COMPARISON OF PRE ORDER, IN ORDER, AND POST ORDER VISITS ON SEARCHING DATA ON BINARY TREE
|
|
- Yenny Makmur
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 COMPARISON OF PRE ORDER, IN ORDER, AND POST ORDER VISITS ON SEARCHING DATA ON BINARY TREE Syafruddin Side Department of Mathematics, Faculty of Mathematics and Science, State University of Makassar Nikmatullah Nur Info: Jurnal MSA Vol. 2 No. 2 Edisi: Januari Juni 2014 Artikel No.: 4 Halaman: ISSN: X Prodi Matematika UINAM ABSTRACT Oneof interesting study of the application of graph theory is pre order, in order, and post orders. Pre order, in order, and post order are schemeo f visiting nodes in a binary tree. This study examine show the process visits of pre order, in order, post order and the comparison of pre order, in order, and post order. As well ashow the algorithms and the implementation of binary tree using pre-order, in order, and post order visit. Firstly, this study giving five trees at the same level. The five trees are visited by three visit sand then compare the results of the three visits. The results ofthe three visits are the same number of nodes visited but for the fastest order to the longest execution time is pre order visit, in order visit, and the last is post order visit. Simulation of pre order, in order, and post order visiting process in searching data on the binary tree are created in programs using Turbo Pascal 7.0. Keywords : Binary Tree, Pre Order, In Order, and Post Order 1. PENDAHULUAN Teori graf mulai diperkenalkan pada tahun 1726 melalui tulisan Leonard Euler, seorang ahli matematika dari Swiss. Leonard Euler adalah orang pertama yang berasil memecah masalah jembatan Konigsberg (kota Konigsberg sebelah timur Prussia sekarang Jerman) yang sangat terkenal di Eropa. Teori graf sangat berkaitan dengan pohon dikarenakan pohon merupakan graf tak berarah terhubung yang tidak memiliki sirkuit. Sehingga bisa dikatakan pohon merupakan bagian graf. Pohon biasanya digunakan untuk menentukan silsilah keluarga, membuat konseptual buatan manusia, dan lain-lain. Tetapi seirig berkembangan ilmu komputer dalam pencarian (munir, 2012:443) Pencarian dalam hal ini yang dimaksud kunjungan pohon biner. Pada kunjungan pohon biner terdiri dari tiga macam yakni pre order, in order, dan post order. Adapun tujuan dari kunjungan adalah untuk memudahkan dalampencarian pada komputer dimana terlebih dahulu membandingkan yang mana cara paling cepat dalam pencarian data yang telah ditentukan. Beberapa penulis sebelumnya telah membahas struktur data pada kunjungan pada pohon biner (herman, dkk.2013). Ketiga kunjungan yang dipaparkan beserta listing program. Namun penulis sebelumnya tidak menjelaskan secara spesifik tentang pencarian data pada komputer serta perbandingan ketiga kunjungan tersebut, sehingga pembaca sulit memahami tentang kunjungan pre order, in order, dan post order. Dengan adanya penjelasan yang komplit tentang ketiga kunjungan pre order, in order, dan post order hal ini dapat mempermudah pengaplikasiannya pada data komputer. 28
2 2. KAJIAN PUSTAKA Graf Graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V, E), ditulis dengan notasi G = (V, E), yang dalam hal ini V adalah himpunan tidakkosong dari simpul-simpul (vertices atau node) dan E adalah himpunan sisi (edges atau arch) yang menghubungkan sepasang simpul(munir, 2012: 356). Pohon Graf terhubung dan tidak memuat sikel disebut pohon (Budayasa, 2007:22). PohonBiner Pohon m-ary yang paling penting adalah biner (binary tree). Pohon biner merupakan pohon m-ary jika m=2. Pohon biner adalah pohon yang setiap simpul cabangnya mempunyai paling banyak dua buah anak. Kunjungan Pohon Biner Kunjungan pohon biner memiliki tiga bagian yakni pre order, in order dan post order. Selanjutnya pemaparan ketiga kunjungan sebagai berikut: a. Pre Order Pre order merupakan skema kunjungan simpulsimpul pada pohon biner untuk mengunjungi simpul tepat satu kali berawal dari akar mengunjungi upa pohon kiri kemudian dari upa pohon kiri mengunjungi upa pohon kanan.perhatikan Gambar1 Rmerupakan akarnya mengunjungi upa pohon kiri (T 1 ) kemudian mengungjungi upa pohon kanan (T 2 ). Mengunjungi secara pre order artinya kunjungan dimulai dari akar kemudian ke upa pohon kiri kemudian mengunjungi upa pohon kanan. Dalam hal ini mengunjungi semua simpul-simpul bagian kiri upa pohon kiri kemudian simpul-simpul bagian kanan pada upa pohon kiri kemudian mengunjungi upa pohon kanan dan begitu pula cara mengunjungi upa pohon kanan. 29 T1 Langkah 2: kunjungit 1 sec ara preorder R Langkah 1: kunjungi R T2 Langkah 3: kunjungit 2 se cara preorder Gambar1: Skema Kunjungan Secara Pre Order Sumber:Munir, 2012:484 Berdasarkan Gambar 1 maka dapat dipaparkan kunjungan secara pre order sebagai berikut: 1) Kunjungi R (sekaligus memproses simpul R); 2) Kunjungan T 1 secara pre order dan 3) Kunjungi T 2 secara pre order b. In order In order merupakan skema kunjungan simpul-simpul pada pohon biner untuk mengunjungi simpul tepat satu kali berawal dari upa pohon kiri mengunjungi akar kemudian dari akar mengunjungi upa pohon kanan. Perhatikan Gambar 2 mengunjungi upa pohon kiri (T 1 ) terlebih dahulu, kemudian mengungjungi R merupakan akar kemudian mengunjungi upa pohon kanan (T 2 ). Mengunjungi secara in order artinya kunjungan dimulai dari upa pohon kiri kemudian ke akar kemudian mengunjungi upa pohon kanan. Dalam hal ini dimulai mengunjungi daun pada bagian kiri upa pohon kiri kemudian mengunjungi orang tua daun kemudian mengunjungi daun bagian kanan pada upa pohon kiri begitu pula Cara mengunjungi upa pohon kanan. Langkah1: kunjungit 1 seca rain order Gambar 2: Skema Kunjungan Secara in Order Sumber:Munir, 2012:484 R Langkah 2: kunjungi R Langkah 3: kunjungit 2 secara in order Berdasarkan Gambar2,maka dapat dipaparkan kunjungan secara in order sebagai berikut: 1) Kunjungi T 1 secara in order; 2) Kunjungi R (sekaligus memproses simpul R) dan 3) Kunjungi T 2 secara in order c. Post order Post order merupakan skema kunjungan simpul-simpul pada pohon biner untuk mengunjungi simpul tepat satu kali berawal dari
