LAKIP PERPUSTAKAAN NASIONAL RI TAHUN 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAKIP PERPUSTAKAAN NASIONAL RI TAHUN 2015"

Transkripsi

1 LAKIP PERPUSTAKAAN NASIONAL RI TAHUN PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jl. Salemba Raya Nomor 28 A Jakarta, Kotak Pos: 3624, Jakarta Telepon: (62-21) , Fax: (62-21)

2 Presiden-Presiden Republik Indonesia tentang Dukungan Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca: Berpadu dalam Pembangunan, berpacu budaya baca dalam mencerdaskan kehidupan bangsa (Presiden RI, Jenderal Besar TNI Purn. H. M. Soeharto, 14 September 1995) Saya canangkan gerakan membaca nasional, membangun budaya baca, memantapkan jatidiri dan meningkatkan daya saing bangsa serta memperkokoh persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Presiden RI, Hj. Megawati Soekarnoputri, 12 November 2003) Kami canangkan gerakan pemberdayaan dimasyarakat untuk membangun masyarakat yang cerdas dan berakhlak mulia sebagai upaya meningkatkan mutu sumberdaya manusia serta memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. (Presiden RI, Jendral TNI (Purn.) Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, 17 Mei 2006) Melalui gerakan nasional pembudayaan kegemaran membaca saya ajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mewujudkan budaya membaca sebagai upaya mencerdaskan bangsa. (Wapres, Prof. Dr. H. Boediono, B.Sc., M.Ec, 27 Oktober 2011) Website:

3 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagai salah satu wujud pertanggungjawaban atas keberhasilan maupun kegagalan pencapaian sasaran strategis yang ditetapkan pada Renstra Perpustakaan Nasional berdasarkan Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional RI Nomor 84, dan pencapaian sasaran Perjanjian Kinerja. LAKIP ini disusun sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Instruksi Presiden Nomor tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Berdasarkan Undang-Undang Nomor tentang Perpustakaan, Pasal 21 ayat (1,2,3) menjelaskan Perpustakaan Nasional RI adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) yang melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang yang berfungsi sebagai pembina, rujukan, deposit, penelitian, pelestarian, dan pusat jejaring, serta berkedudukan di ibukota negara. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya dalam pengembangan dan pembudayaan kegemaran membaca, Perpustakaan Nasional telah berupaya semaksimal mungkin melalui program pembangunan dengan kegiatan prioritas sebagai mana ditetapkan dalan Renstra Pelaksanaan kegiatan perioritas tersebut dilaksanakan melalui kerjasama dan kemitraan dengan stakeholders, baik pemerintah, masyarakat dan swasta sehingga pencapaiannya mulai dapat dirasakan masyarakat. Pencapaian pembangunan di bidang ditandai dengan dengan semakin kuatnya infrastruktur, kelembagaan, dan regulasi di bidang. Pembangunan pepustakaan sebagai wahana pendidikan sepanjang hayat, bukan saja dilakukan di perkotaan akan tetapi juga sampai ke desadesa, antara lain pulau tertinggal, terdepan dan terluar dengan tujuan agar hak masyarakat terhadap layanan dapat terpenuhi. Diakui, kualitas dan kuantitas masih belum optimal. Oleh karena itu, keberpihakan menjadi kunci dalam percepatan pembangunan melalui terobosan baru, baik dalam aspek kebijakan, program dan kegiatan serta alokasi anggaran setiap tahun. Sri Sularsih Kepala Perpustakaan Nasional RI i

4 Sebagai pertanggung jawaban dalam pelaksanaan program dan anggaran yang dibiaya dari APBN, laporan kinerja ini disusun sebagai akuntabilitas kepada pemangku kepentingan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dalam rangka pencapaian visi dan misi Perpustakaan Nasional dalam mewujudkan masyarakat pembelajar sepanjang hayat menuju Indonesia Gemar Membaca Jakarta, Februari 2016 Kepala Perpustakaan Nasional, Dra. Sri Sularsih, M.Si NIP ii

5 DAFTAR ISI I KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... BAB I PENDAHULUAN... Latar Belakang... Struktur Organisasi... Dasar Hukum... Sistematika Penyajian... Permasalahan Organisasi... BAB II PERENCANAAN KINERJA... Renstra Visi... Misi... Nilai-Nilai Organisasi... Tujuan Perpustakaan Nasional... Sasaran Strategis... Arah Kebijakan.... Program dan Kegiatan..... Peta Strategis Perjanjian Kinerja... Monitoring dan Evaluasi... BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN Pengukuran Capaian Sasaran PK..... Pengukuran Capaian Sasaran Renstra Capaian Akuntabilitas Keuangan..... Capaian Kinerja Lainnya... BAB IV PENUTUP... i iii ix iii

6 DAFTAR TABEL Tabel 1 Data Perkembangan Perpustakaan di Indonesia Tabel 2 Sasaran Strategi dan IKU serta Target Renstra Tabel 3 Sasaran Strategi dan IKU serta Target Perjanjian Kinerja Tabel 4 Capaian Indikator Kinerja Utama Perpustakaan Nasional Tabel 5 Capaian IKU Jumlah Dokumen Perencanaan dan Anggaran Tabel 6 Perbandingan Capaian IKU Jumlah Dokumen Perencanaan dan Anggaran dengan 2014 Tabel 7 Capaian IKU Jumlah Laporan Keuangan yang Sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP Tabel 8 Perbandingan Capaian IKU Jumlah Laporan Keuangan yang Sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan 2014 Tabel 9 Capaian IKU Jumlah Surat Keputusan dan Dokumen Kepegawaian Tabel 10 Perbandingan Capaian IKU Jumlah Laporan Keuangan yang Sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan 2014 Tabel 11 Capaian IKU Jumlah Laporan Pengawasan Tabel 12 Perbandingan Capaian IKU Jumlah Laporan Pengawasan dengan 2014 Tabel 13 Analisis Sasaran Strategis 1 Meningkatnya kualitas pelayanan, pengelolaan, perencanaan dan pelaksanaan yang ditunjang oleh pembinaan administrasi dan keuangan Tabel 14 Capaian IKU Jumlah Sarana dan Prasarana Gedung dan Operasional Perkantoran Tabel 15 Perbandingan Capaian IKU Jumlah Sarana dan Prasarana Gedung dan Operasional Perkantoran dengan 2014 Tabel 16 Analisis Sasaran Strategis 2 Jumlah sarana dan prasarana gedung dan operasional perkantoran Tabel 17 Capaian IKU Jumlah Pengunjung Perpustakaan (Pemustaka) Tabel 18 Perbandingan Capaian IKU Jumlah Pengunjung Perpustakaan (Pemustaka) dengan 2014 Tabel 19 Capaian IKU Jumlah Koleksi Perpustakaan Nasional Tabel 20 Perbandingan Capaian IKU Jumlah Koleksi Perpustakaan Nasional dengan 2014 Tabel 21 Peningkatan Koleksi Perpustakaan Nasional Tabel 22 Capaian IKU Jumlah Perpustakaan di Indonesia yang Dikelola Sesuai Standar Tabel 23 Perbandingan Capaian IKU Jumlah Perpustakaan di Indonesia yang Dikelola Sesuai Standar dengan 2014 Tabel 24 Kriteria Standarisasi/Akreditasi Perpustakaan EL iv

7 Tabel 25 Analisis Sasaran Strategis 3 Meningkatnya Layanan Perpustakaan, Pelestarian Fisik dan Kandungan Naskah Kuno dan Budaya Gemar Membaca di Masyarakat Tabel 26 Sasaran Strategis Perpustakaan Nasional (Renstra Tabel 27 Capaian IKU Pembudayaan Kegemaran Membaca Tabel 28 Perbandingan Capaian IKU Pembudayaan Kegemaran Membaca Tabel 29 Sasaran Strategis 1 Peningkatan Kegemaran Membaca Tabel 30 Capaian IKU Kapasitas dan Utilitas Semua Jenis Perpustakaan Tabel 31 Perbandingan Capaian IKU Kapasitas dan Utilitas Semua Jenis Perpustakaan dengan 2014 Tabel 32 Sasaran Strategis 2 Pengembangan Semua Jenis Perpustakaan Tabel 33 Capaian IKU Layanan Ekstensi Perpustakaan Berbasis TIK Tabel 34 Perbandingan Capaian IKU Layanan Ekstensi Perpustakaan Berbasis TIK dengan 2014 Tabel 35 Provinsi dan Kabupaten/Kota Penerima Mobil Perpustakaan Keliling (MPK) dan Kapal Terapung Tabel 36 Capaian IKU Layanan Perpustakaan Berbasis TIK Tabel 37 Perbandingan Capaian IKU Layanan Perpustakaan Berbasis TIK dengan 2014 Tabel 38 Capaian IKU Jumlah Pemustaka yang Memanfaatkan Perpustakaan Tabel 39 Perbandingan Capaian IKU Jumlah Pemustaka yang Memanfaatkan Perpustakaan dengan 2014 Tabel 40 Sasaran Strategis 3 Peningkatan kualitas dan diversifikasi layanan Tabel 41 Capaian IKU Kompetensi Tenaga Perpustakaan Tabel 42 Jenis Diklat dan Tabel 43 Perbandingan Capaian IKU Kompetensi Tenaga Perpustakaan dengan 2014 Tabel 44 Capaian IKU Jumlah Pemustaka yang Memanfaatkan Perpustakaan Tabel 45 Perbandingan Capaian IKU Jumlah Pemustaka yang Memanfaatkan Perpustakaan Tabel 46 Tempat Uji Kompetensi Pustakawan Tabel 47 Sasaran Strategis 4. Peningkatan kualitas SDM Tabel 48 Capaian IKU Pengadaan Koleksi yang Lengkap Tabel 49 Perbandingan Capaian IKU Pengadaan Koleksi yang Lengkap dengan 2014 Tabel 50 Capaian IKU Pelestarian Koleksi Warisan Budaya Bangsa Tabel 51 Perbandingan Capaian IKU Pelestarian Koleksi Warisan Budaya Bangsa dengan 2014 Tabel 52 Sasaran Strategis 5 Peningkatan koleksi nasional dan pelestarian koleksi warisan dokumenter budaya bangsa Indonesia Tabel 53 Capaian IKU Gedung fasilitas layanan v

8 Tabel 54 Perbandingan Capaian IKU Gedung fasilitas layanan dengan 2014 Tabel 55 Sasaran Strategis 6. Peningkatan sarana dan prasarana Perpustakaan Nasional yang modern Tabel 56 APBN Perpustakaan Nasional Berdasarkan Sasaran Strategis Tabel 57 APBN Berdasarkan Program/Kegiatan vi

9 DAFTAR GRAFIK K Grafik 1 Komposisi Kualifikasi Pegawai Berdasarkan Pendidikan Grafik 2 Perkembangan Jumlah Pengunjung Perpustakaan Nasional 2013 s.d. Grafik 3 Peningkatan Jumlah Koleksi Perpustakaan Nasional 2014 dengan Grafik 4 Pemberian ISBN dan ISMN yang diterbitkan Grafik 5 Jumlah Perpustakaan Yang Terdaftar dalam NPP Grafik 6 Road map pengembangan digital nasional (e-library) Grafik 7 Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja vii

10 DAFTAR GAMBAR R Gambar 1 Struktur Organisasi Perpustakaan Nasional RI Gambar 2 Peta Strategis Perpustakaan Nasional Gambar 3 Halaman Muka Situs Resmi Perpustakaan Nasional Gambar 4 Tampilan Muka Indonesia OneSearch Gambar 5 Annual Greeting Manual ISBN Agency di Bali Gambar 6 Kepala Perpustakaan Nasional RI Memberikan Penghargaan Nugra Jasadarma Pustaloka Gambar 7 Kegiatan Pemasyarakatan Nasionalisme Gambar 8 Mobil Perpustakaan Keliling (MPK) dan Suasana Antusias Anak dalam Pemanfaatan MPK Gambar 9 Kapal Perpustakaan Keliling dan Disain Ruang Baca Gambar 10 Tampilan Muka e-resources Perpustakaan Nasional Gambar 11 Progres Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Nasional Jl. Medan Merdeka Selatan No. 11 Jakarta viii

11 RINGKASAN EKSEKUTIF Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa salah satu tujuan pembangunan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Masayarakat yang cerdas dapat dicapai melalui pembelajaran sepanjang hayat melalui kegiatan membaca. Undang-Undang Nomor tentang Perpustakaan menjelaskan bahwa pembangunan bertujuan memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca dan wahana belajar sepanjang hayat sehingga terwujud masyarakat unggul, cerdas, kritis, dan inovatif. Sebagai akuntabilitas kinerja, Perpustakaan Nasional telah melaksanakan program dan kegiatan untuk mencapai sasaran strategis melalui Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ditetapkan berdasarkan Perjanjian Kinerja. dan Capaian IKU PK Total nilai capaian dari 8 (delapan) IKU sebesar 107,75%. Sedangkan realisasi anggaran sebesar 96,61%. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa capaian kinerja Perpustakaan Nasional jika dibandingkan capaian realisasi anggaran dapat disimpulkan sangat efisien dan efektif. Peringkat nilai IKU berdasarkan nilai capaian, sebagai berikut: (1) IKU 6: Jumlah pengunjung, nilai capaian 140%; (2) IKU 7: Jumlah koleksi nasional; (3) IKU 4: Jumlah laporan pengawasan, nilai capaian 107%. dan capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) berdasarkan Perjanjian Kinerja, sebagai berikut: IKU 1. Jumlah dokumen perencanaan dan anggaran. Target jumlah dokumen dan anggaran yang tersusun sebesar 36 naskah dan realisasi sebesar 36 naskah, sehingga diperolaeh nilai capaian indikator kinerja sebesar 100%. IKU 2. Jumlah laporan keuangan yang sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP). Target indikator kinerja sebesar 34 naskah dan terealisasi sebesar 34 naskah, maka diperoleh nilai capaian sebesar 100%. Apabila dibandingkan dengan target capaian 2014 sebanyak 34 naskah, maka perbandingan capaian indikator kinerja sebesar 100%. IKU 3. Jumlah Surat Keputusan dan dokumen kepegawaian. Target indikator kinerja sebesar naskah dan terealisasi sebesar naskah, sehingga diperoleh nilai capaian 100%. Apabila dibandingkan dengan target 2014 sebanyak 900 naskah maka perbandingan capaian indikator kinerja sebesar 111% meningkat kinerja sebesar 11%. IKU 4. Jumlah laporan pengawasan. Target yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja dengan sebesar 14 laporan dan terealisasi sebesar 15 laporan, sehingga diperoleh nilai capaian 107%. Antara target realisasi dengan target yang direncanakan melampaui target sebesar 7%. IKU. 5 Jumlah sarana dan prasarana gedung dan operasional perkantoran. Target yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja ix

12 sebanyak 321 unit, dan terealisasi 321 unit, sehingga diperoleh nilai capaian 100%. IKU 6. Jumlah pengunjung (pemustaka). target kunjungan pemustaka sebesar orang dan terealisasi sebesar orang, sehingga diperoleh nilai capaian sebesar 140%. Apabila dibandingkan dengan target tahun 2014 sebesar orang maka terjadi peningkatan 56,93% dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan potensi semakin mengembirakan dan membaik. IKU 7. Jumlah koleksi Perpustakaan Nasional. Target indikator kinerja koleksi sebesar eksemplar dan terealisasi sebesar eksemplar, sihingga diperoleh nilai capaian sebesar 115%. Bila dibandingkan dengan target 2014 sebanyak eksemplar terjadi peningkatan jumlah koleksi sebesar 79.04%. Koleksi ini merupakan komulatif jumlah koleksi Perpustakaan Nasional (Pusat), UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno di Blitar dan UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta di Bukit Tinggi baik yang berbentuk tertulis, tercetak dan terekam. IKU 8. Jumlah di Indonesia yang dikelola sesuai standar. Target indikator kinerja sebesar dan realisasi sebesar 1.000, sehingga diperoleh nilai capaian 100%. Dukungan terhadap sesuai standar terus diupayakan agar kualitas layanan dan pengelolaan semakin membaik. x dan Capaian IKU Sasaran Strategis Renstra dan capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis berdasarkan Renstra -2019, sebagai berikut: IKU 1. Pembudayaan kegemaran membaca. Indikator kinerja pembudayaan kegemaran membaca bertujuan untuk mengukur tingkat atau rasio budaya baca masyarakat melalui pemberdayaan. Tingkat atau rasio pengukuran ini menggambarkan ukuran rasio 1/ Artinya, dari penduduk Indonesia hanya 1 (satu) orang yang memiliki gemar membaca. Target indikator kinerja utama Renstra dengan rasion 1/1.000 atau 0,001 dan terealisasi rasio 1/1.000, sehingga diperoleh capaian 100%. Pengukuran ini adalah hasil survey yang dilakukan oleh UNDP yang menjelaskan bahwa masyarakat Indonesia memiliki kegemaran membaca rendah. Penjelasan ini juga diperkuat hasil pengkajian hasil Kajian Budaya Baca Masyarakat Indonesia oleh Perpustakaan Nasional, dengan kesimpulan bahwa tingkat budaya baca masyarakat Indonesia secara nasional menjunjukkan tingkat kategori rendah, dengan average 25,1; IKU 2. Kapasitas dan utilitas semua jenis. Target yang ditetapkan dalam Renstra -2019, target indikator kinerja sebesar 941 dan terealisasi realisasi sebesar 1.021, sehingga diperoleh nilai capaian 108%. Kegiatan yang dilakukan dalam peningkatan kapasitas dan utilitas semua jenis yang telah dibina oleh Perpustakaan Nasional. IKU 3. Layanan Ekstensi Perpustakaan Berbasis TIK. Target indikator kinerja sebesar 8 unit dan terealisasi sebesar 8 unit, sehingga diperoleh

13 capaian 100%. Artinya, antara target realisasi dengan target yang direncanakan tercapai. Kegiatan dukungan pencapaian indikator kinerja ini dicapai melalui berbagai kegiatan inovatis. IKU 4. Layanan Perpustakaan Berbasis TIK. Target indikator kinerja sebanyak 8 unit dan terealisasi sebanyak 8 unit, sehingga diperoleh nilai sebesar 100%. Artinya, antara target realisasi dengan target yang direncanakan tercapai dengan baik. Indikator kinerja ini merupakan target yang telah disusun berdasarkan Grand Design Perpustakaan Digital Nasional yaitu pengembangan digital Indonesia (e-library) serta pengembangan aplikasi INLISlite versi 3.0 sebagai aplikasi pengelolaan. IKU 5. Pemustaka memanfaatkan. Target sebesar orang dan terealisasi sebanyak orang, sehingga diperloleh nilai capaian sebesar 140%. Bila dibandingkan dengan target tahun 2014 sebesar orang maka terjadi peningkatan 56,93%. Kenaikan pemustaka ini didorong karena beberapa inovasi kegaiatan yang dilakukan oleh Perpustakaan Nasional dalam memperbaiki kualitas layanan. IKU 6. Kompetensi Tenaga Perpustakaan. Target yang ditetapkan dalam indikator kinerja sebanyak 480 orang dan terealisasi sebanyak 466 orang, sehingga diperoleh nilai capaian sebesar 97,00%. Taget capaian indikator tidak tercapai 100%. Tidak tercapaian target indikator kinerja tersebut dikarenakan kurangya peminat peserta diklat dikarenakan peserta diklat harus membayar sendiri, antara lain; (i) diklat manajemen, (ii) diklat pengenalan, dan (iii) diklat pengelola informasi dan penyuluhan minat baca. IKU 7. Fasilitasi sertifikasi pustakawan. Target indikator kinerja ditetapkan sebesar 110 orang dan terealisasi sebesar 244 orang, sehingga diperoleh nilai capaian sebesar 221,81%. Target capaian indikator kinerja dimaksud melampaui target yang direncanakan sebesar 121,81%. Capaian indikator kinerja ini melebihi target dikarenakan terdapat beberapa lembaga atau instansi yang mengajukan pembiayaan sertifikasi pustakawan secara mandiri. IKU 8. Pengadaan Koleksi yang lengkap. Target indikator kinerja, ditetapkan sebesar eksempelar dan terealisasi sebesar eksemplar, sehingga diperoleh nilai capaian sebesar 115%. Target capaian indikator kinerja dimaksud melampaui target yang direncanakan sebesar 15%. IKU 9. Pelestarian koleksi warisan budaya bangsa. Berdasarkan target indikator kinerja yang ditetapkan sebesar eksemplar dan terealisasi sebesar , sehingga diperoleh nilai capaian 108%. Target capaian indikator kinerja dimaksud melampaui target yang direncanakan sebesar 8%. IKU 10. Gedung fasilitas layanan. Gedung fasilitas layanan Perpustakaan Nasional dibangun dengan luas m2 atau 24 lantai dengan 2 lantai basement. Pembangunan gedung fasilitas layanan tersebut bersifat multi jamak dimulai 2013 s.d xi

