PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK, KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT PELINDO PERSERO PADANG JURNAL OLEH:

Transkripsi

1 PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK, KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT PELINDO PERSERO PADANG JURNAL OLEH: SISKA YUNITA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2017

2 HALAMAN PERSETUJUAN JURNAL PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK, KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT PELINDO PERSERO PADANG Nama : Siska Yunita NPM : Program Studi : Pendidikan Ekonomi Institusi : Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumata Barat Pembimbing I Pembimbing II (Rizki Natassia, SE, MM) (Hayu Yolanda Utami, SE, M.BA) Mengetahui Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi (Dr. H. Ansofino, M.Si)

3 PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK, KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT PELINDO PERSERO PADANG Oleh Siska Yunita 1, Rizki Natssia 2, Hayu Yolanda Utami 3 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar 2,3) Dosen Program Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar Jl. Guning Pangilun No.1 Padang Sumata Barat dikama putra08@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini btujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan kja fisik, kepemimpinan dan budaya organisasi thadap Kepuasan kja karyawan pada PT Pelindo II Padang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan asosiatif. Populasi bjumlah 98 orang. Sampel sebanyak 98 orang. Instrumen yang digunakan bupa angket ttutup. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kja fisik, kepemimpinan dan budaya organisasi thadap Kepuasan kja karyawan secara parsial dan simultan digunakan uji t dan uji F. Hasil analisis data menunjukkan bahwa (1) Tdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan kja fisik thadap kepuasan kja karyawan PT Pelindo II Padang, dengan t hitung 3,831 (2) Tdapat pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan thadap kepuasan kja karyawan PT Pelindo II Padang, dengan t hitung 7,196(3) Tdapat pengaruh yang signifikan antara budaya organisasi thadap kepuasan kja karyawan PT Pelindo II Padang, dengan t hitung 8,510 () Tdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan kja fisik, kepemimpinan dan budaya organisasisecara simultan thadap kepuasan kja karyawan PT Pelindo II Padang, dengan F hitung 106,379. Besarnya lingkungan kja fisik, kepemimpinan dan budaya organisasi thadap thadap kepuasan kja karyawan PT Pelindo II Padang yaitu 77,20% dan sisanya 22,80% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini. Kata kunci : Lingkungan kja fisi, kepemimpinan, budaya organisasi dan kepuasan kja. ABSTRACT This study aims to detmine the effect of the physical work environment, leadship and organizational culture on job satisfaction of employees at PT Pelindo II, Padang. This type of research is descriptive and associative. A population of 98 people.a sample of 98 people. The instrument used in the form of closed questionnaire. To detmine the influence of the physical work environment, leadship and organizational culture on employee job satisfaction partially and simultaneously used the t test and F test result showed that (1) The is a significant relationship between physical work environment on employee job satisfaction PT Pelindo II Padang, with thitung (2) The is a significant relationship between the leadship on job satisfaction of employees of PT Pelindo II Padang, with thitung (3) The is a significant relationship between organizational culture on job satisfaction of employees of PT Pelindo II Padang, with thitung () The is a significant relationship between physical work environment, leadship and organizational culture simultaneously on job satisfaction of employees of PT Pelindo II Padang, with Fhitung The amount of physical work environment, leadship and organizational culture on job satisfaction Padang PT Pelindo II is 77.20% and the remaining 22.80% influenced by oth factors not included in this study. Keywords: fission work environment, leadship, organizational culture and job satisfaction.

