PERPUSTAKAAN NASIONAL RI Jl. Salemba Raya No. 28 A Jakarta Kotak Pos : 3624 Telepon : , , FAX Home Page :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERPUSTAKAAN NASIONAL RI Jl. Salemba Raya No. 28 A Jakarta Kotak Pos : 3624 Telepon : , , FAX Home Page :"

Transkripsi

1 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERPUSTAKAAN NASIONAL RI TAHUN 2014 PERPUSTAKAAN NASIONAL RI JAKARTA 2015

2 PERPUSTAKAAN NASIONAL RI Jl. Salemba Raya No. 28 A Jakarta Kotak Pos : 3624 Telepon : , , FAX Home Page : info@pnri.go.id

3 KATA PENGANTAR Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah keduanya menyebutkan perihal pelaporan pertanggungjawaban kinerja suatu instansi pemerintah dalam mencapai tujuan/ sasaran yang telah ditetapkan, maka Perpustakaan Nasional RI sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) yang melaksanakan tugas pemerintahan bidang menyusun Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2014 Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan suatu pertanggungjawaban tertulis yang tepat, jelas dan nyata dari suatu instansi pemerintah kepada pemberi wewenang. Pelaporan Kinerja meliputi hasil dan kinerja instansi sehingga dapat diketahui tingkat capaian kinerja instansi terkait, berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan dalam Rencana strategis lima tahunan. Pelaporan Kinerja Perpustakaan Nasional tahun 2014 ini merupakan laporan tahun kelima dari pelaksanaan Rencana Strategis , memuat kegiatan prioritas dalam rangka pencapaian tujuan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diamanatkan kepada Perpustakaan Nasional. Dalam Pelaporan Kinerja ini tertuang informasi sejauh mana Perpustakaan Nasional RI melaksanakan tanggungjawabnya atas program dan kegiatan yang telah dilaksanakan. Diharapkan Pelaporan Kinerja tahun 2014 ini dapat bermanfaat sebagai umpan balik bagi seluruh jajaran aparatur Perpustakaan Nasional RI dalam melaksanakan tugasnya masing-masing untuk meningkatkan kinerja Perpustakaan Nasional di masa mendatang. Jakarta, 20 Februari 2015 Kepala Perpustakaan Nasional RI Dra. Hj. Sri Sularsih, M.Si. i

4 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI IKHTISAR EKSEKUTIF DAFTAR TABEL i ii iii vi BAB I PENDAHULUAN 1 A. Gambaran Umum Organisasi 1 B. Struktur Organisasi 2 C. D. Aspek Stratejik Organisasi Permasalahan Utama Bidang Perpustakaan 4 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA 8 7 A. Rencana Strategis Perpustakaan Nasional 8 B. C 1. Pernyataan Visi 2. Pernyataan Misi 3. Tata Nilai Organisasi 4. Tujuan Strategis 5. Sasaran Strategis 6. Kebijakan, Strategi dan Program Pembangunan Perpustakaan 7. Program dan Sasaran Indikator Kinerja Utama (IKU) Perpustakaan Nasional Ikhtisar Perjanjian Kinerja/ Penetapan Kinerja Tahun BAB III Akuntabilitas Kinerja Perpustakaan Nasional A Capaian Kinerja Organisasi 1. Indikator Kinerja Utama 2. Pencapaian Kinerja Tujuan Strategis Perpustakaan Nasional 3. Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis Perpustakaan Nasional 4. Pencapaian Kinerja Kegiatan 5. Analisis dan Evaluasi Capaian Kinerja Kegiatan Prioritas 6. Realisasi Kinerja Jangka Menengah/ Renstra Analisis Perbandingan Capaian Kinerja Sampai dengan 2014 dengan target Renstra Hasil Analisis 9. Pelaksanaan Dana Dekonsentrasi B Realisasi Anggaran 87 BAB IV PENUTUP 89 ii

5 IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Kinerja Perpustakaan Nasional tahun 2014 merupakan laporan yang berisikan Capaian Kinerja (Performance result) selama kurun tahun 2014 dikaitkan dengan Rencana Kinerja (Performance Plan) yang sekaligus juga merupakan evaluasi terhadap program maupun kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Perpustakaan Nasional. Laporan Kinerja Perpusnas Tahun 2014 merupakan laporan kelima dari rentang waktu 5 (lima) tahun rencana strategis yang melaporkan capaian kinerja (performance results) selama tahun 2014 yang mengacu pada Rencana Strategi Laporan Kinerja Perpusnas tahun 2014 ini, yang disusun sesuai dengan petunjuk dan bentuk kerangka Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan dan menyajikan informasi tentang; pencapaian tujuan dan sasaran Perpusnas, realisasi pencapaian indikator kinerja organisasi, penjelasan atas pencapaian kinerja; dan pembandingan capaian indikator kinerja 2010 sampai dengan tahun berjalan berdasarkan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan. Dengan demikian diharapkan Laporan Kinerja Perpusnas ini dapat menjadi informasi bagi pengguna internal dan eksternal Perpustakaan Nasional RI, baik sebagai sarana untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada stakeholders bidang di tanah air dan sumber informasi untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja secara berkelanjutan. Sesuai dengan Penetapan Kinerja tahun 2014, selama periode tersebut Perpustakaan Nasional telah melaksanakan 13 kegiatan prioritas yang tercakup dalam 76 Indikator Adapun Indikator hasil atau sasaran terdiri dari 13 kegiatan yaitu: 1. Program Pengembangan Perpustakaan dengan 8 sasaran indikator 2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dengan 2 sasaran indikator 3. Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur Perpustakaan Nasional dengan 1 sasaran indikator. iii

6 Adapun masing-masing hasil dari indikator kegiatan atau sasaran tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pendidikan dan Pelatihan Perpustakaan dengan sasaran meningkatnya kompetensi SDM Perpustakaan, 6 jumlah indikator kinerja, capaian kinerja secara keseluruhan sebesar 95,6% 2. Pengembangan Pustakawan dengan sasaran meningkatnya kompetensi pustakawan, 6 jumlah indikator kinerja, capaian kinerja secara keseluruhan sebesar 101%. 3. Pengembangan Koleksi Perpustakaan Nasional dengan sasaran meningkatnya koleksi Perpustakaan Nasional, 5 jumlah indikator kinerja, capaian kinerja secara keseluruhan sebesar 94,32%. 4. Pengelolaan Deposit Terbitan Nasional, dengan sasaran meningkatnya pengelolaan dan pendayagunaan terbitan nasional hasil pelaksanaan UU serah Simpan KCKR, 6 jumlah indikator kinerja, capaian kinerja secara keseluruhan sebesar 330%. 5. Preservasi dan Konservasi Bahan Perpustakaan dan Naskah Kuno dengan sasaran meningkatnya kualitas pengelolaan pelestarian fisik dan kandungan informasi bahan pustaka dan naskah kuno, 6 jumlah indikator kinerja, capaian kinerja secara keseluruhan sebesar 124,3%. 6. Peningkatan Layanan Jasa Perpustakaan dan Informasi dengan sasaran meningkatnya kegiatan layanan jasa, 8 jumlah indikator kinerja, capaian kinerja secara keseluruhan sebesar 147,87%. 7. Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca dengan sasaran meningkatnya upaya pengembangan dan budaya gemar membaca, 9 jumlah indikator kinerja, capaian kinerja secara keseluruhan sebesar 57,72% 8. Pengelolaan Perpustakaan Proklamator Bung Karno dengan sasaran meningkatnya kualitas peninjang layanan proklamator, 6 jumlah indikator kinerja, capaian kinerja secara keseluruhan mencapai 119,5% 9. Pengelolaan Perpustakaan Proklamator Bung Hatta dengan sasaran meningkatnya kualitas penunjang layanan Perpustakaan Proklamator Bung Hatta, 10 jumlah indikator kinerja, capaian kinerja secara keseluruhan sebesar 92,61% 10. Pengelolaan Administrasi Keuangan, Kepegawaian, dan Operasional Perkantoran Perpustakaan Nasional dengan sasaran meningkatnya layanan administrasi keuangan, kepegawaian dan operasionalisasi perkantoran, 4 jumlah indikator kinerja, capaian kinerja secara keseluruhan sebesar 96,00% iv

