Gangguan Irama Jantung dalam Bentuk Fibrilasi Ventrikel. Fakultas Kedokteran Universitas Krida Wacana
|
|
- Yenny Hermawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Gangguan Irama Jantung dalam Bentuk Fibrilasi Ventrikel Fakultas Kedokteran Universitas Krida Wacana 2014 Kelompok C5 Nurlyana Binti Ramli Alvin Trisnanto Febriany Gotamy Stephanie Angelina Utomo Kevin Giovanno Maria Theodora De Rosari Kess Catherina Oswari Diporapdwijoyo Sinoputro
2 Abstrak Henti jantung adalah keadaan klinis dengan curah jantung yang secara efektif adalah nol. Meskipun biasanya disebabkan oleh fibrilasi ventrikel, asistol atau aktivitas listrik tanpa nadi (PEA), henti jantung dapat ditimbulkan oleh disritmia lain yang kadang kala menimbulkan curah jantung yang sama sekali tidak efektif. Disritmia ini antara lain adalah bradikardi dan fibrilasi ventrikel. Fibrilasi ventrikel yang disaksikan langsung oleh dokter harus segera defibrilasi. Resusitasi jantung paru harus dilakukan dengan evaluasi perfusi berulang pada arteri karotis atau femoris dan oksigenasi berupa bunyi napas, oksimetri, kapnometri dan gas darah. Kata kunci: Henti jantung, fibrilasi ventrikel, disritmia, resusitasi jantung paru Heart Rhythm Disturbances in Ventricular Fibrillation Abstract Cardiac arrest is a clinical condition with effective cardiac output is zero. Eventhough mostly caused by ventrikel fibrilation, asystole, or electric activity without pulse (PEA). Cardiac arrest can be caused by another dysrhytmic that frequently causing ineffective cardiac arrest. The dysrythmics are bradycardia and ventrikel fibrilation. Ventrikel fibrilation that watched directly by doctors must be defibrilized. Cardiac Pulmonary Resucitation (CPR) must be executed with frequently perfusion evaluation in carotid artery or femoris and oxygenize by breathing, capnometer and blood gas. Keyword: Cardiac arrest, Ventrikel fibrilation, dysrythmic, cardiac-pulmonary resucitation
3 Pendahuluan Gangguan irama jantung (atau disritmia) merupakan jenis komplikasi tersering pada infark miokardium, dengan denyut prematur ventrikel terjadi pada hampir semua pasien dan terjadi denyut kompleks pada sebagian besar pasien. Disritmia terjadi akibat perubahan elektrofisiologi sel-sel miokardium. Perubahan elektrofisiologi ini bermanifestasi sebagai perubahan bentuk potensial aksi, yaitu rekaman grafik aktivitas listrik sel. Misalnya, perangsangan simpatis akan meningkatkan kecepatan denyut jantung. Secara klinis, diagnosis disritmia berdasarkan pada interpretasi hasil EKG. Berbagai faktor predisposisi yang bertanggung jawab terhadap tingginya insidensi aritmia pada penyakit aterosklerosis koroner: (1) iskemia jaringan, (2) hipoksemia, (3) pengaruh sistem saraf otonom misal perangsangan parasimpatis yang mengurangi kecepatan denyut jantung, (4) gangguan metabolisme misal asidosis laktat akibat gangguan perfusi jaringan, (5) kelainan hemodinamik misal penurunan perfusi koroner yang menyertai hipertensi, (6) obat-obatan misal keracunan digitalis, (7) ketidakseimbangan elektrolit misal hipokalemia yang menyertai diuresis berlebihan, dan (8) perfusi ulang mendadak akibat pemberian obat trombolitik pada infark miokard akut. Kelainan irama jantung dapat digolongkan sesuai mekanisme berikut: kelainan otomatisasi, kelainan konduksi atau kombinasi keduanya. 1 Skenario 7 Seorang perempuan berusia 30 tahun dibawa oleh keluarganya karena tak sadarkan diri. Menurut keluarga pasien 2 tahun yang lalu pasien pernah mengalami serangan jantung dan mempunyai riwayat hipertensi sejak 15 tahun yang lalu, dan DM sejak 10 tahun yang lalu. Definisi Fibrilasi ventrikel merupakan jenis aritmia yang paling banyak teridentifikasi pada pasien cardiac arrest dan menjadi penyebab henti jantung yang paling sering. Biasanya disebabkan oleh iskemia akut atau infark miokard.fibrilasi ventrikel adalah denyutan ventrikel yang cepat dan tak efektif. Pada aritmia ini denyut jantung tidak terdengar dan tidak teraba, dan tidak ada respirasi. Polanya sangat ireguler dan dapat dibedakan dengan aritmia tipe lainnya. Karena tidak ada koordinasi aktivitas jantung, maka dapat terjadi henti jantung dan kematian bila fibrilasi ventrikel tidak segera dikoreksi. Fibrilasi ventrikel jantung merupakan penyebab utama dari berhenti berdetaknya otot jantung. Fibrilasi jantung terjadi jika terdapat potensial aksi yang menjalar pada otot jantung tanpa terkendali. Hal ini bisa
4 disebabkan karena sengatan listrik yang mendadak dan ischemia (kurangnya suplai darah pada satu bagian, biasanya disebabkan karena penghambatan fungsional atau penyumbatan pembuluh darah) pada otot jantung. 1,2 Fibrilasi ventrikel ialah irama ventrikel yang chaos dan sama sekali tidak teratur. Hal ini menyebabkan ventrikel tak dapat berkontraksi dengan cukup sehingga curah jantung sangat menurun, bahkan sama sekali tidak ada, sehingga tekanan darah dan nadi tidak bisa diukur, pasien tidak sadar dan bila tidak segera ditolong akan menyebabkan kematian. Fibrilasi ventrikel paling sering karena penyakit jantung koroner, terutama infark miokard akut, penyebab lain intoksikasi digitalis, sindrom QT yang memanjang. Pada pasien harus secepatnya dilakukan resusitasi jantung paru, yaitu pernapasan buatan dan pijat jantung dan secepatnyadilakukan direct current countershock dengan dosis 400 Joules. Pasien juga diberikan Xilokain atau Amiodaron secara intravena. Pertolongan harus diberikan dalam 2-4 menit, bila tidak terlambat prognosis cukup baik. Bila sudah lebih dari 5 menit dapat terjadi kerusakan otak, sehingga walaupun irama jantung kembali normal, mungkin kesadaran pasien tidak dapat kembali. 2 Fibrilasi ventrikel mempunyai karakter sebagai berikut : Irama : Tidak teratur Frekuensi : Lebih dari 350x/menit sehingga tidak dapat dihitung Gelombang P : Tidak ada Interval PR : Tidak ada Gambar 1. Grafik fibrilasi ventrikel pada tampilan EKG 2
5 Bentuk dan ukuran gelombang pada fibrilasi ventrikel yang merupakan keadaan terminal dan penyebab utama kematian mendadak dari aritmia ventrikel yang ditandai oleh kompleks QRS, gelombang P, dan segmen ST yang tidak beraturan dan sulit dikenali (disorganized) dan tidak terlihat gelombang P, QRS maupun T. Tidak ada depolarisasi ventrikel yang terorganisasi sehingga ventrikel tidak mampu berkontraksi sebagai suatu kesatuan. Kenyataannya, ventrikel kelihatan seperti bergetar dengan sangat cepat dan tidak teratur tanpa menghasilkan curah jantung. Sehingga tidak ada atau hanya sedikit darah yang dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh. Fibrilasi ventrikel akan menyebabkan tidak adanya curah jantung sehingga pasien dapat pingsan dan mengalami henti napas dalam hitungan detik. VF kasar (coarse VF) menunjukkan aritmia ini baru terjadi dan lebih besar peluangnya untuk diterminasi dengan defibrilasi. Sedangkan VF halus (fine VF) sulit dibedakan dengan asistol dan biasanya sulit diterminasi.fibrilasi ventrikel adalah depolarisasi ventrikel tidak efektif, cepat, dan tidak teratur. Tidak ada jarak kompleks yang terlihat. Gambaran EKG pada fibrilasi ventrikel ada dua macam, yaitu fibrilasi ventrikel kasar yang memiliki rekaman EKG menyentak-nyentak secara pasmodic; dan fibrilasi ventrikel halus yang berombak halus. Seperti pada asistol, kehilangan kesadaran terjadi dalam beberapa detik pada kondisi fibrilasi ventrikel. Pasien mengalami pelemahan jantung dan tidak ada curah jantung. Fibrilasi ventrikel adalah paling umum menyebabkan kematian tiba-tiba dan fatal apabila resusitasi tidak dilakukan dengan segera. 1,2 Anamnesis Dari penderita ( auto anamnesis ) atau keluarga penderita (allo anamnesis ), kita berharap mendapat keterangan tentang keadaan pasien sebagai manifestasi kelainan yang berkaitan dengan gejala yang dialami oleh pasien, yaitu : - Identitas pasien Meliputinamapasien, tempattanggallahir, jeniskelamin, agama/suku, warganegara, bahasa yang digunakan, pendidikan, pekerjaan, alamatrumahuntuk data rekammedis. - KeluahanUtama Dalammendapatkan anamnesis daripasien yang kolaps, pentinguntukmenentukanadakahkehilangankesadaranatautidak. Penjelasanterincimengenaikolapsharusdidapatkandaripasiendansetiapsaksi yang ada.yangperlukitatanyakanpadapasienatausaksimata yang melihatpasienkolapsadalah : Kapan dandimanapasienkolaps?
