KEMUNCULAN GERAKAN TURKI MUDA DAN PENGARUHNYA DALAM MENOPANG PEMERINTAHAN SEKULER TURKI PENDAHULUAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEMUNCULAN GERAKAN TURKI MUDA DAN PENGARUHNYA DALAM MENOPANG PEMERINTAHAN SEKULER TURKI PENDAHULUAN"

Transkripsi

1 KEMUNCULAN GERAKAN TURKI MUDA DAN PENGARUHNYA DALAM MENOPANG PEMERINTAHAN SEKULER TURKI PENDAHULUAN Kemunculan Gerakan Turki Muda merupakan ekspestasi dari sikap kritis di kalangan intelektual turki yang mengenyam pendidikan barat ketika meliha kondisi negaranya yang carut marut. Pemikiran-pemikairan barat yang mereka dapatkan selama belajar di Eropa dicoba mereka aplikasikan dalam kehidupan masyarakat turki. Para tokoh dalam gerakan Turki Muda ini seperti Gokalp maupun Kemal Attaturk berusaha untuk membuat dan mengkokohkan kosepsi pan turkisme sebagai landasan ideal untuk kehidupan masyarakat turki. Prinsip dasar dari keduanya adalah sekularisasi artinya memisahkan kehidupan keagamaan dengan kehidupan Negara sehingga diantara keduanya tidak ada lagi saling bertrok kepentingan. Makalah ini mencoba mengurai permasalahan Gerakan Turki muda dalam kacamata ilmiah. Selain itu diuraikan pula sedikit mengenai kehancuran turki usmani dan embrio-embrio gerakan di tuki sebelum kemunculan turki muda dan ditutup dengan ulasan mengenai pemerintahan turki di masa msutafa kemal Attaturk. 1

2 BAB I KEHANCURAN KERAJAAN TURKI USMANI DAN PEMBAHARUAN PEMIKIRAN DI KALANGAN MASYARAKAT TURKI A. Kehancuran Kerajaan Turki Usmani Sebelum pada akhirnya kerajaan Turki Usmani mengalami fase kehancuran, telah terlebih dahulu terjadi periode kemunduran. Kemunduran ini dimulai sejak abad ke XVII, ditandai dengan tidak adanya pengganti yang sepadan sejak Sulaiman Al Qanuni meninggal dunia. Ketiadaan pemimpin yang memiliki pengaruh kuat ini menyebabkan banyak terjadinya pemberontakanpemberontakan, seperti misalnya di Siria dibawah pimpinan Kurdi Jumbulat, di Lebanon di bawah pimpinan Druze Amir Fakhruddin. Selain itu konflik dengan Negara-negara tetangga seperti pasca penyerangan ke wilayah Wina dan Venezia serta konflik dengan Syah Abbas dari Persia turut memperkeruh keadaan kerajaan. Moh. Nurhakim dalam bukunya 1, mengutip pernyataan dari Prof. K. Ali (1997: ) menyatakan beberapa faktor kemunduran Kerajaan Turki Usmani adalah sebagai berikut: Pertama, luasnya wilayah kekuasaan usmani yang akhirnya tidak mampu dikendalikan dari pusat. Kedua, pemberontakan yang dilakukan berkali-kali oleh Jennisary yang bekerja dengan dinasti Mamluk di Mesir. Ketiga, penguasa yang tidak cakap setelah Sulaiman Al Qanuni. Kelemahan ini lebih disebabkan masuknya sikap hedonism di kalangan istana. Keempat, akibat sejumlah peperangan yang membawa Turki Usmani pada kekalahan, menyebabkan perekonomian Usmani semakin terpuruk dari waktu ke waktu. Banyaknya wilayah yang melepaskan diri berarti mengurangi Moh. Nurhakim, Sejarah dan Peradaban Islam, (Malang: UMM Press, 2004), hlm. 2

3 pemasukan untuk Negara. Sementara biaya militer, karena sering mengerahkan pasukan, menguras persediaan uang Negara yang semakin menipis. Kelima, ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya yang berkaitan dengan kebutuhan militer akan keduanya, tidak terlalu berkembang. Hal ini menyebabkan teknik dan peralatan perang sangat terbatas. Maka tak heran jika Usmani banyak menerima kekalahan dalam perang melawan Negara-negara eropa. Keenam, tumbuhnya gerakan nasionalisme di wilayah-wilayah yang selama ini dikuasai oleh Turki Usmani. Seperti dijelaskan di atas, bahwa kekuatan kerajaan Turki Usmani mulai goyah sejak abad XVII, kekalahan perang melawan Negara-negara Eropa menghasilkan konklusi wilayah-wilayah yang selama ini dikuasai oleh turki usmani harus diserahkan kepada Negara eropa atau dibiarkan memerdekakan diri. Harun Nasution menjelaskan 2, pada saat itu di Eropa mulai pula timbul Negara-negara yang kuat, termasuk di Rusia dibawah kepemimpinan Peter yang Agung telah berubah menjadi Negara yang maju. Kekalahan peperangan Turki usmani menghadapi Negara-negara ini mengakibatkan daerahnya di eropa mulai mengecil sedikit demi sedikit. Diantaranya Yunani yang memperoleh kemerdekaannya pada 1829 M dan Rumania lepas pada Selanjutnya Negara-negara lain mengikuti sehingga pada akhir perang dunia I daerah Turki Usmani hanya mencangkup Asia kecil dan sebagian kecil dari daratan eropa timur. Yang menjadi titik mula kehancuran Kerajaan Turki Usmani adalah campur tangan dari pihak eropa terutama Inggris dan Prancis. Sebagaimana diketahui pada akhir abad ke delapanbelas imperium Turki tidak mampu lagi menghadang kemajuan militer Eropa. Rusia mampu menguasai Crimea dan memperkokoh diri di Laut Hitam, sementar pihak inggris seletah membantu manggagalkan invasi Napoleon di Mesir 1798 menjadi kekuatan militer dan perdagangan terkuat di Laut tengah. Ternyata rusia bermaksud merampas wilayah 1985), hlm Harun Nasution, Islam ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jilid I, (Jakarta: UI-Press, 3

4 Turki yang ada di Balkan di lain pihak Inggris ingin menjadikan imperium Usmani sebagai benteng untuk menghadang ekspansi Rusia dan melindungi kepentingan politik dan komersialnya di laut tengah. Dengan demikian imperium Turki sedang dalam situasi krisis melindungi diri dari keseimbangan kekuatan eropa 3. Pada tahun 1831, Muhammad Ali yang merupakan seroang gubernur Usmani di Mesir yang independen ( ) melakukan invasi ke Syiria. Sebagai jawabannya Usmani mengadakan perjanjian Unkiar Skelessi (juli, 1833) dimana mereka melepaskan Dardanelles dan Boshporus kepada armada perang asing sebagai imbalan atas bantuan Rusia. Pada 1840, Rusia, Inggris dan Austria mencapai kesepakatan bahwa Muhammad Ali harus menarik diri dari Syiria, lalu beberapa kekuatan Eropa sepakat bahwasanya tidak boleh ada kapal perang melintasi Boshporus dan Dardanelles selama masa gencatan senjata. Melalui persetujuan lanjutan pada 1841, kekuatan Rusia dan Inggris mengijinkan Muhammad Ali malakukan rezimnnya secara turun-temurun di Mesir. Semua ini meunjukkan adanya campur tangan Eropa untuk ikut menangani urusan Usmani. Imperium Usmani menjadi pemerintahan protektorat di Eropa dan menjadi imperium gadaian sejumlah kekuatan adikuasa 4. Perang dunia I menyempurnakan proses kesendirian imperium Turki yang pada Desember 1914 melibatkan diri dalam perang tersebut dengan bergabung bersama kubu Jerman dan Austria. Pada 1918 sekutu Eropa berhasil mengalahkan Jerman, Austria dan Usmani. Imbas dari kekalahan ini untuk Turki Usmani adalah kenyataan bahwa sejak tahun Usmani telah kehilangan seluruh wilayah imperium mereka di Balkan. Kemudian di wilayah timur tengah beberapa Negara baru terbentuk di Libanon, Syiria, Palestina, Transjordan, dan Irak. Puncak dari kehancuran Turki Usmani adalah bahwa kerajaan ini lenyap dan sebagai gantinya timbul republic Turki di tahun 1924 M 5. 3 Ira M. Lapidus, Sejarah Sosial Umat Islam bagian ketiga, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2000), hlm Ira M. Lapidus, ibid., hlm Harun Nasution, op.cit., hlm

