ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI DHAYA HARTA JOMBANG. Anita Aprilia Lailatul Amanah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI DHAYA HARTA JOMBANG. Anita Aprilia Lailatul Amanah"

Transkripsi

1 1 ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI DHAYA HARTA JOMBANG Anita Aprilia Lailatul Amanah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT Cooperative is business entity which consist of people or legal entity and bases its activity on kinship principle. As a business entity, cooperative should be managed properly by following economic principles; economic sources should be used efficiently in order to achieve their objectives. The primary purpose of cooperative is to improve the members welfare, although the cooperative more prioritize the members interest than profit, yet cooperative should keep trying to avoid loss and can keep growing. In connection with the previous statements the purpose of this research is to find out how the performance of Koperasi Dhaya Harta Jombang s financial performance which is measured by using financial ratio analysis. The result of research based on the regulatory standards of State Minister of Cooperatives and smes of the Republic of Indonesia, it can be concluded that the cooperative liquidity ratio of koperasi Dhaya Harta Jombang is in good category. Solvability ratio is in health category. Activity ratio its unfavorable condition. The profitability ratio is in less health category. Keywords: Ratio Analysis, Financial Performance, Cooperative ABSTRACT Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan asas kekeluargaan. Sebagai badan usaha koperasi harus dikelola secara baik mengikuti prinsip ekonomi, sumber-sumber ekonomi yang dimiliki harus dipergunakan secara efisien untuk mencapai tujuan. Tujuan utama koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan anggota, meskipun koperasi lebih mengutamakan kepentingan anggota dari pada laba, akan tetapi koperasi harus tetap berusaha agar tidak menderita kerugian dan dapat terus berkembang. Sehubungan dengan hal tersebut tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan koperasi Dhaya Harta Jombang yang diukur dengan analisis rasio keuangan. Dari hasil penelitian berdasarkan standar peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia, diperoleh simpulan bahwa koperasi Dhaya Harta Jombang ratio likuiditas koperasi tergolong sangat baik. Ratio solvabilitas tergolong baik. Ratio Aktifitas dalam kondisi yang kurang baik. Ratio profitabilitas tergolong tidak sehat. Kata Kunci : Analisis Rasio, Kinerja Kuangan, Koperasi

2 2 PENDAHULUAN Koperasi memiliki peran yang dikenal sebagai suatu bentuk perusahaan yang berbeda dari perusahaan perseorangan Perseroan Terbatas (PT). Dalam UU Koperasi nomor 25 tahun 1992 disebutkan bahwa fungsi Koperasi antara lain: sebagai alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat, sebagai alat pendemokrasian ekonomi Nasional, sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa Indonesia, sebagai alat Pembina insan masyarakat untuk memperoleh kedudukan ekonomi Indonesia serta bersatu dalam mengatur tatalaksana perekonomian rakyat. Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Untuk menilai kinerja perusahaan dari aspek finansiil dapat dilakukan melalui analisis terhadap laporan keuangan perusahaan atau lembaga keuangan dengan berbagai alat analisis. Analisis dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai apakah suatu perusahaan mempunyai tingkat kinerja atau tingkat kesehatan perusahaan yang baik, yaitu menjanjikan dan dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Penilaian kinerja keuangan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap para penyandang dana dan juga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Cara untuk mengetahui baik buruknya kinerja keuangan dalam suatu perusahaan dapat diketahui dengan cara menganilisis hubungan dari berbagai pos dalam suaatu laporan keuangan. Analisis tidak hanya berguna bagi pihak intern perusahaan tetapi juga bagi pihak ekstern perusahaan. Bagi perusahaan, dengan menghitung rasio-rasio tertentu akan diperoleh informasi kelemahan apa yang sedang dihadapi dan kekuatan apa yang sedang dimiliki perusahaan terutama di bidang financial, sehingga dapat membantu manajemen dalam membuat suatu kebijaksanaan. Sedangkan bagi pihak luar seperti calon investor atau kreditor dapat dijadikan pegangan apakah akan membeli saham yang ditawarkan perusahaan dan apakah wajar untuk memberikan kredit kepada Koperasi yang bersangkutan. Kinerja koperasi dapat diketahui dengan analisis lebih lanjut terhadap laporan keuangan agar dapat mengetahui bagaimana kinerja keuangan koperasi Dhaya Harta Jombang, sehingga dapat membantu pihak manajemen Koperasi untuk melakukan evaluasi pengukuran kinerja Koperasi. Dalam Penelitian ini menggunakan pengukuran dengan analisis rasio keuangan yang meliputi Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Aktifitas dan Profitabilitas untuk data laporan keuangan yang digunakan tahun 2007 sampai dengan tahun TINJAUAN TEORETIS Pengertian Koperasi Pengertian koperasi di Indonesia adalah pasal 33 UUD 1945 dan undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian. Dalam pasal 33 UUD 1945 antara lain dikemukakan perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan. Pengertian Koperasi Menurut undang-undang Perkoperasian No. 25 tahun 1992 menyatakan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang berlandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi dan sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan. koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat daerah kerja pada umumnya, dengan demikian koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat dan soko guru perekonomian nasional (PSAK No 27,2009).

