KEMAMPUAN SPASIAL (SPATIAL ABILITY)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEMAMPUAN SPASIAL (SPATIAL ABILITY)"

Transkripsi

1 KEMAMPUAN SPASIAL (SPATIAL ABILITY) Toto Subroto, S.Si, M.Pd Dosen Pendidikan Matematika STKIP Sebelas April Sumedang Jalan Angkrek Situ No.19 Sumedang, Page 252 Abstrak kemampuan spasial merupakan proses mental dalam mempersepsi, menyimpan, mengingat, mengkreasi, mengubah, dan mengkomunikasikan bangun ruang. Pada matematika di sekolah kemampuan spasial ini berhubungan dengan materi geometri bangun ruang. Kemampuan spasial sangat dibutuhkan bagi siswa yang bercita-cita seperti arsitek, desain interior, pilot, animator games 3dimensi dan lain sebagainya. Menurut Meir kemampuan spasial terdiri dari kemampuan persepsi, kemampuan visualisasi, kemampuan rotasi, kemampuan relasi, dan kemampuan orientasi. Kata kunci : kemampuan spasial, kemampuan spasial persepsi, kemampuan spasial visualisasi, kemampuan rotasi, kemampuan spasial relasi, kemampuan spasial orientasi. I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Materi pendidikan matematika di sekolah mencakup materi aritmatika, aljabar, statistik, dan geometri. Materi-materi tersebut berguna, baik untuk matematika sendiri maupun untuk pemanfaatan di luar matematika. Materi-materi tersebut bertujuan untuk meningkatkan 5 kemampuan yang dijelaskan oleh NCTM (2000) yaitu kemampuan penalaran, kemampuan koneksi, kemampuan komunikasi, kemampuan pemecahan masalah, dan kemampuan representasi. Selain 5 kemampuan tersebut materi matematika bisa mengembangkan kemampuan lain diluar yang dikemukan NCTM. Salahsatu kemampuan yang bisa diukur dalam materi matematika adalah kemampuan spasial. Kemampuan spasial merupakan salahsatu kemampuan matematika mengenai tilikan terhadap materi geometri bangun ruang. Materi geometri bangun ruang di sekolah merupakan salah satu materi yang diajarkan dalam sekolah. Materi bangun ruang bermanfaat langsung dalam kehidupan sehari-hari siswa. Guru biasanya mengajarkan materi bangun ruang dengan menggunakan model-model alat peraga real. Walaupun ada juga guru yang masih

2 menggunakan papan tulis untuk menerangkan materi bangun ruang. Pengajaran materi bangun ruang dengan menggunakan papan tulis, dilihat dari efektifitas waktu bisa dianggap lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan model-model alat peraga real, tetapi hal tersebut bisa berakibat munculnya salah konsep (misconception) dalam pemahaman bangun ruang. Berikut salahsatu salah konsep yang mungkin disebabkan oleh penggunaan papan tulis sebagai media untuk mengajarkan materi bangun ruang. Dijelaskan garis HI dimana garis tersebut menghubungkan titik sudut H dengan titik I pada garis BC, berikut digambarkan dengan menggunakan papan tulis: Page 253 Gambar 1.1 Gambar 1. Garis PG dalam kubus Jika dilihat sepintas, siswa dapat menyimpulkan bahwa segmen garis HI berpotongan di rusuk BF dan EF berturut-turut di titik J dan di titik K. Padahal pada kenyataanya kedua rusuk BF dan EF tidak dipotong oleh segmen garis HI tersebut. Kesalahan tersebut berakibat fatal dalam pemahaman bangun ruang. Kasus kesalahan persepsi di atas adalah salahsatu kelemahan siswa tentang kemampuan spasial. I.2 Urgensi Kajian Dalam pembelajaran bangun ruang, kemampuan spasial sangat berperan penting terhadap pemahaman geometri bangun ruang. Kemampuan spasial bisa dikategorikan sebagai kemampuan yang berada ranah psikologi. Dimana kemampuan ini menjadi acuan untuk orang dalam memasuki sebuah pekerjaan atau profesi (psikotest). Kemampuan spasial yang tinggi sangat diperlukan bagi mereka yang berpofesi bidang komputer-grafis, teknik, dan arsitek (Kosa, T.:2008). Karena kemampuan ini berkaitan erat dengan ilustrasi, prediksi posisi, serta kemampuan analisa ruang.

3 Walaupun secara psikologis, kemampuan spasial merupakan kemampuan genetik yang secara alamiah ada di setiap manusia dan perkembangannya berbeda-beda tiap orang, tetapi jika dilihat dari dunia pendidikan bahwa kemampuan ini bisa dikembangkan menjadi lebih baik dengan pola pendidikan yang tepat. Salah satunya adalah dengan mempelajari geometri bangun ruang. Kemampuan spasial dapat dikembangkan dengan pendidikan dan pembelajaran geometri bangun ruang dengan menggunakan alat bantu atau alat peraga. Selain alat alat peraga, permasalahan kemampuan spasial ini perlu dikaji dengan berdasarkan latarbelakang siswa seperti kemampuan awal nilai matematika. Kemampuan awal matematika ini perlu ditelusuri untuk mengetahui hubungannya dengan kemampuan spasial. Karena begitu pentingnya kemampuan spasial ini bagi perkembangan kemajuan manusia, maka sedini mungkin kemampuan spasial ini dikembangkan akan lebih baik. Oleh karena itu, di tingkat sekolah kemampuan spasial ini perlu dikembang. Siswa siswi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) sangat cocok sekali dijadikan penelitian untuk mengetahui potensi awal dan perkembangan kemampuan spasial secara dini. Page 254 II. Pembahasan Kecerdasan spasial merupakan salah satu kecerdasan yang sangat penting, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia kerja. Dalam kehidupan sehari-hari dapat berguna seperti mendirikan tiang, memasang frame foto di dinding agar tegak lurus, memprediksi mata dadu yang tidak terlihat, dan membuat jaring-jaring dari suatu bangun ruang. Dalam dunia kerja profesional kemampuan spasial ini banyak digunakan bagi mereka yang punya keahlian seperti arsitek, desain kartun, film animasi 3 dimensi dan lain sebagainya. Berikut beberapa definisi kemampuan spasial dari beberapa ahli; menurut Howard Gardner dalam Sudjito (2007), Kemampuan spasial adalah kemampuan untuk menangkap dunia ruang-visual secara tepat, yang di dalamnya termasuk kemampuan mengenal bentuk dan benda secara tepat, melakukan perubahan suatu benda dalam pikirannya dan mengenali perubahan tersebut, menggambarkan suatu hal atau benda dalam pikiran dan mengubahnya kedalam bentuk nyata, mengungkapkan data dalam suatu grafik serta kepekaan terhadap keseimbangan, relasi, warna, garis, bentuk, dan

