DAFTAR ISI. HALAMAN SAMPUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR...
|
|
- Sonny Oesman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi DAFTAR SINGKATAN... xii DAFTAR ISTILAH... xiii ABSTRAK... xiv ABSTRACT... xv BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat... 4 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA Human Immunodeficiency Virus Definisi Penegakkan status terinfeksi HIV Prevalen HIV pada anak... 9 vi
2 vii Patofisiologi Penatalaksanaan terapi HIV Status Gizi Definisi Penilaian status gizi Penilaian indeks antropometri Penilaian biokimia Cognitive Performance Definisi Faktor-faktor yang memengaruhi cognitive performance Status Gizi dan Cognitive Performance Uji Korelatif Gamma Somers BAB 3. METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Kerangka teori Kerangka konsep Tempat dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Teknik Pengumpulan Data Batasan Operasional Prosedur Penelitian Pengolahan dan Analisis Data BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN... 36
3 viii 4.1 Karakteristik Subyek Penelitian Status Gizi Subyek Penelitian Cognitive Performance Subyek Penelitian Asosiasi Status Gizi dan Cognitive Performance BAB 5. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 63
4 ix DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Klasifikasi imunodefisiensi HIV menggunakan CD Tabel 2.2 Inisiasi Profilaksis Kotrimoksazol Tabel 2.3 Pengambilan Keputusan untuk Terapi ARV Lini Kedua Tabel 2.4 Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Waterlow Tabel 2.5. Panduan Interpretasi hasil uji hipotesis Tabel 3.1 Nilai Kadar Hemoglobin Tabel 3.2 Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Tabel 3.3 Kategori skor tes IQ dalam menilai cognitive performance Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Subyek yang Mengisi Inform Consent Tabel 4.2 Data Status Gizi dari Subyek Penelitian Tabel 4.3 Distribusi Subyek Penelitian Berdasarkan Cognitive Performance Tabel 4.4 Hasil Uji Statistik Uji Somers antara Status Gizi (Antropometri) dan Cognitive Performance Tabel 4.5 Hasil Uji Statistik Uji Fisher antara Kadar Hemoglobin dan Cognitive Performance... 50
5 x DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Rumus Status Gizi menurut Waterlow Gambar 3.1 Kerangka Teori Gambar 3.2 Kerangka Konsep Gambar 3.3 Alur Prosedur Penelitian... 34
6 xi DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Data Induk Subyek Penelitian Lampiran 2. Surat Laik Etik Lampiran 3. Hasil Uji Korelasi Lampiran 4. Grafik CDC
7 xii DAFTAR SINGKATAN AIDS ARV APC CDC CMV DNA ELISA EQ GAKI Hb HIV IMT IDAI IQ NRTI NNRTI PCR RSUP TB WHO : Acquired Immunodeficiency Syndrome : Antiretroviral : Antigen Precenting Cell : Centers for Disease Control and Prevention : Cytomegalovirus : Deoxyribose Nucleic Acid : Enzyme-linked immunosorbent assay : Emotional Quetiont : Gangguan Akibat Kekurangan Iodium : Hemoglobin : Human Immunodeficiency Virus : Indeks Masa Tubuh : Ikatan Dokter Anak Indonesia : Intelligence Quotient : Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor : Non-nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor : Polymerase Chain Reaction : Rumah Sakit Umum Pusat : Tuberkulosis : World Health Organisation
8 xiii DAFTAR ISTILAH Anemia makrositik Anemia mikrositik CD4 Hepatosplenomegali Limfadenopati Moluskum kontagiosum Ototis media Otore Prevalen Sinusitis Stunted (pendek) Tonsilitis Windows Periode : Anemia dengan ukuran sel darah merah bertambah besar dan jumlah hemoglobin pada setiap sel juga bertambah, anemia ini akibat kekurangan asam folat dan vitamin B12. : Anemia yang disebabkan oleh defisiensi zat besi serta gangguan metabolisme zat besi. :Salah satu komponen sistem kekebalan tubuh manusia yang berperan dalam penyakit HIV/AIDS : Pembengkakan pada hati dan limfa : Pembengkakan pada kelenjar getah bening :Infeksi kulit akibat virus : Infeksi pada telinga tengah : Sekret telinga yang keluar tidak teratur :Jumlah orang dalam populasi yang menderita suatu penyakit atau kondisi pada waktu tertentu : Radang pada sinus :Masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. : Radang amandel : Periode antara terinfeksi HIV dengan kemunculan antibodi yang dapat dideteksi dengan pemeriksaan.