14 xii Capaian Sasaran Strategis Renstra Capaian Sasaran Strategis berdasarkan Renstra -2019, sebagai berikut: Capaian Sasaran Strategis 1 yaitu Peningkatan Kegemaran Membaca, berdasarkan realisasi capaian sebesar rasio 1/1.000 atau dari orang Indonesia yang memiliki gemar membaca hanya 1 orang, apabila dibandingkan dengan target akhir 2019 sebesar 1/800 atau rasio dari 800 orang Indonesia baru 1 orang gemar membaca, maka nilai capaian sebesar 20%%. Masih tersisa target sebanyak 1/800 atau 80% dari target akhir tahun Renstra. Capaian Sasaran Strategis 2 yaitu Pengembangan Semua Jenis Perpustakaan, berdasarkan realisasi capaian sebesar 1.021, apabila dibandingkan dengan target akhir 2019 sebesar 6.781, maka nilai capaian sebesar 15%. Masih tersisa target sebanyak atau 85% dari target akhir tahun Renstra. Capaian Sasaran Strategis 3 yaitu Peningkatan kualitas dan diversifikasi layanan, sebagai berikut; (1) Layanan Ekstensi Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Berdasarkan realisasi capaian sebesar 8 unit, apabila dibandingkan dengan target akhir 2019 sebesar 128 unit, maka nilai capaian sebesar 6,5%. Masih tersisa target sebanyak 120 unit atau 93,5% dari target akhir tahun Renstra; (2) Layanan Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Berdasarkan realisasi capaian sebesar 50, apabila dibandingkan dengan target akhir 2019 sebesar 150, maka nilai capaian sebesar 33%. Masih tersisa target sebanyak 100 atau 67% dari target akhir tahun Renstra; (3) Jumlah pengunjung (pemustaka). Berdasarkan realisasi capaian sebesar orang, apabila dibandingkan dengan target akhir 2019 sebesar orang, maka nilai capaian sebesar 50%. Masih tersisa target sebanyak orang atau 50% dari target akhir tahun Renstra. Capaian Sasaran Strategis 4. Peningkatan kualitas SDM, sebagai berikut; (1) Kompetensi Tenaga Perpustakaan. Berdasarkan realisasi capaian sebesar 466 orang, apabila dibandingkan dengan target akhir 2019 sebesar orang, maka nilai capaian sebesar 17%. Masih tersisa target sebanyak orang atau 83% dari target akhir tahun Renstra; (2) Fasilitasi sertifikasi pustakawan. Berdasarkan realisasi capaian sebesar 244 orang, apabila dibandingkan dengan target akhir 2019 sebesar 650 orang, maka nilai capaian sebesar 38%. Masih tersisa target sebanyak 406 orang atau 62% dari target akhir tahun Renstra. Capaian Sasaran Strategis 5 Peningkatan koleksi nasional dan pelestarian koleksi warisan dokumenter budaya bangsa Indonesia, sebagai berikut; (1) Pengadaan koleksi yang lengkap. Berdasarkan realisasi capaian sebesar eksemplar, apabila dibandingkan dengan target akhir 2019 sebesar eksemplar maka nilai capaian sebesar 20%. Masih tersisa target sebanyak eksemplar atau 80% dari target akhir tahun Renstra; (2) Pelestarian koleksi warisan budaya bangsa. Berdasarkan realisasi

15 capaian sebesar eksemplar, apabila dibandingkan dengan target akhir 2019 sebesar eksemplar maka nilai capaian sebesar 22%. Masih tersisa target sebanyak eksemplar atau 78% dari target akhir tahun Renstra. Capaian Sasaran Strategis 6. Peningkatan sarana dan prasarana Perpustakaan Nasional yang modern. Berdasarkan realisasi capaian sebesar 50%, apabila dibandingkan dengan target akhir 2019 sebesar 100% maka nilai capaian sebesar 50%. Masih tersisa target sebanyak 50% dari target akhir tahun Renstra. Akuntabilitas Keuangan Berdasarkan realisasi anggaran dari pagu APBN Perpustakaan Nasional sebesar Rp ,- (Empat ratus tujuh puluh tiga miliar empat ratus delapan puluh tujuh juta lima ratus delapan puluh tujuh ribu rupiah). Sampai dengan tanggal 31 Desember realisasi APBN Perpustakaan Nasional Anggaran sebesar Rp ,- (Empat ratus lima puluh tujuh miliar empat ratus tiga puluh dua juta enam ratus dua puluh lima ribu tiga ratus tiga puluh dua rupiah) atau 96,61%. Sedangkan realisasi anggaran sebesar 96,61%. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa capaian kinerja Perpustakaan Nasional jika dibandingkan capaian realisasi anggaran dapat disimpulkan sangat efisien dan efektif. Total nilai capaian dari 8 (delapan) Indikator Kinerja Utama (IKU) berdasarkan Perjanjian Kinerja sebesar 107,75% sedangkan realisasi anggaran sebesar 96,61%. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa capaian kinerja Perpustakaan Nasional jika dibandingkan capaian realisasi anggaran dapat disimpulkan sangat efisien dan efektif. Tindak Lanjut Yang Diperlukan Namun demikian masih terdapat permasalah dalam penyusunan LAKIP Perpustakaan Nasional, antara lain; pertama, dokumen perencanaan yang tertuang dalam Renstra belum dibangun secara komprehensif sesuai dengan pola dan tahapan perencanaan yang baik, untuk itu diperlukan sebuah tim yang melibatkan semua pemangku kepentingan dalam kerangka perbaikan; kedua, sasaran strategis lembaga dan indikator kinerja utama (IKU) belum menampilkan pengukuran baik kualitatif maupun kuantitatif dalam perspektif stakeholders, internal proses maupun pertumbuhan dan pembelajaran sehingga sulit untuk mengukur dampak atas capaian keberhasilan. Ketidakselaran antara IKU Perjanjian Kinerja dengan sasaran strategis Renstra akan menjadi masukan dalam rangka perbaikan Renstra dengan rencana aksin revisi Revisi Renstra pada Laporan kinerja ini dapat dijadikan sebagai pendorong untuk lebih meningkatkan lagi kinerja Perpustakaan Nasional sehingga kualitas pelayanan dan tata kelola semakin membaik untuk menuju Indonesia Gemar Membaca xiii

16 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Struktur Organisasi Dasar Hukum Sistematika Penyajian Permasalahan Organisasi

17 Naskah kuno Indonesia yang telah diakui internasional melalui badan Unesco sebagai Memory of the World yaitu naskah, antara lain; NEGARA KERTAGAMA, I LA GALIGO, dan BABAD DIPONEGORO. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-undang Nomor tentang Perpustakaan pasal 1 ayat (5) menjelaskan bahwa Perpustakaan Nasional Republik Indonesia adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) melaksanakan tugas pemerintahan di bidang yang berfungsi sebagai pembina, rujukan, deposit, penelitian, pelestarian, dan pusat jejaring, serta berkedudukan di ibukota negara. Pada pasal 21 ayat (2) Perpustakaan Nasional memiliki tugas; (a) Menetapkan kebijakan nasional, kebijakan umum, dan kebijakan teknis pengelolaan ; (b) Melaksanakan pembinaan, pengembangan, evaluasi, dan koordinasi terhadap pengelolaan ; (c) Membina kerja sama dalam pengelolaan berbagai jenis ; dan (d) Mengembangkan standar nasional. Selain tugas tersebut di atas Perpustakaan Nasional RI sebagaimana dimaksud pada pasal 21 ayat (3), bertanggung jawab; (a) mengembangkan koleksi nasional yang memfasilitasi terwujudnya masyarakat pembelajar sepanjang hayat; (b) mengembangkan koleksi nasional untuk melestarikan hasil budaya bangsa; (c) melakukan promosi dan gemar membaca dalam rangka mewujudkan masyarakat pembelajar sepanjang hayat; dan (d) mengidentifikasi dan mengupayakan pengembalian naskah kuno yang berada di luar negeri. Selain Undang-undang tersebut, Perpustakaan Nasional juga diberi mandat berdasarkan Undang-Undang No tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam sebagai landasan hukum dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang di Indonesia. Melalui potensi koleksi yang dimiliki saat ini sebanyak 3,7 juta eksemplar (berbagai jenis: buku, serial, naskah kuno/manuskrip, video dan film, e-book dan e-journal, bentuk mikro, braille), dan tersedianya koleksi sumber elektronik berupa e-book sebanyak judul dan e-journal sebanyak judul/ eksemplar serta koleksi dalam format digital sebanyak judul, dan naskah kuno Indonesia yang telah diakui internasional melalui badan Unesco sebagai Memory of the World yaitu naskah, antara lain; NEGARA KERTAGAMA, I LA GALIGO, dan BABAD DIPONEGORO. Perpustakaan menjadi amat penting sebagai bagian dari sistem perencanaan pembangunan nasional. Perpustakaan sebagai institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka, selama 5 tahun terakhir sebanyak orang. Disamping peranan dalam mencerdaskan masyarakat, juga berperan memajukan kebudayaan nasional melalui pelestarian kekayaan budaya bangsa diantaranya koleksi naskah kuno dengan syarat nilai sejarah dan budaya kearifan lokal apabila terinternalisasi akan dapat menumbuh 2

18 kembangkan karakter bangsa yang diawali dengan kuatnya karakter budaya kegemaran membaca, sehingga terjadi transformasi pengetahuan menjadikan lebih kreatif dan inovatif. Pelaksanaan fungsi, tugas dan tanggung jawab di atas, Perpustakaan Nasional memiliki kekuatan sumber daya manusia aparatur sebanyak 765 orang, dengan kualifikasi pendidikan terdiri dari; S3 sebanyak 3 orang, S2 sebanyak 84 orang, Sarjana sebanyak 437 orang, Diploma sebanyak 66 orang, SLTA sebanyak 157 orang, SLTP sebanyak 2 orang dan SD sebanyak 2 orang sebagaimana dalam grafik berikut. Grafik 1. Komposisi Kualifikasi Pegawai Berdasarkan Pendidikan Berdasarkan data per 31 Desember Sebagai bagian pelayanan publik yang demokratis, berdasarkan Undang-undang Nomor pasal 5 menjelaskan bahwa masyarakat mendapat hak yang sama dalam memperoleh layanan serta memanfaatkan dan mendayagunakan fasilitas pada semua lapisan, baik masyarakat di daerah terpencil, terisolasi, atau terbelakang sebagai akibat faktor geografis berhak memperoleh layanan dalam meningkatkan kualitas hidupnya. Oleh sebab itu, diharapkan dapat diselenggarakan berdasarkan asas pembelajaran sepanjang hayat, demokrasi, keadilan, profesional, keterbukaan, keterukuran, dan kemitraan. Sebagai bentuk komitmen dengan mengedepankan prinsip penyelenggaraan pemerintah yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel, maka Perpustakaan Nasional RI perlu untuk menyampaikan laporan kinerja Anggaran kepada pemangku kepentingan. Sumber daya manusia aparatur sebanyak 765 orang: S3 sebanyak 3 orang, S2 sebanyak 84 orang, Sarjana sebanyak 437 orang, Diploma sebanyak 66 orang, SLTA sebanyak 157 orang, SLTP sebanyak 2 orang dan SD sebanyak 2 orang STRUKTUR ORGANISASI Berdasarkan Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional RI Nomor tentang Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Nasional RI, sebagai mana diubah dengan Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional 3

19 Nomor tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor tentang Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Nasional RI, terdiri dari: 1. Kepala 2. Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi 3. Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan 4. Sekretariat Utama Gambar 1. Struktur Organisasi Perpustakaan Nasional RI Regulasi bidang : Undang-Undang Nomor tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam (KCKR); Undang-Undang Nomor tentang Perpustakaan; DASAR HUKUM Dasar hukum penyelenggaraan Perpustakaan Nasional RI dan Penyusunan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP), sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam (KCKR); 2. Undang-Undang Nomor Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional 3. Undang-Undang Nomor tentang Perpustakaan; 4. Undang-Undang Nomor tentang Pemerintahan Daerah; 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor Tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam; 6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor tentang Pelaksanaan Serah-Simpan dan Pengelolaan Karya Rekam Film Ceritera atau Film Dokumenter; 7. Peraturan Pemerintah Nomor tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor tentang Perpustakaan (Lembaran Negara Republik Indonesia 2014 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5531); 8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor Tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; 9. Peraturan Presiden Nomor tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP); 4

20 10. Keputusan Presiden RI Nomor tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor ; 11. Keputusan Presiden RI Nomor tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor ; 12. Peraturan Presiden RI Nomor tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ; 13. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; 14. Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor tentang Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Nasional sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor ; 15. Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Proklamator Bung Karno; 16. Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor tentang Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Proklamator Bung Hatta. SISTEMATIKA PENYAJIAN Sistematika penyajian Laporan Kinerja Akuntabilitas Pemerintah (LAKIP) Perpustakaan Nasional, sebagai berikut: 1. PENDAHULUAN, menjelaskan secara singkat tentang latar belakang, struktur organisasi, dasar hukum, sistematika penyajian, permasalahan organisasi. 2. PERENCANAAN KERJA, menjelaskan rencana strategi, visi, misi, tujuan, sasaran strategi, arah kebijakan, program dan kegiatanpeta strategis , perjanjian kinerja, monitoring dan evaluasi. 3. AKUNTABILITAS KINERJA, menjelaskan pengukurana capaian sasaran PK, pengukuran capaian sasaran Renstra -2019, capaian akuntabilitas keuangan, capaian lainnya. 4. PENUTUP, menjelaskan kesimpulan dari Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) Perpustakaan Nasional. PERMASALAHAN ORGANISASI Permasalahan pokok yang dihadapi Perpustakaan Nasional RI baik internal dan eksternal, sebagai berikut: Internal Pertama, Kelembagaan. Kelembagaan Perpustakaan Nasional masih berdasarkan pada Keputusan Presiden tentang Kedudukan, 5

21 United Nations Development Program (UNDP) menyebutkan rasio gemar membaca di Indonesia hanya 0,001% atau 1 berbanding orang. Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali dirubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor , sedangkan susunan organisasi dan tata kerja Perpustakaan Nasional berdasarkan Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor tentang Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Nasional sebagaimana telah diubah dengan peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor Mencermati lahirnya Undang-Undang Nomor tentang Perpustakaan dan Peraturan Pemerintah Nomor tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor tentang Perpustakaan, tugas, fungsi, wewenang dan tanggungjawab Perpustakaan Nasional semakin kompleks. Kedua, Layanan dan Koleksi. Meningkatnya permintaan masyarakat akan bahan bacaan dan jaminan hak masyarakat atas pelayanan dan pemanfaatan baik masyarakat di daerah terpencil, terisolasi atau terbelakang sebagai akibat faktor geografis membutuhkan adanya diversifikasi layanan, melalui mobil keliling, keliling terapung, maupun layanan untuk masyarakat yang memiliki cacat dan atau kelainan fisik, emosional, mental, intelektual dan atau sosial. Perpustakaan Nasional sebagai pusat jejaring nasional belum optimal dalam kerjasama jejaring berbasis teknologi informasi komunikasi dengan semua jenis terutama Perpustakaan Umum Provinsi/ Kabupaten/Kota dan Perpustakaan Perguruan Tinggi, serta pengembangan layanan bagi masyarakat berkebutuhan khusus. Eksternal Ketiga, Budaya Baca Rendah. Berdasarkan hasil survei BPS terhadap penduduk usia 10 tahun ke atas menyimpulkan, baru 17,66 persen penduduk Indonesia menyukai membaca surat kabar, buku atau majalah sedangkan 91,55 persen menyukai menonton televisi. Konsumsi satu surat kabar dengan pembacanya mempunyai rasio 1 berbanding 45 orang (BPS, 2012). Sedangkan United Nations Development Program (UNDP) menyebutkan rasio gemar membaca di Indonesia hanya 0,001% atau 1 berbanding orang. Penelitian Kompas Gramedia 2012, menjelaskan bahwa 1 buku dibaca orang ditinjau dari produksi buku di Indonesia sekitar judul buku (Kompas, 29/2/2012). Padahal, berdasarkan standar UNESCO, idealnya satu orang membaca tujuh judul buku per tahun. Keempat, Akses dan Pemanfaatan Perpustakaan Belum Optimal. Perpustakaan sebagai sarana mencerdaskan kehidupan bangsa, menyediakan beragam jenis sumber informasi baik cetak, tertulis maupun terekam belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Berbagai kendala seperti sarana layanan, infrastruktur yang belum merata, koleksi atau bahan bacaan yang kurang, tenaga pustakawan yang terbatas menjadi potensi permasalahan. Disparitas layanan tersebut menjadikan belum menjadi rumah ilmu pengetahuan bagi masyarakat. 6

22 Tabel 1. Data Perkembangan Perpustakaan di Indonesia N0. JENIS PERPUSTAKAAN SASARAN JUMLAH PERPUSTAKAAN 1. Perpustakaan Nasional Perpustakaan Provinsi Perpustakaan (Umum) Kabupaten/ Kota 4. Perpustakaan (Umum) Desa/ Kelurahan 5. Perpustakaan Sekolah/ Madrasah (negeri & swasta) 6. Perpustakaan Perguruan Tinggi (negeri & swasta) 7. Perpustakaan Khusus (lembaga pemerintah & industri/swasta) % Perpustakaan Rumah Ibadah Perpustakaan Masyarakat/ Komunitas Sumber: Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca, 2014 Kelima, Globalisasi dan Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Perkembangan pengelolaan di berbagai belahan dunia belakangan ini dihadapkan pada satu konsep pengelolaan bertaraf internasional (world class library). Konsep world class library menekankan pada kualitas layanan dan juga kuantitas koleksi karya-karya ilmiah di dalamnya yang terintegrasi satu dengan yang lainya. Keenam, Kualitas dan Kuantitas Tenaga Perpustakaan. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor bahwa tenaga terdiri dari Pustakawan dan Tenaga Teknis Perpustakaan. Jumlah Pustakawan di Indonesia baru sekitar orang baik ahli dan terampil. Kondisi ini menunjukkan belum idealnya rasio kebutuhan pustakawan dibanding dengan jumlah yang ada di Indonesia. Ketujuh, Anggaran Perpustakaan. Anggaran pembangunan yang belum proporsional baik Perpustakaan Nasional, Badan Perpustakaan Provinsi dan Badan/Kantor Perpustakaan Umum Kabupaten/ Kota. Anggaran pembangunan belum proporsional baik Perpustakaan Nasional, Badan Perpustakaan Provinsi dan Badan/ Kantor Perpustakaan Umum Kabupaten/ Kota seluruh Indonesia 7

23 Pembudayaan kegemaran membaca malalui roadshow

24 BAB II PERENCANAAN KINERJA Renstra Visi Misi Nilai-Nilai Organisasi Tujuan Perpustakaan Nasional Sasaran Strategis Arah Kebijakan Program dan Kegiatan Peta Strategis Perjanjian Kinerja Monitoring dan Evaluasi

25 10 Nilai Organisasi Perpustakaan Nasional PASTI: Profesional Akuntabilitas. Sinergi Transparan Integritas RENSTRA Pembangunan nasional yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menegah Nasional (RPJMN) -2019, melalui sembilan agenda prioritas Nawa Cita dengan Visi Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong. Dalam mendorong pencapaian visi tersebut, Perpustakaan Nasional merumuskan rencana strategis yang ditetapkan dalam Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional RI Nomor 84, sebagai berikut: VISI Terwujudnya Indonesia Cerdas Melalui Gemar Membaca Dengan Memberdayakan Perpustakaan. Dengan Tagline: INDONESIA GEMAR MEMBACA 2019 MISI Upaya pencapaian terhadap visi Perpustakaan Nasional, maka misi yang akan dicapai dalam kurun waktu -2019, sebagai berikut: 1. Mewujudkan koleksi nasional yang lengkap dan mutakhir. 2. Mengembangkan diversifikasi layanan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK). 3. Mengembangkan yang menjangkau masyarakat luas. 4. Mewujudkan tenaga yang kompeten dan profesional. 5. Menggalakkan sosialisasi/promosi/pemasyarakatan gemar membaca. 6. Mengembangkan infrastruktur Perpustakaan Nasional yang modern. NILAI-NILAI ORGANISASI Sebagai landasan berfikir, bersikap, bertindak, dan pengambilan keputusan dalam upaya pencapaian visi dan misi yang ditetapkan, Perpustakaan Nasional menganut nilai-nilai PASTI, yaitu profesional, akuntabilitas, sinergi, transparan, dan integritas. 1. Profesional. Bekerja maksimal dan bertanggung jawab sesuai dengan kompetensinya dengan menjunjung tinggi kode etik profesi dengan terus berusaha mengembangkan potensi diri sehingga mampu mengambil keputusan baik secara mandiri maupun dalam tim. 2. Akuntabilitas. Pemanfaatan sumber daya yang dapat dipertanggung-jawabkan dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Sinergi. Komitmen untuk membangun dengan bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan dalam upaya mewujudkan visi dan misi yang ditetapkan. 4. Transparan. Bersikap terbuka terhadap kinerja yang dihasilkan. 5. Integritas. Berkarya dan berbakti untuk organisasi dengan jujur, disiplin, penuh tanggung jawab dan dedikasi, menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan norma sosial, kesesuaian antara perkataan dan perbuatan, mengedepankan kepentingan publik dan organisasi di atas kepentingan pribadi ataupun golongan, dan menjunjung tinggi amanah.