4 ruang. Menurut McGee:1976 (dalam Kosa, T:2008) kemampuan spasial terdiri Kemampuan untuk merubah, merotasi, melipat dan membalik gambaran visual yang ada dalam pikiran. Menurut Linn dan Petersen:1985 (dalam Kosa, T:2008) kemampuan spasial merupakan proses mental dalam mempersepsi, menyimpan, mengingat, mengkreasi, mengubah, dan mengkomunikasikan bangun ruang. Ada beberapa ahli yang menyampaikan beberapa dimensi kemampuan spasial. Arti dimensi dalam tulisan ini sama dengan indikator, model, bagian, elemen, atau sub kemampuan spasial. Menurut Lohman:1988 (dalam Kosa, T:2008) ada 3 dimensi dalam kemampuan spasial yaitu dimensi visualisasi spasial, dimensi orientasi spasial, dan dimensi relasi spasial. Menurut Roland Guay (1976) dari Universitas Purdue kemampuan spasial dibagi menjadi 3 dimensi yaitu yaitu dimensi development, dimensi view, dan dimensi rotasi. Ketiga dimensi tersebut dibuat dalam satu intrumen yang disebut Purdue Spatial Visual Test (PSV Test). PSV Test sudah menjadi instrumen umum yang banyak digunakan untuk mengetahui kemampuan spasial. Salah satu penelitian yang memakai instrumen ini adalah penelitian yang dilakukan Temel Kaso dan Bulent Guven di Turki tahun Penelitian tersebut sebagai salah satu referensi utama dalam penelitian ini. Dalam instrumen PSV Test ini setiap dimensi ada 12 pertanyaan dalam bentuk pilihan ganda sehingga semua soalnya ada 36 butir. Berikut contoh soal PSV Test: Page 255 Contoh soal Rotasi Contoh soal Depelopment Contoh soal view Gambar 2. Contoh Soal PSV Test Menurut Meir (1994) kemampuan spasial dibagi menjadi lima dimensi kemampuan spasial yaitu:

5 Dimensi Kemampuan Persepsi. Merupakan proses mental dalam memprediksi kedalaman suatu bangun ruang, miring tidaknya suatu bangun ruang terhadap acuan vertikal, maupun acuan horisontal. Salah satu contoh dimensi kemampuan persepsi adalah air di dalam gelas apabila gelas tersebut dimiringkan maka akan berbentuk seperti gambar diatas. Dimensi Kemampuan Visualisasi Page 256 Merupakan kemampuan mental dalam memvisualkan konfigurasi bangun ruang menjadi jaring-jaring yang tepat atau sebaliknya membayangkan jaring-jaring menjadi sebuah bangun ruang. Dimensi Kemampuan Rotasi Merupakan kemampuan mental dalam memprediksi gambaran bangun ruang pada saat benda tersebut diputar. Mental rotasi ini dalam berpikirnya menggunakan mental proses dinamis. Dimensi Kemampuan Relasi Merupakan kemampuan mental dalam menghubungkan bagian-bagian visual dalam sisi bangun ruang, sehingga apabila perubahan sudut pandang tetap bisa diprediksi.

6 Dimensi Kemampuan Orientasi Page 257 Merupakan kemampuan mental untuk memprediksi visual bangun ruang bila dilihat dari berbagai sudut pandang. Menurut Meir (1994) dimensi kemampuan spasial dapat dikelompokan menjadi 2 hal yaitu mental proses dan mental posisi. Berdasarkan mental proses dimensi kemampuan spasial dibagi menjadi 2 yaitu proses mental statis dan proses mental dinamis. Mental statis adalah kemampuan mental dalam memprediksi bangun ruang yang fokus pada keadaan bangun ruang tersebut tanpa harus digerakkan. Dimensi kemampuan spasial yang termasuk dalam kategori mental statis yaitu dimensi kemampuan relasi dan dimensi kemampuan orientasi. proses mental dinamis adalah kemampuan mental dalam memprediksi bangun ruang yang harus melibatkan gerakan bangun ruang tersebut. Dimensi kemampuan spasial yang termasuk dalam kategori mental dinamis adalah dimensi kemampuan visualisasi, dimensi kemampuan rotasi, dan dimensi kemampuan persepsi. Sedangkan Berdasarkan mental posisi dibagi menjadi 2 yaitu posisi didalam dan posisi diluar. Posisi didalam yaitu keadaan mental yang menyatukan bangun ruang dengan si pengamat. Dimensi kemampuan spasial yang termasuk kedalam kategori ini adalah dimensi kemampuan persepsi dan dimensi kemampuan orientasi. Posisi diluar yaitu keadaan mental yang memisahkan bangun ruang dengan si pengamat. Dimensi kemampuan spasial yang termasuk kategori ini adalah dimensi kemampuan visualisasi, dimensi kemampuan rotasi, dan dimensi kemampuan relasi. Berikut bila ditampilkan dalam bentuk Tabel 1. tentang mental proses dan mental posisi menurut Peter Herbert Meir:

7 Tabel 1. Dimensi Kemampuan spasial dalam Mental proses dan Mental Posisi Mental Posisi Mental Dinamis Mental Statis diluar Visualisasi Relasi Page 258 Rotasi Orientasi didalam Persepsi III. Kesimpulan dan Saran III.1 Kesimpulan Berdasarkan kajian di atas, ada beberapa hal yang menjadi sorotan utama tentang kemampuan spasial, diantara: - Kemampuan spasial perlu dikembangkan kedalam pembelajaran matematika di sekolah dengan memasukan ke dalam materi bangun ruang. - Kemampuan spasial sangat diperlukan bagi siswa yang mempunyai cita-cita menjadi pilot, arsitek, animator games 3D, dan lain sebagai. - Kemampuan spasial secara rinci terdiri dari kemampuan persepsi, kemampuan rotasi, kemampuan visualisasi, kemampuan relasi, dan kemampuan orientasi. III.2 Saran - Di Indonesia penelitian tentang kemampuan spasial masih minim, sehingga penelitian kemampuan spasial masih sangat luas, baik di perguruan tinggi maupun di sekolah-sekolah. - Penelitian di sekolah dapat dikembangkan dengan menggunakan intrumen yang sudah ada seperti PSV test maupun intrumen yang dibuat sendiri oleh peneliti. - Perlu adanya perubahan kurikulum sekolah yang bisa memasukan kemampuan spasial sebagai salahsatu kemampuan matematika sebagai indikator peningkatan hasil belajar anak didik.