7 11. Perencanaan, Hukum, Humas dan Pengawasan, 6 jumlah indikator kinerja, capaian kinerja secara keseluruhan 88,33% 12. Pembangunan/ Pengadaan/Peningkatan sarana dan Prasarana, 3 jumlah indikator kinerja, capaian kinerja secara keseluruhan sebesar 100%. 13. Pengawasan Intern Perpusnas, 2 jumlah Indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebesar 100% Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perpustakaan Nasional Tahun 2014 telah terserap sebesar Rp atau 74,86% dari PAGU akhir tahun 2014 sebesar Rp Sedangkan sisa anggaran sebesar Rp atau 25,14%. Sisa dana tidak terpakai tersebut berasal dari efisiensi sisa tender (pelelangan) pengadaan barang/jasa (sisa dana Pusat dan Daerah ) dan efisiensi anggaran swakelola dan perjalanan dinas dan penginapan serta sisa paket kegiatan/ akomodasi Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa seluruh capaian indikator kinerja baik fisik maupun anggaran dapat terlaksana dengan baik atau berhasil. v

8 DAFTAR TABEL No. Tabel Uraian Hal. 1 II.1 Tujuan Strategis Perpustakaan Nasional dan Indikatornya 10 2 II.2 Sasaran Strategis Perpustakaan Nasional dan Indikatornya 11 3 II.3 Indikator Kinerja Utama (IKU) Perpustakaan Nasional 18 4 II.4 Ikhtisar Perjanjian Kinerja/Penetapan Kinerja dan Anggaran Perpustakaan Nasional III.1 Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Perpustakaan Nasional 32 6 III.2 Capaian Kinerja Tujuan Strategis Perpustakaan Nasional III.3 Capaian Kinerja Sasaran Strategis Perpustakaan Nasional III.4 Capaian Kinerja Sasaran Program/Kegiatan Prioritas 36 Perpustakaan Nasional RI Tahun III.5 Capaian Sasaran Kinerja Perencanaan, Hukum, dan Humas III.6 Capaian Sasaran Kinerja Pengelolaan Administrasi Keuangan, Kepegawaian dan Operasional Perkantoran Perpustakaan 50 Nasional 11 III.7 Capaian Kinerja Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan Perpustakaan Nasional 11 III.8 Capaian Sasaran Kinerja Pembangunan/ Pengadaan/ Peningkatan Sarana Prasarana 12 III.9 Capaian Sasaran Kinerja Pengelolaan Deposit Terbitan Nasional III.10 Capaian Sasaran Kinerja Layanan Jasa Perpustakaan III.11 Capaian Sasaran Kinerja Pendidikan dan Pelatihan III.12 Capaian Sasaran Kinerja Pengembangan Koleksi Perpustakaan Nasional III.13 Capaian Sasaran Kinerja Pengembangan Perpustakaan dan 61 Pembudayaan Gemar Membaca 17 III.14 Capaian Sasaran Kinerja Pengembangan Pustakawan III.15 Capaian Sasaran Kinerja Preservasi dan Konservasi Bahan 65 vi

9 Perpustakaan dan Naskah Kuno 19 III.16 Capaian Sasaran Kinerja Pengelolaan UPT Perpustakaan 67 Proklamator Bung Karno 20 III.17 Capaian Sasaran Kinerja Pengelolaan UPT Perpustakaan 68 Proklamator Bung Hatta 21 III.18 Realisasi Kinerja Jangka Menengah/ Renstra III.19 Daya Serap Anggaran Tahun vii

10 BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Organisasi Berdasarkan Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan pada pasal 21 disebutkan bahwa Perpustakaan Nasional merupakan LPND yang melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang dan berkedudukan di ibukota negara. Di samping itu Perpustakaan Nasional memiliki fungsi sebagai pembina, rujukan, deposit, penelitian, pelestarian, dan pusat jejaring. Untuk mengoptimalkan terselenggaranya fungsi tersebut, Perpustakaan Nasional mempunyai tugas : 1. Menetapkan kebijakan nasional, kebijakan umum dan kebijakan teknis pengelolaan ; 2. Melaksanakan pembinaan, pengembangan, evaluasi dan koordinasi terhadap pengelolaan ; 3. Membina kerjasama dalam pengelolaan berbagai jenis ; dan 4. Mengembangkan standar nasional. Selain tugas sebagaimana dimaksud, Perpustakaan Nasional juga bertanggung jawab: 1. Mengembangkan koleksi nasional yang memfasilitasi terwujudnya masyarakat pembelajar sepanjang hayat; 2. Mengembangkan koleksi nasional untuk melestarikan hasil budaya bangsa; 3. Melakukan promosi dan gemar membaca dalam rangka mewujudkan masyarakat pembelajar sepanjang hayat; dan 4. Mengidentifikasi dan mengupayakan pengembalian naskah kuno yang berada di luar negeri. Dengan mengacu kepada Undang-undang No. 43 Tahun 2007, Perpustakaan Nasional memiliki peran strategis dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan upaya menggiring masyarakat ke arah budaya 1

11 gemar membaca dan pembentukan masyarakat pembelajar melalui pengembangan dan pemberdayaan sebagai sumber informasi berupa karya tulis, karya cetak dan/atau karya rekam sehingga proses pencerdasan dapat terus berlangsung seiring dengan perkembangan zaman dan berkembangnya ilmu pengetahuan serta teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Indonesia dalam bentuk karya tulis, cetak dan rekam, sejatinya tidak akan pernah lepas dari kendali atau pengawasan Perpustakaan Nasional karena keberadaan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam, ditunjang dengan Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 1991 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1990 yang mewajibkan setiap terbitan Indonesia sebagai produk kebudayaan dan peradaban harus diserahsimpankan. Bahkan kemudian terbit pula Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1999 tentang Pelaksanaan Serah Simpan dan Pengelolaan Karya Rekam Film Cerita atau Film Dokumenter, semakin melengkapi kekuatan koleksi informasi dan pengetahuan yang dimiliki oleh Perpustakaan Nasional. Dengan demikian secara logis bahwa dengan kekuatan aspek yuridis yang dimiliki, masyarakat akan memiliki warisan intelektual karya anak bangsa sebagai jejak rekam peradaban bangsa dan lestari tersimpan di Perpustakaan Nasional untuk kemudian didayagunakan secara optimal. Perpustakaan dengan seluruh potensinya, diharapkan mampu membangun kepribadian luhur, meningkatkan ketrampilan dan produktifitas. Hal ini sesuai dengan yang disebutkan dalam Undang-undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, bahwa berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi, dengan tujuan memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa (pasal 3 dan 4). Demikian juga dinyatakan dalam Pasal 2 bahwa diselenggarakan berdasarkan azas pembelajaran sepanjang hayat, demokrasi, keadilan, keprofesionalan, keterbukaan, keterukuran dan kemitraan. Penguatan terhadap pentingnya di dorong juga oleh semakin meningkatnya apresiasi masyarakat untuk membaca melalui buku, koran, 2

12 majalah, jurnal, media audio visual serta akses internet, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendorong pada meningkatnya publikasi, sehingga menuntut semakin pentingnya peranan dalam mengorganisasi sumber-sumber informasi. B. Struktur Organisasi Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional No. 3 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Nasional sebagaimana diubah melalui Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional No. 1 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional No. 3 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Nasional, Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional No. 2 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Proklamator Bung Hatta. Sebagai upaya meningkatkan efektifitas pelaksanaan tugas dan fungsi pengawasan internal di lingkungan Perpustakaan Nasional, sejak tahun 2012 Perpustakaan Nasional memiliki unit kerja Inspektorat. Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku, kini Kepala Perpustakaan Nasional Untuk dapat melaksanakan sebagian tugas pemerintahan di bidang, selain dibantu oleh 2 (dua) unit Kedeputian dan 1 (satu) unit Sekretariat Utama, kini ditambah dengan Inspektorat. Unit-unit kerja yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Sekretariat Utama Perpustakaan Nasional Sekretariat Utama mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan, pengendalian administrasi dan sumber daya di lingkungan Perpustakaan Nasional RI. Dalam pelaksanaan tugas tersebut Sekretariat Utama di bantu oleh : a). Biro Umum; b). Biro Hukum dan Perencanaan 2. Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka Dan Jasa Informasi Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan di bidang 3

