KORELASI TINGKAT KESALAHAN DAN EPOH DALAM JARINGAN BACKPROPAGATION

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KORELASI TINGKAT KESALAHAN DAN EPOH DALAM JARINGAN BACKPROPAGATION"

Transkripsi

1 KORELASI TINGKAT KESALAHAN DAN EPOH DALAM JARINGAN BACKPROPAGATION Hindayati Mustafidah 1, Harjono 2 1,2 Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuhwaluh Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia h.mustafidah@ump.ac.id, 2 pakjono@gmail.com Abstrak Jaringan Syaraf Tiruan (JST) khususnya metode backpropagation banyak digunakan dalam pengembangan aplikasi untuk memecahkan masalah. Dalam JST ini, hal penting yang menentukan kinerjanya yaitu algoritma pelatihan yang digunakan. Kinerja algoritma ini dipengaruhi oleh beberapa parameter jaringan diantaranya banyaknya neuron dalam lapisan input, maksimum epoh yang diijinkan, besarnya laju pemahaman (learning rate), dan kesalahan yang dihasilkan (MSE). Pengujian yang telah dilakukan pada riset sebelumnya diperoleh hasil bahwa algoritma pelatihan yang paling optimal berdasarkan hasil error terkecil adalah algoritma pelatihan Levenberg-Marquardt dengan rata-rata MSE sebesar pada pengujian tingkat α = 5%. Pada riset ini dilakukan uji korelasi antara error yang dihasilkan oleh jaringan (MSE) terhadap epoh yang diperlukan jaringan dalam mencapai konvergensi pada algoritma pelatihan Levenberg-Marquardt. Riset ini dilakukan menggunakan metode campuran (mixed method) yaitu pengembangan perangkat lunak komputer dengan pengujian kuantitatif menggunakan uji-t sebagai alat uji statistik. Lapisan input jaringan berupa data random dengan 5, 10, dan 15 neuron, sedangkan lapisan output terdiri 1 neuron. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada tingkat α = 5% terdapat korelasi positif antara tingkat kesalahan jaringan dan epoh dengan koefisien korelasi Pearson (r) sebesar 0,727. Besar pengaruh kedua variabel diketahui berdasarkan analisis regresi linier dan diperoleh persamaan MSE = -0, , epoh. Kata kunci : error (MSE), korelasi, regresi, epoh, backpropagation, Levenberg-Marquardt. 1. Pendahuluan Ilmu soft computing telah hadir sebagai dampak dari perkembangan teknologi ilmu komputer yang merupakan teknik pendekatan dalam menyelesaikan masalah [1]. Cara kerja soft computing dalam memecahkan masalah menggunakan pendekatan dengan melakukan penalaran yang dapat dilakukan seara fungsional maupun melalui pencarian random. Jang dalam [2] menyatakan bahwa soft computing merupakan bagian dari sistem cerdas yang merupakan suatu model pendekatan untuk melakukan komputasi dengan meniru akal manusia dan memiliki kemampuan untuk menalar dan belajar pada lingkungan yang penuh dengan ketidakpastian dan ketidaktepatan. Jaringan syaraf tiruan (JST) sebagai salah satu komponen utama pembentuk soft computing telah banyak diterapkan di berbagai bidang kehidupan manusia baik untuk kepentingan riset maupun pemecahan masalah teknis misalnya peramalan, diagnosa, dan pengenalan pola. JST adalah sistem pemroses informasi yang memiliki karakteristik mirip dengan jaringan syaraf biologis, yang dibentuk sebagai generalisasi model matematika dari jaringan syaraf biologis tersebut [3]. 55 JST juga merupakan solusi ideal untuk permasalahan-permasalahan yang tidak dapat diformulasikan dengan mudah menggunakan algoritma [4]. Karena pendekatan yang digunakan dalam JST adalah kemampuan menalar dan belajar/berlatih, maka algoritma pembelajaran/pelatihan khususnya yang terdapat dalam metode backpropagation merupakan bagian terpenting yang menentukan kinerjanya. Terdapat 12 (dua belas) algoritma pelatihan yang bisa digunakan, yaitu algoritma Fletcher- Reeves Update, Polak-Ribiĕre, Powell-Beale Restarts, Scaled Conjugate Gradient, Gradient Descent dengan Adaptive Learning Rate, Gradient Descent dengan Momentum dan Adaptive Learning Rate, Resilent Backpropagation, BFGS, One Step Secant, Levenberg-Marquardt [1]. Kinerja algoritma ini dipengaruhi oleh beberapa parameter jaringan diantaranya banyaknya neuron dalam lapisan input, maksimum epoh yang diijinkan, besarnya laju pemahaman (learning rate), dan target kesalahan yang digunakan. Masing-masing parameter memiliki variasi nilai yang memengaruhi hasil keluaran jaringan.