4 PENDAHULUAN Pekonomian Nasional Indonesia tidak bisa lepas dari globalisasi yang telah melanda dunia akhir-akhir ini. Dampak yang secara langsung dirasakan adalah adanya pkembangan dunia usaha dalam negi yang mengalami kemajuan yang cukup pesat baik yang dilakukan oleh pemintah maupun swasta. Pemintah membi keleluasaan kepusahaan untuk ikut bpan sta dalam peningkatan pembangunan sta pekonomian bangsa. Badan Usaha Milik Negara yang bada di Kota Padang begitu banyak septi PT Angkasa Pura II yang bgak dalam bidang propti dengan standar penbangan intnasional. Selain pusahaan yang bgak di bidang penbangan di Kota Padang juga ada bgak di bidang pelabuhan yaitu PT Pelindo II. PT Pelabuhan Indonesia II bmula dari keputusan pemintah Republik Indonesia pada tahun 1960 untuk membentuk Pusahaan Negara (PN) Pelabuhan I hingga Pelabuhan VIII sebagai pengelola pelabuhan laut di seluruh Indonesia bdasarkan Paturan Pemintah Nomor 19 tahun 1960 tentang pengelolaan pelabuhan umum yang dilakukan oleh Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP). Pada tanggal 22 Februari 2012, PT Pelabuhan Indonesia II (Pso) atau Pelindo II meluncurkan identitas baru Pelindo II dalam btransformasi menjadi IPC (Indonesia Port Corporation), pusahaan penyedia layanan kepelabuhanan di Indonesia yang lebih efisien dan modn dalam bbagai aspek opasinya guna mencapai tujuan menjadi opator pelabuhan bkelas dunia. Semakin banyaknya badan usaha milik negara maka semakin ketat psaingan masing-masing pusahaan. Kondisi ini pula yang menuntut para pengusaha untuk lebih ulet lagi untuk melihat setiap kesempatan bisnis yang ada demi tcapainya suatu target. Untuk mencapai target yang ingin dicapai banyak yang harus diphatikan pusahaan tutama kepuasan kja karyawan. Kepuasan kja sebagai bentuk sikap emosional yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan. Karyawan yang puas akan pekjaannya akan muncul dalam emosional karyawan. Kepuasan kja karyawan akan membuat para karyawan mencintai pekjaannya. Kepuasan kja dinikmati dalam pekjaan, luar pekjaan, dan kombinasi dari dalam dan dari luar pekjaan. Kepuasan kja dapat mempengaruhi tujuan pusahaan karena kepuasan kja memainkan panan yang penting dalam pengembangan pusahaan untuk meningkatkan efisiensi karyawan. Apabila karyawan masakan kurangnya kepuasan thadap kjanya maka karyawan akan tidak betah dengan semua yang dikjakan dan sebaliknya jika karyawan mendapatkan kepuasan maka karyawan akan nyaman dan masa betah thadap yang dikjakan. Bdasarkan tinjauan ke lapangan yang dilakukan pada Kantor PT Pelindo II Kota Padang kepuasan kja karyawan dapat dilihat pada tabel 1 bikut: Tabel 1. Capaian Target Kja PT Pelindo II Padang Pada Tahun 2016 Target No Program Kja Penyempurnaan Informasi bsama PT Telkom Pengembangan Fasilitas dan pbaiki palatan Pelaksanaan pendidikan S2 dalam dan luar negi untuk Karyawan Melaksanakan Kja 2 Jam Pelaksanaan Tcapai Belum Tcapai 65% 35% 85% 15% 75% 25% 80% 20% 85% 15% Clearance assets Sumb: PT Pelindo Padang (2016) Bdasarkan tabel 1 diketahui bahwa semua program kja belum tcapai seutuhnya. Pada penyempurnaan informasi bsama PT Telkom kinja tcapai sebesar 65%, masih ada 35% yang belum tcapai. Pada pengembangan fasilitas dan pbaiki palatan baru mencapai target 85% dan sisanya 15% belum mencapai target. Belum mencapainya target ini karena tbatasnya keuangan yang dibikan pusahaan. Pelaksanaan pendidikan S2 baik dalam dan luar negi untuk karyawan belum bjalan sesuai target karena pembian pendidikan dilaksnakan dengan btahap-tahap. Pusahaan juga melaksnakan kja 2 jam namun belum bisa mencapai target karena banyak karyawan kurang setuju. Sedangkan pada pelaksanaan clearance assets belum tcapai maksimal karena masih banyak data-data yang belum lengkap dibikan oleh karyawan. Selain itu,

5 N o Ruanga n Pengend alian Kinja peneliti menduga rendahnya kepuasan kja Sistem juga disebabkan karena kurang kondusifnya lingkungan Informas kja fisik, kurangnya phatian pimpinan kepada i karyawannya dan kurang harmonisnya budaya Keuanga organisasi. n Lingkungan kja fisik di dalam 7 suatu pusahaan sangat penting untuk diphatikan oleh manajemen pusahaan. Lingkungan kja fisik yang membuat nyaman karyawan dalam bekja akan mendorong para karyawan tsebut untuk bekja dengan sebaik-baiknya. Untuk dapat mengadakan penyusunan pencanaan lingkungan kja fisik suatu pusahaan dengan baik, maka manajemen pusahaan yang bsangkutan harus benar-benar mengetahui lingkungan kja fisik yang dipsiapkan untuk pusahaan tsebut. Hal ini dapat dilaksanakan dengan baik apabila manajemen pusahaan yang bsangkutan juga mengetahui unsur-unsur apa saja yang penting yang akan menentukan lingkungan kja fisik untuk para karyawan yang bekja didalam pusahaan yang bsangkutan tsebut. Bikut ini data fasilitas yang dimiliki oleh kantor Pelindo II Padang sebagai bikut: Tabel 2. Fasilitas Kantor Pelindo II Padang Jumla Rasio Jumlah h Fasilita Fasilitas karyawa Fasilita s n s 1. Kursi 2. Meja Hukum 1. Kursi 2. Meja Kepandu an Pencan aan dan Pengend alian Opasi SDM Umum dan Pengadaa n Teknik dan 1. Kursi 2. Meja 1. Kursi 2. Meja 1. Kursi 2. Meja Kursi 2. Meja ,25%,08% 23,7% ,35% 1 1 1,29% ,27 1. Kursi 2. Meja ,31% Sumb: PT Pelindo II Padang (2016) Bdasarkan tabel 2 di atas, dapat kita lihat dari masing-masing ruangan fasilitas yang tidak sebanding dengan jumlah karayawan. Pada tabel dapat dilihat bahwa komput tidak sebanyak jumlah karyawan p ruangan sehingga karyawan saling bgantian dalam menggunakan komput. Dengan kondisi ini membuat karyawan masa tidak nyaman karena ketbatasan fasilitas. Kekurangan komput membuat karyawan untuk membawa laptop sendiri agar pekjaanya cepat diselesaikan. Selain itu, kantor Pelindo II Padang tentang lingkungan kja fisik fenomena yang tlihat di saat obsvasi lapangan yang peneliti lakukan diantaranya cahaya atau penangan yang kurang mendukung dapat tlihat bahwa lampu dalam ruangan masih ada yang rusak. Masing-masing ruangan ruangan tidak memiliki ukuran yang luas sehingga sirkulasi udara juga kurang mendukung, hal ini tlihat pada masing-masing ruangan ruangan masih ada karyawan atau pegawai yang tidak memphatikan kebsihan plengkapan ruangan. Septi kebsihan AC dan lemari tempat penyimpanan dokumen banyak bdebu. Faktor lain yang dapat mempengaruhi kepuasan kja karyawan adalah kepemimpinan. Kepemimpinan mupakan hubungan antara seseorang dengan orang lain, pemimpin mampu mempengaruhi orang lain agar bsedia bekja bsama-sama dalam tugas yang bkaitan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pemimpin sebagai panutan dalam pusahaan, sehingga pubahan harus dimulai dari tingkat yang paling atas yaitu pemimpin itu sendiri. Maka dari itu, pusahaan memlukan pemimpin reformis yang mampu menjadi motor penggak yang mendorong pubahan pusahaan. Dalam dunia bisnis, kepemimpinan bpengaruh kuat thadap jalannya pusahaan dan kelangsungan hidup pusahaan. Pan kepemimpinan sangat strategis dan penting dalam sebuah organisasi sebagai salah satu penentu kebhasilan dalam pencapaian misi, visi dan tujuan suatu pusahaan.

6 Kantor Pelindo II Padang memphatikan keinginan dan tuntutan ke depan, maka peimpinan yang baik dalam bekja yang mampu membuat kepuasan karyawan sehingga karyawan masa nyaman dan senang dalam bekja. Bdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan bahwa kurangnya phatian pimpinan dapat kita lihat pada tabel bikut: Tabel 3. Karyawan Tidak Hadir dan Tlambat Pada Rapat PT Pelindo II Ketangan Jumlah No Tahun Tidak Total Tlambat Karyawan Hadir orang Sumb: PT Pelindo II Padang (2016) Bdasarkan Tabel 3 di atas dapat dilihat dari tahun ketahun karyawan yang tidak hadir dan tlambat mengalami peningkatan. pada tahun 2011 karyawan yang tidak hadir dan tlambat sebanyak 3 orang, pada tahun 2012 karyawan yang tidak hadir dan tlambat sebanyak 7 orang, pada tahun 2013 karyawan yang tidak hadir dan tlambat sebanyak 7 orang, pada tahun 201 karyawan yang tidak hadir dan tlambat sebanyak 13 orang dan pada tahun 2015 mengalami peningkatan yaitu 20 orang karyawan yang tidak hadir dan tlambat. Bdasarkan hasil wawancara pada karyawan bahwa karyawan yang tidak hadir karena karyawan mengalami kurang enak badan dan ada halangan septi keluarga meninggal dan keluarga melaksnakan pnikahan. Sedangkan karyawan yang tlambat datang disebabkan karena jarak tempat tinggal dengan tempat kja sangat jauh dan dalam pjalanan tjadi kemacetan. Selain lingkungan kja fisik dan kepemimpinan yang kurang mendukung, motivasi juga mempengaruhi thadap kepuasaan kja karyawan. Budaya organisasi mupakan suatu sistem makna bsama yang dianut oleh anggotaanggota organisasi yang membedakan organisasi itu dari organisasi-organisasi lain. Budaya organisasi mupakan suatu sistem nilai yang dipoleh dan dikembangkan oleh organisasi dan pola kebiasaan dan falsafah dasar pendirinya, yang tbentuk menjadi aturan yang digunakan sebagai pedoman dalam bfikir dan btindak dalam mencapai tujuan organisasi. Budaya yang tumbuh menjadi kuat mampu memacu organisasi kearah pkembangan yang lebih baik. Pada Kantor Pelindo II Padang, masih kurang kondusifnya budaya organisasi yang ditapkan dalam pusahaan. Jika budaya yang tumbuh kurang baik atau kurang kuat membuat organisasi kearah pkembangan kearah yang kurang baik. Bdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan pada kantor Pelindo II Padang bahwa kurang kondusifnya budaya organisasi pada diri karyawan dapat kita lihat sebagai bikut: Tabel. Pembian Reward dan Punishment PT Pelindo II Padang No Jumlah Karyawan (orang) Jenis Reward Bonus tahunan Reward Tunjang pendidikan Tambahan gaji jumlah 10 Punishment Jenis Punishment Menampilkan nama dimading jumlah 17 7 Pembhentian 3 15 Turun Jabatan 7 Sumb: Pelindo II (2016) Bdasarkan tabel di atas, dapat kita lihat budaya organisasi pusahaan pada data pembian reward dan pembian punishment. Karyawan yang mendapatkan reward yang dibikan pusahaan yaitu bonus pusahaan sebanyak 10 orang, tunjangan pendidikan sebanyak 7 orang dan tambahan gaji sebanyak 15 orang. Sedangkan Punishment yang dibikan pusahaan kepada karyawan yaitu menampilkan nama dimading sebanyak 17 orang, pembhentian sebanyak 3 orang dan turun jabatan sebanyak 7 orang. Sedikitnya reward yang dibikan kepada karyawan membuat karyawan kurang semangat dalam bekja. Pembrian reward yang dibikan kepada karyawan melalui kritia yaitu karyawan yang disiplin, karyawan yang bprestasi dan karyawan yang tekun dalam bekja. Sedangkan pada punishment yang dibikan kepada karyawan, kurang tegasnya sanksi yang dibikan pusahaan

7 septi saat karyawan tlambat masuk kja hanya dibikan sanksi pencantuman nama karyawann yang tlambat. Punishment septi ini membuat karyawan tidak ja sehingga karyawan tidak takut tlambat masuk kja. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah Deskriptif dan Asosiatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang btujuan menjelaskan atau mendeskripsikan suatu hal septi apa adanya. Selanjutnya Arikunto (2006:239) menjelaskan bahawa metode asosiatif mupakan penelitian yang btujuan untuk menentukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, bapa at hubungannya. Sebagaimana diketahui bahwa penelitian ini btujuan untuk mengetahui Pengaruh lingkungan kja fisik, kepemimpinan dan budaya organisasi thadap kepuasan kja karyawan pada PT Pelindo II Pso Padang. Populasi mupakan keseluruhan dari subjek penelitian, dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh karyawan tdapat di PT Pelindo Padang. Maka populasi dalam penelitian ini bjumlah 92 orang pesta didik. Menurut Sugiyono (2011: 118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karaktistik yang dimiliki oleh populasi tsebut. Arikunto (2002:112) mengemukakan mengenai sampel populasi yaitu apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitian ini mupakan penelitian populasi. Bdasarkan pada bebapa definisi di atas, penulis menetapkan populasi sebagai sampel karena jumlahnya kurang dari 100. Maka populasi yang dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini bjumlah 98 orang karyawan sehingga penelitian ini tidak dilakukan sampling. Bdasarkan cara mempolehnya, data dibedakan atas dua macam yaitu data prim dan data sekund. Data prim mupakan data yang didapat dari sumb ptama baik dari individu atau pseorangan septi hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesion yang bisa dilakukan oleh peneliti. Data sekund adalah data yang didapat dari pihak ketiga. Data dalam penelitian ini dipoleh dari hasil wawancara, angket atau kuision yang diisi oleh siswa mengenai lingkungan sekolah, motivasi belajar dan belajar mandiri. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah angket yang disusun dari indikator-indikator dan untuk mengukur skor variabel digunakan dalam bentuk skala likt yang tdiri dari 5 (lima) kategori dengan pnyataan yaitu Selalu (SL), Sing (SR), Kadang-kadang (KD), Jarang (JR), Tidak pnah (TP).Adapun skor masing-masing jawaban tsebut tlihat dalam tabel bikut: Tabel 5. Skala Likt Kategori Selalu Sing Kadang - kadang Jarang Tidak Pnah Skor Item Positif Skor Item Negatif Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan analisis deskriptif, uji kelayakan model dengan menggunakan uji Likelihood Ratio dan uji Ramsey, uji penyimpangan asumsi klasik, uji regresi bganda dan uji hipotesis. HASIL PENELITIAN A. Kepuasan Kja (Y) Bdasarkan hasil capaian responden dipoleh rata-rata skor pindikator pada variabel kepuasan kja karyawan antara lain: rasa senang thadap tempat kja dengan rata-rata skor sebesar 3,95 dan tingkat capaian responden sebesar 79% dengan kategori sedang, pasaan diakui dalam kja dengan rata-rata skor sebesar 3,92 dan tingkat capaian responden sebesar 78,% dengan kategori sedang, temotivasi dalam kja dengan rata-rata skor sebesar 3,96 dan tingkat capaian responden sebesar 79,2% dengan kategori sedang, partisipasi dengan rata-rata skor sebesar 3,99 dan tingkat capaian responden sebesar 79,9% dengan kategori sedang, masa aman dengan jaminan pekjaan dengan rata-rata skor sebesar,01 dan tingkat capaian responden sebesar 80,03% dengan kategori baik. Tanggapan yang paling tinggi dengan nilainya rata-rata skor indikator sebesar,01 dengan tingkat capaian responden 80,3 tdapat pada pnyataan nomor 13,1 15. Pada pnyataan nomor 13 dengan nilai rata-rata sebesar,00 dan tingkat capaian responden sebesar 80,00% dengan kategori baik. Dimana 19 responden menyatakan selalu, 61 responden menyatakan sing, 17 responden menyatakan kadang-kadang, 1 responden responden yang menyatakan tidak pnah. Pada pnyataan nomor 1 dengan nilai rata-rata sebesar 3,97 dan tingkat capaian responden sebesar 79,0% dengan kategori sedang. Dimana 1 responden menyatakan selalu, 68 responden menyatakan

8 sing, 1 responden menyatakan kadang-kadang, 2 responden menyatakan jarang, dan 1 responden yang menyatakan tidak pnah. pada pnyataan nomor 15 dengan nilai rata-rata sebesar,07 dan tingkat capaian responden sebesar 81,0% dengan kategori sangat baik. Dimana 32 responden menyatakan selalu, 3 responden menyatakan sing, 21 responden menyatakan kadang-kadang, 2 responden menyatakan jarang, dan tidak ada satupun responden yang menyatakan tidak pnah. Tanggapan yang mempunyai nilai rata-rata skor indikator tendah sebesar 3,92 dan tingkat capaian responden 78, dengan kategori sedang tdapat pada pnyataan nomor 5,6 dan 7. Pnyataan no 5 dengan nilai rata-rata sebesar 3,91 dan tingkat capaian responden sebesar 78,2% dengan kategori sedang. Dimana 21 responden menyatakan selalu, 51 responden menyatakan sing, 22 responden menyatakan kadang-kadang, responden responden yang menyatakan tidak pnah. Pada pnyataan nomor 6 dengan nilai rata-rata sebesar 3,9 dan tingkat capaian responden sebesar 78,8% dengan kategori sedang. Dimana 19 responden menyatakan selalu, 57 responden menyatakan sing, 19 responden menyatakan kadang-kadang, 3 responden menyatakan jarang, dan tidak ada satupun responden yang menyatakan tidak pnah. Pada pnyataan nomor 7 dengan nilai rata-rata sebesar 3,92 dan tingkat capaian responden sebesar 78,0% dengan kategori sangat sedang. Dimana 16 responden menyatakan selalu, 59 responden menyatakan sing, 22 responden menyatakan kadang-kadang, 1 responden menyatakan jarang, dan tidak ada satupun responden yang menyatakan tidak pnah. B. LINGKUNGAN KERJA FISIK Bdasarkan hasil TCR variable lingkungan kja fisikdipoleh rata-rata skor pindikator pada variabel lingkungan kja fisik antara lain: penangan dan cahaya di tempat kja dengan ratarata skor sebesar,00 dan tingkat capaian responden sebesar 79,9% dengan kategori sedang, sirkulasi udara di tempat kja dengan rata-rata skor sebesar,07 dan tingkat capaian responden sebesar 81,5% dengan kategori baik, kebisingan ditempat kja dengan rata-rata skor sebesar 3,97 dan tingkat capaian responden sebesar 79,3% dengan kategori sedang, dan keamanan di tempat kja dengan ratarata skor sebesar,02 dan tingkat capaian responden sebesar 80,0% dengan kategori baik. Tanggapan yang paling tinggi dengan nilainya rata-rata skor indikator sebesar,07 dengan tingkat capaian responden 81,5 tdapat pada pnyataan nomor,5,6. Pada pnyataan nomor dengan nilai rata-rata sebesar,11 dan tingkat capaian responden sebesar 82,2% dengan kategori baik. Dimana 30 responden menyatakan selalu, 51 responden menyatakan sing, 15 responden menyatakan kadang-kadang, 2 responden menyatakan jarang, dan tidak ada satupun responden yang menyatakan tidak pnah. Pada pnyataan nomor 5 dengan nilai rata-rata sebesar,09 dan tingkat capaian responden sebesar 81,8% dengan kategori sedang. Dimana 27 responden menyatakan selalu, 5 responden menyatakan sing, 16 responden menyatakan kadang-kadang, 1 responden menyatakan jarang, dan tidak ada satupun responden yang menyatakan tidak pnah. pada pnyataan nomor 6 dengan nilai rata-rata sebesar,02 dan tingkat capaian responden sebesar 80,0% dengan kategori sangat baik. Dimana 26 responden menyatakan selalu, 9 responden menyatakan sing, 22 responden menyatakan kadang-kadang, 1 responden responden yang menyatakan tidak pnah. Tanggapan yang mempunyai nilai rata-rata skor indikator tendah sebesar 3,97 dan tingkat capaian responden 79,3 dengan kategori sedang tdapat pada pnyataan nomor 7,8 dan 9. Pnyataan no 7 dengan nilai rata-rata sebesar 3,89 dan tingkat capaian responden sebesar 77,8% dengan kategori sedang. Dimana 23 responden menyatakan selalu, 8 responden menyatakan sing, 20 responden menyatakan kadang-kadang, 7 responden responden yang menyatakan tidak pnah. Pada pnyataan nomor 8 dengan nilai rata-rata sebesar,06 dan tingkat capaian responden sebesar 81,2% dengan kategori baik. Dimana 27 responden menyatakan selalu, 52 responden menyatakan sing, 17 responden menyatakan kadang-kadang, 2 responden menyatakan jarang, dan tidak ada satupun responden yang menyatakan tidak pnah. Pada pnyataan nomor 9 dengan nilai rata-rata sebesar 3,95 dan tingkat capaian responden sebesar 79% dengan kategori sangat sedang. Dimana 2 responden menyatakan selalu, 50 responden menyatakan sing, 18 responden menyatakan kadang-kadang, 5 responden menyatakan jarang, dan tidak ada satupun responden yang menyatakan tidak pnah. C. KEPEMIMPINAN