9 xiv ABSTRAK Antropometri dan kadar hemoglobin merupakan parameter untuk menilai status gizi pada anak dengan HIV/AIDS. Status gizi yang rendah pada anak dapat menyebabkan dampak yang besar terhadap cognitive performance. Hal ini dapat menyebabkan turunnya kualitas hidup anak akibat terganggunya pertumbuhan dan kognitif anak HIV/AIDS. Penelitian ini merupakan suatu kajian observasional dengan jenis penelitian cross sectional. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi status gizi, cognitive performance, dan mengevaluasi asosiasi status gizi dan cognitive performance pada anak dengan HIV/AIDS. Kriteria sampel yaitu anak (usia 4-12 tahun) yang terdiagnosa HIV/AIDS oleh dokter selama 1 tahun dan bersedia menandatangani inform consent. Status gizi anak dinilai dengan antropometri dan kadar hemoglobin, sedangkan cognitive performance dinilai dengan hasil tes IQ. Pada penelitian ini, terdapat 22 subyek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Berdasarkan 22 subyek anak tersebut, terdapat 17 anak (77,27%) yang mempunyai status gizi (antropometri) normal dan sejumlah 5 anak (22,73%) mempunyai status gizi (antropometri) kurang sedangkan untuk kadar hemoglobin terdapat 16 anak (72,72%) yang tidak mengalami anemia dan 6 anak (27,27%) yang mengalami anemia. Hasil cognitive performance pada pasien anak HIV/AIDS didapatkan sejumlah 14 anak (63,64%) mempunyai cognitive performance yang normal dan sejumlah 8 anak (36,36%) mempunyai cognitive performance yang kurang. Pada uji korelasi somer diperoleh tidak terdapat asosiasi antara status gizi (antropometri) dengan cognitive performance (r= 0,23, P= 1,18) dan tidak terdapat asosiasi antara status gizi (kadar hemoglobin) dengan cognitive performance (r= 0,36, P= 1,75). Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa terdapat 17 anak dari 22 pasien yang mempunyai status gizi normal (antropometri), terdapat 16 anak dari 22 pasien yang tidak mengalami anemia (kadar hemoglobin), dan terdapat 14 anak dari 22 pasien yang mempunyai cognitive performance normal. Tidak terdapat asosiasi antara status gizi (antropometri) dengan cognitive performance dan tidak terdapat asosiasi antara kadar hemoglobin dengan cognitive performance. Kata Kunci: HIV/AIDS, anak, antropometri, hemoglobin, cognitive performance
10 xv ABSTRACT Anthropometry and the haemoglobin concentration are the parameters to identity the nutrition status in children with HIV/AIDS. A low nutrition status on a child can cause a negative impact to the cognitive performance. This influence the life quality of the child. This study was an observational cross sectional study. The purpose of this study were to identify nutrition status, to determain cognitive performance, and to evaluate the association of nutrition status and the cognitive performance in children with HIV/AIDS. Sample criteria of children (4-12 years) with HIV/AIDS after one years diagnosed by doctor and who signed an informed consent. The nutrition status of a child was analysed using anthropometry and the haemoglobin concentration. The cognitive performance was tested through the result of IQ test. In this study there were 22 who fit the criteria. Based on anthropometry, 22 patients, there were 17 children (77.27%) had a normal nutrition status and 5 children (22.73%) had low nutrition status. Meanwhile based on concentration of haemoglobin, there were 16 children (72.72%) were not anaemia and 6 children (27.27%) were anaemia. The result of cognitive performance on the children with HIV/AIDS showed that there were 14 children (63.64%) with normal cognitive performance, showed 8 children (36.63%) with low cognitive performance. Based on somer s correlation test there no significant association between nutrition status ( based on anthropometry) with cognitive performance ( r = 0.23, P = 1.18) and there no significant between nutrition status (based on haemoglobin concentration) with cognitive performance (r = 0.36, P = 1.75). It concluded that there were 17 children from 22 patients had a normal nutrition status (based on anthropometry), there were 16 children from 22 patients were not anaemia (based on haemoglobin concentration), and there were 14 children from 22 patients with normal cognitive performance. There no association between the nutrition status ( base on anthropometry) with cognitive performance and there no association between nutrition status (based on haemoglobin concentration) with cognitive performance. Keywords: HIV/AIDS, children, anthropometry, haemoglobin, cognitive performance