26 TUJUAN PERPUSTAKAAN NASIONAL Adapun tujuan Perpustakaan Nasional, antara lain: 1. Menggerakkan masyarakat gemar membaca dalam mewujudkan masyarakat yang kreatif dan inovatif berbasis pengetahuan 2. Mendorong perkembangan semua jenis sesuai standar dalam mendukung pembelajaran sepanjang hayat bagi masyarakat 3. Meningkatkan kualitas dan diversifikasi layanan berbasis TIK 4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM 5. Mengembangkan dan melestarikan koleksi nasional dalam mendukung masyarakat pembelajar sepanjang hayat sesuai dengan karakter bangsa 6. Mengembangkan infrastruktur layanan Perpustakaan Nasional yang modern SASARAN STRATEGIS Adapun sasaran strategi Perpustakaan Nasional, antara lain: 1. Peningkatan kegemaran membaca. 2. Pengembangan semua jenis. 3. Peningkatan kualitas dan diversifikasi layanan. 4. Peningkatan kualitas SDM. 5. Peningkatan koleksi nasional dan pelestarian koleksi warisan dokumenter budaya bangsa Indonesia. 6. Peningkatan sarana dan prasarana Perpustakaan Nasional yang modern. ARAH KEBIJAKAN Arah kebijakan dan strategi nasional pembangunan yang merupakan tuntutan pelaksanaan pembangunan bidang dalam kurun waktu jangka menengah, sebagai berikut: A. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional 1. Meningkatkan budaya gemar membaca, melalui: a. Penyelenggaraan dan pengelolaan sebagai wahana pembelajar sepanjang hayat dan sarana pendukung proses belajar mengajar di sekolah dan perguruan tinggi; b. Penyelenggaraan dan pengelolaan sebagai pusat sumber belajar masyarakat; dan c. Pembudayaan kegemaran membaca. 2. Meningkatkan kualitas layanan, baik kapasitas dan akses, maupun utilitas melalui: a. Peningkatan ketersediaan layanan secara merata yang mendukung pengembangan science park, techno park, dan pelaksanaan revolusi mental; b. Peningkatan kualitas dan keberagaman koleksi termasuk naskah kuno; c. Peningkatan kualitas layanan sesuai dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi; dan 11

27 12 d. Pengembangan kompetensi dan profesionalitas pustakawan dan tenaga teknis. B. Arah Kebijakan dan Strategi Perpustakaan Nasional 1. Peningkatan gemar membaca, dengan strategi: a. Promosi gemar membaca dengan memanfaatkan. b. Membangun sinergi antara dengan satuan pendidikan. c. Menggerakkan masyarakat untuk gemar membaca dalam mewujudkan masyarakat yang kreatif dan inovatif berbasis pengetahuan melalui lingkungan keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat. d. Meningkatkan pola partisipasi industri penerbitan dan masyarakat dalam menciptakan komunitas baca. 2. Pengembangan koleksi Indonesiana yang lengkap dan mutakhir, dengan strategi: a. Meningkatkan kuantitas dan kualitas koleksi. b. Meningkatkan pengelolaan koleksi naskah kuno. c. Meningkatkan pengelolaan karya cetak dan karya rekam yang diterbitkan di Indonesia dan atau tentang Indonesia (Indonesiana). d. Memperkuat kerjasama dengan berbagai lembaga pemerintah, swasta dan adat, berbagai komunitas, dan perorangan (ahli) untuk membangun komunitas budaya lokal. 3. Peningkatan diversifikasi dan kualitas layanan berbasis TIK, dengan strategi: a. Memperkuat kapasitas kelembagaan dalam pengembangan layanan secara demokratis dan berkeadilan. b. Meningkatkan pola interaksi, lembaga pemerintah, swasta, perguruan tinggi, satuan pendidikan, masyarakat ilmiah dalam pengembangan repository dan diversifikasi layanan. c. Meningkatkan akses bahan pustaka warisan dokumenter intelektual bangsa. d. Membangun partisipasi aktif lembaga penelitian dan pengkajian, organisasi profesi, serta lembaga pendidikan melalui pemberdayaan. 4. Pelestarian warisan dokumenter intelektual bangsa, dengan strategi: a. Memperkuat preservasi dan konservasi bahan pustaka warisan dokumenter intelektual bangsa. b. Memperkuat preservasi warisan dokumenter dan budaya dalam format digital. 5. Peningkatan kualitas dan kapasitas sebagai pusat sumber belajar, dengan strategi: a Memperkuat infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung layanan. b. Meningkatkan kerjasama dan jejaring antar baik nasional maupun internasional. c. Membangun resource sharing antar di Indonesia. 6. Peningkatan kompetensi sumber daya manusia, dengan strategi:

28 a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional pustakawan. b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sertifikasi kompetensi pustakawan. c. Meningkatkan fasilitas, sarana dan prasarana pendidikan, dan pelatihan kepustakawanan. PROGRAM DAN KEGIATAN Arah kebijakan dan strategi pembangunan di bidang tahun tersebut di atas, dilaksanakan melalui program dan kegiatan sebagai berikut: A. Program Pengembangan Perpustakaan, dilakukan melalui kegiatan sebagai berikut: 1. Pengembangan Koleksi Perpustakaan Nasional 2. Pengelolaan Deposit Terbitan Nasional 3. Preservasi Bahan Pustaka dan Naskah Kuno 4. Peningkatan Layanan Jasa Perpustakaan dan Informasi, Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca 5. Pendidikan dan Pelatihan Perpustakaan 6. Pengembangan Pustakawan 7. Pengelolaan Perpustakaan Proklamator Bung Karno di Blitar 8. Pengelolaan Perpustakaan Proklamator Bung Hatta di Bukit Tinggi B. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya Perpustakaan Nasional, dilakukan melalui kegiatan sebagai berikut: 1. Pengelolaan Administrasi Keuangan, Kepegawaian dan Operasional Perkantoran Perpustakaan Nasional 2. Perencanaan, Hukum, dan Humas Perpustakaan Nasional 3. Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Perpustakaan Nasional C. Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Perpustakaan Nasional, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Perpustakaan Nasional, dilakukan dengan kegiatan: Penyediaan/Pengadaan Sarana dan Prasarana Perpusnas. Program Perpustakaan Nasional terdiri dari: Program Pengembangan Perpustakaan Program Dukungan Manajemen dan Telaksanaan Tugas Teknis Lainnya Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Perpustakaan Nasional 13

29 PETA STRATEGIS Gambar 2. Peta Strategis Perpustakaan Nasional Tabel 2. Sasaran Strategi dan IKU serta Target Renstra Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Peningkatan kegemaran membaca Pengembangan semua jenis Peningkatan kualitas dan diversifikasi layanan perpustakaa Peningkatan kualitas SDM Peningkatan koleksi nasional dan pelestarian koleksi warisan dokumenter budaya bangsa Indonesia Peningkatan sarana dan prasarana Perpustakaan Nasional yang modern Pembudayaan kegemaran membaca Kapasitas dan utilitas semua jenis Layanan ekstensi berbasis TIK Layanan berbasis TIK Pemustaka memanfaatkan Kompetensi tenaga Fasilitasi sertifikasi pustakawan Pengadaan Koleksi yang lengkap Pelestarian koleksi warisan budaya bangsa Gedung fasilitas layanan 1/1000 Rasio 941 Perp 8 Unit Orang 480 Orang 110 Orang Eks Judul m 2 14

30 PERJANJIAN KINERJA TAHUN perjanjian kinerja Perpustakaan Nasional ditetapkan sebagai mana dalam tabel. Tabel 3. Sasaran Strategi dan IKU serta Target Perjanjian Kinerja No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Meningkatnya kualitas pelayanan, pengelolaan, perencanaan dan pelaksanaan yang ditunjang oleh pembinaan administrasi dan keuangan Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana gedung dan operasional peralatan kantor di lingkungan Perpustakaan Nasional Meningkatnya layanan, pelestarian fisik dan kandungan naskah kuno dan budaya gemar membaca di masyarakat Jumlah dokumen perencanaan dan anggaran Jumlah laporan keuangan yang sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) Jumlah Surat Keputusan dan dokumen kepegawaian Jumlah laporan pengawasan Jumlah sarana dan prasarana gedung dan operasional perkantoran Jumlah pengunjung Jumlah koleksi nasional Jumlah di Indonesia yang dikelola sesuai standar 36 Naskah 34 Naskah 1000 Naskah 14 Naskah 321 Unit Orang Eks Perp. MONITORING DAN EVALUASI KINERJA Monitoring merupakan pemantauan secara berkala untuk memastikan pencapaian target yang telah ditepatkan. Metodologi yang dilakukan melalui instrumen berkala terhadap seluruh unit kerja secara botton-up yang dimulai dari sasaran kinerja pegawai, sasaran kegiatan, sasaran program dan sasaran strategis lembaga. Evaluasi merupakan kegiatan mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai dan sesuai dengan rencana. Hasil monitoring dan evaluasi digunakan untuk melaksanakan evaluasi yang disampaikan dalam forum Rapat Kerja (Raker) Perpustakaan Nasional. 15

31 Layanan Ekstensi Perpustakaan melalui mobil keliling

32 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN Pengukuran Capaian Sasaran PK Pengukuran Capaian Sasaran Renstra Capaian Akuntabilitas Keuangan Capaian Kinerja Lainnya

33 Akuntabilitas kinerja memaparkan tentang pengukuran capaian sasaran Perjanjinan Kinerja dan Pengukuran Capaian Sasaran Rencana Strategis (Renstra) Perpustakaan Nasional Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional RI Nomor 84 tanggal 8 April. PENGUKURAN CAPAIAN SASARAN PK TAHUN Tabel 4. Capaian Indikator Kinerja Utama Perpustakaan Nasional No. 1 Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas pelayanan, pengelolaan, perencanaan dan pelaksanaan yang ditunjang oleh pembinaan administrasi dan keuangan Indikator Kinerja Utama Jumlah dokumen perencanaan dan anggaran Jumlah laporan keuangan yang sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) Jumlah Surat Keputusan dan dokumen kepegawaian Jumlah laporan pengawasan Target 36 naskah 34 naskah naskah 14 laporan 36 naskah 34 naskah naskah 15 laporan Capaian (%) Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana gedung dan operasional peralatan kantor di lingkungan Perpustakaan Nasional Jumlah sarana dan prasarana gedung dan operasional perkantoran 321 unit 321 unit Meningkatnya layanan, pelestarian fisik dan kandungan naskah kuno dan budaya gemar membaca di masyarakat Jumlah pengunjung Jumlah koleksi nasional Jumlah di Indonesia yang dikelola sesuai standar orang eks perp orang eks perp

34 Sasaran Staretgis 1. Meningkatnya kualitas pelayanan, pengelolaan, perencanaan dan pelaksanaan yang ditunjang oleh pembinaan administrasi dan keuangan Perpustakaan Nasional dalam melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang perlu dikelola sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel. Berdasarkan UU No tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Pasal 21 (1) menjelaskan bahwa Pimpinan Kementerian/Lembaga menyiapkan rancangan Renja-KL sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan mengacu kepada rancangan awal RKP setiap tahun. Dalam upaya instansi pemerintah dalam mempertanggung jawabkan pengelola keuangan instansi pemerintah, harus mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan sebagai mana amanat dalam PP No tentang Standar Akuntansi Pemerintah, Pasal 6 menjelaskan bahwa pemerintah menyusun sistem akuntansi pemerintah yang mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Sasaran staretgis dicapai melalui indikator kinerja utama (IKU), sebagai berikut: IKU 1. Jumlah dokumen perencanaan dan anggaran Dokumen perencanaan dan anggaran adalah dokumen yang disusun secara sistematis dan terukur sebagai kerangka acuan dalam pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan kewenangan Perpustakaan Nasional sebagai sistem pembangunan nasional dalam kurun waktu tertentu. Indikator kinerja ini bertujuan untuk menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan Perpustakaan Nasional baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah secara efisien, efektif dan berkelanjutan. Tabel 5. Capaian IKU Jumlah Dokumen Perencanaan dan Anggaran No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja s.d 2014 Target % Capaian SS1: IKU1: Jumlah dokumen perencanaan dan anggaran Target : 36 Nsk : 36 Nsk Capaian : 100% 1 Meningkatnya kualitas pelayanan, pengelolaan, perencanaan dan pelaksanaan yang ditunjang oleh pembinaan administrasi dan keuangan Jumlah dokumen perencanaan dan anggaran 36 Naskah 36 Naskah 36 Naskah 100% Berdasarkan target yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja target jumlah dokumen dan anggaran yang tersusun sebesar 36 naskah dan realisasi sebesar 36 naskah, sehingga diperolaeh nilai capaian indikator kinerja sebesar 100%. 19

35 No. Tabel 6. Perbandingan Capaian IKU Jumlah Dokumen Perencanaan dan Anggaran dengan 2014 Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2014 % NaikTurun 1 Meningkatnya kualitas pelayanan, pengelolaan, perencanaan dan pelaksanaan yang ditunjang oleh pembinaan administrasi dan keuangan Jumlah dokumen perencanaan dan anggaran 36 Naskah 36 Naskah 0 % SS1: IKU 2. Jumlah laporan keuangan yang sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) Target : 34 Nsk : 34 Nsk Capaian : 100% Berdasarkan perbandingan realisasi capaian IKU sebesar 36 naskah dan realisasi capaian tahun 2014 sebesar 36 naskah, sehingga diperoleh kesimpulan bahwa indikator kinerja utama tidak ada penurunan dan kenaikan atau 0%. Kegiatan yang dilaksanakan dalam mencapai indikator kinerja, diawali dengan sinkronisasi antara unit kerja di lingkungan Perpustakaan, lembaga terkait dan pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota. Proses penyusunan dokumen perencanaan dan anggaran tersebut dimulai dari penyusunan rencana operasional pelaksanaan program (ROPP), pembahasan trilateral meeting antara Perpustakaan Nasional, Kementerian Keuangan RI dan Kementerian PPN/Bappenas, penyusunan renca kerja (Renja-K/L), penyusunan dan pembahasan RKA-K/L IKU 2. Jumlah laporan keuangan yang sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) Laporan keuangan yang sesuai dengan Sistem Akuntasi Pemerintah (SAP) adalah penyusunan laporan pertanggung jawaban keuangan atau APBN Perpustakaan Nasional menganut basis kas dan akrual untuk pengakuan transaksi pendapatan, belanja dan pembiayaan, termasuk untuk pengakuan asset, kewajiban, dan ekuitas dana sebagai mana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Indikator kinerja utama ini bertujuan untuk meningkatkan tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel terhadap pengelolaan keuangan negara. 20

36 No. Tabel 7. Capaian IKU Jumlah Laporan Keuangan yang Sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) Sasaran Strategis Indikator Kinerja s.d 2014 Target % Capaian 1 Meningkatnya kualitas pelayanan, pengelolaan, perencanaan dan pelaksanaan yang ditunjang oleh pembinaan administrasi dan keuangan Jumlah laporan keuangan yang sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) 34 Naskah 34 Naskah 34 Naskah 100% Berdasarkan target yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja, target indikator kinerja sebesar 34 naskah dan terealisasi sebesar 34 naskah, maka diperoleh nilai capaian sebesar 100%. Apabila dibandingkan dengan target capaian 2014 sebanyak 34 naskah, maka perbandingan capaian indikator kinerja sebesar 100%. Tabel 8. Perbandingan Capaian IKU Jumlah Laporan Keuangan yang Sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan 2014 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2014 % naik/turun 1 Meningkatnya kualitas pelayanan, pengelolaan, perencanaan dan pelaksanaan yang ditunjang oleh pembinaan administrasi dan keuangan Jumlah laporan keuangan yang sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) 34 Naskah 34 Naskah 100% Berdasarkan perbandingan realisasi capaian IKU sebesar 34 naskah dan realisasi capaian tahun 2014 sebesar 34 naskah, sehingga diperoleh kesimpulan bahwa indikator kinerja utama tidak ada penurunan dan kenaikan atau 0%. Kegiatan yang dilakukan dalam Laporan keuangan yang sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) ditandai dengan terlaksananya rekonsiliasi dana dekonsentrasi tahunan, penyuluhan pertanggung jawaban keuangan dan sosialisasi pelaksanaan elektronika laporan keuangan ke-32 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi penerima dana dekonsentrasi bidang serta unit kerja dilingkungan Perpustakaan Nasional termasuk UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno di Blitar dan UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta di Bukit Tinggi. 21

37 SS1: IKU 3. Jumlah Surat Keputusan dan dokumen kepegawaian Target : 36 Nsk : 36 Nsk Capaian : 100% IKU 3. Jumlah Surat Keputusan dan dokumen kepegawaian Surat Keputusan dan dokumen kepegawaian adalah surat keputusan yang dikeluarkan oleh Kepala Perpustakaan Nasional yang berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan pengelolaan kepegawaian di lingkungan Perpustakaan Nasional dalam mendukung tugas pokok dan fungsi serta kewenangan Perpustakaan Nasional. Indikator kinerja utama ini bertujuan untuk menjamin pelaksanaan penyelenggaraan Perpustakaan Nasional melalui dukungan kebijakan dan jaminan pola karier pegawai di lingkungan Perpustakaan Nasional. No. 1 Tabel 9. Capaian IKU Jumlah Surat Keputusan dan Dokumen Kepegawaian Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas pelayanan, pengelolaan, perencanaan dan pelaksanaan yang ditunjang oleh pembinaan administrasi dan keuangan Indikator Kinerja Jumlah Surat Keputusan dan dokumen kepegawaian s.d Naskah Target Naskah % Capaian Naskah 100% Berdasarkan target yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja, target indikator kinerja sebesar naskah dan terealisasi sebesar naskah, sehingga diperoleh nilai capaian 100%. Tabel 10. Perbandingan Capaian IKU Jumlah Laporan Keuangan yang Sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan 2014 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2014 % naik/turun 1 Meningkatnya kualitas pelayanan, pengelolaan, perencanaan dan pelaksanaan yang ditunjang oleh pembinaan administrasi dan keuangan Jumlah Surat Keputusan dan dokumen kepegawaian Naskah 900 Naskah 11% Berdasarkan perbandingan realisasi capaian IKU sebesar naskah dan realisasi capaian tahun 2014 sebesar 900 naskah, sehingga deperolah kesimpulan bahwa indikator kinerja utama mengalami kenaikan sebesar 111% atau naik sebesar 11%. Pencapaian indikator kinerja didukung berbagai kegiatan berupa pengelolaan, pengangkatan, pemberhentian dan pensiun, pengelolaan kenaikan pangkat dan gaji, pengelolaan tata usaha kepegawaian di lingkungan Perpustakaan Nasional termasuk UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno di Blitar dan UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta di Bukit Tinggi. 22

38 IKU 4. Jumlah laporan pengawasan Laporan pengawasan adalah hasil dari proses pemantauan dan evaluasi terhadap seluruh aktifitas dalam pelaksanaan program dan kegiatan serta anggaran Perpustakaan Nasional untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Indikator kinerja utama ini bertujuan untuk memastikan terselenggaranya pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Perpustakaan Nasional melalui audit, reviu, evaluasi dan kegiatan pengawasan lainnya. Tabel 11. Capaian IKU Jumlah Laporan Pengawasan No. 1 Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas pelayanan, pengelolaan, perencanaan dan pelaksanaan yang ditunjang oleh pembinaan administrasi dan keuangan Indikator Kinerja Jumlah laporan pengawasan s.d Laporan Target 14 Laporan % Capaian 15 Laporan 107% Berdasarkan target yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja dengan sebesar 14 laporan dan terealisasi sebesar 15 laporan, sehingga diperoleh nilai capaian 107%. Antara target realisasi dengan target yang direncanakan melampaui target sebesar 7%. SS1: IKU 4. Jumlah laporan pengawasan Target : 14 Lap : 15 Lap Capaian : 107% Tabel 12. Perbandingan Capaian IKU Jumlah Laporan Pengawasan dengan 2014 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2014 % naik/turun 1 Meningkatnya kualitas pelayanan, pengelolaan, perencanaan dan pelaksanaan yang ditunjang oleh pembinaan administrasi dan keuangan Jumlah laporan pengawasan 14 Laporan 12 Laporan 16% Berdasarkan perbandingan realisasi capaian IKU sebesar 14 laporan dan realisasi capaian tahun 2014 sebesar 12 laporan, sehingga deperolah kesimpulan bahwa indikator kinerja utama mengalami kenaikan sebesar 116% atau naik sebesar 16%. Penyusunan laporan pengawasan merupakan laporan pertanggung jawaban pelaksanaan tata kelola penyelenggaraan program dan kegiatan serta APBN Perpustakaan Nasional yang dilaksanakan melalui audit operasional, reviu laporan keuangan, reviu RKA-K/L, evaluasi LAKIP, evaluasi tindak lanjut LHP, evaluasi Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) Perpustakaan Nasional, evaluasi LHKASN, laporan progres triwulan Inspektorat, LAKIP Inspektorat. 23