9 Bdasarkan hasil TCR variable kepemimpinandipoleh rata-rata skor pindikator pada variabel kepemimpinan antara lain: pembian tugas dengan rata-rata skor sebesar 3,98 dan tingkat capaian responden sebesar 79,7% dengan kategori sedang, pengawasan pekjaan dengan rata-rata skor sebesar 3,35 dan tingkat capaian responden sebesar 66,90% dengan kategori sedang, penegakan disiplin dengan rata-rata skor sebesar 3,97 dan tingkat capaian responden sebesar 79,% dengan kategori sedang, dan dorongan semangat dengan rata-rata skor sebesar,00 dan tingkat capaian responden sebesar 80,00% dengan kategori baik. Tanggapan yang paling tinggi dengan nilainya rata-rata skor indikator sebesar,07 dengan tingkat capaian responden 81,% tdapat pada pnyataan nomor 3,,5. Pada pnyataan nomor 3 dengan nilai rata-rata sebesar 3,99 dan tingkat capaian responden sebesar 79,80% dengan kategori baik. Dimana 25 responden menyatakan selalu, 9 responden menyatakan sing, 22 responden menyatakan kadang-kadang, tidak satupun responden menyatakan jarang, dan tidak ada satupun responden yang menyatakan tidak pnah. Pada pnyataan nomor dengan nilai rata-rata sebesar,08 dan tingkat capaian responden sebesar 81,6% dengan kategori baik. Dimana tidak satupun responden menyatakan selalu, responden menyatakan sing, 1 responden menyatakan kadang-kadang, 50 responden menyatakan jarang, dan 30 responden yang menyatakan tidak pnah. pada pnyataan nomor 5 dengan nilai rata-rata sebesar,13 dan tingkat capaian responden sebesar 82,60% dengan kategori sangat baik. Dimana 30 responden menyatakan selalu, 52 responden menyatakan sing, 15 responden menyatakan kadang-kadang, 1 responden menyatakan jarang, dan tidak ada satupun responden yang menyatakan tidak pnah. Tanggapan yang mempunyai nilai rata-rata skor indikator tendah sebesar 3,97 dan tingkat capaian responden 79,5% dengan kategori sedang tdapat pada pnyataan nomor 6,7,dan8. Pnyataan nomor 6 dengan nilai rata-rata sebesar 3,99 dan tingkat capaian responden sebesar 79,8% dengan kategori baik. Dimana 27 responden menyatakan selalu, 5 responden menyatakan sing, 2 responden menyatakan kadang-kadang, 2 responden responden yang menyatakan tidak pnah. Pada pnyataan nomor 7 dengan nilai rata-rata sebesar 3,88 dan tingkat capaian responden sebesar 77,6% dengan kategori sedang. 26 responden menyatakan selalu, 3 responden menyatakan sing, 20 responden menyatakan kadang-kadang, 9 responden menyatakan jarang, dan tidak satupun responden yang menyatakan tidak pnah. Pada pnyataan nomor 8 dengan nilai rata-rata sebesar,0 dan tingkat capaian responden sebesar 80,8% dengan kategori baik. Dimana 26 responden menyatakan selalu, 52 responden menyatakan sing, 18 responden menyatakan kadang-kadang, 2 responden responden yang menyatakan tidak pnah. D. BUDAYA ORGANISASI Bdasarkan hasil TCR variable budaya organisasi dipoleh rata-rata skor pindikator pada variabel budaya organisasi antara lain: kepcayaan dengan rata-rata skor sebesar,05 dan tingkat capaian responden sebesar 81,00% dengan kategori baik, paturan dengan rata-rata skor sebesar,0 dan tingkat capaian responden sebesar 80,80% dengan kategori baik, kja sama dengan rata-rata skor sebesar 3,98 dan tingkat capaian responden sebesar 79,6% dengan kategori sedang, dan pasaan dihargai dengan rata-rata skor sebesar 3,96 dan tingkat capaian responden sebesar 79,6% dengan kategori sedang. Tanggapan yang paling tinggi dengan nilainya rata-rata skor indikator sebesar,05 dengan tingkat capaian responden 81,00% tdapat pada pnyataan nomor 1,dan 2. Pada pnyataan nomor 1 dengan nilai rata-rata sebesar,05 dan tingkat capaian responden sebesar 81,00% dengan kategori baik. Dimana 29 responden menyatakan selalu, 7 responden menyatakan sing, 20 responden menyatakan kadang-kadang, 2 responden responden yang menyatakan tidak pnah. Pada pnyataan nomor 2 dengan nilai rata-rata sebesar,05 dan tingkat capaian responden sebesar 81,00% dengan kategori baik. Dimana 23 responden menyatakan selalu, 61 responden menyatakan sing, 10 responden menyatakan kadang-kadang, responden menyatakan jarang, dan tidak satu pun responden yang menyatakan tidak pnah. Tanggapan yang mempunyai nilai rata-rata skor indikator tendah sebesar 3,98 dan tingkat capaian responden 79,6 dengan kategori baik tdapat pada pnyataan nomor 9 dan 10. Pnyataan no 9 dengan nilai rata-rata sebesar 3,98 dan tingkat capaian responden sebesar 79,6% dengan kategori baik. Dimana 18 responden menyatakan selalu, 62

10 responden menyatakan sing, 16 responden menyatakan kadang-kadang, 2responden responden yang menyatakan tidak pnah. Pada pnyataan nomor 10 dengan nilai rata-rata sebesar 3,98 dan tingkat capaian responden sebesar 79,6% dengan kategori baik. Dimana 18 responden menyatakan selalu, 62 responden menyatakan sing, 16 responden menyatakan kadang-kadang, 2 responden menyatakan jarang, dan tidak ada satupun responden yang menyatakan tidak pnah..