6 Apa yang sedangdilakukanpasien? Apa yang dirasakannyatepatsebelum episode? Adakahgejala prodromal? Apakahterjadisetelahberdiri, batukhebat, mual? Berapa lama yang dibutuhkanpasienuntukpulih? Apakahpasientidaksadar? Selamaberapa lama diatidaksadar? Adakahgejala yang menunjukkankehilangandarah? Ingatan yang baikmengenai episode tersebutmenunjukkanbahwapasientidakmengalamipenurunankesadaran.cedera yang signifikanmenandaitakadanyaperingatandanseringkalidisertaipenurunankesadaran.adakahgej alalainmisalanyamual, berkeringat, palpitasi, nyeri dada, sesaknapasdansebagainya? Adakahgerakankonvulsif?Menggigitlidah. Inkontinensia urin? 2 Carilahobservasiterperincidarisaksimengenaiperistiwasebelum, selama, dansetelahkolaps, anamnesis yang perlukitatanyakanadalah : 2 Apawarnatubuhpasiensebelum, selama, dansesudahserangan? Apakahpasientampakpucat, kemerahan, kebiruan, berkeringat? Apakahdenyutnadipasienselamaseranganteraba? - RiwayatPenyakitdahulu Adakahriwayatpenyakitkardiovaskuler, penyakitneurologis? Apakahpasienmenggunakanpacujantung?Adakahriwayat epilepsy? - Riwayatpengobatan Apakahpasienmengkonsumsiobat (khususnya yang menyebabkanhipotensi)? Apakahpasienpeminum alcohol? - Penyelidikanfungsional Sangatpentinguntukmenentukanadanyapenyakitkardiovaskularsehinggaharusdilakukanpenyel idikanfungsionallengkapuntukmencarigejalasepertipalpitasi, nyeri dada, sesaknapas, dansebagainya. - Riwayatkeluarga Riwayatkematianmendadak di keluargabisamenunjukkanadanyasindrom QT panjangataukardiomiopatiturunan.
7 Pemeriksaan Fisik Yang perludiperhatikansaatkitamelakukanpemeriksaanfisikpadapasienadalah : 3 - Apakahpasientampaksakitringanatauberat? - Sudahkahpasienpulihsempurna? - Adakahsyok, hipotensi, atau deficit neurologis yang berlanjut? Selainitu, Pemeriksaanfisiklengkapharusdilakukandenganperhatiankhususpadadenyutnadi, TD termasukpengukuran postural, adanya murmur jantung, dansetiaptanda neurologis. 3 Tabel 1.Dignosis Banding kolaps Kejang Sinkop vagal Penyebabdarijantung Pemicu Tidakada(cahayastroboskopik) Nyeri, olahraga, stress berdiri lama Gejalapendahuluan Adakah aura? Berkeringat, Tidakada mual Selamaserangan Setelahserangan Gerakanritmik, inkontinensiurin, menggigitlidah Disorientasi, adakahcedera, tidaksadar>5 menit, nyeriotot Pucat, jarangbergerak Jarangcedera Tidakada Tidakada, nyeri dada, palpitasi Pucat, jarangbergerak Adakahcedera Pengujian sinus karotidjugadapatmembantu.selainitu, penilaiankeseimbangan, sepertidenganuji Romberg tandem, mungkinbergunadalamtermasukpenyebabalternatif jatuh. 2 Selaintakikardia, temuanventikeltakikardiumumnyamencerminkantingkatketidakstabilanhemodinamik.tandatandadibawahinidapatjugamembantudalampemeriksaanfisikuntukmengetahuiadatidaknyakela inanpadairamajantung, yaitu : 2 Tanda-tandagagaljantungkongestif (CHF) Hipotensi Hipoksemia Distensi vena jugularis
8 Rales Perubahan status mental Kegelisahan Agitasi Kelesuan Koma Tanda-tandahalusdisosiasi AV meriam gelombangdalamnadijugularis Variabelintensitassuarajantungpertama Beat-untuk-mengalahkanperubahantekanandarahsistolik. Pemeriksaan Penunjang EKG : Menunjukkan pola cedera iskemik dan gangguan konduksi. Menyatakantipe/sumber gangguan irama jantung dan efek ketidakseimbangan elektrolit dan obat jantung. Monitor Holter : gambaran EKG (24 jam) mungkin diperlukan untuk menentukan dimana gangguan irama jantung timbul. Juga dapat digunakan untuk mengevaluasi fungsi pacu jantung/efek obat antidisritmia. Rontgen dada : Dapat menunjukkan pembesaran bayangan jantung sehubungan dengan disfungsi ventrikel atau katup. Elektrolit : Peningkatan atau penurunan kalium, kalsium dan magnesium dapat menyebabkan gangguan irama jantung. Epidemiologi Jumlah sudden cardiac death adalah sekitar kematian per tahun di Amerika serikat, dimana 75-80% disebabkan oleh fibrilasi ventrikel. Jumlah kematian yang disebabkan oleh fibrilasi ventrikel lebih banyak dibandingkan yang disebabkan oleh kanker paru-paru, kanker payudara, ataupun AIDS. Fibrilasi ventrikel umumnya merupakan tanda
9 dari penyakit jantung koroner dan bertanggung jawab dari sekitar 50% kematian akibat PJK. Frekuensi fibrilasi ventrikel di seluruh dunia kurang lebih sama dengan frekuensinya di Amerika Serikat. Insiden fibrilasi ventrikel pada pria lebih tinggi dibandingkan pada wanita (3:1). Rasio ini merupakan refleksi dari tingginya insiden PJK pada pria dari pada pada wanita. Insiden fibrilasi ventrikel sebanding dengan insiden PJK, dengan puncak terjadi pada usia tahun. 1 Patofisiologi Aktivitas listrik pada fibrilasi ventrikel ditandai oleh depolarisasi sel yang tidak beraturan melalui otot jantung ventrikel. Berkurangnya depolarisasi yang terkoordinasi mencegah terjadinya kontraksi yang efektif dari otot jantung dan pengeluaran darah dari jantung. Pada pemeriksaan EKG tidak ditemukan kompleks QRS walaupun jarak amplitudo yang melebar pada aktivitas listrik ditemukan, dari gelombang sinus di ventrikel menyebabkan terjadinya fibrilasi ventrikel yang mungin sulit dibedakan dengan asistol. Aritmia ini dipertahankan oleh adanya jalur masuk yang berulang-ulang karena bagian dari otot jantung mengalami depolarisasi secara konstan. Fibrilasi ventrikel dimulai ketika daerah pada miokard memiliki bagian refraksi dan bagian konduksi pada jalur masuk. 1,2 Adanya kombinasi ini menghasilkan irama sendiri. Fibrilasi ventrikel terjadi pada situasi klinis yang bervariasi, namun lebih sering dihubungkan dengan penyakit jantung koroner (PJK) dan sebagai kondisi terminal. Fibrilasi ventrikel dapat disebabkan oleh infark miokard akut atau iskemik, atau dapat pula disebabkan oleh infark yang kronik. Akumulasi kalsium intraseluler, aktivitas radikal bebas, gangguan metabolik, dan modulasi autonom memiliki pengaruh yang besar pada perkembangan fibrilasi ventrikel pada iskemik. Terdapat 3 jenis sel dalam jantung yang berperan dalam proses impuls normal di dalam jantung, yaitu: 1. Sel perintis (pacemaker cells): Sumber daya listrik jantung. Nodus sino-atrial (SA) adalah pacemaker jantung. Terletak di atas krista terminalis, dibawah pembukaan vena cava superior di dalam atrium kanan 2. Sel konduksi listrik: Kabel jantung.