39 Tabel 13. Analisis Sasaran Strategis 1 Meningkatnya kualitas pelayanan, pengelolaan, perencanaan dan pelaksanaan yang ditunjang oleh pembinaan administrasi dan keuangan No. 1 Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas pelayanan, pengelolaan, perencanaan dan pelaksanaan yang ditunjang oleh pembinaan administrasi dan keuangan Indikator Kinerja Jumlah dokumen perencanaan dan anggaran Jumlah laporan keuangan yang sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah Jumlah Surat Keputusan dan dokumen kepegawaian Jumlah Laporan Pengawasan Naskah 34 Naskah 900 Naskah 12 Laporan Target 36 Naskah 34 Naskah Naskah 14 Laporan 36 Naskah 34 Naskah Naskah 15 Laporan Persentase 100% 100% 100% 107% Target Akhir Renstra 180 Naskah 170 Naskah Naskah 70 Laporan Persentase Capaian Sampai Dengan 2019 (akhir Renstra) 20% 20% 20% 21% 24

40 Sasaran Strategis 1 Meningkatnya kualitas pelayanan, pengelolaan, perencanaan dan pelaksanaan yang didukung oleh pembinaan administrasi dan keuangan, dengan indikator: 1. Jumlah dokumen perencanaan dan anggaran. Berdasarkan realisasi capaian sebesar 36 naskah, apabila dibandingkan dengan target akhir 2019 sebesar 180 maka nilai capaian sebesar 20%. Masih tersisa target sebanyak 144 naskah atau 80% dari target akhir tahun Renstra. 2. Jumlah laporan keuangan yang sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah. Berdasarkan realisasi capaian sampai sebesar 34 naskah, apabila dibandingkan dengan target akhir 2019 sebesar 170 naskah, maka nilai capaian sebesar 20%. Masih tersisa target sebanyak 136 naskah atau 80% dari target akhir tahun Renstra. 3. Jumlah Surat Keputusan dan dokumen kepegawaian. Berdasarkan realisasi capaian sampai sebesar nasakah, apabila dibandingkan dengan target akhir 2019 sebesar naskah, maka nilai capaian sebesar 20%. Masih tersisa target sebanyak naskah atau 80% dari target akhir tahun Renstra. 4. Jumlah Laporan Pengawasan. Berdasarkan realisasi capaian sampai sebesar 15 laporan, apabila dibandingkan dengan target akhir 2019 sebesar 70 laporan, maka nilai capaian sebesar 21%. Masih tersisa target sebanyak 55 laporan atau 79% dari target akhir tahun Renstra. SS2: IKU. 5 Jumlah sarana dan prasarana gedung dan operasional perkantoran Target : 321 unit : 321 unit Capaian : 100% Sasaran Staretgis 2. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana gedung dan operasional peralatan kantor di lingkungan Perpustakaan Nasional Berdasarkan UU No tentang Perpustakaan pasal 14 ayat (1) mengamanatkan bahwa layanan dilakukan secara prima dan berorientasi bagi kepentingan pemustaka. Selanjutnya ayat (2) menjelaskan setiap menerapkan tata cara layanan berdasarkan standar nasional sebagai mana PP No tentang Pelaksanaan Undang-Undang No tentang Perpustakaan, pasal 9 ayat (1-3) bahwa Kepala Perpustakaan Nasional mengembangkan dan menetapkan Standar Nasional Perpustakaan, setiap penyelenggara wajib berpedoman pada Standar Nasional Perpustakaan (NSP) antara lain standar sarana dan prasarana. Sasaran strategis dicapai melalui indikator kinerja utama (IKU), sebagai berikut: IKU. 5 Jumlah sarana dan prasarana gedung dan operasional perkantoran ISarana dan prasarana gedung dan operasional perkantoran adalah sarana pendukung layanan Perpustakaan Nasional berupa sarana gedung, perkantoran dan sarana kerja. Indikator kinerja ini bertujuan untuk mendukung kualitas pelayanan 25

41 Perpustakaan Nasional melalui ketersediaan sarana dan prasarana gedung dan operasional peralatan kantor di lingkungan Perpustakaan Nasional. Berdasarkan target yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja sebanyak 321 unit, dan terealisasi 321 unit, sehingga diperoleh nilai capaian 100%. No. Tabel 14. Capaian IKU Jumlah Sarana dan Prasarana Gedung dan Operasional Perkantoran Sasaran Strategis Indikator Kinerja s.d 2014 Target % Capaian 1 Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana gedung dan operasional peralatan kantor di lingkungan Perpustakaan Nasional Jumlah Sarana dan Prasarana Gedung dan Operasional Perkantoran 321 Unit 321 Unit 100% 100% Berdasarkan perbandingan realisasi capaian IKU sebesar 321 unit dan realisasi capaian tahun 2014 sebesar 321 unit, sehingga diperoleh kesimpulan bahwa indikator kinerja utama tidak mengalami kenaikan atau 0%.. Tabel 15. Perbandingan Capaian IKU Jumlah Sarana dan Prasarana Gedung dan Operasional Perkantoran dengan 2014 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2014 naik/turun 1 Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana gedung dan operasional peralatan kantor di lingkungan Perpustakaan Nasional Jumlah Sarana dan Prasarana Gedung dan Operasional Perkantoran 321 unit 321 unit % Berdasarkan perbandingan realisasi capaian IKU sebesar 321 unit dan realisasi capaian tahun 2014 sebesar 321 unit, sehingga diperoleh kesimpulan bahwa indikator kinerja utama tidak mengalami kenaikan 26

42 No. 2 Sasaran Strategis Tabel 16. Analisis Sasaran Strategis 2 Jumlah sarana dan prasarana gedung dan operasional perkantoran Indikator Kinerja 2014 Target Persentase Target Akhir Renstra Persentase Capaian Sampai Dengan 2019 (akhir Renstra) Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana gedung dan operasional peralatan kantor di lingkungan Perpustakaan Nasional Jumlah sarana dan prasarana gedung dan operasional perkantoran 321Unit 321Unit 321Unit 100% unit 100% 27

43 Sasaran Strategis 2 Jumlah sarana dan prasarana gedung dan operasional perkantoran, meningkatnya kualitas pelayanan, pengelolaan, perencanaan dan pelaksanaan yang didukung oleh pembinaan administrasi dan keuangan di lingkungan Perpustakaan Nasional, dengan indikator Jumlah sarana dan prasarana gedung dan operasional perkantoran. Berdasarkan realisasi capaian sebesar 321 unit, apabila dibandingkan dengan target akhir 2019 sebesar unit maka nilai capaian sebesar 20%. Masih tersisa target sebanyak unit atau 80% dari target akhir tahun Renstra. Sasaran Staretgis 3. Meningkatnya layanan, pelestarian fisik dan kandungan naskah kuno dan budaya gemar membaca di masyarakat UU No tentang Perpustakaan, pasal 4 menjelaskan bahwa bertujuan memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Selanjutnya pasal 12 ayat (1) bahwa koleksi diseleksi, diolah, disimpan, dilayankan dan dikembangkan sesuai dengan kepentingan pemustaka dengan memperhatikan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta pasal 14 ayat (1) bahwa layanan dilakukan secara prima dan berorientasi bagi kepentingan pemustaka, lebih lanjut ayat (3) dijelaskan bahwa setiap mengembangkan layanan sesuai dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Sasaran strategis ini juga bagian dari tanggung jawab Perpustakaan Nasional sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) berdasarkan UU No pasal 21 ayat (3), bertanggung jawab; (a) mengembangkan koleksi nasional yang memfasilitasi terwujudnya masyarakat pembelajar sepanjang hayat; (b) mengembangkan koleksi nasional untuk melestarikan hasil budaya bangsa; (c) melakukan promosi dan gemar membaca dalam rangka mewujudkan masyarakat pembelajar sepanjang hayat; dan (d) mengidentifikasi dan mengupayakan pengembalian naskah kuno yang berada di luar negeri. Dalam pencapaian sasaran strategis dimaksud, dicapai melalui indikator kinerja, sebagai berikut: IKU 6. Jumlah pengunjung (pemustaka) Pengunjung atau pemustaka adalah pengguna, yaitu perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan secara langsung (onsite) maupun secara tidak langsung (online). Indikator kinerja ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemanfaatan masyarakat terhadap sebagai mana tujuan untuk memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan bangsa. Ruang lingkup pengunjung (pemustaka) dalam indikator 28

44 kinerja ini mencakup pemanfaatan masyarakat kepada Perpustakaan Nasional, UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno di Blitar dan UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta di Bukit Tinggi, baik perorangan maupun kelompok memanfaatkan secara langsung (onside) dan tidak langsung (online). Tabel 17. Capaian IKU Jumlah Pengunjung Perpustakaan (Pemustaka) No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja s.d 2014 Target % Capaian 3 Meningkatnya layanan, pelestarian fisik dan kandungan naskah kuno dan budaya gemar membaca di masyarakat Jumlah pengunjung (pemustaka) orang 5 jt Orang orang 140% Berdasarkan target yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja target kunjungan pemustaka sebesar orang dan terealisasi sebesar orang, sehingga diperoleh nilai capaian sebesar 140%. Apabila dibandingkan dengan target tahun 2014 sebesar orang maka terjadi peningkatan 56,93% dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan potensi semakin mengembirakan dan membaik. SS3: IKU 6. Jumlah pengunjung (pemustaka) Target : : Capaian : 140% Tabel 18. Perbandingan Capaian IKU Jumlah Pengunjung Perpustakaan (Pemustaka) dengan 2014 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2014 naik/turun 3 Meningkatnya layanan, pelestarian fisik dan kandungan naskah kuno dan budaya gemar membaca di masyarakat Jumlah pengunjung (pemustaka) Orang Orang 75% Berdasarkan perbandingan realisasi capaian IKU sebesar orang dan realisasi capaian tahun 2014 sebesar orang, sehingga diperoleh kesimpulan bahwa capaian indikator kinerja utama mengalami kenaikan sebesar 175% atau naik sebesar 75%. Perbandingan jumlah pemustaka Perpustakaan Nasional dari 2013 s.d. sebagai mana dalam grafik. 29

45 Grafik 2. Perkembangan Jumlah Pengunjung Perpustakaan Nasional 2013 s.d. Jumlah pemustaka Perpustakaan Nasional setiap tahun menunjukkan peningkatan. kunjungan online sebanyak orang Jumlah pemustaka Perpustakaan Nasional diperoleh dari: Kunjungan sebanyak orang Kunjungan Indonesia One Search sebanyak orang Kunjungan langsung Perpustakaan Nasional sebanyak orang Kungjungan UPT Perpustakaan Bung Karno sebanyak orang Kunjungan UPT Perpustakaan Bung Hatta sebanyak orang Peningkatan jumlah pemustaka ke Perpustakaan Nasional dikarenakan semakin membaiknya sarana layanan serta penerapan layanan berbasis TIK, antara lain: Pertama, revitalisasi sarana dan prasarana layanan yang modern berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Masyarakat dapat mengakses langsung koleksi sumber elektronik atau e-resources Perpustakaan Nasional melalui internet. Gambar 3. Halaman Muka Situs Resmi Perpustakaan Nasional 30

46 Keragaman portal web site Perpustakaan Nasional memberikan kemudahan akses informasi terhadap masyarakat. Keragaman tersebut menyajikan berbagai informasi koleksi Perpustakaa Nasional, terdiri dari; ttp://perfiliman.perpusnas.go.id Indonesia OneSearch telah tergabung 187 lembaga/ baik Perguruan Tinggi, Pemerintah Daerah, Sekolah, Instansi Perpustakaan Nasional: Penerapkan ISO untuk: Penerapan manajemen mutu di layanan referensi Layanan International Standard Book Number (ISBN) dan International Standard Music Number (ISMN) Kedua, penerapkan ISO untuk penerapan manajemen mutu di layanan referensi, dan layanan International Standard Book Number (ISBN) dan International Standard Music Number (ISMN) yang berlaku mulai 7 Maret Ketiga, inovasi layanan Perpustakaan Nasional. Pada, Perpustakaan Nasional melakukan terobosan dan inisiatif baru layanan yang terintegrasi satu sama lain (interopabilitas). Keuntungannya adalah seluruh deskripsi katalog mitra dapat ditemukan dengan hanya satu kali klik. Indonesia OneSearch adalah sebuah portal web koleksi elektronik yang datanya dikumpulkan melalui metode harvesting dari 31

47 digital mitra. Portal ini bisa disebut juga WorldCat untuk seluruh koleksi elektronik di Indonesia. Melalui web ini seorang pengguna di Papua dapat dengan mudah mengakses koleksi digital seluruh di Indonesia yang tergabung dalam OneSearch dan mengunduh koleksi yang tersedia. Sampai dengan saat ini telah tergabung Gambar 4. Tampilan Muka Indonesia OneSearch IKU 7. Jumlah koleksi Perpustakaan Nasional Berdasarkan UU No tentang Perpustakaan, pasal 1 ayat (3) menjelaskan bahwa koleksi adalah semua informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam dalam berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan yang dihimpun, diolah, dan dilayankan. pasal 5 ayat (1) bahwa masyarakat mempunyai hak yang sama untuk memperoleh layanan serta memanfaatkan dan mendayagunakan fasilitas ; ayat (2) masyarakat di daerah terpencil, terisolasi, atau terbelakang sebagai faktor geografis berhak memperoleh layanan secara khusus; dan ayat (3) masyarakat yang memiliki cacat dan/atau kelainan fisik, emosional, mental, intelektual dan/atau sosial berhak memperoleh layanan. Indikator kinerja ini bertujuan untuk memastikan terjaminnya koleksi sebagai unsur utama layanan dalam pemenuhan kebutuhan informasi dan pengetahuan pemustaka serta untuk mengetahui pertumbuhan koleksi Perpustakaan Nasional dalam mendukung pembelajaran sepanjang hayat serta pelestarian karya cetak dan karya rekam sebagai warisan budaya intelektual 32

48 No. Tabel 19. Capaian IKU Jumlah Koleksi Perpustakaan Nasional Sasaran Strategis Indikator Kinerja s.d 2014 Target % Capaian 3 Meningkatnya layanan, pelestarian fisik dan kandungan naskah kuno dan budaya gemar membaca di masyarakat Jumlah koleksi nasional eks eks eks 115% Berdasarkan target yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja target indikator kinerja koleksi sebesar eksemplar dan terealisasi sebesar eksemplar, sihingga diperoleh nilai capaian sebesar 115%. Bila dibandingkan dengan target 2014 sebanyak eksemplar terjadi peningkatan jumlah koleksi sebesar 79.04%. Koleksi ini merupakan komulatif jumlah koleksi Perpustakaan Nasional (Pusat), UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno di Blitar dan UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta di Bukit Tinggi baik yang berbentuk tertulis, tercetak dan terekam. SS3: IKU 7. Jumlah koleksi Perpustakaan Nasional Target : : Capaian : 115% No. Tabel 20. Perbandingan Capaian IKU Jumlah Koleksi Perpustakaan Nasional dengan 2014 Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2014 naik/turun 3 Meningkatnya layanan, pelestarian fisik dan kandungan naskah kuno dan budaya gemar membaca di masyarakat Jumlah koleksi nasional 2.5 jt Eks. 2 jt Eks. 25% Berdasarkan perbandingan realisasi capaian IKU sebesar 2,5 juta eksemplar dan realisasi capaian tahun 2014 sebesar 2 juta eksemplar, sehingga diperoleh kesimpulan bahwa capaian indikator kinerja utama mengalami kenaikan sebesar 125% atau naik sebesar 25%. Peningkatan jumlah koleksi Perpustakaan Nasional diperoleh dari pengadaan setiap tahun bersumber dari APBN serta kerja sama. Adapun jenis-jenis koleksi Perpustakaan Nasional, sebagaimana dalam tabel. 33

49 Safari pembudayaan kegemaran membaca bertujuan untuk meningkatkan kegemaran membaca masyarakat Tabel 21. Peningkatan Koleksi Perpustakaan Nasional Koleksi s.d 2014 Penambahan Komulatif Monograf Bahan Kartografis Rekaman Audio Visual Bahan Campuran Manuskrip Transliterasi Manuskrip Serial E-Resources Local Content TOTAL Peningkatan jumlah koleksi Perpustakaan Nasional berasal dari koleksi sumber elektronik (e-resources) setiap tahun meningkat secara signifikan koleksi e-resources sebanyak eksemplar meningkat menjadi eksemplar. Hal ini dikarenakan bergabungnya mitra dalam jejaring nasional melalui Indonesia One Search. Peningkatan jumlah koleksi Perpustakaan Nasional 2014 dengan sebesar 15%, sebagai mana dalam garfik. Grafik 3. Peningkatan Jumlah Koleksi Perpustakaan Nasional 2014 dengan Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam UU No tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam, pasal 1 ayat (5) menjelaskan bahwa Perpustakaan Nasional adalah yang berkedudukan di ibu kota negara yang mempunyai tugas untuk menghimpun, menyimpan, melestarikan, dan mendayagunakan karaya cetak dan karya rekam yang dihasilkan di wilayah Republik Indonesia. Pasal 2, menegaskan bahwa setiap penerbit yang berada di wilayah negara Republik Indonesia, wajib menyerahkan 2 (dua) buah cetak dari setiap judul karya cetak yang dihasilkan kepada Perpustakaan Nasional dan sebuah kepada daerah di ibukota provinsi yang bersangkutan selambatlambatnya 3 (tiga) bulan setelah terbit. 34

50 ISBN/ISMN Pelaksanaan Undang-undang ini Perpustakaan Nasional memberikan layanan Internasional Standar Book Number (ISBN) dan Internasional Standar Music Number (ISMN). Prosentase pertumbuhan Karya Cetak dan Karya Rekam sebagai atas pelaksanaan Undang-undang tersebut bertambah koleksi nasional sebesar eksemplar dan realisasi sebanyak Perpustakaan Nasional RI merupakan Badan Nasional ISBN yang berhak memberikan ISBN kepada penerbit yang berada di wilayah Indonesia dan KDT (Katalog Dalam Terbitan). ISBN adalah deretan angka 13 digit sebagai pemberi identifikasi unik secara internasional terhadap satu buku maupun produk seperti buku yang diterbitkan oleh penerbit. Setiap nomor memberikan identifikasi unik untuk setiap terbitan buku dari setiap penerbit, sehingga keunikan tersebut memungkinkan pemasaran produk yang lebih efisien bagi toko buku,, universitas maupun distributor. ISBN diberikan oleh Badan Internasional ISBN yang berkedudukan di London. Layanan ISBN Perpustakaan Nasional dilakukan secara online melalui isbn.perpusnas.go.id/dan tidak dipungut biaya apapun. Contoh ISBN yang diberikan Struktur kode ISBN terdiri dari masing-masing nomor mempunyai makna tersendiri dan merupakan identifikasi unik untuk setiap buku yang diterbitkan oleh penerbit. ISBN tidak akan ada nomor ganda sehingga memudahkan dalam menentukan buku yang dikeluarkan oleh sebuah penerbit. Contoh : ISBN , dengan keterangan: 978 : Angka pengenal produk terbitan buku dari RAN (Prefix Identifier) 602 : Kode Kelompok/Kode Negara 8519 : Kode Penerbit (Publisher Prefix) 93 : Kode Judul (Title Identifier) 9 : Angka Pemeriksaan (Check Digital) KDT adalah sebuah deskripsi bibliografis yang dihasilkan dari pengolahan data yang diberikan untuk dicantumkan pada halaman balik halaman judul (halaman verso/copyright) sebagai kelengkapan penerbitan. KDT merupakan terjemahan dari Cataloguing in Publication (CIP). KDT biasanya dikelola oleh nasional masing-masing negara. Misalnya LC (Library of Congress) untuk Amerika Serikat, British Library di Inggris, National Library of Singapore di Singapura, PNM di Malaysia dan Perpustakaan Nasional RI di Indonesia. Perpustakaan Nasional memberikan ISBN setiap buku yang terbit. ISBN adalah deretan angka 13 digit sebagai pemberi identifikasi unik secara internasional terhadap satu buku maupun produk seperti buku yang diterbitkan oleh penerbit. Layanan ISBN/ ISMN dilakukan secara online melalui go.id/ 35

51 Grafik 4. Pemberian ISBN dan ISMN yang diterbitkan ANNUAL GREETING MANUAL ISBN AGENCY Pelaksanaan Annual Greeting Manual ISBN Agency di Bali. Sejumlah negara yang terdaftar sebagai anggota forum International Standard Book Number (ISBN) mengadakan pertemuan khusus (Annual Greeting Manual) di Discovery Kartika Plaza Hotel, Bali, (21/9). Pertemuan yang dikomandoi Executive Director ISBN Agency Stella Griffiths dan Ronal Schild membahas seputar perkembangan yang terjadi di dunia publisher internasional dan lingkup anggota ISBN. AGM berlangsung dari tanggal September. Gambar 5. Annual Greeting Manual ISBN Agency di Bali 36