3 3 Adapun ciri perusahaan koperasi yang dapat membedakan dengan perusahaan komersial dan non komersial menurut (Rudianto, 2010:5) adalah pada jati diri anggota sebagai pemilik modal, pengambil keputusan dan pelanggan/karyawan dari perusahaan bersama. Selain itu struktur demokratis, orientasi pelayanan ditujukan kepada perusahaan anggota atau anggota perorangan, sikapnya terhadap peranan modal semata-mata sebagai alat, cara pandang berbagi keuntungan yang diperoleh dari transaksi dengan anggota (pelayanan dekat dengan biaya), serta cara khusus dalam membagikan SHU kepada para anggota sesuai dengan perimbangan jasanya masing-masing. Fungsi koperasi Menurut pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992 (Sumarsono, 2003:10) tentang perkoperasian yaitu: membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya, berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat, memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya., berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Menurut PSAK no.27 tahun 2009, koperasi dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis koperasi, yaitu: (a) koperasi konsumsi adalah koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari tiap-tiap orang yang mempunyai kepentingan langsung dengan konsumsi. Fungsi dari koperasi konsumsi adalah: sebagai penyalur tanggal barang-barang kebutuhan rakyat sehari-hari ke konsumen dan harga barang sampai ke tangan pemakai menjadi murah, koperasi Produksi adalah koperasi yang anggota-anggotanya menghasilkan sesuatu bersama-sama. Koperasi produksi biasanya didirikan oleh produsen-produsen kecil yang bekerja sama untuk kepentingan bersama. Kegiatan utama koperasi produksi adalah menyediakan, mengoperasikan dan mengelola sarana produksi bersama, koperasi Simpan Pinjam (Koperasi Kredit) adalah koperasi yang anggota-anggotanya setiap orang mempunyai kepentingan langsung dalam laporan perkreditan, koperasi Pemasaran adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari para produsen atau pemilik barang atau penyedia jasa. Koperasi pemasaran dibentuk terutama untuk membantu para anggotanya memasarkan barang-barang yang mereka hasilkan. Kinerja Keuangan Menurut (Martono, 2002:52) kinerja keuangan suatu koperasi atau badan usaha lain sangat bermanfaat bagi berbagai pihak stakeholders seperti investor, kreditur, analis, konsultan keuangan, pialang, pemerintah, dan pihak manajemen sendiri. Laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan laba-rugi dari suatu koperasi atau badan usaha lain, apabila disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu koperasi atau badan usaha lain selama kurun waktu tertentu. Keadaan inilah yang akan digunakan untuk menilai kinerja suatu perusahaan atau koperasi. Menurut (Mahsun 2006:45) pengukuran kinerja adalah suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk informasi atas efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa, kwalitas barang dan jasa seberapa baik barang dan jasa diserahkan kepada pelanggan dan sampai seberapa jauh pelanggan terpuaskan, hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud yang diinginkan dan efektifitas tindakan dalam mencapai tujuan. Pengukuran kinerja membantu manajer dalam memonitor implementasi strategi bisnis dengan cara membandingkan antara hasil aktual dengan sasaran dan tujuan strategis. Jadi pengukuran kinerja adalah suatu metode atau alat yang digunakan untuk mencatat dan menilai pencapaian pelaksanaan kegiatan berdasarkan tujuan, sasaran, dan strategi sehingga dapat diketahui kemajuan organisasi serta meningkatkan kualitas pengambilan keputusan.

4 4 Menurut (Mulyadi, 2007:419) penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Penilaian kinerja secara umum dapat diartikan sebagai penilaian atau ukuran terhadap efektivitas dan efisiensi masing-masing individu atau organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan atau organisasi. Menurut Stout dalam (Bastian, 2001:275), pengukuran kinerja merupakan proses mencatat dan mengukur pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam arah pencapaian misi melalui hasil-hasil yang ditampilkan berupa produk, jasa, ataupun suatu proses. Pengukuran kinerja membantu manajer dalam memonitor implementasi strategi bisnis dengan cara membandingkan antara hasil aktual dengan sasaran dan tujuan strategis. Adapun menurut (Mardiasmo, 2002:122) secara umum tujuan sistem pengukuran kinerja adalah untuk mengkomunikasikan strategi secara lebih baik (top down dan bottom up), untuk mengukur kinerja finansial dan non finansial secara berimbang sehingga dapat ditelusuri perkembangan pencapaian strategi, untuk mengakomodasi pemahaman kepentingan manajer level menengah dan bawah serta memotivasi untuk mencapai goal congruence, Sebagai alat untuk mencapai kepuasan berdasarkan pendekatan individual dan kemampuan kolektif rasional. Analisis Rasio Keuangan Menurut (Alwi, 1994:108) tujuan dari analisa rasio adalah membantu manajer keuangan memahami apa yang perlu dilakukan oleh perusahaan berdasarkan informasi yang tersedia yang sifatnya terbatas berasal dari laporan keuangan. sedangkan menurut (Riyanto, 1993:253) tujuan dari analisis rasio adalah untuk mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan perusahaan dengan ukuran ratio sehingga membantu manajemen untuk membuat suatu kebijaksanaan. Dari uraian tersebut dapat kita simpulkan tujuan dari analisis laporan keuangan adalah untuk membantu manajemen keuangan dalam membuat kebijaksanaan yang berpedoman pada informasi dari analisis laporan keuangan. (Harahap, 2006:216) mengemukakan teknik dalam analisis laporan keuangan sebagai berikut: 1. Metode Komparatif. Melakukan perbandingan antara satu pos dengan pos lainnya yang relevan dan bermakna untuk mengetahui perbedaan, besaran, maupun hubungannya (Intra perusahaan, Inter perusahaan, Industrial Norm, Budget). 2. Trend Analysis-horizontal a. Indeks b. Numbers 3. Membuat Laporan Keuangan dalam bentuk Common Size Financial Statement, atau bentuk sederhana (awam). Biasanya dibuat secara vertikal. 4. Metode Index Time Series 5. Analisis Rasio: a. Likuiditas b. Profitabilitas/Rentabilitas c. Solvabilitas d. Leverage e. Aktivitas f. Market Based Ratio 6. Teknik analisis lain seperti: a. Analisis sumber dan penggunaan dana b. Analisis Break Even c. Analisis Gross Profit d. Dupont Analisis 7. Analytical Review/Transactional Analysis

5 5 8. Model Analisis: a. Bond rating b. Bankruptcy model c. Net cash flow prediction model d. Take over modeltolak ukur analisis rasio berdasarkan Untuk mengevaluasi kinerja dan kondisi keuangan perusahaan, analis keuangan dan pemakai laporan keuangan harus melakukan analisis terhadap kesehatan perusahaan. Alat yang biasa digunakan adalah rasio keuangan. Oleh karena itu dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik analisis rasio, yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio aktivitas yang berpedoman pada Peraturan Menteri dan UKM NO.06/PER/M.KUKM/V/2006. Dalam hal ini, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan alat analisis rasio yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio aktivitas untuk mengukur tingkat kinerja Koperasi Dhaya Harta Jombang yang berpedoman pada Peraturan Menteri dan KUKM NO.06/PER/M.KUKM/V/2006 tentang pedoman penilaian koperasi berprestasi/koperasi award. Adapun rasio-rasio keuangan tersebut adalah sebagai berikut : a. Rasio Likuiditas Rasio Lancar (Current Ratio) = Aktiva Lancar x 100% Hutang Lancar b. Rasio Solvabilitas 1) Total Hutang (kewajiban) Terhadap Asset = Total Hutang x 100% Total Asset 2) Total Hutang (kewajiban) Terhadap Modal Sendiri = Total Hutang x 100% Modal Sendiri c. Rasio Profitabilitas/Rentabilitas 1) Net Profit Margin = Sisa Hasil Usaha x 100% Penjualan/Pendapatan 2) Return On Asset = Sisa Hasil Usaha x 100% Aktiva 3) Rentabilitas Modal Sendiri = Sisa Hasil Usaha x 100% Modal Sendiri d. Rasio Aktivitas Rasio Perputaran Piutang = Penjualan x Kali Piutang Adapun standar pengukuran rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio aktivitas berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 dapat dilihat pada Tabel berikut ini:

6 6 Tabel 1 Standar Pengukuran Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, dan Rasio Aktivitas No Jenis Rasio Standar Kriteria 1 Rasio Likuiditas Current Ratio 200% s/d 250% Sehat 175% - <200% Cukup sehat 150% - <175% Kurang sehat 125% - <150% Tidak sehat <125% Sangat tidak sehat 2 Rasio Solvabilitas a. Total Hutang (Kewajiban) terhadap Asset 40% Sehat >40% s/d 50% Cukup sehat >50% s/d 60% Kurang sehat >60% s/d 80% Tidak sehat >80% Sangat tidak sehat b. Total Hutang (Kewajiban) terhadap 70% Sehat modal sendiri >70% s/d 100% Cukup sehat >100% s/d 150% Kurang sehat >150% s/d 200% Tidak sehat >200% Sangat tidak sehat 3 Rasio Profitabilitas/Rentabilitas a. Net Profit Margin 15% Sehat 10% s/d <15% Cukup sehat 5% s/d <10% Kurang sehat 1% s/d <5% Tidak sehat <1% Sangat tidak sehat b. Return On Asset 10% Sehat 7% s/d <10% Cukup sehat 3% s/d <7% Kurang sehat 1% s/d <3% Tidak sehat <1% Sangat tidak sehat c. Asset Turn Over 3,5 Sehat 2,5 kali s/d <3,5 kali Cukup sehat 1,5 kali s/d 2,5 kali Kurang sehat 1 kali s/d 1,5 kali Tidak sehat <1 kali Sangat tidak sehat d. Rentabilitas Modal Sendiri 21% Sehat 15% s/d <21% Cukup sehat 9% s/d <15% Kurang sehat 3% s/d <9% Tidak sehat <3% Sangat tidak sehat 4 Rasio Aktivitas Perputaran Piutang 12 kali Sehat 10 kali s/d <12 kali Cukup sehat 8 kali s/d <10 kali Kurang sehat 6 kali s/d <8 kali Tidak sehat <6 kali Sangat tidak sehat Sumber: Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006

7 7 Kegunaan Analisis Ratio Analisis Rasio pada dasarnya tidak hanya berguna bagi kepentingan intern perusahaan tetapi juga bagi pihak ekstern perusahaan. Menurut (Prihadi, 2010:113) Analisis rasio digunakan secara khusus oleh investor dan kreditor dalam keputusan investasi atau penyaluran dana. Sedangkan menurut (Prastowo, 2008:80) analisis rasio bertujuan untuk menilai efektivitas keputusan yang telah diambil oleh perusahaan dalam rangka menjalankan aktivitas usahanya. Untuk dapat menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan Sedangkan menurut (Alwi, 1994:108) pihak-pihak yang berkepentingan terhadap analisa rasio keuangan adalah: Manajer financial, dengan menghitung rasio tertentu akan memperoleh suatu informasi tentang kekuatan dan kelemahan yang dihadapi perusahaan dibidang financial, sehingga dapat membuat keputusan penting bagi kepentingan perusahaan dimasa yang akan datang, bagi investor atau calon pembeli saham merupakan bahan pertimbangan apakah menguntungkan untuk membeli saham perusahaan yang bersangkutan atau tidak. Analisis laporan keuangan yang dilakukan dimaksudkan untuk menambah informasi yang ada dalam suatu laporan keuangan. Secara lengkap menurut (Harahap 2006:195) mengungkapkan bahwa tujuan dari analisis laporan keuangan ini sebagai berikut: dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan keuangan biasa, dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan (implicit), dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan, dapat membongkar hal-hal yang tidak bersifat konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan, mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya data melahirkan modelmodel dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi dan peningkatan (rating), dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan, dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis, dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan periode sebelumnya atau dengan standar industri normal atau standar ideal, dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan dan sebagainya, dapat memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan dimasa yang akan datang. Keterbatasan Analisis Rasio Menurut (Warsono, 2003:23) hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisis laporan keuangan menggunakan metode analisis rasio sebagai berikut : sulit untuk mengidentifikasi kategori industri dengan perusahaan yang ada, jika perusahaan beroperasi dalam beberapa bidang usaha, angka rata-rata industri yang diterbitkan hanya perkiraan saja dan hanya memberikan paduan umum, karena bukan hasil penelitian ilmiah dari seluruh perusahaan dalam industri maupun sampel yang sesuai dari beberapa perusahaan dalam industri, perbedaan praktik akuntansi pada tiap-tiap perusahaan dapat menghasilkan perbedaan rasio yang dihitung, rasio keuangan dapat menjadi terlalu tinggi atau rendah. Misalnya, rasio lancar yang melebihi norma industrinya menyiratkan adanya kelebihan likuiditas yang menyebabkan penurunan laba bagi perusahaan, banyak perusahaan mengalami situasi musiman dalam kegiatan operasinya. Dengan demikian pos neraca dan rasionya akan berubah sepanjang tahun saat laporan disiapkan. Untuk menghindari masalah ini, maka metode saldo rata-rata haruslah digunakan untuk beberapa bulan atau kuartal, sepanjang tahun dan bukan saldo total pada akhir tahun.

8 8 METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Objek) Penelitian Dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan yang ada sekarang berdasarkan data-data juga dengan menyajikan data, menganalisa dan mengimplementasikan. Cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Pada umumnya, penelitian deskriptif tidak memerlukan hipotesis karena merupakan penelitian non hipotesis. Pada penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah kinerja dari Koperasi Dhaya Harta Jombang di Jl.patimura no. 1 dan 3A Jombang., khususnya yang diukur dengan menggunakan Analisa Rasio Keuangan selama tahun 2007 sampai dengan Teknik Pengumpulan Data Data merupakan penjelasan atau keterangan mengenai suatu hal, yang dapat berupa sesuatu yang diketahui atau dianggap, atau suatu fakta yang digambarkan memalui simbol, bagan, angka dan lain sebagainya. Menurut (Hasan, 2002:82), pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa-peristiwa atau hal-hal atau keterangan-keterangan atau karakteristikkarakteristik sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan menunjang atau mendukung penelitian. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang dipakai adalah sebagai berikut, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Satuan Kajian Satuan kajian mengungkapkan hal-hal yang akan dibahas dalam sebuah penelitian sehingga akan mengarahkan perhatian peneliti terhadap sesuatu yang akan diteliti. Obyek penelitian ini adalah evaluasi atas pengukuran kinerja dengan menggunakan metode Analisis Rasio Keuangan Koperasi Dhaya Harta Jombang, sehingga satuan kajian pada penelitian ini adalah Analisis Kinerja. Menurut (Mulyadi, 2007:337), analisis kinerja adalah suatu proses analisis/pengukuran keberhasilan personel, tim atau unit organisasi dalam mewujudkan sasaran strategik yang telah ditetapkan sebelumnya dengan perilaku yang diharapkan. Pengukuran kinerja dengan menggunakan Analisis Rasio Keuangan, Menurut Tolak ukur analisis rasio berdasarkan Peraturan Menteri Koperasi dan UKM No.06/Per/M.KUKM/V/2006 yaitu : a. Ratio Likuiditas (Liquidity Ratio) Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang pedoman penilaian koperasi berprestasi/koperasi award bahwa likuidiitas untuk sebuah koperasi akan dinilai berdasarkan pada sebuah rasio, yaitu: Current Ratio = Aktiva Lancar x 100% Hutang Lancar b. Rasio Solvabilitas Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang pedoman penilaian koperasi berprestasi/koperasi award diketahui bahwa penilaian terhadap solvabilitas didasarkan pada: Rasio Total Hutang Terhadap Total Aktiva = Total Hutang x 100% Total Aktiva Rasio Total Hutang Terhadap Modal Sendiri = Total Hutang x 100% Modal Sendiri