11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang dapat menyebabkan menurunnya sistem kekebalan tubuh sedangkan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus HIV (Kemenkes RI, 2014). Data Ditjen PP dan PL Kemenkes RI, (2014) menyatakan bahwa provinsi di Indonesia dimana pertama kali ditemukan adanya kasus HIV/AIDS adalah Provinsi Bali pada tahun Bali merupakan provinsi ke-4 paling tinggi dengan kejadian HIV/AIDS di Indonesia, dimana dilaporkan jumlah kumulatif pasien dari bulan April 1987 sampai dengan bulan September 2014 yang terdeteksi HIV sebesar dan mengidap AIDS sebesar Data jumlah kasus HIV/AIDS kabupaten/kota provinsi Bali tahun 2013 menyatakan bahwa kota Denpasar merupakan kota dengan kasus HIV/AIDS terbanyak yaitu 290 yang terinfeksi HIV dan 326 sudah memasuki stadium AIDS (Dinkes Bali, 2014). Pada bulan Januari 2007 hingga November 2011 di RSUP Sanglah Denpasar, jumlah anak yang telah ditegakkan status HIV positif oleh dokter sebanyak 103 (61,31%) (Saputri, 2013). Penularan virus HIV ini dapat terjadi pada anak karena transmisi virus pada kehamilan, pada saat melahirkan, maupun pada saat pemberian ASI (UNDP, 2012). Gizi buruk sering terjadi pada pasien dengan HIV/AIDS seiring meningkatnya stadium HIV, menurut penelitian Madec dkk. (2011) kematian vi
12 ii yang terjadi akibat kekurangan gizi pada anak-anak lebih tinggi pada yang menderita HIV positif daripada yang menderita HIV negatif. Secara nasional prevalensi status gizi pada anak usia 6-12 tahun terdiri dari, 4,6% sangat kurus, 7,6% kurus, 78,6% normal dan 19,2% gemuk (Riskesdas, 2010). Asupan gizi yang baik dan cukup merupakan salah satu kebutuhan dasar yang diperlukan seorang anak pada masa perkembangan dan untuk menjaga fungsi tubuhnya. Kecukupan suatu asupan gizi dapat dinilai dengan status gizi. Penentuan status gizi pada seseorang dapat diukur dengan menggunakan metode langsung yaitu antropometri, pemeriksaan klinis, biokimia, dan biofisika atau metode tidak langsung yang meliputi survey konsumsi, statistik vital, dan faktor ekologi (Supariasa, 2002). Masalah gizi pada anak memerlukan perhatian khusus karena hal ini dapat menyebabkan peningkatan angka kesakitan, angka kematian, memengaruhi kecerdasan serta hambatan pertumbuhan dan perkembangan otak (Saidah N., 2010). Status gizi di Sanglah secara umum ditegakkan berdasarkan data antropometri. Status gizi pada pasien juga dapat dipengaruhi oleh status hemoglobin, pada penelitian Clark dkk., (2006) anak-anak pada penelitian tersebut menunjukkan terjadinya malnutrisi dengan nilai kadar hemoglobin dan/atau serum feritin yang rendah. Apabila status gizi (antropometri) yang rendah pada pasien anak HIV/AIDS terus berkelanjutan, ini dapat menyebabkan dampak yang besar terhadap cognitive performance. Menurut penelitian Sarma dkk., (2013) status nutrisi berdasarkan antropometri yang rendah pada anak sekolah mempunyai level educational performance yang rendah. Status gizi (hemoglobin) yang rendah juga dapat
13 iii mempengaruhi cognitive performance pada anak. Penelitian Kusmiyati dkk., (2013) menyatakan bahwa adanya hubungan antara anemia dengan kecerdasan intelektual anak dengan berpola positif yaitu semakin tinggi kadar hemoglobin maka semakin tinggi kecerdasan intelektual anak. Gizi buruk yang terjadi pada anak-anak menyebabkan anak tersebut sukar berkonsentrasi, rendah diri dan prestasi belajar menjadi turun. Anak dengan status gizi buruk ternyata kemampuan belajarnya dibawah anak yang status gizinya baik, hal ini disebabkan karena mereka mudah lelah, mudah mengantuk dan sukar menerima pelajaran (Muhamad Anas, 2011). Dengan terganggunya pertumbuhan dan kognitif pasien anak HIV/AIDS akibat status gizi yang buruk ini dapat mengakibatkan turunnya kualitas hidup pasien. Menurut penelitian Syatyawati (2013) terdapat suatu hubungan yang signifikan antar status gizi dan perkembangan kognitif pada anak sehat, dengan proporsi anak dengan prestasi belajar yang baik lebih banyak pada anak dengan status gizi baik dibandingkan dengan anak yang mempunyai status gizi tidak baik ( 61,64 % vs 12,33 % dengan p = 0,001 ; p < 0,05), ini menunjukkan pertumbuhan anak secara signifikan akan memengaruhi tingkat kognitifnya. Penelitian yang dilakukan Warsito O. dkk., (2012) menunjukkan status gizi yang baik dapat meningkatkan nilai kognitif pada anak, dan anak yang stunted menunjukkan skor kognitif yang rendah (58,3%). Oleh karena itu, perlu identifikasi status gizi yang menyeluruh yaitu melibatkan antropometri dan Hb untuk mengetahui adanya malnutrisi pada pasien anak HIV/AIDS sehingga dapat mengoptimalkan penatalaksanaan terapi dan kualitas hidup pasien.