52 IKU 8. Jumlah di Indonesia yang dikelola sesuai standar Berdasarkan PP No tentang Pelaksanaan UU No tentang Perpustakaan, pasal 9 ayat (1-3) menjelaskan bahwa Kepala Perpustakaan Nasional mengembangkan dan menetapkan Standar Nasional Perpustakaan, setiap penyelenggara wajib berpedoman pada Standar Nasional Perpustakaan (NSP). Standar Nasional Perpustakaan, terdiri dari; (a) standar koleksi ; (b) standar sarana dan prasarana; (c) standar pelayanan ; (d) standar tenaga ; (e) standar penyelenggaraan; dan (f) standar pengelola. Standar nasional adalah adalah acuan penyelenggaraan, pengelolaan dan pengembangan meliputi ketentuan atau persyaratan minimal tentang koleksi, sarana dan prasarana, pelayanan, tenaga penyelenggaraan dan pengelolaan. Indikator kinerja ini bertujuan untuk memastikan bahwa penyelenggaraan, pengelolaan dan pengembangan memiliki kesesuaian terhadap ketentuan dan kriteria yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan sehingga penyelenggaraan, pengelolaan dan pengembangan semakin membaik untuk kepentingan pemustaka. Tabel 22. Capaian IKU Jumlah Perpustakaan di Indonesia yang Dikelola Sesuai Standar No. 3 Sasaran Strategis Meningkatnya layanan, pelestarian fisik dan kandungan naskah kuno dan budaya gemar membaca di masyarakat Indikator Kinerja Jumlah Perpustakaan di Indonesia yang Dikelola Sesuai Standar s.d perpus Target 1.000*) perpus % Capaian perpus 100% *) Merupakan target akumulasi yang distrandarisasi dari Renstra Berdasarkan target yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja target indikator kinerja sebesar dan realisasi sebesar 1.000, sehingga diperoleh nilai capian 100%. Dukungan terhadap sesuai standar terus diupayakan agar kualitas layanan dan pengelolaan semakin membaik. Capaian indikator kinerja ini dilakukan dengan berbagai kegiatan, antara lain: Pertama, bantuan koleksi, pengembangan e-library, software dan pelatihan tenaga IT kepada umum kabupaten/ kota, bantua koleksi kepada komunitas, pondok pesantren dan lembaga pendidikan agama lainnya. Kedua, peningkatan kualifikasi akademik tenaga dan kompetensi profesional tenaga mencakup aspek pengetahuan, keahlian dan sikap kerja serta kompetensi personal mencakup aspek kepribadian dan interaksi sosial melalui pendidikan dan pelatihan SS3: IKU 7. Jumlah di Indonesia yang dikelola sesuai standar Target : : Capaian : 100% 37

53 Tabel 23. Perbandingan Capaian IKU Jumlah Perpustakaan di Indonesia yang Dikelola Sesuai Standar dengan 2014 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2014 naik/turun Perpustakaan Nasional dapat diakses melalui perpusnas.go.id dan perpusnas.go.id. Kekuatan koleksi sumber elektronik berupa; e-journal sebanyak judul, e-book sebanyak judul 3 Meningkatnya layanan, pelestarian fisik dan kandungan naskah kuno dan budaya gemar membaca di masyarakat Jumlah Perpustakaan di Indonesia yang Dikelola Sesuai Standar Perpus. 900 Perpus. 11% Berdasarkan perbandingan realisasi capaian IKU sebesar dan realisasi capaian tahun 2014 sebesar 900, sehingga diperoleh kesimpulan bahwa capaian indikator kinerja utama mengalami kenaikan sebesar 115% atau naik sebesar 11%. Komponen dan kriteria standarisasi/akreditas terdiri dari komponen; (i) layanan; (ii) kerjasama; (iii) koleksi; (iv) pengorganisasian bahan ; (v) sumber daya manusia; (vi) gedung atau ruangan; (vii) anggaran; (viii) manajemen. Komponen Tabel 24. Kriteria Standarisasi/Akreditasi Perpustakaan 1. Layanan Buka lebih dari 48 jam perminggu Sistem otomasi, manual Jumlah rata-rata buku yang dipinjam per bulan dalam satu tahun lebih dari judul Kriteria Akreditasi A Akreditasi B Akreditasi C Buka jam perminggu Sistem otomasi Jumlah rata-rata buku yang dipinjam per bulan dalam satu tahun judul Buka jam perminggu Manual dengan menggunakan sistem kartu/ brown Jumlah ratarata buku yang dipinjam per bulan dalam satu tahun judul 2. Kerjasama Jumlah kerja sama pengembangan dengan komunitas lingkungan sekolah dan komunitas lingkungan di luar sekolah lebih dari 3 kali Jumlah kerja sama pengembangan dengan komunitas lingkungan sekolah dan komunitas lingkungan di luar sekolah 3 kali Jumlah kerja sama pengembangan dengan komunitas lingkungan sekolah dan komunitas lingkungan di luar sekolah 2 kali 38

54 3. Koleksi Jumlah buku cetak yang dimiliki lebih dari 3000 judul Judul buku referens yang dimiliki (misalnya kamus, ensiklopedia direktori, handbook/manual, atlas, globle, dll) lebih dari 50 judul Prosentase penambahan koleksi per tahun Lebih dari 16 % 4. Pengorganisasian Bahan Perpustakaan Jumlah alat seleksi bahan (masukan dari pemustaka, timbangan buku, bibliografi, anotasi, katalog penerbit, dll) Lebih dari 4 jenis Pengolahan buku/monografi Inventarisasi, klasifikasi, pengatalogan (manual dan otomasi), labelling Kelengkapan buku kartu katalog, kantong kartu buku, slip tanggal kembali, label buku, barcode/ chip (sebagai perangkat otomasi) Jumlah buku cetak yang dimiliki judul Judul buku referens yang dimiliki (misalnya kamus, ensiklopedia direktori, handbook/manual, atlas, globle, dll) judul Prosentase penambahan koleksi per tahun 11-16% Jumlah alat seleksi bahan (masukan dari pemustaka, timbangan buku, bibliografi, anotasi, katalog penerbit, dll) 4 jenis Pengolahan buku/monografi Inventarisasi, klasifikasi, pengatalogan (otomasi) dan labelling Kelengkapan buku barcode/chip (sebagai perangkat otomasi) Jumlah buku cetak yang dimiliki judul Judul buku referens yang dimiliki (misalnya kamus, ensiklopedia direktori, handbook/ manual, atlas, globle, dll) judul Prosentase penambahan koleksi per tahun6 10 % Jumlah alat seleksi bahan (masukan dari pemustaka, timbangan buku, bibliografi, anotasi, katalog penerbit, dll) 3 jenis Pengolahan buku/monografi Inventarisasi, klasifikasi, pengatalogan (manual), labelling Kelengkapan buku kartu katalog, kantong kartu buku, slip tanggal kembali, label buku 5. Sumber daya Manusia Status kepala Fungsional pustakawan (profesional) Jumlah tenaga sekolah Lebih dari 5 orang Status kepala fungsional guru Jumlah tenaga sekolah 4 5 orang Status kepala pegawai tetap non fungsional Jumlah tenaga sekolah 3 4 orang 39

55 6. Gedung atau ruang Luas ruang/area koleksi (45%) Lebih dari 31 m² Pencahayaan sangat terang 7. Anggaran Alokasi anggaran untuk dari seluruh Luas ruang/area koleksi (45%)26 31 m² Pencahayaan terang Alokasi anggaran untuk Luas ruang/area koleksi (45%)20 25 m² Pencahayaan cukup terang Alokasi anggaran untuk dari seluruh anggaran sekolah 5% Standar tenaga memuat kriteria minimal mengenai kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikasi (PP No , Pasal 31) Pengembangan Nomor Pokok Perpustakaan (NPP) Sistem Nomor Pokok Perpustakaan (NPP) merupakan penerapan (aplikasi) penataan kode identitas pada setiap unit di seluruh Indonesia di bawah koordinasi Perpustakaan Nasional berdasarkan kode provinsi, dan kabupaten/kota. Nomor Pokok Perpustakaan diberikan kepada yang sudah memberikan profil nya kepada Perpustakaan Nasional. Profil akan disimpan dalam pangkalan data, yang dapat diakses melalui Selanjutnya yang sudah mengirimkan profil nya akan mendapatkan akreditasi. Ruang Lingkup Pengembangan NPP Perpustakaan: (1) Perpustakaan Sekolah/Madrasah. Perpustakaan sekolah/madrasah diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang layanannya diperuntukkan bagi peserta didik, guru, dan pemangku kepentingan dengan satuan pendidikan yang bersangkutan; (2) Perpustakaan Perguruan Tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi diselenggarakan oleh satuan pendidikan tinggi yang layanannya diperuntukkan bagi civitas akademika perguruan tinggi yang bersangkutan; (3) Perpustakaan Umum. Perpustakaan Umum dibentuk dan dikembangkan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat sebagai wujud pelayanan kepada masyarakat. Perpustakaan Umum mencakup Perpustakaan Umum Kabupaten /Kota, Perpustakaan Desa, dan Perpustakaan Komunitas; (4) Perpustakaan Khusus. Perpustakaan khusus diselenggarakan oleh lembaga negara, pemerintah, pemerintah daerah, ataupun swasta. Grafik 5. Jumlah Perpustakaan Yang Terdaftar dalam NPP 40

56 No. Tabel 25. Analisis Sasaran Strategis 3 Meningkatnya Layanan Perpustakaan, Pelestarian Fisik dan Kandungan Naskah Kuno dan Budaya Gemar Membaca di Masyarakat Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2014 Target Persentase Target Akhir Renstra Persentase Capaian Sampai Dengan 2019 (akhir Renstra) Jumlah pengunjung (pemustaka) Orang 5 jt Orang Orang 140% Orang 50% 3 Meningkatnya layanan, pelestarian fisik dan kandungan naskah kuno dan budaya gemar membaca di masyarakat Jumlah koleksi nasional Jumlah Perpustakaan di Indonesia yang Dikelola Sesuai Standar Eks. 900 Perp Eks Perp eks Perp. 115 % 100% eks perpust 73% 38% 41

57 Beberapa lembaga atau instansi yang mengajukan pembiayaan sertifikasi pustakawan secara mandiri Sasaran Strategis 3 Meningkatnya layanan, pelestarian fisik dan kandungan naskah kuno dan budaya gemar membaca di masyarakat, dengan indikator: 1. Jumlah pengunjung (pemustaka. Berdasarkan realisasi capaian sebesar Orang, apabila dibandingkan dengan target akhir 2019 sebesar Orang maka nilai capaian sebesar 50%. Masih tersisa target sebanyak orang atau 50% dari target akhir tahun Renstra. Pencapaian ini dikarenakan Perpustakaan Nasional pada melakukan terobosan baru dengan adanya program Indonesia OneSearch dengan bergabungnya Jumlah koleksi nasional. Berdasarkan realisasi capaian sebesar eks, apabila dibandingkan dengan target akhir 2019 sebesar eks maka nilai capaian sebesar 73%. Masih tersisa target sebanyak eks atau 27% dari target akhir tahun Renstra. Target yang dihitung dalam renstra adalah target yang akan dibeli melalui APBN setiap tahun. Akan tetapi jumlah koleksi Perpustakaan Nasional merupakan akumulasi dari berbagai sumber antara lain melalui pembelian, tukar menukar, hibah dan kerjasama. 3. Jumlah Perpustakaan di Indonesia yang Dikelola Sesuai Standar. Berdasarkan realisasi capaian sebesar Perpustakaan, apabila dibandingkan dengan target akhir 2019 sebesar 2.617, maka nilai capaian sebesar 38%. Masih tersisa target sebanyak atau 62% dari target akhir tahun Renstra. Target yang dihitung adalah akumulasi jumlah yang sesuai standar yang telah dicapai Perpustakaan Nasional. PENGUKURAN CAPAIAN SASARAN RENSTRA Sebagai wujud akuntabilitas sasaran strategis yang terdapat dalam Renstra terdapat beberapa indikator kinerja dan target yang tidak sesuai dengan indikator kinerja dan target yang terdapat dalam Perjanjian Kinerja. Adapun alasan ketidak sesuaian antara Perjanjian Kinerja dengan Renstra -2019, sebagai berikut: 1. Pada adalah tahun transisi RPJMN ke-ii antara Renstra dengan Renstra Sementara Penetapan Pagu Indikatif Kementerian/Lembaga telah dibahas pada 2014 awal Maret dengan memakai base line anggaran Renstra Penyusunan Renstra Perpustakaan Nasional baru disusun dan ditetapkan pada bulan April. 3. Adanya kebijakan pemerintah terhadap optimalisasi dan efesiensi APBN. Berdasarkan Renstra -2019, sasaran strategis Perpustakaan Nasional terdiri dari 6 (enam) sasaran strategis, terdiri dari: 42

58 Tabel 26. Sasaran Strategis Perpustakaan Nasional (Renstra -2019) Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Peningkatan kegemaran membaca Pengembangan semua jenis Peningkatan kualitas dan diversifikasi layanan Peningkatan kualitas SDM Peningkatan koleksi nasional dan pelestarian koleksi warisan dokumenter budaya bangsa Indonesia Peningkatan sarana dan prasarana Perpustakaan Nasional yang modern. Pembudayaan kegemaran membaca Kapasitas dan utilitas semua jenis Layanan ekstensi berbasis TIK Layanan berbasis TIK Pemustaka memanfaatkan Kompetensi tenaga Fasilitasi sertifikasi pustakawan Pengadaan Koleksi yang lengkap Pelestarian koleksi warisan budaya bangsa Gedung fasilitas layanan 1/1000 Rasio 941 Perp. 150 Perpus 8 Unit Orang 480 Orang 110 Orang eksemplar judul m 2 Sasaran Strategis 1. Peningkatan kegemaran membaca Walaupun sasaran staretgis peningkatan kegemaran membaca tidak masuk dalam Perjanjian Kinerja, namun capaian indikator ini telah banyak dilaksanakan dan dicapai sampai dengan. Peningkatan kegemaran membaca merupakan amanat yang harus dilaksanakan oleh Perpustakaan Nasional. Hal ini selaras dengan amanat Hal ini selaras dengan amanat UU No tentang Perpustakaan bahwa tujuan memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Berdasarkan pasal 48 ayat (1) bahwa pembudayaan kegemaran membaca dilakukan melalui keluarga, satuan pendidikan dan masyarakat; ayat (4) pembudayaan kegemaran membaca pada masyarakat sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan melalui penyediaan sarana di tempat-tempat umum yang mudah dijangkau, murah dan bermutu. Penguatan betapa pentingnya bagi masyarakat, menjadi hak masyarakat dalam peningkatan kualitas hidup sebagai mana amanat Undangundang tersebut di atas, pasal 5 ayat (1) bahwa masyarakat mempunyai hak yang sama untuk memperoleh layanan serta memanfaatkan dan mendayagunakan fasilitas ; ayat (2) masyarakat di daerah terpencil, terisolasi, atau terbelakang sebagai faktor geografis berhak 43

59 memperoleh layanan secara khusus; dan ayat (3) masyarakat yang memiliki cacat dan/atau kelainan fisik, emosional, mental, intelektual dan/atau sosial berhak memperloleh layanan. Sasaran strategis dimaksud dicapai melalui indikator kinerja utama (IKU), sebagai berikut: SS1: IKU 1. Pembudayaan kegemaran membaca. Target :1/1.000 : 1/1.000 Capaian: 100% IKU 1. Pembudayaan kegemaran membaca Pembudayaan kegemaran membaca adalah suatu proses atau internalisasi kegemaran membaca kepada masyarakat yang dilakukan melalui; pertama, keluarga yang dilakukan dengan fasilitasi pemerintah melalui penyediaan buku murah; kedua, satuan pendidikan dilakukan dengan mengembangkan dan memanfaatkan sebagai proses pembelajaran; ketiga, masyarakat dilakukan melalui penyediaan sarana di tempat-tempat umum yang mudah dijangkau, murah, dan bermutu. Indikator kinerja pembudayaan kegemaran membaca bertujuan untuk mengukur tingkat atau rasio budaya baca masyarakat melalui pemberdayaan. Tingkat atau rasio pengukuran ini menggambarkan ukuran rasio 1/ Artinya, dari penduduk Indonesia hanya 1 (satu) orang yang memiliki gemar membaca. No. Tabel 27. Capian IKU Pembudayaan Kegemaran Membaca Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama s.d 2014 Target % Capaian 1 Peningkatan kegemaran membaca Pembudayaan kegemaran membaca - 1/1000 Rasio 1/1000 Rasio 100% Berdasarkan target indikator kinerja utama Renstra dengan rasio 1/1.000 dan terealisasi rasio 1/1.000, sehingga diperoleh capaian 100%. Ukuran rasio gemar membaca 1/1000 atau 0,001, merupakan pengukuran atas hasil survey yang dilakukan oleh United Nation Depelopment Project (UNDP). Rasio ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki kegemaran membaca rendah. Tabel 28. Perbandingan Capaian IKU Pembudayaan Kegemaran Membaca No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2014 % naik/turun 3 Meningkatnya Peningkatan kegemaran membaca JPembudayaan kegemaran membaca 1/1.000 Rasio - 0% 44

60 Rendahnya kegemaran membaca ini tentu bukan saja lingkup atau domain Perpustakaan Nasional, namun keterlibatan kementerian/lembaga dan masyarakat juga memiliki perenanan penting. Rendahnya rasio membaca ini juga ditunjukkan hasil Kajian Budaya Baca Masyarakat Indonesia oleh Perpustakaan Nasional, dengan berbagai kesimpulan, antara lain: a. Tingkat budaya baca masyarakat Indonesia secara nasional menjunjukkan tingkat kategori rendah, dengan adverage 25,1; b. Tingkat budaya baca masyarakat umum menunjukkan kategori sangat rendah, dengan adverage 23,21; c. Tingkat budaya baca masyarakat pelajar/mahasiswa menunjukkan kategori rendah, dengan adverage 25,71. Berbagai faktor penyebab rendahnya budaya baca masyarakat Indonesia di karenakan: 1. Sulitnya mendapatkan bahan bacaan; (a) rendahnya produksi bahan bacaan yang berkualitas; (b) akses terhadap bahan bacaan yang sulit; (keberadaan dan fasilitas umum yang belum memadai). 2. Perkembangan TIK; (a) tontonan TV lebih bervariasi dianggap lebih menyenangkan; (b) vitur game sosial media pada smart phone dan tablet semakin beragam dan harganya terjangkau. 3. Faktor budaya yaitu budaya tutur lebih dominan dari pada budaya menulis. 4. Ekonomi; kehidupan yang belum mapan mengakibatkan kesibukan bekerja menjadi prioritas untuk kelangsungan hidup. Perpustakaan Nasional telah melakukan langkah-langkah strategis dalam peningkatan kegemaran membaca tahun, yaitu: Pemberian Penghargaan Peningkatan Kegemaran Membaca Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan pemahaman generasi muda dan merangsang akan pentingnya budaya baca. Pemberian penghargaan, terdiri dari: (i) Lomba Perpustakaan Sekolah Terbaik; Juara I : SMA NU Kabupaten Gresik, Jawa Timur; Juara II : MAN 1 Kota Pekanbaru, Riau; Juara III : SMAN 1 Mata Uli, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara; (ii) Kategori Pustakawan Berprestasi Terbaik; Juara I : Siti Indarwati; Juara II : Mohamad Rotmianto; Juara III : Andrea Ardi Ananda; (iii) Kategori Media dan Jurnalis; Media : Harian Singgalang; Jurnalis : YB Margantoro (Harian Bernas Yogyakarta); (iv) Kategori Masyarakat; Sudjatmoko-Sri Widiarti, TBM Dimurti (Pekalongan, Jawa Tengah); Togu Simorangkir, TBM Alusi Tao Toba (Samosir, Sumatera Utara); Nuradi Indra Wijaya, Taman Baca Mata Aksara (Sleman, DI Yogyakarta); Nero Taopik Abdillah, Komunitas Ngejah (Garut, Jawa Barat), Sri Rossyati dan Sri Irianingsih, Sekolah Darurat Kartini (Jakarta Utara, DKI Jakarta), Sugiyanto (Gunung Kidul, DI Yogyakarta) (v) Kategori Tokoh Masyarakat; H. Alex Noerdin (Gubernur Sumatera Selatan); Dr. H. Ahmad Heryawan, Lc (Gubernur Jawa Barat); Yuliyanto, SE, MM (Wali Kota Salatiga, Jawa Tengah); FX Hadi Rudyatmo (Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah). Kajian Budaya Baca Indonesia oleh Perpustakaan Nasional, dengan berbagai kesimpulan, antara lain: Tingkat budaya baca masyarakat Indonesia secara nasional menjunjukkan tingkat kategori rendah, dengan adverage 25,1; 45

61 Gambar 6. Kepala Perpustakaan Nasional RI Memberikan Penghargaan Nugra Jasadarma Pustaloka Pembudayaan Kegemaran Membaca, mealui: Seminar Nasional Safari Duta Baca Bantuan Buku Siap Layanan Seminar Nasional Pembudayaan Kegemaran Membaca di Masyarakat Kegiatan ini dilaksanakan diikuti 200 orang peserta seminar. Tujuan seminar adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan peserta seminar di daerah tentang implementasi pembudayaan kegemaran membaca. Safari Pembudayaan Kegemaran Membaca Safari pembudayaan kegemaran membaca bertujuan untuk meningkatkan kegemaran membaca masyarakat Indonesia dengan implementasi program yang inovatif. Kegiatan ini diikuti orang peserta. Perpustakaan Nasional juga melakukan road show dan pameran gemar membaca di 8 (delapan) provinsi, yaitu; Provinsi Kalimantan Barat, Malang, Jawa Timur, Jambi, Sulawesi Utara, Kendari. Duta Baca Indonesia Duta baca Indonesia bertujuan meningkatnya sosialisasi minat baca masyarakat melalui kegiatan Duta Baca Indonesia. Kegiatan ini memberikan motivasi dan dorongan melalui publik pigur yang difasilitasi oleh Perpustakaan Nasional agar masyarakat, khususnya para pelajar dan mahasiswa termotivasi membaca sejak dini. Kegiatan melibatkan sebanyak orang dari 4 kabupaten/kota. Bantuan Buku Siap Layan Perpustakaan yang sudah dikembangkan Perpustakaan Nasional sebanyak desa/kelurahan, 540 unit keliling, 7 46