9 9 c. Rasio Aktivitas Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang pedoman penilaian koperasi berprestasi/koperasi award diketahui bahwa penilaian terhadap aktivitas didasarkan pada sebuah rasio, yaitu: Rasio Perputaran Piutang = Penjualan x Kali Piutang d. Rasio Profitabilitas Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang pedoman penilaian koperasi berprestasi/koperasi award diketahui bahwa penilaian terhadap profitabilitas/rentabilitas didasarkan pada : Net Profit Margin = Sisa Hasil Usaha x 100% Penjualan Return On Asset = Sisa Hasil Usaha x 100% Aktiva Rentabilitas Modal Sendiri = Sisa Hasil Usaha x 100% Modal Sendiri Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam skripsi ini adalah kualitatif. Dengan tujuan untuk menggambarkan keadaan yang ada serta untuk memecahkan permasalahan, untuk kemudian menarik kesimpulan. Dengan dasar teori-teori yang mendukung dan berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dan berfungsi sebagai penjelasan atas analisis data tersebut. Langkah-langkah dalam teknik analisis data adalah sebagai berikut : mengumpulkan dan mengidentifikasi data keuangan Koperasi Dhaya Harta Jombang., mendeskripsikan data penelitian yang terkumpul dan teridentifikasi, menghitung rasio, berdasarkan analisis rasio keuangan Koperasi Dhaya Harta Jombang, yaitu dilihat dari Permodalan, Cadangan, Sisa Hasil Usaha, Aspek Keuangan, menganalisis dan pembahasan pengukuran kinerja berdasarkan deskripsi data dan berlandaskan teori yang relevan. Dalam penelitian ini pengukuran kondisi kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan analisis rasio keuangan selama lima tahun 2007 sampai dengan 2011 yang akan memperlihatkan apakah perusahaan mengalami kemajuan atau kemunduran, sehingga pihak manajemen dapat memperbaiki kinerja Koperasi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Perhitungan Rasio Likuiditas Koperasi Dhaya Harta Jombang untuk tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 Analisis kinerja keuangan ditinjau berdasarkan rasio likuiditas untuk periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 adalah sebagai berikut: Rasio Lancar (Current Ratio) = Aktiva Lancar x 100% Passiva Lancar

10 10 Rasio Lancar (Current Ratio) = 25,479,096,806 x 100% = % Tahun ,613,785,640 Rasio Lancar (Current Ratio) = 24,121,510,224 x 100% = % Tahun ,731,786,757 Rasio Lancar (Current Ratio) = 25,323,295,846 x 100% = % Tahun ,284,514,023 Rasio Lancar (Current Ratio) = 27,313,863,597 x 100% = % Tahun ,760,990,401 Rasio Lancar (Current Ratio) = 30,151,658,488 x 100% = % Tahun ,833,776,858 Dari perhitungan rasio lancar diatas dapat diketahui berdasarkan standart Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Current Ratio Koperasi Dhaya Harta tergolong dalam kondisi yang sangat sehat. Pada perhitungan tersebut juga dapat diketahui bahwa Koperasi Dhaya Harta Jombang mengalami peningkatan dari tahun 2007 hingga tahun 2011, hal tersebut menggambarkan bahwa Koperasi mampu dengan baik menjamin hutang lancarnya dengan aktiva lancar Koperasi. Hal tersebut juga disebabkan manajeman koperasi lebih mengutamakan pendanaan Koperasi dari modal sendiri dibandingkan dengan hutang. 2. Perhitungan Rasio Solvabilitas Koperasi Dhaya Harta Jombang untuk tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 Analisis kinerja keuangan ditinjau berdasarkan rasio solvabilitas untuk untuk periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 adalah sebagai berikut: Total Hutang (kewajiban) = Total Hutang/Kewajiban x 100% Terhadap Asset Total Asset Total Hutang (kewajiban) = 12,613,785,640 x 100% = 48.03% Terhadap Asset Tahun ,262,615,987 Total Hutang (kewajiban) = 9,731,786,757 x 100% = 38.90% Terhadap Asset Tahun ,011,558,025 Total Hutang (kewajiban) = 9,284,514,023 x 100% = 35.40% Terhadap Asset Tahun Total Hutang (kewajiban) = 8,760,990,401 x 100% = 31.00% Terhadap Asset Tahun ,207,586,498 Total Hutang (kewajiban) = 9,833,776,858 x 100% = 31.30% Terhadap Asset Tahun ,417,813,376 Dari perhitungan rasio total hutang terhadap total asset diatas terlihat bahwa rasio mengalami penurunan dari tahun ke tahun, hal tersebut menggambarkan Koperasi yang baik dikarenakan semakin kecil nilai rasio akan semakin sehat Koperasi tersebut.

11 11 Berdasarkan standar Peraturan Menteri KUKM Indonesia rasio ini tergolong dalam kondisi yang sehat. Total Hutang (kewajiban) = Total Hutang/kewajiban x 100% Terhadap Modal Sendiri Modal Sendiri Total Hutang (kewajiban) = 12,613,785,640 x 100% = 92.42% Terhadap Modal Sendiri Tahun ,648,830,347 Total Hutang (kewajiban) = 9,731,786,757 x 100% = 63.69% Terhadap Modal Sendiri Tahun ,279,771,268 Total Hutang (kewajiban) = 9,284,514,023 x 100% = 54.84% Terhadap Modal Sendiri Tahun ,930,152,618 Total Hutang (kewajiban) = 8,760,990,401 x 100% = 45.05% Terhadap Modal Sendiri Tahun ,446,596,097 Total Hutang (kewajiban) = 9,833,776,858 x 100% = 45.56% Terhadap Modal Sendiri Tahun ,584,036,518 Dari perhitungan rasio total hutang terhadap modal sendiri diatas terlihat bahwa rasio mengalami penurunan dari tahun ke tahun, hal tersebut menggambarkan Koperasi yang baik dikarenakan semakin kecil nilai rasio akan semakin sehat Koperasi tersebut. Berdasarkan standar Peraturan Menteri KUKM Indonesia rasio ini tergolong dalam kondisi yang sehat. 3. Perhitungan Rasio Profitabilitas Koperasi Dhaya Harta Jombang untuk tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 Analisis kinerja keuangan ditinjau berdasarkan rasio profitabilitas untuk untuk periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 adalah sebagai berikut: Net Profit Margin = SHU Setelah Pajak x 100% Penjualan Net Profit Margin = 333,025,307 x 100% = 11.30% Tahun ,947,237,342 Net Profit Margin = 438,523,935 x 100% = 11.20% Tahun ,914,446,676 Net Profit Margin = 498,876,871 x 100% = 17.96% Tahun ,778,119,126 Net Profit Margin = 978,052,332 x 100% = 39.16% Tahun ,497,649,850 Net Profit Margin = 952,490,277 x 100% = 34.63% Tahun ,750,462,035

12 12 Dari perhitungan rasio Net profit Margin diatas dapat diketahui bahwa Koperasi Dhaya Harta Jombang mengalami peningkatan dari tahun 2007 hingga tahun 2011, hal tersebut menggambarkan bahwa Koperasi mampu meningkatkan penjualan untuk menghasilkan SHU Koperasi. Berdasarkan standart Peraturan Meneteri KUKM Indonesia rasio ini tergolong dalam kondisi yang sehat. Return On Asset = SHU Setelah Pajak x 100% Aktiva Return On Asset = 333,025,307 x 100% = 1.27% Tahun ,262,615,987 Return On Asset = 438,523,935 x 100% = 1.75% Tahun ,011,558,025 Return On Asset = 498,876,871 x 100% = 1.90% Tahun ,214,666,641 Return On Asset = 978,052,332 x 100% = 3.47% Tahun ,207,586,498 Return On Asset = 952,490,277 x 100% = 3.03% Tahun ,417,813,376 Dari perhitungan rasio Return On Asset diatas dapat diketahui bahwa Koperasi Dhaya Harta Jombang mengalami peningkatan dari tahun 2007 hingga tahun 2011, akan tetapi masih di bawah standart dalam kriteria sehat berdasarkan Peraturan Menteri KUKM Indonesia, hal tersebut menggambarkan bahwa aktiva Koperasi belum maksimal dalam menghasilkan SHU Koperasi. Rentabilitas Modal Sendiri = SHU Setelah Pajak x 100% Modal Sendiri Rentabilitas Modal Sendiri = 333,025,307 x 100% = 2.44% Tahun ,648,830,347 Rentabilitas Modal Sendiri = 438,523,935 x 100% = 2.87% Tahun ,279,771,268 Rentabilitas Modal Sendiri = 498,876,871 x 100% = 2.95% Tahun ,930,152,618 Rentabilitas Modal Sendiri = 978,052,332 x 100% = 5.03% Tahun ,446,596,097 Rentabilitas Modal Sendiri = 952,490,277 x 100% = 4.41% Tahun ,584,036,518 Dari perhitungan rasio rentabilitas modal sendirir diatas dapat diketahui bahwa modal sendiri Koperasi Dhaya Harta Jombang belum maksimal untuk mengasilkan SHU

13 13 Koperasi. Berdasarkan standar Peraturan Meneteri KUKM Indonesia rasio ini tergolong dalam kondisi yang tidak sehat. 4. Perhitungan Rasio Aktitas Koperasi Dhaya Harta Jombang untuk tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 Analisis kinerja keuangan ditinjau berdasarkan rasio aktivitas untuk untuk periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 adalah sebagai berikut: Perputaran Piutang = Penjualan x kali Piutang Perputaran Piutang = 2,947,237,342 x kali = 0.14 kali Tahun ,763,439,793 Perputaran Piutang = 3,914,446,676 x kali = 0.19 kali Tahun ,255,707,051 Perputaran Piutang = 2,778,119,126 x kali = 0.13 kali Tahun ,118,622,740 Perputaran Piutang = 2,497,649,850 x kali = 0.11 kali Tahun ,395,759,778 Perputaran Piutang = 2,750,462,035 x kali = 0.10 kali Tahun ,269,004,046 Dari perhitungan rasio perputaran piutang diatas dapat diketahui bahwa Koperasi Dhaya Harta Jombang mengalami penurunan dari tahun 2007 hingga tahun 2011, hal tersebut menggambarkan bahwa masih lambatnya kemampuan piutang koperasi untuk berubah menjadi bentuk kas. Semakin kecil nilai rasio menggambarkan semakin lambat atau semakin lama pengembalian piutang perusahaan menjadi bentuk kas. Hal ini disebabkan karena macetnya penagihan piutang yang disebabkan banyak anggota yang mengalami masalah ekonomi sehingga tidak dapat membayar hutang pada koperasi. Berdaskan standar Peraturan KUKM Indonesia rasio ini tergolong dalam kondisi yang tidak sehat. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Simpulan dari hasil penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut : (1) Rasio Likuiditas atau kemampuan koperasi untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek pada Koperasi Dhaya Harta berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia ratio tergolong sehat. Hal ini menunjukkan Koperasi Dhaya Harta mempunyai cukup uang tunai untuk menjamin pembayaran hutang jangka pendek. (2) Rasio Solvabilitas atau kemampuan koperasi dalam menjamin keseluruhan hutang yang diukur dengan Rasio total hutang terhadap total aset pada koperasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia rasio tergolong sehat. Rasio Solvabilitas yang di ukur dengan Rasio Total Hutang Terhadap Modal Sendiri pada koperasi Dhaya Harta berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia ratio tergolong sehat. Angka ratio solvabilitas yang baik menunjukan bahwa koperasi Dhaya Harta memiliki kemampuan untuk melakukan pembelian aktiva tetap dengan menggunakan modal sendiri dan rasa aman

