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Turki adalah sebuah Republik Konstitusional yang demokratis, sekuler dan bersatu. Sebelum menjadi sebuah negara yang berbentuk Republik, Turki merupakan sebuah Imperium
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM
BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Jepang Pasca Perang Dunia II Pada saat Perang Dunia II, Jepang sebagai negara penyerang menduduki negara Asia, terutama Cina dan Korea. Berakhirnya Perang Dunia II merupakan kesempatan
Lebih terperinciSOAL UJI COBA HASIL BELAJAR PAI
141 LAMPIRAN XII SOAL UJI COBA HASIL BELAJAR PAI Perkembangan Ilmu Pengetahuan Hingga Daulah Abbasiyah Nama : Waktu : 2x 45 menit Kelas : Semester : II (Genap) Mulailah bekerja dengan membaca basmallah!
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang banyak dijalankan oleh negara Eropa bagian barat dan bagian
1 BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Pada abad ke-16 hingga abad ke-18 monarki merupakan suatu sistem pemerintahan yang banyak dijalankan oleh negara Eropa bagian barat dan bagian tengah. Kata monarki
Lebih terperinciKhat & jawi: mutiara kesenian Islam sejagat. Sinopsis:
Khat & jawi: mutiara kesenian Islam sejagat Sinopsis: Buku ini membincangkan asal usul dan sejarah seni khat sejak zaman sebelum Islam. Setelah kedatangan Islam, tulisan ini melalui era yang begitu menakjubkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Abad ke 20 bukan hanya menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia, akan tetapi dalam hal gerakan-gerakan anti penjajahan yang bermunculan di masa ini menarik perhatian
Lebih terperinciTURKEY, EUROPE, AND PARADOXES OF IDENTITY
l Edisi 048, Februari 2012 P r o j e c t TURKEY, EUROPE, AND PARADOXES OF IDENTITY i t a i g k a a n D Ziya Onis Terkatung-katungnya Nasib Turki di Eropa Review Paper oleh Ihsan Ali-Fauzi 1 Edisi 048,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai pada periode modern, mengalami pasang surut antara kemajuan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjalanan umat Islam dari periode Nabi Muhammad Saw. diutus sampai pada periode modern, mengalami pasang surut antara kemajuan dan kemunduran yang dialami
Lebih terperinciS I L A B U S. Pengalaman Belajar. Jenis Penilaian
S L A B U S Mata Kuliah hakekat sejarah slam pengertian slam periodisasi islam perkembanga slam dalam tiap-tiap : slam : Tarbiyah / PA - TB NDKATOR HASL MATER pengertian sejarah, pengertian, budaya, slam
Lebih terperinciCHAPTER I INTRODUKSI PENDULUM THE SICK MAN
CHAPTER I INTRODUKSI PENDULUM THE SICK MAN SEJAK kekhalifahan Usmaniah runtuh, Turki seperti seorang pemuda yang jatuh bangun, tergopoh-gopoh mencari jati dirinya. Ideologi dan garis-politik sekuler yang
Lebih terperinciKONSENTRASI BARU KEBANGKITAN ISLAM DI ASIA TENGGARA. Dewi Triwahyuni
KONSENTRASI BARU KEBANGKITAN ISLAM DI ASIA TENGGARA Dewi Triwahyuni Urgensitas Kajian Asia Tenggara Secara Historis, berpusat di Malaka, Asia tenggara adalah sentra perdagangan dunia antara abad ke-14
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan aspek yang unik dari hasil pemikiran manusia 1. Matematika memainkan peran penting terhadap sejarah peradaban manusia pada masa lalu, sehingga dapat
Lebih terperinciBAB V KESMPULAN. Jemaah Ahmadiyah, demikian mereka memanggil dirinya, di Pakistan,
BAB V KESMPULAN 5.1. kesimpulan Jemaah Ahmadiyah, demikian mereka memanggil dirinya, di Pakistan, negara kelahirannya sendiri, sejak 1889, secara konstitusional pada tahun 1984, dianggap sebagai kelompok
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian mengenai permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini,
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pada Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Jakarta, 30 Juni 2011 Kamis, 30 Juni 2011
Sambutan Presiden RI pada Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Jakarta, 30 Juni 2011 Kamis, 30 Juni 2011 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN ISRA' MI'RAJ NABI MUHAMMAD SAW TANGGAL
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. sekularisasi dari istilah sosiologis merupakan menduniawikan nilai-nilai
BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Hisotris Dari hasil penelitian ini dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa sekularisasi dari istilah sosiologis merupakan menduniawikan nilai-nilai yang sudah semestinya bersifat
Lebih terperinciSumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan
c Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan d Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan Oleh Tarmidzi Taher Tema Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan di Indonesia yang diberikan kepada saya
Lebih terperinciKEMUNCULAN GERAKAN TURKI MUDA DAN PENGARUHNYA DALAM MENOPANG PEMERINTAHAN SEKULER TURKI PENDAHULUAN
KEMUNCULAN GERAKAN TURKI MUDA DAN PENGARUHNYA DALAM MENOPANG PEMERINTAHAN SEKULER TURKI PENDAHULUAN Kemunculan Gerakan Turki Muda merupakan ekspestasi dari sikap kritis di kalangan intelektual turki yang
Lebih terperinciCahaya Islam Menerangi Langit Eropa
Islam adalah Fitrah Manusia Begitu halnya di Eropa, sungguh, cahaya Islam tidak akan pernah redup meskipun di sana masyarakat Muslim masih minoritas. Jumlah mu alaf meningkat di tengah-tengah ancaman Islamofobia.