2 Beberapa parameter algoritma seperti yang disampaikan oleh [1] adalah: Epoh Epoh menunjukkan banyaknya iterasi/langkah yang diperlukan oleh jaringan dalam melaksanakan pelatihan hingga dipenuhi kriteria tertentu untuk berhenti. Kinerja tujuan (target error) Kinerja tujuan merupakan target nilai fungsi kinerja (error). Learning rate (lr) Learning rate adalah laju pembelajaran. Nilai lr = 0 s/d 1. Jumlah epoh yang akan ditunjukkan kemajuannya. Parameter ini menunjukkan berapa jumlah epoh berselang yang akan ditunjukkan kemajuannya. Jumlah neuron dalam lapisan tersembunyi Penggunaan neuron dalam lapisan tersembunyi yang terlalu sedikit dalam lapisan tersembunyi akan menghasilkan sesuatu yang disebut underfitting [5]. Underfitting terjadi bila neuron yang berada di lapisan tersembunyi terlalu sedikit dalam mendeteksi sinyal dalam sebuah himpunan data yang kompleks/rumit. Sebaliknya, menggunakan neuron dalam lapisan tersembunyi yang terlalu banyak dapat mengakibatkan beberapa masalah. Pertama, neuron terlalu banyak dalam lapisan tersembunyi dapat mengakibatkan overfitting. Overfitting terjadi ketika jaringan saraf memiliki kapasitas pemrosesan informasi yang terlalu banyak, sedangkan keterbatasan jumlah informasi yang terkandung dalam kumpulan pelatihan (training set) tidak cukup untuk melatih semua neuron di lapisan tersembunyi. Masalah kedua dapat terjadi bahkan ketika data pelatihan memadai. Sejumlah besar neuron di lapisan tersembunyi dapat meningkatkan waktu yang diperlukan untuk melatih jaringan. Berdasarkan alasan inilah, perlu kompromi untuk tidak menggunakan neuron terlalu banyak dan terlalu sedikit dalam lapisan tersembunyi. Beberapa algoritma pelatihan dalam [1] telah diuji dan diterapkan dalam suatu kasus untuk menyelesaikan masalah, namun belum diuji secara menyeluruh di antara algoritma-algoritma yang ada. Algoritma pelatihan Gradient Descent telah diterapkan dalam menyelesaikan permasalahan memprediksi prestasi belajar mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Purwokerto didasarkan atas nilainilai dalam mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Nasional saat di SLTA [6] dan menghasilkan tingkat error sebesar dari target error 0,05. Algoritma pelatihan Fletcher-Reeves Update, Polak-Ribiĕre, Powell-Beale Restarts, dan Scaled Conjugate Gradient telah diuji keoptimalannya dalam penyelesaian kasus prediksi prestasi belajar mahasiswa [7] dan dihasilkan kesimpulan bahwa dari keempat algoritma tersebut dengan alpha 5% tidak berbeda keoptimalannya secara signifikan. Beberapa algoritma pelatihan belum diuji tingkat keoptimalannya dan sebagai tindak lanjut dari penelitian [7, 8], maka perlu diketahui tingkat keoptimalan algoritma pelatihan yang lain dalam menyelesaikan permasalahan. Sementara tingkat ketelitian pengenalan pola data dari beberapa algoritma yaitu Gradient Descent dengan Adaptive Learning Rate, Gradient Descent dengan Momentum dan Adaptive Learning Rate, Resilent Backpropagation, BFGS, One Step Secant, dan Levenberg-Marquardt telah diuji dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh hasil bahwa algoritma Levenberg-Marquardt merupakan algoritma yang paling teliti dengan rata-rata error 0,0063 [9]. Sementara itu juga telah diterapkan jaringan syaraf tiruan untuk memprediksi tingkat validitas soal dengan menggunakan algoritma pelatihan Levenberg-Marquardt dan menghasilkan pengenalan pola data dengan memiliki kecocokan sebesar 86,54% dengan tingkat error 0, [10]. Riset selanjutnya dihasilkan algoritma Levenberg-Marquardt sebagai algoritma yang menghasilkan error terkecil yaitu 0, dengan parameter-parameter jaringan berupa target error = 0,001 (10-3 ), epoh maksimum = , learning rate (lr) = 0,01 dengan 5 neuron masukan dan 5 neuron keluaran yang dibangkitkan secara random [11]. Penelitian ini dilanjutkan dengan learning rate (lr) = 0,05 dan parameter jaringan yang sama dan dihasilkan algoritma Levenberg- Marquardt sebagai algoritma yang paling optimal dengan rata-rata tingkat error sebesar 0, [12]. Pengujian lanjutan dilakukan menggunakan variasi nilai parameter jaringan berupa target error = 0,001, maksimum epoh = 10000, learning rate (lr) = 0.01, 0.05, 0.1, 0.2, 0.3, 0.4, 0.5, 0.6, 0.7, 0.8, 0.9, 1, dan menghasilkan rata-rata error terkecil sebesar pada algoritma Levenberg-Marquardt [13]. Meskipun telah diperoleh informasi sebagai hasil penelitian sebelumnya bahwa Levenberg- Marquardt adalah algoritma pelatihan yang paling optimal ditinjau dari error yang dihasilkan jaringan dan tingkat pengenalan pola data masukan, namun belum ada informasi mengenai keterhubungan antara tingkat kesalahan (error) yang dihasilkan jaringan dengan epoh jaringan sebagai salah satu parameternya. Oleh karena itu, pada riset ini dilakukan uji statistik untuk mengetahui keterhubungan (korelasi) antara keduanya pada algoritma pelatihan Levenberg-Marquardt dalam jaringan backpropagation. Dengan penelitian ini, diharapkan diperoleh model korelasi antara parameter JST yang berupa epoh dengan tingkat kesalahan yang dihasilkan jaringan. Dengan demikian hasil ini dapat digunakan sebagai dasar untuk pengembangan penelitian maupun aplikasi di bidang JST khususnya bagi dosen dan mahasiswa 56

3 Informatika untuk pengembangan ilmu dan teknologi. 2. Metode Penelitian ini merupakan penelitian metode campuran (mixed method) yaitu penelitian pengembangan dengan pengujian kuantitatif (menggunakan uji statistik), sebagai dasar untuk mendapatkan model korelasi antara tingkat kesalahan yang dihasilkan jaringan dengan epoh pada algoritma pelatihan Levenberg-Marquardt dalam jaringan backpropagation. Garis besar langkah operasional yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: a. Penentuan data masukan jaringan. Data jaringan berupa data random dengan struktur 5 neuron, 10 neuron, dan 15 neuron dalam layer input. Data target jaringan digunakan 1 neuron dalam layer output. b. Membangun kode program randomisasi data masukan c. Membangun struktur JST dengan melibatkan variabel penelitian yaitu: - Variabel kontrol yaitu data masukan, learning rate (lr) dengan nilai 0.01, 0.05, 0.1, 0.2, 0.3, 0.4, 0.5, 0.6, 0.7, 0.8, 0.9, 1. maksimum epoh (=10.000), target error (=10-3 ). - Variabel uji: error yang dihasilkan jaringan dan banyaknya epoh yang diperlukan jaringan dalam mencapai konvergensi (berhenti iterasi). - Output (berdasarkan variasi input yang diberikan dan variasi variabel control. d. Membangun kode program menurut struktur dan parameter jaringan seperti yang disusun pada langkah c. Sebagaimana yang dilakukan dalam penelitian sebelumnya, desain struktur program JST yang dibangun tersaji pada Gambar 1. Sesuai pada Gambar 1, dalam JST sebelum dilakukan proses pelatihan jaringan untuk menghasilkan output, perlu dibangun data latih, setting parameter jaringan (poin a, b, dan c), dan dilakukan preprocessing data latih dengan tujuan normalisasi data. Proses pelatihan akan dilakukan sebanyak 20 kali perulangan. Selanjutnya dilakukan uji statistik terhadap output yang dihasilkan dan menyimpulkan. Pengujian dilakukan untuk menentukan model korelasi antara error yang dihasilkan jaringan dengan epoh. Tahapan yang dilakukan dalam penetuan korelasi ini adalah [14]: 1) menentukan hipotesis H 0 : tidak terdapat korelasi antara error jaringan dengan epoh H 1 : terdapat korelasi antara error jaringan dengan epoh 2) menentukan nilai alpha (α) (dalam penelitian ini digunakan α = 5%) 3) menentukan alat uji Alat uji yang digunakan dalam hal ini adalah menghitung nilai koefisien korelasi (r) seperti pada persamaan 1 ( X X )( Y Y ) r ; 1 r 1 (1) 2 2 ( X X ) ( Y Y ) dimana X = nilai variabel independen = rata-rata nilai variabel independen = nilai variabel dependen = rata-rata nilai variabel dependen 4) pengambilan kesimpulan Kesimpulan diambil berdasarkan nilai signifikansi yang diperoleh (sig.) dengan ketentuan H 0 ditolak jika nilai sig <. Jika ternyata berdasarkan hasil perhitungan diperoleh kesimpulan bahwa terdapat korelasi antara error jaringan (MSE) dengan epoh, maka dilanjutkan dengan analisis regresi untuk mengetahui berapa besar pengaruh dari kedua variabel tersebut. 3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Data Penelitian Data penelitian berupa data masukan jaringan dan data target. Data masukan jaringan berupa data random dengan struktur 5 neuron, 10 neuron, dan 15 neuron dalam layer input, sedangkan data target terdiri dari 1 neuron. Data ini merupakan data latih sekaligus data uji pada jaringan yang dibangun. Sementara itu, nilai dari parameter-parameter jaringan yang digunakan disesuaikan dengan kerangka dan desain penelitian sebelumnya dengan tujuan untuk menjaga konsistensi dan validasi data. Gambar 1. Alur pengembangan program JST 3.2 Data keluaran program JST Data keluaran JST berupa data numerik yang merupakan nilai variabel tingkat kesalahan (error) 57