11 PEMBAHASAN A. Lingkungan Kja Fisik Bpengaruh Positif dan Signifikan Thadap Kepuasan Kja Karyawan PT Pelindo II Padang. Dari hasil pengujian hipotesis yang dilakukan maka dapat diketahui bahwa variabel lingkungan kja fisik bpengaruh positif dan signifikan thadap kepuasan kja karyawan PT Pelindo II. Hal ini dibuktikan dari nilai koefisien regresi variabel lingkungan kja fisik sebesar 3,381. Nilai koefisien ini signifikan karena T hitung sebesar 3,381 > T tabel 1,661, artinya bahwa semakin baik lingkungan kja fisik maka kepuasan kja akan meningkat. Secara keseluruhan lingkungan kja fisik bada pada kategori baik yakni memiliki rata-rata TCR sebesar 80,%. Hal ini membuktikan bahwa lingkungan kja fisik sudah baik dan dapat mempengaruhi kepuasan kja karyawan secara simultan. Semakin baik lingkungan kja fisik maka akan semakin baik pula kepuasan kja karyawan, begitu juga sebaliknya jika lingkungan kja fisik kurang baik, maka kepuasan kja yang dipoleh karyawan juga kurang baik atau kurang memuaskan. Menurut Sedarmayanti (2001:26), Lingkungan kja fisik adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekja yang dapat mempengaruhi kepuasan kja karyawan dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Jika karyawan mempoleh kepuasan kja yang baik maka karyawan akan betah dan bsemangat untuk menjalankan aktivitasnya dan sebaliknya jika kurang baiknya kepuasan kja yang akan dipoleh karyawan maka karyawan akan masa tidak betah dan kurang semangatnya karyawan dalam menjalankan aktivitasnya. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh I Putu Sedana Yasa (2009) dengan judul Pengaruh Kompensasi Dan Lingkungan Kja Fisik Thadap Kepuasan dan Kinja Karyawan Pada Karma Jimbran. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa lingkungan kja fisik bpengaruh positif dan signifikan thadap kepuasan kja karyawan pada Karma Jimbran B. Kepemimpinan bpengaruh positif dan signifikan Thadap Kepuasan Kja Karyawan PT Pelindo II Padang. Dari hasil pengujian hipotesis yang dilakukan maka dapat diketahui bahwa variabel kepemimpinan bpengaruh positif dan signifikan thadap kepuasan kja karyawan PT Pelindo II. Hal ini dibuktikan dari nilai koefisien regresi variabel kepemimpinan sebesar 7,196. Nilai koefisien ini signifikan karena T hitung sebesar 7,196 > T tabel 1,661, artinya bahwa semakin baik kepemimpinan maka kepuasan kja akan meningkat. Secara keseluruhan kepemimpinan bada pada kategori sedang yakni memiliki rata-rata TCR sebesar 73,5%. Hal ini membuktikan bahwa kepemimpinan sudah baik dan dapat mempengaruhi kepuasan kja karyawan secara simultan. Semakin bagus kepemimpinan maka akan semakin baik pula kepuasan kja karyawan, begitu juga sebaliknya jika kepemimpinan tidak baik, maka kepuasan kja yang dipoleh karyawan juga kurang baik atau kurang memuaskan. Menurut Sutrisno (2009:225), Kepemimpinan dapat mendorong pan karyawan kearah posisi yang memiliki tanggung jawab yang lebih besar, lebih membikan kebebasan meka mengambil keputusan dan bkreasi. Phatian pimpinan pusahaan thadap kelancaran pelaksanaan tugas pengembangan karir karyawan, dapat membangkitkan semangat kja atau memotivasi karyawan. Phatian pimpinan dapat dilihat dari gaya kepemimpinan yang dilaksanakan thadap para karyawan dengan menekankan hubungan atau menekankan tugas, sehingga dapat mempengaruhi kepuasaan karyawan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Made Gry Dwi Handra (2011) dengan judul Pengaruh Motivasi Dan Kepemimpinan Thadap Kepuasan Kja Karyawan Pada PT. Jasa Raharja (Pso) Cabang Bai. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kepemimpinan bpengaruh positif dan signifikan thadap kepuasan kja karyawan PT Jasa Raharja Cabang Bai.