13 pengembangan bahan pustaka dan jasa informasi. Dalam pelaksanaan tugas tersebut Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi dibantu oleh : a). Direktorat Deposit Bahan Pustaka; b). Pusat Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Pustaka; c). Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi ; dan d). Pusat Preservasi Bahan Pustaka 3. Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan di bidang pengembangan sumber daya dan dalam pelaksanaan tugas tersebut dibantu oleh : a). Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca; b). Pusat Pendidikan dan Pelatihan ; c). Pusat Pengembangan Pustakawan. 4. Inspektorat Inspektorat adalah unsur pengawasan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala serta memiliki tugas melaksanakan pengawasan intern di lingkungan Perpusnas. 5. UPT Perpustakaan Proklamator, terdiri dari : a. UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno b. UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta C. Aspek Stratejik Organisasi Berbagai permasalahan hidup, baik pada tataran kehidupan individual maupun kelompok, tataran kehidupan organisasi, lebih besar lagi pada tataran bangsa, akan selalu muncul dan menginginkan penyelesaian yang terarah, proporsional, cepat dan pasti. Hal tersebut membutuhkan informasi atau pengetahuan sebagai pendukung dan penyempurna dalam mengambil dan menentukan keputusan apa yang dapat dengan segera memberikan solusi cerdas. Perpustakaan, dengan segudang informasi dan pengetahuan dapat meluruskan dan mencerahkan melalui pendayagunaan kekayaan informasi di dalamnya. Ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan yang dibahas dan dialihkan kepada masyarakat mulai dari kalangan anak-anak sampai dewasa, warga biasa 4

14 hingga orang-orang penting dan terdidik dalam berbagai jenjang pendidikan dapat memberikan keleluasan pengembaraan berfikir yang sangat mendalam sebagai upaya memecahkan masalah sekaligus untuk meningkatkan kualitas hidup dan kehidupannya. Melalui upaya yang terus menerus dan serius, dapat semakin diperkaya, dimutakhirkan, dan dikembangkan dengan dukungan seluruh sumber daya yang tersedia di dalam. Berbagai rekaman hasil perkembangan budaya dan peradaban dapat diketemukan, dipelajari, dan dimiliki sebagai bagian dari proses internalisasi budaya atau pembudayaan berkat adanya koleksi. Dapat dikatakan bahwa apabila bangsa kita ingin dinilai tinggi budayanya berarti harus memiliki yang berkualitas tinggi pula sebagai wujud dari perkembangan budaya itu. Di sisi lain, jika berkualitas baik dan dapat melakukan tugas pelayanan kepada masyarakat dengan benar, maka dengan karakteristiknya yang demokratis juga akan memfasilitasi proses peningkatan kebudayaan suatu bangsa. Hal ini berarti bahwa keberadaan menjadi keniscayaan dalam masyarakat yang berbudaya, baik sebagai titik tolak atau prasyarat terjadinya proses, maupun sebagai hasil atau wujud dari proses pembudayaan. Adalah kewajiban negara dan pemerintah untuk membangun dan mengembangkan kebudayaan warganya, sekaligus mendukung peningkatan kebudayaan itu secara berkelanjutan; sehingga adalah juga kewajiban negara dan pemerintah untuk menjamin adanya sebagai tempat menyimpan dan melestarikan hasil intelektualitas proses berkebudayaan bangsa untuk kemudian didayagunakan dalam bentuk informasi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sebuah siklus transformasi pengetahuan yang berujung pada terciptanya hasil pengetahuan atau kebudayaan baru. Karenanya keberadaan Perpustakaan Nasional sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang diberikan tugas pemerintah dalam bidang memiliki peran dan fungsi strategis sebagai penjamin bagi terselenggaranya kegiatan yang berkualitas di seluruh tanah air. 5

15 D. Permasalahan Utama Bidang Perpustakaan Selain sebagai sarana pendidikan, penelitian, preservasi, dan penguatan ilmu pengetahuan serta kebudayaan, juga dapat memberikan fungsi rekreasi melalui sajian informasi dan pengetahuan yang menarik dan menyenangkan ditambah dengan fasilitasi yang baik sehingga membuat pemustaka merasa betah dan nyaman berada di dalamnya. Karenanya penguatan terhadap infrastruktur harus selalu dilakukan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin dinamis sebagai upaya memenuhi kebutuhan dan keinginan yang kuat dari sebagian besar masyarakat Indonesia untuk melakukan kegiatan membaca melalui buku, koran, jurnal, majalah, peta, CD-ROM, dan akses internet. Meskipun pembangunan sudah mengalami berbagai kemajuan, namun masih terdapat permasalahan dan tantangan yang dihadapi antara lain: (1) pertumbuhan belum optimal, (2) koleksi masih terbatas sehingga belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat; (3) Pendanaan di daerah, disamping tergantung APBD, juga kurangnya apresiasi Pemerintah Daerah terhadap ; (4) mobilitas mutasi/pergantian pimpinan di daerah sangat cepat sehingga butuh adaptasi bagi pimpinan baru untuk memahami dunia berakibat melemahnya dukungan percepatan program pembangunan dan minat baca ; (5) pertumbuhan penduduk tidak sebanding dengan jumlah produksi buku. produksi buku hanya ± judul pertahun (Kompas, 2012); (6) apresiasi terhadap penyelamatan naskah kuno sebagai warisan budaya (memory of nation) yang memiliki nilai sangat berharga masih rendah dan sampai saat ini kepemilikan naskah-naskah kuno tersebut sebagian besar masih tersebar di masyarakat, dipegang oleh perorangan maupun kelompok, baik di dalam maupun luar negeri; (7) belum terbentuknya budaya baca masyarakat sehingga apresiasi terhadap dan pemanfaatan potensi belum optimal; (8) jumlah maupun kualitas tenaga pengelola belum memadai dan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi di bidang masih terbatas; (9) belum optimalnya pelaksanaan Undang-Undang No. 4 Tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya 6

16 Cetak dan Karya Rekam, sehingga belum semua terbitan di Indonesia terhimpun, terkelola, dan terdayagunakan di Perpustakaan Nasional maupun Perpustakaan Provinsi; (10) diversifikasi layanan belum dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pemustaka; (11) layanan baru sebagian kecil saja menjangkau ke seluruh wilayah tanah air; pedesaan, daerah terpencil, pulau-pulau kecil, maupun daerah perbatasan. Dari beberapa permasalahan dunia tanah air tersebut muaranya adalah belum terciptanya akses yang mudah, murah dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat akan informasi. Dengan demikian tantangan pembangunan adalah peningkatan akses dan kualitas layanan dengan memperhatikan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi namun tetap dengan melihat kesesuaian kebutuhan masyarakat setempat. Dengan adanya berbagai permasalahan di atas, Perpustakaan Nasional sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) yang melaksanakan tugas pemerintah di bidang yang berfungsi sebagai pembina, rujukan, deposit, penelitian, pelestarian dan pusat jejaring, perlu selalu meningkatkan kinerjanya dalam memperluas akses masyarakat terhadap sumber informasi, diantaranya; peningkatan mutu layanan, relevansi antara pengadaan sumber-sumber informasi dengan kebutuhan pemustaka, daya saing dengan pusat informasi lainnya; tata kelola; akuntabilitas dan pencitraan publik yang semakin baik. Oleh karenanya dibutuhkan perencanaan yang sistematis, terpadu, terukur, transparan, rasional dan sesuai dengan tuntutan zaman agar pelaksanaan program dan kegiatan dapat terlaksana sesuai dengan yang diharapkan. 7

17 BAB II PERENCANAAN KINERJA Perpustakaan merupakan salah satu sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Penegasan tersebut tertuang dalam amanat Undang-undang Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan, bahwa dalam rangka meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa, perlu ditumbuhkan budaya gemar membaca melalui pengembangan dan pendayagunaan sebagai sumber informasi berupa karya tulis, karya cetak dan/atau karya rekam. Perpustakaan dikatakan sebagai sarana mencerdaskan dikarenakan melalui ketersediaan potensi sumberdaya karya intelektual yang ada di dalamnya, jika dimanfaatkan seluas-luasnya oleh masyarakat akan dapat menjadi fasilitas bagi terciptanya suatu tatanan mayarakat yang terinformasi. Oleh karena itu, upaya perluasan layanan perlu terus ditumbuhkembangkan agar akses masyarakat terhadap sumber bacaan yang berkualitas dapat selalu terpenuhi. Disamping itu, sebagai fasilitas interaksi individu dengan ilmu pengetahuan, melalui seluruh potensi yang ada juga dapat membangun keterampilan, produktivitas, dan kepribadian luhur. Dengan mempertimbangkan secara seksama berdasarkan analisis lingkungan strategik, baik faktor internal dan eksternal maka implementasi dalam pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan bidang, Perpustakaan Nasional menyusun dan menjabarkan tugas dan fungsinya dalam sebuah dokumen perencanaan jangka menengah yang disusun secara sistematis, dituangkan dalam dokumen rencana strategis melalui Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2010 tentang Penetapan Rencana Strategis Perpustakaan Nasional RI Tahuan yang telah direvisi melalui Peraturan Kaperpusnas No. 1 Tahun 2014 tentang Revisi Penetapan Rencana Strategis Perpustakaan Nasional RI Tahun Dokumen perencanaan ini menjadi dasar pedoman pelaksanaan program dan kegiatan selama kurun waktu 5 (lima) tahun yang memuat arah kebijakan dan strategi nasional, program dan kegiatan serta indikator keberhasilan setiap program. A. Rencana Strategis Perpustakaan Nasional Pernyataan Visi Mengacu pada tugas dan fungsi Perpustakaan Nasional serta mencermati kondisi lingkungan strategis yang berkembang, maka rumusan visi Perpustakaan Nasional yang disepakati adalah : 8

18 Terdepan Dalam Informasi Pustaka, Menuju Indonesia Gemar Membaca Dengan visi tersebut diharapkan Perpustakaan Nasional menjadi tempat terlengkap dan terbaru yang dapat memfasilitasi dan menyajikan informasi pustaka kepada masyarakat di Indonesia. Dengan interaksi yang terjadi antara pemustaka dan sumber informasi yang ada dapat memunculkan gagasan kreatif dan inovatif sehingga dapat memfasilitasi terbentuknya masyarakat Indonesia yang gemar membaca. Komitmen ini dapat dilihat dalam kegiatan diseminasi informasi melalui diversifikasi layanan yang beragam antara lain melalui bantuan Perpustakaan Keliling (Roda Empat), Perpustakaan Terapung (kapal laut), Program Penguatan Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota, Perpustakaan Pondok Pesantren, Perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan, Perpustakaan Komunitas, Perpustakaan Pelabuhan Perikanan, Perpustakaan Pulau-pulau Kecil, Perpustakaan Desa Pesisir, Perpustakaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Perpustakaan Puskesmas, Pengembangan Perpustakaan Desa/Kelurahan yang menjangkau seluruh pelosok tanah air dan pembangunan digital (elibrary). 2. Pernyataan Misi Terimplementasikannya visi Perpustakaan Nasional secara menyeluruh seperti yang telah dikemukakan di atas harus disikapi secara kreatif dan produktif oleh segenap aparatur Perpustakaan Nasional RI. Motto Ayo Baca, Membaca Cara Pinter Buat Pinter merupakan bentuk dan ungkapan sederhana namun merupakan core bussiness (inti) dari keinginan untuk menciptakan budaya gemar membaca di seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Merealisasikan makna tersebut membutuhkan kerja keras, cerdas dan ikhlas dari seluruh aparatur Perpustakaan Nasional untuk dapat mewujudkannya. Berbagai hal utama yang harus terlaksana menyangkut rumusan visi yang masih bersifat abstrak, perlu diuraikan dalam bentuk uraian misi sehingga akan terlihat lebih nyata dan bersifat konsep operasional. Adapun rumusan misi Perpustakaan Nasional adalah : a. Mengembangkan koleksi nasional berupa karya tulis, karya cetak dan/ atau karya rekam sebagai warisan intelektual bangsa; b. Mengembangkan layanan nasional informasi berbasis pustaka melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi; 9

19 c. Mengembangkan infrastruktur melalui peningkatan sarana dan prasarana, serta mutu dan kompetensi sumber daya manusia. 3. Tata Nilai Organisasi a. Profesional; mengedepankan prinsip profesionalisme dalam bekerja dan didasari pada basis keilmuan, etika dan norma-norma sebagai pegawai negeri sipil. b. Hati yang Melayani; mengedepankan prinsip bekerja untuk melayani dengan berorientasi kepada kepentingan dan kepuasan masyarakat. c. Jujur; bekerja dengan prinsip keterbukaan, kesetiaan dan berpegang teguh pada aturan dan peraturan yang berlaku. d. Loyalitas; mengedepankan kepentingan bangsa dan negara serta tanggungjawab dan tanggunggugat dalam pelaksanaan tugas serta berpegang teguh pada rahasia jabatan. 4. Tujuan Strategis Dengan mempertimbangkan berbagai sumber daya dan kemampuan yang dimiliki, untuk mencapai visi dan melaksanakan misi organisasi selama kurun waktu satu sampai lima tahun ke depan, Perpustakaan Nasional merumuskan sejumlah tujuan stratejik yang akan dicapai. Hal ini merupakan penjabaran yang lebih operasional dari proses pencapaian visi dan misi yang telah disepakati sebelumnya. Dengan diformulasikannya tujuan, Perpustakaan Nasional dapat menentukan strategi apa yang akan dilaksanakan dengan menentukan berbagai indikator keberhasilannya. Sehingga kinerja organisasi dapat terukur dan akuntabel, terutama untuk menentukan keberhasilan pencapaian dari setiap tujuan yang telah ditetapkan. Adapun tujuannya seperti pada tabel II.1 berikut : Tabel II.1. Tujuan Strategis Perpustakaan Nasional dan Indikatornya Tujuan Indikator Kinerja Indikator Kinerja Keterangan Output Outcome Terwujudnya Perpustakaan Nasional sebagai Deposit yang mencerminkan seluruh terbitan Indonesia berupa karya tulis, karya cetak dan/ atau karya rekam termasuk naskah kuno/ manuskrip; 1. serah simpan Karya Cetak Karya Rekam (KCKR) yang terhimpun 2. naskah kuno/ manuskrip yang tersimpan 1. Tingkat kepatuhan penerbit/ masyarakat 2. pemustaka yang memanfaatkan naskah kuno/ manuskrip 10

20 Menjadikan Perpustakaan Nasional sebagai rujukan yang lengkap dan mutakhir Menjadikan Perpustakaan Nasional sebagai penelitian melalui pengembangan koleksi nasional dan ketersediaan koleksi digital sehingga dapat diakses dengan mudah dan cepat Menjadikan Perpustakaan Nasional sebagai pusat pelestarian pustaka melalui penguatan sarana prasarana preservasi dan konservasi karya tulis, karya cetak dan karya rekam serta naskah kuno/ manuskrip Menjadikan Perpustakaan Nasional sebagai pembina semua jenis dan kepustakawanan Indonesia 1. koleksi referensi yang terhimpun 1. bahan pustaka yang dilestarikan 2. naskah kuno yang dilestarikan 1. yang dibina 2. pustakawan yang dibina 1. pemustaka yang memanfaatkan koleksi referensi 1. peneliti yang memanfaatkan koleksi Perpustakaan Nasional 1. kandungan informasi bahan pustaka yang terselamatkan 2. kandungan informasi naskah kuno yang terselamatkan 1. yang terakreditasi 2. pustakawan yang tersertifikasi 5. Sasaran Strategis Untuk menjabarkan tujuan dimaksud, tahapan proses selanjutnya adalah menetapkan berbagai sasaran yang ingin dicapai. Sasaran kegiatan Perpustakaan Nasional merupakan bagian integral dari suatu proses perencanaan stratejik organisasi, oleh sebab itu setiap sasaran yang ingin dicapai merupakan gambaran nyata yang terukur dari berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 1 tahun anggaran. Selain itu sasaran dapat dijadikan dasar acuan untuk menilai, mengendalikan, dan memantau pencapaian kinerja Perpustakaan Nasional. Berbagai sasaran strategis yang telah ditetapkan diupayakan mendukung secara optimal pencapaian tujuan organisasi. Dalam upaya pencapaian tujuan pembangunan dalam kurun waktu , sasaran strategis yang akan ditempuh Perpustakaan Nasional seperti tabel II.2 berikut: Tabel II.2. Sasaran Strategis Perpustakaan Nasional dan Indikatornya Sasaran Strategis Indikator Kinerja Indikator Kinerja Keterangan Output Outcome Meningkatnya minat dan budaya gemar membaca masyarakat yang ditandai oleh meningkatnya 1. pemustaka yang mengunjungi 2. koleksi 1. pemustaka yang memanfaatkan koleksi 11