4 dan epoh dari 12 algoritma pelatihan dalam jaringan backpropagation dengan masing-masing nilai learning rate (lr) = 0,01; 0,05; 0,1; 0,2; 0,3; 0,4; 0,5; 0,6; 0,7; 0,8; 0,9; dan 1,0. Setiap kelompok algoritma pelatihan dengan masing-masing variasi nilai lr dilakukan pengulangan perlakuan (running program) sebanyak 20 kali, sehingga total data yang diperoleh sebanyak 20 x 2 (variabel tingkat kesalahan dan epoh) x 12 (nilai lr) = 480 data. 3.3 Analisis Data Penelitian Data keluaran berupa tingkat error yang dihasilkan oleh jaringan dan banyaknya epoh yang diperlukan jaringan untuk mencapai konvergensi diolah menggunakan perangkat lunak SPSS 22. Untuk mengetahui korelasi antara kedua variable penelitian (error yang dihasilkan jaringan melalui metode MSE dan banyaknya epoh) digunakan analisis korelasi Pearson untuk setiap nilai learning rate (lr). Hipotesis yang digunakan dalam analisis korelasi ini adalah: H 0 : tidak terdapat korelasi antara error jaringan dengan epoh H 1 : terdapat korelasi antara error jaringan dengan epoh Nilai alpha (α) dalam penelitian ini digunakan 5% (0,05). Keputusan menolak H 0 jika nilai signifikansi (sig) < α. Analisis korelasi dilakukan dalam 2 (dua) metode yaitu parametric dan non-parametrik. Analisis korelasi parametrik menggunakan korelasi Pearson, sedangkan korelasi non-parametrik menggunakan korelasi Tau Kendall dan Spearman. Berdasarkan hasil penelitian [11 13] dinyatakan bahwa algoritma pelatihan paling optimal adalah algoritma Levenberg-Marquardt di mana dalam program MATLAB digunakan fungsi trainlm. Oleh karena itu, dalam analisis korelasi tahap ini difokuskan pada korelasi antara variabel error yang dihasilkan jaringan (MSE) dan epoh yang diperlukan untuk mencapai konvergensi untuk ketiga macam variasi banyaknya neuron input yaitu 5, 10, dan 15 neuron. Hasil perhitungan nilai r (koefisien korelasi) tersaji pada Tabel 1. Tabel 1. Korelasi antara MSE dan epoh pada algoritma pelatihan Levenberg-Marquardt epoh MSE epoh Pearson Correlation ** Sig. (2-tailed).000 N MSE Pearson Correlation.727 ** 1 Sig. (2-tailed).000 N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Terlihat pada Tabel 1 bahwa koefisien korelasi Pearson bernilai 0,727 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sesuai dengan hipotesis yang diajukan, maka H 0 ditolak yang berarti terdapat korelasi positif antara error yang dihasilkan jaringan (MSE) dan epoh pada tingkat α = 5%. Namun berdasarkan hasil perhitungan, dengan tingkat α = 1% pun, data ini memberikan korelasi positif secara signifikan. Karena terdapat korelasi antara error yang dihasilkan jaringan dan epoh, maka perlu diketahui seberapa besar pengaruh di antara kedua variabel. Analisis dilanjutkan menggunakan analisis regresi menggunakan metode Curve Fit. Metode ini diperlukan untuk mengetahui model regresi yang paling cocok. Model yang dipilih adalah linier dan kuadratik (Tabel 2). Tabel 2. Rangkuman Model Regresi dan Estimasi Parameternya Dependent Variable:MSE Model Summary Parameter Estimates Equation R Square F df1 df2 Sig. Constant b1 b2 Linear E-5 Quadratic E E-8 The independent variable is epoh. Hasil perhitungan pada Tabel 2 tampak bahwa kedua model cocok digunakan sebagai alat uji untuk mengetahui besar pengaruh epoh meskipun dengan tingkat sumbangan (R 2 atau R- Square) yang berbeda. Hal ini dilihat dari kedua nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05. Besar sumbangan untuk regresi linear adalah 0,528 yang artinya variabel independen dan dependen yang dipilih memiliki sumbangan sebesar 52,8%, sedangkan sumbangan terhadap model regresi kuadratik sebesar 0,666 atau 66,6%. 58 Pada pembahasan berikut akan dikasi berapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen yang dipilih terhadap kedua model regresi linear dan kuadratik sebagai berikut: - Regresi linear dengan variabel independen MSE dan variabel dependen Epoh - Regresi linear dengan variabel independen Epoh dan variabel dependen MSE - Regresi kuadratik dengan variabel independen MSE dan variabel dependen Epoh - Regresi kuadratik dengan variabel independen Epoh dan variabel dependen MSE