3 upa pohon kiri mengunjungi upa pohon kanan kemudian dari upa pohon kanan mengunjungi akar. Perhatikan Gambar 3 mengunjungi upa pohon kiri (T 1 ) terlebih dahulu, kemudian mengungjungi upa pohon kanan (T 2 ) kemudian mengunjungi akar (R). Mengunjungi secara post order artinya kunjungan dimulai dari upa pohon kiri kemudian ke upa pohon kanan kemudian mengunjungi akar. Dalam hal ini dimulai mengunjungi daun pada bagian kiri upa pohon kiri kemudian mengunjungi daun bagian kanan pada upa pohon kiri kemudian mengunjungi orang tua daun begitu pula cara mengunjungi upa pohon kanan. Gambar3:Skema kunjungan secara post order Sumber:Munir, 2012:484 Berdasarkan Gambar 3 maka dapat dipaparkan kunjungan secara post orde rsebagai berikut: 1) Kunjungi T 1 secara post order; 2) Kunjungi T 2 secara post order dan 3) KunjungiR (sekaligus memproses simpul R) Algoritma Langkah1: kunjungit 1 secar R Langkah 3: kunjungi R Langkah 2: kunjungit 2 secara post order Sebuah masalah dipecahkan dengan mendesskripsikan langkah-langkah penyelesaiannya. Seperti haalnya contoh masalah pengurutan (sorting)diberikan sejumlah bilangan bulat, tuliskan semua bilangan bulat tersebut dalam urutan yang menarik. Metode pengurutan sering digambarkan dalam sejumlah langkah terbatas yang mengarah pada solusi permasalahan. Urutan langkah-langkah penyelesaian masalah dinamakan algoritma. Algoritma adalah urutan logis langkah-langkah penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis (Munir, 2012:176) Kompleksitas Algoritma Kompeksitas algoritma yang dibahas dalam hal ini adalah kompleksitas waktu. Kompleksitas waktu diekspresikan sebagai jumlah tahapan komputasi yang dibutuhkan untuk menjalankan algoritma sebagai fungsi dari ukuran masukan n. Pascal Suatu program Pascal terdiri dari : a. Struktur Program Pascal b. Program Pascal Yang Paling Sederhana c. Penulisan Program Pascal d. Judul Program e. Bagian Deklarasi Penelitian Terkait Padapenelitian sebelumnya yang dikajioleh Herman dkkmengenai Stuktur Data Kunjungan Pada Pohon Biner. Dimana Herman dkk membahas tentang tiga kunjungan pada pohon biner, yaitu kunjungan pre order, in order, dan post order. Selain itu ada kunjungan level order, yaitu yang berdasarkan kedudukan tiap simpul dalam pohon. Keempat kunjungan itu dibag imenjadi orientasi, yaituleft to righ oriented (LRO) atau kunjungan dilakukan di cabang kiri dulu baru ke cabang kanan dan right to left oriented (RLO) atau kunjungan dilakukan di cabang kanan dulu baru kecabang kiri. 1. Kunjungan Pre Order : Kunjungan pre order (LRO) atau sering disebut dengan first orde rmenggunakan urutan sebagai berikut : a. Cetak isi simpul yang dikunjungi (simpulakar). b. Kunjungi cabang kiri. c. Kunjungancabangkanan. 2. KunjunganIn Order: Kunjunganin order (LRO) atau sering disebut dengan symmetric order menggunakan urutan sebagai berikut: a. Kunjungi cabang kiri. b. Cetak isi simpul yang dikunjungi. c. Kunjungi cabang kanan. 3. Kunjungan Post Order: Kunjungan post order (LRO) menggunakan urutan sebagai berikut : 30
4 a. Kunjungan cabang kiri. b. Kunjungi cabang kanan. c. Cetak isi simpul yang dikunjungi. 3. HASIL Dan PEMBAHASAN Padapembahasanini, akandibuatbeberapapohonbineruntukkunjungan pre order, in order, danpost order. Pohon biner yang dibuatdapat menjelaskan secara spesifik semua kunjungan pre order, in order, danpost order. Penjelasan yang dipaparkan merupakan langkah-langkah kunjugan setiap simpul dalam mengunjungi pohon biner yang telah dibuat serta perbandingan ketiga kunjungan dalam mengunjungi pohon biner yang telah dibuat. Untuk mengetahui proses ketiga kunjungan, yaitu kunjugan pre order, in order, dan post order, maka dibuat lima variasi pohon biner. Sebelum memaparkan ketiga kunjungan pohon biner terlebih dahulu mengetahui lima variasi pohon biner yang dimaksud. Kelimavariasipohonbinerini, ditunjukkanpadagambar4, dijelaskansebagaiberikut: 1. Pohon Condong Kiri Pohon condong kiri merupakan pohon biner yang terdiri dari akar dan satu bagian upa pohon kiri dimana tidak memiliki upa pohon kanan.pada Gambar 4 (1) Pohon Condong Kiri terdiri dari lima simpul. 2. Pohon Condong Kanan Pohon condong kanan merupakan pohon biner yang terdiri dari akar dan satu bagian upa pohon kanan dimana tidak memiliki upa pohon kiri. Pada Gambar4 (2) Pohon Condong Kanan terdiri dari lima simpul. 3. PohonSeimbang Pohon Seimbang merupakan pohon biner yang terdiri dariakar, upa pohon kiri dan upa pohon kanan dimana jumlah simpul dan level upa pohon kanan serta kiri sama banyak. Pada Gambar 4 (3) Pohon Seimbang terdiri dari tiga puluh satu simpul. 