8 Daftar Pustaka Basham, K. L. (2007). The Effects Of 3-Dimensional Cadd Modeling Software On The Development Of Spatial Ability Of Ninth Grade Technology Discovery Students. Online : etd.lsu.edu/ docs/ available/etd / unrestricted/ Basham_dis.pdf (diakses tanggal 13 juli 2012) Page 259 Jones, Keith dan Fujita, Taro (2001). Developing A New Pedagogy For Geometry. UK. British Society for Research into Learning Mathematics Geometry Working Group. Online : eprints.soton.ac.uk/ (diakses tanggal 13 juli 2012) Kosa,T. (2008). The Effects Of Virtual And Physical Manipulatives On Students Spatial Visualization Skills. 8th International Educational Technology Conference. Eskisehir, Turkey. Online : (diakses tanggal 13 juli 2012) Kosa, T. dan Güven, B. (2008). The Effect Of Dynamic Geometry Software On Student Mathematics Teachers Spatial Visualization Skills. The Turkish Online Journal of Educational Technology TOJET ISSN: volume 7 Issue 4 Article 11. Online : articles (diakses tanggal 13 juli 2012) Maier, P. H. (1994). Spatial Geometry And Spatial Ability - How To Make Solid Geometry Solid? Online : webdoc.gwdg.de/ (diakses tanggal 13 juli 2012) Miyazaki, M., Arai, H., Chino, K., Ogihara, F., Oguchi, Y., Dan Morozumi, T. (2007). The Effects Of Spatial Geometry Curriculm With 3d Dgs In Lower Secondary School. In Woo, J. H., Lew, H. C., Park, K. S. & Seo, D. Y. (Eds.). Proceedings of the 31st Conference of the International Group for the Psychology of Mathematics Education, Vol. 2, pp Seoul: PME. Online : proceedings/ PME31/ (diakses tanggal 13 juli 2012) Panaoura, G., Gagatsis, A., dan Lemonides, C(2007). Spatial Abilities In Relation To Performance In Geometry Tasks Congress of the European Society for Research in Mathematics Education (CERME). Online : ermeweb.free.fr/ CERME%205/ WG7/ 7_Panaoura.pdf (diakses tanggal 13 juli 2012) Pittalis, M., Mousoulides, N., dan Christou, C. (2007). Spatial Ability As A Predictor Of Students Performance In Geometry, Congress of the European Society for Research in Mathematics Education (CERME). Online : ermeweb.free.fr/ CERME%205/WG7/7_Pittalis.pdf (diakses tanggal 13 juli 2012) Young, D. (2006). Virtual Manipulatives in Mathematics Education. Online: plaza. ufl. edu/ youngdj/ talks/ vms_paper.doc (diakses tanggal 13 juli 2012)

BAB II KAJIAN TEORETIK. 1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

BAB II KAJIAN TEORETIK. 1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis BAB II KAJIAN TEORETIK A. Deskripsi Konseptual 1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Pengembangan kemampuan berpikir kreatif merupakan salah satu fokus pembelajaran matematika. Melalui pembelajaran matematika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang NCTM telah menentukan 5 standar isi dalam matematika, yaitu bilangan dan operasinya, pemecahan masalah, peluang dan analisis data, pengukuran, dan geometri. 1 Sedangkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH BERBANTU SOFTWARE CABRI 3D DENGAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH BERBANTU SOFTWARE CABRI 3D DENGAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH BERBANTU SOFTWARE CABRI 3D DENGAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR Try Yuni Palupi Prodi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

KECERDASAN VISUAL-SPASIAL SISWA SMP DALAM MEMAHAMI BANGUN RUANG DITINJAU DARI PERBEDAAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

KECERDASAN VISUAL-SPASIAL SISWA SMP DALAM MEMAHAMI BANGUN RUANG DITINJAU DARI PERBEDAAN KEMAMPUAN MATEMATIKA KECERDASAN VISUAL-SPASIAL SISWA SMP DALAM MEMAHAMI BANGUN RUANG DITINJAU DARI PERBEDAAN KEMAMPUAN MATEMATIKA (VISUAL-SPASIAL INTELLIGENCE BUILD SPACE IN UNDERSTANDING DIFFERENCES SEEN FROM MATEMATICS ABILITY)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu matematika mulai diajarkan ketika

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu matematika mulai diajarkan ketika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika adalah ilmu yang sangat memiliki peranan yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu matematika mulai diajarkan ketika anak memasuki dunia pendidikan

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN SPASIAL SISWA SMP DITINJAU BERDASARKAN PERBEDAAN GENDER DAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

DESKRIPSI KEMAMPUAN SPASIAL SISWA SMP DITINJAU BERDASARKAN PERBEDAAN GENDER DAN KEMAMPUAN MATEMATIKA DESKRIPSI KEMAMPUAN SPASIAL SISWA SMP DITINJAU BERDASARKAN PERBEDAAN GENDER DAN KEMAMPUAN MATEMATIKA Yogi Prastyo FKIP Universitas Dr. Soetomo yogiprastyo1@gmail.com Abstract : Spatial ability is closely

Lebih terperinci

KRITERIA BERPIKIR GEOMETRIS SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH GEOMETRI 5

KRITERIA BERPIKIR GEOMETRIS SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH GEOMETRI 5 ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1, No. 2, Mei - Agustus 2015 STKIP PGRI Banjarmasin KRITERIA BERPIKIR GEOMETRIS SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH GEOMETRI 5 Noor Fajriah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KEMAMPUAN SPASIAL Menurut Fahmi (2006) kemampuan spasial adalah kemampuan anak dalam mengenali identitas objek ketika objek tersebut ada dari sudut pandang yang berbeda, dan mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika sangat penting bagi setiap orang untuk mengembangkan proses berpikir manusia sehingga menjadi logis dan sistematis. Matematika adalah suatu ilmu universal

Lebih terperinci

Perdana Arief Sandy 1, Sunardi 2, Susi Setiawani 3

Perdana Arief Sandy 1, Sunardi 2, Susi Setiawani 3 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) BERBANTUAN KOMPUTER DENGAN SOFTWARE CABRI 3D TERHADAP KEMAMPUAN GEOMETRI POKOK BAHASAN SUDUT DALAM RUANG DIMENSI TIGA

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIK. a. Pengertian Kemampuan Spasial

BAB II KAJIAN TEORITIK. a. Pengertian Kemampuan Spasial 5 BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1. Kemampuan Spasial a. Pengertian Kemampuan Spasial Menurut Amstrong (dalam Yuliani dan Bambang, 2010), kemampuan spasial merupakan kemampuan untuk memvisualisasikan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN PANDANG RUANG SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR GUGUS SAPTA PESONA KECAMATAN GEBANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