5 Regresi linear dengan variabel independen MSE dan variabel dependen Epoh Hasil perhitungan pengaruh MSE terhadap epoh menggunakan model regresi linear ditunjukkan pada Tabel 3, Tabel 4, dan Tabel 5. Tabel 3. Ringkasan Model Regresi Linear MSE terhadap Epoh Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate a a. Predictors: (Constant), MSE Tabel 4. Perhitungan ANOVA untuk Regresi Linear MSE terhadap Epoh Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression b Residual Total a. Dependent Variable: epoh b. Predictors: (Constant), MSE Tabel 5. Nilai Koefisien Regresi Linear MSE terhadap Epoh Standardized Unstandardized Coefficients Model Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) MSE a. Dependent Variable: epoh Terlihat pada Tabel 3 bahwa besar sumbangan variabel terhadap model regresi linear adalah 52,8%. Sumbangan ini cukup signifikan yang didukung oleh hasil perhitungan ANOVA pada Tabel 4 dengan nilai signifikansi = 0,000. Berdasarkan Tabel 5 diperoleh nilai signifikansi untuk konstanta maupun koefisien regresi sebesar 0,000 yang berarti model regresi ini sangat signifikan. Semakin besar MSE, semakin banyak epoh diperlukan untuk mencapai konvergensi. Model regresi untuk kasus ini adalah: Epoh = 40, ,241 MSE. a. Regresi linear dengan variabel independen Epoh dan variabel dependen MSE Tabel 6, Tabel 7, dan Tabel 8 berikut menyajikan data hasil perhitungan pengaruh epoh menggunakan model regresi linear. Tabel 6. Ringkasan Model Regresi Linear Epoh Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate a a. Predictors: (Constant), epoh Tabel 7. Perhitungan ANOVA untuk Regresi Linear Epoh Model Sum of Mean df Squares Square F Sig. 1 Regression b Residual Total a. Dependent Variable: MSE b. Predictors: (Constant), epoh Tabel 8. Nilai Koefisien Regresi Linear Epoh Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model t Sig. Std. B Beta Error 1 (Constant) epoh 7.114E a. Dependent Variable: MSE Tabel 6 memperlihatkan besar sumbangan variabel terhadap model regresi linear adalah 52,8%. Sumbangan ini cukup signifikan yang didukung oleh hasil perhitungan ANOVA pada Tabel 7 dengan nilai signifikansi = 0,000. Berdasarkan Tabel 8 diperoleh nilai signifikansi untuk konstanta maupun koefisien regresi sebesar 0,000 yang berarti model regresi ini sangat signifikan. Semakin besar epoh, semakin tinggi nilai MSE yang dihasilkan jaringan. Model regresi untuk kasus ini adalah: MSE = -0, , epoh b. Regresi kuadratik dengan variabel independen MSE dan variabel dependen Epoh Hasil perhitungan pengaruh MSE terhadap epoh menggunakan model regresi kuadratik ditunjukkan pada Tabel 9, Tabel 10, dan Tabel 11. Tabel 9. Ringkasan Model Regresi Kuadratik MSE terhadap Epoh R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate The independent variable is MSE. Tabel 10. Perhitungan ANOVA untuk Regresi Kuadratik MSE terhadap Epoh Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression Residual Total The independent variable is MSE. 59

6 Tabel 11. Nilai Koefisien Regresi Kuadratik MSE terhadap Epoh Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. MSE MSE ** (Constant) Terlihat pada Tabel 9 bahwa besar sumbangan variabel terhadap model regresi kuadratik adalah 70%. Sumbangan ini cukup signifikan yang didukung oleh hasil perhitungan ANOVA pada Tabel 10 dengan nilai signifikansi = 0,000. Berdasarkan Tabel 11 diperoleh nilai signifikansi untuk konstanta, koefisien variabel independen orde- 1 maupun koefisien variabel independen orde-2 sebesar 0,000 yang berarti model regresi ini sangat signifikan. Model regresi untuk kasus ini adalah: Epoh = 34, ,254 MSE 28793,849 MSE 2 c. Regresi kuadratik dengan variabel independen Epoh dan variabel dependen MSE Tabel 12, Tabel 13, dan Tabel 14 berikut menyajikan data hasil perhitungan pengaruh epoh menggunakan model regresi kuadratik. Tabel 12. Ringkasan Model Regresi Kuadratik Epoh R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate The independent variable is epoh. Tabel 13. Perhitungan ANOVA untuk Regresi Kuadratik Epoh Sum of Mean df Squares Square F Sig. Regression Residual Total The independent variable is epoh. Tabel 14. Nilai Koefisien Regresi Kuadratik Epoh Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients t Sig. Std. B Beta Error epoh E epoh ** E (Constant) Tabel 12 memperlihatkan besar sumbangan variabel terhadap model regresi kuadratik adalah 66,6%. Sumbangan ini cukup signifikan yang didukung oleh hasil perhitungan ANOVA pada Tabel 13 dengan nilai signifikansi = 0,000. Berdasarkan Tabel 14 diperoleh nilai signifikansi untuk koefisien variabel independen orde-1 sebesar 0,000 namun signfikansi pada koefisien variabel independen orde-2 tidak memiliki nilai yang berarti mendukung untuk adanya koefisien pada variabel independen orde-2. Demikian juga signifikansi pada konstanta memiliki nilai 0,122 yang berarti konstanta tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap persamaan regresi kuadratik yang dimodelkan. Model regresi kuadratik untuk kasus ini adalah: MSE = 0,001 0, epoh Berdasarkan hasil analisis regresi pada kedua variabel yang dilibatkan, diperoleh rangkuman sebagai berikut: - Model persamaan regresi linear dengan variabel independen MSE dan variabel dependen Epoh: Epoh = 40, ,241 MSE - Model persamaan regresi linear dengan variabel independen Epoh dan variabel dependen MSE: MSE = -0, , epoh - Model persamaan regresi kuadratik dengan variabel independen MSE dan variabel dependen Epoh: Epoh = 34, ,254 MSE 28793,849 MSE 2 - Model persamaan regresi kuadratik dengan variabel independen Epoh dan variabel dependen MSE: MSE = 0,001 0, epoh 2 Epoh di sini adalah banyaknya iterasi dalam jaringan yang diperlukan untuk mencapai konvergensi. Dengan banyaknya epoh tertentu akan memengaruhi MSE yang terjadi, dan bukan sebaliknya. Berdasarkan hal tersebut, maka diambil konklusi bahwa sebagai variabel independen adalah epoh, sedangkan variabel dependen adalah MSE. Dengan demikian, model persamaan regresi yang digunakan adalah: - Regresi linear: MSE = -0, , epoh - Regresi kuadratik: MSE = 0,001 0, epoh 2 Sebagai ilustrasi, dengan menggunakan algoritma pelatihan Levenberg-Marquardt dalam JST, konvergensi akan dicapai apabila berbagai banyak epoh digunakan maka dihasilkan MSE seperti tersaji pada Tabel 15. Tabel 15. Ilustrasi perhitungan epoh dan MSE menggunakan persamaan regresi Regresi linier Regresi kuadratik epoh MSE epoh MSE 10-0, , , ,