4. Pohon Seimbang Tak Lengkap Pohon seimbang tak lengkap merupakan pohon biner yang terdiri dari akar, upa pohon kiri dan upa pohon kanan dimana jumlah simpul upa pohon kanan serta kiri tidak sama banyak tetapi level pada upa pohon kiri dan kanan masih sama. Pada Gambar 4 (4) Pohon Seimbang Tak Lengkap terdiri dari dua puluh tujuh simpul. 5. Pohon Tak Seimbang Pohon tak seimbang merupakan pohon biner yang terdiri dari akar, upa pohon kiri dan upa pohon kanan dimana jumlah simpul dan level upa pohon kanan serta kiri tidak sama banyak. Pada Gambar4 (5) Pohon Tak Seimbang terdiri dari dua puluh tujuh simpul. e (1) d c b c 1 c 2 (4) Gambar 4: (1) Pohon Condong Kiri (2) Pohon Condong Kanan (3) Pohon Seimbang (4) Pohon Seimbang Tak Lengkap (5) Pohon Tak Seimbang A. Pre Order Hasil kunjungan kelima pohon secara pre order sebagai berikut : 1. Pohon Condong Kiri : a, b, c, d,e. 2. Pohon Condong Kanan:a, b, c, d,e. c c 3 c 4 c 5 c 6 c 7 c 8 c 9 c 10 c 11 c 12 c 13 c 14 c 15 c 16 c 17 c 18 a a a 1 2 (3) a 3 a 4 a 5 a 6 a a b c (2) a 7 a 8 a 9 a 10 a 11 a 12 a 13 a 14 a 15 a 16 a 17 a 18 a 19 a 20 a 21 a 22 a 23 a 24 a 25 a 26 a 27 a 28 a 29 a 30 (5) d e 31
5 3. Pohon Seimbang: a, a 1,a 3, a 7,a 15,a 16,a 8,a 17,a 18,a 4,a 9, a 19,a 20,a 10,a 21,a 22,a 2,a 5, a 11, a 23,a 24, a 12,a 25, a 26, a 6, a 13,a 27, a 28, a 14, a 29, a Pohon seimbang Tak Lengkap:b, b 1, b 3, b 7, b 15, b 8, b 16, b 4, b 9,b 17, b 10, b 18, b 2, b 5, b 11, b 19, b 20, b 12, b 21,b 22,b 6, b 13, b 23, b 24, b 14, b 25,b Pohon Tak Seimbang : c, c 1,c 3, c 7,c 11,c 12,c 8,c 13,c 14,c 4,c 9,c 15,c 16,c 10,c 17,c 18, c 2,c 5, c 6. B. In Order Hasil kunjungan kelima pohon secara in order sebagai berikut : 1. Pohon Condong Kiri : e, d, c, b,a 2. Pohon Condong Kanan: a, b, c, d,e. 3. Pohon Seimbang: a 15,a 7,a 16,a 3,a 17,a 8,a 18,a 1,a 19, a 9,a 20,a 4,a 21, a 10,a 22,a,a 23,a 11, a 24, a 5,a 25, a 12,a 26, a 2, a 27, a 13, a 28, a 6, a 29, a 14, a Pohon seimbang Tak Lengkap: b 7,b 15,b 3,b 16, b 8, b 1, b 17, b 9, b 4, b 10, b 18, b, b 19, b 11, b 20, b 5, b 21, b 12, b 22, b 2, b 23, b 13, b 24, b 6, b 25, b 14, b Pohon Tak Seimbang :c 11, c 7, c 12,c 3, c 13, c 8, c 14, c 1, c 15, c 9, c 9,c 16, c 4, c 17, c 10, c 18, c, c 5, c 2, c 6. C. Post Order Hasil kunjungan kelima pohon secara in order sebagai berikut : 1. Pohon Condong Kiri : e, d, c, b,a 2. Pohon Condong Kanan:e, d, c, b,a 3. Pohon Seimbang: a 15,a 16, a 7, a 17, a 18, a 8, a 3, a 19, a 20, a 9, a 21, a 22, a 10, a 4, a 1, a 23, a 24, a 11, a 25, a 26, a 12, a 5, a 27, a 28, a 13, a 29, a 30, a 14, a 6, a 2, a. 4. Pohon seimbang Tak Lengkap: b 15,b 7,b 16, b 8,b 3, b 17, b 9, b 18, b 10, b 4, b 1, b 19, b 20, b 11, b 21, b 22, b 12, b 5, b 23, b 24, b 13,b 25, b 26, b 14, b 6,b 2, b. 5. Pohon Tak Seimbang :c 1,c 12,c 7,c 13,c 14,c 8,c 3,c 15, c 16,c 9,c 17,c 18,c 10,c 4,c 1,c 5,c 6,c 2, c. a. Kompleksitas Waktu Eksekusi Kompleksitas waktu eksekusi masingmasing kunjungan pre order, in order dan post order untuk pohon biner Gambar 3.1 (1), (2), (3), (4), dan (5), ditunjukkan pada Tabel 3.1 sebagai berikut: Tabel 4.20 Kompleksitas Waktu Eksekusi Kunjungan Pre Order, In Order dan Post Order untuk Gambar 4.1. b 1 b 2 b 15 b 16 b 17 b 18 b 19 b 20 b 21 b 22 b 23 b 24 b 25 b 26 Nama Gambar Kunjungan Pre Order Kunjungan In Order Kunjungan Post Order Gambar 4.1 (1) 25 Langkah 26 Langkah 26 langkah Gambar 4.1 (2) 21 Langkah 22 Langkah 25 Langkah Gambar 4.1 (3) 151 Langkah 152 Langkah 156 Langkah Gambar 4.1 (4) 130 Langkah 132 Langkah 136 Langkah Gambar 4.1 (5) 95 Langkah 96 Langkah 98 Langkah Berdasarkan Tabel 20 di atas, dapat disimpulkan bahwa urutan waktu eksekusi dari yang tercepat ke yang terlama adalah pertama kunjungan Pre Order, kemudian kunjungan In Order dan yang terakhir adalah kunjungan Post Order. b. Program Simulasi Kunjungan Program simulasi kunjungan di simulasikan untuk pohon pencarian biner. Menu utama program simulasi computer ditunjukkan pada Gambar Gambar 3.6 Tampilan Menu Utama Program Turbo Pascal 7.0 Pada Gambar3.6 memperlihatkan menu utama dari program Torbo Pascal 7.0 untuk mengeksekusi setiap pilihan perlu di input nilai 1 sampai 7 yang terdiridari: b b 3 b 4 b 5 b 6 b 7 b 8 b 9 b 10 b 11 b 12 b 13 b 14 32
6 a. Create untuk membuat baru pohon biner. b. Insert untuk menambahkan satu simpul dan nilai. c. Delete untuk menghapus satu simpul dan nilainya. d. Search untuk mencari e. Traverse untuk melihat hasil kunjungan pre order, in order, danpost order dari pohon pencarian pohon biner yang dibuat. f. Clear untuk menghapus pohon biner g. Exit untuk keluar dari program. Adapun contoh simulasinya seperti pada gambar 3.7 Gambar 3.7 Setelah Proses Kunjungan Pada Pohon Pencarian Biner 4. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan bab IV, maka dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Proses kunjungan pre order,in order, dan post order pada pohon biner, yaitu: a. Kunjungan pre order selalu dimulai dari akar selanjutnya mengunjungi semua upapohon kiri kemudian mengunjungi upapohon kanan. b. Kunjungan in order selalu dimulai dari upapohon kiri pada level terakhir pada pohon biner selanjutnya mengunjungi akar kemudian mengunjungi upapohon kanan. c. Kunjungan post order selalu dimulai dari upapohon kiri selanjutnya mengunjungi upapohon kanan kemudian mengunjungi akar. 2. Berdasarkan hasil penelitian maka proses perbandingan ketiga kunjungan sebagai berikut: a. Mengunjungi pohon biner dengan kunjungan pre order, dimana kunjungan secara pre order dimulai dengan mengunjungi akar kemudian mengunjungi upapohon kiri dan terakhir mengunjungi upapohon kanan. b. Mengunjungi pohon biner dengan kunjungan in order, dimana kunjungan secara in order dimulai dengan mengunjungi upapohon kiri kemudian mengunjungi akar dan terakhir mengunjungi upapohon kanan. c. Mengunjungi pohon biner dengan kunjungan postorder, dimana kunjungan secara post order dimulai dengan mengunjungi upapohon kiri kemudian mengunjungi upapohon kanan dan terakhir mengunjungi akar. d. Setelah mengunjungi pohon biner dengan ketiga kunjungan maka akan nampak perbandingan hasil dari ketiga kunjungan. 3. Algoritma dan implementasi pohon biner dengan menggunakan kunjungan pre order,in order dan post order, yaitu : a. Kompleksitas algoritma untuk urutan kompleksitas waktu eksekusi dari yang tercepat ke yang terlama adalah pertama kunjungan Pre Order, kemudian kunjungan In Order dan yang terakhir adalah kunjungan Post Order. b. Implementasi menggunakan kunjungan pre order,in order dan post order dibentuk menggunakan program Turbo Pascal 7.0. dimana terlebih dahulu membentuk pohon biner pada program kemudian membadingkan ketiga kunjugan. 5. Daftar Pustaka Astuti, DewiYuni Dasar Teori Graf ( ownloads/files/12671/bab+1+dasar+teori+gra f.pdftanggalunduh: 13 Februari2014) Budayasa, IK. 2007, Teori graf dan Aplikasinya, Surabaya: University Press UNESA. Liu, CL. 1995, Dasar-Dasar Matematika Diskrit; alih bahasa, Bambang Sumantri, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Herman, dkk Struktur data kunjungan pohon biner, (Online): ( 3/04/contoh-makalah-kunjungan-binarytree.html. Diaksestanggal 10 Februari 2014) 33
7 Munir, Rinaldi. 2012, Matematika Diskrit Edisi Revisi Kelima, Bandung: Informatika Bandung. Sudiawan, Awan. 2009, MateriDasar Pascal, (Online): ( ateri-dasar-pascal.pdf. Diaksestanggal 10Februari 2014) Wilson, R.J & Watkins, J. J Pengantar Graf (Terjemahan oleh Dra Theresia MH Tirtaseputra, M.Pd).Surabaya :Universitas Press IKIP Surabaya. 34
Penggunaan Pohon Biner Sebagai Struktur Data untuk Pencarian
Penggunaan Pohon Biner Sebagai Struktur Data untuk Pencarian Rita Wijaya/13509098 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciPOHON CARI BINER (Binary Search Tree)
POHON CARI BINER (Binary Search Tree) 50 24 70 10 41 61 90 3 12 35 47 55 67 80 99 POHON CARI BINER (Binary Search Tree) Definisi : bila N adalah simpul dari pohon maka nilai semua simpul pada subpohon
Lebih terperinciOptimalisasi Algoritma Pencarian Data Memanfaatkan Pohon Biner Terurut
Optimalisasi Algoritma Pencarian Data Memanfaatkan Pohon Biner Terurut Mohammad Rizky Adrian 1) 1) Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung 40132, email: if17108@students.if.itb.ac.id Abstract Makalah ini
Lebih terperinciAplikasi Algoritma Traversal Dalam Binary Space Partitioning
Aplikasi Algoritma Traversal Dalam Binary Space Partitioning Pudy Prima (13508047) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciTUGAS MAKALAH INDIVIDUAL. Mata Kuliah : Matematika Diskrit / IF2153 Nama : Dwitiyo Abhirama NIM :
TUGAS MAKALAH INDIVIDUAL Mata Kuliah : Matematika Diskrit / IF2153 Nama : Dwitiyo Abhirama NIM : 13505013 Institut Teknologi Bandung Desember 2006 Penggunaan Struktur Pohon dalam Informatika Dwitiyo Abhirama
Lebih terperinciVariasi Pohon Pencarian Biner Seimbang
Variasi Pohon Pencarian Biner Seimbang Tony 13516010 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia buddy90_lost@yahoo.co.id
Lebih terperinciGRUP DARI AUTOMORFISME GRAF BIPARTISI KOMPLIT
GRUP DARI AUTOMORFISME GRAF BIPARTISI KOMPLIT TRY AZISAH NURMAN Jurusan Matematik Fakultas Sains Teknologi, UINAM chicha_chirwan@yahoo.com Info: Jurnal MSA Vol. No. Edisi: Januari Juni 0 Artikel No.: Halaman:
Lebih terperinciTermilogi Pada Pohon Berakar 10 Pohon Berakar Terurut
KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata?ala, karena berkat rahmat-nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Catatan Seorang Kuli Panggul. Makalah ini diajukan
Lebih terperinciAplikasi Pohon Pencarian Biner Seimbang sebagai Memo Table Dynamic Programming
Aplikasi Pohon Pencarian Biner Seimbang sebagai Memo Table Dynamic Programming Reinhard Benjamin Linardi, 13515011 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciPenerapan Teknik Binary Search Tree Sebagai Alternatif Penyimpanan Data
Penerapan Teknik Binary Search Tree Sebagai Alternatif Penyimpanan Data Reynald Alexander G 13509006 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciPohon. Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Program Studi Teknik Informatika ITB. Rinaldi M/IF2120 Matdis 1
Pohon Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit Program Studi Teknik Informatika ITB Rinaldi M/IF2120 Matdis 1 Definisi Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit a b a b a b a
Lebih terperinciPohon (Tree) Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2012/2013
Pohon (Tree) Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2012/2013 Pohon (Tree) Pohon (Tree) didefinisikan sebagai graf terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Karena merupakan graf terhubung, maka pohon selalu
Lebih terperinciPemanfaatan Pohon Biner dalam Pencarian Nama Pengguna pada Situs Jejaring Sosial
Pemanfaatan Pohon Biner dalam Pencarian Nama Pengguna pada Situs Jejaring Sosial Stephen (35225) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.
Lebih terperinciKompleksitas Algoritma dari Algoritma Pembentukan pohon Huffman Code Sederhana
Kompleksitas Algoritma dari Algoritma Pembentukan pohon Huffman Code Sederhana Muhammad Fiqri Muthohar NIM : 13506084 1) 1) Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung, email: fiqri@arc.itb.ac.id Abstrak makalah
Lebih terperinciANALISIS ALGORITMA PEMBANGUN POHON EKSPRESI DARI NOTASI PREFIKS DAN POSTFIKS
ANALISIS ALGORITMA PEMBANGUN POHON EKSPRESI DARI NOTASI PREFIKS DAN POSTFIKS R. Raka Angling Dipura NIM : 13505056 Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10, Bandung
Lebih terperinciKUNJUNGAN PADA POHON BINER
KUNJUNGAN PADA POHON BINER Kunjungan pada Pohon Binar merupakan salah satu operasi yang sering dilakukan pada suatu Pohon Binar tepat satu kali(binary Tree Traversal). Operasi ini terbagi menjadi 3 bentuk:
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Gambar 1. Contoh-contoh graf
Quad Tree dan Contoh-Contoh Penerapannya Muhammad Reza Mandala Putra - 13509003 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciB C D E F G H I J K L M N O P Q R S T. Tinaliah, S.Kom POHON BINER
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z POHON BINER Tinaliah, S.Kom DEFINISI Pohon (dalam struktur data) struktur berisi sekumpulan elemen dimana salah satu elemen adalah akar (root) dan elemen-elemen
Lebih terperinciAplikasi Pohon pada Pohon Binatang (Animal Tree)
Aplikasi Pohon pada Pohon Binatang (Animal Tree) Cilvia Sianora Putri (13512027) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciDEFINISI. Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit. pohon pohon bukan pohon bukan pohon 2
1 POHON DEFINISI Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit a b a b a b a b c d c d c d c d e f e f e f e f pohon pohon bukan pohon bukan pohon 2 Hutan (forest) adalah - kumpulan
Lebih terperinciMenghitung Ketinggian Rata-Rata Pohon Terurut
Menghitung Ketinggian Rata-Rata Pohon Terurut Archie Anugrah - 13508001 Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha nomor 10, Bandung e-mail: if18001@students.if.itb.ac.id ABSTRAK
Lebih terperinciPenerapan Teori Graf Pada Algoritma Routing
Penerapan Teori Graf Pada Algoritma Routing Indra Siregar 13508605 Program Studi Teknik Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha 10, Bandung
Lebih terperinciPenerapan Pohon Keputusan dalam Pengambilan Keputusan Terbaik dibidang Pemasaran Produk
Penerapan Pohon Keputusan dalam Pengambilan Keputusan Terbaik dibidang Pemasaran Produk Diah Fauziah Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciPenerapan Pohon Untuk Menyelesaikan Masalah Labirin
Penerapan Pohon Untuk Menyelesaikan Masalah Labirin Andru Putra Twinanda Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Bandung 40135 email: ndrewh@students.itb.ac.id
Lebih terperinciImplementasi Skema Pohon Biner yang Persistent dalam Pemrograman Fungsional
Implementasi Skema Pohon Biner yang Persistent dalam Pemrograman Fungsional Azby Khilfi M. NIM : 13506018 Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail
Lebih terperinciPERBANDINGAN ALGORTIMA PRIM DAN KRUSKAL DALAM MENENTUKAN POHON RENTANG MINIMUM
PERBANDINGAN ALGORTIMA PRIM DAN KRUSKAL DALAM MENENTUKAN POHON RENTANG MINIMUM Kodirun 1 1 Jurusan Matematika FMIPA Universitas Haluoleo, Kendari e-mail: kodirun_zuhry@yahoo.com Abstrak Masalah yang sering
Lebih terperinciAplikasi Pohon dan Graf dalam Kaderisasi
Aplikasi Pohon dan Graf dalam Kaderisasi Jonathan - 13512031 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia
Lebih terperinciPemanfaatan Pohon dalam Realisasi Algoritma Backtracking untuk Memecahkan N-Queens Problem
Pemanfaatan Pohon dalam Realisasi Algoritma Backtracking untuk Memecahkan N-Queens Problem Halida Astatin (13507049) Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi
Lebih terperinciImplementasi Struktur Data Rope menggunakan Binary Tree dan Aplikasinya dalam Pengolahan Teks Sangat Panjang
Implementasi Struktur Data Rope menggunakan Binary Tree dan Aplikasinya dalam Pengolahan Teks Sangat Panjang Edwin Rachman (NIM 0) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Lebih terperinciAPLIKASI ALGORITMA KRUSKAL DALAM PENGOTIMALAN PANJANG PIPA Kruskal Algorithm Application on Optimlaizing Pipes Network
Jurnal Barekeng Vol. 7 No. 2 Hal. 13 18 (2013) APLIKASI ALGORITMA KRUSKAL DALAM PENGOTIMALAN PANJANG PIPA Kruskal Algorithm Application on Optimlaizing Pipes Network ABRAHAM ZACARIA WATTIMENA 1, SANDRO
Lebih terperinciPenggunaan Algoritma Backtracking Untuk Menentukan Keisomorfikan Graf
Abstrak Penggunaan Algoritma Backtracking Untuk Menentukan Keisomorfikan Graf Neni Adiningsih, Dewi Pramudi Ismi, Ratih Laboratorium Ilmu dan Rekayasa Komputasi Departemen Teknik Informatika, Institut
Lebih terperinciAlgoritma Prim dengan Algoritma Greedy dalam Pohon Merentang Minimum
Algoritma Prim dengan Algoritma Greedy dalam Pohon Merentang Minimum Made Mahendra Adyatman 13505015 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung
Lebih terperinciPemrograman Algoritma Dan Struktur Data
MODUL PERKULIAHAN Modul ke: 14Fakultas Agus FASILKOM Pemrograman Algoritma Dan Struktur Data ADT BINARY TREE Hamdi.S.Kom,MMSI Program Studi Teknik Informatika ISTILAH-ISTILAH DASAR Pohon atau Tree adalah
Lebih terperinciBuku Ajar Struktur Data
B a g i a n 5 Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan Mahasiswa mampu menjelaskan struktur data nonlinier Tree. Mahasiswa mampu memahami operasi pada struktur data Tree Struktur data Tree secara umum.