5 B. Pembaharuan Pemikiran di Kalangan Masyarakat Turki Pasca kegagalan Turki Usmani menaklukan Wina dan Eropa mencaplok beberapa wilayah Usmani, maka terjadilah pembaharuan di Turki. Pembaharuan ini dalam perkembangannya mengerucut menjadi terdapat tiga aliran pembaharuan, yaitu aliran barat, aliran Islam dan aliran nasionalis. Menurut aliran barat Turki mundur karena bodoh yang disebabkan oleh syariat yang menguasai seluruh segi kehidupan bangsa Turki. Oleh karena itu Turki akan maju apabila meninggalkan syariat dan berorientasi kepada barat. Pendapat aliran barat ini ditentang oelh aliran Islam yang menyatakan kemunduran Turki ini disebabkan bahwa para pemimpinnya sudah menjauh dari syariat Islam. Maka kemajuan Turki pada selanjutnya sangat bergantung kepada bisa tidaknya para pemimpin Turki untuk memajukan Turki dengan berlandaskan syariat Islam. Adapun aliran nasionalis berpendapat bahwa Turki mundur disebabkan oleh keengganan umat Islam yang tidak mengakomodir perubahanperubahan 6. Reformasi yang digulirkan oleh kerajaan Usmani ini yang pertama adalah Tanzimat yang berlangsung pada 1839 sampai Pada periode ini focus dari reformasi adalah di bidang militer dan beberapa bidang lainnya. Dalam bidang militer ini misalnya digunakan untuk memodernkan kekuatan militer Turki agar setara dengan kekuatan militer Negara-negara Eropa. Maka didatangkanlah ke Istambul ahli-ahli militer diantaranya De Rochefort dan Comte de Bonneval alias Humbaraci Pasya dari Prancis, MacCarthy dari Irlandia, dan Ramsey dari Inggris. Pembaharuan dalam bidang-bidang lain juga dilakukan. Untuk membangkitkan pertanian, Negara menempuh kebijakan rekalamasi (pembagian tanah) dan resettlement (transmigrasi). Modernisasi teknis meliputi pembaharuan system pos (1834), telegraf (1855), perkeretaapian, dan perancangan bangunan lintasan kereta api tahun Selain itu dilakukan reformasi dalam bidang hukum, pendidikan dan sosial masyarakat Jaih Mubarok, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2005), hlm. 5

6 Efek dari reformasi tanzimat ini adalah bahwa pembaharuan ini telah memancing sebagian kalangan untuk berbuat revolusioner dikarenakan tanzimat justru membentuk suatu kelas baru, yaitu kelompok birokrat yang lahir setelah janissary hancur, melemahnya kekuatan politik ulama dan dengan penerapan reformasi kekuatan politik Turki berpindah ke kalangan birokrat dan didominasi unsur-unsur kebarat-baratan dan pembaratan sebagai buah dari pendidikan sebagian pegawai militer dan biro penerjemah yang dididik di sekolah sekuler di eropa. Kelompok birokrat ini dipimpin oleh Mustapha rasyid pasya ( ) 7. Pasca Tanzimat maka lahir suatu kelompok intelegensia baru yang menamakan diri sebagai Usmani muda, yang mengatasnamakan penyatuan tradisi Usmani dan reformasi Usmani, para tokohnya diantaranya adalah Namik Kemal ( ) pada satu sisi komitmen terhadap kontinuitas rezim Usmani, revitalisasi Islam dan modernisasi yang sejalan dengan pola-pola Eropa. Ini dikarenakan menurut Laipus 8, lantaran terpesona dengan keberhasilan Inggris yaitu condong untuk membentuk suatu Negara konstitusional. Mereka menyatakan bahwa nilai-nilai luhur Usmani harus sesuai dengan hak asasi manusia dan tak membedakan antara muslim dan non muslim. Rezim ini tidak akan bertahan kecuali adanya ikatan batin yang kuat antara kerajaan dengan masyarakatnya. Rezim konstitusional merupakan ekspresi dari nilai-nilai moral dan politik yang bersifat alamiah, yang segalanya terkandung dalam aspek syariat Islam dan terdapat dalam kultur eropa.. Usmani muda lebih menekankan pada aspek rasional daripada keimanan secara membabi buta. Dengan demikian mereka berusaha memadukan identitas muslim Usmani dengan kebutuhan modernisasi teknik, militer, politik dan moral meskipun mereka mengkritik program tanzimat sebagai program yang tidak peka terhadap tuntutan-tuntutan sosial dan keagamaan, namun mereka komitmen terhadap modernisasi masyarakat Islam. Puncak dari pengaruh Usmani muda adalah ketika tahun 1876 melakukan coup d etat dan mengantarkan kekuasaan sultan yang mendesak dan membatasi konstitusi kekuasaan sultan. 7 Ira M. Lapidus, loc.cit., hlm Ira M. Lapidus. ibid, hlm. 78 6

7 7

8 BAB II KEMUNCULAN GERAKAN TURKI MUDA DAN PENGARUHNYA DALAM MENOPANG PEMERINTAHAN SEKULER TURKI A. Gerakan Pembaharuan Pasca Usmani Muda Sebagaimana telah diketahui, periode Usmani muda decade dibarengi dengan reaksi dan dominasi rezim otoriter dan dictator yang menentang prinsip-prinsip konstitusional dan modernis Usmani muda. Rezim ini ditegakkan di atas kekuasaan, birokrasi dan kebijakan sultan yang absolute. Sang sultan dipandang sebagai pimpinan Islam, dan mengklaim sebagai otoritas global atas seluruh muslim. Namun demikian rezim ini memadukan antara loyalitas Islam yang konservatif dengan konstitusi reformasi teknik tanzimat. Dalam periode ini diperkenalkan sekolah, kitab perundang-undangan, lintasan kereta api dan teknik militer yang baru. B. Kemunculan Gerakan Turki Muda Setelah masa kekuasaan yang absolute dikendalikan oleh usmani muda maka generasi intelektual Turki bangit pada sekitar tahun 1880-an dan 1890-an dan melancarkan aksi terhadap rezim yang konservatif. Serangan-serangan ini adalah sebagai akibat dari pesatnya perkembangan pendidikan dan perekonomian meningkatkan posisi kalangan akademisi. Pers menyebarluaskan ide-ide Eropa tentang ilmu pengetahuan dan politik serta mempopulerkan sikap-sikap Barat. Meskipun masih ada control pemerintah yang berusaha menekan dan melakukan penyensoran. Ide-ide tersebut menyebar dari ibu kota ke sejumlah wilayah propinsi lantaran peran para pelajar. 8

9 Para jurnalis, penulis, penerbit dan agiator yang mengasingkan diri di Paris pada tahun 1889 membentuk sebuah kelompok yang dinamakan Turki Muda, yang dalam kosepsi gerakannya mempertahankan persekutuan mereka terhadap dinasti Usmani, namun mereka mengagitasi restorasi sebuah rezim parlementer dan konstitusional 9. Gerakan ini secara internal terbagi menjadi dua yaitu yang pertama kelompok yang dipimpin oleh Ahmad Riza, kelompok ini menghendaki seorang sultan yang kuat, pemusatan kekuasaan, dan pengutamaan unsure-unsur muslim-turki dari warga usmani; dan sebuah kelompok lainnya yang dipimpin oleh Sultan Sabbahedin, yang menekankan bentuk-bentuk desentralisasi pemerintahan Usmani, dan menghendaki sebuah masyarakat federasi dengan pemberian otonom bagi warga Kristen dan warga minoritas lainnya. Gerakan ini, sekitar tahun 1905 didirikan Fatherland Society atau Masyarakat tanah air oleh Mustafa Kemal, yang pada saat itu menjabat perwira militer dan kelak akan menjadi presiden pertama Turki. Kemudian sebuah kongres Turki Muda membentuk Committee for Union and Progress (CUP) pada tahun Tahun 1908 cabang CUP di Monastir memberontak dan menuntut sultan untuk kembali menggunakan UUD Konsepsi dari Turki muda adalah pan Turkisme, yang mulanya dicetuskan oleh Yusuf Akcura. Menurutnya 10 bahwa penciptaan satu bangsa Turki dari berbagai unsur yang ada di kerajaan adalah ilusi, bahwa Negara-negara colonial akan menghadang upaya apa pun untuk menciptakan persatuan politis yang dilakukan oleh umat muslim sedunia, tapi Pan-turkisme akan mendukung semua bangsa Turki di Asia dan hanya akan menentang Rusia. Pemikiran Akcura ini mendapatkan dukungan dari kalangan kaum intelektual Turki muda namun ia tidak memperoleh pengakuan Negara sampai meletusnya perang Balkan tahun Antara tahun CUP menempuh program yang agresif dalam mensekulerkan sekolah-sekolah, lembaga peradilan dan kitab perundang- 9 Ira M. Lapidus, ibid., hlm Erik J. Zurcher, Sejarah Modern Turki, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003), hlm. 9