7 30 0, , , , , , , , , , , , , , , ,3162 Berdasarkan ilustrasi tersebut, lebih memungkinkan untuk digunakan model regresi linier dengan melihat hasil MSE. Oleh karena itu, dalam penelitian ini disimpulkan bahwa model regresi yang paling tepat untuk mengetahui seberapa besar pengaruh banyaknya epoh yang diperlukan jaringan untuk mencapai konvergensi yang dihasilkan adalah regresi linier. 4. Penutup Simpulan dari penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan bahwa terdapat korelasi positif antara error yang dihasilkan jaringan (MSE) dan epoh pada tingkat α = 5%. Pada tingkat kepercayaan sebesar 99% diperoleh koefisien korelasi Pearson sebesar 0,727 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sementara itu besar pengaruh epoh dimodelkan menggunakan regresi linier yaitu MSE = -0, , epoh. Sebagai tindak lanjut dari penelitian ini, disarankan untuk dikembangkan lebih lanjut untuk mengetahui berapa jumlah neuron yang terdapat dalam layer tersembunyi jaringan untuk mencapai hasil keluaran yang optimal. Ucapan Terima Kasih Penulis mengucapkan terima kasih kepada Universitas Muhammadiyah Purwokerto melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) yang telah memberikan bantuan dana penelitian ini. Daftar Pustaka [1] Kusumadewi, S., 2004, Membangun Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan MATLAB & EXCEL LINK, Graha Ilmu, Yogyakarta. [2] Kusumadewi, S. dan Hartati, S Neuro- Fuzzy : Integrasi Sistem Fuzzy dan Jaringan Syaraf. Graha Ilmu. Yogyakarta. [3] Siang, J.J Jaringan Syaraf Tiruan dan Pemrogramannya Menggunakan MATLAB. ANDI. Yogyakarta. [4] Jones, M.T Artificial Intelligence: A Systems Approach. Infinity Science Press LLC. New Delhi. [5] Heaton, J., 2008, Introduction to Neural Networks for C# 2nd Edition, Heaton Research, Inc., St. Louis. 61 [6] Harjono dan Aryanto, D., Application of Artificial Neural Networks to Predict Student Achievement Study. SAINTEK ISSN , Vol. 5 No. 2. [7] Mustafidah, H., Hakim, D.K., dan Sugiyanto, S. 2013b. Tingkat Keoptimalan Algoritma Pelatihan pada Jaringan Syaraf Tiruan (Studi Kasus Prediksi Prestasi Belajar Mahasiswa). JUITA ISSN: Vol. II Nomor 3, Mei 2013, halaman [8] Mustafidah, H., Aryanto, D., dan Hakim, D.K. 2013a. Uji Optimalisasi Algoritma Pelatihan Conjugate Gradient pada Jaringan Syaraf Tiruan. Prosiding SENATEK, ISBN: halaman B September [9] Wibowo, F., Sugiyanto, S., dan Mustafidah, H Tingkat Ketelitian Pengenalan Pola Data pada Algoritma Pelatihan Perbaikan Metode Batch Mode dalam Jaringan Syaraf Tiruan. Jurnal Ilmiah Nasional JUITA ISSN , Volume II No.4, November 2013, halaman [10] Mustafidah, H., Hartati, S., Wardoyo, R., dan Harjoko, A. 2013c. Prediction of Test Items Validity Using Artificial Neural Network. Proceeding International Conference on Education, Technology, and Science (NETS) 2013, Improving The Quality Of Education To Face The Impact Of Technology. December 28th, Universitas Muhammadiyah Purwokerto. [11] Mustafidah, H. dan Suwarsito, 2015a, Error Rate Testing of Training Algorithm in Back Propagation Network, International Journal of Soft Computing and Engineering (IJSCE), ISSN: , Volume-5 Issue-4, September 2015, pp [12] Mustafidah, H. dan Suwarsito, 2015b, Uji Keoptimalan Algoritma Pelatihan pada Jaringan Syaraf Tiruan, Prosiding Seminar Nasional SENATKOM 2015 di Padang, ISSN : , halaman [13] Mustafidah, H. dan Suwarsito, 2015c, Model Parameter Jaringan Syaraf Tiruan untuk Pemilihan Algoritma Pelatihan Jaringan Backpropagation yang Paling Optimal, Laporan Akhir Penelitian Fundamental Tahun , Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Purwokerto. [14] Taniredja, T. dan Mustafidah, H Penelitian Kuantitatif (Sebuah Pengantar). Alfabeta. Bandung.

Jl. Raya Dukuhwaluh Purwokerto )

Jl. Raya Dukuhwaluh Purwokerto ) Tingkat Ketelitian Pengenalan Pola Data pada Algoritma Pelatihan Perbaikan Metode Batch Mode dalam Jaringan Syaraf Tiruan (The Level of Data Pattern Recognition Accuracy on Training Algorithm of Batch

Lebih terperinci

Jl. Raya Dukuhwaluh Purwokerto ) Key words- training algorithm, error, epoch, learning rate.

Jl. Raya Dukuhwaluh Purwokerto ) Key words- training algorithm, error, epoch, learning rate. Tingkat Keoptimalan Algoritma Pelatihan pada Jaringan Syaraf Tiruan (Studi Kasus Prediksi Prestasi Belajar Mahasiswa) Optimization Level of Training Algorithms in Neural Network (Case Studies of Student

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya. 83 BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan menggunakan program SPSS, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok

Lebih terperinci

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung 139 LAMPIRAN 2 Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung Dependent Variable: Belanja Langsung Linear.274 19.584 1 52.000 57.441.239 The independent variable is Jumlah penduduk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai hasil dari analisis yang dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari gambaran umum responden, kualitas website, uji validitas dan reabilitas,

Lebih terperinci

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX Oleh: Intan Widya Kusuma Program Studi Matematika, FMIPA Universitas Negeri yogyakarta

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO Ahmad Mustakim 10213444 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MASALAH Seorang pemimpin juga merupakan merupakan salah satu cara

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA Nama : Ridwan Maulana NPM : 16212320 Pembimbing : Widiyarsih, SE.,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hipotesis Gambar 4.1 Hubungan variabel bebas dan variabel terikat Keterangan : X 1 = Kompensasi X 2 = Iklim Organisasi Y = Kepuasan Kerja Hipotesis : 1. H 0 : r y1 = 0 H

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN Pengumpulan data penelitian ini di lakukan pada tanggal 18 Mei 2014 sampai tanggal 21 Mei 2014. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

Sena Aradea Manajemen Ekonomi 2013

Sena Aradea Manajemen Ekonomi 2013 Sena Aradea 16210440 Manajemen Ekonomi 2013 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembelian Rokok Sampoerna Mild Di Kalangan Mahasiswa Universitas Gunadarma Latar Belakang Seiring dengan semakin banyaknya

Lebih terperinci

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Dwi Marisa Midyanti Sistem Komputer Universitas Tanjungpura Pontianak Jl Prof.Dr.Hadari Nawawi, Pontianak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Tabel. 4.1 Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Tabel. 4.1 Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Berikut adalah data laporan keuangan PT Mayora Indah Tbk (dalam juta Rupiah), selama tahun 2007 sampai dengan 2010.