10 Impuls yang dihasilkan oleh nodus SA diantar melalui otot-otot atrial untuk menyebabkan sinkronisasi kontraksi atrial. Impuls tiba ke nodus atrioventrikular (AV) yang terletak di septum interatrial dibawah pembukaan sinus koronaria. Dari sini impuls diantar keventrikel melalui serabut atrioventrikular (His) yang turun ke dalam septum interventrikular. Serabut His terbagi menjadi 2 cabang kanan dan kiri yang menghantar serabut Purkinje untuk tetap didalam subendokardium dari ventrikel. Posisi serabut Purkinje menentukan kontraksi ventrikel yang hampir sinkron. 3. Sel miokardium: Mesin kontraksi jantung. Jika sebuah gelombang depolarisasi mencapai sebuah sel jantung, kalsium akan dilepaskan ke dalam sel sehingga sel tersebut berkontraksi. Sel jantung memiliki banyak sekali protein kontraktil, yaitu aktin dan miosin. 2 Gambaran klinis Kejadian aritmia ditandai khas oleh insidensi tinggi pasien yang sadar dan aktif bergerak segera sebelum kejadian, didominasi oleh VF sebagai mekanisme elektris, dan mempunyai durasi penyakit terminal yang pendek (<1 jam). Sebaliknya, kematian karena gagal sirkulasi terjadi pada pasien yang tidak aktif atau koma, mempunyai insidensi asistole lebih tinggi daripada VF, mempunyai kecenderungan menjadi durasi penyakit terminal yang memanjang, dan didominasi oleh peristiwa nonkardiak sebelum penyakit terminal.awitan henti jantung dapat ditandai dengan keluhan tipikal serangan jantung yang akut, seperti angina yang lama atau rasa nyeri pada awal infark miokard, dispnea akut atau ortopnea, atau palpitaasi pada awitan yang mendadak, takikardia persisten atau serangan vertigo. Namun demikian, awitan serangan jantung ini pada banyak pasien berlangsung dengan cepat tanpa gejala pendahuluan yang peringatan sebelumnya. Penelitian jangka panjang pada populasi baik yang tidak diseleksi maupun yang berisiko tinggi menunjukkan bahwa mati jantung mendadak dapat didahului dengan gejala angina, dyspnea, palpitasi, keluhan mudah letih, dan keluhan nonspesifik lainnya selama beberapa hari,minggu atau bulan. Namun demikian, semua keluhan prodormal ini merupakan petunjuk untuk meramalkan untuk setian kejadian jantung yang penting. Gejala prodmoral berguna untuk mengidentifikasi pasien yang berada pada resiko terjadinya kardiovaskular.
11 Awitan (onset) peristiwa terminal, yang berlanjut menjadi henti jantung, didefinisikan sebagai perubahan akut status kardiovaskualr yang mendahului henti jantung sampai 1 jam. Bila gejala awitan terjadi mendadak atau segera, maka probabilitas bahwa henti berasal dari jantung dan dikaitkan dengan penyakit arteri koronaria yang mendasari adalah >95%. Hampir semua henti jantung yang terjadi melalui mekanisme fibrilasi ventrikel (VF) akan dimulai dengan takikardi ventrikel (VT) yang persisten atau nospesifik, yang kemudian berlanjut menjadi fibrilasi ventrikel. 2 Diagnosis banding Fibrilasi atrial Pada fibrilasi atrial terjadi eksitasi dan recovery yang sangat tidak teratur dari atrium, oleh karena itu impuls listrik yang timbul dari atrium juga sangat cepat dan sama sekali tidak teratur. Pada pemeriksaan EKG akan tampak adanya gelombang fibrilasi yang berupa gelombang yang sangat tidak teratur dan sangat cepat dengan frekuensi dari kali per menit. Bentuk fibrilasi yang kasar (coarse atrial fibrilation) dengan amplitudo lebih 1 mm, atau halus (fine atrial fibrilation) sehingga gelombangnya tidak begitu nyata. Biasanya hanya sebagian kecil dari impuls tersebut yang sampai di ventrikel karena dihambat oleh nodus AV untuk melindungi ventrikel, supaya denyut ventrikel tidak terlalu cepat, sehingga akan menimbulkan denyut ventrikel antara kali per menit. 3
12 Gambar 2. Grafik atrial fibrilasi pada tampilan EKG 3 Pada pemeriksaan klinis ditemukan irama jantung yang sama sekali tidak teratur dengan bunyi jantung yang intensitasnya tidak sama. Seringkali didapatkan adanya defisit pulsus. Diagnosis dapat dengan mudah dilakukan dengan pemeriksaan EKG. 3 Fibrilasi atrial dapat berlangsung sebentar (paroksismal) atau menetap. Fibrilasi atrial dapat disebabkan karena penyakit katup mitral, penyakit jantung iskemik, infark miokard akut, tirotoksikosis dan infeksi akut pada jantung. Pengobatan tergantung pada cepatnya denyut jantung, penyebab dan keadaan pasien. Bila denyut jantung cepat 150 kali per menit dan pasien dalam keadaan shock, mungkin perlu segera dilakukan kardioversi dengan direct current counter shock (DC shock). Bila denyut jantung cepat sekali dan pasien dengan gagal jantung dapat diberikan digoksin secara intravena bersama-sama dengan pemberian furosemid dan amiodaron intravena. Bila denyut jantung tidak terlalu cepat dapat diberikan digoksin secara oral untuk mengontrol denyut jantung, kadang-kadang perlu diberikan bersama penyekat beta misalnya pada tirotoksikosis atau dapat diberikan verapamil kalau ada kontraindikasi pemberian penyekat beta. Untuk mengkonversi fibrilasi menjadi irama sinus dapat diberikan amiodaron secara intravena, rhythmonom propafenon per oral atau disopramid secara oral. Akhir-akhir ini ada obat baru yang lebih efektif untuk konversi fibrilasi atrial yaitu dofetilid dan ibutilid. 3 Tata laksana Algoritma untuk fibrilasi ventrikel dari American Heart Association 5 1. Aktifkan emergency response system (kode biru) 2. Mulai lakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) dan berikan oksigen apabila tersedia
13 3. Pastikan pasien benar-benar mengalami fibrilasi ventrikel sesegera mungkin (bisa dengan menggunakan Automated external defibrillator) 4. Lakukan defibrilasi sekali a. Dewasa: 200 J untuk gelombang bifasik dan 360 J untuk gelombang monofasik b. Anak: 2 J/kgBB 5. Lanjutkan lagi RJP segera tanpa memeriksa nadi, lakukan selama 5 siklus a. Satu siklus RJP adalah 30 kompresi dan 2 pernapasan b. Lima siklus RJP setidaknya hanya memakan waktu 2 menit (dengan kompresi 100 kali per menit) c. Jangan memeriksa ritme/nadi dulu sebelum 5 siklus RJP terselesaikan 6. Saat melakukan RJP, minimalisasi interupsi saat melakukan hal-hal di bawah ini: a. Mencari akses intravena b. Melakukan intubasi endotrakeal c. Setelah diintubasi, lanjutkan RJP dengan 100 kompresi per menit tanpa henti serta lakukan respirasi buatan sebanyak 8-10 kali napas per menit. 7. Periksa ritme setelah 2 menit RJP 8. Ulangi lagi defibrilasi satu kali apabila masih terdapat ventrikel fibrilasi atau belum dirasakan denyut nadi. Gunakan tegangan yang sama seperti pada defibrilasi pertama pada dewasa. Sedangkan pada anak gunakan tegangan sebesar 4 J/kgBB. 9. Segera lanjutkan kembali dengan RJP selama 2 menit, setelah defibrilasi 10. Terus ulangi siklus berikut ini: a. Pemeriksaan ritme b. Defibrilasi c. RJP 2 menit 11. Vasopressor a. Beri vasopressor saat RJP sebelum atau sesudah syok, setelah akses intravena atau intraosseous didapatkan, b. Berikan epinefrin 1 mg setiap 3-5 menit c. Pertimbangkan juga pemberian vasopressin 40 unit sebagai pengganti dosis epinefrin pertama atau kedua. 12. Antidisritmia a. Berikan obat antidisritmia saat RJP, sebelum atau sesudah syok b. Berikan amiodarone 300 mg IV/IO satu kali, lalu pertimbangkan lagi pemberian tambahan 150 mg satu kali c. Sebagai pengganti atau tambahan untuk amiodarone, dapat diberikan lidokain mg/kgbb dosis pertama, dan dosis tambahan 0.5 mg/kgbb. Dosis maksimum yang dapat diberikan adalah 3 mg/kgbb 13. Lidokain dan epinefrin dapat diberikan lewat endotrakeal tube apabila akses IV/IO gagal. Gunakan dosis 2.5 kali dari dosis IV. 4,5 Kesimpulan Fibrilasi ventrikel merupakan jenis aritmia yang paling banyak teridentifikasi pada pasien cardiac arrest dan menjadi penyebab henti jantung yang paling sering. Biasanya
14 disebabkan oleh iskemia akut atau infark miokard.fibrilasi ventrikel adalah denyutan ventrikel yang cepat dan tak efektif. Pada aritmia ini denyut jantung tidak terdengar dan tidak teraba, dan tidak ada respirasi. Polanya sangat ireguler dan dapat dibedakan dengan aritmia tipe lainnya. Karena tidak ada koordinasi aktivitas jantung, maka dapat terjadi henti jantung dan kematian bila fibrilasi ventrikel tidak segera dikoreksi. Penatalaksanaan nya dengan segera melakukan prosedur resusitasi jantung paru (RJP) serta oksigen secara benar ditambah dengan obat-obatan seperti vasopressor, antidisritmia, lidokain dan epinefrin. Daftar Pustaka 1. Brown, Carrol T. Penyakit aterosklerotik koroner. Dalam: Price SA, Wilson LM. Patofisiologi: konsep klinis proses-proses penyakit. Edisi 6. Volume 1. Jakarta: Penerbit EGC; hal Trisnohadi, Hanafi B. Gangguan irama jantung yang spesifik. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata MK, Setidai S, penyunting. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jilid II. Edisi 5. Jakarta: Interna Publishing; hal Yamin M, Harun S. Aritmia ventrikel. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata MK, Setidai S, penyunting. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jilid II. Edisi 5. Jakarta: Interna Publishing; hal Bresler MJ, Sternbach GL. Kedaruratan jantung. Kedokteran darurat manual. Edisi 6. Jakarta: EGC; hal American Heart Association American Heart Association Guidelines for Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care. Circulation. Dec ;112(24 Suppl):IV;1-203.
Cardiac Arrest 1. Pengertian 2. Sistem Konduksi Jantung
Cardiac Arrest 1. Pengertian Cardiac arrest adalah hilangnya fungsi jantung secara tiba-tiba dan mendadak, bisa terjadi pada seseorang yang memang didiagnosa dengan penyakit jantung ataupun tidak. Waktu
Lebih terperinci0.1% kasus di rumah sakit di Amerika Serikat dengan usia rata-rata 67 tahun dan lakilaki
1. Definisi Atrial flutter merupakan bentuk aritmia berupa denyut atrium yang terlalu cepat akibat aktivitas listrik atrium yang berlebihan ditandai dengan denyut atrial rata-rata 250 hingga 350 kali per
Lebih terperinciINTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAFI STRIP NORMAL HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN BENCANA INDONESIA SULAWESI UTARA
INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAFI STRIP NORMAL HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN BENCANA INDONESIA SULAWESI UTARA PENDAHULUAN Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari rekaman aktivitas listrik jantung
Lebih terperinciACLS. 5 rantai kelangsungan hidup:
ACLS Bantuan hidup dasar menggunakan rekomendasi yang dikeluarkan oleh AHA tahun 2010 yang dikenal dengan mengambil 3 rantai pertama dari 5 rantai kelangsungan hidup. 5 rantai kelangsungan hidup: 1. Early
Lebih terperinciPenemuan klinis penting yang boleh dikaitkan dengan kejadian palpitasi :
PENDAHULUAN ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK Ventrikel takikardia umumnya mencerminkan tingkat ketidakstabilan hemodinamik. Tandatanda gagal jantung kongestif ialah hipotensi, hipoksemia, distensi vena jugularis
Lebih terperinciLaporan Pendahuluan Elektrokardiogram (EKG) Oleh Puji Mentari
Laporan Pendahuluan Elektrokardiogram (EKG) Oleh Puji Mentari 1106053344 A. Pengertian Tindakan Elektrokardiogram (EKG) adalah suatu pencatatan grafis aktivitas listrik jantung (Price, 2006). Sewaktu impuls
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pembunuh nomor satu di seluruh dunia. Lebih dari 80% kematian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kardiovaskular yang terdiri dari penyakit jantung dan stroke merupakan pembunuh nomor satu di seluruh dunia. Lebih dari 80% kematian terjadi di negara berkembang
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA USILA DENGAN GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULER (ANGINA PECTORIS)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA USILA DENGAN GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULER (ANGINA PECTORIS) ANGINA PECTORIS I. PENGERTIAN Angina pectoris adalah suatu sindrom klinis di mana pasien mendapat serangan sakit dada
Lebih terperinciPANDUAN PELAYANAN RESUSITASI RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA BAB I
Lampiran Surat Keputusan Direktur RSPP No. Kpts /B00000/2013-S0 Tanggal 01 Juli 2013 PANDUAN PELAYANAN RESUSITASI RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA 2 0 1 3 BAB I 0 DEFINISI Beberapa definisi Resusitasi Jantung
Lebih terperinciCardiac arrest DEFENISI Cardiac arrest ETIOLOGI cardiac arrest
Jantung merupakan organ vital yang bertugas memompa darah untuk semua organ-organ badan. Henti jantung atau cardiac arrest adalah suatu keadaan berhentinya sirkulasi normal dari darah dalam kaitannya dengan
Lebih terperincisebagai denyut jantung yang bermula dari lokasi normal yakni bukan bermula dari SA node 2. Atrial flutter merupakan salah satu jenis aritmia yang
BAB I PENDAHULUAN Jantung merupakan organ muskular berongga yang berfungsi memompa darah keseluruh tubuh. Jantung terdiri atas dua pompa yang terpisah, yakni jantung kanan yang memompakan darah ke paru-paru
Lebih terperinciBy: ERNI DIAH SUSANTI, S.kep.Ners
By: ERNI DIAH SUSANTI, S.kep.Ners A. Definisi Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan komplikasi yang sering terjadi pada infark miokardium. Aritmia atau disritmia adalah perubahan pada frekuensi
Lebih terperinciSTRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULER
STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULER Tujuan Pembelajaran Menjelaskan anatomi dan fungsi struktur jantung : Lapisan jantung, atrium, ventrikel, katup semilunar, dan katup atrioventrikular Menjelaskan
Lebih terperinciterdapat perbedaan elektrik dari gangguan irama yang ditemukan. 1 Diagnosis atrial flutter dan atrial fibrilasi biasanya berdasarkan pengawasan irama
BAB I PENDAHULUAN Atrial flutter merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan gangguan irama jantung (aritmia). Atrial flutter berkaitan dengan kondisi kardiovaskular dan dapat menyebabkan kematian. Angka
Lebih terperinciKONSEP DASAR EKG. Rachmat Susanto, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.MB (KV)
KONSEP DASAR EKG Rachmat Susanto, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.MB (KV) TIU Setelah mengikuti materi ini peserta mampu memahami konsep dasar EKG dan gambaran EKG normal. TIK Setelah mengikuti materi ini peserta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kardiovaskuler secara cepat di negara maju dan negara berkembang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perubahan pola hidup yang terjadi meningkatkan prevalensi penyakit jantung dan berperan besar pada mortalitas serta morbiditas. Penyakit jantung diperkirakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fungsi utama jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh dimana pada saat memompa jantung otot-otot jantung (miokardium) yang bergerak. Untuk fungsi tersebut, otot
Lebih terperinciDIAGNOSIS ARITMIA DEFINISI
DIAGNOSIS DEFINISI ARITMIA Deviasi abnormal dari irama sinus yaitu suatu gangguan pembentukan impuls dan atau gangguan sistem konduksi listrik jantung. Gangguan Pembentukan Impuls. 1. Gangguan Pembentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah. 1.3 Tujuan MAKALAH INFARK MIOKARD AKUT
MAKALAH INFARK MIOKARD AKUT BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infark miokard akut mengacu pada proses rusaknya jaringan jantung akibart suplai darah yang tidak adekuat, sehingga aliran darah koroner
Lebih terperinciCurah jantung. Nama : Herda Septa D NPM : Keperawatan IV D. Definisi
Nama : Herda Septa D NPM : 0926010138 Keperawatan IV D Curah jantung Definisi Kontraksi miokardium yang berirama dan sinkron menyebabkan darah dipompa masuk ke dalam sirkulasi paru dan sistemik. Volume
Lebih terperinciRESUSITASI JANTUNG PARU ( RJP ) CARDIO PULMONARY RESUSCITATION ( CPR )
RESUSITASI JANTUNG PARU ( RJP ) CARDIO PULMONARY RESUSCITATION ( CPR ) 1 MINI SIMPOSIUM EMERGENCY IN FIELD ACTIVITIES HIPPOCRATES EMERGENCY TEAM PADANG, SUMATRA BARAT MINGGU, 7 APRIL 2013 Curiculum vitae
Lebih terperinciNormal EKG untuk Paramedis. dr. Ahmad Handayani dr. Hasbi Murdhani
Normal EKG untuk Paramedis dr. Ahmad Handayani dr. Hasbi Murdhani Anatomi Jantung & THE HEART Konsep dasar elektrokardiografi Sistem Konduksi Jantung Nodus Sino-Atrial (SA) - pada pertemuan SVC dg atrium
Lebih terperinciPenatalaksanaan Astigmatism No. Dokumen : No. Revisi : Tgl. Terbit : Halaman :
1. Pengertian Angina pektoris ialah suatu sindrom klinis berupa serangan nyeri dada yang khas, yaitu seperti rasa ditekan atau terasa berat di dada yang sering menjalar ke lengan kiri. Nyeri dada tersebut
Lebih terperincisebesar 0,8% diikuti Aceh, DKI Jakarta, dan Sulawesi Utara masing-masing sebesar 0,7 %. Sementara itu, hasil prevalensi jantung koroner menurut
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyakit kardiovaskular yang menyumbang angka kematian terbesar di dunia. Disability-Adjusted Life Years (DALYs) mengatakan
Lebih terperinciGANGGUAN IRAMA JANTUNG ( ARITMIA / DISRITMIA )
GANGGUAN IRAMA JANTUNG ( ARITMIA / DISRITMIA ) I. Pendahuluan Istilah disritmia dan aritmia pada dasarnya mempunyai maksud yang sama, meskipun disritmia diartikan sebagai abnormalitas irama jantung sedangkan
Lebih terperinciSOP ECHOCARDIOGRAPHY TINDAKAN
SOP ECHOCARDIOGRAPHY N O A B C FASE PRA INTERAKSI TINDAKAN 1. Membaca dokumentasi keperawatan. 2. Menyiapkan alat-alat : alat echocardiography, gel, tissu. 3. Mencuci tangan. FASE ORIENTASI 1. Memberikan
Lebih terperinciNs. Furaida Khasanah, M.Kep Medical surgical department
Ns. Furaida Khasanah, M.Kep Medical surgical department Survey WHO, 2009 : angka kematian akibat penyakit kardiovaskular terus meningkat, thn 2015 diperkirakan 20 juta kematian DKI Jakarta berdasarkan
Lebih terperinciIrsad Andi Arso Bag. Kardiologi FK UGM / SMF Jantung RSS
Irsad Andi Arso Bag. Kardiologi FK UGM / SMF Jantung RSS 1 HENTI JANTUNG > Jantung kehilangan fungsi secara mendadak dan sangat tiba-tiba > 450.000 kasus/tahun di USA > Penyebab kematian >> Stroke, Ca
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi seorang anestesiologis, mahir dalam penatalaksanaan jalan nafas merupakan kemampuan yang sangat penting. Salah satu tindakan manajemen jalan nafas adalah tindakan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
32 HASIL DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan Fisik Keseluruhan anjing yang dipergunakan pada penelitian diperiksa secara klinis dan dinyatakan sehat sesuai dengan klasifikasi status klas I yang telah ditetapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kafein banyak terkandung dalam kopi, teh, minuman cola, minuman berenergi, coklat, dan bahkan digunakan juga untuk terapi, misalnya pada obatobat stimulan, pereda nyeri,
Lebih terperinciAdult Basic Life Support
Adult Basic Life Support Bantuan hidup dasar (BHD) merupakan pondasi untuk menyelamatkan hidup seseorang dengan henti jantung. Aspek mendasar dari BHD adalah immediate recognition of sudden cardiac arrest
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketika berbicara tentang cardiac arrest, ingatan kita tidak bisa lepas dari penyakit jantung dan pembuluh darah, karena penyebab tersering dari cardiac arrest
Lebih terperinciUniversitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI
Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI Conducted by: Jusuf R. Sofjan,dr,MARS 2/17/2016 1 Jantung merupakan organ otot
Lebih terperinciInformed Consent Penelitian
62 Lampiran 1. Lembar Kerja Penelitian Informed Consent Penelitian Yth. Bapak/Ibu.. Perkenalkan saya dr. Ahmad Handayani, akan melakukan penelitian yang berjudul Peran Indeks Syok Sebagai Prediktor Kejadian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) atau iskemia miokard, adalah penyakit yang ditandai dengan iskemia (suplai darah berkurang) dari otot jantung, biasanya karena penyakit
Lebih terperinciData Demografi. Ø Perubahan posisi dan diafragma ke atas dan ukuran jantung sebanding dengan
ASUHAN KEPERAWATAN 1. Pengkajian Data Demografi Nama Umur Pekerjaan Alamat a. Aktifitas dan istirahat Ø Ketidakmampuan melakukan aktifitas normal Ø Dispnea nokturnal karena pengerahan tenaga b. Sirkulasi
Lebih terperinciKegawatdaruratan Sistem Kardiovaskuler. Rianti Citra Utami
Kegawatdaruratan Sistem Kardiovaskuler Rianti Citra Utami 03011252 Pendahuluan Henti jantung (cardiac arrest) bertanggung jawab terhadap 60% angka kematian penderita dewasa yang mengalami PJK 40% pasien
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kontraksi sel otot jantung untuk menyemprotkan darah dipicu oleh potensial aksi yang menyapu ke seluruh membrane sel otot. Jantung berkontraksi, atau berdenyut secara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Tindakan laringoskopi dan intubasi endotrakhea merupakan hal yang rutin dilakukan pada anastesi umum. Namun tindakan laringoskopi dan intubasi tersebut dapat menimbulkan
Lebih terperinciADVANCED ECG INTERPRETATION ARITMIA DISRITMIA. Oleh : Bambang Sutikno
ADVANCED ECG INTERPRETATION ARITMIA Oleh : Bambang Sutikno DISRITMIA Kelainan/gangguan dalam kecepatan, irama, tempat asal impuls, atau gangguan konduksi yang menyebabkan perubahan dalam urutan normal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peningkatan usia harapan hidup penduduk dunia membawa dampak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan usia harapan hidup penduduk dunia membawa dampak terhadap pergeseran epidemiologi penyakit. Kecenderungan penyakit bergeser dari penyakit dominasi penyakit
Lebih terperinciTUGAS KEPERAWATAN GAWAT DARURAT INTERPRETASI DASAR EKG
TUGAS KEPERAWATAN GAWAT DARURAT INTERPRETASI DASAR EKG Disusun untuk memenuhi tugas mandiri keperawatan gawat darurat Dosen Setiyawan S.Kep.,Ns.,M.Kep. Disusun oleh : NUGKY SETYO ARINI (P15037) PRODI D3
Lebih terperinciJANTUNG 4 RUANG POMPA ATRIUM KA/KI, VENTRIKEL KA/KI SISTEM HANTAR KHUSUS YANG MENGHANTARKAN IMPULS LISTRIK DARI ATRIUM KE VENTRIKEL : 1.
ELEKTROKARDIOGRAFI ILMU YANG MEMPELAJARI AKTIFITAS LISTRIK JANTUNG ELEKTROKARDIOGRAM (EKG) SUATU GRAFIK YANG MENGGAMBARKAN REKAMAN LISTRIK JANTUNG NILAI DIAGNOSTIK EKG PADA KEADAAN KLINIS : ARITMIA JANTUNG
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN AV BLOK TOTAL DAN DM TIPE 2 NON OBESITAS DI RUANG ICCU RS DR SARDJITO YOGYAKARTA
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN AV BLOK TOTAL DAN DM TIPE 2 NON OBESITAS DI RUANG ICCU RS DR SARDJITO YOGYAKARTA Laporan Tugas Asuhan Keperawatan Kasus Kelolaan Praktek Profesi
Lebih terperinciAKTIFITAS LISTRIK JANTUNG. Potensial Aksi Pada Jantung
AKTIFITAS LISTRIK JANTUNG Potensial Aksi Pada Jantung Pendahuluan Jantung : Merupakan organ vital Fungsi Jantung : Memompakan darah ke seluruh tubuh. Jantung terletak pada rongga dada sebelah kiri. Batas
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyakit Jantung Koroner 2.1.1 Definisi Penyakit jantung koroner adalah penyakit pada pembuluh darah arteri koroner yang terdapat di jantung, yaitu terjadinya penyempitan dan
Lebih terperinciBAB I. 1.1 Latar Belakang. Atrial fibrilasi (AF) didefinisikan sebagai irama jantung yang
BAB I 1.1 Latar Belakang Atrial fibrilasi (AF) didefinisikan sebagai irama jantung yang abnormal dengan aktivitas listrik jantung yang cepat dan tidak beraturan. Hal ini mengakibatkan atrium bekerja terus
Lebih terperinciB A B I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) dengan penyakit kardiovaskular sangat erat
B A B I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diabetes mellitus (DM) dengan penyakit kardiovaskular sangat erat kaitannya. Pasien dengan diabetes mellitus risiko menderita penyakit kardiovaskular meningkat menjadi
Lebih terperinciBASIC LIFE SUPPORT A. INDIKASI 1. Henti napas
BASIC LIFE SUPPORT Resusitasi jantung paru adalah suatu tindakan pertolongan yang dilakukan kepada korban yang mengalami henti napas dan henti jantung. Keadaan ini bisa disebabkan karena korban mengalami
Lebih terperinciTUGAS E-LEARNING KRITIS 2 NAMA : BESTYA NURIMA M.A NIM : KELAS : A-11 B
TUGAS E-LEARNING KRITIS 2 NAMA : BESTYA NURIMA M.A NIM : 131111093 KELAS : A-11 B KASUS IMA 1. Data Tambahan yang diperlukan kasus 1 dan kasus 2 a. Primary Survey 1) Airway Ada ada sumbatan jalan nafas?
Lebih terperinciMANAGEMENT OF ATRIAL FIBRILLATION IN PATIENTS WITH HEART FAILURE EUROPEAN HEART JOURNAL (2007) 28, Ferry Sofyanri
MANAGEMENT OF ATRIAL FIBRILLATION IN PATIENTS WITH HEART FAILURE EUROPEAN HEART JOURNAL (2007) 28, 2568 2577 Ferry Sofyanri Kejadian AF disebabkan oleh berbagai keadaan, salah satunya adalah pada pasienpasien
Lebih terperinciSYNCOPE 1.1 Pengertian syncope 1.2 Penyebab syncope Kardiak (Jantung) dan pembuluh darah Persyarafan
SYNCOPE 1.1 Pengertian syncope Syncope merupakan suatu mekanisme tubuh dalam mengantisipasi perubahan suplai darah ke otak dan biasanya terjadi secara mendadak dan sebentar atau kehilangan kesadaran dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Infark miokard akut (IMA) adalah nekrosis miokard akibat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Infark miokard akut (IMA) adalah nekrosis miokard akibat ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen otot jantung (Siregar, 2011). Penyebab IMA yang
Lebih terperinciBANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)
BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP) Artikel ini merupakan sebuah pengetahuan praktis yang dilengkapi dengan gambar-gambar sehingga memudahkan anda dalam memberikan pertolongan untuk
Lebih terperinciRJPO. Definisi. Indikasi
Algoritma ACLS RJPO Definisi Resusitasi atau reanimasi mengandung arti harfiah menghidupkankembali, dimaksudkan usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah suatue pisode henti jantung berlanjut menjadi
Lebih terperinciPENDAHULUAN. RJP. Orang awam dan orang terlatih dalam bidang kesehatanpun dapat. melakukan tindakan RJP (Kaliammah, 2013 ).
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Resusitasi jantung paru (RJP) merupakan tindakan darurat untuk mencegah kematian biologis dengan tujuan mengembalikan keadaan henti jantung dan napas (kematian klinis) ke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Stroke adalah suatu disfungsi neurologis akut (dalam beberapa detik) atau setidak-tidaknya secara cepat (dalam beberapa jam) dengan gejala - gejala dan tanda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem kardiovaskular terdiri dari jantung, jaringan arteri, vena, dan kapiler yang mengangkut darah ke seluruh tubuh. Darah membawa oksigen dan nutrisi penting untuk
Lebih terperinciKegawatdaruratan Jantung
PANDUAN PEMBIMBING KETERAMPILAN KLINIS (SKILL LABORATORY) BLOK 22 Modul Elektif Kegawatdaruratan Jantung PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS JAMBI Tahun Akademik 2013/2014 TUJUAN INSTRUKSIONAL
Lebih terperinciTUTORIAL SKENARIO B BLOK X 1.1 Data Tutorial : dr. Nia Ayu Saraswati
TUTORIAL SKENARIO B BLOK X 1.1 Data Tutorial Tutor : dr. Nia Ayu Saraswati Moderator : M. Apriliandy Sharif Sekretaris meja : Utin Karmila Sekretaris papan : Anisa Penidaria Hari, Tanggal : Senin, 07 Januari
Lebih terperinciPENDAHULUAN ETIOLOGI EPIDEMIOLOGI
PENDAHULUAN Hemotoraks adalah kondisi adanya darah di dalam rongga pleura. Asal darah tersebut dapat dari dinding dada, parenkim paru, jantung, atau pembuluh darah besar. Normalnya, rongga pleura hanya
Lebih terperinciSinyal ECG. ECG Signal 1
Sinyal ECG ECG Signal 1 Gambar 1. Struktur Jantung. RA = right atrium, RV = right ventricle; LA = left atrium, dan LV = left ventricle. ECG Signal 2 Deoxygenated blood Upper body Oxygenated blood Right
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tersering kematian di negara industri (Kumar et al., 2007; Alwi, 2009). Infark
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infark miokard akut (IMA) yang dikenal sebagai serangan jantung, merupakan salah satu diagnosis rawat inap tersering di negara maju dan penyebab tersering kematian
Lebih terperinciTatalaksana Sindroma Koroner Akut pada Fase Pre-Hospital
Tatalaksana Sindroma Koroner Akut pada Fase Pre-Hospital dr Jetty RH Sedyawan SpJP K FIHA FAsCC Sindroma koroner akut (SKA) atau acute coronary syndrome (ACS) merupakan suatu spektrum penyakit jantung
Lebih terperinciCARDIOMYOPATHY. dr. Riska Yulinta Viandini, MMR
CARDIOMYOPATHY dr. Riska Yulinta Viandini, MMR CARDIOMYOPATHY DEFINISI Kardiomiopati (cardiomyopathy) adalah istilah umum untuk gangguan otot jantung yang menyebabkan jantung tidak bisa lagi berkontraksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan mengalami penurunan toleransi terhadap aktivitas fisik, penurunan kualitas
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kematian mendadak hingga saat ini masih menjadi penyebab utama kematian. WHO menjelaskan bahwa sebagian besar kematian mendadak dilatarbelakangi oleh penyakit kardiovaskuler
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab utama kematian di negara maju dan diperkirakan akan terjadi di negara berkembang pada tahun 2020 (Tunstall. 1994). Diantaranya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN DEFINISI ETIOLOGI
BAB I PENDAHULUAN Banyaknya jenis status epileptikus sesuai dengan bentuk klinis epilepsi : status petitmal, status psikomotor dan lain-lain. Di sini khusus dibicarakan status epileptikus dengan kejang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Terdapat penyimpangan pada heart rate normal atau irama jantung,
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Terdapat penyimpangan pada heart rate normal atau irama jantung, aritmia secara langsung berhubungan dengan gangguan dalam jaras konduksi dari jantung. Pada umumnya
Lebih terperincidari inti yang banyak mengandung lemak dan adanya infiltrasi sel makrofag. Biasanya ruptur terjadi pada tepi plak yang berdekatan dengan intima yang
Definisi Sindroma koroner akut adalah spektrum manifestasi akut dan berat yang merupakan keadaan kegawatdaruratan dari koroner akibat ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen miokardium dan aliran darah
Lebih terperinciSTRUKTUR JANTUNG RUANG JANTUNG KATUP JANTUNG tiga katup trikuspidalis dua katup bikuspidalis katup mitral Katup pulmonal Katup aorta Arteri Koroner
Pengertian Kardiovaskuler Sistem Kardiovaskuler yaitu sistem peredaran darah di dalam tubuh. Sistem Kardiovaskuler terdiri dari darah,jantung dan pembuluh darah. Jantung terletak di dalam mediastinum di
Lebih terperinciTopik : Infark Miokard Akut Penyuluh : Rizki Taufikur R Kelompok Sasaran : Lansia Tanggal/Bln/Th : 25/04/2016 W a k t u : A.
Topik : Infark Miokard Akut Penyuluh : Rizki Taufikur R Kelompok Sasaran : Lansia Tanggal/Bln/Th : 25/04/2016 W a k t u : 09.30 A. LATAR BELAKANG Dengan bertambahnya usia, wajar saja bila kondisi dan fungsi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terbanyak pada pasien rawat inap di rumah sakit negara-negara industri (Antman
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa pada tahun 2012 penyakit kardiovaskuler lebih banyak menyebabkan kematian daripada penyakit lainnya. Infark miokard
Lebih terperinciKontrol Dari Kecepatan Denyut Jantung
Kontrol Dari Kecepatan Denyut Jantung Pacemaker akan menyebabkan jantung berdenyut ± 100X permenit, dalam kenyataannya jantung akan berdenyut antara 60-140 kali permenit tergantung kebutuhan. Hal ini disebabkan
Lebih terperinciKOMPLIKASI GAGAL JANTUNG KONGESTIF Gagal jantung kongestif dapat menyebabkan beberapa komplikasi. Komplikasi utama dari gagal jantung kongestif
KOMPLIKASI GAGAL JANTUNG KONGESTIF Gagal jantung kongestif dapat menyebabkan beberapa komplikasi. Komplikasi utama dari gagal jantung kongestif meliputi efusi pleura, aritmia, pembentukan trombus pada
Lebih terperinciDr. Prastowo Sidi Pramono, Sp.A
Dr. Prastowo Sidi Pramono, Sp.A PENYAKIT JANTUNG BAWAAN Penyakit jantung yang dibawa dari lahir kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir akibat gangguan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit kardiovaskuler masih mendominasi sebagai penyebab kematian tertinggi di dunia (WHO, 2012) dan kematian akibat kecelakaan di jalan raya pada remaja usia
Lebih terperinciBAB 4 HASIL. Hubungan antara..., Eni Indrawati, FK UI, Universitas Indonesia
23 BAB 4 HASIL 4.1 Karakteristik Umum Sampel penelitian yang didapat dari studi ADHERE pada bulan Desember 25 26 adalah 188. Dari 188 sampel tersebut, sampel yang dapat digunakan dalam penelitian ini sebesar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. SL, Cotran RS, Kumar V, 2007 dalam Pratiwi, 2012). Infark miokard
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Infark miokard akut (IMA) atau yang lebih dikenal dengan serangan jantung adalah suatu keadaan dimana suplai darah pada suatu bagian jantung terhenti sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Infark miokard akut dengan elevasi segmen ST (IMA-EST) adalah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Infark miokard akut dengan elevasi segmen ST (IMA-EST) adalah sindroma klinis yang ditandai dengan gejala khas iskemia miokard disertai elevasi segmen ST yang persisten
Lebih terperinciIntroduction to Cardiology and Vascular Medicine. Cardiology and Vascular Medicine
Introduction to Cardiology and Vascular Medicine Wulan Anggrahini Department of Cardiology and Vascular Medicine Gadjah Mada University disampaikan pada 4th Biomedical Engineering Forum Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Profesor Shahryar A. Sheikh, MBBS dalam beberapa dasawarsa terakhir
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Profesor Shahryar A. Sheikh, MBBS dalam beberapa dasawarsa terakhir ancaman dari pembunuh nomor satu di dunia belum pernah surut. Tidak lagi orang tua yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan kasus keracunan pestisida organofosfat.1 Menurut World Health
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan pestisida secara luas berdampak pada meningkatnya kasus, yakni sebanyak 80% kasus pestisida merupakan kasus pestisida.1 Menurut World Health Organization
Lebih terperinciAsuhan Keperawatan Sudden Cardiac Arrest
Asuhan Keperawatan Sudden Cardiac Arrest BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kematian jantung mendadak (SCD) adalah kematian akibat kehilangan fungsi jantung. Korban mungkin atau mungkin tidak memiliki
Lebih terperinciB A B I PENDAHULUAN. negara-negara maju maupun berkembang. Diantara penyakit-penyakit tersebut,
B A B I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penyakit kardiovaskular saat ini merupakan penyebab kematian tertinggi di negara-negara maju maupun berkembang. Diantara penyakit-penyakit tersebut, penyakit
Lebih terperinciA. Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung
Materi 3 Kardiovaskular III A. Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung Tujuan a. Mengukur tekanan darah arteri dengan cara palpasi b. Mengukur tekanan darah arteri dengan cara auskultasi Dasar Teori
Lebih terperinciPetir : Volt Volt = Kvolt PLN : Sumber 1 KVolt Gardu 1000 Volt Rumah 220 Volt Baterei : 9 Volt, 1,5 Volt
Petir : 30.000 Volt 60.000 Volt = 30-60 Kvolt PLN : Sumber 1 KVolt Gardu 1000 Volt Rumah 220 Volt Baterei : 9 Volt, 1,5 Volt Tubuh Manusia: 70 milivolt = 0,07 Volt Biolistrik_02 Listrik Eksternal. Yang
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. Gambar 2.1 Anatomi Jantung
4 BAB II TEORI DASAR 2.1. Jantung Jantung merupakan otot tubuh yang bersifat unik karena mempunyai sifat membentuk impuls secara automatis dan berkontraksi ritmis [4], yang berupa dua pompa yang dihubungkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segmen ST yang persisten dan peningkatan biomarker nekrosis miokardium.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infark miokard akut dengan elevasi segmen ST (IMAEST) adalah sindrom klinis yang ditandai dengan gejala khas iskemia miokardium disertai elevasi segmen ST yang persisten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggambarkan pasien yang datang dengan Unstable Angina Pectoris. (UAP) atau dengan Acute Myocard Infark (AMI) baik dengan elevasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Istilah Acute Coronary Syndrome (ACS) digunakan untuk menggambarkan pasien yang datang dengan Unstable Angina Pectoris (UAP) atau dengan Acute Myocard Infark
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Stroke atau yang sering disebut juga dengan CVA (Cerebrovascular Accident) merupakan gangguan fungsi otak yang diakibatkan gangguan peredaran darah otak,
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN DAN ASKEP AN. R DENGAN BISITOPENIA DI RUANG HCU ANAK RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASKEP AN. R DENGAN BISITOPENIA DI RUANG HCU ANAK RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG Oleh : Dewi Rahmawati 201420461011056 PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gangguan kesehatan yang semakin meningkat di dunia (Renjith dan Jayakumari, perkembangan ekonomi (Renjith dan Jayakumari, 2011).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyebab utama kematian dan gangguan kesehatan yang semakin meningkat di dunia (Renjith dan Jayakumari, 2011). Dalam 3 dekade terakhir,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Gagal jantung adalah keadaan di mana jantung tidak mampu memompa darah untuk mencukupi kebutuhan jaringan melakukan metabolisme dengan kata lain, diperlukan peningkatan
Lebih terperinciSyok Syok Hipovolemik A. Definisi B. Etiologi
Syok Syok adalah suatu sindrom klinis yang terjadi akibat gangguan hemodinamik dan metabolik ditandai dengan kegagalan sistem sirkulasi untuk mempertahankan perfusi yang adekuat ke organ-organ vital tubuh.
Lebih terperinciSISTEM CARDIO VASCULAR
SISTEM CARDIO VASCULAR SISTEM CARDIO VASKULAR PENDAHULUAN ANATOMI JANTUNG FUNGSI UTAMA DAN MANFAAT DENYUT JANTUNG SIFAT OTOT JANTUNG GERAKAN JANTUNG FUNGSI JARINGAN VASKULAR ANATOMI JARINGAN VASKULAR DARAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menimpa populasi usia di bawah 60 tahun, usia produktif. Kondisi ini berdampak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung dan stroke yang tergolong dalam penyakit kardiovaskular adalah pembunuh nomor satu di seluruh dunia. Lebih dari 80% kematian akibat penyakit kardiovaskular
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan campuran dari beberapa bahan pokok lilin yaitu gondorukem, damar
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Paparan asap pembakaran lilin batik 2.1.1 Lilin batik Lilin batik (malam) adalah bahan yang digunakan untuk menutup permukaan kain mengikuti gambar motif batik, sehingga permukaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sindrom Koroner Akut (SKA) adalah salah satu manifestasi klinis
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sindrom Koroner Akut (SKA) adalah salah satu manifestasi klinis Penyakit Jantung Koroner (PJK) yang utama dan paling sering mengakibatkan kematian. Kasus ini menyebabkan
Lebih terperinci