KEMAMPUAN PANDANG RUANG SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR GUGUS SAPTA PESONA KECAMATAN GEBANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KEMAMPUAN PANDANG RUANG SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR GUGUS SAPTA PESONA KECAMATAN GEBANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Dhita Paramitha Safitri; Budiyono Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PROFIL KECERDASAN VISUAL-SPASIAL PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 MOJOLABAN BERDASARKAN PERBEDAAN JENIS KELAMIN

PROFIL KECERDASAN VISUAL-SPASIAL PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 MOJOLABAN BERDASARKAN PERBEDAAN JENIS KELAMIN PROFIL KECERDASAN VISUAL-SPASIAL PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 MOJOLABAN BERDASARKAN PERBEDAAN JENIS KELAMIN Ria Wahyu Wijayanti 1, Imam Sujadi 2, Sri Subanti 3 1,2,3 Prodi Magister Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

UJME 6 (1) (2017)

UJME 6 (1) (2017) UJME 6 (1) (2017) http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujme Mathematics Learning Assisted by GeoGebra Software to Improve SMK Student s Spatial Ability and Mathematical Communication Pembelajaran Matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu yang memiliki peranan yang sangat besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu yang memiliki peranan yang sangat besar dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Matematika merupakan ilmu yang memiliki peranan yang sangat besar dalam kemajuan peradaban manusia. Sejak zaman dahulu, mulai era Mesir Kuno, Babylonia hingga

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB II KAJIAN TEORITIK BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1. Kemampuan Penalaran Matematis Menurut Shadiq (2004) penalaran adalah proses berpikir untuk menarik suatu kesimpulan atau membuat suatu pernyataan baru

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN SPASIAL DAN SELF-EFFICACY SISWA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS MULTIMEDIA

PENINGKATAN KEMAMPUAN SPASIAL DAN SELF-EFFICACY SISWA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS MULTIMEDIA βeta p-issn: 2085-5893 e-issn: 2541-0458 Vol. 9 No. 2 (Nopember) 2016, Hal. 180-196 βeta 2016 DOI: http://dx.doi.org/10.20414/betajtm.v9i2.7 PENINGKATAN KEMAMPUAN SPASIAL DAN SELF-EFFICACY SISWA MELALUI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang cukup tajam, dan sekaligus menjadi ajang seleksi

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang cukup tajam, dan sekaligus menjadi ajang seleksi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan masyarakat yang cenderung bersifat terbuka memberi kemungkinan munculnya berbagai pilihan bagi seseorang dalam menata dan merancang kehidupan masa

Lebih terperinci

Wahyu Wijayanti Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS

Wahyu Wijayanti Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN CTL (Contextual Teaching and Learning) DILENGKAPI DENGAN AA (Authentic Assessment) BERBANTUAN FLIPBOOK MAKER UNTUK SMA KELAS X Wahyu Wijayanti

Lebih terperinci

PROFIL KEMAMPUAN SPASIAL SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH GEOMETRI DITINJAU DARI PERBEDAAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

PROFIL KEMAMPUAN SPASIAL SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH GEOMETRI DITINJAU DARI PERBEDAAN KEMAMPUAN MATEMATIKA PROFIL KEMAMPUAN SPASIAL SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH GEOMETRI DITINJAU DARI PERBEDAAN KEMAMPUAN MATEMATIKA Donny Dwi Farisdianto Pendidikan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya. Email:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagaimana diungkapkan oleh Wahyu Setiawan (1996 :4-5) bahwa daya serap siswa kelas IV Sekolah Dasar terhadap konsep-konsep volume rendah. Selain itu Soedjadi

Lebih terperinci

Peningkatan kemampuan spasial dan self-efficacy siswa melalui model discovery learning berbasis multimedia

Peningkatan kemampuan spasial dan self-efficacy siswa melalui model discovery learning berbasis multimedia p-issn: 2085-5893 e-issn: 2541-0458 Vol. 9 No. 2 (Nopember) 2016, Hal.180-196 DOI: https://dx.doi.org/10.20414/betajtm.v9i2.14 Peningkatan kemampuan spasial dan self-efficacy siswa melalui model discovery

Lebih terperinci

Pengembangan Media Pembelajaran dengan GeoGebra untuk Visualisasi Penggunaan Integral pada Siswa SMA

Pengembangan Media Pembelajaran dengan GeoGebra untuk Visualisasi Penggunaan Integral pada Siswa SMA SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 PM -41 Pengembangan Media Pembelajaran dengan GeoGebra untuk Visualisasi Penggunaan Integral pada Siswa SMA Chairun Nisa Zarkasyi Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya menggunakan prinsip-prinsip matematika. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya menggunakan prinsip-prinsip matematika. Oleh karena itu, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern dewasa ini, tidak terlepas dari peran matematika sebagai ilmu universal. Aplikasi konsep matematika dari yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pengertian Jenis Kelamin Jenis kelamin seringkali dipertukarkan dengan istilah gender dan dianggap sama. Jenis kelamin merupakan kelompok yang berbentuk spesies

Lebih terperinci

BERPIKIR ALJABAR DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA 3

BERPIKIR ALJABAR DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA 3 ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1, No. 2, Mei - Agustus 2015 STKIP PGRI Banjarmasin BERPIKIR ALJABAR DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA 3 Ati Sukmawati Mahasiswa S3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman akan diikuti oleh banyak perubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman akan diikuti oleh banyak perubahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman akan diikuti oleh banyak perubahan yang berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan suatu sistem yang ada. Perubahan-perubahan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK ANTISIPASI ANALITIK SISWA SMA DALAM MEMECAHKAN SOAL INTEGRAL

KARAKTERISTIK ANTISIPASI ANALITIK SISWA SMA DALAM MEMECAHKAN SOAL INTEGRAL KARAKTERISTIK ANTISIPASI ANALITIK SISWA SMA DALAM MEMECAHKAN SOAL INTEGRAL Erfan Yudianto 1* Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Jember Abstract. In an accuracy required to solve problems. One way

Lebih terperinci

Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol.1, No.2, Agustus 2017 Hal 135 141 ISSN 2528-4967 (print) dan ISSN 2548-219X (online) Pendampingan Pembuatan E-Learning Dengan Moodle Yang Dipadukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan selalu berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan cara berpikir manusia. Indonesia merupakan negara berkembang, agar Indonesia bisa maju