21 pemustaka, ketersediaan bahan yang berkwalitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang berbasis social culture setempat, dan kelembagaan. Meningkatnya intensitas dan diversifikasi layanan berbasis teknologi informasi dan komunikasi di seluruh tanah air, yang ditandai dengan meningkatnya layanan digital (elibrary) Meningkatnya kualitas dan kapasitas sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat yang ditandai oleh meningkatnya standar mutu dan kompetensi SDM di semua jenis terlestarikan dan terdayagunakannya semua karya tulis, karya cetak dan karya rekam hasil karya intelektual bangsa Indonesia untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan reaktualisasi kearifan lokal budaya bangsa, yang ditandai oleh meningkatnya koleksi deposit nasional, dan terlaksananya pelestarian bahan 1. jumlah jenis layanan berbasis Teknologi Informasi 1. jumlah yang memiliki standar mutu 2. SDM yang kompeten 3. bahan pustaka yang dilestarikan 4. naskah kuno yang dilestarikan 1. akses layanan berbasis TI 1. yang memiliki standar layanan yang berkualitas 3. kandungan informasi bahan pustaka yang terselamatkan 4. kandungan informasi naskah kuno yang terselamatkan 6. Kebijakan, Strategi dan Program Pembangunan Perpustakaan Berdasarkan tugas dan tanggung jawab Perpustakaan Nasional yang telah disebutkan sebelumnya, serta sesuai dengan arah kebijakan, strategi dan prioritas nasional pembangunan sebagaimana tercantum dalam Buku I RPJMN , pembangunan merupakan bagian dari prioritas nasional ke-11 Bidang Kebudayaan, Kreatifitas, dan Inovasi Teknologi, khususnya pada substansi inti yang mengamanatkan terlaksananya revitalisasi di seluruh Indonesia. Selanjutnya prioritas nasional tersebut dijabarkan pada Buku II RPJMN BAB 2: Pembangunan Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama, khususnya pada arah kebijakan dan strategi. 12

22 Kebijakan pembangunan di arahkan pada Peningkatan Minat dan Budaya Gemar Membaca Masyarakat, dengan strategi: (1) Penyelenggaraan dan Pengelolaan Perpustakaan sebagai Sarana Pembelajaran Sepanjang Hayat bagi Masyarakat; (2) Revitalisasi Perpustakaan; (3) Peningkatan Ketersediaan Layanan Perpustakaan Secara Merata; (4) Peningkatan Kualitas dan Keberagaman Koleksi Perpustakaan; (5) Peningkatan Promosi Gemar Membaca dan Pemanfaatan Perpustakaan; dan (6) Peningkatan Kompetensi dan Profesionalitas Tenaga Perpustakaan. Berdasarkan arah dan strategi pembangunan pada RPJMN tersebut, Perpustakaan Nasional menetapkan arah kebijakan dan strategi sebagai berikut : a. Penyelenggaraan dan Pengelolaan Perpustakaan sebagai Pusat Sumber Belajar Masyarakat dengan strategi melalui : 1) Peningkatan kapasitas kelembagaan semua jenis sebagai pusat sumber belajar masyarakat yang demokratis, bebas biaya dan mudah dijangkau pada setiap strata masyarakat. 2) Kemitraan antara masyarakat, pemerintah daerah dan pemerintah pusat. 3) Peningkatan efektivitas manajemen pembangunan. b. Revitalisasi Perpustakaan dengan strategi melalui: 1) Pengembangan layanan jasa dan informasi termasuk diversifikasi layanan berbasis teknologi melalui pengembangan jejaring nasional e-library dan layanan mobil serta kapal keliling. 2) Pengembangan dan pembudayaan gemar membaca di pusat, provinsi, kabupaten/kota dan desa. c. Peningkatan Ketersediaan Layanan Perpustakaan Secara Merata dengan strategi melalui: 1) Pengembangan jumlah koleksi berbasis pustaka pada semua strata masyarakat. 2) Penyediaan sarana dan prasarana Perpustakaan Nasional. d. Peningkatan Kualitas dan Keberagaman Koleksi Perpustakaan dengan strategi melalui: 1) Peningkatan pengelolaan koleksi nasional berupa karya tulis, karya cetak dan karya rekam terbitan nasional dan internasional mengenai Indonesia, sebagai memory of nation. 13

23 2) Pengembangan koleksi Perpustakaan Nasional. 3) Pengelolaan koleksi nasional, preservasi dan konservasi bahan pustaka dan naskah kuno. 4) Kemitraan dengan penerbit, pengarang, lembaga/instansi pemerintah dan swasta serta perguruan tinggi. e. Peningkatan Promosi Gemar Membaca dan Pemanfaatan Perpustakaan dengan strategi melalui: 1) Kampanye, workshop/seminar, penyuluhan gemar membaca dan pemanfaatan. 2) Promosi dan gemar membaca melalui media cetak dan elektronik. f. Pengembangan Kompetensi dan Profesionalitas Tenaga Perpustakaan yang meliputi Pustakawan, Tenaga Teknis dan Tenaga Ahli dengan strategi melalui: 1) Pengembangan standar kompetensi dan sertifikasi. 2) Peningkatan akuntabilitas kinerja. 7. Program dan Sasaran Arah kebijakan dan strategi pembangunan di bidang tersebut di atas, dilaksanakan melalui program teknis dan program generik sebagai berikut. a. Program Pengembangan Perpustakaan Tujuan program adalah untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat (pemustaka), meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sasaran program adalah (1) meningkatnya layanan dan pelestarian fisik serta kandungan naskah kuno; (2) meningkatnya kualitas dan kapasitas ; (3) meningkatnya budaya gemar membaca; (4) meningkatnya kompetensi SDM ; (5) meningkatnya koleksi Perpustakaan Nasional; (6) meningkatnya pengelolaan, pelestarian dan pendayagunaan terbitan nasional hasil pelaksanaan UU Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam; (7) meningkatnya kualitas penunjang layanan Perpustakaan Proklamator. 14

24 Indikator kinerja program adalah: (1) jumlah masyarakat yang mengakses ; (2) jumlah koleksi ; (3) jumlah di Indonesia yang dikelola sesuai dengan standar. Kegiatan prioritas yang dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran program tersebut di atas dilakukan melalui serangkaian kegiatan sebagai berikut. 1) Pendidikan dan Pelatihan Perpustakaan, antara lain melalui pendidikan dan pelatihan teknis, fungsional pustakawan, manajerial, penyusunan dan pengembangan kurikulum bahan ajar, pemantauan dan evaluasi, akreditasi dan sertifikasi, serta pengembangan sarana pendidikan dan pelatihan. 2) Pengembangan Pustakawan, antara lain melalui pengkajian, penyusunan pedoman dan standar kompetensi pustakawan, pemberian sertifikasi pustakawan dan tim penilai, pengembangan dan pemasyarakatan jabatan fungsional pustakawan, pemantauan dan evaluasi, serta koordinasi pengembangan pustakawan. 3) Pengembangan Koleksi Perpustakaan Nasional, antara lain melalui akuisisi bahan pustaka, pengadaan koleksi (buku langka, CD, DVD, e-book dan referens, e-daily, e-jurnal, film seluloid, grey literature, kaset audio, kaset video, kliping, lukisan, majalah, mikrofilm, mikrofish, monografi, naskah kuno, peta, foto, referensi, surat kabar, tabloid, dan rekaman buku tentang Indonesia), pengolahan dan pengorganisasian koleksi; penyusunan pedoman pengolahan bahan ; pengelolaan e-resources yang dapat diakses melalui situs web dengan alamat serta pemantauan dan evaluasi. 4) Pengelolaan Deposit Terbitan Nasional, antara lain melalui pemberian International Standard Book Number (ISBN) dan International Standard Music Number (ISMN), penyusunan Katalog Dalam Terbitan (KDT), Katalog Induk Nasional (KIN), dan Bibliografi Nasional Indonesia (BNI), sosialisasi UU No.4 Tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam, pelacakan koleksi terbitan nasional, serta pemantauan dan evaluasi. 5) Preservasi dan Konservasi Bahan Pustaka dan Naskah Kuno, antara lain melalui pelestarian fisik (pemeliharaan/preventif, perawatan, perbaikan, fumigasi dan penjilidan), pelestarian kandungan informasi melalui alih media 15