Lebih terperinciMatakuliah : PANCASILA Oleh : Dewi Triwahyuni
PERBANDINGAN IDEOLOGI Matakuliah : PANCASILA Oleh : Dewi Triwahyuni MAKNA IDEOLOGI KARL MARX Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat. HAROLD H. TITUS
Lebih terperinciBAB IV PERAN KELOMPOK BANI HASYIM DALAM GERAKAN REVOLUSI ABBASIYAH TAHUN 747 M. A. Keputusan Kelompok Bani Hasyim dalam Mendukung Revolusi Abbasiyah
59 BAB IV PERAN KELOMPOK BANI HASYIM DALAM GERAKAN REVOLUSI ABBASIYAH TAHUN 747 M A. Keputusan Kelompok Bani Hasyim dalam Mendukung Revolusi Abbasiyah Tahun 747 M Setelah terjadi Pemberontakan-pemberontakan
Lebih terperinciF LS L A S F A A F T A T ISL S A L M
FILSAFAT ISLAM Prof. Dr. H. Almasdi Syahza,, SE., MP Peneliti Senior Universitas Riau Email: asyahza@yahoo.co.id; Website: http://almasdi.unri.ac.id Sumber Ilmu: AL 'ALAQ (1-5) 1. Bacalah dengan (menyebut)
Lebih terperinci4 Ibid, hlm 3 5 Ibid, hlm 5
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara sebagai suatu identitas yang tampak abstark dan merupakan unsurunsur negara yang berupa rakyat, wilayah dan pemerintah. Salah satu unsur negara adalah rakyat.
Lebih terperinciTWO VISIONS OF REFORMATION
l Edisi 024, Oktober 2011 TWO VISIONS OF REFORMATION P r o j e c t i t a i g k a a n D Robin Wright Dua Visi Reformasi Islam Review Paper oleh Hamid Basyaib 1 Edisi 024, Oktober 2011 Sumber Artikel: Two
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi umat Islam di Mesir khususnya dan dunia umumnya pada. pertengahan abad 14 Hijriyah adalah masa-masa dimana imperialisme dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi umat Islam di Mesir khususnya dan dunia umumnya pada pertengahan abad 14 Hijriyah adalah masa-masa dimana imperialisme dan koloniaisme memegang peranan
Lebih terperinciIslam Maroko, Sebelum dan Sesudah Kemerdekaan (13/M) Oleh : Hening Nugroho Senin, 25 April :04
KOPI, Maroko merupakan sebuah wilayah yang pengaruhnya sampai ke Spanyol pada masa klasik khususnya masa dinasti Murabitun dan Muwahidun. Akan tetapi, pada era kehancuran Islam di Spanyol sekitar abad
Lebih terperinciMuhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI
Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI Rusuh Ambon 11 September lalu merupakan salah satu bukti gagalnya sistem sekuler kapitalisme melindungi umat Islam dan melakukan integrasi sosial. Lantas bila khilafah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul MILITER
145 BAB V KESIMPULAN Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul MILITER DAN POLITIK DI INDONESIA (Studi Tentang Kebijakan Dwifungsi ABRI Terhadap Peran-peran Militer di Bidang Sosial-Politik
Lebih terperincimembuka diri terhadap dunia internasional. Peristiwa ini mengakibatkan kepercayaan Daimyo terhadap kekuasaan Tokugawa menjadi menurun.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jepang merupakan negara di Asia yang pernah menjadi Negara imperialis. Dengan usaha melakukan politik ekspansi ke kawasan Asia Pasifik termasuk Indonesia, Jepang
Lebih terperinciLuncur Buku Mehmet Ozay & Bincang Kebudayaan Aceh dan Turki 19 Nopember 2014
Luncur Buku Mehmet Ozay & Bincang Kebudayaan Aceh dan Turki 19 Nopember 2014 LUNCUR BUKU MEHMET OZAY & BINCANG KEBUDAYAAN ACEH DAN TURKI 19 NOPEMBER 2014 LUNCUR BUKU MEHMET OZAY & BINCANG KEBUDAYAAN ACEH
Lebih terperinciKonstitusi Rancangan Rusia untuk Suriah: Pertimbangan tentang Pemerintahan di Kawasan Tersebut
Konstitusi Rancangan Rusia untuk Suriah: Pertimbangan tentang Pemerintahan di Kawasan Tersebut Leif STENBERG Direktur, AKU- Dalam makalah berikut ini, saya akan mengambil perspektif yang sebagiannya dibangun
Lebih terperinciETIKA. Membangun Masyarakat Islam Modern. Informatika. Dr. Rais Hidayat.
