ABSTRAK PREDIKTOR PENINGKATAN STATUS GIZI PASIEN YANG MENDAPATKAN TERAPI ANTIRETROVIRAL DI RSUP SANGLAH DENPASAR BALI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ABSTRAK PREDIKTOR PENINGKATAN STATUS GIZI PASIEN YANG MENDAPATKAN TERAPI ANTIRETROVIRAL DI RSUP SANGLAH DENPASAR BALI"

Transkripsi

1 ABSTRAK PREDIKTOR PENINGKATAN STATUS GIZI PASIEN YANG MENDAPATKAN TERAPI ANTIRETROVIRAL DI RSUP SANGLAH DENPASAR BALI Setelah ditemukannya obat antiretroviral (ARV) telah terjadi peningk atan status gizi pada orang dengan HIV/AIDS (odha) yang menjalani terapi ARV. Informasi tentang peningkatan status gizi pasien HIV/AIDS di Indonesia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya masih terbatas, terutama yang dihasilkan dari penelitian longitudinal. Selain itu, hasil penelitian tersebut masih bersifat tidak konsisten. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi, median time dan angka insiden dan prediktor peningkatan status gizi status gizi kohor pasien HIV/AIDS yang menjalani terapi ARV di RSUP Sanglah Denpasar. Penelitian kohor retrospektif dilakukan pada 207 rekam medis pasien HIV/AIDS yang memulai terapi ARV periode Januari 2012-Juni Analisis Kaplan Meier digunakan untuk mengetahui angka insiden dan median time peningkatan status gizi. Variabel sosiodemografi dan klinis meliputi indeks masa tubuh (IMT), berat badan, hemoglobin, CD4, stadium klinis, regimen obat dan infeksi oportunistik dianalisis dengan cox proportional hazard model untuk mengidentifikasi prediktor yang bermakna. Proporsi peningkatan status gizi pasien sebesar 65,22% dengan angka insiden sebesar 9,1 per 100 orang bulan dengan median time peningkatan status gisi adalah 6,1 bulan. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa IMT (ahr=1,34; 95%CI=1,16-1,5), stadium klinis (ahr=1,45; 95%CI= 1,02-2,06), kadar CD4 (ahr=0,89; 95%CI=0,81-0,99) dan adanya IO berupa diare (ahr=1,83; 95%CI=1,06-3,14) merupakan prediktor pencapaian status gizi normal. Prediktor yang dijumpai meningkatkan status gizi pada odha adalah IMT, stadium klinis, CD4, dan IO diare Kata kunci: Preditor status gizi, Indeks masa tubuh, stadium klinis, HIV/AIDS, Bali.

2 ABSTRACT THE PREDICTORS OF CHANGES IN NUTRITIONAL STATUS AMONG HIV PATIENT AFTER ANTIRETROVIRAL (ARV) THERAPY AT SANGLAH GENERAL HOSPITAL BALI HIV infection has impact on the nutritional status of peoples living with HIV. Existing research into factors related to changes in body mass index during ARV therapy on first line ARV among HIV patients in Indonesia is limited and inconsistent. The purpose of this study was to determine the median time and incidence rate of increased underweight to normal BMI and analyze predictors associated with increase underweight to normal BMI among HIV/AIDS patients after receiving ARV in Clinic VCT Sanglah General Hospital Bali. The study design was a retrospective cohort study using secondary data collected on 207 HIV new patients accessing ARV treatment between January 2012 and June 2015 in Sanglah General Hospital, Bali. Kaplan-Meier analysis was used to describe incidence rate and median time to BMI changes and Cox Proportional Hazard Model was used to identify its predictors. Analysis variabels were socio-demographic characteristics and clinical characteristics. There was 65,22% respondent reached normal BMI. The incidence rate of increasing nutritional status was 9,1 per 100 person years with median time on mont 6,1. Multivariate analysis indicated that having higher BMI (ahr=1,34; 95%CI=1,16-1,5), higher clinical stages (ahr=1,45; 95%CI=1,02-2,06), lower CD4 (ahr=0,89; 95%CI=0,81-0,99), and infected with diarrhea (ahr= 1,83; 95%CI=1,06-3,14) were associated with increased risk reached normal nutritional status. Predictors that are proven to increase the nutritional status were body mass index, clinical stadium, CD4 and diarrhea infection. Keywords: Predictors of increase in nutritional status, body mass index, clinical stadium, HIV/AIDS, Bali. ii

3 DAFTAR ISI Halaman Halaman Sampul Dalam... ii Lembar Pengesahan... iv Penetapan panitia penguji tesis... v Keterangan bebas plagiat... vi Ucapan terimakasih... vii Abstrak... viii Abstract... ix Daftar Isi... x Daftar Tabel... xii Daftar Gambar... xi Daftar Singkatan... xii Daftar Lampiran... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Tujuan Umum Tujuan Khusus Manfaat Penelitian... 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pengaruh Infeksi HIV terhadap Nutrisi Terapi ARV terhadap Peningkatan Status Gizi Prediktor Peningkatan Status Gizi pada Pasien HIV/AIDS BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1. Kerangka Berpikir Kerangka Konsep Hipotesis Penelitian BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Lokasi Penelitian Penentuan Sumber Data Populasi Penelitian Kriteria Inklusi dan Eksklusi Sampel Penelitian Variabel Penelitian x

4 Variabel Penelitian Definisi Operasional Instrumen Penelitian Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data Jenis Data yang Dikumpulkan Cara Pengumpulan Data Pengolahan Data Analisis Data Analisis Univariat Analisis Bivariat Analisis Multivariat BAB V HASIL PENELITIAN 5.1. Kelayakan Responden Karakteristik Responden Proporsi, Angka Insiden dan Median Time Pencapaian Status Gizi Normal Analisis Bivariat Prediktor Pencapaian Status Gizi Normal pada Odha Analisis Multivariat Prediktor Pencapaian Status Gizi Normal pada Odha BAB VI PEMBAHASAN BAB VII SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN xi

5 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Kebutuhan Gizi Pada Odha Berdasarkan Stadium Klinis Tabel 2.3 Regimen ARV dan Kemungkinan Efek Samping Tabel 4.1 Definisi Operasional Tabel 5.2 Karakteristik Sosiodemografi Responden Tabel 5.3 Karakteristik Klinis Responden Dan Jenis Regimen Pengobatan ARV Tabel 5.4 Hasil Analisis Bivariat Prediktor Pencapaian Status Gizi Normal Tabel 5.5 Hasil Analisis Multivariat Prediktor Pencapaian Status Gizi Normal xii

6 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1. Nutrisi Yang Baik dan Pertahanan Terhadap Infeksi... 9 Gambar 3.1. Konsep Penelitian Gambar 5.1. Skema Seleksi Responden Penelitian Gambar 5.2. Grafik Kaplan-meier Estimasi Pencapaian Status Gisi Normal xiii