25 ke bentuk mikro dan foto reproduksi dan alih media digital dan transmedia naskah kuno, pelestarian surat kabar sebelum dan sesudah UU Nomor 4 Tahun 1990, pelestarian naskah nusantara untuk kelengkapan National Heritage, penyusunan buku pedoman, penyuluhan pelestarian bahan pustaka, partisipasi sebagai anggota Southeast Asia Pacific Audiovisual Archive Associations (SEAPAVAA) serta pemantauan dan evaluasi. 6) Layanan Jasa Perpustakaan dan Informasi, antara lain melalui pelaksanaan layanan dan informasi, promosi layanan, bimbingan pemustaka, kajian layanan, strory telling, stock opname koleksi, kemas ulang dalam bentuk anotasi, seminar naskah kuno/manuskrip, inventarisasi, translasi, transliterasi naskah kuno/manuskrip, kerja sama layanan perpustakan nasional dan internasional serta pemantauan dan evaluasi. 7) Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca, antara lain melalui pengembangan pangkalan data, penetapan akreditasi, penyusunan standar dan pedoman, pengkajian dan gemar membaca, promosi dan pengembangan gemar membaca, fasilitasi keliling untuk provinsi dan kabupaten/kota, fasilitasi pengembangan provinsi, umum, khusus, sekolah dan perguruan tinggi; fasilitasi pengembangan umum desa/kelurahan dan kecamatan, serta pemantauan dan evaluasi. 8) Pengelolaan Perpustakaan Proklamator, antara lain melalui layanan dan informasi; pemasyarakatan/promosi proklamator, pengembangan koleksi, preservasi dan konservasi koleksi, kerja sama layanan, pengkajian, peningkatan sarana dan prasarana proklamator, serta pemantauan dan evaluasi. b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Perpustakaan Nasional Tujuan program adalah meningkatkan kualitas pelayanan, pengelolaan, perencanaan dan pelaksanaan program yang ditunjang oleh pembinaan adminstrasi dan keuangan sesuai tugas pokok dan fungsi Perpustakaan Nasional. 16

26 Sasaran program adalah: (1) meningkatnya layanan administrasi, keuangan, kepegawaian dan operasional perkantoran Perpustakaan Nasional; (2) tersusunnya perencanaan program, peraturan perundangan, humas, evaluasi, pelaporan dan akuntabilitas kinerja Perpustakaan Nasional. Indikator kinerja program adalah : (1) jumlah dokumen perencanaan dan anggaran; (2) jumlah laporan keuangan yang sesuai dengan Sistem Akuntasi Pemerintah (SAP); (3) jumlah surat keputusan dan dokumen kepegawaian; (4) jumlah promosi dan koordinasi antar lembaga; (5) jumlah peraturan di lingkungan Perpustakaan Nasional dan peraturan di bidang perpustakan; (6) jumlah daerah yang diberikan pembinaan; (7) jumlah laporan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan penyelesaian Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Perpustakaan Nasional. Kegiatan prioritas yang dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran program tersebut diatas adalah: 1) Perencanaan, Hukum, Humas, dan Pengawasan Perpustakaan Nasional antara lain melalui penelaahan dan penyusunan peraturan perundangundangan, pertimbangan dan bantuan hukum, perencanaan dan penganggaran program; penelaahan organisasi dan tata laksana, hubungan masyarakat dan antar lembaga, promosi dan publikasi, monitoring serta penyusunan laporan pelaksanaan program dan anggaran. 2) Pengelolaan Administrasi Keuangan, Kepegawaian dan Operasional Perkantoran Perpustakaan Nasional, antara lain melalui: pembinaan dan pelayanan administrasi, ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan dan rumah tangga, serta pemantauan dan evaluasi. 3) Pengawasan Intern Perpusnas, antara lain melalui pengembangan perangkat pengawas intern, pelaksanaan pemeriksaan, penyusunan laporan dan tindak lanjut hasil pemeriksaan, review LAKIP serta pemantauan dan evaluasi 17

27 c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Perpustakaan Nasional. Tujuan program adalah meningkatkan kualitas sarana dan prasarana di lingkungan Perpustakaan Nasional. Sasaran program adalah meningkatnya kualitas sarana dan prasarana di lingkungan Perpustakaan Nasional. Indikator kinerja program adalah: (1) jumlah luas lahan dan gedung Perpustakaan Nasional; dan (2) jumlah sarana kerja layanan Perpustakaan Nasional. Kegiatan prioritas yang dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran program tersebut di atas adalah membangunan/pengadaan/peningkatan Sarana dan Prasarana, antara lain melalui pembangunan dan rehabilitasi prasarana gedung, pengadaan dan peningkatan sarana kerja, serta pemantauan dan evaluasi. B. Indikator Kinerja Utama (IKU) Perpustakaan Nasional Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 dan Pasal 4 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) di Lingkungan Instansi Pemerintah, Perpustakaan Nasional menetapkan IKU sebagai indikator inti yang merepresentasikan program/ kegiatan bidang. Adapun IKU lembaga Perpustakaan Nasional RI dapat dilihat seperti pada tabel II.3 di bawah ini Tabel II.3. Indikator Utama Kinerja (IKU) Perpustakaan Nasional No. Uraian Alasan 1. Peningkatan jumlah masyarakat yang mengakses 2. Peningkatan koleksi Upaya Perpustakaan Nasional untuk menyediakan koleksi maupunn rujukan secara luas serta kegiatan-kegiatan pendukung lainnya bermuara pada sejauhmana masyarakat dapat memanfaatkannya. Semakin tinggi jumlah masyarakat yang mengakses menunjukan tingkat keberhasilan pemanfaatannya. Perpustakaan Nasional bertanggung jawab mengembangkan koleksi nasional sebagai basis dari kegiatan menyediakan kebutuhan informasi bagi masyarakat yang akan memfasilitasi terwujudnya masyarakat pembelajar sepanjang hayat dan melestarikan hasil budaya bangsa serta menjamin ketersediaan keragaman koleksi, baik melalui bahan bacaan maupun terjemahan (translasi), alih aksara (transliterasi) dan alih media (transmedia). Semakin bany7ak jumlah koleksi yang diadakan, akan semakin meningkat ketersediaan sesuai kebutuhan pemustaka 18

28 No. Uraian Alasan 3 Peningkatan jumlah dan kualitas sesuai dengan tipologi dan standar. Berdasarkan UU Nomor 43 Tahun 2007 pasal 5 bahwa masyarakat mempunyai hak yang sama untuk memperoleh layanan serta memanfaatkan dan mendayagunakan fasilitas ; masingmasing dengan komunitas pemustakanya. Agar terpenuhi harapan pemustaka kepada akses informasinya maka perlu peningkatan kuantitas maupun kualitas dengan standar dan tipologi yang bersangkutan. Semakin berkualitas akan semakin meningkatkan kepuasan pengguna terhadap layanan yang diterima. Perpustakaan akan semakin menarik dikunjungi 4 Peningkatan jumlah dan kualitas tenaga Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam layanan diantaranya adalah: 1. memberikan layanan prima terhadap pemustaka; 2. Menciptakan suasana yang kondusif; dan 3. Memberikan keteladanan dan menjaga nama baik lembaga dan kedudukannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, dll Untuk menciptakan hal tersebut di atas, dibutuhkan tenaga yang berkualitas disamping jumlahnya yang harus memadai. Kondisi saat ini dan kualitas tenaga tidak sebanding dengan yang ada dengan jumlah penduduk yang dilayani. Adapun capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Perpustakaan Nasional masuk ke dalam kegiatan prioritas dan penjelasannya tergambar dalam akuntabilitas Kinerja yang akan disajikan dalam Bab III. C. Ikhtisar Perjanjian Kinerja/ Penetapan Kinerja Tahun 2014 Sasaran dan program pembangunan yang ditetapkan dalam Rencana Strategis , yang akan dilaksanakan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dicapai melalui berbagai kegiatan setiap tahun yang didalamnya meliputi perencanaan kinerja tahunan. Sebagai perwujudan komitmen terhadap pencapaian targettarget kinerja yang akan dicapai maka setiap tahun anggaran disusun Penetapan Kinerja Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Penetapan Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen antara 19