14 14 kreditor yang mempercayakan dananya di koperasi. (3) Rasio Aktivitas, yang diukur dengan rasio perputaran piutang koperasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia ratio tergolong sangat tidak sehat. Semakin rendah perputaran pitang menunjukan semakin lambat pengembalian modal dalam bentuk kas. (4) Rasio Profitabilitas yang diukur dengan Net Profit Margin Ratio pada tahun 2007 dan 2008 berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia ratio tergolong cukup sehat sedangkan tahun 2009, 2010 dan 2011 tergolong sehat. Rasio profitabilitas diukur dengan Return On Asset Rasio berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia ratio tergolong kurang sehat. Hal ini menggabarkan bahwa keseluruhan dana yang diinvestasikan ke dalam aktiva untuk memaksimalkan laba belum berjalan maksimal. Rasio profitabilitas diukur dengan rasio rentabilitas modal Sendiri berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia ratio tergolong tidak sehat. Hal ini menggambarkan bahwa modal koperasi belum sepenuhnya efisien untuk meningkatkan SHU pada koperasi. Saran Saran yang dapat diberikan oleh penulis kepada Koperasi Daya Harta Jombang berdasarkan kesimpulan yang menjelaskan tentang kondisi perusahaan adalah : (1) Analisis rasio profitabilitas Koperasi Dhaya Harta Jombang menunjukkan penurunan yang mencerminkan kinerja perusahaan kurang baik sehingga koperasi memperbesar persediaan barangnya tetapi tidak disertai peningkatan penjualan dan Koperasi kurang meminimkan biaya yang dikeluarkan. Sehingga koperasi harus lebih meningkatkan penjualan dan meminimkan biaya-biaya agar koperasi mampu memperoleh laba. (2) Rasio aktivitas menunjukkan penurunan, koperasi perlu melakukan pengendalian yang tepat terhadap piutang. Tindakan pengendalian tersebut dapat dilakukan dengan cara selektif dalam pemberian pinjaman atau kredit, memberikan bonus kepada para anggota yang tepat membayar pinjamannya harus terus meningkatkan penjualan tunai agar laba yang dihasilkan koperasi lebih meningkat. (3) Rasio solvabilitas koperasi menggambarkan dalam kondisi yang baik, menunjukan bahwa koperasi Dhaya Harta memiliki kemampuan untuk melakukan pembelian aktiva tetap dengan menggunakan modal sendiri dan diharapkan koperasi dapat mempertahankan kondisi tersebut. (4) Rasio likuiditas koperasi sangat baik, diharapkan tetap mempertahankan likuiditas perusahaan dengan meningkatkan kas yang dimiliki agar perusahaan berada dalam kondisi yang likuid. Kebijakan manajemen koperasi yang lebih mengutamakan penggalian modal dari dalam koperasi atau dari anggota untuk operasional koperasi sudah sangat tepat. DAFTAR PUSTAKA Alwi, S alat-alat analisis dalam pembelanjaan. Andi Offset. Yogyakarta. Bastian, I Akuntansi Sektor Publik di Indonesia. Edisi Pertama. BPFE.Yogyakarta. Harahap, S Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi 1-7. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 27 Revisi 2009, Akuntansi Perkoperasian. IAI. Jakarta. Kementrian KUKM. Peraturan Menteri dan KUKM No.06/PER/M.KUKM/V/2006 Tanggal 1 Mei 2006 Tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi/Koperasi Award. Jakarta. Mahsun, M Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Edisi I. BPFE. Yogyakarta.

15 15 Mardiasmo Akuntansi Sektor Publik, Andi. Yogyakarta. Martono dan Harjito Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Ekonosia. Yogyakarta. Mulyadi Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Salemba Empat. Jakarta. Prihadi, T Analisis Laporan Keuangan. PPM Manajemen. Jakarta. Republik Indonesia. Undang-Undang Dasar Riyanto, B Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada. Yogyakarta. Rudianto Akuntansi Koperasi. Edisi kedua. Erlangga. Jakarta. Sumarsono Manajemen Koperasi Teori dan Praktek. Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta. Undang-Undang Koperasi, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian. diakses Sabtu 24 Maret Warsono Manajemen Keuangan Perusahaan. Jilid I. Edisi I. Bayu Media Publising. Malang.

BAB 1 PENDAHULUAN. asal katanya, istilah Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang

BAB 1 PENDAHULUAN. asal katanya, istilah Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Koperasi memiliki peran yang dikenal sebagai suatu bentuk perusahaan yang berbeda dari perusahaan perseorangan Perseroan Terbatas (PT). Dilihat dari asal katanya,

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian oleh Simbolon (2006) Analisis Laporan Keuangan dengan

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian oleh Simbolon (2006) Analisis Laporan Keuangan dengan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Simbolon (2006) Analisis Laporan Keuangan dengan Menggunakan Metode Du Pont System pada PT Intraco Penta Tbk Medan bertujuan untuk menganalisis

Lebih terperinci

PENILAIAN KESEHATAN KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM RIAS P1 MARDIHARJO KABUPATEN MUSI RAWAS. Herman Paleni (Dosen Tetap STIE Musi Rawas) ABSTRAK

PENILAIAN KESEHATAN KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM RIAS P1 MARDIHARJO KABUPATEN MUSI RAWAS. Herman Paleni (Dosen Tetap STIE Musi Rawas) ABSTRAK PENILAIAN KESEHATAN KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM RIAS P1 MARDIHARJO KABUPATEN MUSI RAWAS Herman Paleni (Dosen Tetap STIE Musi Rawas) ABSTRAK Penelitian dilakukan untuk mengetahui kesehatan keuangan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. keluar dari pemikiran mereka berbeda-beda sehingga timbul pengertian menurut

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. keluar dari pemikiran mereka berbeda-beda sehingga timbul pengertian menurut BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2. 1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Koperasi Sebagian orang seluruh dunia mengenal koperasi, walaupun definisi yang keluar dari pemikiran mereka berbeda-beda sehingga timbul

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan, Landasan dan Asas, serta Nilai dan Prinsip- Prinsip Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Pengertian Koperasi menurut Hendar dan Kusnadi (2005:18) adalah :

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan keuangan Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari pembuatan ringkasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan suatu dasar informasi untuk menyusun dan mengevaluasi mengenai berbagai kebijakan

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera Di Balikpapan

Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera Di Balikpapan Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera Di Balikpapan Lilik Hardiningsih (lilikhardiningsih@yahoo.co.id) Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Salah satu bentuk informasi untuk melihat dan menilai perkembangan kinerja perusahaan ialah laporan

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS KINERJA BERDASARKAN MODEL KEMAPANAN. Kinerja keuangan perusahaan adalah prestasi kerja suatu perusahaan di

BAB II ANALISIS KINERJA BERDASARKAN MODEL KEMAPANAN. Kinerja keuangan perusahaan adalah prestasi kerja suatu perusahaan di BAB II ANALISIS KINERJA BERDASARKAN MODEL KEMAPANAN II.1 Kinerja Keuangan II.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Kinerja keuangan perusahaan adalah prestasi kerja suatu perusahaan di bidang keuangan ( Munawir,

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Teoretis dan Perumusan Hipotesis. yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang

BAB 2. Tinjauan Teoretis dan Perumusan Hipotesis. yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang BAB 2 Tinjauan Teoretis dan Perumusan Hipotesis 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Koperasi 1. Definisi Koperasi Sumarsono (2003) menyatakan bahwa koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Analisa Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Analisa Laporan Keuangan Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai alat penguji

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN (STUDI KASUS KOPERASI SIMPAN PINJAM RIAS P1 MARDIHARJO) KABUPATEN MUSI RAWAS

ANALISIS KINERJA KEUANGAN (STUDI KASUS KOPERASI SIMPAN PINJAM RIAS P1 MARDIHARJO) KABUPATEN MUSI RAWAS ANALISIS KINERJA KEUANGAN (STUDI KASUS KOPERASI SIMPAN PINJAM RIAS P1 MARDIHARJO) KABUPATEN MUSI RAWAS Oleh: Herman Paleni Dosen Program Management Studies School of Economics Musi Rawas e-mail: ermanygy@gmail.com

Lebih terperinci

TEKNIK DAN TAHAPAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

TEKNIK DAN TAHAPAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN TUGAS ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Bab 8 TEKNIK DAN TAHAPAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 1. Pengantar Kata analisis adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil. Jika analisis

Lebih terperinci

BAB II. yang merangkum semua aktivitas perusahaan. Sedangkan menurut Hendra (2010

BAB II. yang merangkum semua aktivitas perusahaan. Sedangkan menurut Hendra (2010 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Harahap (2013 : 1) laporan keuangan adalah media informasi yang merangkum semua aktivitas perusahaan. Sedangkan menurut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Analisis menurut Sofyan Syafri Harahap (2004:189), bahwa: Analisis adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil Dari pengertian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Menurut UU No.25 tahun 1992 pengertian koperasi yaitu: Badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan

Lebih terperinci

Oleh : Lisa Maulida *) A. Yusuf Imam Suja i **) Budi Wahono ***)

Oleh : Lisa Maulida *) A. Yusuf Imam Suja i **) Budi Wahono ***) MENAKAR PRESTASI KINERJA KEUANGAN KOPERASI PONDOK PESANTREN SIDOGIRI BERBASIS LAPORAN KEUANGAN (Studi Kasus Pada Kopontren Sidogiri Pasuruan Cabang 14 Wonosari) Oleh : Lisa Maulida *) A. Yusuf Imam Suja

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada hakekatnya laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengukomunikasikan

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO PADA MAYORA INDAH DI BEI

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO PADA MAYORA INDAH DI BEI PENILAIAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO PADA MAYORA INDAH DI BEI Dian Rizky Nurul Islami Dianrizky27@gmail.com Djawoto Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT main

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA GARUDA KECAMATAN RANDUDONGKAL PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA GARUDA KECAMATAN RANDUDONGKAL PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA GARUDA KECAMATAN RANDUDONGKAL PERIODE - Nur Fitria Habibah Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para anggotanya. Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Kinerja keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Latar Belakang ISO 9000 ISO merupakan suatu rangkaian dari lima standar mutu internasional yang dikembangkan oleh The International Organization for Standarization (ISO) di Geneva,

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN DI BURSA EFEK INDONESIA Rhesti Khoidha rhesti_khoidha@yahoo.com Titik Mildawati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu

Lebih terperinci

PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB

PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB GaneÇ Swara Vol. No. Maret 6 PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB ABSTRAK SAHRUL IHSAN Fakultas Ekonomi Universitas Gunung Rinjani

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Munawir (2010:2) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Munawir (2010:2) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu : 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Pengertian koperasi

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Pengertian koperasi II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian koperasi Secara etimologi, koperasi itu berasal dari bahasa Inggris co dan operation. Co memiliki arti bersama dan operation yang berarti bekerja. Dengan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Reviu Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan arus kas dan likuiditas telah banyak dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan berpengaruh

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA Dwi Setia Wati, Kusni Hidayati, Achmad Usman Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

Analisis Kinerja Keuangan KUD Werdhi Mendala Di Desa Batubulan Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar

Analisis Kinerja Keuangan KUD Werdhi Mendala Di Desa Batubulan Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar Analisis Kinerja Keuangan KUD Werdhi Mendala Di Desa Batubulan Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar NI MADE WAHYUNINGSIH, I KETUT RANTAU, I DEWA AYU SRI YUDHARI Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Didalam mengamati perkembangan suatu perusahaan salah satu aspek yang paling penting adalah bidang keuangannya, Dengan melihat aspek keuangan suatu perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada saat ini begitu banyak perusahaan manufaktur yang berkembang di Indonesia, terutama perusahaan disektor barang konsumsi (Consumer Goods Industry) dan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI Lilis Tri Jayanti lilistrijayanti@gmail.com Budhi Satrio hasta.budhisatrio@gmail.com Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP KINERJA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) X BANDUNG

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP KINERJA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) X BANDUNG PROCEEDINGS Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP KINERJA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) X BANDUNG Oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian Bab 1 Pasal 1 ayat 1, koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. AMANAH FINANCE

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. AMANAH FINANCE ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. AMANAH FINANCE Andi Marlinah*) Abstract : This study aims to analyze the financial performance PT. Amanah Finance in terms of profitability

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN: STUDI KASUS PADA PT BATAM JAYA PROPERTINDO

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN: STUDI KASUS PADA PT BATAM JAYA PROPERTINDO ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN: STUDI KASUS PADA PT BATAM JAYA PROPERTINDO Prasetyo Widyo Iswara 1 Program Studi Akuntansi, Politeknik NSC Surabaya, 1 interpraz08@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Menurut pendapat Darsono (2010: 47), Kinerja Keuangan adalah hasil kegiatan perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Laporan Keuangan Bagian akuntansi merupakan bagian yang sangat berjasa dalam menyajikan sebuah laporan keuangan sektor usaha. Laporan keuangan yang dimaksud terdiri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. suatu proses untuk menghasilkan sesuatu (output) atau pencapaian suatu tujuan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. suatu proses untuk menghasilkan sesuatu (output) atau pencapaian suatu tujuan BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Kinerja Keuangan Kinerja adalah aktivitas yang berkaitan dengan unsur yang terlibat dalam suatu proses untuk menghasilkan sesuatu (output) atau pencapaian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darwanto (2013) melakukan penelitian tentang. Republik Indonesia Universitas Brawijaya Malang. Berdasarkan penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darwanto (2013) melakukan penelitian tentang. Republik Indonesia Universitas Brawijaya Malang. Berdasarkan penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Darwanto (2013) melakukan penelitian tentang pengukuran kinerja koperasi ditinjau dari aspek keuangan dan non keuangan pada Koperasi Pegawai Republik

Lebih terperinci

ini, informasi mengenai kinerja keuangan semakin dibutuhkan. Kinerja keuangan

ini, informasi mengenai kinerja keuangan semakin dibutuhkan. Kinerja keuangan 279 RASIO KEUANGAN SEBAGAI DASAR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA KPN DHARMA WIGUNA DENPASAR Denny Kristiadi Kurniawan Putu Vivi Lestari Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pertama, penelitian yang dilakukan oleh Mariya (2009) di koperasi KANINDO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pertama, penelitian yang dilakukan oleh Mariya (2009) di koperasi KANINDO BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Tinjauan peneliti terdahulu yang dijadikan pertimbangan penulis yaitu pertama, penelitian yang dilakukan oleh Mariya (2009) di koperasi KANINDO

