PT. FACADE TECHNOLOGY INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PT. FACADE TECHNOLOGY INDONESIA"

Transkripsi

1 PT. FACADE TECHNOLOGY INDONESIA ( ) LAPORAN PEMERIKSAAN PEMASANGAN FACADE Proyek trimatra tatagraha

2 MATERI BAHASAN 2

3 LATAR BELAKANG Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan dalam bidang konstruksi bangunan khususnya Jasa pengadaan dan pemasangan kulit luar bangunan yang berbahan aluminium dan kaca, maka PT. Trimatra Tatagraha sebagai salah satu Kontraktor façade bangunan terbesar di Indonesia yang sudah berkiprah lebih dari 24 tahun sudah saatnya memberikan karya terbaik kepada Pihak Pemberi Tugas dengan hasil pemasangan yang memenuhi unsur Kekuatan, Keamanan, Kenyamanan dan Keindahan mengacu pada Standar dan Regulasi yang berlaku. Perlu adanya kerjasama dan kordinasi yang baik dan berkelanjutan dengan Pihak Internal maupun external agar hasil akhir memenuhi target yang diharapkan. Salah satu kerjasama tersebut dengan Pihak Factech Indonesia sebagai salah satu Konsultan Façade yang berbasis Pendidikan untuk dapat membantu melihat kondisi yang ada untuk di evaluasi dan diberikan masukan atas ketidaksesuaian yang terjadi dalam tujuan pencapaian hasil akhir terbaik sesuai yang distandarkan. Sudah saatnya PT. Trimatra Tatagraha memberikan karya terbaik berupa sistem façade dan bukan material façade. 3

4 STANDAR DAN REGULASI 1. Peraturan Kepala Dinas Penataan & Pengawasan Bangunan (P2B) Provinsi 2. Standar Nasional Indonesia (SNI ) : - SNI SNI SNI SNI SNI = = = = = Syarat umum jendela aluminium paduan Syarat mutu paduan aluminium ekstrusi Produksi aluminium ekstrusi untuk Arsitektur Lapisan cat bubuk semprot (PC) untuk aluminium konstruksi Konservasi energi selubung bangunan pada bangunan gedung 3. Green Building Council Indonesia (GBCI) : - Greenship untuk gedung baru versi 1.2 Edisi bulan April Singapore Standard (SS ) : - Clause = Pengujian ketahanan hardware (Endurance of hardware) 5. American Architectural Manufacturers Association (AAMA) : - AAMA 101 = Spesifikasi untuk curtain wall dan window wall - AAMA = Methode pengujian kebocoran air (Field Test) - AAMA = Methode pengujian seismic (Gaya lateral) - AAMA = Spesifikasi untuk anodize architecture aluminium - AAMA 2604 = Spesifikasi powder coating 6. American Society for Testing and Materials (ASTM) : - ASTM E-283 = Methode pengujian kebocoran udara untuk jendela, pintu & curtain wall - ASTM E-330 = Methode pengujian structural untuk jendela, pintu & curtain wall - ASTM E-331 = Methode pengujian kebocoran air untuk jendela, pintu & curtain wall 7. Standar & Regulasi lain yang terkait 4

5 TUJUAN : Menindaklanjuti program Training peningkatan Kompetensi dibidang façade bangunan yang sudah dilakukan baik untuk kompetensi Project Manager, SM, Spv, Engineering, Estimate, QC sampai ke tingkat Mandor, maka saat ini dilakukan tinjauan ke hasil produksi dan pemasangan untuk melihat secara langsung permasalahan yang masih terjadi dalam mata rantai dari persiapan produksi sampai sistem façade terpasang. Untuk ini maka mulai tanggal 31 Maret sampai 17 April sudah dilakukan proses tinjauan ke- 8 (delapan) proyek Trimatra Tatagraha yaitu sbb : 1. Proyek Plaza Proyek Oleos 3. Proyek Metropolitan-1 4. Proyek MNC Tower 5. Proyek Global TV 6. Proyek Graha Anabatic 7. Proyek Indonesia International Expo 8. Proyek One Park 5

6 TUJUAN : Tujuan dari tinjauan tersebut untuk melihat dan menganalisa permasalahan yang terjadi atas ketidaksesuaian hasil produksi dan pemasangan terhadap prosedur dan standar yang berlaku, sehingga dari tinjauan tersebut bisa diambil solusi dan kebijakan yang bersifat perbaikan menyeluruh secara bertahap menyangkut prosedur, sistem dan hasil kerja agar permasalahan yang sama tidak terjadi secara berulang. 6

7 HASIL KUNJUNGAN PROYEK PERMASALAHAN DAN SOLUSI PERBAIKAN 7

8 1. PLAZA Pemasangan Jendela (Profil ambang bawah) 1a. Profil ambang bawah dibuat lubang untuk pemasangan screw anchor. Pada prinsipnya profil jendela sisi ambang bawah tidak boleh dibuat lubang, karena akan menjadi jalan masuknya air yang dapat menyebabkan terjadinya kebocoran. Salah lubang Screw anchor Screw anchor Salah lubang - Karena sudah terlanjur banyak yang terpasang, maka lubang yang salah dibuat tersebut agar ditutup dengan Hole cap dan disealant agar air tidak masuk dan merembes ke dinding bangunan atau keluar dari sistem jendela 8 - Semua screw anchor harus ditutup dengan sealant

9 1. PLAZA - 18 SISTEM PEMASANGAN SCREW AMBANG BAWAH Shim Receiver ANCHOR Spacer SCREW ANCHOR SHIM RECEIVER 9 9

10 1. PLAZA b. Penumpu antara profil jendela dengan dinding menggunakan potongan ACP - Gunakan Shim rubber untuk penumpu jendela. - Fungsi shim rubber selain untuk menumpu jendela juga untuk mengatur celah sealant antara jendela dengan dinding. 10

11 1. PLAZA Pemasangan Cast-in Channel Posisi Fastener tidak sesuai posisi Mullion. Terlalu pinggir - Pastikan penentuan posisi cast-in channel sesuai posisi Mullion agar Mullion terpasang ditengah-tengah Fastener. - Gunakan fastener yang lebih lebar 11

12 1. PLAZA Penempatan unit jendela - Unit jendela ditumpuk terlalu tinggi dengan tumpuan yang tidak sesuai - Tidak ada penyekat yang aman diantara tumpukan unit jendela, sehingga memungkinkan terjadinya baret saat pengambilan - Gunakan tumpuan yang kokoh dan tidak merusak unit façade - Tumpukan jangan terlalu tinggi agar mudah diambil - Gunakan pembungkus karton disetiap ujung unit facade 12

13 2. OLEOS 1. Transom 1a. Transom dipasang menerus 1b. Dalam 1 (satu) batang Transom hanya ada 1 (satu) weep hole Weep hole Weep hole Tidak ada weep hole Tidak ada weep hole 1. Pemasangan Transom terputus didepan Mullion, jadi tidak dipasang menerus 2. Tambahkan 1 (satu) weep hole lagi untuk setiap modul Mullion 13

14 2. OLEOS 1c. Dam plate tidak terpasang dengan baik dan benar Dilepas DI SCREW Di Sealant - Lepas Transom yang dam platenya belum di screw - Sealant dari sisi dalam pertemuan antara dam plate dengan Transom agar air tidak merembes. - Pasang kembali Transom sesuai Shop drawing (Lihat celah antar Transom) - Sisi atas Transom tidak perlu dipasang aluminium siku agar Transom bisa bergerak bebas (Transom bracket jangan di screw ke Transom) 14

15 2. OLEOS 2. Penempatan unit facade Penempatan unit atau bahan façade tidak terkontrol dengan baik sehingga bisa menimbulkan kerusakan atau cacat Walaupun kondisi proyek sempit, tetapi penempatan / penyimpanan material tetap harus diatur dan dijaga keamanan dan keselamatannya agar tidak kotor maupun rusak sebelum dipasang / diserahkan ke Pihak Pemberi Tugas. 15