62 unit terapung, 105 pulau-pulau kecil/terdepan/ terluar/terpencil, 30 pelabuhan perikanan, 86 desa pesisir, 502 pondok pesantren dan lembaga pendidikan keagamaan lainnya, 194 LAPAS, 40 RSUD, 198 Puskesmas, 723 komunitas, 20 daerah perbatasan, desa transmigrasi sebanyak 20 desa., Perpustakaan Nasional memberikan bantuan buku siap layan untuk: Perpustakaan daerah perbatasan sebanyak 20 desa Perpustakaan umum kabupaten/ kota sebanyak 18 kabupaten/ kota Perpustakaan komunitas sebanyak 55 komunitas Perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan 33 Lapas Perpustakan rumah ibadah 1 rumah ibadah Perpustakaan Pondok Pesantren sebanyak 65 Ponpes UPT Perpustakaan Proklamasi Melaksanakan pemasyarakatan nasionalisme dan pemikiran Bung Karno Untuk Indonesia dan Para Pejuang Bangsa. Seminar dengan tema Dengan Semangat Asia Afrika Kita Perkokoh Solidaritas Internasional dengan narasumber yaitu Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI pada era ), Ir. Drs. Poerwanto P.MA selaku pendiri Pusat Studi Bung Karno yang merupakan putra asli Blitar, dan Peter Kasenda selaku Sejarawan dan penulis buku serta di moderatori oleh Drs. Pratignyo Yitno Sutomo, M.Pd. Diikuti 200 orang peserta. Gambar 7. Kegiatan Pemasyarakatan Nasionalisme UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno mendapat kunjungan dari TK SABANA Kota Blitar. Dengan menggunakan pakaian adat Anak anak di ajak berkunjung dan mengelilingi Proklamator Bung Karno terutama pada Ruang Koleksi memorabilia dan Ruang Anak dan Remaja. 47

63 No. Sasaran Strategis Tabel 29. Sasaran Strategis 1 Peningkatan Kegemaran Membaca Indikator Kinerja 2014 Target Persentase Target Akhir Renstra Persentase Capaian Sampai Dengan 2019 (akhir Renstra) 3 MPeningkatan kegemaran membaca Pembudayaan kegemaran membaca - 1/1.000 Rasio 1/1.000 Rasio 100% 1/800 Rasio 20% 48

64 Capaian Sasaran Strategis 1 yaitu Peningkatan Kegemaran Membaca, berdasarkan realisasi capaian sebesar rasio 1/1000 atau dari orang Indonesia yang memiliki gemar membaca hanya 1 orang, apabila dibandingkan dengan target akhir 2019 sebesar 1/800 atau rasio dari 800 orang Indonesia baru 1 orang gemar membaca, maka nilai capaian sebesar 20%%. Masih tersisa target sebanyak 1/800 atau 80% dari target akhir tahun Renstra. Sasaran Strategis 2. Pengembangan semua jenis Berdasarkan UU No tentang Perpustakaan, Pasal 5 ayat (1) menjelaskan bahwa masyarakat mempunyai hak yang sama untuk memperoleh layanan serta memanfaatkan dan mendayagunakan fasilitas. Selaras dengan tugas Perpustakaan Nasional yang melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang yang memiliki salah satu fungsi sebagai pembina. Pembinaan merupakan upaya Perpustakaan Nasional mewujudkan pemerataan layanan bagi masyarakat. Sasaran strategis pengembangan semua jenis dicapai dengan indikator kinerja utama meningkatnya kapasitas dan utilitas semua jenis. IKU 2. Kapasitas dan utilitas semua jenis Kapasitas dan utilitas semua jenis adalah penguatan dan pengembangan melalui fungsi pembinaan Perpustakaan Nasioal kepada semua jenis di daerah baik provinsi, umum kabupaten/kota, desa/kelurahan, rumah ibadah, komunitas, pondok pesantren dan lembaga pendidikan keagamaan lainnya, desa terluar, tertinggal dan terdepan, pelabuhan, RSUD, LAPAS, dan sekolah. Indikator kinerja utama ini bertujuan untuk peningkatan kualitas mutu layanan dan pengelolaan sebagai wahana sumber belajar masyarakat pada setiap jenis. Tabel 30. Capaian IKU Kapasitas dan Utilitas Semua Jenis Perpustakaan No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja s.d 2014 Target % Capaian Perpustakaan Nasional penerima penghargaan e-government Award empat tahun berturut-turut SS2. IKU 2. Kapasitas dan utilitas semua jenis. Target : 941 : Capaian : 108% 1 Pengembangan semua jenis Kapasitas dan utilitas semua jenis perpus perpus 108% Berdasarkan target yang ditetapkan dalam Renstra -2019, target indikator kinerja sebesar 941 dan realisasi sebesar 1.021, sehingga diperoleh nilai capaian 108%. 49

65 Tabel 31. Perbandingan Capaian IKU Kapasitas dan Utilitas Semua Jenis Perpustakaan dengan 2014 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2014 % naik/turun 3 Pengembangan semua jenis Kapasitas dan utilitas semua jenis Perpus. - 0% Kegiatan yang dilakukan dalam peningkatan kapasitas dan utilitas semua jenis yang telah dibina oleh Perpustakaan Nasional, melalui: Perpustakaan yang difasilitas, akreditas sebanyak 240. Perpustakaan yang difasilitasi untuk pengembangan umum dan khusus sebanyak 161. Perpustakaan yang difasilitasi untuk pengembangan sekolah dan perguruan tinggi sebanyak 500. Perpustakaan yang difasilitas untuk bantuan koleksi komunitas dan ponpes sebanyak 120. Tabel 32. Sasaran Strategis 2 Pengembangan Semua Jenis Perpustakaan No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2014 Target Persentase Target Akhir Renstra Persentase Capaian Sampai Dengan 2019 (akhir Renstra) 1 Pengembangan Semua Jenis Perpustakaan Kapasitas dan utilitas semua jenis Perpus Perpus Perpus. 15% Capaian Sasaran Strategis 2 yaitu Pengembangan Semua Jenis Perpustakaan, berdasarkan realisasi capaian sebesar 1.021, apabila dibandingkan dengan target akhir 2019 sebesar 6.781, maka nilai capaian sebesar 15%. Masih tersisa target sebanyak atau 85% dari target akhir tahun Renstra. Sasaran Strategis 3. Peningkatan kualitas dan diversifikasi layanan Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pembelajaran sepanjang hayat, menjadi wahana strategis. Oleh karena itu, 50

66 jaminan layanan bagi masyarakat diatur dalam UU No tentang Perpustakaan, Pasal 5 ayat (1,2,3) menjelaskan bahwa masyarakat mempunyai hak yang sama untuk memperoleh layanan serta memanfaatkan dan menadaya gunakan fasilitas baik masyarakat di daerah karena keterbatasan faktor geografis, maupun keterbatas fisik, emosional, intelektual dan sosial. Perpustakaan Nasional berupaya dan mendorong agar akses masyarakat kepada dapat terwujud. Peningkatan kualitas dan diversifikasi layanan menjadi solusi dalam mempersempit disparitas layanan. Pencapaian sasaran strategis Renstra berupa peningkatan kualitas dan diversifikasi dicapai melalui indikator kinerja utama, antara lain; (i) Layanan ekstensi berbasis TIK; (ii) Layanan berbasis TIK; dan (iii) Pemustaka memanfaatkan. IKU 3. Layanan Ekstensi Perpustakaan Berbasis TIK Layanan Ekstensi Perpustakaan Berbasis TIK adalah layanan bersifat bergerak dan tidak menetap dengan menggunakan seperangkat teknologi dan/atau sarana lainnya sehingga layanan dapat menjangkau masyarakat. Tujuan indikator kinerja ini untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap, baik karena keterbatasan akibat faktor geografis maupun keterbatasan fisik, emosional, intelektual dan sosial ekonomi melalui pemanfaatan mobil, kapal, dan lain-lain. Tabel 33. Capaian IKU Layanan Eksistensi Perpustakaan Berbasis TIK No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja s.d 2014 Target Target akhir Thn. Renstra % Capaian SS2. IKU 3. Layanan Ekstensi Perpustakaan Berbasis TIK Target : 8 : 8 Capaian : 100% 1 Pengembangan semua jenis KLayanan Eksistensi Perpustakaan Berbasis TIK 11 unit 8 Unit 8 unit 128 unit 100% Berdasarkan target yang ditetapkan dalam Renstra -2019, target indikator kinerja sebesar 8 unit dan terealisasi sebesar 8 unit, sehingga diperoleh capaian 100%. Artinya, antara target realisasi dengan target yang direncanakan tercapai, sehingga mobil keliling telah didistribusikan sampai dengan 2014 sebesar 465 termasuk pengadaan 2014 sebanyak 11 unit, maka total mobil keliling sebanyak 473 unit. Kegiatan dukungan pencapaian indikator kinerja ini dicapai melalui berbagai kegiatan inovatif. 51

67 No. Tabel 34. Perbandingan Capaian IKU Layanan Ekstensi Perpustakaan Berbasis TIK dengan 2014 Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2014 % naik/turun 3 Pengembangan semua jenis Layanan Eksistensi Perpustakaan Berbasis TIK 8 Unit 11 Unit 38% Untuk mendekatkan bahan pustaka ke masyarakat, Perpustakaan Nasional memberikan bantuan Mobil Perpustakaan Keliling (MPK) dan Kapal Terapung Perpustakaan Keliling kepada pemerintah provinsi dan kabupaten/kota Berdasarkan perbandingan realisasi capaian IKU sebesar 8 unit lengkap dengan koleksi dan realisasi capaian tahun 2014 sebesar 11 unit lengkap dengan koleksi, sehingga diperoleh kesimpulan bahwa indikator kinerja utama mengalami penurunan sebesar 38%. Hal ini dikarenakan alokasi anggaran untuk pengadaan mobil keliling semakin sedikit dikarenakan kabupaten/kota dan provinsi hampir sudah menerima bantuan 1 (satu) mobil keliling. Bantuan Mobil Perpustakaan Keliling (MPK) Mobil keliling (MPK) bertujuan untuk mendekatkan bahan pustaka ke masyarakat. Sampai dengan 2014 telah diberikan 529 unit MPK kepada provinsi dan kabupaten/kota. bantuan mobil keliling diberikan kepada 8 kabupaten/ kota di Indonesia terdiri dari: Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Banda Aceh, Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah Kabupaten Padang Lawas, Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Bogor, Kantor Perpustakaan Kabupaten Kulon Progo, Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Minahasa Tenggara, Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Sindereng Rappang, Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Deiyai, dan Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Tolikara. Gambar 8. Mobil Perpustakaan Keliling (MPK) dan Suasana Antusias Anak dalam Pemanfaatan MPK. 52

68 Gambar 9. Kapal Perpustakaan Keliling dan Disain Ruang Baca Tabel 35. Provinsi dan Kabupaten/Kota Penerima Mobil Perpustakaan Keliling (MPK) dan Kapal Terapung NO PERPUSTAKAAN PROVINSI/KAB/ KOTA MPK KAPAL TERAPUNG 1 Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Jambi Riau Kepulauan Riau Kepulauan Bangka Belitung Bengkulu Sumatera Selatan Lampung Banten DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Timur Kalimantan Selatan Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Sulawesi Utara Gorontalo

69 26 Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat SS2. IKU 4. Layanan Perpustakaan Berbasis TIK Target : 150 : 150 Capaian : 100% IKU 4. Layanan Perpustakaan Berbasis TIK UU No tentang Perpustakaan, pasal 1 ayat (5) mengamanatkan bahwa Perpustakaan Nasional sebagai pusat jejaring, perlu adanya wadah untuk menghimpun koleksi yang ada di Indonesia melalui bantuan perangkat teknologi informasi dan komunikasi. Layanan Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah digital (e-library) yang menyediakan berbagai sumber daya, termasuk staf yang mampu melakukan pekerjaan menyeleksi, menata, menyediakan akses intelektual, menginterpretasikan, mendistribusikan, melestarikan keutuhan koleksi berformat digital, termasuk memastikan ketersediaannya dari waktu ke waktu, agar dapat diakses secara mudah oleh pengguna. Pengukuran layanan berbasis TIK ini adalah jumlah yang dibantu dan Perpustakaan Nasional dalam aspek koleksi, perangkat keras dan lunak, serta pelatihan SDM. Tujuan indikator kinerja ini mewujudkan percepatan pemanfaatan akses layanan online berupa digitalisasi koleksi yang dimiliki oleh Perpustakaan Nasional yang dapat diakses melalui dan perpusnas.go.id. No. Tabel 36. Capaian IKU Layanan Perpustakaan Berbasis TIK Sasaran Strategis Indikator Kinerja s.d 2014 Target Target akhir Thn. Renstra % Capaian 1 Pengembangan semua jenis Layanan Perpustakaan Berbasis TIK 150 perpus 150 perpus 150 perpus 150 perpus 100% Berdasarkan target yang ditetapkan dalam Renstra -2019, target indikator kinerja sebanyak 8 unit dan terealisasi sebanyak 8 unit, sehingga diperoleh nilai sebesar 100%. Artinya, antara target realisasi dengan target yang direncanakan tercapai dengan baik. 54

70 Tabel 37. Perbandingan Capaian IKU Layanan Perpustakaan Berbasis TIK dengan 2014 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2014 % naik/turun 3 Pengembangan semua jenis Layanan Perpustakaan Berbasis TIK 50 Perpus. 50 Perpus % Berdasarkan perbandingan realisasi capaian IKU sebesar 50 dan realisasi capaian tahun 2014 sebesar 150, sehingga diperoleh kesimpulan bahwa indikator kinerja utama mengalami penurunan sebesar 200%. Penurunan ini dikarenakan alokasi anggaran bantuan e-library kepada kabupaten/kota semakin sedikit sesuai dengan grand design e-library dengan skenario tiga tahapan. Indikator kinerja ini merupakan target yang telah disusun berdasarkan Grand Design Perpustakaan Digital Nasional yaitu pengembangan digital Indonesia (e-library) serta pengembangan aplikasi INLISlite versi 3.0 sebagai aplikasi pengelolaan yang telah dimulai Pembangunan Perpustakaan digital Nasional atau layanan berbasis TIK, Perpustakaan Nasional RI berinisiatif mengambil peran sebagai sebagai fasilitator dan koordinator. Grafik 6. Road map pengembangan digital nasional (e-library) Pencapaian indikator ini didukung berbagai kegiatan: (i) Pengembangan implementasi jaringan digital nasional Indonesia; (ii) Suvervisi pengembangan digital nasional Indonesia; (iii) Lokakarya pengembangan otomasi bagi Pergurian Tinggi se-jawa; (iv) bantuan pengembangan umum kabupaten/kota; (v) pengembangan program aplikasi interoperabilitas antar. Layanan Perpustakaan Nasional juga telah dapat diakses langsung melalui internet melalui web site: Melalui web site ini masyarakat dapat mendaftar anggota secara online menjadi anggota tanpa datang ke Perpustakaan Nasional serta dapat mendowload e-journal dan 55

71 e-book yang telah dilanggan oleh Perpustakaan Nasional dan dimafaatkan secara gratis. Akses ke sumber elektronis yang dapat dimanfaatkan, terdiri dari: Proquest, ALA Publishing, Gale - Cengage Library, Sage, Ulrichs - Periodicals Directory, EBSCO Host, Westlaw, ISEAS and IGI Global. Gambar 10. Tampilan Muka e-resources Perpustakaan Nasional Akses ke sumber elektronis yang dapat dimanfaatkan, terdiri dari: Proquest, ALA Publishing, Gale - Cengage Library, Sage, Ulrichs - Periodicals Directory, EBSCO Host, Westlaw, ISEAS and IGI Global. Total e-journal sebanyak judul IKU 5. Pemustaka memanfaatkan Capaian indikator ini telah dipaparkan dalam IKU 6. Jumlah pengunjung (pemustaka) pada perjanjian kinerja sebelumnya. Pemustaka memanfaatkan adalah pengguna baik perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan secara langsung (onsite) maupun secara tidak langsung (online). Indikator kinerja ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemanfaatan masyarakat terhadap sebagai mana tujuan untuk memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan bangsa. Ruang lingkup pengunjung (pemustaka) dalam indikator kinerja ini mencakup pemanfaatan masyarakat kepada Perpustakaan Nasional, UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno di Blitar dan UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta di Bukit Tinggi, baik perorangan maupun kelompok memanfaatkan secara langsung (onside) dan tidak langsung (online). Pencapaian indikator kinerja utama pemustaka yang memanfaatkan sebagai mana dalam tabel. 56

72 No. Tabel 38. Capaian IKU Jumlah Pemustaka yang Memanfaatkan Perpustakaan Sasaran Strategis Indikator Kinerja s.d 2014 Target % Capaian 1 Meningkatnya layanan, pelestarian fisik dan kandungan naskah kuno dan budaya gemar membaca di masyarakat Jumlah pengunjung (pemustaka) orang orang orang 140% Berdasarkan target yang ditetapkan dalam Renstra dengan target sebesar orang dan terealisasi sebanyak orang, sehingga diperloleh nilai capaian sebesar 140%. Bila dibandingkan dengan target tahun 2014 sebesar orang maka terjadi peningkatan 56,93%. Kenaikan pemustakaan ini didorong karena beberapa inovasi kegiatan yang dilakukan oleh Perpustakaan Nasional dalam memperbaiki kualitas layanan sebagai mana dijelaskan dalam pengukuran capaian perjanjian kinerja. SS2. IKU 5. Pemustaka memanfaatkan Target : 150 : 150 Capaian : 100% Tabel 39. Perbandingan Capaian IKU Jumlah Pemustaka yang Memanfaatkan Perpustakaan dengan 2014 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2014 % naik/turun 3 Meningkatnya layanan, pelestarian fisik dan kandungan naskah kuno dan budaya gemar membaca di masyarakat Jumlah pengunjung (pemustaka) Orang Orang 75.6% Berdasarkan perbandingan realisasi capaian IKU sebesar Orang dan realisasi capaian tahun 2014 sebesar Orang, sehingga deperolah kesimpulan bahwa indikator kinerja utama mengalami peningkatan 76,6%. Peningkatan ini disebabkan beberapa faktor sebagaimana dijelaskan sebelumnya. 57

73 No. 1. Tabel 40. Sasaran Strategis 3 Peningkatan kualitas dan diversifikasi layanan Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2014 Target Persentase Target Akhir Renstra Persentase Capaian Sampai Dengan 2019 (akhir Renstra) Layanan Ekstensi Perpustakaan Berbasis TIK 11 Unit 8 Unit 8 Unit 100% 128 Unit 6,3% Peningkatan kualitas dan diversifikasi layanan Layanan Perpustakaan Berbasis TIK 150 Perpus. 50 Perpus. 50 Perpus. 100% 150 Perpus. 33% Jumlah pengunjung (pemustaka) Orang 5 Jt. Orang Orang 140% % 58

74 Capaian Sasaran Strategis 3 yaitu Peningkatan kualitas dan diversifikasi layanan, sebagai berikut: 1. Layanan Ekstensi Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Berdasarkan realisasi capaian sebesar 8 unit, apabila dibandingkan dengan target akhir 2019 sebesar 128 unit, maka nilai capaian sebesar 6,5%. Masih tersisa target sebanyak 120 unit atau 93,5% dari target akhir tahun Renstra. 2. Layanan Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Berdasarkan realisasi capaian sebesar 50, apabila dibandingkan dengan target akhir 2019 sebesar 150, maka nilai capaian sebesar 33%. Masih tersisa target sebanyak 100 atau 67% dari target akhir tahun Renstra. 3. Jumlah pengunjung (pemustaka). Berdasarkan realisasi capaian sebesar orang, apabila dibandingkan dengan target akhir 2019 sebesar orang, maka nilai capaian sebesar 50%. Masih tersisa target sebanyak orang atau 50% dari target akhir tahun Renstra. Sasaran Strategis 4. Peningkatan kualitas SDM Pengembangan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia sudah dilakukan dengan berbabagai program baik melaui pendidikan formal maupun informal. Perpustakaan Nasional telah melakukan kerjasama dengan bebagai Perguruan Tinggi Negeri maupun swasta antara lain Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, Universitas Brawijaya, Universitas Gajah Mada, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Terbuka dan lain sebagainya. Sampai saat ini, kondisi pendidikan tenaga Perpustakaan Nasional, telah memiliki strata pendidikan diploma, sarjana, pascasarjana (S2 dan S3). Sasaran strategis peningkaan kualitas sumber daya manusia pada fokus pada pendidikan dan pelatihan (diklat) dan sertifikasi dengan indikator kinerja utama, sebagai berikut: SS4. IKU 6. Kompetensi Tenaga Perpustakaan Target : 480 org : 466 Capaian : 97% IKU 6. Kompetensi Tenaga Perpustakaan Berdasarkan PP No , Pasal 31 menjelaskan bahwa standar tenaga memuat kriteria minimal mengenai kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikasi. Upaya peningkatan kompetensi tenaga baik tenaga teknis maupun pustakawan dilakukan dengan cara pendidikan dan pelatihan. Kompetensi tenaga adalah kemampuan profesional dan kemampuan personal. Kemampuan profesional mencakup aspek pengetahuan, keahlian dan sikap kerja. Kemampuan personal mencakup aspek kepribadian dan interaksi sosial dalam pelaksanaan tugas kepustakawanan melalui pendidikan dan pelatihan. Indikator kinerja ini bertujuan untuk memastikan bahwa tata kelola berjalan efektif dan efisien dalam mendayagunakan sumber- 59