Lebih terperinciPohon dan Aplikasinya dalam Bagan Silsilah Keturunan
Pohon dan Aplikasinya dalam Bagan Silsilah Keturunan Edmund Ophie 13512095 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,
Lebih terperinciUNNES Journal of Mathematics
UJM 4 (1) (2015) UNNES Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm PENERAPAN ALGORITMA PRIM DAN KRUSKAL PADA JARINGAN DISTRIBUSI AIR PDAM TIRTA MOEDAL CABANG SEMARANG UTARA Umi
Lebih terperinciALGORITMA DAN STRUKTUR DATA
Modul ke: 10 Fitrianingsih Fakultas FASILKOM ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA JENIS-JENIS TREE SKom., MMSI Program Studi Sistem Informasi JENIS-JENIS TREE Pohon (Tree) adalah graf terhubung yang tidak mengandung
Lebih terperinciPoliteknik Elektronika Negeri Surabaya
PRAKTIKUM 25 TRAVERSAL BINARY TREE A. TUJUAN Mahasiswa diharapkan mampu : 1. Memahami konsep dari pembacaan Binary Tree dengan traversal Inorder, Preorder dan PostOrder 2. Mengimplementasikan pembacaan
Lebih terperinciDIKTAT KULIAH ALGORITMA dan STRUKTUR DATA II
Pertemuan 13 Waktu : 135 menit Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa mampu menjelaskan teknik pemrograman menggunakan Tree. Substansi Materi : Tree Tabulasi Kegiatan Perkuliahan No Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar
Lebih terperinciIT234 Algoritma dan Struktur Data. Tree
IT234 Algoritma dan Struktur Data Tree Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana @2008 Tree Kumpulan node yang saling terhubung satu sama lain dalam suatu kesatuan yang membentuk layakya
Lebih terperinciPenerapan Pohon dengan Algoritma Branch and Bound dalam Menyelesaikan N-Queen Problem
Penerapan Pohon dengan Algoritma Branch and Bound dalam Menyelesaikan N-Queen Problem Arie Tando (13510018) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciDIMENSI METRIK PADA HASIL OPERASI KORONA DUA BUAH GRAF
JURNAL BUANA MATEMATIKA Vol 7, No 2, Tahun 2017 ISSN 2088-3021 (media cetak) ISSN 2598-8077 (media online) DIMENSI METRIK PADA HASIL OPERASI KORONA DUA BUAH GRAF Silviana Maya P 1, Syarifuddin N Kapita
Lebih terperinciALGORITMA PENCARIAN SIMPUL SOLUSI DALAM GRAF
ALGORITMA PENCARIAN SIMPUL SOLUSI DALAM GRAF Anthony Rahmat Sunaryo NIM: 3506009 Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung email : if6009@students.if.itb.ac.id Abstract -- Makalah ini membahas tentang analsis
Lebih terperinciTREE STRUCTURE (Struktur Pohon)
TREE STRUCTURE (Struktur Pohon) Dalam ilmu komputer, tree adalah sebuah struktur data yang secara bentuk menyerupai sebuah pohon, yang terdiri dari serangkaian node (simpul) yang saling berhubungan. Node-node
Lebih terperinci6. TREE / BINARY TREE
6. TREE / BINARY TREE TUJUAN PRAKTIKUM 1. Praktikan mengenal Struktur data Tree. 2. Praktikan mengenal jenis-jenis tree, seperti binary tree. 3. Praktikan mengenal istilah-istilah yang terdapat didalam
Lebih terperinciKode MK/ Pemrograman Terstruktur 2. ZK Abdurahman Baizal. KK Algoritma dan Komputasi. Tree (Pohon)
Kode MK/ Pemrograman Terstruktur 2 ZK Abdurahman Baizal KK Algoritma dan Komputasi Tree (Pohon) 1 8/25/2015 Pendahuluan Dalam bab ini kita akan khusus membahas mengenai binary tree Pembahasan tentang tree
Lebih terperinciAplikasi Pohon Merentang Minimum dalam Rute Jalur Kereta Api di Pulau Jawa
Aplikasi Pohon Merentang Minimum dalam Rute Jalur Kereta Api di Pulau Jawa Darwin Prasetio ( 001 ) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.
Lebih terperinciBAB IV POHON. Diktat Algoritma dan Struktur Data 2
iktat lgoritma dan Struktur ata 2 V POON efinisi Pohon Struktur pohon merupakan kumpulan elemen yang salah satu elemennya disebut akar dan sisa elemennya terpecah menjadi sejumlah himpunan yang saling
Lebih terperinciSTRUKTUR POHON (TREE) Pohon atau Tree adalah salah satu bentuk Graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit.
Pertemuan 9 STRUKTUR POHON (TREE) ISTILAH-ISTILAH DASAR Pohon atau Tree adalah salah satu bentuk Graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Karena merupakan Graph terhubung, maka pada Pohon (Tree)
Lebih terperinciMETODE POHON BINER HUFFMAN UNTUK KOMPRESI DATA STRING KARAKTER
METODE POHON BINER HUFFMAN UNTUK KOMPRESI DATA STRING KARAKTER Muqtafi Akhmad (13508059) Teknik Informatika ITB Bandung e-mail: if18059@students.if.itb.ac.id ABSTRAK Dalam makalah ini akan dibahas tentang
Lebih terperinciPohon (TREE) Matematika Deskrit. Hasanuddin Sirait, MT 1
Pohon (TREE) Matematika Deskrit By @Ir. Hasanuddin Sirait, MT 1 Definisi Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit a b a b a b a b c d c d c d c d e f e f e f e f pohon pohon
Lebih terperinciMatematika Diskret (Pohon) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.