Lebih terperinci

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet ALIFA AMELIA 10210562 LATAR BELAKANG MASALAH Sumber daya manusia merupakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN A. Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas Pembahasan pada bab ini merupakan hasil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Kompensasi Pada Perusahaan Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan kepada karyawannya sesuai dengan jasa yang karyawan berikan kepada perusahaan. Jasa

Lebih terperinci

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION Eka Irawan1, M. Zarlis2, Erna Budhiarti Nababan3 Magister Teknik Informatika, Universitas Sumatera

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga

Lebih terperinci

PENGARUH INTELEGENSI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO

PENGARUH INTELEGENSI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO PENGARUH INTELEGENSI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO Sunarti Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo sunarti.panuntun@ymail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian 1, Erlinda Ningsih 2 1 Dosen Teknik Informatika, STMIK Potensi Utama 2 Mahasiswa Sistem Informasi, STMIK

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen. Analisis ini untuk mengetahui arah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan membandingkan teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Lebih terperinci

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series Oleh: ABD. ROHIM (1206 100 058) Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M. Isa Irawan, MT Jurusan Matematika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai hasil dan pembahasan dari analisis yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji validitas dan reliabilitas,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini berlokasi di SMPN 1 Kauman dengan populasinya semua kelas VIII yaitu kelas VIII A, B, C, D, E, F, G, H, I dan J tahun pelajaran 2016/2017. Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI Nama : BAYU AGUNG PRAMONO NPM : 11212375 Pembimbing : Widiyarsih, SE., MM Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media twitter

BAB 4 HASIL PENELITIAN. bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media twitter BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Hasil dari analisis data yang telah peneliti lakukan, akan diuraikan pada bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media

Lebih terperinci

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1 Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1 Nama :Farah Npm :122100606 Jurusan :Manajemen Pembimbing :Rooswhan Budhi

Lebih terperinci

UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics.

UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics. UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DALAM PERAMALAN BEBAN PUNCAK DISTRIBUSI LISTRIK DI WILAYAH PEMALANG

Lebih terperinci

Lucky Satriawan Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

Lucky Satriawan Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR, MANFAAT (BENEFIT), DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PELAKU USAHA DALAM MEMILIH PAMERAN SEBAGAI SARANA PROMOSI PRODUK TANAMAN HIAS Lucky Satriawan Mahasiswa Prodi Manajemen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS A. PENGUJIAN HIPOTESIS BAB IV ANALISIS DATA Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil Responden Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan kuesioner kepada 60 responden. Jumlah responden tersebut dihasilkan dari rumus perhitungan

Lebih terperinci

Analisis Data Hubungan Antar Variabel Sebagai Metode Alternatif Penentukan Hubungan Kausalitas

Analisis Data Hubungan Antar Variabel Sebagai Metode Alternatif Penentukan Hubungan Kausalitas Analisis Data Hubungan Antar Variabel Sebagai Metode Alternatif Penentukan Hubungan Kausalitas Citra Kurniawan, S.T., M.M Studi Teknik Elektronika Sekolah Tinggi Teknik Malang ABSTRAK Penelitian yang menggunakan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA Nurmahaludin (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Banjarmasin Ringkasan Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas belajar (X 1 ),

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas belajar (X 1 ), BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas belajar (X 1 ), disiplin belajar (X 2 ) dan Hasil belajar Pengukuran Dasar Survey.(Y). berdasarkan pengelohan data, maka

Lebih terperinci

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet. Andry Wirawan 10210772 Manajemen Ekonomi 2013 Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet. Latar Belakang Sebagai studi kasus tentang produk dan harga,

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Surat Rekomendasi Penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Ponorogo

LAMPIRAN 1. Surat Rekomendasi Penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Ponorogo LAMPIRAN 1 Surat Rekomendasi Penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Ponorogo LAMPIRAN 2 Daftar Pertanyaan (Kuesioner) Penelitian KUESIONER PENELITIAN Judul

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Subjek yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah karyawan atau pegawai divisi fashion pada PT. Mitra Adiperkasa, tbk sebanyak 52 karyawan

Lebih terperinci

BAB 10 ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA

BAB 10 ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA BAB 10 ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA Analisis regresi linier merupakan salah satu jenis metode regresi yang paling banyak digunakan. Regresi linier sederhana terdiri atas satu variabel terikat (dependent)

Lebih terperinci

Hasil Output SPSS 16.0 For Windows

Hasil Output SPSS 16.0 For Windows Hasil Output SPSS 16.0 For Windows Correlations Ling.Keluarga Prestasi Belajar Motivasi Ling.Keluarga Pearson Correlation 1.116.341 ** Sig. (2-tailed).242.000 N 104 104 104 Prestasi Belajar Pearson Correlation.116

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN. Yang Terhormat, Bapak/Ibu pejabat dan staf Dinas Pertanian Kabupaten Magetan

KUISIONER PENELITIAN. Yang Terhormat, Bapak/Ibu pejabat dan staf Dinas Pertanian Kabupaten Magetan Lampiran 1 KUISIONER PENELITIAN Assalamualaikum wr.wb Yang Terhormat, Bapak/Ibu pejabat dan staf Dinas Pertanian Kabupaten Magetan Dalam rangka menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi progam studi Manajemen

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Tahapan Pelaksanaan Penelitian Di dalam penelitian ini terdapat tahapan pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: 1. Peneliti melakukan

Lebih terperinci

OUTPUT ANALISIS DESKRIPTIF. Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent 25 71,4 71,4 71, ,6 28,6 100, ,0 100,0

OUTPUT ANALISIS DESKRIPTIF. Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent 25 71,4 71,4 71, ,6 28,6 100, ,0 100,0 OUTPUT ANALISIS DESKRIPTIF Frequency Table Laki-laki Perempuan Jenis Kelamin 25 71,4 71,4 71,4 10 28,6 28,6 100,0 20-30 Tahun 31-40 tahun > 40 tahun Umur 10 28,6 28,6 28,6 15 42,9 42,9 71,4 10 28,6 28,6

Lebih terperinci

Analisis Korelasi & Regresi

Analisis Korelasi & Regresi Analisis Korelasi & Regresi Oleh: Ki Hariyadi,, S.Si., M.PH Nuryadi, S.Pd.Si UIN JOGJAKARTA 1 Pokok Bahasan Analisis Korelasi Uji Kemaknaan terhadap ρ (rho) Analisis Regresi Linier Analisis Kemaknaan terhadap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis pada bab ini dilakukan dari hasil kuisioner yang telah dikumpulkan. Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan yang memiliki hubungan kerja dalam pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 76 BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis 1. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji terlebih dahulu melalui data atau bukti empiris.