75 sumber daya yang terbatas untuk kepentingan pemustaka serta meningkatnya kualitas layanan dengan baik, tepat-waktu, tepat-sasaran, dan sebanding antara biaya dan hasil yang diperoleh serta meningkatnya kepercayaan pemustaka terhadap layanan. Target IKU Kompetensi Tenaga Perpustakaan tidak tercapai dikarenakan kurangnya peminat peserta diklat dikarenakan peserta diklat harus membayar sendiri, antara lain; (i) diklat manajemen, (ii) diklat pengenalan, dan (iii) diklat pengelola informasi dan penyuluhan minat baca. 60 No. 1 Tabel 41. Capaian IKU Kompetensi Tenaga Perpustakaan Sasaran Strategis Peningkatan kualitas SDM Indikator Kinerja Kompetensi Tenaga Perpustakaan s.d Orang Target 480 Orang % Capaian 466 orang 97,00% Berdasarkan target yang ditetapkan dalam indikator kinerja sebanyak 480 orang dan terealisasi sebanyak 466 orang, sehingga diperoleh nilai capaian sebesar 97,00%. Taget capaian indikator tidak tercapai 100%. Tidak tercapaian target indikator kinerja tersebut dikarenakan kurangnya peminat peserta diklat dikarenakan peserta diklat harus membayar sendiri, antara lain; (i) diklat manajemen, (ii) diklat pengenalan, dan (iii) diklat pengelola informasi dan penyuluhan minat baca. Tabel 42. Jenis Diklat dan Jenis Diklat Target Diklat Manajemen Perpustakaan (PNBP) Diklat Pengenalan Perpustakaan (PNPB) Diklat Pegelolaan Informasi (PNPB) Diklat Penyuluh Minat Baca Diklat Penyiapan Tenaga SDM Teknologi Multimedia Diklat PIM II 2 2 Diklat PIM III 6 6 Diklat PIM IV 4 4 Pendidikan S2 Perpustakaan Diklat Pengenalan Perpustakaan Bagi CPNS Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan Diklat Calon Pustakawan Tingkat Ahli Diklat Calon Pustakawan Tingkat Ahli Provinsi Nusa Tenggara Barat Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah (2 Angkatan) Diklat Tata Bahasa Jawa Kuno Diklat Tim Penilai Jabatan Fungsional Pustakawan Diklat TOT Perpustakaan Diklat Manajemen Perpustakaan Diklat Penyiapan SDM Teknologi Informasi Peningkatan Kualitas SDM 20 20

76 Koordinasi Penyelenggaraan Diklat Kepustakawanan 1 1 Pengelolaan Website 1 1 Peningkatan kompetensi SDM telah dilakukan berbagai diklat tenaga baik teknis dan fungsional yang bersumber dari PNPB dan APBN. Keberhasilan capaian indikator juga didukung penyusunan kurikulum dan bahan ajar diklat administrasi, teknis dan fungsional telah dilaksanakan dalam upaya mendukung terlaksananya diklat kepustakawanan. Penyusunan kurikulum dan bahan ajar tersusun 58 naskah diantaranya mata ajar yang terdapat pada Diklat Alih Jalur, Diklat Calon Pustakawan Tingkat Ahli (CPTA) dan Calon Pustakawan Tingkat Terampil (CPTT). No. Tabel 43. Perbandingan Capaian IKU Kompetensi Tenaga Perpustakaan dengan 2014 Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2014 % naik/turun 3 Peningkatan kualitas SDM Kompetensi Tenaga Perpustakaan 466 Orang 200 orang 133% Berdasarkan perbandingan realisasi capaian IKU sebesar 466 orang dan realisasi capaian tahun 2014 sebesar 200 orang, sehingga diperoleh kesimpulan bahwa indikator kinerja utama mengalami peningkatan sebesar 133%. IKU 7. Fasilitasi sertifikasi pustakawan Kompetensi tenaga merupakan kemampuan yang mencakup aspek pengetahuan, keahlian, dan sikap kerja yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi yang diterbitkan oleh lembaga sertifikasi atau lembaga pendidikan yang terakreditasi. Pelaksanaan sertifikasi pustakawan menjadi sangat penting karena telah diamanatkan dalam PP No tentang pelaksanaan UU No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan pasal 38 ayat (5). Pencapaian indikator kinerja utama pemustaka yang memanfaatkan sebagai mana dalam tabel. No. Tabel 44. Capaian IKU Jumlah Pemustaka yang Memanfaatkan Perpustakaan Sasaran Strategis Indikator Kinerja s.d 2014 Target % Capaian SS4. IKU 7. Fasilitasi sertifikasi pustakawan Target : 110 org : 244 org Capaian : 221,81% 1 Peningkatan kualitas SDM Fasilitasi sertifikasi pustakawan 100 orang 110 orang 244 orang 221,81% Berdasarkan target indikator kinerja ditetapkan sebesar 110 orang 61

77 dan terealisasi sebesar 244 orang, sehingga diperoleh nilai capaian sebesar 221,81%. Target capaian indikator kinerja dimaksud melampaui target yang direncanakan sebesar 121,81%. Tabel 45. Perbandingan Capaian IKU Jumlah Pemustaka yang Memanfaatkan Perpustakaan No. 3 Sasaran Strategis Peningkatan kualitas SDM Indikator Kinerja Fasilitasi sertifikasi pustakawan 244 Orang Orang % naik/turun 144% Uji Kompetensi Pustakawan bukan saja dilaksanakan Perpustakaan Nasional melalui dana APBN, juga terlaksana melalui kerjasama dengan lembaga lain. Capaian indikator kinerja ini melebihi target dikarenakan terdapat beberapa lembaga atau instansi yang mengajukan pembiayaan sertifikasi pustakawan secara mandiri, antara lain: Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Jawa Timur Universitas Gajah Mada Yogyakarta; Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Pelaksanaan uji kompetensi sumber APBN dilaksanakan di Jakarta sebanyak 4 (empat) kali periode uji kompetensi dan masing-masing 1 (satu) kali pelaksanaan uji kompeensi di daerah yaitu Surabaya. Makassar, Pekanbaru, Palembang, Padang, Jambi, Medan dan Aceh. Keberhasilan ini tentu saja merupakan hasil kerjasama yang baik antara Perpustakaan Nasional, LSP Pustakawan serta instansi tempat diselenggarakannya uji kompetensi pustakawan. Tabel 46. Tempat Uji Kompetensi Pustakawan No Tempat Uji Kompetensi Jumlah K BK 1 Perpustakaan Nasiona RI BPAD Jawa Timur BPAD Sulawesi Selatan BPAD Sumatera Barat BPAD Sumatera Selatan BPAD Riau BPAD Jambi Universitas Negeri Medan BPAD Aceh BPAD Jawa Timur (swadana) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (swadana) 12 Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta 8 8 (swadana) JUMLAH Pada tahun 2013 LSP Pustakawan mendapatkan lisensinya dari BNSP. 62

78 Pada awal tahunnya, LSP Pustakawan langsung melakukan uji kompetensi bagi pustakawan di Jakarta maupun di daerah hingga saat ini pelaksanaan uji kompetensi telah terlaksana dalam 3 (tiga) tahun anggaran. Tabel 47. Sasaran Strategis 4. Peningkatan kualitas SDM No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2014 Target Persentase Target Akhir Renstra Persentase Capaian Sampai Dengan 2019 (akhir Renstra) 1 Peningkatan kualitas SDM Kompetensi Tenaga Perpustakaan 200 orang 480 Orang 466 Orang 97% Orang 17% Fasilitasi sertifikasi pustakawan 100 Orang 110 Orang 244 Orang 221% 650 Orang 38% Capaian Sasaran Strategis 4. Peningkatan kualitas SDM, sebagai berikut: 1. Kompetensi Tenaga Perpustakaan. Berdasarkan realisasi capaian sebesar 466 orang, apabila dibandingkan dengan target akhir 2019 sebesar orang, maka nilai capaian sebesar 17%. Masih tersisa target sebanyak orang atau 83% dari target akhir tahun Renstra. 2. Fasilitasi sertifikasi pustakawan. Berdasarkan realisasi capaian sebesar 244 orang, apabila dibandingkan dengan target akhir 2019 sebesar 650 orang, maka nilai capaian sebesar 38%. Masih tersisa target sebanyak 406 orang atau 62% dari target akhir tahun Renstra. Sasaran Strategis 5. Peningkatan koleksi nasional dan pelestarian koleksi warisan dokumenter budaya bangsa Indonesia UU No tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam, pasal 1 ayat (5) menjelaskan bahwa Perpustakaan Nasional mempunyai tugas untuk menghimpun, menyimpan, melestarikan, dan mendayagunakan karaya cetak dan karya rekam yang dihasilkan di wilayah Republik Indonesia. Pasal 2, menegaskan bahwa setiap penerbit yang berada di wilayan negara Republik Indonesia, wajib menyerahkan 2 (dua) buah cetak dari setiap judul karya cetak yang dihasilkan kepada Perpustakaan Nasional dan sebuah kepada daerah di ibukota provinsi yang bersangkutan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah terbit. Pasal 1 ayat (2-3), menjelaskan bahwa koleksi adalah semua informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam dalam berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah, dan dilayankan. Koleksi nasional adalah semua karya tulis, karya 63

79 cetak, dan/atau karya rekam dalam berbagai media yang diterbitkan ataupun tidak diterbitkan, baik yang berada di dalam maupun di luar negeri yang dimiliki oleh di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sasaran strategis peningkatan koleksi nasional dan pelestarian koleksi warisan dokumenter budaya bangsa Indonesia, dicapai dengan indikator kinerja, sebagai berikut: IKU 8. Pengadaan Koleksi yang lengkap Indikator kinerja pengadaan koleksi yang lengkap telah dicapai dalam indikator perjanjian kinerja sebagai mana diuraikan pada pengukuran capaian indikator perjanjian kinerja sebelumnya melalui indikator jumlah koleksi Perpustakaan Nasional. No. Tabel 48. Capaian IKU Pengadaan Koleksi yang Lengkap Sasaran Strategis Indikator Kinerja s.d 2014 Target % Capaian SS 5. IKU 8. Pengadaan Koleksi yang lengkap Target : : Capaian: 115% 1 Peningkatan koleksi nasional dan pelestarian koleksi warisan dokumenter budaya bangsa Indonesia Pengadaan koleksi yang lengkap eks eks eks 115% Berdasarkan target indikator kinerja, ditetapkan sebesar eksempelar dan terealisasi sebesar eksemplar, sehingga diperoleh nilai capaian sebesar 115%. Target capaian indikator kinerja dimaksud melampaui target yang direncanakan sebesar 15%. Meningkatnya capaian target indikator kinerja ini dikarenakan berbagai faktor sebagai mana dijelaskan dalam pengukuran capaian perjanjian kinerja yaitu dengan meningkatnya mitra yang tergabung dalam jejaring dan Indonesia One Search, serta penambahan koleksi berasal dari hibah atau sumbangan. Tabel 49. Perbandingan Capaian IKU Pengadaan Koleksi yang Lengkap dengan 2014 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2014 % naik/turun 3 Peningkatan koleksi nasional dan pelestarian koleksi warisan dokumenter budaya bangsa Indonesia Pengadaan koleksi yang lengkap Eks *) Eks 1287% Berdasarkan perbandingan realisasi capaian IKU sebesar 64

80 eksemplar dan realisasi capaian tahun 2014 sebesar eksemplar, sehingga diperoleh kesimpulan bahwa indikator kinerja utama mengalami peningkatan 287%. Peningkatan ini dikarenakan mitra yang tergabung dalam jejaring dan Indonesia One Search, serta penambahan koleksi berasal dari hibah atau sumbangan. IKU 9. Pelestarian koleksi warisan budaya bangsa Kekayaan koleksi Perpustakaan Nasional adalah bagian dari khasanah budaya bangsa yang tidak ternilai harganya dan harus dilestarikan. Pelestarian bahan merupakan salah satu fungsi dan tanggung jawab Perpustakaan Nasional untuk menjaga agar hasil budaya yang telah dicapai generasi terdahulu agar dapat dijadikan acuan maupun tolok ukur bagi proses pembelajaran dan perkembangan kebudayaan anak bangsa. Sasaran ini bertujuan untuk pelestarian fisik dan informasi bahan pustaka dan naskah kuno koleksi Perpustakaan Nasional dan koleksi naskah kuno milik pribadi maupun lembaga di daerah. Indikator untuk mencapai sasaran strategis meningkatnya kualitas pengelolaan dan pelestarian fisik dan kandungan informasi bahan pustaka dan naskah kuno. Tabel 50. Capaian IKU Pelestarian Koleksi Warisan Budaya Bangsa No. 1 Sasaran Strategis Peningkatan koleksi nasional dan pelestarian koleksi warisan dokumenter budaya bangsa Indonesia Indikator Kinerja Pelestarian koleksi warisan budaya bangsa s.d Eks Target eks eks Target akhir Thn. Renstra eks % Capaian 108% Berdasarkan target indikator kinerja yang ditetapkan sebesar eksemplar dan terealisasi sebesar , sehingga diperoleh nilai capaian 108%. Target capaian indikator kinerja dimaksud melampaui target yang direncanakan sebesar 8%. Adapun target dan capaian Indikator ini didukung oleh beberapa aktifitas pelestarian sebagai berikut: Aktifitas Target Capaian Konservasi Fisik Bahan Perpustakaan Eks Repografi Bahan Perpustakaan Eks Transformasi Digital Bahan Perpustakaan Eks Dukungan kinerja lain seperti kinerja koordinasi pelestarian SS 5. IKU 9. Pelestarian koleksi warisan budaya bangsa Target : : Capaian: 108% 65

81 Koleksi Naskah BABAD DIPONEGORO tersimpan di Perpustakaan Nasional tercatat sebagai Memory Of the World naskah antar lembaga pemerintah pusat dan daerah termasuk masyarakat. Hasil koordinasi pelestarian di daerah antara lain (i) Museum Lambung Mangkurat- Banjar Baru, Kalimantan Selatan, (ii) Mesjid Agung Kraton Surakarta,Jawa Tengah, (iii) Kraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, dan (iv) Museum Singinjai, Provinsi Daerah Jambi. Selain koordinasi pelestarian juga kinerja deasifikasi Non Aques, penjilidan dan fumigasi turut menentukan keberhasilan indikator ini. Perpustakaan Nasional juga melakukan pelestarian naskah kuno/ manuskrip sebanyak naskah. Pengakuan internasional melalui badan Unesco terhadap naskah kuno/manuskrip nusantara sebagai Memory of the World=MoW yaitu naskah BABAD DIPONEGORO dan NEGARA KERTAGAMA. Sedangkan naskah kuno yang akan diajukan untuk MoW yaitu Ceritera Panji, Syiar Assalikin, Tajus Salatin. Babad Diponegoro diajukan secara bersama antara Perpustakaan Nasional RI dan Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde (KITLV), lembaga yang bergerak dalam bidang bahasa, pemerintahan dan kebudayaan milik Kerajaan Belanda. Pengajuan bersama ini dimungkinkan karena salinan naskah Babad Diponegoro yang ditulis menggunakan aksara Pegon (aksara Arab gundul) tersimpan di Perpustakaan Nasional, sedangkan yang ditulis dalam aksara Jawa tersimpan di Belanda. Naskah aslinya, yang merupakan catatan pribadi yang ditulis oleh Pangeran Diponegoro sendiri, sudah tidak ditemukan. Tanggal 20 Juni 2013, UNESCO secara resmi mengumumkan bahwa dua naskah kuna koleksi Perpustakaan Nasional yaitu naskah BABAD DIPONEGORO dan NEGARA KERTAGAMA tercatat sebagai Ingatan Dunia (Memory Of the World). No. Tabel 51. Perbandingan Capaian IKU Pelestarian Koleksi Warisan Budaya Bangsa dengan 2014 Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2014 % naik/turun 3 Peningkatan koleksi nasional dan pelestarian koleksi warisan dokumenter budaya bangsa Indonesia Pelestarian koleksi warisan budaya bangsa Eks Eks 103% 66

82 Berdasarkan perbandingan realisasi capaian IKU sebesar Eksemplar dan realisasi capaian tahun 2014 sebesar eksemplar, sehingga deperolah kesimpulan bahwa indikator kinerja utama mengalami kenaikan sebesar 3%. Tabel 52. Sasaran Strategis 5 Peningkatan koleksi nasional dan pelestarian koleksi warisan dokumenter budaya bangsa Indonesia No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2014 Target Persentase Target Akhir Renstra Persentase Capaian Sampai Dengan 2019 (akhir Renstra) 1 Peningkatan kualitas SDM Pengadaan koleksi yang lengkap Pelestarian koleksi warisan budaya bangsa 2 Juta Orang Eks Eks Eks Eks Eks. 360% 108% Eks. 20% eks 22% SS 6. IKU 10. Gedung fasilitas layanan Target : 50% : 50% Capaian: 100% Capaian Sasaran Strategis 5 Peningkatan koleksi nasional dan pelestarian koleksi warisan dokumenter budaya bangsa Indonesia, sebagai berikut: 1. Pengadaan koleksi yang lengkap. Berdasarkan realisasi capaian sebesar eksemplar, apabila dibandingkan dengan target akhir 2019 sebesar eksemplar maka nilai capaian sebesar 20%. Masih tersisa target sebanyak eksemplar atau 80% dari target akhir tahun Renstra. 2. Pelestarian koleksi warisan budaya bangsa. Berdasarkan realisasi capaian sebesar eksemplar, apabila dibandingkan dengan target akhir 2019 sebesar eksemplar maka nilai capaian sebesar 22%. Masih tersisa target sebanyak eksemplar atau 78% dari target akhir tahun Renstra. Sasaran Strategis 6. Peningkatan sarana dan prasarana Perpustakaan Nasional yang modern Berdasarkan PP No Pasal 19, menjelaskan bahwa sarana dan prasarana memuat kriteria paling sedikit; lahan, gedung, ruang, perabot; dan peralatan. Perpustakaan Nasional sebagai barometer peradaban bangsa, perlu diwujudkan menjadi yang berkelas dunia melalui pemanfaatan sarana dan prasarana layanan yang modern berbasis teknologi informasi dan komunikasi. 67

83 Pembangunan gedung fasilitas layanan Perpustakaan Nasional di Jalan Medan Merdeka Selatan No. 11 Jakarta adalah sebagai inisiatif dan terobosan baru dalam upaya terwujudnya Perpustakaan Nasional sebagai icon peradaban bangsa. Gedung tersebut dibangun dengan filosofi Trihita Carka Buwana yaitu melengkapi pusat ibu kota dengan Istana Negara berada di sisi Utara, Museum nasional di sisi Barat, galeri nasional di sisi Timur dan Perpustakaan nasional disisi selatan. Gedung tersebut direncanakan selesai pada bulan September 2016 dan mulai bisa digunakan sebagai pusat aktivitas masyarakat pada desember Gedung nasional tersebut akan digunakan sebagai pusat layanan yang dilengkapi dengan sarana umum seperti auditorium, teater, taman terbuka. Sasaran strategis Renstra dimaksud dapat dicapai dan diukur dengan indikator kinerja, sebagai berikut: Gedung fasilitas layanan Icon Peradaban Bangsa, dengan luas m2 plus 2 basement terletak di ring 1 Jalan Medan Merdeka Selatan No. 11 Jakarta IKU 10. Gedung fasilitas layanan Gedung fasilitas layanan adalah kegiatan pembangunan infrastruktur gedung fasilitas layanan Perpustakaan Nasional yang terletak di Jalan Medan Merdeka 11 Jakarta dengan luas m2. Gambar 11. Progres Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Nasional Jl. Medan Merdeka Selatan No. 11 Jakarta Indikator kinerja pembangunan gedung fasilitas layanan Perpustakaan Nasional bertujuan tersedianya fasilitas layanan dan pengelolaan Perpustakaan Nasional yang memadai dan modern berbasis teknologi informasi dan komunikasi sebagai cermin icon peradaban bangsa sebagai pusat pembinaan, deposit, rujukan, penelitian, pelestarian dan jejaring. No. 1 Tabel 53. Capaian IKU Gedung fasilitas layanan Sasaran Strategis Peningkatan sarana dan prasarana Perpustakaan Nasional yang modern Indikator Kinerja Gedung fasilitas layanan s.d 2014 Target m 2 m 2 (50%) m 2 (50%) % Capaian 100% 68