Lebih terperinci

Peran Kemampuan Spasial Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Matematika yang Berkaitan dengan Geometri

Peran Kemampuan Spasial Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Matematika yang Berkaitan dengan Geometri Peran Kemampuan Spasial Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Matematika yang Berkaitan dengan Geometri Rizky Oktaviana E.P., M.Pd. Universitas Islam Majapahit rizky.prims@gmail.com Abstrak Salah satu cabang

Lebih terperinci

KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PERBANDINGAN SENILAI DAN BERBALIK NILAI

KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PERBANDINGAN SENILAI DAN BERBALIK NILAI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PERBANDINGAN SENILAI DAN BERBALIK NILAI Meliyana Raharjanti, Toto Nusantara, Sri Mulyati Universitas Negeri Malang meliyana2007@gmail.com, toto.nusantara.fmipa@um.ac.id,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam matematika itu sendiri maupun dalam bidang-bidang yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. dalam matematika itu sendiri maupun dalam bidang-bidang yang lain. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu yang dibutuhkan diberbagai bidang, baik dalam matematika itu sendiri maupun dalam bidang-bidang yang lain. Contohnya mata pelajaran geografi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan menggunakan jenis penelitian studi kasus dengan melakukan observasi, tes tertulis (tes diagnostik dan tes kemampuan spasial), angket

Lebih terperinci

KEMAMPUAN PENELARAN SPASIAL MATEMATIS SISWA DALAM GEOMETRI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

KEMAMPUAN PENELARAN SPASIAL MATEMATIS SISWA DALAM GEOMETRI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KEMAMPUAN PENELARAN SPASIAL MATEMATIS SISWA DALAM GEOMETRI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Ririn Novia Astuti, Sugiatno, Bistari Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan, Pontianak Email : astutiririn1193@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau hanya gambaran pikiran. Makna dari penjelasan tersebut adalah sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. atau hanya gambaran pikiran. Makna dari penjelasan tersebut adalah sesuatu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah sebuah ilmu dengan objek kajian yang bersifat abstrak. Dalam Bahasa Indonesia, abstrak diartikan sebagai sesuatu yang tak berujud atau hanya

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN SOFTWARE WINGEOM TERHADAP PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS VIII MTSN LANGSA

PENGARUH PENGGUNAAN SOFTWARE WINGEOM TERHADAP PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS VIII MTSN LANGSA PENGARUH PENGGUNAAN SOFTWARE WINGEOM TERHADAP PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS VIII MTSN LANGSA SKRIPSI Oleh : NURULSAPITRI Mahasiswi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Zawiyah

Lebih terperinci

Unnes Journal of Mathematics Education

Unnes Journal of Mathematics Education UJME 3 (2) (2014) Unnes Journal of Mathematics Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujme PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS PROYEK MODEL BANGUN RUANG SECARA MODULAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL KESEBANGUNAN BERDASARKAN PROSEDUR NEWMAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN SPASIAL.

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL KESEBANGUNAN BERDASARKAN PROSEDUR NEWMAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN SPASIAL. 1 ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL KESEBANGUNAN BERDASARKAN PROSEDUR NEWMAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN SPASIAL (Penelitian dilaksanakan di Kelas IX SMPN 1 Paguyangan Kabupaten Brebes) An

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia, diterima oleh semua lapisan masyarakat dan dipelajari pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. dunia, diterima oleh semua lapisan masyarakat dan dipelajari pada setiap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu yang universal, berada di semua penjuru dunia, diterima oleh semua lapisan masyarakat dan dipelajari pada setiap tingkat pendidikan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kausal komparatif. Penelitian kausal komparatif termasuk ke dalam kategori penelitian dengan uji perbedaan

Lebih terperinci

Pengembangan Media Berbasis Flash untuk Mendukung Siswa Kelas VII dalam Menemukan Prinsip-Prinsip Pencerminan

Pengembangan Media Berbasis Flash untuk Mendukung Siswa Kelas VII dalam Menemukan Prinsip-Prinsip Pencerminan Prosiding Seminar Nasional Aljabar USD 2016-387- Pengembangan Media Berbasis Flash untuk Mendukung Siswa Kelas VII dalam Menemukan Prinsip-Prinsip Pencerminan Yosep Dwi Kristanto Universitas Sanata Dharma

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Kemampuan Rotasi Mental 1. Definisi Kemampuan Rotasi Mental Gardner (1983), dalam bukunya yang berjudul Frames of Mind, menjelaskan kecerdasan spasial (spatial intelligence) adalah

Lebih terperinci

KORELASI KECERDASAN SPASIAL TERHADAP MATHEMATICAL PROFICIENCY SISWA SEKOLAH DASAR KOTA BANDA ACEH

KORELASI KECERDASAN SPASIAL TERHADAP MATHEMATICAL PROFICIENCY SISWA SEKOLAH DASAR KOTA BANDA ACEH KORELASI KECERDASAN SPASIAL TERHADAP MATHEMATICAL PROFICIENCY SISWA SEKOLAH DASAR KOTA BANDA ACEH Aklimawati 1), Rifaatul Mahmuzah 2) 1,2 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Serambi Mekkah

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN GEOMETRI SPASIAL SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN GEOGEBRA

PENINGKATAN KEMAMPUAN GEOMETRI SPASIAL SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN GEOGEBRA JPPM Vol.10 No. 1 (2017) PENINGKATAN KEMAMPUAN GEOMETRI SPASIAL SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN GEOGEBRA Rizki Dwi Siswanto 1) dan Yaya S Kusumah 2) 1) Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GEOMETRI BERBASIS ICT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GEOMETRI BERBASIS ICT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GEOMETRI BERBASIS ICT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA Kuswari Hernawati 1, Ali Mahmudi 2, Himmawati Puji Lestari 3 1,2,3) Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 1 UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CONCEPT MAPPING (PTK Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 03 Colomadu Tahun 2013/2014) NASKAH

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTUAN KOMPUTER MELALUI PROGRAM CABRI 3D TERHADAP KEMAMPUAN SPASIAL DAN KEMANDIRIAN BELAJAR

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTUAN KOMPUTER MELALUI PROGRAM CABRI 3D TERHADAP KEMAMPUAN SPASIAL DAN KEMANDIRIAN BELAJAR Jurnal Teori dan Riset Matematika (TEOREMA) Vol. 2 No. 1, Hal, 21, September 2017 p-issn 2541-0660, e-issn 2597-7237 2017 PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTUAN KOMPUTER MELALUI PROGRAM CABRI 3D

Lebih terperinci

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS VII SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI SEGITIGA DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS VII SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI SEGITIGA DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS VII SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI SEGITIGA DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA Muhamaad Ridlo Yuwono* Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk (a) mendiagnosis kesulitan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Matematika Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa, matematika adalah ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur operasional