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Jenis-jenis dan Tujuan Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Jenis-jenis dan Tujuan Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Jenis-jenis dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan suatu dasar informasi untuk menyusun dan mengevaluasi mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, sejalan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, sejalan dengan perkembangan perekonomian yang tinggi, maka semakin berkembang pula dunia usaha dewasa ini.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Arti Pentingnya Laporan Keuangan. suatu proses akuntansi. Laporan keuangan berisikan data-data yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Arti Pentingnya Laporan Keuangan. suatu proses akuntansi. Laporan keuangan berisikan data-data yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian dan Arti Pentingnya Laporan Keuangan Laporan keuangan sering dinyatakan sebagai produk akhir dari suatu proses akuntansi. Laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjuan Umum Tentang Perkoperasian Koperasi di Indonesia suatu wadah perekonomian rakyat yang berdasarkan kekeluargaan dan kegotong royongan serta merupakan ciri khas tata kehidupan

Lebih terperinci

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya 8 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Peraturan Mentri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 04/Per/M.Kukm/Vii/2012, Koperasi adalah :

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LAPORAN KEUANGAN 1. Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi adalah proses identifikasi, pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Syamsul Arif R. Rustam Hidayat Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Lebih terperinci

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain: Analisis Rasio Laporan Keuangan Perusahaan Rasio Keuangan atau Financial Ratio adalah merupakan suatu alat analisa yang digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerja keuangan berdasarkan data perbandingan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena ingin mengetahui posisi keuangan perusahaan saat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Fungsi Akuntansi Keuangan 2.1.1 Pengertian Akuntansi Keuangan Data akuntansi merupakan salah satu sumber pokok analisis keuangan, oleh karena itu pemahaman terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Prinsip dan Tujuan Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Koperasi yang berawal dari kata co yang berarti bersama dan operation yang berarti bekerja, sehingga koperasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB II TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada dasarnya laporan keuangan tidak hanya sebagai alat pengujian saja tetapi juga sebagai dasar

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Didalam penelitian ini, adapun teori teori yang mendukung atas judul

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Didalam penelitian ini, adapun teori teori yang mendukung atas judul BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Didalam penelitian ini, adapun teori teori yang mendukung atas judul penelitian tersebut. 2.1. Pengertian Laporan Keuangan. Setiap perusahaan mempunyai laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi sebuah perusahaan yang memberikan informasi keuangan suatu perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN SARI PUTRA MANDIRI DI BLORA

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN SARI PUTRA MANDIRI DI BLORA ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN SARI PUTRA MANDIRI DI BLORA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Rasio Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisis rasio adalah suatu metode Analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Hamidullah (2004) melakukan penelitian dengan judul Analisis Rasio Keuangan Sebagai Dasar Untuk Memprediksi Kondisi Keuangan Perusahaan Pada PT. Agro Max

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Manajemen keuangan berkepentingan dengan bagaimana cara menciptakan dan menjaga nilai ekonomis atau kesejahteraan. Konsekuensinya, semua pengembalian keputusan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Koperasi sebagai organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial diharapkan

BAB II BAHAN RUJUKAN. Koperasi sebagai organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial diharapkan BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Tinjauan Umum Koperasi Koperasi sebagai organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial diharapkan dapat berperan dalam pembangunan ekonomi di wilayah kerjanya. Salah satu keberhasilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Sebuah perusahaan pastilah memerlukan pencatatan keuangan atas transaksi-transaksi bisnis yang telah dilakukan agar perusahaan

Lebih terperinci

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN 2012-2014 ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta Email : suprihati18@gmail.com ABSTRAK Analisis rasio laporan keuangan yang lazim digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. pihak-pihak yang berkepentingan dengan kondisi dari hasil operasi

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. pihak-pihak yang berkepentingan dengan kondisi dari hasil operasi BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Djarwanto (2004:2), laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia usaha dewasa ini semakin maju ditandai dengan semakin ketatnya persaingan di antara perusahaan-perusahaan yang ada. Persaingan ini terjadi di dalam

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013 Sutoro, Arna Suryani, Evi Adriani Abstract This research aims to identify

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan dituntut untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap fungsi-fungsi penting yang ada dalam perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Koperasi dan Karakteristiknya Sejarah koperasi lahir pada permulaan abad ke-19 sebagai suatu reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara Eropa. Sistem ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) MULIA BALUNG

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) MULIA BALUNG ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) MULIA BALUNG Mochamad Hanif Adhar Fakultas Ekonomi - Manajemen Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK Analisis ratio keuangan dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan Dalam menjalankan kegiatan operasional maupun mengembangkan usaha, setiap perusahaan membutuhkan dana. Untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut perusahaan perlu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Segala macam kegiatan terorganisir untuk mencapai tujuan pasti membutuhkan manajemen. Jadi orang-orang dalam kegiatan tersebut akan membutuhkan

Lebih terperinci

PENERAPAN RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA USAHA KOPERASI (Kasus Koperasi Karyawan Universitas Langlangbuana)

PENERAPAN RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA USAHA KOPERASI (Kasus Koperasi Karyawan Universitas Langlangbuana) PENERAPAN RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA USAHA KOPERASI (Kasus Koperasi Karyawan Universitas Langlangbuana) Oleh: Mirna Nurwenda dan Hidayat Effendi Fakultas Ekonomi Universitas Langlangbuana

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu 50 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu perusahaan. Salah satu

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 7 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Pada dasarnya laporan keuangan merupakan hasil refleksi dari sekian banyak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada hubungan-hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk. dengan alat-alat pembanding lainnya (Munawir, 2007:36).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada hubungan-hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk. dengan alat-alat pembanding lainnya (Munawir, 2007:36). 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan terdiri dari penelaahan atau mempelajari dari pada hubungan-hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk menentukan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA Risma Ayunda Ayundarisma001@yahoo.com Dini Widyawati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 11, Maret 2017 KINERJA KEUANGAN PADA KANTOR PUSAT CREDIT UNION KELING KUMANG BERDASARKAN RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS

Bisma, Vol 1, No. 11, Maret 2017 KINERJA KEUANGAN PADA KANTOR PUSAT CREDIT UNION KELING KUMANG BERDASARKAN RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS KINERJA KEUANGAN PADA KANTOR PUSAT CREDIT UNION KELING KUMANG BERDASARKAN RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS ABSTRAKSI Anyap kk.anyap@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Credit

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Piutang Piutang meliputi semua klaim atau hak untuk menuntut pembayaran kepada pihak lain, yang pada umumnya akan berakibat adanya penerimaan kas di masa yang akan datang. Pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan persaingan perusahaan yang semakin ketat, khususnya antar perusahaan sejenis, salah satunya pada perusahaan industri farmasi. Dalam menghadapi persaingan

Lebih terperinci

ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: Nurdiana Simatupang S1 Akuntansi Pinondang Nainggolan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio keuangan terdiri dari dua kata yaitu analisis dan laporan keuangan. Kata analisis adalah memecahkan atau menguraikan satu unit

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan

Lebih terperinci