Keywords: Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), Learning Outcomes

Transkripsi

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Saldi Putra*), Anny Sovia **), Siskha Handayani**) * ) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ** ) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This research was motivated by the low student learning, students are less able to issue an opinion, and students lack reading and repeating the material at home. This study aims to determine whether the results of students 'mathematics learning by applying the model of cooperative learning Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) is better than the results of students' mathematics learning by applying conventional learning in class VIII SMPN 3 Koto XI Tarusan. This type of research is experimental research, the design of randomized trials on the subject. The instrument used was a final test with a reliability of Data analysis technique used is the t test of the parties on the real level of Hypothesis test results obtained 1.95 > 1.65 (t_hitung> t_ta bel) then the hypothesis is accepted. The results of this study are the result of mathematics learning by applying the type cooperative learning Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) is better than the results of mathematics learning by applying conventional learning in class VIII SMPN 3 Koto XI Tarusan. Keywords: Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), Learning Outcomes PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan pada jenjang pendidikan dasar, menengah pertama (sederajat), menengah atas (sederajat), dan perguruan tinggi. Hal ini disebabkan karena matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang diperlukan dalam berbagai bidang kehidupan. Kemahiran matematika dapat digunakan oleh siswa untuk mengatasi masalah yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari.. Kenyataan yang ditemukan masih ada sekolah yang hasil belajarnya masih rendah. Hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 9 sampai 15 September 2015 di SMPN 3 Koto XI Tarusan, ditemukan beberapa masalah yang terjadi di dalam pembelajaran matematika. Masalah tersebut diantaranya siswa kurang

2 berpartisipasi dalam diskusi kelompok biasa, siswa kurang membaca dan mengulang materi di rumah, siswa sangat sulit memahami materi secara individu, dan strategi pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi. Saat guru memberikan latihan sebagian siswa hanya menunggu dan menyalin jawaban latihan dari teman tanpa berusaha menemukan sendiri. Siswa tidak berpartisipasi selama proses pembelajaran berlangsung ini menunjukkan bahwa siswa kurang bertanggungjawab atas apa yang ditugaskan oleh guru, sehingga mengakibatkan hasil belajar matematika siswa masih rendah. Hasil wawancara dengan guru matematika, dalam proses pembelajaran guru sudah melakukan berbagai usaha dalam memperbaiki proses pembelajaran seperti guru sudah meyuruh siswa membaca dan mengulang materi di rumah, guru mengulang materi sebelumnya guna mengaitkan dengan materi selanjutnya, guru memberikan latihan di sekolah dan tugas di rumah, dan pada awal pertemuan selanjutnya salah seorang siswa ditunjuk secara acak untuk mengerjakan di kelas dengan cara melakukan pencabutan lot, itu semua diharapkan agar siswa siap untuk mempertanggungjawabkan tugas yang diberikan kepadanya, namun usaha-usaha tersebut belum memberi hasil yang memuaskan. Hasil wawancara dengan beberapa orang siswa mereka menyatakan bahwa siswa kurang membaca dan mengulang materi di rumah baik pada materi yang telah dipelajari di sekolah maupun pada materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya, siswa sulit memahami materi secara individu, dan siswa juga kurang mampu mengeluarkan pendapat karena merasa tidak yakin dengan pendapatnya. Pembelajaran tipe CIRC ini dapat membuat siswa lebih bisa mengemukakan pendapatnya saat bekerja dalam tim dan saat mempresentasikan di depan kelas, selain itu mereka juga bisa saling bekerja sama dengan teman sekelompoknya sehingga siswa mampu mendapatkan hasil belajar matematika yang lebih baik dari sebelumnya. Menurut Slavin (2005: 205) langkahlangkah pembelajaran CIRC adalah

3 kelompok membaca, tim, kegiatankegiatan yang berhubungan dengan cerita, membaca berpasangan, menulis cerita yang bersangkutan dan tata bahasa cerita, mengucapkan katakata dengan keras, menceritakan kembali cerita, ejaan, pemeriksaan oleh pasangan, tes, pengajaran langsung dalam memahami bacaan, seni berbahasa dan menulis terintegrasi, dan membaca independen dan buku laporan. Berdasarkan uraian yang dikemukakan Slavin di atas, maka peneliti melakukan modifikasi dan membatasi langkah pembelajaran dari 1 sampai 11 yang akan disesuaikan pada mata pelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dengan pendekatan saintifik yaitu: guru membagi siswa atas beberapa kelompok dengan anggota 4-5 orang berdasarkan tingkat kemampuan akademis yang heterogen, guru menentukan tiap-tiap kelompok terdiri dari 2 tim kelompok membaca secara berpasangan (trio), guru menyuruh para siswa menggunakan bahan bacaan matematika yang didiskusikan dalam kelompok (mengkomunikasikan), para siswa membaca dan memahami materinya dalam hati (mengamati) dan (mengeksplorasi), guru memberi penugasan berupa pertanyaan atau soal (mengasosiasikan), kelompok atau siswa diberi kesempatan bertanya oleh guru (menanya), masing-masing anggota mengoreksi jawaban hasil penugasan kelompoknya dalam kelompok (mengkomunikasikan), perwakilan kelompok mengumpulkan tugas ke guru dan guru memilih salah satu kelompok atau siswa untuk mempresentasikan hasil laporan diskusi kelompoknya di depan kelas dengan cara loting (mengkomunikasikan), kelompok lainnya mendengarkan dan memeriksa hasil laporan kelompoknya, di akhir pembelajaran guru menunjuk salah seorang siswa untuk menyampaikan kesimpulan materi pada pertemuan itu, dan di akhir pertemuan guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang paling berpartisipasi dengan perolehan rata-rata skor kelompok tertinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa

4 dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) lebih baik daripada hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional siswa kelas VIII SMPN 3 Koto XI Tarusan. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Mutiara Nelisa (2012) dengan judul Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran CIRC terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII SMPN 31 Padang. Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode belajar CIRC dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa dari pada menggunakan pembelajaran konvensional. Perbedaan penelitian ini dengan sebelumnya adalah pada tahap pelaksanaan dan penerapan pembelajaran. Penelitian sebelumnya menggunakan KTSP dan penerapan pembelajaran terhadap kemampuan pemecahan masalah, sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan pada tahap pelaksanaannya menerapkan Kurikulum 2013 dan penerapan pembelajaran terhadap hasil belajar siswa. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 08 sampai dengan 25 Januari 2016 di kelas VIII SMPN 3 Koto XI Tarusan. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek merujuk pada Arikunto (2010). Variabel pada penelitian ini adalah Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol sebagai variabel bebas, dan hasil belajar matematika siswa sebagai variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 3 Koto XI Tarusan. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah secara acak. Kelas sampel yang terpilih adalah kelas VIII.5 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII.4 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah tes yaitu tes kemampuan hasil belajar matematika siswa. Sebelum diadakan tes akhir

5 dilakukan uji coba tes di kelas VIII.6 SMPN 2 Bayang pada tanggal 19 Januari Hasil uji coba tes menunjukkan semua soal dipakai dengan reliabilitas 0,74. Teknik analis data yang dipakai adalah uji-t satu pihak yang dikemukakan oleh Sudjana (2005: 239). HASIL DAN PEMBAHASAN Mengetahui hasil tes kemampuan hasil belajar matematika siswa dilakukan tes akhir. Kelas eksperimen diikuti oleh 21 orang siswa dan pada kelas kontrol diikuti oleh 23 orang siswa. Hasil tes akhir siswa pada kedua kelas ini diperoleh rata-rata ( ), standar deviasi (S), nilai maksimum (X maks ), dan nilai minimun (X min ) seperti pada Tabel berikut. Tabel Rata-rata dan Standar Deviasi dari Skor Tes Akhir Kelas Sampel ( ) S X mak X min Eksperimen 79 11, Kontrol 68 10, Hal ini menunjukkan pada kelas eksperimen nilai siswa lebih beragam menjauhi nilai rata-rata daripada kelas kontrol. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji-t satu pihak, diperoleh bahwa t = 1,95 dan t = 1,68 dengan t > t maka H ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 3 Koto XI Tarusan Tahun Pelajaran 2015/2016. Gambar 1 dan Gambar 2 dapat dilihat tes akhir hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemampuan hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata kemampuan hasil belajar matematika siswa pada kelas kontrol. Simpangan baku kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Gambar 1. Jawaban Tes Akhir Kelas Eksperimen

6 dengan baik dan benar, perolehan skornya maksimal. sehingga Gambar 2. Jawaban Tes Akhir Kelas Kontrol Gambar 1 terlihat bahwa siswa sudah mampu menguasai materi selama proses pembelajaran 4 kali pertemuan mengenai materi PLDV/SPLDV begitupun dengan siswa berkemampuan tinggi lainnya. Siswa terlihat mampu menyelesaikan soal no 3b tentang penyelesaian SPLDV dengan metode eliminasi dengan benar sesuai bentuk soal dan menyelesaikan soal tes akhir dengan baik dan benar, sehingga perolehan skornya maksimal. Gambar 2 dapat terlihat bahwa siswa berkemampuan tinggi pada kelas kontrol juga mampu menguasai materi PLDV/SPLDV begitupun dengan siswa berkemampuan tinggi lainnya. Siswa terlihat mampu menyelesaikan soal no 3b tentang penyelesaian SPLDV dengan metode eliminasi dengan benar sesuai bentuk soal dan menyelesaikan soal tes akhir KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 3 Koto XI Tarusan Tahun Pelajaran 2015/2016. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Slavin, Robert E. ( 2005). Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media. Sudjana. (2005). Metode Statistik. Bandung: Tarsito.