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK Yulisa Gardenia Email : yulisa_gardenia@yahoo.com Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok. ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laba Bersih dan Arus Kas Operasi sebagai variabel independen (X) dan Dividen Kas sebagai

Lebih terperinci

IV HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN. Untuk perhitungan validitas dan reliabilitas instrumen item masing-masing

IV HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN. Untuk perhitungan validitas dan reliabilitas instrumen item masing-masing 41 IV HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Validitas dan Reliabilitas. Untuk perhitungan validitas dan reliabilitas instrumen item masing-masing variabel pada penelitan yang dilakukan menggunakan

Lebih terperinci

Oleh : I Md Artawan, SE, MM NIK Dosen Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa Denpasar REGRESI SEDERHANA

Oleh : I Md Artawan, SE, MM NIK Dosen Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa Denpasar REGRESI SEDERHANA REGRESI SEDERHANA Oleh : I Made Artawan, SE, MM NIK 230 34 085 Dosen Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa Denpasar REGRESI SEDERHANA PENGERTIAN REGRESI Regresi adalah suatu alat statistik yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberi gambaran atau deskripsi suatu data pada variabel variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 48 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Dividen Per Share, ROE dan Harga Saham Perusahaan Data dividen per share, ROE dan harga saham perusahaan untuk tahun,, dan dapat dilihat pada peragaan

Lebih terperinci

SAMI AN SPSS KORELASI

SAMI AN SPSS KORELASI SAMI AN SPSS KORELASI KORELASI Merupakan teknik statistik yang digunakan untuk meguji ada/tidaknya hubungan serta arah hubungan dari dua variabel atau lebih Korelasi yang akan dibahas dalam pelatihan ini

Lebih terperinci

Regresi Linear Sederhana (Tunggal)

Regresi Linear Sederhana (Tunggal) Regresi Linear Sederhana (Tunggal) Analislah variabel X dan Y dengan menggunakan teknik Regresi Linear Sederhana, dengan langkah-langkah: No. X X2 Y No. X X2 Y 2 0 6 2 2 5 2 0 2 5 22 3 4 6 3 0 9 6 23 0

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. bebas dan variabel terikat, kemudian data tersebut di analisis dengan

BAB IV ANALISIS DATA. bebas dan variabel terikat, kemudian data tersebut di analisis dengan BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Setelah diperoleh masing-masing jumlah dari kategori variabel bebas dan variabel terikat, kemudian data tersebut di analisis dengan menggunakan analisis kuantitatif,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Data Yang Digunakan Dalam melakukan penelitian ini, penulis membutuhkan data input dalam proses jaringan saraf tiruan backpropagation. Data tersebut akan digunakan sebagai

Lebih terperinci

PREDIKSI LUAS PANEN DAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN BANYUMAS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS)

PREDIKSI LUAS PANEN DAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN BANYUMAS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) PREDIKSI LUAS PANEN DAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN BANYUMAS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) Supriyanto 1, Sudjono 2, Desty Rakhmawati 3 ( 1,2. UNSOED Purwokerto, 3. STMIK

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Kompensasi Langsung Dan Kompensasi tidak Langsung Terhadap Kinerja Karyawan Apartemen Nifarro

Analisis Pengaruh Kompensasi Langsung Dan Kompensasi tidak Langsung Terhadap Kinerja Karyawan Apartemen Nifarro Analisis Pengaruh Kompensasi Langsung Dan Kompensasi tidak Langsung Terhadap Kinerja Karyawan Apartemen Nifarro Nama : Yelsi Karmayanti NPM : 19213422 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ir. Rina Sugiarti,SE

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas Untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen, penulis menggunakan analisis SPSS. Uji

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PRODUK, TEMPAT, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIMSUM GALAXY SATRIO

PENGARUH KUALITAS PRODUK, TEMPAT, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIMSUM GALAXY SATRIO PENGARUH KUALITAS PRODUK, TEMPAT, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIMSUM GALAXY SATRIO Nama : Isnaen Reza Saputra NPM : 13211740 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Sri Kurniasih Agustin, SE., MM Latar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini, analisis data yang dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dengan menggunakan analisis regresi sederhana, dan perhitungannya menggunakan

Lebih terperinci

BAB 11 ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

BAB 11 ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA BAB 11 ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA Selain regresi linier sederhana, metode regresi yang juga banyak digunakan adalah regresi linier berganda. Regresi linier berganda digunakan untuk penelitian yang

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI MAHASISWA MEMILIH UNIVERSITAS GUNADARMA

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI MAHASISWA MEMILIH UNIVERSITAS GUNADARMA ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI MAHASISWA MEMILIH UNIVERSITAS GUNADARMA Nama : Resti Diniarsi NPM : 12209081 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Ajie Wahyu Jati, SE., MM. BAB I Latar Belakang Terbatasnya

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KESENANGAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS TAKSI BLUE BIRD)

ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KESENANGAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS TAKSI BLUE BIRD) ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KESENANGAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS TAKSI BLUE BIRD) Nama : Karina Oktaviani NPM : 11209873 Pembimbing : Dr. Budi Prijanto Latar Belakang dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Normalitas Pengujian normalitas distribusi data populasi dilakukan dengan menggunakan statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan keputusan yaitu

Lebih terperinci

KORELASI DAN ASOSIASI

KORELASI DAN ASOSIASI KORELASI DAN ASOSIASI Kata korelasi diambil dari bahasa Inggris, yaitu correlation artinya saling hubungan atau hubungan timbal balik. Dalam ilmu statistika istilah korelasi diberi pengertian sebagai hubungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengujian yang telah dilakukan yaitu terdiri dari analisis deskriptif, dan beberapa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengujian yang telah dilakukan yaitu terdiri dari analisis deskriptif, dan beberapa 28 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil dan pembahasan dari hasil pengujian yang telah dilakukan yaitu terdiri dari analisis deskriptif, dan beberapa hasil pegujian terhadap

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Survei Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembaran kuesioner yang disebar mulai bulan Agustus 2005 hingga September 2005. Adapun contoh kuesioner

Lebih terperinci

Nama : Neneng Badriah NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Harjanto Sutedjo, SSi.MMSi

Nama : Neneng Badriah NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Harjanto Sutedjo, SSi.MMSi PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Gunadarma Kalimalang) Nama : Neneng Badriah NPM : 15212281 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr.

Lebih terperinci

BAB 13 ANALISIS LINTAS (PATH ANALISIS)

BAB 13 ANALISIS LINTAS (PATH ANALISIS) BAB 13 ANALISIS LINTAS (PATH ANALISIS) Berbagai macam penelitian yang dilakukan pada tanaman umumnya hanya mengkorelasikan sifat-sifat tanaman secara umum. Namun demikian, untuk mendapatkan gambaran tentang

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA, FASILITAS DAN PELAYANAN PADA YAMIEN 88 CIJANTUNG

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA, FASILITAS DAN PELAYANAN PADA YAMIEN 88 CIJANTUNG ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA, FASILITAS DAN PELAYANAN PADA YAMIEN 88 CIJANTUNG Nama : Santi Kusuma NPM : 16211598 Kelas : 3EA11 Pembimbing : Reni Anggraini, S.E., MMSI. LATAR BELAKANG MASALAH