16 2. OLEOS 3. Pemakaian bolt - Bolt yang dipakai kurang panjang. - Spring washer tidak dipasang SPRING WASHER - Ganti dengan bolt yang ukurannya lebih panjang, sehingga saat dipasang keluar dari Nut. - Pasang Ring washer agar bolt tidak lepas 16

17 2. OLEOS 4. Perlindungan Facade Unit Façade terpasang tidak di lindungi (Proteksi) sehingga kotor dan mengeras yang dapat menimbulkan cacat dan Image yang kurang baik ke Pemberi Tugas KERAS TRANSOM - Jika tidak bisa dibersihkan atau menjadi cacat, sebaiknya diganti dengan yang baru. - Lakukan proteksi atau perlindungan terhadap material yang belum diserahkan ke Pihak Pemberi Tugas 17

18 2. OLEOS 5. Fabrikasi ACP Menggunakan aluminum siku dan bukan menggunakan profil-z sebagai rangka untuk pemasangan Gunakan profil-z agar unit ACP bisa bergerak saat terjadi pergerakan pada sistem Facade 18

19 3. METROPOLITAN TOWER 1. Sistem Pemasangan Mullion - Mullion bagian atas di screw ke Joint sleeve - Celah antara sambungan Mullion kurang lebar (< 10mm) Dilepas - Lepas screw pada Mullion bagian atas joint sleeve supaya Mullion bisa bergerak bebas. - Atur celah sambungan antar Mullion yaitu ± 15 ~ 20 mm 19

20 3. METROPOLITAN TOWER 2. Sistem Pemasangan Transom 2a. Transom di screw dengan Aluminium siku dari atas dan bawah Transom. LEPAS GANTI DENGAN TRANSOM BRACKET - Lepas semua aluminium - Ganti aluminium siku yang ada dibawah Transom dengan menggunakan Transom bracket dan pemasangannya jangan di screw ke Transom, agar Transom bisa bebas bergerak. 20

21 3. METROPOLITAN TOWER 2b. Celah pada sambungan antar Transom kurang lebar 6-8 mm RAPAT Atur celah pertemuan antar Transom ± 6 ~ 8 mm 21

22 3. METROPOLITAN TOWER 3. Sistem Drainase Transom Weep hole pada Transom hanya dibuat 1 (satu) lubang untuk 2 modul Mullion Lepas Transom dan buat weep hole sebanyak 4 buah tiap Transom dengan posisi 1 (satu) modul Mullion terdiri dari 2 (dua) lubang (weep hole) 22

23 3. METROPOLITAN TOWER 4. Sistem pelaksanaan pemasangan Transom penyok karena di injak Tukang - Ganti Transom yang penyok dengan Transom yang baru - Sebelum memulai pekerjaan Facade, pengawas harus selalu mengingatkan kepada pekerja agar selalu menjaga kualitas material dan jangan di injak 23

24 4. ONE PARK RESIDENCE 1. Sistem pemasangan AT Material AT. Rubber pada outer frame kurang panjang Ganti dengan AT Rubber yang baru (Lebih panjang) 24

25 4. ONE PARK RESIDENCE 2. Sistem Sambungan Sudut Terjadi celah pada sambungan sudut daun jendela Perbaiki sambungan sudut pada daun jendela dengan cara di Sealant 25

26 4. ONE PARK RESIDENCE 3. Sistem Sambungan Frame Sealer pada rangka jendela tidak berfungsi dengan baik, sehingga terjadi kebocoran melalui celah pada pertemuan frame Mullion dengan Transom. Jika memungkinkan lepas unit jendela dan pasang sealer pada pertemuan profil tsb atau lakukan sealant dari sisi dalam. 26

27 5. MNC TOWER 1. Pemasangan Aluminium Fastener Pemasangan Aluminium Fastener tidak sesuai standar - Menggunakan steel rod sebagai penumpu dan mengatur posisi Mullion bracket. - Tidak menggunakan Spring washer Bolt untuk setting - Ujung T-Bolt tidak keluar dari Nut naik-turun Mullion bracket - Tanpa Spring washer - T-Bolt tenggelam T-Bolt harus diatas Nut Steel Rod (Untuk tumpuan) Spring washer - Lepas steel rod & gunakan bolt pengatur untuk mengatur ketinggian Mullion bracket - Pasang spring washer untuk mengunci sistem baut pada Fastener - Ganti ukuran T-Bolt yang lebih panjang agar keluar dari Nut saat dipasang 27

28 5. MNC TOWER 2. Design unit Curtain wall Kesalahan penentuan unit Unit CW atas dan bawah dibuat terpisah sehingga menggunakan sistem bracing Unit UCW atas 1 Unit UCW Unit UCW bawah Seharusnya UCW atas dan UCW bawah dibuat dalam 1 (satu) unit CW, sehingga tidak perlu pemasangan bracing dan unit CW menjadi lebih solid (kaku / kuat) 28

29 5. MNC TOWER 3. Pemasangan Aluminium Fastener - Jarak pemasangan T-Bolt terlalu dekat dengan tepi slab lantai (55 mm) - T-Bolt tidak keluar dari Nut - Spring washer tidak dipasang - Pasang spring washer untuk mengunci sistem baut pada Fastener - Ganti ukuran T-Bolt yang lebih panjang agar keluar dari Nut saat dipasang - Jarak minimal antara T-Bolt ke tepi slab lantai adalah 75 mm 29

30 5. MNC TOWER 4. Celah sambungan Mullion & Transom Celah sambungan antara Mullion dan Transom ± 2 mm dapat menyebabkan masuknya air kedalam sistem Façade SEALANT - Tutup celah tersebut dengan sealant ( Jika memungkinkan ganti yang baru) - Pastikan unit façade yang akan dipasang sudah diperiksa oleh QC sehingga kesalahan proses fabrikasi tidak terpasang. 30

31 5. MNC TOWER 5. Penempatan unit Certain Wall - Unit Curtain wall tidak ditempatkan pada tempat yang baik dan benar - Mullion bracket sebagai tumpuan Gunakan tumpuan yang tidak merusak sistem Facade 31

32 5. MNC TOWER 6. Pemasangan AT Material - Unit Curtain wall yang akan dipasang belum ada AT Materialnya Jangan melakukan pengiriman ke proyek jika part & assesoris seperti AT Material belum dipasang. 3232

33 6. GLOBAL TV 1. Salah proses - Salah proses pelubangan untuk pemasangan Mullion bracket - Proses pelubangan dilakukan di proyek Tanpa Ring washer - Lepas Mullion yang salah proses tersebut dan ganti dengan Mullion yang baru - Lakukan proses fabrikasi di workshop - Gunakan ring washer untuk pemasangan mullion bracket 33

34 6. GLOBAL TV 2. Pemasangan Mullion - Mullion sisi atas dimatikan (Di Screw) ke Joint sleeve - Posisi sambungan Mullion di Joint sleeve terlalu tinggi dari slab lantai - Celah antara Mullion ke Mullion pada Joint sleeve terlalu lebar DILEPAS Terlalu tinggi (Boros pemakaian Joint sleeve) mm - Lepas screw pada Mullion sisi atas, agar Mullion sisi atas bisa bergerak - Atur celah pada joint sleeve ± mm - Lakukan pemasangan mullion mengacu pada shop drawing 34

35 6. GLOBAL TV 3. Pemasangan Mullion bracket a. Mullion bracket dari bahan steel b. Washer belum di las untuk fixing agar tidak lepas Lubang Bolt belum ada Mullion Bracket (Steel ) - Lengkapi pemasangan bolt. Pastikan sebelum dipasang lubang bolt sudah dibuat (tersedia) - Lakukan proses las untuk fixing Mullion bracket - Lakukan pelapisan Mullion bracket dengan zinc Chromate agar tidak karatan 35

36 6. GLOBAL TV 3. Pemasangan Mullion Bracket c. Pemasangan mullion bracket tanpa Fastener Pemasangan fastener sangat penting untuk mengakomodir pergerakan lantai. Jika masih memungkinkan maka pasang Fastener, agar Mullion bisa bergerak 6 (enam) arah yaitu kiri-kanan, naik-turun dan maju-mundur 36