10 undangan dan menempuh langkah awal dalam memeperjuangkan emansipasi wanita. Pada tahun 1916 pemerintahan CUP mereduksi peran sayikul Islam, dan mengalihkan seluruh yurisdiksi peradilan muslim kepada kementrian kehakiman, dan menyerahkan penanganan perguruan muslim kepada kementrian pendidikan. Sekitar tahun 1917 diberlakukan UU Keluarga yang berorientasi kepada kultur Eropa. Oposisi sebelumnya yang dikuasasi oleh gerakan Usmani muda dengan cepat menjadi kekuasaan Turki muda yang berhaluan lebih sekuler. Program CUP memihak kepentingan usmani dan sekularis, tetapi ia juga meningkatkan orientasi Turki. Konsepsi Turki Muda yang mengangkat tema pan Turkisme berhasil mengukuhkan imperium Usmani dalam term kebangsaan Turki. Pola pemikiran ini memberikan peluang kepada Kristen untuk mengusulkan bahwa masyarakat yang memiliki warisan etnik, linguistic dan keagamaan seharusnya memiliki sebuah Negara territorial sendiri. Puncaknya sekitar akhir abad kesembilanbelas telah lahir sejumlah kebangsaaan Kristen diantaranya Yunani, Serbia, Rumania, Bulgaria dan Montenegro. Kesemuanya itu semula adalah bagian dari imperium Usmani. Lalu Albania melancarkan pemberontakan dan Armenia mengklaim sebagai wilayah otonom. Ziya Gokalp ( ) tampil sebagai sosok Turki Muda yang dominan dan pembawa semangat nasionalisme yang fanatic. Tanpa menyesali kemunduran imperium Usmani, ia meresmikan kultur rakyat Turki dan meyerukan reformasi Islam untuk menjadikan Islam sebaga ekspresi dari etos Turki. Gokalp mengelar kampanye kebangsaan untuk menyederhanakan bahasa Turki, menjadikannya lebih mudah diterapkan di kalangan masyarakat umum dan meyadarkan masyarakat umum atas nasionalisme Turkinya sendiri. Ide pemikiran nasionalisme Turki dalam pandangan Gokalp bersumber pada budaya atau menggunakan pendekatan sosiologis. Bagi Gokalp, suatu perubahan politik tidak akan berarti apa-apa, kecuali jika diikuti revolusi sosiokultural. Tujuan akhir Turkisme gokalp adalah menumbuhkan suatu kebudayaan nasional yang bukan pula kebudayaan barat. Tanpa menumbuhkan kebudayaan, Turki sendiri tidak akan menjadi reformis dan modernis yang sejati. Dengan 10

11 demikian, nasionalisme dalam pandangan Gokalp bisa disebut Turkisme Kultural, yang bukan merupakan sebuah partai politik, melainkan gerakan ilmiyah, filosofis, estetis, dan moral. Dalam pandangannya suatu bangsa merupakan sebuah kelompok atau kolektivitas social yang terdiri atas para individu yang menerima pendidikan yang sama, memiliki bahasa, emosi, idea-idea, agama, moralitas, dan rasa estetika yang sama. Bagi Gokalp, factor religious tidak menjadi hal mutlak dalam criteria nasionalisme turki, agama menjadi sebuah moralitas dan solidaritas social. Oleh karena itu, pikiran-pikiran teokrasi harus dibersihkan dari persoalan politik. Sehingga pada akhirnya, ia merekomendasikan sayikul Islam dihapuskan. Dengan demikian secara sederhana dapat dipahami bahwa pemikiran Gokalp adalah pemisahan antara agama dengan politik. Gagasan kebangsaan Turki tersebut memperkuat kecenderungan terhadap sekularisme dan moderitas, sebab gagasan tersebut membuka kesempatan bagi bangsa Turki untuk melepaskan diri dari Islam tanpa harus bersikap kompromis terhadap identitas Barat mereka. Konsep Kebangsaan Turki atau Pan Turkisme memberi peluang gagasan tersebut menetapkan sebuah kewargaan yang baru yang menumbuhkan identitas kesejarahan masyarakat Turki dan bukan identitas kesejarahan masyarakat muslim dan dengan demikian ia merupakan identitas modern dan bukan identitas barat 11. Ide terbentuknya sebuah pan Turkisme terjadi saat berbagai peristiwa politik antara tahun yang mengakhiri kelangsungan imperium Turki yang multinasional, dan multireligius. Pada akhir perang dunia I apa yang tersisa dalama imperium Turki Usmani adalah Anatolia dengan mayoritas warga Turki dan sebagian kecil warga keturunan Yunani, Kurdi dan Armenia. Realitas kehidupan politik Usmani sekarang ini sejalan dengan konsep nasionalis tentang masyarakat Turki. Pada tahun 1918 imperium Turki Usmani telah hancur, namun elit birokratik dan militer telah siap mengubah komitmen mereka dari sebuah rezim multinasional dan multireligius menjadi sebuah Negara nasional Turki dan sekuler. 11 Ira M. Lapidus, op.cit., Hlm

12 BAB III TURKI DI BAWAH KEPEMIMPINAN KEMAL ATTATURK DAN KEBIJAKAN-KEBIJAKANNYA A. Kemunculan Kemal Attaturk Pasca perang dunia I, Kemal Attaturk (nama lengkapnya adalah Mustafa Kemal Pasya, gelar Attaturk adalah gelarnya yang dibuat sendiri yang artinya Bapak Bangsa Turki), berusaha mewujudkan prinsip-prinsip generasi Turki muda. Dibawah kepemimpinannya, elit nasional berhasil memobilisasi masa Turki untuk berjuang melawan kedudukan asing dan mendukung ide kebangsaan. Ajid Thohir 12 dalam bukunya mengenai Mustafa Kemal, menjelaskan bahwa ia lahir pada 1881 di suatu daerah di Salonika. Masa kecil Mustafa Kemal tidaklah istimewa. Ketika beranjak dewasa orang tuanya mengirim Mustafa ke sekolah militer dan disinilah dia menemukan jati dirinya. Kariernya dengan cepat menanjak. Di sinilah guru-gurnya memberi nama Kemal dibelakang Mustafa yang berarti kesempurnaan. Berkat ketajaman otak dan kekuatan pribadinya, ia dengan cepat mempunyai pengaruh politik yang kuat, sampai kemudian membawanya menjadi orang nomor satu di Turki. Sebagai seorang jenius militer ia memimpin bangsanya seperti memimpin sebuah pasukan, emgeluarkan berbagai perintah untuk menciptakan sebuah Negara barat yang modern. Impiannya adalah bagaimana Turki bisa menjadi sebuah Negara yang kuat, modern dan dihormati. Menurut Mustafa kemal satusatunya jalan untuk mencapai semua itu adalah dengan dilakukan proses westernisasi. Menurutnya kemajuan turki hanya akan bisa diraih dengan penerimaan barat secara total. Prinsip dasar yang menjadi titik tolak Mustafa Kemal sangat identik dengan pemikiran Turki Muda, ini tidak lepas dari kedekatannya dengan Gokalp yang dikenal sebaga bapak nasionalisme Turki. Prinsip-prinsip Mustafa Kemal adalah republikanisme, nasionalisme, populisme, etatisme, sekularisme dan revolusionarisme. Seperti sudah dijelaskan di atas, 12 Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban Di Kawasan Dunia Islam, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2004), hlm

13 pasca kekalahan turki dalam perang dunia I, Mustafa Kemal berusaha melepaskan negaranya dari jeratan penjajahan barat melakukannya. Bersama dengan temantemannya di Turki Muda ia mulai menentang pemerintahan sultan di Istambul karena menurutnya banyak kebijakan Negara yang tidak sesuai dengan kepentingan nasional turki. Oleh karena itu, Mustafa Kemal membentuk sebuah pemerintahan tandingan di Anatolia dengan mendeklarasikan pernyataan-pernyataan berikut: 1. Kemerdekaan tanah air dalam bahaya. 2. Sultan tidak dapat menjalankan pemerintahan karena berada di bawah kekuasaan sekutu. 3. Rakyat Turki harus berusaha sendiri untuk membebaskan tanah air dari kekuasaan asing. 4. Gerakan pembela tanah air harus dikoordinasi oleh panitia nasional. 5. Untuk merealisasikan hal-hal tersebut perlu diadakan konggres 13 Pemecatan Mustafa Kemal paska pernyataan seperti yang telah disebutkan sebelumnya dari jabatan militer, justru membuka jalan kepadanya untuk melebarkan sayap politiknya. Ia akhirnya terpilih sebagai ketua Perkumpulan Pembela Hak-hak Rakyat cabang Emirum. Kongres pertama diadakan di Emirum dengan rekomendasi untuk membela, mempertahankan keutuhan tanah air, dan perlu diadakan rapat Majelis Nasional (MN) dalam waktu yang secepatnya. Kongres kedua diadakan di Sivas. Dalam konggres II diputuskan bahwa Turki harus bebas dari pengaruh asing dan untuk itu dibentuk Komite Perwakilan Rakyat dan Mustafa Kemal tepilih menjadi ketuanya. Akhirnya golongan nasoinal menjadi pemenang dalam pemilu, dan Majelis Nasional Agung (MNA) berhasil dibentuk pada Dalam sidang MNA di Ankara, Mustafa Kemal terpilih menjadi ketua 14. Selain itu beberapa keputusan penting dalam kongres tersebut adalah: 13 Jaih Mubarok, loc.cit., hlm hlm Dedi Supriyadi, M. Ag, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2008), 13

14 1. Kekuasaan Kedaulatan) tertinggi berada di tangan rakyat turki. 2. MNA adalah perwakilan Rakyat Tertinggi. 3. MNA bertugas sebagai bdadan legislative dan eksekutif. 4. MNA bertugas memilih di antara sesame anggota untuk menjadi anggota Majelis Negara (M) yang bertugas menjalankan pemerintahan. 5. Ketua MNA merangkap sebagai ketua MN 15. B. Kebijakan Mustafa Kemal Attaturk Selama Berkuasa Semboyan Kemal Attaturk selama memerintah Turki adalah westernsasi, sekulerisasi dan nasoinalisme. Dalam lapangan agama dan kebudayaan, Mustafa kemal membuat sejumlah kebijakan yang sama sekali baru. Pada 28 Juni 1928 misalnya ia memperkenalkan bangku gereja serta jam kamar ke dalam masjid, orang shalat dengan memakai sepatunya, menggunakan bahasa Turki dalam shalat. Dan untuk membuat agar masjid tersebut indah serta memperoleh inspirasi spiritual maka masjid perlu melatih para musikus dan alat-alat music. Jelas sekali bahwa Mustafa Kemal membawa unsur-unsur Kristen dalam aspek keagamaan Islam yang suci dengan alasan bahwa sebuah Negara modern yang barat harus memasukan semua aspek tersebut ke dalam masjid. Di samping itu Mustafa Kemal membuat kebijakan-kebijakan yang intinya adalah berupaya meningkatkan masyarakat Turki kepada satu tingkat peradaban kontemporer dan untuk memelihara karakter secular Republic Turki 16. Di antara kebijakan itu adalah: 1. Undang-undang tentang unifikasi dan sekularisasi pendidikan tanggal 3 maret 1924; 2. Undang-undang tentang kopiyah, tanggal 25 november 1925; 3. Undang-undang tentang pemberhentian petugas jamaah dan makam, penghapusan lembaga pemakaman, tanggal 30 november 1925; 4. Peraturan sipil tentang perkawinan, tanggal 17 februari1926; 15 Jaih Mubarok, op. cit., hlm Ajid Thohir, op.cit., Hlm

15 5. Undang-undang pemakaian huruf latin untuk abjad turki dan penghapusan tulisan arab, tanggal 1 november 1928; 6. Undang-undang tentang larangan menggunakan pakaian tradisional, tanggal 13 desember Mustafa Kemal dalam kebijakannya memang dikenal sangat radikal. Mulai tahun 1920 ketika idenya untuk memisahkan antara agama dengan Negara (sekularisasi) diterima oleh MNA, yang mengakibatkan kedaulatan sultan menjadi terabatas sebab semuanya kini ada di tangan rakyat. Pada tahun 1922 Mustafa Kemal menyatakan bahwa jabatan kekhalifahan masih ada namun sebatas sebagai jabatan spiritual, sedangkan kewenangan dimuawinya ditiadakan. Sebelum pada akhirnya jabatan khalifah dihapuskan, sekitar tahun 1923 Mustafa kemal merubah bentuk Negara dari khilafah menjadi republic dan Islam menjadi agama Negara. Maka pada tahun 1924, tepatnya tanggal 3 maret 1924, Mustafa Kemal melalui MNA menyatakan bahwa jabatan Khilafah dihapuskan. Penghapusan ini disusul selanjutnya dengan mendeklarasikan Turki sebagai Negara sekuler dan menghapus Islam sebagai agama Negara tahun Sebelum menjadi Negara sekuler Mustafa Kemal telah meniadakan institusi-intsitusi keagamaan dalam pemerintahan yaitu: 1. Penghapusan Biro Syaikul Islam (1924) 2. Penghapusan kementrian syariat; 3. Penghapusan mahkamah syariat. Pengaruh sekularisai yang dijalankan oleh Mustafa Kemal diakui sebagai kemenangan gerakan Turki Muda dalam menggulingkankekuasaan khilafah dengan basis westernisasi yang dijiplaknya habis-habisan maka tidaklah mengherankan bila kebijakan Mustafa Kemala banyak yang bertentangan dengan kebijakan islam seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. 15

16 BAB IV KESIMPULAN Para jurnalis, penulis, penerbit dan agiator yang mengasingkan diri di paris pada tahun 1889 membentuk sebuah kelompok yang dinamakan Turki Muda, yang dalam kosepsi gerakannya mempertahankan persekutuan mereka terhadap dinasti usmani, namun mereka mengagitasi restorasi sebuah rezim parlementer dan konstitusional. Gerakan ini secara internal terbagi menjadi dua yaitu yang pertama kelompok yang dipimpin oleh Ahmad Riza, kelompok ini menghendaki seorang sultan yang kuat, pemusatan kekuasaan, dan pengutamaan unsure-unsur muslim-turki dari wwarga usmani; dan sebuah kelompok lainnya yang dipimpinoleh Sultan Sabbahedin, yang menekankan bentuk-bentuk desentralisasi pemerintahan usmani, dan menghendaki sebuah masyarakat federasi dengan pemberian otonom bagi warga Kristen dan warga minoritas lainnya. Konsepsi dari Turki muda adalah pan Turkisme, yang mulanya dicetuskan oleh Yusuf Akcura. Menurutnya bahwa penciptaan satu bangsa turki dari berbagai usnsur yang ada di kerajaan adalah ilusi, bahwa Negara-negara colonial akan menghadang upaya apa pun untuk menciptakan persatuan politis yang dilakukan oleh umat muslim sedunia, tapi Pan-turkisme akan mendukung semua bangsa turki di asia dan hanya akan menentang rusia. Ide pemikiran nasionalisme Turki dalam pandangan Gokalp bersumber pada budaya atau menggunakanpendekatan sosiologis. Bagi Gokalp, suatu perubahan politik tidak akan berarti apa-apa, kecuali jika diikuti revolusi sosiokultural. Tujuan akhir Turkisme gokalp adalah menumbuhkan suatu kebudayaan nasional yang bukan pula kebudayaan barat. Tanpa menumbuhkan kebudayaan, Turki sendiri tidak akan menjadi reformis dan modernis yang sejati. Dengan demikian, nasionalisme dalam pandangan Gokalp bisa disebut Turkisme Kultural, yang bukan merupakan sebuah partai politik, melainkan gerakan ilmiyah, filosofis, estetis, dan moral. Semboyan Kemal Attaturk selama memerintah Turki adalah westernsasi, sekulerisasi dan nasoinalisme. Pengaruh sekularisai yang dijalankan oleh Mustafa 16

17 Kemal diakui sebagai kemenangan gerakan Turki Muda dalam menggulingkankekuasaan khilafah dengan basis westernisasi yang dijiplaknya habis-habisan maka tidaklah mengherankan bila kebijakan Mustafa Kemala banyak yang bertentangan dengan kebijakan islam seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. 17

18 DAFTAR PUSTAKA Lapidus, Ira M Sejarah Sosial Umat Islam. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Mubarok, Jaih Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Pustaka Bani Quraisy. Nasution, Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jilid I. Jakarta: UI Press Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jilid II. Jakarta: UI Press. Supriyadi, Dedi, M. Ag Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Pustaka Setia. Thohir, Ajid Perkembangan Peradaban Di Kawasan Dunia Islam. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Zurcher, J Erik Sejarah Modern Turki. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 18

tidak langsung, mereka mengakui Utsman sebagai penguasa tertinggi dengan gelar Padiansyah Ali Utsman 4 B.

tidak langsung, mereka mengakui Utsman sebagai penguasa tertinggi dengan gelar Padiansyah Ali Utsman 4 B. A. Sejarah Berdirinya Kerajaan Turki Utsmani Kata Utsmaniyah diambil dari pendiri pertama dinasti ini, yaitu Utsman ibn Erthogrul ibn Sulaiman Syah. Para pendiri Daulah Utsmaniyah ini berasal dari suku

Lebih terperinci

Atika Puspita Marzaman. Recep Tayyib Erdogan:

Atika Puspita Marzaman. Recep Tayyib Erdogan: Atika Puspita Marzaman Recep Tayyib Erdogan: Turki, Islam, dan Uni Eropa HEPTAcentrum Press Recep Tayyib Erdogan: Turki, Islam, dan Uni Eropa Oleh: Atika Puspita Marzaman Copyright 2011 by Atika Puspita

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 105 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran dari skripsi dengan judul GEJOLAK PATANI DALAM PEMERINTAHAN THAILAND (Kajian Historis Proses Integrasi Rakyat Patani

Lebih terperinci

TIGA ALIRAN PEMBAHARUAN Westernisme, Islamisme dan Nasionalisme. Drs. Muhammad Muhtarom Ilyas. Abstrak

TIGA ALIRAN PEMBAHARUAN Westernisme, Islamisme dan Nasionalisme. Drs. Muhammad Muhtarom Ilyas. Abstrak TIGA ALIRAN PEMBAHARUAN Westernisme, Islamisme dan Nasionalisme Drs. Muhammad Muhtarom Ilyas Abstrak Setelah mengalami kemunduran, Turki Usmani tidak henti untuk berusaha mengadakan pembaharuan-pembaharuan

Lebih terperinci

Komunisme dan Pan-Islamisme

Komunisme dan Pan-Islamisme Komunisme dan Pan-Islamisme Tan Malaka (1922) Penerjemah: Ted Sprague, Agustus 2009 Ini adalah sebuah pidato yang disampaikan oleh tokoh Marxis Indonesia Tan Malaka pada Kongres Komunis Internasional ke-empat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Turki merupakan negara Islam yang merupakan salah satu tempat bersejarah

PENDAHULUAN. Turki merupakan negara Islam yang merupakan salah satu tempat bersejarah PENDAHULUAN Turki merupakan negara Islam yang merupakan salah satu tempat bersejarah perkembangan Islam di Dunia. Turki juga merupakan wilayah yang terdiri dari dua simbol peradaban di antaranya peradaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nasionalisme adalah suatu konsep dimana suatu bangsa merasa memiliki suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes (Chavan,

Lebih terperinci

REFORMASI PENDIDIKAN ISLAM PADA AWAL ABAD KE-

REFORMASI PENDIDIKAN ISLAM PADA AWAL ABAD KE- REFORMASI PENDIDIKAN ISLAM PADA AWAL ABAD KE- 20 Oleh: Ali Sodikin Abstrak : Pendidikan merupakan salah satu wilayah (area of cincern) gerakan pembaruan Islam yang berlangsung di seluruh dunia Islam. Tokoh-tokoh

Lebih terperinci

A. Persamaan Pemikiran Imam Mawardi dengan Ali Abdul Raziq tentang Konsep

A. Persamaan Pemikiran Imam Mawardi dengan Ali Abdul Raziq tentang Konsep BAB IV PERBANDINGAN KONSEP NEGARA MENURUT PEMIKIRAN IMAM MAWARDI DENGAN ALI ABDUL RAZIQ A. Persamaan Pemikiran Imam Mawardi dengan Ali Abdul Raziq tentang Konsep Negara Dalam tulisan ini hampir semua pemikiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rosmiati Lubis, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rosmiati Lubis, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Turki di bawah kepemimpinan Mustafa Kemal Pasha merupakan negara yang terkenal dengan sekularisasinya atau usaha-usaha untuk meniru ke negara-negara Barat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada tanggal 17 Februari 2008 yang lalu, parlemen Kosovo telah

BAB I PENDAHULUAN. Pada tanggal 17 Februari 2008 yang lalu, parlemen Kosovo telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Pada tanggal 17 Februari 2008 yang lalu, parlemen Kosovo telah memproklamasikan Kosovo sebagai Negara merdeka, lepas dari Serbia. Sebelumnya Kosovo adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan bersatu. Sebelum menjadi sebuah negara yang berbentuk Republik, Turki

BAB I PENDAHULUAN. dan bersatu. Sebelum menjadi sebuah negara yang berbentuk Republik, Turki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Turki adalah sebuah Republik Konstitusional yang demokratis, sekuler dan bersatu. Sebelum menjadi sebuah negara yang berbentuk Republik, Turki merupakan sebuah Imperium

Lebih terperinci

CHAPTER I INTRODUKSI PENDULUM THE SICK MAN

CHAPTER I INTRODUKSI PENDULUM THE SICK MAN CHAPTER I INTRODUKSI PENDULUM THE SICK MAN SEJAK kekhalifahan Usmaniah runtuh, Turki seperti seorang pemuda yang jatuh bangun, tergopoh-gopoh mencari jati dirinya. Ideologi dan garis-politik sekuler yang

Lebih terperinci

KERUNTUHAN KEKHALIFAHAN TURKI UTSMANI TAHUN 1924 SKRIPSI

KERUNTUHAN KEKHALIFAHAN TURKI UTSMANI TAHUN 1924 SKRIPSI KERUNTUHAN KEKHALIFAHAN TURKI UTSMANI TAHUN 1924 SKRIPSI oleh: Winda Desilia Putri NIM 050210302223 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. telah dikaji oleh banyak sejarawan. Hubungan historis ini dilatarbelakangi dengan

BAB V PENUTUP. telah dikaji oleh banyak sejarawan. Hubungan historis ini dilatarbelakangi dengan 201 BAB V PENUTUP A. Simpulan Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hubungan historis antara Turki Utsmani dan Hindia Belanda sejatinya telah terjalin lama sebagaimana yang telah dikaji oleh banyak

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam Bab : 3 PERADABAN ISLAM

Pendidikan Agama Islam Bab : 3 PERADABAN ISLAM Modul ke: 04 Pendidikan Agama Islam Bab : 3 PERADABAN ISLAM Fakultas Teknik Elektro Alimudin, S.Pd.I, M.Si Program Studi Pendidikan Agama Islam www.mercubuana.ac.id PENGANTAR Peradaban yang dibangun oleh

Lebih terperinci

Albania Negeri Muslim di Benua Biru?

Albania Negeri Muslim di Benua Biru? Albania Negeri Muslim di Benua Biru? Faktanya banyak sekali hal-hal yang belum kita ketahui tentang agama islam di dunia ini, bagi kalian yang mengaku masyarakat islam hendaklah kita sesekali menilik lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nurhidayatina, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nurhidayatina, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Blokade ekonomi adalah perang ekonomi yang pernah diterapkan oleh Napoleon Bonaparte di Eropa pada saat memerintah Prancis tahun 1806-. Penulis ingin mengetahui

Lebih terperinci

NEGARA SEKULER TURKI I. SEKULER

NEGARA SEKULER TURKI I. SEKULER NEGARA SEKULER TURKI I. SEKULER Kemunduran Turki Usmani Sejak Abad ke-17 dan kekalahannya dari bangsa Barat mendorong para penguasa dan kaum intelektual untuk bermawas diri dan melakukan usaha-usaha rekonstruksi

Lebih terperinci

JAMAL ABDUL NASHIR : NASIONALISME ARAB

JAMAL ABDUL NASHIR : NASIONALISME ARAB JAMAL ABDUL NASHIR : NASIONALISME ARAB I. Pendahuluan Muhammad Ali secara turun temurun dinyatakan sebagai penguasa Mesir. Keputusan tersebut berdasarkan konferensi di London pada tanggal 13 Februari 1841.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Jepang Pasca Perang Dunia II Pada saat Perang Dunia II, Jepang sebagai negara penyerang menduduki negara Asia, terutama Cina dan Korea. Berakhirnya Perang Dunia II merupakan kesempatan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN KEISTIMEWAAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN KEISTIMEWAAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH UNDANG-UNDANG NOMOR 44 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN KEISTIMEWAAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa sejarah panjang perjuangan rakyat Aceh

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN. Faktor-faktor kemenangan..., Nilam Nirmala Anggraini, FISIP UI, Universitas 2010 Indonesia

BAB 5 KESIMPULAN. Faktor-faktor kemenangan..., Nilam Nirmala Anggraini, FISIP UI, Universitas 2010 Indonesia 101 BAB 5 KESIMPULAN Bab ini merupakan kesimpulan dari bab-bab sebelumnya. Fokus utama dari bab ini adalah menjawab pertanyaan penelitian. Bab ini berisi jawaban yang dapat ditarik dari pembahasan dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan

BAB V KESIMPULAN. mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan BAB V KESIMPULAN Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan masalah pada bab I, terdapat empat hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Turki adalah negara yang terletak di antara dua benua. Dengan luas

BAB I PENDAHULUAN. Turki adalah negara yang terletak di antara dua benua. Dengan luas i 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Turki adalah negara yang terletak di antara dua benua. Dengan luas wilayah sekitar 814.578 km 2, 97% (790.200 km 2 ) wilayahnya terletak di benua Asia dan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi politik di Pakistan tak pernah jauh dari pemberitaan media internasional, kekacauan politik seolah menjadi citra buruk di mata internasional. Kekacauan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator BAB V KESIMPULAN Amerika serikat adalah sebagai negara adidaya dan sangat berpengaruh di dunia internasional dalam kebijakan luar negerinya banyak melakukan berbagai intervensi bahkan invasi dikawasan

Lebih terperinci

PERJUANGAN BERDARAH UMAT ALLAH

PERJUANGAN BERDARAH UMAT ALLAH PERJUANGAN BERDARAH UMAT ALLAH Kitab Makabe terutama menceritakan peperangan antara bangsa Yahudi dengan bangsa Siria. Kitab ini menonjolkan sikap sejumlah tokoh Yahudi yang gagah berani, tidak gentar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. The Constitution is made for men, and not men for the Constitution. (Soekarno, dalam pidato tanggal 17 Agustus 1959)

BAB I PENDAHULUAN. The Constitution is made for men, and not men for the Constitution. (Soekarno, dalam pidato tanggal 17 Agustus 1959) BAB I PENDAHULUAN The Constitution is made for men, and not men for the Constitution. (Soekarno, dalam pidato tanggal 17 Agustus 1959) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 selanjutnya

Lebih terperinci

ISLAM DAN HEGEMONI BARAT

ISLAM DAN HEGEMONI BARAT RUANG KAJIAN ISLAM DAN HEGEMONI BARAT Siti Nuraini Abstrak Artikel ini membahas tentang Islam dan hegemoni Barat dalam perspekif gerakan kaum muslim yang mencoba mengadaptasi dan mengembangkan dari kemajuan

Lebih terperinci

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar. Tiga Gelombang Demokrasi Demokrasi modern ditandai dengan adanya perubahan pada bidang politik (perubahan dalam hubungan kekuasaan) dan bidang ekonomi (perubahan hubungan dalam perdagangan). Ciriciri utama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara merupakan salah satu subjek hukum internasional. Sebagai subjek hukum internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, salah satunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Veygi Yusna, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Veygi Yusna, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebijakan politik yang dikeluarkan oleh pemerintah biasanya menimbulkan berbagai permasalahan yang berawal dari ketidakpuasan suatu golongan masyarakat, misalnya

Lebih terperinci

Konstitusi Rancangan Rusia untuk Suriah: Pertimbangan tentang Pemerintahan di Kawasan Tersebut

Konstitusi Rancangan Rusia untuk Suriah: Pertimbangan tentang Pemerintahan di Kawasan Tersebut Konstitusi Rancangan Rusia untuk Suriah: Pertimbangan tentang Pemerintahan di Kawasan Tersebut Leif STENBERG Direktur, AKU- Dalam makalah berikut ini, saya akan mengambil perspektif yang sebagiannya dibangun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka, bebas dan jujur.tetapi pemilihan umum 1955 menghasilkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan suatu negara untuk menjadi lebih baik dari aspek kehidupan merupakan cita-cita dan sekaligus harapan bagi seluruh rakyat yang bernaung di dalamnya.

Lebih terperinci

Ebook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:

Ebook dan Support CPNS   Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com: SEJARAH NASIONAL INDONESIA 1. Tanam paksa yang diterapkan pemerintah colonial Belanda pada abad ke-19 di Indonesia merupakan perwujudan dari A. Dehumanisasi masyarakat Jawa B. Bekerjasama dengan Belanda

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian mengenai permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini,

Lebih terperinci

PENGATURAN PERKAWINAN SEAGAMA DAN HAK KONSTITUSI WNI Oleh: Nita Ariyulinda Naskah diterima : 19 September 2014; disetujui : 3 Oktober 2014

PENGATURAN PERKAWINAN SEAGAMA DAN HAK KONSTITUSI WNI Oleh: Nita Ariyulinda Naskah diterima : 19 September 2014; disetujui : 3 Oktober 2014 PENGATURAN PERKAWINAN SEAGAMA DAN HAK KONSTITUSI WNI Oleh: Nita Ariyulinda Naskah diterima : 19 September 2014; disetujui : 3 Oktober 2014 Membentuk suatu keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan

Lebih terperinci

Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun

Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun 1967 1972 Oleh: Ida Fitrianingrum K4400026 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian seperti yang diuraikan pada

Lebih terperinci

Budi Mulyana, Pengamat Hubungan Internasional

Budi Mulyana, Pengamat Hubungan Internasional Budi Mulyana, Pengamat Hubungan Internasional Kasus perburuan Osama merupakan contoh kesekian kalinya yang menunjukkan bahwa hukum internasional merupakan aturan yang sangat multiinterpretasi. Kesepakatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 selanjutnya BAB I PENDAHULUAN Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 selanjutnya disingkat UUD 1945 1 telah mengalami perubahan sebanyak empat kali, yakni Perubahan Pertama pada tahun 1999, Perubahan

Lebih terperinci

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Republik Rakyat Cina (RRC) adalah salah satu negara maju di Asia yang beribukota di Beijing (Peking) dan secara geografis terletak di 39,917 o LU dan 116,383

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perubahan Undang-Undang Dasar tahun 1945 (UUD tahun 1945) tidak hanya

I. PENDAHULUAN. Perubahan Undang-Undang Dasar tahun 1945 (UUD tahun 1945) tidak hanya I. PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Perubahan Undang-Undang Dasar tahun 1945 (UUD tahun 1945) tidak hanya didasari oleh keinginan untuk hidup berbangsa dan bernegara secara demokratis. Terdapat alasan lain

Lebih terperinci

KOMISI YUDISIAL BARU DAN PENATAAN SISTEM INFRA-STRUKTUR ETIKA BERBANGSA DAN BERNEGARA. Oleh Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH 1.

KOMISI YUDISIAL BARU DAN PENATAAN SISTEM INFRA-STRUKTUR ETIKA BERBANGSA DAN BERNEGARA. Oleh Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH 1. KOMISI YUDISIAL BARU DAN PENATAAN SISTEM INFRA-STRUKTUR ETIKA BERBANGSA DAN BERNEGARA Oleh Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH 1. A. PERKEMBANGAN KONTEMPORER SISTEM ETIKA PUBLIK Dewasa ini, sistem etika memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia 68 BAB IV KESIMPULAN Pasca berakhirnya perang saudara di Spanyol pada tahun 1939, Francisco Franco langsung menyatakan dirinya sebagai El Claudilo atau pemimpin yang menggunakan kekuasaannya dengan menerapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengenang sejarah Jerman akan selalu tertuju pada Perang Dunia II dan sosok pemimpinnya yaitu Adolf Hitler. Adolf Hitler menjabat sebagai kanselir Jerman di usia

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab V, penulis memaparkan kesimpulan dan rekomendasi dari hasil penelitian secara keseluruhan yang dilakukan dengan cara studi literatur yang data-datanya diperoleh

Lebih terperinci

Islam Maroko, Sebelum dan Sesudah Kemerdekaan (13/M) Oleh : Hening Nugroho Senin, 25 April :04

Islam Maroko, Sebelum dan Sesudah Kemerdekaan (13/M) Oleh : Hening Nugroho Senin, 25 April :04 KOPI, Maroko merupakan sebuah wilayah yang pengaruhnya sampai ke Spanyol pada masa klasik khususnya masa dinasti Murabitun dan Muwahidun. Akan tetapi, pada era kehancuran Islam di Spanyol sekitar abad

Lebih terperinci

REVISI MAKALAH. PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM PADA MASA ABBASIYAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam

REVISI MAKALAH. PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM PADA MASA ABBASIYAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam REVISI MAKALAH PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM PADA MASA ABBASIYAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam Dosen Pengampu : Syaifuddin, S.Sos., M.Si Disusun Oleh : 1. Jarwati (1440110090)

Lebih terperinci

Ia mendesak dunia Barat untuk mengambil langkah agar khilafah bisa dicegah.

Ia mendesak dunia Barat untuk mengambil langkah agar khilafah bisa dicegah. Ia mendesak dunia Barat untuk mengambil langkah agar khilafah bisa dicegah. Ideologi tak pernah mati. Begitu juga Islam. Meski telah kehilangan institusinya sejak 3 Maret 1924, ideologi Islam tetap tertanam

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 119 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang penulis dapatkan dari hasil penulisan skripsi ini merupakan hasil kajian dan pembahasan dari bab-bab sebelumnya. Wilayaha Eritrea yang terletak

Lebih terperinci

Mengapa HT terus mendesak pemerintah mengirimkan tentara perang melawan Israel?

Mengapa HT terus mendesak pemerintah mengirimkan tentara perang melawan Israel? Hafidz Abdurrahman Ketua Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI Inggris melakukan berbagai upaya untuk mendudukkan Yahudi di Palestina namun selalu gagal. Tapi setelah khilafah runtuh dan ruh jihad mati barulah negara

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Perjuangan Pengertian perjuangan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan, yang dilakukan dengan menempuh

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr Wb. Turki Usmani. Oleh : Anggraini Dwi Ikhwani

Assalamu alaikum Wr Wb. Turki Usmani. Oleh : Anggraini Dwi Ikhwani Assalamu alaikum Wr Wb Turki Usmani Oleh : Anggraini Dwi Ikhwani Berdirinya Kerajaan Turki Usmani Bangsa Turki tercatat dalam sejarah atas keberhasilannya mendirikan dua Dinasti, yaitu Dinasti Turki Saljuk

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 yang diucapkan oleh Soekarno Hatta atas nama bangsa Indonesia merupakan tonggak sejarah berdirinya

Lebih terperinci

PERADABAN ISLAM MASA TURKI UTSMANI ( M) Oleh : SAEPUL ANWAR

PERADABAN ISLAM MASA TURKI UTSMANI ( M) Oleh : SAEPUL ANWAR PERADABAN ISLAM MASA TURKI UTSMANI (1299-1924 M) Oleh : SAEPUL ANWAR MENGENAL TURKI UTSMANI Berasal dari suku pengembara bernama Kayi yang bermukim di wilayah Asia Tengah, di Utara laut kaspia. Hidup pada

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pembahasan dari bab ini adalah kesimpulan dan saran yang merujuk pada jawaban-jawaban permasalahan penelitian yang telah dikaji. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai BAB V PENUTUP Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai hubungan antara kebangkitan gerakan politik Islam dalam pergolakan yang terjadi di Suriah dengan persepsi Amerika Serikat, yang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP KESIMPULAN. Rangkaian perjalanan sejarah yang panjang terhadap upaya-upaya dan

BAB V PENUTUP KESIMPULAN. Rangkaian perjalanan sejarah yang panjang terhadap upaya-upaya dan BAB V PENUTUP KESIMPULAN Rangkaian perjalanan sejarah yang panjang terhadap upaya-upaya dan Strategi Republik Kosovo dalam Proses Mencapai Status Kedaulatannya pada Tahun 2008 telah berlangsung sejak didirikannya

Lebih terperinci

BAB II OTONOMI KHUSUS DALAM SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA MENURUT UUD A. Pemerintah Daerah di Indonesia Berdasarkan UUD 1945

BAB II OTONOMI KHUSUS DALAM SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA MENURUT UUD A. Pemerintah Daerah di Indonesia Berdasarkan UUD 1945 BAB II OTONOMI KHUSUS DALAM SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA MENURUT UUD 1945 A. Pemerintah Daerah di Indonesia Berdasarkan UUD 1945 Dalam UUD 1945, pengaturan tentang pemerintah daerah diatur dalam Bab VI pasal

Lebih terperinci

4 Ibid, hlm 3 5 Ibid, hlm 5

4 Ibid, hlm 3 5 Ibid, hlm 5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara sebagai suatu identitas yang tampak abstark dan merupakan unsurunsur negara yang berupa rakyat, wilayah dan pemerintah. Salah satu unsur negara adalah rakyat.

Lebih terperinci

membuka diri terhadap dunia internasional. Peristiwa ini mengakibatkan kepercayaan Daimyo terhadap kekuasaan Tokugawa menjadi menurun.

membuka diri terhadap dunia internasional. Peristiwa ini mengakibatkan kepercayaan Daimyo terhadap kekuasaan Tokugawa menjadi menurun. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jepang merupakan negara di Asia yang pernah menjadi Negara imperialis. Dengan usaha melakukan politik ekspansi ke kawasan Asia Pasifik termasuk Indonesia, Jepang

Lebih terperinci

BAB VIII KESIMPULAN. kesengsaraan, sekaligus kemarahan bangsa Palestina terhadap Israel.

BAB VIII KESIMPULAN. kesengsaraan, sekaligus kemarahan bangsa Palestina terhadap Israel. BAB VIII KESIMPULAN Puisi Maḥmūd Darwīsy merupakan sejarah perlawanan sosial bangsa Palestina terhadap penjajahan Israel yang menduduki tanah Palestina melalui aneksasi. Puisi perlawanan ini dianggap unik

Lebih terperinci

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA (Makalah Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas MK Pendidikan Pancasila) Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma. Disusun Oleh: Nama : WIJIYANTO

Lebih terperinci

2016 PERANG ENAM HARI

2016 PERANG ENAM HARI BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setelah Perang Dunia I (selanjutnya disingkat PD I) berakhir, negara-negara di Dunia khususnya negara-negara yang berada dikawasan Timur Tengah dihadapkan

Lebih terperinci

MUSTAFA KEMAL ATTATURK. Abdul Hakim UPT. Mata Kuliah Umum UNM

MUSTAFA KEMAL ATTATURK. Abdul Hakim UPT. Mata Kuliah Umum UNM MUSTAFA KEMAL ATTATURK (Negara Republik Sekuler) Oleh: Abdul Hakim UPT. Mata Kuliah Umum UNM ABSTRAK Perkembangan modernisasi di Turki memunculkan 3 fase gerakan pembaharuan, yaitu: pertama, gerakan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negarawan merupakan karakter yang sangat penting bagi kepemimpinan nasional Indonesia. Kepemimpinan negarawan diharapkan dapat dikembangkan pada pemimpin pemuda Indonesia

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 101 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bab ini merupakan kesimpulan dan saran dari penulisan skripsi yang berjudul Blokade Ekonomi Napoleon Bonaparte dan Dampaknya Terhadap Perekonomian Inggris

Lebih terperinci

Title? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT

Title? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT Title? Author Riendra Primadina Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov 2010 14:10:06 GMT Author Comment Hafizhan Lutfan Ali Comments Jawaban nya...

Lebih terperinci

AMANDEMEN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

AMANDEMEN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 AMANDEMEN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 Faridah T, S.Pd., M.Pd. NIP.19651216 198903 2 012 Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Negara hukum. 1 Konsekuensi

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Negara hukum. 1 Konsekuensi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Negara hukum. 1 Konsekuensi dari ketentuan ini adalah bahwa setiap sikap, pikiran, perilaku, dan kebijakan pemerintahan negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat perdagangan. Aceh banyak menghasilkan lada dan tambang serta hasil hutan. Oleh karena itu, Belanda

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan ingin meraih kekuasaan yang ada. Pertama penulis terlebih dahulu akan

I. PENDAHULUAN. dan ingin meraih kekuasaan yang ada. Pertama penulis terlebih dahulu akan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dinamika gerakan sosial keagamaan di Indonesia sangat menarik untuk dikaji. Dikatakan menarik, karena salah satu agendanya adalah menyebarkan gagasannya dan ingin

Lebih terperinci

BAB II RIWAYAT HIDUP MUSTAFA KEMAL ATATURK. Ataturk dari kelahirannya sampai akhir hayatnya. A. Latar Belakang Keluarga dan Masa Muda Mastafa Kemal

BAB II RIWAYAT HIDUP MUSTAFA KEMAL ATATURK. Ataturk dari kelahirannya sampai akhir hayatnya. A. Latar Belakang Keluarga dan Masa Muda Mastafa Kemal BAB II RIWAYAT HIDUP MUSTAFA KEMAL ATATURK Dalam bab ini akan diuraikan mengenai riwayat hidup Mustafa Kemal Ataturk yang meliputi latar belakang keluarga dan kehidupan Mustafa Kemal Ataturk dari kelahirannya

Lebih terperinci

ANALISIS UUD 1945 SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN. Pasal 19 s/d 37. Tugas untuk memenuhi Mata Kulia Pendidikan Kewarganegaraan

ANALISIS UUD 1945 SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN. Pasal 19 s/d 37. Tugas untuk memenuhi Mata Kulia Pendidikan Kewarganegaraan ANALISIS UUD 1945 SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN Pasal 19 s/d 37 Tugas untuk memenuhi Mata Kulia Pendidikan Kewarganegaraan Yang dibina oleh Bapak Gatot Isnani Oleh Kelompok Ihwan Firdaus Ma rifatun Nadhiroh

Lebih terperinci

BAB II PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA YANG DITUANGKAN DALAM UNJUK RASA (DEMONSTRASI) SEBAGAI HAK DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT

BAB II PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA YANG DITUANGKAN DALAM UNJUK RASA (DEMONSTRASI) SEBAGAI HAK DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT 37 BAB II PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA YANG DITUANGKAN DALAM UNJUK RASA (DEMONSTRASI) SEBAGAI HAK DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT A. Sejarah Perkembangan Demokrasi di Indonesia Demokrasi adalah bentuk

Lebih terperinci

INTISARI. Judul Skripsi : Politik Keterbukaan Arab Saudi Dibawah Kepemimpinan. RajaAbdullah Bin Abdul Aziz Sejak Tahun 2005

INTISARI. Judul Skripsi : Politik Keterbukaan Arab Saudi Dibawah Kepemimpinan. RajaAbdullah Bin Abdul Aziz Sejak Tahun 2005 INTISARI Nama : Lintar Setyanto NIM : 151090234 Judul Skripsi : Politik Keterbukaan Arab Saudi Dibawah Kepemimpinan RajaAbdullah Bin Abdul Aziz Sejak Tahun 2005 Arab Saudi merupakan salah satu negara di

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI MAHKAMAH KONSTITUSI, MAHKAMAH AGUNG, PEMILIHAN KEPALA DAERAH

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI MAHKAMAH KONSTITUSI, MAHKAMAH AGUNG, PEMILIHAN KEPALA DAERAH BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI MAHKAMAH KONSTITUSI, MAHKAMAH AGUNG, PEMILIHAN KEPALA DAERAH 2.1. Tinjauan Umum Mengenai Mahkamah Konstitusi 2.1.1. Pengertian Mahkamah Konstitusi Mahkamah Konstitusi merupakan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. merumuskannya dalam UUD 1945 Pasal 29 ayat 2 negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap

BAB V PENUTUP. merumuskannya dalam UUD 1945 Pasal 29 ayat 2 negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap BAB V PENUTUP V.1. Kesimpulan Konteks kemajemukan beragama di Indonesia menjadikan prinsip kebebasan beragama begitu penting. Para pendiri bangsa telah menyadari akan pentingnya hal ini yang kemudian merumuskannya

Lebih terperinci

INSTRUMEN NASIONAL HAK ASASI MANUSIA (HAM)

INSTRUMEN NASIONAL HAK ASASI MANUSIA (HAM) Jamuan Ilmiah tentang Hukum Hak Asasi Manusia bagi Tenaga Pendidik Akademi Kepolisian Semarang Jogjakarta Plaza Hotel, 16 18 Mei 2017 MAKALAH INSTRUMEN NASIONAL HAK ASASI MANUSIA (HAM) Oleh: Despan Heryansyah,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul MILITER

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul MILITER 145 BAB V KESIMPULAN Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul MILITER DAN POLITIK DI INDONESIA (Studi Tentang Kebijakan Dwifungsi ABRI Terhadap Peran-peran Militer di Bidang Sosial-Politik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia di jajah oleh bangsa Eropa kurang lebih 350 tahun atau 3.5 abad, hal ini di hitung dari awal masuk sampai berakhir kekuasaannya pada tahun 1942. Negara eropa

Lebih terperinci

PANCASILA DAN AGAMA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Nama : Oni Yuwantoro N I M : Kelompok : A Jurusan : D3 MI Dosen : Drs. Kalis Purwanto, MM

PANCASILA DAN AGAMA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Nama : Oni Yuwantoro N I M : Kelompok : A Jurusan : D3 MI Dosen : Drs. Kalis Purwanto, MM PANCASILA DAN AGAMA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Nama : Oni Yuwantoro N I M : 11.02.7952 Kelompok : A Jurusan : D3 MI Dosen : Drs. Kalis Purwanto, MM SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945. PEMBUKAAN ( P r e a m b u l e )

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945. PEMBUKAAN ( P r e a m b u l e ) UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 PEMBUKAAN ( P r e a m b u l e ) Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus

Lebih terperinci

TEOLOGI SOSIAL : Telaah Pemikiran Hassan Hanafi

TEOLOGI SOSIAL : Telaah Pemikiran Hassan Hanafi TEOLOGI SOSIAL : Telaah Pemikiran Hassan Hanafi i ii TEOLOGI SOSIAL: Telaah Pemikiran Hassan Hanafi TEOLOGI SOSIAL : Telaah Pemikiran Hassan Hanafi iii iv TEOLOGI SOSIAL: Telaah Pemikiran Hassan Hanafi

Lebih terperinci

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing.

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing. Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing. Balas campur tangan militer Kenya di Somalia, kelompok al Shabab menyerang sebuah mal di Nairobi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa daerah ini terletak antara 95º13 dan 98º17 bujur timur dan 2º48 dan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa daerah ini terletak antara 95º13 dan 98º17 bujur timur dan 2º48 dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aceh terletak di ujung bagian utara pulau Sumatera, bagian paling barat dan paling utara dari kepulauan Indonesia. Secara astronomis dapat ditentukan bahwa daerah ini

Lebih terperinci

RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN. Modul ke: MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN MODUL 2 NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN SUMBER : BUKU ETIKA BERWARGANEGARA, PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI. ( DITERBITKAN OLEH UMB GRAHA ILMU ) Fakultas

Lebih terperinci

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- 166 BAB VI 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- Assad berkaitan dengan dasar ideologi Partai Ba ath yang menjunjung persatuan, kebebasan, dan sosialisme

Lebih terperinci

BAB III RIWAYAT HIDUP MUHAMMAD ALI PASHA DAN PEMIKIRAN PEMBAHARUANNYA TERHADAP PERADABAN MODERN

BAB III RIWAYAT HIDUP MUHAMMAD ALI PASHA DAN PEMIKIRAN PEMBAHARUANNYA TERHADAP PERADABAN MODERN 45 BAB III RIWAYAT HIDUP MUHAMMAD ALI PASHA DAN PEMIKIRAN PEMBAHARUANNYA TERHADAP PERADABAN MODERN A. Riwayat Hidup Muhammad Ali Pasha 1. Biografi Muhammad Ali Pasha Muhammad Ali Pasha adalah seorang keturunan

Lebih terperinci

BAB I. Turki adalah sebuah bangsa yang pernah berkuasa dan mencapai puncak kejayaan

BAB I. Turki adalah sebuah bangsa yang pernah berkuasa dan mencapai puncak kejayaan BAB I A. Latar Belakang Masalah Turki adalah sebuah bangsa yang pernah berkuasa dan mencapai puncak kejayaan dengan sistem khilafah Islamiyah pada abad pertengahan yang dimunculkan dalam bentuk kerajaan

Lebih terperinci

Program Sasaran

Program Sasaran 1. Penguatan Lembaga Legislastif (DPR) Pasca-Amandemen UUD 1945 a. Fungsi: DPR memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan [Pasal 20A (1)**]. b. Hak: DPR mempunyai hak interpelasi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1853, dengan kapal perangnya yang besar, Komodor Perry datang ke Jepang. Pada saat itu, Jepang adalah negara feodal yang terisolasi dari negara-negara lainnya

Lebih terperinci

MASYARAKAT MADANI. Hatiningrum, SH.M Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen

MASYARAKAT MADANI. Hatiningrum, SH.M Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen MASYARAKAT MADANI Modul ke: 13 Fakultas Udjiani EKONOMI DAN BISNIS 1. Pengertian dan Latar Belakang 2. Sejarah Masyarakat Madani 3. Karakteristik dan Ciri-ciri Masyarakat Madani 4. Institusi Penegak Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kyai dan Jawara ditengah tengah masyarakat Banten sejak dahulu menempati peran kepemimpinan yang sangat strategis. Sebagai seorang pemimpin, Kyai dan Jawara kerap dijadikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. permasalahan penelitian yang terdapat pada bab 1. Beberapa hal pokok yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. permasalahan penelitian yang terdapat pada bab 1. Beberapa hal pokok yang BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Kesimpulan ini merupakan inti pembahasan yang disesuaikan dengan permasalahan penelitian yang terdapat pada bab 1. Beberapa hal pokok yang menjadi kesimpulan

Lebih terperinci

jumlah tentara FFL jauh lebih kecil dari jumlah tentara Sekutu dan tidak memadai untuk membebaskan Paris tanpa bantuan Sekutu.

jumlah tentara FFL jauh lebih kecil dari jumlah tentara Sekutu dan tidak memadai untuk membebaskan Paris tanpa bantuan Sekutu. BAB 5 KESIMPULAN Pembebasan Prancis merupakan sebuah proses yang terdiri dalam 3 tahap. Tahap pertama adalah penyerangan ke Normandie yang memungkinkan Sekutu mendirikan pangkalan untuk mengatur pembebasan

Lebih terperinci

2015 DAMPAK PERANG AUSTRO-PRUSIA TERHADAP HUBUNGAN POLITIK AUSTRIA DAN HONGARIA

2015 DAMPAK PERANG AUSTRO-PRUSIA TERHADAP HUBUNGAN POLITIK AUSTRIA DAN HONGARIA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Periode abad ke-18 hingga abad ke-19 merupakan suatu periode yang memiliki peristiwa-peristiwa besar dan bersejarah di Eropa. Berbagai macam peristiwa itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia selalu mengalami yang namanya perubahan. Perubahan tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui peristiwa

Lebih terperinci