Lebih terperinci

Rudi Aditia Hartono Manajemen Ekonomi 2013

Rudi Aditia Hartono Manajemen Ekonomi 2013 Rudi Aditia Hartono 16210622 Manajemen Ekonomi 2013 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Minat Kepuasan Konsumen Dalam Memilih Pelayanan Jasa Steam Mobil Flamboyan. Latar Belakang 1. Jumlah volume kendaran

Lebih terperinci

APLIKASI REGRESI SEDERHANA DENGAN SPSS. HENDRY admin teorionline.net Phone : 021-834 14694 / email : klik.statistik@gmail.com

APLIKASI REGRESI SEDERHANA DENGAN SPSS. HENDRY admin teorionline.net Phone : 021-834 14694 / email : klik.statistik@gmail.com APLIKASI REGRESI SEDERHANA DENGAN SPSS HENDRY admin teorionline.net Phone : 02-834 4694 / email : klik.statistik@gmail.com Tentang Regresi Sederhana Analisis regresi merupakan salah satu teknik analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI Seperti disebutkan sebelumnya, dalam pelaksanaan pelatihan pada PT. MASWANDI perlu diadakannya pertanyaan-pertanyaan yang harus

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pendapatan premi, klaim, hasil investasi, dan laba. Statistik

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA Nama : SUNTORO AJI NPM : 17212198 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Toto

Lebih terperinci

PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK

PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK Nama NPM Kelas : Stevanus Immanuel : 1A214460 : 3EA10 Latar Belakang Suatu kondisi

Lebih terperinci

PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK DI BALI MENGGUNAKAN PENDEKATAN ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS)

PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK DI BALI MENGGUNAKAN PENDEKATAN ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK DI BALI MENGGUNAKAN PENDEKATAN ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) L K Widyapratiwi 1, I P A Mertasana 2, I G D Arjana 2 1 Mahasiswa Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Data penelitian ini diperoleh dari siswa kelas V SD Islam Al Madina Semarang tahun pelajaran 2015/2016 sebagai subyek penelitian dan merupakan populasi

Lebih terperinci

Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner

Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner 1. Sebaran Data Stress Kerja Hasil Skoring Kuesioner 2. Jumlah Skor Setiap

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Pengujian Normalitas Organizational Behavior O_B.109 50.193.972 50.268 Job Attitudes J_A.128 50.039.944 50.019 Knowledge Sharing K_S.079 50.200 *.969 50.205 *. This is a lower

Lebih terperinci

Dari tabel di atas, diperoleh nilai dari Durbin-Watson sebesar 2.284, di. mana angka tersebut bernilai lebih besar dari 2, yang berarti terdapat

Dari tabel di atas, diperoleh nilai dari Durbin-Watson sebesar 2.284, di. mana angka tersebut bernilai lebih besar dari 2, yang berarti terdapat 76 a Predictors: (Constant), Debt to Equity, Current, Return on Assets, Price Earning, Debt, Assets Turnover, Earning per Share, Return on Equity b Dependent Variable: Imbal hasil Dari tabel di atas, diperoleh

Lebih terperinci

ANGKET PENELITIAN. Nama Responden. Jenis Kelamin. Pendidikan terakhir

ANGKET PENELITIAN. Nama Responden. Jenis Kelamin. Pendidikan terakhir ANGKET PENELITIAN Nama Responden Jenis Kelamin Umur Pendidikan terakhir : : : : Berdasarkan yang Bapak/Ibu ketahui mohon disampaikan mengenai beberapa hal terutama berkaitan dengan faktor yang berpengaruh

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 41 Hasil Uji Statistik 411 Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan dibahas mengenai hasil pengolahan data statistik deskriptif dari variabel-variabel yang diteliti Langkah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kompetensi guru, motivasi

Lebih terperinci

penggunaan nilai wajar yang di adopsi oleh IAI yaitu mengenai properti investasi yang diatur dalam PSAK 13 dan IAS 40 pada standar IFRS.

penggunaan nilai wajar yang di adopsi oleh IAI yaitu mengenai properti investasi yang diatur dalam PSAK 13 dan IAS 40 pada standar IFRS. Pada standar IFRS terdapat penggunaan metode nilai wajar. Salah satu penggunaan nilai wajar yang di adopsi oleh IAI yaitu mengenai properti investasi yang diatur dalam PSAK 13 dan IAS 40 pada standar IFRS.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Dalam penelitian yang dimaksud dengan Analisis Statistik Deskriptif adalah proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik. 101 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya religius dan pembentukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Akhir karena pada bab ini akan diperoleh kesimpulan yang merupakan jawaban dari

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Akhir karena pada bab ini akan diperoleh kesimpulan yang merupakan jawaban dari BAB IV HASIL DAN ANALISIS Dalam bab ini dibahas proses pengumpulan dan pengolahan data yang berlangsung selama penelitian. Analisis data merupakan bagian terpenting dalam penyusunan Tugas Akhir karena

Lebih terperinci

PENGARUH KELOMPOK ACUAN, KESADARAN MEREK, PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL SUZUKI ERTIGA (Studi Kasus Konsumen Sunmotor Jakarta)

PENGARUH KELOMPOK ACUAN, KESADARAN MEREK, PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL SUZUKI ERTIGA (Studi Kasus Konsumen Sunmotor Jakarta) PENGARUH KELOMPOK ACUAN, KESADARAN MEREK, PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL SUZUKI ERTIGA (Studi Kasus Konsumen Sunmotor Jakarta) Nama : Selvian Nuriah NPM : 16212910 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 143 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) deskripsi data; b) uji prasyarat analisis; dan c) pengujian hipotesis penelitian. A. Deskripsi Data Penyajian statistik deskripsi hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2011-2013. Teknik yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 46 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengolahan Data Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah EPS (Earning Per Share), DPS (Deviden Per Share), dan DPR (Deviden Payout Ratio).

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Modal Kerja Terhadap PT Astra International Tbk. Muhammad Dzulqarnain

Analisis Pengaruh Modal Kerja Terhadap PT Astra International Tbk. Muhammad Dzulqarnain Analisis Pengaruh Modal Kerja Terhadap PT Astra International Tbk Muhammad Dzulqarnain 14210663 Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan suatu perusahaan tidak akan terlepas dari permodalan yaitu pemenuhan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum

Lebih terperinci

PENGARUH JUMLAH ANGGOTA DAN JUMLAH SIMPANAN TERHADAP PEROLEHAN SHU PADA KOPERASI CMU(CITRA MANDIRI UTAMA)

PENGARUH JUMLAH ANGGOTA DAN JUMLAH SIMPANAN TERHADAP PEROLEHAN SHU PADA KOPERASI CMU(CITRA MANDIRI UTAMA) PENGARUH JUMLAH ANGGOTA DAN JUMLAH SIMPANAN TERHADAP PEROLEHAN SHU PADA KOPERASI CMU(CITRA MANDIRI UTAMA) Nama : Rika Indriani NPM : 13209021 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Saryati, SE, MM Latar Belakang

Lebih terperinci