37 6. GLOBAL TV 4. Pemasangan Transom Pemasangan Transom tanpa Transom bracket, tetapi langsung di screw ke Mullion Di screw ke Mullion - Lepas Transom yang sudah terpasang tersebut - Lakukan pemasangan Transom dengan menggunakan Transom bracket - Pemasangan Transom pada Transom bracket tidak boleh di screw, agar Transom bisa bebas bergerak. 37

38 6. GLOBAL TV 5. Sambungan Transom sudut Pertemuan sudut Transom belum di sealant, sehingga terlihat celah yang memungkinkan air masuk kedalam sistem façade dan dapat menyebabkan kebocoran air. Celah dan belum di sealant - Tutup celah pada sambungan Transom tersebut dengan sealant - Pertemuan atau sambungan sudut seharusnya menggunakan sistem sambungan Las. 38

39 6. GLOBAL TV 6. Pemasangan Top Coping Pemasangan ACP menggunakan aluminium siku Aluminium Siku Sistem Gutter - Gunakan profil-z untuk pemasangan ACP ke profil hollow, agar top coping bisa bergerak pada saat terjadi gerakan pada sistem façade. - Pasang sistem gutter pada sambungan antar ACP agar tidak terjadi bocor pada saat hujan. 39

40 6. GLOBAL TV 7. Keselamatan Kerja Pemasangan Top Coping tanpa menggunakan peralatan keselamatan kerja Gak perlu Safety belt, bikin ribet aja. Jalankan prosedur K3 agar tidak terjadi masalah yang tidak diinginkan 40

41 6. GLOBAL TV 8. Penempatan material Penempatan material tidak sesuai standar yang berlaku - Gunakan penumpu yang tidak merusak kualitas material - Pastikan pada saat penyusunan, profil tidak menyentuh lantai agar tidak baret atau terkena genangan air. Sebaiknya buat sistem rak penyimpanan. - Lindungi material agar tidak rusak 41

42 7. GRAHA ANABATIC DISKUSI PERMASALAHAN PEMASANGAN PROGRESS PEMASANGAN S/D TGL 17 April 14 PENJELASAN HASIL PEMASANGAN 42

43 7. GRAHA ANABATIC 1. Pemasangan Mullion Bracket 1a. Pemasangan mullion bracket melewati batas izin bobokan Pada saat pekerjaan bobok, pekerja harus memperhatikan garis batas bobokan yang sudah dibuat oleh Surveyor, jika melebihi garis batas tersebut maka kekuatan anchor bolt akan berkurang. Garis batas bobokan slab lantai. - Lepas semua spacer kayu. - Cor kembali dengan material semen kualitas slab lantai. Celah antara mullion bracket dengan slab lantai harus dicor kembali dengan kualitas bahan semen setara bahan slab lantai. 43

44 7. GRAHA ANABATIC 1. Pemasangan Mullion Bracket 1b. Pemasangan mullion bracket tanpa Fastener Pemasangan fastener sangat penting untuk mengakomodir pergerakan lantai. Jika masih memungkinkan pasang Fastener, agar Mullion 6 (enam) arah yaitu kiri-kanan, naik-turun dan maju-mundur bisa bergerak 44

45 7. GRAHA ANABATIC 2. Proses pelubangan Mullion Proses pelubangan mullion untuk pemasangan Joint Sleeve dilakukan di proyek sehingga posisi lubang tidak sesuai yang dipersyaratkan. Hasil pelubangan tidak teratur dan tidak sesuai standar yang di izinkan Temporary Screw untuk joint sleeve - Semua proses fabrikasi harus dilakukan di workshop agar kualitasnya terkontrol - Joint sleeve dan Mullion bracket harus dipasang di workshop - Pemasangan Joint sleeve seharusnya menyatu dengan Mullion bracket dan bukan di screw dari Mullion 45

46 7. GRAHA ANABATIC 3. Pemasangan Transom 3.1. Transom tidak bisa bergerak bebas. Pemasangan Transom bracket pada sisi atas dan bawah Transom dan discrew ke Transom membuat Transom tidak bisa bergerak bebas jika terjadi pergerakan pada struktur (Slab lantai). Transom bracket harus dilepas Tidak boleh di Screw Transom hanya duduk diatas Transom bracket (Tidak dimatikan) sehingga bisa bebas bergerak - Transom bracket sisi atas Transom harus dilepas atau jika terpaksa harus dipasang maka harus ada celah ± 5 mm terhadap Transom. - Screw pada Transom bracket sisi bawah ke Transom harus dilepas 46

47 7. GRAHA ANABATIC 3.2. Dam plate tidak dipasang. Dam plate di kedua ujung Transom tidak dipasang, sehingga air di Transom akan masuk ke kaca sisi dalam. Fungsi Dam plate untuk membendung air di Transom agar tidak jatuh ke dalam kaca tetapi keluar melalui weep hole Transom. Dam plate belum dipasang Pertemuan antara dam plate dengan Transom disealant dari sisi dalam Di screw Dam plate (Dipasang di kedua ujung Transom) - Transom harus dilepas dan pasang dam plate di kedua ujung Transom - Pertemuan antara dam plate dengan Transom harus di sealant, sehingga air tidak merembes ke dalam kaca 47

48 8. INDONESIA INTERNATIONAL EXPO - BSD DISKUSI SISTEM PEMASANGAN PROGRESS PROYEK S/D TGL 17 April 14 48

49 8. INDONESIA INTERNATIONAL EXPO - BSD 1. Sistem pemasangan Transom Transom di Screw atas & bawah Pemasangan profil siku diatas Transom dan pemasangan screw pada profil siku ke Transom akan membuat Transom tidak bisa bergerak bebas saat terjadi pergerakan pada sistem Façade.. - Profil siku diatas Transom jangan dipasang - Gunakan Transom bracket untuk pasang Transom (Bukan profil siku). - Transom bracket hanya dipasang dibawah Transom saja. - Pemasangan Transom bracket tidak boleh di screw ke Transom 49

50 8. INDONESIA INTERNATIONAL EXPO - BSD 2. Sistem Mullion Coupling Tipe Mullion yang digunakan untuk area exterior tidak tepat. Pemakaian Mullion tipe Coupling untuk area exterior harus menggunakan sistem Airtight rubber (AT Rubber), agar air tidak merembes kedalam profil. Tanpa AT. Rubber (Air akan merembes) AT. Rubber Gunakan Mullion coupling yang mempunyai sistem AT Rubber, sehingga pertemuan antara profil tersebut kedap air 50

51 RENCANA PERBAIKAN NO AGENDA TANGGAL MARET 31 1 TINJAUAN PROYEK 1. Plaza Oleos 3. Metropolitan 4. MNC Tower 5. Global TV 6. One Park Residence 7. Graha Anabatic 8. Indonesia International Expo 2 PEMBAHASAN HASIL TINJAUAN PROYEK 3 4 PERBAIKAN PEMASANGAN FAÇADE 5-12 Mei PEMERIKSAAN HASIL PERBAIKAN FAÇADE 1. Plaza Mei 2. Oleos 13 Mei 3. Metropolitan 13 Mei 4. MNC Tower 16 Mei 5. Global TV 16 Mei 6. One Park Residence 20 Mei 7. Graha Anabatic 20 Mei 8. Indonesia International Expo 20 Mei 5 LAPORAN HASIL PERBAIKAN SCHEDULE PELAKSANAAN APRIL MEI ~ Maret 31 Maret 31 Maret 11 April 11 April 11 April 17 April 17 April 02 Mei 23 Mei 51

52 KESIMPULAN & SARAN KESIMPULAN : Dari pemeriksaan kualitas hasil pemasangan unit Façade yang telah dilakukan pada 6 (enam) proyek Trimatra Tatagraha, maka secara umum dapat kami simpulkan sbb : 1. Masih banyak diketemukan pengulangan kesalahan baik terhadap kualitas hasil fabrikasi maupun kualitas hasil pemasangan, seperti : A. Kualitas hasil fabrikasi : a. Untuk Stick Mullion Curtain wall ( Non UCW) : - Dam plate pada Transom tidak di screw - Pertemuan antara dam plate dengan Transom tidak di sealant dengan baik dan benar (Hanya di sealant seadanya & tipis) - Transom tidak dipotong per modul Mullion tetapi dibuat per-dua modul Mullion - Jarak weep hole terlalu jauh dimana hanya ada 2 (dua) weep hole untuk Transom 2 (dua) modul Mullion. Seharusnya ada 4 (empat) weep hole sehingga setiap modul Mullion ada 2 (dua) weep hole. 52

