ENYEBARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGU~E BERDASARKAN VARIABILITAS IKLIM DI KOTA PADANG DAN JAKARTA BISMI RAHMA PUTRI

Transkripsi

1 ENYEBARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGU~E BERDASARKAN VARIABILITAS IKLIM DI KOTA PADANG DAN JAKARTA BISMI RAHMA PUTRI DEPARTEMEN GEOPISIKA DAN METEOROLOGX FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

2 PENYEBARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE BERDASARKAN VARIABILITAS IKLIM DI KOTA PADANG DAN JAKARTA BISMI RAHMA PUTRI Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk rnernperoleh gelar Sarjana Sains Pada Departernen Geofisika dan Meteomlogi DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

3 RINGKASAN BISMI RAHMA PUTRI. Penyebaran Penyakit Demam Berdaral~ Dengue Berdasarkan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih mempakan pennasalahan di bidang kesehatan bagi masyarakat Indonesia, terutama di daerah urban (kota) seperti DKI Jakarta dan Padang. Tercatat pada tahun 2004 terjadi kejadian luar biasa untuk berapa kota besar di Indonesia salah satunya DKI Jakarta dengan jumlah penderita >5000 orang. Penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue tergantung pada sebaran nyamuk Aedes aegvpti sebagai vektor pembawa virus Dengue. Nyamuk Aedes aegypti memiliki berapa pola penyebaran tergantung dari berbagai faktor terutama dipengaruhi oleh faktor lingkungan fisik seperti sebaran hari hujan, curah hujan, suhu, kelembaban serta ketersedian air lahan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendapatkan gambaran hubungan antara masing-masing unsur iklim dengan angka kejadian OR) DBD di DKI Jakarta dan Kota Padang. (2) Mendapatkan peta sebaran kecamatan rentan penyakit DBD di DKI Jakarta dan Kota Padang. Keeratan antara kejadian penyakit DBD dengan unsur iklim ditentukan dengan analisis korelasi. Penentuan tingkat frekuensi kejadian Demam Berdamh dilakukan dengan menggunakan kisaran berdasarkan data surplus-defisit (S-D), kelembaban (RH), curah hujan (CH), hari hujan (HH) dan suhu (T). kisaran S-D yang digunakan yaitu S-D 2 0 (tinggi), -3 1,5 5 S-D 5 0 (sedang ) dan 5-3 1,5 (rendah). Kisaran RH yang digunakan yaitu RH 2 80% (tinggi), 70% 5 RH 5 80% (sedang) dan 5 70% (rendah). Kisaran HH yang digunakan yaitu HH 2 5 hari (tinggi), 2 hari 5 HH 5 4 hari (sedang) (Ian 5 2 hari (rendah). Kisaran CH yang digunakan yaitu CH? 29,9 mm (tinggi), 29,9 mm 5 CH 5 4,8 mm (sedang )dm 5 4,s mm (rendah), kisaran T yang digunakan yaitu T 2 28'C (tinggi),27'c 5 T 5 28 C (sedang ) dan 5 27 C (rendah). Pemetaan tingkat kerentanan tiap kecamatan menggunakan Arcview 3.3 dilakukan berdasarkan kombinasi orde IR dan trend musiman. Orde IR yang dipergunakan adalah sebagai berikut : orde 1 untuk 0,55 IR <5 (Kelas IR ringan)), orde 2 untuk 55 LR 2 0 (sedang), orde 3 untuk IR >20 (berat). Berdasarkan hasil korelasi hubungan antara kasus Demam Berdarah Dengue dengan unsur iklim didapatkan bahwa curah hujan dan hari hujan memiliki nilai keeratan hubungm tertinggi dengan IR, sedangkan suhu memiliki keeratan hubungan negatif dengan IR sehingga kenaikan suhu akan menyebabkan penurunan IR atau sebaliknya. Di Kota Padang tidak terdapat keeratarl hubungan antara unsur iklim dengan IR. Berdasarkan nilai frekuensi kejadian IR berat tejadi pada HH sedang, T rendah dan 1R ringan terjadi pada HH sedang, S-D tinggi di DKI Jakarta dan Kota Padang. Berdasarkan hasil pemetaan dapat disimpulkan bahwa, 19,5% kecamatan di DKI Jakarta mempakan kecamatan yang mempunyai kerentanan sedang terhadap DBD, sedangkan 70% merupakan kecamatan yang mempunyai kerentanan tinggi dan 17,1% lainnya mempakan kecamatan dengan kerentanan sangat tinggi terhadap DBD. Di Kota Padang terdapat 9.1% kecamatan dengan kerentanan sedang, 36,4% kecamatan dengan kerentanan tinggi dan 54,5% kecamatan dengan kerentanai~ sangat tinggi terhadap DBD.

4 LEMBAR PENGESAHAN Judul Proposal Nama Mahasiswa NRP : Pola Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue Berdasarkan Variabilitas Iklim di Kota Padang dan DKI Jalcarta : BISMI RAHMA PUTRI : G Menyetujui, Pembimbing Dr. Ir. Rin-vati* NIF' M.S Mengetahui, Tanggal Disetujui: 0 f! JtJN 2ofls

5 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan sebagai anak tunggal pasangan Adli I-Iasan(alm) dan Mustimar Thaha pada tanggal 3 Maret 1985 di Payakumbuh, Sumatra Barat. Taliun 2003, penulis lulus dari SMUN 1 Payakumbuh dan mendapatkan melanjutkan pendidikan ke Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk (USMI) pada program studi Geofisika dan Meteorologi, Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam. Selama kuliah di IPB penulis pernah menjadi sekretaris Merpati Putih, staff Departemen Kewirausahaan Himagreto, Pimpinan Redaksi Majalah Atmosfer, Koordinator dana usaha Metrik. Tahun 2006 Penulis mendapatkan dana Program Kreatifikas Mahasiswa unhlk periode dibidang teknotogi serta juara 3 whork shop SCTV penulis melakukan Praktek Lapangan tahun 2006 pada Sekretariat Pemerintahan Daerah Kota Bengkulu pada bagian Lingkungan Hidup. Tahun 2007 penulis magang di klinik holistik Interzone Treatment Center, lntemusa Hasta Buana dan menjadi penulis lepas. Tahun 2008 penulis bergabung dengan Mandalika Pearl.

6

7

8

9

10