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG MASALAH

LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Matematika merupakan cabang ilmu yang memiliki peranan yang sangat besar dalam kemajuan peradaban manusia, sejak zaman dahulu, mulai era Mesir Kuno, Babylonia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistematis dalam menyelesaikan persoalan kehidupan sehari-hari atau dalam

BAB I PENDAHULUAN. sistematis dalam menyelesaikan persoalan kehidupan sehari-hari atau dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika sebagai bagian dari kurikulum, memegang peranan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kualitas lulusan yang mampu bertindak atas dasar pemikiran

Lebih terperinci

PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MELALUI MEDIA WINGEOM

PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MELALUI MEDIA WINGEOM PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MELALUI MEDIA WINGEOM Tika Listiana, Bambang Priyo Darminto, Nila Kurniasih Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

Model Investigasi Berbantuan Geogebra pada Geometri Bidang

Model Investigasi Berbantuan Geogebra pada Geometri Bidang Model Investigasi Berbantuan Geogebra pada Geometri Bidang Della Maulidiya 1, Agus Susanta 2, Nur Aliyyah Irsal 3 1 Pendidikan Matematika JPMIPA FKIP Universitas Bengkulu della.maulidiya@gmail.com 2 PGSD

Lebih terperinci

ASOSIASI KEMAMPUAN SPASIAL DENGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN GEOGEBRA

ASOSIASI KEMAMPUAN SPASIAL DENGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN GEOGEBRA ASOSIASI KEMAMPUAN SPASIAL DENGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN GEOGEBRA Rizki Dwi Siswanto Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA rizki.mathematics@gmail.com

Lebih terperinci

Sugiyarti Pendidikan Matematika-Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang.

Sugiyarti Pendidikan Matematika-Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang. Sugiyarti, Pengembangan Buku Siswa dengan Mengacu Lima Fase... 79 Pengembangan Buku Siswa dengan Mengacu Lima Fase Belajar Model Van Hiele pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar Kelas VIII SMP Laboratorium

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH DISPOSISI MATEMATIS, KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF, DAN PERSEPSI PADA KREATIVITAS TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

ANALISIS PENGARUH DISPOSISI MATEMATIS, KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF, DAN PERSEPSI PADA KREATIVITAS TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS ANALISIS PENGARUH DISPOSISI MATEMATIS, KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF, DAN PERSEPSI PADA KREATIVITAS TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS ANALYSIS EFFECT DISPOSITION MATHEMATICALLY, CREATIVE THINKING

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan. memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi

BAB I PENDAHULUAN. modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan. memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir

Lebih terperinci

P - 92 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GEOMETRI BERBASIS ICT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA

P - 92 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GEOMETRI BERBASIS ICT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA P - 92 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GEOMETRI BERBASIS ICT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA Kuswari Hernawati 1, Ali Mahmudi 2, Himmawati Puji Lestari 3 1,2,3) Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika memegang peranan penting dalam semua aspek kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika memegang peranan penting dalam semua aspek kehidupan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika memegang peranan penting dalam semua aspek kehidupan, karena disadari atau tidak matematika selalu melekat dalam kehidupan sehari-hari. Matematika

Lebih terperinci

PROFIL PEMECAHAN MASALAH KONTEKSTUAL GEOMETRI SISWA SMP BERDASARKAN ADVERSITY QUOTIENT (AQ)

PROFIL PEMECAHAN MASALAH KONTEKSTUAL GEOMETRI SISWA SMP BERDASARKAN ADVERSITY QUOTIENT (AQ) PROFIL PEMECAHAN MASALAH KONTEKSTUAL GEOMETRI SISWA SMP BERDASARKAN ADVERSITY QUOTIENT (AQ) Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi adanya bukti di lapangan yang menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

Lebih terperinci

APLIKASI SOFTWARE CABRI GEOMETRI PADA MATERI GEOMETRI SEBAGAI UPAYA MENGEKSPLORASI KEMAMPAUAN MATEMATIS

APLIKASI SOFTWARE CABRI GEOMETRI PADA MATERI GEOMETRI SEBAGAI UPAYA MENGEKSPLORASI KEMAMPAUAN MATEMATIS APLIKASI SOFTWARE CABRI GEOMETRI PADA MATERI GEOMETRI SEBAGAI UPAYA MENGEKSPLORASI KEMAMPAUAN MATEMATIS Samsul Maarif Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA Jakarta sams_andromeda@yahoo.com

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA KECERDASAN VISUAL-SPASIAL DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH DASAR BIDANG STUDI TEKNIK MESIN

KORELASI ANTARA KECERDASAN VISUAL-SPASIAL DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH DASAR BIDANG STUDI TEKNIK MESIN 169 KORELASI ANTARA KECERDASAN VISUAL-SPASIAL DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH DASAR BIDANG STUDI TEKNIK MESIN Dwi Perdana 1, Ariyano 2, dan Amay Suherman 3 Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

PROJECT-BASED LEARNING MENGGUNAKAN DYNAMIC SOFTWARE PADA MATERI GEOMETRI SMP

PROJECT-BASED LEARNING MENGGUNAKAN DYNAMIC SOFTWARE PADA MATERI GEOMETRI SMP Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Pembelajaran, hal. 545-552 PROJECT-BASED LEARNING MENGGUNAKAN DYNAMIC SOFTWARE PADA MATERI GEOMETRI

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGGUNAAN SOFTWARE GEOGEBRA PADA MATERI BANGUN RUANG DIMENSI TIGA UNTUK GURU-GURU MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH MUHAMMADIYAH SE-SUKOHARJO

PELATIHAN PENGGUNAAN SOFTWARE GEOGEBRA PADA MATERI BANGUN RUANG DIMENSI TIGA UNTUK GURU-GURU MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH MUHAMMADIYAH SE-SUKOHARJO PELATIHAN PENGGUNAAN SOFTWARE GEOGEBRA PADA MATERI BANGUN RUANG DIMENSI TIGA UNTUK GURU-GURU MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH MUHAMMADIYAH SE-SUKOHARJO Naufal Ishartono 1), Ilham Ahmad Alfian 2), dan Nurul

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATERI DIMENSI TIGA

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATERI DIMENSI TIGA Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA)2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Pembelajaran, hal. 201-206 ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATERI DIMENSI TIGA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, karena pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, karena pendidikan adalah faktor penentu kemajuan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI SEGIEMPAT BERBASIS TEORI VAN HIELE