12 C. Budaya Organisasi bpengaruh positif dan signifikan Thadap Kepuasan Kja Karyawan PT Pelindo II Padang Dari hasil pengujian hipotesis yang dilakukan maka dapat diketahui bahwa variabel budaya organisasi bpengaruh positif dan signifikan thadap kepuasan kja karyawan PT Pelindo II. Hal ini dibuktikan dari nilai koefisien regresi variabel budaya organisasi fisik sebesar 8,510. Nilai koefisien ini signifikan karena T hitung sebesar 8,510 > T tabel 1,661, artinya bahwa semakin baik budaya organisasi maka kepuasan kja akan meningkat. Secara keseluruhan budaya organisasi bada pada kategori baik yakni memiliki rata-rata TCR sebesar 80,3%. Hal ini membuktikan bahwa budaya organisasi sudah baik dan dapat mempengaruhi kepuasan kja karyawan secara simultan. Semakin baik budaya organisasi maka akan semakin baik pula kepuasan kja karyawan, begitu juga sebaliknya jika budaya organisasi tidak baik, maka kepuasan kja yang dipoleh karyawan juga kurang baik atau kurang memuaskan. Menurut Robbin (2006:289),Budaya organisasi disebut juga budaya pusahaan, sing juga disebut budaya kja karena tidak bisa dipisahkan dengan kepuasaan kja sumb daya manusia (SDM). Semakin kuat budaya pusahaan, semakin kuat pula dorongan bprestasi. Karena suatu organisasi tbentuk dari kumpulan individu yang bbeda, baik sifat, karakt, keahlian, pendidikan, dan latar belakang pengalaman dalam hidupnya, plu ada pengakuan pandangan yang akan bguna untuk pencapaian misi dan tujuan organisasi tsebut agar tidak bjalan sendiri-sendiri Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Soedjono (2005) dengan judul Pengaruh Budaya Organisasi Thadap Kinja dankepuasan Kja Karyawan Pada Tminal Penumpang Umum di Surabaya. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa budaya organisasi bpengaruh positif dan signifikan thadap kepuasan kja karyawan pada Karma Jimbran D. Lingkungan Kja Fisik, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi bpengaruh positif dan signifikan Thadap Kepuasan Kja Karyawan PT Pelindo II Padang. Bdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan dipoleh hasil bahwa lingkungan kja fisik, kepemimpinan dan budaya organisasi bpengaruh positif dan signifikan thadap kepuasan kja karyawan PT Pelindo II Padang. Hal ini dapat dilihat Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS vsi 16.0, dapat dilihat pada tabel 5.1 di atas menunjukkan bahwa nilai F hitung 106,379 > F tabel 2,8 dan nilai signifikan 0,000 < = 0,05 yang barti H 0 ditolak dan H a ditima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lingkungan kja fisik, kepemimpinan dan budaya organisasi secara bsama-sama bpengaruh positif dan signifikan thadap kepuasan kja karyawan PT Pelindo II Padang, artinya semakin baik lingkungan kja fisik, kepemimpinan dan budaya organisasi maka kepuasan kja karyawan juga akan semakin baik. Dengan demikian penelitian ini sesuai dengan teori yang telah dikemukakan oleh para ahli. SARAN Bdasarkan hasil penelitian, penulis mengemukakan saran yang diharapkan dapat bmanfaat dalam meningkatkan kepuasan kja karyawan adalah: 1) Hasil penelitian lingkungan kjafisik bada pada kategori baik, Akan tetapi masih ada tingkat ketcapaian tendah bada pada indikator kebisingan ditempat kja. Maka disarankan kepada pusahaan agar lingkungan kja fisik masih harus dipbaiki tutama dalam pada bidang kebisingan. Jika membangun gedung untuk bekja maka sebaiknya dijauhkan dari kamaian. 2) Hasil penelitian kepemimpinan menunjukkan bahwa bada pada kategori baik, akan tetapi masih ada tingkat ketcapaian tendah bada pada indikator penegakan disiplin. Maka disarankan kepada pimpinan agar membikan sangsi yang bat kepada karyawan yang melanggar aturan pusahaan, dengan demikian akan

13 membuat karyawan tidak akan mengulangi thadap kesalahan yang dilakukannya 3) Hasil penelitian budayaorganisasi menunjukkan bahwa bada pada kategori baik, akan tetapi tingkat ketcapaian tendah bada pada indikator pasaan dihargai. Maka disarankan kepada seluruh karyawan agar saling menghargai satu sama lain baik itu beda usia dan beda jabatan. Jika saling menghargai maka akan tjadi kekompakan dan tidak akan tjadi ptikaian antar karyawan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Revisi Ke X. Jakarta: Rineka cipta. Ghozali, Imam Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penbit Univsitas Diponegoro. Iskandar Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial. Jakarta: Gaung Psada. Irianto, Agus Statistik Konsep Dasar Aplikasi Dan Pengembangannya. Jakarta: Kencana. Ridwan Belajar Mudah Untuk Penelitian Baru, Karyawan, dan Peneliti Pemula. Bandung: ALFABETA. Siregar, Syofyan Statistik parametrik untuk penelitian kuantitatif. Jakarta: PT. Bumi Aksara.