29 penerima amanah dengan pemberi amanah; sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja; dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi (punishment). Perpustakaan Nasional telah membuat Penetapan kinerja tahun 2014 sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi yang ada. Penetapan kinerja Perpustakaan Nasional tahun 2014 merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2014 yang disusun berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan Tahun Dengan mencermati dokumen perencanaan strategis yang dimiliki dan mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No.29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kineja Instansi Pemerintah, Perpustakaan Nasional telah menyusun Penetapan Kinerja sebagai berikut : 20

30 TABEL II.4. IKHTISAR PERJANJIAN KINERJA/ PENETAPAN KINERJA DAN ANGGARAN PERPUSTAKAAN NASIONAL 2014 NO. PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA TARGET ALOKASI (RIBU Rp) I Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Perpustakaan Nasional Meningkatnya kualitas pelayanan, pengelolaan, perencanaan dan pelaksanaan yang ditunjang oleh pembinaan adminstrasi dan keuangan Perpustakaan Nasional 1 dokumen perencanaan dan anggaran 2 laporan keuangan yang sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) 36 Naskah Rp Naskah 3 Surat Keputusan dan dokumen kepegawaian 1000 Naskah 1 Perencanaan, Hukum, Humas dan Pengawasan Perpustakaan Nasional Tersusunnya perencanaan program, peraturan perundangan, humas, evaluasi, pelaporan Perpustakaan Nasional peraturan di bidang yang disusun dokumen perencanaan dan anggaran 6 Naskah Rp Naskah Rp promosi dan koordinasi anttar lembaga 16 Kali Rp laporan monev pelaksanaan kegiatan dan penyelesaian LHP Perpustakaan Nasional 10 Naskah Rp

31 NO. PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA TARGET ALOKASI (RIBU Rp) dokumen laporan pemantauan dan evaluasi 15 Naskah Rp Pengelolaan Administrasi Keuangan, Kepegawaian dan Operasional Perkantoran Perpustakaan Nasional Meningkatnya layanan administrasi keuangan, kepegawaian dan operasional perkantoran Perpustakaan Nasional laporan keuangan yang sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) surat keputusan dan dokumen kepegawaian 12 Naskah Rp Naskah Rp arsip yang tersedia dalam melaksankaan Tupoksi Perpustakaan Nasional 2 Naskah Rp dokumen laporan dan evaluasi 2 Naskah Rp operasional perkantoran Perpustakaan Nasional RI 15 Kegiatan Rp Pengawasan Internal Perpustakaan Nasional Laporan Pengawasan 14 Laporan Rp Laporan Pemantauan dan Evaluasi 3 Laporan Rp

RENCANA STRATEGIS PERPUSTAKAAN NASIONAL RI TAHUN

RENCANA STRATEGIS PERPUSTAKAAN NASIONAL RI TAHUN BHINNEKA TUNGGAL IKA RENCANA STRATEGIS PERPUSTAKAAN NASIONAL RI TAHUN 2010-2014 www.pnri.go.id Perpustakaan Nasional RI 2009 DAFTAR ISI Halaman PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERPUSTAKAAN NASIONAL RI

PERPUSTAKAAN NASIONAL RI i LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PERPUSTAKAAN NASIONAL RI TAHUN 2013 PERPUSTAKAAN NASIONAL RI JAKARTA 2013 ii PERPUSTAKAAN NASIONAL RI Jl. Salemba Raya No. 28A Jakarta 10002

Lebih terperinci

PERPUSTAKAAN NASIONAL RI

PERPUSTAKAAN NASIONAL RI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PERPUSTAKAAN NASIONAL RI TAHUN 2012 PERPUSTAKAAN NASIONAL RI JAKARTA 2013 PERPUSTAKAAN NASIONAL RI Jl. Salemba Raya No. 28 A Jakarta 10002 Kotak

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA JAKARTA

Lebih terperinci

KELEMBAGAAN PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

KELEMBAGAAN PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Komputer Indonesia KELEMBAGAAN PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS DAN WEWENANG Anzarudin Npm, 61.101.09.016 Informasi dalam

Lebih terperinci

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 8 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI PURWAKARTA,

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 8 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI PURWAKARTA, 1 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 8 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWAKARTA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA Badan dan Kearsipan Provinsi BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG LAKIP merupakan wujud akuntabilitas instansi pemerintah yang pedoman penyusunannya ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 79 TAHUN 2016 SALINAN TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABALONG, Menimbang : a. b. c. Mengingat : 1. 2. 3. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR KESEJAHTERAAN RAKYAT URUSAN PERPUSTAKAAN

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR KESEJAHTERAAN RAKYAT URUSAN PERPUSTAKAAN Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Latar Belakang Penilaian kinerja merupakan suatu kegiatan yang sangat penting karena dapat digunakan sebagai ukuran keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai misinya. Untuk

Lebih terperinci

BAB II BADAN PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SUMATERA UTARA. Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara

BAB II BADAN PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SUMATERA UTARA. Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara BAB II BADAN PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara awalnya didirikan pada tanggal 1 Agustus 1956

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 26.TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 26.TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI SUMATERA BARAT GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 26.TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA 2016

PERJANJIAN KINERJA 2016 PERJANJIAN KINERJA 2016 Perjanjian Kinerja 2016 PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2016 I. PENGERTIAN Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kecerdasan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.76, 2014 IPTEK. Perpustakaan. Koleksi. Naskah. Penyelenggaraan. Pelaksanaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5531) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

2015, No dalam Rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2016; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Neg

2015, No dalam Rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2016; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Neg BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1718, 2015 PERPUSNAS. Pelimpahan. Penyelenggaraan. Dekonsentrasi. Tahun Anggaran 2016. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PERPUSTAKAAN. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PERPUSTAKAAN. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PERPUSTAKAAN. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang : a. bahwa guna mewujudkan salah satu fungsi negara yang dinyatakan

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LAKIP PERPUSTAKAAN NASIONAL RI TAHUN 2015

LAKIP PERPUSTAKAAN NASIONAL RI TAHUN 2015 LAKIP PERPUSTAKAAN NASIONAL RI TAHUN PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jl. Salemba Raya Nomor 28 A Jakarta, Kotak Pos: 3624, Jakarta 10002 Telepon: (62-21) 3151434, Fax: (62-21) 32151434 Presiden-Presiden

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH SERAM BAGIAN TIMUR NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERAM BAGIAN TIMUR,

PERATURAN DAERAH SERAM BAGIAN TIMUR NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERAM BAGIAN TIMUR, PERATURAN DAERAH SERAM BAGIAN TIMUR NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERAM BAGIAN TIMUR, Menimbang : a. bahwa guna mewujudkan salah satu fungsi negara yang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI KABUPATEN TANGERANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI KABUPATEN TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa untuk membina dan mengembangkan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS PERPUSTAKAAN DAERAH

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS PERPUSTAKAAN DAERAH PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS PERPUSTAKAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN TEMANGGUNG

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1 RENCANA KINERJA TAHUNAN 2013 BAPERSIP PROV. JATIM

BAB I PENDAHULUAN 1 RENCANA KINERJA TAHUNAN 2013 BAPERSIP PROV. JATIM BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Didalam kerangka akuntabilitas kinerja, Laporan Akuntabilitas Kinerja berperan sebagai alat kendali, alat penilai kualitas kinerja dan alat pendorong terwujudnya good

Lebih terperinci

KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id NOMOR: TAHUN 2010 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Lebih terperinci

2017, No dalam rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

2017, No dalam rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan No.1161, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERPUSNAS. Pelimpahan Urusan Pemerintahan Perpusnas. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG PELIMPAHAN URUSAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