14 iv 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana status gizi pada pasien anak HIV/AIDS di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali? Bagaimana cognitive performance pada pasien anak HIV/AIDS di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali? Bagaimana asosiasi antara status gizi dengan cognitive performance pada pasien HIV/AIDS di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali? 1.3 Tujuan Mengidentifikasi status gizi pada pasien HIV/AIDS di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali Mengidentifikasi cognitive performance pada pasien HIV/AIDS di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali Mengevaluasi asosiasi antara status gizi dengan cognitive performance pada pasien HIV/AIDS di RSUP Sanglah, Denpasar. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini sebagai sumber informasi bagi tenaga kesehatan mengenai status gizi yang dapat berhubungan dengan cognitive performance pada pasien anak penderita HIV/AIDS. Penelitian ini juga dapat menjadi feedback dalam penatalaksanaan terapi, sehingga dapat mengoptimalkan outcome terapi dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
KATA PENGANTAR. atas berkat dan rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Status Gizi dan Cognitive Performance pada
Lebih terperinciLAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran umum
FAKTOR DETERMINAN PENINGKATAN BERAT BADAN DAN JUMLAH CD4 ANAK HIV/AIDS SETELAH ENAM BULAN TERAPI ANTIRETROVIRAL Penelitian Cohort retrospective terhadap Usia, Jenis kelamin, Stadium klinis, Lama terapi
Lebih terperinciLAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran umum
HUBUNGAN JENIS INFEKSI OPORTUNISTIK DENGAN MORTALITAS ANAK HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS/ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME Studi di RSUP Dr. Kariadi Semarang LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk
Lebih terperinciBerdasarkan data Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Ditjen P2PL) Kementerian Kesehatan RI (4),
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi dari virus HIV (Human Immunodeficiency
Lebih terperinciKORELASI STATUS ZINK DENGAN RESPON IMUNOLOGI TERAPI ARV PADA ANAK PENDERITA HIV/AIDS DI RSUP SANGLAH KOTA DENPASAR
KORELASI STATUS ZINK DENGAN RESPON IMUNOLOGI TERAPI ARV PADA ANAK PENDERITA HIV/AIDS DI RSUP SANGLAH KOTA DENPASAR Skripsi MADE RIANI CAHYANI 1108505043 JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciABSTRAK KORELASI ANTARA TOTAL LYMPHOCYTE COUNT DAN JUMLAH CD4 PADA PASIEN HIV/AIDS
ABSTRAK KORELASI ANTARA TOTAL LYMPHOCYTE COUNT DAN JUMLAH CD4 PADA PASIEN HIV/AIDS Ardo Sanjaya, 2013 Pembimbing 1 : Christine Sugiarto, dr., Sp.PK Pembimbing 2 : Ronald Jonathan, dr., MSc., DTM & H. Latar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. imuno kompromis infeksius yang berbahaya, dikenal sejak tahun Pada
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan suatu penyakit imuno kompromis infeksius yang berbahaya, dikenal sejak tahun 1981. Pada tahun 1983, agen penyebab
Lebih terperinciABSTRAK PREDIKTOR PENINGKATAN STATUS GIZI PASIEN YANG MENDAPATKAN TERAPI ANTIRETROVIRAL DI RSUP SANGLAH DENPASAR BALI
ABSTRAK PREDIKTOR PENINGKATAN STATUS GIZI PASIEN YANG MENDAPATKAN TERAPI ANTIRETROVIRAL DI RSUP SANGLAH DENPASAR BALI Setelah ditemukannya obat antiretroviral (ARV) telah terjadi peningk atan status gizi
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: HIV-TB, CD4, Sputum BTA
ABSTRAK Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi oportunistik yang paling sering dijumpai pada pasien HIV. Adanya hubungan yang kompleks antara HIV dan TB dapat meningkatkan mortalitas maupun morbiditas.
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT SPIRITUALITAS DENGAN TINGKAT KUALITAS HIDUP PADA PASIEN HIV/AIDS DI YAYASAN SPIRIT PARAMACITTA DENPASAR
SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGKAT SPIRITUALITAS DENGAN TINGKAT KUALITAS HIDUP PADA PASIEN HIV/AIDS DI YAYASAN SPIRIT PARAMACITTA DENPASAR Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan OLEH:
Lebih terperinciABSTRAK. STUDI TATALAKSANA SKRINING HIV di PMI KOTA BANDUNG TAHUN 2007
vi ABSTRAK STUDI TATALAKSANA SKRINING HIV di PMI KOTA BANDUNG TAHUN 2007 Francine Anne Yosi, 2007; Pembimbing I: Freddy Tumewu Andries, dr., MS Pembimbing II: July Ivone, dr. AIDS (Acquired Immunodeficiency
Lebih terperinciHUBUNGAN ANEMIA DAN KEK PADA IBU HAMIL AKHIR TRIMESTER III DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember)
HUBUNGAN ANEMIA DAN KEK PADA IBU HAMIL AKHIR TRIMESTER III DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember) SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi
Lebih terperinciANGKA KEJADIAN ANEMIA PADA PASIEN ANAK PENDERITA HIV/AIDS DI RSUP SANGLAH DENPASAR. Kedokteran Universitas Udayana ABSTRAK
ANGKA KEJADIAN ANEMIA PADA PASIEN ANAK PENDERITA HIV/AIDS DI RSUP SANGLAH DENPASAR Cahyani M.R 1, Sunarti L.P.S.S 1, Niruri R 1, Kumara, K.D 2 1 Jurusan Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Acquired immune deficiency syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Acquired immune deficiency syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala akibat penurunan sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh infeksi human immunodeficiency virus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem pertahanan tubuh kita. Tubuh memiliki kurang lebih 600 kelenjar getah bening, namun pada orang sehat yang normal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) didefinisikan sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) didefinisikan sebagai suatu kondisi klinis yang disebabkan oleh infeksi virus Human Immuodeficiency Virus (HIV)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV)/ Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) telah menjadi masalah yang serius bagi dunia kesehatan. Menurut data World Health
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kasus infeksi human immunodeficiency virus (HIV) dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Peningkatan kasus infeksi human immunodeficiency virus (HIV) dan acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) memerlukan deteksi cepat untuk kepentingan diagnosis dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tersebut disebut AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome). UNAIDS
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus atau HIV merupakan virus yang menyerang imunitas manusia. Kumpulan gejala penyakit yang muncul karena defisiensi imun tersebut disebut AIDS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Infeksi Human Immunodeficiency Virus(HIV) dan penyakitacquired Immuno
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Infeksi Human Immunodeficiency Virus(HIV) dan penyakitacquired Immuno Deficiency Syndrome(AIDS) saat ini telah menjadi masalah kesehatan global. Selama kurun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus ribonucleic acid (RNA) yang termasuk family retroviridae dan genus lentivirus yang menyebabkan penurunan imunitas tubuh.
Lebih terperinciABSTRAK PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ANGKATAN 2010 TENTANG HIV/AIDS
ABSTRAK PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ANGKATAN 2010 TENTANG HIV/AIDS Meta Adhitama, 2011 Pembimbing I : Donny Pangemanan, drg.,skm Pembimbing
Lebih terperinciINSIDENSI HEPATITIS B PADA PASIEN HIV- AIDS DI KLINIK VCT PUSYANSUS RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN DARI JANUARI TAHUN DESEMBER TAHUN 2012
INSIDENSI HEPATITIS B PADA PASIEN HIV- AIDS DI KLINIK VCT PUSYANSUS RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN DARI JANUARI TAHUN 2010- DESEMBER TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH Oleh: THILAKAM KANTHASAMY 100 100 415 FAKULTAS
Lebih terperinci4.6 Instrumen Penelitian Cara Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data Etika Penelitian BAB V.
DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... I LEMBAR PERSETUJUAN... II PENETAPAN PANITIA PENGUJI... III KATA PENGANTAR... IV PRASYARAT GELAR... V ABSTRAK... VI ABSTRACT... VII DAFTAR ISI... VIII DAFTAR TABEL... X Bab I.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1,2,3. 4 United Nations Programme on HIV/AIDS melaporkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi dari virus Human Immunodeficiency
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber: Kemenkes, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang merupakan penyebab dari timbulnya Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS), masih menjadi masalah kesehatan utama secara
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian
1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) semakin menjadi masalah kesehatan utama di seluruh dunia.
Lebih terperinciLUARAN MATERNAL DAN NEONATAL PADA IBU BERSALIN DENGAN INFEKSI HIV (Analisis Faktor Jumlah Sel CD4) LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH
LUARAN MATERNAL DAN NEONATAL PADA IBU BERSALIN DENGAN INFEKSI HIV (Analisis Faktor Jumlah Sel CD4) LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai
Lebih terperinciLAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian hasil Karya Tulis Ilmiah mahasiswa program strata-1 kedokteran umum
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP HARAPAN HIDUP 5 TAHUN PASIEN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV) / ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME (AIDS) DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tubuh manusia tersebut menjadi melemah. Pertahanan tubuh yang menurun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia sehingga menyebabkan sistem pertahanan tubuh manusia tersebut menjadi
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI MALALAYANG KECAMATAN MALALAYANG. Nonce Nova Legi
321 GIZIDO Volume 4 No. 1 Mei 2012 Hubungan Status Gizi Dengan Prestasi Nonce N. Legi HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI MALALAYANG KECAMATAN MALALAYANG Nonce Nova
Lebih terperinciHUBUNGAN ASUPAN MIKRONUTRIEN DENGAN JENIS ANEMIA PADA IBU HAMIL
HUBUNGAN ASUPAN MIKRONUTRIEN DENGAN JENIS ANEMIA PADA IBU HAMIL Nuraenny Ratna Bauw 1, Aryu Candra K. 2 1 Mahasiswa Program Studi S-1 Ilmu Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro 2
Lebih terperinciOleh: HAFIS NOVYAN NIM:
GAMBARAN MIKROSKOPIS BASIL TAHAN ASAM (BTA) PADA PASIEN SUSPEK KOINFEKSI TUBERKULOSIS PARU-HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV) YANG BEROBAT DI KLINIK CARE SUPPORT AND TREATMENT (CST) PUSYANSUS RSUP. HAJI
Lebih terperinci3. plasebo, durasi 6 bln KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
persisten, RCT 2. Zn + Vit,mineral 3. plasebo, durasi 6 bln BB KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BB, PB Zn dan Zn + vit, min lebih tinggi drpd plasebo Kebutuhan gizi bayi yang tercukupi dengan baik dimanifestasikan
Lebih terperinciABSTRAK. Adherence Scale (MMAS).