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI SEGIEMPAT BERBASIS TEORI VAN HIELE PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI SEGIEMPAT BERBASIS TEORI VAN HIELE Susanto, Yulis Jamiah, Bistari Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan Email: l_hian@yahoo.co.id Abstrak:Penelitian

Lebih terperinci

Kemampuan Spasial Siswa SMP kelas VIII Ditinjau Dari Kemampuan Matematika Siswa

Kemampuan Spasial Siswa SMP kelas VIII Ditinjau Dari Kemampuan Matematika Siswa Prosiding SI MaIs (Seminar asional Integrasi Matematika dan ilai Islami) Vol.1, o.1, Juli 2017, Hal. 293-298 p-iss: 2580-4596; e-iss: 2580-460X Halaman 293 Kemampuan Spasial Siswa SMP kelas VIII Ditinjau

Lebih terperinci

REPRESENTASI VISUAL DALAM MENYELESAIKAN MASALAH KONTEKSTUAL

REPRESENTASI VISUAL DALAM MENYELESAIKAN MASALAH KONTEKSTUAL REPRESENTASI VISUAL DALAM MENYELESAIKAN MASALAH KONTEKSTUAL Abstrak: Fokus penelitian ini pada perbedaan kemampuan matematika antarsiswa dalam bidang pengenalan ruang (visual-spasial) dan kemampuan verbal

Lebih terperinci

PEMECAHAN MASALAH SPASIAL MATEMATIS CALON GURU MATEMATIKA DITINJAU DARI LANGKAH-LANGKAH PEMECAHAN MASALAH POLYA. Fiki Alghadari

PEMECAHAN MASALAH SPASIAL MATEMATIS CALON GURU MATEMATIKA DITINJAU DARI LANGKAH-LANGKAH PEMECAHAN MASALAH POLYA. Fiki Alghadari PEMECAHAN MASALAH SPASIAL MATEMATIS CALON GURU MATEMATIKA DITINJAU DARI LANGKAH-LANGKAH PEMECAHAN MASALAH POLYA Fiki Alghadari fiki_alghadari@stkipkusumanegara.ac.id STKIP Kusuma Negara Jakarta ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar siswa kita. Padahal matematika sumber dari segala disiplin ilmu

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar siswa kita. Padahal matematika sumber dari segala disiplin ilmu BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Matematika dianggap mata pelajaran momok dan tidak disukai oleh sebagian besar siswa kita. Padahal matematika sumber dari segala disiplin ilmu dan kunci ilmu pengetahuan.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SOAL NON RUTIN BERBASIS KOMPUTER UNTUK MELATIH PENGGUNAAN KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA

PENGEMBANGAN SOAL NON RUTIN BERBASIS KOMPUTER UNTUK MELATIH PENGGUNAAN KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA PENGEMBANGAN SOAL NON RUTIN BERBASIS KOMPUTER UNTUK MELATIH PENGGUNAAN KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA Oleh: Hendra Lesmana, Ratu Ilma Indra Putri, Somakim Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu aspek penting bagi pembangunan suatu bangsa. Oleh sebab itu, semua bangsa menempatkan pembangunan pendidikan sebagai prioritas utama

Lebih terperinci

PEMANFAATAN SOFTWARE GEOGEBRA BERBANTUAN E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN GEOMETRI

PEMANFAATAN SOFTWARE GEOGEBRA BERBANTUAN E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN GEOMETRI JKPM, VOLUME 4 NOMOR 2, OKTOBER 2017 e ISSN : 2549-8401; p ISSN : 2339-2444 PEMANFAATAN SOFTWARE GEOGEBRA BERBANTUAN E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN GEOMETRI Venissa Dian Mawarsari 1, Eko Andy Purnomo 2

Lebih terperinci

Pendahuluan REPRESENTASI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA. Muhamad Sabirin

Pendahuluan REPRESENTASI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA. Muhamad Sabirin JPM IAIN Antasari Vol. 01 No. 2 Januari Juni 2014, h. 33-44 REPRESENTASI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Abstrak Representasi adalah bentuk interpretasi pemikiran siswa terhadap suatu masalah, yang digunakan

Lebih terperinci

ASOSIASI ANTARA KONEKSI MATEMATIS DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SERTA KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP. Oleh : Abd. Qohar

ASOSIASI ANTARA KONEKSI MATEMATIS DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SERTA KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP. Oleh : Abd. Qohar ASOSIASI ANTARA KONEKSI MATEMATIS DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SERTA KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP Oleh : Abd. Qohar Dosen Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Malang email : qohar@yahoo.com

Lebih terperinci

DAMPAK PENERAPAN CABRY 3D TERHADAP PRESTASI DAN KEAHLIAN DALAM TAHAP AWAL GEOMETRI

DAMPAK PENERAPAN CABRY 3D TERHADAP PRESTASI DAN KEAHLIAN DALAM TAHAP AWAL GEOMETRI Supremum Journal of Mathematics Education (SJME) Vol.1, No.1, Januari 2017, pp. 13-17 e-issn: 2548-8163 p-issn: 2549-3639 13 DAMPAK PENERAPAN CABRY 3D TERHADAP PRESTASI DAN KEAHLIAN DALAM TAHAP AWAL GEOMETRI

Lebih terperinci

Analisis Penerapan Trigonometri Menggunakan Media Klinometer Terhadap Strategi Pemecahan Masalah

Analisis Penerapan Trigonometri Menggunakan Media Klinometer Terhadap Strategi Pemecahan Masalah SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 Analisis Penerapan Trigonometri Menggunakan Media Klinometer Terhadap Strategi Pemecahan Masalah M-48 Gamarina Isti Ratnasari 1 Universitas Negeri

Lebih terperinci

Eko Wahyu Andrechiana Supriyadi 1, Suharto 2, Hobri 3

Eko Wahyu Andrechiana Supriyadi 1, Suharto 2, Hobri 3 ANALISIS KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS BERDASARKAN NCTM (NATIONAL COUNCIL OF TEACHERS OF MATHEMATICS) SISWA SMK KELAS XI JURUSAN MULTIMEDIA PADA POKOK BAHASAN HUBUNGAN ANTAR GARIS Eko Wahyu Andrechiana Supriyadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika menjadi salah satu mata pelajaran pokok yang diajarkan di setiap jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika menjadi salah satu mata pelajaran pokok yang diajarkan di setiap jenjang pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika menjadi salah satu mata pelajaran pokok yang diajarkan di setiap jenjang pendidikan. Matematika sebagai mata pelajaran yang bersifat adaptif mengajarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran yang diciptakan harus mampu mengembangkan dan mencapai kompetensi setiap matapelajaran sesuai kurikulum. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Ismail, 2016

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Ismail, 2016 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upayaupaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut

Lebih terperinci

Implementasi Program Aplikasi Maple untuk Meningkatkan Prestasi dan Motivasi Belajar Mahasiswa pada Perkuliahan Kalkulus Integral

Implementasi Program Aplikasi Maple untuk Meningkatkan Prestasi dan Motivasi Belajar Mahasiswa pada Perkuliahan Kalkulus Integral Suska Journal of Mathematics Education Vol.2, No. 1, 2016, Hal. 57 66 Implementasi Program Aplikasi Maple untuk Meningkatkan Prestasi dan Motivasi Belajar Mahasiswa pada Perkuliahan Kalkulus Integral Suhandri

Lebih terperinci

CONJECTURING DALAM PEMECAHAN MASALAH GENERALISASI POLA

CONJECTURING DALAM PEMECAHAN MASALAH GENERALISASI POLA CONJECTURING DALAM PEMECAHAN MASALAH GENERALISASI POLA Sutarto 1, Intan Dwi Hastuti 2 1, Dosen pendidikan Matematika IKIP Mataram sutarto_zadt@ymail.com 2 Mahasiswa S3 Pendidikan Matematika Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu cabang matematika yang diajarkan di sekolah adalah Geometri. Dari sudut pandang psikologi, geometri merupakan penyajian abstraksi dari pengalaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Perempuan pada masa kini, abad ke-21, telah memiliki kesempatan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Perempuan pada masa kini, abad ke-21, telah memiliki kesempatan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Perempuan pada masa kini, abad ke-21, telah memiliki kesempatan yang sama besarnya dengan laki-laki dalam hal bekerja, belajar, dan berkarya. Kondisi ini

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMP PADA MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI PENELITIAN DESAIN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMP PADA MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI PENELITIAN DESAIN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMP PADA MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI PENELITIAN DESAIN Ikrimah Syahidatunnisa Tatang Mulyana Firdaus Departemen Pendidikan Matematika, Universitas

Lebih terperinci

PEMANFAATAN PROGRAM CABRI 3D DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN KEDUDUKAN TITIK, GARIS DAN BIDANG DALAM RUANG DIMENSI TIGA KELAS X

PEMANFAATAN PROGRAM CABRI 3D DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN KEDUDUKAN TITIK, GARIS DAN BIDANG DALAM RUANG DIMENSI TIGA KELAS X PEMANFAATAN PROGRAM CABRI 3D DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN KEDUDUKAN TITIK, GARIS DAN BIDANG DALAM RUANG DIMENSI TIGA KELAS X Merry Larasati 1, M. Andy Rudhito 2 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

KURIKULUM MATEMATIKA TAHUN 1984 DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK. Tatang Herman

KURIKULUM MATEMATIKA TAHUN 1984 DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK. Tatang Herman KURIKULUM MATEMATIKA TAHUN 1984 DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK Tatang Herman 1. Pendahuluan Sejak Indonesia merdeka telah terjadi beberapa perubahan atau penyempurnaan kurikulum pendidikan formal

Lebih terperinci

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SMP

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SMP Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif Volume 1, No. 3, Mei 2018 ISSN 2614-221X (print) ISSN 2614-2155 (online) DOI 10.22460/jpmi.v1i3.395-400 KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan IPTEK dewasa ini menuntut semua pihak untuk meningkatkan pendidikan sehingga memacu dunia pendidikan untuk berpola pikir cepat, cermat, tepat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KAJIAN TEORI 1. Pembelajaran Pembelajaran adalah suatu kegiatan kompleks. Pembelajaran pada hakekatnya tidak hanya sekedar menyampaikan pesan tetapi juga merupakan aktivitas profesional

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN PROBLEM-BASED LEARNING BERBANTUAN CABRI 3D BERBASIS KARAKTER TERHADAP KEMAMPUAN SPASIAL. Info Artikel. Abstra

KEEFEKTIFAN PROBLEM-BASED LEARNING BERBANTUAN CABRI 3D BERBASIS KARAKTER TERHADAP KEMAMPUAN SPASIAL. Info Artikel. Abstra UJME 1 (2) (2012) http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujme KEEFEKTIFAN PROBLEM-BASED LEARNING BERBANTUAN CABRI 3D BERBASIS KARAKTER TERHADAP KEMAMPUAN SPASIAL Aditya Pranawestu, Muhammad Kharis, Scolastika

Lebih terperinci

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 02, Mei 2015, ISSN:

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 02, Mei 2015, ISSN: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERORIENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATERI LEMPENG TEKTONIK UNTUK MELATIHKAN KEMAMPUAN MELAKSANAKAN EKSPERIMEN DENGAN MENGGUNAKAN LABORATORIUM VIRTUAL BAGI SISWA SMP

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA ZUHROTUNNISA AlphaMath DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTs. NEGERI BOJONG PADA MATERI STATISTIKA Oleh: Zuhrotunnisa Guru Matematika MTs. Negeri Rakit 1 Banjarnegara cipits@gmail.com ABSTRACT

Lebih terperinci

JURNAL DAYA MATEMATIS, Volume 3 Nomor 1 Maret 2015

JURNAL DAYA MATEMATIS, Volume 3 Nomor 1 Maret 2015 PROFIL KEMAMPUAN SPASIAL DALAM MENYELESAIKAN MASALAH GEOMETRI SISWA YANG MEMILIKI KECERDASAN LOGIS MATEMATIS TINGGI DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER (Studi Kasus di kelas XI SMAN 17 Makassar) Musdalifah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usia kanak-kanak yaitu 4-5 tahun anak menerima segala pengaruh yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN. Usia kanak-kanak yaitu 4-5 tahun anak menerima segala pengaruh yang diberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa anak usia dini merupakan tahun-tahun kehidupan yang sangat aktif. Usia kanak-kanak yaitu 4-5 tahun anak menerima segala pengaruh yang diberikan oleh lingkungannya.

Lebih terperinci

Implementasi Pendekatan Guided discovery dalam Game Edukasi Matematika untuk Siswa SMP

Implementasi Pendekatan Guided discovery dalam Game Edukasi Matematika untuk Siswa SMP SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Implementasi Pendekatan Guided discovery dalam Game Edukasi Matematika untuk Siswa SMP Afif Rizal, Kuswari Hernawati Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh: PENINGKATAN KEMAMPUAN SPASIAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GERLACH DAN ELY PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK ( PTK Pada Siswa Kelas VIII A Semester Genap SMP N 2 Colomadu Tahun Ajaran 2012/2013 ) NASKAH

Lebih terperinci