84 Berdasarkan target indikator kinerja yang ditetapkan sebesar 50% dan terealisasi sebesar 50%, sehingga diperoleh nilai capaian 100%. Target 100% terpenuhi walaupun ada kendala akses pembangunan pada ring satu dimana aktivitas bongkar muat tidak diperkenankan pada siang hari tapi pada malam hari. Gedung fasilitas layanan Perpustakaan Nasional dibangun dengan luas m2 atau 24 lantai dengan 2 lantai basement. Pembangunan gedung fasilitas layanan tersebut bersifat multi jamak dimulai 2013 s.d Gambar 11. Progres Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Nasional Jl. Medan Merdeka Selatan No. 11 Jakarta. Persiapan telah dilaksanakan mulai 22 Agustus 2013 dengan kontrak pekerjaan selama 648 hari kelender. Adapun rincian dan bobot pekerjaan, sebagai berikut: Pekerjaan Bobot (%) Persiapan 1,80 Struktur 41,27 Arsitektur 23,94 Mekanikal 17,69 Elektrikal - Elektrikal dan Elektronika 10,55 - BAS 0,59 - IT 0,96 Pembangunan PLN KVA, PAM 0,99 Pembangunan Telepon 250 Line 0,05 Sampai dengan saat ini progress pekerjaan pembangunan fasilitas gedung layanan sampai dengan Minggu-63 telah melaksanakan pekerjaan struktur sebesar 41,27% sampai dengan lantai 7. Tabel 54. Perbandingan Capaian IKU Gedung fasilitas layanan dengan 2014 No. 3 Sasaran Strategis Peningkatan sarana dan prasarana Perpustakaan Nasional yang modern Indikator Kinerja Gedung fasilitas layanan m2 (50%) m2 (20%) % naik/turun Berdasarkan perbandingan realisasi capaian IKU sebesar 50% dan realisasi capaian tahun 2014 sebesar 20%, sehingga deperolah kesimpulan bahwa indikator kinerja utama mengalami kenaikan sebesar 30%. 30% 69

85 Tabel 55. Sasaran Strategis 6. Peningkatan sarana dan prasarana Perpustakaan Nasional yang modern No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2014 Target Persentase Target Akhir Renstra Persentase Capaian Sampai Dengan 2019 (akhir Renstra) Total nilai capaian dari 8 (delapan) IKU sebesar 107,75%. S Capaian realisasi anggaran sebesar 96,61%. Tata kelola penyelenggaraan pemerintahan lembaga Perpustakaan Nasional efektif dan efisien 1 Peningkatan sarana dan prasarana Perpustakaan Nasional yang modern Gedung fasilitas layanan m2 (20%) m2 (50%) m2 (50%) 100% m2 (100%) Capaian Sasaran Strategis 6 Peningkatan sarana dan prasarana Perpustakaan Nasional yang modern. Berdasarkan realisasi capaian sebesar 50%, apabila dibandingkan dengan target akhir 2019 sebesar 100% maka nilai capaian sebesar 50%. Masih tersisa target sebanyak 50% dari target akhir tahun Renstra. CAPAIAN AKUNTABILITAS KEUANGAN Pagu APBN Perpustakaan Nasional sebesar Rp ,- (Empat ratus tujuh puluh tiga miliar empat ratus delapan puluh tujuh juta lima ratus delapan puluh tujuh ribu rupiah). Sampai dengan tanggal 31 Desember realisasi atau daya serap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perpustakaan Nasional Anggaran sebesar Rp ,- (Empat ratus lima puluh tujuh miliar empat ratus tiga puluh dua juta enam ratus dua puluh lima ribu tiga ratus tiga puluh dua rupiah) atau 96,61%. Apabila dibandingkan dengan realisasi APBN Perpustakaan Nasional 2014 sebesar Rp (Tiga ratus tiga puluh dua miliar tiga ratus tujuh puluh tujuh juta delapan ratus empat puluh tujuh ribu enam puluh satu rupiah) atau 74,70% dari pagu sebesar ,- (Empat ratus empat puluh lima miliar enam puluh empat juta sembilan ratus sembilan puluh tiga ribu rupiah), maka terdapat kenaikan sebesar 21,00%. Berdasarkan penilaian Kementerian Keuangan perihal realisasi daya serap APBN kementerian/lembaga, Perpustakaan Nasional termasuk 5 (lima) kementerian/lembaga yang penyerapan APBN dengan kategori tertinggi. Adapun realisasi APBN Perpustakaan Nasional berdasarkan sasaran strategis perjanjian kinerja pada tabel % 70

86 Tabel 56. APBN Perpustakaan Nasional Berdasarkan Sasaran Strategis No Sasaran Strategis 1 Meningkatnya kualitas pelayanan, pengelolaan, perencanaan dan pelaksanaan yang ditunjang oleh pembinaan administrasi dan keuangan Perpustakaan Nasional RI 2 Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana gedung dan operasional peralatan kantor di lingkungan Perpusnas 3 Meningkatnya layanan, pelestarian fisik dan kandungan naskah kuno dan budaya gemar membaca di masyarakat Anggaran (Rp.) (Rp.) 138,942,386, ,038,495, ,463,900,000 3,419,998, ,081,301, ,974,130, Tabel 57. APBN Berdasarkan Program/Kegiatan Kode Program/Kegiatan Pagu (Rp) (Rp 057 PERPUSTAKAAN NASIONAL RI 473,487,587,000,- 457,432,625,332, Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya 3000 Perencanaan, Hukum, Humas dan Penerbitan Perpustakaan Nasional 3001 Pengelolaan Administrasi Keuangan, Kepegawaian dan Operasional Perkantoran Perpustakaan Nasional 138,942,386,000,- % % 130,038,495,863, ,526,947,000,- 15,713,303,819,- 117,619,789,000, ,873,659,816, Pengawasan Intern Perpustakaan Nasional 3,795,650,000,- 3,451,532,228, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Perpustakaan Nasional 3002 Pembangunan/Pengadaan/Peningkatan Sarana dan Prasarana Biro Umum Perpusnas 3,463,900,000,- 3,419,998,900, ,463,900,000,- 3,419,998,900, Program Pengembangan Perpustakaan 331,081,301,000,- 23,974,130,569, Pengelolaan Deposit Terbitan Nasional 6,475,642,000,- 6,273,504,677, Peningkatan Layanan Jasa Perpustakaan dan Informasi 40,219,133,000,- 38,588,220,959, Pendidikan dan Pelatihan Perpustakaan 9,457,455,000,- 8,942,099,315, Pengembangan Koleksi Perpustakaan Nasional 3007 Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca 15,087,854,000,- 14,469,470,439, ,836,023,000,- 10,245,934,180, Dekonsentrasi 14,194,633,000,- 13,213,955,415, Pengembangan Pustakawan 6,107,572,000,- 6,032,950,640, Preservasi dan Konservasi Bahan Pustaka dan Naskah Kuno 3010 Pengelolaan Perpustakaan Proklamator Bung Karno 5272 Pengelolaan Perpustakaan Proklamator Bung Hatta 12,930,680,000,- 12,589,307,878, ,343,697,000,- 7,505,415,478, ,428,612,000,- 6,113,271,588, APBN Perpustakaan Nasional Anggaran sebesar 96,61% Perpustakaan Nasional termasuk 5 (lima) kementerian/ lembaga yang penyerapan APBN dengan kategori tertinggi. 71

87 Grafik 7. Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja Perpustakaan Nasional 4 (empat) tahun berturut-turut meraih penghargaan E-Government Award Kategori Lembaga Pemerintah Non Kementerian urutan 3 (tiga) terbaik. Daya serap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perpustakaan Nasional Anggaran berdasarkan jenis belanja sebagaimana dalam grafik berikut: Grafik 5. Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja Garafik 4. Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja No. Jenis Belanja Pagu (Rp.) % 1. Belanja Pegawai , ,- 94,18 2. Belanja Barang , ,- 94,30 3. Belanja Modal , ,- 99,52 Total , ,- 96,61 CAPAIAN KINERJA LAINNYA Penghargaan e-government Award Perpustakaan Nasional sebagai lembaga pelayanan publik mengimplementasikan pemanfaatan teknologi informasi dalam upaya menciptakan good governance. Hal ini selaras dengan Instruksi Presiden No. 6/2001 tgl. 24 April 2001 tentang Telematika (Telekomunikasi, Media dan Informatika) yang menyatakan bahwa aparat pemerintah harus menggunakan teknologi telematika untuk mendukung good governance dan mempercepat proses demokrasi. Perpustakaan Nasional meraih penghargaan E-Government Award Kategori Lembaga Pemerintah Non Kementerian, antar lain: peringkat ke peringkat ke peringakt ke peringkat ke-3 72

88 Keuangan Tertinggi Perpustakaan Nasional masuk 5 (lima) kementerian/lembaga tertinggi daya serap, penghargaan ini disampaikan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia. 73

89

90 BAB IV PENUTUP

RENCANA STRATEGIS PERPUSTAKAAN NASIONAL RI TAHUN

RENCANA STRATEGIS PERPUSTAKAAN NASIONAL RI TAHUN BHINNEKA TUNGGAL IKA RENCANA STRATEGIS PERPUSTAKAAN NASIONAL RI TAHUN 2010-2014 www.pnri.go.id Perpustakaan Nasional RI 2009 DAFTAR ISI Halaman PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABALONG, Menimbang : a. b. c. Mengingat : 1. 2. 3. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 058 TAHUN 2017 TENTANG TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 058 TAHUN 2017 TENTANG TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 058 TAHUN 2017 TENTANG TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, Menimbang: Mengingat:

Lebih terperinci

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 8 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI PURWAKARTA,

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 8 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI PURWAKARTA, 1 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 8 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWAKARTA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PERPUSTAKAAN NASIONAL RI

RENCANA STRATEGIS PERPUSTAKAAN NASIONAL RI RENCANA STRATEGIS PERPUSTAKAAN NASIONAL RI 2015-2019 PERPUSTAKAAN NASIONAL RI 2015 1 2 KATA PENGANTAR Amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa Kementerian/Lembaga

Lebih terperinci

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJENE, Menimbang: a. bahwa perpustakaan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PERPUSTAKAAN. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PERPUSTAKAAN. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PERPUSTAKAAN. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang : a. bahwa guna mewujudkan salah satu fungsi negara yang dinyatakan

Lebih terperinci

Perpustakaan Nasional RI

Perpustakaan Nasional RI L A P O R A N K I N E R J A Perpustakaan Nasional RI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK PENGANTAR RINGKASAN EKSEKUTIF i iii viii x xi xiii BAB 1 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG 1 STRUKTUR ORGANISASI

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.76, 2014 IPTEK. Perpustakaan. Koleksi. Naskah. Penyelenggaraan. Pelaksanaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5531) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH SERAM BAGIAN TIMUR NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERAM BAGIAN TIMUR,

PERATURAN DAERAH SERAM BAGIAN TIMUR NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERAM BAGIAN TIMUR, PERATURAN DAERAH SERAM BAGIAN TIMUR NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERAM BAGIAN TIMUR, Menimbang : a. bahwa guna mewujudkan salah satu fungsi negara yang

Lebih terperinci

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN TEMANGGUNG

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TULUNGAGUNG, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PERPUSTAKAAN NASIONAL RI

PERPUSTAKAAN NASIONAL RI i LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PERPUSTAKAAN NASIONAL RI TAHUN 2013 PERPUSTAKAAN NASIONAL RI JAKARTA 2013 ii PERPUSTAKAAN NASIONAL RI Jl. Salemba Raya No. 28A Jakarta 10002

Lebih terperinci

PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

PELAYANAN INFORMASI PUBLIK KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA UNIT PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Salah satu prasyarat penting

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kecerdasan

Lebih terperinci

PERPUSTAKAAN NASIONAL RI Jl. Salemba Raya No. 28 A Jakarta Kotak Pos : 3624 Telepon : , , FAX Home Page :

PERPUSTAKAAN NASIONAL RI Jl. Salemba Raya No. 28 A Jakarta Kotak Pos : 3624 Telepon : , , FAX Home Page : LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERPUSTAKAAN NASIONAL RI TAHUN 2014 PERPUSTAKAAN NASIONAL RI JAKARTA 2015 PERPUSTAKAAN NASIONAL RI Jl. Salemba Raya No. 28 A Jakarta 10002 Kotak Pos : 3624 Telepon :

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp. 024-8311729 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN SALINAN WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN 07 BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media / wahana

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN 1 BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PROBOLINGGO,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana

Lebih terperinci

PERPUSTAKAAN NASIONAL RI

PERPUSTAKAAN NASIONAL RI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PERPUSTAKAAN NASIONAL RI TAHUN 2012 PERPUSTAKAAN NASIONAL RI JAKARTA 2013 PERPUSTAKAAN NASIONAL RI Jl. Salemba Raya No. 28 A Jakarta 10002 Kotak

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI 2017 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Badan Pusat Statistik Kota Cimahi ini dibuat berdasarkan Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA SALINAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang :

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) UNIT PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK Melayani Informasi, Memajukan Negeri 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Salah satu prasyarat penting dalam

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN SALINAN BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang :

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI KABUPATEN TANGERANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI KABUPATEN TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa untuk membina dan mengembangkan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2013

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2013 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2013 Ringkasan Eksekutif LAKIP Kementerian Komunikasi dan Informatika merupakan wujud dari pertanggungjawaban atas

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016 Kata Pengantar enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 206 ini didasarkan pada Undang-undang Nomor 23 Tahun 204 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun

Lebih terperinci

BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA Badan dan Kearsipan Provinsi BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIDANG SISTEM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN INFORMASI STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIDANG SISTEM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN INFORMASI STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIDANG SISTEM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN INFORMASI STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN STANDARDISASI NASIONAL JAKARTA 2017 KATA PENGANTAR Puji dan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR/ MADRASAH IBTIDAIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEKALONGAN, Menimbang : a. bahwa perpustakaan merupakan salah

Lebih terperinci

Rencana Strategis Pusat Data dan Informasi Tahun

Rencana Strategis Pusat Data dan Informasi Tahun Rencana Strategis Pusat Data dan Informasi Tahun 2015-2019 1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR 2 DAFTAR ISI 3 PENDAHULUAN... 4 Latar Belakang... 4 Landasan Hukum. 5 Tugas Pokok dan Fungsi. 6 SASARAN KEGIATAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI 1 BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PERPUSTAKAAN

BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PERPUSTAKAAN BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUARA ENIM, Menimbang : a. bahwa perpustakaan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat

Lebih terperinci

DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN BANGKA BARAT RENCANA STRATEGIS [RENSTRA] [ ]

DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN BANGKA BARAT RENCANA STRATEGIS [RENSTRA] [ ] DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN BANGKA BARAT RENCANA STRATEGIS [RENSTRA] [2016-2021] KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayah-nya,

Lebih terperinci

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN, PENGELOLAAN DAN PEMBINAAN PERPUSTAKAAN DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maksud dari penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bidang Dokumentasi dan Perpustakaan - BSN ini adalah sebagai pertanggungjawaban kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LAKIP Jl. Ketintang Wiyata No. 15 Surabaya Telp. : (031) 8290243, 8273734, & Fax : (031) 8273734 Email : lpmpjatim@yahoo.co.id DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...ii IKHTISAR EKSEKUTIF...iii

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012 SERI LAPORAN TEKNIS OT 01 04 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR Jl. Gajah Mada no. 8 Jakarta 10120 Telp. (62-21) 63858269-70

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa penyelenggaraan sistem pendidikan nasional

Lebih terperinci

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1 1 Pendahuluan D alam rangka pertanggungjawaban atas pengelolaan kinerjanya sebagaimana diamanatkan dalam inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), seluruh instansi

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS SALINAN PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI PROVINSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG LAKIP merupakan wujud akuntabilitas instansi pemerintah yang pedoman penyusunannya ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA Sambutan Pada Acara PEMBUKAAN REMBUK NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (RNPK) TAHUN 2016 Tema: Meningkatkan Pelibatan Publik

Lebih terperinci

BAB II BADAN PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SUMATERA UTARA. Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara

BAB II BADAN PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SUMATERA UTARA. Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara BAB II BADAN PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara awalnya didirikan pada tanggal 1 Agustus 1956

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG PERPUSTAKAAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG PERPUSTAKAAN SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

2015, No dalam Rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2016; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Neg

2015, No dalam Rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2016; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Neg BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1718, 2015 PERPUSNAS. Pelimpahan. Penyelenggaraan. Dekonsentrasi. Tahun Anggaran 2016. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015

Lebih terperinci

Pemerintah Kota Tangerang

Pemerintah Kota Tangerang RINGKASAN RENCANA KERJA TA. 2017 DPAD KOTA TANGERANG TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telahaan Terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi Kebijakan-kebijakan terkait dengan urusan perpustakaan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

RENCANA STRATEGIS PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 2000-2004 EDISI REVISI PERPUSTAKAAN NASIONAL RI JAKARTA 2002 KATA PENGANTAR Dalam rangka melaksanakan amanat ketetapan Majelis Permusyawaratan

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

Jakarta, Desember Direktur Rumah Umum dan Komersial

Jakarta, Desember Direktur Rumah Umum dan Komersial Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkah dan hidayahnya sehingga Laporan Kinerja Direktorat Rumah Umum dan Komersial Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

BAB II PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERJANJIAN KINERJA BAB II PERJANJIAN KINERJA Untuk mencapai visi dan misi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, yang salah satu misinya adalah Mengajak masyarakat Katolik untuk berperan serta secara aktif dan

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA - 2-2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Presiden

Lebih terperinci

1 KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2017 a.n Kepala Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, Kepala Bidang Sinkronisasi Kebijakan

1 KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2017 a.n Kepala Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, Kepala Bidang Sinkronisasi Kebijakan ( REVISI I ) KATA PENGANTAR Rencana Strategis Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan (PASKA) 205 209 merupakan turunan dari Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 Draft final 14 Desember 2011 Jam 15.00 WIB RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM 1.1.1. Kedudukan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.1/2011 tanggal 22 Maret 2011 tentang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh i KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Rencana Strategis (Renstra) merupakan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Rencana program dan kegiatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang mendasarkan pada pencapaian Prioritas

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG KEWENANGAN KAPASITAS DAN TUGAS, INSPEKTORAT UNTUK MENGAKSES DATA DAN INFORMASI PADA ORGANISASI

Lebih terperinci

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ Tahun Sidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

BUPATI DHARMASRAYA PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

BUPATI DHARMASRAYA PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN SALINAN BUPATI DHARMASRAYA PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DHARMASRAYA, Menimbang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Wasit Saronto

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Wasit Saronto 1 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Hubungan Kemasyarakatan dan Kelembagaan Tahun 2014 disusun sebagai bentuk komitmen untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tujuan dan sasaran strategis

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, 1 Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 81 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DENGAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA 2016

PERJANJIAN KINERJA 2016 PERJANJIAN KINERJA 2016 Perjanjian Kinerja 2016 PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2016 I. PENGERTIAN Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA JAKARTA

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR..TAHUN... TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR..TAHUN... TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR..TAHUN... TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BIDANG PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN NGAWI TAHUN

RENCANA STRATEGIS BIDANG PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN NGAWI TAHUN RENCANA STRATEGIS BIDANG PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN NGAWI TAHUN 2010 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembangunan Nasional bertujuan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia

Lebih terperinci

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN B A B I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 2 DAFTAR GAMBAR... 3 KATA PENGANTAR... 4 RINGKASAN EKSEKUTIF... 5 BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 2 DAFTAR GAMBAR... 3 KATA PENGANTAR... 4 RINGKASAN EKSEKUTIF... 5 BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 2 DAFTAR GAMBAR... 3 KATA PENGANTAR... 4 RINGKASAN EKSEKUTIF... 5 BAB I PENDAHULUAN... 7 A. Latar belakang... 7 B. Gambaran Organisasi... 8 C. Gambaran aspek

Lebih terperinci

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG KEMENTERIAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 16 Gedung Mina Bahari III Lantai 15, Jakarta 10110 Telepon (021) 3519070, Facsimile (021) 3520346 Pos Elektronik ditjenpsdkp@kkp.goid

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.316, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Data Kinerja. Pengumpulan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGUMPULAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PROYEK GAMBARAN UMUM PROYEK DATA FISIK BANGUNAN : Peningkatan Kuantitas Komplek Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

BAB II TINJAUAN PROYEK GAMBARAN UMUM PROYEK DATA FISIK BANGUNAN : Peningkatan Kuantitas Komplek Perpustakaan Nasional Republik Indonesia BAB II TINJAUAN PROYEK 2.1. GAMBARAN UMUM PROYEK 2.1.1 DATA FISIK BANGUNAN Nama proyek : Peningkatan Kuantitas Komplek Perpustakaan Nasional Sifat proyek : Fiktif Pemilik : Pemerintah Luas lahan : 11.920

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI PROVINSI JAWA TENGAH GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIJUNJUNG, Menimbang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci