Kata Kunci : Consumer load,ballast load, pengatur elektronik

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kata Kunci : Consumer load,ballast load, pengatur elektronik"

Transkripsi

1 ISSN PENGENDALI BEBAN ELEKTRONIK TIGA FASA MENGGUNAKAN MIKRO KONTROLER PADA PEMBANGKIT LISTRIK MIKRO HIDRO (PLTMH) THREE-PHASE ELECTRONIC LOAD CONTROLLER USING MICROCONTROLLER IN MICRO-HYDRO POWER PLANT (PLTMH) Slamet Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Jl. Ciledug Raya kav.109, Telp(021) , Cipulir Keb.Lama, Jakarta Selatan ABSTRAK Dalam penelitian ini diuraikan tentang rancang bangun rangkaian kontrol beban elektronik menggunakan pengendali IP (Integral Proportional) dengan metode pencuplikan data zero crossing detectorberbasis mikrokontroller Atmega 128 yang berfungsi sebagai penyetel pergeseran sudut penyalaan SCR pada beban komplemen (ballast load). Dalam percobaan, digunakan sensor arus daya masing-masing fasa menggunakan CT 50/5 A, dan sensor tegangan dicuplik dari ADC (Analog Digital Converter) mikrokontroller internal. Data konversi arus, tegangan dan frekuensi ditampilkan dengan menggunakan LCD 16x2 bit yang dibangun dari data masukan. Sedangkan pengujian dilakukan off-grid dan on-grid, Pada off-grid digunakan inverter sebagai penggerak mula untuk memutar generator dan beban diubah-ubah dengan tingkat sensivitas 1 kw dengan tegangan 220 Volt fasa ke netral, sedangkan dengan grid di uji pada PLTMH Melong dengan kapasitas 100 kw. Dari hasil pengendali frekuensi dan tegangan diperoleh akurasi sekitar 0.01 Hz pada saat terjadi perubahan beban, sedangkan untuk kembali ke frekuensi maksimum pada kondisi semula dibutuhkan waktu sekitar 0.5 detik. Kata Kunci : Consumer load,ballast load, pengatur elektronik ABSTRACT This research describes the design of electronic load controller circuit using IP controller (Integral Proportional) with the data sampling method using zero crossing detector based on microcontroller type Atmega128 which serves as the setting shifts of the SCR firing angle of load complement (ballast load). In the experiment, the current sensor used in each phase is CT50/5A, while voltage sensor is from ADC (Analog Digital Converter) internal microcontroller. The data of current conversion, voltage and frequency are displayed using the LCD 16x2 bits that are built from input data. Testing of system is done for off-grid and on-grid. On the off-grid, inverter is used as a prime mover to rotate the generator and load is changed with sensitivity level of 1 kw with 220 volt phase to neutral voltage. Meanwhile, the grid is tested on micro hydro power plant of Melong with a capacity of 100 kw. The result from frequency controller has an accuracy of about 0.01 Hz in the event of load changes, while the time needed to return to the maximum frequency at original state is about 0.5 seconds. Keywords: Consumer load, ballast load, electronic controller 67

2 Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Vol. 11 No. 1 Juni 2012 : PENDAHULUAN Latar Belakang Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikro- Hidro (PLTMH), perubahan beban akan berakibat langsung pada generator. Jika torsi turbin tidak diubah saat terjadi perubahan beban, maka frekuensi dan tegangan listrik yang dihasilkan akan berubah yang dapat mengakibatkan kerusakan baik di generator maupun di sisi beban. Karena itu, diperlukan suatu sistem proteksi yang dapat mencegah kerusakan yang dapat terjadi. Untuk melakukan proteksi pada PLTMH, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain dengan menggunakan governor, mengubah jumlah aliran air yang masuk ke turbin atau dengan menggunakan Electronic Load Controller (ELC). Electronic Load Controller memiliki kelebihan respon yang cepat dan nilai ekonomis yang lebih murah dibandingkan dengan alat proteksi lainnya. Electronic Load Controller adalah suatu alat kendali yang dipasang pada generator sehingga jika terjadi perubahan beban, maka generator akan melihat seolah-olah beban tersebut tidak mengalami perubahan sehingga generator tetap dapat bekerja pada kondisi normal. Selain itu, ELC juga berfungsi untuk melindungi generator dari masalah arus lebih, baik yang diakibatkan oleh adanya gangguan hubung tanah maupun yang diakibatkan oleh beban yang melebihi kapasitas nominal generator (overload). Mikro hidro adalah pembangkit listrik tenaga air skala kecil yang tidak memerlukan instalasi penyimpanan air yang luas, sehingga tidak membutuhkan banyak lahan.selain itu mikro hidro merupakan energi terbarukan serta ramah lingkungan dan murah [7].Pada mikro hidro konvensional, output dari generator diatur oleh wicket gate yang berfungsi mengatur banyaknya air yang mengalir ke turbin. Proses pengaturan wicket gate ini telah banyak dikembangkan dengan menggunakan debit air atau tegangan sebagai input dan sudut pembukaan katup sebagai tindakan kontrol untuk mendapatkan output generator yang diinginkan [3]. Kebanyakan kasus, pembangkit dengan kontrol konvensional tersebut mempunyai kelemahan pada pengendalian tegangan dan frekuensi karena kondisi debit air yang tidak kontinyu serta akibat perubahan beban. Perubahan beban dan debit air berkaitan erat dengan stabilitas sistem secara keseluruhan. Oleh karena itu dalam penelitian ini, dibahas sebuah strategi pengendalian optimal untuk mempertahankan level air pada tempat masukan air (intake basin) agar tetap konstan untuk mendapatkan sejumlah energi yang maksimum dari aliran sungai dan pada saat yang sama mengendalikan tegangan dan frekuensi sistem akibat perubahan beban supaya sistem tetap stabil [10,11]. Penelitian ini mengimplementasikan sebuah pengendali frekuensi yang menggunakan sistem IP Controller.Dari hasil percobaan diharapkan bahwa dengan pemasangan IP Controller mampu meningkatkan kinerja frekuensi sistem. Tujuan Tujuan utama penelitian ini adalah membuat sistem pengendali sebagai pengontrol 68

3 Ketenagalistrikan Dan Pengendali Energi Terbarukan Beban Elektronik Tiga Phasa Menggunakan Mikro Kontroler Pada Pembangkit Listrik Mikrohodro (PLTMH) frekuensi dan tegangan agar tetap stabil yang dihasilkan oleh sistem pembangkit mikrohidro.selain itu meningkatkan kemampuan respon kontrol pada pembangkit mikrohidro ketika terjadi perubahan beban sewaktu-waktu dan meningkatkan penguasaan teknologi kontrol pembangkit tenaga mikrohidro dari sumber energi baru terbarukan guna menjaga kestabilan daya listrik agar tetap berkualitas sehingga diharapkan dapat mengurangi efek kerusakan peralatan peralatan elektrik. serta membuat rancangan hadware dan sosftware sistem ELC untuk mengatur terjadinya berbagai perubahan beban elektronik. METODOLOGI Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode zero crossing detector dan IP(Integal Proportional) Controller sebagai sistem kendali serta membahas mengenai disain masing-masing blok ELC yaitu meliputi Current & Voltage sensing, Isolated Gate Driver, Over/Under frequency, Over/Under Current &Voltage Protection. Melakukan penggabungan disain sistem ELC, melakukan pengujian masing-masing blok sistem ELC, melakukan penggabungan sistem keseluruhan baik rancangan hardware maupun software dan pengujian sistem di PLTMH Melong Jawa Barat. Prinsip Kerja Electronic Load Controller Electronic Load Controller (ELC) adalah suatu alat yang dipasang pada PLTMH yang berfungsi untuk mempertahankan agar frekuensi dan tegangan yang dihasilkan oleh PLTMH tetap konstan walaupun beban berubah-ubah. ELC memiliki fungsi yang sama dengan governor dan umumnya dipasang pada pembangkit listrik berskala kecil. Hal ini karena harga ELC yang lebih terjangkau dari pada governor.elc dipasang di antara PLTMH dan beban konsumen. Dengan menggunakan beban komplemen, ELC akan membagi arus yang dihasilkan dari PLTMH ke kedua beban yaitu beban konsumen dan beban komplemen. Dengan menggunakan ELC maka PLTMH akan tetap bekerja pada keadaan nominal walaupun beban konsumen berubah-ubah. Prinsip kerja ELC ini diperlihatkan pada blok diagram Gambar 1. Gambar 1. Prinsip kerja ELC Untuk mengatur besar arus yang mengalir ke beban komplemen, bisa menggunakan kaidah pembagi arus.dengan menganggap beban konsumen paralel dengan beban komplemen, maka dengan mengatur besar beban komplemen kita dapat mengatur besar arus yang mengalir ke beban konsumen.hal ini diperlihatkan pada Gambar 2. 69