Matematika Diskret (Pohon) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs. Definisi Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit a b a b a b a b c d c d c d c d e f e f e f e f pohon
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Algoritma Menurut (Suarga, 2012 : 1) algoritma: 1. Teknik penyusunan langkah-langkah penyelesaian masalah dalam bentuk kalimat dengan jumlah kata terbatas tetapi tersusun
Lebih terperinciPENERAPAN TEORI GRAF UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH MINIMUM SPANNING TREE (MST) MENGGUNAKAN ALGORITMA KRUSKAL
PENERAPAN TEORI GRAF UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH MINIMUM SPANNING TREE (MST) MENGGUNAKAN ALGORITMA KRUSKAL Swaditya Rizki Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Lebih terperinciPembentukan Pohon Pencarian Solusi dalam Persoalan N-Ratu (The N-Queens Problem)
Pembentukan Pohon Pencarian Solusi dalam Persoalan N-Ratu (The N-ueens Problem) Pradipta Yuwono NIM 350603 Prodi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi andung, Jalan
Lebih terperinciDefinisi. Pohon adalah graf tak-berarah, terhubung, dan tidak mengandung sirkuit. pohon pohon bukan pohon bukan pohon (ada sikuit) (tdk terhubung)
POHON (TREE) Pohon Definisi Pohon adalah graf tak-berarah, terhubung, dan tidak mengandung sirkuit a b a b a b a b c d c d c d c d e f e f e f e f pohon pohon bukan pohon bukan pohon (ada sikuit) (tdk
Lebih terperinciPenerapan strategi runut-balik dalam penyelesaian permainan puzzle geser
Penerapan strategi runut-balik dalam penyelesaian permainan puzzle geser Dimas Angga 13510046 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciPenerapan DFS dan BFS dalam Pencarian Solusi Game Japanese River IQ Test
Penerapan DFS dan BFS dalam Pencarian Solusi Game Japanese River IQ Test Hanif Eridaputra / 00 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciAplikasi Pohon dalam Pencarian dan Penempatan Buku di Perpustakaan
Aplikasi Pohon dalam Pencarian dan Penempatan Buku di Perpustakaan Stefan Lauren - 13510034 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciBAB VII POHON BINAR POHON
BAB VII POHON BINAR POHON Pohon atau tree adalah salah satu bentuk graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Karena merupakan graph terhubung, maka pada pohon selalu terdapat path atau jalur yang
Lebih terperinciSTRUKTUR POHON (TREE) Pohon atau Tree adalah salah satu bentuk Graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit.
Pertemuan 9 STRUKTUR POHON (TREE) ISTILAH-ISTILAH DASAR Pohon atau Tree adalah salah satu bentuk Graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Karena merupakan Graph terhubung, maka pada Pohon (Tree)
Lebih terperinciPenyandian (Encoding) dan Penguraian Sandi (Decoding) Menggunakan Huffman Coding
Penyandian (Encoding) dan Penguraian Sandi (Decoding) Menggunakan Huffman Coding Nama : Irwan Kurniawan NIM : 135 06 090 1) Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10,
Lebih terperinciPewarnaan Simpul pada Graf dan Aplikasinya dalam Alokasi Memori Komputer
Pewarnaan Simpul pada Graf dan Aplikasinya dalam Alokasi Memori Komputer Andreas Parry Lietara ~ NIM 13506076 Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung, email : andreas-parry@students.itb.ac.id Abstract
Lebih terperinciJurnal Mahajana Informasi, Vol.1 No 2, 2016 e-issn: SIMULASI PENGURUTAN DATA DENGAN ALGORITMA HEAP SORT
SIMULASI PENGURUTAN DATA DENGAN ALGORITMA HEAP SORT Harold Situmorang Program Studi Sistem Informasi Universitas Sari Mutiara Indonesia Haroldsitumorang@gmail.com ABSTRAK Struktur data dari algoritma Heap
Lebih terperinciAlgoritma Penentuan Graf Bipartit
Algoritma Penentuan Graf Bipartit Zain Fathoni - 13508079 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Kampus ITB Jln. Ganesha No. 10 Bandung e-mail:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika merupakan ilmu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Matematika juga merupakan media untuk melatih kemampuan berfikir kritis, kreatif dan dapat
Lebih terperinciBinary Tree kosong Gambar 1. Binary Tree dalam kondisi kosong
PRAKTIKUM 25-26 BINARY TREEDAN TRAVERSAL BINARY TREE A. TUJUAN Mahasiswa diharapkan mampu : 1. Memahami konsep dari BinaryTree dantraversalbinary Tree 2. Memahami proses traversal pada Binary Tree 3. Memahami
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Graf adalah suatu diagram yang memuat informasi tertentu jika diinterpretasikan secara tepat. Tujuannya adalah sebagai visualisasi objek-objek agar lebih mudah
Lebih terperinciPohon Biner Sebagai Struktur Data Heap dan Aplikasinya
Pohon Biner Sebagai Struktur Data Heap dan Aplikasinya Muhammad Adinata/13509022 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciPENYELESAIAN MASALAH MISSIONARIES DAN CANNIBAL MENGGUNAKAN ALGORITMA DFS DENGAN VARIASI PENGHINDARAN REPEATED STATE
PENYELESAIAN MASALAH MISSIONARIES DAN CANNIBAL MENGGUNAKAN ALGORITMA DFS DENGAN VARIASI PENGHINDARAN REPEATED STATE Gia Pusfita (13505082) Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teori graf merupakan pokok bahasan yang memiliki banyak terapan sampai saat ini. Graf di gunakan untuk merepresentasikan objek objek diskrit dan hubungan antara
Lebih terperinciPenyelesaian Permasalahan Knight s Tour Menggunakan Algoritma Breadth First Search (BFS)
Penyelesaian Permasalahan Knight s Tour Menggunakan Algoritma Breadth First Search (BFS) Fahmi Mumtaz and 13506045 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB VII Tujuan 7.1 Deskripsi dari Binary Tree
A VII Tree Tujuan 1. Mempelajari variasi bagian-bagian dari tree sebagai suatu bentuk struktur tak linier 2. Mempelajari beberapa hubungan fakta yang direpresentasikan dalam sebuah tree, sehingga mampu
Lebih terperinciPenerapan Algoritma Branch and Bound pada Penentuan Staffing Organisasi dan Kepanitiaan
Penerapan Algoritma Branch and Bound pada Penentuan Staffing Organisasi dan Kepanitiaan Mikhael Artur Darmakesuma - 13515099 Program Studi Teknik Informaitka Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut
Lebih terperinciPemodelan CNF Parser dengan Memanfaatkan Pohon Biner
Pemodelan CNF Parser dengan Memanfaatkan Pohon Biner Jansen 13510611 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia
Lebih terperinciTeorema Cayley pada Pohon Berlabel dan Pembuktiannya
Teorema Cayley pada Pohon Berlabel dan Pembuktiannya Fakhri NIM : 13506102 Program Studi Teknik Informatik ITB, Bandung, e-mail : if16102@students.if.itb.ac.id Abstrak Makalah ini membahas tentang teorema
Lebih terperinciPENGETAHUAN DASAR TEORI GRAF
PENGETAHUAN DASAR TEORI GRAF 1 Sejarah Singkat dan Beberapa Pengertian Dasar Teori Graf Teori graf lahir pada tahun 1736 melalui makalah tulisan Leonard Euler seorang ahli matematika dari Swiss. Euler
Lebih terperinciImplementasi Pohon Keputusan untuk Membangun Jalan Cerita pada Game Engine Unity
Implementasi Pohon Keputusan untuk Membangun Jalan Cerita pada Game Engine Unity Winarto - 13515061 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.