7 AIDS ARV ART AZT BB IMT CD4 CI CST EFV HAART HB HR HIV HR IO KEMENKES NNRTI NRTI NVP ODHA OR PCR RSUP RI TB TDF UNAIDS VCT WHO DAFTAR SINGKATAN : Acquired Immune Deficiency Syndrome : Antiretroviral : Antiretroviral Therapy : Zidovudine : Berat badan : Indek masa tubuh : Cluster of Differentiation : Confidence Interval : Care Support and Treatment : Efavirenz : Highly Active Antiretroviral Therapy : Hemoglobin : Hazard Rasio : Human Immunodeficiency Virus : Hazard Rasio : Infeksi Oportunistik : Kementerian Kesehatan : Non-Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor : Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor : Nevirapine : Orang dengan HIV/AIDS : Odds Ratio : Polymerase Chain Reaction : Rumah Sakit Umum Pusat : Republik Indonesia : Tinggi Badan : Tenofovir : United Nations Programme on HIV/AIDS : Voluntary Counseling and Testing : World Health Organisation xiv

8 Daftar Lampiran Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Formulir pengumpulan data Hasil analisis tambahan dengan STATA Ethical clearance dari litbang FK Universitas Udayana/RSUP Sanglah Denpasar Surat Ijin peneliltian dari RSUP Sanglah Denpasar xv

9 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Epidemi human immunodeficiency virus (HIV) telah menjadi salah satu masalah kesehatan di dunia (UNAIDS, 2014). Masalah ini terjadi karena penyebaran penyakit ini begitu cepat dan belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus ini. Berdasarkan laporan UNAIDS (2014), sebanyak 2,1 juta orang terinfeksi HIV pada tahun Berdasarkan laporan tersebut telah terjadi penurunan angka insiden infeksi HIV sebesar 38% sejak tahun 2001 serta telah terjadi penurunan angka kematian yang berhubungan dengan HIV/AIDS sebesar 35% sejak tahun 2005 (UNAIDS 2014). Hal yang berbeda terjadi di Indonesia, dimana sejak tahun 2005 terjadi peningkatan insiden infeksi HIV sebesar 48% hingga tahun 2013 (UNAIDS 2014). Bali merupakan provinsi yang menduduki peringkat ke 5 dalam jumlah kasus HIV/AIDS di Indonesia. Infeksi HIV berdampak pada penurunan status nutrisi seseorang (Suttajit 2007; Tsehaye 2010). Status gizi mengidap HIV/AIDS sangat dipengaruhi oleh kebutuhan dan kecukupan asupan nutrisi. Peningkatan asupan nutrisi selama terapi dan monitoring peningkatan/perubahan berat badan selama menjalani terapi merupakan hal yang vital dalam meningkatkan kualitas hidup odha(tsehaye 2010; Folasire et al. 2015). Peningkatan kualitas hidup Odha terjadi setelah ditemukannya highly active antiretroviral therapy (HAART) pada tahun Setelah ditemukannya ARV telah terjadi prognosis yang baik dalam hal peningkatan status gizi sebagai salah 16

10 satu surrogate marker (penanda pengganti) (Yasin et al. 2011). Odha yang memiliki status gizi yang normal akan memiliki respon yang baik terhadap terapi dan ini berlaku pada situasi sebaliknya (Tsehaye 2010). IMT merupakan salah satu cara untuk mengukur status gizi pada pasien HIV/AIDS yang paling sederhana karena sangat mudah untuk dilakukan tanpa memerlukan tenaga terlatih khusus (Suega et al. 2015). Dalam sebuah studi yang dilakukan pada Odha yang menjalani terapi ARV di Rio de Janeiro Brasil antara tahun , didapatkan prevalensi Odha yang mengalami under weight pada awal pengamatan sangatlah rendah yaitu 8,4%; 55,7% memiliki IMT normal dan 35,9% overweight/obesity (Sieleunou et al. 2009). Dalam studi ini juga didapatkan bahwa 63% pasien mengalami peningkatan berat badan rata-rata 6,95 ± 5,7 kg dan terdapat 27% kehilangan berat badan rata-rata 3,74 ± 3,1 kg selama rata-rata 4,12 ± 1,8 tahun pengobatan. Peningkatan berat badan disebabkan karena Odha yang telah menjalani terapi ARV memiliki status gizi yang terus membaik sehingga memiliki kekebalan tubuh yang baik pula. Studi lain yang dilakukan di Brasil juga mendapatkan faktor-faktor yang berhubungan dengan IMT pasien HIV adalah faktor biologis, sosioekonomi dan demografi, faktor kebiasaan dan faktor klinis (Mariz et al. 2011). Sebuah studi dilakukan di Etiopia oleh Ayele et al. (2015) mendapatkan median berat badan Odha pada awal pengamatan 51,5 kg mengalami peningkatan menjadi 55 kg pada bulan keenam dan 56,75 kg pada bulan ke 12. Di Indonesia pun telah dilakukan beberapa penelitian yang bertujuan untuk menilai keberhasilan program pengobatan ARV. Salah satunya dilaksanakan di 17

11 rumah sakit pendidikan di Yogyakarta didapatkan bahwa 72,72% responden mengalami peningkatan berat badan pada enam bulan pertama bahkan 41% diantaranya mengalami peningkatan sebanyak 10% dari berat badan sebelumnya (Yasin et al. 2011). Dalam penelitian ini didapatkan 16,67% pasien mengalami penurunan berat badan. Penurunan berat badan disebabkan karena adanya infeksi lain yaitu radang tenggorokan, flu, batuk, hepatitis, Tuberkulosis, dan kandidiasis. Penelitian lain dilakukan di Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya yang melihat hubungan antara peningkatan IMT dan CD4, rerata IMT pada awal pengamatan sebesar 19,46, setelah pengamatan enam bulan, 12 dan 18 bulan, rerata IMT mengalami peningkatan menjadi 20,84; 21,54; 22,26 (Fitriani et al. 2013). Studistudi diatas menunjukkan bahwa peningkatan status gizi pasien HIV/AIDS merupakan salah satu keberhasilan dari pengobatan ARV pada pasien HIV/AIDS. Untuk daerah Bali, pengobatan pada Odha telah tersebar di banyak layanan. Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar merupakan rumah sakit rujukan untuk Bali yang memiliki layanan terapi ARV sejak tahun Hal ini menyebabkan RSUP Sanglah Denpasar menerima kasus HIV/AIDS dari seluruh daerah Bali yang sudah tidak dapat ditangani oleh fasilitas kesehatan di daerah. Sampai dengan Bulan Desember 2015 jumlah pasien secara komulatif yang melakukan pengobatan di RSUP Sanglah secara komulatif dari tahun 2004 hingga 2015 adalah pasien pengidap HIV/AIDS yang mengakses pelayanan VCT RSUP Sanglah dan sebanyak pasien memenuhi syarat untuk menjalani terapi ARV (RSUP Sanglah, 2015). 18

12 Setiap bulannya rata-rata 30 pasien baru yang terdiagnosa infeksi HIV. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada 110 pasien baru yang terdiagnosa HIV/AIDS di RSUP Sanglah pada bulan Oktober hingga Desember 2012, didapatkan median IMT sebesar 18,4 kg/m2, dengan median CD4 45 cell/mm 3, 60,9% mengalami wasting syndrome, dan 68,2% masuk pada stadium 4 (Suega et al. 2015). Hasil studi ini membuktikan bahwa karakteristik pasien yang datang ke RSUP Sanglah Denpasar untuk mendapatkan pengobatan ARV memiliki status gizi yang buruk dan kondisi klinis yang buruk pula. Dengan melihat karakteristik pasien baru yang terdiagnosis HIV/AIDS tersebut penting dilakukan pemantauan peningkatan status gizi yang dalam hal ini diukur menggunakan IMT dan sekaligus mencari faktor-faktor yang berkontribusi (prediktor) kejadian peningkatan status gizi menjadi normal pada pasien tersebut. Walaupun sudah dilakukan beberapa penelitian untuk menilai keberhasilan program pengobatan ARV terhadap pasien HIV/AIDS, tetapi masih sangat sedikit data tentang prediktor terhadap peningkatan IMT pasien HIV/AIDS selama menjalani terapi ARV. Penelitian ini diharapkan akan memberikan informasi bagi peningkatan program pemberian ARV pada pasien HIV/AIDS yang berobat di RSUP Sanglah Denpasar pada khususnya. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini meliputi hal berikut ini Bagaimana karakteristik sosioekonomi dan demografi serta karakteristik klinis pasien pada saat mulai terapi? 19

13 Berapa proporsi peningkatan status gizi malnutrisi menjadi status gizi normal? Berapa median time terjadinya peningkatan IMT menjadi normal? Berapa angka insiden peningkatan IMT pada akhir pengamatan? Apakah karakteristik demografi dan karakteristik klinis pasien HIV/AIDS pada awal terapi ARV merupakan prediktor peningkatan IMT menjadi IMT normal? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan Umum Mengetahui prediktor peningkatan IMT pada pasien HIV/AIDS yang menjalani terapi ARV di RSUP Sanglah Denpasar Bali periode tahun Tujuan Khusus Tujuan khusus penelitian pada pasien HIV/AIDS dengan terapi ARV di RSUP Sanglah Denpasar Bali periode tahun adalah untuk mengetahui hal berikut ini. a) Karakteristik sosioekonomi dan demografi serta karakteristik klinis pasien pada saat mulai terapi. b) Proporsi peningkatan status gizi malnutrisi menjadi status gizi normal c) Median time terjadinya peningkatan IMT menjadi IMT normal. d) Angka insiden peningkatan IMT menjadi IMT normal pada akhir pengamatan. 20

14 e) Karakteristik sosioekonomi dan demografi serta karakteristik klinis pasien pada awal terapi merupakan prediktor peningkatan status gizi malnutrisi menjadi status gizi normal. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan pengetahuan terkait faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan status gizi malnutrisi menjadi status gizi normal pada pasien HIV/AIDS yang menjalani pengobatan ARV di Indonesia khususnya di wilayah Bali yang dapat digunakan sebagai pengembangan penelitian berikutnya Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan peningkatan informasi kepada petugas kesehatan yang berkecimpung dalam program terapi ARV sehingga dapat meningkatkan kualitas layanan kepada pasien HIV/AIDS 21

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran umum

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran umum FAKTOR DETERMINAN PENINGKATAN BERAT BADAN DAN JUMLAH CD4 ANAK HIV/AIDS SETELAH ENAM BULAN TERAPI ANTIRETROVIRAL Penelitian Cohort retrospective terhadap Usia, Jenis kelamin, Stadium klinis, Lama terapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber: Kemenkes, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Sumber: Kemenkes, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang merupakan penyebab dari timbulnya Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS), masih menjadi masalah kesehatan utama secara

Lebih terperinci

DETERMINAN LOSS TO FOLLOW UP

DETERMINAN LOSS TO FOLLOW UP TESIS DETERMINAN LOSS TO FOLLOW UP PASIEN ODHA YANG MENERIMA TERAPI ANTIRETROVIRAL DI LAYANAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING SEKAR JEPUN RSUD BADUNG TAHUN 2006-2014 PUTU DIAN PRIMA KUSUMA DEWI PROGRAM

Lebih terperinci

PREDIKTOR SUBSTITUSI ZIDOVUDIN PADA PASIEN HIV/AIDS DI KLINIK VCT SEKAR JEPUN RSUD BADUNG PERIODE TAHUN

PREDIKTOR SUBSTITUSI ZIDOVUDIN PADA PASIEN HIV/AIDS DI KLINIK VCT SEKAR JEPUN RSUD BADUNG PERIODE TAHUN TESIS PREDIKTOR SUBSTITUSI ZIDOVUDIN PADA PASIEN HIV/AIDS DI KLINIK VCT SEKAR JEPUN RSUD BADUNG PERIODE TAHUN 2006-2014 NI WAYAN SUKMA ADNYANI NIM 1392161007 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN

Lebih terperinci

4.6 Instrumen Penelitian Cara Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data Etika Penelitian BAB V.

4.6 Instrumen Penelitian Cara Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data Etika Penelitian BAB V. DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... I LEMBAR PERSETUJUAN... II PENETAPAN PANITIA PENGUJI... III KATA PENGANTAR... IV PRASYARAT GELAR... V ABSTRAK... VI ABSTRACT... VII DAFTAR ISI... VIII DAFTAR TABEL... X Bab I.

Lebih terperinci

BAB II PENDAHULUANN. Syndromem (AIDS) merupakan masalah global yang terjadi di setiap negara di

BAB II PENDAHULUANN. Syndromem (AIDS) merupakan masalah global yang terjadi di setiap negara di 1 BAB II PENDAHULUANN 1.1 Latar Belakangg Humann Immunodeficiencyy Viruss (HIV) / Acquired Immuno Deficiency Syndromem (AIDS) merupakan masalah global yang terjadi di setiap negara di dunia, dimana jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Berdasarkan data yang diterbitkan oleh Joint United National Program on

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Berdasarkan data yang diterbitkan oleh Joint United National Program on BAB I PENDAHULUAN A.Latar belakang Infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) saat ini merupakan masalah kesehatan terbesar di dunia. Berdasarkan data yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menginfeksi sel-sel sistem kekebalan tubuh, menghancurkan atau merusak

BAB I PENDAHULUAN. menginfeksi sel-sel sistem kekebalan tubuh, menghancurkan atau merusak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan retrovirus yang menginfeksi sel-sel sistem kekebalan tubuh, menghancurkan atau merusak fungsi. Selama infeksi berlangsung,

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran umum

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran umum HUBUNGAN JENIS INFEKSI OPORTUNISTIK DENGAN MORTALITAS ANAK HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS/ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME Studi di RSUP Dr. Kariadi Semarang LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: HIV-TB, CD4, Sputum BTA

ABSTRAK. Kata kunci: HIV-TB, CD4, Sputum BTA ABSTRAK Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi oportunistik yang paling sering dijumpai pada pasien HIV. Adanya hubungan yang kompleks antara HIV dan TB dapat meningkatkan mortalitas maupun morbiditas.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi masalah kesehatan global. Kasus HIV/AIDS yang dilaporkan secara global

BAB I PENDAHULUAN. menjadi masalah kesehatan global. Kasus HIV/AIDS yang dilaporkan secara global 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Epidemi HIV/AIDS sejak pertama kali ditemukan hingga saat ini masih menjadi masalah kesehatan global. Kasus HIV/AIDS yang dilaporkan secara global 34 juta, jumlah

Lebih terperinci

INSIDENSI HEPATITIS B PADA PASIEN HIV- AIDS DI KLINIK VCT PUSYANSUS RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN DARI JANUARI TAHUN DESEMBER TAHUN 2012

INSIDENSI HEPATITIS B PADA PASIEN HIV- AIDS DI KLINIK VCT PUSYANSUS RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN DARI JANUARI TAHUN DESEMBER TAHUN 2012 INSIDENSI HEPATITIS B PADA PASIEN HIV- AIDS DI KLINIK VCT PUSYANSUS RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN DARI JANUARI TAHUN 2010- DESEMBER TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH Oleh: THILAKAM KANTHASAMY 100 100 415 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. tertinggi dia Asia sejumlah kasus. Laporan UNAIDS, memperkirakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. tertinggi dia Asia sejumlah kasus. Laporan UNAIDS, memperkirakan 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKAA 2.1 Epidemiologi HIV/AIDS Secara global Indonesia menduduki peringkat ketiga dengan kasusa HIV tertinggi dia Asia sejumlah 380.000 kasus. Laporan UNAIDS, memperkirakan pada tahun

Lebih terperinci

Predictors to Achieve Normal Nutrition Status: Longitudinal Study among HIV Children on Antiretroviral Treatment in Bali

Predictors to Achieve Normal Nutrition Status: Longitudinal Study among HIV Children on Antiretroviral Treatment in Bali Laporan hasil penelitian Prediktor Tercapainya Gizi Normal: Studi Longitudinal pada Anak Gizi Kurang yang Menggunakan Antiretroviral di Bali Haryadi 1, A.A.S. Sawitri 1,2, K.D. Kumara 3, I.W.G. Artawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Immunodeficiency Syndrome) merupakan salah satu penyakit infeksi yang

BAB I PENDAHULUAN. Immunodeficiency Syndrome) merupakan salah satu penyakit infeksi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus / Acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan salah satu penyakit infeksi yang mengancam jiwa sehingga sampai saat ini menjadi

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian hasil Karya Tulis Ilmiah mahasiswa program strata-1 kedokteran umum

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian hasil Karya Tulis Ilmiah mahasiswa program strata-1 kedokteran umum FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP HARAPAN HIDUP 5 TAHUN PASIEN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV) / ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME (AIDS) DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN SAMPUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI. HALAMAN SAMPUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi DAFTAR SINGKATAN... xii DAFTAR ISTILAH...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan penyakit Acquired UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan penyakit Acquired UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) semakin nyata menjadi masalah kesehatan utama di seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang awalnya

BAB I PENDAHULUAN. Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang awalnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang awalnya menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, menyebabkan penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara di Asia dengan epidemi HIV (human immunodeficiancy virus) yang berkembang paling cepat menurut data UNAIDS (United Nations

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan penyakit epidemik di

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan penyakit epidemik di BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan penyakit epidemik di dunia, dimana penderita HIV terbanyak berada di benua Afrika dan Asia. Menurut World Health Organization

Lebih terperinci

BAB II PENDAHULUANN. Syndromem (AIDS) merupakan masalah global yang terjadi di setiap negara di

BAB II PENDAHULUANN. Syndromem (AIDS) merupakan masalah global yang terjadi di setiap negara di 1 BAB II PENDAHULUANN 1.1 Latar Belakangg Humann Immunodeficiencyy Viruss (HIV) / Acquired Immuno Deficiency Syndromem (AIDS) merupakan masalah global yang terjadi di setiap negara di dunia, dimana jumlah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Acquired immune deficiency syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala

BAB 1 PENDAHULUAN. Acquired immune deficiency syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Acquired immune deficiency syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala akibat penurunan sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh infeksi human immunodeficiency virus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi prioritas dan menjadi isu global yaitu Infeksi HIV/AIDS.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi prioritas dan menjadi isu global yaitu Infeksi HIV/AIDS. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit menular saat ini masih menjadi masalah utama kesehatan masyarakat di Indonesia dan merupakan penyebab kematian bagi penderitanya. Penyakit menular adalah penyakit

Lebih terperinci

Faktor Prediktor Kematian Anak dengan Infeksi HIV yang Mendapat Terapi Antiretrovirus di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dan RSUP Dr.

Faktor Prediktor Kematian Anak dengan Infeksi HIV yang Mendapat Terapi Antiretrovirus di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dan RSUP Dr. Faktor Prediktor Kematian Anak dengan Infeksi HIV yang Mendapat Terapi Antiretrovirus di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dan RSUP Dr. Kariadi Semarang Dyah Perwitasari,* Eggi Arguni,* Cahya Dewi Satria,*

Lebih terperinci

Dampak Perpaduan Obat ARV pada Pasien HIV/AIDS ditinjau dari Kenaikan Jumlah Limfosit CD4 + di RSUD Dok II Kota Jayapura

Dampak Perpaduan Obat ARV pada Pasien HIV/AIDS ditinjau dari Kenaikan Jumlah Limfosit CD4 + di RSUD Dok II Kota Jayapura PLASMA, Vol. 1, No. 2, 2015 : 53-58 Dampak Perpaduan Obat ARV pada Pasien HIV/AIDS ditinjau dari Kenaikan Jumlah Limfosit CD4 + di RSUD Dok II Kota Jayapura Comparison of the Efficacy of ARV Combination

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hangat dibahas dalam masa sekarang ini adalah penyakit HIV/AIDS (Human

BAB I PENDAHULUAN. hangat dibahas dalam masa sekarang ini adalah penyakit HIV/AIDS (Human 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan masalah kesehatan global yang menjadi perbincangan masyarakat di seluruh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV), merupakan suatu virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan penyakit yang

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. infeksi Human Immunodificiency Virus (HIV). HIV adalah suatu retrovirus yang

BAB I. PENDAHULUAN. infeksi Human Immunodificiency Virus (HIV). HIV adalah suatu retrovirus yang BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang AIDS (Accquired Immunodeficiency Syndrom) adalah stadium akhir pada serangkaian abnormalitas imunologis dan klinis yang dikenal sebagai spektrum infeksi Human Immunodificiency

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. imuno kompromis infeksius yang berbahaya, dikenal sejak tahun Pada

I. PENDAHULUAN. imuno kompromis infeksius yang berbahaya, dikenal sejak tahun Pada 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan suatu penyakit imuno kompromis infeksius yang berbahaya, dikenal sejak tahun 1981. Pada tahun 1983, agen penyebab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai infeksi disebut dengan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).

BAB I PENDAHULUAN. berbagai infeksi disebut dengan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) telah dikenal sejak tahun 1983 dan termasuk dalam golongan retrovirus. HIV menyerang sistem imun yang secara bertahap akan menimbulkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Immunodeficiency Virus (HIV)/ Accuired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)

BAB 1 PENDAHULUAN. Immunodeficiency Virus (HIV)/ Accuired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi Menular Seksual merupakan penyakit infeksi yang ditularkan melalui aktivitas seksual dengan pasangan penderita infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sel Cluster of differentiation 4 (CD4) adalah semacam sel darah putih

BAB 1 PENDAHULUAN. Sel Cluster of differentiation 4 (CD4) adalah semacam sel darah putih BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sel Cluster of differentiation 4 (CD4) adalah semacam sel darah putih atau limfosit. Sel tersebut adalah bagian terpenting dari sistem kekebalan tubuh, Sel ini juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan masyarakat di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan masyarakat di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Epidemi Human Immunodeficiency Virus (HIV) secara global masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Masalah kesehatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan faktor ekologi (Supariasa,2001 dalam Jauhari, 2012). untuk melawan segala penyakit yang datang. Pada saat kekebalan tubuh kita

BAB I PENDAHULUAN. dan faktor ekologi (Supariasa,2001 dalam Jauhari, 2012). untuk melawan segala penyakit yang datang. Pada saat kekebalan tubuh kita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Status gizi merupakan gambaran atau ekspresi dimana terdapat keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu. Status gizi seseorang dapat diukur dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

ABSTRAK PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ANGKATAN 2010 TENTANG HIV/AIDS

ABSTRAK PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ANGKATAN 2010 TENTANG HIV/AIDS ABSTRAK PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ANGKATAN 2010 TENTANG HIV/AIDS Meta Adhitama, 2011 Pembimbing I : Donny Pangemanan, drg.,skm Pembimbing

Lebih terperinci

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Ditjen P2PL) Kementerian Kesehatan RI (4),

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Ditjen P2PL) Kementerian Kesehatan RI (4), BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi dari virus HIV (Human Immunodeficiency

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Komplikasi infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Komplikasi infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Komplikasi infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) terhadap perubahan status nutrisi telah diketahui sejak tahap awal epidemi. Penyebaran HIV di seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan penyakit Acquired

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan penyakit Acquired BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan penyakit Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) semakin nyata menjadi masalah kesehatan utama diseluruh dunia (Yasin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga berpengaruh terhadap keadaan sosioekonomi meskipun berbagai upaya. penyakit ini (Price & Wilson, 2006; Depkes RI 2006).

BAB I PENDAHULUAN. juga berpengaruh terhadap keadaan sosioekonomi meskipun berbagai upaya. penyakit ini (Price & Wilson, 2006; Depkes RI 2006). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang HIV/AIDS telah menjadi pandemi yang mengkhawatirkan dan salah satu tantangan kesehatan masyarakat yang paling signifikan di dunia (WHO, 2015), karena disamping belum

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian 1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) semakin menjadi masalah kesehatan utama di seluruh dunia.

Lebih terperinci

STUDI PENATALAKSANAAN TERAPI PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KLINIK VCT RUMAH SAKIT KOTA MANADO ABSTRAK

STUDI PENATALAKSANAAN TERAPI PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KLINIK VCT RUMAH SAKIT KOTA MANADO ABSTRAK STUDI PENATALAKSANAAN TERAPI PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KLINIK VCT RUMAH SAKIT KOTA MANADO Jef Gishard Kristo Kalalo, Heedy M. Tjitrosantoso, Lily Ranti-Goenawi Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Infeksi Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit yang menimbulkan masalah besar di dunia.tb menjadi penyebab utama kematian

Lebih terperinci

PREDIKTOR KEMATIAN PASIEN HIV/AIDS DENGAN TERAPI ANTIRETROVIRAL (ARV) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BADUNG BALI PERIODE TAHUN

PREDIKTOR KEMATIAN PASIEN HIV/AIDS DENGAN TERAPI ANTIRETROVIRAL (ARV) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BADUNG BALI PERIODE TAHUN TESIS PREDIKTOR KEMATIAN PASIEN HIV/AIDS DENGAN TERAPI ANTIRETROVIRAL (ARV) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BADUNG BALI PERIODE TAHUN 2006-2014 SRI UTAMI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015

Lebih terperinci

JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana strata-1 kedokteran umum

JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana strata-1 kedokteran umum FAKTOR DETERMINAN PENINGKATAN BERAT BADAN DAN JUMLAH CD4 ANAK HIV/AIDS SETELAH ENAM BULAN TERAPI ANTIRETROVIRAL Penelitian Cohort retrospective terhadap Usia, Jenis kelamin, Stadium klinis, Lama terapi

Lebih terperinci

ABSTRAK KORELASI ANTARA TOTAL LYMPHOCYTE COUNT DAN JUMLAH CD4 PADA PASIEN HIV/AIDS

ABSTRAK KORELASI ANTARA TOTAL LYMPHOCYTE COUNT DAN JUMLAH CD4 PADA PASIEN HIV/AIDS ABSTRAK KORELASI ANTARA TOTAL LYMPHOCYTE COUNT DAN JUMLAH CD4 PADA PASIEN HIV/AIDS Ardo Sanjaya, 2013 Pembimbing 1 : Christine Sugiarto, dr., Sp.PK Pembimbing 2 : Ronald Jonathan, dr., MSc., DTM & H. Latar

Lebih terperinci

KORELASI STATUS ZINK DENGAN RESPON IMUNOLOGI TERAPI ARV PADA ANAK PENDERITA HIV/AIDS DI RSUP SANGLAH KOTA DENPASAR

KORELASI STATUS ZINK DENGAN RESPON IMUNOLOGI TERAPI ARV PADA ANAK PENDERITA HIV/AIDS DI RSUP SANGLAH KOTA DENPASAR KORELASI STATUS ZINK DENGAN RESPON IMUNOLOGI TERAPI ARV PADA ANAK PENDERITA HIV/AIDS DI RSUP SANGLAH KOTA DENPASAR Skripsi MADE RIANI CAHYANI 1108505043 JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

PERBEDAAN KADAR CD4 SEBELUM DAN SETELAH PENGGUNAAN HIGHLY ACTIVE ANTI RETROVIRAL THERAPY

PERBEDAAN KADAR CD4 SEBELUM DAN SETELAH PENGGUNAAN HIGHLY ACTIVE ANTI RETROVIRAL THERAPY PERBEDAAN KADAR CD4 SEBELUM DAN SETELAH PENGGUNAAN HIGHLY ACTIVE ANTI RETROVIRAL THERAPY (HAART) PADA PENDERITA HIV DI RSUP H. ADAM MALIK PADA TAHUN 2009 Oleh: ITHA PAULINA SIAHAAN 070100103 FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

Oleh: HAFIS NOVYAN NIM:

Oleh: HAFIS NOVYAN NIM: GAMBARAN MIKROSKOPIS BASIL TAHAN ASAM (BTA) PADA PASIEN SUSPEK KOINFEKSI TUBERKULOSIS PARU-HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV) YANG BEROBAT DI KLINIK CARE SUPPORT AND TREATMENT (CST) PUSYANSUS RSUP. HAJI

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Tropis. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam: Infeksi 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Juni

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA PEMAKAIAN ZIDOVUDIN PASIEN HIV/AIDS Studi Kasus di RSUP Dr. Kariadi Semarang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA PEMAKAIAN ZIDOVUDIN PASIEN HIV/AIDS Studi Kasus di RSUP Dr. Kariadi Semarang FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA PEMAKAIAN ZIDOVUDIN PASIEN HIV/AIDS Studi Kasus di RSUP Dr. Kariadi Semarang LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti

Lebih terperinci

ABSTRAK. Adherence Scale (MMAS).

ABSTRAK. Adherence Scale (MMAS). iv ABSTRAK HIV positif merupakan kondisi ketika terdapat infeksi Human Immunodeficiency Virus di dalam darah seseorang. Sedangkan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah kumpulan gejala yang timbul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS) merupakan penyakit yang masih menjadi perhatian di dunia dan Indonesia. Penyakit ini memiliki

Lebih terperinci

ABSTRACT. Yulian Rahmadini *, Retnosari Andrajati **, Rizka Andalusia *** *

ABSTRACT. Yulian Rahmadini *, Retnosari Andrajati **, Rizka Andalusia *** * ISSN : 1693-9883 Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. V, No. 2, Agustus 2008, 67-74 PERBANDINGAN EFIKASI BEBERAPA KOMBINASI ANTIRETROVIRAL PADA PASIEN HIV/AIDS DITINJAU DARI KENAIKAN JUMLAH CD4 RATA-RATA (ANALISIS

Lebih terperinci

SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan mencapai gelar Sarjana Farmasi ( S1 )

SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan mencapai gelar Sarjana Farmasi ( S1 ) STUDI PENGGUNAAN ANTIRETROVIRAL PADA PENDERITA HIV(Human Immunodeficiency Virus) POSITIF DI KLINIK VOLUNTARY CONSELING AND TESTING RSUD dr. SOEBANDI JEMBER Periode 1 Agustus 2007-30 September 2008 SKRIPSI

Lebih terperinci

Oleh : WILDA KHAIRANI DALIMUNTHE NIM FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Oleh : WILDA KHAIRANI DALIMUNTHE NIM FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN PROPORSI IBU PENDERITA HIV YANG MELAHIRKAN BAYI YANG TERINFEKSI DAN TIDAK TERINFEKSI HIV DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN 2008-2011 Oleh : WILDA KHAIRANI DALIMUNTHE 090100123 NIM FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tersebut disebut AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome). UNAIDS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tersebut disebut AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome). UNAIDS BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus atau HIV merupakan virus yang menyerang imunitas manusia. Kumpulan gejala penyakit yang muncul karena defisiensi imun tersebut disebut AIDS

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH PROFIL PASIEN HIV DENGAN TUBERKULOSIS YANG BEROBAT KE BALAI PENGOBATAN PARU PROVINSI (BP4), MEDAN DARI JULI 2011 HINGGA JUNI 2013

KARYA TULIS ILMIAH PROFIL PASIEN HIV DENGAN TUBERKULOSIS YANG BEROBAT KE BALAI PENGOBATAN PARU PROVINSI (BP4), MEDAN DARI JULI 2011 HINGGA JUNI 2013 i KARYA TULIS ILMIAH PROFIL PASIEN HIV DENGAN TUBERKULOSIS YANG BEROBAT KE BALAI PENGOBATAN PARU PROVINSI (BP4), MEDAN DARI JULI 2011 HINGGA JUNI 2013 Oleh : YAATHAVI A/P PANDIARAJ 100100394 FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tubuh manusia dan akan menyerang sel-sel yang bekerja sebagai sistem kekebalan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tubuh manusia dan akan menyerang sel-sel yang bekerja sebagai sistem kekebalan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus atau HIV merupakan suatu virus yang dapat menyebabkan penurunan kekebalan tubuh pada manusia. Virus ini akan memasuki tubuh manusia dan

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI ANTI RETRO VIRUS LEBIH AWAL TERHADAP MORTALITAS PADA KO-INFEKSI TB-HIV DI RUMAH SAKIT SANGLAH DENPASAR

PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI ANTI RETRO VIRUS LEBIH AWAL TERHADAP MORTALITAS PADA KO-INFEKSI TB-HIV DI RUMAH SAKIT SANGLAH DENPASAR Artikel asli PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI ANTI RETRO VIRUS LEBIH AWAL TERHADAP MORTALITAS PADA KO-INFEKSI TB-HIV DI RUMAH SAKIT SANGLAH DENPASAR Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi, Bagian/SMF Penyakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1,2,3. 4 United Nations Programme on HIV/AIDS melaporkan

BAB I PENDAHULUAN 1,2,3. 4 United Nations Programme on HIV/AIDS melaporkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi dari virus Human Immunodeficiency

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit menular menjadi masalah dalam kesehatan masyarakat di Indonesia dan hal ini sering timbul sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) yang menyebabkan kematian penderitanya.

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PROLAPSUS UTERI DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PROLAPSUS UTERI DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PROLAPSUS UTERI DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. HIV di Indonesia termasuk yang tercepat di Asia. (2) Meskipun ilmu. namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. HIV di Indonesia termasuk yang tercepat di Asia. (2) Meskipun ilmu. namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah HIV/AIDS adalah masalah besar yang mengancam Indonesia dan banyak negara di seluruh dunia. Tidak ada negara yang terbebas dari HIV/AIDS. (1) Saat ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (AIDS) pada tahun 1981 telah berkembang menjadi masalah kesehatan. (UNAIDS) dalam laporannya pada hari AIDS sedunia tahun 2014,

BAB I PENDAHULUAN. (AIDS) pada tahun 1981 telah berkembang menjadi masalah kesehatan. (UNAIDS) dalam laporannya pada hari AIDS sedunia tahun 2014, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak ditemukannya penyakit Aqcuired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) pada tahun 1981 telah berkembang menjadi masalah kesehatan gobal. Menurut data dari United Nations

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI APLIKASI LIFE TABLE UNTUK MENGANALISIS WAKTU SURVIVAL PENDERITA HIV (+) DENGAN PENGOBATAN ARV DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG Oleh : UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT SURABAYA 2016 APLIKASI

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Infeksi dan Penyakit Tropis dan Mikrobiologi Klinik. RSUP Dr. Kariadi Semarang telah dilaksanakan mulai bulan Mei 2014

BAB IV METODE PENELITIAN. Infeksi dan Penyakit Tropis dan Mikrobiologi Klinik. RSUP Dr. Kariadi Semarang telah dilaksanakan mulai bulan Mei 2014 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kesehatan Anak Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis dan Mikrobiologi Klinik. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Pengambilan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT SPIRITUALITAS DENGAN TINGKAT KUALITAS HIDUP PADA PASIEN HIV/AIDS DI YAYASAN SPIRIT PARAMACITTA DENPASAR

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT SPIRITUALITAS DENGAN TINGKAT KUALITAS HIDUP PADA PASIEN HIV/AIDS DI YAYASAN SPIRIT PARAMACITTA DENPASAR SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGKAT SPIRITUALITAS DENGAN TINGKAT KUALITAS HIDUP PADA PASIEN HIV/AIDS DI YAYASAN SPIRIT PARAMACITTA DENPASAR Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan OLEH:

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. dipengaruhi epidemi ini ditinjau dari jumlah infeksi dan dampak yang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. dipengaruhi epidemi ini ditinjau dari jumlah infeksi dan dampak yang 1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Epidemi Human immunodeficiency virus (HIV) / Acquired immune deficiency syndrome (AIDS) merupakan krisis global dan tantangan yang berat bagi pembangunan

Lebih terperinci

APLIKASI METODE KESINTASAN PADA ANALISIS FAKTOR DETERMINAN LAMA RAWAT PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH SAKIT UMUM PURI RAHARJA

APLIKASI METODE KESINTASAN PADA ANALISIS FAKTOR DETERMINAN LAMA RAWAT PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH SAKIT UMUM PURI RAHARJA UNIVERSITAS UDAYANA SKRIPSI APLIKASI METODE KESINTASAN PADA ANALISIS FAKTOR DETERMINAN LAMA RAWAT PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH SAKIT UMUM PURI RAHARJA I KOMANG CANDRA WIGUNA 0820025045 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Human Immunodeficiency Virus(HIV) dan penyakitacquired Immuno

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Human Immunodeficiency Virus(HIV) dan penyakitacquired Immuno BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Infeksi Human Immunodeficiency Virus(HIV) dan penyakitacquired Immuno Deficiency Syndrome(AIDS) saat ini telah menjadi masalah kesehatan global. Selama kurun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. helper Cluster of Differentiation 4 (CD4) positif dan makrofag),

BAB I PENDAHULUAN. helper Cluster of Differentiation 4 (CD4) positif dan makrofag), BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah suatu retrovirus yang menyerang sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia (terutama sel T helper Cluster of Differentiation 4

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahkan negara lain. Saat ini tidak ada negara yang terbebas dari masalah

BAB I PENDAHULUAN. bahkan negara lain. Saat ini tidak ada negara yang terbebas dari masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah HIV merupakan masalah kesehatan yang mengancam Indonesia bahkan negara lain. Saat ini tidak ada negara yang terbebas dari masalah HIV/AIDS dan menyebabkan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA

UNIVERSITAS INDONESIA UNIVERSITAS INDONESIA PERBANDINGAN RESPON IMUNOLOGI EMPAT KOMBINASI ANTIRETROVIRAL BERDASARKAN KENAIKAN JUMLAH CD4 DI RUMAH SAKIT Dr. H. MARZOEKI MAHDI BOGOR PERIODE MARET 2006-MARET 2010 TESIS SITI MARIAM

Lebih terperinci

ABSTRAK BEBERAPA FAKTOR YANG MENUNJUKKAN TINGKAT KEPARAHAN PENYAKIT HIV/AIDS DI RUMAH SAKIT X KOTA BATAM TAHUN 2010

ABSTRAK BEBERAPA FAKTOR YANG MENUNJUKKAN TINGKAT KEPARAHAN PENYAKIT HIV/AIDS DI RUMAH SAKIT X KOTA BATAM TAHUN 2010 ABSTRAK BEBERAPA FAKTOR YANG MENUNJUKKAN TINGKAT KEPARAHAN PENYAKIT HIV/AIDS DI RUMAH SAKIT X KOTA BATAM TAHUN 2010 Nunkigia F. Areros, 2010. Pembimbing : Evi Yuniawati, dr., M.KM HIV/AIDS (Human Immunodeficiency

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Human immunodeficiency virus (HIV) merupakan salah satu. Penurunan imunitas seluler penderita HIV dikarenakan sasaran utama

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Human immunodeficiency virus (HIV) merupakan salah satu. Penurunan imunitas seluler penderita HIV dikarenakan sasaran utama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi Human immunodeficiency virus (HIV) merupakan salah satu infeksi yang perkembangannya terbesar di seluruh dunia, dalam dua puluh tahun terakhir diperkirakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang setinggitingginya.

Lebih terperinci

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DAN KEPATUHAN ANTI RETROVIRAL THERAPY DENGAN KUALITAS HIDUP (Studi pada Pasien HIV/AIDS Rawat Jalan di Unit Perawatan Intermediet Penyakit Infeksi RSUD Dr. Soetomo Surabaya) Oleh:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) merupakan suatu sindroma/

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) merupakan suatu sindroma/ 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) merupakan suatu sindroma/ kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV), suatu retrovirus

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : CD4, HIV, obat antiretroviral Kepustakaan : 15 ( )

ABSTRAK. Kata kunci : CD4, HIV, obat antiretroviral Kepustakaan : 15 ( ) PERBEDAAN KADAR CD4 SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN ANTI RETROVIRAL TERAPI PADA PENDERITA HIV DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAHURIPAN KECAMATAN TAWANG KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2014 Prayitno ) Hidayanti 2) Program

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG DETEKSI DINI PENYAKIT HIV (HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS)

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG DETEKSI DINI PENYAKIT HIV (HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS) KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG DETEKSI DINI PENYAKIT HIV (HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS) Di Desa Gulun RW 003 Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan Oleh : ERNAWATI NIM : 13612322 PROGRAM

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan infeksi yang berkembang pesat di dunia, begitu pula di Indonesia. Menurut

Lebih terperinci

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU HAMIL DI KLINIK ANTENATAL CARE RSUP DR KARIADI, PUSKESMAS NGESREP, DAN PUSKESMAS HALMAHERA TERHADAP TES HIV

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU HAMIL DI KLINIK ANTENATAL CARE RSUP DR KARIADI, PUSKESMAS NGESREP, DAN PUSKESMAS HALMAHERA TERHADAP TES HIV PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU HAMIL DI KLINIK ANTENATAL CARE RSUP DR KARIADI, PUSKESMAS NGESREP, DAN PUSKESMAS HALMAHERA TERHADAP TES HIV LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodefficiency Virus (HIV) adalah virus penyebab Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodefficiency Virus (HIV) adalah virus penyebab Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodefficiency Virus (HIV) adalah virus penyebab Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) yang menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga pengidap akan rentan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah gejala atau

I. PENDAHULUAN. Penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah gejala atau I. PENDAHULUAN Penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah gejala atau infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusiaakibat infeksi virus HIV (Human Immunodeficiency

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dan masih sering timbul sebagai KLB yang menyebabkan kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dan masih sering timbul sebagai KLB yang menyebabkan kematian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit menular masih menjadi masalah utama kesehatan masyarakat di Indonesia dan masih sering timbul sebagai KLB yang menyebabkan kematian penderitanya. Departemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan data estimasi United Nations Programme on HIV and AIDS (UNAIDS), hingga akhir tahun 2013 jumlah orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA) di seluruh

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA PEMAKAIAN ZIDOVUDIN PASIEN HIV/AIDS (Studi Kasus di RSUP Dr.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA PEMAKAIAN ZIDOVUDIN PASIEN HIV/AIDS (Studi Kasus di RSUP Dr. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA PEMAKAIAN ZIDOVUDIN PASIEN HIV/AIDS (Studi Kasus di RSUP Dr. Kariadi Semarang) Garda Widhi Nurraga 1, Muchlis A.U. Sofro 2, Shofa Chasani 2, Dwi Ngestiningsih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merusak sel-sel darah putih yang disebut limfosit (sel T CD4+) yang tugasnya

BAB 1 PENDAHULUAN. merusak sel-sel darah putih yang disebut limfosit (sel T CD4+) yang tugasnya BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang secara progresif merusak sel-sel darah putih yang disebut limfosit (sel T CD4+) yang tugasnya menjaga sistem kekebalan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KADAR CD4 SEBELUM DAN ENAM BULAN SESUDAH TERAPI ANTIRETROVIRAL PASIEN HIV-AIDS TESIS

PERBANDINGAN KADAR CD4 SEBELUM DAN ENAM BULAN SESUDAH TERAPI ANTIRETROVIRAL PASIEN HIV-AIDS TESIS digilib.uns.ac.id i PERBANDINGAN KADAR CD4 SEBELUM DAN ENAM BULAN SESUDAH TERAPI ANTIRETROVIRAL PASIEN HIV-AIDS Kajian Di Rumah Sakit Sele Be Solu dan Puskesmas Kota Sorong Provinsi Papua Barat TESIS Untuk

Lebih terperinci

NI NENGAH SUKARNI NIM.

NI NENGAH SUKARNI NIM. SKRIPSI PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN MELALUI KELOMPOK DUKUNGAN SEBAYA TERHADAP KEPATUHAN PASIEN HIV/ AIDS DENGAN TERAPI ANTIRETROVIRAL DI POLIKLINIK VCT BRSU TABANAN OLEH : NI NENGAH SUKARNI NIM. 1202115014

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian hasil Karya Tulis Ilmiah mahasiswa program strata-1 kedokteran umum

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian hasil Karya Tulis Ilmiah mahasiswa program strata-1 kedokteran umum HUBUNGAN ANTARA STADIUM KLINIS, VIRAL LOAD DAN JUMLAH CD4 PADA PASIEN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV)/ACQUIRED IMMUNO DEFICIENCY SYNDROME (AIDS) DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS

Lebih terperinci

Pemutakhiran Pedoman Nasional Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Ba

Pemutakhiran Pedoman Nasional Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Ba Pemutakhiran Pedoman Nasional Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Ba Dr. Muh. Ilhamy, SpOG Direktorat Bina Kesehatan Ibu, Ditjen Bina Kesmas, Depkes RI Pertemuan Update Pedoman Nasional PMTCT Bogor, 4

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 HIV/AIDS 2.1.1 Pengertian dan penularan Human Immnunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga sistem kekebalan tubuh manusia melemah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Acquaired Immunodefeciency Syndrome (AIDS) adalah penyakit yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Acquaired Immunodefeciency Syndrome (AIDS) adalah penyakit yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Acquaired Immunodefeciency Syndrome (AIDS) adalah penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodefeciency Virus (HIV). AIDS telah dilaporkan oleh lebih dari 93 negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) didefinisikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) didefinisikan sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) didefinisikan sebagai suatu kondisi klinis yang disebabkan oleh infeksi virus Human Immuodeficiency Virus (HIV)

Lebih terperinci

STUDI DESKRIPTIF KEPATUHAN PENGOBATAN DENGAN DUKUNGAN KELUARGA, STATUS BEKERJA, DAN EFEK SAMPING PADA PASIEN KOINFEKSI TB-HIV DI SEMARANG

STUDI DESKRIPTIF KEPATUHAN PENGOBATAN DENGAN DUKUNGAN KELUARGA, STATUS BEKERJA, DAN EFEK SAMPING PADA PASIEN KOINFEKSI TB-HIV DI SEMARANG STUDI DESKRIPTIF KEPATUHAN PENGOBATAN DENGAN DUKUNGAN KELUARGA, STATUS BEKERJA, DAN EFEK SAMPING PADA PASIEN KOINFEKSI TB-HIV DI SEMARANG Yunitasari Annisa, Mateus Sakundarno Adi, Lintang Dian Saraswati,

Lebih terperinci

PREDICTORS OF LOST TO FOLLOW UP AND MORTALITY IN CHILDREN 12 YEARS OLD RECEIVING ANTIRETROVIRAL THERAPY IN SANGLAH GENERAL HOSPITAL, DENPASAR, BETWEEN

PREDICTORS OF LOST TO FOLLOW UP AND MORTALITY IN CHILDREN 12 YEARS OLD RECEIVING ANTIRETROVIRAL THERAPY IN SANGLAH GENERAL HOSPITAL, DENPASAR, BETWEEN TESIS PREDICTORS OF LOST TO FOLLOW UP AND MORTALITY IN CHILDREN 12 YEARS OLD RECEIVING ANTIRETROVIRAL THERAPY IN SANGLAH GENERAL HOSPITAL, DENPASAR, BETWEEN 2010-2015 STEFANIE JÜRGENS MD PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

Pemberian ARV pada PMTCT. Dr. Janto G. Lingga,SpP

Pemberian ARV pada PMTCT. Dr. Janto G. Lingga,SpP Pemberian ARV pada PMTCT Dr. Janto G. Lingga,SpP Terapi & Profilaksis ARV Terapi ARV Penggunaan obat antiretroviral jangka panjang untuk mengobati perempuan hamil HIV positif dan mencegah MTCT Profilaksis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada akhir tahun 2015, United Nation Program on HIV/AIDS (UNAIDS) melaporkan bahwa secara global sekitar 36.7 juta orang hidup dengan HIV dan 2.1 juta orang baru terinfeksi

Lebih terperinci