4 Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Vol. 11 No. 1 Juni 2012 : Gambar 2. Beban konsumen paralel beban komplemen I I load comp Z = Z comp load (1) Untuk menghasilkan ELC tiga fasa dapat diperoleh dengan menggabungkan tiga buah ELC satu fasa. Dengan memasang ELC pada setiap fasanya, maka kumpulan dari ELC tersebut adalah ELC tiga fasa. ELC tiga fasa akan membuat beban yang dilihat PLTMH tetap seimbang walaupun beban konsumen tiap fasa berubah-ubah. Seperti yang telah diutarakan sebelumnya, inti dari ELC adalah pada pengaturan nilai impedansi beban komplemen.salah satu metode pengaturan nilai impedansi beban komplemen adalah dengan menggunakan metode perbandingan antara arus konsumen dengan suatu besaran referensi. Besar arus yang masuk ke beban konsumen akan disampling kemudian dibandingkan dengan suatu besaran referensi. Hasil dari perbandingan ini berupa sinyal digital yang akan menentukan apakah saklar ELC akan berada dalam kondisi terbuka atau tertutup. Sakelar ini adalah penghubung antara titik percabangan arus dengan beban komplemen. Alasan penggunaan sakelar seperti ini adalah karena beban komplemen terdiri dari resistor yang besarnya konstan, sehingga untuk mengatur besar beban komplemen dapat dilakukan dengan mengatur berapa banyak resistor pada beban komplemen yang harus dialiri arus komplemen.selain itu bisa digunakan dengan beban kontinu dengan mengatur lebar pulsa pada saat penyalaan sudut pada thyristor. Metode Zero Crossing Detection Metode zero crossing detection digunakan untuk mengetahui frekuensi/periode suatu gelombang. Metode ini berfungsi untuk menentukan frekuensi suatu gelombang dengan cara mendeteksi banyaknya point pada suatu rentang berfungsi untuk mendeteksi perpotongan gelombang sinus pada tegangan AC dengan zero point tegangan AC tersebut, sehingga dapat memberikan sinyal acuan saat dimulainya pemicuan crossing detector. Selain itu dapat juga mendeteksi sinyalsinusoidal (sine wave)titik nol yang dideteksi adalah pada saat peralihan dari siklus negatif dan peralihan dari siklus negative menuju siklus positif. Dalam rangkaian digunakan mikrokontroler yangakan mengatur dan membangkitkan sinyal PWM untuk memicu gate TRIAC Opto Osillator.Hal ini diperlihatkan pada Gambar 3. Gambar 3. Prinsip kerja Metode Zero Cross Detection 70

5 Ketenagalistrikan Dan Pengendali Energi Terbarukan Beban Elektronik Tiga Phasa Menggunakan Mikro Kontroler Pada Pembangkit Listrik Mikrohodro (PLTMH) Penggunaan TRIAC TRIAC merupakan singkatan dari Triode Alternating Currentyang artinya adalah sakelar triode untuk arus bolak-balik.triac merupakan pengembangan dari pendahulunya yaitu Diode Alternating Current (DIAC) dan Silicon Control Rectifier (SCR).Ketiganya merupakan sub-jenis dari thyristor, piranti berbahansilikon yang umum digunakan sebagai sakelar elektronik, selain transistor dan Field Effect Transistor (FET).Perbedaan antara ketiganya adalah dalam penggabungan unsurunsur penyusunnya, serta dalam arah penghantaran arus listrik yang melaluinya.triac sebenarnya adalah gabungan dua buah SCR atau Thyristor yang dirancang anti paralel dengan satu buah elektroda gerbang (gate electrode) yang menyatu.scr diperlihatkan pada Gambar 4, merupakan piranti zat padat (solid state) yang berfungsi sebagai sakelar daya berkecepatan tinggi. Gambar 4. Sruktur dan Simbol TRIAC TRIAC memiliki karakteristik swicthing seperti pada SCR, kecuali bahwa TRIAC dapat berkonduksi dalam berbagai arah.triac dapat digunakan untuk mengontrol aliran arus dalam rangkaian AC. Elemen seperti penyearah dalam dua arah menunjukkan kemungkinan dua aliran arus antara terminal utama M1 dan M2.Pengaturan dilakukan dengan memberi sinyal antara gate (gerbang) dan M1.Karakteristik TRIAC diperlihatkan pada Gambar 5. Gambar 5. Karakteristik TRIAC Karena dapat bersifat konduktif dalam dua arah, biasanya TRIAC digunakan untuk mengendalikan fasa arus bolak balik (ac). Selain itu, karena TRIAC merupakan bidirectional device, terminalnya tidak dapat ditentukan sebagai anode atau katode. Jika terminal MT2 positif terhadap terminal MT1, TRIAC dapat dimatikan dengan memberikan sinyal gerbang positif antara gerbang Gate dan MT1, sebaliknya jika terminal MT2 negatif terhadap MT1 maka TRIAC akan dapat dihidupkan dengan memberikan sinyal pulsa negatif antara gerbang G dan terminal MT1.Dalam kenyataannya, sensitifitas bervariasi antara satu kuadran dengan kuadran lain dan TRIAC biasanya beroperasi di kuadran I+ (tegangan dan arus gerbang positif) atau 71

6 Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Vol. 11 No. 1 Juni 2012 : kuadran III- (tegangan dan arus gerbang negatif). Arus pada terminal M1 dan M2 akan mengalir sesuai dengan besar arus yang diberikan pada terminal gate. Semakin besar tegangan pada terminal gate, semakin besar pula arus tegangan yang mengalir pada M2 ke M1, dengan syarat tegangan yang diberikan pada terminal gate tersebut tidak lebih kecil atau melebihi tegangan yang diberikan pada terminal M1 dan M2. Sistem Kontrol Desain sistem kontrol dan proteksi terintegrasi berbasis microprocessor ini adalah seperti ditunjukkan pada Gambar 6. Desain alat ini terdiri dari tiga bagian besar, yaitu bagian interface, microprocessor, rangkaian TRIAC. Bagian antar-muka (Interface) terdiri dari ac to dc Converter, Current to Voltage converter, Zero crossing detector, serta CT(Current Transformer) dan PT(Potential transformer). Sedangkan TRIAC terdiri dari DAC (Digital Analog Converter), Comparator dan TRIAC. Gambar 6. Diagram blok sistem Kontrol beban otomatis Pada PLTMH. Berdasarkan kebutuhan pada suatu sistem PLTMH, dalam penelitian ini relai proteksi yang akan digabung dengan kontrol beban adalah under/over voltage reley, under/over frequency dan over current reley. Adapun Blok diagram sistem alat ini diberikan sebagaimana pada Gambar 6, dengan prinsip kerja sebagai berikut: Tegangan sistem dipantau dan diturunkan dengan trafo stepdown (PT) untuk mendapatkan tegangan sebesar 12 Vac dari sistem tegangan 220 Vac. Besaran arus sistem dipantau melalui current transformer (CT) Untuk fungsi sebagai proteksi over voltage dan under voltage, tegangan sekunder dari trafo step down diubah menjadi tegangan DC oleh rangkaian konverter ac ke dc (ac to dc converter). Selanjutnya tegangan dc ini diberikan sebagai masukan pada mikroprosessor untuk diprogram sedemikian rupa, sehingga apabila ada perubahan tegangan sistem melampaui batas penyetelan tegangan kurang (Under Voltage) ataupun tegangan lebih (Over Voltage) yang terjadi selama waktu tertentu, maka mikroprosessor akan merespon dan memproses untuk memberikan sinyal masukan untuk melepas/memutus kontaktor. Untuk fungsi sebagai proteksi frekuensi lebih (over frequency) dan frekuensi kurang (under frequency), tegangan sekunder dari trafo step down diteruskan ke rangkaian Zero Crossing Detector untuk diubah menjadi gelombang pulsa dan dikonversikan menjadi besaran tegangan dc yang sebanding dengan frekuensi sistem. Tegangan dc yang merupakan representasi dari frekuensi sistem, diberikan sebagai masukan mikroprosessor untuk melakukan pemograman sedemikian rupa untuk fungsi ini, sehingga apabila ada Diterima 72 redaksi : 6 Februari 2012, dinyatakan layak muat : 11 Juni 2012