Lebih terperinciMATHunesa (Volume 3 No 3) 2014
MATHunesa (Volume 3 No 3) 014 PEWARNAAN HARMONIS GRAF GARIS, GRAF MIDDLE DAN GRAF CENTRAL DARI KELUARGA GRAF BINTANG GANDA Siti Ma rifatus Sholikha Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciDefinisi. Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit. pohon pohon bukan pohon bukan pohon
1 Definisi Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit a b a b a b a b c d c d c d c d e f e f e f e f pohon pohon bukan pohon bukan pohon 2 Hutan (forest) adalah - kumpulan pohon
Lebih terperinciOPERASI LOGIKA PADA GENERAL TREE MENGGUNAKAN FUNGSI REKURSIF
OPERASI LOGIKA PADA GENERAL TREE MENGGUNAKAN FUNGSI REKURSIF Lutfi Hakim (1), Eko Mulyanto Yuniarno (2) Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro (1), Dosen Pembimbing (2) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Lebih terperinciAplikasi Pewarnaan Graf pada Pemecahan Masalah Penyusunan Jadwal
Aplikasi Pewarnaan Graf pada Pemecahan Masalah Penyusunan Jadwal abila As ad 1) 135 07 006 2) 1) Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung 40135, email: nabilaasad@students.itb.ac.id Abstract Dalam kehidupan
Lebih terperinciPenerapan Pohon Biner dalam Proses Pengamanan Peer to Peer
Penerapan Pohon Biner dalam Proses Pengamanan Peer to Peer Eka Yusrianto Toisutta - NIM : 13504116 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10, Bandung email: if14116@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciRepresentasi Objek Gambar Dengan Quad Tree
Representasi Objek Gambar Dengan Quad Tree Edwin Wijaya - 13513040 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia
Lebih terperinciPengaplikasian Logika, Rekursi dan Rekurens, Teori Graf, dan Teori Pohon pada Video Game Professor Layton
Pengaplikasian Logika, Rekursi dan Rekurens, Teori Graf, dan Teori Pohon pada Video Game Professor Layton Yudhi Septiadi - 13513053 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Lebih terperinciMenyelesaikan Permainan Wordament Menggunakan Algoritma Backtracking
Menyelesaikan Permainan Wordament Menggunakan Algoritma Backtracking Krisna Fathurahman/13511006 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Graf adalah salah satu metode yang sering digunakan untuk mencari solusi dari permasalahan diskrit dalam dunia nyata. Dalam kehidupan sehari-hari, graf digunakan untuk
Lebih terperinciSTRUKTUR DATA. By : Sri Rezeki Candra Nursari 2 SKS
STRUKTUR DATA By : Sri Rezeki Candra Nursari 2 SKS Literatur Sjukani Moh., (2007), Struktur Data (Algoritma & Struktur Data 2) dengan C, C++, Mitra Wacana Media Utami Ema. dkk, (2007), Struktur Data (Konsep
Lebih terperinciPENERAPAN GRAF DAN POHON DALAM SISTEM PERTANDINGAN OLAHRAGA
PENERAPAN GRAF DAN POHON DALAM SISTEM PERTANDINGAN OLAHRAGA Penerapan Graf dan Pohon dalam Sistem Pertandingan Olahraga Fahmi Dumadi 13512047 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan
Lebih terperinciP12 Binary Tree TIF42/SIF42
P12 Binary Tree TIF42/SIF42 A. Sidiq P. Prodi teknik Informatika & Prodi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta 1 Pembahasan Struktur pohon biner Operasi pohon
Lebih terperinciAplikasi Pewarnaan Graph pada Pembuatan Jadwal
Aplikasi Pewarnaan Graph pada Pembuatan Jadwal Janice Laksana / 13510035 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,
Lebih terperinciTree (Struktur Data) Nisa ul Hafidhoh, MT
Tree (Struktur Data) Nisa ul Hafidhoh, MT Struktur Data Linier 1 5 8 9 2 ARRAY 0 1 2 3 n Head Tail QUEUE O U T 1 2 3 4 STACK 4 3 2 1 I N 10 8 14 LINKED LIST Struktur Tree Struktur Tree adalah struktur
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sampai saat ini terus
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sampai saat ini terus mengalami kemajuan. Salah satunya adalah cabang ilmu matematika yang sampai saat ini mengalami perkembangan
Lebih terperinciPertemuan 9 STRUKTUR POHON & KUNJUNGAN POHON BINER
Pertemuan 9 STRUKTUR POHON & KUNJUNGAN POHON BINER DEFINISI POHON (TREE) Pohon (Tree) termasuk struktur non linear yang didefinisikan sebagai data yang terorganisir dari suatu item informasi cabang yang
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Struktur Data Kode : TIS3213 Semester : III Waktu : 2 x 3 x 50 Menit Pertemuan : 10 & 11
. Kompetensi 1. Utama STUN R PERKULIHN (SP) Mata Kuliah : Struktur Data Kode : TIS3213 Semester : III Waktu : 2 x 3 x 50 Menit Pertemuan : 10 & 11 Mahasiswa dapat memahami tentang konsep pemrograman menggunakan
Lebih terperinciGRAF DIVISOR CORDIAL
GRAF DIVISOR CORDIAL Deasy Bunga Agustina 1, YD. Sumanto 2, Bambang Irawanto 3 1,2,3 Jurusan Matematika FSM Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang Semarang Decy.bunga@gmail.com ABSTRACT.A
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Permainan Rush Hour
Dimas Angga Saputra 13510046 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia 13510046@std.stei.itb.ac.id Abstract
Lebih terperinciPenggunaan Algoritma Greedy dalam Membangun Pohon Merentang Minimum
Penggunaan Algoritma Greedy dalam Membangun Pohon Merentang Minimum Gerard Edwin Theodorus - 13507079 Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung, email: if17079@students.if.itb.ac.id Abstract Makalah ini
Lebih terperinciPenerapan Algoritma Greedy untuk Memecahkan Masalah Pohon Merentang Minimum
Penerapan Algoritma Greedy untuk Memecahkan Masalah Pohon Merentang Minimum Bramianha Adiwazsha - NIM: 13507106 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciSOAL TUGAS STRUKTUR DATA
SOAL TUGAS STRUKTUR DATA Catatan Tugas: - Terdiri dari 15 soal Pilihan berganda dan 3 soal essay yang dapat dipilih. - Tugas ini wajib di kerjakan untuk mahasiswa yang mengerjakan tugas Senarai Berantai
Lebih terperinci