ETIKA Membangun Masyarakat Islam Modern Dr. Rais Hidayat Informatika www.mercubuana.ac.id Islam dan Demokrasi Memahami tradisi islam dalam demokrasi Menjelaskan pelaksanaan praktek demokrasi di madinah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi negara republik modern dan sekuler. 1. serta Bulgaria di barat laut. Luas: km 2, dan di antaranya 23.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Turki (Turkiye Cumhuriyeti) pada masa Kerajaan Usmani (Ottoman), Turki sebagai negara adikuasa berperan penting dalam sejarah pengembangan wilayah (futūḥāt)
Lebih terperinciTIGA ALIRAN PEMBAHARUAN BARAT, ISLAM DAN NASIONALIS
TIGA ALIRAN PEMBAHARUAN BARAT, ISLAM DAN NASIONALIS DINASTI UMAYAH Dinasti Usmania yang berpusat di Turki terletak pada posisi yang sangat strategis; disatu sisi berhadapan langsung dengan Eropa dan Rusia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian bahwa Islam tidak hanya tentang sistem nilai, tetapi juga memuat sistem politik. Islam
Lebih terperinciMENGENAL ISLAM. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER
Modul ke: MENGENAL ISLAM Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK Fakultas ILMU KOMPUTER H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Program Studi SISTEM INFORMASI www.mercubuana.ac.id Sumbangan Islam
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan 1. Secara Umum Konsep pendidikan yang Islami menurut Mohammad Natsir menjelaskan bahwa asas pendidikan Islam adalah tauhid. Ajaran tauhid manifestasinya
Lebih terperinciSambutan Presiden RI Pd Silaturahmi dg Peserta Musabaqah Hifzil Quran, tgl 14 Feb 2014, di Jkt Jumat, 14 Pebruari 2014
Sambutan Presiden RI Pd Silaturahmi dg Peserta Musabaqah Hifzil Quran, tgl 14 Feb 2014, di Jkt Jumat, 14 Pebruari 2014 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA SILATURAHMI DENGAN PARA PESERTA MUSABAQAH
Lebih terperinciKISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN
KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN 2016-2017 Jenis Madrasah : Madrasah Aliyah Bentuk Tes : Pilhan Ganda Program : Non Keagamaan Jumlah soal : 50 butir Mata Pelajaran
Lebih terperinciTamadun Islam dan Tamadun Asia Edisi Kedua (TITAS) Bab 1: 1
Bab 1: 1 BAB 1 PENGENALAN ILMU KETAMADUNAN Bab 1: 2 Hasil Pembelajaran Setelah mengikuti bab ini, pelajar dapat: Menjelaskan konsep dan ciri-ciri sebuah tamadun. Menerangkan hubungan tamadun dengan agama,
Lebih terperinciPENGANTAR ILMU SEJARAH
Resume Buku PENGANTAR ILMU SEJARAH Karya: Prof. Dr. Kuntowijoyo Oleh: Tedi Permadi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terlepas dari kondisi sosial kultural masyarakat. Pendidikan memiliki tugas
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan memiliki peran yang penting dalam suatu negara yakni sebagai saran untuk menciptakan manusia yang unggul. Pendidikan tidak bisa terlepas dari kondisi
Lebih terperinci