53 KESIMPULAN : - Joint sleeve dan Mullion bracket tidak dipasang di workshop, tetapi diproses dan dipasang dilapangan - Dll b. Untuk pekerjaan Cladding / Coping CW, dll - Menggunakan aluminium siku sebagai rangka pengikat ke struktur aluminium Hollow. Seharusnya pakai profil-z. - Untuk pekerjaan Coping CW masih menggunakan material ACP, seharusnya menggunakan Solid panel (Jangan mengikuti Spec tender yang sering bermasalah) B. Kualitas hasil pemasangan : a. Pemasangan Transom : - Pemasangan Transom tidak per modul Mullion - Jarak antar Transom sangat dekat - Pertemuan antar Transom sering disambung dengan Aluminium siku - Pemasangan Transom sisi atas di jepit aluminium siku - Transom bracket di screw ke Transom - Dam plate lepas / tidak rapat sehingga air bisa masuk ke sisi dalam yang akan mengakibatkan kebocoran. 53

54 KESIMPULAN : b. Pemasangan Mullion - Mullion sisi atas Joint sleeve di screw - Celah joint sleeve tidak teratur - Pemasangan Mullion bracket terkadang tanpa fastener c. Umum : - Peletakan / penyimpanan material / unit façade tidak teratur dan tidak tidak dikontrol dengan baik dan benar - Unit façade yang sudah terpasang tidak dilindungi dan dibiarkan kotor yang bersifat dapat menimbulkan kerusakan / cacat pada saat proses pembersihan - Pemasangan Fastener tidak mengikuti aturan yang benar, seperti : - Posisi Fastener terhadap slab lantai - Ukuran Fastener tidak sesuai dengan posisi Mullion bracket - Bolt tidak menembus Nut - Tanpa pemasangan Spring washer 54

55 KESIMPULAN : 2. Masih adanya kordinasi antar bagian yang belum berjalan dengan baik dan benar, seperti : a. Pengalihan tugas dan tanggung jawab. - Profil Mullion dikirim ke proyek dalam proses fabrikasi yang belum selesai, seperti : - Pemasangan joint sleeve - Pemasangan Mullion dan Transom bracket Sehingga Pihak pelaksana lapangan melakukan proses pelubangan dan pemasangan tidak mengacu pada shop drawing dan aturan yang benar. b. Kurangnya kunjungan pihak Engineering ke proyek untuk memeriksa dan memastikan sistem façade sudah diproduksi dan dipasang dengan baik dan benar. c. Besarnya otoritas pihak lapangan dalam mengambil keputusan untuk melakukan pekerjaan yang bukan menjadi tanggung jawabnya tanpa persetujuan pihak terkait, seperti : - Melakukan proses fabrikasi di lapangan - Melakukan pemasangan terhadap material yang bermasalah 55

56 KESIMPULAN : 3. Lemahnya otoritas Pihak Engineering dalam mempertahankan sistem yang baik dan benar, sehingga ketidaksesuaian yang dipaksakan oleh : - Pihak Marketing (Alasan Budget) - Pihak Produksi (Karena permintaan pihak lapangan) - Pihak Lapangan (Karena schedule mendesak) membuat Pihak Engineering melakukan Pembiaran yang beresiko complaint dari Pihak Pemberi Tugas. Jika berkomitmen terhadap Sistem seharusnya kondisi tersebut diatas tidak terjadi. 4. Lemahnya kemampuan dan otoritas Pihak QC dalam menjaga pelaksanaan hasil produksi dan pemasangan yang baik dan benar. 56

57 KESIMPULAN & SARAN SARAN : Untuk mendapatkan performance yang dipersyaratkan, maka selain hasil fabrikasi harus baik dan benar juga hasil pemasangan unit façade dilakukan mengikuti prosedur dan aturan yang benar. Perlu adanya kordinasi dan komunikasi yang baik antara Pihak proyek dengan Pihak produksi (Engineering) jika didapatkan hasil pengiriman yang tidak sesuai dengan kondisi lapangan. Jangan mengambil keputusan yang bukan menjadi tanggung jawabnya. Surveyor harus melakukan pekerjaan dengan baik dan benar sebelum proses pemasangan dilakukan, begitu juga dengan team QC harus memeriksa dan memonitor perbaikan berkelanjutan terhadap hasil pemasangan yang sudah dilakukan. Buat sistem penyimpanan dan standar peletakan material atau unit façade yang baik dan benar dan dimonitor proses pelaksanaannya. Lakukan meeting kordinasi sebelum dan sesudah bekerja untuk menetapkan dan mengevaluasi progress pekerjaan dan permasalahan yang terjadi. Meeting dilakukan setiap hari sekitar menit yang dipimpin oleh Supervisor/ SM. 57

58 SARAN : Perkuat otoritas Engineering dan QC dengan wewenang menolak adanya perubahan sistem yang berakibat menurunnya tingkat kualitas sistem. Lakukan proses pemasangan mengacu pada Shop drawing yang sudah disetujui oleh Pihak Pemberi Tugas. Tingkatkan kordinasi dengan Pihak terkait agar material yang ada terpasang terjaga dengan baik. Timbulkan rasa memiliki terhadap pekerjaan yang dilakukan dan membiasakan kerja 2 x atau lebih untuk pekerjaan yang sama. Lakukan pekerjaan sesuai prosedur dan standar yang membenarkan kebiasaan yang tidak benar. dan jangan benar dan jangan Lakukan selalu evaluasi proyek jika proyek sudah selesai dilaksanakan, agar menjadi salah satu media pembelajaran dan pengembangan Sudah saatnya Trimatra memilih proyek dan posisi market serta menjadi percontohan kontraktor Façade yang memberikan jaminan sistem Facade. 58

59 TERIMA KASIH Jl. Salemba Raya No. 4 Jakarta Pusat Telp. / Fax : (021) factechindonesia@yahoo.com andy_rezza@yahoo.co.id 59

PT. FACADE TECHNOLOGY INDONESIA

PT. FACADE TECHNOLOGY INDONESIA PT. FACADE TECHNOLOGY INDONESIA ( ) LAPORAN PEMERIKSAAN PEMASANGAN FACADE Proyek trimatra tatagraha 27.04.14 Hasil pemeriksaan dan solusi perbaikan terhadap hasil pemasangan façade proyek Trimatra Tatagraha

Lebih terperinci

DESAIN FASADE BANGUNAN SISTEM & SPESIFIKASI FACADE BANGUNAN

DESAIN FASADE BANGUNAN SISTEM & SPESIFIKASI FACADE BANGUNAN LEMBAGA FACADE TECHNOLOGY PENDIDIKAN INDONESIA & PENGUJIAN FASAD INDONESIA FACADE TECHNOLOGY INDONESIA ( FACTECH ( FACTECH INDONESIA INDONESIA ) ) MATERI SEMINAR : ARCHITECTURE OPEN TALK #3 DESAIN FASADE

Lebih terperinci

METODE FABRIKASI DAN PEMASANGAN ALUMINIUM CURTAIN WALL DAN KACA 1. Pendahuluan Aluminium Curtain Wall adalah merupakan bentuk konstruksi yang terbuat

METODE FABRIKASI DAN PEMASANGAN ALUMINIUM CURTAIN WALL DAN KACA 1. Pendahuluan Aluminium Curtain Wall adalah merupakan bentuk konstruksi yang terbuat METODE FABRIKASI DAN PEMASANGAN ALUMINIUM CURTAIN WALL DAN KACA 1. Pendahuluan Aluminium Curtain Wall adalah merupakan bentuk konstruksi yang terbuat dari rangka aluminium dan kaca yang berfungsi sebagai

Lebih terperinci

BAB IV: PEMBAHASAN KERJA PRAKTEK

BAB IV: PEMBAHASAN KERJA PRAKTEK BAB IV: PEMBAHASAN KERJA PRAKTEK 4.1. Tinjauan Umum Pada pembangunan proyek Ramayana Cikupa pekerjaan Fasade, secara umum pekerjaan dibagi menjadi 5 pekerjaan yang dimulai dari peerjaan pemasangan hingga

Lebih terperinci

BAB XI PEKERJAAN KOZEN, PINTU, JENDELA DAN VENTILASI ALUMINIUM

BAB XI PEKERJAAN KOZEN, PINTU, JENDELA DAN VENTILASI ALUMINIUM BAB XI PEKERJAAN KOZEN, PINTU, JENDELA DAN VENTILASI ALUMINIUM Pasal 1 : Referensi 1. America Architectural Manufacturers Association ( AAMA ). a. AAMA 501 = Method of test for Metal Curtain Wall b. AAMA

Lebih terperinci

BAB II 2.1 TINJAUAN UMUM PT. PANCAWIRA BANGUN PRATAMA- CONTRACTOR & ARCHITECTURAL WORK PT. PANCAWIRA BANGUN PRATAMA

BAB II 2.1 TINJAUAN UMUM PT. PANCAWIRA BANGUN PRATAMA- CONTRACTOR & ARCHITECTURAL WORK PT. PANCAWIRA BANGUN PRATAMA BAB II 2.1 TINJAUAN UMUM PT. PANCAWIRA BANGUN PRATAMA- CONTRACTOR & ARCHITECTURAL WORK PT. PANCAWIRA BANGUN PRATAMA Building Finishing- Contractor & Supplier Jln. Bandengan Utara Terusan 95 E33 jakarta

Lebih terperinci

BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI

BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI Pasal 1 : Material Plafond 1. Material utama plafond adalah GYPSUM BOARD 9 MM DAN ACRILYC 5 MM dengan ukuran panel standard adalah 1220 mm x 2440 mm. 2. Material

Lebih terperinci

Diproduksi oleh: PT. Bangunperkasa Adhitamasentra Distributor: PT. Ciptapapan Dinamika SISTEM SAMBUNGAN FLUSH JOINT

Diproduksi oleh: PT. Bangunperkasa Adhitamasentra Distributor: PT. Ciptapapan Dinamika SISTEM SAMBUNGAN FLUSH JOINT Diproduksi oleh: PT. Bangunperkasa Adhitamasentra Distributor: PT. Ciptapapan Dinamika SISTEM SAMBUNGAN FLUSH JOINT Daftar Isi Pemasangan Rangka... 1 Pemasangan Papan GRC board... 4 Penyambungan GRC board

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Pengambilan data ketidaksesuaian Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang selesai tahun 2011 didapatkan dari salah satu departemen

Lebih terperinci

2. Penentuan Elevasi dan Making

2. Penentuan Elevasi dan Making 2. Penentuan Elevasi dan Making Menentukan titik ground anchor dan posisi waller beam layer satu dengan elevasi 2m pada shop drawing, dan berada pada jarak 3,6 m yang bertumpu pada bentonit. 3. Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB III DATA TEKNIS BETON PRACETAK PAESA-PSA SYSTEM

BAB III DATA TEKNIS BETON PRACETAK PAESA-PSA SYSTEM BAB III DATA TEKNIS BETON PRACETAK PAESA-PSA SYSTEM 3.1 Spesifikasi Material Sistem Struktur Pracetak PAESA PSA 3.1.1 Material Struktur Spesifikasi bahan struktur pracetak PAESA-PSA telah disesuaikan dengan

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu sistem manajemen yang baik. Berbagai metode dilakukan oleh pihak pelaksana dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. basement. Pekerjaan basement adalah pekerjaan yang paling krusial dalam

BAB I PENDAHULUAN. basement. Pekerjaan basement adalah pekerjaan yang paling krusial dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu konstruksi bangunan tingkat tinggi bukan tidak mungkin akan ada lantai sub struktur / yang lebih sering kita dengar dengan basement. Pekerjaan basement adalah

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK 5.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1 Beton Precast Beton precast adalah suatu produk beton yang dicor pada sebuah pabrik atau sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek bangunan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari beberapa pekerjaan dasar. Yaitu pekerjaan pengukuran, pembesian,

Lebih terperinci

BAB 4 STUDI KASUS. Sandi Nurjaman ( ) 4-1 Delta R Putra ( )

BAB 4 STUDI KASUS. Sandi Nurjaman ( ) 4-1 Delta R Putra ( ) BAB 4 STUDI KASUS Struktur rangka baja ringan yang akan dianalisis berupa model standard yang biasa digunakan oleh perusahaan konstruksi rangka baja ringan. Model tersebut dianggap memiliki performa yang

Lebih terperinci

PENGAMATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN INTERIOR DINDING DAN PLAFOND OLEH : YUNA ARIFAH PRESENTASI LAPORAN KERJA PRAKTEK

PENGAMATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN INTERIOR DINDING DAN PLAFOND OLEH : YUNA ARIFAH PRESENTASI LAPORAN KERJA PRAKTEK PENGAMATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN INTERIOR DINDING DAN PLAFOND PADA GEDUNG MNC NEWS CENTER, JAKARTA OLEH : YUNA ARIFAH 27312952 PRESENTASI LAPORAN KERJA PRAKTEK TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk dapat memahami

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Schedule Proyek Proses pembuatan schedule proyek adalah untuk mendapatkan gambaran lamanya pekerjaan dapat diselesaikan, serta bagian-bagian pekerjaan yang saling berkaitan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PROFESI

LAPORAN PRAKTIK PROFESI LAPORAN PRAKTIK PROFESI PEKERJAAN ARSITEKTUR FASADE PADA PROYEK MIXED USE KEBAYORAN ICON Jl. Cileduk Raya No.35, Jakarta Selatan ZAHRA ZULFA FIRDAUSY 41213010074 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1. Tinjauan Umum Metode pelaksanaan yang dilakukan pada setiap proyek konstruksi memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan proyek lainnya. Metode pelaksanaan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan Plat untuk di teruskan ke Pondasi. Tujuan penggunaan kolom yaitu : Gambar 5.1 : Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN 4.1. Pekerjaan Struktur Pekerjaan struktur adalah satu pekerjaan tetapi dalam kenyataannya merupakan satuan kegiatan yang terdiri dari beberapa pekerjaan lain yang berbeda.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diambil disimpulkan untuk tugas akhir ini diantaranya :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diambil disimpulkan untuk tugas akhir ini diantaranya : BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dilapangan dan data yang didapat maka dapat diambil disimpulkan untuk tugas akhir ini diantaranya : 1. Hasil analisa volume pekerjaan galian

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN ANALISA. pengembangan dari gedung existing yaitu gedung Bimantara MNC Tower

BAB IV DATA DAN ANALISA. pengembangan dari gedung existing yaitu gedung Bimantara MNC Tower BAB IV DATA DAN ANALISA 4.1 Latar belakang proyek Gedung MNC Media Tower ini merupakan gedung kedua pengembangan dari gedung existing yaitu gedung Bimantara MNC Tower 1 dan ada 1 Tower yang sedang berjalan

Lebih terperinci

MANUAL APLIKASI DINDING LUAR. Versa Board 10 & 12 mm

MANUAL APLIKASI DINDING LUAR. Versa Board 10 & 12 mm MANUAL APLIKASI DINDING LUAR Versa Board 10 & 12 mm September 2017 DINDING LUAR (CLADDING) Dinding luar / Cladding adalah material lapisan luar yang berfungsi sebagai penutup bangunan. Kelebihan dari aplikasi

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1 Tinjauan umum Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dalam sendiri dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan teknik

Lebih terperinci

1 MOLDED 2 Panel. 2 Panel. Tipe Rangka ID/SKU/Harga. Prod. ID. SKU Harga. Prod. ID. SKU Harga. Prod. ID. SKU Harga.

1 MOLDED 2 Panel. 2 Panel. Tipe Rangka ID/SKU/Harga. Prod. ID. SKU Harga. Prod. ID. SKU Harga. Prod. ID. SKU Harga. 1. ANGZDORR MOLDED PANEL SERIES Adalah daun pintu panel dengan panel cetak sehingga lebih tahan terhadap muai, susut dan retak dibandingkan dengan pintu panel kayu solid. ECONOMY+ adalah pintu dengan design

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan bagian dari struktur suatu bangunan. Fungsi kolom itu sendiri sebagai penyangga stuktur pelat dan balok atau juga meneruskan beban

Lebih terperinci

BUILDING INFORMATION MODELING (BIM) DALAM PENGEMBANGAN DESIGN SISTIM FACADE

BUILDING INFORMATION MODELING (BIM) DALAM PENGEMBANGAN DESIGN SISTIM FACADE BUILDING INFORMATION MODELING (BIM) DALAM PENGEMBANGAN DESIGN SISTIM FACADE Building Information Modelling atau BIM adalah suatu proses yang dimulai dengan menciptakan 3D model digital (bangunan secara

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN SHEAR WALL. biasanya terdapat pada bangunan tower atau gedung bertingkat.

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN SHEAR WALL. biasanya terdapat pada bangunan tower atau gedung bertingkat. BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN SHEAR WALL 7.1 Uraian Umum Shear Wall merupakan komponen dari pekerjaan struktur pada bangunan, biasanya terdapat pada bangunan tower atau gedung

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL 7.1 Uraian Umum Shear Wall merupakan komponen dari pekerjaan struktur pada bangunan, biasanya terdapat pada bangunan tower atau gedung

Lebih terperinci

Tentang BBI. Informasi Produk. Aplikasi Produk. Keunggulan. 1 Plafon. 2 Partisi. 3 Dinding Luar. 4 Substrat Atap. 5 Lantai MUDAH DIPASANG

Tentang BBI. Informasi Produk. Aplikasi Produk. Keunggulan. 1 Plafon. 2 Partisi. 3 Dinding Luar. 4 Substrat Atap. 5 Lantai MUDAH DIPASANG www.bbi.co.id Tentang BBI PT Bakrie Building Industries (BBI) adalah pionir produsen bahan bangunan di Indonesia yang telah menjadi market leader selama lebih dari 40 tahun dan meraih berbagai sertifikasi

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Galian adalah pekerjaan menggali tanah untuk keperluan konstruksi

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Galian adalah pekerjaan menggali tanah untuk keperluan konstruksi BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Pekerjaan Galian Galian adalah pekerjaan menggali tanah untuk keperluan konstruksi yang bertujuan untuk mendapatkan desain atau bentuk konstruksi yang sesuai dengan elevasi

Lebih terperinci

AMANKAH RANGKA ATAP BAJA RINGAN???

AMANKAH RANGKA ATAP BAJA RINGAN??? AMANKAH RANGKA ATAP BAJA RINGAN??? AMANKAH RANGKA ATAP BAJA RINGAN??? AMANKAH RANGKA ATAP BAJA RINGAN??? Apakah struktur rangka atap yang menggunakan material baja ringan aman? Apakah bahan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Struktur Organisasi Proyek Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek 3.2. Deskripsi Pekerjaan (Job Description) Job Description adalah gambaran mengenai

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Konsep perencanaan pembangunan proyek Apartmen Chadstone-Cikarang

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Konsep perencanaan pembangunan proyek Apartmen Chadstone-Cikarang BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Konsep Perencanaan Konsep perencanaan pembangunan proyek Apartmen Chadstone-Cikarang dibangun dengan mempertimbangkan beberapa hal. Diantaranya adalah meningkatnya permintaan

Lebih terperinci

RSU KASIH IBU - EXTENSION STRUKTUR : BAB - 06 DAFTAR ISI PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA 01. LINGKUP PEKERJAAN BAHAN - BAHAN..

RSU KASIH IBU - EXTENSION STRUKTUR : BAB - 06 DAFTAR ISI PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA 01. LINGKUP PEKERJAAN BAHAN - BAHAN.. DAFTAR ISI 01. LINGKUP PEKERJAAN.. 127 02. BAHAN - BAHAN.. 127 03. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN...... 127 PT. Jasa Ferrie Pratama 126 01. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan Konstruksi

Lebih terperinci

2. Pengoperasian Cam-lock

2. Pengoperasian Cam-lock Daftar isi 1. Kata pengantar. 2. Pengoperasian Cam-lock.. 3. Pencegahan Kebocoran Uap Air. 4. Panel Cold Storage Dengan Panel Atap & Lantai 5. Memasangan Lantai Panel Cold Storage. 6. Memasang Wall Panel

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift.

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift. BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Selama 2 bulan pelaksanaan kerja praktik (KP) yang terhitung mulai dari tanggal 16 Oktober 2013 sampai dengan 16 Desember 2013, kami melakukan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan bagian dari suatu struktur suatu bangunan. Fungsi Kolom itu sendiri sebagai penyangga stuktur pelat dan balok atau juga meneruskan beban

Lebih terperinci

PEMASANGAN STRUKTUR RANGKA ATAP YANG EFISIEN

PEMASANGAN STRUKTUR RANGKA ATAP YANG EFISIEN ANALISIS PROFIL CFS (COLD FORMED STEEL) DALAM PEMASANGAN STRUKTUR RANGKA ATAP YANG EFISIEN Torkista Suadamara NRP : 0521014 Pembimbing : Ir. GINARDY HUSADA, MT FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Deskipsi Umum Pengawasan atau kontroling adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS CORE WALL

BAB VII TINJAUAN KHUSUS CORE WALL BAB VII TINJAUAN KHUSUS CORE WALL 7.1. Uraian Umum Core Wall merupakan sistem dinding pendukung linear yang cukup sesuai untuk bangunan tinggi yang kebutuhan fungsi dan utilitasnya tetap yang juga berfungsi

Lebih terperinci

KERJA PRAKTEK PEMASANGAN PANEL PRECAST PADA LANTAI APARTEMEN CASABLANCA EAST RESIDENCES JAKARTA TIMUR

KERJA PRAKTEK PEMASANGAN PANEL PRECAST PADA LANTAI APARTEMEN CASABLANCA EAST RESIDENCES JAKARTA TIMUR KERJA PRAKTEK PEMASANGAN PANEL PRECAST PADA LANTAI 16-18 APARTEMEN CASABLANCA EAST RESIDENCES JAKARTA TIMUR NAMA : DEMASA FETALITA NPM : 21312818 DOSEN PEMBIMBING : AGUNG WAHYUDI, ST.MT LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. pekerjaan pekerjaan yang rentan akan permasalahan. Masalah yang timbul bisa

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. pekerjaan pekerjaan yang rentan akan permasalahan. Masalah yang timbul bisa BAB VII PEMBAHASAN MASALAH Proyek merupakan hal yang kompleks karena didalamnya banyak pekerjaan pekerjaan yang rentan akan permasalahan. Masalah yang timbul bisa dari segi struktur dan non struktur. Namun

Lebih terperinci

Berbagai masalah sering ditemui dalam pelaksanaan pekerjaan pada proyekproyek. konstruksi. Berbagai masalah tersebut meliputi kesalahan prosedur

Berbagai masalah sering ditemui dalam pelaksanaan pekerjaan pada proyekproyek. konstruksi. Berbagai masalah tersebut meliputi kesalahan prosedur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai masalah sering ditemui dalam pelaksanaan pekerjaan pada proyekproyek konstruksi. Berbagai masalah tersebut meliputi kesalahan prosedur pekerjaan, kesalahanpersonil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Proses Pembuatan Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih dahulu harus mengetahui masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Lebih terperinci

Didesain agar nyaman dan tahan lama.