iv ABSTRAK HIV positif merupakan kondisi ketika terdapat infeksi Human Immunodeficiency Virus di dalam darah seseorang. Sedangkan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah kumpulan gejala yang timbul
Lebih terperinciLAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian hasil Karya Tulis Ilmiah mahasiswa program strata-1 kedokteran umum
HUBUNGAN ANTARA STADIUM KLINIS, VIRAL LOAD DAN JUMLAH CD4 PADA PASIEN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV)/ACQUIRED IMMUNO DEFICIENCY SYNDROME (AIDS) DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggi, menurut World Health Organization (WHO) (2013), prevalensi anemia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan di seluruh dunia terutama negara berkembang yang diperkirakan 30% penduduk dunia menderita anemia. Anemia banyak terjadi
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG HIV/AIDS DI SMA NEGERI 1 MEDAN
TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG HIV/AIDS DI SMA NEGERI 1 MEDAN Oleh : KALAIVANI ALAGAPAN 080100404 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011 TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan penyakit Acquired UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) semakin nyata menjadi masalah kesehatan utama di seluruh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Acquaired Immunodefeciency Syndrome (AIDS) adalah penyakit yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Acquaired Immunodefeciency Syndrome (AIDS) adalah penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodefeciency Virus (HIV). AIDS telah dilaporkan oleh lebih dari 93 negara
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN KASUS HIV/AIDS DENGAN TUBERKULOSIS DI KABUPATEN MERAUKE TAHUN 2011
ABSTRAK GAMBARAN KASUS HIV/AIDS DENGAN TUBERKULOSIS DI KABUPATEN MERAUKE TAHUN 2011 Widyannea. M., 2012, Pembimbing I : July Ivone, dr.,m.kk.,mpd.ked. Pembimbing II: Triswaty Wiyata, dr.,m.kes. Tuberkulosis
Lebih terperinciABSTRACT. Yulian Rahmadini *, Retnosari Andrajati **, Rizka Andalusia *** *
ISSN : 1693-9883 Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. V, No. 2, Agustus 2008, 67-74 PERBANDINGAN EFIKASI BEBERAPA KOMBINASI ANTIRETROVIRAL PADA PASIEN HIV/AIDS DITINJAU DARI KENAIKAN JUMLAH CD4 RATA-RATA (ANALISIS
Lebih terperinciHUBUNGAN STUNTING DAN GIZI KURANG DENGAN SKOR IQ ANAK SEKOLAH DASAR UMUR 8 TAHUN DI KECAMATAN BULULAWANG KABUPATEN MALANG TESIS
HUBUNGAN STUNTING DAN GIZI KURANG DENGAN SKOR IQ ANAK SEKOLAH DASAR UMUR 8 TAHUN DI KECAMATAN BULULAWANG KABUPATEN MALANG TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang diakibatkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus). Jalur transmisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) merupakan penyakit yang diakibatkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus). Jalur transmisi HIV adalah melalui kontak seksual;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human immunodeficiency virus (HIV) adalah suatu jenis retrovirus yang memiliki envelope, yang mengandung RNA dan mengakibatkan gangguan sistem imun karena menginfeksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Immunodeficiency Syndrome) merupakan salah satu penyakit infeksi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus / Acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan salah satu penyakit infeksi yang mengancam jiwa sehingga sampai saat ini menjadi
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR
ABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR Gizi memegang peranan penting dalam menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Perbaikan
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENDERITA TUBERKULOSIS TERHADAP KETIDAKPATUHAN DALAM PENGOBATAN MENURUT SISTEM DOTS DI RSU
ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENDERITA TUBERKULOSIS TERHADAP KETIDAKPATUHAN DALAM PENGOBATAN MENURUT SISTEM DOTS DI RSU dr. SLAMET GARUT PERIODE 1 JANUARI 2011 31 DESEMBER 2011 Novina
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) merupakan suatu sindroma/
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) merupakan suatu sindroma/ kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV), suatu retrovirus
Lebih terperinci4.4.2 Definisi Operasional Variabel ProsedurPengambilanatauPengumpulan Data PengolahandanAnalisis Data
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i LEMBAR PERSETUJUAN... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii KATA PENGANTAR... iv LEMBAR KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI... vi ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii RINGKASAN...
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Human Imunnodeficiency Virus (HIV)/ Acquired Imunne Deficiency
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Imunnodeficiency Virus (HIV)/ Acquired Imunne Deficiency Syndrome (AIDS) adalah masalah besar yang mengancam banyak negara di seluruh dunia. Tidak ada negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa balita merupakan masa yang kritis dalam upaya menciptakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa balita merupakan masa yang kritis dalam upaya menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas, karena pada dua tahun pertama pasca kelahiran merupakan masa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. cerdas, dan produktif (Adisasmito, 2010). Kualitas sumber daya manusia dapat dilihat salah satunya melalui prestasi
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan syarat mutlak menuju pembangunan di segala bidang. Status gizi merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Penelitian. Anemia defisiensi besi (ADB) masih menjadi. permasalahan kesehatan saat ini dan merupakan jenis
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Anemia defisiensi besi (ADB) masih menjadi permasalahan kesehatan saat ini dan merupakan jenis malnutrisi dengan prevalensi tertinggi di dunia sehingga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan utama di dunia terutama negara berkembang. Munculnya epidemik Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immunodeficiency
Lebih terperinciOLEH : DARIUS HARTANTO
PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN MATEMATIKA, BAHASA INDONESIA DAN KADAR HEMOGLOBIN PADA ANAK YANG STUNTING DAN NORMAL KELAS 4 6 DI SD PERSA JUARA MEDAN TAHUN 2015 OLEH : DARIUS HARTANTO 120100113 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tahun 2013 menjelaskan. HIV atau Human Immunodefisiensi Virus merupakan virus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tahun 2013 menjelaskan HIV atau Human Immunodefisiensi Virus merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Menurut Center
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH PROFIL PASIEN HIV DENGAN TUBERKULOSIS YANG BEROBAT KE BALAI PENGOBATAN PARU PROVINSI (BP4), MEDAN DARI JULI 2011 HINGGA JUNI 2013
i KARYA TULIS ILMIAH PROFIL PASIEN HIV DENGAN TUBERKULOSIS YANG BEROBAT KE BALAI PENGOBATAN PARU PROVINSI (BP4), MEDAN DARI JULI 2011 HINGGA JUNI 2013 Oleh : YAATHAVI A/P PANDIARAJ 100100394 FAKULTAS KEDOKTERAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara di Asia dengan epidemi HIV (human immunodeficiancy virus) yang berkembang paling cepat menurut data UNAIDS (United Nations
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. HIV di Indonesia termasuk yang tercepat di Asia. (2) Meskipun ilmu. namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah HIV/AIDS adalah masalah besar yang mengancam Indonesia dan banyak negara di seluruh dunia. Tidak ada negara yang terbebas dari HIV/AIDS. (1) Saat ini
Lebih terperinciOleh : WILDA KHAIRANI DALIMUNTHE NIM FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
PROPORSI IBU PENDERITA HIV YANG MELAHIRKAN BAYI YANG TERINFEKSI DAN TIDAK TERINFEKSI HIV DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN 2008-2011 Oleh : WILDA KHAIRANI DALIMUNTHE 090100123 NIM FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai infeksi disebut dengan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) telah dikenal sejak tahun 1983 dan termasuk dalam golongan retrovirus. HIV menyerang sistem imun yang secara bertahap akan menimbulkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan kriteria WHO, anemia merupakan suatu keadaan klinis
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anemia Pada Pasien HIV/AIDS 2.1.1 Definisi Anemia Berdasarkan kriteria WHO, anemia merupakan suatu keadaan klinis dimana konsentrasi hemoglobin kurang dari 13 g/dl pada laki-laki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan secara terus-menerus untuk meningkatkan taraf hidup. Untuk mewujudkan cita-cita pembangunan diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persentase populasi ADB di Indonesia sekitar %. Prevalensi ADB di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anemia paling umum ditemukan di negara-negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia adalah Anemia Defisiensi Besi (ADB). Data Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan besarnya jumlah penderita kehilangan darah akibat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sehubungan dengan besarnya jumlah penderita kehilangan darah akibat trauma, operasi, syok, dan tidak berfungsinya organ pembentuk sel darah merah maka tranfusi darah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS) merupakan penyakit yang masih menjadi perhatian di dunia dan Indonesia. Penyakit ini memiliki
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Kesehatan Anak. Penelitian akan dilakukan di Bangsal Anak RSUP Dr. Kariadi Semarang.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Kesehatan Anak. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilakukan di Bangsal Anak RSUP Dr. Kariadi Semarang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia khususnya anemia defisiensi besi, yang cukup menonjol pada anak-anak sekolah khususnya remaja (Bakta, 2006).
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV), merupakan suatu virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan penyakit yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya. manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan, menurunkan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. infeksi Human Immunodificiency Virus (HIV). HIV adalah suatu retrovirus yang
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang AIDS (Accquired Immunodeficiency Syndrom) adalah stadium akhir pada serangkaian abnormalitas imunologis dan klinis yang dikenal sebagai spektrum infeksi Human Immunodificiency
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Berat Badan Lahir Cukup (BBLC) a. Definisi Berat badan lahir adalah berat badan yang didapat dalam rentang waktu 1 jam setelah lahir (Kosim et al., 2014). BBLC
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan faktor ekologi (Supariasa,2001 dalam Jauhari, 2012). untuk melawan segala penyakit yang datang. Pada saat kekebalan tubuh kita
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Status gizi merupakan gambaran atau ekspresi dimana terdapat keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu. Status gizi seseorang dapat diukur dengan menggunakan metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak sekolah merupakan Sumber Daya Manusia (SDM) generasi. penerus bangsa yang potensinya perlu terus dibina dan dikembangkan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak sekolah merupakan Sumber Daya Manusia (SDM) generasi penerus bangsa yang potensinya perlu terus dibina dan dikembangkan. Kesehatan merupakan prakondisi utama yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Infeksi Human immunodeficiency virus (HIV) merupakan salah satu. Penurunan imunitas seluler penderita HIV dikarenakan sasaran utama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi Human immunodeficiency virus (HIV) merupakan salah satu infeksi yang perkembangannya terbesar di seluruh dunia, dalam dua puluh tahun terakhir diperkirakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. generasi penerus bangsa. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena mereka adalah generasi penerus bangsa. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dilakukan sejak dini, secara
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Tropis. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam: Infeksi 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Juni
Lebih terperinciPENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP, DAN MOTIVASI DIRI TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA SISWA-SISWI SMA PERKOTAAN DI KABUPATEN SRAGEN
PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP, DAN MOTIVASI DIRI TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA SISWA-SISWI SMA PERKOTAAN DI KABUPATEN SRAGEN Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Indonesia. Pertama, kurang energi dan protein yang. kondisinya biasa disebut gizi kurang atau gizi buruk.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Ada empat masalah gizi utama yang ada di Indonesia. Pertama, kurang energi dan protein yang kondisinya biasa disebut gizi kurang atau gizi buruk. Kedua, kurang vitamin
Lebih terperinciABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015
ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015 Diabetes melitus tipe 2 didefinisikan sebagai sekumpulan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemik
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan infeksi yang berkembang pesat di dunia, begitu pula di Indonesia. Menurut
Lebih terperinciUNIVERSITAS UDAYANA HUBUNGAN STATUS ANEMIA DAN INDEKS MASSA TUBUH MENURUT UMUR (IMT/U) DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWI SMK KESEHATAN GANA HUSADA
UNIVERSITAS UDAYANA HUBUNGAN STATUS ANEMIA DAN INDEKS MASSA TUBUH MENURUT UMUR (IMT/U) DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWI SMK KESEHATAN GANA HUSADA LUH PUTU JULIANI 1320015007 PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Lebih terperinciPENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU HAMIL DI KLINIK ANTENATAL CARE RSUP DR KARIADI, PUSKESMAS NGESREP, DAN PUSKESMAS HALMAHERA TERHADAP TES HIV
PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU HAMIL DI KLINIK ANTENATAL CARE RSUP DR KARIADI, PUSKESMAS NGESREP, DAN PUSKESMAS HALMAHERA TERHADAP TES HIV LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG DETEKSI DINI PENYAKIT HIV (HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS)
KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG DETEKSI DINI PENYAKIT HIV (HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS) Di Desa Gulun RW 003 Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan Oleh : ERNAWATI NIM : 13612322 PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari nilai normal kelompok yang bersangkutan (WHO, 2001). Anemia merupakan kondisi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. HIV merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Human
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang HIV merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi HIV dapat menyebabkan penderita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usia remaja merupakan usia peralihan dari anak-anak menuju dewasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia remaja merupakan usia peralihan dari anak-anak menuju dewasa yang berawal dari usia 9-10 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun. Remaja sebagai golongan individu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tuberkulosis Primer 1. Definisi Tuberkulosis Tuberkulosis adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang biasa menyerang paru tetapi
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Juni 2013 di RSUP. Dr.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Juni 2013 di RSUP.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. inklusi penelitian. Subyek penelitian ini terdiri dari kelompok kasus dan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian dilaksanakan pada 36 pasien yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Subyek penelitian ini terdiri dari kelompok kasus dan kelompok
Lebih terperinciGAMBARAN ANEMIA DAN INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) PADA SANTRI PUTRI PONDOK PESANTREN IMAM SYUHODO KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI
GAMBARAN ANEMIA DAN INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) PADA SANTRI PUTRI PONDOK PESANTREN IMAM SYUHODO KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat sarjana
Lebih terperinciHUBUNGAN ASUPAN MAGNESIUM DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI PENDERITA ANEMIA DI SUKOHARJO SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan
HUBUNGAN ASUPAN MAGNESIUM DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI PENDERITA ANEMIA DI SUKOHARJO SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran PRISMA CAHYANING RATRI G0013189
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. beberapa zat gizi tidak terpenuhi atau zat-zat gizi tersebut hilang dengan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keadaan gizi kurang dapat ditemukan pada setiap kelompok masyarakat. Pada hakekatnya keadaan gizi kurang dapat dilihat sebagai suatu proses kurang asupan makanan ketika
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PEMAKAIAN EFAVIRENZ DENGAN EFEK SAMPING NEUROPSIKIATRI PADA PASIEN HIV/AIDS Studi Kasus di RSUP dr.
HUBUNGAN ANTARA PEMAKAIAN EFAVIRENZ DENGAN EFEK SAMPING NEUROPSIKIATRI PADA PASIEN HIV/AIDS Studi Kasus di RSUP dr. Kariadi Semarang LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi prioritas dan menjadi isu global yaitu Infeksi HIV/AIDS.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit menular saat ini masih menjadi masalah utama kesehatan masyarakat di Indonesia dan merupakan penyebab kematian bagi penderitanya. Penyakit menular adalah penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang awalnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang awalnya menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, menyebabkan penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah gejala atau
I. PENDAHULUAN Penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah gejala atau infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusiaakibat infeksi virus HIV (Human Immunodeficiency
Lebih terperinciABSTRAK. UJI VALIDITAS INDEKS MENTZER SEBAGAI PREDIKTOR β-thalassemia MINOR DAN ANEMIA DEFISIENSI BESI PADA POPULASI ANEMIA HIPOKROM MIKROSITER
ABSTRAK UJI VALIDITAS INDEKS MENTZER SEBAGAI PREDIKTOR β-thalassemia MINOR DAN ANEMIA DEFISIENSI BESI PADA POPULASI ANEMIA HIPOKROM MIKROSITER Aisyah Mulqiah, 2016 Pembimbing I Pembimbing II : dr. Penny
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Komplikasi infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) terhadap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Komplikasi infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) terhadap perubahan status nutrisi telah diketahui sejak tahap awal epidemi. Penyebaran HIV di seluruh
Lebih terperinci