I N S P E K T O R A T

I N S P E K T O R A T PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU I N S P E K T O R A T Alamat :Jalan Nilam No. 7 Kotabaru Telp. (0518) 21402 Kode Pos 72116 KOTABARU ( LKj) TAHUN 2016 PERANGKAT DAERAH INSPEKTORAT KABUPATEN KOTABARU DAFTAR

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DENGAN

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah KATA PENGANTAR Dokumen Rencana Kerja Tahunan (RKT) merupakan suatu hal yang penting bagi terselenggaranya tatakelola kinerja yang baik, oleh karenanya, RKT menjadi suatu hal yang cukup kritikal yang harus

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN 07 BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media / wahana

Lebih terperinci

2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan. c. Bidang Layanan Perpustakaan, membawahkan: 1. Sub Bidang Layanan Sirkulasi da

2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan. c. Bidang Layanan Perpustakaan, membawahkan: 1. Sub Bidang Layanan Sirkulasi da BAB XXX BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 594 Susunan Organisasi Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah, sebagai berikut: a. Kepala Badan; b. Sekretaris, membawahkan:

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PELIMPAHAN URUSAN PEMERINTAHAN PERPUSTAKAAN NASIONAL KEPADA GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH DALAM RANGKA PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PROBOLINGGO,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI JAWA TENGAH. 2.1 Sejarah Berdirinya Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI JAWA TENGAH. 2.1 Sejarah Berdirinya Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa 31 BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI JAWA TENGAH 2.1 Sejarah Berdirinya Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah Embrio kegiatan kearsipan dilaksanakan di sebuah

Lebih terperinci

DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN BANGKA BARAT RENCANA STRATEGIS [RENSTRA] [ ]

DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN BANGKA BARAT RENCANA STRATEGIS [RENSTRA] [ ] DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN BANGKA BARAT RENCANA STRATEGIS [RENSTRA] [2016-2021] KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayah-nya,

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN Pusat Data dan Teknologi Informasi

LAPORAN KINERJA TAHUN Pusat Data dan Teknologi Informasi LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 Pusat Data dan Teknologi Informasi KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana

Lebih terperinci

b. merumuskan kebijakan di bidang kearsipan dan perpustakaan berdasarkan Rencana Strategis Dinas sebagai dasar pelaksanaan kegiatan; c.

b. merumuskan kebijakan di bidang kearsipan dan perpustakaan berdasarkan Rencana Strategis Dinas sebagai dasar pelaksanaan kegiatan; c. BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN CILACAP

Lebih terperinci

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp. 024-8311729 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, 1 Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 81 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DENGAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PROYEK GAMBARAN UMUM PROYEK DATA FISIK BANGUNAN : Peningkatan Kuantitas Komplek Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

BAB II TINJAUAN PROYEK GAMBARAN UMUM PROYEK DATA FISIK BANGUNAN : Peningkatan Kuantitas Komplek Perpustakaan Nasional Republik Indonesia BAB II TINJAUAN PROYEK 2.1. GAMBARAN UMUM PROYEK 2.1.1 DATA FISIK BANGUNAN Nama proyek : Peningkatan Kuantitas Komplek Perpustakaan Nasional Sifat proyek : Fiktif Pemilik : Pemerintah Luas lahan : 11.920

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai lima tahun secara

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

RENCANA STRATEGIS PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 2000-2004 EDISI REVISI PERPUSTAKAAN NASIONAL RI JAKARTA 2002 KATA PENGANTAR Dalam rangka melaksanakan amanat ketetapan Majelis Permusyawaratan

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Rencana program dan kegiatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang mendasarkan pada pencapaian Prioritas

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 058 TAHUN 2017 TENTANG TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 058 TAHUN 2017 TENTANG TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 058 TAHUN 2017 TENTANG TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, Menimbang: Mengingat:

Lebih terperinci

g BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG

g BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG g BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Kepala Badan Perpustakaan dan Kearsipan. Ir. GENTUR PRIHANTONO SP. MT PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

Kepala Badan Perpustakaan dan Kearsipan. Ir. GENTUR PRIHANTONO SP. MT PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR Kepala Badan Perpustakaan dan Kearsipan Ir. GENTUR PRIHANTONO SP. MT PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN Jl. Menur Pumpungan 32, Telp. (031) 5947830, Fax. (031) 5921055 E-mail:

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Madiun

Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Madiun Uraian dan Fungsi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Madiun No Jabatan 1 2 3 1 Kepala Dinas Memimpin mengkoordinasikan dan mengawasi dan NIP. 19570923 198603 1 002 melaksanakan urusan perpustakaan dan

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2013 2.1 BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR 1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN JANUARI 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF 2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI JAWA TIMUR

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 66 TAHUN 2016

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 66 TAHUN 2016 SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN

Lebih terperinci

B U P A T I B O Y O L A L I P R O V I N S I J A W A T E N G A H

B U P A T I B O Y O L A L I P R O V I N S I J A W A T E N G A H B U P A T I B O Y O L A L I P R O V I N S I J A W A T E N G A H PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN ESELON PADA DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN BOYOLALI

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 42 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG KEMENTERIAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 16 Gedung Mina Bahari III Lantai 15, Jakarta 10110 Telepon (021) 3519070, Facsimile (021) 3520346 Pos Elektronik ditjenpsdkp@kkp.goid

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTIK KERJA LAPANGAN. 3.1 Gambaran Singkat dan Perkembangan Badan Kepegawaian Daerah

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTIK KERJA LAPANGAN. 3.1 Gambaran Singkat dan Perkembangan Badan Kepegawaian Daerah BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTIK KERJA LAPANGAN 3.1 Gambaran Singkat dan Perkembangan Badan Kepegawaian Daerah Dalam suatu pemerintahan apabila ingin berjalan dengan baik maka harus ada unsur 3P (Personil,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2017

PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2017 PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL Tahun Anggaran 2017 Tahun Anggaran 2017 PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2017 I. PENDAHULUAN Sebagaimana diamanatkan di dalam

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA (TAPKIN)

PENETAPAN KINERJA (TAPKIN) www.kpud-banyumaskab.go.id PENETAPAN KINERJA (TAPKIN) KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANYUMAS www.kpud-banyumaskab.go.id PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANYUMAS PENETAPAN

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam No.1809, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. SAKIP. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PROVINSI

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PROVINSI SALINAN PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PROVINSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Pematangsiantar

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Pematangsiantar Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Pematangsiantar Sesuai dengan Peraturan Walikota Pematangsiantar Nomor 04 Tahun 2017 Tanggal 17 Januari Tahun 2017 BAB XVIII DINAS KEARSIPAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 2 0 1 5 Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Allah SWT, atas Rahmat

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. Rencana Strategis Rencana Strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategik, sehingga

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJENE, Menimbang: a. bahwa perpustakaan

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembar

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembar BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1712, 2016 PERRPUSNAS. Penyelenggaraan Dekonsentrasi. TA 2017. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PELIMPAHAN URUSAN

Lebih terperinci

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

Pemerintah Kota Tangerang

Pemerintah Kota Tangerang RINGKASAN RENCANA KERJA TA. 2017 DPAD KOTA TANGERANG TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telahaan Terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi Kebijakan-kebijakan terkait dengan urusan perpustakaan

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN BLORA DENGAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI PROVINSI

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG PERJANJIAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG MANGUSADA TAHUN 2015

KABUPATEN BADUNG PERJANJIAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG MANGUSADA TAHUN 2015 KABUPATEN BADUNG PERJANJIAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG MANGUSADA TAHUN 2015 RSUD KABUPATEN BADUNG MANGUSADA TAHUN 2015 DAFTAR ISI Halaman Penetapan Kinerja... Kata Pengantar.... Daftar

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat. Drs. Sigit Wahyudi, MM

KATA PENGANTAR. Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat. Drs. Sigit Wahyudi, MM KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Biro Umum dan Hubungan Masyarakat Tahun 2015 di susun dalam bentuk rencana kegiatan Biro Umum dan Hubungan Masyarakat, yang berisi tentang kegiatan dan target

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SERTA TATA KERJA DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUNINGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 2017 DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi... i... ii Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2

Lebih terperinci