Didesain agar nyaman dan tahan lama. Didesain agar nyaman dan tahan lama. Inter IKEA Systems B.V. 2015 Sebagian besar dari kita menghabiskan banyak waktu di meja, baik saat bekerja di kantor maupun di rumah. Itulah mengapa ruang kerja yang

Lebih terperinci

Sambungan dan Hubungan Konstruksi Kayu

Sambungan dan Hubungan Konstruksi Kayu Sambungan Kayu Konstruksi kayu merupakan bagian dari konstruksi bangunan gedung. Sambungan dan hubungan kayu merupakan pengetahuan dasar mengenai konstruksi kayu yang sangat membantu dalam penggambaran

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu diharapkan hasil dengan kualitas yang baik dan memuaskan, yaitu : 1. Memenuhi spesifikasi

Lebih terperinci

Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan Masyarakat 1 Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan komponen sosial masyarakat, usaha dan ekonomi, serta lingkungan sebagai pendekatan pembangunan permukiman yang berkelanjutan KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEKERJAAN PELAT LANTAI UNTUK TOWER D DI PROYEK PURI MANSION APARTMENT. beton bertulang sebagai bahan utamanya.

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEKERJAAN PELAT LANTAI UNTUK TOWER D DI PROYEK PURI MANSION APARTMENT. beton bertulang sebagai bahan utamanya. BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEKERJAAN PELAT LANTAI UNTUK TOWER D DI PROYEK PURI MANSION APARTMENT 7.1 Uraian Umum Dalam konstruksi bangunan bertingkat seperti halnya pada Proyek Puri Mansion Apartment

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. lift di cor 2 lantai diatas level plat lantai. Alasan menggunakan metode perlakuan core sebagai kolom adalah :

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. lift di cor 2 lantai diatas level plat lantai. Alasan menggunakan metode perlakuan core sebagai kolom adalah : BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Core Lift Core Lift/ Shear Wall merupakan unsur yang harus dimiliki oleh gedung bertingkat banyak sebagai struktur yang digunakan untuk pemasangan

Lebih terperinci

BAB VII METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BELT TRUSS. Belt truss merupakan salah satu alternative struktur bangunan bertingkat tinggi.

BAB VII METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BELT TRUSS. Belt truss merupakan salah satu alternative struktur bangunan bertingkat tinggi. BAB VII METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BELT TRUSS 7.1. Definisi dan Fungsi Belt Truss Belt truss merupakan salah satu alternative struktur bangunan bertingkat tinggi. Penggunaan belt truss berfungsi mengikat

Lebih terperinci

DINDING DINDING BATU BUATAN

DINDING DINDING BATU BUATAN DINDING Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan/ membentuk ruang. Ditinjau dari segi struktur dan konstruksi, dinding ada yang berupa dinding partisi/ pengisi (tidak menahan

Lebih terperinci

Tentang BBI. Informasi Produk. Aplikasi Produk. Keunggulan. 5 Plint. 1 Siding 3 Sunshade. 2 Lisplank 4 Lambrisering TIDAK TERBAKAR MUDAH DIPASANG

Tentang BBI. Informasi Produk. Aplikasi Produk. Keunggulan. 5 Plint. 1 Siding 3 Sunshade. 2 Lisplank 4 Lambrisering TIDAK TERBAKAR MUDAH DIPASANG www.bbi.co.id Tentang BBI PT Bakrie Building Industries (BBI) adalah pionir produsen bahan bangunan di Indonesia yang telah menjadi market leader selama lebih dari 40 tahun dan meraih berbagai sertifikasi

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bahan Kedap Air Bahan kedap air merupakan suatu bahan yang diperlukan untuk melidungi dan membungkus bangunan konstruksi dari atas sampai ke bawah akibat rembesan dan kebocoran

Lebih terperinci

International Quality Waterproofing

International Quality Waterproofing International Quality Waterproofing Hidup di negara tropis, kita dihadapkan pada cuaca yang cukup ekstrim yang datang silih berganti, yaitu panas matahari yang terik dan curah hujan yang tinggi. Menghadapi

Lebih terperinci

BORAL COMPOUND Build something great TM. jayacompound. Menyatukan & menyambung dengan sempurna

BORAL COMPOUND Build something great TM. jayacompound. Menyatukan & menyambung dengan sempurna BORAL COMPOUND Build something great TM jayacompound October 2012 Menyatukan & menyambung dengan sempurna 1 BORAL COMPOUND Mengapa jayacompound? Hasil Penyambungan Sempurna Trend interior design saat ini

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA 3.1 Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah satu bagian dalam manajemen yang secara umum bertujuan untuk mengelola sumber daya yang ada

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013 BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Dalam kegiatan Kerja Praktik (KP) yang kami jalankan selama 2 bulan terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK Pemasangan keramik pada suatu gedung terdiri dari pemasangan keramik didinding dan dilantai. Pemasangan keramik lantai dan dinding sebaiknya pada tahap akhir, untuk

Lebih terperinci

KONSTRUKSI ATAP RANGKA BAJA RINGAN

KONSTRUKSI ATAP RANGKA BAJA RINGAN Tugas : KONSTRUKSI ATAP RANGKA BAJA RINGAN ANGGOTA KELOMPOK : ABDUL HASYIM E1A1 12 002 SUPIRMAN E1A1 12 019 SIDRATUL NDISE TANAKA E1A1 12 013 DESHI ASTARY MADJID E1A1 12 030 PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

S o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater.

S o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater. BUKU PANDUAN SOLAR WATER HEATER Pemanas Air Dengan Tenaga Matahari S o l a r W a t e r H e a t e r Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater. Pengenalan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Pihak Pihak Yang Terkait Dengan Proyek 3.1.1. Pemilik Proyek / Owner Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instasi yang memiliki proyek atau

Lebih terperinci

Architecture. e-catalogue PT. GRC BANGUN PERSADA. edisi Januari - Februari GRC Cover Menara.

Architecture. e-catalogue PT. GRC BANGUN PERSADA. edisi Januari - Februari GRC Cover Menara. PT. GRC BANGUN PERSADA e-catalogue edisi Januari - Februari 2014 GRC Krawangan GRC Kepala Kolom GRC Cover Menara GRC GRC Cladding GRC Kubah Architecture www.grcbangunpersada.com PT. GRC BANGUN PERSADA

Lebih terperinci

Analisa & Pembahasan Proyek Pekerjaan Pelat Lantai

Analisa & Pembahasan Proyek Pekerjaan Pelat Lantai Analisa & Pembahasan Proyek Pekerjaan Pelat Lantai Soft cor ini dipasang sepanjang keliling area yang akan dicor, dengan kata lain pembatas area yang sudah siap di cor dengan area yang belum siap. 46 Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi bahan konstruksi bangunan saat ini menunjukkan kecenderungan penggunaan material yang efisien sesuai dengan kebutuhan. Salah satunya adalah penggunaan

Lebih terperinci

Panduan Keselamatan dan Pengoperasian

Panduan Keselamatan dan Pengoperasian PUN M Alat Pemotong Berbentuk Jari Manual 300-600 - 900 Panduan Keselamatan dan Pengoperasian Hanya untuk memotong material belt termoplastik. PERINGATAN Penggunaan alat ini secara TIDAK BENAR ATAU TIDAK

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25 BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25 4.1 SYARAT PELAKSANAAN Syarat pelaksanaan diantaranya sebagai berikut: a. Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan, struktur sipil. yang mutlak harus dipenuhi seperti aspek ekonomi dan kemudahan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan, struktur sipil. yang mutlak harus dipenuhi seperti aspek ekonomi dan kemudahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan, struktur sipil dituntut untuk menjadi lebih berkualitas disegala aspek selain aspek kekuatan yang mutlak harus dipenuhi seperti

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN Pekerjaan Bekisting Raka Pratama

METODE PELAKSANAAN Pekerjaan Bekisting Raka Pratama METODE PELAKSANAAN Pekerjaan Bekisting Raka Pratama 1. Pekerjaan Bekisting Kolom 1.1. Bahan: Kayu Suri 6/12 Plywood FF 4 x 8 x 15 mm Balok ganjal Minyak Bekisting Paku 5, 7, 10 cm 1.2. Alat-alat: Gergaji/

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN 5.1 Pekerjaan Bekisting 5.1.1 Umum Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan bekisting harus memenuhi syarat PBI 1971 N 1-2 dan Recomended Practice

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Metoda pelaksanaan dalam sebuah proyek konstruksi adalah suatu bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mencapai hasil dan tujuan yang