7 Pengendali Beban Elektronik Tiga Phasa Menggunakan Mikro Kontroler Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Pada Pembangkit Listrik Mikrohodro (PLTMH) perubahan frekuensi sistem melampaui batas setingan frekuensi lebih (over frequency) dan frekuensi kurang (under frequency), yang terjadi selama waktu tertentu, maka microprocessor akan merespon dan memberikan sinyal untuk melakukan perubahan pada sistem kendali agar frequency tetap dalam kondisi stabil namun jika gagal maka akan dilakukan trip pada kontaktor. Untuk fungsi proteksi arus lebih (over current), arus sekunder CT (Current Transformer) dimasukkan ke rangkaian konverter arus ke tegangan (Current to Voltage Converter) untuk dikonversikan menjadi besaran tegangan. Kemudian oleh rangkaian konverter ac to dc diubah menjadi tegangan dc. Selanjutnya tegangan dc ini diberikan sebagai masukan pada microprocessor untuk dilakukan pemograman sedemikian rupa untuk fungsi ini, sehingga apabila ada perubahan arus sistem melampaui batas setingan over current, maka mikro prosessor akan merespon dan memberikan sinyal untuk men-trip-kan kontaktor. Untuk fungsi sebagai kontrol beban, tegangan dc yang dimasukkan pada mikroprosessor akan dilakukan proses konversi data digital (ADC) yang akan digunakan untuk mengaktifkan sebuah sinyal interupsi. Ketika frekuensi sistem berubah turun, akibat adanya perubahan beban dalam arti ada penambahan beban pada sisi Consumer Load, sampai pada batas yang telah di setel, maka pencacah akan menghitung naik. Demikian sebaliknya, apabila frekuensi sistem berubah naik, maka pencacah akan menghitung mundur/turun. Keluaran pencacah adalah bilangan biner 8 bit, yang diubah menjadi besaran analog berupa tegangan dc oleh DAC (Digital Analog Converter), sehingga penurunan frekuensi system yang melebihi batas penyetelan akan menghasilakan keluaran tegangan DAC yang juga turun, demikian sebaliknya. Selanjutnya keluaran DAC diinputkan ke sebuah driver sebagai pulsa penyalaan TRIAC yang terhubung dengan Ballast/Complement Load. Perubahan frekuensi sistem akibat adanya perubahan beban akan diimbangi dengan pengendalian arus menuju Ballsat Load dan diperbaiki dengan sendirinya, maka frekuensi sistem akan terjaga pada nilai yang telah ditetapkan.hasil simulasi menunjukkan bahwa waktu kembali ke frekuensi maksimum pada kondisi semula dibutuhkan sekitar 0.5 detik. Sistem Kontrol Untuk memperbaiki unjuk kerja dari metode loop terbuka tanpa pengendali, dilakukan penambahan pengindera frekuensi pada salah satu fasa dari sumber pembangkit agar dapat memberikan umpan balik kesalahan frekuensi akibat adanya perubahan beban dari beban utama. Walaupun penambahan alat pengindera frekuensi mengakibatkan biaya keseluruhan sistem lebih mahal bila dibandingkan dengan metode tanpa pengindera frekuensi, namun diharapkan metode ini dapat memberikan perbaikan unjuk kerja pada sistem ELC. Pengendali frekuensi yang digunakan adalah pengendali IP (Integral Proportional) 73

8 Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Vol. 11 No. 1 Juni 2012 : yang berfungsi mencari besarnya frekuensi acuan pembangkit. Blok pengendali frekuensi menerima masukan yang berupa kesalahan frekuensidari adanya perubahan beban.adapun blok diagram pengendali IP dapat ditunjukkan pada Gambar 7. f ref f + _ e(t) Ki s Kp Gambar 7. Diagram blok pengendali IP Posisi pengendali proporsional diletakan pada bagian umpan balik dan berfungsi seperti halnya kompensasi sinyal umpan balik. Sinyal frekuensi kesalahan sebagai selisih antara frekuensi referensi dengan frekuensi modulasi. Dari blok diagram pengendali IP dirumuskan dengan persamaan: = ( ). =. + _ Df dapat Persamaan yang digunakan dalam pemograman (2) adalah : Td = - Kp f + ( K ( fref - f ). Ts + Td) dengan : Kp : penguat proporsional Ki : penguat integral I Δf=Sinyal estimasi perubahan frekuensi f ref = frekuensi set point f= frekuensi umpan balik dari inverter atau dari perubahan beban utama Td = time delay untuk menentukan sudut penyalaan pada SCR (3) Ts = sampling time Pada pemograman ini nilai Kp dan K i dicari dengan cara penalaan dengan konsep Trial and error atau quarter decay ratio. Untuk memberikan tanggapan sistem sesuai dengan yang diinginkan, maka perlu diberikan limiter. Dalam hal ini limiter disetel pada nilai 50 Hz, sesuai dengan batas frekuensi pada jala-jala. Setting P (Proporsional) dengan cara menambahkan P apabila respon ballast terlalu lambat, tetapi kurangi P apabila pada frekuensi generator terjadi osilasi. Setting I (Integrator) dengan cara mengurangi I apabila pada frekuensi generator terjadi osilasi setelah mendapat perubahan beban. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian dan analisa dilakukan pada PLTMH tiga fasa 6kW, yang berarti bahwa daya ELC pada tiap fasa adalah 2 kw. Tingkat sensitifitas yang digunakan adalah 1000 W pada tegangan kerja 220 V. Tingkat toleransi yang diberikan adalah 48 Hz 52 Hz (1) pada frekuensi tegangan dan 200 V 240 V pada tegangan kerja. Dengan demikian, PLTMH akan bekerja pada variable berikut ini. V = 220 I Z gen gen P 2000 = = V = A 2 2 V 220 = = p = Adapun hasil uji dapat ditampilkan seperti Gambar 8. 74

9 Pengendali Beban Elektronik Tiga Phasa Menggunakan Mikro Kontroler Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Pada Pembangkit Listrik Mikrohodro (PLTMH) Ballast Load Main Load Keluaran Sistem Kendali IP(Integral Proportional) Main/Consu mer Load Dummy Load 0.5 Gambar 8.Hasil uji sisten kontrol PLTMH denganbeban konsumen (main load) di ubahubah. MAIN LOAD Waktu (detik) x 10 4 Gambar 10. Hasil Sistem pengendali IP (IntegralProportional) Gambar 9.Indikator Ampere meter Main Load fasa R,S, dan T posisi aktif Dari Gambar 8, terlihat bahwa ketika dilakukan perubahan beban konsumen, maka secara automatis beban komplemen akan mengalami penurunan seiring dengan kenaikan beban konsumen, sedangkan Gambar 9 menampilkan kondisi beban konsumen aktif semua dengan seimbang. Hasil Sistem pengendali IP (Integral Proportional) D u m y L o a Dari respon sistem kendali terlihat bahwa sistem mulai stabil pada 0.5 detik yaitu dari 0 detik menuju 0.5 detik, dan pada detik ke tiga dilakukan perubahan beban dengan mengurangi beban konsumen sehingga beban ballast/dummy load naik dan mencapai kondisi stabil atau steady state pada 0.5 detik yaitu dari 3 detik menuju 3.5 detik. Beban Konsumen ELC yang dimodelkan adalah ELC 6 kw 3- fasa dengan tingkat sensitifitas1000 W. Artinya pada tiap perubahan beban konsumen sebesar 1000 W maka ELC akan menyalakan / mematikan satu resistor pada beban komplemen. Beban Komplemen Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, bahwa ELC yang dimodelkan akan menggunakan tingkat sensitifitas 1000 W. Artinya ELC akan mengkompensasi tiap 1000 W perubahan beban konsumen. Penggunaan 75

10 Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Vol. 11 No. 1 Juni 2012 : kW untuk memudahkan mendapatkan bahan yang sudah umum digunakan, namun bisa juga dengan beban kontinyu dengan merubah sisten penyalaan sudut thyristor dengan mengatur lebar pulsa atau dikenal dengan PWM..Jadi banyak resistor yang harus digunakan pada beban komplemen adalah sebanyak dua buah dengan besar resistansi yang tersusun parallel dengan nilai tiap resistor adalah 48.4 Ω, dengan perhitungan sebagai berikut. P 2000 n = = 2= Q V 220 R = = = 48.4W Q 1000 Pengujian Antarmuka (Interface) Pengujian integrasi ini dilakukan dengan mengantarmuka program ke perangkat keras. Pengujian ini dilakukan dengan beberapa tahap, yang pertama adalah pengujian pengambilan data ADC mikokontroler AVR Atmega 128 yang merupakan salah satu fasilitas yang tersedia dalam mikrokontroler AVR ATmega 128. Pengujian ini dilakukan dengan memberikan input tegangan dc 0-5 V pada ADC channel 0. Pada sistem menggunakan 1 ADC yaitu pada Port A 0. Pengujian Program Inisialisasi dan Antarmuka (Interface) Pengujian program ini untuk perangkat interface merupakan langkah awal sebelum pengujian alat secara keseluruhan. Langkah pertama yang dilakukan adalah pengujian terhadap ADC microcontroller AVR Atmega 128 dengan menggunakan output 8 bit. Sebagai masukan ADC ini, digunakannya PORT A pin 0, PORT A digunakan karena pada port ini mengijinkan untuk masukan analog. Dan tegangan reference yang digunakan adalah tegangan AVCC, yang merupakan data tegangan pin untuk PORT A dan A/D converter. Untuk ADC ini digunakan clock internal sebesar MHz dengan menggunakan scan input secara otomatis. Pada ADC ini menggunakan pin 0 maka scan dilakukan pada channel 0. Pada ADC ini digunakan tegangan referensi (Vref) sebesar 5 Vdc.Dalam pengujian ini untuk mencoba program pengambilan data melalui ADC dan ketepatan pembacaan ADC. Ketepatan pembacaan ADC dipengaruhi waktu sampling pengambilan data dan output dari penguat instrumentasinya. Pengujian mikrokontroler ATMega 128 Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah system minimum bekerja dengan baik, dan untuk ini diadakan pengetesan pada jalurjalur port yang dimiliki oleh mikrokontroler ATmega128. Prosedur pengetesan meliputi voltmeter untuk mengukur level tegangan output tiap port dari mikrokontroller, Membuka program yang akan diuji, kemudian mengkompilenya. Mengunduh program ke dalam mikrokontroler ATmega 128 dengan menggunakan ISP downloader. Program menyalakan semua port (set tiap port sebagai output).porta=portb=portc=portd=p ORTE=PORTF=0xFF; Hasil yang diperoleh adalah semua port akan mengeluarkan tegangan sebesar ± 5 volt, sehingga bisa dipastikan 76

11 Pengendali Beban Elektronik Tiga Phasa Menggunakan Mikro Kontroler Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Pada Pembangkit Listrik Mikrohodro (PLTMH) bahwa sistem minimum dapat bekerja dengan baik. Pengujian LCD Pengetesan ini bertujuan untuk mengetahui apakah LCD tersebut dapat menampilkan pesan-pesan sesuai dengan proses yang diharapkan. Listing program pengetesan LCD: Analisa Pengujian LCD : Setelah program pengujian LCD didownload ke modul, maka pada layar LCD akan menghasilkan tampilan sebagai berikut : Pada baris 1 tampil V(tegangan), dan f(frekuensi) dan baris 2 tampil I (arus) dan P3TKEBTKE. Seperti terlihat pada Gambar 11. Gambar12. Blok diagram pengujian rangkaian sensor frekuensi Dari spesifikasi sensor frekuensi, dengan setiap kenaikan 0.5 Hz, maka tegangannya juga naik rata-rata sebesar 8mV.Maka untuk frkuensi 50 Hz nilai tegangannya adalah 784mV atau 0,784V. Agar ADC bisa membaca data sensor secara maksimal, maka tegangan 0,784V diatas dikuatkan menjadi 2.5V. Besarnya penguatan adalah 2.5 V/ 0, 784 V = 3.19 kali. Dari penguatan tersebut didapat bahwa frekuensi sebesar 49.5 Hz, bertegangan 2.45V dan pada frekuensi sebesar 50.5 Hz, bertegangan 2.52V. Dari data hasil pengukuran yang dilakukan terhadap sensor frekuensi dapat diketahui bahwa semakin naik frekuensi input, maka secara otomatis nilai tegangan output juga akan ikut naik. Gambar 11. Pengetesan LCD Pengujian Rangkaian Sensor Frekuensi Pada pengujian rangkaian sensor frekuensi ini digunakan function generator, dc power supply, voltmeter digital dan rangkaian f to v converter. Rangkaian pengujian dapat dilihat pada Gambar 12. KESIMPULAN DAN SARAN Salah satu alternatif dalam melindungi PLTMH agar tetap bekerja pada tegangan dan frekuensi kerjanya walaupun beban konsumen berubah-ubah adalah dengan menggunakan Electronic Load Controller (ELC). Kesimpulan Pemodelan ELC 6 kw 3 fasa dengan tingkat sensitifitas 1kW pada penelitian ini menunjukkan bahwa frekuensi yang dihasilkan masih dalam toleransi (48 Hz 52 Hz). ELC 77

12 Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Vol. 11 No. 1 Juni 2012 : yang diujikan akan menanggapi respon yang diakibatkan adanya perubahan daya aktif pada sisi beban konsumen. Dengan demikian perubahan tegangan akibat adanya perubahan daya reaktif di sisi beban konsumen dapat diperbaiki oleh ELC. Pengujian ELC 6 kw tiga fasa dengan tingkat sensitifitas 1000 W menunjukkan bahwa ELC lebih cepat dalam menanggapi perubahan beban konsumen saat beban tersebut mengalami peningkatan dari pada saat beban mengalami penurunan. Saat terjadi gangguan arus lebih, ELC akan memerintahkan agar seluruh arus yang dihasilkan generator dialirkan ke beban komplemen. Pengendali frekuensi memiliki akurasi sekitar 0.01 Hz pada saat terjadi perubahan beban. Sedangkan waktu untuk kembali frekuensi maksimum pada kondisi semula dibutuhkan sekitar 0.5 detik. Saran Pada penelitian ini tentu tidak lepas dari berbagai macam kekurangan dan kelemahan, baik itu pada sistem maupun pada peralatan yang telah digunakan. Untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut dan mengantisipasi pembacaan ADC yang tidak stabil atau mengalami perubahan yang cepat, sebaiknya penggunaan delay pada program saat input ADC perlu diperhatikan DAFTAR PUSTAKA [1].Bhim Singh, S. S. Murthy and S. Gupta, Analysis and design of electronic load controller for self excited induction generator, IEEE Trans. Energy Conversion, Vol. 21, Vol. 1, pp , Mar [2].Bhim Singh and V. Rajagopal, Battery energy storage based voltage and frequency controller for isolated pico hydro systems, Journal of Power Electronics, Vol. 9, No. 6, pp , Nov [3]. Emmanuel A. Gonzalez, Jingel Tio, Felicito S.Caluyo, 2004, Conceptual Design Of A Rule Base ForA Micro-Hydropower Plant Feedback Control System,ECE TechnicalReport, DeLaSalle University Manila. [4].D. Joshi, K. S. Sandhu and M. K. Soni, Constant voltage constant frequency operation for a self excited induction generator, IEEE. Trans. Energy Conversion, Vol. 21, No. 1, pp , Mar [5].Gaurav Kumar Kasal and Bhim SinghVSC With Star Delta Transformer Based Electronic Load Controller for a Stand-Alone Power Generation, Senior Member, IEEE, [6]. Hamzah Berahim, Transformator, 1999.Yogyakarta. Hand-Out mata kuliah Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada. [7].Jose I. Sarasua, Jesu's Fraile-Ardanuy, Juan I. Perez, Jose R. Wilhelmi, Jose A. Sanchez, 2007, Control of a run of river small hydro powerplant, IEEE POWERENG, Setubal, Portugal,hal

13 Pengendali Beban Elektronik Tiga Phasa Menggunakan Mikro Kontroler Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Pada Pembangkit Listrik Mikrohodro (PLTMH) [8].J.M. Ramirez, Emmanuel. and M Torres, An Electronic Load Controller for the Self- Excited Induction Generator, IEEE Transactions on Energy Conversion, vol. 22, no. 2, pp , June [9].John Uffenbeck, Microcomputers and Microprocessors. Prentice Hall Internatinal Editions. [10].Ratna Ika Putri, Penerapan Adaptif Fuzzy PadaPengaturan Kecepatan Motor Induksi TigaFasa, Jurnal Teknik Gelagar, Vol. 18, No. 01,April [11].Sarsing Gaoy, S. S. Murthy_, Design of a Microcontroller Based Electronic LoadController for a Self Excited Induction Generator Supplying Single-Phase Loads, Dept. of Electrical Engineering, Indian Institute of Technology, New Delhi, India Oracle India Pvt. Ltd., Bangalore, India. Journal of Power Electronics, Vol. 10, No. 4, July [12].Zuhal, Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya. Jakarta. Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama. 79

14 Ketenagalistrikan Dan Energi TerbarukanVol. 11 No. 1 Juni 2012 : Lampiran 1 DATA UJI No Tegangan_(ukur) Cos Freq(Hz) Freq (Hz) F Ө_ukur err Volt reff (ukur) ΔF

STUDI PEMODELAN ELECTRONIC LOAD CONTROLLER SEBAGAI ALAT PENGATUR BEBAN II. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO-HIDRO

STUDI PEMODELAN ELECTRONIC LOAD CONTROLLER SEBAGAI ALAT PENGATUR BEBAN II. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO-HIDRO STUDI PEMODELAN ELECTRONIC LOAD CONTROLLER SEBAGAI ALAT PENGATUR BEBAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO-HIDRO Anggi Muhammad Sabri Saragih 13204200 / Teknik Tenaga Elektrik Sekolah Teknik Elektro dan Informatika

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALI BEBAN OTOMATIS PADA PLTMH STAND - ALONE. Slamet

SISTEM PENGENDALI BEBAN OTOMATIS PADA PLTMH STAND - ALONE. Slamet SISTEM PENGENDALI BEBAN OTOMATIS PADA PLTMH STAND - ALONE Slamet Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan, dan Konservasi Energi slamet@p3tkebt.esdm.go.id S

Lebih terperinci

BAB IV SISTEM KONVERSI ENERGI LISTRIK AC KE DC PADA STO SLIPI

BAB IV SISTEM KONVERSI ENERGI LISTRIK AC KE DC PADA STO SLIPI BAB IV SISTEM KONVERSI ENERGI LISTRIK AC KE DC PADA STO SLIPI 4.1 Umum Seperti yang telah dibahas pada bab III, energi listrik dapat diubah ubah jenis arusnya. Dari AC menjadi DC atau sebaliknya. Pengkonversian

Lebih terperinci

DESAIN SENSORLESS (MINIMUM SENSOR) KONTROL MOTOR INDUKSI 1 FASA PADA MESIN PERONTOK PADI. Toni Putra Agus Setiawan, Hari Putranto

DESAIN SENSORLESS (MINIMUM SENSOR) KONTROL MOTOR INDUKSI 1 FASA PADA MESIN PERONTOK PADI. Toni Putra Agus Setiawan, Hari Putranto Putra Agus S, Putranto, Desain Sensorless (Minimum Sensor) Kontrol Motor Induksi 1 Fasa Pada DESAIN SENSORLESS (MINIMUM SENSOR) KONTROL MOTOR INDUKSI 1 FASA PADA MESIN PERONTOK PADI Toni Putra Agus Setiawan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat performansi dari suatu sistem pembangkit listrik ditentukan oleh frekuensi output yang dihasilkan. Pada suatu pembangkit listrik yang menggunakan energi renewable

Lebih terperinci

PERANCANGAN RELE ARUS LEBIH DENGAN KARAKTERISTIK INVERS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

PERANCANGAN RELE ARUS LEBIH DENGAN KARAKTERISTIK INVERS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 No Vol: September 0 ISSN : 0-99 PERANCANGAN RELE ARUS LEBIH DENGAN KARAKTERISTIK INVERS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 855 Cahayahati, Mirza Zoni Program Studi Teknik Elektro, Universitas Bung Hatta Program

Lebih terperinci

DIGITAL LOAD CONTROLLER (DLC)

DIGITAL LOAD CONTROLLER (DLC) DIGITAL LOAD CONTROLLER (DLC) FOR INDUCTION GENERATOR (IGC) & SYNCHRONOUS GENERATOR (ELC) DESKRIPSI ELC berfungsi sebagai pengatur speed turbin (governor) untuk system pembangkit dengan generator sinkron.

Lebih terperinci

² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri

² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri PENGATURAN TEGANGAN PADA AUTOTRAFO 3 PHASA BERBASIS MIKROKONTROLER Nurandi Triarsunu ¹, Indhana Sudiharto ², Suryono 3 1 Mahasiswa D3 Jurusan Teknik Elektro Industri ² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri

Lebih terperinci

Dengan : f = frekuensi stator (Hz) n s = kecepatan putar medan magnet atau kecepatan putar rotor (rpm) p = jumlah kutub.

Dengan : f = frekuensi stator (Hz) n s = kecepatan putar medan magnet atau kecepatan putar rotor (rpm) p = jumlah kutub. PERANCANGAN ELECTRONIC LOAD CONTROLLER (ELC) SEBAGAI PENSTABIL FREKUENSI PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH) Erdyan Setyo W¹, Mochammad Rif an, ST., MT.,², Teguh Utomo, Ir., MT ³ ¹Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Abad ini permasalahan energi di dunia merupakan topik yang sering dibahas, hal ini dikarenakan energi merupakan kebutuhan pokok manusia. Disamping itu pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

Rancang Bangun Inverter Tiga Phasa Back to Back Converter Pada Sistem Konversi Energi Angin

Rancang Bangun Inverter Tiga Phasa Back to Back Converter Pada Sistem Konversi Energi Angin Rancang Bangun Inverter Tiga Phasa Back to Back Converter Pada Sistem Konversi Energi Angin Rifdian I.S Program Studi Diploma III Teknik Listrik Bandar Udara Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan

Lebih terperinci

Perancangan dan Analisis Back to Back Thyristor Untuk Regulasi Tegangan AC Satu Fasa

Perancangan dan Analisis Back to Back Thyristor Untuk Regulasi Tegangan AC Satu Fasa Perancangan dan Analisis Back to Back Thyristor Untuk Regulasi Tegangan AC Satu Fasa Indah Pratiwi Surya #1, Hafidh Hasan *2, Rakhmad Syafutra Lubis #3 # Teknik Elektro dan Komputer, Universitas Syiah

Lebih terperinci

OKTOBER 2011. KONTROL DAN PROTEKSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO By Dja far Sodiq

OKTOBER 2011. KONTROL DAN PROTEKSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO By Dja far Sodiq OKTOBER 2011 KONTROL DAN PROTEKSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO By Dja far Sodiq KLASIFIKASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR A. KAPASITAS MICRO-HYDRO SD 100 KW MINI-HYDRO 100 KW 1 MW SMALL-HYDRO 1

Lebih terperinci

TUGAS DAN EVALUASI. 2. Tuliska macam macam thyristor dan jelaskan dengan gambar cara kerjanya!

TUGAS DAN EVALUASI. 2. Tuliska macam macam thyristor dan jelaskan dengan gambar cara kerjanya! TUGAS DAN EVALUASI 1. Apa yang dimaksud dengan elektronika daya? Elektronika daya dapat didefinisikan sebagai penerapan elektronika solid-state untuk pengendalian dan konversi tenaga listrik. Elektronika

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID

PERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID PERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID Endra 1 ; Nazar Nazwan 2 ; Dwi Baskoro 3 ; Filian Demi Kusumah 4 1 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahap Proses Perancangan Alat Perancangan rangkaian daya Proteksi perangkat daya Penentuan strategi kontrol Perancangan rangkaian logika dan nilai nominal Gambar 3.1 Proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahap Proses Perancangan Alat Penelitian ini didasarkan pada masalah yang bersifat aplikatif, yang dapat dirumuskan menjadi 3 permasalahan utama, yaitu bagaimana merancang

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN INVERTER PENGENDALI KECEPATAN MOTOR AC PADA KONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

RANCANG BANGUN INVERTER PENGENDALI KECEPATAN MOTOR AC PADA KONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51 RANCANG BANGUN INVERTER PENGENDALI KECEPATAN MOTOR AC PADA KONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51 Tugas Akhir Untuk memenuhi persyaratan mencapai pendidikan Diploma III (DIII) Disusun oleh : SANYOTO

Lebih terperinci

ELECTRONIC LOAD CONTROLLER (ELC) PADA SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTM) ABSTRAK

ELECTRONIC LOAD CONTROLLER (ELC) PADA SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTM) ABSTRAK ELECTRONIC LOAD CONTROLLER (ELC) PADA SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTM) Disusun oleh : Maulana Jayalaksana 0822061 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka 59 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat Mulai Tinjauan pustaka Simulasi dan perancangan alat untuk pengendali kecepatan motor DC dengan kontroler PID analog

Lebih terperinci

Rancang Bangun Pengatur Tegangan Otomatis pada Generator Ac 1 Fasa Menggunakan Kendali PID (Proportional Integral Derivative)

Rancang Bangun Pengatur Tegangan Otomatis pada Generator Ac 1 Fasa Menggunakan Kendali PID (Proportional Integral Derivative) Rancang Bangun Pengatur Tegangan Otomatis pada Generator Ac 1 Fasa Menggunakan Kendali PID (Proportional Integral Derivative) Koko Joni* 1, Achmad Fiqhi Ibadillah 2, Achmad Faidi 3 1,2,3 Teknik Elektro,

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

PENGATURAN TEGANGAN DAN FREKUENSI PADA MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR

PENGATURAN TEGANGAN DAN FREKUENSI PADA MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR Jurnal ELTEK, Vol 12 Nomor 02, Oktober 2014 ISSN 1693-4024 PENGATURAN TEGANGAN DAN FREKUENSI PADA MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR 16 Andriani Parastiwi 1 Abstrak Motor induksi yang bila digunakan secara

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PENGONTROLAN BEBAN SECARA ELEKTRONIK PADA PEMBANGKIT LISTRIK (PERANGKAT LUNAK)

RANCANG BANGUN PENGONTROLAN BEBAN SECARA ELEKTRONIK PADA PEMBANGKIT LISTRIK (PERANGKAT LUNAK) RACAG BAGU PEGOTROLA BEBA SECARA ELEKTROIK PADA PEMBAGKIT LISTRIK (PERAGKAT LUAK) Inggih Surya Permana 1, Ir. ahya Chusna Arief, MT 2, Ir. Suryono, MT 2 Mahasiswa Jurusan Elektro Industri 1, Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

Sistem Perlindungan menggunakan Optical Switching pada Tegangan Tinggi

Sistem Perlindungan menggunakan Optical Switching pada Tegangan Tinggi Sistem Perlindungan menggunakan Optical Switching pada Tegangan Tinggi Yusuf Nur Wijayanto yusuf@ppet.lipi.go.id Sulistyaningsih sulis@ppet.lipi.go.id Folin Oktafiani folin@ppet.lipi.go.id Abstrak Sistem

Lebih terperinci

KENDALI PENSTABIL FREKUENSI DAN TEGANGAN UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK MIKROHIDRO MENGGUNAKAN BEBAN KOMPLEMEN DENGAN PENGENDALI PID DAN PWM

KENDALI PENSTABIL FREKUENSI DAN TEGANGAN UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK MIKROHIDRO MENGGUNAKAN BEBAN KOMPLEMEN DENGAN PENGENDALI PID DAN PWM KENDALI PENSTABIL FREKUENSI DAN TEGANGAN UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK MIKROHIDRO MENGGUNAKAN BEBAN KOMPLEMEN DENGAN PENGENDALI PID DAN PWM Ana Ningsih 1, Oyas Wahyunggoro 2, M Isnaeni BS 3 Fakultas Teknik

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PERBAIKAN FAKTOR DAYA

RANCANG BANGUN PERBAIKAN FAKTOR DAYA RANCANG BANGUN PERBAIKAN FAKTOR DAYA Setia Graha (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Banjarmasin Ringkasan Penggunaan beban-beban reaktif dalam suatu sistem tenaga listrik akan

Lebih terperinci

KOMPARASI PERFORMA KENDALI ON-OFF DAN PID SEBAGAI AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR GENERATOR SINKRON DI PLTMH

KOMPARASI PERFORMA KENDALI ON-OFF DAN PID SEBAGAI AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR GENERATOR SINKRON DI PLTMH KOMPARASI PERFORMA KENDALI ON-OFF DAN PID SEBAGAI AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR GENERATOR SINKRON DI PLTMH Firdaus ), Herisajani 2), Desmiwarman n),2,3) Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Padang,

Lebih terperinci

PENGATURAN TEGANGAN DAN FREKUENSI GENERATOR INDUKSI MENGGUNAKAN VSI UNTUK SISTEM TIGA FASA EMPAT KAWAT

PENGATURAN TEGANGAN DAN FREKUENSI GENERATOR INDUKSI MENGGUNAKAN VSI UNTUK SISTEM TIGA FASA EMPAT KAWAT 1 PENGATURAN TEGANGAN DAN FREKUENSI GENERATOR INDUKSI MENGGUNAKAN VSI UNTUK SISTEM TIGA FASA EMPAT KAWAT Adisolech Noor Akbar, Mochamad Ashari, dan Dedet Candra Riawan. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN SUHU PADA PROSES DISTILASI VAKUM BIOETANOL DENGAN MENGGUNAKAN ARDUINO

SISTEM PENGENDALIAN SUHU PADA PROSES DISTILASI VAKUM BIOETANOL DENGAN MENGGUNAKAN ARDUINO 1 SISTEM PENGENDALIAN SUHU PADA PROSES DISTILASI VAKUM BIOETANOL DENGAN MENGGUNAKAN ARDUINO Akhmad Salmi Firsyari, Pembimbing 1: Ir. Purwanto MT., Pembimbing 2: dan M Aziz Muslim ST., MT., Ph.D. Abstrak

Lebih terperinci

Rangkaian Dimmer Pengatur Iluminasi Lampu Pijar Berbasis Internally Triggered TRIAC

Rangkaian Dimmer Pengatur Iluminasi Lampu Pijar Berbasis Internally Triggered TRIAC Rangkaian Dimmer Pengatur Iluminasi Lampu Pijar Berbasis Internally Triggered TRIAC Herlan Bidang Komputer Pusat Penelitian Informatika LIPI herlan@informatika.lipi.go.id Briliant Adhi Prabowo Bidang Komputer

Lebih terperinci

PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM

PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM Fandy Hartono 1 2203 100 067 Dr. Tri Arief Sardjono, ST. MT. 2-1970 02 12 1995 12 1001 1 Penulis, Mahasiswa S-1

Lebih terperinci

PERENCANAAN INVERTER PWM SATU FASA UNTUK PENGATURAN TEGANGAN OUTPUT PEMBANGKIT TENAGA ANGIN

PERENCANAAN INVERTER PWM SATU FASA UNTUK PENGATURAN TEGANGAN OUTPUT PEMBANGKIT TENAGA ANGIN PERENCANAAN INVERTER PWM SATU FASA UNTUK PENGATURAN TEGANGAN OUTPUT PEMBANGKIT TENAGA ANGIN Oleh Herisajani, Nasrul Harun, Dasrul Yunus Staf Pengajar Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang ABSTRACT Inverter

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 PERANCANGAN PERANGKAT KERAS Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam pembuatan alat, maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan dengan tujuan untuk mempermudah

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA

II. KAJIAN PUSTAKA RANCANG BANGUN AVR PADA SISI TEGANGAN RENDAH (TEGANGAN KONSUMEN) BERBASIS ATMEGA8 Syamsir #1, Bomo Sanjaya #2, Syaifurrahman #3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura 1 syamsir6788@gmail.com

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR (MISG) PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

RANCANG BANGUN MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR (MISG) PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO RANCANG BANGUN MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR (MISG) PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO Machmud Effendy Jurusan Teknik Elektro, Universitas Muhammadiyah Malang Kampus III: Jl. Raya Tlogomas No.

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERACAGA SISTEM Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perencanaan modul pengatur mas pada mobile x-ray berbasis mikrokontroller atmega8535 yang meliputi perencanaan dan pembuatan rangkaian

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM KENDALI BEBAN ELEKTRONIK (ELC) SEBAGAI STABILISASI ENERGI LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER

ANALISIS SISTEM KENDALI BEBAN ELEKTRONIK (ELC) SEBAGAI STABILISASI ENERGI LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER ANALISIS SISTEM KENDALI BEBAN ELEKTRONIK (ELC) SEBAGAI STABILISASI ENERGI LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER SUJATNO STTN BATAN, Jl : Babarsari Kotak Pos 6101 YKBB, Jogjakarta 55281 Email : Ontayus1@Yahoo.com

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN MOTOR SINKRON SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLER

SISTEM PENGENDALIAN MOTOR SINKRON SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLER SISTEM PENGENDALIAN MOTOR SINKRON SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLER Deni Almanda 1, Anodin Nur Alamsyah 2 1) 2) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta Jl. Cempaka Putih

Lebih terperinci

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT)

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT) APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT) Ery Safrianti 1, Rahyul Amri 2, Setiadi 3 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus Bina Widya, Jalan Subrantas

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO APLIKASI KARAKTERISTIK PENYEARAH SATU FASE TERKENDALI PULSE WIDTH MODULATION (PWM) PADA BEBAN RESISTIF Yuli Asmi Rahman * Abstract Rectifier is device to convert alternating

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC MENGGUNAKAN SENSOR ENCODER DENGAN KENDALI PI

PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC MENGGUNAKAN SENSOR ENCODER DENGAN KENDALI PI PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC MENGGUNAKAN SENSOR ENCODER DENGAN KENDALI PI Jumiyatun Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tadolako E-mail: jum@untad.ac.id ABSTRACT Digital control system

Lebih terperinci

Desain Sistem Kontrol Sudut Penyalaan Thyristor Komutasi Jaringan Berbasis Mikrokontroler PIC 16F877

Desain Sistem Kontrol Sudut Penyalaan Thyristor Komutasi Jaringan Berbasis Mikrokontroler PIC 16F877 16 Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 9, No. 1, April 010 Desain Sistem Kontrol Sudut Penyalaan Thyristor Komutasi Jaringan Berbasis Mikrokontroler PIC 16F877 Tarmizi Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT Hendrickson 13410221 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 2010 Dosen Pembimbing : Diah Nur Ainingsih, ST., MT. Latar Belakang Untuk

Lebih terperinci

Pengembangan Monitoring System dan Electronic Load Controller pada Pembangkit Listrik Tenaga Arus Sungai (PLTAS)

Pengembangan Monitoring System dan Electronic Load Controller pada Pembangkit Listrik Tenaga Arus Sungai (PLTAS) Pengembangan Monitoring System dan Electronic Load Controller pada Pembangkit Listrik Tenaga Arus Sungai (PLTAS) 1, Dominikus Sulistiono *), 2 Alfeus Sunarso, 2 Agato, 2 IG. Gunawan Widodo, 1 Halasan Sihombing

Lebih terperinci

Pengembangan Monitoring System dan Electronic Load Controller (ELC) pada Pembangkit Listrik Tenaga Arus Sungai (PLTAS)

Pengembangan Monitoring System dan Electronic Load Controller (ELC) pada Pembangkit Listrik Tenaga Arus Sungai (PLTAS) Pengembangan Monitoring System dan Electronic Load Controller (ELC) pada Pembangkit Listrik Tenaga Arus Sungai (PLTAS) Abstrak 1,2 Dominikus Sulistiono *), 1 Seno. D. Panjaitan, 1 Managam. R, 3 Alfeus

Lebih terperinci

Rancang Bangun Modul DC DC Converter Dengan Pengendali PI

Rancang Bangun Modul DC DC Converter Dengan Pengendali PI Rancang Bangun Modul DC DC Converter Dengan Pengendali PI Sutedjo ¹, Zaenal Efendi ², Dina Mursyida 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri ² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Mahasiswa D4 Jurusan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi PWM Sinyal PWM pada umumnya memiliki amplitudo dan frekuensi dasar yang tetap, namun, lebar pulsanya bervariasi. Lebar pulsa PWM berbanding lurus dengan amplitudo sinyal

Lebih terperinci

KONVERTER ELEKTRONIKA DAYA UNTUK PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK PADA BEBAN LISTRIK STATIS DAN LISTRIK DINAMIS

KONVERTER ELEKTRONIKA DAYA UNTUK PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK PADA BEBAN LISTRIK STATIS DAN LISTRIK DINAMIS PROSIDING 20 13 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK KONVERTER ELEKTRONIKA DAYA UNTUK PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK PADA BEBAN LISTRIK STATIS DAN LISTRIK DINAMIS Muhammad Tola, Baharuddin M. Diah, Rahmat Santosa

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL

BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL 34 BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL Pada bab ini akan dijelaskan mengenai rancangan desain dan cara-cara kerja dari perangkat keras atau dalam hal ini adalah wattmeter

Lebih terperinci

INVERTER 15V DC-220V AC BERBASIS TENAGA SURYA UNTUK APLIKASI SINGLE POINT SMART GRID

INVERTER 15V DC-220V AC BERBASIS TENAGA SURYA UNTUK APLIKASI SINGLE POINT SMART GRID INVERTER 15V DC-220V AC BERBASIS TENAGA SURYA UNTUK APLIKASI SINGLE POINT SMART GRID Dian Sarita Widaringtyas. 1, Eka Maulana, ST., MT., M.Eng. 2, Nurussa adah, Ir. MT. 2 1 Mahasiswa Teknik Elektro Univ.

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor Ultrasonik HCSR04. Gambar 2.2 Cara Kerja Sensor Ultrasonik.

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor Ultrasonik HCSR04. Gambar 2.2 Cara Kerja Sensor Ultrasonik. BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan sistem. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari sensor

Lebih terperinci

PROTOTIPE KENDALI MOTOR INDUKSI SATU PHASA

PROTOTIPE KENDALI MOTOR INDUKSI SATU PHASA Prototipe Kendali Motor Induksi Satu Phasa PROTOTIPE KENDALI MOTOR INDUKSI SATU PHASA Oleh NH.Kresna Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta Jl. Gajah Mada No.19 Olo Nanggalo

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

Desain Kontrol Beban Elektronik pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

Desain Kontrol Beban Elektronik pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro 176 JURNAL ILMIAH SEMESTA TEKNIKA Vol. 12, No. 2, 176-184, November 2009 Desain Kontrol Beban Elektronik pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (Electronic load controller design on microhydro power

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER

RANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER RANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER Cahya Firman AP 1, Endro Wahjono 2, Era Purwanto 3. 1. Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Industri 2. Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3.

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK 3 PHASA SEBAGAI GENERATOR LISTRIK 1 PHASA PADA PEMBANGKIT LISTRIK BERDAYA KECIL

PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK 3 PHASA SEBAGAI GENERATOR LISTRIK 1 PHASA PADA PEMBANGKIT LISTRIK BERDAYA KECIL PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK 3 PHASA SEBAGAI GENERATOR LISTRIK 1 PHASA PADA PEMBANGKIT LISTRIK BERDAYA KECIL Arwadi Sinuraya*) Abstrak Pembangunan pembangkit listrik dengan daya antara 1kW 10 kw banyak dilaksanakan

Lebih terperinci

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya Pengaturan Kecepatan Motor Induksi untuk Membuat Simulasi Gelombang Air pada Lab. Pengujian Miniatur Kapal Ir.Hendik Eko H.S, MT. 1, Suhariningsih, S.ST, MT.,Risky Ardianto 3, 1 Dosen Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER SISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER Nursalim Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana Jl. Adisucipto-Penfui Kupang,

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI INVERTER MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA168

PERANCANGAN DAN REALISASI INVERTER MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA168 PERANCANGAN DAN REALISASI INVERTER MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA168 Disusun Oleh : Daniel Wahyu Wicaksono (0922036) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. Drg.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. Gambar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis penerapan Kontroler PID Pada AVR Untuk Menjaga Kestabilan Tegangan di PLTP Wayang Windu

BAB I PENDAHULUAN. Analisis penerapan Kontroler PID Pada AVR Untuk Menjaga Kestabilan Tegangan di PLTP Wayang Windu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Energi listrik merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi umat manusia. Tanpa energi listrik manusia akan mengalami kesulitan dalam menjalankan aktifitasnya sehari-hari.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Bab ini akan membahas pembuatan seluruh perangkat yang ada pada Tugas Akhir tersebut. Secara garis besar dibagi atas dua bagian perangkat yaitu: 1.

Lebih terperinci

Sistem Pengendali Tegangan pada Generator Induksi 3 Phasa Menggunakan Kontrol PI

Sistem Pengendali Tegangan pada Generator Induksi 3 Phasa Menggunakan Kontrol PI ISSN : 2598 1099 (Online) ISSN : 2502 3624 (Cetak) Sistem Pengendali Tegangan pada Generator Induksi 3 Phasa Menggunakan Kontrol PI Said Abubakar 1), Supri Hardi 2), Rizal Alfayumi 3) 1)&2), Staf Pengajar

Lebih terperinci

SIMULASI PENGENDALI KECEPATAN MOTOR DC DENGAN PENYEARAH TERKENDALI SEMI KONVERTER BERBASIS MATLAB/SIMULINK

SIMULASI PENGENDALI KECEPATAN MOTOR DC DENGAN PENYEARAH TERKENDALI SEMI KONVERTER BERBASIS MATLAB/SIMULINK ISSN: 1693-6930 41 SIMULASI PENGENDALI KECEPATAN MOTOR DC DENGAN PENYEARAH TERKENDALI SEMI KONVERTER BERBASIS MATLAB/SIMULINK Ikhsan Hidayat Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT III.1. Diagram Blok Secara garis besar, diagram blok rangkaian pendeteksi kebakaran dapat ditunjukkan pada Gambar III.1 di bawah ini : Alarm Sensor Asap Mikrokontroler ATmega8535

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH KWH METER DIGITAL DENGAN FITUR PEMBATAS ENERGI LISTRIK

KARYA ILMIAH KWH METER DIGITAL DENGAN FITUR PEMBATAS ENERGI LISTRIK KARYA ILMIAH KWH METER DIGITAL DENGAN FITUR PEMBATAS ENERGI LISTRIK Disusun Oleh : Muhammad Nur Fuadi D 400 090 007 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 KWH METER

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus 2009, dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium Sistem

Lebih terperinci

BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk

BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS 3.1. Pendahuluan Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk menghidupkan HPL (High Power LED) dengan watt

Lebih terperinci

DESAIN IGC PADA SISTEM PLTMH BERBASISKAN MIKROKONTROLER PIC16F877

DESAIN IGC PADA SISTEM PLTMH BERBASISKAN MIKROKONTROLER PIC16F877 DESAIN IGC PADA SISTEM PLTMH BERBASISKAN MIKROKONTROLER PIC16F877 Tarmizi Jurusan Teknik Elektro Universitas Syiah Kuala Tarmizi_ee@yahoo.com Abstrak Pada penelitian di desain sebuah IGC (Induction Generator

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Permasalahan Dalam perancangan alat pengendali kipas angin menggunnakan mikrokontroler ATMEGA8535 berbasis sensor suhu LM35 terdapat beberapa masalah yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan perancangan alat, yaitu perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras terdiri dari perangkat elektronik

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI INVERTER SATU PHASA 500 V.A. Habibullah 1 Ari Rizki Ramadani 2 ABSTRACT

DESAIN DAN IMPLEMENTASI INVERTER SATU PHASA 500 V.A. Habibullah 1 Ari Rizki Ramadani 2 ABSTRACT DESAIN DAN IMPLEMENTASI INVERTER SATU PHASA 500 V.A Habibullah 1 Ari Rizki Ramadani 2 ABSTRACT This research aims to create a single phase inverter which serves to complement the performance of a hybrid

Lebih terperinci

Pengontrolan Sistem Eksiter Untuk Kestabilan Tegangan Di Sistem Single Machine Infinite Bus (SMIB) Menggunakan Metode PID

Pengontrolan Sistem Eksiter Untuk Kestabilan Tegangan Di Sistem Single Machine Infinite Bus (SMIB) Menggunakan Metode PID JURNAL INTAKE---- Vol. 5, Nomor 2, Oktober 2014 Pengontrolan Sistem Eksiter Untuk Kestabilan Tegangan Di Sistem Single Machine Infinite Bus (SMIB) Menggunakan Metode PID Alamsyah Ahmad Teknik Elektro,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING

BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING 2.1 Jenis Gangguan Hubung Singkat Ada beberapa jenis gangguan hubung singkat dalam sistem tenaga listrik antara lain hubung singkat 3 phasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengontrolan sumber tegangan AC 1 fasa dengan memafaatkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. pengontrolan sumber tegangan AC 1 fasa dengan memafaatkan sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Regulator tegangan merupakan sebuah rangkaian yang dapat melakukan pengontrolan sumber tegangan AC 1 fasa dengan memafaatkan sumber tegangan AC yang bernilai tetap

Lebih terperinci

Mekatronika Modul 5 Triode AC (TRIAC)

Mekatronika Modul 5 Triode AC (TRIAC) Mekatronika Modul 5 Triode AC (TRIAC) Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan karakteristik dari Triode AC (TRIAC) Tujuan Bagian ini memberikan informasi mengenai karakteristik dan

Lebih terperinci

SISTEM PENGATURAN BEBAN PADA MIKROHIDRO SEBAGAI ENERGI LISTRIK PEDESAAN

SISTEM PENGATURAN BEBAN PADA MIKROHIDRO SEBAGAI ENERGI LISTRIK PEDESAAN Prosiding SNaPP2012 : Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 SISTEM PENGATURAN BEBAN PADA MIKROHIDRO SEBAGAI ENERGI LISTRIK PEDESAAN 1 Ari Rahayuningtyas, 2 Teguh Santoso dan 3 Maulana Furqon 1,2,,3

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik, sebagai penunjang

Lebih terperinci

Alat Penstabil Tegangan Bolak-Balik satu fasa 220 V, 50 Hz Menggunakan Thrystor Dengan Daya 1,5 kva

Alat Penstabil Tegangan Bolak-Balik satu fasa 220 V, 50 Hz Menggunakan Thrystor Dengan Daya 1,5 kva Alat Penstabil Tegangan Bolak-Balik satu fasa 220 V, 50 Hz Menggunakan Thrystor Dengan Daya 1,5 kva Feranita, Ery Safrianti, Oky Alpayadia Jurusan Teknik Elektro Universitas Riau feranitadjalil@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo,Surabaya

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo,Surabaya Pengaturan Kecepatan Motor Induksi 3ø dengan Kontrol PID melalui Metode Field Oriented Control (FOC) ( Rectifier, Inverter, Sensor arus dan Sensor tegangan) Denny Septa Ferdiansyah 1, Gigih Prabowo 2,

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI

BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI 3.1 Pendahuluan Pada tugas akhir ini akan membahas tentang pengisian batere dengan metode constant current constant voltage. Pada implementasinya mengunakan rangkaian konverter

Lebih terperinci

DAC - ADC Digital to Analog Converter Analog to Digital Converter

DAC - ADC Digital to Analog Converter Analog to Digital Converter DAC - ADC Digital to Analog Converter Analog to Digital Converter Missa Lamsani Hal 1 Konverter Alat bantu digital yang paling penting untuk teknologi kontrol proses adalah yang menerjemahkan informasi

Lebih terperinci

SIMULASI TCSC DAN MERS UNTUK KOMPENSASI REAKTIF SALURAN 3 FASE

SIMULASI TCSC DAN MERS UNTUK KOMPENSASI REAKTIF SALURAN 3 FASE SIMULASI TCSC DAN MERS UNTUK KOMPENSASI REAKTIF SALURAN 3 FASE YOHAN FAJAR SIDIK [34014], JOHAN AGUNG IRAWAN [34032] 1. Pendahuluan Saluran transmisi mengandung komponen induktans dan resistans. Komponen

Lebih terperinci

Analisis Karakteristik Perangkat Keras Pengubah Frekuensi ke Tegangan untuk Pengukuran Kecepatan MASTS

Analisis Karakteristik Perangkat Keras Pengubah Frekuensi ke Tegangan untuk Pengukuran Kecepatan MASTS JTERA - Jurnal Teknologi Rekayasa, Vol. 1, No. 1, Desember 2016, Hal. 47-52 ISSN 2548-737X Analisis Karakteristik Perangkat Keras Pengubah Frekuensi ke Tegangan untuk Pengukuran Kecepatan MASTS Arif Sumardiono

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009 dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR

BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR 3.1 Prinsip Kerja Sensor LDR LDR (Light Dependent Resistor) adalah suatu komponen elektronik yang resistansinya berubah ubah tergantung pada intensitas cahaya. Jika intensitas

Lebih terperinci

Implementasi Modul Kontrol Temperatur Nano-Material ThSrO Menggunakan Mikrokontroler Digital PIC18F452

Implementasi Modul Kontrol Temperatur Nano-Material ThSrO Menggunakan Mikrokontroler Digital PIC18F452 Implementasi Modul Kontrol Temperatur Nano-Material ThSrO Menggunakan Mikrokontroler Digital PIC18F452 Moh. Hardiyanto 1,2 1 Program Studi Teknik Industri, Institut Teknologi Indonesia 2 Laboratory of

Lebih terperinci

SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) ABSTRAK

SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) ABSTRAK SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) Tri Prasetya F. Ir. Yahya C A, MT. 2 Suhariningsih, S.ST MT. 3 Mahasiswa Jurusan Elektro Industri, Dosen Pembimbing 2 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

Pengujian Relay Arus Lebih Woodward Tipe XI1-I di Laboratorium Jurusan Teknik Elektro

Pengujian Relay Arus Lebih Woodward Tipe XI1-I di Laboratorium Jurusan Teknik Elektro Pengujian Relay Arus Lebih Woodward Tipe XI-I di Laboratorium Jurusan Teknik Elektro Said Abubakar, Muhammad Kamal Hamid Staf Pengajar Politeknik Negeri Lhokseumawe, Aceh Utara Abstrak Relay woodward tipe

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL Sutedjo ¹, Rusiana², Zuan Mariana Wulan Sari 3 1 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri ² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Mahasiswa

Lebih terperinci

meningkatkan faktor daya masukan. Teknik komutasi

meningkatkan faktor daya masukan. Teknik komutasi 1 Analisis Perbandingan Faktor Daya Masukan Penyearah Satu Fasa dengan Pengendalian Modulasi Lebar Pulsa dan Sudut Penyalaan Syaifur Ridzal¹, Ir.Soeprapto,M.T.², Ir.Soemarwanto,M.T.³ ¹Mahasiswa Teknik

Lebih terperinci

MOTOR INDUKSI SPLIT PHASE SEBAGAI GENERATOR INDUKSI SATU FASA

MOTOR INDUKSI SPLIT PHASE SEBAGAI GENERATOR INDUKSI SATU FASA MOTOR INDUKSI SPLIT PHASE SEBAGAI GENERATOR INDUKSI SATU FASA Sofian Yahya 1), Toto Tohir ) Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung 1,) Jln. Gegerkalong Hilir, Ds

Lebih terperinci

BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN

BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan Alat Simulasi Pembangkit Sinyal Jantung, berupa perangkat keras (hardware) dan perangkat

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROGRAMMABLE POWER SUPPLY 30 V 10 A BERBASIS MICROCONTROLLER

PERANCANGAN PROGRAMMABLE POWER SUPPLY 30 V 10 A BERBASIS MICROCONTROLLER PERANCANGAN PROGRAMMABLE POWER SUPPLY 30 V 10 A BERBASIS MICROCONTROLLER Jumari Suprayitno Program Studi Fisika Instrumentasi Elektronika Departemen Fisika, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

Bambang Sri Kaloko Jurusan Elektro Universitas Jember

Bambang Sri Kaloko Jurusan Elektro Universitas Jember SISTEM PENGATURAN LAJU ALIRAN AIR PADA PLANT WATER TREATMENT DENGAN KONTROL FUZZY-PID M. Riski Ekocahya F. ivan.mref@gmail.com Jurusan Elektro Universitas Jember Bambang Sri Kaloko bambangsrikaloko@yahoo.com

Lebih terperinci

Modul Laboratorium Sistem Kendali. Penyusun: Isdawimah,ST.,MT dan Ismujianto,ST.,MT

Modul Laboratorium Sistem Kendali. Penyusun: Isdawimah,ST.,MT dan Ismujianto,ST.,MT Modul Laboratorium Sistem Kendali Penyusun: Isdawimah,ST.,MT dan Ismujianto,ST.,MT Prodi D-IV Teknik Otomasi Listrik Industri Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Jakarta-Tahun 2013 DAFTAR ISI Modul

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem yang dibuat, mulai dari desain sistem secara keseluruhan, perancangan hardware dan software sampai pada implementasi sistemnya.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium

Lebih terperinci