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Lapangan Project Herry Putranto Project Manager Wisnu Yudi Administrasi Agung Logistik Asep Safety Officer Rizal Supervisior Prihartono

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS 7.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi Besi Dan Baja. A. Sejarah

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi Besi Dan Baja. A. Sejarah BAB I PENDAHULUAN A. Sejarah B. Latar Belakang Pada pembangunan sebuah gedung, elemen pelat merupakan bagian dari struktur atas. Gedung adalah wujud fisik dari hasil pekerjaan kostruksi yang menyatu dengantempat

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR 5.1 URAIAN UMUM Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat menentukan berhasil tidaknya suatu proyek. Hal ini membutuhkan pengaturan serta pengawasan pekerjaan

Lebih terperinci

INSPEKSI FABRIKASI DAN EREKSI PADA KONSTRUKSI BAJA PROYEK GEDUNG P1-P2 UK PETRA SURABAYA

INSPEKSI FABRIKASI DAN EREKSI PADA KONSTRUKSI BAJA PROYEK GEDUNG P1-P2 UK PETRA SURABAYA INSPEKSI FABRIKASI DAN EREKSI PADA KONSTRUKSI BAJA PROYEK GEDUNG P1-P2 UK PETRA SURABAYA Alfio Julianto Berdikari 1, Andrean Budhi Hartanto 2, Andi 3 ABSTRAK : Konstruksi baja merupakan hal yang sangat

Lebih terperinci

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI 5.1 Uraian Umum Pada Setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena kumpulan berbagai macam material itulah yang

Lebih terperinci

Achmad Rifki Fauzi TEKNIK PERENCANAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

Achmad Rifki Fauzi TEKNIK PERENCANAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR Achmad Rifki Fauzi TEKNIK PERENCANAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR LATAR BELAKANG Didalam membangun sebuah bangunan, perlu adanya penjadwalan yang sestematis, sehingga bangunan yang akan dibangun tepat pada waktunya.

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN ANALISIS. : Jagat Office Building. : 3 Basement dan 9 Lantai. : m2, m2 (Luas Keseluruhan)

BAB IV DATA DAN ANALISIS. : Jagat Office Building. : 3 Basement dan 9 Lantai. : m2, m2 (Luas Keseluruhan) BAB IV DATA DAN ANALISIS 4.1 Data Proyek 4.1.1 Data Umum Proyek : Jagat Office Building Lokasi : Jl. Tomang Raya No. 28 & 30 Blok B II, Jakarta Barat Deskripsi : 3 Basement dan 9 Lantai Luas Arsitek :

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. arus vertical dan horizontal dalam struktur organisasi untuk menghindari

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. arus vertical dan horizontal dalam struktur organisasi untuk menghindari BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Prosedur Pelaksanaan Seperti kita ketahui bahwa sistem manajemen proyek menggunakan arus vertical dan horizontal dalam struktur organisasi untuk menghindari keterlambatan

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS 5.1. Uraian Umum Metode pelaksanaan proyek konstruksi adalah bagian yang sangat penting dalam mencapai sasaran pelaksanaan

Lebih terperinci

Menggantung dengan banyak cara

Menggantung dengan banyak cara PANDUAN PEMBELIAN VIDGA Gorden dan sistem gantung panel DESAIN David Wahl INFORMASI TAMBAHAN Pastikan Anda mengukur jendela dengan akurat sebelum mulai merencanakan. Ikuti tips kami dalam panduan ini.

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS

BAB VII TINJAUAN KHUSUS BAB VII TINJAUAN KHUSUS 7.1 Uraian Umum Dalam pelaksanaan kerja praktik yang berlangsung selama kurang lebih 2 bulan (terhitung sejak 1 Maret s/d 30 April 2017) dan penulisan laporan akhir yang membutuhkan

Lebih terperinci

Informasi Produk. Keunggulan. Quick in Delivery. Carefully and Systematically Planned. Consistent in Quality. Flexible in Design. Earthquake Resistant

Informasi Produk. Keunggulan. Quick in Delivery. Carefully and Systematically Planned. Consistent in Quality. Flexible in Design. Earthquake Resistant Edisi: 1/IX/2014 Informasi Produk BBI Prefab House merupakan mahakarya solusi kami untuk pembangunan rumah ideal masa depan yang menghendaki pembangunan cepat, konsisten dalam kualitas namun tetap memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian Untuk mendapat data di dalam penelitian ini digunakan teknik pengamatan langsung, wawancara dan meminta data data dari proyek. Tolok ukur dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III Sistem Organisasi Dan Manajemen Proyek BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. ORGANISASI PROYEK Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin,memiliki keterbatasan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi... BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1

DAFTAR ISI. Daftar Isi... BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1 DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN... 1 1.1. Bagaimana Instruktur Akan Menilai... 1 1.2. Tipe Penilaian... 1 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 3 2.1. Kunci jawaban Tugas-tugas teori... 3 2.2.

Lebih terperinci

II. PEKERJAAN PENDAHULUAN

II. PEKERJAAN PENDAHULUAN METODE PELAKSANAAN I. PRA PEMBANGUNAN 1. Pemeriksaan gambar-gambar untuk pelaksanaan : Semua gambar-gambar yang disiapkan adalah gambar-gambar yang telah ditandatangani oleh Direksi dan apabila ada perubahan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Mulai. Mempelajari Gambar Tender (Gambar Forkon) Survei Kondisi Lapangan. Studi Pustaka

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Mulai. Mempelajari Gambar Tender (Gambar Forkon) Survei Kondisi Lapangan. Studi Pustaka 31 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK Adapun alur proses pelaksanaan kerja praktik Pembuatan Gambar Kerja Instalasi Plambing ini adalah seperti diagram alur proses

Lebih terperinci

BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan

BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) 7.1 Uraian umum Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan

Lebih terperinci

PEKERJAAN PERAKITAN JEMBATAN RANGKA BAJA

PEKERJAAN PERAKITAN JEMBATAN RANGKA BAJA PEKERJAAN PERAKITAN JEMBATAN RANGKA BAJA 1. Umum Secara umum metode perakitan jembatan rangka baja ada empat metode, yaitu metode perancah, metode semi kantilever dan metode kantilever serta metode sistem

Lebih terperinci

BAB IV: PENGAMATAN PROYEK

BAB IV: PENGAMATAN PROYEK BAB IV: PENGAMATAN PROYEK 4.1. Proses Pelaksanaan Teknis 4.1.1 Pelaksanaan Teknis Proyek Tampak Utara Tampak Timur Gambar 4.1 : Zona Pengamatan Teknis. Ketika memulai praktik profesi, proses pengamatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. geser membentuk struktur kerangka yang disebut juga sistem struktur portal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. geser membentuk struktur kerangka yang disebut juga sistem struktur portal. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Struktur Bangunan Suatu sistem struktur kerangka terdiri dari rakitan elemen struktur. Dalam sistem struktur konstruksi beton bertulang, elemen balok, kolom, atau dinding

Lebih terperinci

PENERAPAN REKAYASA NILAI PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG JAYANATA BEAUTY PLAZA SURABAYA

PENERAPAN REKAYASA NILAI PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG JAYANATA BEAUTY PLAZA SURABAYA PENERAPAN REKAYASA NILAI PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG JAYANATA BEAUTY PLAZA SURABAYA Oleh KRISTINANTO SW 3107 100 546 Latar Belakang Proyek Pembangunan Gedung Jayanata Beauty Plaza Surabaya

Lebih terperinci

JASA KONSTRUKSI INDUSTRI PENUNJANG KONSTRUKSI Jln. Veteran No. 112 Bekasi Telp (Hunting) Fax

JASA KONSTRUKSI INDUSTRI PENUNJANG KONSTRUKSI Jln. Veteran No. 112 Bekasi Telp (Hunting) Fax JASA KONSTRUKSI INDUSTRI PENUNJANG KONSTRUKSI Jln. Veteran No. 112 Bekasi 17141 Telp. 021-8842315 (Hunting) Fax. 021-8842313 Email : amka@amartakarya.co.id Website : www.amartakarya.co.id 1. Pendahuluan

Lebih terperinci